Keracunan makanan

11
KERACUNAN MAKANAN/ FOOD POISONING A. Definisi keracunan makanan Food poisoning atau keracunan makanan merupakan gejala klinis yang diakibatkan pengkonsumsian makan atau minuman yang memiliki kandungan bakteri, dan/atau toksinnya, parasit, virus atau bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan di dalam fungsi normal tubuh bahkan kematian. B. Gejala keracunan makanan : o Perut kram o Mual o Muntah o Diare mendadak dan parah o Demam yang tidak jelas ,mendadak biasanya disertai beberapa gejala yang lain o Sakit otot o Merasa sangat lemah dan lelah tanpa alasan yang jelas o Sakit kepala parah C. Faktor yang mempengaruhi gejala keracunan makanan pada seseorang: Jenis racun atau penyebab keracunan Usia seseorang Jumlah racun yang masuk dalam tubuh Ketahanan tubuh seseorang terhadap racun D. Penyebab keracunan makanan Berdasarkan penyebabnya keracunan makanan dibagi 2 : a) Keracunan Makanan Akibat Organisme b) Keracunan Makanan Akibat Non Organisme

description

artikel keracunan makanan

Transcript of Keracunan makanan

KERACUNAN MAKANAN/ FOOD POISONINGA. Definisi keracunan makananFood poisoning atau keracunan makanan merupakan gejala klinis yang diakibatkan pengkonsumsian makan atau minuman yang memiliki kandungan bakteri, dan/atau toksinnya, parasit, virus atau bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan di dalam fungsi normal tubuh bahkan kematian.B. Gejala keracunan makanan : Perut kram Mual Muntah Diare mendadak dan parah Demam yang tidak jelas ,mendadak biasanya disertai beberapa gejala yang lain Sakit otot Merasa sangat lemah dan lelah tanpa alasan yang jelas Sakit kepala parah

C. Faktor yang mempengaruhi gejala keracunan makanan pada seseorang: Jenis racun atau penyebab keracunan Usia seseorang Jumlah racun yang masuk dalam tubuh Ketahanan tubuh seseorang terhadap racun

D. Penyebab keracunan makananBerdasarkan penyebabnya keracunan makanan dibagi 2 :a) Keracunan Makanan Akibat Organismeb) Keracunan Makanan Akibat Non Organisme

1. Keracunan Makanan akibat Organismeterjadi akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi dengan organisme hidup atau terkontaminasi toksin yang dihasilkan organisme tersebut. Keracunan makanan akibat organisme dapat di bedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:a. Protozoa Food Poisoningb. Virus Food Poisoningc. Bacterial Food Poisoningd. Fungi Food Poisoning

a. Protozoa Food PoisoningAda beberapa contoh keracunan makanan akibat protozoa: GiardiasisKasus keracunan makanan ini disebabkan oleh protozoa Giardia lamblia. Air yang digunakan untuk mencuci sayur mayur seringkali mengandung protozoa ini. Amebiasis Dikenal juga sebagai disentri amuba dan disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica.Gejalanya sama seperti keracunan makanan karena Giardia lamblia.Tanda keracunan yaitu terjadi diare ,demam dan sakit perut.b. Virus Food PoisoningDibawah ini virus yang sering mengakibatkan keracunan makanan : Norwalk virusDisebut juga kapal pesiar virus karena wabah virus ini banyak ditemukan di kapal pesiar ,rumah jompo,dan sekolah. Termasuk golongan Norovirus (virus yang menyebabkan flu perut).Virus ini biasanya ditemukan pada kerang dan siput yang ditangkap di kawasan perairan yang tercemar kotoran manusia. Keracunan dapat terjadi jika mengkonsumsi siput dan kerang mentah yang terkontaminasi virus. Inkubasinya 1- 2 hari setelah terinfeksi virus ini. Virus Hepatitis AHepatitis A disebabkan oleh virus yang terdapat pada kerang dan siput yang ditangkap di perairan yang tercemar air limbah dan memakan sayuran mentah yang tidak dibersihkan secara sempurna.Inkubasi Hepatitis A yaitu 2 6 minggu sejak penularan.c. Bacterial Food PoisoningBakteri yang sering mengakibatkan kasus keracunan makanan yaitu: Salmonella Food PoisoningSalmonella food poisoning merupakan Zoonotik (berasal dari hewan) yang dapat terjadi di mana-mana. Penyakit ini di tularkan kepada manusia melalui produk ternak yang terkontaminasi, seperti daging, susu, atau telur. Tikus juga merupakan salah satu binatang penyebar penyakit melalui makanan. Binatang ini mengkontaminasi makanan melalui urin atau kotorannya.Insidensi penyakit ini meningkat di Negara barat akibat beberapa factor berikut:a) Peningkatan pedagangan internasional berupa produk bahan makanan yang berasal dari hewan ternak.b) Penggunaan deterjen secara luas pada rumah tangga mempengaruhi pengolahan air kotor.c) Distribusi dan pemakaian makanan jadi atau makanan kaleng meningkat di mana-mana.d) Terdapat lebih dari 50 spesis Salmonella, yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah Salmonella Typhimurium, Salmonella Cholera-suis, Shigella Sonnel, dan lain-lain. Organisme ini berkembangbiak di dalam usus dan menimbulkan gejala penyakit Gastroenteritis akut berupa mual, muntah-muntah, diare, sakit kepala, nyeri abdomen, dan demam. Angka Mortalitas akibat penyakit ini sekitar 1%. Staphylococcal Food PoisoningStaphylococcal food poisoning merupakan kasus keracunan makanan yang di sebabkan oleh Enterotoksin yang di hasilkan oleh Staphylococcus Aureus. Kuman stafilokokus akan mati sewaktu makanan di masak, tetapi entrotoksin yang di hasilkan memiliki sifat tahan panas sehingga dapat bertahan pada temperatur100 derajat C selama beberapa menit.Staphylokokus banyak di temukan dalam bagian-bagian tubuh, seperti di hidung, tenggorok dan di kulit manusia, selain itu juga dapat di temukan menempel pada debu di dalam kamar. Organisme ini dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan binatang. Staphylokokus juga dapat mengkontaminasi makanan, seperti salad, custard, susu, dan produk yang di hasilkannya. Masa inkubasi penyakit akibat organisme ini relative pendek, yaitu sekitar 1-6 jam karena toksin yang di hasilkan organism ini.Infeksi pada manusia terjadi karena konsumsi makanan yang terkontaminasi toksin. Toksin tersebut memiliki laju reaksi yang cepat dan langsung menyerang usus dan system saraf pusat (SSP). Gejala penyakit ini, antara lain mual, muntah, diare, nyeri abdomen, dan terdapatnya darah dan lendir dalam feses. Kematian akibat penyakit ini jarang terjadi. Penderita dapat sembuh kembali dalam waktu 2-3 hari. BotulismBotulism atau botulisme merupakan penyakit Gastroenteristi akut yang di sebabkan oleh Eksotoksin yang di produksi Crostiridium Botulinum. Organisme anaerobic ini banyak di temukan di dalam debu, tanah, dan dalam saluran usus hewan. Dalam makanan kaleng, organisme ini akan membentuk spora. Masa inkubasi botulisme cepat sekitar 12-36 jam. Gejala penyakit berbeda dengan kasus Bacterial Food Poisoning yang lain karena eksotoksin bekerja pada system saraf parasimpatik. Gejala Gastroin testinal yang di timbulkan ringan walau ada beberapa gejala yang tampak dominan, seperti Disfagia, Diplopia, Ptosis, Disarthria, kelemahan pada otot dan terkadang Quadriplegia, walau demam biasa tidak ada, penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan berakibat fatal. Kematian terrjadi dalam waktu 4-8 hari akibat kegagalan pernapasan atau jantung.Agar lebih aman, sebelum di konsumsi, makanan kaleng sebaiknya dimasak dahulu pada temperature 100 derajat C selama beberapa menit karena toksin Cl. Botulinum bersifat Thermolabil (tidak tahan panas). Pemberian obat quinidine hidroklorida per oral dengan dosis 20-40 mg/kg berat badan dapat mengurangi terjadinya Neoromuscular blok, di samping perawatan yang baik juga sangat bermanfaat dalam pengobatan batulisme. Cl. Perfringens Food PoisoningOrganisme Clostridium Perfringens (Cl. Welchii) dapat di temukan dalam kotoran manusia dan binatang dalam tanah, air, dan udara. Keracunan terjadi karena mengkonsumsi makanan berupa daging ternak (yang tentunya telah terkontaminasi dengan bakteri ini) yang telah di masak dan di simpan begitu saja selama 24 jam atau lebih serta di masak lagi untuk di sajikan. Masa inkubasi penyakit ini sekitar 6-24 jam. Walau patogenisitas Cl. Perfringens belum banyak di ketahui, organisme ini dapat berkembang biak dengan baik pada suhu sekitar 30 derajat C dan memproduksi berbagai toksin, misalnya Alpha Toxin dan Theta Toxin. Alpha toxin di duga merupakan eksotoksin yang dapat menimbulkan gejala penyakit, selain ada juga pendapat bahwa jumlah Cl.perfringens yang banyak dalam makanan dapat menyebabkan keracunan makanan. Gejala klinis berupa nyeri abdomen, diare, lesu, subfebris, mual, dan muntah jarang terjadi. Penderitanya dapat sembuh dengan cepat, sementara penyakit ini tidak berakibat fatal.Diagnosis banding (differensial diagnosis) perlu di lakukan karena Bacterial food Poisoning (keracunan makanan akibat bakteri sering kali di diagnosis sebagai penyakit kolera, disentri basiler akut, atau keracunan zat arsentik.d. Fungi Food Poisoning Keracunan jamur beracun:. tidak semua jenis jamur dapat di konsumsi karena ada beberapa jenis yang mengandung racun. Jenis racun biasa yang di temukan adalah Amanitin dan muskarin. Apabila tanpa sengaja mengkonsumsi jamur beracun, racun jamur itu akan bekerja sangat cepat dan mengakibatkan rasa mual, muntah, sakit perut, penguaran banyak ludah dan keringat, miosis, diplopia, bradikardi, dan bahkan konvulsi (kejang-kejang).

2. Keracunan Makanan akibat Non OrganismeKeracunan Makanan akibat Non Organisme adalah kasus keracunan makanan yang bukan di sebabkan oleh Organisme hidup maupun toksin yang di hasilkannya. Kasus keracunan semacam ini dapat di sebabkan oleh, antara lain:a. Keracunan akibat bahan fisikaKeracunan makanan yang disebabkan oleh memakan makanan yang tercemar oleh cemaran fisik ,misalnya rambut , debu ,pecahan kaca dan bulu binatang.b. Keracunan akibat bahan kimiaBahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan keracunan makanan antara lain, zat pewarna makanan, logam berat, bumbuh penyedap, dan bahan pengawet. Berikut beberapa jenis penyakit antara lain yang sering di temukan antara lain: 1. Chinese Restaurant Syndrome: Sebagian orang yang mengonsumsi makanan cina dalam 10-20 menit akan mengalami gejala semacam rasa tidak enak, dan rasa terbakar di leher bagian belakang, kesemutan pada lengan atas bagian belakang dan di depan dada. Kemunculan gejala tersebut berfariasi, biasanya akan berlangsung selama 45 menit sampai 2 jam. Kemungkinan penyebab adalah monosodium klutamat yang sering di pakai sebagai bumbuh penyedap masakan cina.

2. Hot Dog Headache: Pada beberapa orang yang mengonsumsi hot dog akan mengalami sakit di bagian kepala dan muka memerah yang muncul dalam 30 menit setelah mengonsumsi makanan tersebut. Kondisi itu mungkin di sebabkan oleh natrium nitrit yang di gunakan pada proses pembuatan hot dog.3. Keracunan zat-zat kimia: Kasus keracunan semacam ini terjadi karena seseorang tanpa sengaja atau tanpa sepengatahuannya mengonsumsi zat kimia beracun yang ada dalam makanan. Contoh zat kimia beracun tersebut, antara lain, racun tikus, insektisida, natrium klorida yang di sangka susu, atau barium bikarbonat yang di sangka tepung. Beberapa peralatan makanan yang di lapisi dengan bahan tertentu (misalnya, antimon atau zinkum) tidak boleh di gunakan untuk mewadahi makanan yang mengandung zat tertentu ( misalnya asam) karena bahan pelapis itu akan bereaksi dengan asam dan menghasilkan racun. Contoh kasus lainnya adalah keracunan karena mengonsumsi makanan berupa ikan atau hasil laut lain yang mengandung logam berat seperti mercury (hg), penyebab penyakit mina mata , atau mengandung cadmium (Cd), penyebab penyakit Itai-itai di Jepang.E. Mencegah keracunan makanan 1. Selalu mencuci tangan dengan air hangat dan sabun sebelum menyiapkan makanan.2. Pastikan dapur dan peralatan masak bersih.3. Gunakan talenan dan peralatan masak untuk makanan mentah dan dimasak secara terpisah.4. Cuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum dimakan.5. Pencairan makanan sepenuhnya sebelum dimasak.6. Jauhkan hewan peliharaan anda dari makanan.7. Pastikan makanan yang dimasak dengan matang sebelum makan. Daging seharusnya tidak memiliki bintik merah muda.8. Hindari kontak antara makanan mentah dan masak. Simpan daging mentah, unggas dan ikan di bagian atas lemari es dan makanan yang dimasak di bawah lemari es.9. Simpan semua makanan yang mudah basi pada suhu 5 C atau kurang.10. Simpan makanan kaleng di tempat yang bersih, kering dan sejuk.11. Buang makanan yang sudah basi atau memiliki jamur di atasnya.12. Selalu periksa tulisan best before yang tertera pada kemasan makanan sebelum memakannya.

F. Pertolongan pertama pada kercunan makananJika gejalanya masih ringan, maka yang bisa dilakukan di rumah adalah :a) Tidak memberikan makanan padat selama masih mengalami mual atau muntah, tapi berikan cairan seperti oralit atau larutan gula garam sedikit demi sedikit dan sering. Bila tidak ada oralit dapat membuat larutan gula garam dengan cara masukkan 2 sendok teh gula dan sendok teh garam ke dalam segelas air matang kemudian diaduk. Ini penting dilakukan untuk mencegah dehidrasi serta mengganti ion dan mineral tubuh yang hilang saat muntah dan atau diare. b) Hindari minuman yang beralkohol, berkafein dan minuman yang terlalu manis. c) Obat herbal seperti teh dengan jeruk nipis dan jahe dapat digunakan untuk meredakan gejala mual atau diare. d) Air kelapa dapat diberikan karena memiliki efek menetralisir racun e) Susu bisa diberikan dengan aman pada orang yang mengalami keracunan, tapi sebaiknya tidak diberikan pada orang yang memang diketahui memiliki intoleransi laktosa. f) Setelah mual dan muntah sudah mereda mulai berikan makanan secara perlahan. Pilih makanan yang lebih mudah dicerna (misalnya nasi, gandum, roti, kentang atau sereal dengan kadar gula rendah) dan diberikan dalam porsi kecil. g) Jika kondisinya tidak membaik segera bawa ke dokter atau Rumah Sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.