Kependudukan kel 2.ppt

9
KELOMPOK 2 KEPENDUDUKAN Ismi mufida 2014710078 Jihan Nada A.S 2014710098 Rizky Amalia 2014710069 Teguh Prasetyo 2014710099

description

sumber demografisumber demografi di IndonesiaEvaluasi demografiUkuran demografi

Transcript of Kependudukan kel 2.ppt

Page 1: Kependudukan  kel 2.ppt

KELOMPOK 2KEPENDUDUKAN

Ismi mufida 2014710078

Jihan Nada A.S 2014710098

Rizky Amalia 2014710069

Teguh Prasetyo 2014710099

Page 2: Kependudukan  kel 2.ppt

Sumber Statistik Demografi

• Menurut cara memperolehnya, data demografi dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang di kumpulkan sendiri oleh pengguna data dan di kumpulkan untuk keperluan yang sangat spesifik. Data skunder adalah data yang di kumpulkan oleh pihak lain dan di gunakan oleh pengguna data di luar pihak yang mengumpulkan data.

• Berdasarkan tipenya, sumber data kependudukan dibagi menjadi dua, yaitu

a.sumber data primer dan

b.sumber data sekunder.

Page 3: Kependudukan  kel 2.ppt
Page 4: Kependudukan  kel 2.ppt

Sumber data Demografi di Indonesia

Data demografi dan kependudukan di indonesia dapat di kelompokkan menurut sumbernya, yaitu sensus penduduk (SP), registrasi dan survei sampel.

1. Sensus PendudukSensus penduduk menurut PBB adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi serta ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu. Dimensi yang harus dipenuhi dalam melakukan sensus penduduk ada 3, yaitu semua orang atau menyeluruh, waktu tertentu, dan wilayah tertentu. Cara pencatatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sensus De jure dan sensus De facto.

Sensus De jure ialah pencatatan penduduk yang hanya dikenakan kepada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah sensus tersebut.Sensus De facto ialah pencatatan penduduk yang dikenakan kepada setiap orang-orang yang pada saat pencatatan berada di wilayah sensus.

Kualitas sensus penduduk ditentukan juga untuk beberapa faktor: partisipasi masyarakat, geografis, kualitas petugas, kualitas responden, perencanaan dan pelaksanaan.

Page 5: Kependudukan  kel 2.ppt

2. Registrasi Penduduk

Registrasi penduduk merupakan sistem kegiatan yang dilakukan oleh petugas pemerintah setempat yang meliputi pencacatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal, dan perubahan pekerjaan. Tujuan registrasi adalah sebagai suatu cacatan resmi dari peristiwa tertentu dan sumber yang berharga dalam penyusunan proses perencanaan masyarakat.

Sistem registrasi penduduk di Indonesia telah dilakukan sejak abad ke-19 . Pada tahun 1815, Raffles melakukan pendaftaran penduduknya dalam rangka penetapan sistem pajak tanah. Para kepala desa diwajibkan mencatat semua orang ciri-ciri kendudukan lainnya. Pada awal tahun 1850, pemerintah Belanda mulai memberikan angka-angka jumlah penduduk menurut keresidenannya di Jawa dan di Madura serta beberapa pulau di luar Jawa. Setelah Indonesia merdeka, sistem regitrasi penduduk diteruskan pelaksanaannya. Peristiwa kelahiran dicacatkan oleh Departemen Agama, kematian dicacat oleh Departemen Kesehatan, dan migrasi penduduk dicacat oleh Departemen Kehakiman. Badan Pusat Statistik menghimpun data tersebut dan menerbitkannya dalam seri registrasi penduduk. Semua data tersebut di tingkat bawah dicacat oleh kantor desa.

Page 6: Kependudukan  kel 2.ppt

Dalam pengambilan data jenis ini PBB mengatur beberapa syarat dalam pengambilan sampel:a. Ada peraturan yang memaksa penduduk melapor: b. Dilaksanakan oleh badan pemerintahc. Terdapat sanksi hukumd. Ada petugas yang melaksanakan pendaftarane. Keterangan yg dilaporkanf. Pelaporan kelahiran dan kematiang. Tabulasi dan penyajian data

Apabila sensus penduduk mencatat penduduk de facto dan de jure, kegiatan registrasi penduduk hanya mencatat de jure saja, yaitu penduduk yang secara legal diakui sebagai wilayah penduduk di wilayah yang bersangkutan.

Registrasi penduduk di Indonesia masih mempunyai kelemahan-kelemahan seperti tidak lengkap datanya dan rendah reliabilitasnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan penduduk tentang manfaat registrasi penduduk. Diharapkan setelah dikeluarkannya UU Kependudukan, pelaksanaan registrasi penduduk dapat diselenggarakan sebaik-baiknya

Page 7: Kependudukan  kel 2.ppt

3 .Survei Sampel

Hasil sensus dan registrasi penduduk mempunyai keterbatasan karena hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan perilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya lebih luas dan mendalam. Pada umumnya, survei penduduk dilakukan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. Contohnya, survei fertilitas dan moralitas indonesia tahun 1973 yang dilakukan di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan beberapa penelitian demografi yang mendalam oleh Lembaga Kependudukan UGM. Badan Pusat Statistik melaksanakan berbagai survei, seperti Survei Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja, dan Survei Antarsensus, Survei penduduk dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu survei bertahap tunggal, ganda, dan kombinasi.

Page 8: Kependudukan  kel 2.ppt

Survei terhadap tunggal ialah informasi yang diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai kejadian penduduknya yang dialami seseorang pada masa lampau dalam periode tertentu.

Survei Bertahap ganda dilakukan melalui kunjungan berulang ke rumah-rumah tangga dengan berbagai kejadian kependudukan dalam interval waktu antarkunjungan dicacat, seperti kelahiran, kematian, dan migrasi.

Survei bertipe kombinasi merupakan gabungan antara survei terhadap tunggal dan bertahap ganda. Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk menilai kelengkapan dan dapat informasi kependudukan yang dikumpulkan oleh sistem registrasi.

Beberapa perbedaan antara sensus dan survei yaitu1.Cakupan penduduk yang dicacah 2.Fleksibilitas 3.Topik yang dikumpulkan

Page 9: Kependudukan  kel 2.ppt

Cara–cara evaluasi data secara sederhana yang umum di lakukan adalah(1)membandingkan data penduduk yang di peroleh dengan konfigurasi data

yang dikembangakan secara teoritis (misalnya di bandingkan dengan penduduk stasioner);

(2) membandingkan data dengan daerah lain dalam kesatuan nasional yang sama yang di perkirakan mempunyai kondisi daerah dan karakteristik penduduk yang serupa;

(3)membandingkan dengan data lain yang dikumpulkan untuk tujuan lain, misalnya dengan hasil pencatatan calon pemilih pemilihan umum;

(4)memeriksa secara langsung ke lapangan, misalnya dengan melakukan survei pascapencacahan.