KERACUNAN SENG.docx
-
Upload
hello111089 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
1
Transcript of KERACUNAN SENG.docx
KERACUNAN SENG
Logam berat yang mencemari lingkungan, sebagian besar disebarkan melalui jalur
air.Proses ini akan lebih cepat bila memasuki tubuh manusia melalui rantai makanan. Apabila
suatu logam terakumulasi pada jaringan hewan dan tumbuhan yang kemudian dikonsumsi
manusia tentunya manusia sebagai rantai makanan tertinggi pada piramida makanan, maka
dalam tubuhnya akan terakumulasi logam berat tersebut. Peristiwa ini biasanya dinamakan
pembesaran biologi (biology magnification). Sangatlah sukar untuk membersihkan
lingkungan yang tercemar oleh logam berat tersebut. Oleh karena itu untuk mengontrol
pencemaran lingkungan akibat logam berat, perlu dibatasi kandungan maksimum logam berat
dalam suatu limbah yang diperbolehkan dibuang di badan air.
Pencemaran logam pada dasarnya tidak berdiri sendiri, namun dapat terbawa oleh air,
tanah dan udara. Apabila semua komponen tersebut telah tercemar oleh senyawa anorganik,
maka di dalamnya kemungkinan dapat mengandung berbagai logam berat seperti Cr, Zn, Pb,
Cd, Fe dan sebagainya. Seng (Zn) mempunyai dampak negatif bagi kesehatan terutama jika
kadarnya sudah melebihi ambang batas. Walaupun pada konsentrasi rendah, efek ion logam
berat dapat berpengaruh langsung hingga terakumulasi pada rantai makanan. Seperti halnya
sumber-sumber polusi lingkungan lainnya, logam berat tersebut dapat ditransfer dalam
jangkuan yang sangat jauh di lingkungan. Hampir 70% keberadaan Zn di dunia dihasilkan
dari penambangan dan 30% dari daur ulang Zn. Kebutuhan Zn 9,6 metrikton akan
menghasilkan produk 8,1 metrikton Zn dan limbah sisa proses sebesar 1,5 metrik ton yang
siap untuk didaur ulang. Pemanfaatan produk zn 8,1 metrik ton akan menghasilkan limbah
bekas sebesar 1,4 metrik ton Zn sehingga total Zn daur ulang sebesar 3,3 metrik ton dan
kekurangan 6,6 metrik ton Zn dipenuhi dari penambangan.
Deposit bijih Zn tersebar secara luas di permukaan bumi. Bijih Zn di tambang lebih
oleh 50 negara, antara lain Cina, Australia, Eropa, dan Kanada yang merupakan negara
terbesar penambang bijih Zn. Dalam bijih Zn biasanya terkandung unsur lain, yaitu kuprum
(Cu), emas (Au), dan perak (Ag) (Widowati et al, 2008). Melihat hasil tersebut penggunaan
Zn harus dibatasi karena dapat menimbulkan efek toksisitas bagi lingkungan dan manusia.
Logam Berat
Pada umumnya semua logam berat tersebar di seluruh permukaan bumi, tanah, air,
maupun udara. Beberapa diantaranya berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup dan
disebut sebagai hara mikro esensial. Secara biologis beberapa logam dibutuhkan oleh makhuk
hidup pada konsentrasi tertentudan dapat berakibat fatal apabila tidak dipenuhi. Oleh karena
itu logam-logam tersebut dinamakan logam-logam atau mineral-mineral esensial tubuh, tetapi
jika logam-logam esensial masuk dalam tubuh dalam jumlah berlebihan, akan berubah fungsi
menjadi racun bagi tubuh. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi racun
yang akan meracuni tubuh makhluk hidup. Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh
makhluk hidup melalui beberapa jalan, yaitu saluran pernapasan, pencernaan, dan penetrasi
melalui kulit. Absorpsii logam melalui saluran pernapasan cukup besar, baik pada biota air
yang masuk melalui sistem pernafasan, maupun biota darat yang masuk melalui debu diudara
ke saluran pernapasan Menurut Sugeng Murtopo (1989 dalam Al-Harisi, 2008), logam berat
berdasarkan sifatracunnya yang berdampak terhadap kesehatan manusia dapat
dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu:
• Sangat beracun, yaitu dapat mengakibatkan kematian atau gangguan kesehatan
dalam waktu singkat. Logam-logam tersebut antara lain: Pb,Hg, Cd, As, Sb, Ti, Be,
danCu..
• Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulih maupun
yang tidak dapat pulih dalam waktu yang relatif lama. Logam-logamtersebut antara
lain: Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se, Te, Va, Co, dan Rb.
• Kurang beracun, dalam jumlah besar dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Logam-logam tersebut antara lain: Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K,Zn, dan Ag.
• Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti: Aldan Na.
Seng (Zn)
Pengertian Seng (Zn)
Seng dengan nama kimia Zink dilambangkan dengan Zn. Sebagai salah satu unsur
logam berat Zn mempunyai nomor atom 30 dan memiliki beratatom 65,39. logam ini cukup
mudah ditempa dan liat pada 110-150oC. Zn melebur pada 410oC dan mendidih pada
906oC(. Zn dalam pemanasan tinggiakan menimbulkan endapan seperti pasir. Zn diperlukan
tubuh untuk proses metabolisme, tetapi dalam kadar tinggi dapat bersifat menjadi racun.
Seng (Zn) adalah komponen alam yangterdapat di kerak bumi. Zn adalah logam yang
memilki karakteristik cukup reaktif, berwarna putih-kebiruan, pudar bila terkena uap udara,
dan terbakar bila terkena udara dengan api hijau terang. Zn dapat bereaksi dengan asam, basa
dan senyawa non logam. Seng (Zn) dialam tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi dalam
bentuk terikat dengan unsur lain berupa mineral. Mineral yang mengandung Zn di alam bebas
antara lain kalamin, franklinite, smitkosonit, willenit, dan zinkit.
Sumber makanan
Zn terdapat pada berbagai jenis bahan makanan, khususnya makanan sumber protein.
Zn kadar tinggi ditemukan pada berbagai jenis makanan. Oister mengandung Zn lebih besar
dibandingkan makanan lainnya, seperti daging sapi, ayam, buncis, kacang-kacangan, ikan
laut jenis tertentu, biji-bijian, sereal difortifikasi dengan susu, biji waluh dan biji matahari,
telur, kerang, dan sayuran. Menurut Widowati et al (2008), kandungan Zn paling tinggi
terdapat dalam kerang yakni sekitar 75 mg/100 g, disamping ubur-ubur, daging sapi, dan
daging merah lainnya. Sementara pada putih telur terkandung 0,02 mg/ 100 g dan pada
daging ayam 1 mg/ 100 g. Sereal whole grain mengandung Zn cukup tinggi, tetapi hampir
80% kadar Zn menghilang pada saat proses penggilingan.
Pengunaan Seng (Zn)
a. Senyawa inijuga digunakan dalam pelapisan baja dan besi untuk mencegah proseskarat
b. Untuk industri baterai
c. Bahan alloy seperti kuningan, nikel-perak, logam mesin tik, dan penyepuhan listrik
d. Pembuatan uang sen Amerika sejak tahun 1982
e. Pelapisan cat khususnya dalm industriautomobil
f. Zn-oksida untuk pembuatan pigmen putih cat air atau cat, sebagai aktifator pada industri
karet; melapisi kulit guna mencegah dehidrasi kulit, melindungi kulit dari sengatan sinar
matahari, sebagai bahan diaper pada bayi guna mencegah kulit luka/kemerahan, industry
karet dan untuk opaque sunscreen
g. Bahan dinding-lantai logam untuk bahan insektisida dapur
h. Zn-klorida untuk deodorant dan pengawet kayu
i. Zn-sulfida untuk industry pigmen dan lampu pendar, luminous dial, X-ray dan layar TV
serta lampu fluorescence
j. Zn-metil (Zn(CH₃)₂) untuk pembuatan berbagai senyawa organic; Zn-Stearat digunakan
sebagai aditif penghalus plastik
k. Sebagai anode bahan bakarzinc-air-battery
l. Zn-hidroksi-karbonat dan silikat untuk pembuatan lotion pencegah kulit
luka/alergi/kemerahan
m. Sebagai bahan suplemen vitamin atau mineral yang memiliki aktivitas antioksidan guna
mencegah penuaan dini serta mempercepat proses penyembuhan
n. Zn-glukonat glisin dan Zn-asetat yang digunakan sebagai pelega tenggorokan (throat
lozenges) saat musim dingin.
Absorpsi, Distribusi dan Ekskresi
Menurut Widowati et al (2008), sekitar 10-40 % Zn yang terdapat pada makanan akan
diabsorpsii tubuh. Dari makanan nabati, Zn yang teabsorpsii hanya 10-20%, sedangkan dari
hewani dapat mencapai 30%. Absorpsi Zn dari makanan berprotein hewani lebih besar
dibandingkan dengan protein nabati. Asam fitat yang ditemukan pada biji-bijian, roti, sereal,
legume, dan makanan lain bisa menurunkan absorpsi Zn. Bahan pangan serat, asam fitat yang
terdapat dalam dedak/ sekam, sereal penuh, biji-bijian, dan kacang-kacangan bisa
menghambat absorpsii Zn. Asam fitat tidak larutdan tidak mampu mengompleks Zn sehinga
tidak bisa diabsorpsii. Proses pemasakan mampu mengurangi pengaruh asam fitat dan serat
kasar sehingga bisa meningkatkan absorpsi.
Defisiensi Zn bisa dialami oleh orang yang banyak mengonsumsi roti tanpa
fermentasi, seperti di wilayah iran dan negara-negara timur tengah. Toksisitas Cd mampu
menhambat absorpsi Zn karena absorpsii Cd dan Zn saling berkompetisi. Dengan demikian
konsumsi dosis besar Zn mampu mencegah absorpsi Cd. Berbagai jenis bahan kimia yang
ditambahkan, seperti fospat atau EDTA, pada proses pengolahan bahan pangan dapat
mengurangi absorpsi Zn. Dari sekitar 4-14 mg/ hari jumlah seng (Zn) yang dianjurkan untuk
dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang bisa diserap. Oleh karena adanya zat mineral
lain yang tinggi dalam tubuh, seperti Zat besi (Fe) dan tembaga (Cu) serta adanya kandungan
asam fitat pada bayam, kangkung dan sayuran lain, penyerapan Zn dimukosa usus bisa
terhambat. Namun, jika zat-zat tersebut difermentasikan, absorpsi Zn dapat meningkat.
Suplemen Fe 38-65 mg/ hari bisa mengurangi absorpsii Zn sehingga diperlukan suplemen Zn
bagi wanita hamil dan menyusui sebesar > 60 mg/ hari.
Konsumsi Ca dalam dosis tinggi bisa mengganggu absorpsi Zn pada hewan uji.
Konsumsi Ca pada wanita menopause adalah sebesar 890 mg/ hari. Ca berbentuk susu atau
Ca-fosfat (total konsumsi Ca 1360 mg/ hari) dapat mengurangi absorpsi Zn dan
keseimbangan Zn. Konsumsi Zn pada remaja wanita adalah sebesar 1000 mg/ hari dalam
bentuk Ca-sitrat malat (total Ca 1667 mg/ hari) serta tidak berpengaruh terhadap absorpsi dan
keseimbangan Zn dalam tubuh. Konsumsi kombinasi ca dan asam fitat mampu mengurangi
absorpsi Zn.
Mekanisme absorpsi Zn untuk mengatur homeostasis dipengaruhi oleh prostaglandin
E2 dan F2 yang akan dikelat oleh asam pikolinat dan derifat triptofan. Sementara itu,
defisiensi piridoksin atau triptofan akan menkan absorpsi Zn.Dalam sel mukosa Zn
mensintesis metalotionin ketika metalotionin jenuh akan menekan Zn absorpsii. Di dalam
darah, kurang lebih 2/3 Zn diikat albumim dan sebagian besar sisanya dikompleks oμleh β2-
makroglobin.
Zn masuk kealat pencernaan sebagai komponen metalotionin yang disekresikan oleh
kelenjar saliva, mukosa intestinal, pancreas, dan hati.Kurang lebih 2 gram Zn difilter dan
disaring oleh ginjal setiap hari.Kurang lebih 300-600 μg/ hari disekresikan pada orang
dewasa.Reabsorpsi tubulus renalis terganggu oleh obat, seperti obat diuretic, thiazide dan
dipengaruhi oleh makanan berprotein. Terdapat korelasi positif antara kadar Zn dalam
makanan dan eksresi Zn lewat urin. Zn diekskresikan melalui feses, urin, rambut, kulit,
keringat semen, dan menstruasi. Konsentrasi Zn di jaringan bervariasi. Hati pada awalnya
mampu menyimpan 40% dan akan menurun menjadi 25% dalam lima hari. Kadar Zn dalam
hati dipengaruhi oleh factor hiumoral termasuk hormone adrenokortikotropik, hormone
paratiroid, dan endotoksin.Zn diikat oleh metalotionin.
Efek defisiensi Zn
Menurut Widowati et al (2008),defisiensi Zn banyak menyerang orang yang
mengkonsumsi makanan rendah Zn atau tingkat konsumsi Zn rendah atau kehilangan Zn dari
tubuh dalam jumlah besar atau saat kebutuhan tubuh atas Zn meningkat. Orang yang berisiko
tinggi mengalami defisiensi Zn adalah:
1. Bayi dan anak-anak dalam usia pertumbuhan atau remaja.
2. Ibu hamil dan menyusui, khususnya yang berusia belasan tahu
3. Pasien yang mengonsumsi makanan lewat intravena
4. Individu yang mengalami malnutrisi dan anoreksia
5. Individu yang menderita diare persisten
6. Individu yang mengalami sindrom malabsorpsi, celiac disease dan short bowel
syndrome
7. Pecandu alkohol
8. Penderita anemia bulan sabit
9. Usia lanjut lebih dari 65 tahun
10. Penderita gangguan hati, ginjal, dan diabetes melitus.
Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak dan remaja
laki-laki di Mesir, Iran, dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan keterlambatan
pematangan seksual.Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit mengandung daging,
ayam dan ikan yang merupakan sumber utama seng dan tinggi konsumsi serat dan fitat.
Mengingat banyaknya enzim yang mengandung seng, maka pada keadaan defisiensi seng
reaksi biokimia dimana enzim – seng berperan akan terganggu. Defisiensi seng dapat terjadi
pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang tua.
Manifestasi klinis defisiensi seng pada manusia, dapat terlihat sebagai berikut :
1. Kecepatan pertumbuhan menurun,
2. Nafsu makan dan masukan makanan menurun,
3. Lesiepitel lain seperti glositis, kebotakan,
4. Gangguan sistem kekebalan tubuh,
5. Perlambatan pematangan seksual dan impotensi
6. Fotopobia dan penurunan adaptasi dalam gelap,
7. Hambatan penyembuhan luka, dekubitus, lukabakar,
8. Perubahan tingkah laku,
9. Gangguan perkembangan fetus.
Penanggulangan Defisiensi Zn
Untuk mengurangi defisiensi Zn, dilakukan fortifikasi Zn menggunakan bahan yang
aman berdasarkan US Food and Drug Administration, yaitu Zn-sulfat, Zn-klorida, Zn-
glokonat, Zn-oksida, dan Zn-stearat. Terapi Zn mampu secara sempurna menyembuhkan
gejala defisiensi Zn. Pemberian suplemen Zn sebesar 5,7 mg/hari dapat meningkatkan
pertumbuhan bagi penderita defisiensi Zn. Terapi menggunakan metal chelating seperti
penisillamine yang biasa digunakan untuk keracunan Cu dan DTPA (diethylenetriamine
pentacetate) yang biasa digunakan untuk penderita keracunan Fe mampumengurangi
defisiensi Zn.
Efek Toksik Zn
Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi
tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
Dosis konsumsi seng ( Zn ) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng ( Zn ) bisa
menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang
dilapisi seng ( Zn ). Logam Zn sebenarnya tidak toksik, tetapi dalam keadaan sebagai ion, Zn
bebas memiliki toksisitas tinggi .zinc shakes atau zinc chills disebabkan oleh inhalasi Zn-
oksida selama proses galvanisasi atau penyambungan bahan yang mengandung Zn. Meskipun
Zn merupakan unsur esensial bagi tubuh, tetapi dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan
bersifat toksik.
Absopsi Zn berlebih mampu menekan absorpsi Co dan Fe.Paparan Zn dosis besar
sangat jarang terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai bertambahnya waktu paparan karena Zn
dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme homeostatik, sedangkan kelebihan Zn akan
diabsorpsi dan disimpan dalam hati. Zn yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat
menyebabkan hidrosefalus pada hewan uji tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme
dalm perkembangan mesoderm untuk rangka. Konsumsi Zn berlebih m,ampu mengakibatkan
defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn bisa berifat akut dan kronis. Intake Zn 150-450 mg/ hari
mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh,
serta pengurangan kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol.
Satu kasus yang dilaporkan karena seseorang mengonsumsi 4 g Zn-glukonat (570 mg
unsure Zn) yang setelah 30 menit berakibat mual dan muntah.Pemberian dosis tunggal
sebesar225-50 mg Zn bisa mengakibatkan muntah, sedangkan pemberian suplemen dengan
dosis 50-150 mg/ hari mengakibatkan sakit pada alat pencernaan. Konsumsi Zn berlebih
dalam jangka waktu lam bisa mengakibatkan defisiensi Cu. Total asupan Zn sebesar 60 mg/
hari (50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn dari makanan) dapat nmengakibatkan defisiensi Cu.
Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari selama beberapa minggu bisa menggangu ketersediaan
biologi Cu, sedangkan konsumsi Zn yang tinggi bisa mempengaruhi sintesis ikatan Cu
protein atau metalotionin dalam usus. Konsumsi Zn berlebih akan menggangu metabolisme
mineral lain, khususnya Fe dan Cu.
Ion Zn bebas dalam larutan bersifat sangat toksik bagi tanaman, hewan invertebrate,
dan ikan. Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit tenggorokan bisa
mengakibatkan kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi debu Zn-oksida bisa
mengakibatkan metal imune fever. Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan
mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang
dilapisi Zn. Gejala toksisitas akut bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah.
Pemberian bersama suplemen Zn dan jenis antibiotik tertentu, yaitutetracyclines dan
quinolones bisa mengurangi absorpsi antibiotic sehinnga daya sembuh berkurang
Sumber Pencemaran seng (Zn) di Lingkungan
Sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daripenggunaan pupuk
kimia yang mengandung logam Cu dan Zn, buangan limbahrumah tangga yang mengandung
logam Zn seperti korosi pipa-pipa air dan produk-produk konsumer (misalnya, formula
detergen) yang tidak diperhatikansarana pembuangannya.Selain itu pemasukan logam ke
dalam lingkungan berasal daribuangan limbah rumah tangga yang mengandung logam Zn
seperti korosi pipa-pipaair dan produk-produk konsumen (misalnya, formula detergen) yang
tidakdiperhatikan sarana pembuangannya.
Pencegahan dan Penaggulangan Pencemaran Zn
Menyadari ancaman yang begitu besar dari pencemaran logam berat, maka berbagai
metode alternatif telah banyak digunakan seperti dengan cara mengurangi konsentrasi logam
berat yang akan dibuang ke perairan, tetapi dalam jangka waktu yang lama, perlakuan
tersebut dapat merusak lingkungan akibat dari akumulasi logam berat yang tidak sebanding
dengan masa “recovery (perbaikan)” dari lingkungan itu sendiri. Teknik yang lebih baik dari
teknik di atas adalah penetralan logam berat yang aktif menjadi senyawa yang kurang aktif
dengan menambahkan senyawa-senyawa tertentu, kemudian dilepas ke lingkungan perairan,
namun pembuangan logam berat non-aktif juga menjadi masalah karena dapat dengan mudah
mengalami degradasi oleh lingkungan menjadi senyawa yang dapat mencemari lingkungan.
Cara lain adalah reverse osmosis, elektrodialisis, ultrafiltrasi dan resin penukar ion.
Reverse osmosis adalah proses pemisahan logam berat oleh membran semipermeabel
dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik dari limbah, kerugian
sistem ini adalah biaya yang mahal sehingga sulit terjangkau oleh industri di Indonesia.
Teknik elektrodialisis menggunakan membran ion selektif permeabel berdasarkan perbedaan
potensial antara 2 elektroda yang menyebabkan perpindahan kation dan anion, juga
menimbulkan kerugian yakni terbentuknya senyawa logam-hidroksi yang menutupi
membran, sedangkan melalui ultrafiltrasi yaitu penyaringan dengan tekanan tinggi melalui
membran berpori, juga merugikan karena menimbulkan banyak sludge (lumpur). Resin
penukar ion berprinsip pada gaya elektrostatik di mana ion yang terdapat pada resin ditukar
oleh ion logam dari limbah, kerugian metode ini adalah biaya yang besar dan menimbulkan
ion yang ter-remove sebagian.
Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi
merupakan bagian dari bioremoval.Bioremoval dapat diartikan sebagai terkonsentrasi dan
terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material
biologi, yang mana material biologi tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat
dibuang dan ramah terhadap lingkungan.Sedangkan berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk ikatan antara logam berat dengan mikroorganisme maka bioabsorpsi merupakan
kemampuan material biologi untuk mengakumulasikan logam berat melalui media
metabolisme atau jalur psiko-kimia. Proses bioabsorpsi ini dapat terjadi karena adanya
material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang mengandung logam berat
(dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah terikat pada biosorben.
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi
terutama adalah dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta dan
Chlorophyta. Gugus amina dan hidroksil yang dimiliki kitosa memiliki kemampuan
menyerap logam berat yang terdapat dalam limbah cair industri. Jenis limbah yang dihasilkan
dalam industri yang dapat diabsorbsi adalah arsenik (As), kadmium (Cd), krom (Cr), timbal
(Pb), tembaga (Cu), dan seng (Zn) dengan metode penukar ion. Tanaman sebagai
hiperakumulator seng (Zn) adalah Thlaspi caerulescens.Daunnya mampu mengakumulasi Zn
sebesar 39.600 ppm. Pohon bakau mampu mengakumulasi tembaga (Cu), besi (Fe), dan seng
(Zn).Kemampuan vegetasi mangrove dalam mengakumulasi logam berat bisa dijadikan
alternatif perlindungan.