Kerapatan popuasi

download Kerapatan popuasi

of 3

Transcript of Kerapatan popuasi

  • 7/22/2019 Kerapatan popuasi

    1/3

    Kerapatan popuasi

    . Teori DasarPopulasi didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme-organisme dari spesies yang

    sama (atau kelompok-kelompok lain dimana individu-individu dapat bertukar informasigenetik) yang menduduki ruang atau tempat tertentu. Untuk mengetahui struktur populasi,

    antara lain diperlukan informasi mengenai kerapatan populasi.Kerapatan populasi adalah besarnya populasi dalam satuan ruang. Umumnya

    dinyatakan dalam jumlah individu atau biomasa populasi perasatuan areal atau volume,

    misalnya 100 pohon per hektar, 5 juta diatome per kubik air atau 2 kg ikan per meter persegi

    permukaan air. Biomasa dapat dinyatakan dalam dinyatakan dalam biomasa basah atau

    kering. Kerapatan dapat pula dinyatakan sebagai jumlah individu per waktu, misalnya jumlah

    burung yang terlihat per jam.Pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tidak hanya bergantung pada

    jenis apa dari organisme yang terlibat, akan tetapi juga tergantung kepada jumlahnya dengan

    perkataan lain kerapatan populasinya.Menghitung populasi dalam satu komunitas terdapat beberapa metoda, antara lain

    metoda menghitung langsung, kyadrat danpit fall trap , tergantung pada jenis hewan dan

    komunitasnya. Pada praktikum kali ini akan dicoba menghitung jumlah hewan tanah, air dan

    hewan yang terbang.

  • 7/22/2019 Kerapatan popuasi

    2/3

    Pembahasan Gastropoda

    Pola penyebaran biota dipengaruhi oleh tipe habitat yang meliputi parameter fisik kimia

    perairan serta makanan dan kemampuan adaptasi dari suatu biota dalam sebuah ekositem.

    Berdasarkan hasil analisa pola penyebaran jenis individu moluska menurut Indeks Morisita

    bersifat mengelompok dan acak. Sifat berkelompok ini disebabkan oleh beberapa faktor antara

    lain kondisi lingkungan, tipe substrat, kebiasaan makan dan cara bereproduksi (Alfitriatussulus

    2003). Untuk Brotia costula varicosa dan Brotia testudinaria serta Thiara scabra merupakan

    spesies yang hidup di daerah sungai. Sedangkan untuk Bellamya javanica merupakan spesies

    imigrasi. Untuk Pomacea canaliculata selama penelitian jarang ditemukan. Pola penyebaran

    mengelompok dan acak ini dapat disesuaikan dengan frekuensi kehadiran setiap spesies di

    masingmasing

    stasiun (Tabel 5). Frekuensi kehadiran tersebut berhubungan dengan kehadiran moluska di

    suatu stasiun, Frekuensi kehadiran 0.25-0.50 menunjukkan kehadiran moluska sebagai aksesori

    (jarang ditemukan) yakni Brotia testdinaria dan Bellamya javanica. Sedangkan kehadiran 0.50-

    0.75 menunjukkan kehadiran moluska sebagai kehadiran konstan, yakni Corbicula javanica.

    Untuk frekuensi kehadiran 0.75-1.00 menunjukkan kehadiran absolut, yakni Corbicula moltkiana,

    Pseudodon vondembuschianus, Melanoides granifera, Melanoides tuberculata, Thiara scabra,

    Brotia costula varicosa dan Pomacea canaliculata

    Cara hidup biota yang berkelompok menunjukkan kecenderungan yang kuat untuk

    berkompetisi dengan biota yang lain terutama dalam hal makan. Kebiasaan makan dan sumber

    makanan bagi moluska berbeda-beda untuk setiap jenis dan dipengaruhi oleh pola adaptasi

    terhadap lingkungannnya. Menurut Barnes, 1987 dalam Hamidah 2000), sumber makanan bagi

    hewan yang hidup di dasar perairan (bentos) terdiri dari detritus dan plankton dari massa air serta

    detritus dan mikroorganisme yang melekat di dasar. Berdasarkan kebiasaan makannya, moluska

    dibedakan menjadi herbivora, karnivora, pemakan bangkai, pemakan deposit, pemakan suspensi

    dan parasit. Pada umumnya moluska yang bersifat pemakan deposit lebih banyak ditemukan di

    daerah dengan substrat yang halus karena banyak mengandung bahan organik. Walaupun moluska

    pemakan suspensi dapat ditemukan pada substrat yang kasar, namun dapat juga ditemukan

  • 7/22/2019 Kerapatan popuasi

    3/3

    moluska pemakan deposit. Sedangkan pada bivalvia, sebagian besar pemakan detritus dan

    sebagian kecil adalah pemakan plankton (Hamidah 2000). Selain itu biota ini mempunyai sifat

    bergerak yang rendah sehingga sukar untuk menyebar dan berpindah-pindah.