Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE...

112
Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam Konflik di Yaman Pada Tahun 2014 - 2016 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Oleh : MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN 105120413111005 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE...

Page 1: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam Konflik

di Yaman Pada Tahun 2014 - 2016

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Hubungan Internasional Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Oleh :

MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN

105120413111005

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

HALAMANPENGESAHAN

KEPENTINGAN NASIONAL ARAB SAUDI MELALUI INTERVENSI

MILITERDALAMKONFLIKDIYAMANPADATAHUN2014- 2016

SKRIPSI

Disusun oleh :

MOCH JOVIE THEZAR DESPY AN

105120413111005

Telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam ujian Sarjana pada tanggal 19 Desember 2017

NIP. 20110280020

Anggota Majelis Penguji 1

NIK.2011028412302001

·ells Penguji

NIK.2017109105132001

Anggota Majelis Penguji 2

Gris Sintya Berlian, S.Hub.Int., M.A

NIK.2016079008252001

Mengetahui,

Dekan

Page 3: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

I(EMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSIT AS BRA W1JA YA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Jalan Veteran, Malang 65145, Indonesia Telp. (0341) 575755; Fax (0341) 570038

Website: www.fisip.ub.ac.id Email: [email protected]

SURATTUGAS Nomor : 40 I UN10.F11.05.01IPPI2018

Dekan Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Brawijaya Malang memperhatikan Surat Usulan Penguji tanggal 15 Desember 2017 oleh Ketua Program Studi Hubungan lnternasional, dengan ini menugaskan kepada Saudara:

1. Nama : Muhammad Riza Hanafi, SIP., MIA NIP/NIK. : 2011028002071001 Tug as

2. Nama NIP/NIK. Tug as

: Ketua Majelis Penguji

: lrza Khurun' in, S. IP., MA : 2017109105132001 : Sekretaris Majelis Penguji

3. Nama NIP/NIK. Tug as

: Ni Komang Desy Setiawati Arya Pinatih, S. lP., M.Si. : '201102841 2302001

4. Nama NIP/NIK. Tug as

: Anggota Majelis Penguji I *

: Gris Sintya Berlian, S.Hub. Int., MA. : '2016079008252001 : Anggota Majelis Penguji II *

Sebagai Tim Penguji Skripsi bagi mahasiswa:

Nama Mahasiswa NIM

: Mochammad Jovie Thezar Oespyan : 105120413111005 : Hubungan lnternasional : International Security and Conflict

Program Studi Bidang Peminatan Judul Skripsi : KEPENTI NGAN NASIONAL ARAB SAUDI MELALUI

INTERVENSI MILITER DALAM KONFLIK DI YAMAN PADA TAHUN 2014-2016

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan, atas perhatian saudara disampaikan terima kasih .

12 jp,f~ 2018

-Keterangan : *) Anggota Majelis Penguji 1 adalah Pembimbing 1

Anggota Majelis Penguji 2 adalah Pembimbing 2

Tembusan Kepada Yth.: 1. Ketua Program Studi Hubungan lnternasional; 2. Bagian Keuangan Fakultas llmu Sosial dan l!mu Politik UB; 3. Mahasiswa yang Bersangkutan; 4. Arsip .

Page 4: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

LEMBAR PERNY ATAAN ORISINALITAS

Nama : Moch Jovie Thezar Despyan

NIM : 105120413111005

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul

Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui lntervensi Militer Dalam Konflik di ~~

Yaman Pada Tahun 2014 - 2016 adalah benar - benar karya sendiri. Hal - hal

yang bukan karya saya dalam skripsi; ditunjukan dalam daftar pustaka,

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar

sarjana yang saya peroleh dari.skripsi tersebut

Malang, 14 Desember 2017

Yang membuat pemyataan

-- ~·

Moch Jovie Thezar Despyan

NIM. 105120413111005

1

Page 5: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama Mochammad Jovie Thezar Despyan

Tempat, Tanggal Lahir Sukabumi, 17 Desember 1991

Kewarganegaraan Indonesia

No. HP 082233328607

Jenis Kelamin Laki - laki

Agama Islam

Kesehatan Baik

Alamat Kp. Babakan Kidul RT 01/ RW04

Kel. Cigugur Tengah, Kec. Cimahi Tengah

Kota Cimahi, Jawa Barat.

Email [email protected]

Pendidikan Formal

1998 – 2003 : SD Negeri Nanjung 1 Kab. Bandung

2003 – 2004 : SD Negeri Baros 1 Cimahi

2004 – 2006 : SMP Negeri 2 Cimahi

2006 – 2007 : SMP Muhammadiyah 7 Surabaya

2007 – 2010 : SMA Negeri 8 Surabaya

2010 – 2017 : Program S1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Brawijaya

Pengalaman Organisasi

• Staff Personalia UKM Tenis Meja Universitas Brawijaya Tahun 2011

• Koordinator Kepelatihan UKM Tenis Meja Universitas Brawijaya Tahun 2012

Page 6: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

Prestasi

• Juara III Tunggal Putra Tenis Meja POPDA VII Provinsi Jawa Timur Tahun 2008

• Juara I Tunggal Putra Turnamen Tenis Meja SMA/SMK/MA Se-Jawa Timur “REKTOR

CUP I” Universitas Negeri Surabaya Tahun 2008

• Juara II Pelajar Putra Kejuaraan Tenis Meja Piala Presiden Wilayah Jawa Timur Tahun

2009

• Juara I Beregu Yunior Putra Kejuaraan Nasional Tenis Meja Kelompok Umur Tahun 2009

• Juara II Ganda Putra Tenis Meja Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur Tahun 2009

• Juara II Beregu Campuran Mahasiswa Turnamen Tenis Meja Antar Perguruan Tinggi Se-

Indonesia Tahun 2010

• Juara III Beregu Campuran Mahasiswa Dalam “International Table Tennis Brawijaya

Open” Tahun 2013

• Juara III Tunggal Putra Tenis Meja Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah Jawa Timur Tahun

2015

• Juara I Tunggal Putra Tenis Meja UNY CUP Tahun 2015

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini Saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Saya

Moch. Jovie Thezar Despyan

Page 7: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

ii

ABSTRAKSI

Penelitian ini membahas tentang kepentingan nasional Arab Saudi intervensi

militer yang dilakukan oleh Arab Saudi terhadap konflik bersenjata antara kelompok Houthi dan pemerintah Yaman pada tahun 2015 mengandung unsur kepentingan nasional didalamnya. Berbicara mengenai kepentingan nasional, penulis menggunakan konsep dari Donald E Nuechterlein. Menurut Nuechterlein, kepentingan nasional dibagi menjadi empat jenis, diantaranya adalah Defence Interest, Economic Interest, World Order Interest, dan Ideological Interest. Konsep Nuechterlein membantu penulis dalam menganalisa bagaimana kepentingan nasional Arab Saudi melalui dengan membaginya kedalam empat jenis kepentingan nasional serta menganalisa intensitas kepentingan Arab Saudi.

Kata Kunci: Arab Saudi, Yaman, Houthi, Kepentingan Nasional, Konflik, Intervensi Militer

Page 8: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

iii

ABSTRACT

This research discusses Saudi Arabia’s national interest in the military intervention by Saudi Arabia against the armed conflict between the Houthi and Yemeni governments in the year 2015 which contain elements of national interest. In this conflict, Saudi Arabia supports the Yemeni government. Speaking of national interest, the author uses Donald E. Nuechterlein’s concept as the sole purpose of this study. According to Nuechterlein, Saudi Arabia’s national interest is divided into four types, those of which include Defence Interest, Economic Interest, World Order Interest, and Ideological Interest. Nuechterlein’s concept also helps the author in analyzing how the Saudi’s national interests proceeds by dividing them into four types of national interests while also analyzing the intensity of Saudi Arabian interests. Key Terms: Saudi Arabia, Yemen, Houthi, National Interests, Conflict, Military Intervention.

Page 9: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kepada Allah SWT yang telah memberikan belas

kasihNya yang tak ternilai sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

skripsi dengan judul “Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi

Militer Dalam Konflik di Yaman Pada Tahun 2014 – 2016”. Penyusunan skripsi

ini merupakan salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana (S1) pada program studi

Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Brawijaya.

Selama proses menyelesaikan skripsi ini penulis dibantu oleh berbagai pihak

baik secara spiritual, moral, maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang dan nikmat tak

terhingga.

2. Ayah dan Ibu penulis yang telah banyak berjuang dan tak henti dalam

memberikan semangat dan materil serta harapan – harapan untuk penulis

dalam doanya.

3. Amanda NRD sebagai adik penulis yang telah banyak memberikan

dukungan dalam berbagai bentuk.

4. Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Brawijaya.

5. Pak Aswin Ariyanto Azis, S.IP., MdevSt selaku pembimbing akademik

penulis dan Ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas

Brawijaya.

Page 10: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

v

6. Ibu Ni Komang Desy SAP, S.IP., M.Si sebagai dosen pembimbing I yang

telah bersabar dan banyak memberikan saran dan kritik dalam

membangun karakter bagi penulis.

7. Ibu Gris Sintya Berlian, S.Hub.Int., M.A sebagai dosen pembimbing II

yang telah bersabar dan banyak memberikan dukungan selama proses

revisi sempro dan kompre.

8. Bapak M. Riza Hanafi, S.IP., MIA sebagai ketua majelis penguji dalam

sidang skripsi.

9. Ibu Irza Khurun’in,S.IP., MA sebagai sekretaris majelis penguji dalam

sidang skripsi.

10. Seluruh dosen program studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya atas ilmu pengetahuan,

saran juga kritik bagi penulis selama menempuh pendidikan.

11. Seluruh staff program studi maupun fakultas yang telah banyak

membantu dalam urusan administrasi.

12. Seluruh sahabat dan teman penulis baik dari C4, HI, maupun PTM UB

yang telah banyak membantu dan mendukung selama proses

penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dibutuhkan oleh

penulis. Harapan dari penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Malang, 15 Januari 2018

Penulis

Page 11: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ i

ABSTRAKSI .............................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

BAB I ........................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 8

BAB II .......................................................................................................... 9

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 9

2.1 Studi Terdahulu ................................................................................. 9

2.1.1 Bahrain’s Uprising: Resistance and Repression in The Gulf ..... 9

2.1.2 British Foreign Policy and the National Interest: Identity,

Strategy and Security ............................................................... 14

Page 12: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

vii

2.2 Kerangka Konseptual ...................................................................... 19

2.3 Operasionalisasi Konsep ................................................................. 22

2.4 Argumen Utama .............................................................................. 26

BAB III ...................................................................................................... 27

METODE PENELITIAN .......................................................................... 27

III.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 27

III.2 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 27

III.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 28

III.4 Teknik Analisa Data ..................................................................... 28

III.5 Sistematika Penulisan ................................................................... 28

BAB IV ...................................................................................................... 30

DINAMIKA KONFLIK DI YAMAN ....................................................... 30

4.1 Konflik Internal di Yaman .............................................................. 31

4.2 Keterlibatan Arab Saudi di Yaman ................................................. 41

BAB V ....................................................................................................... 47

KEPENTINGAN NASIONAL ARAB SAUDI DALAM KONFLIK DI

YAMAN ..................................................................................................... 47

4.1 Defence Interest dari Arab Saudi .................................................... 47

4.1.1 Keamanan di Garis Perbatasan ................................................. 48

4.1.2 Eliminasi Kapabilitas Militer .................................................... 51

Page 13: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

viii

4.1.2.1 Operasi Decisive Storm ..................................................... 53

4.1.2.2 Operasi Restoring Hope .................................................... 54

4.2 Economic Interest dari Arab Saudi ................................................. 57

4.2.1 Mengontrol dan Mendominasi Perekonomian .......................... 58

4.3 World Order Interest dari Arab Saudi ............................................ 71

4.3.1 Struggle Hegemon di Timur Tengah ........................................ 72

4.3.2 Stabilitas Kawasan .................................................................... 75

4.4 Ideological Interest dari Arab Saudi ............................................... 78

4.4.1 Pemerintahan Berbasis Sunni ................................................... 79

BAB VI ...................................................................................................... 83

PENUTUP ................................................................................................. 83

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 83

6.2 Saran ............................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 86

Page 14: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Operasionalisasi Konsep .............................................................. 24

Tabel 2. Nilai ekspor dan impor non minyak Arab Saudi tahun 2014 – 2016

(Juta Riyal) ................................................................................... 58

Tabel 3. Nilai ekspor dan impor non minyak Arab Saudi tahun 2009 – 2013

(Juta Riyal) ................................................................................... 60

Page 15: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Peta Konflik Sa’da Tahap Kedua ......................................... 36

Gambar 4. 2 Peta Konflik Sa’da Tahap Ketiga......................................... 37

Gambar 4. 3 Peta Konflik Sa’da Tahap Keempat ...................................... 38

Gambar 4. 4 Peta Konflik Sa’da Tahap Kelima ........................................ 39

Gambar 4. 5 Peta Yaman Utara dan Yaman Selatan ................................. 43

Gambar 5. 1 Peta Arab Saudi 49

Gambar 5. 2 Pagar Perbatasan Arab Saudi – Yemen 50

Gambar 5. 3 Lokasi Sa’da di Yaman 51

Gambar 5. 4 Peta Wilayah Kekuasaan Kelompok Houthi. 57

Gambar 5. 5 Ekspor Non Minyak Arab Saudi 61

Gambar 5. 6 Nilai Ekspor Yaman Tahun 2014 62

Gambar 5. 7 Nilai Ekspor Yaman Tahun 2015 63

Gambar 5. 8 Nilai Impor Yaman Tahun 2014 64

Gambar 5. 9 Nilai Impor Yaman Tahun 2015 65

Gambar 5. 10 Lokasi Selat Bab el Mandeb 67

Gambar 5. 11 Jalur Pipa SUMED di Mesir 69

Page 16: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2014 terjadi kudeta Militer di Yaman oleh kelompok militan

yang bernama Houthi.1 Kelompok Houthi bergaris haluan Syiah dan didukung oleh

Iran. Sedangkan pemerintahan yang dikudeta dipimpin oleh presiden Abdrabbuh

Mansur Hadi yang bergaris haluan Sunni. Baik Houthi dan presiden Hadi memiliki

sejara yang panjang dalam politik dan perebutan kekuasaan di Yaman.

Kelompok Houthi telah dibentuk sejak awal tahun 1992.2 Relasi antara

Houthi dengan pemerintah Yaman terus-terusan memanas namun sifatnya masih

sebatas konflik laten, hingga tahun 2004 akhirnya konflik antara Houthi dan

pemerintah pecah menjadi persaingan militer.3 Upaya Houthi untuk mengambil alih

kekuasaan melalui jalan militan mendapatkan tantangan besar waktu itu dari

presiden Yaman masa itu Ali Abdullah Saleh dengan keadaan yang tertahan dalam

status quo.

Presiden Saleh memimpin Yaman lebih dari 33 tahun. 4 Dan akhirnya

dipaksa turun jabatan karena tekanan domestik dari kelompok Houthi dan tekanan

internasional dari Gulf Cooperation Council (GCC).5 Presiden Saleh mesetujui

1 How Yemen's capital Sanaa was seized by Houthi rebels, http://www.bbc.com/news/world-29380668 (diakses pada 6 Mei 2017) 2 Lina Khatib dan Ellen Lust. Taking to the Streets: The Transformation of Arab Activism (Baltimore: Johns Hopkins University Press, 2014), hal.120. 3 Ibid 4 Saleh Mundur Setelah 33 Tahun Berkuasa , http://internasional.kompas.com/read/2011/11/24/02033337/saleh.mundur.setelah.33.tahun.berkuasa (diakses pada 6 Mei 2017) 5 Kekebalan untuk Presiden Saleh Disetujui , http://olahraga.kompas.com/read/2012/01/09/1353042/kekebalan.untuk.presiden.saleh.disetujui (diakses pada 6 Mei 2017)

Page 17: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

2

pencopotan jabatannya selaku presiden pada tahun 2012, dengan syarat bahwa

dirinya memperoleh kekebalan dari persekusi hukum setelah diturunkan. 6

Pelepasan jabatan itu pun dilakukan dan posisi presiden sementara diberikan

kepada Wakil Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi. 7 Yang kemudian Yaman

melaksanakan pemilihan presiden dengan calon tunggal yakni Hadi pada tahun

2012.8

Sekalipun pada tahun 2012 pemerintahan Yaman telah berganti dari Ali

Abdullah Saleh yang telah memimpin selama 33 tahun, keadaan di Yaman tidak

juga membaik.9 Keadaan yang tidak stabil semakin meningkat di Yaman, pasalnya

Pemerintahan Hadi tidak mendapatkan dukungan yang cukup kuat dari masyarakat

terutama kelompok oposisi yakni kelompok Houthi.10

Semenjak pergantian Presiden Saleh ke Presiden Hadi pada tahun 2012,

legitimasi pemerintah di Yaman semakin merosot. Hingga pada tahun 2014,

kelompok Houthi berhasil menguasi ibukota Yaman “Sana’a”.11 Sebagai dampak

keadaan tersebut ibukota Yaman terpaksa dipindahkan ke Aden secara darurat.

Pada Maret 2015 militan Houthi menyerbu Aden, dan memaksa Hadi untuk

6 Ibid. 7 Yemen election ends Saleh's 33-year rule , http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/201222117511739757.html (diakses pada 6 Mei 2017) 8 Profile: Yemen's Abd-Rabbu Mansour Hadi , http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/2012219133034774204.html (diakses pada 6 Mei 2017) 9 Profile: Yemen's Abd-Rabbu Mansour Hadi, http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/2012219133034774204.html (diakses pada 7 Januari 2018) 10 Yemen's Houthi Reject President's New Cabinet, https://www.voanews.com/a/yemen-ruling-party-removes-president-from-top-ranks/2513170.html (diakses pada 7 Januari 2018) 11 How Yemen's capital Sanaa was seized by Houthi rebels, http://www.bbc.com/news/world-29380668 (diakses pada 6 Mei 2017)

Page 18: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

3

melarikan diri ke Saudi Arabia.12 Baru setelah melarikan diri selama 6 bulan, Hadi

kembali ke Aden yang berhasil dikuasai kembali oleh loyalis Hadi di Yaman.13

Arab Saudi tidak menghendaki kudeta yang dilaksanakan oleh Houthi.

Dalam kebijakan luar negeri yang dianut Arab Saudi terdapat prinsip untuk menjaga

stabilitas dan keamanan kawasan serta komitmen untuk melakukan tindakan yang

serius dalam menyelesaikan sengketa antar negara dalam kawasan Teluk Arab.14

Melalui prinsip tersebut nampaknya tindakan militer adalah upaya yang dianggap

lazim oleh Arab Saudi dalam mencapai keamanan nasional dan stabilitas kawasan.

Pada Maret 2015 sebagai dukungan tehadap rezim Hadi, Arab Saudi

memimpin sebuah koalisi untuk melakukan intervensi militer terhadap kelompok

Houthi di Yaman.15 Intervensi militer disini didefinisikan yakni sebagai tindakan

yang dilakukan secara disengaja oleh suatu negara atau kelompok yang anggotanya

terdiri dari beberapa negara untuk memasukan pasukan militernya ke dalam suatu

konflik atau masalah yang sedang terjadi.16 Koalisi Arab Saudi beranggotakan

UEA, Bahrain, Kuwait, Qatar, Mesir, Yordania, Maroko, Senegal, Sudan. 17

Intervensi militer Koalisi Saudi Arabia terhadap kelompok Houthi di Yaman

12 Yemen crisis: President Hadi flees as Houthi rebels advance, http://www.bbc.com/news/world-middle-east-32048604 (diakses pada 6 Mei 2017) 13 Yemen's President Hadi returns to Aden after months in exile, http://www.dw.com/en/yemens-president-hadi-returns-to-aden-after-months-in-exile/a-18730734 (diakses pada 6 Mei 2017) 14 The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia, http://www.mofa.gov.sa/sites/mofaen/KingdomForeignPolicy/Pages/ForeignPolicy24605.aspx (diakses pada 6 Mei 2017) 15 Sekutu Saudi Diduga Ancam Sekjen PBB Terkait Daftar Hitam, www.cnnindonesia.com/internasional/20160608152349-120-136688/sekutu-saudi-diduga-ancam-sekjen-pbb-terkait-daftar-hitam/ (Diakses pada 23 April 2017) 16 Military Factory. Military Intervention. http://www.militaryfactory.com/dictionary/military-terms-defined.asp?term_id=3382 (diakses tanggal 10 Juni 2017) 17 Royal Embassy of Saudi Arabia, Saudi Arabia and The Yemen Conflict April 2017 Report, hal. 27.

Page 19: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

4

dilakukan dalam 2 fase. Fase pertama adalah Operasi Decisive Storm dan fase kedua

adalah Operasi Restoring Hope.

Fase pertama yakni Operasi Decisive Storm dimulai 25 Maret 2015 hingga

21 April 2015.18 Operasi Decisive Storm dilaksanakan dengan metode kampanye

bombing yang menitikberatkan kepada kekuatan udara (air power). Operasi

Decisive Storm dihentikan pada April 2015.19 Kementrian Pertahanan Saudi Arabia

menilai bahwa Operasi Decisive Storm berhasil menghapus ancaman terhadap Arab

Saudi dan negara tetangganya dengan cara menghancurkan persenjataan berat dan

rudal balistik yang disita oleh pemberontak Houthi.20 Menurut juru bicara Arab

Saudi Operasi Decisive Storm diakhiri atas permintaan pemerintah Yaman dan

Presiden Hadi.21

Fase kedua adalah Operasi Restoring Hope dilaksanakan sejak 22 April

2015 dan masih berlangsung hingga sekarang. Pada Operasi Kedua ini metode

perang yang digunakan menitikberatkan pada pasukan darat, dengan lebih dari

3.000 orang infanteri dengan mendapatkan bantuan support dari helikopter

“apache” dan tank berat.22

Setelah Koalisi Arab Saudi menyerang Yaman, mantan presiden Yaman Ali

Abdullah Saleh yang diturunkan pada tahun 2012 membuat aliansi dengan

18 Karl Yambert. Security Issues in the Greater Middle East. (Santa Barbara: Praeger, 2016), hal. 49. 19 Neville Teller. The Chaos in the Middle East: 2014-2016. (Leicestershire: Troubador Publishing, 2016), hal.248. 20Yemen conflict: Saudi Arabia ends air campaign, http://www.bbc.com/news/world-middle-east-32402688 (diakses pada 23 April 2017) 21 Ibid 22 Gawdat Bahgat, dkk. Security and Bilateral Issues between Iran and its Arab Neighbours. (London: Palgrave Macmillan, 2017), hal. 224.

Page 20: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

5

Houthi. 23 Dalam kesempatan tersebut Saleh juga menyebut Houthi sebagai

pemberontak.24 Semenjak aliansi antara Saleh dan Houthi diumumkan, muncul

kelompok baru dalam melawan Koalisi Saudi Arabia di Yaman, yakni pro Saleh.

Aliansi antara Houthi dan Saleh menuai kesuksesan, pada bulan November 2016

Houthi dan Saleh mendeklarasikan pembentukan pemerintahan baru di Yaman.25

Yang artinya bahwa pemerintahan Houthi dan Saleh saat ini bersifat secara de facto

di bagian negara Yaman yang telah mereka kuasai.

Sejak konflik ini berlangsung kedua kubu (Koalisi Arab Saudi dan

pemberontak Houthi) gagal mencapai superioritas, keadaan ini berakibat pada

keadaan konflik yang berkepanjangan. PBB menetapkan keadaan di Yaman sebagai

kategori “level-3 emergency” , level 3 adalah kategori krisis kemanusiaan yang

paling berat.26 Kedua kubu yang berkonflik melanggar HAM dengan menyerang

penduduk. Saudi Arabia bahkan menggunakan bomb cluster dalam serangan-

serangannyanya di Yaman.27

Hingga Desember 2016 jumlah korban yang meninggal telah mencapai

angka lebih dari 7.000 orang dan 3 juta orang terpaksa mencari suaka di negara

23Yemen's Saleh declares alliance with Houthis, http://www.aljazeera.com/news/2015/05/cloneofcloneofcloneofstrikes-yemen-saada-breach--150510143647004.html (diakses pada 23 April 2017) 24 Ibid 25Yemen: Houthi rebels form new government, http://www.aljazeera.com/news/2016/11/yemen-houthi-rebels-form-government-161128200652615.html (diakses pada 23 April 2017) 26Humanitarian Assistance, https://www.un.org/en/sections/priorities/humanitarian-assistance/ (diakses pada 23 April 2017) 27 Saudi Arabia admits it used UK-made cluster bombs in Yemen https://www.theguardian.com/world/2016/dec/19/saudi-arabia-admits-use-uk-made-cluster-bombs-yemen (diakses pada 23 April 2017)

Page 21: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

6

lain.28 Keadaan semakin buruk dengan keadaan sistem pemerintahan yang tidak

pasti dan insfrastuktur yang sudah rusak. Sementara perebutan kekuasaan terus

berlangsung. Berbagai pihak sudah mulai mengharapkan adanya perdamaian di

Yaman. Upaya untuk mencapai perdamaian pun dilakukan. Tiga pembicaraan

damai itu digelar di Swiss (Juni dan Desember 2015) dan di Kuwait (April 2016).

Tujuh gencatan senjata disepakati tetapi seluruhnya dilanggar."29

Hingga saat ini konflik di Yaman tidak mampu mencapai resolusi damai.

Sementara konflik ini terus belanjut hingga saat ini dan terus memakan korban, hal

tersebut tidak mengecilkan Arab Saudi dalam mengintervensi konflik di Yaman.

Apakah sebenarnya yang menjadi kepentingan nasional Arab Saudi dalam

mengintervensi konflik di Yaman?

Dalam penelitian ini hal yang menjadi alasan penulis memilih untuk berada

dalam sudut pandang Arab Saudi. Arab Saudi merupakan salah satu aktor utama di

Timur Tengah jika dilihat dari kapabilitas militer dan ekonomi dibandingkan

dengan negara - negara tetangganya, sehingga dapat dikatakan Arab Saudi

merupakan negara yang berpotensi menjadi negara hegemon di Timur Tengah.

Selain itu, konflik yang terjadi di Yaman merupakan persaingan politik ke

empat kalinya antara Arab Saudi dan Iran. Persaingan sebelumnya terjadi di Iraq

(tahun 2010), Lebanon (tahun 2005, 2009, 2011), dan di Palestina (tahun 2007).30

28 Yemen's war leaves children on the brink of famine, http://www.bbc.com/news/world-middle-east-38229955 (diakses pada 23 April 2017) 29 Dua Tahun Perang Yaman, 7.700 Tewas dan 42.500 Terluka, http://internasional.kompas.com/read/2017/03/23/12060391/dua.tahun.perang.yaman.7.700.tewas.dan.42.500.terluka?page=all (diakses pada 23 April 2017) 30 F. Gregory Gause III. Saudi Arabia In The New Middle East. ( New York: Council on Foreign Relations,2011), hal. 16.

Page 22: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

7

Sebelumnya pada tahun 2009, Arab Saudi melakukan serangan udara dan darat di

wilayah perbatasan antara Arab Saudi dan Yaman, motif dari serangan tersebut

dikarenakan tewasnya 2 orang penjaga perbatasan Arab Saudi yang di serang oleh

kelompok Houthi.31 Hal ini menjadi pertimbangan penulis dan sebagai justifikasi

memilih Arab Saudi dalam pemilihan aktor utama di penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian latar belakang

masalah, penelitian ini memiliki rumusan masalah :

Apa Kepentingan Nasional Arab Saudi dalam intervensi militer di Yaman

pada tahun 2014 -2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yakni :

Memberikan eksplanasi terkait kepentingan nasional Arab Saudi

melalui intervensi militer dalam konflik di Yaman pada tahun 2014 –

2016.

31 Ibid.

Page 23: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

8

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini menyangkut tentang mengapa Arab Saudi melakukan

intervensi militer terhadap Yaman pada tahun 2014 – 2016 dengan harapan dapat

memberikan berbagai manfaat, diantaranya adalah:

1. Dapat memberikan pengetahuan terkait isu atau fenomena hubungan

internasional yang sedang terjadi di Yaman, baik bagi penulis, pembaca,

civitas akademika Universitas Brawijiya atau pun pihak lain.

2. Mendapatkan wawasan terkait intervensi militer Arab Saudi dalam

konflik di Yaman pada tahun 2014 – 2016.

3. Memberikan kontribusi bagi institusi pendidikan dalam bentuk

penelitian terutama bagi Program Studi Hubungan Internasional

Universitas Brawijaya.

Page 24: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Terdahulu

2.1.1 Bahrain’s Uprising: Resistance and Repression in The Gulf

Pada tahun 2011 Bahrain hampir mengalami revolusi.32 Revolusi tersebut

merupakan bagian dari gelombang Arab Spring yang menuntut pemerintah untuk

menjalankan demokratisasi terhadap negaranya. Pada tanggal 12 Februari 2011

terjadi protes besar-besaran oleh masyarakat Bahrain atas kekecewaan mereka

terhadap pemerintahan monarki yang telah lama memerintah di Bahrain33

Beberapa agenda utama yang menjadi motif protes dari warga Bahrain

terhadap pemerintah adalah: Pertama, diskriminasi terhadap penduduk Syiah

khususnya dalam kesempatan bergabung dalam militer.34 Kedua, distribusi tanah

rakyat untuk pejabat yang kemudian dirubah menjadi “real-estate” untuk para

pejabat dan pengikutnya. 35 Ketiga, korupsi yang meraja rela di pemerintahan

Bahrain.36

Kebencian terhadap rezim yang berkuasa di Bahrain cukup tinggi, untuk

mengumpulkan massa dalam aksi 12 Februari 2011. 37 Di sisi lain pemerintah

Bahrain dilihat sebagai badan yang korup, dengan memanfaatkan media serta

menggunakan kekerasan dalam membungkam protes.38 Penduduk Bahrain yang

32 Alaʾa Shehabi dan Marc Owen Jones (E.d). Bahrain’s Uprising: Resistance and repression in the Gulf. (London: Zed Books, 2015.) hal 1. 33 Ibid, hal. 44-45. 34 Ibild, hal. 46. 35 Ibid. 36 Ibid. 37 Ibid. hal 43-55. 38 Ibid. Hal. 45 & 48.

Page 25: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

10

rata-rata bergaris haluan Syiah merasa tertekan di bidang politik karena sebagian

besar kursi kepemimpian politik dipegang oleh keluarga penguasa, yang kemudian

sebagian lainnya dipegang oleh kaum Sunni (bukan keluarga penguasa), dan

sisanya yang bersifat minoritas (jumlahnya lebih sedikit) baru dikuasai oleh kaum

Syiah.39 Partisipasi politik yang minor menjadi kunci ketidakpuasan masyarakat

Syiah di Bahrain.

Para penduduk yang menuntut reformasi pada tahun 2011, menyebut diri

mereka sebagai aktivis. Bahrain Center for Human Rights menyebutkan bahwa

sejak peristiwa 12 Februari 2011 hingga Mei 2014 setidaknya 98 orang telah

dibunuh karena penggunaan kekerasan oleh polisi.40 Pada peristiwa tersebut selama

sebulan para demonstran memenuhi distrik pusat sebagai bentuk dari protes.41 Para

demonstran menganggap keadaan tersebut sebagai gelombang demokratisasi, yang

sayangnya harus berakhir ketika pemerintah Bahrain mengajukan permintaan

tolong kepada GCC untuk menstabilkan negaranya.42

Salah satu anggota GCC adalah Saudi Arabia. Gelombang protes

demokratisasi di Bahrain secara paksa dihentikan oleh GCC melalui intervensi

militer yang dinilai sangat penuh dengan kekerasan oleh para protestan.43 Para

demonstran menyalahkan GCC atas gagalnya protes demokratisasi dan karena

campur tangan GCC monarki bisa bertahan di Bahrain.44 Sebagian besar pasukan

Gulf Cooperation Council Peninsula Shield Force (GCCPSF) yang melakukan

39 Ibid. Hal 57. 40 Ibid, hal. 209. 41 Ibid, hal. 97. 42 Ibid, hal 86. 43 Ibid. 44 Ibid, hal 28.

Page 26: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

11

intervensi di Bahrain adalah berasal dari negara Saudi Arabia.45 Kekerasan dalam

penanganan konflik adalah cara utama yang digunakan oleh GCC dalam

menyelesaikan dan mengakhiri gelombang protes demokrasi di Bahrain pada 14

Maret 2011.

Gelombang protes yang panjang hingga memenuhi waktu mendekati

sebulan di Bahrain membuat pemerintah memberlakukan hukum militer.46 Jalanan

pun diisi oleh ratusan tank yang dikerahkan oleh pemerintah Bahrain.47 Sekalipun

gelombang protes yang terjadi di Bahrain bisa dikatakan sangat kuat, namun

gelombang protes tersebut mampu diatasi melalui intervensi yang dipimpin oleh

Arab Saudi. Intervensi Arab Saudi di Bahrain bisa dikatakan efektif, hal tersebut

dinilai dari lama terjadinya intervensi yakni hanya 4 hari mulai 14 Maret 2011 -

hingga 18 Maret 2011. Kekerasan merupakan alat yang digunakan oleh GCC yang

dipimpin Saudi Arabia dalam menghentikan protes di Bahrain. Langkah ini bisa

dilihat sebagai hal yang positif karena tanpa intervensi dari Arab Saudi sebelumnya

pemerintah Bahrain mengalami kesulitan dalam menghentikan gelombang protes

yang terus-terusan mengganggu stabilitas politik Bahrain selama satu bulan sejak

12 Februari 2011.

Kesamaan dari penelitian penulis dengan buku “Bahrain’s Uprising:

Resistance and repression in the Gulf” adalah kedua intervensi dari penelitian

penulis dan buku “Bahrain’s Uprising: Resistance and repression in the Gulf”

dilakukan oleh Saudi Arabia. Selanjutnya, baik dalam penelitian penulis maupun

45 Ibid, hal. 224. 46 Ibi, hal. 142 47 Ibid.

Page 27: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

12

dalam buku “Bahrain’s Uprising: Resistance and repression in the Gulf” intervensi

dilakukan berdasarkan permintaan dari pemerintah de jure oleh negara yang di

intervensi yakni Al Khalifa di Bahrain dan Hadi di Yaman.

Dalam kedua kasus tersebut pemerintah de jure sama-sama memiliki

kesulitan dalam menangani pemberontakan di negaranya. Kedua negara yang

menjadi lokasi intervensi berada di kawasan Timur Tengah. Terdapat unsur

perebutan kekuasaan antara Sunni dan Syiah di Bahrain dan Yaman. Dalam kedua

intervensi tersebut Saudi Arabia mendukung pemerintahan yang berbasis Sunni.

Jenis intervensi dari kedua penelitian tersebut adalah sama yakni intervensi militer.

Peran dari Arab Saudi dalam kedua intervensi tersebut (di Yaman dan di

Bahrain) adalah sama yakni sebagai pemimpin intervensi. Aktor pemberontak yang

muncul di Bahrain dan di Yaman adalah sama-sama aktor yang telah lama

menyimpan perasaan tidak puas terhadap pemerintah, di Yaman Houthi mulai

bersitegang dengan pemerintah sejak awal tahun 1990an, namun baru tereskalasi

pada tahun 2004, sedangkan di Bahrain ketidakpuasan terhadap pemerintah sudah

terjadi sejak tahun 1990an dan kemudian tereskalasi secara abstrak (waktunya)

namun memiliki tanggal ikonik yang menjadi latar belakang terjadinya protes yakni

12 Februari pada 2001 dan 2011.

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan intervensi

dalam buku “Bahrain’s Uprising: Resistance and repression in the Gulf” adalah

pertama objek intervensi yang berbeda, penelitian penulis merupakan intervensi

militer yang dilakukan di Yaman, sedangkan penelitian dalam buku “Bahrain’s

Uprising: Resistance and repression in the Gulf” dilakukan di Bahrain. Sudut

Page 28: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

13

pandang dalam penulisan, buku “Bahrain’s Uprising: Resistance and repression in

the Gulf” menggunakan sudut pandang pemberontak/aktivis/demonstran sebagai

sudut pandang utama, sedangkan dalam penelitian penulis sudut pandang yang

digunakan adalah sudut pandang Arab Saudi.

Lama jangka penelitian yang terjadi, intervensi Arab Saudi di Bahrain bisa

berhasil dalam waktu 4 hari (14 Maret 2011 hingga 18 Maret 2011) namun

penelitian yang dilakukan penulis terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama

2014-2016. Dalam intervensinya di Bahrain Saudi Arabia mengatasnamakan GCC,

sedangkan dalam penelitian penulis Saudi Arabia mengatasnamakan negaranya

sendiri dalam melakukan intervensi.

Selain itu, dalam intervensinya di Bahrain Saudi Arabia mendukung jenis

pemerintahan monarki yang bergaris haluan Sunni, sedangkan di Yaman, Saudi

Arabia mendukung pemerintahan demokrasi yang bergaris Sunni. Objek intervensi

di Yaman dan di Bahrain bisa dikatakan sangat berbeda dalam aspek situasional,

karena di Yaman posisi pemerintah telah di tekan oleh masyarakat, sedangkan di

Bahrain posisi pemerintah masih superior diatas rakyat. Keadaan khusus di Bahrain

dimana tanggal 12 Februari dianggap sebagai tanggal ikonik oleh demonstran yang

awalnya muncul pada tahun 2001 dan kemudian muncul lagi pada tahun 2011,

sedangkan di Yaman tidak terdapat timeline ikonik yang menggugah semangat

demonstran seperti itu.

Posisi penulis dengan penulisan ini akan melihat keadaan yang sama yakni

intervensi militer, di kawasan yang sama yakni Timur Tengah dan aktor yang sama

yakni Arab Saudi. Studi terdahulu ini bermanfaat bagi penulis dalam memahami

Page 29: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

14

pola intervensi militer dan kepentingan Arab Saudi dalam melakukan intervensi

militer di waktu sebelumnya.

Penelitian ini akan memberikan data baru mengenai “national interests”

Arab Saudi melalui intervensi militer yang terjadi di Yaman. Sehingga data tersebut

dapat menambahkan wawasan bagi akademisi dalam memahami “national

interests” Arab Saudi.

2.1.2 British Foreign Policy and the National Interest: Identity, Strategy

and Security

Sumber studi terdahulu kedua yang digunakan oleh penulis adalah buku

“British Foreign Policy and the National Interest” yang diedit oleh Timothy

Edmunds, Jamie Gaskarth, dan Robin Porter. Buku ini meneliti konsep national

interest Inggris dalam keadaan kebijakan luar negeri di era post 9/11.48 Menurut

Jammie Gaskarth salah satu kontributor dalam buku tersebut national interest

adalah ‘spesifik dan bergantung pada sejarah’, dan ditetapkan berdasarkan

kombinasi dari nilai nasional dan keadaan politik.49 Sehingga terdapat 2 jenis faktor

yang menentukan national interest, yakni faktor statis dan faktor kondisional,

faktor statis bisa diambil dari keadaan historis dan faktor kondisional dapat diambil

dari nilai nasional dan keadaan politik.

Dalam buku tersebut David Gilmore menilai bahwa kebijaakan luar negeri

Inggris tidak didasari oleh national interest.50 Melainkan Inggris telah mengalami

48 Timothy Edmunds, Jamie Gaskarth, dan Robin Porter. (e.d). British Foreign Policy and the National Interest: Identity, Strategy and Security. (London: Palgrave Macmillan, 2014), hal 225. 49 Ibid, hal 226. 50 Ibid, hal 227.

Page 30: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

15

hubungan dan aspirasi yang luas, dan berbagai macam interest.51 Dalam esensinya

dan dalam bahasa yang lebih mudah untuk dipahami, Inggris telah mengalami

berbagai perebutan “interest” dalam politik internalnya karena kepentingan aktor

yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat dicapai “national interest” yang

tersatukan di Inggris.

Sedangkan kontributor yang lain dalam buku tersebut David Wearing

menentang pendapat Gilmore, Wearing menganggap bahwa kebijakan luar negeri

Inggris di Timur Tengah telah dikendalikan oleh kepentingan elit dalam perusahaan

global daripada pengertian sebenarnya dari “national interest” yang sifatnya

bersama ataupun publik.52 Sedangkan Nick Ritchie berpendapat bahwa negara

tidak pada dirinya sendiri tersatukan, dan tidak merepresentasikan kepentingan

rakyat atau komunitas secara keseluruhan.53 Pada akhirnya editor buku “British

Foreign Policy and the National Interest” menyatakan bahwa “national interest”

terus menjadi retorikal, analitikal, dan relevan secara subtantif.54

Retorikal mengklaim bahwa “national interest” berfungsi sebagai

mekanisme legitimasi dan delegitimasi dalam perdebatan politik, analitikal

maknanya sebagai alat ukur terhadap kebijakan luar negeri yang dibuat untuk bisa

dievaluasi atau dikritisi dan subtantif maksudnya “national interest” menyediakan

tujuan untuk kebijakan luar negeri.55 Sehingga national interest memiliki fungsi

untuk dijadikan dasar dalam pembuatan kebijakan luar negeri.

51 Ibid. 52 Ibid, hal 228. 53 Ibid. 54 Ibid, hal 229. 55 Ibid.

Page 31: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

16

Editor buku tersebut menyatakan bahwa metode dan sumber daya secara

alasannya berhubungan dengan pencapaian tujuan tertentu.56 Sebuah “interest”

dinilai perlu untuk diaplikasikan dalam tindakan, editor buku tersebut menulis

“from interest to action”.57 Kemudian editor dari buku tersebut menyampaikan

bahwa konsep “national interest” adalah tentang bagaimana hal yang diduga

sebagai “national interest” dicapai dalam kondisi tertentu.58

Editor dari buku ini juga akhirnya menyatakan ada dua poin aspek dalam

membahas kegunakaan dari “national interest”.59 Pertama adalah berkaitan pada

alasan metode - tujuan yang mendukung dalam kebijakan luar negeri tertentu.60

Kedua adalah berpusat pada isu siapa yang diuntungkan dari tindakan yang diambil

atas nama “national interest” dan bagaimana proses keuntungan tersebut terjadi.61

Buku ini memandang bahwa “national interest” sebenarnya tidak

menguntungkan sebuah negara secara keseluruhan ataupun semua pihak secara

merata.62 “National interest” lebih terasa sebagai bagian dari “struggle of power”

dari berbagai pihak yang mampu memasukkan kepentingannya dalam kebijakan

luar negeri sebuah negara.

Adapun persamaan dan perbedaan dari studi terdahulu dari buku “British

Foreign Policy and the National Interest: Identity, Strategy and Security” yakni,

56 Ibid. 57 Ibid. 58 Ibid, hal 232. 59 Ibid, hal 233. 60 Ibid, hal 233. 61 Ibid, 62 Ibid, hal 85.

Page 32: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

17

persamaannya: Kedua penelitian ini sama-sama menggunakan konsep national

interest.

Sedangkan perbedaannya: Masa penelitian yang berbeda buku “British

Foreign Policy and the National Interest: Identity, Strategy and Security” berfokus

pada masa pasca peristiwa 9/11 hingga masa kini, sedangkan peneliti skripsi dalam

penelitian ini berfokus pada masa kini saja . Aktor yang berbeda dalam bahan studi

terdahulu aktor utama adalah Inggris, sedangkan dalam skripsi ini aktor utama

adalah Arab Saudi. Pola penulisan yang digunakan oleh studi terdahulu bersifat

diskursus yakni menabrakkan berbagai pandangan yang ditujukan untuk

memperkaya pandangan dari para pembaca sedangkan dalam peneletitian ini pola

penulisan adalah deskriptif dengan konsep “national interest” dari Nuechterlein

dan disajikan dalam penyajian yang bersifat positifis.

Letak subjek dalam penelitian memiliki tingkat perkembangan yang

berbeda, subjek dalam studi terdahulu terletak di Eropa yang terkenal sebagai benua

yang penuh dengan perkembangan, sedangkan dalam skripsi ini subjek terletak di

Timur Tengah yakni kawasan yang dinilai kaya dengan minyak namun penuh

konflik. Faktor religi dari subjek kedua penelitian ini berbeda, dimana Inggris

secara mayoritas diduduki oleh agama Kristen sedangkan di Arab Saudi dan

Yaman, penduduk secara mayoritas beragama Islam. Jenis pemerintahan yang

berbeda dari kedua negara ini, dimana Inggris adalah monarki konstitusional,

sedangkan Arab Saudi menganut monarki absolut hal ini berpengaruh pada proses

pembentukan “national interest” di kedua negara.

Page 33: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

18

Di Inggris “national interest” merupakan persaingan dari berbagai pihak

yang berkompetisi untuk mengontrolnya. Sedangkan di Arab Saudi “national

interest” secara sepihak mampu dikuasai oleh Raja Saud. Studi Kasus yang

digunakan dalam bahan studi terdahulu adalah bermacam-macam sedangkan dalam

skripsi ini studi kasus berpusat pada intervensi Arab Saudi di Timur Tengah. Titik

awal dari kedua penelitian ini berbeda, pada buku “British Foreign Policy and the

National Interest: Identity, Strategy and Security”, titik awal berangkat dari

keraguan mengenai siapa yang mengontrol “national interest” di Inggris,

sedangkan dalam skripsi ini berangkat dari bahwa intervensi militer merupakan

“national interest” yang muncul dari Arab Saudi secara keseluruhan sebagai

sebuah negara - bangsa.

Posisi penulis berdasarkan studi terdahulu ini akan membahas kajian yang

sama yakni “national interests”. Akan tetapi penulis menggunakan operasionalisasi

yang berbeda dengan menekankan sub konsep yang ada dalam konsep national

interests oleh Donald E Nuechterlein yakni Defence Interests, Economic Interests,

World Order Interests, dan Ideological Interests. Studi terdahulu ini berguna

sebagai alat untuk memperkaya pandangan penulis dalam mengkaji konsep

“national interests”.

Sumbangan dari penelitian ini akan memberikan aplikasi dari penerapan

konsep “national interest” yang berbeda dari studi terdahulu. Sehingga bisa

didapatkan cara alternatif dalam mempelajari “national interests” jika

dibandingkan dengan studi terdahulu ini yang menggunakan metode diskursus

Page 34: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

19

dalam penulisannya. Dalam penelitian ini penulis berusaha menyajikan informasi

yang lebih mudah dipahami dan bukan menggunakan metode diskursus.

2.2 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep National Interest yang

dikembangkan oleh Donald E. Nuechterlein dalam jurnal yang berjudul “National

Interests and Foreign Policy: A Conceptual Framework for Analysis and Decision

Making”. Istilah tentang kepentingan nasional telah digunakan oleh ilmuwan sejak

terciptanya konsep negara bangsa dalam mendeskripsikan aspirasi dan tujuan dari

entitas yang berdaulat dalam kancah arena internasional.63 Menurut Nuechterlein,

pada pelaksanaannya jumlah orang yang terlibat dalam penentuan kepentingan

nasional suatu negara hasilnya akan bervariasi serta tergantung pada jenis sistem

pemerintahan dari negara tersebut.64

Nuechterlein secara sederhana mendefinisikan kepentingan nasional adalah

hal yang diterima dan diinginkan oleh negara berdaulat dalam hubungannya dengan

negara lain yang berhubungan dengan keadaan eksternal.65 Berdasarkan apa yang

dituliskan oleh Nuechterlein seperti pernyataan diatas, bahwa kepentingan nasional

adalah kebutuhan dan keinginan yang dirasakan oleh satu negara berdaulat dalam

hubungannya dengan negara berdaulat lain yang meliputi keadaan eksternal.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendefinisikan

kepentingan nasional yakni: pertama berbicara tentang kebutuhan suatu negara,

63 Donald E. Nuechterlein. National Interests and Foreign Policy: A Conceptual Framework for Analysis and DecisionMaking. British Journal of International Studies, Vol. 2, No. 3 (Oct., 1976): hal. 246 64 Ibid, hal.247 65 Ibid, hal.247.

Page 35: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

20

bahwa merujuk pada keputusan tentang apa yang menjadi kepentingan nasional

merupakan hasil dari proses politik dimana seorang pemimpin negara maupun elit

negara memiliki pandangan berbeda mengenai kepentingan itu, namun kesimpulan

atau keputusan perlu dicapai sebagai persepsi kebutuhan dari negaranya.66

Kedua, konsep kepentingan nasional hanya dapat diterapkan kepada negara

yang berdaulat yang sepenuhnya independen, bukan untuk organisasi internasional

ataupun wilayah tertentu yang tidak berdaulat. 67 Ketiga, definisi kepentingan

nasional merupakan hal yang ditujukan untuk lingkungan eksternal, sedangkan

untuk lingkungan internal disebut “public interest”. Pada kesimpulannya bahwa

kepentingan nasional menyiratkan kepentingan negara bangsa secara keseluruhan,

bukan dari kelompok pribadi, birokrasi, ataupun organisasi politik.68

Menurut Nuechterlein, kepentingan nasional dibagi menjadi empat macam

kebutuhan dasar atau jenis kepentingan , dimana pembagian tersebut menjadi dasar

kepentingan nasional atau dikenal dengan istilah “Basic National Interests”.69

Kepentingan nasional dasar ini dapat digambarkan sebagai berikut : Defence

Interests, adalah perlindungan suatu negara dan warganya terhadap ancaman

kekerasan fisik yang datang dari negara lain, dan atau ancaman dari luar yang dapat

mengganggu sistem pemerintahannya.70 Economic Interests adalah peningkatan

kesejahteraan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain.71

66 Ibid. 67 Ibid. 68 Ibid 69 Ibid, hal. 248. 70 Ibid. 71 Ibid.

Page 36: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

21

World Order Interests, adalah pemeliharaan sistem internasional baik politik

maupun ekonomi agar tercipta kondisi yang aman, sehingga negara – negara merasa

aman dan warganya dapat melakukan aktivitas dengan aman diluar batas negara.72

Ideological Interests, adalah perlindungan dan menjaga seperangkat nilai yang

dimiliki masyarakat dalam suatu negara dan diyakini secara menyeluruh. 73

Kepentingan ini berdasarkan pada nilai yang dianut oleh masyarakat didalam suatu

negara dan dianggap hal yang penting bagi negara, perilaku sebuah negara dalam

konteks ideologi dapat dilihat dari seberapa besar dan kuat upaya dalam

mempertahankan nilai – nilai yang dianut.74

Nuechterlein berpendapat bahwa urutan empat jenis kepentingan dasar diatas

dapat berubah tergantung dari negara yang bersangkutan menentukan prioritasnya

dengan syarat negara tersebut memiliki kemampuan mempertahankan wilayah dan

warganya (baik melalui kekuatan militer atau memiliki aliansi yang kuat), sehingga

negara tersebut dapat memprioritaskan jenis kepentingan nasional selain "Defence

Interests". 75

Sebuah ilustrasi misalnya, pemerintah negara A memiliki kekhawatiran

terhadap suatu peristiwa di negara lain dan peristiwa tersebut memiliki dampak bagi

negara A, kemudian dalam mencapai keputusan tentang aksi dari negara A atas

kekhawatirannya terhadap negara lain bergantung pada banyak faktor seperti jarak

dari perbatasannya, komposisi pemerintah di negara lain, neraca perdagangan (nilai

72 Ibid. 73 Ibid 74 Ibid. 75 Ibid, hal. 248.

Page 37: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

22

ekspor dan impor) antara kedua negara tersebut, dan sejarah relasi diantara kedua

negara tersebut.76

Sebagai contoh terkait dari "Basic National Interests" yakni dalam kasus

"Panama Canal Zone" pada masa perang dingin Amerika Serikat melihat bahwa

pecahnya pertempuran antara pasukan Panama dan pasukan Amerika di Panama

dimana Kuba memberikan bantuan kepada Panama. 77 Hal tersebut AS tanpa

sengaja mengundang kekuatan besar lainnya untuk ikut campur dalam kasus

tersebut seperti Uni Soviet.78

Walaupun Uni Soviet tidak melakukan konfrontasi langsung dengan AS,

hanya sebatas memberikan dukungan politik terhadap Kuba yang telah mendukung

Panama, namun dari pihak AS memandang hal tersebut sebagai sebuah ancaman di

wilayah Karibia.79 Melihat dari sudut pandang AS, hal tersebut tergolong ke dalam

"Defence Interests”, sedangkan dari sudut pandang Uni Soviet merupakan

tergolong ke dalam “Ideological Interests” dalam kasus di Panama pada masa

tersebut.80

2.3 Operasionalisasi Konsep

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam konsep ”national interest”

yang dibawa oleh Nuechterlein, bahwa terdapat 4 macam “national interest” dari

sebuah negara yakni Defence Interests, Economic Interests, World Order Interests,

dan Ideological Interests.

76 Ibid, hal. 249. 77 Ibid, hal. 260. 78 Ibid. 79 Ibid, hal. 260. 80 Ibid.

Page 38: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

23

Dalam sudut pandang kemanan atau Defence Interest Arab Saudi, ancaman

dari konflik yang terjadi di Yaman sangat terkait pada jarak Yaman terhadap Arab

Saudi yakni berbatasan langsung. Arab Saudi memandang bahwa pihaknya

memiliki kepentingan dalam mengamankan kondisi di wilayah perbatasan antara

Arab Saudi dan Yaman. Selain itu, aktor yang menguasi persenjataan di Yaman

memberikan ancaman bagi Arab Saudi.

Untuk Economic Interests, dari Arab Saudi merupakan negara dengan

peringkat ketiga setelah Uni Emirat Arab dan China sebagai “partner” dalam impor

bagi Yaman pada tahun 2015, dimana total nilai impor Yaman dari Arab Saudi

pada saat itu sebesar US$ 563,626,880.81 Dimana barang yang paling banyak di

impor oleh Yaman merupakan barang kebutuhan sehari – hari. 82 Selain itu,

intervensi militer yang dilakukan oleh Arab Saudi diduga karena adanya

ketertarikan untuk menguasai suatu wilayah di Yaman yang merupakan jalur

pelayaran penting dalam perdagangan internasional.

World Orders Interest yang dibawah Arab Saudi dalam intervensi di Yaman

berdasarkan prinsip kebijakan luar negeri adalah untuk menjaga keamanan dan

stabilitas kawasan. Akan tetapi sebagaimana telah diketahui bahwa kawasan Timur

Tengah memiliki keadaan vakum hegemon, sehingga dua negara yang dirasa

memiliki aliran berbeda dan dianggap mampu mencapai posisi hegemon yakni

Arab Saudi dan Iran, memperebutkan posisi tersebut.

81 Product Imports by Yemen from Saudi Arabia 2015. http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/YEM/Year/2015/TradeFlow/Import/Partner/SAU/Product/All-Groups ( diakses pada 9 Mei 2017) 82 Ibid

Page 39: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

24

Sedangkan Ideological Interest yang dibawa oleh Arab Saudi sebenarnya

adalah baik Arab Saudi dan Yaman memiliki mayoritas warga negaranya beraliran

Islam Sunni dan Syiah menjadi minoritas, namun Raja Saud yang merupakan

mornarki di Arab Saudi menganut Islam Sunni. Sehingga pemerintahan Sunni di

Yaman dirasa oleh Raja Saud akan lebih harmonis dibandingkan jika pemerintahan

di Yaman dikuasai oleh kelompok Syiah. Dukungan terhadap pemerintahan Hadi

dan intervensi militer terhadap kelompok Houthi adalah implementasi dari

pandangan ini.

Tabel 1. Operasionalisasi Konsep

Konsep Sub

Konsep Variabel Indikator

National

Interests

Defence

Interests

Keamanan di Garis

Perbatasan

- Keamanan di wilayah selatan Arab

Saudi yang berbatasan dengan

Yaman.

Eliminasi

Kapabilitas Militer

- Merusak persenjataan berat Houthi

di Yaman dalam operasi militer

Decisive Storm

- Perlawanan militer tehadap Houthi

di Yaman dalam operasi militer

Restoring Hope.

Economic

Interests

Mengontrol dan

Mendominasi

Perekonomian

- Nilai ekspor Arab Saudi Yaman

lebih dominan dibandingkan nilai

ekspor Yaman ke Arab Saudi.

Page 40: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

25

- Menguasai Selat Bab El Mandeb di

Yaman

World

Order

Interests

Struggle Hegemon

Timur Tengah

- Aksi militer dilihat sebagai upaya

mencapai posisi hegemon di Timur

Tengah.

- Upaya mempertahankan pengaruh

Arab Saudi di Yaman.

Stabilitas Kawasan

- Stabilitas negara di Kawasan Timur

Tengah dari ancaman kelompok

pemberontak.

Ideological

Interests

Pemerintahan

Berbasis Sunni

- Dukungan Arab Saudi terhadap

presiden Hadi

- Perlawanan militer terhadap Houthi

selaku aktor Syiah

Page 41: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

26

2.4 Argumen Utama

Kepentingan nasional Arab Saudi ke Yaman adalah dilatar belakangi oleh

kepentingan Defence Interest, World Order Interest, serta Ideological Interest.

Peran ideologi menjadi penting karena Arab Saudi ingin menyebarkan paham Sunni

dan melawan paham Syiah. Sedangkan dalam World Order Interest keinginan Arab

Saudi untuk menjadi hegemon di Timur Tengah membuatnya mengadaptasi

kebijakan yang “offensive” seperti intervensi ke negara lain. Sedangkan dalam sisi

Defence Interest Arab Saudi merasa bahwa penguasaan persenjataan oleh Houthi

akan membawa ancaman ke Arab Saudi, karena itu Arab Saudi melaksanakan

operasi Decisive Storm yang ditujukan untuk menghancurkan sarana militer yang

dikuasai Houthi.

Sedangkan disisi ekonomi, melalui intervensi militer yang dilakukan oleh

Arab Saudi terhadap konflik di Yaman, bertujuan menjaga dan menstabilkan

dominasi nilai ekspor Arab Saudi yang lebih unggul dibandingkan nilai ekspor

Yaman terhadap Arab Saudi. Selain itu, Arab Saudi menginginkan adanya kontrol

kekuasaan salah satu lokasi di Yaman yang merupakan jalur pelayaran penting

dalam perdagangan internasional.

Page 42: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

27

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan menggunakan

konsep National Interest yang dikembangkan oleh Donald E. Nuechterlein, konsep

National Interest digunakan untuk menjelaskan kepentingan nasional Arab Saudi

dalam mengintervensi Yaman.

III.2 Ruang Lingkup Penelitian

Level of Analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah negara. Ruang

lingkup dari penelitian ini memiliki batasan wilayah di negara Yaman karena

Yaman adalah lokasi dari intervensi yang dilakukan oleh Arab Saudi. Sedangkan

batasan waktu adalah pada tahun 2014 hingga 2016.

Tahun 2014 dipilih karena menjadi awal aktualisasi kudeta di Yaman,

kudeta tersebut berkembang menjadi perebutan kekuasaan berkepanjangan antara

kubu Houthi dan kubu Hadi. Tahun 2015 adalah awal intervensi yang dilakukan

oleh Arab Saudi. Akhir kronologis penelitian yakni tahun 2016 dipilih sebab

muncul momen yang menunjukkan bahwa konflik di Yaman gagal mencapai

resolusi, hal tersebut dibuktikan oleh gagalnya berbagai perjanjian genjatan senjata

dan keadaan “stalemate” yang terus-menerus menimbulkan korban hingga

akhirnya PBB menetapkan Yaman sebagai wilayah dengan krisis humanitarian

level-3.

Page 43: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

28

III.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sekunder. Data tersebut contohnya seperti berasal dari studi

pustaka, data yang diperoleh baik dari buku, jurnal, dokumen, serta dari internet

sebagai sarana untuk penunjang.

III.4 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis adalah teknik analisa data

kualitatif. Pada proses pembahasannya, data yang diperoleh baik dalam bentuk

tabel, grafik, maupun angka akan diuraikan dan dijelaskan kedalam bentuk kalimat.

III.5 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis menyusun penulisan secara sistematis dengan

tujuan dapat membantu dalam memahami isi dari penelitian ini. Sistematika

penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I, Pendahuluan. Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang isu yang

diangkat, Rumusan Masalah dari penelitian ini berupa pertanyaaan,

Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian

2. BAB II, Tinjauan Pustaka. Pada bab ini membahas tentang konsep apa

yang digunakan dalam menganalisa isu yang diangkat kedalam

penelitian ini. Bab ini terdiri dari Studi Terdahulu, Kerangka

Konseptual, Operasionalisasi Konsep, dan Hipotesa.

Page 44: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

29

3. BAB III, Metode Penelitian. Pada bab ini terdiri dari Jenis Penelitian,

Ruang Lingkup Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisa

Data, dan Sistematika Penulisan

4. BAB IV, Gambaran Umum. Pada bab ini berisi tentang gambaran umum

terkait isu yang diteliti oleh penulis yakni penjelasan mengenai

dinamika konflik di Yaman yang didalamnya berisi konflik internal di

Yaman dan keterlibatan Arab Saudi di Yaman.

5. BAB V, Pembahasan. Pada bab ini berisi tentang pembahasan analisa

dari penelitian ini. Pembahasan yang dipaparkan berupa analisa kasus

yang diangkat dalam penelitian ini kemudian di korelasikan dengan

konsep yang sudah dijelaskan di bab II.

6. BAB VI, Kesimpulan. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari

penelitian ini. Kesimpulan pada bab ini berupa hasil dari analisa kasus

yang diangkat dengan menggunakan konsep pada bab II sehingga

didapatkan pemahaman terkait kepentingan nasional Arab Saudi

terhadap Yaman.

Page 45: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

30

BAB IV

DINAMIKA KONFLIK DI YAMAN

Dalam penelitian ini, penulis selanjutnya akan mendeskripsikan terkait

peristiwa yang terjadi di Yaman yakni konflik antara pemerintah Yaman dan

kelompok Houthi. Pada Bab IV ini, deskripsi terkait konflik yang terjadi di Yaman

akan dikemas berupa gambaran umum.

Selain itu, gambaran umum yang akan disajikan dalam Bab IV ini tidak hanya

berisi tentang konflik antara pemerintah Yaman dan kelompok Houthi, penulis akan

mendeskripsikan terkait keterlibatan Arab Saudi di Yaman. Secara garis besar,

dalam Bab IV ini terbagi kedalam dua sub bab yaitu pertama konflik internal di

Yaman dan kedua keterlibatan Arab Saudi di Yaman.

Pertama mengenai konflik internal di Yaman, dalam sub bab ini didalamnya

akan dijelaskan awal mula bagaimana konflik di Yaman terjadi hingga tahun 2014

dimana Kota Sana’a sebagai ibukota Yaman diambil alih oleh kelompok Houthi.

Pada dasarnya sub bab ini menjelaskan penyebab pecahnya konflik antara Houthi

dan pemerintah Yaman, selain itu bagaimana Houthi dapat berkembang sehingga

mampu menguasai wilayah bagian utara Yaman.

Kedua mengenai keterlibatan Arab Saudi di Yaman, dalam sub bab ini

penulis akan menjelaskan terkait keterlibatan Arab Saudi dalam politik di Yaman

sebelum intervensi militer yang dilancarkan oleh Arab Saudi pada bulan Maret

2015. Selain itu, dalam bab ini pula akan dijelaskan alasan Arab Saudi untuk terlibat

Page 46: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

31

dalam urusan politik di Yaman yang hingga harus melakukan intervensi militer

yang disebabkan adanya konflik antara pemerintah dan kelompok Houthi.

Dalam pemilihan topik sub bab didalam Bab IV ini, penulis memiliki

pertimbangan untuk menentukan kedua topik sub bab diatas dengan berdasarkan

pada relevansi terhadap judul penelitian yaitu “Kepentingan Nasional Arab Saudi

Melalui Intervensi Militer Dalam Konflik di Yaman Pada Tahun 2014 – 2016”.

Berdasarkan judul penelitian penulis, maka tentunya topik yang akan dibahas yakni

konflik internal di Yaman dan keterlibatan Arab Saudi di Yaman.

Konflik internal di Yaman perlu untuk dijelaskan dan dijadikan kedalam sub

bab, sebab judul penelitian mengindikasikan adanya sebuah konflik yang terjadi di

Yaman. Penjelasan mengenai konflik internal di Yaman dalam Bab IV ini bertujuan

untuk memahami konflik yang terjadi di Yaman.

Keterlibatan Arab Saudi di Yaman merupakan sub bab kedua dalam Bab ini,

mengacu pada judul penelitian topik ini menjadi relevan sebab salah satu indikator

kepentingan nasional yakni adanya keterlibatan. Penjelasan mengenai keterlibatan

Arab Saudi di Yaman bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku Arab Saudi

terhadap Yaman sebelum dilakukannya intervensi militer oleh Arab Saudi pada

tahun 2015.

4.1 Konflik Internal di Yaman

Konflik militer yang terjadi di Yaman antara pemerintah Yaman dan Arab

Saudi melawan pemberontak Houthi dan pasukan tentara yang setia terhadap eks

Presiden Saleh pada Maret 2015 merupakan akibat dari diambil alihnya Sana'a pada

Page 47: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

32

bulan September 2014 oleh pemberontak Houthi. 83 Pemberontak Houthi

merupakan kelompok pemberontak yang berbasis di wilayah barat laut Yaman dan

bergaris haluan Islam Syiah.84 Sedangkan penduduk dari Yaman sendiri serta Arab

Saudi yang melawan pemberontak Houthi mayoritas berhaluan Sunni.85

Pada dasarnya konflik yang terjadi di Yaman sudah lama bergejolak

meskipun level dari konflik antara pemerintah dan Houthi berada pada level konflik

laten. Kelompok Houthi sendiri dikenal dengan nama resmi “Anshar Allah” yang

didirikan pada tahun 1990-an, adapun nama Houthi diambil dari nama pendirinya

yaitu Hussein Badr Addian al-Houthi. 86 Pada awalnya kelompok Houthi ini

bergerak di bidang pendidikan dan budaya yang berpikiran luas bagi generasi muda

Yaman karena sudah menjadi visi dari Houthi itu sendiri.87 Houthi merupakan

sebuah kelompok keagamaan yang membentuk afiliasi dengan aliran Syiah Zaydi

dan awal mula kelompok ini merupakan sebuah forum pertemuan yang dinamakan

"Believing Youth Forum" diawal tahun 1990-an.88

Sekilas mengenai aliran Zaydi, merupakan aliran yang berasal dari Zaid bin

Ali yakni cucu dari Imam Hussain yang merupakan cucu dari Nabi Muhammad.89

Aliran Syiah Zaydi memiliki keyakinan bahwa Zaid bin Ali adalah imam dari

83 US Department Of State, Bureau Of Democracy, Human Rights, and Labor, https://www.state.gov/j/drl/rls/irf/2016/nea/268922.htm (diakses pada 4 Desember 2017). 84 Who are the Houthis, the group that just toppled Yemen’s government?, https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2015/01/22/who-are-the-houthis-the-group-that-just-toppled-yemens-government/?utm_term=.5287dfe00886 (diakses pada 4 Desember 2017). 85 Ibid. 86 Who are the Houthis in Yemen?, http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/08/yemen-houthis-hadi-protests-201482132719818986.html (diakses pada 4 Desember 2017). 87 Ibid. 88 Ibid. 89 Siapa sesungguhnya pemberontak Houthi di Yaman?, https://www.merdeka.com/dunia/siapa-sesungguhnya-pemberontak-houthi-di-yaman.html (diakses pada 4 Desember 2017).

Page 48: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

33

mereka.90 Sedangkan aliran Syiah pada umumnya seperti di Iran yang menjadi

kaum mayoritas memiliki keyakinan terhadap 12 imam dimana didalamnya tidak

termasuk Zaid bin Ali.91

Kelompok Houthi sebelumnya berada di garis yang pro pemerintah, namun

pada tahun 2001 ketika Presiden Yaman masa itu yakni Ali Abdullah Saleh

berpihak pada Amerika Serikat terkait kampanye melawan terorisme pasca

peristiwa "9/11", Hussein sebagai pemimpin dari Houthi menentang keras apa yang

telah diputuskan oleh Presiden Ali Abdullah Saleh karena telah memihak kepada

Amerika Serikat.92 Sesuai dengan slogan Houthi yang telah menjadi prinsip mereka

yakni “God is the Greatest, Death to America, Death to Israel, Curse the Jews,

Victory to Islam”.93 Tentunya Hussein sebagai pemimpin dari kelompok Houthi

pada masa itu menentang keras keputusan Presiden Ali Abdullah Saleh yang telah

memihak kepada Amerika Serikat.

Bagi Presiden Ali Abdullah Saleh, kelompok Houthi merupakan ancaman

bagi pemerintahannya.94 Presiden Ali Abdullah Saleh yang berpandangan bahwa

kelompok Houthi merupakan sebuah ancaman, sehinga membuat Saleh memilih

jalan dengan mengirim pasukan pemerintah untuk menangkap pemimpin kelompok

Houthi yakni Hussein pada bulan Juni 2004.95

90 Ibid. 91 Ibid. 92 Profile: al Houthi Movement, https://www.criticalthreats.org/analysis/profile-al-houthi-movement (diakses pada 4 Desember 2017). 93 Houthis apologise to US over use of 'Death to America' slogan, http://www.middleeasteye.net/news/death-america-no-more-houthis-apologise-us-controversial-slogan-1908461332 (diakses pada 4 Desember 2017). 94 Barak A. Salmoni, Bryce Loidolt, dan Madeleine Wells. Regime and Periphery in Northern Yemen: The Houthi Phenomenon.(Santa Monica: RAND Corporation, 2010), hal. 8. 95 Ibid.

Page 49: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

34

Selain itu, upaya dari Saleh untuk menangkap Hussein yaitu dengan

memberikan hadiah bagi siapa saja yang menangkapnya, akan tetapi pada bulan

September 2004 pasukan yang dikirim oleh Saleh telah membunuh Hussein dalam

usaha untuk menangkapnya dan kematiannya memicu pemberontakan dari para

pengikutnya.96 Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok Houthi membuat

pemerintah Yaman menganggap kelompok ini sebagai teroris. 97 Insiden

terbunuhnya Hussein oleh pasukan pemerintah pada tahun 2004, merupakan titik

balik relasi antara pemerintah dengan kelompok Houthi, hingga tahun 2010 telah

terjadi konflik militer antara pemerintah Yaman dengan kelompok Houthi, konflik

ini dikenal dengan “Six Sa’da Wars”.98

Konflik yang pecah di Kota Sa’da antara pemerintah Yaman dan kelompok

Houthi merupakan dampak dari terbunuhnya pendiri kelompok Houthi yakni

Hussein al – Houthi. Selanjutnya kelompok Houthi pada saat itu dipimpin oleh

Abdul Malik al - Houthi.99 Kota Sa’ada merupakan salah satu kota yang lokasinya

berada di wilayah utara Yaman. Konflik bersenjata yang terjadi di Sa’da yang

berlangsung mulai tahun 2004 hingga tahun 2010 ini terbagi ke dalam beberapa

tahap.

Tahap pertama (Juni 2004 – September 2004), pada tahap ini, konflik

bersenjata diawali ketika pasukan pemerintah melakukan operasi untuk menangkap

96 Profile: al Houthi Movement, Loc.Cit. 97 Barak A. Salmoni, Op.Cit., hal 8. 98 Ibid, hal. 131. 99 Analysis: What is Yemen's Al-Houthi really saying?, http://www.middleeasteye.net/news/analysis-what-yemens-al-houthi-really-saying-773962158 (diakses pada 5 Desember 2017).

Page 50: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

35

atau membunuh Hussein al – Houthi di daerah bernama Marran.100 Operasi tersebut

mendapat perlawanan dari kelompok Houthi dan konflik tersebut terjadi kurang

lebih selama 3,5 bulan yang menelan korban jiwa sebanyak 480 jiwa.101 Konflik

pun mereda setelah pemerintah Yaman mengumumkan bahwa telah sukses

membunuh Hussein al – Houthi pada bulan September.102

Tahap kedua (Maret 2005 – April 2005), pada tahap ini pemerintah Yaman

menargetkan petinggi kelompok Houthi seperti Yusuf al - Madani, Abdullah al -

Razami, dan Badr al - Din al - Houthi. 103 Lokasi yang menjadi titik utama

pertempuran di Sa’da antara pemerintah Yaman dan kelompok Houthi yaitu Al-

Shafi’a, Wadi Nushur, dan al-Razzamat. Sedangkan lokasi lain yang merupakan

area pertempuran sekunder di Sa’da yaitu Suq al - Talh, al - Akhwan, al - Khafji, al

- Abdin, Bani Mu'adh, dan Dahyan.104 Berikut pemetaan konflik di Sa’da pada

tahap kedua ;

100 Barak A. Salmoni, Op.Cit., hal 134. 101 Ibid. 102 Ibid. 103 Ibid, hal. 136. 104 Ibid, hal. 137.

Page 51: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

36

Gambar 4. 1 Peta Konflik Sa’da Tahap Kedua

Sumber : Regime and Periphery in Northern Yemen: The Houthi

Phenomenon105

Tahap pertama dan kedua terlihat adanya kesamaan yaitu fokus terhadap

petinggi kelompok Houthi, namun yang menjadi perbedaannya adalah tahap

pertama pemerintah Yaman fokus terhadap Hussein al - Houthi, sedangkan tahap

kedua pemerintah Yaman menargetkan petinggi kelompok Houthi lainnya.106

Tahap ketiga (Desember 2005 – Februari 2006), pada tahap ini kelompok

Houthi melakukan serangan terhadap pos militer milik pemerintah Yaman di

wilayah al – Khafji sehingga muncul kecurigaan pemerintah Yaman bahwa militan

Houhti bersembunyi di rumah – rumah sipil.107 Lokasi yang menjadi titik utama

pertempuran di Sa'da yaitu wilayah al - Sayfi, al - Salim, dan Bani Mu'adh sebab

pemerintah Yaman pada dasarnya memfokuskan pada area tersebut.108 Kelompok

Houthi yang semakin agresif, terus memburu dan melakukan pembunuhan terhadap

105 Barak A. Salmoni, Bryce Loidolt, dan Madeleine Wells. Regime and Periphery in Northern Yemen: The Houthi Phenomenon.(Santa Monica: RAND Corporation, 2010), hal. 137. 106 Ibid, hal. 136. 107 Ibid, hal. 139. 108 Ibid.

Page 52: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

37

pejabat pemerintah juga menyerang bangunan milik pemerintah.109 Dibawah in

gambar tentang pemetaan konflik di Sa’da fase ketiga ;

Gambar 4. 2 Peta Konflik Sa’da Tahap Ketiga

Sumber : Regime and Periphery in Northern Yemen: The Houthi

Phenomenon110

Tahap keempat (Februari 2007 – Januari 2008), pada tahap ini merupakan

konflik bersenjata yang memberikan dampak cukup parah karena pemerintah

Yaman menggunakan metode pengeboman dan serangan udara terhadap titik yang

dicurigai sebagai lokasi persembunyian kelompok Houthi.111 Bahkan pada tahap

ini, pemerintah Yaman mengerahkan pasukan yang datangnya bukan dari pasukan

tentara, melainkan sukarelawan yang berasal dari sipil dalam melawan kelompok

Houthi.112 Berikut ini pemetaan konflik yang terjadi di tahap keempat ;

109 Barak A. Salmoni, Op.Cit., hal 141. 110 Ibid, hal. 140. 111 Ibid, hal. 143. 112 Ibid.

Page 53: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

38

Gambar 4. 3 Peta Konflik Sa’da Tahap Keempat

Sumber : Regime and Periphery in Northern Yemen: The Houthi

Phenomenon113

Berdasarkan gambar diatas, bahwa lokasi yang menjadi area konflik

bertambah dibandingkan tahap sebelumnya. Sehingga dampak kerusakan pun

semakin buruk. Ini disebabkan pemerintah Yaman secara berkelanjutan terus

menyerang Houthi selama 11 bulan.114 Namun pada tahap keempat ini apa yang

menjadi tujuan pemerintah Yaman tidak tercapai, meskipun telah menggunakan

metode pengeboman, serangan udara, pasukan tentara serta bantuan pasukan dari

sukarelawan, pemerintah Yaman masih belum mampu menghancurkan markas

utama kelompok Houthi.115

Tahap kelima (Mei 2008 – Juli 2008), pada tahap ini konflik bersenjata yang

berlangsung selama kurang lebih 2 bulan tidak begitu memberikan dampak yang

113 Barak A. Salmoni, Op.Cit., hal 144. 114 Ibid, hal. 143. 115 Ibid, hal. 148.

Page 54: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

39

parah seperti tahap keempat. 116 Fokus dari pemerintah Yaman yaitu

menghancurkan benteng pertahanan Houthi di daerah pegunungan yaitu daerah

Marran.117 Pada tahap kelima ini, Presiden Ali Abdullah Saleh menyatakan bahwa

konflik harus berakhir, namun faktanya pertempuran antara kedua belah pihak tetap

tidak mampu terbendung di berbagai wilayah baik itu di dalam maupun diluar

Sa'da.118

Gambar 4. 4 Peta Konflik Sa’da Tahap Kelima

Sumber : Regime and Periphery in Northern Yemen: The Houthi

Phenomenon119

Tahap Keenam (Agustus 2009 – Februari 2010), pada tahap ini adanya jalan

menuju gencatan senjata, ini merupakan upaya negosiasi dari pihak pemerintah

Yaman dengan mengajukan enam syarat kepada kelompok Houthi yaitu :

mengembalikan para sandera yang berasal dari Eropa, menghilangkan penghalang

116 Ibid. 117 Barak A. Salmoni, Op.Cit., hal 150. 118 Ibid. 119 Ibid, hal. 151.

Page 55: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

40

yang berada di jalan dan mensterilkan area pegunungan, tidak ikut terlibat dalam

urusan pemerintah, mengembalikan barang hasil curian baik milik sipil maupun

militer, serta menaati konstitusi.120 Namun upaya untuk gencatan senjata gagal dan

kedua belah pihak kembali melancarkan serangan.

Pada tahap ini, konflik bersenjata mengalami perkembangan yakni Arab

Saudi mulai ikut terlibat dengan melancarkan serangan dari udara dan pasukan

darat. 121 Arab Saudi memberikan bantuan kepada pemerintah Yaman dengan

mengizinkan pasukan Yaman untuk memanfaatkan sebuah gunung yang memiliki

lokasi strategis di wilayah Arab Saudi yang dekat dengan perbatasan Yaman, izin

yang diberikan Arab Saudi untuk Yaman bertujuan agar pasukan pemerintah

Yaman memiliki sebuah keuntungan dalam menyerang kelompok Houthi.122

Dengan bantuan dari Arab Saudi, pasukan dari pemerintah Yaman berhasil

banyak mengeliminasi pasukan Houthi. 123 Terlibatnya Arab Saudi memaksa

kelompok Houthi untuk melakukan negosiasi. Pada bulan Januari 2010, pemimpin

Houthi Abdul Malik al - Houthi menawarkan gencatan senjata dengan syarat Arab

Saudi menarik pasukannya dan meminta untuk tidak menyerang pasukan Houthi.124

Selain itu Abdul Malik al - Houthi bersedia menaati aturan dari pemerintah. Hingga

akhirnya diperoleh hasil pada tanggal 11 Februari 2010 bahwa pemerintah Yaman

menyatakan gencatan senjata.125

120 Barak A. Salmoni, Op.Cit., hal 154. 121 Ibid, hal. 155. 122 Ibid. 123 Ibid, hal. 156. 124 Ibid, hal. 156-157. 125 Ibid, hal. 157.

Page 56: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

41

4.2 Keterlibatan Arab Saudi di Yaman

Hubungan antara Arab Saudi dan Yaman sudah terjalin sejak berdirinya

Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932.126 Akan tetapi pada masa itu merupakan

relasi yang buruk diantara kedua negara tersebut terutama masalah sengketa

perbatasan bahkan terjadinya perang pada tahun 1934.127 Bagi Arab Saudi, Yaman

merupakan sebuah ancaman dalam bidang keamanan setelah adanya revolusi

Yaman pada tahun 1962 sebab yang menjadi lokasi perang yaitu berada di Yaman

Utara.128 Ketika itu Yaman masih terbagi menjadi dua yaitu Yaman Utara dan

Yaman Selatan

Pada masa tersebut Arab Saudi ikut terlibat dalam revolusi Yaman dengan

mendukung pihak royalis kerajaan Yaman melawan pihak revolusioner Gamal

Abdel Nasser yang didukung oleh Mesir.129 Hingga pada akhirnya revolusi tersebut

mencapai kesepakatan pada tahun 1968 dan mengubah Yaman Utara menjadi

Yemen Arab Republic (YAR).130 Dari tahun 1970 hingga tahun 1980 Arab Saudi

terus ikut terlibat dalam politik domestik di Yaman seperti memberikan bantuan

dana agar mendapatkan simpati dari pemuka agama dan pemimpin revolusioner

YAR yang bertujuan Arab Saudi mampu melakukan hegemoni terhadap Yaman.131

126 Saudi Arabia and Yemen: A history intertwined, https://www.alaraby.co.uk/english/politics/2015/3/26/saudi-arabia-and-yemen-a-history-intertwined (diakses pada 5 Desember 2017). 127 Madawi Al-Rasheed dan Robert Vitalis. (e.d). Counter Narratives: History, Contemporary Society Politics In Saudi Arabia and Yemen. (New York: Palgrave Macmillan, 2004), hal. 2. 128 Ibid, hal.3. 129 Nasser’s Ghost Hovers Over Yemen, https://www.nytimes.com/2015/04/02/opinion/nassers-ghost-hovers-over-yemen-saudi-arabia-egypt.html (diakses pada 5 Desember 2017). 130 The Yemen Arab Republic, https://fanack.com/yemen/history-past-to-present/the-yemen-arab-republic/ (diakses pada 5 Desember 2017). 131 Madawi Al-Rasheed, Op.Cit., hal 3.

Page 57: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

42

Pada dasarnya Arab Saudi memiliki fokus kebijakan terhadap negara tetangga

dalam mempertahankan dominasi geopolitik dan meminimalkan segala resiko

terkait masalah keamanan.132 Akan tetapi tindakan Arab Saudi terhadap Yaman

sebagai negara tetangga Arab Saudi di selatan tidak sepenuhnya konsisten,

contohnya seperti mendukung Ali Abdullah Saleh pada akhir tahun 1970 – 1980-

an dalam melawan rivalnya Yaman Selatan yang didukung oleh Uni Soviet.133

Kemudian mengkritik Saleh atas dukungannya terhadap Saddam Hussein

dalam Perang Teluk tahun 1990 - 1991.134 Perilaku inkonsisten selanjutnya dari

Arab Saudi yaitu mendukung gerakan separatis pada tahun 1994 yang kalah dalam

persaingan dengan Saleh pada saat penyatuan Yaman tahun 1990.135 Meskipun pola

perilaku yang tidak konsisten dari Arab Saudi terhadap Yaman selama beberapa

dekade terakhir , Arab Saudi tetap pada prinsipnya yakni terus mempertahankan

pengaruhnya melalui hubungan bilateral politik, militer ataupun kesukuan yang ada

di Yaman.136

132 F. Gregory Gause III. Saudi Arabia In The New Middle East. ( New York: Council on Foreign Relations,2011), hal. 18. 133 Ibid. 134 Ibid. 135 Ibid. 136 Ibid, hal. 19.

Page 58: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

43

Gambar 4. 5 Peta Yaman Utara dan Yaman Selatan

Sumber : https://fanack.com/yemen/137

Arab Saudi berusaha mencari simpati dari Yaman pada awalnya dengan

mendukung Ali Abdullah Saleh sebagai pemimpin Yaman Utara pada tahun 1970

– 1980-an dalam melawan Yaman Selatan. Hingga pada tahun 1990 tercapainya

kesepakatan untuk gencatan senjata antara kedua belah pihak dan melakukan

penyatuan negara Yaman menjadi “Republik Yaman”. 138 Sebelumnya Yaman

Utara merdeka pada tahun 1934 dimana paham negara ini merupakan negara Islam

Tradisional, sedangkan rivalnya yakni Yaman Selatan yang merdeka pada tahun

1967 merupakan negara yang menganut paham sosialis.139

Kesepakatan tentang penyatuan Yaman Utara dan Selatan telah dicapai

sebelum masuk tahun 1990, lebih tepatnya pada tanggal 30 November 1989 Ali

Salim al - Baidh dari Yaman Selatan dan Ali Abdullah Saleh dari Yaman Utara

137 The Yemen Arab Republic, https://fanack.com/yemen/history-past-to-present/the-yemen-arab-republic/ (diakses pada 9 Desmber 2017). 138 Konrad G. Bühler. State Succession and Membership in International Organizations: Legal Theories Versus Political Pragmatism. (The Hague: Kluwer Law International, 2001), hal. 115. 139 Ibid, hal. 115-116.

Page 59: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

44

telah menandatangi kesepakatan tersebut.140 Pada dasarnya penyatuan Yaman pada

saat itu disebabkan karena adanya tekanan dari luar yaitu Arab Saudi dan Uni

Soviet. 141 Tekanan yang datang dari luar Yaman mengindikasikan bahwa ada

kepentingan mengapa Yaman harus menjadi satu.

Walaupun pihak Arab Saudi dan Uni Soviet mendesak agar Yaman bersatu,

namun kedua negara tersebut bukan hendak untuk bekerja sama, akan tetapi

berusaha mencapai kepentingan bersama dengan sekutunya. Seperti Arab Saudi

yang merupakan sekutu Amerika Serikat, mereka berusaha mengincar minyak yang

ada di Yaman. 142 Sama halnya dengan Uni Soviet, namun pihak Uni Soviet

memanfaatkan ladang minyak yang berada di selatan, sedangkan AS ladak minyak

di utara.143

Meskipun pada awalnya Arab Saudi menentang ide penyatuan Yaman,

tampaknya Arab Saudi dapat menerima kondisi Yaman yang baru, selain itu Arab

Saudi perlahan dapat melakukan kerjasama ekonomi dan pembangunan dengan

Yaman bagian selatan, walaupun masih ada sisa pengaruh Uni Soviet. 144

Kenyataannya eksistensi Uni Soviet di Yaman bagian selatan, bagi Arab Saudi

merupakan sebuah hambatan meskipun wilayah Yaman utara memiliki pengaruh

yang kuat dari Arab Saudi.145

140 Haifaa A. Jawad. The Middle East In The New World Order. (London: Palgrave Macmillan,1997), hal. 61. 141 Ibid, hal. 62. 142 Ibid, hal. 67. 143 Ibid. 144 Ibid, hal. 69. 145 Ibid, hal. 70.

Page 60: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

45

Sebuah keuntungan bagi Arab Saudi bahwa Ali Abdullah Saleh menjadi

Presiden Republik Yaman, tentunya Arab Saudi telah berhasil menempatkan

pengaruhnya di Yaman karena Saleh merupakan hasil proyeksi kepentingan Arab

Saudi pada saat itu. Akan tetapi pada saat terjadi Perang Teluk tahun 1991, Saleh

memberikan dukungan terhadap Irak, sehingga Yaman mendapatkan dampak

ekonomi yang cukup serius dari Arab Saudi yaitu dengan mengembalikan lebih dari

satu juta pekerja Yaman yang bekerja di Arab Saudi.146

Membahas tentang keterlibatan Arab Saudi di Yaman terutama dalam bidang

yang termasuk “high politics”, ada momentum dimana Arab Saudi membantu

Yaman dalam membantu menyelesaikan konflik internalnya. Sebelum

dilancarkannya intervensi militer pada tahun 2015 oleh Arab Saudi, seperti yang

sudah dijelaskan pada sub bab “konflik internal di Yaman”, bahwa Arab Saudi

memberikan bantuan kepada tentara pemerintah Yaman untuk mengeliminasi para

pejuang Houthi yang terjadi diakhir tahun 2009.

Pada saat itu alasan Arab Saudi membantu Yaman dikarenakan pada bulan

November 2009 kelompok Houthi melewati perbatasan Arab Saudi – Yaman yang

memicu baku tembak antara pasukan tentara Arab Saudi dan pejuang Houthi.147

Perilaku kelompok Houthi yang seperti ini dianggap sebagai ancaman dan

pemberontakan bagi Arab Saudi.148 Maka dari itu, Arab Saudi tak segan untuk

memberikan dukungan militer terhadap pemerintah Yaman, guna sekaligus

146 Yemen: Who was Ali Abdullah Saleh?, http://www.aljazeera.com/indepth/spotlight/yemen/2011/02/201122812118938648.html (diakses pada 9 Desember 2017) 147 Rene Rieger. Saudi Arabian Foreign Relations: Diplomacy and mediation conflict resolution. (New York: Routledge, 2017), hal. 213. 148 Rene Rieger , Op.Cit., hal 213.

Page 61: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

46

mengamankan perbatasan Arab Saudi – Yaman.149 Dalam kesempatan tersebut

pasukan pemerintah berhasil membunuh sekitar 20 orang pejuang Houthi.150

Mengenai keterlibatan Arab Saudi pada Yaman pasca 2010 yaitu dengan

memberikan dukungan serta menjadi mediasi pada saat pemilihan presiden tahun

2012. Walaupun mengatasnamakan GCC, tentunya terdapat keterlibatan Arab

Saudi dalam proses pemilihan presiden pada saat itu karena Arab Saudi merupakan

salah satu anggota GCC.151 Pemilihan presiden di Yaman hanya terdapat kandidat

tunggal yaitu Abd-Rabbu Mansour Hadi, dengan dimediasi oleh Arab Saudi dan

anggota GCC lainnya Ali Abdullah Saleh menyerahkan kursi kekuasaan kepada

Hadi yang sebelumnya merupakan wakil presiden.152

149 Ibid. 150 Ibid. 151 Profile: Yemen's Abd-Rabbu Mansour Hadi , http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/2012219133034774204.html (diakses pada 9 Desember 2017) 152 Pemilu di Yaman Mulai Digelar , http://www.dw.com/id/pemilu-di-yaman-mulai-digelar/a-15755285 (diakses pada 9 Desember 2017).

Page 62: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

47

BAB V

KEPENTINGAN NASIONAL ARAB SAUDI DALAM KONFLIK DI

YAMAN

Menurut Donald E. Nuechterlein kepentingan nasional suatu Negara dibagi

kedalam 4 jenis kepentingan , yakni ; Defence Interest, Economic Interest, World

Order Interest, Ideological Interest.153 Masing - masing dari jenis kepentingan

nasional tersebut akan dijelaskan melalui beberapa variabel. Variabel yang telah

ditentukan pada Bab II selanjutnya akan dijelaskan dalam Bab V ini dengan tujuan

untuk mengetahui kepentingan nasional Arab Saudi dalam upaya intervensi

militernya terhadap Yaman.

Selanjutnya dalam Bab ini akan dijelaskan analisa mengenai kepentingan

nasional Arab Saudi dengan menggunakan konsep kepentingan nasional Donald E

Nuechterlein. Ketika menganalisa kepentingan nasional Arab Saudi akan dijelaskan

secara terpisah menjadi empat bagian, sesuai dengan konsep dari Nuechterlein.

Pembahasan dari keempat jenis kepentingan tersebut adalah sebagai berikut :

4.1 Defence Interest dari Arab Saudi

Jenis kepentingan nasional yang pertama yakni Defence Interest,

didefinisikan sebagai bentuk upaya perlindungan dari suatu negara maupun

warganya dalam mengahadapi ancaman berupa kekerasan fisik secara langsung

yang berasal dari negara atau bangsa lain, dan atau hal yang berasal dari luar negara

153 Donald E. Nuechterlein. National Interests and Foreign Policy: A Conceptual Framework for Analysis and Decision Making. British Journal of International Studies, Vol. 2, No. 3 (Oct., 1976): hal. 248

Page 63: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

48

(eksternal) dimana dapat mengancam sistem pemerintahannya. 154 Berdasarkan

definisi diatas, diperoleh pemahaman bahwa salah satu kepentingan nasional bagi

suatu negara adalah memberikan rasa aman bagi internal negara tersebut, baik itu

untuk warga sipil maupun untuk mempertahankan pemerintahannya secara de facto

maupun de jure.

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai kepentingan nasional Arab Saudi

dalam Defence Interest. Dalam kasus intervensi militer oleh Arab Saudi ada dua

variabel yang akan diuraikan yaitu Jarak dan Eliminasi Kapabilitas Militer

Kelompok Houthi.

4.1.1 Keamanan di Garis Perbatasan

Untuk mengetahui lokasi Arab Saudi terhadap Yaman khususnya lokasi

yang menjadi wilayah yang dikuasai Houthi, maka diperlukan informasi terkait

letak geografis Arab Saudi. Lokasi geografis Arab Saudi berada di kawasan Timur

Tengah diantara Teluk Persia dan Laut Merah dan berada pada koordinat 25.00 LU

– 45.00 BT dengan total luas area sebesar 1.960.582 km2.155 Batas negara Arab

Saudi meliputi Yordania (Barat Laut), Irak dan Kuwait (Utara), Bahrain, Qatar, Uni

Emirat Arab, dan Oman (Timur), dan Yaman (Selatan).156

154 Ibid. 155 USA International Business Publications. US-Saudi Arabia King Abdullah Bin Abdul Aziz Al Saud Handbook.(Washinton DC: International Business Publications,2005). hal 8 156 Profil Negara Kerajaan Arab Saudi, http://www.kemlu.go.id/riyadh/id/Pages/Arab-Saudi.aspx (diakses pada 11 Agustus 2017)

Page 64: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

49

Gambar 5. 1 Peta Arab Saudi

Sumber : http://www.gcs.gov.sa/En157

.

Secara signifikan Arab Saudi berbatasan langsung dengan Yaman di

selatan. Panjang garis batas negara antara Arab Saudi dan Yaman 1.307 km.158

Untuk menegaskan batas wilayah serta demi kepentingan keamanan agar dapat

mencegah masuknya imigran gelap, penyelundupan senjata dan obat – obatan

terlarang, Arab Saudi membangun pagar keamanan sepanjang 1.800 km dari pantai

Laut Merah hingga ke perbatasan Oman.159

157 Official Map of the Kingdom of Saudi Arabia , http://www.gcs.gov.sa/En/ProductsAndServices/Products/PublicMaps/Pages/Official-Map-Of-The-Kingdom-Of-Saudi-Arabia.aspx (diakses pada 14 Desember 2017). 158 The World Factbook, https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sa.html (diakses pada 11 Agustus 2017) 159 Saudi Arabia continues strengthening border security with Yemen, http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2013/04/10/Saudi-Arabia-continues-strengthening-border-security-with-Yemen.html (diakses pada 11 Agustus 2017)

Page 65: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

50

Gambar 5. 2 Pagar Perbatasan Arab Saudi – Yemen

Sumber : https://english.alarabiya.net/en160

Eksistensi Houthi menyebabkan ancaman serius bagi keamanan penduduk

disekitar perbatasan Arab Saudi dan Yaman. Dilaporkan bahwa lebih dari 100

warga sipil dan tentara tewas akibat serangan roket yang dilancarkan oleh Houthi

di bagian selatan Arab Saudi yakni di daerah Najran yang berdekatan dengan

wilayah Yaman.161 Kelompok Houthi yang dikenal sebagai gerakan politik dan

militer muslim Syiah di Yaman Utara dimana Sa'da sebagai basis utama dari

kelompok ini.162

160 Saudi Arabia continues strengthening border security with Yemen, https://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2013/04/10/Saudi-Arabia-continues-strengthening-border-security-with-Yemen.html (diakses pada 11 Agustus 2017) 161 Houthi rocket attack kills Saudi, wounds 6 expats in Najran, http://www.arabnews.com/node/972641/saudi-arabia (diakses pada 27 Desember 2017). 162 Who are the Houthis in Yemen?, http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/08/yemen-houthis-hadi-protests-201482132719818986.html (diakses pada 7 Januari 2018)

Page 66: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

51

Gambar 5. 3 Lokasi Sa’da di Yaman

Sumber : https://www.worldatlas.com/as163

Keadaan dimana Arab Saudi berbatasan langsung dengan Yaman serta

adanya keberadaan Houthi di wilayah utara Yaman yakni Sa’da juga kondisi

konflik yang masih bergejolak di Yaman menciptakan ancaman bagi tetangganya

yakni Arab Saudi. Jika terjadi perluasan konflik (enlargement of conflict) di Yaman

akan memberikan kerugian bagi Arab Saudi selaku negara tetangga dari Yaman.

Karena itu penting bagi Arab Saudi untuk menstabilkan konflik di Yaman guna

menciptakan keadaan bebas ancaman dan keamanan yang stabil di wilayah selatan

Arab Saudi.

4.1.2 Eliminasi Kapabilitas Militer

Dalam mengeliminasi kapabilitas militer yang dimiliki Houthi, Arab Saudi

memimpin koalisi untuk menyerang Houthi. Anggota dari koalisi ini yakni Maroko,

Bahrain, Qatar, UEA, Mesir, Kuwait, Sudan, Yordania, dan Senegal.164 Koalisi

163 Where Is Sa'dah, Yemen?, https://www.worldatlas.com/as/ye/sd/where-is-sa-dah.html (diakses pada 7 Januari 2018) 164 Royal Embassy of Saudi Arabia, Loc. Cit.

Page 67: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

52

tersebut melakukan serangan terhadap pemerintahan de facto Houthi di Yaman

dalam dua tahap.

Terdapat tiga alasan utama Arab Saudi memilih untuk intervensi militer ke

Yaman, tiga alasan tersebut meliputi : pertama, kelompok Houthi sudah mulai

menguasai beberapa wilayah di Yaman, salah satunya ibukota dari Yaman yakni

Sana’a. Setelah mampu menguasai Sana’a, Houthi berusaha mengambil alih Aden

setelah diketahui Presiden Hadi melarikan diri dari Sana’a.165 Kedua, kelompok

Houthi membantu Iran agar semakin mudah untuk mendapatkan akses ke

Yaman.166 Ketiga, Amerika Serikat menolak untuk melakukan intervensi langsung

terhadap Yaman.167 Bagi Arab Saudi, AS merupakan salah satu sekutu lama, AS

memperjelas bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk campur tangan secara

langsung dalam urusan Yaman atau mencoba untuk mengembalikan keseimbangan

kekuatan politik di Yaman.168 Maka dari itu, Arab Saudi merasa harus campur

tangan tanpa menghiraukan sikap AS.169

Tahap Pertama dari serangan koalisi Arab Saudi terhadap kelompok Houthi

adalah Operasi Decisive Storm dari 25 Maret 2015 hingga 21 April 2015. 170

Kemudian tahap kedua memiliki kode Operasi Restoring Hope dilaksanakan sejak

22 April 2015 hingga sekarang. Operasi Decisive Storm berlangsung singkat

dengan estimasi kurang lebih 1 bulan, sedangkan Operasi Restoring Hope

165 Al Jazeera Center for Studies. Operation Decisive Storm: Reshuffling Regional Order. (Al Jazeera, 2016). hal. 2. 166 Ibid, hal. 3. 167 Ibid. 168 Ibid. 169 Ibid. 170 Karl Yambert. Security Issues in the Greater Middle East. (Santa Barbara: Praeger, 2016), hal. 49.

Page 68: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

53

berlangsung lama hingga saat ini. Sekalipun Operasi Restoring Hope langsung

dilakukan satu hari setelah Operasi Decisive Storm, kedua operasi militer ini

memiliki fokus yang sangat berbeda.

4.1.2.1 Operasi Decisive Storm

Opersi Decisive Storm adalah operasi pertama yang dilakukan oleh Saudi

Arabia dan koalisinya dalam merespon pemberontakan Houthi di Yaman. Sifat

alami dari operasi ini adalah untuk meminimalisir ancaman dari Houthi selaku

pemerintah de facto baru dari Yaman yang menguasai persenjataan militer dari

pemerintah lama. Sehingga fokus dari Operasi Decisive Storm adalah untuk

menghilangkan ancaman Houthi terhadap Arab Saudi.171

Pada dasarnya Operasi Decisive Storm memiliki fokus yang jelas. Operasi

Decisive Storm dinilai dapat diselesaikan dengan waktu yang cepat. Operasi

Decisive Storm mencapai tujuannya dalam waktu 28 hari. Operasi ini dapat

diselesaikan dalam waktu yang cepat karena memiliki tujuan yang sederhana yakni

menghancurkan persenjataan berat yang dikuasai Houthi, sehingga Houthi tidak

bisa mengancam negara lain selain Yaman.

Dalam pelaksanaannya Operasi Decisive Storm dijalankan Arab Saudi

dengan mengerahkan jet tempur sebanyak 100 unit, tentara sebanyak 150.000

pasukan dan beberapa unit angkatan laut.172 Metode yang digunakan adalah melalui

171 Saudi-led coalition announces end to Yemen operation, https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-saudi/saudi-led-coalition-announces-end-to-yemen-operation-idUSKBN0NC24T20150421 (diakses pada 19 November 2017) 172 Saudi ‘Decisive Storm’ waged to save Yemen, https://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2015/03/26/GCC-states-to-repel-Houthi-aggression-in-Yemen-statement-.html (diakses pada 19 November 2017).

Page 69: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

54

serangan udara dan tembakan meriam jarak jauh.173 Jenis bom yang digunakan

adalah bom cluster “unguided” (acak) yang sebenarnya dilarang penggunaannya

oleh dunia internasional.174

Dikarenakan Operasi Decisive Storm dilaksanakan dengan fokus

menggunakan serangan udara, operasi ini tidak memiliki banyak resiko terhadap

meluasnya konflik. Menteri luar negeri Arab Saudi yakni Adel al-Jubeir

menyampaikan bahwa operasi Decisive Storm berhasil menghancurkan angkatan

udara misil balistik, serta persenjatan berat Houthi.175 Operasi Decisive Storm

berhasil menghancurkan banyak alat berat dari Houthi, sehingga Arab Saudi

berhasil menghilangkan kemampuan Houthi untuk melakukan ancaman.176

4.1.2.2 Operasi Restoring Hope

Operasi Restoring Hope dilaksanakan satu hari setelah Operasi Decisive

Storm berakhir yakni pada 22 April 2015. Operasi Restoring Hope memiliki fokus

yang berbeda dengan operasi dengan Operasi Decisive Storm. Bagi Arab Saudi

Operasi Restoring Hope dilaksanakan dengan fokus untuk melindungi penduduk,

lalu melawan terorisme serta memfasilitasi evakuasi penduduk asing dan

mengintensifkan bantuan dan juga asistensi medis terhadap orang-orang Yaman.177

173 Ibid. 174 Saudi Arabia admits it used UK-made cluster bombs in Yemen, https://www.theguardian.com/world/2016/dec/19/saudi-arabia-admits-use-uk-made-cluster-bombs-yemen (diakses pada 19 November 2017) 175 Yemen bombing leaves misery for civilians, http://www.abc.net.au/pm/content/2015/s4222486.htm (diakses pada 19 November 2017) 176 Ibid. 177 Saudi-led coalition announces end to Yemen operation, https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-saudi/saudi-led-coalition-announces-end-to-yemen-operation-idUSKBN0NC24T20150421 (diakses pada 19 November 2017)

Page 70: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

55

Secara keseluruhan aktor yang melaksanakan Operasi Restoring Hope

adalah masih sama dengan aktor-aktor yang melakukan intervensi pada Operasi

Decisive Storm. Akan tetapi fokus dari Operasi Restoring Hope sebenarnya tidak

selaras antara fakta dan berita dalam media. Sementara komunikasi media yang

dilakukan oleh Arab Saudi mengklaim bahwa intervensi dilakukan untuk

melindungi penduduk dan memberikan bantuan. Faktanya perang tidak

berlangsung seperti yang disampaikan oleh Arab Saudi.

Pada faktanya operasi militer yang dilakukan oleh Arab Saudi

menggunakan bom cluster yang sebenarnya dilarang penggunaannya berdasarkan

Conventions on Cluster Munitions.178 Bom cluster ketika digunakan tidak dapat

membedakan apakah targetnya musuh atau sipil. Bom cluster memberikan dampak

kerusakan secara massal. Terlebih lagi bom cluster yang digunakan di Yaman

adalah “unguided”, sehingga menimbulkan banyak kerusakan.179

Tujuan utama dari Operasi Restoring Hope yang sebenarnya bukanlah

untuk melindungi sipil, melainkan untuk merebut kekuasaan de facto yang telah

diambil alih oleh Houthi dari Hadi. Akan tetapi Operasi Restoring Hope tidak dapat

diselesaikan dalam waktu cepat. Operasi Restoring Hope telah dilaksanakan sejak

22 April 2015 dan masih berlangsung hingga sekarang. Hal utama yang membuat

178 Convention On Cluster Munitions, https://www.un.org/disarmament/ccm/ (diakses pada 19 November 2017) 179 Saudi Arabia admits it used UK-made cluster bombs in Yemen , https://www.theguardian.com/world/2016/dec/19/saudi-arabia-admits-use-uk-made-cluster-bombs-yemen (diakses pada 19 November 2017)

Page 71: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

56

operasi ini sulit diselesaikan adalah keengganan Arab Saudi untuk melancarkan

perang total terhadap Houthi.

Strategi gerilya yang digunakan oleh Houthi menyulitkan koalisi Arab

Saudi untuk bisa melakukan serangan yang efektif. PBB menyatakan bahwa terjadi

krisis kemanusiaan akibat penggunaan kekerasan dalam perebutan kekuasaan di

Yaman.180 Operasi Restoring Hope berlangsung panjang sehingga mengakibatkan

banyak korban sipil dan kerusakan parah di Yaman. Korban penduduk dalam

jangka waktu Maret 2015 hingga 23 Agustus 2016 adalah sebanyak 3.799 orang

menjadi korban jiwa, 6.711 orang terluka dan 7.6 juta orang hidup dalam keadaan

gizi buruk.181 Keadaan ini membuat PBB tidak mendukung kondisi ketidakstabilan

di Yaman.

Operasi Restoring Hope dikarenakan memiliki fase yang panjang, sehingga

memnyebabkan resiko perluasan konflik yang besar. Pertama resiko perluasan

konflik tersebut muncul dari Iran yang sebenarnya memiliki kesepahaman dengan

Houthi dan berpotensi masuk kedalam konflik di Yaman. Kemudian yang kedua

adanya peluang kelompok terorisme memanfaatkan ketidakstabilan di Yaman

untuk masuk ke dalam konflik di Yaman.

180 United Nations .Security Council. Resolution 2216 .2015. hal. 2. 181 United Nations Human Rights. Zeid urges accountability for violations in Yemen, http://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?NewsID=20411 (diakses pada 19 November 2017)

Page 72: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

57

Gambar 5. 4 Peta Wilayah Kekuasaan Kelompok Houthi.

Sumber : Yemen: Civil War and Regional Intervention182

Konflik yang terjadi di Yaman mengakibatkan pemerintahan de facto di

Yaman terpecah menjadi dua. Pertama adalah pemerintahan de facto yang di kuasai

oleh Houthi. Kedua adalah pemerintahan de facto yang di kuasai oleh koalisi Saudi

Arabia dan telah dikembalikan pemerintahannya kepada Hadi.

4.2 Economic Interest dari Arab Saudi

Berdasarkan konsep National Interest Donald E Nuechterlein, Economic

Interest merupakan salah satu kepentingan nasional dari suatu negara mengenai

tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan

ekonomi negara tersebut melalui hubungan perdagangan dengan negara lain.183

Pada umumnya negara akan memiliki kepentingan dengan negara lainnya untuk

melakukan aktivitas ekonomi seperti ekspor dan impor atau bahkan mencoba

182 Jeremy M. Sharp. Yemen: Civil War and Regional Intervention. (Congressional Research Service , 2017), hal 3. 183 Nuechterlein, Op.Cit., hal. 248

Page 73: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

58

mengontrol sebuah tempat yang menjadi ketertarikan bagi suatu negara sehingga

dapat memberikan manfaat yang besar bagi negara tersebut. Dalam kasus intervensi

militer oleh Arab Saudi ada satu variabel yang akan diuraikan yakni Mengontrol

dan Mendominasi Perekonomian.

4.2.1 Mengontrol dan Mendominasi Perekonomian

Dalam penelitian ini, Arab Saudi merupakan pemimpin koalisi dalam

mengintervensi militer di Yaman. Dengan memutuskan untuk intervensi militer

terhadap Yaman, tentu Arab Saudi memiliki kepentingan nasional, salah satunya

kepentingan ekonomi terhadap Yaman.

Kepentingan ekonomi tersebut diimplementasikan melalui adanya upaya

untuk menjaga kestabilan nilai ekspor bagi Arab Saudi dalam aktivitas arus ekspor

dan impor diantara Arab Saudi dan Yaman. Tabel dibawah ini merupakan jumlah

nilai ekspor dan impor diantara kedua negara tersebut.

Tabel 2. Nilai ekspor dan impor non minyak Arab Saudi tahun 2014 – 2016 (Juta Riyal)

Negara Tahun Impor Dari

Yaman

Ekspor Ke

Yaman Selisih

Arab

Saudi

2014 1.009 4.710 3.701

2015 570 2.090 1.520

2016 243 2.138 1.895

Page 74: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

59

Total 1822 8938 7116

Sumber: Saudi Arabian Monetary Authority, 53rd Annual Report 2017.184

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Arab Saudi memiliki nilai surplus

yang didapatkan dari hasil ekspor ke Yaman. Apabila dibandingkan dengan nilai

impor dari Yaman, nilai ekspor Arab Saudi jauh lebih unggul, sehingga dapat

dijadikan sebuah keuntungan bagi Arab Saudi dalam melakukan aktivitas ekonomi

dengan Yaman. Selisih antara nilai impor dari Yaman dengan nilai ekspor ke

Yaman untuk komoditi non minyak, dapat diartikan bahwa Yaman memiliki

potensi pasar yang dapat menguntungkan bagi pemasukan Arab Saudi.

Akan tetapi terdapat hal menarik dari tabel tersebut, terhitung sejak tahun

2014 hingga tahun 2016 terjadi penurunan, baik itu nilai impor dari Yaman maupun

nilai ekspor ke Yaman. Melihat adanya penurunan nilai impor dari Yaman dan nilai

ekspor ke Yaman, disebabkan karena sedang terjadinya konflik antara pemerintah

sipil dan Al Houthi. Konflik tersebut memicu Arab Saudi untuk mengintervensi

Yaman dengan militer dengan membentuk koalisi dan Arab Saudi sebagai

pemimpin koalisi.

Penurunan nilai ekspor ke Yaman, membuat Arab Saudi mengalami

penurunan pemasukan yang berasal dari Yaman. Apabila dibandingkan dengan

melihat tahun sebelum 2014, nilai ekspor ke Yaman relatif stabil, memasuki tahun

2015 nilai ekspor ke Yaman menurun secara signifikan.

184 Saudi Arabian Monetary Authority. 53rd Annual Report 2017 : Non-oil Commodity Exports and Imports of the Kingdom of Saudi Arabia (Juni 2017). hal. 112.

Page 75: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

60

Tabel 3. Nilai ekspor dan impor non minyak Arab Saudi tahun 2009 – 2013 (Juta Riyal)

Negara Tahun Impor Dari

Yaman

Ekspor Ke

Yaman Selisih

Arab Saudi

2009 738 2.349 1.611

2010 788 2.600 1.812

2011 969 2.297 1.328

2012 1.008 3.133 2.125

2013 912 3.750 2.838

Total 4.415 14.129 9.714

Sumber: Saudi Arabian Monetary Agency, 52nd Annual Report.185

Berdasarkan tabel diatas, nilai ekspor ke Yaman selalu berada diatas angka

2.200 dan tidak mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan pada tahun

2014 hingga 2016. Maka dari itu, Yaman sebagai salah satu negara yang berpotensi

memiliki pasar menguntungkan bagi Arab Saudi, maka dibutuhkan kondisi negara

Yaman kembali stabil, agar aktivitas ekonomi antara Yaman dan Arab Saudi dapat

kembali stabil.

185 Kingdom of Saudi Arabia. Saudi Arabian Monetary Agency. 52nd Annual Report (2014 - 2016).

Page 76: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

61

Gambar 5. 5 Ekspor Non Minyak Arab Saudi

Sumber : Saudi Arabian Monetary Authority.186

Gambar diatas merupakan nilai ekspor non minyak pada tahun 2015 dan

2016 dari Arab Saudi ke negara yang termasuk kedalam 30 besar dunia bagi

aktivitas ekspor Arab Saudi. Melalui gambar diatas, Yaman merupakan negara

yang berada di peringkat 25 dalam aktivitas ekspor Arab Saudi dari seluruh negara

di dunia. Melihat Yaman berada di peringkat 25, bagi Arab Saudi dalam bidang

ekonomi Yaman bukan merupakan negara utama yang menghasilkan pemasukan

terbesar dalam hal ekspor. Negara yang termasuk kedalam 5 besar dalam aktivitas

ekspor Arab Saudi sehingga memberikan nilai ekspor yang tinggi yakni Uni Emirat

Arab (UEA), China, India, Singapura, dan Qatar.

186 General Authority for Statistics. Non-oil Commodity Exports and Imports of the Kingdom of Saudi Arabia (2016). hal. 16.

Page 77: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

62

Gambar 5. 6 Nilai Ekspor Yaman Tahun 2014

Sumber : World Integrated Trade Solution (WITS)187

Gambar diatas merupakan nilai ekspor non minyak pada tahun 2014 dari

Yaman ke negara yang termasuk ke dalam 12 besar dunia bagi aktivitas ekspor

Yaman. Apabila melihat dari sudut pandang Yaman, China merupakan negara yang

menjadi penghasil nilai ekspor terbesar bagi Yaman. Sedangkan posisi Arab Saudi

berada di peringkat kedua setelah China dalam ekspor dari Yaman.

Selanjutnya pada tahun 2015, Arab Saudi menduduki peringkat pertama

dalam hal ekspor yang berasal dari Yaman. Akan tetapi terjadi penurunan nilai

ekspor yang sangat signifikan dialami oleh Yaman dalam mengekspor produknya

ke Arab Saudi. Dapat dilihat melalui gambar dibawah ini :

187 World Integrated Trade Solution (WITS) ,https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/YEM/Year/2014/TradeFlow/Export/Partner/by-country (diakses pada 22 Desember 2017).

Page 78: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

63

Gambar 5. 7 Nilai Ekspor Yaman Tahun 2015

Sumber : World Integrated Trade Solution (WITS)188

Penurunan nilai ekspor yang dialami oleh Yaman tidak terlepas dari adanya

konflik internal yang terjadi didalam negeri Yaman, sehingga memberikan dampak

negatif terhadap perekonomian Yaman.

188 World Integrated Trade Solution (WITS) ,https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/YEM/Year/2015/TradeFlow/Export/Partner/by-country (diakses pada 22 Desember 2017).

Page 79: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

64

Gambar 5. 8 Nilai Impor Yaman Tahun 2014

Sumber : World Integrated Trade Solution (WITS)189

Gambar diatas merupakan data terkait nilai impor Yaman pada tahun 2014

dimana China menduduki peringkat pertama dari 10 besar dari seluruh negara.

Sedangkan Arab Saudi berada di peringkat ketiga dalam aktivitas impor Yaman.

pada tahun 2014 nilai ekspor Yaman terhadap Arab Saudi tidak sebanding dengan

nilai impornya. Yaman lebih banyak melakukan impor dari Arab Saudi

dibandingkan dengan ekspor ke Arab Saudi.

189 World Integrated Trade Solution (WITS), https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/YEM/Year/2014/TradeFlow/Import/Partner/by-country (diakses pada 22 Desember 2017).

Page 80: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

65

Gambar 5. 9 Nilai Impor Yaman Tahun 2015

Sumber : World Integrated Trade Solution (WITS)190

Berdasarkan gambar diatas, sama halnya seperti nilai ekspor Yaman pada

tahun 2014 – 2015 , nilai impor dari Yaman pun mengalami penurunan yang cukup

signifikan. Konflik yang terjadi di Yaman sangat mempengaruhi daya beli Yaman

dalam melakukan aktivitas impor. Perbedaan antara nilai impor Yaman tahun 2014

dan 2015 yaitu pada tahun 2014 Yaman lebih banyak mengimpor dari China,

sedangkan pada tahun 2015 Yaman cenderung lebih banyak mengimpor dari Uni

Emirat Arab.

Dari beberapa data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai ekspor Arab Saudi

berada dalam tren positif beberapa tahun terakhir khususnya tahun 2014 – 2016,

akan tetapi nilai surplus mengalami penurunan sebanyak 50% dari tahun 2014 ke

tahun 2016. Kondisi Yaman yang tak kunjung membaik dan stabil dikarenakan

dalam keadaan konflik antara pemerintah dan kelompok Houthi, memberikan

dampak yang cukup serius bagi nilai ekspor Arab Saudi terhadap Yaman.

190 World Integrated Trade Solution (WITS), https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/YEM/Year/2015/TradeFlow/Import/Partner/by-country (diakses pada 22 Desember 2017).

Page 81: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

66

Selain itu, Arab Saudi memiliki ambisi lain terhadap Yaman yakni ingin

menguasai Selat Bab el Mandeb yaitu selat yang terletak diantara Yaman, Djibouti,

dan Eritrea.191 Bab el Mandeb begitu penting dalam dunia perminyakan sebab selat

tersebut merupakan “chokepoint” antara pesisir timur Afrika dan Timur Tengah.192

Chokepoint adalah selat atau kanal yang memiliki lokasi strategis dimana dapat

ditutup atau diblokir dengan tujuan untuk menghentikan lalu lintas di laut.193

Dengan kata lain merupakan selat yang merupakan jalur strategis dalam

pengiriman minyak, gas alam, serta produk minyak bumi dalam hal ini Bab el

Mandeb merupakan jalur strategis pengiriman minyak di Teluk Persia yang

nantinya akan diteruskan ke Eropa, Amerika utara serta ekspor minyak Eropa dan

Afrika utara ke wilayah Asia.194 Perdagangan minyak mentah dan produk minyak

bumi yang transit di Bab el Madeb telah meningkat secara signifikan dalam

beberapa tahun terakhir yakni pada tahun 2010 per hari nya 2,7 juta barel hingga

mencapai angka 4,7 juta barel per hari pada tahun 2014.195

191 Dominasi Bab El Mandeb, Tujuan Kelanjutan Agresi Saudi ke Yaman, http://parstoday.com/id/news/middle_east-i31977-dominasi_bab_el_mandeb_tujuan_kelanjutan_agresi_saudi_ke_yaman (diakses pada 7 Januari 2017) 192 Oil trade off Yemen coast grew by 20% to 4.7 million barrels per day in 2014, https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=20932 (diakses pada 7 Januari 2017) 193 Major Chokepoints of the World, https://www.thoughtco.com/major-chokepoints-of-the-world-4090112 (diakses pada 7 Januari 2017) 194 Ibid. 195 Ibid.

Page 82: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

67

Gambar 5. 10 Lokasi Selat Bab el Mandeb

Sumber : https://www.eia.gov196

Bab el Mandeb merupakan salah satu dari chokepoint penting di dunia,

chokepoint penting lainnya yakni Selat Hormuz, Selat Malaka, Terusan Suez, Selat

Danish, Selat Turkish, dan Terusan Panama.197 Keberadaan Bab el Mandeb yang

berlokasikan di Yaman, bagi Arab Saudi dinilai cukup strategis dalam menjaga

kestabilan khususnya dalam bidang ekonomi sebab Yaman merupakan jalur masuk

pelayaran internasional ke Laut Merah dimana akan sangat berdampak bagi Arab

Saudi.198

Pihak Arab Saudi pun menekankan bahwa pentingnya keamanan maritim

di Laut Merah bagian selatan yakni selat Bab el Mandeb dan Teluk Aden dimana

kedua lokasi tersebut berada di wilayah Yaman.199 Arab Saudi mengklaim bahwa

196 Oil trade off Yemen coast grew by 20% to 4.7 million barrels per day in 2014, https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=20932 (diakses pada 7 Januari 2018) 197 Seven places in the world where global trade could be stopped cold, https://qz.com/1101860/seven-places-in-the-world-where-global-trade-could-be-stopped-cold/ (diakses pada 7 Januari 2018) 198 Konflik Yaman, Kepentingan Politik Tiga Negara, http://www.mirajnews.com/2015/04/konflik-yaman-kepentingan-politik-tiga-negara.html (diakses pada 7 Januari 2018) 199 Royal Saudi Navy Chief: Bab al-Mandeb and Red Sea security paramount, https://english.alarabiya.net/en/News/gulf/2017/08/31/Royal-Saudi-Navy-Chief-Bab-al-Mandeb-and-Red-Sea-security-paramount.html (diakses pada 7 Januari 2018)

Page 83: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

68

intervensi yang dilancarkan olehnya beserta negara koalisi yang dipimpin oleh Arab

Saudi bertujuan untuk menjaga keamanan jalur pelayaran di selatan Laut Merah

dalam melawan ancaman Houthi terhadap lalu lintas pelayaran internasional.200

Konflik internal yang terjadi di Yaman memiliki potensi meluas ke jalur

laut dan area yang mendapatkan dampaknya yakni selat Bab el Mandeb dimana

sekitar 4 juta barel minyak per hari yang dikirim ke Eropa, Amerika Serikat dan

wilayah di Asia.201 Hal yang dikhawatirkan banyak negara khususnya Arab Saudi

sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia, keberadaan angkatan laut Iran

di sekitar perairan selat Bab el Mandeb sebagai dukungan terhadap kelompok

Houthi untuk mengontrol jalur tersebut.202

Apabila terjadi pemblokiran di jalur tersebut maka pengiriman minyak

dapat menyebabkan meningkatnya biaya pengiriman, karena harus mengalihkan

jalur pelayaran benua Afrika melalui selatan Afrika yang membutuhkan minimal

40 hari yang sebelumnya selalu melewati Terusan Suez pipa SUMED (Suez-

Mediterranean).203

200 Ibid. 201 Yemen war clouds raise dangers for top oil shipping route, https://www.reuters.com/article/us-mideast-crisis-yemen-shipping/yemen-war-clouds-raise-dangers-for-top-oil-shipping-route-idUSKBN0MM2JX20150326 (diakses pada 9 Januari 2018) 202 Ibid. 203 Ibid.

Page 84: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

69

Gambar 5. 11 Jalur Pipa SUMED di Mesir

Sumber : www.eia.gov204

Pipa SUMED merupakan pipa yang menyalurkan minyak mentah dari

terminal Ain Sukhna di pesisir Laut Merah ke terminal Sidi Kerir yang bertemu

langsung dengan Laut Mediterania dimana pipa ini melintasi Sungai Nil di selatan

Kairo Mesir.205 Pipa SUMED merupakan milik dari perusahan yang bernama "The

Arab Petroleum Pipelines Company" yang diprakarsai pada tahun 1977 oleh Mesir,

Arab Saudi, tiga perusahaan dari Kuwait, serta Qatar.206

Tentunya apabila terdapat masalah di jalur Bab el Mandeb, maka akan

mengganggu pengiriman minyak ke Eropa karean diketahui bahwa pipa SUMED

yang seharusnya beroperasi akan menerima dampak dari memanasnya di perairan

Bab el Mandeb dan Arab Saudi yang merupakan salah satu pemain dalam bisnis

204 Suez Canal, Sumed Pipeline are key parts of Egypt’s role in international energy markets, https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=12371 (diakses pada 10 Januari 2018) 205 Arab Petroleum Pipelines Company, http://sumed.org/index.php/sumed-system/main-pipelines.html (diakses pada 10 Januari 2018) 206 Arab Petroleum Pipelines Company (SUMED), https://www.mubadala.com/en/what-we-do/midstream/arab-petroleum-pipelines-company-sumed (diakses pada 10 Januari 2018)

Page 85: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

70

minyak tidak menginginkan hal itu terjadi. Kehadiran Arab Saudi di selat Bab el

Mandeb merupakan aksi untuk menghilangkan ancaman Houthi beserta Iran di

wilayah perairan tersebut, dengan menghilangkan ancaman Houthi dan pengaruh

Iran maka Arab Saudi memiliki peluang besar untuk memegang kendali selat Bab

el Mandeb sebagai salah satu rute penting minyak dunia yang terhubung ke Laut

Merah.207

Selat Bab el Mandeb banyak memberikan poin penting dalam perdagangan

khususnya dalam hal produk minyak, lokasi strategis dari selat tersebut membuat

beberapa negara tertarik untuk menguasainya sebab akan memberikan

keuntungan.208 Begitu juga dengan Arab Saudi yang menginginkan dominasi Selat

Bab el Mandeb karena akan memberikan dampak yang cukup besar dalam hal

ekonomi khusunya dalam distribusi minyak, bahkan banyak transaksi perdagangan

Arab Saudi berada di selat tersebut.209

Sehingga kepentingan nasional dari Arab Saudi dalam konteks kepentingan

ekonomi, Arab Saudi berupaya untuk mengembalikan surplus dari nilai ekspor

Arab Saudi karena terjadi penurunan selama beberapa tahun terakhir. Kemudian

dengan dilakukannya intervensi militer oleh Arab Saudi di Yaman, menunjukan

upaya Arab Saudi untuk mendominasi Selat Bab el Mandeb di selatan Laut Merah

guna memberikan dampak positif terhadap jalur pelayaran menuju Laut Merah.

207 Saudi Arabia’s slaughter of Yemen fueled by oil interests, http://parstoday.com/en/radio/middle_east-i8233-saudi_arabia%E2%80%99s_slaughter_of_yemen_fueled_by_oil_interests (diakses pada 10 Januari 2018) 208 Dominasi Bab El Mandeb, Tujuan Kelanjutan Agresi Saudi ke Yaman, http://parstoday.com/id/news/middle_east-i31977-dominasi_bab_el_mandeb_tujuan_kelanjutan_agresi_saudi_ke_yaman (diakses pada 7 Januari 2018) 209 Ibid.

Page 86: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

71

Selain itu intervensi militer yang bertujuan untuk menghilangkan ancaman

dari kelompok Houthi sebab keberadaan Houthi menjadi tantangan bagi Arab Saudi

dalam upaya menguasai wilayah tersebut. 210 Dengan menguasai selat Bab el

Mandeb, sehingga akan memberikan rasa aman bagi Arab Saudi dalam distribusi

dan aktivitas perdagangan yang melewati jalur tersebut.

4.3 World Order Interest dari Arab Saudi

Jenis kepentingan nasional yang ketiga berdasarkan konsep dari Donald E

Nuechterlein yakni World Order Interest, merupakan kepentingan nasional yang

mencerminkan tindakan suatu negara dalam memelihara sistem politik dan

ekonomi internasional sehingga bangsa atau rakyat baik individu maupun

kelompok dari negara tersebut dapat beraktivitas dan melakukan hubungan dengan

pihak lain yang berada di luar batas negaranya.211

Dari definisi diatas didapatkan pemahaman bahwa tentang upaya suatu

negara untuk menciptakan serta menjaga situasi politik dan ekonomi yang aman

atau stabil baik itu secara global maupun kawasan. Dalam kasus intervensi militer

Arab Saudi terhadap Yaman, merupakan contoh dari upaya Arab Saudi agar dapat

mengembalikan situasi politik dan ekonomi Yaman yang sedang terpuruk karena

adanya konflik internal di Yaman. Ada dua variabel yang akan diuraikan dalam

World Order Interest yakni Struggle Hegemon di Timur Tengah dan Stabilitas

Kawasan.

210 Bab al-Mandab Shipping Chokepoint Under Threat, http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/bab-al-mandab-shipping-chokepoint-under-threat (diakses pada 7 Januari 2018) 211 Nuechterlein, Op.Cit., hal. 248.

Page 87: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

72

4.3.1 Struggle Hegemon di Timur Tengah

Berbicara mengenai “struggle hegemon” yakni perjuangan atau upaya suatu

negara untuk mendominasi sesuatu. Dalam hal ini, struggle hegemon Timur Tengah

dapat diartikan sebagai upaya suatu negara di kawasan Timur Tengah agar dapat

menduduki posisi yang mampu mendominasi baik dalam bidang politik, ekonomi,

ideologi maupun militer di kawasan tersebut. Struggle hegemon merupakan salah

satu bentuk cerminan dari kebijakan luar negeri dan merupakan implementasi dari

kepentingan nasional dari suatu negara karena menjadi bagian yang perlu dicapai

negara tersebut.

Dalam kasus ini, struggle hegemon yang tengah diupayakan oleh pihak Arab

Saudi terhadap apa yang sedang terjadi di Yaman. Upaya yang dilakukan oleh Arab

Saudi terhadap Yaman yaitu dengan melakukan intervensi militer dengan tujuan

mengimbangi pengaruh Iran di kawasan Arab.212

Salah satu upaya lainnya yakni pada bulan November 2009 Arab Saudi

melancarkan aksi militer terhadap kelompok Houthi di Yaman melalui serangan

udara dan pasukan darat yang melintasi perbatasan Arab Saudi – Yaman dengan

tujuan untuk membersihkan kelompok Houthi di sekitar perbatasan, aksi ini sebagai

upaya Arab Saudi untuk mengurangi pengaruh Iran di Yaman.213

Sejak diambil alih ibukota Yaman “Sana’a” pada September 2014, Iran

berulang kali dicurigai telah mendukung kelompok tersebut.214 Iran memberikan

212 F. Gregory Gause III. Saudi Arabia In The New Middle East. ( New York: Council on Foreign Relations,2011), hal. 16. 213 Ibid. 214 Reports: Iranian support of Houthi militias in Yemen surges, https://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2017/10/29/Reports-Iranian-support-of-Houthi-militias-in-Yemen-reaches-its-peak.html (diakses pada tanggal 20 November 2017).

Page 88: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

73

dukungan berupa senjata canggih dan penasihat militer untuk kelompok Houthi di

Yaman, serta membantu meningkatkan dukungan untuk sekutu Syiah dalam konflik

di Yaman agar dapat mempengaruhi keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah.215

Sebelumnya sudah terjadi persaingan kekuasaan antara Arab Saudi dan Iran

yakni di Irak, Lebanon dan Palestina.216 Pertama di Irak, dalam pemilihan Perdana

Menteri pada tahun 2010 Arab Saudi mendukung Iyad Alawi sebagai calon Perdana

Menteri untuk periode selanjutnya.217 Di sisi lain Iran mendukung Perdana Menteri

Nouri al – Maliki agar dapat terpilih kembali menduduki kursi Perdana Menteri.218

Hasilnya Iyad Alawi gagal memenangkan pemilihan di Irak, sehingga Arab Saudi

gagal mendapatkan simpati politik di Irak.219 Sehingga Arab Saudi memutuskan

untuk tidak berurusan dengan Maliki dan tidak menempatkan duta besarnya di

Irak.220 Maka dengan ini Iran memiliki pengaruh yang kuat di Irak dibandingkan

dengan Arab Saudi.221

Kedua di Lebanon, upaya yang dilakukan oleh Arab Saudi untuk

mendapatkan pengaruh yang kuat yakni dengan mendukung koalisi "14 Maret" dan

gerakan politik Sunni yang dipelopori oleh mantan Perdana Menteri Rafiq al -

Hariri serta putranya Saad.222 Sedangkan dari pihak Iran mendukung kelompok

Hizbullah dan koalisi “8 Maret”.223 Sebelumnya koalisi "14 Maret" memenangkan

215 Exclusive: Iran steps up support for Houthis in Yemen's war - sources, https://www.reuters.com/article/us-yemen-iran-houthis/exclusive-iran-steps-up-support-for-houthis-in-yemens-war-sources-idUSKBN16S22R (diakses pada 20 November 2017). 216 Gause, Op.Cit., 16. 217 Ibid. 218 Ibid. 219 Ibid. 220 Ibid. 221 Ibid. 222 Ibid. 223 Gause, Loc.Cit.

Page 89: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

74

pemilihan di tahun 2005 dan 2009, akan tetapi Hizbullah melakukan tindakan yang

agresif pada tahun 2008 dengan menggunakan kekuatan militernya untuk

menduduki pusat kota Beirut.224

Pada bulan Januari 2011, koalisi "14 Maret" kehilangan anggota di parlemen

karena beberapa anggota bergabung dengan koalisi "8 Maret", Sehingga Hizbullah

mampu menggulingkan Saad al - Hariri dari Perdana Menteri.225 Bahkan seorang

politisi yang beraliran Sunni Najib Miqati, kurang memiliki simpati terhadap Arab

Saudi sehingga lebih dapat diterima oleh Hizbullah dan kemudian membentuk

pemerintahan baru di Lebanon.226 Seperti di Irak pada tahun 2010, Arab Saudi

kembali gagal dalam persaingan dengan Iran untuk mendapatkan pengaruh politik

di Lebanon.

Ketiga di Palestina, dengan berpusat pada kelompok Fatah dan Presiden

Palestina Mahmoud Abbas, Arab Saudi memberikan dukungan terhadap

pemerintah Palestina dalam melawan Hamas yang didukung oleh Iran.227 Pada

tahun 2006, Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina, Arab Saudi

berusaha untuk mencapai kesepakatan damai antara Fatah dan Hamas dengan

menjadi mediator pada bulan Februari 2007, Akan tetapi tidak lama setelah itu

kesepakatan tersebut pecah dan Hamas berhasil menguasai Gaza .228 Arab Saudi

telah gagal dalam upaya mendapatkan pengaruh di Palestina.

224 Ibid. 225 Ibid. 226 Ibid. 227 Ibid. 228 Ibid.

Page 90: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

75

Konflik yang terjadi di Yaman merupakan momentum bagi Arab Saudi agar

dapat mempertahankan pengaruhnya kawasan Timur Tengah. Iran menjadi pesaing

utama dalam memperebutkan pengaruh politik di Timur Tengah. Salah satu sekutu

Arab Saudi yaitu Amerika Serikat, memberikan bantuan berupa intelijen, penjualan

senjata dan bahan bakar dalam mengintervensi Yaman. 229 Hal ini dilakukan

bertujuan untuk menstabilkan Yaman serta mencegah pengaruh Iran di Yaman.230

4.3.2 Stabilitas Kawasan

Berdasarkan definisi dari World Order Interest menurut Donald E

Nuechterlein diatas, bahwa suatu negara memiliki kepentingan nasional terkait

sistem internasional baik global maupun kawasan, dimana implementasinya

memberikan dampak positif bagi warganya. 231 Dampak positif tersebut dapat

diartikan seperti kondisi politik dan ekonomi stabil serta adanya rasa aman,

sehingga rakyat dari suatu negara baik individu, kelompok, maupun pemerintah

dapat berinteraksi dengan pihak lain yang berada diluar batas negaranya.

Dalam kasus ini, intervensi militer yang dilancarkan oleh Arab Saudi

terhadap Yaman merupakan salah satu kepentingan nasional Arab Saudi di kawasan

Timur Tengah. Pada dasarnya kepentingan nasional diimplementasikan ke dalam

kebijakan luar negeri. Dalam hal ini, kebijakan luar negeri bagi Arab Saudi

didasarkan pada kondisi geografis, sejarah, religi, ekonomi, keamanan dan

229 The US Role in Yemen: What You Need to Know, http://abcnews.go.com/International/us-role-yemen/story?id=42780004 (diakses pada 20 November 2017) 230 Gause, Op.Cit., 4. 231 Nuechterlein, Op.Cit., hal. 248.

Page 91: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

76

politik.232 Adapun bentuk dari kebijakan luar negeri Arab Saudi di Timur Tengah

yaitu mempererat hubungan dengan negara – negara Teluk (Gulf) dan negara yang

berada di kawasan Jazirah Arab (Arabian Peninsula) serta berperan aktif dalam

organisasi internasional dan regional.233

Arab Saudi menyadari pentingnya mempersatukan dan menyamakan sikap

bagi negara - negara Arab, dengan demikian pada tahun 1945 diadakannya

pertemuan antara beberapa negara dari Timur Tengah dan utara Afrika, dan dari

pertemuan tersebut dibentuknya Liga Arab.234 Tujuan dibentuknya Liga Arab yaitu

untuk memperkuat dan mengkoordinasikan kerja sama politik, budaya, ekonomi

dan sosial. Kemudian pada tahun 1950, negara yang tergabung dalam Liga Arab

bersepakat dalam kerja sama ekonomi dan pertahanan militer.235 Anggota Liga

Arab berjumlah 22 negara, termasuk Arab Saudi dan Yaman yang tergabung

kedalamnya.236

Kesepakatan yang telah dicapai dalam Liga Arab seperti kerja sama

pertahanan militer, tentunya Arab Saudi dan Yaman yang merupakan sesama

anggota dari Liga Arab, maka sesuai dengan kerja sama yang telah disepakati

membuat sesama anggota Liga Arab memiliki tanggung jawab bersama dalam

menjaga kestabilan keamanan bagi setiap anggota. Selain itu, Arab Saudi yang

232 The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia, http://www.mofa.gov.sa/sites/mofaen/KingdomForeignPolicy/Pages/ForeignPolicy24605.aspx (diakses pada 27 November 2017). 233 Ibid. 234 Arab League Fast Facts, http://edition.cnn.com/2013/07/30/world/meast/arab-league-fast-facts/index.html (diakses pada 27 November 2017). 235 Arab League, https://www.britannica.com/topic/Arab-League (diakses pada 27 November 2017). 236 Profile: Arab League, http://www.bbc.com/news/world-middle-east-15747941 (diakses pada 27 November 2017).

Page 92: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

77

merupakan salah satu dari anggota GCC, mengacu pada kebijakan luar negeri Arab

Saudi yakni turut serta untuk berperan aktif dalam organisasi regional maupun

internasional, maka Arab Saudi berupaya untuk menciptakan situasi dan kondisi

yang stabil baik itu politik, ekonomi, maupun keamanan regional.

Berdasarkan kebijakan luar negeri Arab Saudi yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka intervensi militer terhadap konflik di Yaman menjadi bagian

tanggung jawab Arab Saudi dalam menjaga stabilitas kawasan di Timur Tengah

dari berbagai ancaman yang datangnya baik itu dari negara maupun kelompok

pemberontak, seperti kelompok Houthi di Yaman yang memiliki potensi

menyebabkan ketidakstabilan di kawasan tesebut, sehingga upaya yang dilakukan

oleh Arab Saudi agar memberikan dampak yang aman bagi warga negaranya

maupun bagi penduduk Yaman.

Selain itu, dengan dilakukannya intervensi militer oleh Arab Saudi terhadap

konflik di Yaman dengan berdasarkan pada kebijakan luar negeri Arab Saudi

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni bertujuan untuk tetap menjaga

kestabilan hubungan dengan negara lain di Timur Tengah, khususnya bagi Yaman.

Seperti yang telah disebutkan diawal sub bab ini, salah satu upaya Arab Saudi

terhadap apa yang sedang terjadi di Yaman, yaitu dengan melakukan intervensi

militer terhadap Yaman. Dilihat dari konteks “World Order Interest”, berdasarkan

definisinya dapat dikatakan bahwa Arab Saudi memiliki kepentingan dalam

mengintervensi militer di Yaman. Salah satunya adalah berusaha untuk tetap

menstabilkan kawasan Timur Tengah terutama di sekitar Arab Saudi.

Page 93: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

78

4.4 Ideological Interest dari Arab Saudi

Jenis kepentingan nasional yang keempat menurut Donald E Nuechterlein

adalah “Ideological Interest”. Jenis kepentingan ini merupakan kepentingan

nasional yang berdasarkan pada ideologi atau nilai yang dianut oleh bangsa dalam

suatu negara.237 Tentunya setiap negara memiliki ideologi atau nilai yang dianut

oleh masyarakatnya, selain itu pada pelaksanaannya pun kepentingan nasional

memiliki kandungan yang didalamnya terdapat nilai yang dianut oleh negara

tersebut.

Seperti Arab Saudi yang merupakan salah satu negara kerajaan Islam di

Timur Tengah, tentunya nilai - nilai Islam menjadi faktor terpenting dalam

menentukan prioritas kebijakan luar negeri Arab Saudi.238 Kepentingan nasional

Arab Saudi dalam konteks keislaman memiliki beberapa fokus, diantaranya

keamanan bersama bagi negara - negara Islam, memberikan bantuan ekonomi

kepada negara - negara Islam , dan memberikan bantuan moral maupun material

terhadap negara - negara Islam yang terkenna bencana alam maupun

kemanusiaan.239 Dalam kasus intervensi militer oleh Arab Saudi terhadap Yaman,

ada satu variabel yang akan dijelaskan yaitu pemerintahan Sunni di Yaman.

237 Nuechterlein, Op.Cit., hal. 248. 238 The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia, http://www.mofa.gov.sa/sites/mofaen/KingdomForeignPolicy/Pages/ForeignPolicy24605.aspx (diakses pada 9 Desember 2017). 239 Ibid.

Page 94: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

79

4.4.1 Pemerintahan Berbasis Sunni

Pada dasarnya ideologi dalam hubungan internasional modern memiliki

peran penting. 240 Sebab didalam ideologi mengandung sistem gagasan dan

keinginan , sehingga dapat membentuk dasar pemikiran seperti dalam kebijakan

ekonomi maupun politik.241 Seperti halnya kepentingan nasional, suatu hal yang

diterima maupun diinginkan oleh suatu negara yang berdaulat dalam hubungannya

dengan negara lain yang berhubungan dengan keadaan eksternal.242 Berdasarkan

definisi diatas, ideologi dan kepentingan nasional merupakan hal yang saling

berkaitan. Kepentingan nasional suatu negara merepresentasikan ideologi yang

dianutnya dan praktek dari kepentingan nasional direalisasikan melalui kebijakan

luar negeri.

Dalam kasus ini, seperti halnya Arab Saudi yang merupakan salah satu

negara Islam di Timur Tengah dengan sistem pemerintahan kerajaan, tentunya

memiliki kepentingan nasional dalam konteks ideologi. Pada dasarnya kebijakan

luar negeri Arab Saudi berdasarkan pada letak geografis, sejarah, agama, ekonomi,

politik, dan masalah keamanan. 243 Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

bahwa didalam ideologi dan kepentingan nasional terdapat kesamaan, yaitu adanya

“keinginan”, dan bahwasanya ideologi memiliki korelasi dengan apa yang disebut

dengan “agama”. Korelasi diantara keduanya adalah agama bagi sebagian negara

240 Alan Cassels. Ideology and International Relations in the Modern World. (London: Routledge, 1996). hal. xi. 241 English oxford living dictionary, https://en.oxforddictionaries.com/definition/ideology (diakses pada 10 Desember 2017) 242 Nuechterlein, Op.Cit., hal. 247. 243 The Foreign Policy of The Kingdom of Saudi Arabia , http://www.mofa.gov.sa/sites/mofaen/KingdomForeignPolicy/Pages/ForeignPolicy24605.aspx (diakses pada 10 Desember 2017)

Page 95: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

80

merupakan pondasi dalam ideologi mereka, seperti halnya Arab Saudi yang

menjadikan agama sebagai pondasi dalam kepentingan nasionalnya.

Bagi Arab Saudi, Islam merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi

dalam menentukan prioritas kebijakan luar negeri. 244 Salah satu prinsip yang

dimiliki Arab Saudi dalam kebijakan luar negerinya yakni mengecam dan anti

terhadap aktivitas terorisme, agar Islam tidak dicap sebagai sumber terorisme.245

Prinsip ini kemudian direalisasikan kedalam intervensi militer terhadap konflik di

Yaman.

Berdasarkan fakta, bahwa di Islam di Timur Tengah terbagi ke dalam dua

jenis aliran besar yang menjadi rivalitas antar aliran tersebut. Aliran tersebut adalah

Islam Sunni dan Islam Syiah. Rivalitas antara Sunni dan Syiah sama halnya rivalitas

antara Arab Saudi dan Iran. Arab Saudi merupakan penganut paham Sunni,

sedangkan Iran penganut paham Syiah. 246 Sekitar 1,6 miliar muslim di dunia,

sekitar 85% adalah Sunni dan 15% merupakan Syiah, Sunni sebagai aliran yang

mendominasi memandang Syiah sebagai aliran Islam yang menyimpang.247

Perbedaan mendasar antara Islam Sunni dan Syiah yakni; Pertama, Islam

Sunni meyakini rukun Islam ada 5 (Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji),

sedangkan Islam Syiah memiliki kesamaan dalam jumlah rukun Islam namun

terdapat perbedaan dalam isinya (Shalat, Puasa, Zakat, Haji, dan Wilayah), lalu

244 Ibid. 245 Ibid. 246 The Sunni-Shia Divide, https://www.cfr.org/interactives/sunni-shia-divide?cid=otr-marketing_url-sunni_shia_infoguide#!/sunni-shia-divide?cid=otr-marketing_url-sunni_shia_infoguide (diakses pada 10 Desember 2017) 247 Ibid.

Page 96: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

81

untuk kalimat syahadat Islam Syiah menambahkan dengan menyebut 12 imam.248

Kedua, dalam rukun Iman Islam Sunni meyakini ada 6 ( Allah, Malaikat, Kitab,

Rasul, Hari Kiamat, serta Qada dan Qadar), sedangkan dalam Islam Syiah meyakini

ada 5 (Tauhid, Nubuwwah, Imamah, al-Adl dan Ma'ad).249

Adanya perbedaan pandangan yang cukup mencolok antara Sunni dan

Syiah, Arab Saudi yang merupakan salah satu negara dengan penduduknya

mayoritas beraliran Sunni, melihat pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok

Houthi terhadap pemerintahYaman, membuat Arab Saudi memutuskan untuk

mengintervensi Yaman dengan jalan militer. Kelompok Houthi yang beraliran

Syiah, menyebabkan kekhawatiran bagi Arab Saudi akan meluasnya pengaruh Iran

sebagai “home country” Syiah melalui kelompok Houthi di Yaman.

Yaman sebagai negara tetangga Arab Saudi dan penduduk dari Yaman

merupakan mayoritas beraliran Sunni.250 Sehingga Arab Saudi menganggap perlu

untuk memberikan bantuan serta dukungan kepada sesama negara yang

berpenduduk mayoritas Sunni. Kelompok Houthi yang dianggap sebagai teroris,

tentunya Arab Saudi sesuai dengan prinsinya yakni menentang adanya aktivitas

terorisme, maka intervensi militer yang dilakukan oleh Arab Saudi merupakan

langkah dalam memenuhi kepentingan nasional terhadap sesaman negara Sunni.

Intervensi militer oleh Arab Saudi bertujuan menghentikan efek meluasnya

kontrol Houthi atas sebagian wilayah di Yaman serta mengembalikan pemerintahan

248 Inilah Perbedaan Antara Sunni (Aswaja) dan Syi’ah, http://www.muslimedianews.com/2013/10/inilah-perbedaan-antara-sunni-aswaja.html (diakses pada 27 Desember 2017). 249 Ibid. 250 The World Factbook : Yemen, https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ym.html (diakses pada 10 Desember 2017)

Page 97: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

82

Hadi secara de facto dan de jure. Indikasi tersebut dapat diartikan bahwa Arab Saudi

yang tengah bertempur melawan militan Houthi, mendukung Hadi agar terciptanya

rezim pemerintahan Sunni di Yaman.

Page 98: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

83

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dalam Bab ini penulis akan menyampaikan kesimpulan dari penelitian yang

berjudul “Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

Konflik di Yaman Pada Tahun2014 – 2016” serta menjawab dari pertanyaan yang

diajukan melalui rumusan masalah yang ada pada Bab I.

Penelitian ini membahas mengenai kepentingan nasional Arab Saudi,

khususnya ketertarikan Arab Saudi terhadap Yaman yang dilanda konflik

bersenjata antara pemerintah Yaman melawan kelompok Houthi dalam

memperebutkan kekuasaan dalam pemerintahan di Yaman. Intervensi militer yang

dilakukan oleh Arab Saudi terhadap Yaman tentunya mengandung unsur

kepentingan nasional.

Penulis dalam menganalisa kasus ini menggunakan konsep kepentingan

nasional milik Donald E Nuechterlein. Dalam tulisan Nuechterlein dijelaskan

bahwa kepentingan nasional terbagi ke dalam empat macam yaitu Defence Interest,

Economic Interest, World Order Interest, dan Ideological Interest.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan mengolah dari

berbagai sumber terkait topik yang diangkat, diperoleh kesimpulan bahwa ;

pertama, kepentingan nasional Arab Saudi dalam Defence Interest yakni merujuk

pada wilayah yang dikuasai Houthi merupakan wilayah yang berbatasan langsung

dengan Arab Saudi, sehingga Arab Saudi merasa terancam akan kehadiran Houthi.

Page 99: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

84

Kedua, kepentingan nasional Arab Saudi dalam Economic Interest merujuk

pada nilai ekspor Arab Saudi terhadap Yaman mengalami penurunan meskipun

Arab Saudi masih berada dalam jalur surplus, akan tetapi penurunan sebanyak 50%

cukup memberikan masalah serius bagi Arab Saudi. Selain itu Arab Saudi ingin

menguasai jalur pelayaran penting yakni Selat Bab el Mandeb guna memberikan

keuntungan dalam aktivitas distribusi dan perdagangan yang melalui jalur tersebut

bagi Arab Saudi.

Ketiga, kepentingan nasional Arab Saudi dalam World Order Interest yakni

Arab Saudi tidak menginginkan adanya pengaruh Iran di Yaman sebab Arab Saudi

berupaya untuk mencapai posisi hegemon di kawasan Timur Tengah. Selama ini

Iran dianggap sebagai rival dalam pertarungan politik di kawasan tersebut. Selain

itu dengan dilakukannya intervensi militer, Arab Saudi menginginkan kondisi

keamanan yang stabil di lingkungan Arab Saudi.

Keempat, kepentingan nasional Arab Saudi dalam Ideological Interest

yakni perbedaan aliran keislaman antara Sunni dan Syiah yang telah menjadi rival

lama, membuat Arab Saudi tidak menginginkan Yaman berada di bawah

pemerintahan yang dikuasai oleh aliran Syiah.

Intervensi militer yang dilakukan oleh Arab Saudi hingga membangun

koalisi karena adanya ancaman serius dari pemberontak Houthi di perbatasan Arab

Saudi – Yaman dan Arab Saudi tidak menginginkan pengaruh Iran maupun Syiah

yang kuat didalam pemerintahan Yaman.

Page 100: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

85

6.2 Saran

Adapun saran dari penulis terkait topik yang diangkat dalam penelitian ini,

yaitu ;

a. Dalam penyelesain konflik di Yaman, alangkah lebih baik apabila

Arab Saudi mencari cara dalam menyelesaikan konflik dengan jalan

yang tidak perlu hingga menelan banyak korban jiwa.

b. Masyarakat internasional seharusnya lebih memperdulikan keadaan

di Yaman dengan berusaha lebih aktif dalam mencapai resolusi

konflik.

Page 101: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alan Cassels. 1996. Ideology and International Relations in the Modern Wolrd.

London: Routledge.

Barak A. Salmoni, Bryce Loidolt, dan Madeleine Wells. 2010. Regime and

Periphery in Northern Yemen: The Houthi Phenomenon. Santa Monica:

RAND Corporation.

Edmund, Timothy., Jamie Gaskarth., dan Robin Porter (Ed.). 2014. British Foreign

Policy and the National Interest: Identity, Strategy and Security. London

: Palgrave Macmillan.

Ehteshami, Anoushiravan., Gawdat Bahgat., Neil Quilliam. 2017. Security and

Bilateral Issues between Iran and its Arab Neighbours. London: Palgrave.

Haifaa A. Jawad. 1997. The Middle East In The New World Order. London:

Palgrave Macmillan.

Khatib, Lina., dan Ellen Lust. 2014. Taking to the Streets: The Transformation of

Arab Activism. Baltimore: John Hopkins University Press.

Konrad G. Bühler. 2001 . State Succession and Membership in International

Organizations: Legal Theories Versus Political Pragmatism. The Hague:

Kluwer Law International.

Madawi Al-Rasheed dan Robert Vitalis. (e.d). 2004. Counter Narratives: History,

Contemporary Society Politics In Saudi Arabia and Yemen. New York:

Palgrave Macmillan.

Page 102: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

87

Rene Rieger. 2017. Saudi Arabian Foreign Relations: Diplomacy and Mediation

Conflict Resolution. New York: Routledge.

Shehabi, Ala’a., dan Owen, Marc (Ed.). 2015. Bahrain’s Uprising: Resistance and

repression in the Gulf . London: Zed Books.

Teller, Neville. 2016. The Chaos in the Middle East: 2014-2016. Leicestershire:

Troubador Publishing.

Yambert, Karl. 2016. Security Issues in the Greater Middle East. Santa Barbara:

Praeger.

Jurnal

Al Jazeera Center for Studies. 2016. Operation Decisive Storm: Reshuffling

Regional Order. Al Jazeera.

General Authority for Statistics. 2016. Non-oil Commodity Exports and Imports of

the Kingdom of Saudi Arabia. Saudi Arabian Monetary Authority

Economic Research Department.

General Authority for Statistics. 2017. 53rd Annual Report. Saudi Arabian Monetary

Authority Economic Research Department.

Gregory, F. Gause III. 2011. Saudi Arabia In The New Middle East. New York,

Council Special Report No. 63 : Council on Foreign Relations.

Nuechterlein, E. Donald. 1976. “National Interests and Foreign Policy: A

Conceptual Framework for Analysis and Decision Making”. British

Journal of International Studies, Vol.2, No.3, pp.246-266.

United Nations . 2015. Resolution 2216. Security Council.

Page 103: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

88

USA International Business Publications. 2005. US-Saudi Arabia King Abdullah

Bin Abdul Aziz Al Saud Handbook. Washinton DC: International Business

Publications.

Sumber Website

Abubakr al-Shamahi. 2015. Saudi Arabia and Yemen: A history intertwined.

https://www.alaraby.co.uk/english/politics/2015/3/26/saudi-arabia-and-

yemen-a-history-intertwined (diakses pada 5 Desember 2017)

Agencies. 2015. Profile: Yemen's Abd-Rabbu Mansour Hadi.

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/2012219133034774

204.html (diakses pada 6 Mei 2017)

Al Arabiya. 2013. Saudi Arabia continues strengthening border security with

Yemen. http://english.alarabiya.net/en/News/middle-

east/2013/04/10/Saudi-Arabia-continues-strengthening-border-security-

with-Yemen.html (diakses pada 11 Agustus 2017)

Al Arabiya. 2015. Saudi ‘Decisive Storm’ waged to save Yemen.

https://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2015/03/26/GCC-

states-to-repel-Houthi-aggression-in-Yemen-statement-.html (diakses

pada 19 November 2017)

Al Arabiya. 2017. Reports: Iranian support of Houthi militias in Yemen surges.

https://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2017/10/29/Reports-

Iranian-support-of-Houthi-militias-in-Yemen-reaches-its-peak.html

(diakses pada 20 November 2017)

Page 104: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

89

Al Arabiya. 2017. Royal Saudi Navy Chief: Bab al-Mandeb and Red Sea security

paramount, https://english.alarabiya.net/en/News/gulf/2017/08/31/Royal-

Saudi-Navy-Chief-Bab-al-Mandeb-and-Red-Sea-security-

paramount.html (diakses pada 7 Januari 2018)

Al Jazeera and Agencies. 2012. Yemen election ends Saleh's 33-year rule.

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/2012221175117397

57.html (diakses pada 6 Mei 2017)

Al Jazeera and Agencies. 2015. Yemen's Saleh declares alliance with Houthis.

http://www.aljazeera.com/news/2015/05/cloneofcloneofcloneofstrikes-

yemen-saada-breach--150510143647004.html (diakses pada 23 April

2017)

Al Jazeera. 2015. Who are the Houthis in Yemen?.

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/08/yemen-houthis-hadi-

protests-201482132719818986.html (diakses pada 4 Desember 2017).

Al Jazeera. 2016. Yemen: Houthi rebels form new government.

http://www.aljazeera.com/news/2016/11/yemen-houthi-rebels-form-

government-161128200652615.html (diakses pada 23 April 2017)

Al Jazeera. 2015. Profile: Yemen's Abd-Rabbu Mansour Hadi .

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/02/2012219133034774

204.html (diakses pada 9 Desember 2017)

Al Jazeera. 2017. Yemen: Who was Ali Abdullah Saleh?.

http://www.aljazeera.com/indepth/spotlight/yemen/2011/02/2011228121

18938648.html (diakses pada 9 Desember 2017)

Page 105: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

90

Anadolu Agency. 2015. Malaysia forces arrive to join Saudi-led Yemen offensive.

http://aa.com.tr/en/world/malaysia-forces-arrive-to-join-saudi-led-

yemen-offensive/48871 (diakses pada 19 November 2017)

Arab News. 2016. Houthi rocket attack kills Saudi, wounds 6 expats in Najran,

http://www.arabnews.com/node/972641/saudi-arabia (diakses pada 27

Desember 2017).

Arab Petroleum Pipelines Company. Main Pipelines.

http://sumed.org/index.php/sumed-system/main-pipelines.html (diakses

pada 10 Januari 2018)

BBC. 2014. “How Yemen's capital Sanaa was seized by Houthi rebels”.

http://www.bbc.com/news/world-29380668 (diakses pada 6 Mei 2017)

BBC. 2015. Yemen crisis: President Hadi flees as Houthi rebels advance.

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-32048604 (diakses pada 6

Mei 2017)

BBC. 2015. Yemen conflict: Saudi Arabia ends air campaign.

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-32402688 (diakses pada 23

April 2017)

BBC. 2016. Yemen's war leaves children on the brink of famine.

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-38229955 (diakses pada 23

April 2017)

BBC. 2017. Profile: Arab League. http://www.bbc.com/news/world-middle-east-

15747941 (diakses pada 27 November 2017).

Page 106: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

91

Britannica. Arab League. https://www.britannica.com/topic/Arab-League (diakses

pada 27 November 2017).

Central Intelligence Agency. 2017. The World Factbook.

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/sa.html

(diakses pada 11 Agustus 2017)

CNN. 2017. Arab League Fast Facts.

http://edition.cnn.com/2013/07/30/world/meast/arab-league-fast

facts/index.html (diakses pada 27 November 2017).

Council on Foreign Relations. The Sunni-Shia Divide.

https://www.cfr.org/interactives/sunni-shia-divide?cid=otr-

marketing_url-sunni_shia_infoguide#!/sunni-shia-divide?cid=otr

marketing_url-sunni_shia_infoguide (diakses pada 10 Desember 2017)

DW. 2012. Pemilu di Yaman Mulai Digelar . http://www.dw.com/id/pemilu-di-

yaman-mulai-digelar/a-15755285

DW . 2015. Yemen's President Hadi returns to Aden after months in exile.

http://www.dw.com/en/yemens-president-hadi-returns-to-aden-after-

months-in-exile/a-18730734 (diakses pada 6 Mei 2017)

English oxford living dictionary. Ideology.

https://en.oxforddictionaries.com/definition/ideology (diakses pada 10

Desember 2017)

Fannack. 2016. The Yemen Arab Republic. https://fanack.com/yemen/history-past-

to-present/the-yemen-arab-republic/ (diakses pada 5 Desember 2017)

Page 107: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

92

Farik Zolkepli. 2017. Hisham: Malaysian forces to remain in Saudi Arabia.

https://www.thestar.com.my/news/nation/2017/10/30/hisham-malaysian-

forces-to-remain-in-saudi-arabia/ (diakses pada 19 November 2017)

Hardoko, Ervan. 2017. Dua Tahun Perang Yaman, 7.700 Tewas dan 42.500

Terluka.

http://internasional.kompas.com/read/2017/03/23/12060391/dua.tahun.pe

rang.yaman.7.700.tewas.dan.42.500.terluka?page=all (diakses pada 23

April 2017)

Jeremy Vaughan and Simon Henderson. The Washington Institute. 2017. Bab al-

Mandab Shipping Chokepoint Under Threat,

http://www.washingtoninstitute.org/policy-analysis/view/bab-al-mandab-

shipping-chokepoint-under-threat (diakses pada 7 Januari 2018)

Jesse Ferris. 2015. Nasser’s Ghost Hovers Over Yemen.

https://www.nytimes.com/2015/04/02/opinion/nassers-ghost-hovers-

over-yemen-saudi-arabia-egypt.html (diakses pada 5 Desember 2017)

Karim El-Bar. 2016. Houthis apologise to US over use of 'Death to America' slogan.

http://www.middleeasteye.net/news/death-america-no-more-houthis-

apologise-us-controversial-slogan-1908461332 (diakses pada 4 Desember

2017).

Katherine Zimmerman, Chris Harnisch, dan Aaron Zelin. 2010. Profile: al Houthi

Movement. https://www.criticalthreats.org/analysis/profile-al-houthi-

movement (diakses pada 4 Desember 2017).

KBBI. Definisi Jarak. https://kbbi.web.id/jarak (diakses pada10 Desember 2017)

Page 108: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

93

Kementrian Luar Negeri Indonesia. Profil Negara Kerajaan Arab Saudi.

http://www.kemlu.go.id/riyadh/id/Pages/Arab-Saudi.aspx (diakses pada 9

Desember 2017)

Kingdom of Saudi Arabia. General Commision For Survey. Official Map of the

Kingdom of Saudi Arabia .

http://www.gcs.gov.sa/En/ProductsAndServices/Products/PublicMaps/Pa

ges/Official-Map-Of-The-Kingdom-Of-Saudi-Arabia.aspx (diakses pada

14 Desember 2017)

Kingdom of Saudi Arabia Ministry of Foreign Affairs. The Foreign Policy of The

Kingdom of Saudi Arabia,

http://www.mofa.gov.sa/sites/mofaen/KingdomForeignPolicy/Pages/Fore

ignPolicy24605.aspx (diakses pada 6 Mei 2017)

Kistyarini. 2011. “Saleh Mundur Setelah 33 Tahun Berkuasa”.

http://internasional.kompas.com/read/2011/11/24/02033337/saleh.mundu

r.setelah.33.tahun.berkuasa (diakses pada 6 Mei 2017)

Kistyarini. 2012. Kekebalan untuk Presiden Saleh Disetujui.

http://olahraga.kompas.com/read/2012/01/09/1353042/kekebalan.untuk.p

residen.saleh.disetujui (diakses pada 6 Mei 2017)

Luiz Romero. Quartz. 2017. Seven places in the world where global trade could be

stopped cold, https://qz.com/1101860/seven-places-in-the-world-where-

global-trade-could-be-stopped-cold/ (diakses pada 7 Januari 2018)

Mason, Rowena., dan Ewen MacAskill. 2016. Saudi Arabia admits it used UK-

made cluster bombs in Yemen.

Page 109: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

94

https://www.theguardian.com/world/2016/dec/19/saudi-arabia-admits-

use-uk-made-cluster-bombs-yemen

Matt Rosenberg. ThoughCo. 2017. Major Chokepoints of the World,

https://www.thoughtco.com/major-chokepoints-of-the-world-4090112

(diakses pada 7 Januari 2017)

McLaughlin, Elizabeth dan Luis Martinez. 2016. The US Role in Yemen: What You

Need to Know. http://abcnews.go.com/International/us-role-

yemen/story?id=42780004 (diakses pada 20 November 2017)

Military Factory. Military Intervention.

http://www.militaryfactory.com/dictionary/military-terms-

defined.asp?term_ id=3382 (diakses tanggal 10 Juni 2017)

Mi'raj Islamic News Agency. 2015. Konflik Yaman, Kepentingan Politik Tiga

Negara, http://www.mirajnews.com/2015/04/konflik-yaman-

kepentingan-politik-tiga-negara.html (diakses pada 7 Januari 2018)

Mubadala. Arab Petroleum Pipelines Company (SUMED),

https://www.mubadala.com/en/what-we-do/midstream/arab-petroleum-

pipelines-company-sumed (diakses pada 10 Januari 2018)

Muslimedianews. 2013. Inilah Perbedaan Antara Sunni (Aswaja) dan Syi’ah,

http://www.muslimedianews.com/2013/10/inilah-perbedaan-antara-

sunni-aswaja.html (diakses pada 27 Desember 2017).

Pandasurya Wijaya. 2015. Siapa sesungguhnya pemberontak Houthi di Yaman?.

https://www.merdeka.com/dunia/siapa-sesungguhnya-pemberontak-

houthi-di-yaman.html (diakses pada 4 Desember 2017).

Page 110: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

95

Parstoday. 2016. Saudi Arabia’s slaughter of Yemen fueled by oil interests,

http://parstoday.com/en/radio/middle_east-i8233-

saudi_arabia%E2%80%99s_slaughter_of_yemen_fueled_by_oil_interest

s (diakses pada 10 Januari 2018)

Parstoday. 2017. Dominasi Bab El Mandeb, Tujuan Kelanjutan Agresi Saudi ke

Yaman,http://parstoday.com/id/news/middle_east-i31977-

dominasi_bab_el_mandeb_tujuan_kelanjutan_agresi_saudi_ke_yaman

(diakses pada 7 Januari 2018)

Prashanth Parameswaran. 2015. Did Malaysia Just Join the Saudi-Led Coalition in

Yemen?. https://thediplomat.com/2015/05/did-malaysia-just-join-the-

saudi-led-coalition-in-yemen/ (diakses pada 19 November 2017)

Reuters. 2015. Saudi-led coalition announces end to Yemen operation.

https://www.reuters.com/article/us-yemen-security-saudi/saudi-led-

coalition-announces-end-to-yemen-operation-

idUSKBN0NC24T20150421 (diakses pada 19 November 2017)

Reuters. 2015. Yemen war clouds raise dangers for top oil shipping route,

https://www.reuters.com/article/us-mideast-crisis-yemen-

shipping/yemen-war-clouds-raise-dangers-for-top-oil-shipping-route-

idUSKBN0MM2JX20150326 (diakses pada 9 Januari 2018)

Reuters. 2017. Exclusive: Iran steps up support for Houthis in Yemen's war –

sources. https://www.reuters.com/article/us-yemen-iran-

houthis/exclusive-iran-steps-up-support-for-houthis-in-yemens-war-

sources-idUSKBN16S22R (diakses pada 20 November 2017)

Page 111: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

96

Saeed Al-Batati. 2015. Analysis: What is Yemen's Al-Houthi really saying?.

http://www.middleeasteye.net/news/analysis-what-yemens-al-houthi-

really-saying-773962158 (diakses pada 5 Desember 2017)

Sari, P. Amanda. 2016. Sekutu Saudi Diduga Ancam Sekjen PBB Terkait Daftar

Hitam. www.cnnindonesia.com/internasional/20160608152349-120-

136688/sekutu-saudi-diduga-ancam-sekjen-pbb-terkait-daftar-hitam/

(diakses pada 23 April 2017)

United Nations. Humanitarian Assistance.

https://www.un.org/en/sections/priorities/humanitarian-assistance/

(diakses pada 23 April 2017)

United Nations Human Rights. 2016. Zeid urges accountability for violations in

Yemen.http://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?

NewsID=20411 (diakses pada 19 November 2017)

United Nations Office For Disarmament Affairs (UNODA). Convention On Cluster

Munitions. https://www.un.org/disarmament/ccm/ (diakses pada 19

November 2017)

US Department Of State. Bureau Of Democracy, Human Rights, and Labor. 2017.

Yemen. https://www.state.gov/j/drl/rls/irf/2016/nea/268922.htm (diakses

pada 4 Desember 2017)

U.S. Energy Information Administration. 2013. Suez Canal, Sumed Pipeline are

key parts of Egypt’s role in international energy markets,

https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=12371 (diakses pada 10

Januari 2018)

Page 112: Kepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer ...repository.ub.ac.id/8749/1/MOCH JOVIE THEZAR DESPYAN.pdfKepentingan Nasional Arab Saudi Melalui Intervensi Militer Dalam

97

U.S. Energy Information Administration. 2015. Oil trade off Yemen coast grew by

20% to 4.7 million barrels per day in 2014,

https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=20932 (diakses pada 7

Januari 2017)

WITS (World Integrated Trade Solution). Product Imports by Yemen from Saudi

Arabia 2015. http://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/YEM/

Year/2015TradeFlow/Import/Partner/SAU/Product/All-Groups (diakses

pada 9 Mei 2017)