Keracunan Asap

download Keracunan Asap

of 10

description

keracunan

Transcript of Keracunan Asap

KERACUNAN ASAPAhmad Maulidi SofyanDewi Purnama SariDecky Pratama PutraHana Tri AyuRizky Anisa FaridaSurya Akhmad GazaliTrysnawatiKarbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasal pada suhu udara normal, berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa lainnya CO mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobinAsap = Karbon monoksida----Karbon dan Oksigen

Sumber utama karbon monoksida pada kasus kematian adalah kebakaran, knalpot mobil, pemanasan tidak sempurna, dan pembakaran yang tidak sempurna dari produk-produk terbakar, seperti bongkahan arang.Keracunan terjadi karena sel-sel darah merah mengikat karbon monoksida lebih cepat dibandingkan dengan oksigen. Sehingga jika ada banyak karbon monoksida di udara, tubuh akan mengganti oksigen dengan karbon monoksida tersebut. Oksigen dihambat oleh tubuh sehingga bisa merusak jaringan dan menyebabkan kematian.

Penyebab Keracunan AsapKeracunan karbonmonoksida dapat menyebabkan turunnya kapasitas transportasi oksigen dalam darah oleh hemoglobin dan penggunaan oksigen di tingkat seluler. Karbonmonoksida mempengaruhi berbagai organ di dalam tubuh, organ yang paling terganggu adalah yang mengkonsumsi oksigen dalam jumlah besar, seperti otak dan jantungCO mengikat hemoglobin secara reversible, yang menyebabkan anemia relatif karena CO mengikat hemoglobn 230-270 kali lebih kuat daripada oksigen. Kadar HbCO 16% sudah dapat menimbulkan gejala klinis. CO yang terikat hemoglobin menyebabkan ketersediaan oksigen untuk jaringan menurun.Sel darah merah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain. Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida dari pada oksigen. Sehingga jika terdapat CO dan O2, sel darah merah akan cenderung berikatan dengan CO.

Gejala klinisKonsentrasi CO dalam darah kurang dari 20%, tidak ada gejalaKonsentrasi CO dalam darah 20%, gejala nafas menjadi sesak.Konsentrasi CO dalam darah 30%, gejala sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernapasan meningkat sedikitKonsentrasi CO dalam darah 30% hingga 40%, gejala sakit kepala berat, kebingungan, hilang daya ingat, lemah, hilang daya koordinasi gerakanKonsentrasi CO dalam darah 40% sampai 50%, gejala kebingungan makin meningkat dan setengah sadarKonsentrasi CO dalam darah 60% hingga 70%, gejala tidak sadar, kehilangan daya mengkontrol feses dan urinKonsentrasi CO dalam darah 70% hingga 80%, gejala koma, nadi menjadi tidak teratur, kematian karena kegagalan pernapasan.

PENCEGAHANJangan menggunakan generator di dalam ruangan atau ruangan yang tertutup sebagian / penuh, seperti garasi dan ruangan bawah tanah. Pintu dan jendela yang dibuka dapat mencegah akumulasi karbon monoksida. Pastikan generator mempunyai jarak minimal 1 meter pada ruangan yang terbuka di segala sisinya untuk memastikan ventilasi yang memadai.Jangan menggunakan generator diluar ruangan, jika peletakannya dekat dengan pintu, jendela atau lubang ventilasi yang dapat mengakibatkan CO masuk dan berakumulasi pada ruangan yang terhuni oleh manusia.Jika menggunakan pemanas ruangan dan tungku, pastikan bahwa peralatan tersebut bekerja dalam kondisi yang baik untuk mencegah timbulnya CO dan jangan pernah menggunakannya pada ruangan tertutup atau dalam ruangan.

PENCEGAHANPertimbangkan untuk mengganti peralatan yang berbahan bakar bensin dengan peralatan yang dijalankan oleh listrik atau udara bertekanan, jika tersedia.Periksa sistem pembuangan pembakaran mobil dan sistem pendingin udara anda setahun sekali, kebocoran dalam system kecik tersebut dapat mengakibatkan masuknya CO ke dalam mobilJika anda mengalami gejala keracunan CO, segera keluar untuk mendapatkan udara segar dan cari bantuan dari poliklinik terdekat.

PERAWATAN SEBELUM TIBA DI RUMAH SAKITPertama saat di lokasi, jika bisa jauhkan atau pindahkan korban dari lokasi ke tempat yang aman dengan udara yang bersih, dan jangan dikerumuni. Namun ingat lebih awal dari itu, pastikan dalam melakukan pertolongan harus mengutamakan 3A (Aman diri, aman tempat, dan aman pasien).

Petugas medis akan membantu sisanya, beberapa korban mungkin memerlukan terapi oksigen atau pun oksigen hiperbarik. Setelah pertolongan pertama di dapatkan, pasien juga perlu melakukanfollow upsesuai saran pihak medis untuk memantau perbaikan kondisi pasca trauma inhalasi.TERIMAKASIH!!!!!