KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

20
KEPEMIMPINAN KARISMATIK PAPER Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Kepemimpinan Disusun oleh : Alfian Dwi Kurniawan 105030300111012 Ika Prasasti Januar 105030300111030 Suhud Kharisma 105030300111033 Dio Putra Perdana 105030300111042

Transcript of KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Page 1: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

KEPEMIMPINAN KARISMATIK

PAPER

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Kepemimpinan

Disusun oleh :

Alfian Dwi Kurniawan 105030300111012

Ika Prasasti Januar 105030300111030

Suhud Kharisma 105030300111033

Dio Putra Perdana 105030300111042

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI BISNIS INTERNASIONAL

Page 2: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Kepemimpinan kharismatik, merupakan kepemimpinan yang mengembangkan

kombinasi hubungan antara bawahan dengan satu atau lebih bawahannya berdasarkan

atribut-atribut pimpinan yang disenangi bawahan. Kepemimpinan kharismatik tidak

mengembangkan pemberian delegasi/wewenang kepada bawahan karena adanya stigma

ketakutan ancaman kedudukan atau statusnya. Kepemimpinan memiliki sifat lebih dari

sekedar keyakinan terhadap kepercayaan, tetapi mereka memiliki kemampuan supranatural.

Bawahan sebagai bagian dari kepemimpinan kharismatik tidak hanya percaya dan

hormat kepada pemimpinannya, tetapi bawahan menjadikan idola dan pujaan sebagai figure

spiritual. Kepemimpinan kharismatik, dapat menjalankan misi dan visi mereka melalui

perilaku kepemimpinannya dan dalam situasi sosial apapun. Kepemimpinan kharismatik

dibutuhkan pada situasi dan kondisi persaingan yang tidak pasti dikategorikan sebagai sangat

berisiko, dalam arti bahwa setiap keputusan yang diambil dapat berdampak buruk dan

berisiko bagi perusahaan/organisasinya. Kondisi yang berisiko tersebut akan menimbulkan

kecemasan baik dari pihak pimpinan, terlebih para bawahan, sehingga dalam kondisi

demikian diperlukan kepemimpinan yang kharismatik.

TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Tujuan dari pembahasan materi ini agar dapat mendefinisikan kepemimpinan yang

bersifat kharismatik, dan apa saja yang harus dicermati dari seorang pemimpin yg

menggunakan kharismanya dalam memimpin sebuah organisasi, mengetahui apa saja

dampak positif dan negatife kepemimpinan kharismatik.

KERANGKA TEORI

Teori tentang kepemimpinan karismatik yang dibahas dalam kegiatan belajar ini.

Adalah Teori kepemimpinan kharismatik dari House yang menekankan kepada identifikasi

pribadi, pembangkitan motivasi oleh pemimpin dan pengaruh pemimpin terhadap tujuan-

tujuan dan rasa percaya diri para pengikut. Dan Teori atribusi tentang karisma yang lebih

Page 3: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

menekankan kepada identifikasi pribadi sebagai proses utama mempengaruhi dan

internalisasi sebagai proses sekunder. Teori konsep diri sendiri menekankan internalisasi

nilai, identifikasi sosial dan pengaruh pimpinan terhadap kemampuan diri dengan hanya

memberi peran yang sedikit terhadap identifikasi pribadi. Sementara itu, teori penularan

sosial menjelaskan bahwa perilaku para pengikut dipengaruhi oleh pemimpin tersebut

mungkin melalui identifikasi pribadi dan para pengikut lainnya dipengaruhi melalui proses

penularan sosial. Pada sisi lain, penjelasan psikoanalitis tentang karisma memberikan

kejelasan kepada kita bahwa pengaruh dari pemimpin berasal dari identifikasi pribadi dengan

pemimpin tersebut.

Page 4: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

BAB II

PEMBAHASAN

PEMIMPIN KHARISMATIK

Kharismatik dalam bahasa Yunani berarti ”karunia diinspirasi ilahi”, seperti

kemampuan untuk melakukan mukjizat atau memprediksi peristiwa-peristiwa di masa

mendatang. Karisma merupakan sebuah fenomena sementara bila ia tergantung kepada

identifikasi pribadi dengan seorang pemimpin individual yang dirasakan sebagai yang luar

biasa.

Dalam teori kepemimpinan karismatik dari House, diuraikan bahwa pemimpinan

karismatik dapat diidentifikasi dari bagaimana berperilaku, bagaimana mereka berbeda

dengan orang lain, serta dalam kondisi yang bagaimana mereka memperoleh banyak

kemungkinan untuk berkembang.

Teori atribusi tentang kepemimpinan karismatik oleh Conger dan Kanungo;

diasumsikan bahwa karisma adalah sebuah fenomena atribusi. Atribusi karisma oleh

pengikut tergantung kepada beberapa aspek perilaku pemimpin. Karisma lebih besar

kemungkinannya akan diatribusikan kepada para pemimpin yang membela sebuah visi yang

sangat tidak sesuai dengan status quo, namun masih tetap berada dalam ruang gerak yang

dapat diterima oleh para pengikut.

PROFIL PEMIMPIN KHARISMATIK

Rasa ketidak puasan dengan status quo adalah energi dalam diri pemimpin karismatik

yang tidak mau diam, selalu gelisa. Pemimpin seperti itu tampaknya selamanya merasa tidak

puas dan selalu mencari kesempatan baru. Mereka juga tidak sabar – mereka ingin segala hal

merubah dan hari ini juga. Seorang manajer karismatik inpulsif mengenai perubahan. Dia

selalu mencari kesempatan baru dan bahkan cara baru untuk melakukan banyak hal

kelihatannya dia terus menerus mencari tantangan yang lebih besar. Inilah mentalitas seorang

pemimpin karismatik. Sebagai akibatnya, banyak hal terjadi lebih cepat.

Page 5: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Keunggulan karismatik yang– ketidaksabaran dengan status quo – juga bisa menjadi

beban. Dalam keinginannya untuk mendatangkan perubahan, orang karismatik sering

membuat kesal bagi yang mewakili status quo. Disini maksudnya seseorang yg memiliki

kepemimpinan kharismatik adalah seseorang yg tidak hanya bisa berpendirian pada status

quo yang melekat pada dirinya, karena seseorang yg memiliki kepemimpinan kharismatik

cenderung seseorang yg inovatif. Oleh karena itu seseorang yg juga memiliki status quo

terkadang kesal karena seorang pemimpin kharismatik karena tidak selalu berpengan kepada

status quo yg dimilikinya.

Kualitas lainnya dari pemimpin kharismatik berkaitan dengan sikap oportunisme,

seorang pemimpin oportunis memiliki kemampuan untuk mngatsi kekurangan dan

memotivasi perubahan dengan wawasan yang dimilikinya, akan tetapi sisi negatifnya adalah

tidak toleran kepada segala hal yang tidak sesuai dengan wawasannya. Disini sikap

oprtunisme sangat terlihat dimana dia hanya berpandangan kepada wawasan yg dimilikinya

semata.

Kualitas selanjutnya adalah pemimpin karismatik menggunakan pendekatan yang

tidak bersifat konvensional. Dia bukan hanya memperkenalkan cara baru untuk melihat masa

depan yang lebih berorientasi pasar tetapi juga cara baru untuk berperilaku dan mendekati

masalah. Sifat tidak konvensional ini merupakan ciri khas pemimpin karismatik.

Keunggulannya adalah bahwa tradisi, norma-norma, dan nilai yang menghalangi jalan

perubahan yang diperlukan ditantang dan disingkirkan. Tetapi pembela tradisi ini akan

merasa terancam. Mengusahakan perubahan dan keadaan tidak konvensional demi hal itu

sendiri dan bukannya demi tujuan yang menguntungkan. Tindakan yang diambil atas nama

perubahan oleh orang karismatik kadang-kasang seperti gelombang pasang yang melanda

segala-galanya yang menghalanginya– mengubah apa yang buruk maupun yang baik.

Kekuasaan seorang kharismatik bukan hanyak membuat banyak hal terjadi, tetapi dia

juga menarik pengikut yang setia dan semakin banyak menarik perhatian kepada dirinya

sendiri. Sementara pemimpin memperoleh pengaruh yang lebih besar dan mulai manantang

manajemen senior dan sesamanya. Pemimpin kharismatik, terutama yang berada dalam

organisasi yang bukan ciptaannya sendiri, bertindak seperti magnet yg menarik bawahannya

dan kadang-kadang menolak sesamanya dan atasannya.

Page 6: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

TIPE KEPRIBADIAN KHARISMATIK

Orang Amerika mungkin akan memandang Adolf Hitler sebagai orang karismatik

sementara demikian pula orang Jerman akan melihat Roosevelt dengan pandangan yang

sama. Artinya bahwa pandangan pemimpin karismatik seseorang tidak harus pemimpin

karismatik yang sama bagi orang lainnya. Penelitian sejarah atas para pemimpin politik besar

abak ke-20 seperti Castro, Hitler dan Kennedy dengan harapan bisa menemukan

”kepribadian kharismatik” universal. Tetapi harapan ini segera pudar setelah pencarian akan

kualitas yang umum bagi semua pemimpin ini membuahkan hasil yang tidak pasti.

Sebaliknya, para peneliti menemukan variasi yang begitu besar sehingga satu kepribadian

karismatik tunggal rupanya sangat mustahil.

Jadi bukanlah satu tipe kepribadian tunggal melaingkan sesuatu yang lebih rumit.

Ada daya lainnya yang ikut bermain, dan tidak semuanya melibatkan pemimpin itu sendiri.

BAGAIMANA MEMBERIKAN ATRIBUT KHARISMA PADA ORANG LAIN

Ada dua implikasi penting tentang pemberian tentang pemimpin kharismatik

1. Kita harus menemukan perilaku mana yang menuju persepsi karisma yang dibagi

bersama dalam masyarakat. Ini adalah tugas yang dipikul oleh para ahli ilmu sosial

selama beberapa puluh tahun terakhir

2. Kita harus menyadari bahwa kita menafsirkan perilaku sesuai dengan pengalaman

atau situasi pribadi kita, apa yang mungkin dipandang satu orang sebagai wawasan

strategis, belum tentu dipandang demikian oleh orang lainnya.

DIMENSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

1. Pemimpin harus menaksir situasi sekarang dalam pengertian kesempatan strategis, kekangan,

sumber daya, dan kebutuhan organisasi

2. pemimpin dmenetapkan tentang komunikasi dan penafsiran tujuan ini dengan cara yang

bermakna, setelah diberi sasaran ortganisasi. Dia mungkin menggunakan berbagai sarana,

termasuk bicara di muka umum, pembicaraan satu lawan satu, dokumen strategi perusahaan,

Page 7: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

laporan tahunan, memo, dan sebagainya. Dia mungkin mengkomunikasikan tujuan dengan

bujukan atau dengan perintah langsung. Walau demikian, akhirnya cara dia menguraikan

tujuannya akan mempengaruhi motivasi organisasi untuk melaksanankannya

3. pemimpin membina komitmen dan kepercayaan dalam dirinya dan tujuannya serta

memperlihatkan bagaimana tujuan ini bisa dicapai oleh organisasi. Dia mungkin memberikan

contoh perilaku dan sikap yang diperlukan untuk mencapai sukses, merancang taktik yang

spesifik

4. menciptakan satu sistem nilai dan peraturan keputusan yang bisa diikuti oleh anggota

organsasi seperti model apa saja

TAHAPAN –TAHAPAN UNTUK MEMBEDAKAN PEMIMPIN KHARISMATIK

Tahap Pertama

Merasakan Kesempatan dan Merumuskan Masalah

Penelitian menyatakan bahwa pemimpin karismatik memiliki dua keahlian

yang memberikan ciri khas, yang kalau dipadukan sering memisahkan mereka

dari pemimpin lainnya

1. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut mereka

2. Kemampuan kemampuan yang luar biasa untuk melihat cacat situasi yang

ada, disamping kesempatan yang belum dimamfaatkan

Tahap Kedua

Mengutarakan Wawasan

Pemimpin karismatik cenderung berbeda dengan lainnya karena tujuan

mereka dan cara yang mereka gunakan untuk mengkomunikasikannya Biasanya

ciri khas mereka adalah memiliki rasa wawasan strategis yang besar sekali. Pada

umumnya tujuan mereka cenderung diidealkan dan menantang status quo. Dengan

menyajikan tujuan utopis kepada pengikut pemimpin memberikan rasa tantangan dan

motivasi besar untuk perubahan. Dalam kasus manapun juga, seorang pemimpin lebih

mungkin dipandang karismatik kalau wawasannya mengambil kualitas tertentu.

Makin diidealkan tujuan pemimpin, semakin besar kemungkinan pemimpin ini akan

dipandang karismatik. Semakin menantang situasi sekarang tujuan pemimpin, semakin

Page 8: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

besar kemungkinan karyawan akan memandang wawasannya sebagai sesuatu yang luar

biasa. Pemberian atribut luar biasa merupakan unsur yang sangat penting dalam persepsi

karisma.

Dalam mengutarakan tujuan mereka, pemimpin karismatik juga mungkin berbeda

dengan lain-lainnya dalam dua dimensi penting.

Dimensi Pertama adalah cara yang digunakan untuk menguraikan wawasan.

Orang karismatik memulai dengan menguraikan situasi yang sedang

berlangsung sebagai hal yang tidak bisa diterima. Mereka berusaha

menciptakan ketidakpuasan. ”Tidak ada yang bisa terjadi sebelum kebutuhan

akan perubahan dijabarkan menjadi kesadaran yang sesungguhnya tentang

kebutuhan itu. Kita sering harus memaksakan kesadaran tersebut. Yang

pertama sekali, kita harus membuat orang merasa tidak senang. Banyak

sekali hal aneh yang terjadi dalam kepala orang yang mengalihkan perhatian

mereka dari ’apa yang merupakan’ realita. Kita harus membuat orang melihat

’apa yang ada’, untuk melihat realita, untuk melihat bahwa mereka tidak

memberikan sumbangan dengan kemampuan yang terbaik, dan untuk melihat

bahwa produk bermutu rendah. Kita harus memaparkan apapun realita yang

ada. Kemungkinan kita harus membuat mereka menerima wawasan kita”

Dimensi kedua adalah melibatkan bagaimana cara orang yang karismatik

mengkomunikasikan motivasinya sendiri untuk memimpin. Dalam retorika

mereka, mungkin mereka memilih kata-kata untuk mengcerminkan

kepercayaan diri, keyakinan keahlian, pengabdian kepada perjuangan, dan

perhatian kepada kebutuhan pengikut.

Tahap ketiga

Membina Kepercayaan Dalam Wawasan

Supaya bisa efektif sebagai pemimpin, kerap kali penting agar bawahan

menginginkan tujuan yang diusulkan pemimpin, komitmen dengan paksanaan atau

perintah tidak mungkin memberikan cukup banyak energi motivasional untuk

keberhasilan jangka panjang. Dengan demikian pemimpin harus membina kepercayaan

yang luar biasa dikalangan bawahan terhadap dirinya sendiri dan terhadap tujuan yang

diutarakan. Pemimpin karismatik melakukan ini melalui pengambilan resiko, keahlian

yang tidak konvensional, dan pengorbahan diri. Kualitas ini memisahkan pemimpin

karismatik dan lainnya.

Page 9: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Pada pokoknya para pemimpin ini berusaha menciptakan tingkat kelayakan dipercaya

yang luar biasa. Mereka mencapai hal ini dengan menunjukkan perhatian kepada

kebutuhan bawahan dan bukannya kepentingannya sendiri. Ini adalah bagian yang sangat

penting dari persamaan kepemimpinan, karena tujuan mereka mungkin melibatkan

ketidak pastian dan resiko besar. Untuk memberikan konvensasi, mereka harus membina

kepercayaan luar biasa dengan memperlihatkan pengabdian total kepada perjuangan yang

mereka bagi dengan pengikut. Mereka bisa, misalnya terlibat dalam tindakan yang

memperlihatkan tingkat keteladanan komitmen dan pengorbanan diri untuk mencapai

tujuan misi. Semakin besar resiko pribadi yang diambil untuk mencapai wawasan,

semakin besar pula kepercayaan yang mungkin dikembangkan. Contohnya Lee Iacocca

memotong gajinya menjadi satu dollar dalam tahun pertamanya di Chrysler. Robert Lipp

sebagai kepala operasi transaksi eceran di Chemical Bank pergi mengunjungi semua

cabang eceran bank (hampir 200 cabang jumlahnya) untuk menjelaskan strategi

perubahan yang dramatis. (Jay A. Conger, hal 80).

Pemimpin karismatik mungkin juga membina kepercayaan dengan penampilan

sebagai ahli. Mereka bisa memperlihatkan pengetahuannya melalui wawasan yang

meraka rumuskan dan taktik tidak konvensional yang mereka rancang. Hal ini, pada

gilirannya memberikan sumbangan kepada kesan keluarbiasaan.

Tahap Keempat

Mencapai Wawasan

Dalam tahap terakhir, pemimpin karismatik pada umumnya berbeda dengan

lain-lainnya karena penggunaan secara meluas contoh pribadi dan model peranan,

sikapnya yang mengandalkan taktik tidak konvensional, serta penggunaan praktek

pemberian kekuasaan untuk memperlihatkan bagaimana wawasannya bisa

dicapai. Demikian pula, wawasan mereka mungkin berisi unsur-unsur ideologi

yang memberikan rangkaian peraturan keputusan untuk memecahkan masalah

sehari- hari dan cara pendekatan kepada pasar. Lebih-lebih, pemimpin karsimatik

memperlihatkan taktik tidak kovensional yang harus digunakan oleh organisasi

kalau ingin mencapai wawasan pemimpin dan melalui pujian pemimpin

karismatik membina kepercayaan pengikut kepada kemampuan mereka untuk

mencapai wawasan

Page 10: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Dengan demikian para pemimpin harus memahami seberapa relevan perilaku mereka

bagi organisasi mereka. Dengan demikian konteks juga memainkan peranan penting

dalam mempengaruhi konstalasi perilaku. Sementara kita masih harus banyak belajar

tentang pemimpin karismatik. Kita bisa melihat bahwa mereka tampak berbeda sekali

dengna pemimpin lainnya. Keahlian mereka dalam membuat wawasan, komunikasi,

membina kepercayaan, dan memotovasi rupanya luar biasa. Dan kalau pemimpin

memiliki kelengkapan penuh keahlian ini, kemungkinannya besar sekali bahwa meraka

akan dipandang sebagai pemimpin karismatik.

SISI GELAP KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Sementara kita cenderung memikirkan hasil positif pemimpin karismatik, juga ada

resiko tertentu yang berhubungan dengan mereka. Kalau tindakan pemimpin karismatik jadi

terlalu dibesar besarkan atau khilangan hubungan dengan realita atau kebutuhan pengikut,

atau menjadi sarana untuk perolehan pribadi semata-mata, hal tersebut mungkin akan merugikan

pemimpin dan organisasi itu sendiri. Sebagai akibatnya, kita perlu memeriksa hasil negatif yang

berhubungan dengan pemimpin ini dan memahami mengapa hal itu terjadi.

1. Proyeksi kebutuhan pibadi

Salah satu beban pemimpin karismatik yang paling serius adalah kecenderungan

mereka untuk memproyeksikan kebutuhan pribadi semata-mata dan kepercayaan kepada

pengikutnya. Contoh yang khas adalah pencipta yang punya gagasan besar dan memperoleh

sumber daya cukup untuk memulai suatu usaha tetapi gagasan ini harus sesuai dengan

kebutuhan pasar kalau diinginkan agar wawasan akhirnya dijabarkan menjadi keberhasilan.

Kalau keinginan pemimpin menyimpan dari keinginan mungkin akan terjadi akibat yang

mahal.

2. Ambisi buta dan salah perhitungan yang mahal

Dalam perjuangan untuk mencapai suatu wawasan, pemimpin karismatik mungkin

begitu terpacu sehingga mengabaikan implikasi yang mahal dari tujuan strategi. Ambisi dan

salah perhitungan mengenai sumber daya yang diperlukan bisa menuju ”kemenangan Epyrus

bagi pemimpin”. Contoh Pyrrus adalah pahlawan Yunani kuno yang mengalami kerugian

besar dalam memenuhi keinginannya

Page 11: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

3. Persepsi yang dibesar-besarkan

Kadang-kadang persepsi pemimpin atas pasar sangat dibesar-besarkan begitu jauh

mendahului waktunya sehingga pasar gagal memelihara usaha. Sumber daya organisasi

dimobilisasi dan dihabiskan dalam misi yang akhirnya tidak membuahkan hasil yang

diharapkan. Dalam kasus ini wawasan pemimpin mungkin terlalu jauh jangkauannya. Dia

tidak mampu melihat bahwa waktunya belum matang dan wawasan berjalan menuju

kegagalan, atau dlam keadaan yang aling baik menghadapi masa kelesuan yang panjang.

4. Kegagalan menyadari kekurangan

kerap kali seorang pemimpin memandang bahwa jalur tindakannya membuahkan

hasil yang negatif, namun dia tetap bersikeras. Dalam proses disonansi kognitif dapat

dijelaskan yang mencegah pemimpin mengganti arahnya– orang terus mempertahankan

komitmen yang telah diberikan karena kalau tidak berbuat begitu mereka akan merusak

persepsi yang menguntungkan tentang diri mereka sendiri

5. Memanipulasi Melalui Keahlian Komunikasi

Karena bakat mereka dalam komunikasi, mudah sekali bagi pemmpin karismatik

untuk menyalah gunakan kemampuan ini. Mereka mungkin menyajikan informasi yang

membuat wawasan mereka tampak lebih realitas atau lebih menarik dari pada yang

sesungguhnya. Mereka mungkin juga menggunakan keahlian bahasa untuk menyaring

masalah dalam lingkungan atau menonjolkan isolasi pengendalian, padahal sesungguhnya

segala hal berada di luar pengendalian. Di antara tindakan mereka yang paling

membahayakan :

1. Membesr-besarkan deskripsi pribadi

2. Membesar-besarkan pengakuan bagi mereka.

3. Memenuhi citra keunikan supaya bisa memaniulasi pendengar.

4. Mendapatkan komitmen dengan menekan informasi negatif dan mempublikasi

informasi positif.

5. Menggunakan anekdot positif untuk mengalihkan perhatian dari pakta negatif.

6. Menciptakan ilusi pengendalian melalui mengukuhan atas informasi dan menyatakan

bahwa kegagalan adalah akibat penyebab luar

Page 12: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Disfungsi Praktek manajemen

Praktek manajemen pemimpin karismatik mungkin juga punya beban bawaan tertentu.

Beberapa orang di antara pemimpin ini diketehui terlalu infulsif dan otokratis dalam gaya

manajemennya. Lain-lainnya punya perilaku tidak konvensional yang begitu merusak sehingga

organisasi memobilisasi dirinya untuk melawan mereka. Lebih-lebih, mereka kadang-kadang bisa

menjalin hubungan yang buruk dengan sarana sesama dan atasan. Dalam banyak kasus, beberapa

praktek manajemen yang membuat pemimpin ini unik juga mengakibatkan kejatuhannya antara lain

1. Mengurus Orang Lain

Pemimpin karismatik tertentu sangat buruk dalam menjalin hubungan dengan

sesama dan atasan.

2. Hubungan Dengan bawahan

Masalah pengawasan yang menyulitkan kadang-kadang berhubungan dengan

gaya manajemen pribadi dengan gaya manajemen pemimpin karismatik. Beberapa

orang diperikan bersifat sangat otokratis. Dalam banyak kasus wawasan pemimpin

merupakan personifikasi dirinya sedemikian rupa sehingga dia menjadi terobsesi

dengan keberhasilannya. Ketidak sabaran dengan langkah pencapaian memperpara

masalah dan mendorong pemimpin karismatik untuk lebih kuat memegang kendali.

Demikian pula, kadang-kadang dia kelihatan seperti seorang yang dinamis infulsif–

terutama dalam hubungan dengan pencapaian wawasan.

3. Keahlian Administratif

Beberapa pemimpin karismatik begitu tenggelam dalam gambaran besar sehingga

mereka gagal memahami perincian yang pokok– kecuali untuk proyek kesayangannya, yang

dalam kasus tersebut mereka menjadi terlibat sampai kelebihan.

Page 13: KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

BAB III

KESIMPULAN

seorang pemimpin hendaknya memberikan pandangan yang membuat para

bawahan dapat menjalankan pekerjaan mereka dengan hasil yang diinginkan oleh

seorang pemimpin. Dalam kehidupan ini, satu orang pemimpin dengan pemimpin

yang lain sangat memiliki perbedaan-perbedaan yang menonjol dalam melaksanakan

tugas sebagai pemimpin. Namun yang paling terlihat adalah seorang pemimpin yang

berkarismatik. Layaknya seseorang yang berkarisma, seorang pemimpin

karismatikpun banyak memiliki hal atau sikap yang sangat di banggakan dalam

memimpin para bawahannya. Pemimpin karismatik cenderung ingin merubah sebuah

konsep agar menjadi lebih baik, dan hal tersebutlah yang memotivasi seorang

pemimpin bekerja secara inovatif serta dapat membuat para bawahannya termotivasi

bekerja dengan penuh kebanggaan.

Namun di sisi lain, seorang pemimpin karismatik juga memiliki sisi negative

yang cenderung memberi kesan buruk kepada diri seorang pemimpin, sebagai

contohnya seorang pemimpin terlalu memiliki ambisi yang kuat dalam mencapai

keinginan pribadinya dan dia tidak mau tahu yang penting hal itu dapat segera

terlaksana.