KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer...

161
KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU NO 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA (Studi Kasus Pengadilan Agama Jakarta Selatan) Disusun oleh: Muzdalifah 106044201470 KOSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAN ISLAM PROGRAM STUDI AHWALUL SYAKSYIYYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009/1430H

Transcript of KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer...

Page 1: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU NO 7 TAHUN 1989 TENTANG

PERADILAN AGAMA

(Studi Kasus Pengadilan Agama Jakarta Selatan)

Disusun oleh:

Muzdalifah

106044201470

KOSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAN ISLAM

PROGRAM STUDI AHWALUL SYAKSYIYYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009/1430H

Page 2: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Out line

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Metodoligi Penelitian

E. Review Studi Terdahulu

F. Sistemtika Penulisan

BAB II PENGERTIAN, SYARAT DAN WEWENANG PANITERA

A. Pengertian Panitera dan Sekretaris

B. Tugas-tugas panitera dan Sekretaris

C. Syarat-syarat sekretaris dan panitera menurut UU no 3 tahun 2006

D. Perbedaan tugas sekretaris dan panitera

E. Wewenang panitera dan sekretaris

Page 3: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

BAB III PROFIL PENGADILAN

A. Letak Geografis

B. Sejarah singkat berdirinya

C. Struktur Organisasi

D. Tugas-tugas pejabat pengadilan

BAB IV ANALISI UU No 7 Tahun 1989 SETELAH DIAMANDEN

A. Proses Lahirnya UU No 3 Tahun 2006

B. Perubahan Penting Dalam UU No 3 Tahun 2006

C. Analisis Penulis

BAB V KESIMPULAN, PENUTUP DAN SARAN SARAN

DAFTARA PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Undang-undang No 7 tahun 1989

Undang-undang No 3 Tahun 20006 amanadmen UU no 7 Tahun 2006 tentang

Peradilan Agama

Hasil wawancara

Page 4: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta , 03 April 2010

MUZDALIFAH

NIM:106044201470

Page 5: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Maha Pencipta dan Maha Penguasa alam

semesta yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis terutamanya

dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Sholawat serta salam kepada junjungan besar

kita Nabi Muhammad SAW serta keluarga, para sahabat baginda yang telah banyak

berkorban dan menyebarkan dakwah Islam selama ini, menyelamatkan umat dari

alam kegelapan ke alam yang terang benderang.

Skripsi ini ditulis dalam rangka melengkapi syarat-syarat guna memperoleh

gelar strata satu (S.1), dalam jurusan Ahwal Syakhshiyyah, Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul : “KEDUDUKAN

PANITERA PASCA AMANDEMEN UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 1989

(studi kasus Pengadilan Agama Jakarta Selatan ).

Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat petunjuk dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung dan tidak langsung yang terlibat

dalam proses menyiapkan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan penghargaan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Amin Suma M.A, S.H, MM. Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

i

Page 6: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

2. Drs. Basiq Djalil S.H, M.H, Drs. Kamarusdiana S.Ag, M.A, masing-masing

selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Ahwal Syakhshiyyah yang telah

banyak memberikan motivasi kepada penulis.

3. Dr. J.M. Muslimin MA. Ph.d selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis

dalam rangka menyiapkan skripsi ini. Terima kasih juga atas segala kesabaran

dalam memberi arahan dan masukan kepada penulis hingga skripsi ini bisa

terselesaikan tepat pada waktunya.

4. Para Narasumber dan staff lembaga Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang telah

memberikan penulis izin dan membantu meluangkan waktunya untuk

melaksanakan observasi dan wawancara selama penulis mengadakan penelitian

khususnya Bapak Drs. Moh Tufiki selaku Panmud Hukum, Bapak Drs. Yasardin

,S.H., M.H. Selaku wakil ketua pengadilan , dan Bapak Harisman , SHI selaku

Staff Admiistrasi Umum

5. Kepada Pembimbing Akademik Bapak KH. A. Juani Syukri, Lc, MA., yang telah

memjadi pembimbing dengan segenap perhatian dan waktunya.

6. Seluruh staff pengajar (dosen) jurusan Ahwal Syakhshiyah Fakultas Syariah dan

Hukum yang telah banyak menyumbang ilmu dan memberikan motivasi

sepanjang penulis berada di sini. Selain itu, para Pimpinan dan staff Perpustakaan

baik Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan guna

menyelesaikan skripsi ini.

ii

Page 7: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

7. Ibunda Hj. Djubaedah dan ayahanda H. Mundari tercinta yang telah merawat dan

mengasuh serta mendidik dengan penuh kasih sayang dan memberikan

pengorbanan yang tak terhitung nilainya.

8. Buat Ari amigar yang telah menjadi teman terbaik disetiap waktu penulis , serta

dukungan dan perhatiannya agar senantiasa tetap semangat dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Buat kakak , abang , adik penulis yang telah memberikan inspirasi kepada penulis

agar bisa tetap bertahan dalam menyongsong cita –cita penulis.

10. Teman-teman senasib dan seperjuangan Administrasi Keperdataan Islam

angkatan 2006. Emma, Tyka, Tya, Reduk, Noor Lutfi, Hilma, Risna, Hasunah,

Toty, Yeni, Isma, Sariba, muca , ipan, oji , dan yang lainnya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberi senyuaman dan tawa dalam

hampir empat tahun ini , semoga persahabatn ini tidak habis oleh waktu.

Kepada semua pihak yang telah banyak memotivasi dan memberi inspirasi

kepada penulis untuk mencapai kejayaan yang diimpikan dan yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, moril maupun materil

sehingga terselesainya skripsi ini. Hanya ucapan terima kasih yang penulis

haturkan semoga segala bantuan tersebut diterima sebagai amal baik disisi Allah

SWT. Dan memperoleh pahala yang berlimpah ganda (amin).

iii

Page 8: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

iv

Maka akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis,

khususnya pembaca pada umumnya.

-Amin Ya Rabbal A’lamin-

Jakarta, 03 April 2010

MUZDALIFAH

NIM: 106044201470

Page 9: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8

D. Metodologi Penelitian ................................................................. 9

E. Review Studi Terdahulu.............................................................. 12

F. Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II PENGERTIAN , SYARAT, WEWENANG PANITERA DAN

SEKRETARIS

A. Pengertian Panitera dan Sekretaris.............................................. 19

B. Tugas Tugas Panitera dan Sekretaris .......................................... 29

C. Syarat Syarat Sekretaris dan Panitera Menurut UU No 3 Tahun

2006 ............................................................................................ 36

D. Perbedaan Tugas Sekretaris dan Panitera ................................... 40

E. Wewenang Sekretaris dan Panitera............................................. 42

v

Page 10: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

BAB III UU NO 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

SETELAH DIAMANDEMEN

A. Proses Lahirnya UU No 3 Tahun 2006 : ………… ................ 47

1. Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan ............. 47

2. Tahap- Tahap pembentukan UU No 3 Tahun 2006 ................ 50

B. Perubahan Penting Dalam UU No 3 Tahun 2006 tentang Peradilan

Agama ....................................................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN TERHADAP PENERAPAN PASAL 44

UU NO 3 TAHUN 2006 TENTANG PA DI PAJS

A. Pengadilan Agama Jakarta Selatan Menggunakan Struktur

Organisasi Sebelum Diamandemen ......................................... 67

B. Faktor Yang Melatar Belakangi Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Belum Mengaplikasikan Pasal 44 UU NO 3 Tahun 2006 .......... 70

C. Analisis Penulis .......................................................................... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 81

B. Saran-Saran ............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 84

LAMPIRAN

vi

Page 11: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

vii

Pertama : Lembar Undang-Undang No 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama

………………………………………………………………… 88

Kedua : Pedoman wawancara ................................................................. 118

Ketiga : Hasil Wawancara ...................................................................... 119

Keempat : Keterangan Telah Melakukan Wawancara di Pengadilan Agama

Jakarta Selatan ............................................................................ 124

Kelima : Lembar Pengesahan Tim Penguji Proposal Skripsi .................. 125

Keenam : Lembar Permohonan Pembimbing Skripsi ................................. 126

Ketujuh : Lembar Permohonan Data dan Wawancara .............................. 127

Page 12: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Peradilan Agama adalah sebutan (literature) resmi bagi salah satu diantara

empat lingkungan Peradilan Negara atau Kekuasaaan Kehakiman yang sah di

Indonesia. Tiga lingkungan Peradilan Negara lainnya adalah Peradilan Umum,

Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara. Sedangkan dalam Undang-Undang

yang baru kini yakni Undang-Undang No 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman ditambah dengan Mahkamah Konstitusi.1

Peradilan Agama adalah salah satu Peradilan Khusus di Indonesia. Dua

Peradilan Khusus lainnya adalah Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara.

Dikatakan Peradilan Khusus karena Peradilan Agama mengadili perkara-perkara

tertentu atau mengenai golongan rakyat tertentu. Dalam hal ini Peradilan Agama

hanya berwenang dibidang perdata tertentu saja, tidak termasuk bidang pidana dan

hanya untuk orang islam pula di Indonesia.2

1 A. Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 9

2 Ibid,h. 9

Page 13: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

2

Peradilan Agama adalah Peradilan islam di Indonesia, sebab dari jenis-jenis

perkara yang ia boleh mengadilinya, seluruhnya adalah perkara menurut agama

islam. Dirangkaikannya kata-kata “Peradilan islam” dengan kata-kata “ di

Indonesia” adalah karena jenis perkara yang ia boleh mengadilinya tersebut tidaklah

mencakup segala macam perkara menurut Peradilan islam secara universal.

Tegasnya , Peradilan Agama adalah Peradilan islam limitatif, yang telah disesuiakan

(dimutatis muntandiskan) dengan keadaan di Indonesia.3

Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman

menyebutkan bahwa “ Kekuasaan Kehakiman” atau “ Badan Kehakiman” dengan “

Badan Peradilan”. Pasal 10 ayat 1 Undang-Undang No 4 tahun 2004 berbunyi

tentang Kekuasaan Kehakiaman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan

Badan Peradilan yang berada dibawahnya, dan oleh sebuah Mahkamah Agung.

Masing-masing lingkungan Peradilan terdiri dari tingkat pertama dan tingkat

banding. Yang semuannya berpuncak kepada Mahkamah Agung, artinya dibidang

memeriksa dan mengadili perkara , maka susunan badan-badan Peradilan di

Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Peradilan Umum adalah Pengadilan Negeri (PN) Pengadilan

Tinggi (PT), dan Mahkamah Agung (MA)

3 Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, ( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,

2006), h.6

Page 14: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

3

2. Lingkungan Peradilan Agama adalah Pengadilan Agama (PA), Pengadilan

Tinggi Agama (PTA), dan Mahkamah Agung (MA)

3. Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL),

Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung

(MAHMILGUNG), dan Mahkamah Agung.

4. Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara adalah Pengadilan Tata Usaha

Negara (PTUN), Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN), dan

Mahkamah Agung (MA)

5. Adapun Mahkmah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama

dan terakhir, keputusannya bersifat final.4

Sistematika Undang-Undang Peradilan Agama No 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama , terdiri menjadi 7 bab dan 108 pasal dalam sistematik berikut: bab

I tentang ketentuan umum bab II sampai bab III mengenai susunan dan

kekuasaannya, bab IV ketentuan peralihan, dan bab VII ketentuan penutup.5

Susunan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama diatur dalam UU

No 7 Tahun 1989. Menurut ketentuan pasal 9 UU tersebut:

4 A. Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia, h.132-133

5 Sulaikin Lubis, Hukum Acara Peradilan Agama di Peradilan Agama di Indonesia

,(Jakarta:Kencana,2006),h. 52

Page 15: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

4

(1) Susunan Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota,

Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita.

(2) Susunan Pengadilan Tinggi Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim

Anggota, Panitera dan Sekretaris.6

Unsur pimpinan terdiri atas ketua dan wakil ketua pengadilan. Unsur hakim

anggota terdiri atas beberapa orang hakim. Jumlahnya pada masing-masing

Peradilan Agama disesuikan dengan kelas pengadilan yang bersangkutan. Jumlah

hakim pada Pengadilan Agama kelas 1-A lebih banyak dari pada jumlah hakim di

Pengadilan Agama yang derajatnya lebih rendah. Unsur panitera dan sekretaris

merupakan dua unsur dan fungsi yang berbeda, tapi tetap dijabat oleh pejabat yang

sama. Selain unsur sekretaris dan panitera masih ada unsur lainnya yaitu wakil

panitera, wakil sekretaris, panitera muda, panitera pengganti. Sedangkan juru sita

merupakan unsur baru sepanjang sejarah Pengadilan Agama di Indonesia.7

Hakim, panitera pengganti, juru sita, dan juru sita pengganti merupakan

pejabat fungsional di pengadilan tingkat pertama dari semua lingkungan peradilan.

Ketua dan wakil ketua pengadilan, sekretaris dan panitera muda merupakan pejabat

srtuktural. Dengan demikian di pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding

6 Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), h. 190

7 Ibid, h.190

Page 16: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

5

terdapat dua jenis pejabat, yaitu pejabat fungsional dan struktural. Pejabat fungsional

merupakan “ tenaga inti” dalam melaksanakan Kekusaan Kehakiman dalam

lingkungan Peradilana Agama. Pejabat struktural menjadi “ tenaga penunjang”.

Sedangkan wakil sekretaris dan staf sekretaris memberikan dukungan administratif

(teknis non yudisial dan administrasi umum) terhadap proses penegakan hukum dan

keadilan.8

Pada tahun 2006 adanya perubahan hirarki di lingkungan Peradilan Agama

dan terjadinya perkembangan mengenai bidang ekonomi syari’ah yang mana

dikeluarkannya UU No.3 Tahun 2006 tentang perubahan atas UU No 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama. Dalam pertimbangan hukum undang-undang ini

disebutkan bahwa Peradilan Agama merupakan peradilan dibawah Mahkamah

Agung. Bahwa ketentuan yang terdapat dalam UU No. 7 Tahun 1989 tentang

Peradilan Agama sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan

masyarakat. Maka, pada tanggal 30 maret 2006 dengan persetujuan DPR dan

Presiden Republik Indonesia, ditetapkannya UU No 3 Tahun 2006. Dalam undang-

undang yang baru ini terdapat 42 perubahan.9

8 Ibid, hal 190-191

9 Sulaikin Lubis , Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Di Indonesia, h.58&59

Page 17: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

6

Diantara perubahan pasal tersebut adalah pasal 1 Angka 32 mengenai

perubahan pasal 44 UU No 3 Tahun 2006 menetapkan bahwa panitera Pengadilan

Agama tidak merangkap sebagai sekretaris.

Isi dari UU No 7 Tahun 1989 pasal 44 itu berbunyi : panitera pengadilan

merangkap sekretaris pengadilan.

Maka pada saat UU No 7 Tahun 1989 masih diberlakukan jabatan panitera

dan sekretaris pengadilan diduduki oleh pejabat yang sama. Seharusnya karena UU

tersebut sudah diamandemen maka jabatan panitera dan sekretaris pengadilan di

jabat oleh orang yang berbeda.

Oleh karna itu, berangkat dari masalah yang sudah diuriakan diatas. Penulis

ingin meneliti, pertama kenapa beberapa badan peradilan tingkat pertama masih

banyak menggunakan struktur organisasi pengadilan berdasarkan Undang-undang

No 7 Tahun 1989. Dimana seharusnya pengadilan tersebut menggunakan

amandemen UU No 7 Tahun 1989 yaitu UU No 3 Tahun 2006 tentang Peradilan

Agama? kedua, faktor yang melatar belakangi Pengadilan Agama Jakarta Selatan

belum mengaplikasikan UU No 3 Tahun 2006?, Ketiga, alasan Ketua Pengadilan

Agama Jakarta Selatan belum menggunakan struktur organisasi berdasarkan UU

yang sudah diamandemen.

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, penulis mengira

bahwa perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai masalah tersebut

Page 18: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

7

dengan mengangkat judul: “ KEDUDUKAN PANITERA PASCA

AMANDEMEN UNDANG-UNDANG NO 7 TAHUN 1989 TENTANG

PERADILAN AGAMA (Studi kasus Pengadilan Agama Jakarta Selatan)”.

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

I. Pembatasan masalah

Dalam pembatasan masalah ini, peneliti hanya akan membatasi

penelitiannya dengan mencoba menjelaskan tentang perubahan Undang-undang No

7 Tahun 1989 menjadi Undang-undang No 3 Tahun 2006 serta pasal 44 yang

terdapat dalam Undang-undang setelah amandemen. Dimana pasal tersebut

membahas tentang perubahan jabatan panitera dan sekretaris yang sudah tidak lagi

merangkap. Serta peneliti akan meneliti sekitar ruang lingkup pengadilan tingkat

pertama saja yaitu pengadilan agama Jakarta Selatan.

II. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka peneliti akan

merumuskan masalah. Rumusan tersebut penulis rinci pada pertanyaan sebagai

berikut:

1. Kenapa panitera Pengadilan Agama Jakarta Selatan masih merangkap

sebagai sekretaris pengadilan?

Page 19: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

8

2. Faktor apa saja yang meyebabkan Pengadilan Agama Jakarta Selatan

belum mengaplikasikan undang undang No 3 Tahun 2006?

3. Apa alasan pertimbangan Ketua Pengadilan Jakarta Selatan masih

menggunakan struktur organisasi berdasarkan UU No 7 Tahun 1989?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

I. Tujuan Penelitian

Adapun hasil yang akan dicapai pada penulisan skripsi ini bertujuaan:

1. Mengetahui alasan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengenai

struktur organisasi yang masih berdasarkan undang-undang yang sudah

tidak diberlakukan.

2. Mengetahui faktor penyebab beberapa badan peradilan agama di

Indonesia khususnya pengadilan agama Jakarta Selatan belum

mengaplikasikan amandemen UU No 7 Tahun 1989 tentang peradilan

agama.

3. Memperbanyak karya tulis untuk mengaplikasikan ilmu yang

bermanfaat untuk semua golongan.

Page 20: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

9

II. Manfaat penelitian

Manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Terciptanya badan peradilan yang terorganisir dengan baik

2. Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar S1 dalam

bidang hukum islam.

3. Sumbang sih kepada masyarakat dalam memberikan pemahaman untuk

bisa mencari keadilan pada lembaga yang mulia.

4. Meningkatkan kualitas penulis dalam membuat karya tulis.

D. METODE PENELITIAN

I. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode pendekatan yang bersifat empiris (

yuridis sosiologis). Istilah lain yang digunakan pada penelitian hukum empiris

adalah penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut pula dnegan penelitian

lapangan. 10

Penelitian hukum sosioligis adalah untuk mengetahui bagaimana hukum itu

dilaksanakan termasuk proses penegakan hukum ( law enforcement). Karena

10 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek , ( Jakarta , Sinar Garfika, 2002 )

h.17&18

Page 21: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

10

penelitian jenis ini dapat mengungkap permasalahan-permasalahan yang ada dibalik

pelaksanaan dan penegakan hukum. Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum

diaplikasikannya Undang-Undang No 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama di

Pengadilan Agama Jakarta-Selatan.11

Dan dilihat dari sudut bentuk maka penelitian ini juga bisa dinamakan

penelitian perskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran

atau merumuskan masalah sesuai dengan keadaan/fakta yang ada. Keadaan yang

ada adalah bahwa telah diamandemenkanya UU No 7 Tahun 1989 tentang jabatan

panitera yang tidak merangkap sebagai sekretaris. Akan tetapi fakta yang ada bahwa

belum diaplikasikannya UU tersebut oleh Pengadilan Agama Jakarta-Selatan. 12

II. Sumber data

Pada penelitian empiris ini data-data yang akan peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah berupa data: 13

a. Data primer : atau juga disebut dengan data dasar. Yakni data yang

didapat langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan

melalui penelitian lapangan. Dapat berupa hasil wawancara dengan para

11 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum ( Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004 ) h. 134& 135

12 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Peraktek, h. 9

13 Ibid, h. 16

Page 22: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

11

pihak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan terutama Ketua Pengadilan,

dan para pejabat pengadilan lainnya.

b. Data sekunder : yaitu bahan bahan yang dapat dijadikan rujukan dalam

penelitian yakni berupa, buku-buku hukum yang berkaitan dengan

masalah misalnya seperti buku Peradilan Agama di Indonesia,

Kepaniteraan di Peradilan Agama , Hukum Acara Peradilan Agama dan

lain sebagainya. Kumpulan Peraturan Perundangan-undangan khususnya

peraturan-peraturan yang ada dalam Pengadilan Agama tersebut,

undang-undang tentang Peradilan Agama. Artikel-artikel yang berkaitan

dan lain-lain yang ada relevansinya dengan penelitian ini.

c. Data tertier ; mungkin peneliti akan memasukkan bibiografi atau berupa

kamus dan lain-lainnya. Misalnya kamus hukum, bibliografi ataupun

letak geografis pengadilan. Data tertier ini hanya sebagai bahan

pelengkap saja.14

III. Jenis data

Jenis data yang akan digunakan oleh peneliti adalah data kualitatif yaitu

pemikiaran , makna, cara, pandang manusia mengenai gejala-gejala yang menjadi

14 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauaan Singkat

(Jakarta: Rajawali Press,1990)h.14&15

Page 23: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

12

fokus penelitian. Makna pemikiran dan sebagainya adalah satuan gagasan bukan

sebuah gejala.15 Dalam hal ini data yang dikumpulkan berbentuk moografis

sehingga tidak dapat disusun kedalam suatu struktur klasifikasi. Data ini berasal dari

hasil wawancara para pejabat Pengadilan Agama Jakarta-Selatan khususnya adalah

Ketua Pengadilan.

IV. Teknik pengumpulan data

Dalam hal teknik pengumpulan data peneliti akan menggunakan teknik studi

kepustakaan/studi dokumen( documentary study)16 yakni menelusuri buku-buku dan

literatur yang sudah dikemukakan sebagai sumber data primer di perpustakaan yang

tersedia dan tersebar diwilayah-wilayah. Selain pengumpulan data dengan

menggunakan study kepustakaan peneliti juga akan menggunakan teknik wawancara

dengan para pejabat pengadilan yang terkait dengan permasalahan.17

V. Teknik pengelolahan data

Teknik pengelolahan data hasil pengumpulan data dilapangan akan di edit.

Dirapihkan mana yang perlu dimasukkan dalam hasil laporan penelitian, lalu di olah

15 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, ( Jakarta:Rineka Cipta, 1998)h. 57

16 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,( Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004)h.64

17 Ibid, h.82

Page 24: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

13

dengan menyusun dengan rapih dan benar serta diklasifikasi dengan berdasarkan

permasalahan dan jawabannya.18

VI. Teknik analisis data

Teknik analisis data lazimnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kualitatif dengan berpedoman pada tipe dan tujuan dari penelitian. Teknik analisis

ini akan dilakukan dengan memaparkan semua hasil data-data yang diperoleh dan

dikumpulkan lalu dianalisa oleh peneliti dengan bentuk deskriptif yang pastinya

menggunakan bahas baku dan bahsa penulis sendiri.

VII. Teknik penulisan skripsi

Teknik penulisan skripsi ini peneliti berpedoman pada buku pedoman

penulisan skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Syariah dan hukum, cet ke-1

tahun 2007. Serta menggunkan deskriptif analisis dan selanjutnya dibuat

kesimpulan atas permasalahan yang diteliti oleh peneliti.

E. REVIEW STUDI TERDAHULU

Sebelum menentukan judul propsal penulis melakukan review studi

terdahulu, dalam hal ini peneliti meringkas skripsi-skripsi yang ada kaitannya

dangan permasalahan judul skripsi penulis. Adapun skripsi-skripsi tersebut adalah:

18 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,2003)h. 129&130

Page 25: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

14

Kewenangan Peradilan Agama terhadap sengketa hak milik pasca diundang-

udangkannya Undang-undang No 3 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-

undang No 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (analisis yuridis terhadap

Undang-undang No 3 Tahun 2006 tentang perubahan Undang-Undnag No 7

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama), oleh A. Baqi (105044101355)

Skripsi ini menerangkan tentang kewenangan Peradilan Agama dalam

sengketa hak milik berdasarkan pasal 50 setelah diberlakukannya UU No 3 Tahun

2006 tentang perubahan UU No 7 Tahun 1989. Yang subyek sengketanya oleh

sesama muslim wajib diselesaikan di Pengadilan Agama akan tetapi menurut skripsi

ini tidak hanya orang islam saja yang bisa menyelesaikan sengketa hak milik di

Pengadilan Agama akan tetapi orang atau badan hukum yang menundukan diri

secara sukrela kepada hukum islam. Dan penambahan redaksi pada pasal 50 UU no

3 tahun 2006 .

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian

kualitatif untuk memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian dan

obyek penelitian dengan metode deskriptif dalam bentuk kata-kata. Sumber data

penelitian ini adalah sumber data primer yaitu laporan hasil sidang. Sumber data

sekundernya adalah buku-buku, tulisan yang terkait dengan permasalahan. Teknik

pengumpulan datanya adalah dari bahan hukum, wawancara orang yang langsung

terjun dalam pembahsan dan legalisasi UU terkait sertastudi dokumenter. Teknik

Page 26: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

15

pengelolahan data yaitu dengan cara diolah, dianalisi dan diinterpretasikan untuk

dapat menggali dan menjawab permasalah yang telah dirumuskan.

Perbedaan dari skripsi saya adalah bahwa skripsi tersebut ruang lingkupnya

hanya pada kewenangan Peradilan Agama atas permasalahan sengketa hak milik.

Peranan hakim pengawas dan pengamat pada lembaga pemasyarakatan

(cipinang) ditinjau dari hukum islam dan KUHAP. Oleh Achmad Fazrie

Skripsi ini menerangkan bahwa dengan ikut campurnya hakim dalam

pengawasan dan pengamatan yang dimaksud, maka selain hakim dapat mengetahui

sampai dimana putusan pengadilan itu tampak hasil baik dan buruknya pada diri

masing-masing yang bersangkutan juga penting bagi bahan penelitian demi

ketetapan dalam pemidanaan. Pelaksanaan tugas pengawasan dan pengamatan

umum dilakukan oleh hakim. Hambatan pengawasan dan pengamatan tersebut

antara lain:

a. Kesibukan hakim dalam menangani suatu perkara

b. Faktor kurangnya kesadaran akan tugas

c. Tidak disetiap wilayah itu ada lembaga pemasyarakatan

d. Faktor dana yang terbatas

e. Faktor tenaga pembimbingan pemasyarakatan

Page 27: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

16

f. Saran atau fasilitas pembinaan.

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan

menggunakan penelitian lapangan (field research). Jenis datanya adalah kualitatif

yakni analisanya diperoleh langsung dari hasil wawancara di lembaga

pemasyarakatan cipinang. Sifat data termasuk pada sifat data deskriptif analisis yaitu

untuk menggambarkan hakim sebagai pengawas dan pengamat pada lembaga

pemasyarakatan ditinjau dari KUHAP dan Hukum islam. Penelitian kepustakaan

(library research) dengan mengupas dari KUHAP dan Undang-Undang Kehakiman

No 4 Tahun 2004 . Sumber data : data primer dengan menggunakan data yang

diperoleh langsung kepada pejabat dilingkungan pengadilan negeri dan lembaga

pemasyarakatan di cipinang. Sumber data sekunder yang digunakan dalam skripsi ini

adalah analisa penulis dengan analisa kualitatif yang diperoleh dari bahan-bahan

hukum primer yakni KUHAP, Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman dan buku-

buku umum, buku-buku islam serta beberapa buah ayat Al-Quran dan

terjemahannya. Teknik analisa data dengan mengklasifikasi terhadap bahan-bahan

tertulis.

Skripsi tersebut sangat berbeda, titik perbedaan adalah pada kinerja pejabat

peradilan yaitu hakim dan hakim pengawas saja.

Page 28: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

17

Analisi Pasal 50 Undang-Undang No 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

mengenai sengketa perdata dan kaitannya mengenai kompetensi hukum islam

terhadap hukum konvensional (BW). Oleh Rosita (0044119350)

Latar belakang pasal 50 UU No 7 Tahun 1989 dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu;

1. Konspirasi politik sebagai imbas kesinisan orang-orang nasionalis yang

tidak menginginkan adanya nilai agama untuk masuk dalam tatanan

negara

2. Pengaruh pendidikan sekuler yang secara tidak langsung menanamkan

sebuah idiologi

3. Adanya pengaruh budaya sekuler yang menanamkan paradigma baru

dalam wancana berfikir sebagian masyarakat. Implikasi akibat dari pasal

50 UU No 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yakni merupakan pasal

alternatif yang bersifat Qot’iu al-Wurud wa Dzoni Al-Dalalah. Dan pasal

ini bersifat Absolut yang memiliki sifat yang Qot’iu Al-Wurud wa Dzoni

Al-Dalalah. Dan ini merupakan penafian kompetensi dan kualifikasi

hakim agama dan hakim di Pengadilan Umum.

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan metode

kepustakaan. Sumber utamanya adalah bahan hokum (kitab) seperti Al-Quran,

hadist, kitab klasik, UU perdata barat, buku bacaan dan internet serta juga

Page 29: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

18

menggunakan observasi lapangan atau menggunakan metode wawancara pada

lembaga yang terkait dalam pembentukan dan pengaplikasian UU ini.

Perbedaan skripsi ini terletak pada bahwa skripsi ini adalah bentuk analisa

dari UU No 7 Tahun 1989. Sedangkan skripsi saya mengkaji sistematika hukum

yang terdapat dalam UU yang sudah diamandemen tersebut.

Peranan Pengadilan Agama dalam menentukan putus atau tidaknya

perkawinan karna perceraiaan (studi kasus di Pengadilan Agama Jakarta-

Selatan). Oleh Fakhrurrozi

Pada dasarnya Peradilan Agama tumbuh dan berkembang secara

melembaga pada masyarakat di Indonesia. Selain itu Peradilan Agama adalah

merupakan peradilan tingkat pertama untuk menyelesaikan dan memeriksa perkara

antara orang-orang yang beragama islam, peradilan agama memiliki kewenangan

yang absolut yaitu menerima , memeriksa dan menyelesaikan perkara dalam

bidang-bidang tertentu sebagaimana yang termaktub dalam pasal 49 UU No 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama.

Undang-Undang No 1 Tahun 1974 bertujuan untuk melindungi kaum

perempuan pada umumnya dan menjaga kelangsungan hubungan perkawinana yang

harus selalu menjunjung tinggi. Perkara perceraian baik gugat cerai maupun cerai

talak menimbulkan akibat hukum yang harus diselesaikan oleh Peradilan Agama.

Perkawinan bukan hanya sebatas hubungan perdata saja akan tetapi merupakan

Page 30: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

19

hubungan yang suci baik lahir maupun batin. Maka perceraiaan adalah hal yang

sangat dibenci oleh islam.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

lapangan. Yaitu melalui data primer yang diperoleh melalui teknik wawancara. Data

sekunder yang diperoleh dari beberapa buku atau tulisan artikel yang terkait dengan

permasalahan. Penulisan penelitian in dengan cara deskriptif analisis yaitu, interview

dan analisa.

Jelas sekali perbedaan yang terlihat pada skripsi tersebut. Skripsi tersebut

membahas tentang peranan Pengadilan Agama atas kewenangan yang dimilikinya.

Dari review yang saya lakukan pada skripsi-skripsi ini jelas sekali bahwa

penelitian yang akan peneliti lakukan berbeda. Didalam skripsi saya termasuk pada

ruang lingkup pasal 44 Undang-Undang No 3 Tahun 2006 amandemen dari Undang-

Undang No 7 Tahun 1989. Jadi sangat berbeda dengan berbeda dengan skripsi-

skripsi diatas.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyusunan penelitian ini ialah berformat kerangka teori out line

dalam bentuk bab dan sub bab. Secara ringkas terurai dalam penjelasan berikut:

Page 31: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

20

Bab kesatu berisi pendahuluan yang memuat latar belakang dari masalah yang

diangkat oleh penulis. Juga terdapat pembatasan masalah agar terarah dan

didampingi oleh perumusan masalah yang merupakan pokok permasalahan

penelitian penulis. Tujuan dan manfaat penelitian akan diuraikan untuk lebih

mengetahiu maksud dan tujuan dari penelitian ini. Metodologi penelitian

adalah cara peneliti untuk menemukan kebenaran dalam penelitiannya dan

sistematika penulisan penelitian .

Bab kedua memuat pembahasan mengenai pengertian panitera dan sekretaris.

Lalu diuraikan secara luas atas tugas-tugas dari panitera dan sekretaris,

perbedaan masing-masing tugas panitera dan sekretaris. Kemudian syarat-

syarta yang kualifid untuk seorang panitera dan sekretaris menurut UU No 3

Tahun 2006 serta kewenangan kedua pejabat tersebut.

Baba ketiga adalah uraian penulis tentang profil pengadilan. Sejarah singkat

berdirinya dan struktur organisasi serta tugas-tugas pejabat pengadilan.

Bab keempat yaitu analisis penulis atas UU No 7 tahun 1989 setelah

diamandemen pada UU No 3 Tahun 2006. Yakni proses lahirnya UU No 3

Tahun 2006, perubahan penting dalam undang-undang serta analisis penulis

Bab kelima merupakan bab terakhir berisi tentang kajian peneliti berupa

kesimpulan dari penelitian serta saran-saran penulis dan penutup.

Page 32: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

21

BAB II

PENGERTIAN , SYARAT, DAN WEWENANG PANITERA DAN

SEKRETARIS

A. PENGERTIAN PANITERA DAN SEKRETARIS

Pengertian panitera adalah seorang pejabat yang memimpin kepanitraan.

Dalam melaksanakan tugasnya panitera dibantu oleh seorang wakil panitera,

beberapa panitera muda, beberapa panitera pengganti , dan beberapa juru sita.

Panitera , wakil panitera, panitera muda , dan panitera pengganti pengadilan

diangakat dan diberhentikan dari jabatannya oleh mahkamah agung.19

Kata panitera terdapat dalam bahasa Arab yaitu (آاتم الشر), sedangkan ( ا مين

ةسّر المحكم ) artinya panitera pengadilan dan ( االمانة السّر ) artinya kepaniteraan.20

Apabila kita kroscek mengenai arti tersebut dalam kamus Arab , kata (آاتم) berasal

dari isim fail dari ( آتمانا-آتما-يكتم –آتم) yang berarti yang menyembunyikan rahasia,

jadi kata ( الشر آاتم ) mempunyai arti sebagai sekretaris.21

19 Musthofa , Kepanitraan Peradilan Agama , ( Jakarta: Kencana, 2005), h. 22

20Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir Indonesia-Arab, h.636

21Mahmud Yunus , Kamus Arab Indonesia, (Jakarta : PT Hidakarya Agung ,1989), h. 368

Page 33: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

22

Sedangkan menurut kamus hukum “panitera” mempunyai arti pejabat

pengadilan yang bertugas membantu hakim dalam persidangan dan membuat berita

acara sidang.22 Menurut etimologi ( bahasa) Belanda “panitera” adalah Griffer

sedangkan etimologi ( bahasa) Inggris clerk of the court.23

Pengertian panitera dan sekretaris juga terdapat dalam kamus besar bahasa

Indonesia yakni panitera adalah pejabat kantor sekretariat pengadilan yang bertugas

pada bagian administrasi, membuat berita acara persidangan dan tindakan

administrasi lainnya. Sekretaris adalah orang ( pegawai, anggota , pengurus) yang

diserahi pekerjaan tulis menulis, atau surat menyurat.24

Panitera pada pengadilan agama islam, seperti hal nya panitera peradilan

umum, dapat memegang peranan yang sangat istimewa. Para panitera pengadilan

agama seperti halnya pegawai administrasi lainnya, pada umumnya kurang

mendapat pendidikan yang cukup dalam bidang hukum, tata organisasi maupun

22 C.S.T Kansil dan Christine S.T.Kansil, Kamus Istilah Aneka Hukum, (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan ,2000),h.358

23 Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum Edisi Lengkap bahasa Belanda,

Indonesia, Inggris., (Semarang:Aneka Ilmu Semarang,1977),h.405

24 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka 2005), h.824

Page 34: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

23

acara peradilan. Dalam peradilan agama islam di Indonesia, tidak jarang panitera ini

memberikan petunjuk dan nasehat kepada pihak-pihak yang berperkara.25

Hakim harus menetapkan seorang panitera, karna dia membutuhkannya

untuk mengingat tuntutan-tuntutan, bukti-bukti, dan pengakuan-pengakuan,

sedangkan dia kesulitan untuk menulisnya sendiri, sehingga dia butuh dibantu oleh

panitera. Panitera harus orang yang bersifat iffah, shaleh, memiliki kompetensi untuk

memberikan kesaksian, dan mengetahui fiqih. Panitera harus duduk ditempat yang

tulisan dan tindak tanduknya dapat diawasi oleh hakim untuk menjaga kehati-hatian.

Panitera harus menyiapkan catatan khusus tentang tuntutan, berisi penjelasan tentang

subyek tuntutan, penggugat, tergugat, saksi-saksi, dan pembelaan masing-masing

orang yang berselisih26

Dalam sistem pembantu hakim di peradilan islam sesungguhnya diadakannya

jabatan penulis dikarnakan beberapa penilaian bagusnya perangkat ini. Sebab hakim

harus merenungkan, membandingkan, memecahkan, mempersiapkan dalil-dalil, dan

hal-hal lain tentang pekerjaan akal dan perhatian. Sedangkan hakim akan

memperhatikan dalam membukukan berbagai pendapat orang-orang yang berperkara

25 Daniel S Lev, Peradilan Agama Islam Di Indonesia Suatu Studi Tentang

Landasan Politik Lembaga-Lembaga Hukum, ( Jakarta: PT . Intermasa ) h.147

26 Wabah Zuhaili, Al-fiqhul Islamy Wa Adillatuhu jilid 6 ,(Damaskus: Darul Fikr,

2008 H), h. 408

Page 35: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

24

(penggugat dan tergugat), saksi, hakim, dan lain-lain yang memungkinkan dipanggil

ke pangadilan.27

Tidak diketahui kapan mulainya penambahan penulis bagi hakim dalam

sistem peradilan islam ini. Seluruh dalil yang ditemukan dalam hal ini salah satunya,

bahwa Abu Musa Al-Asy’ari sebagai hakim bagi Umar bin Al-Khatab ( yang pada

waktu itu menjadi khalifah pada tahun 13H/534M dan meninggal tahun 23H/643M),

dan ia memiliki penulis. Jadi pada waktu yang dini dalam sejarah peradilan islam

telah dikenal penulis disamping hakim.28

Al Mawardi berkata, “ adapun bagi para hakim terhadap apa yang ditulis oleh

penulis tersebut, maka dia diantara dua hal” adakalanya dia menyampaikan kepada

penulis, sehingga ia menulis dari lafadznya, atau penulis menulis dengan kalimatnya

sendiri dan hakim melihatnya atau membacanya setelah ditulisnya. Hakim

mengajarkan kepadanya tentang khat dan bersaksi dengannya atas dirinya, agar

dapat menjadi hujjah bagi kedua orang yang berperkara. Sedangkan penulis dalam

hal ini menuliskan dua naskah, yang salah satunya dalam buku hakim, sedangkan

yang lain diserahkan kepada yang menerima keputusan.

27 Samir Aliyah , Nizham Ad-Daulah wa Al Qadha wa Al-‘Urfi fi Al-Islam,

Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari (Beirut: Al-Muassasal Al-Jami’iyah li Ad-

Dirasat, 1418H/1997M) h.405

28 Ibid.,

Page 36: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

25

Tentang penulis yang adil dalam masalah peradilan ini disebutkan dalam

firman Allah:

☺ ☺ ☺

⌧ ⌧

☺ ☺

☺ ⌧ ☺

⌧ ⌧

Page 37: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

26

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara

tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah

seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis

enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia

menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan

ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia

mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang

lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu

mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan

persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika

tak ada dua orang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan

dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang

mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila

mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun

besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah

dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)

keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan

tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)

kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan

janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang

demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan

Page 38: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

27

bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala

sesuatu. (Al- Baqoroh:282)

Catatan kecil yang terkandung dalam ayat tersebut bahwa apabila kalian

tidak mendapatkan orang untuk menuliskan jaminan (borg), maka Allah

memperbolehkan untuk meninggalkan jaminan. Disini bahwa dalam perkara

muamalah penulis sangat dibutuhkan untuk terjaminnya muamalah yang baik. Dan

ayat diatas pun menunjukkan bahwa perintah yang pertama merupakan petunjuk atas

keberuntungan dan bukan kewajiban yang apabila ditinggalkan mendapatkan dosa

orang tersebut.29

Asy-Syafi’iy berkata : “ perintah menulis di dalam ayat tresebut adalah jelas ,

yaitu dirumah dan diperjalanan. Dan Allah menyebutkan jaminan, apablia mereka

dalam perjalan sedang mereka tidak menemukan penulis. Jaminan tersebut sebagai

upaya pencegah bagi yang memiliki hak yaitu dengan dokumen. Sedangkan yang

berhutang tidak lupa dan tetap ingat sehingga wajib atas mereka menulis

(mencatat).30

Berdasarkan ayat ini kata penulis dapat diartikan sebagai panitera yang

memang dari tugas panitera itu sendiri adalah mendampingi hakim dan mencatat

29 Imam Syafi’I Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Mukthasor kitab Al-Umm fi Al-Fiqh,

(Beirut Lebanon: Darul Arqom bin Abil Arqom, ), h.78 30 Imam Syafi’I Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Hukum Al-Quran (Asy-Syafii dan

Ijtihadnya) penerjamah Baihaqi Safi’uddin, (Surabaya : PT Bungkul Indah),h. 150

Page 39: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

28

jalannya persidangan. Tidak saja ayat tersebut hanya dikaitan dengan proses

muamalah antar manusia , akan tetapi bisa didampingi sebagai landasan hukum bagi

peradilan islam.

Kepaniteraan pengadilan agama diklasifikasikan menjadi 4 (empat)

kelompok, yaitu kelas 1-A , kelas 1-B , kelas II-A , dan kelas II-B. Klasifikasi

tersebut disesuikan dengan klasifikasi pengadilan agama. Sedangkan susunan

organisasi kepaniteraan pengadilan agama terdiri 4 (empat) unsur , yaitu tiga unsur

yang mencerminkan jabatan struktural dan satu unsur yang mencerminkan jabatan

fungsional. Oleh karna itu , maka struktur organisasi kepaniteraan pengadilan agama

kelas I-A terdiri atas: 1. Subkepaniteraan permohonan, 2. Subkepaniteraan gugatan,

3. Subkepaniteran hukum, 4. Kelompok tenaga fungsional kepaniteraan. Sedangkan

susunan organisasi kepaniteraan pengadilan agama kelas I-B, kelas II-A, dan kelas

II-B, terdiri atas: 1. Urusan kepaniteraan permohonan, 2. Urusan kepaniteraan

gugatan, 3. Urusan kepaniteran hukum , 4. Kelompok tenaga fungsional

kepaniteraan.31

Struktur kepaniteraan tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:

31 Cik Hasan Bisri , Peradilan Agama Di Indonesia , (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), h. 203

Page 40: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

29

Susunan Organisasi Kepaniteraan Pengadilan Agama

Kelas I A

Sub. Kepaniteraan Permohonan

Sub. Kepaniteraan

Gugatan

Sub. Kepaniteraan

Hukum

Kel. Fungsional Kepaniteraan

W. Panitera

Panitera

Pengertian sekretaris adalah seorang pejabat yang memimpin sekretariat.

Wakil sekretaris pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh mahkamah agung.32

Dalam menjalankan tugasnya sekretaris dibantu oleh wakil sekretaris, dan beberapa

kepala subbagian atau kepala urusan, yang berada dibawah dan tanggung jawab

langsung kepada ketua pengadilan.33

Sebagaimana kepaniteraan, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor

303 Tahun 1990, sekretaris pengadilan agama terdiri atas empat kelas yaitu:

32 Musthofa , Kepaniteraan Pengadilan Agama , h. 22

33 Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama Di Indonesia, h. 207

Page 41: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

30

1. Sekretariat pengadilan agama kelas I-A

2. Sekretriat pengadilan agama kelas I-B

3. Sekretriat pengadilan agama kelas II-A

4. Sekretriat pengadilan agama kelas II-B.

Struktur organisasi sekretriat pengadilan agama kelas I-A sama halnya

dengan struktur organisasi sekretariat pengadilan agama tinggi agama, terdiri atas

subbagian umum, subbagian kepegawaiaan dan subbagian keuangan. Demikian

halnya dengan pengadilan agama kelas I-B sama dengan struktur organisasi

sekretariat pengadilan kelas II-A dan II B. Ia terdiri atas tiga urusan , yaitu urusan

umum, urusan kepegawaian dan urusan keuangan.34

Struktur organisasi tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:

Susunan Organisasi Sekretariat Pengadilan Agama Kelas I A

Subbagian

KepegawaiaSubbagian Keuangan

W.Sekretari

Sekretaris

Subbagian Umum

34 Ibid., h. 207

Page 42: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

31

Dalam kelembagaan politik era abasiyah, terdapat lembaga mazalim , dimana

lembaga tersebut mengatur perkara perkara tertentu, menurut AL-Mawardi ,

peradilan mazalim harus menghadirkan lima elemen:35

1. Petugas keamanan dan pembantu (Al-humat dan a’wan)

2. Para qodi dan hakim untuk mengumumkan hal hal yangberkaitan dengan

hak hak mereka dan pengetahuan tentang apa apa yang berjalan dalam

majlis mereka.

3. Para ahli fiqih sebagai tempat bertanya mengenai masalah yang rumit

4. Penulis (sekretaris) yang mencatat perjalanan sidang dan hasilnya

5. Saksi saksi

Dapat terlihat dalam point 4 pada era tersebut sudah ditetapkan sekretaris

sebagai penulis dalam jalannya persidangan. Dapat dimaknai elemen tersebut

merupakan para petugas peradilan pada Era Abasiyah dalam lembaga mazalim.

Sekretaris diwan adalah orang yang bertanggung jawab atas diwan itu. Dan

untuk menjabat tugas ini , seseorang harus memenuhih dua syarat , yaitu : memiliki

35 Abu Hasan Ali bin Muhammad Habib AL-Bashrial Baghdadi Al Mawardi, AL Ahkamussulthoniyah, ( Beirut: Darul Fikr, tanpa tahun ), h. 65

Page 43: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

32

kredibilitas pribadi yang baik dan memiliki kompetensi untuk menjalankan tugas itu.

Tugas yang harus ia lakukan ada 6 (enam hal ) yaitu:36

1. Mencatat aturan–aturan

2. Menagih pungutan Negara

3. Mencatat pembayaran yang telah ditunaikan

4. Memantau para pegawai Negara

5. Memecahkan permasalahn

6. Memeriksa kezaliman kezaliman

Jadi setelah diuraikan pengertian panitera dan sekretaris, dapat diketahui

bahwa dari pengertian kedua tidak terdapat perbedaan yang kuat. Akan tetapi

perbedaan tersebut terlihat dalam tugas tugas mereka serta wewenang masing-

masing pejabat tersebut.

B. TUGAS TUGAS PANITERA DAN SEKRETARIS

Berdasarkan bagan struktur organisasi diatas tugas panitera dapat dipisahkan

sebagai berikut:

36 Imam Mawardi , Al Ahkamus-Sulthaaniyyah Wal Wilaayaatud-diiniyyah, (Beirut: Al Maktab Al-Islami, 1996M/1416H), h.124

Page 44: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

33

1. Tugas panitera bidang administrasi; Panitera dibantu wakil panitera dan

beberapa panitera muda (Panmud Hukum, Panmud Permohonan, dan

Panmud Gugatan). Admnistrasi dibagi menjadi 2:

a. Administrasi umum( panitera dibantu oleh sekretaris)

b. Administrasi perkara (panitera dibantu oleh wakil panitera).

2. Tugas panitera untuk mengikuti dan mencatat jalannya persidangan ;

Dalam bidang untuk mengikuti jalannya persidangan, panitera yang

berhalangan yang mengikuti persidangan digantikan oleh panitera

pengganti sebagai pejabat yang mengikuti dan mencatat jalannya

persidangan.

3. Tugas panitera dalam pelaksanaan /eksekusi perkara perdata ; Sebagai

pejabat yang melaksanakan putusan (eksekusi) perkara perdata, panitera

hanya mempunyai hubungan dengan ketua pengadilan agama untuk

melaksanakan perintah yang diwujudkan dalam bentuk penetapan ketua

pengadilan agama, dan dalam hal berhalangan akan digantikan oleh

jurusita dengan panitera bertanggung jawab kepada ketua pengadilan

agama.37

37 Adun Abdullah Syafi’I, Peran Panitera Dalam Peradilan Agama, ( Bandung:

Pustaka Bani Quraisy), h.48

Page 45: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

34

Nampak bahwa panitera dan sekretaris memiliki tugas-tugas yang

diklasifikasikan berdasarkan jabatan masing-masing, tugas tersebut dapat dirinci

sebagai berikut:

1. Panitera

Panitera Pengadilan Agama bertugas:38

a. Menyelenggarakan administrasi perkara dan mengatur tugas panitera ,

panitera muda, dan panitera pengganti.

b. Membantu hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang

pengadilan

c. Menyusun berita acara persidangan

d. Melaksanakan penetapan dan putusan pengadilan

e. Membuat semua daftar perkara yang diterima di kepaniteraan

f. Membuat salinan atau turunan penetapan atau putusan pengadilan menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

g. Bertanggung jawab kepengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta,

buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan

surat-surat bukti lainnya yang disimpan di kepaniteraan

h. Memberitahukan putusan verstek dan putusan diluar hadir

38 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 23

Page 46: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

35

i. Membuat akta ; permohonan banding, pemberitahuan adanya permohonan

banding, penyampaian salinan memori/kontra memori banding,

pemberitahuan membaca/memeriksa berkas perkara(inzage),

pemberitahuan putusan banding, pencabutan permohonan banding,

permohonan kasasi, pemberitahuan adanya permohonan kasasi,

pemberitahuan memori kasasi, penyampaian salinan memori kasasi/

kontra memori kasasi, penerimaan kontra memori kasasi, tidak menerima

memori kasasi, pencabutan memori kasasi, pemberitahuan putusan kasasi,

permohonan peninjauan kembali, pemberitahuan adanya permohonan

peninjauan kembali, penerimaan/ penyampaian jawaban permohonan

peninjauan kembali, pencabutan permohonan peninjauan kembali,

penyampaian salinan putusan peninjauan kembali kepada pemohon

peninjauan kembali, pembuatan akta yang menurut undang-

undang/peraturan diharuskan dibuat oleh panitera.

j. Melegalisir surat-surat yang akan dijadikan bukti dalam persidangan.

k. Pemungutan biaya-biaya pengadilan dan menyetorkannya ke kas Negara

l. Mengirimkan berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan

peninjauan kembali

m. Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggung jawabkan eksekusi yang

diperintahkan oleh ketua pengadilan agama

n. Melaksanakan dan mengawasai pelaksanaan pelelangan yang ditugaskan/

diperintahkan oleh ketua pengadilan agama

Page 47: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

36

o. Menerima uang titipan pihak ketiga dan melaporkannya kepada ketua

pengadilan agama

2. Wakil Panitera

Wakil panitera bertugas:39

a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang

pengadilan

b. Membantu panitera untuk secara langsung membina , meneliti, dan

membantu mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara, antara lain

ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik

dan lain-lain

c. Melaksanakan tugas panitera apabila panitera berhalangan

d. Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya

3. Panitera Muda Gugatan

Panitera muda gugatan mempunyai tugas sebagai berikut:40

a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang

pengadilan

39 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, h.24 40 Hotnida Nasution, Pengadilan Agama Di Indonesia ,( Buku Daras Fakultas

Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah , 2007), h.150

Page 48: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

37

b. Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara,

menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang

berhubungan dengan masalah perkara gugatan

c. Memberi nomor registrasi pada setiap perkara yang diterima di

kepaniteraan gugatan

d. Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku daftar disertai

dengan catatan singkat tentang isinya.

e. Menyerahkan salinan putusan kepada para pihak yang berperkara apabila

dimintanya.

f. Menyiapkan berkara yang dimohonkan banding, kasasi atau peninjauan

kembali.

g. Meyerahkan arsip berkas perkara kepada panitera muda hukum

4. Panitera Muda Hukum

Panitera muda hukum bertugas untuk:41

a. Membantu hakim yang mengikuti dan mencatat jalannya sidang

pengadilan

b. Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik

perkara, menyusun laporan perkara, meyimpan arsip berkas perkara

41 Musthofa, Kepaniteraan Pengadilan Agama, h.42

Page 49: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

38

c. Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji serta menyajikan data hisab,

rukyat, sumpah jabatan/PNS, penelitian dan lain sebagianya serta

melaporkannya kepada pimpinan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepadanya.

5. Panitera Muda Permohonan

Panitera muda permohonan bertugas sebagai berikut:42

a. Melaksanakan tugas seperti panitera muda gugatan dalam bidang perkara

permohonan

b. Termasuk dalam perkara permohonan pertolongan pembagian warisan

diluar sengketa, permohonan legislasi akta ahli waris dibawah tangan, dan

lain-lain

6. Panitera Pengganti

Panietra pengganti mempunyai tugas sebagai berikut:43

a. Membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang

pengadilan

b. Membantu hakim dalam hal ; membuat penetapan hari sidang, membuat

penetapan sita jaminan, membuat berita acara persidangan yang harus

42 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama,h.25

43 Hotnida Nasution, Peradilan Agama Di Indonesia, h.156

Page 50: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

39

selesai sebelum sidang berikutnya, membuat penetapan-penetapan

lainnya, mengetik putusan/penetapan sidang.

c. Melaporkan kepada panitera muda gugatan/permohonan, d.h.i. pada

petugas meja kedua untuk dicatat dalam register perkara tentang adanya:

penundaan sidang serta alasan-alasannya, perkara yang sudah putus

beserta amar putusannya, dan kepada kasir untuk diselesaikan tentang

biaya-biaya dalam proses perkara tersebut

d. Menyerahkan berkas perkara kepada panitera muda gugatan/permohonan

(d.h.i: petugas meja ketiga) apabila telah selesai dimutasi.

7. Sekretaris Pengadilan Agama

Sekretaris pengadilan agama bertugas:

a. Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan rumah tangga, dan

perpustakaan

b. Melakukakan urusan kepegawaian.

c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di

lingkungan pengadilan.44

44 Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama Di Indonesia Dalam Rentang Sejarah

Dan Pasang Surut, (Malang : UIN-Malang Press, 2008),h.183

Page 51: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

40

C. SYARAT SYARAT PANITERA DAN SEKRETARIS MENURUT UU

NO 3 TAHUN 2006

Syarat-syarat panitera diatur dalam UU No 3 Tahun 2006 tentang Peradilan

Agama dalam pasal 27 yang berbunyi :

Untuk dapat diangkat menjadi panitera pengadilan agama, seorang calon harus

memenuhi syarat-syarat berikut :

a. Warga Negara Indonesia;

b. Beragama islam;

c. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

d. Setia pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

e. Berijasah serendah-rendahnya sarjana syariah atau sarjana hukum yang

menguasai hukum islam;

f. Berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai wakil panitera , 5

(lima) tahun sebagai panitera muda pengadilan agama, atau menjabat

wakil panitera tinggi agama; dan

g. Sehat jasmani dan rohani

Syarat-syarat untuk dapat menjadi wakil panitera pengadilan agama menurut

pasal 29 adalah :

Page 52: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

41

a. Syarat sebagimana dimaksud dalam pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c,

huruf d, huruf e dan huruf g, dan;

b. Berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai panitera muda atau

4 (empat) tahun sebagai panitera pengganti pengadilan agama

Untuk dapat diangkat menjadi panitera muda pengadilan agama, seorang

harus memenui syarat berdasarkan pasal 31 sebagai berikut:

a. Syarat sebagimana dimaksud dalam pasal 27 huruf a, huruf a, huruf c,

huruf d, huruf e, dan huruf g ; dan

b. Berpengalaman paling singkat 2 (dua) tahun sebagai panitera pengganti

pengadilan agama

Syarat seseorang untuk dapat menjadi panitera pengganti pengadilan agama

berdasarkan pasal 33 yakni:

a. Syarat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 27 huruf a, huruf b, huruf

c, huruf d, huruf e, dan huruf g, dan;

b. Berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagi pegawai negeri

pengadilan agama

Syarat untuk menjadi sekretaris pengadilan agama yang sudah diatur dalam

pasl 45 berbunyi sebagi berikut:

Page 53: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

42

Untuk dapat diangkat menjadi sekretaris, wakil sekretaris pengadilan

agama, dan pengadilan tinggi agama seorang calon harus memenuhi syarat

sebagai berikut:

a. Berwarga Negara Indonesia;

b. Beragama islam;

c. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

d. Setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun1945;

e. Berijasah paling rendah sarjana syariah atau sarjana hukum yang

menguasai hukum islam;

f. Berpengalaman dibidang administrasi peradilan;dan

g. Sehat jamani dan rohani

Al-Mawardi menambahkan , bahwa sifat penulis hakim sebagimana

disebutkan Imam Syafi’I ada 4 , yaitu: 45

1. Adil ; karna penulis adalah orang yang diamati dalam menetapkan pengakuan

dan bukti-bukti dalam peradilan, serta pelaksanaan hukum. Maka profesi ini

membutuhkan sifat orang yang menjadikan kepastian kebenaran, seperti

halnya saksi.

45 Dr. Samir Aliyah , Nizham Ad-Daulah wa Al Qadha wa Al-‘Urfi fi Al-Islam, (

Beirut: Al-Muassasal Al-Jami’iyah li Ad-Dirasat, 1418H/1997M).h.406-407

Page 54: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

43

2. Berakal ; yang dimaksudkan disini bukan yang berkaitan dengan taklif, tapi

harus bagus pendapatnya, benar kesimpulannya, dan bagus kecerdasannya,

sehingga dia tidak terpedaya atau dikaburkan pendapatnya.

3. Ahli fikih ; agar diketahui kebenaran apa yang ditulis dari salahnya. Ia adalah

orang yang memahami hukum-hukum syariah, memahami hukum-hukum

yang ditulisnya dan hal-hal yang berkaitan syarat-syarat penulisan hukum,

seperti rekaman, penggunaan kaimat yang diletakkan padanya dengan

menghindari lafadz yang bercabang makna, bagus tulisannya, dan fasih

bahasanya.

4. Bersih dan jauh dari tamak agar aman dari suap.

D. PERBEDAAN TUGAS PANITERA DAN SEKRETARIS

Perbedaan tugas dari kedua pejabat pengadilan tersebut terletak pada dua

jenis tata cara pengelolahan administrasi pengadilan, yaitu bidang administrasi

perkara dan bidang administrasi umum.46

Pemisahan antara administrasi perkara dan adminstrasi umum, merupakan

perwujudan kebebasan dan kemandirian pengadilan, terutama hakimnya, sebagai

46 Adun Abdullah Syafi’I , Peran Panitera Dalam Pengadilan Agama, h. 47

Page 55: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

44

penyelenggara kekuasaan kehakiman. Dalam penyelenggaraan administrasi perkara

ia bebas dari campur tangan kekuasaan Negara lainnya , terutama pemerintahan.47

Adminstrasi perkara dan administrasi lainnya yang bersifat teknis peradilan

(yudisial) ditangani oleh panitera. Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh seorang

wakil panitera dan beberapa panitera muda.

Administrasi perkara tidak bisa dipisahkan dengan tugas pokok pengadilan

agama sebagai badan pelaksana kekuasaan kehakiman, yaitu menerima, memeriksa

dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, termasuk perkara

voluntair.

Rangkaian tugas pokok tersebut membutuhkan administrasi perkara yang

menjadi tugas kepaniteraan, yaitu kegiatan penerimaan perkara, kegiatan

penyelenggaraan persiapan persidangan, kegiatan mengadili perkara, dan kegiatan

pelaksanaan putusan.48

Administrasi umum, seperti administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan

kantor, dan lain-lain ditangani oleh sekretaris. Dalam pelaksanaan tugasnya dibantu

oleh seorang wakil sekretaris dan kepala subbagian/urusan kepegawaian , kepala

47 Erfaniah Zuhriah, Peradilan Agama Di Indonesia Dalam Rentang Sejarah

Dan Pasang Surut, h.180

48 Musthofa, Kepaniteran Peradilan Agama,h. 51

Page 56: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

45

subbagian/urusan keuangan, dan kepala subbagian/urusan umum. Wakil sekretaris

yang membawahi beberapa subbagian/urusan tersebut mempunyai tugas, antara lain:

a. Membantu sekretaris dalam membuat program jangka panjang dan

pendek, pelaksanaan dan pengorganisasiannya.

b. Membantu sekretaris dalam membina dan mengawasi pelaksanaan

tugas-tugas administrasi umum

c. Mengoordinasikan pelaksanaan dan pengurusan setiap kerja yang

ada dibawahnya

d. Membuat dan menyusun laporan tentang kepegawaian ,keuangan,

dan umum

Dengan adanya pemisahan penanganan administrasi perkara dan administrasi

umum, maka staf kepaniteraan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas dan

fungsinya membantu hakim dalam bidang peradilan, sedangkan tugas administrasi

yang lain dilaksanakan oleh staf sekretariat.

Kendati terdapat perbedaan dan pemisahan yang melahirkan dua unit kerja

yaitu kepaniteraan dan sekretariat, namun pembedaan dan pemisahan itu bersifat

integral dengan mengutamakan koordinasi dalam melaksanakan tugas pokok

pengadilan. Pertimbangan demikian melahirkan ketentuan bahwa panitera

Page 57: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

46

pengadilan merangkap sekretaris pengadilan, sebagaimana diatur dalam pasal 44

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama.49

E. WEWENANG PANITERA DAN SEKRETARIS

Susunan organisasi peradilan agama adalah sebagai berikut:

Susunan Organisasi Pengadilan Agama

Kelas I A

Ketua Wakil Ketua

Hakim Panitera/Sekret

Wakil Panitera Wakil

Kelompok

Fungsional :

1. Panitera

49 Ibid,.

Sub Kepaniteraa

Sub

Ke

Sub

Bagian

Keuanga

Sub

Bagian

Umum

Sub

Bagian

Kepegaw

Sub

Ke paniterapaniteraa n

aian

Page 58: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

47

Garis Komando Garis Koordinasi

Apabila dilihat dari bagan tersebut, pada bagan sebelah kanan, yaitu

hakim,dan sebelah kiri adalah panitera , dan jurusita, merupakan suborganisasi

fungsional peradilan yang berfungsi dan berwenang melaksanakan peradilan.

Sedangkan sebelah kiri juga terdapat dalam kotak panitera muda adalah pejabat

struktur yang ikut membantu kelancaran tugas pejabat dalam menjalankan fungsi

peradilan. Bagan sebelah kanan yang distrukturkan kebawah wakil sekretaris adalah

jabatan structural pendukung umum seluruh organisasi peradilan. Bagan ini

merupakan suborganisasi yang tidak terkait dengan fungsi peradilan atau penegakan

hukum. Namun tetap mempunyai peran besar dalam kelancaran organisasi.50

Dalam bagan, jabatan fungsional peradilan dihubungkan dengan garis-garis

putus. Hubungan antara pejabat fungsional pada dasarnya tidak bersifat struktural,

tetapi lebih ditekan pada hubungan yang bersifat fungsi peradilan. Ketua dan wakil

ketua sebagai unsur pimpinan seperti ditegaskan pada pasal 10 ayat 1 , hanya

mempunyai hubungan struktural dengan panitera, sekretaris, wakil panitera, wakil

sekretaris serta eselon yang distrukturkan dibawah wakil panitera dan wakil

sekretaris. Sedangkan terhadap hakim, ketua dan wakil ketua mempunyai hubungan

50 Sulaikin Lubis , Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Di Indonesia, (

Jakarta: Prenada Media Group, 2006), h. 87

Page 59: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

48

fungsional, karna hakim sebagaimana ditegaskan dalam pasal 11 ayat1 adalah

pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman.51

Fungsi wakil panitera, memimpin dan membagi semua tugas fungsional

peradilan, termasuk memimpin dan membawahi petugas fungsional murni yang

terdiri dari para panitera pengganti dan jurusita serta juru sita pengganti. Serta

petugas fungsional yang bersifat struktural yakni panitera muda52

Mengenai jumlah panitera muda, menurut pasal 26 ayat 2 tidak ditentukan.

Pembidangan yang rasional dihubungkan dengan jumlah panitera muda harus

melalui pendekaan realistik. Tidak semata-mata digantung atas pembidangan dan

bezetting formasi yang ditentukan. Tetapi lebih tepat disesuikan dengan volume

pekerjaan. Pengembangannya bisa nanti disesuaikan menurut kebutuhan nyata.

Misalnya didaerah pengadilan agama yang kecil dan volume pekerjaan tidak banyak,

tidak perlu organisasi, panitera muda dikembangkan melampaui kebutuhan.

Misalnya cukup dua orang dengan cara merangkap beberapa bidang.53

51 M Yahya Harahap,Kedudukan Kewenangan Dan Acara Peradilan Agama,

( PT Saran Bakti Semesta, 1997), h.109

52 Ibid.,

53 Erfaniah Zuhriah, Peradila Agama Di Indonesia Dalam Rentang Sejarah Dan

Pasang Surut,h.164

Page 60: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

49

Adapun gambaran komposisi tenaga kepaniteraan baik dilingkungan

peradilan agama maupun pengadilan tinggi agama masih didominasi oleh Semarang

dan Surabaya sama seperti halnya komposisi kepaniteraan PA , yakni 373 orang atau

10,8% dan 352 orang atau 10,2 %. Sedangkan jumlah terkecil pada peradilan agama

dilingkungan PTA Bangka Belitung , yakni 20 orang atau 0,6%.54

Kedudukan panitera yang juga merangkap sebagai sekretaris sangat penting,

sehingga panitera merupakan top leader dari semua pegawai (selain hakim) yang ada

di pengadilan. Kedudukan kepaniteraan sebagai unsur pembantu pimpinan berarti

segala tindakan dan aktifitas panitera sebagai pimpinan organisasi harus

dipertanggung jawabkan kepada ketua pengadilan. Panitera adalah pegawai terpilih

yang harus mampu mengelolah semua unsur yang ada dipengadilan, tidak hanya

kemampuan meyelesaikan pekerjaan, tetapi harus dapat menggerakkan staf,

memberi contoh keteladanan, pembentukan figur staf tangguh, berdedikasi, dan

loyalitas dalam tugas.55

54 Jaenal Aripin, Peradilan Agama Dalam Bingkai Reformasi Hukum Di

Indonesia, ( Jakarta: Kencana, 2008),h.331

55 Musthofa, Kepaniteran Pengadilan Agama, h. 35

Page 61: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

50

BAB III

PROFIL PENGADILAN

A. LETAK GEOGRAFIS

Pada saat penulis ingin melakukan penelitian nya, yang mana pada saat itu

gedung pengadilan agama Jakarta Selatan sedang dinon aktifkan dari kegiatannya

dikarnakan adanya perpindahan lokasi pengadilan agama Jakarta Selatan.

Perpindahan gedung pengadilan agama tersebut semula dari gedung /

bagunan fisik yang terletak di jalan Rambutan VI/48 Pejaten Barat Pasar Minggu

Jakarta Selatan pindah ke lokasi yang beralamat di jalan R.M Harsono RT.07/05 ,

Ragunan Jakarta Selatan sebelah selatan kantor Kementrian Pertanian.

Kemungkinan terjadi perpindahan gedung pengadilan agama Jakarta selatan

kelas I A ini dikarnakan bahwa gedung lama selain luas nya yang cukup kecil

sehingga tidak memungkinkan mencukupi para pengunjung pengadilan agama.

Alasan lain bahwa daerah tersebut sering kali mengalami kebanjiran apabila terjadi

musing hujan yang terus menerus , seingga mengkhawartikan kejadian yang tidak

diinginkan. Selain itu gedung lama tersebut sepertinya tidak memenuhi syarat

perkantoran pemerintahan setingkat walikota karena gedungnya berada ditengah-

tengah penduduk dan jalan masuk dengan kelas jalan III C.

Page 62: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

51

Penulis akan menggambarkan keadaan bagunan pada gedung lama. Jumlah

bangunan fisik / gedung pengadilan agama Kelas I.A Jakarta Selatan yang terletak di

jalan Rambutan VI/48 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan sejak 1 juni 2005

terjadi penambahan yaitu 1 gedung lagi yang terdiri dari dua ruang yang khusus

untuk ruangan tunggu sidang yang diperoleh dari biaya anggaran tahun 2005

sebanyak Rp.170.000.000,-(seratus tujuh puluh juta rupian). Serta mempunyai

sebuah mushollah berlantai dua yang paling atas diperuntukkan untuk mushollah

yang luas bangunanya 7 x 12 M2 (84 M2 ) dan lantai bawah digunakan untuk

menyimpan arsip perkara dengan luas 7 x 12 M2 (84 M2) sehingga keseluruhan

luasnya 168 M2. Sejak tanggal 5 desember 1996 bangunan induk pun diperlus lagi

dengan ruangan arsip berkas perkara seluas 65 M 2. Perlusan dan rehabilitasi

gedung pengadilan agama Jakarta Selatan kelas I A yang lama ini memang sering

terjadi beberapa kali sehingga berdasarkan data luas bangunan lama tersebut

seluruhnya adalah 1.108,2 M2. Serta luas taman dan halaman parkir 2686 M2.

Sehingga keseluruhan luas tanah nya 3.421 M2. Status kepemilikan gedung

penagdilan agama Jakarta Selatan kelas I A adalah milik Pemda DKI Jakarta.

Gedung baru pengadilan agama Jakarta Selatan kelas I A yang terletak di

jalan R.M Harsono RT 07/05 Ragunan Jakarta Selatan dibangun sejak tanggal 21

April 2008 sampai dengan 3 Desember 2008 (tahap I ) dengan anggaran sejumlah

Rp.6.501.077.000.,- (enam miliar lima ratus satu juta tujuh puluh tujuh ribu rupiah)

serta pembangunan tahap II tanggal 26 Februari 2009 sampai tanggal 3 Desember

Page 63: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

52

2009 dengan anggaran Rp. 6.489.230.980,-(enam miliar empat ratus delapan puluh

Sembilan ratus juta dua ratus tiga puluh Sembilan ratus delapan puluh rupiah ). Yang

mempunyai luas bangunan 2 lantai seluas 1.500 M2 dan luas tanah 6.144 M2.

beberapa ruangan baru yang terdapat dalam gedung baru pengadilan agama:

a. Ruang kerja ketua

b. Ruang kerja wakil ketua

c. Ruang kerja panitera sekreatris

d. Ruang kerja hakim

e. Ruang kerja wakil panitera

f. Ruang kerja kepaniteraan

g. Ruang kerja kesekretariatan

h. Ruang kerja panitera pengganti

i. Ruang kerja juru sita pengganti

j. Ruang kasir

k. Ruang server

l. Ruang sidang pengadilan agama Jakarta selatan sebnyak 5 buah

m. Ruang mediasi sebanyak 5 buah

n. Ruangruang arsip perkara sebanyak 2 buah

o. Ruang tunggu

p. Ruang parkir motor pegawai /karyawan

Page 64: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

53

Status tanah dan bangunan nya adalah bahwa sebidang tanah seluas 6.149

M2 berasal dari di Pengadilan tinggi agama Jakarta tahun 2007 sedangkan untuk

biaya pembangunanya seluas 1.500M2 terdiri dari dua lantai diperoleh dari DIPA

Pengadilan Agama Jakarta Selatan secara dua tahap. Bangunan ini merupakan

gedung pengadilan agama terbesar dan termegah di Indonesia.56

Penulis akan menguaraikan letak Geografis, Iklim dan Luas Wilayah

Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Dilihat secara astronomis wilayah pemerintahan kotamadya Jakarta Selatan

adalah seluas 145,73 Kilometer persegi (Km2) dan secara astronomis wilayah

kotamadya Jakarta Selatan terletak dan berada pada posisi 06’15’40,8’ Lintang

Selatan dan 106’45/0,00’Bujur Timur, serta berada pada kemiringan 26,2 meter

diatas permukaan laut. Jakarta Selatan. Yang bercirikan daerah yang beriklim khas

Tropis dengan temperatur udara sekitar 27,7’ celcius dengan kelembaban udara

rata-rata 75 % yang apabila disapu angin dengan kecepatan sekitar 0,2 knot

sepanjang tahun. Curah hujan mencapai ketinggian 2,596,7 mm setahun atau rata –

rata sekitar 85,8 mm perhari yang terjadi selama 182 hari dalam setahun. Curah

hujan tertinggi terjadi dalam bulan Januari (737,5 mm) dan Februari (425,3 mm).

Sedangkan didaerah Jakarta selatan itu sendiri terdapat Rawa / setu ( Setu

Babakan) wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah resapan air, dengan iklimnya

56 Laporan Tahunan 2009 Pengadilan Agama Jakarta-Selatan

Page 65: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

54

yang sejuk sehingga ideal dikembangkan sebagai wilayah penduduk. Didaerah

Jakarta Selatan juga banyak terdapat kegiatan usaha dan perkantoran yang besar

besar. Adapun wilayah Kotamadya Jakarta Selatan dimana merupakan wilayah

yuridiksi dari pengadilan agama Jakarta Selatan itu sendiri yaitu terdiri dari 65

Kelurahan terdiri dari:57

1. Kelurahan Jagakarsa meliputi:

a. Kelurahan Jagakarsa

b. Kelurahan Lenteng Agung

c. Kelurahan Srengseng

d. Kelurahan Ciganjur

e. Kelurahan Tanjung Barat

f. Kelurahan Cipedak

2. Kecamatan Pasar Minggu meliputi:

a. Kelurahan Pasar Minggu

b. Kelurahan Jati Padang

c. Kelurahan Ragunan

d. Kelurahan Pejaten Barat

e. Kelurahan Pejaten Timur

f. Kelurahan Kebagusan

57 www.pa-jaksel.net

Page 66: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

55

g. Kelurahan Cilandak Timur

3. Kecamatan Cilandak meliputi:

a. Kelurahan Cilandak Barat

b. Kelurahan Gandaria Selatan

c. Kelurahan Cipete Selatan

d. Kelurahan Lebak Bulus

e. Kelurahan Pondok Labu

4. Kecamatan Pesanggarahan Meliputi:

a. Kelurahan Pesanggarahan

b. Kelurahan Petukangan Utara

c. Kelurahan Petukangan Selatan

d. Kelurahan Ulujami

e. Kelurahan Bintaro

5. Kelurahan Tebet Meliputi:

a. Kelurahan Tebet Barat

b. Kelurahan Tebet Timur

c. Kelurahan Menteng Dalem

d. Kelurahan Kebon Baru

e. Kelurahan Bukit Duri

f. Kelurahan Manggarai

g. Kelurahan Manggarai Selatan

6. Kelurahan Setiabudi Meliputi:

Page 67: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

56

a. Kelurahan Setiabudi

b. Kelurahan Guntur

c. Kelurahan Pasar Manggis

d. Kelurahan Menteng Atas

e. Kelurahan Karet

f. Kelurahan Karet Kuningan

g. Kelurahan Karet Semanggi

h. Kelurahan Kuningan Timur

Penduduk Kotamadya Jakarta Selatan berjumlah 1.686.208 orang yang

terdiri dari:

1. Kecamatan Jagakarsa : 199.556

2. Kecamatan Pasar Minggu : 238.100 orang

3. Kecamatan Cilandak : 148.574 orang

4. Kecamatan Pesanggrahan : 150.938 orang

5. Kecamatan Kebayoran Lama : 224.119 orang

6. Kecamatan Kebayoran baru : 144.119 orang.87

7. Kecamatan Mampang Prapatan : 101.945 orang

8. Kecamatan Pancoran : 120.308 orang.

9. Kecamatan Tebet : 237.195 orang

10. Kecamatan Setiabudi : 108.451 orang

Page 68: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

57

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA

Pengadilan Agama yang telah ada sejak jaman kesultanan, secara yuridis

baru diakui oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 19 Januari 1882 dengan

dikeluarkannya surat keputusan No 24.58

Terhadap Stb. 1882 No. 152 para ahli hukum bersepakat bahwa hal tersebut

merupakan hasil dari teori Receptio In Complexu LWC Van den Berg.

Keberadaan Peradilan Agama mulai digugat ketika lahirnya teori Hukum Adat oleh

Van Vollen-Hoven dan Snouck Hurgronje dengan teori Receptie, akibat dari teori

tersebut pemerintah Hindia Belanda meninjau kembali kedudukan Peradilan Agama.

Karena Stb. 1882 No. 152 dianggap merupakan suatu kesalahan pemerintah Hindia

Belanda yang mengakui terbentuknya Peradilan Agama. Stb. 1882 No. 152 yang

intinya "memperlakukan Undang-Undang Agama", diganti dengan Stb. Tahun 1907

No. 204, Stb. Tahun 1919 No. 262 yang intinya "memperhatikan Undang-Undang

Agama".59

58 Staatblad 1882 No 152

59 Dadang Muttaqien, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang

Peradilan Agama Dalam Persfektif Sosiologi Hukum, artikel diakses pada 19 April

2010 dari http://msi-

uii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=259

Page 69: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

58

Pasca proklamasi kemerdekaan, tanggal 17 Agustus 1945 berdasarkan pada

Pasal II Aturan Peralihan kemudian dipertegas dengan Peraturan Presiden No. 2

pada tanggal 10 Oktober 1945 dalam Pasal 1, dijelaskan :

"Segala badan-badan negara yang ada sampai berdirinya Republik Indonesia pada

tanggal 17 Agustus 1945 selama belum diadakan yang baru menurut Undang-

Undang Dasar, maka tetap berlaku asal saja tidak bertentangan dengan Undang-

Undang tersebut"

Dengan demikian Peradilan Agama sebagai produk hukum kolonial Hindia

Belanda masih dipergunakan di Indonesia.

Dizaman pemerintahan Hindia Belanda Pengadilan Agama berkembang,

daerah demi daerah dalam keadaan yang tidak sama , baik namanya , wewenangnya

maupun strukturnya.60 Legitimasi keberadaan Pengadilan Agama waktu itu

didasarkan pada pasal 75 ayat (2) RegeringsReglement (RR) yang berbunyi :

“ Dalam hal terjadi perkara perdata antara sesama orang Indonesia asli atau

orang yang dipersamakan dengan mereka , maka mereka tunduk kepada putusan

59 Dadang Muttaqien dkk (ed), Peradilan Agama Dan Kompilasi

Hukum Islam Dalam Tata Hukum Indonesia, ( Yogyakarta : UII Pres , 1999), h.39

Page 70: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

59

hakim agama atau kepada masyarakat mereka menurut undang-undang agama

atau ketentuan-ketentuan agama mereka”.

Pada mulanya Pengadilan Agama di wilayah DKI Jakarta hanya terdapat tiga

kantor yang dinamakan Kantor Cabang yaitu :

a. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarat Utara

b. Kantor Pengadilan Agama Jakarta Tengah

c. Pengadilan Agama Istimewah Jakarta Raya sebagai induk

Ketiga kantor cabang tersebut termasuk dalam wilayah yuridiksi hukum

cabang Mahkamah Islam Tinggi Surakarta.

Kemudian pada tanggal 16 Desember 1976 telah keluar Surat Keputusan

Menteri Agama Nomor 71 Tahun 1976 yang menyatakan bahwa semua pengadilan

agama di profinsi Jawa Barat termasuk pengadilan agama yang berada di Daerah Ibu

Kota Jakarta Raya berada dalam wilayah Hukum Makhamah Islam Tinggi Cabang

Bandung.

Istilah Mahkamah Islam Tinggi kemudian berkembang menjadi Pengadilan

Tinggi Agama (PTA).

Setelah itu perpindahan Pengadilan Tinggi Agama Surakarta ke Jakarta

didasari oleh Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 61 Tahun

1985 , akan tetapi realisasi pelaksanaannya terjadi pada tanggal 30 Oktober 1987

Page 71: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

60

lalu secara otomatis wilayah hukum pengadilan agama di wilayah DKI Jakarta

menjadi wilayah hukum hukum pengadilan tinggi agama Jakarta.

Perkembangan yang terjadi dari masa ke masa bahwa terbentuknya kantor

pengadilan agama Jakarta Selatan merupakan jawaban dari perkembangan

masyarakat Jakarta.

Pada tahun 1967, ketika itu cabang dari pengadilan agama istimewa Jakarta

Raya berkantor di jalan otista raya Jakarta timur. Sebutan pada waktu itu adalah

cabang pengadilan agama Jakarta selatan.

Faktor terbentuk nya kantor cabang pengadilan agama Jakarta Selatan adalah

sesuai dengan banyaknya jumlah penduduk dan bertambahnya pemahaman

penduduk serta tuntutan masyarakat Jakarta Selatan yang wilayahnya cukup luas.

Kantor pengadilan agama selalu mengalami perpindahan tempat. Sebut saja

pada tahun 1976 gedung kantor cabang pengadilan agama pindah ke Blok d

Kebayoran Baru Jakarta Selatan dengan menempati serambi mesjid Syarief

Hidayatullah dimana pada waktu itu sebutan kantor cabang pun dihilangkan menjadi

pengadilan agama Jakarta Selatan.

Penetapan tempat tersebut adalah inisiatif dari kepala Kandepag Jakarta

Selatan. Penetapan kantor diserambi masjid tersebut hanya bertahan sampai pada

tahun 1979.

Page 72: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

61

Pada bulan September tahun 1979 kantor pengadilan agama pun kembali

mengalami perpindahan tempat ke gedung baru di jalan Ciputat Raya Pondok Pinang

dengan status tanah milik PGAN Pondok Pinang , selanjutnya pindah lagi ke jalan

Rambutan VII No 48 Pejaten barat Pasar Minggu Jakarta selatan dimana gedung ini

didapat dari hibah PEMDA DKI Jakarta.61

Gedung pengadilan agama Jakarta selatan ini mengalami pembenahan

pembenahan fisik lambat laun baik fisik mapuan non fisik. Dan pada akhirnya

berpindah kembali kantor nya ke jalan R.M Harsono RT 07/05 Ragunan Jakarta

Selatan dimana gedung baru ini merupakan gedung termewah dan terbesar

dibanding kantor kantor pengadilan agama lainnya di Indonesia.

Dasar hukum dan landasan kerja pembentukan pengadilan agama Jakarta

Selatan sebagai salah satu instansi yang melaksanakan tugasnya adalah sebagai

berikut:62

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 pasal 24

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

5. Peratuiran Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975

61 www.pa-jaksel.net 62 Ibid,

Page 73: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

62

6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983

7. Peraturan/ Intruksi/Edaran Mahkamh Agung RI

8. Instruksi Dirjen Bimas Islam /Bimbingan Islam

9. Keputusan Mentri Agama RI Nomor 69 Tahun 1963 tentang pembentukan

peradilan agama Jakarta Selatan

10. Peraturan peraturan lain yang berkaitan dengan tata kerja dan wewenang

pengadilan agama

B. STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi pengadilan agama Jakarta Selatan terdiri dari unsur pimpinan

pengadilan agama ( yang terdiri dari seorang ketua dan wakil ketua) , hakim,

panitera sekretaris , dibantu oleh wakil panitera yang membawahi tiga orang kepala

sub kepaniteraan (panitera muda), dan wakil sekretaris yang membawahi tiga orang

kepala sub bagian , panitera pengganti , jurusita , jurusita pengganti , calon hakim

dan beebrapa orang staff/pelaksana serta dibantu orang sebagai tenaga honorer.

Page 74: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

63

Dibawah ini adalah bagan struktur pengadilan agama Jakarta Selatan sesuai

dengan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

1996:

Page 75: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

64

1.

Dra

. H

j. N

oor J

anna

h A

ziz,

MH

. C

.1

2.

Drs

. H

j. A

i Zai

nab,

SH

. C

.2

3.

H.

Muh

. Kai

lani

, SH

., M

H

C.3

4D

ra

10.

N

11.

12.

Drs

. ur

hafiz

al, S

H.,

MH

. C

.10

Dra

. H

j. Fa

chan

ah, M

. M.H

um.

C.1

1

Drs

. So

hel,

SH.

C.1

2

13D

ra

WA

KIL

KE

TU

A

Drs

. Yas

ardi

n, S

H.,

MH

.

H A

K I

M

PAN

MUD

. KA

SUBB

AG

. PA

NM

UD. G

UGA

TAN

PA

NM

UD. H

UKUM

KA

SUBB

AG

. KEU

AN

GA

N

KASU

BBA

G. U

MUM

H A

K I

M

WA

KIL

SE

KR

ET

AR

IS PA

NIT

ER

A /

SEK

RE

TA

RIS

WA

KIL

SE

KR

ET

AR

IS

Dra

. Am

inah

Hj.

Ghi

zar F

au’a

h SH

. D

wia

rti Y

ulia

ni, S

h.

Drs

. Ida

Fitr

iyan

i

STA

F

Moh

. Ham

bali,

SH

.

1.

a’ila

tun ST

AF

Drs

. Moh

amm

ad T

aufik

1.

rna

Kur

nia,

SH

.

STA

F

Yun

i Win

arti,

SH

I.

1.

umiy

ati ST

AF

Ahm

ad Ir

fan,

SH

.

1.

urai

ni, S

H.

STA

F

Tegu

h M

agza

n, S

H.

1.

. Fah

at, S

H.

STA

F

PAN

ITE

RA

PE

NG

GA

NT

I

1.

M. Y

asin

, SH

.

2.

End

ing

Bach

tiar,

SH.

3W

d

1.

ra. M

urni

ati

2.

iti S

auda

h, S

H.

3.

urha

yati,

SH

.

JUR

USI

TA

JUR

USI

TA

PE

NG

GA

NT

I

10.

r. Si

ti K

holif

ah, S

H.

11.

ahru

m, S

H

12.

atho

ny, S

H.

1.

2.

. Zam

rud

Naj

ib, S

E.

hmad

Fur

qoni

, SE.

7.

afas

8.

udio

no

1.

urdi

ansy

ah, S

E.

Page 76: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

65

Dilihat dari bagannya bahwa struktur panitera/sekretaris masih merangkap

sedangkan dalam UU no 3 Tahun 2006 peradilan agama menyatakan bahwa panitera

dan sekretaris pengadilan agama tidak merangkap. Jadi bisa dikatakan bahwa

pengadilan agama Jakarta selatan ini belum mengaplikasi Undang-undang tersebut

dan belum memenuhi peraturan perundang-undangan.63

Pada saat penulis melakuan penelitian dan mengkroscek hal tersebut .Alasan

yang menjadi dasar pertimbangan khususnya dari ketua pengadilan agama Jakarta

Selatan ada beberapa factor yang mempengaruhi diantara adalah:64

a. Permasalahan yang sampai saat ini masih dibicarakan dalam rapat kerja

nasional seluruh badan peradilan mengenai inslunisasi yang belum selesai

dari MENPAN (Menteri Pendayagunaan Apartur Negara)

b. Sedangkan pengadilan agama Jakarta Selatan hanya sedang menunggu

hasil inslunisasi tersebut agar segera keluar dalam bentuk Surat Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)

c. Hubungan pengadilan agama dengan mahkamah agung sendiri yang mana

fungsi Mahkamah Agung itu sendiri adalah sebagai pengaturan dan

pengawasan , menurut UU No 14 Tahun 1985 pasal 79 ketentuan ini

63 Wawancara pribadi dengan wakil pengadilan agama Jakarta selatan

Bapak Yasardin pada tanggal 14 April 2010

64 Ibid,

Page 77: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

66

berguna sebagai kelancaran jalannya peradilan dan juga kewenangan ini

biasa disebut dengan rule making, bukan law making , atau bergerak

hanya dibidang acara.65 Dimana dalam hubungan ini dikatakan oleh wakil

ketua pengadilan agama sudah selesai. Dengan kata lain pengadilan

agama Jakarta Selatan dalam mendesak mahkamah agung untuk

mengeluarkan surat edaran atau peraturan mahkamah agung sudah

dilakukan dan selesai hanya tinggal menunggu surat Keputusan dari

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) saja.

d. Jadi pada saat ini pengadilan agama masih menggunakan peraturan

perundang-undangan yang lama. Kalaupun inslunisasi tersebut sudah

selesai pasti akan dipisah antara Panitera dan sekretaris. Dan secara

otomatis pengadilan agama akan menggunakan peraturan perundang-

undangan yang baru.

Faktor yang menjadi pertimbangan ketua pengadilan agama belum

mengaplikasikan permasalahan tersebut adalah bagaimana kondisi nya apabila kedua

jabatan itu dipisahkan, pertimbanangnya mengenai tunjangan untuk seorang

sekretaris disemua badan peradilan berdasarkan kelas kelas masing-masing selama

inslunisasi itu belum selesai dan surat keputusannya belum keluar. Sebenarnya di

pengadilan agama Jakarta Selatan itu sendiri sudah mempunyai calon calon yang

65 Busthanul Arifin , Pelembagaan Hukum Islam Di Indonesia : Akar , Sejarah ,

Hambatan dan Prospeknya , (Jakarta: GemaINsani Press , 1996 ) , h.110

Page 78: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

67

akan dijadikan sebagai ketua sekretaris kelak. Sehingga apabila memang terjadi

pemisahan jabatan pengadilan agama Jakarta Selatan telah siap dengan organ baru

yaitu ketua sekretaris pengadilan. Faktor lain adalah masalah biaya yang akan

dikeluarkan oleh Negara apabila terjadi pemisahan organ tersebut. Negara akan

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit mengenai permasalah ini.

Dan pada saat penulis melakukan penelitiannya telah terjadi acara

pergantian panitera/sekretaris di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Acara

Pelantikan Panitera/Sekretaris baru yakni Bapak Drs . Ach Djufri , SH menggantikan

Panitera/sekretaris lama yaitu Drs.Hj.Aminah yang mana sekarang beliau menempati

pengadilan agama Kerawang. Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua

Pengadilan agama Jakarta Selatan dan dihadiri oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama

DKI Jakarta.66

66 www.pa-jaksel.net

Page 79: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

68

C. TUGAS TUGAS PEJABAT PENGADILAN

Sebagai perbandingan, penulis akan menguraikan tugas tugas dari para

pejabat/petugas pengadilan agama Jakarta Selatan selain yang sudah tertulis dalam

peraturan perundang-undangan , tugas tugas mereka adalah:67

1. Ketua

Merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengadilan agama

serta mengawasi, mengevaluasi , dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai

dengan kebijakan teknis Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

2. Wakil Ketua

Mewakili ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam hal: merencanakan

dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi peradilan agama serta mengevaluasi

dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan teknis Pengadilan

Tinggi Agama Jakarta dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Hakim

Mencatat dan meneliti berkas perkara yang diterima, menentukan hari sidang ,

menyidangkan perkara , membuat keputusan /penetapan, mengevaluasi dan

menyelesaikan perkara yang ditanda tangani serta melaksanakan tugas khusus

sebagai hakim mediator dan hakim pengawas bidang ; administrasi perkara ,

67 Laporan tahunan 2009 Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Page 80: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

69

administrasi umum , atau manajemen peradilan , dan melaporkan pelaksanaan

tugas kepada Ketua Pengadilan Agama.

4. Panitera/Sekretaris

Merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis dibidang

administrasi perkara , administrasi peradilan dan administrasi umum

dilingkungan pengadilan agama serta mengawasi, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan teknis peradilan

agama dan peraturan perundang-undangan.

5. Wakil Panitera

Mewakili panitera dalam hal: merencanakan dan melaksanakan pemberian

pelayanan teknis dibidang administrasi perkara dan administrasi peradilan

dilingkungan peradilan agama serta mengawasi , mengevalusi dan melaporkan

pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan teknis pengadilan agama dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku

6. Wakil Sekretaris

Mewakili sekretaris dalam hal:

Merencanakan dan melaksanakan pemberian pelayanan teknis bidang

adminstrasi umum dilingkungan pengadilan agama serta mengawasi ,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksnaan tugas sesuai dengan kebijaksanan

teknis pengadilan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Panitera Muda Gugatan

Page 81: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

70

Merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan gugatan, melakukan

adminitrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara , meyimpan berkas

perkara yang masih berjalan dan urusan lainnya yang ada hubungannya dengan

gugatan serta mengawsasi , mengevalusi dan melaporkan pelaksanaan tugas

kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan ketua pengadilan

agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Panitera Muda Permohonan

Merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan permohonan , melakukan

adminitrasi perkara , mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas

perkara yang masih berjalan dan urusan lainnya yang ada hubungannya dengan

perkara perdata serta mengawasi , mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh ketua

pengadilan agama dan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

9. Panitera muda hukum

Merencanakan dan melaksanakan urusan kepaniteraan hukum, mengumpulkan ,

mengolah dan mengkaji data , menyajikan statistik perkara , menyimpan arsip

berkas perkara yang masih berlaku , melakukan adminitrasi pembinaan hukum

agama , melaksanakan hisab rukyat dan tugas lain serta mengawasi ,

mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh ketua pengadilan agama dan peraturan

perudang-undangan yang berlaku.

10. Kasubag. Umum

Page 82: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

71

Bertugas sebagai penyelenggara surat meyurat , bertanggung jawab atas

pengadaan barang, kebersihan dan keindahan gedung/kantor serta

lingkungannya dan berwenang memberi penilaian terhadap bawahannya (DP 3)

serta memberi teguran kepada bawahannya, melaksanakan urusan perlengkapan

rumah tangga dan perpustakaan serta mengawasi, mengevaluasi dan

melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebjaksaan yang

telah ditetapkan oleh ketua pengadilan agama dan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

11. Kasubag keuangan

Merencanakan dan melakukan pengurusan keuangan kecuali mengenai

pengelolah biaya perkara serta mengawasi , mengevalusi dan melaporkan

pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan kebijkasanaan yang ditetapkan

oleh ketua pengadilan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12. Kasubag kepegawaian

Bertanggung jawab atas terselenggaranya SIMPEG dilingkungan pengadilan

agama Jakarta Selatan ,merencakan dan melaksanakan penyelesaian urusan

kepegawaian serta mengawasi memgevaluasi dan melaporkan pelaksanaan

tugas kepada atasan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh ketua

pengadilan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Panietra pengganti

Membantu hakim dalam hal: mengikuti dan mencatat jalannya persidangan

perkara , membuat PHS , membuat berita acara persidangan , mengetik putusan

Page 83: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

72

/ penetapan , membuat laporan tentang penundaan hari sidang dan perkara yang

diputus berikut amar putusannya, memutasi perkara yang sudah selesai ,

mengevaluasi dan laksanakan tugas khusus serta melaporkan pelaksanaan tugas

atasan.

14. Juru sita

Sebagi koordinator para juru sita pengganti , membantu majlis hakim dalam

pemanggilan para pihak atau saksi saksi untuk menghadiri persidangan ,

pengucapan ikrar talak, melaksanakan penyitaan , menjalankan putusan hakim

(eksekusi), meyampaikan, pemberitahuan isi putusan , membuat berita iklan/

pengumuman dan melaksanakan tugas khusus serta melaporkan pelaksanaan

tugas kepada atasan/pimpinan.

15. Juru sita pengganti

Membantu majlis hakim dalam pemanggilan para pihak atau saksi saksi untuk

menghadiri persidangan , pengucapan ikrar talak, melaksanakan penyitaan ,

menjalankan putusan hakim (eksekusi), meyampaikan, pemberitahuan isi

putusan , membuat berita iklan/ pengumuman dan melaksanakan tugas khusus

serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan/pimpinan.

16. Pengadministrasi perkara gugatan

Mengadminitrasi permohonan perkara gugatan yang masuk , mencatat tanggal

penunjukan majlis hakim , tanggal putusan , diktum amar putusan , perkara

banding, dan kasasi , hasil evaluasi , melaksanakan tugas khusus serta

melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala sub kepaniteraan gugatan.

Page 84: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

73

17. Pengadministrasi keuangan perkara

Mencatat , menerima, meneliti keuangan perkara, menyiapkan dan

merekapitulasi data-data keuangan , berdasarkan peraturan serta melaporkan

pelaksanaan tugas kepada atasan.

18. Kasir

Mengadministrasi perkara dan menerima uang panjar perkara yang masuk ,

mencatat tanggal penunjukan majlis hakim, Tanggal putusan, tanggal putus,

diktum amar putusan, perkara banding, dan kasasi, hasil evaluasi, melaksanan

tugas khusus serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.

19. Pengadministrasi akta cerai

Mengadministrasikan permohonan yang masuk, mencatat tanggal penunjukan

majlis hakim, tanggal putusan, diktum amar putusan, perkara banding, dan

kasasi, hasil evaluasi, membuat dan mencatat akta cerai serta menyerahkannya

kepada para pihak, melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.

20. Pengolah data

Membantu mencatat dan merekapitulasi data perkara, meyiapkan laporan

perkara, merencanakan kegiatan dan pengolahan program, merencanakan

kegiatan, dan pengelolahan program komputer perkara, mempelajari komsep

ketikan, meyiapkan peralatan dan bahan, mengetik konsep, memeriksa/

mengoreksi, memperbaiki dan menyampaikan hasil ketikan putusan/penetapam

serta hakim dan atau panitera muda hukum serta melaporkan pelaksanaan tugas

kepada atasan.

Page 85: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

74

21. Pengadminitrasi umum sub kepanitraan hukum

Membantu mencatat dan merekapitulasi data perkara, meyiapkan peralatan dan

bahan pengolah arsip perkara, meyiapkan peralatan dan bahan pengolah

perpustakaan pengadilan agama Jakarta Selatan, serta melaporkan pelaksanaan

tugas kepada atasan/panitera muda hukum

22. Bendahara ATK

Melaksanakan administrasi barang dalam hal pengadaan, penerimaan,

penyimpanan, pendistribusian, meneliti kode barang inventaris dan menyiapkan

bahan laporan keadaan barang, persiapan data, melaporkan pelaksanaan tugas

kepada kepala sub bagian umum.

23. Bendahara Rutin

Mengonsep rencana pembiayaan kegiatan, menyusun dan mengajukan SPP ke

KPKN, mengambil uang ke Bank, kantor pos, KPKN, memelihara dan

melakukan pembukuan, meneliti pengeluaran uang, membayar gaji dan dana

pelaksanaan kegiatan, melakukan pungutan dan penyetoran pajak, membuat

laporan pertanggung jawaban/SPJ, ikhtisar keuangan dan registrasi kas

berdasarkan ketentuan yang berlaku serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada

kepala sub bagian keuangan.

24. Pembuat Daftar Gaji

Menerima, menghimpun dan meneliti pelaksanaan anggaran, membuat

rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran anggaran, membuat penggunaan

anggaran, serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada sub bagian keuangan.

Page 86: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

75

25. Penata Berkas

Menerima, membuka, mengarahkan, mencatat, memberi nomor,

mendistribusikan surat-surat kepada unit pengolah dan menata berdasarkan

klasifikasi dan indeks, memelihara dan menemukan kembali surat bila

diperlukan serta melaporkan tugas pelaksanaan kepada kepala subagian umum.

26. Pengadministrasian umum

Menerima, mencatat, merekapitulasi data kesejahteraan pegawai, merencanakan

kegiatan dan pengolahan data tata usaha kepegawaian serta meneliti, melihara,

meyusun file kepegawaian, membuat statistik kepegawaian, mempelajari

konsep ketikan, meyiapkan bahan dan peralatan, mengetik konsep, memeriksa

dan pengoreksi, memperbaiki hasil ketikan dan menyampaikan hasil ketikan

pelaksanaan tugas kepada kepala sub bagian kepagawain.

27. Caraka/pesuruh

Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja, melakukan pekerjaan kebersihan

kantor/gedung dan halaman (kolom ikan dan tanaman ) , serta peralatan kantor ,

meyiapkan daftar absensi hadir dan pulang pegawai. Merekapitulasi serta

melaporkan kepada kepala sub bagian kepegawaian, meyiapakan dan

memberikan nomor urut sidang kepada para piahak.

28. Sopir

Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja, memeriksa perlengkapan,

mejalankan, merawat dan menjaga kebersihan kendaraan dinas serta

melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala sub bagian umum.

Page 87: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

76

29. Petugas Jaga Malam

Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja, melakukan pekerjaan pengamanan

kantor/gedung beserta barang–barang yang ada didalamnya, menjaga keamanan

kantor dimalam hari, melaksanakan tugas lain serta melaporkan pelaksanaan

tugas kepada kepala sub bagian umum.

30. Tenaga Honorer juru ketik

Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja, mempelajari konsep gugatan

/permohonan , mengetik konsep gugatan /permohonan pada komputer program ,

memeriksa /mengoreksi, memperbaiki dan menyampaikan hasil ketikan kepada

panitera muda permohonan.

31. Operator IT

Mempersipakan bahan dan peralatan kerja, membuat dokumtasi kegiatan

kantor, mengetik, mengedit dan membuat berita kedalam web site pengadilan

agama, mempelajari konsep putusan/penetapan, mengetik konsep,

memeriksa/mengoreksi, memperbaiki dan menyampaikan hasil ketikan

putusan/penetapan kepada wakil panitera.

32. Petugas kebersihan/pesuruh

Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja, melakukan pekerjaan kebersihan

kantor/gedung dan halam serta peralatan kantor , melaksanakan tugas lain serta

melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala sub bagian umum.

33. Keamanan

Page 88: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

77

Mempersiapkan bahan dan peralatan kerja, melakukan pekerjaan pengamanan

para pihak dan tamu/pengunjung pengadilan agama Jakarta Selatan,

menyiapkan dan memberikan nomor urut kepada para pihak, melaksanakan

tugas lain serta melaporkan pelaksanaan tugas kepada wakil panitera.

Page 89: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

78

BAB IV

ANALISIS UU NO 7 TAHUN 1989 SETELAH DIAMANDEMEN

A. PROSES LAHIRNYA UU NO 3 TAHUN 2006

Secara garis besar ada 4 (empat) tahapan yang harus dilalui dalam proses

penyusunan peraturan perundang-undangan yaitu:68

1. Persiapan Pembentukan Atau Perencanaan UU ( Perencanaan, Penyusunan,

Perumusan)

Kegiatan Perencanaan Pembentukan Peraturan Perundang-undang dilakukan

oleh pemerintah bersama DPR yang dikoordinasi oleh Badan Legislasi DPR,

dalam suatu Proglam Legislasi Nasional (Prolegnas). Prolegnas adalah instrumen

Perencanaan Program Pembentukan Undang-Undang yang disusun secara

berencana , terpadu, dan sistematis. Penyusunan ini dilakukan setiap lima tahun

secara rutin bisa dievaluasi atau direncanakan ulang pada setiap tahunnya. Usulan

yang berasal dari DPR bisa bersumber dari Badan Legislasi, Komisi, Gabungan

Komisi, dan Anggota. Dalam rapat Parimurna DPR, kemudian diputusan apakah

RUU itu disetujui tanpa perubahan, disetujui dengan perubahan, atau penolakan.

68 A. Ghani Abdullah & Ismail Hasani, Pengantar Ilmu Perundang-Undangan,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006, h. 60

Page 90: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

79

2. Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan.

Pembahasan RUU terdiri atas dua tingkat pembicaraan. Pembicaraan tingkat

pertama diadakan dalam rapat komisi, rapat baleg ataupun pansus. Sedangkan

pembicaraan tingkat dua diadakan dalam sidang Paripurna DPR untuk menyetujui

RUU tersebut.69

Pembicaraan tingkat I meliputi urutan:

a. Pandangan fraksi-fraksi, atau DPD

b. Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU)

c. Mengundang pimpinan lembaga Negara atau lembaga lain apabila materi

RUU berhubungan dengan lembaga negara lain

d. Diadakan rapat intern

Pembicaraan tingkat II adalah pengambilan keputusan dalam sidang Paripurna

yang didahului oleh:

a. Laporan hasil pembicaraan tingkat I

b. Pendapat akhir fraksi

c. Pendapat akhir presiden yang disampaikan oleh menteri yang

mewakilinya

69 Maria Farida Indri Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan Dasar-dasar Dan

Pembentukannya, (Yogyakarta : Kanisius , 1998),h. 142

Page 91: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

80

3. Pengesahan Rancangan Peraturan Perundang-undangan

Setelah selesai pembahasan maka sebuah RUU akan disahkan menjadi UU.

Pengesahan dilakukan Presiden sebagai kepala Negara dengan memberikan

nomor, serta membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu selambat

lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak RUU itu disetujui bersama oleh DPR dan

Presiden.

4. Pengundangan Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan

Pengundangan adalah aktivitas lanjutan dari tahapan penyusunan peraturan

perundang-undangan, yang merupakan petanda bahwa sebuah peraturan telah

berlaku, dengan menetapkannya di dalam lembaran Negara atau berita Negara.

Sesudah diundangkan , sebuah peraturan dianggap berlaku dan mengikat.

Pada dasarnya pemerintah memiliki kewajiban menyebarluaskan peraturan

perundang-undangan yang telah diundang-undangkan. Tujuan penyebarluasan ini

adalah agar semua orang mengetahui bahwa telah terbit suatu peraturan yang telah

diundang-undangkan, sehingga semua subyek hukum bisa mematuhinya. Selain

fungsinya agar semua orang mengetahui peraturan tersebut fungsi lain adalah bahwa

perundang-undangn mempunyai kekuatan mengikat. Yang mana setelah UU tersebut

diumumkan dan diundang secara resmi maka orang dianggap sudah tahu isinya. Dan

Page 92: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

81

ini yang disebut dnegan “ fiksi hukum” yang sudah dirubah oleh yurisprudensi

dalam putusan mahkamah agung pada tahun 1955.70

Perubahan undang-undang No 7 Tahun 1989 menjadi UU No 3 Tahun 2006

tentang peradilan agama ini sebenarnya telah dirintis sejak zaman pak Zain Badjeber

yang pada saat itu beliau masih menjabat sebagai ketua Balegnas ( Badan Legislasi

Nasional). Beliaulah yang memprakarsai upaya perubahan undang-undangan

peradilan agama beserta tokoh-tokoh peradilan agama. Upaya perubahan tersebut

dapat terlaksana dengan adanya penjelasan dan lobi-lobi dalam forum-forum

silahturahmi dengan anggota DPR. Bahkan konsep dasar yang kemudian menjadi

rancangan undang-undang inistif DPR adalah berasal dari tokoh-tokoh peradilan

agama itu sendiri.

Akan tetapi, pada tahun 2004 semua itu tidak selesai, sebabnya akan ada

pemilu sehingga banyak tekanan politik. Sehingga terjadi pergantian anggota dewan

yang menyebabkan proses tersebut dimulai dari nol lagi. Sebenarnya proses

pembahasan rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang

No 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama tersebut atas usul DPR RI dilalui dengan

proses yang cukup banyak, dan juga banyak hal-hal yang tidak terungkap.

70 Amiroeddin Syarif , Perundang-Undangan Dasar , Jenis dan teknik

membuatnya, ( Jakarta : PT Bina Askara , 1987),h.75

Page 93: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

82

RUU ini agak lambat dibandingkan dengan perubahan undang-undang

lingkungan peradilan umum, dan undang-undang lingkungan peradilan tata usaha

negara. Pada saat ini Rancangan Undang-Undang Peradilan Militer masih dibahas di

DPR.71

Dan apabila dijelaskan akan memakan banyak tempat dan waktu. Jadi

penulis akan menguraikan perjalanan pentingnya saja. Proses tersebut dapat

diilustrasikan sebagai berikut:72

1. Surat pengusul tanggal 27 April 2005 kepada pimpinan DPR RI tentang

penyampaian Rancangan Undang-Undang Usul Inisiatif DPR RI tentang

perubahan atas Undang-undang No 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

2. Sesuai pasal 130 ayat (4) tata tertib DPR RI Tahun 2005, rancangan undang-

undang dimaksud diberitahukan atau dibagikan kepada anggota dewan

dalam rapat paripurna pada tanggal 02 Mei 2005

71 Andi Syamsu ‘Alam , Implikasi Revisi Undnag-Undang Nomor 7 Ttahun 1989

Tentang Peradilan Agama dan Langkah Strategis Bagi Praktisi Hukum Pengadilan

Agama, Al-Mawarid XVII(2007): H. 16

72 M .Isnur , Peradilan Agama Dan Kewenangan Menangani Ekonomi Syariah

(Studi Krisi Terhadap UU No 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas UU No 7 Tahun

1989),Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , 2007), h.

68

Page 94: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

83

3. Pendapat fraksi-fraksi atas RUU usul inisiatif tentang perubahan atas

undang-undang No 7 tahun 1989 tentang peradilan agama untuk menjadi

rancangan undang-undang usul DPR RI disampaikan dalam rapat paripurna

pada hari selasa, 17 Mei 2005

4. Surat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia kepada presiden

Republik Indonesia Nomor : RU.02/4426/DPR RI/2005 tanggal 30 Juni

2005, perihal usul DPR RI mengenai Rancangan Undang-Undang tentang

perubahan atas Undang-Undang No 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama

berikut draf rancangan Undang-Undang yang telah disempurnakan.

5. Surat jawaban presiden Republik Indonesia kepada pimpinan Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 65/Pres/B/2005 tanggal 25

Agustus 2005 perihal: penunjukan wakil untuk membahas rancangan

undang-undang tentang perubahan atas undang-undang No 7 Tahun 1989

tentang peradilan agama, yaitu Menteri hukum dan hak asasi manusia dan

Menteri agama Republik Indonesia.

6. Berdasarkan keputusan rapat badan musyawarah tanggal 26 Mei 2005

diputuskan bahwa rancangan undang-undang tentang perubahan atas

undang-undang No 7 Tahun 1989 dibahas dan ditanda tangani oleh komisi

III

7. Pembicaraan tingkat I atau pembahasan atas rancangan undang-undang

tersebut dilakukan mulai tanggal 24 Januari 2006 sampai dengan 13

Page 95: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

84

Februari 2006 antara komisi III dengan menteri hukum dan hak asasi

manusia dan menteri agama Republik Indonesia

8. Pembicaraan tingkat II atau pengambilan keputusan atas rancangan undang-

undang tentang perubahan atas undang-undang No 7 Tahun 1989 tentang

peradilan agama disampaikan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan

Rakyat Indonesia pada hari selasa, tanggal 21 Februari 2006 dipimpin oleh

wakil ketua DPR RI atau Korpolekku (H. Soetardjo Soerjogoeritno, B.Sc.)

9. Surat keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia nomor : 06/DPR-RI/

2005-2006 ) tanggal 21 Februari 2006 tentang persetujuan Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tentang perubahan atas undang-

undang No 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama

10. Surat ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pengantar

persetujuan rancangan atas undang-undang Republik Indonesia tentang

perubahan atas undang-undang No 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama.

11. Naskah rancangan undang-undang tentang perubahan atas undang-undang

No 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama yang telah mendapat persetujuan

dalam rapat paripurna tanggal 21 Februari 2006

Proses penyusunan dan pembahasan perubahan undang-undang No 7 Tahun

1989 tentang peradilan agama tidak mengalami hambatan yang cukup berarti, semua

pihak dan fraksi menerima. Ini terlihat tidak ada tanggapan yang begitu serius dan

menjadi kontroversi.

Page 96: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

85

Dalam Undang-undang No. 3 Tahun 2006 tersebut, di samping merubah

ketentuan pembinaan teknis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial

pengadilan oleh Mahkamah Agung seperti diatur pada Pasal 5 (dalam UU No. 7

Tahun 1989 Pasal 5 pembinaan teknis dilakukan oleh Mahkamah Agung RI

sedangkan pembinaan non teknis (organisasi, perlengkapan, kepegawaian dan

keuangan) dilakukan oleh Departemen Agama.73

Latar belakang yang menyebabkan munculnya amandemen baru UU

peradilan agama yaitu UU No 3 Tahun 2003 tentang Peradilan agama adalah

perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah yang tumbuh pesat di Indonesia,

seperti perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal dengan instrumennya

obligasi dan reksadana syariah, pegadaian syariah, dana pensiun syariah, lembaga

keuangan syariah, dan lain lain, yang membawa pengaruh terhadap kehidupan

masyarakat Indonesia. Serta trend ekonomi syariah yang mana awal mula berdirinya

Bank Muamalat Indonesia ( BMI) yang mengakomodir prinsip bagi hasil dimana

menrupakan prinsip syariat islam. Dimana pertimbangan Dewan Perkawilan Rakyat

dengan menyetujui penambahan kewenangan perekonomian syariah dengan alasan

bahwa perekonomoian syariah merupakan bidang perdata yang secara sosiologis

73 Andi Syamsu Alam, Implikasi Revisi Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama dan Langkah Strategis Bagi Praktisi Hukum Pengadilan

Agama, h.16

Page 97: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

86

merupakan kebutuhan umat islam untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara

syariat .74

B. PERUBAHAN PERUBAHAN PENTING DALAM UU NO 3 TAHUN

2006

Dengan adanya perubahan hirarki di lingkungan pengadilan agama dan

terjadinya perkembangan dibidang ekonomi syariah pada tahun 2006 dikeluarkannya

UU No 3 Tahun 2006 Perubahan atas UU No7 Tahun 1989 tentang pengadilan

agama . Dalam pertimbangan hukum undang-undang ini disebutkan bahwa peradilan

agama merupakan lingkungan peradilan dibawah Mahkanah Agung. Bahwa

ketentuan yang terdapat dalam UU No 7 tahun 1989 tentang peradilan agama sudah

tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.75

74 Illy Yanti, Hukum Islam Pasca Lahirnya Undang-Undang No 3 Tahun

2006,artikel diakses padatanggal19Aprli2010dari http://www.jurnalalrisalah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=73

:hukum-islam-di-indonesia-pasca-lahirnya-undang-undang-no-3-tahun-

2006&catid=38:al-risalah-volume-7-nomor-2-desember-2007&Itemid=55

75 Gemala Dewi (ed), Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Di Indonesia,

(Jakarta:Kencana, 2006), h.58

Page 98: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

87

Dalam UU ini terdapat 24 perubahan, perubahan itu diantaranya adalah

sebagai berikut:76

a. Ketentuan pasal 2 diubah menjadi:

Peradilan agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat

pencari keadilan yang beragama islam mengenai perkara tertentu (dalam UU

No 7 Tahun 1989 semula perkara perdata tertentu ) sebagaimana dimaksud

dalam undang-undang ini.

Penjelasannya adalah yang dimaksud dengan rakyat pencari keadilan adalah

setiap warga Negara Indonesia maupun orang asing yang mencari keadilan

pada pengadilan Indonesia.

b. Diantara pasal 3 dan 4 disisipkan pasal 3A yang menentukan:

Dilingkungan peradilan agama dapat diadakan pengkhususan pengadilan yang

diatur dalam undang-undang

Penjelasan dari pasal ini adalah pengadilan khusus dalam lingkungan PA yaitu

pengadilan syariah islam yang diatur dengan UU Mahkamah Syariah di

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang dibentuk berdasarkan UU

No18/2001 tentang otonomi khusus bagi provinsi daerah istimewah aceh

76 Abdul Manan , Etika Hakim Dalam Penyelenggaraan Peradilan : Suatu

Kajian Dalam Sistem Peradilan Islam, ( Jakarta: Kencana, 2007), h.242

Page 99: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

88

sebagai provinsi NAD yang oleh UU No 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan

kehakiman pasal 15 ayat (2) disebutkan bahwa : “ Pengadilan Syariah Islam di

Provinsi NAD merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan

agama sepanjang kewenangannya menyangkut kewenangan peradilan agama,

dan merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan umum

sepanjang kewenangannya menyangkut kewenangan peradilan umum.

c. Ketentuan pasal 15 diubah menjadi:

1. Pembinaan teknis peradilan, organisasi, administrasi, dan finansial

pengadilan dilakukan oleh Mahkamah Agung

2. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh

mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

d. Ketentuan pasal 18 diubah menjadi:

1. Ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan diberhentikan dengan hormat

dari jabatannya karena:

a. Permintaan sendiri

b. Sakit jasmani atau rohani terus menerus

c. Telah berumur 62 (enam puluh dua) tahun bagi ketua, wakil ketua, dan

hakim pengadilan, dan 65 (enam puluh lima) tahun bagi ketua, wakil

ketua, dan hakim pengadilan tinggi agama

2. Ketua, wakil ketua dan hakim pengadilan yang meninggal dunia dengan

sendirinya diberhentikan dengan hormat dari jabatanya oleh presiden.

Page 100: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

89

Penjelasannya adalah:

Yang dimaksud dengan sakit jasmani atau rohani terus menerus adalah sakit

yang menyebabkan yang bersangkutan ternyata tidak mampu lagi melakukan

tugas kewajibannya dengan baik

Dan yang dimaksud dengan tidak cakap adalah misalnya yang bersangkutan

banyak melakukan kesalahan besar dalam menjalankan tugasnya.

e. Ketentuan pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagi berikut:

1. Ketua, wakil ketua, dan hakim diberhentikan tidak dengan hormat dari

jabatannya dengan alasan:

a) Dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan

b) Melakukan perbuatan tercela

c) Terus menerus melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas

pekerjaannya

d) Melanggar sumpah jabatan

e) Melanggar larangan yang dimaksud pasal 17

2. Pengusulan pemberhentian yang dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c,

huruf d, huruf e dilakukan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan

secukupnya untuk membela diri dihadapan majlis kehormatan hakim

Page 101: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

90

3. Ketentuan mengenai pembentukan, susunan, dan tata kerja majlis hakim,

serta tata cara pembelaan diri diatur lebih lanjut oleh ketua mahkamah

agung

f. Ketentuan pasal 20 diubah sehingga berbunyi:

Seorang hakim yang diberhentikan dari jabatannya dengan sendirinya

diberhentikan sebagai pegawai negeri

g. Ketentuan pasal 36 pun mengalami perubahan sehingga berbunyi:

Panitera, wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti pengadilan

diangkat dan diberhentikan dari jabatannya oleh mahkamah agung

h. Ketentuan pasal 40 diubah, sehingga berbunyi:

1. Jurusita pengadilan agama diangkat dan diberhentikan oleh mahkamah

agung atas usul ketua pengadilan yang bersangkutan

2. Jurusita pengganti diangkat dan diberhentikan oleh ketua pengadilan yang

bersangkutan

i. Ketentuan yang ada dalam pasal 44 yang menjadi inti pokok penulis

diubah menjadi:

Panitera pengadilan tidak merangkap sekretaris pengadilan

j. Ketentuan pasal 45 diubah menjadi:

Page 102: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

91

Untuk dapat diangkat menjadi sekretaris, wakil sekretaris pengadilan agama

dan pengadilan tinggi agama seorang calon harus memenuhi syarat sebagai

berikut:

1. Warga Negara Indonesia

2. Beragama islam

3. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

4. Setia pada Pancasila dan UUD 1945

5. Berijasah paling rendah sarjana syariah atau sarjana hukum yang

mengusasi hukum islam

6. Berpengalaman dibidang administrasi peradilan

7. Sehat jasmani dan rohani

k. Ketentuan pasal 47 dirubah menjadi:

Sekretaris dan wakil sekretaris pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh

mahkamah agung

l. Ketentuan pasal 49 diubah sehingga berbunyi:

Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama

islam dibidang:

1. Perkawinan

2. Waris

Page 103: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

92

3. Wasiat

4. Hibah

5. Wakaf

6. Zakat

7. Infak

8. Sedekah

9. Ekonomi syariah

m. Ketentuan pasal 50 pun diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

1. Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa lain dalam perkara

sebagaimana dalam pasal 49 khusus mengenai obyek sengketa tersebut

harus diputus lebih dahulu oleh pengadilan dalam lingkungan peradilan

umum

2. Apabila terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat(1)

yang subyek hukumnya orang-orang yang beragama islam, obyek

sengketa tersebut diputus oleh pengadilan agama bersama perkara

sebagaimana dimaksud dalam pasal 49

n. Diantara pasal 52 dan pasal 53 disisipkan pasal 52 A yang menentukan :

Pengadilan agama memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan

awal bulan pada tahun hijriah

o. Ketentuan pasal 90 diubah menjadi:

1. biaya perkara perkara sebagimana dimaksud dalam pasal 89 meliputi:

Page 104: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

93

a. Biaya kepaniteraan dan biaya materai yang diperlukan untuk perkara

tersebut

b. Biaya untuk para saksi, saksi ahli penerjemah, dan biaya pengambilan

sumpah yang diperlukan dalam perkara tersebut

c. Biaya yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan setempat dan

tindakan-tindakan lain yang diperlukan pengadilan dalam perkara tersebut

d. Biaya pengambilan, pemberitahuan dan lain lain atas perintah pengadilan

yang berkenaan dengan perkara tersebut

2. Besarnya biaya diatur oleh mahkamah agung

p. Diantara pasal 106 dan BAB VII disisipkan satu pasal baru yakni:

Pasal 106 A yang berbunyi sebagai berikut:

Pada saat UU ini mulai berlaku peraturan perundang-undangan pelaksaan UU

No 7 Tahun 1989 tentang PA masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dan

belum diganti berdasarkan UU ini.

Perubahan yang ada dalam UU No 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama

secara garis besar meliputi:77

1. Kewenangan Peradilan Agama

77 Wawancara pribadi dengan wakil Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Bapak Yasardin , Jakarta 14 April 2010

Page 105: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

94

Kewenanagn absolut yang dimiliki oleh pengadilan agama salah satunya

adalah kewenangaan menangani perkara zakat, infaq dan ekonomi syariah

selain kewenagan ( pasal 49 UU No 3 Tahun 2006), penjelasan dalam bidang

ekonomi syariah yang dimaksud adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang

dilaksankan menurut prinsip syariah, antara lain meliputi:

a. Bank syari’ah;

b. Lembaga keuangan mikro syari’ah;

c. Asuransi syari’ah;

d. Reasuransi syari’ah;

e. Reksadana syari’ah;

f. Obligasi syari’ah dan surat berharga berjangka menengah syari’ah;

g. Sekuritas syari’ah;

h. Pembiayaan syari’ah;

i. Pegadaian syari’ah;

j. Dana pensiun lembaga keuangan syari’ah; dan

k. Bisnis syari’ah.

2. Menangani hapusnya hak opsi tentang waris

Hak Opsi yang dimaksud ialah hak untuk memilih hukum mana yang akan

dipakai apabila terjadi sengketa mengenai warisan dimana antara para ahli warisnya

terjadi ketidak sepakatan tentang hukum yang dipakai atau terjadi perbedaan agama

antara para ahli waris. Dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 secara tegas

Page 106: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

95

dinyatakan bahwa tidak ada lagi pilihan hukum bagi penyelesaian sengketa

mengenai waris. Apabila terjadi sengketa milik yang subjek hukumnya beragama

Islam maka objek sengketa tersebut harus diselesaikan dan diputus oleh Pengadilan

Agama. Ketentuan ini memberi kewenangan kepada Pengadilan Agama untuk

sekaligus memutuskan sengketa milik atau keperdataan lain yang terkait dengan

objek sengketa apabila subjek sengketa antara orang-orang yang beragama islam.

3. Mengenai itsbat dan rukyat hilal

Pengadilan agama dapat diminta oleh Menteri Agama untuk memberikan

penetapan (itsbat) terhadap kesaksian orang yang telah melihat atau menyaksikan

hilal bulan pada setiap memasuki bulan Ramadhan dan awal bulan Syawal tahun

Hijriyah dalam rangka Menteri Agama mengeluarkan penetapan secara nasional

untuk penetapan 1 (satu) Ramadhan dan 1 (satu) Syawal. Pengadilan agama dapat

memberikan keterangan atau nasihat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan

penentuan waktu shalat. Kewenangan ini merupakan kewenangan baru yang dimiliki

oleh pengadilan agama.

4. Adanya peradilan khusus (Mahkamah syariah ) NAD78

Keistimewaan aceh yakni terletak pada adanya Lembaga Peradilan Khusus

untuk melaksanakn syariat islam yaitu mahakamah syar’iyah sebagai lembaga

peradilan tinggkat I dan mahkamah syariah provinsi sebagai lembaga peradilan

78 Basiq Jalil, Peradilan Agama Di Indonesia, ( Jakarta:Kencana, 2006), h. 170

Page 107: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

96

tingkat banding. Lembaga ( Mahkamah ) inilah yang berwenang melaksanakan

syariat islam untuk umat islam di Aceh baik tingkat I mapun Tingkat banding.

Sedangkan untuk kasasi tetap di mahkamah syariah.

Dan salah satu perubahan yang menjadi dasar penelitian penulis adalah

perubahan pasal 44 dari UU No 7 Tahun 1989 menjadi UU No 3 Tahun 2006

tentang peradilan agama yaitu bahwa panitera pengadilan tidak merangkap lagi

menjadi sekretaris. Dan memang nampaknya perubahan dalam pasal ini tidak terlalu

diangkat kepermukaan sehingga kurang sosialisainya dibandingkan dengan

perubahan lain yang terdapat dalam UU No 3 tahun 2006 yang secara umum

membahas tentang penambahan kewenangan absolut peradilan agama.

Pasca lahirnya Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama, terbesit harapan akan terwujudnya Pengadilan Agama dan Pengadilan

Tinggi Agama yang mandiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Harapan

itu semakin melejit pasca di keluarkannya Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2006

tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama. Hal ini karena dalam undang-undang ini dimaksud antara lain menegaskan

kemandirian peradilan agama dalam pengelolaan administrasi yustisial dan

administrasi non yustisial (administrasi finansial dll).

Dalam dunia peradilan hal yang dikemukakan di atas disebut dengan istilah

"Court of Law". Ciri-ciri dari "Court of Law" adalah Hukum Acara dan Minutasi

Page 108: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

97

dilaksanakan dengan baik dan benar, tertib dalam melaksanakan administrasi

perkara dan putusan dilaksanakan sendiri oleh pengadilan yang memutus perkara

tersebut. Hal tersebut diperlukan agar Peradilan Agama di Indonesia mempunyai

"kesamaan pola tindak dan pola pikir atau dalam istilah peradilan disebut dengan

"legal frame work and unified opinion". Oleh karenanya, tertib administrasi yang

merupakan bagian dari "Court of Law" adalah mutlak harus dilaksanakan oleh

semua aparat peradilan agama dalam rangka mewujudkan peradilan yang mandiri

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tugas pokok pengadilan adalah menerima, memeriksa, mengadili dan

menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya. Yang melaksanakan tugas-tugas

administrasi dalam rangka mencapai tugas pokok tersebut adalah Panitera,

sebagaimana tersebut dalam pasal Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2006. Secara

umum, Panitera sebagai pelaksana administrasi pengadilan mempunyai 3 macam

tugas, yaitu : Pelaksana Administrasi Perkara, Pendamping Hakim dalam

persidangan dan Pelaksana Putusan/Penetapan Pengadilan serta tugas-tugas

Kejurusitaan lainnya.79

79 Hamidi, Tugas Kepanitraan Pengadilan, artikel diakses pada tanggal 17

April 2010 dari http://www.pta-

palangkaraya.net/english/registry/Tugas%20Kepaniteraan%20Pengadilan.pdf

Page 109: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

98

C. ANALISIS PENULIS

Berdasarkan Undang Undang No 3 Tahun 2006 amandemen dari UU No 7

Tahun 1989 sesuai dengan pasal 44 yang berbunyi bahwa panitera pengadilan tidak

merangkap sebagai sekretaris. Akan tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh penulis pengadilan agama Jakarta Selatan belum mengaplikasikan ketentuan

yang ada dalam peraturan perundang-undangan, bukan kah berdasarkan dalam

ketentuan UU No 10 Tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundang-

undangan bahwa peraturan perundang-undangan mulai berlaku dan mempunyai

kekuatan mengikat pada tanggal di Undang-undang kan kecuali ditentukan lain

didalam peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.80 Dan memang apabila

dilihat dari klausulnya penerapan undang-undang tersebut harus menunggu,

diantaranya menunggu intruksi dari Mahkamah Agung dimana Mahkamah Agung

sebagai lembaga tertinggi di seluruh peradilan agama di Indonesia, sedangkan

fungsi dari Mahkamah Agung yang salah satunya adalah dengan mengeluarkan

surat /peraturan Mahkamah agung terkait dengan kelembagaan peradilan. Dapat

dilihat dari penjelasan pasal tersebut adalah berlakunya peraturan perundang-

undangan yang tidak sama dengan tanggal pengundangan, di mungkinkan untuk

persiapan sarana dan prasarana serta kesiapan aparatur pelaksana peraturan

perundang-undangan tersebut. Dalam amandemen undang-undang peradilan agama

80 Pasal 50

Page 110: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

99

yaitu UU No 3 tahun 2006 , memang tidak ada persiapan dalam melaksanakan

undang-undnag tersebut. Ini dapat dilihat dalam kurun waktu 4 (empat tahun ),

badan peradilan agama diseluruh Indonesia belum mengaplilasikan pasal 44 dalam

UU No 3 tahun 2006 tentang peradilan agama. Dimana bunyi pasal 44 tersebut

adalah panitera pengadilan agama tidak merangkap sebagai sekretaris.

Seharusnya pengadilan agama Jakarta Selatan mengetahui peraturan ini dan

segara menerapkannya, kalaupun memang masih memperkirakan tentang

pertimbangan-pertimbangan yang disebutkan dalam hasil wawancara penulis dengan

wakil ketua pengadilan yaitu mengenai tunjangan yang akan didapat oleh seorang

sekretaris, sama hal nya seorang panitera yang mendapat tunjangan berdasarkan

kelas kelas pengadilan. Tunajangan tersebut diatur dalam peraturan Presiden No 20

Tahun 2006 mengenai Tunjangan Panitera adalah sebagai berikut: 81

No Panitera Mahkamah Agung

Panitera Pengadilan Agama kelas I A

Panitera Pengadilan Agama Kalas IB

Panitera Pengadilan Agama KELAS II A

Panitera Pengadilan Agama Kelas IIB

81 http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/perpres/2006/020-06.pdf artikel diakses

pada tanggal 17 Aprli 2010

Page 111: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

100

1. PANITERA Rp.4.500.000 Rp.1.650.000 Rp.660.000,00 Rp.495.000 Rp.264.000

2. WAKIL PANITERA

Rp.3.500.000 Rp.660.000,0 Rp.495.000 Rp.264.000 Rp.231.000

3. PANITERA MUDA

Rp.2.500.000 Rp.495.000 Rp.264.000 Rp.220.000 Rp.212.000

4. PANITERA PENGGANTI

Rp.990.000 Rp.264.000 Rp.231.000 Rp.197.000 Rp.183.000

Akan tetapi pada saat pembentukan peraturan perundangan-undanag

khususnya amandemen UU No 7 Tahun 1989 ini pemerintah tidak memperhatikan

ketentuan dalam UU No 10 tahun 2004 dalam materi muatan yang harus ada dalam

Perundang-undangan meliputi salah satunya adalah keuangan Negara.82

Sehingga tidak perlu membicarakan hal lebih lanjut mengenai tunjangan

untuk sekretaris seperti yang sedang dibicarakan oleh Menteri Pemberdayan

Aparatur Negara dan Rapat Koordinasi oleh para badan perdilan di Indonesia

sebagai anggotanya hingga saat ini. Dampaknya peraturan perundangan-undangan

tersebut tidak sepenuhnya terlakasanakan. Sesuai dengan asas peraturan perundang-

undangan bahwa peraturan perundang-undangan harus dapat dilaksankan.83

82 Pasal 8 huruf a

83 Pasal 5 huruf d

Page 112: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

101

Penyebab terjadinya pemisahan antara organ panitera dan sekretaris dapat

juga dilihat dari sisi tugas dan wewenang dari keduanya, dimana panitera berwenang

dalam administrasi perkara dan sekretaris berwenang dalam bidang administrasi

umum, kalau saya analogikan panitera bekerja dilapangan yaitu pada saat acara

persidangan lalu sekretaris bekerja di kantor nya saja yaitu dalam administrasi

perkantoran di pengadilan agama. Akan tetapi apabila di lihat dari definisi kedua nya

tidak terdapat perbedaan yang signifikan , secara umum kedua jabatan tersebut

bertugas sebagai penulis atau catat mencatat. Sehingga pendapat saya kedua organ

tersebut mempunyai kesamaan dari sisi definisi akan tetapi untuk menjalankan

tugasnya masing-masing yang apabila dirinci memang berbeda sekali.

Dalam Undang-Undang No 3 Tahun 2006 tentang peradilan agama ini yang

lebih diangkat dan lebih fenomenal adalah mengenai penambahan kewenangan

absolut yang dimiliki oleh pengadilan agama yaitu mengenai masalah ekonomi

syariah , hak opsi dalam perkara waris, mahkamah syraiah di NAD, serta istbat

rukyat hilal. Sedangkan tentang perubahan pasal 44 kurang disosialisasikan.

Sehingga kurangnya pengetahuan dan kritisi baik dari masyarakat maupun para

pakar hukum untuk bisa mengkritisi keberadaan panitera dalam lingkungan

peradilan agama Sedangkan dalam pembentukan peraturan perundang-udangan

bahwa pemerintah wajib menyebarluaskan peraturan perundang-undangan yang

telah di undangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia atau Berita Negara

Page 113: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

102

Republik Indonesia.84 Sehingga tujuan dari penyebarluasan itu sendiri sebagai

informasi dan penambahan pengetahuan dalam bidang hukum bagi masyarakat luas

dan undang-undang tersebut dapat lebih efektif.

BAB V

KESIMPULAN PENUTUP DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pada akhir nya setelah pembahasan yang diuraikan penulis , kini penulis

akan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian ini , kesimpulannya adalah sebagai

berikut:

1. Merangkapnya panitera menjadi sekretaris merupakan suatu tanggung jawab

yang sangat berat dipikul oleh panitera , dengan menjalankan pekerjaan

double dan over loud serta dengan diberi tunjangan yang ditetapkan oleh

Peraturan Presiden No 20 Tahun 2004 sebagai pegawai negeri sipil yang

sedemikian tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan, maka sudah betul

dalam UU No 3 Tahun 2006 Amandemen dari UU No 7 Tahun 1989

84 Pasal 51

Page 114: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

103

Tentang Peradilan Agama pasal 44 yang menyebutkan dipisahkannya

jabatan panitera dan sekretaris.

2. Alasan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan belum mengaplikasikan

apa yang Tertulis dalam Undang-Undang tersebut dikarnakan pengadilan

tersebut masih menunggu hasil Rapan Kerja Nasional mengenai inslunisasi

dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) , yang akan

mengatur mengenai tunjangan bagi sekretaris apabila jabatan PAN/SEK

tersebut dipisah. Sehingga apabila sudah selesai Rapat Kerja Nasional

tersebut akan dikeluarkannya Surat Keputusan. Dan kedepan kemungkinan

bahwa pasal tersebut akan efektif dan bisa diterapkan.

3. Faktor yang mempertimbangkan belum diterapkannya pasal 44 tersebut

dikarnakan pengadilan tidak ingin apabila surat keputusan tersebut belum

dikeluarkan sedangkan pengadilan agama Jakarta Selatan sudah

menerapkannya lalu siapa yang akan memberi tunjangn untuk sekretaris ,

sedangkan seorang sekretaris sudah bekerja sesuai perintah tetapi tidak

diberi tunjangan.

4. Pemisahan kedua jabatan tersebut bertujuan untuk lebih bisa

mengoptimalkan kinerja badan peradilan dalam mencetak keadilan bagi

masyarakat yang mencari keadilan dalam peradilan di Indonesia. Sehingga

setiap jabatan memiliki tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan berjalan dengan lancar.

Page 115: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

104

B. SARAN SARAN

1. Dari penulisan skripsi ini , penulis menyarankan agar pemerintah lebih

memperhatikan tunjangan yang diberikan oleh para abdi Negara , yang

dengan tunjangan yang sedemikan para abdi Negara tersebut dengan penuh

rasa ikhlas dan bertanggung jawab mengemban amanat yang diberikan oleh

Negara.

2. Hendaknya Rapat kerja Nasional tersebut agar cepat diselesaikan , dan tidak

berlarut-larut , agar para petugas pengadilan yang bersangkutan khususnya

panitera bisa mejalankan tugasnya lebih baik lagi apabila sudah dipisahkan.

Supaya tercipta badan peradilan yang professional

3. Kepada Mahkamah Agung bisa lebih memperhatikan badan peradilan yang

dinaunginya sesuai dengan fungsi dan hubungan Mahkamah Agung dengan

peradilan agama.

4. Kepada Para Anggota Dewan Permusyawaratan Rakyat yang menyiapkan

Perencanaan sampai mensahkan amandemen UU No 7 Tahun 1989 ini agar

lebih meneliti sebelum diputuskan masalah yang ada dalam pasal 44 ini

,sehingga pada saat undang-undang ini berlaku tidak adanya permasalah yang

timbul kemudian.

5. Kepada para ahli hukum agar lebih mengkritisi permasalahan yang ada dalam

badan peradilan di Indonesia ini , sebagai acuan bagi peradilan di Indonesia

agar bisa meningkatkan kualitasnya.

Page 116: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

105

Daftar Pustaka

Al-Qur’an dan Terjamahannya

Ashshofah Burhan, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta: 1998

Asikin Zainal dan Amiruddin , Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004

AL-Munawwir , Ahmad Warson , Kamus Al-Munawwir Inonesia-Arab , Pustaka Progressif , Surabaya : 2007

Ali Moh Daud , Kedudukan Hukum Peradilan Agama dalam UUD 1945, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta: 1989

Aliyah Samir , Nizham Ad-Daulah wa Al Qadha wa Al-‘Urfi fi Al-Islam, Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari , Al-Muassasal Al-Jami’iyah li Ad-Dirasat, Beirut : 1418H/1997M

Anwar Moh , Dasar-Dasar Hukum Islam dalam menetapkan keputusan Di Peradilan Agama, Diponogoro, Bandung:1991.

Assiddieqy M.T .Hasby , Sejarah Peradilan Islam , Bulan Bintang, Jakarta: 1970

Page 117: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

106

Artho A. Mukti, Praktek Perkara Perdata pada Peradilan Agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta:1996

Aripin Jaenal , Peradilan Agama Dalam Bingkai Reformasi Hukum Di Indonesia, Kencana , Jakarta: Kencana, 2008

Arifin Busthanul , Pelembagaan Hukum Islam Di Indonesia : Akar , Sejarah , Hambatan dan Prospeknya , Gema Insani Press , Jakarta : 1996

‘Alam Andi Syamsu , Implikasi Revisi Undnag-Undang Nomor 7 Ttahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Langkah Strategis Bagi Praktisi Hukum Pengadilan Agama, Al-Mawarid XVII , Jakarata: 2007

Bisri Cik Hasan, Peradilan Agama di Indonesia, PT Raja Grafindo, Jakarta:2003

Djalil A.Basiq , Peradilan Agama Di Indonesia ,Kencana , Jakarta: 2006

Dewii Gemala (ed), Hukum Acara Perdata Peradilan Agama, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta:2005

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka , Jakarta : 2005

Fauzan M, Pokok-Pokok Hukum Acara Peradilan Agama dan Mahkamah Syariah di Indonesia, Kencana, Jakarta:2005

Harahap M Yahya, Kedudukan dan Acara Peradilan Agama (UU No 7 tahun 1989), Pustaka Kartini, Jakarta: 1993

Hadist-Hadist Nabi dan Para Sahabatnya

http://www.ptapalangkaraya.net/english/registry/Tugas%20Kepaniteraan%20Pengadilan.pdf

http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/perpres/2006/020-06.pdf

Hasani Ismail & A. Ghani Abdullah , Pengantar Ilmu Perundang-Undangan, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta : 2006

Idris bin Muhammad Imam Syafi’I Abu Abdullah, Mukhtasor Kitab AL-Umm fil AL-Fiqh, Darul Arqom bin Abil Arqom, Beirut Lebanon

Idris bin Muhammad Imam Syafi’I Abu Abdullah, Hukum AL-Qur’an (Asy-Syafi’I dan Ijtihadnya), penerjemah Baihaqi Safi’uddin , PT.Bungkul Indah, Surabaya,

Page 118: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

107

Isnur M , Peradilan Agama Dan Kewenangan Menangani Ekonomi Syariah (Studi Krisis Terhadap UU No 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas UU No 7 Tahun 1989),Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah ,Jakarta : 2007

Kansil Christine S.T dan C.S.T Kansil , Kamus Istilah Aneka Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta : 2000

Lev Daniel S , Peradilan Agama Islam Di Indonesia Suatu Studi Tentang Landasan Politik Lembaga-Lembaga Hukum, PT . Intermasa, Jakarta

Lubis Sulaikin , Hukum Acara Peradilan Agama di Peradilan Agama di Indonesia, Kencana, Jakarta:2006

Latif M. Djamil , Kedudukan dan Kekuasaan Peradilan Agama di Indonesia, Bulan Bintang, Jakarta: 1983,

Laporan tahunan 2009 Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Mamudji Sri & Soekanto Soerjono, Penelitian hukum Normatif suatau tinjauaan singkat Rajawli press, Jakarta: 1990

Manaf Abdul, Refleksi Beberapa Cara Beracara Di lingkungan Peradilan Agama, Mandar Maju, Bandung:2008

Manan Abdul , Etika Hakim Dalam Penyelenggaraan Peradilan : Suatu Kajian Dalam Sistem Peradilan Islam, Kencana, Jakarta : 2007

Muttaqien Dadang dkk (ed), Peradilan Agama Dan Kompilasi Hukum Islam Dalam Tata Hukum Indonesia, UII Pres , Yogyakarta : 1999

Muttaqien Dadang , Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama Dalam Persfektif Sosiologi Hukum, artikel dari http://msi-uii.net/baca.asp?katagori=rubrik&menu=ekonomi&baca=artikel&id=259

Nasution Hotnida, Pengadilan Agama Di Indonesia ,Buku Daras Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta : 2007

Oeripkartawinata & Susanto Retnowulan, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek,,Alumni, Bandung: 1983

Prodjodikoro Wirjono , Hukum Acara Perdata Di Indonesia, Sumur Bandung, Jakarta

Puspa Yan Pramadya, Kamus Hukum Edisi Lengkap bahasa Belanda, Indonesia, Inggris., Aneka Ilmu Semarang , Semarang : 1977

Page 119: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

108

R. Prof., S.H., Subekti, Hukum Acara Perdata, Bina Cipta,Bandung

Rosyid A. Roihan, Hukum Acara Peradilan Agama, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta:2006

Roihan, Upaya Hukum Terhadap Putusan Peradilan Agama, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta:1989

Sunggono Bambang, Metode Penelitian Hukum , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta:2003

Sy., Musthofa, Kepaniteraan Peradilan Agama, Pranada Media, Jakarta: 2005

Soeprapto Maria Farida Indri , Ilmu Perundang-undangan Dasar-dasar Dan Pembentukannya, Kanisius , Yogyakarta : 1998

Staatblad 1882 No 152

Syaifuddin dan Rasyid Chatib, Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek pada Peradilan Agama, UII Press, Yogyakarta: 2009

Syarif Amiroeddin , Perundang-Undangan Dasar , Jenis dan teknik membuatnya, PT Bina Askara ,Jakarta : 1987

Syafi’I Adun Abdullah , Peran Panitera Dalam Peradilan Agama, Pustaka Bani Quraisy, Bandung

Undang-Undang No 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas UU No 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama

Undang No 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama

Undang-Undang No 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman

Udamg–Undang No 10 Tahun 2004 Tentang Peraturan Pembentukan Perundang-undangan

Waluyo Bambang , Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Garfika, Jakarta: 2002

Page 120: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

109

Wawancara pribadi dengan wakil Pengadilan Agama Jakarta Selatan Bapak Yasardin

www.pa-jaksel.net

Yanti Illy , Hukum Islam Pasca Lahirnya Undang-Undang No 3 Tahun 2006,artikel http://www.jurnalalrisalah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=73:hukum-islam-di-indonesia-pasca-lahirnya-undang-undang-no-3-tahun-2006&catid=38:al-risalah-volume-7-nomor-2-desember-2007&Itemid=5

Yunus Mahmud , Kamus Arab Indonesia, PT Hidakarya Agung , Jakarta :1989

Zuhriah Erfaniah, Peradilan Agama Di Indonesia Dalam Rentang Sejarah Dan Pasang Surut, UIN-Malang Press, Malang : 2008

Zuhaili Wabah, AL-Fiqhul Islamy WaAdillatuhu, Daarul Fikr,Damaskus :2008

Page 121: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

LAMPIRAN PERTAMA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 3 TAHUN 2006

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negarg Republik Indonesia Tahun 1945, bertujuan untuk rnewujudkan tata kehidupan bangsa, negara, dan masyarakat yang tertib, bersih, makmur, dan berkeadilan;

b. bahwa Peradilan Agama merupakan lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung sebagai pelaku kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan;

c. bahwa Peradilan Agama sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sudah tidak sesuai. lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum masyarakat dan kehidupan ketatanegaraan menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

Page 122: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 24, dan Pasal 25 Undang-Undang Negara Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara Republik IndonesiTahun 2004 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4359);

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3400);

4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4338);

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3400) diubah sebagai berikut:

Page 123: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

1. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

2. Di antara Pasal 3 dan Pasal 4 disisipkan pasal baru yakni Pasal 3A, yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3A

Di lingkungan Peradilan Agama dapat diadakan pengkhususan pengadilan yang diatur dengan Undang-Undang.

3. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4

(1) Pengadilan agama berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten/kota.

(2) Pengadilan tinggi agama berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi.

4. Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5

(1) Pembinaan teknis peradilan, organisasi, administrasi, dan finansial pengadilan dilakukan oleh Mahkamah Agung.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

5. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 11

(1) Hakim pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman.

(2) Syarat dan tata cara pengangkatan, pemberhentian, serta pelaksanaan tugas hakim ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

6. Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Page 124: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Pasal 12

(1) Pembinaan dan pengawasan umum terhadap hakim dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung.

(2) Pembinaan dan pengawasan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

7. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 13

(1) Untuk dapat diangkat sebagai calon hakim pengadilan agama, seseorarzg harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

d. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

e. sarjana syariah dan/atau sarjana hukum yang menguasai hukum Islam;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela; dan

h. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dalam Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia.

(2) Untuk dapat diangkat menjadi hakim harus pegawai negeri yang berasal dari calon hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berumur paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun.

(3) Untuk dapat diangkat menjadi ketua atau wakil ketua pengadilan agama harus berpengalaman paling singkat 10 (sepuluh) tahun sebagai hakim pengadilan agama.

Page 125: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

8. Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14

(1) Untuk dapat diangkat menjadi hakim pengadilan tinggi agama, seorang hakim harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, huruf b,

huruf c, huruf d, huruf e, huruf g, dan huruf h; b. berumur paling rendah 40 (empat puluh) tahun; c. pengalaman paling singkat 5 (lima) tahun sebagai ketua, wakil ketua,

pengadilan agama, atau 15 (lima belas) tahun sebagai hakim pengadilan agama; dan

d. lulus eksaminasi yang dilakukan oleh Mahkamah Agung. (2) Untuk dapat diangkat menjadi ketua pengadilan tinggi agama harus

berpengalaman paling singkat 5 (lima) tahun sebagai hakim pengadilan tinggi agama atau 3 (tiga) tahun bagi hakim pengadilan tinggi agama yang pernah menjabat ketua pengadilan agama.

(3) Untuk dapat diangkat menjadi wakil ketua pengadilan tinggi agama harus berpengalaman paling singkat 4 (empat) tahun sebagai hakim pengadilan tinggi agama atau 2 (dua) tahun bagi hakim pengadilan tinggi agama yang pernah menjabat ketua pengadilan agama.

9. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 15

(1) Hakim pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Ketua Mahkamah Agung.

(2) Ketua dan wakil ketua pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Mahkamah Agung.

10. Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16

(1) Sebelum memangku jabatannya, ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan wajib mengucapkan sumpah menurut agama Islam.

(2) Sumpah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut : "Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban hakim dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-

Page 126: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa".

(3) Wakil ketua dan hakim pengadilan agama mengucapkan sumpah di hadapan ketua pengadilan agama.

(4) Wakil ketua dan hakim pengadilan tinggi agama Berta ketua pengadilan agama mengucapkan sumpah di hadapan ketua pengadilan tinggi agama.

(5) Ketua pengadilar} tinggi agama mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung.

11. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 17

(1) Kecuali ditentukan lain oleh atau berdasarkan undang-undang, hakim tidak boleh merangkap menjadi:

a. pelaksana putusan pengadilan;

b. wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan suatu perkara yang diperiksa olehnya; atau

c. pengusaha.

(2)Hakim tidak boleh merangkap menjadi advokat.

(3) Jabatan yang tidak boleh dirangkap oleh hakim selain jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

12. Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 18

(1) Ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena:

a. permintaan sendiri;

b. sakit jasmani atau rohani terus-menerus;

Page 127: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

c. telah berumur 62 (enam puluh due.) tahun bagi ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan agama, dan 65 (enam puluh lima) tahun bagi ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan tinggi agama; atau

d. ternyata tidak cakap dalam menjalankan tugasnya.

(2) Ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan yang meninggal dunia dengan sendirinya diberhentikan dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden.

13. Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 19

(1) Ketua, wakil ketua, dan hakim diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatannya dengan alasan:

a. dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan;

b. melakukan perbuatan tercela;

c. terus-menerus melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas pekerjaannya;

d. melanggar sumpah jabatan; atau

e. melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17. (2) Pengusulan pemberhentian tidak dengan hormat dengan alasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf e, huruf d, dan huruf e dilakukan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan secukupnya untuk membela diri di hadapan Majelis Kehormatan Hakim.

(3) Ketentuan mengenai pembentukan, susunan, dan tata kerja Majelis Kehormatan Hakim, serta tata cara pembelaan diri diatur lebih lanjut oleh Ketua Mahkamah Agung.

14. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 20

Page 128: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Seorang hakim yang diberhentikan dari jabatannya dengan sendirinya diberhentikan sebagai pegawai negeri.

15. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 21

(1) Ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan sebelum diberhentikan tidak dengan hormat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), dapat diberhentikan sementara dari jabatannya oleh Ketua Mahkamah Agung.

(2) Terhadap pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2).

(3) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku paling lama 6 (enam) bulan.

16. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 25

Ketua, wakil ketua, dan hakim pengadilan dapat ditangkap atau ditahan atas perintah Jaksa Agung setelah mendapat persetujuan Ketua Mahkamah Agung, kecuali dalam hal:

a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;

b. disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana mati; atau

c. disangka telah melakukan kejahatan terhadap kemanan negara.

17. Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut

Pasal 27

Untuk dapat diangkat menjadi panitera pengadilan agama, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Page 129: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

d. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

e. berijazah serendah-rendahnya sarjana syari'ah atau sarjana hukum yang menguasai hukum Islam;

f. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai wakil panitera, 5 (lima) tahun sebagai panitera muda pengadilan agama, atau menjabat wakil panitera pengadilan tinggi agama; dan

g. sehat jasmani dan rohani.

18. Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 28

Untuk dapat diangkat menjadi panitera pengadilan tinggi agama, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf g;

b. berijazah serendah-rendahnya sarjana syari'ah atau sarjana hukum yang menguasai hukum Islam;

c. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai wakil panitera, 5 (lima) tahun sebagai panitera muda pengadilan tinggi agama, atau 3 (tiga) tahun sebagai panitera pengadilan agama.

19. Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 29

Untuk dapat diangkat menjadi wakil panitera pengadilan agama, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g; dan

b. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai panitera muda atau 4 (empat) tahun sebagai panitera pengganti pengadilan agama.

20. Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 30

Untuk dapat diangkat menjadi wakil panitera pengadilan tinggi agama, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Page 130: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf g;

b. berijazah sarjana syari'ah atau sarjana hukum yang menguasai hukum Islam; dan

c. berpengalaman paling singkat 2 (dua) tahun sebagai panitera muda pengadilan tinggi agama, 5 (lima) tahun sebagai panitera muda pengadilan tinggi agama, atau 3 (tiga) tahun sebagai wakil panitera pengadilan agama, atau menjabat sebagai panitera pengadilan agama.

21. Ketentuan Pasal 31 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 31

Untuk dapat diangkat menjadi panitera muda pengadilan agama, seorang calon hares memenuhi syarat sebagai berikut : a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf

d, huruf e, dan huruf g; dan b. berpengalaman paling singkat 2 (dua) tahun sebagai panitera pengganti

pengadilan agama.

22. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 32

Untuk dapat diangkat menjadi panitera muda pengadilan tinggi agama, seorang calon hares memenuhi syarat sebagai berikut:

a. syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g; dan

b. berpangalaman paling singkat 2 (dua) tahun sebagai panitera pengganti pengadilan tinggi agama, 3 (tiga) tahun sebagai panitera muda, 5 (lima) tahun sebagai panitera penggar}ti pengadilan agama, atau menjabat sebagai wakil panitera pengadilan agama.

23. Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 33

Page 131: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Untuk dapat diangkat menjadi panitera pengganti pengadilan agama, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. syarat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g; dan

b. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai pegawai negeri pada pengadilan agama.

24. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 34

Untuk dapat diangkat menjadi panitera pengganti pengadilan tinggi agama, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. syarat sebagaimana dimaksud Pasal 27 huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, dan huruf g; dan

b. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai panitera pengganti pengadilan agama atau 8 (delapan) tahun sebagai pegawai negeri pada pengadilan tinggi agama.

25. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 35

(1) Kecuali ditentukan lain oleh atau berdasarkan undang undang, panitera tidak boleh merangkap menjadi wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan perkara yang di dalamnya is bertindak sebagai Panitera.

(2) Panitera tidak boleh merangkap menjadi advokat. (3) Jabatan yang tidak boleh deangkap oleh panitera selain jabatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Mahkamah Agung. 26. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 36

Panitera, wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti pengadilan diangkat dan diberhentikan dari jabatannya oleh Mahkamah Agung

Page 132: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

27. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 37

(1) Sebelum memangku jabatannya, panitera, wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti mengucapkan sumpah menurut agama Islam di hadapan ketua pengadilan yang bersangkutan.

(2) Sumpah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut: "Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya untuk memperoleh jabatan saya ini, langsung atau tidak langsung dengan menggunakan atau can apa pun juga, tidak memberikan atau menjanjilcan barang sesuatu kepada siapapun juga." "Saya bersumpah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini, tidak sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian. "Saya bersumpah bahwa saya, akan setia kepada dan akan mempertahankan seria mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan segala undang-undang serta peraturan perundang undangan lainnya yang berlaku bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia". "Saya bersumpah bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan saya ini dengan jujur, seksama, dan dengan tidak membeda-bedakan orang dan akan berlaku dalam melaksanakan kewajiban saya sebaik baiknya dan seadil-adilnya seperti layaknya bagi seorang panitera, wakil panitera, panitera muda, panitera pengganti, yang berbudi baik dan jujur dalam menegakkan hulcum dan keadilan."

28. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut

Pasal 39

(1) Untuk dapat diangkat menjadi jurusita, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Page 133: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

d. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

e. berijazah paling rendah Sekolah Menengah Umum atau yang sederajat;

f. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai jurusita pengganti; dan

g. sehat jasmani dan rohani.

(2) Untuk dapat diangkat menjadi jurusita pengganti, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. syarat sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf g, dan;

b. berpengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun sebagai pegawai negeri pada pengadilan agama.

28. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 40

(1) Jurusita pengadilan agama diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Mahkamah Agung atas usul ketua pengadilan yang bersangkutan.

(2) Jurusita pengganti diangkat dan diberhentikan oleh ketua pengadilan yang bersangkutan.

30. Ketentuan Pasal 41 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 41

(1) Sebelum memangku jabatannya, jurusita atau jurusita pengganti wajib mengucapkan sumpah menurut agama Islam di hadapan ketua pengadilan yang bersangkutan.

(2) Sumpah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut: "Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya, untuk memperoleh jabatan saya ini, langsung atau tidak langsung dengan menggunakan nama atau cara apa pun juga, tidak memberikan atau menjanjikan barang sesuatu kepada siapapun juga". "Saya bersumpah, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini, tidak sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian".

Page 134: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

"Saya bersumpah bahwa saya, akan setia kepada dan akan mempertahankan serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan segala undang-undang serta peraturan perundang undangan lainnya yang berlaku bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia". "Saya bersumpah bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan saya ini dengan jujur, seksama, dan dengan tidak membeda-bedakan orang dan akan berlaku dalam melaksanakan kewajiban saya sebaik baiknya dan seadil-adilnya seperti layaknya bagi seorang jurusita atau jurusita pengganti yang berbudi baik dan jujur dalam menegakkan hukum dan keadilan".

31. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 42

(1) Kecuali ditentukan lain oleh atau berdasarkan undang undang, jurusita tidak boleh merangkap menjadi wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan perkara yang di dalamnya is sendiri berkepentingan.

(2) Jurusita tidak boleh merangkap advokat. (3) Jabatan yang tidak boleh dirangkap oleh jurusita selain jabatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut oleh Mahkamah Agung.

32. Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 44

Panitera pengadilan tidak merangkap sekretaris pengadilan.

33. Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 45

Untuk dapat diangkat menjadi sekretaris, wakil sekretaris pengadilan agama, dan pengadilan tinggi agama seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Page 135: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

d. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

e. berijazah paling rendah sarjana syari'ah atau sarjana hukum yang menguasai hukum Islam;

f. berpengalaman di bidang administrasi peradilan; dan

g. sehat jasmani dan rohani.

34. Ketentuan Pasal 46 dihapus.

35. Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 47

Sekretaris dan wakil sekretaris pengadilan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Mahkamah Agung.

36. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 48 (1) Sebelum memangku jabatannya, sekretaris, dan wakil sekretaris

mengucapkan sumpah menurut agama Islam di hadapan ketua pengadilan yang bersangkutan.

(2) Sumpah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut: "Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya, untuk diangkat menjadi sekretaris/wakil sekretaris akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara, dan pemerintah. "Saya bersumpah bahwa saya, akan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab". "Saya bersumpah bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, martabat sekretaris/wakil sekretaris serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan". "Saya bersumpah bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau perintah harus saya rahasiakan". "Saya bersumpah bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara".

37. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Page 136: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Pasal 49

Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:

a. perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah.

38. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 50

(1) Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa lain dalam perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, khusus mengenai objek sengketa tersebut harus diputus lebih dahulu oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum.

(2) Apabila terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang subjek hukumnya antara orang-orang yang beragama Islam, objek sengketa tersebut diputus oleh pengadilan agama bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49.

39. Di antara Pasal 52 dan Pasal 53 disisipkan satu pasal bait yakni Pasal 52A, yang

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 52A

Pengadilan agama memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun Hijriyah.

40. Ketentuan Pasal 90 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:\

Pasal 90

Page 137: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

(1) Biaya perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, meliputi:

a. biaya kepaniteraan dan biaya meterai yang diperlukan untuk perkara tersebut;

b. biaya untuk para saksi, saksi ahli, penerjemah, dan biaya pengambilan sumpah yang diperlukan dalam perkara tersebut;

c. biaya yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan setempat dan tindakan-tindakan lain yang diperlukan pengadilan dalam perkara tersebut; dan

d. biaya pemanggilan, pemberitahuan, dan lain-lain atas perintah pengadilan yang berkenaan dengan perkara tersebut.

(2) Besarnya biaya perkara diatur oleh Mahkamah Agung.

41. Ketentuan Pasal 105 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 105

(1) Sekretaris pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi umum pengadilan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, tanggung jawab, susunan organisasi, dan tata kerja sekretariat diatur oleh Mahkamah Agung.

42. Di antara Pasal 106 dan BAB VII disisipkan satu pasal barn yakni Pasal 106A,

yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 106A Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku peraturan perundang-undangan pelaksana Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini.

Pasal II

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Page 138: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Disahkan di Jakarta pada tanggal 20 Maret 2006 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 20 Maret 2006

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

HAMID AWALUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2006 NOMOR 22

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006

Page 139: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

TENTANG

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989

TENTANG PERADILAN AGAMA

I. UMUM

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

menentukan dalam Pasal 24 ayat (2) bahwa Peradilan Agama merupakan salah satu lingkungan peradilari yang berada di bawah Mahkamah Agung bersama badan peradilan lainnya di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Militer. Peradilan Agama merupakan salah satu badan peradilan pelaku kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan penegakan hukum dan keadilan bagi rakyat pencari keadilan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari'ah. Dengan penegasan kewenangan Peradilan Agama tersebut dimaksudkan untuk memberikan dasar hukum kepada pengadilan agama dalam menyelesaikan perkara tertentu tersebut, termasuk pelanggaran atas Undang-Undang tentang Perkawinan dan peraturan pelaksanaannya serta memperkuat landasan hukum Mahkamah Syar'iyah dalam melaksanakan kewenangannya di bidang jinayah berdasarkan ganun.

Dalam Undang-Undang ini kewenangan pengadilan di lingkungan Peradilan Agama diperluas, hal ini sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan hukum masyarakat, khususnya masyarakat muslim. Perluasan tersebut antara lain meliputi ekonomi syari'ah. Dalam kaitannya dengan perubahan Undang-Undang ini pula, kalimat yang terdapat dalam penjelasan umum Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang menyatakan: "Para Pihak sebelum berperkara dapat mempertimbangkan untuk memilih hukum apa yang dipergunakan dalam pembagian warisan", dinyatakan dihapus.

Dalam usaha memperkuat prinsip kekuasaan kehakiman yang merdeka,

sesuai dengan tuntutan reformasi di bidang hukum, telah dilakukan perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana terakhir telah diganti menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Demikian pula halnya telah dilakukan perubahan

Page 140: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman menegaskan adanya pengadilan khusus yang dibentuk dalam salah satu lingkungan peradilan dengan undang-undang. Oleh karena itu, keberadaan pengadilan khusus dalam lingkungan Peradilan Agama perlu diatur pula dalam Undang-Undang ini.

Penggantian dan perubahan kedua Undang-Undang tersebut secara tegas

telah mengatur pengalihan organisasi, administrasi, dan finansial dari semua lingkungan peradilan ke Mahkamah Agung. Dengan demikian, organisasi, administrasi, dan finansial badan peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang sebelumnya masih berada di bawah Departemen Agama berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama perlu disesuaikan. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pengalihan ke Mahkamah Agung telah dilakukan. Untuk memenuhi ketentuan dimaksud perlu pula diadakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I Angka 1

Pasal 2 Yang dimaksud dengan "rakyat pencari keadilan" adalah setiap orang balk warga negara Indonesia maupun orang acing yang mencari keadilan pada pengadilan di Indonesia.

Angka 2

Pasal 3 A Pengadilan khusus dalam lingkungan Peradilan Agama adalah pengadilan syari'ah Islam yang diatur dengan Undang-Undang. Mahkamah Syar'iyah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang oleh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 15 ayat (2) disebutkan bahwa: "Peradilan Syari'ah Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan agama sepanjang

Page 141: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

kewenangan-nya menyangkut kewenangan peradilan agama, dan merupakan pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan umum sepanjang kewenangannya menyangkut kewenangan Peradilan Umum".

Angka 3

Pasal 4 Ayat (1)

Pada dasarnya tempat kedudukan pengadilan agama berada di ibukota kabupaten dan kota, yang daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten atau kota, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pengecualian.

Ayat (2) Cukup jelas.

Angka 4 Pasal 5

Cukup jelas.

Angka 5 Pasal 11

Cukup jelas.

Angka 6 Pasal 12

Cukup jelas.

Angka 7 Pasal 13

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 14

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 15

Page 142: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Cukup jelas.

Angka 10 Pasal 16

Cukup jelas.

Angka 11 Pasal 17

Cukup jelas.

Angka 12

8 Pasal 1

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas. Huruf b

Yang dimaksud dengan "sakit jasmani atau rohani terus-menerus" adalah sakit yang menyebabkan yang bersangkutan ternyata tidak mampu lagi melakukan tugas kewajibannya dengan baik.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Yang dimaksud dengan "tidak cakap" adalah misalnya yang bersangkutan banyak melakukan kesalahan besar dalam menjalankan tugasnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Page 143: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Angka 13

Pasal 19

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan "tindak pidana kejahatan" adalah tindak pidana yang ancaman pidananya paling singkat 1 (satu) tahun.

Huruf b

Yang dimaksud dengan "melakukan perbuatan tercela" adalah apabila hakim yang bersangkutan karena sikap, perbuatan, dan tindakannya baik di dalam maupun di luar pengadilan merendahkan martabat hakim.

Huruf c

Yang dimaksud dengan "tugas pekerjaannya" adalah semua tugas yang dibebankan kepada yang bersangkutan.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Ayat (2)

Dalam hal pemberhentian tidak dengan hormat dengan alasan dipidana karena melakukan tindakan pidana kejahatan, yang bersangkutan tidak diberi kesempatan untuk membela diri.

Ayat (3)

Page 144: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Cukup jelas.

Angka 14 Pasal 20

Cukup jelas.

Angka 15 Pasal 21

Cukup jelas.

Angka 16 Pasal 25

Cukup jelas.

Angka 17 Pasal 27

Cukup jelas.

Angka 18 Pasal 28

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 29

Cukup jelas.

Angka 20 Pasal 30

Cukup jelas.

Angka 21 Pasal 31

Cukup jelas.

Angka 22

Page 145: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Pasal 32 Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 33 Cukup jelas.

Angka 24

Pasal 34 Cukup jelas.

Angka 25

Pasal 35 Ketentuan ini berlaku juga bagi wakil panitera, panitera muda, dan panitera pengganti.

Angka 26

Pasal 36 Cukup jelas.

Angka 27

Pasal 37 Cukup jelas.

Angka 28

Pasal 39 Cukup jelas.

Angka 29

Pasal 40 Cukup jelas.

Angka 30

Pasal 41 Cukup jelas.

Angka 31

Pasal 42 Cukup jelas.

Angka 32

Pasal 44 Cukup jelas.

Page 146: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Angka 33

Pasal 45 Cukup jelas.

Angka 34

Pasal 46 Cukup jelas.

Angka 35

Pasal 47 Cukup jelas.

Angka 36

Pasal 48 Cukup jelas.

Angka 37

Pasal 49 Penyelesaian sengketa tidak hanya dibatasi di bidang perbankan syari'ah, melainkan juga di bidang ekonomi syari'ah lainnya. Yang dimaksud dengan "antara orang-orang yang beragama Islam" adalah termasuk orang atau badan hukum yang dengan sendirinya menundukkan din dengan sukarela kepada hukum Islam mengenai hal hal yang menjadi kewenangan Peradilan Agama sesuai dengan ketentuan Pasal ini.

Huruf a

Yang dimaksud dengan "perkawinan" adalah hal-hal yang diatur dalam atau berdasarkan undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku yang dilakukan menurut syari'ah, antara lain:

1. izin beristri lebih dari seorang; 2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang

belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun, dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat;

3. dispensasi kawin; 4. pencegahan perkawinan; 5. penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah; 6. pembatalan perkawinan; 7. gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri;

Page 147: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

8. perceraian karena talak; 9. gugatan perceraian; 10. penyelesaian harta bersama; 11. penguasaan anak-anak; 12. ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan

anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya;

13. penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas istri;

14. putusan tentang sah tidaknya seorang anak; 15. putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua; 16. pencabutan kekuasaan wali; 17. penunjukan orang lain sebagai wall oleh pengadilan

dalam hal kekuasaan seorang wall dicabut; 18. penunjukan seorang wall dalam hal seorang anak yang

belum cult-up umur 18 (delapan belas) tahun yang ditinggal kedua orang tuanya;

19. pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di bawah kekuasaannya;

20. penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam;

21. putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campuran;

22. pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain.

Huruf b

Yang dimaksud dengan "waris" adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalap tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris.

Huruf c Yang dimaksud dengan "wasiat" adalah perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia.

Huruf d

Page 148: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Yang dimaksud dengan "hibah" adalah pembegan suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan hukum kepada orang lain atau badan hukum untuk dimiliki.

Huruf e Yang dimaksud dengan "wakaf' adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang (wakif) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harts benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syari'ah.

Huruf f Yang dimaksud dengan "zakat" adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syari'ah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Huruf g Yang dimaksud dengan "infaq" adalah perbuatan seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain guna menutupi kebutuhan, baik berupa makanan, minuman, mendermakan, memberikan rezeki (karunia), atau menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas, dan karena Allah Subhanahu Wata'ala.

Huruf h Yang dimaksud dengan "shadagah" adalah perbuatar; seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain atau lembaga/badan hukum secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu dengan mengharap ridho Allah Subhanahu Wata'ala dan pahala semata.

Huruf i Yang dimaksud dengan "ekonomi syari'ah" adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari'ah, antara lain meliputi: a. bank syari'ah; b. lembaga keuangan mikro syari'ah. c. asuransi syari'ah; d. reasuransi syari'ah; e. reksa dana syari'ah; f. obligasi syari'ah dan surat berharga berjangka

menengah syari'ah; g. sekuritas syari'ah; h. pembiayaan syari'ah; i. pegadaian syari'ah;

Page 149: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

j. dana pensiun lembaga keuangan syari'ah; dan k. bisnis syari'ah.

Angka 38 Pasal 50

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Ketentuan ini memberi wewenang kepada pengadilan agama untuk sekaligus memutuskan sengketa milik atau keperdataan lain yang terkait dengan objek sengketa yang diatur dalam Pasal 49 apabila subjek sengketa antara orang orang yang beragama Islam. Hal ini menghindari upaya memperlambat atau mengulur waktu penyelesaian sengketa karena alasan adanya sengketa milik atau keperdataan lainnya tersebut sering dibuat oleh pihak yang merasa dirugikan dengan adanya gugatan di pengadilan agama. Sebaliknya apabila subjek yang mengajukan sengketa hak milik atau keperdataan lain tersebut bukan yang menjadi subjek bersengketa di pengadilan agama, sengketa di pengadilan agama ditunda untuk menunggu putusan gugatan yang diajukan ke pengadilan di lingkungan Peradilan Umum. Penangguhan dimaksud hanya dilakukan jika pihak yang berkeberatan telah mengajukan bukti ke pengadilan agama bahwa telah didaftarkan gugatan di pengadilan negeri terhadap objek sengketa yang sama dengan sengketa di pengadilan agama. Dalam hat objek sengketa lebih dari satu objek dan yang tidak terkait dengan objek sengketa yang diajukan keberatannya, pengadilan agama tidak perlu menangguhkan putusannya, terhadap objek sengketa yang tidak terkait dimaksud.

Angka 39 Pasal 52A

Selama ini pengadilan agama diminta oleh Menteri Agama untuk memberikan penetapan (itsbat) terhadap kesaksian orang yang telah melihat atau menyaksikan hilal bulan pada setiap memasuki bulan Ramadhan dan awal bulan Syawal tahun Hijriyah dalam rangka Menteri Agama mengeluarkan penetapan secara nasional untuk penetapan 1 (satu) Ramadhan dan 1 (satu) Syawal.

Page 150: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Pengadilan agama dapat memberikan keterangan atau nasihat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu shalat.

Angka 40 Pasal 90

Cukup jelas. Angka 41

Pasal 105 Cukup jelas.

Angka 42

Pasal 106A Cukup jelas.

Pasal II Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4611

Page 151: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Hasill wawancara

Nama: Drs. Yasardin S.H.,M.H.

Jabatan: wakil ketua pengadilan agama Jakarta selatan

Tempat : ruang wakil ketua pengadilan agama Jakarta Selatan

Waktu : pukul 14.00-15.10 WIB , tanggal 14 April 2010

1. Bagaimanakh struktur organisasi peradilan agama Jakarta-Selatan?apakah sudah

memenuhi peraturan perundangan-undangan?

memang struktur organisasi peradilan agama Jakarta Selatan ini belum

memenuhi peraturan perundang-undangan, khususnya sesuai dengan UU No 3

Tahun 2006 tentang peradilan agama.

2. Bagaimanakan peran panitera itu sendiri dalam susunan organisasi peradilan

agama?

Peran panitera sendiri seperti top leader , yang mana panitera memegang

kekuasaan dalam bidang kepaniteraan itu sendiri serta dalam administrasi

umumnya karna masih dirangkap

3. Dengan diamandemennya UU peradilan agama ke 2,bagaimanakah peran

panitera/sekretaris peradilan agama?apakah peradilan agama masih menerapkan

susunan yang menetapakan bahwa panitera peradilan agama merangkap sebagai

sekretaris?

Ya memang pengadilan agama masih menggunakan struktur yang lama , dan

peran panitera itu sendiri pun masih merangkap sebagai sekretaris pengadilan .

Page 152: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

4. Mengapa peradilan agama khususnya peradilan agama wilayah Jakarta-Selatan

belum mengaplikasikan UU peradilan agama ke 2 (UU No 3 Tahun 2006 tentang

peradilan agama) yang dalam pasal 44 berbunyi bahwa panitera peradilan agama

tidak merangkap sebagai sekretaris? Bagaimana pendapat bapak sendiri?

alasan mengapa masih merangkapnya jabatan tersebut, ada beberapa persoalan, yaitu:

a. permasalah mengenai inslunisasi yang belum selesai dibicarakan oleh anggota

rapat kerja nasional yang mana semua badan peradilan merupakan anggotanya

berserta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN),sehingga

pengadilan agama Jakarta Selatan khususnya belum mengaplikasikannya dengan

artinya masih menggunakan surat keputusan yang lama.

b. Apabila tiba-tiba saja dipisah jabatan tersebut, kita (pengadilan agama ) harus

memperhatikan bagaimana tunjangan nya bagi sekretaris itu sendiri mana lagi

sudah bekerja tetapi tidak mendapatkan tunjangan.

c. Permasalah inslunisasi tersebut semua badan peradilan pasti sangat membutuhkan

karana faktor tadi agar adanya tunjangan bagi para sekretaris dan pengadilan yang

ada di Indonesia beserta kelas kelasnya masing –masing.

d. Sedangkan pengadilan agama Jakarta Selatan khusunya sudah menyiapkan kader

kader yang akan menepati jabatan sebagai sekretaris, sehingga apabila surat

keputusannya sudah keluar pengadilan agama Jakarta Selatan telah siap untuk

adanya jabatan sekretaris baru.

e. Pengadilan agama berkenaan dengan hubungannya dengan mahakamah agung

yang berfungsi sebagai pengatur bagi peradilan di Indonesia ,sudah selesai agar

Page 153: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

mendesak untuk mengeluarkan instruksi yang berupa peraturan mahkamah agung.

Yang menjadi inti permasalahnya adalaha hanya hasil dari inslunisasinya saja.

5. Apakah dengan dirangkapnya panitera dan sekretaris menjadi satu jabatan atau

dengan kata lain dijabat oleh satu orang pejabat bisa mengoptimalkan tugas-tugas

mereka?

Memang agak over loud tugas seorang panitera yang status nya masih merangkap

sebagai sekretatis, karna ia tidak hanya mengurusi bidang administrasi perkara

tapi harus mengurus dan memantau bidang administrasi umum , walaupun dalam

pelaksanaannya ada pendelegasian kepada wakil panitera dan wakil sekretaris

akan tetapi seorang panitera juga harus dengan tanggung jawabnya mengerjakan

tugas tugas tertentu ,contohnya seperti tanda tangan akta (bidang perkara) , kuasa

anggaran (bidang administrasi umum).

6. Apakah dalam hal pelaksanaan dilapangan seorang panitera sering menemukan

kendala? Apa saja?dan bagaimana solusi mengatasi hal tersebut?

Kendala pasti ada , dengan banyaknya tugas yang over loud dan beban kerja yang

sangat kuat akan tetapi pengetahuan yang dimiliki seorang panitera cukup.

7. Apakah ada tugas lain selain yang sudah diatur dalam peraturan perundang-

undangan bagi panitera dan sekretaris?

Ada berdasarkan surat keputusan ketua pengadulan agama, ada beberapa .

8. Sekarang amandemen UU No 3 Tahun 2006 sudah diamandemen lagi menjadi

UU yang baru yaitu UU No 50 Tahun 2009 tentang peradilan agama, bahkan

pasal 44 telah dihapus? Bagaimana pendapat bapak?

Page 154: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Panitera dan sekretaris tetap akan dipisah nanti nya apabila rakernas tersebut

sudah selesai , dan dari mahkamah agung sendiri juga mengatakan seperti itu ,

walaupun dalam UU No 50 Tahun 2009 tentang peradilan agama yang baru itu

dihapuskan kemungkinan akan efektif kemebali pasal tersebut.

9. Undang undang No 3 Tahun 2006 secara garis besar hanya menyinggung atau

hanya mengangkat tentang kewenanagan absolut pengadilan agama itu sendiri

tidak ke perubahan yang lain misalnya pasal 44 ? bagaimana menurut bapak?

Menurut saya memang perubahan yang lebih menggema adalah tentang

kewenanagn absolut nya saja tapi tidak hanya kewenanagan absolut dari ekonomi

syariah saja ada mengenai hak opsi tentang waris , itsbat rukyat hilal, dan

mahkamah syariah di NAD yang berada dalam pasal 49 samapai 50 itu.

Perubahan selain itu misalnya pasal 44 kurang disosialisasikan.

10. Apakah bapak sudah mengira akan ada nya amandemena UU tentang peradilan

agama yang baru? Bagaiamana menurut bapak mengapa amandemen UU yang

baru ini sedangkan jarak untuk diamandeman ahanaya sekitar 4 tahun? Apa tidak

terlalu singkat untuk diamandemen?

Saya kira memang suatu saat akan diamandemen lagi, sekarang saja sedang

dibicarakan mengenai hukum acara materil peradilan agama di DPR , mungkin

saja apabila tidak tertampung akan dimasukkan kedalam rancanagan tersebut.

11. Menurut bapak dari ketiga UU peradilan agama mana yang lebih berperan dalam

pembentukan pengadilan agama itu sendiri?

Page 155: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Saya rasa yang paling berperan adalah UU No 3 Tahun 2006 , dimana dalam UU

tersebut telah mengembalikan kewenangan pengadilan agama yang dulu dipreteli

oleh belanda selama 1 abad, kewenangaan seperti perceraian bagi subyek hukum

orang islam di pengadilan agama dan waris yang subyek hukumnya orang islam

12. Kapan kira kira inslunisasi itu keluar?

Belum mengetahuinya sampai saat ini karna masih dalam pembahasan kalau

sudah selesai pasti Mahkamah Agung akan mengeluarkan SK.

Page 156: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Hasill wawancara

Nama: Drs. Yasardin S.H.,M.H.

Jabatan: wakil ketua pengadilan agama Jakarta selatan

Tempat : ruang wakil ketua pengadilan agama Jakarta Selatan

Waktu : pukul 14.00-15.10 WIB , tanggal 14 April 2010

1. Bagaimanakh struktur organisasi peradilan agama Jakarta-Selatan?apakah sudah

memenuhi peraturan perundangan-undangan?

memang struktur organisasi peradilan agama Jakarta Selatan ini belum

memenuhi peraturan perundang-undangan, khususnya sesuai dengan UU No 3

Tahun 2006 tentang peradilan agama.

2. Bagaimanakan peran panitera itu sendiri dalam susunan organisasi peradilan

agama?

Peran panitera sendiri seperti top leader , yang mana panitera memegang

kekuasaan dalam bidang kepaniteraan itu sendiri serta dalam administrasi

umumnya karna masih dirangkap

3. Dengan diamandemennya UU peradilan agama ke 2,bagaimanakah peran

panitera/sekretaris peradilan agama?apakah peradilan agama masih menerapkan

susunan yang menetapakan bahwa panitera peradilan agama merangkap sebagai

sekretaris?

Ya memang pengadilan agama masih menggunakan struktur yang lama , dan

peran panitera itu sendiri pun masih merangkap sebagai sekretaris pengadilan .

Page 157: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

4. Mengapa peradilan agama khususnya peradilan agama wilayah Jakarta-Selatan

belum mengaplikasikan UU peradilan agama ke 2 (UU No 3 Tahun 2006 tentang

peradilan agama) yang dalam pasal 44 berbunyi bahwa panitera peradilan agama

tidak merangkap sebagai sekretaris? Bagaimana pendapat bapak sendiri?

alasan mengapa masih merangkapnya jabatan tersebut, ada beberapa persoalan, yaitu:

a. permasalah mengenai inslunisasi yang belum selesai dibicarakan oleh anggota

rapat kerja nasional yang mana semua badan peradilan merupakan anggotanya

berserta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN),sehingga

pengadilan agama Jakarta Selatan khususnya belum mengaplikasikannya dengan

artinya masih menggunakan surat keputusan yang lama.

b. Apabila tiba-tiba saja dipisah jabatan tersebut, kita (pengadilan agama ) harus

memperhatikan bagaimana tunjangan nya bagi sekretaris itu sendiri mana lagi

sudah bekerja tetapi tidak mendapatkan tunjangan.

c. Permasalah inslunisasi tersebut semua badan peradilan pasti sangat membutuhkan

karana faktor tadi agar adanya tunjangan bagi para sekretaris dan pengadilan yang

ada di Indonesia beserta kelas kelasnya masing –masing.

d. Sedangkan pengadilan agama Jakarta Selatan khusunya sudah menyiapkan kader

kader yang akan menepati jabatan sebagai sekretaris, sehingga apabila surat

keputusannya sudah keluar pengadilan agama Jakarta Selatan telah siap untuk

adanya jabatan sekretaris baru.

e. Pengadilan agama berkenaan dengan hubungannya dengan mahakamah agung

yang berfungsi sebagai pengatur bagi peradilan di Indonesia ,sudah selesai agar

Page 158: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

mendesak untuk mengeluarkan instruksi yang berupa peraturan mahkamah agung.

Yang menjadi inti permasalahnya adalaha hanya hasil dari inslunisasinya saja.

5. Apakah dengan dirangkapnya panitera dan sekretaris menjadi satu jabatan atau

dengan kata lain dijabat oleh satu orang pejabat bisa mengoptimalkan tugas-tugas

mereka?

Memang agak over loud tugas seorang panitera yang status nya masih merangkap

sebagai sekretatis, karna ia tidak hanya mengurusi bidang administrasi perkara

tapi harus mengurus dan memantau bidang administrasi umum , walaupun dalam

pelaksanaannya ada pendelegasian kepada wakil panitera dan wakil sekretaris

akan tetapi seorang panitera juga harus dengan tanggung jawabnya mengerjakan

tugas tugas tertentu ,contohnya seperti tanda tangan akta (bidang perkara) , kuasa

anggaran (bidang administrasi umum).

6. Apakah dalam hal pelaksanaan dilapangan seorang panitera sering menemukan

kendala? Apa saja?dan bagaimana solusi mengatasi hal tersebut?

Kendala pasti ada , dengan banyaknya tugas yang over loud dan beban kerja yang

sangat kuat akan tetapi pengetahuan yang dimiliki seorang panitera cukup.

7. Apakah ada tugas lain selain yang sudah diatur dalam peraturan perundang-

undangan bagi panitera dan sekretaris?

Ada berdasarkan surat keputusan ketua pengadulan agama, ada beberapa .

8. Sekarang amandemen UU No 3 Tahun 2006 sudah diamandemen lagi menjadi

UU yang baru yaitu UU No 50 Tahun 2009 tentang peradilan agama, bahkan

pasal 44 telah dihapus? Bagaimana pendapat bapak?

Page 159: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Panitera dan sekretaris tetap akan dipisah nanti nya apabila rakernas tersebut

sudah selesai , dan dari mahkamah agung sendiri juga mengatakan seperti itu ,

walaupun dalam UU No 50 Tahun 2009 tentang peradilan agama yang baru itu

dihapuskan kemungkinan akan efektif kemebali pasal tersebut.

9. Undang undang No 3 Tahun 2006 secara garis besar hanya menyinggung atau

hanya mengangkat tentang kewenanagan absolut pengadilan agama itu sendiri

tidak ke perubahan yang lain misalnya pasal 44 ? bagaimana menurut bapak?

Menurut saya memang perubahan yang lebih menggema adalah tentang

kewenanagn absolut nya saja tapi tidak hanya kewenanagan absolut dari ekonomi

syariah saja ada mengenai hak opsi tentang waris , itsbat rukyat hilal, dan

mahkamah syariah di NAD yang berada dalam pasal 49 samapai 50 itu.

Perubahan selain itu misalnya pasal 44 kurang disosialisasikan.

10. Apakah bapak sudah mengira akan ada nya amandemena UU tentang peradilan

agama yang baru? Bagaiamana menurut bapak mengapa amandemen UU yang

baru ini sedangkan jarak untuk diamandeman ahanaya sekitar 4 tahun? Apa tidak

terlalu singkat untuk diamandemen?

Saya kira memang suatu saat akan diamandemen lagi, sekarang saja sedang

dibicarakan mengenai hukum acara materil peradilan agama di DPR , mungkin

saja apabila tidak tertampung akan dimasukkan kedalam rancanagan tersebut.

11. Menurut bapak dari ketiga UU peradilan agama mana yang lebih berperan dalam

pembentukan pengadilan agama itu sendiri?

Page 160: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

Saya rasa yang paling berperan adalah UU No 3 Tahun 2006 , dimana dalam UU

tersebut telah mengembalikan kewenangan pengadilan agama yang dulu dipreteli

oleh belanda selama 1 abad, kewenangaan seperti perceraian bagi subyek hukum

orang islam di pengadilan agama dan waris yang subyek hukumnya orang islam

12. Kapan kira kira inslunisasi itu keluar?

Belum mengetahuinya sampai saat ini karna masih dalam pembahasan kalau

sudah selesai pasti Mahkamah Agung akan mengeluarkan SK.

Page 161: KEDUDUKAN PANITERA PASCA AMANDEMEN UU … · Llingkungan Peradilan Militer adalah Mahkamah Militer ( MAHMIL), Mahkamah Militer Tinggi (MAHMILTI), Mahkamah Militer Agung (MAHMILGUNG),

68

Dra

. Hj.

Noo

r Jan

nah

Azi

z, M

H.

D

rs. H

j. A

i Zai

nab,

SH

.

H. M

uh. K

aila

ni, S

H.,

MH

D

ra. M

uhay

ah, S

H.

Ta

mah

, SH

. D

ra. H

j. Tu

ti U

lwiy

ah, M

H

D

rs. A

gus Y

unih

, SH

., M

.Hi.

D

rs. M

uslim

, SH

., M

.Si.

Drs

. Har

um R

ende

ng, S

H.

Drs

. Nur

hafiz

al, S

H.,

MH

. D

ra. H

j. Fa

chan

ah, M

. M.H

um.

Drs

. Soh

el, S

H.

Dra

. Hj.

Ida

Nur

saad

ah, S

H.,

MD

rs. S

aefu

ddin

T, M

H.

Drs

. Abd

urra

him

, MH

. D

rs. C

hotm

an Ja

uhar

i, M

H.

Hj.

Shaf

wah

, SH

., M

H

Drs

. Kam

alud

din,

MH

.

H.

C1

WA

KIL

KE

TU

A

Drs

. Yas

ardi

n, S

H.,

MH

.

H A

K I

M

PAN

MUD

. KA

SUBB

AG

. PA

NM

UD. G

UGA

TAN

PA

NM

UD. H

UKUM

KA

SUBB

AG

. KEU

AN

GA

N

KASU

BBA

G. U

MUM

H A

K I

M

WA

KIL

SE

KR

ET

AR

IS PA

NIT

ER

A /

SEK

RE

TA

RIS

WA

KIL

SE

KR

ET

AR

IS

Dra

. Am

inah

Hj.

Ghi

zar F

au’a

h SH

. D

wia

rti Y

ulia

ni, S

h.

Tegu

h M

agza

n, S

H.

Drs

. Ida

Fitr

iyan

i

STA

F

Moh

. Ham

bali,

SH

.

Fa’il

atun

M

. Sah

id

STA

F

Drs

. Moh

amm

ad T

aufik

Irna

Kur

nia,

SH

. A

ji D

juan

da R

achm

ad

Sujia

ti

STA

F

Yun

i Win

arti,

SH

I.

Sum

iyat

i . S

iti N

urha

yati,

SH

.

STA

F

Ahm

ad Ir

fan,

SH

.

Nur

aini

, SH

. N

inin

g W

idia

wat

i K

unth

iSA

Md

STA

F

. Fah

at, S

H.

Nur

hasa

na

Har

ism

anSH

I

STA

F

PAN

ITE

RA

PE

NG

GA

NT

I

1.

M. Y

asin

, SH

. 2.

En

din

g Ba

chtia

r, SH

. 3.

W

ardo

no

4.

Om

bang

Has

yim

Ash

ari,

S.A

g.

Dra

. Mur

niat

i Si

ti Sa

udah

, SH

. N

urha

yati,

SH

. R

ahm

i, SH

. N

urle

la, S

H.

Abd

ulla

h, S

H. M

H.

Um

ar Is

mai

l, SH

. Ik

rimaw

atin

ings

ih, S

.Ag.

JUR

USI

TA

JUR

USI

TA

PE

NG

GA

NT

I

Rr.

Siti

Kho

lifah

, SH

. M

ahru

m, S

H

Fath

ony,

SH

. Ev

a Zu

lhae

fah,

SH

. R

ita S

yuria

h, S

H.

Mar

yam

S.A

g., M

H.

Nih

ayat

ul I,

SH

I., M

H.

Rat

u A

yu R

ahm

i, SH

I. . Z

amru

d N

ajib

, SE.

A

hmad

Fur

qoni

, gd

alen

a H

utag

aol

Mar

ham

ah

Mel

y Y

onda

Haf

as S

udio

no

wal

uyo,

SH

. rio

Rin

anto

is

no W

idja

ya, S

E.

Ust

iana

Putri

MA

d

Nur

dian

syah

, SE.

N

ur C

holia