METODE aspal 2

14
PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN Perencanaan Metode Pelaksanaan merupakan faktor utama dalam mencapai keberhasilan pelaksaan pekerjaan. Proses penyusunan metode pelaksanaan merupakan hasil pembahasan, diskusi, referensi dan berbagai macam sumber yang kemudian dituangkan dalam bentuk gambar kerja serta urutan pelaksanaan pekerjaan (Procedure Work Intruction) yang kemudian dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dalam hal ini adalah pekerjaan konstruksi maka dengan demikian metode pelaksanaan yang akan kami gunakan adalah METODA PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metoda Pelaksanaan Konstruksi yang akan kami gunakan adalah metoda pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan kondisi lapangan, dikarenakan penerapan ini sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode- metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metoda terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada sat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan. Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan dimanapun suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Metoda pelaksanaan untuk bangunan gedung berbeda dengan metoda pekerjaan bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan dan jembatan. Namun demikian, pelaksanaan semua jenis proyek konstruksi tersebut umumnya dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan persiapan. 1

Transcript of METODE aspal 2

Page 1: METODE aspal 2

PERENCANAAN METODE PELAKSANAAN

Perencanaan Metode Pelaksanaan merupakan faktor utama dalam mencapai keberhasilan pelaksaan pekerjaan. Proses penyusunan metode pelaksanaan merupakan hasil pembahasan, diskusi, referensi dan berbagai macam sumber yang kemudian dituangkan dalam bentuk gambar kerja serta urutan pelaksanaan pekerjaan (Procedure Work Intruction) yang kemudian dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dalam hal ini adalah pekerjaan konstruksi maka dengan demikian metode pelaksanaan yang akan kami gunakan adalah METODA PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metoda Pelaksanaan Konstruksi yang akan kami gunakan adalah metoda pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan kondisi lapangan, dikarenakan penerapan ini sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu metoda terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya pada sat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan kondisi lapangan dimanapun suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Metoda pelaksanaan untuk bangunan gedung berbeda dengan metoda pekerjaan bangunan irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun konstruksi jalan dan jembatan. Namun demikian, pelaksanaan semua jenis proyek konstruksi tersebut umumnya dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan persiapan.

1

Page 2: METODE aspal 2

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jadwal pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini direncanakan selama 60 hari kalender

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Persiapan meliputi : Pengukuran dan Pematokan (stake out) Dokumentasi Proyek 0% Pengadaan Air Kerja Pembuatan Shop Drawing

Pekerjaan Pelaksanaan dilakukan setelah Shop Drawing disetujui Direksi yang meliputi :

Mobilisasi dan DemobilisasiUntuk efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan, maka peralatan utama akan ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan +/- 30 Km dari lokasi pekerjaan.

Pemilihan AlatDiusahakan pemilihan peralatan secara tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya, disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Rencana penggunaan peralatan pekerjaan utama terlampir.

Pengadaan BahanAgar penyelesaian pekerjaan bisa selesai tepat waktu sesuai jadwal waktu pelaksanaan maka diperlukan rencana penyediaan bahan dan rencana penggunaan peralatan yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan. Rencana penggunaan peralatan dan rencana pengadaan bahan untuk pekerjaan utama / penting terlampir.

1. Pekerjaan Drainase Galian untuk saluran drainase selokan dan saluran air Pasangan Batu dengan Mortar Pekerjaan Penutup saluran Plat beton Pekerjaan Grill Besi siku penutup Saluran

2. Pekerjaan Aspal Pengerokan Lapisan Aspal Eksisting Bongkaran Paving Blok Lapis Resap Pengikat Perataan Sirtu Pondasi Jalan Lapis Perekat Laston lapis aus (AC – WC), modifikasi t=5 cm Pekerjaan Kansteen Pekerjaan Pengecatan Marka Jalan

3. Pekerjaan & Peralatan Mandor HPPekerja Biasa Tukang Kayu, Tukang Batu dsb. Bulldozer 100 – 150 9.1(8) Motor Grader Min. 100 HP Loader Roda Karet 1,0 – 1,6 m3

2

Page 3: METODE aspal 2

KOORDINASI ANTAR DISIPLIN ( INTERFACE )

Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan lahan yang ada dapat saling mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya pembersihan dan penyiapan lahan, akan mempengaruhi penyelesaian pekerjaan CTRB, CMRFB, kerb dan saluran setempat serta kelancaran lalu lintas di sekitarnya, dll, Di samping itu keterlibatan beberapa sub kontraktor spesialis, para mandor, sampai dengan tenaga harian lepas, juga turut meramaikan areal kerja yang terbatas. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi pekerjaan lainnya. Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan dilaksanakan:

Rapat KoordinasiRapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali yang dihadiri oleh para personil inti terkait, pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para mandor, yang berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, yang menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Program dan Scheduling.Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara bulanan maupun mingguan, yang akan direalisasikan di lapangan dan dimonitor secara cermat untuk mengantisipasi keterlambatan yang mungkin timbul. Pengontrolan secara menyeluruh dituangkan dalam master schedule / bar chart yang dijadikan acuan kontrak.

PROGRAM JAMINAN MUTU / QUALITY ASSURANCEUntuk memastikan tercapainya hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu disusun program pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain melakukan pengontrolan terhadap : Material yang akan digunakan, dengan rencana pengetesan sesuai syarat

keberterimaannya. Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai minimal

sesuai syarat keberterimaan. Prosedur inspeksi dan test sebagai persyaratan kontrol mutu.

Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan – bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun untuk hal – hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality kontrol yang dikoordinasikan oleh bagian teknik dan melakukan proses quality kontrol (proses ISO) dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang dilaksanakan oleh Kami. Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistimatik dan terencana, yang diterapkan sebagai bagian dari sistim mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek berjalan secara terkendali dan konsisten, agar dapat mencapai semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam spesifikasi kontrak, yang terdiri dari spesifikasi dan gambar – gambar pelaksanaan. Untuk mencapai sasaran pengendalian mutu di pelaksanaan diperlukan adanya :

Sasaran mutu yang jelas Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas Organisasi proyek yang handal

3

Page 4: METODE aspal 2

Sistim dan prosedur mutu yang baku Penerapan manajemen mutu yang konsisten Untuk lebih jelasnya dalam proses pelaksanaan penerapan quality kontrol untuk

proyek ini akan mengacu pada standart quality control process ISO

METODE KONSTRUKSI

Dalam melaksanakan paket pekerjaan proyek Rehabilitasi Ruas Jalan Kanci – Losari, Proyek Preservasi Jalan Lohbener – Cirebon – Losari, perlu dibuat metode konstruksi pelaksanaan proyek yang secara garis besar akan menguraikan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan, sebagaimana lingkup pekerjaan yang harus ditangani.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Pengukuran dan Pematokan (Stake out)Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, bersama direksi tentukan titik BM. Dengan patok BM tersebut yang mempunyai Koordinat X,Y dan elevasi atau ketinggian ini menjadi referensi atau acuan pekerjaan selanjutnya. Dengan bantuan Theodolit, Waterpass, Meteran dan Patok, dipasang stake out atau pematokan semua titik-titik pada gambar rencana atau peta ke lapangan kemudian dibuatkan gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan direksi.

Foto VisualSetelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.2 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

Mobilisasi meliputi : Peralatan Bahan dan tenaga

2. PEKERJAAN DRAINASE

2.1 Galian tanah untuk saluran drainase dan saluran airPekerjaan galian untuk drainase dilaksanakan pada lokasi dan dimensi sesuai gambar kerja dengan elevasi sesuai desain, atas persetujuan direksi. Pekerjaan galian ini dapat memanfaatkan bantuan alat berat berupa excavator. Penggalian tanah untuk saluran drainase ini harus memperhatikan kemiringan dasarnya dengan baik sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Perbaikan dan perapian dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul.

4

Page 5: METODE aspal 2

2.2 Pasangan Batu dengan MortarMaterial-material yang digunakan didatangkan oleh supplier dengan menggunakan dump truck, material yang didatangkan adalah material yang memenuhi syarat sesuai spesifikasi, pembongkaran material tersebut diatur sedemikian rupa sehingga tidak mempersulit dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan Pasangan Batu ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah untuk saluran.

Selanjutnya tanah dasar dipadatkan secukupnya, sebelum pekerjaan pasangan batu terlebih dahulu dilakukan penghamparan pasir (sesuai gambar kerja) sebagai dasar pasangan, material tersebut diratakan secara manual dan dipadatkan dengan alat stamper. Pada pemasangan pasangan batu ini harus memperhatikan elevasi dan kemiringan saluran yang ada sehingga tidak mengganggu aliran dan air tetap dapat mengalir sesuai rencana. Dinding Saluran dibuat Siar rata / muncul atau tenggelam, tergantung perintah konsultan pengawas, Bagian atas dinding diplester dan diaci termasuk plint 10cm - 15 cm pada dindingnya.

PEKERJAAN TANAH

Galian Tanah BiasaPekerjaan galian dilakukan sesuai gambar kerja. Penggalian dapat dilaksanakan setelah bowplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi kemudian dilakukan pembersihan lokasi dari rintangan atau halangan yang akan mengganggu, pekerjaan galian tanah. Cara penggalian dengan menggunakan excavator atau menggunakan tenaga manusia dengan linggis dan bencong untuk daerah-daerah yang tidak dapat digali dengan Excavator. Setelah pekerjaan Galian tanah selesai sesuai elevasi yang telah mendapat persetujuan direksi, tanah dasar atau sub grade diambil contohnya untuk diperiksa di laboratorium (Pemeriksaan/test proctor atau test kepadatan). Dari hasil test kepadatan didapat berat isi kering kemudian dikorelasi ke CBR. Dari hasil CBR, dapat dilihat apakah subgrade perlu dipadatkan atau tidak. Bila perlu, dipadatkan dengan Vibro Roller sampai didapat kepadatan yang disyaratkan dengan cara mengatur kadar air. Bila terlalu kering, kadar air dibawah kadar air optimum perlu penyiraman dengan air menggunakan water tank truck. Apabila terlalu basah tanah tersebut digaruk dengan motor grader agar butiran butirannya lepas untuk mempercepat pengeringan atau dibiarkan saja mengering sendiri dengan panas matahari.

Penyiapan Badan JalanSetelah mendapat persetujuan dari direksi, Motor grader meratakan permukaan tanah hasil galian. Motor grader tidak hanya meratakan namun juga membentuk permukaan badan jalan sesuai dengan kemiringan yang telah ditentukan. Kemudian vibro roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh motor grader, dengan dibantu oleh sekelompok orang yang turut membantu untuk perapian .

5

Page 6: METODE aspal 2

PERKERASAN BERBUTIR / PERATAAN

Lapis Pondasi Aggregate Kelas A

PersiapanSebelum dimulai pekerjaan aggregat kelas A, permukaan yang akan digelar harus dibersihkan dari kotoran dan telah mendapat persetujuan dari direksi.

PengangkutanBahan aggregat kelas A yang telah disetujui direksi (sesuai hasil pengetesan laboratorium yang ditunjuk) dibawa ke lapangan menggunakan dump truk dan ditimbun sesuai dengan lokasi dan jarak tumpukan sesuai rencana dan kebutuhan lapangan. Penumpukan material diatur sedemikian rupa, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dan dilaksanakan merata sehingga mempermudah dalam penghamparan nanti.

PenghamparanAggregat kelas A dihampar menggunakan motor grader dan dibantu oleh tenaga manusia dengan pengki dan cangkul sesuai ketebalan yang disyaratkan dalam spesifikasi sambil dijaga agar tidak terjadi pemisahan antara partikel-partikel aggregat halus dan kasar.

PemadatanSegera setelah penghamparan akhir terbentuk maka setiap lapisan harus dipadatkan memakai Vibrator Roller 8-10 ton sambil dimonitoring elevasi dan kemiringan perkerasan. Pekerjaan pemadatan dimulai dari sepanjang tepi jalan dan dilanjutkan secara lambat menuju sumbu jalan, dalam arah memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa berhenti sampai seluruh permukaan selesai digilas. Pada bagian-bagian yang diberi super elevasi, penggilasan dimulai dari bagian yang paling rendah dan dilanjutkan kearah bagian sisi yang tinggi. Bila suatu tempat, karena sesuatu hal belum rata maka segera ditambah material dengan cara ditebar saja dengan pengki sampai permukaan rata sesuai dengan rencana. Pemadatan juga menggunakan Pneumatic Tire Roller . Pada daerah-daerah yang tidak bisa dipadatkan dengan Vibrator Roller 8-10 ton, dipadatkan dengan alat pemadat tangan (stamper) secara bertahap dengan ketebalan lapisan maksimum 8 cm.

Pengendalian MutuPengendalian mutu terhadap bahan, sudah disebutkan didepan, bahwa tiap material harus diperiksa dan memenuhi persyaratan yang ditentukan (spesifikasi) dan setiap volume 500 M3 atau menurut spesifikasi dan dilakukan per lapis field test untuk mengetahui CBR yang dicapai setelah pemadatan.

Lapis Resap PengikatPekerjaan Prime Coat dikerjakan setelah pekerjaan lapis pondasi aggregat kelas A selesai. Dengan urutan kerja sebagai berikut :Lokasi atau area yang akan diberi lapisan prime coat harus dibersihkan dari kotoran. Setelah itu dibuat campuran prime coat yang terdiri atas aspal MC dan minyak tanah dengan perbandingan sesuai spesifikasi, kira-kira pada suhu 150 C. Penyiraman prime coat 0,7 – 2 kg/m2 digunakan menggunakan sprayer yang sebelumnya dipanaskan pada suhu 90 C – 110 C. Asphalt Sprayer harus dioperasikan sesuai dengan diagram yang telah disetujui oleh Direksi. Dalam pelaksanaan penyemprotan harus memperhatikan beberapa hal, seperti : kecepatan pompa, kecepatan kendaraan, ketinggian batang semprot dan penempatan nozel harus dipasang sesuai ketentuan diagram yang telah

6

Page 7: METODE aspal 2

ditentukan. Lebar penyemprotan Prime coat harus dilebihkan + 20 cm dari hot mix yang akan digelar. Setelah disemprotkan kemudian didiamkan minimal 1 x 24 jam agar prime coat sempat meresap dan mengikat sebagaimana fungsinya.

Lapis Perekat Pekerjaan Lapis perekat/Tack Coat dihampar diatas permukaan yang beraspal. Permukaan yang akan di Tack Coat dibersihkan dari kotoran menggunakan compressor. Permukaaan jalan yang sudah bersih diberi lapisan Tack Coat aspal emulsi sesuai spesifikasi dengan aspalt sprayer sampai rata dan aspalt sprayer harus dioperasikan sesuai diagram yang telah disetujui direksi. Dalam penyemprotan harus memperhatikan beberapa hal seperti : kecepatan pompa, kecepatan kendaraan, ketinggian batang semprot dan penempatan nozel harus dipasang sesuai ketentuan diagram tersebut, sebelum dan selama penyemprotan. Lebar penyemprotan Tack coat harus dilebihkan + 20 cm dari batas pelaksanaan hot mix yang akan digelar.

6.3(5b) Laston Lapis Aus Aspal Beton (AC-WC) Modifikasi t = 5 cm

Persiapan Sebelum dimulai permukaan jalan yang akan di layer harus dibersihkan terlebih dulu

dengan compressor agar bersih dari debu dan kotoran / benda benda asing. Kotoran yang belum terangkat dapat dibersihkan dengan alat bantu.

Kesiapan alat-alat paving dan alat Bantu diperiksa kembali. Lokasi penghamparan di marking terlebih dahulu dengan bantuan tali tambang dan

cat. Sebelumnya diukur dan diketahui serta disetujui oleh direksi. Hotmix yang dipakai adalah campuran aspal beton yang terdiri dari aggregate kasar,

aggregate halus dan filler serta aspal. Aggregate yang terdiri dari beberapa fraksi harus dicampur dengan perbandingan

yang sesuai sehingga didapat gradasi campuran yang diisyaratkan dalam spesifikasi yang ada di RKS. Mengenai syarat-syarat campuran ini terdapat dalam RKS.

Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan lapis perekat selesai. Cara kerjanya sebagai berikut :

a. Sebelum dimulai permukaan jalan yang akan dilayer harus dibersihkan terlebih dahulu dengan compressor agar bersih dari debu dan kotorangan/benda asing. Bagian yang belum terangkat dapat dibersihkan dengan alat bantu.

b. AC – WC yang dipakai adalah campuran aspal beton yang terdiri dari aggregate kasar, aggregate halus dan filler serta aspal. Aggregate yang terdiri dari beberapa fraksi harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai sehingga didapat gradasi campuran yang diisyaratkan dalam spesifiksi yang ada di rks. Jumlah aspal yang diminta berkisar antara 5 sampai 6,5 persen berat agregat kering. Mengenai syarat – syarat campuran ini terdapat dalam RKS.

Pengangkutan AC-WC diangkut dengan dump truck ke lapangan. Bak dump truck yang digunakan untuk mengangkut campuran harus rapat, bersih dan terbuat dari metal yang telah disemprotkan dengan air sabun, fluel oil atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya aspal dengan alas bak. Tiap dump truk harus dilengkapi dengan tutup terpal untuk melindungi campuran dari pengaruh cuaca karena temperatur hotmix ini harus tetap dijaga.

7

Page 8: METODE aspal 2

Penghamparan

setelah sampai dilapangan , temperatur harus berkisar antara 120 c – 135 c dan dituangkan kedalam hoper asphalt finisher dengan cara : dump truck dalam posisi mundur berhenti +/- 15 cm dimuka asphalt finisher, kemudian asphalt finisher menuju tempat dimana roller bar menyentuh roda dump truck. Setelah itu dump truck mulai didorong oleh mesin penghampar dan bergerak bersama sama sambil menuang campuran ke dalam hoper dan dibentuk sesuai dengan kemiringan dan gambar dan RKS.

Pemadatan Setelah campuran hotmix digelar seusai dengan ketebalan di rks permukan harus segera diperksa untuk mengawasi kerataan. Bentuk serta ketebalan nya. Apabila tidak sesuai maka harus segera diperbaiki. Pemadatan dapat dilaksanakan apabila hamparan benar-benar dalam kondisi yang dikehendaki serta disetujui oleh direksi. Pemadatan awal 6-8 ton yang bekerja dibelakang alat penghampar sebayak +/- 4 lintasan dengan kecepatan 3-4 km/jam. Setelah pemadatan awal selesai, maka dilakukan pemadatan antar (intermediate rolling) dengan mesin gilas roda karet (pneumatic tire roller). Pemadatan akhir (finishing rolling) dikerjakan dengan mesin gilas tandem roller 8-10 ton kecepatan antar 5-8 km/jam. Pemadatan finishing ini berakhir sampai alur – alur roda bekas tire roller rata/ hilang. Pemadatan ini dimulai dari tepi dan berangsur – angsur bergeser ke tengah dengan sejajar sejalan yang dijejak roda dan harus saling menutup pada lebar yang cukup. Untuk mencegah butir – butir campuran melekat pada roda mesin gilas maka roda tersebut harus selalu dibasahi dengan air. Pemadatan ini harus kontinyu sampai batas temperatur yang disyaratkan oleh RKS. Permukaan lapis harus halus dan rata berbentuk sesuai dengan kemiringan yang disyaratkan. Apabila jalur yang sebelah sudah selesai maka pengerjaan nya dipindahkan ke jalur bersisian.

8

Page 9: METODE aspal 2

PemadatanSetelah campuran Hotmix digelar sesuai dengan ketebalan di RKS, permukaan harus segera diperiksa untuk mengawasi kerataan, bentuk serta ketebalannya. Apabila tidak sesuai maka harus segera diperbaiki. Pemadatan dapat dilaksanakan apabila hamparan benar-benar dalam kondisi yang dikehendaki serta disetujui oleh Direksi. Pemadatan awal dengan tandem roller 6-8 ton yang bekerja dibelakang alat penghampar sebanyak + 4 lintasan dengan kecepatan 3-4 km / jam. suhu 1100C ~ 1350C atau sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

Setelah pemadatan awal selesai, maka dilakukan pemadatan antara (intermediate rolling) dengan mesin gilas roda karet (Pneumatic Tire Roller). pada suhu 95 0 C ~ 110 0 C atau sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

Pemadatan akhir (Finishing Rolling) dikerjakan dengan mesin gilas Tandem Roller 8-10 ton, kecepatan antar 3 - 4 km/jam pada suhu 80 0 C ~ 95 0 C atau sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan,

InovasiuntukSolusiInovasiuntukSolusi

InovasiuntukSolusiInovasiuntukSolusiInovasiuntukSolusiInovasiuntukSolusi

InovasiuntukSolusiInovasiuntukSolusi

9

Page 10: METODE aspal 2

Pemadatan finishing ini berakhir sampai alur-alur roda bekas Tire Roller rata/hilang. Pemadatan ini dimulai dari tepi dan berangsur-angsur bergeser ke tengah dengan sejajar as jalan yang dijejak roda dan harus saling menutup pada lebar yang cukup. Untuk mencegah butir-butir campuran melekat pada roda mesin gilas maka roda tersebut harus selalu dibasahi dengan air. Pemadatan ini harus kontinyu sampai batas temperatur yang diisyaratkan oleh RKS. Permukaan lapisan harus halus dan rata berbentuk sesuai dengan kemiringan yang diisyaratkan. Apabila jalur yang sebelah sudah selesai maka pengerjaannya dipindah ke jalur yang bersisian.

Pasangan Batu KaliPekerjaan pasangan batu dengan mortar ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah pada lokasi pasangan batu itu sudah selesai. Sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu membuat stake out dari dimensi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Setelah itu kemudian dipersiapkan material yang dibutuhkan. Kebutuhan tenaga kerja harus diperhitungkan dengan baik agar dapat bekerja dengan efektif dan efesien. Perlu diperhatikan dimensi batu yang digunakan jangan terlalu besar atau pun terlalu kecil agar dapat mempermudah pelaksanaan. Campuran adukan disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam paket pekerjaan PENGASPALAN DAN SALURAN AIR FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN yang berlokasi di JL. SEKELOA SELATAN I - BANDUNG

Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam pelaksanaan proyek ini.

10

Bandung, 03 Oktober 2011PT.

..........................Direktur

PT