BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

32
BIAS GELOMBANG GERAKAN GEREJA MODERN oleh : 1

description

Buku ini membahas tentang adanya bias dalam Gerakan Gereja Kharismatik. Buku ini bertujuan meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi dalam gereja

Transcript of BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Page 1: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

BIAS GELOMBANG GERAKAN

GEREJA MODERN

oleh :

dr. Gregory Budiman, M.Biomed

1

Page 2: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Kata Pengantar

Kegerakan kharismatik merupakan kelanjutan dari kegerakan Pentakosta

yang diwarnai dengan adanya menifestasi kuasa Roh Kudus berupa kuasa dan

mujizat. Kegerakan kharismatik terlihat lebih luwes dengan gaya musik yang

kotemporer dan kontekstual sehingga mudah diterima semua budaya dan lapisan

masyarakat.

Statistik membuktikan bahwa kegerakan kharismatik berkembang sangat

cepat. Kegerakan ini merupakan jawaban bagi keluhan umat manusia ditengah-

tengah peradaban teknologi yang penuh persaingan dan tekanan.

Namun demikian penulis melihat adanya penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi seiring dengan berjalannya kegerakan kharismatik.tersebut. Buku ini

mengulas terutama penyimpangan - penyimpangan yang telah terjadi di Gereja

Kharismatik pada umumnya.

Berbeda dengan kritik keras yang terlalu ekstrim dan kurang realistis dari

beberapa orang yang anti kegerakan kharismatik, penulis di sini memberikan

ulasan yang mudah dipahami dan lebih realistis sehingga dapat memberikan

masukan yang positif terhadap kegerakan kharismatik.

Penulis

2

Page 3: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar

Bab I Kegerakan Gereja

Bab II Gereja Mengencerkan Berita Injil

Bab III Keselamatan Yang Tidak Jelas

Bab IV Tradisi Kharismatik

Bab V Kesimpulan dan Saran

Lampiran

3

Page 4: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

BIAS GELOMBANG GERAKAN GEREJA MODERN

I. Gerakan Gereja

Masa kegelapan Gereja berlangsung selama kurang lebih 1200 tahun sejak

agama Kristen dijadikan agama negara oleh Kaisar Constantin. Pada zaman itu

seluruh kebenaran Alkitab terpendam. Keselamatan bukanlah suatu anugrah Allah

melainkan sesuatu yang harus dikejar oleh manusia dengan kekuatan dan

kekuasaanya. Pada abad ke 16 seorang biarawan Martin Luther menyadari akan

kekosongan semua hikmat manusia. Ia terdorong untuk menyelidiki Alkitab dengan

sungguh-sungguh. Setelah mendapat pencerahan dari Roh Kudus ia menemukan

bahwa penyelamatan manusia adalah hanya oleh karena anugerah Allah semata

tanpa memperhitungan perbuatan-perbuatan, jasa - jasa ataupun kehendak

manusia.

Sejak saat itu Ia hidup berdasarkan firman Tuhan dan tulisan-tulisannya yang telah

tersebar di seluruh Eropa memberikan pencerahan bagi orang banyak. Gerakan

Gereja terus bergulir, abad ke 17 muncul gerakan anababtis dimana orang yang

baru bertobat harus memberikan dirinya dibabtis secara selam. Abad ke 18 muncul

gerakan Methodhist yang dipelopori oleh John Wesley kemudian diikuti gerakan

Pantakosta pada abad ke 19 dimana terjadi kuasa kesembuhan dan mujizat serta

munculnya karunia berbahasa roh. Dan pada sekitar tahun 1960 muncul gerakan

kharismatik.

Gerakan kharismatik sangat cepat berkembang ke seluruh penjuru dunia. Ciri khas

dari gerakan ini adalah lagu pujian yang semangat dan lagu penyembahan yang

menyentuh hati dengan lagu-lagu yang kotemporer yang juga diikuti dengan

penyembahan dalam bahasa roh.

4

Page 5: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Khotbah yang disampaikan umumnya sederhana, tidak membosankan dan

menyenangkan. Gerakan ini pada mulanya muncul ditengah-tengah persekutuan

olkumene diluar gereja tetapi pada tahun 1980-an banyak diantara kelompok

persekutuan tersebut yang menyatakan diri sebagai Gereja baru.

Selama tahun-tahun terakhir telah muncul gereja-gereja dan kelompok-kelompok

Kristen independen yang berkembang di seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka

bersifat Pentakosta dalam pengalaman pribadi dan bentuk ibadah. Mereka sangat

mengutamakan ajaran Alkitab dan sering menunjukkan semangat besar untuk

pekabaran Injil. Kehidupan berkorban, sifat tidak kaku dalam struktur dan

keterbukaan untuk menerima pimpinan langsung dari Allah. Begitu juga gereja-

gereja dan kelompok-kelompok ini tidak merasa terikat pada tradisi atau bentuk

iman Kristen yang dianut oleh gereja-gereja yang lebih besar dan bersejarah

(Milne, 1996).

Kegerakan Pentakosta dan Kharismatik sering mendapat sorotan negatif dari

kalangan Gereja tradisi.

Semangat pelayanan yang menyala-nyala membuat mereka tidak pernah takut

gagal dan selalu yakin akan terjadinya Mujizat Allah ditengah-tengah pelayanan

mereka.

Apakah kegerakan ini benar-benar merupakan gerakan iman yang murni atau tidak

lebih dari overconfidence atau gejala emosional yang hanya bersifat sementara ?

Perkara ini yang sering dipertanyakan oleh kaum tradisi (non Kharismatik).

Dalam Power Evangelism, Wimber menyatakan “…… mujizat, penglihatan,

berbahasa lidah, nubuatan, dan kesembuhan adalah tambahan yang esensial

pada Injil. Kekristenan tanpa hal itu adalah impoten.

5

Page 6: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Kekristenan tanpa mujizat tidak dapat membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah

hidup (Graham 1999).

Seorang penginjil dalam kebaktian kebagunan rohani mengadakan tantangan

kepada seorang lumpuh untuk maju kedepan dan berkata “ Jika orang ini tidak

dapat berjalan sesudah saya berhenti berdoa, anda semua dapat mengatakan

saya adalah pengkhotbah palsu dan Yesus itu mati. Tetapi jika ia bisa berjalan

anda semua akan tahu bahwa Kristus bangkit karena Kristus yang mati tidak

dapat melakukan mujizat” (Graham 1999).

Kaum tradisi yang melihat kejadian di atas menggeleng-gelengkan kepala dan

berkata,“ Penginjil baru ini tidak berhikmat, ya kalau orang itu sembuh dan berjalan

nama Tuhan di permuliakan … tetapi kalau kesembuhan itu tidak terjadi apakah

Yesus benar-benar mati dan tidak dapat melakukan mujizat ? Dan tentunya semua

orang yang hadir kebaktian akan kecewa dan tidak percaya akan kuasa Yesus.

“Permasalahannya sekarang adalah apakah Yesus berkenan menyembuhkan

orang lumpuh itu melalui pelayanan si penginjil itu”.

Distorsi atau penyimpangan dapat pula terjadi bersamaan dengan berjalannya

kebangunan rohani yang dipelopori oleh gerakan pentakosta dan kharismatik.

Sebagai contoh mungkin saja ada beberapa orang untuk pura-pura lumpuh pura-

pura bisu tuli dan lain-lain. Kemudian ketika diadakan tantangan kesembuhan

mereka maju dan didoakan kesembuhan terjadi, jemaat terpesona oleh tipuan

palsu.

Tidak dapat kita sangkal bahwa gerakan kharismatik memang membawa angin

segar di dalam kekristenan tetapi kita tetap harus waspada akan adanya

penyimpangan-penyimpangan.

6

Page 7: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Berikut adalah survey alasan seseorang memilih Gereja Kharismatik (Gregory,

1999)1:

1. Pengajarannya lebih sederhana, mudah dipahami, dan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari (20%)

2. Musik dan lagu-lagunya menyenangkan, ibadahnya membuat hati menjadi

semangat (35%)

3. Ada kuasa mujizat dan pertobatan (15%)

4. Merasa lebih senang karena antar anggota jemaat saling mengenal dan

akrab (15%)

5. Ada kegiatan sosial dan amal kepada lingkungan masyarakat (0%)

6. Organisasi Gereja Kharismatik sederhana; dapat melayani lebih leluasa

tanpa birokrasi yang rumit. (10%)

7. Hanya ikut orang tua atau diajak oleh teman.(5%)

II. Gereja Menghilangkan Inti Berita Injil

Pertumbuhan Gereja-gereja baru semakin menjamur untuk memenuhi kebutuhan

spiritual manusia. Pada era teknologi gelombang ketiga dimana teknologi telah

berkembang sangat pesat tetapi di satu sisi hanya dapat dinikmati oleh sebagian

kecil orang saja sedangkan sebagian besar lainnya tidak dapat mengikutinya maka

akan timbul kompensasi berupa peningkatan kegiatan spiritual - religius termasuk

agama kristen yang akan berkembang pesat.

Banyak gereja berkembang untuk memenuhi kebutuhan spiritual orang banyak

dengan menurunkan standar doktirn bahkan sebuah gereja konservatif Chapel Full

Gospel di Denver mengutbah namanya menjadi Happy Church ini menarik orang

untuk datang kata pendetanya (colson, 1993)

1 Data subjektif dari beberapa anggota gereja kharismatik yang diambil secara random.

7

Page 8: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Perkembangan aktivitas kekristenan dan pertumbuhan jumlah Gereja bukanlah

suatu patokan untuk mengatakan bahwa Amanat Agung Tuhan Yesus telah

dilaksanakan oleh orang Kristen.

Gereja berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasaran dengan prinsip gereja

modern adalah antara lain :

1. Melakukan analisis pasar

2. memberlakukan prinsip “pembeli adalah raja”

“Pertumbuhan demi kepentigan pertumbuhan itu sendiri yakni : pertumbuhan

buatan manusia akan menjadi lonceng kematian rohani” (Richard Neheus). Pola

gereja modern meski terselubung oleh gembor-gembor Alkitab sebagai firman

Allah sebenarnya tidak mencerminkan Gereja yang Alkitabiah.

Mereka lebih memfokuskan kegiatan Gereja sebagai pusat pengembangan pribadi

ketimbang memberitakan dosa dan penebusan Yesus Kristus.

Khotbah tentang Berkat dan Kesembuhan Ilahi mendapat porsi dominan tanpa

disertai pengertian kekeristenan yang sesungguhnya.

Self Confidence yang diajarkan oleh gereja-gereja modern memang mengambil

beberapa bagian dari Alkitab, sebagai contoh prinsip name it and claim it diambil

dari kejadian 1:18 “ Allah memberkati mereka lalu Allah berfirman kepada mereka

beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukanlah itu,

berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala

binatang yang merayap dibumi”

Markus 11.24 “Karena itu Aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan

doakan percayalah bahwa kamu telah menerimanya maka hal itu akan diberikan

kepadamu”.

8

Page 9: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Dari beberapa ayat tersebut di atas mereka menyimpulkan bahwa semua orang

yang datang ke gereja adalah anak Allah yang diberi kuasa oleh Allah untuk

memiliki segala sesuatu yang mereka harapkan asalkan mereka yakin dan

percaya hal itu telah terjadi. Sebagai contoh prinsip yang sangat ngetrend akhir-

akhir ini adalah prinsip iman dengan visualisasi. Seorang jemaat mendatangi

seorang pendetanya karena doanya untuk memiliki mobil belum terjawab,

kemudian pendetanya berkata, “ tempelkanlah sehelai kertas yang melukiskan ciri

mobil yang kamu inginkan pada dinding kamar tidurmu, pandanglah lembaran itu

sebelum kamu pergi tidur dan pada saat bangun tidur. Kemudian bayangkan

bentuk mobilmu, bayangkan dirimu sedang membuka pintu mobil, lalu memutar

kunci kontaknya dan merasakan getaran mesin mobil yang dihidupkan. Lalu

berucaplah kepada diri sendiri : Puji Tuhan atas mobil ini. Percayalah kamu sudah

memilikinya”.

Berita Injil yang seharusnya diterima jemaat secara lengkap seringkali hanya

ditangkap sebagian saja. Penerangan pengajaran Theologi kemakmuran yang

salah satunya adalah “ name it and claim it” menjadi sangat dilematis.

Apakah hasilnya dapat menjadi kemuliaan Tuhan atau menjadi kesombongan

manusia yang menggunakan firman Tuhan ? Apakah orang yang tidak punya

(miskin) dapat kita vonis sebagai orang yang tidak diberkati Tuhan atau orang

yang imannya lemah.

Survei mengenai topik khotbah Kebaktian Hari Minggu (Gregory, 1999)2 :

No. Topik Prosentase

1 Keselamatan dan Karya Kristus 2%

2 Data subjektif dari khotbah beberapa gereja kharismatik yang diambil secara random.

9

Page 10: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

2 Doa dan Firman 4%

3 Pujian dan Penyembahan 14 %

4 Karunia Roh Kudus dan manifestasinya 14%

5 Berkat dan Kesembuhan 20%

6 Akhir Zaman 6%

7 Amanat Agung 10%

8 Pemulihan Pribadi dan Karakter 18%

9 Persembahan 2%

10 Ketaatan Kepada Kristus 10%

Statistik membuktikan bahwa topik khotbah di Gereja Kharismatik lebih

menekankan kepada berkat dan kesembuhan sedangkan pengajaran - pengajaran

dasar mengenal arti keselamatan dan karya Kristus agaknya telah menjadi nomor

dua.

Gereja modern seringkali melakukan pelbagai upaya untuk menarik orang untuk

menjadi jemaat gerejanya sebanyak mungkin. Ada beberapa upaya yang benar

tapi ada pula beberapa upaya yang terlalu berlebihan dan terkesan justru

menghilangkan atau mengencerkan Injil itu sendiri. Bab berikut akan menjelaskan

tentang keselamatan dan karya kematian Kristus yang sudah mulai usang dan

hilang dari pemberitaan khotbah di gereja-gereja.

Prinsip hidup Alkitabiah : “menyangkal diri sendiri dan mengikut Yesus” telah

berubah menjadi : “memenuhi keinginan diri sendiri dengan pertolongan

Yesus “.

Prinsip yang diselewengkan tersebut kadang-kadang tidak tampak menyesatkan

bahkan ada ayat-ayat pendukungnya dari Alkitab, hanya saja Injil yang

disampaikan tidak lengkap dan dapat menyesatkan jemaat. Sebagai contoh

seorang aktivis gereja yang masih kuliah di fakultas hukum benama Sdr. S

percaya dan beriman bahwa Tuhan akan memberikan nilai A untuk ujian Tata

10

Page 11: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Negara. Ia berdoa dan menggunakan prinsip Markus 11:24,”…. apa saja yang

kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya maka hal itu

akan diberikan kepadamu”. Dalam persekutuan-persekutuan ia sering

mensharingkan imannya bahwa Tuhan akan memberikan kepadanya nilai A untuk

mata kuliah Tata Negara tetapi oleh karena kesibukannya di Gereja ia sering

menjadi terlalu lelah untuk belajar, pikirannya terkuras pada kegiatan di Gereja dan

ia sukar berkonsentrasi dalam belajar, alhasil ia tidak lulus ujian dan ia sempat

kecewa dan malu pada teman-temannya di Persekutuan.

Dalam hal ini siapakah yang salah ? Apakah iman Sdr.S tidak cukup besar

ataukah ia salah faham dalam menggunakan prinsip Firman Tuhan ?

Di sinilah letak pengenceran berita Injil seringkali kita menggunakan satu ayat dari

Alkitab tanpa disadari pengertian yang benar dari keseluruhan isi Alkitab. Kita juga

perlu menyoroti sumber pengajaran yang mengencerkan arti Injil yaitu sekolah-

sekolah Alkitab.

Sekolah-sekolah Alkitab telah banyak didirikan baik dari kalangan Injili maupun

kharismatik. Tetapi bobot dari kualitas sekolah theologi telah mengalami

pergeseran. Banyak anak-anak yang tidak diterima di perguruan tinggi sekuler

kemudian masuk sekolah theologi. Seringkali sekolah theologi juga digunakan

sebagai tempat menampung anak-anak bermasalah dengan harapan dengan

masuk sekolah theologi mereka dapat mengalami pemulihan. Hal inilah yang

membuat output hamba-hamba Tuhan yang tidak berkualitas dalam hal

pengajaran.

Theologi merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat, oleh karena itu orang

yang masuk ke dalam sekolah theologi semestinya adalah seorang dengan

intelektual yang cukup tinggi dan berprestasi. Untuk pemulihan anak-anak

bermasalah perlu dibentuk sekolah pengembangan pribadi kristen dan bukan

sekolah theologi.

11

Page 12: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

III. Keselamatan yang tidak jelas

Ketika seseorang masuk dalam kebaktian gereja kharismatik mungkin ia

mengalami sukacita karena musik yang bersemangat, mungkin ia mendapat

kesenangan oleh karena khotbah pak pendeta yang menyejukkan hatinya dan

memberi pengharapan di dalam Kristus. Tetapi orang itu juga mendapatkan suka

cita yang sama ketika nonton pertunjukkan musik jazz dan ia mendapat

ketenangan bahkan kepercayaan diri setelah ia mengikuti program sekolah

pengembangan pribadi. Lalu apa bedanya program gereja dengan program sosial

lainnya ?

Beberapa orang menjawab di dalam Gereja ada Yesus sedangkan di luar gereja

tidak ada Yesus. Benar, Yesus telah menjadi trademark program kekristenan.

Kekristenan yang sejati berpusatkan kepada pribadi Yesus dan Karya

Keselamatannya tetapi seringkali Gereja telah menyingkirkan prinsip utama

tersebut.

Yesus hanya menjadi tokoh yang baik dan patut diteladani sehingga orang yang

hadir di Gereja dapat memiliki karakter dan kepribadian yang baik pula. Banyak

orang masuk gedung Gereja tanpa mengalami karya penyelamatan oleh Kristus

Yesus mengapa ? Karena mereka hanya sekedar tahu bahwa Yesus itu adalah

Anak Allah, Yesus adalah teladan yang baik; tetapi sesungguhnya mereka tidak

pernah mengalami kelahiran kembali.

Orang-orang yang sudah lama menjadi anggota Gereja merasa senang dan

merasa mengalami perubahan dalam sikap dan cara hidupnya dan ikut mengambil

bagian di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Tetapi apakah mereka sudah

memperoleh kerselamtan kekal ? Belum tentu !!!!

12

Page 13: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Mengapa belum tentu? Karena manusia sudah terbuang dari hadirat Allah dan

sangat tidak mungkin menjadi anak Allah hanya dengan rajin kebaktian dan ikut

serta dalam pelayanan Gereja. Lalu bagaimana caranya untuk menerima

anugerah keselamatan ?

Keselamatan merupakan fondasi / dasar kehidupan orang Kristen sehingga topik

tentang keselamatan seharusnya mendapatkan porsi yang dominan di dalam

pelayanan pekerjaan Tuhan. Point-point yang biasanya hilang dari khotbah-

khotbah Gereja adalah :

Semua manusia berdosa dan tidak mungkin datang kepada Allah.

Semua usaha manusia adalah sia-sia termasuk rajin kebaktian, rajin pelayanan

dan lain-lain.

Allah mengasihi manusia dan merelakan AnakNya Yesus Kristus mati di kayu

salib untuk menanggung dosa umat manusia.

Hanya ada satu jalan yaitu menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat

maka seorang akan memperoleh hidup yang kekal.

Mengapa point-point di atas penting ? Ada yang beberapa orang yang sudah

menjadi pelayan Tuhan di Gereja tetapi masih memiliki prinsip “banyak jalan

manuju Surga” dan perbuatan baik kita merupakan salah saru syarat untuk datang

kepada Allah. Mungkin saja, banyak anggota Gereja yang kelihatannya bertumbuh

dan semakin giat melakukan pelayanan di Gereja tetapi belum memiliki keyakinan

bahwa hanya dengan menerima Yesus seseorang dapat memperoleh hidup yang

kekal. Unsur-unsur dari keselamatan adalah :

1. Pengkuan bahwa ia adalah orang berdosa dan tidak mungkin datang

kepada Allah dengan usahanya sendiri.

13

Page 14: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

2. Kemauan untuk berobat dan mengikuti jalan Tuhan

3. Percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan sebab Ia telah mati

menanggung dosa manusia.

4. Mengundang Yesus masuk di dalam hidupnnya.

Ada juga gereja yang hanya mengutamakan tanda dan mujizat serta ibadah yang

diisi dengan pengalaman-pengalaman sensasional yang aneh seperti “ tumbang di

dalam kuasa roh “. Mereka mensiyalir bahwa banyak orang diselamatkan tanpa

mendengar khotbah (Wagner, 1997) .

Bagaimana mungkin orang diselamatkan hanya karena melihat tanda dan mujizat

atau mengalami “ tumbang dalam kuasa roh “ sebelum ia mendengar berita Injil ?

(Bandingkan dengan praktik-praktik mistik yang juga mendemostrasikan kuasa dan

mujizat).

IV. Tradisi Kharismatik

Gereja kharismatik menyatakan diri bahwa mereka selalu mengikuti dinamika Roh

Kudus dan tidak pernah terikat oleh tradisi Gereja lama. Pernyataan yang ekstrim

ini mungkin akan menjadi bumerang sebab dengan begitu mungkin justru akan

muncul tradisi baru yakni tradisi kharismatik.

Beberapa penyimpangan yang timbul dalam gerakan kharismatik :

“Semakin banyak membaca Alkitab seseorang lebih menjadi semakin penuh

kuasa”

14

Page 15: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Ada beberapa pemimpin Gereja kharismatik yang menjadi terlalu ekstrim dengan

berasumsi bahwa ketika seseorang makin banyak membaca Alkitab maka orang

tersebut akan memiliki “kuasa” yang semakin besar. Kuasa yang dimaksud adalah

kuasa untuk mengusir setan, menyembuhkan penyakit, dan mengadakan mujizat-

mujizat.

Pembacaan Alkitab secara kuantitatif tanpa pengertian yang benar menjadikan

Aklitab sebagai jimat bahkan menjadi suatu berhala yang digunakan sebagai

sarana pemuasan kekuasaan manusia.

Ada seorang teman yang setiap pagi dan sore hari membacakan 2 pasal Alkitab

kepada bayinya yang berumur 1 bulan. Ia sudah melakukan hal itu sejak bayinya

masih dalam kandungan istrinya. Ia percaya dengan membacakan ayat-ayat

Alkitab maka kelak bayinya akan menjadi hamba Tuhan yang penuh kuasa dan

melakukan banyak mukjizat.

Melakukan hal seperti itu di atas memang kelihatannya sangat rohani tetapi secara

prinsip hal itu dapat menyesatkan karena ia telah menggunakan Alkitab sebagai

mantra. Penyelewengan - penyelewengan yang terjadi mungkin kelihatannya

merupakan hal yang sangat rohani bila hanya dilihat secara sepintas, tetapi kalau

kita selidiki prinsip dasar dan motifnya maka kita akan tahu ada penyesatan di

dalamnya.

“ Mengundang Hadirat Tuhan dengan Puji-Pujian”

Mazmur 22 : 4 “ Padahal Engkaulah yang kudus, yang bersemayam di atas puji-

pujian Israel”.

15

Page 16: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Berdasarkan ayat ini, beberapa orang berpikir bahwa pujian akan mengundang

kehadiran Allah. Ketika kehadiran Tuhan tidak terasa mereka memuji Tuhan

dengan lebih kuat dan lebih nyaring agar Allah turun dan menyatakan kuasanya.

Prinsip ini tidak benar sebab kehadiran Tuhan tidak bisa disetir oleh manusia

termasuk dengan puji-pujian (bandingkanlah dengan pola imam-imam Baal yang

berteriak-teriak dan menoreh-norehkan tubuh mereka sendiri dalam usaha

menurunkan kuasa dari dewa mereka).

Bob Sorge mengatakan Mazmur 22 : 4 bermaksud menyatakan bahwa Allah

dinobatkan menjadi Raja atas hidup kita saat kita memuji Dia, jadi bukan dengan

pujian kita mengundang Allah untuk turun; sebab Allah Maha Hadir.

Ketika kita memuji Tuhan kita mengakui Kemaha Hadiran Allah sehingga kita

merasakan kehadiranNya dalam kasih dan kuasaNYA. Dengan prinsip “ masuklah

melalui pintu gerbangnya dengan nyanyai syukur “ berarti hati kita yang

dipersiapkan untuk menyadari akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita.

Mazmur 40 : 4 “Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah

kita. Banyak orang melihatnya akan menjadi takut lalu percaya kepada Tuhan”.

Seorang teman telah menggunakan ayat ini dengan prinsip yang salah, ia selalu

menyanyikan nyanyian rohani dengan keras dan nyaring saat ia berjalan di lorong

-lorong tempat ia bekerja. Ia berharap dengan memuji Tuhan keras-keras maka

kuasa Allah akan membuat orang-orang yang mendengarnya menjadi bertobat.

Tetapi kenyataannya justru sebaliknya, orang-orang di kantor itu justru

mengucilkan dia dan menjadi apriori terhadap kekristenan sebab sesungguhnya

nyanyian tersebut justru mengangganggu konsentrasi orang-orang yang bekerja di

kantor.

“ Iman Yang Membabi buta”

16

Page 17: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Istilah “iman yang membabi buta” adalah iman yang timbul secara emosional tanpa

pengertian yang benar. Sebagai contoh : seseorang yang menderia hipertensi

menahun (penyakit tekanan darah tinggi) harus selalu minum obat seumur

hidupnya, tetapi ketika ia berjumpa dengan seorang kharismatik ia ditegur karena

keterikatannya terhadap obat. Ia lalu dilayani pelepasan dan didoakan

kesembuhan. Dan mulai saat itu orang tersebut dilarang minum obat dari dokter

pribadinya. Apa akibatnya ? Ia mengalami serangan stroke beberapa saat setelah

berhenti minum obat. Sekarang apa kita akan mempertanyakan kuasa Tuhan ?

Ataukah prinsip yang dipakai salah dan tidak sesuai dengan prinsip Allah ? Jelas

iman yang membabi buta bukanlah prinsip yang Alkitabiah melainkan prinsip yang

berasal dari kecongkakan manusia.

“ Perkembangan Gereja Dinilai Dari Kuantitas Anggota bukan Kualitas”

Beberapa Gereja berlomba-lomba untuk mencari pengikut dan sedapat mungkin

membuka banyak cabang. Mereka bahkan memasang target yang harus mereka

capai dalam kurun waktu tertentu. Kadang-kadang hal ini menimbulkan persaingan

yang tidak sehat seperti mengambil jemaat dari anggota gereja lain

Prinsip pengembangan Gereja yang tak terbatas (MegaChurch) dengan usaha

untuk menarik banyak orang menjadi anggotanya membuat gereja berkembang

hanya secara kuantitas tetapi kualitas kekristenannya masih dipertanyakan. Pola

Gereja Alkitabiah adalah pelayanan orang perorang dimana di dalam kelompok

kecil seseorang pemimpin rohani membantu beberapa anggota jemaat untuk

bertumbuh tahap demi tahap. Tetapi prinsip Mega Church mengutamakan event-

event besar seperti KKR dan acara-acara yang sensasional tanpa memperhatikan

kebutuhan masing-maing anggota satu persatu. Hanya saja mereka akan

merekrut anggota jemaat yang memiliki potensi, baik dalam hal keuangan maupun

17

Page 18: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

keahlian, sedangkan anggota yang tidak memiliki potensi tidak mendapat

perhatian dan tersisihkan.

“ Iatrogenic Mental Disorder”

Iatrogenic mental disorder adalah gangguan mental yang disebabkan oleh karena

penanganan kasus yang salah.

Pelayanan konseling di gereja kharismatik kebanyakan tidak menggunakan

prinsip-prinsip konseling yang benar tetapi mereka hanya mengandalkan

keberanian untuk mengharapkan mujizat dan pengusiran roh jahat semata. Hal

tersebut seringkali justru mengakibatkan yang disebut latrogenic mental disorder

pada orang yang dilayani.

Sebagai contoh seorang remaja laki-laki datang kepada Bapak Pendeta

sehubungan dengan kebiasaan masturbasi / onani yang sulit dihilangkan. Bapak

pendeta membacakan firman kemudian mendoakan anak remaja tersebut serta

mengusir roh percabulan yang mungkin ada pada diri anak remaja tersebut.

Beberapa minggu kemudian anak remaja itu datang kepada Bapak Pendeta

dengan masalah yang sama. Bapak Pendeta berkata kalau kamu punya iman dan

percaya kepada Yesus maka kamu tidak akan melakukan dosa itu lagi. Lalu Bapak

pendeta membacakan Ibrani 10 : 26 “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa

sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran maka tidak ada lagi korban

untuk menghapus dosa itu”. Anak remaja itu kemudian sehari-harinya hanya diam

di kamar, kadang-kadang berteriak dan menjerit. Ia begitu ketakutan karena Tuhan

tidak akan mengampuni dirinya lagi dan akan mencampakkan dirinya ke neraka. Ia

mengalami gangguan jiwa dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.

“ Manipulasi Pengajaran dan Karuni Roh “

18

Page 19: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Model pengajaran yang seringkali kita jumpai di Gereja Kharismatik adalah model

satu arah. Jemaat hanya disuapi terus menerus sampai kenyang rohani tetapi

pada dasarnya mereka tidak bisa menggali sendiri kebenaran-kebenaran dalam

Alkitab.

Dengan kata lain jemaat hanya melakukan fungsi 4 D (datang, duduk, dengar, duit)

dan akhirnya mengalami degerenasi rohani. Model pengajaran seperti ini akan

memudahkan masuknya penyesatan-penyesatan yang tersamar. Sebagai contoh

ada pengajaran yang mengatakan bahwa keselamatan harus kita pertahankan

dengan perbuatan baik kita; bila kita jatuh dalam dosa lagi maka keselamatan

kekal itu tidak akan menjadi bagian dari diri kita lagi. Pengajaran ini tampaknya

baik padahal menyesatkan sebab di situ dikatakan bahwa keselamatan kekal

bukan lagi anugerah Allah semata yang diberikan secara cuma-cuma melainkan

merupakan hasil jerih payah manusia untuk hidup saleh. Dengan kata lain

keselamatan yang ada pada diri seseorang bisa hilang atau timbul tergantung dari

perbuatan orang tesebut .

Hal ini melecehkan anugerah keselamatan yang begitu besar dari pengorbanan

Yesus Kristus sendiri, seolah-olah pengorbanan Kristus saja tidak sanggup

menyelamatkan manusia dari kegelapan.

Kebaktian khatrismatik juga diwarnai dengan adanya nubuatan-nubuatan yang

membuat jemaat terpesona. Nubuatan (prophecy) adalah karunia untuk

mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Karunia ini Tuhan

berikan untuk membangun jemaatnya supaya semakin kuat dan bertumbuh. Kita

harus berhati-hati dalam melakukan praktek karunia ini. Memang hal itu dapat

terjadi oleh dorongan Roh Kudus tetapi bisa juga oleh dorongan diri sendiri.

Bagaimana membedakannya ? Sulit, perbedaannya sangat tipis dan tidak bisa

dilihat oleh orang lain.

19

Page 20: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

Trend Kharismatik membuat para hamba Tuhan terdorong untuk bernubuat pada

setiap acara kebaktian (bernubuat disini tidak sama dengan berkhotbah melainkan

secara supranatural dapat mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang telah

terjadi oleh bisikan Roh Allah). Sebagai contoh seorang hamba Tuhan berbicara

dalam kebaktian,” Saya mendengar dengan jelas Tuhan berbicara bahwa

beberapa di antara saudara ada yang mempunyai sakit maag, silakan saudara

berdiri dan maju kedepan”. Kita tidak dapat memberi penilaian apakah hamba

Tuhan itu memang mendengar suara Tuhan atau hanya sekedar kata-kata

manipulasi untuk mempesona jemaat.

Seperti contoh di atas bisa saja seolah-olah hamba Tuhan tersebut mendapat

wahyu dari Tuhan yaitu ada beberapa jemaat yang sakit maag padahal statistik

memang membuktikan 60% penduduk dunia mengidap penyakit maag. Jadi di

manapun anda berada 60% orang yang pernah anda jumpai mengidap sakit maag.

Hal itu hampir sama seperti mengatakan,” Tuhan berbicara kepada saya bahwa

esok pagi matahari akan terbit dari sebelah timur”.

Lebih konyol lagi kalau ada pembicara yang berkata, “Tuhan memberitahu saya

bahwa banyak diantara saudara yang sedang mempunyai masalah dan berusaha

memecahkannya”. Ya jelas 100% penduduk dunia punya masalah sedangkan

100% penghuni kuburan tidak punya masalah. Kata-kata “Tuhan berbicara kepada

saya….” dapat menjadi kata-kata manipulatif yang hanya sekedar untuk menarik

perhatian jemaat dan menebar kharisma sang pembicara.

Anggota jemaat kharismatik sendiri seringkali menggunakan karunia nubuatan dan

penglihatan dalam sebuah persekutuan kelompok kecil. Hal ini ada sisi baiknya

karena dapat membangun jemaat tetapi ada sisi buruknya yang dapat

menghancurkan jemaat bila nubuatan atau pengelihatan itu hanya sekedar usaha

manipultif manusia. Seringkali kata-kata nubuatan yang dikeluarkan seseorang

merupakan luapan kepahitannya terhadap saudara seimannya di dalam

20

Page 21: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

persekutuan tersebut atau mungkin sebagai upaya agar dianggap rohani dan

berkharisma.

Jadi karunia nubuat itu sangat mudah dimanipulasi dan akibatnya akan

membahayakan hamba Tuhan yang mempraktekkan model pelayanan tersebut

karena ia akan jatuh di dalam dosa kesombongan . Memang pelayanan model ini

akan mempunyai daya tarik tersendiri dan membuat jemaat terkagum-kagum

terutama pada pengkhotbahnya.

Prinsip “berikan kailnya jangan ikannya “ harus juga berlaku di dalam kekristenan.

Jemaat harus bisa menggali sendiri kebenaran Alkitab dan tidak begitu saja

menerima setiap pengajaran yang disampaikan hamba Tuhan tanpa

menyelidikinya terlebih dahulu.

V. Kesimpulan

A. Kesimpulan

Kegerakan Kharismatik membawa angin segar bagi bagi kekristenan sebab

kegerakan ini menjangkau banyak jiwa untuk datang kepada Kristus. Kegerakan

yang dinamis membuat anggota jemaat turut ambil bagian dalam pelayanan

pekerjaan Tuhan, tidak seperti dahulu yang boleh mengajarkan firman Tuhan

hanyalah para hamba Tuhan

Namun demikian tidak jarang pula terjadi penyimpangan-penyimpangan yang

timbul dari kegerakan ini antara lain “ pengenceran berita Injil”, pergeseran sistem

21

Page 22: BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK

nilai Alkitab, dan doktrin keselamatan yang tidak jelas, juga kebiasaan - kebiasaan

kharismatik yang kurang sehat.

B. Saran

Terutama ditujukan kepada pemimpin atau gembala Gereja Kharismatik :

Melakukan koreksi terhadap pengajaran-pengajaran yang diberikan kepada

jemaat supaya tidak ada penyimpangan-penyimpangan.

Mengajar jemaat untuk dapat menyelidiki sendiri kebenaran Alkitab sehingga

tidak mudah disesatkan

Lebih mengutamakan pemberitaan karya keselamatan Kristus; tidak hanya

khotbah tentang berkat dan kesembuhan terus menerus.

Lebih mengutamakan pelayanan kelompok kecil (pelayanan perorangan) dari

pada menyelenggarakan event-event besar yang sensasional.

Lebih mengutamakan pertumbuhan jemaat tidak hanya secara kuantitatif tapi

juga secara kualitatif dari pada sekedar pelebaran organisasi dan cabang-

cabangnya.

22