Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

download Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

of 9

Transcript of Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    1/9

     DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

    KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGINOMOR 188-12/44/600.4/2003

    TENTANG

    KETENTUAN DAN TATA CARA PEMBUBUHAN TANDA SNIPADA PERALATAN TENAGA LISTRIK PRODUKSI DALAM NEGERI

    DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI,

    Menimbang : a. bahwa sesuai Pasal 48 ayat (3) Undang-undang Nomor 20Tahun 2002 tanggal 23 September 2002 tentangKetenagalistrikan, setiap instalasi tenaga listrik, baik instalasipenyediaan atau instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang akandioperasikan wajib memiliki sertifikat laik operasi;

    b. bahwa untuk menjamin terpenuhinya sertifikat laik operasi,setiap peralatan tenaga listrik yang dipasang pada setiapinstalasi tenaga listrik, baik instalasi penyediaan atau instalasipemanfaatan tenaga listrik, harus memenuhi persyaratan dalamStandar Nasional Indonesia yang telah diberlakukan sebagaistandar wajib;

    c. bahwa dalam rangka pengawasan terhadap pelaku usaha,barang dan atau jasa yang telah memperoleh sertifikat dan ataudibubuhi tanda SNI yang diberlakukan secara wajib, sesuaidengan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 Pasal 23ayat (1) perlu menetapkan Ketentuan dan Tata CaraPembubuhan Tanda SNI pada Peralatan Tenaga ListrikProduksi Dalam Negeri;

    Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 (LN Tahun 1999 Nomor42, TLN Nomor 3821);

    2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 (LN Tahun 2002 Nomor94, TLN Nomor 4226);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 (LN Tahun 1989

    No. 24, TLN No. 3394);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 (LN Tahun 2000Nomor 199, TLN Nomor 4020);

    5. Keputusan Presiden Nomor 11/M Tahun 2001 tanggal 9 Januari2001;

    6. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor02.P/0322/M.PE/1995 tanggal 12 Juni 1995;

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DANPEMANFAATAN ENERGI TENTANG KETENTUAN DAN TATACARA PEMBUBUHAN TANDA SNI PADA PERALATAN TENAGALISTRIK PRODUKSI DALAM NEGERI.

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    2/9

     BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:1. SNI Wajib adalah Standar Nasional Indonesia mengenai peralatan tenaga listrik

    yang diberlakukan sebagai standar wajib oleh Menteri Energi dan Sumber DayaMineral.

    2. Peralatan tenaga listrik adalah semua alat dan sarana tenaga listrik yangdipergunakan untuk instalasi penyediaan dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

    3. Tanda SNI adalah tanda sertifikasi yang dibubuhkan pada peralatan tenaga listrikyang menyatakan telah terpenuhinya persyaratan Standar Nasional Indonesia.

    4. Sertifikat Produk adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh Lembaga SertifikasiProduk untuk menyatakan bahwa peralatan tenaga listrik telah memenuhipersyaratan Standar Nasional Indonesia.

    5. Lembaga Sertifikasi Produk adalah lembaga yang telah diakreditasi oleh lembagayang berwenang dalam memberikan pengakuan formal untuk memberikansertifikasi atas produk.

    6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang bertanggung jawab di bidangketenagalistrikan.

    BAB IITANDA SNI

    Pasal 2

    (1) Peralatan tenaga listrik yang akan diperjualbelikan di Indonesia wajib memilikiTanda SNI.

    (2) Peralatan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah peralatantenaga listrik yang SNI-nya ditetapkan sebagai SNI Wajib.

    BAB IIISERTIFIKAT PRODUK

    Pasal 3

    (1) Untuk dapat dibubuhi Tanda SNI, peralatan tenaga listrik harus memenuhipersyaratan SNI yang dinyatakan dengan Sertifikat Produk.

    (2) Sertifikat Produk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterbitkan oleh LembagaSertifikasi Produk yang mendapat penugasan dari Direktur Jenderal.

    (3) Sertifikat Produk berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.(4) Untuk mendapatkan Sertifikat Produk, perusahaan mengajukan permohonan

    secara tertulis kepada Lembaga Sertifikasi Produk sebagaimana dimaksud dalamayat (2) dengan tembusan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkandokumen sebagai berikut:a. Akta Pendirian Perusahaan;b. Izin Industri;c. Profil Perusahaan;d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;e. Nama produk, tipe/jenis dan spesifikasi teknis produk; danf. Tanda bukti pendaftaran merek dari Departemen Perindustrian dan

    Perdagangan, dan Departemen Kehakiman dan HAM.

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    3/9

      er asar an permo onan se aga mana ma su a am aya an er asar anLaporan Hasil Uji serta hasil asesmen di pabrik, Lembaga Sertifikasi Produkmenerbitkan Sertifikat Produk dengan menggunakan format sebagaimanatercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.

    (6) Laporan Hasil Uji sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) diterbitkan olehLaboratorium Uji yang telah diakreditasi oleh lembaga yang berwenang dalammemberikan pengakuan formal untuk melakukan kegiatan pengujian dan mendapatpenugasan dari Direktur Jenderal.

    (7) Lembaga Sertifikasi Produk menyampaikan salinan Sertifikat Produk yang telahditerbitkan kepada Direktur Jenderal.

    (8) Lembaga Sertifikasi Produk dan Laboratorium Uji yang bertugas dalam kegiatansertifikasi Tanda SNI, wajib menjaga kerahasiaan data, hasil uji, dan informasi yangdiperolehnya.

    Pasal 4

    (1) Dalam hal belum terdapat Lembaga Sertifikasi Produk yang berakreditasi, DirekturJenderal dapat menunjuk suatu lembaga yang dianggap mampu untuk melakukansertifikasi sebagai Lembaga Sertifikasi Produk dengan ketentuan bahwa SertifikatTanda SNI diterbitkan oleh Direktur Jenderal dengan menggunakan formatsebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini.

    (2) Dalam hal belum terdapat Laboratorium Uji yang berakreditasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 ayat (6), Direktur Jenderal dapat menunjuk suatulaboratorium yang dianggap mampu untuk melakukan pengujian sebagaiLaboratorium Uji.

    BAB IVPEMBUBUHAN TANDA SNI

    Pasal 5

    (1) Peralatan tenaga listrik yang telah mendapatkan Sertifikat Produk dibubuhi TandaSNI.

    (2) Bentuk dan ukuran Tanda SNI sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 102Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional.

    (3) Ketentuan pembubuhan Tanda SNI tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini.

    BAB VPEMERIKSAAN OLEH LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

    Pasal 6

    (1) Lembaga Sertifikasi Produk melakukan pemeriksaan berkala dan sewaktu-waktuatas keabsahan Sertifikat Produk yang telah diterbitkan dan pembubuhan Tanda

    SNI pada peralatan tenaga listrik.

    (2) Pemeriksaan berkala sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui :

    a. pemeriksaan sistem mutu pabrikasi peralatan tenaga listrik setiap 6 (enam) bulansekali; dan

    b. pemeriksaan kesesuaian peralatan tenaga listrik dengan persyaratan dalam SNI-Wajib mengenai peralatan tenaga listrik tersebut yang dilakukan denganpengambilan contoh dan pengujian peralatan tenaga listrik setelah 6 (enam)bulan terhitung mulai tanggal diterbitkannya Sertifikat Produk dan pemeriksaanselanjutnya dilakukan setiap 1 (satu) tahun.

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    4/9

     (3) Pemeriksaan sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

    sewaktu-waktu meliputi :

    a. pemeriksaan sistem mutu pabrikasi peralatan tenaga listrik; dan

    b. pemeriksaan kesesuaian peralatan tenaga listrik dengan persyaratan dalam SNI-Wajib mengenai peralatan tenaga listrik tersebut.

    (4) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) dituangkandalam Berita Acara Pemeriksaan.

    (5) Dalam hal hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) menunjukkanadanya ketidaksesuaian dengan ketentuan yang dipersyaratkan, LembagaSertifikasi Produk dapat membekukan Sertifikat Produk.

    (6) Dalam hal Sertifikat Produk dibekukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk, makaperusahaan harus:

    a. menghentikan penggunaan Tanda SNI sejak tanggal ditetapkan oleh LembagaSertifikasi Produk;

    b. menghentikan peredaran peralatan tenaga listrik yang terlanjur dibubuhi Tanda

    SNI;

    c. menarik peralatan tenaga listrik yang beredar di pasar sesuai dengan tahunpembuatan sebagaimana direkomendasikan oleh pihak yang berwenang; dan

    d. melakukan perbaikan terhadap peralatan tenaga listrik hasil produksinya.

    (7) Sertifikat Produk dapat digunakan kembali setelah pembekuan Sertifikat Produkdicabut oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang bersangkutan.

    BAB VIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

    Pasal 7

    (1) Direktur Jenderal melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap prosessertifikasi dalam rangka pembubuhan Tanda SNI.

    (2) Dalam melakukan pembinaan, Direktur Jenderal menyelenggarakan pelatihan,bimbingan, dan supervisi berkaitan dengan proses sertifikasi dalam rangkapembubuhan Tanda SNI.

    (3) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan olehInspektur Ketenagalistrikan.

    (4) Dalam hal pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)menemukan penyimpangan dalam sertifikasi dan pembubuhan Tanda SNI,penyimpangan tersebut diselesaikan dengan mengacu pada prosedurpenyelesaian penyimpangan dalam pelaksanaan pembubuhan Tanda SNIsebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Keputusan ini.

    BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 8

    Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 18 Juli 2003

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    5/9

      re ur en era s r anPemanfaatan Energi

    Luluk SumiarsoNIP. 130610385

    Tembusan:1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral2. Menteri Perindustrian dan Perdagangan3. Ketua Badan Standarisasi Nasional (BSN)4. Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN)5. Ketua Forum Komunikasi Industri Penunjang Tenaga Listrik (FKIPTL)6. Ketua Umum Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI)7. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Kabel (APKABEL)

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    6/9

      :ENERGI

    NOMOR : 188-12/44/600.4/2003

    TANGGAL : 18 JULI 2003

    .......... (nama Lembaga Sertifikasi Produk)

    SertifikatProduk Peralatan Tenaga Listrik

    Nomor : ……………………..Tanggal

    Diberikan kepada : (nama perusahaan produsen peralatan tenaga listrik)

     Alamat :

    Produsen Peralatan Tenaga Listrik.......... (nama peralatan tenaga listrik)

    Menyatakan .......... (nama dan jenis peralatan tenaga listrik)Kode Pabrik : ..........Spesifikasi

    Tegangan pengenal : ....................................... : ....................................... : ..........

    Setelah diteliti di Laboratorium Uji (nama laboratorium uji) dengan rekomendasipenerbitan sertifikat No. .......... tanggal ..... (tanggal bulan tahun) dinyatakan telah

    sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalamStandar Nasional Indonesia

    SNI .......... (nomor SNI).............. (judul SNI)

    Produk ini dapat menggunakan tanda sesuai dengan

    Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional

    Masa berlaku .......... (tanggal bulan tahun) sampai dengan .......... (tanggal bulan tahun)

    .......... (pimpinan Lembaga Sertifikasi Produk)

    tanda tangan

    .......... (nama lengkap)

    Direktur Jenderal Listrik danPemanfaatan Energi

    Luluk SumiarsoNIP. 130610385

    Keterangan:Kertas sertifikat berwarna merah dan tulisan menggunakan tinta berwarna hitam.

    cap

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    7/9

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    8/9

     

    LAMPIRAN III : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATANENERGI

    NOMOR : 188-12/44/600.4/2003

    TANGGAL : 18 JULI 2003

    KETENTUAN PEMBUBUHAN TANDA SNI

    1. Tanda SNI hanya boleh dibubuhkan pada peralatan tenaga listrik dengan syarat:

    a. nama, merek, tipe, dan spesifikasi teknis lainnya sesuai dengan daftar yang ada

    di dalam Sertifikat Tanda SNI;

    b. dibuat pada fasilitas produksi dengan alamat sebagaimana tersebut di dalam

    Sertifikat Tanda SNI;

    c. memenuhi semua kriteria sertifikasi Tanda SNI tanpa terkecuali;

    d. tidak menerapkan tanda kesesuaian lain secara tidak sah; dan

    e. diproduksi dan diedarkan secara sah.

    2. Perusahaan dapat berkonsultansi dengan Lembaga Sertifikasi Produk dalam

    menentukan letak Tanda SNI pada peralatan tenaga listrik yang telah disertifikasi.

    3. Tanda SNI harus jelas, mudah dibaca, dan ukurannya disesuaikan dengan dimensi

    peralatan tenaga listrik dan dibubuhkan pada peralatan tenaga listrik yang telah

    disertifikasi serta tidak dapat dipindahkan kepada peralatan tenaga listrik lain.

    4. Tanda SNI harus dibubuhkan pada peralatan tenaga listrik yang disertifikasi dengan

    mencantumkan penandaan sesuai dengan standarnya.

    5. Jika Sertifikat Tanda SNI dibekukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk, maka

    disamping menghentikan penggunaan Tanda SNI, perusahaan harus menarik

    peredaran peralatan tenaga listrik yang telah terlanjur dibubuhi Tanda SNI sampai

    Sertifikat Tanda SNI dinyatakan berlaku kembali oleh Lembaga Sertifikasi Produk.

    6. Jika Sertifikat Tanda SNI dicabut oleh Lembaga Sertifikasi Produk maka perusahaan

    harus segera menghentikan pembubuhan Tanda SNI sejak tanggal yang ditetapkan

    oleh Lembaga Sertifikasi Produk pada surat pencabutan Sertifikat Tanda SNI dan

    menarik peredaran peralatan tenaga listrik.

    7. Pada setiap publikasi dan iklan atau advertensi, Perusahaan harus menghindari

    penyampaian informasi yang rancu antara peralatan tenaga listrik yang disertifikasi

    dan yang tidak disertifikasi.

    Direktur Jenderal Listrik danPemanfaatan Energi

    Luluk SumiarsoNIP. 130610385

  • 8/18/2019 Kep DJLPE No 188 Tahun 2003 Ketentuan Pembubuhan Tanda SNI

    9/9

     

    LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATANENERGI

    NOMOR : 188-12/44/600.4/2003

    TANGGAL : 18 JULI 2003

    PROSEDUR PENYELESAIAN PENYIMPANGANDALAM PELAKSANAAN PEMBUBUHAN TANDA SNI

    Dalam rangka pengawasan terhadap pembubuhan Tanda SNI, maka DirektoratJenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi menerima pengaduan masyarakat danmelaksanakan uji petik terhadap peralatan tenaga listrik yang beredar di pasar danyang dipasang pada instalasi tenaga listrik, serta melakukan tindakan penyelesaianyang diperlukan terhadap penyimpangan dalam pelaksanaan pembubuhan Tanda SNI,sebagai berikut:

    1. Peralatan tenaga listrik yang dibubuhi Tanda SNI yang belum pernah tidak luluspada uji petik sebelumnya yang diselenggarakan oleh Direktur Jenderal.

    Tindakan penyelesaian :

    a. Direktur Jenderal meminta Lembaga Sertifikasi Produk yang menerbitkanSertifikat Tanda SNI atas peralatan tenaga listrik untuk melakukan asesmenulang terhadap perusahaan pemegang sertifikat;

    b. jika hasil asesmen membuktikan bahwa perusahaan pemegang sertifikat telahmelakukan kesalahan dalam menjaga kesesuaian produk yang beredar terhadapstandar yang ditetapkan, maka Lembaga Sertifikasi Produk harus mengambiltindakan koreksi sesuai dengan prosedur sertifikasi; dan

    c. tembusan keputusan atau tindakan koreksi yang telah dilaksanakan dikirimkankepada Direktur Jenderal.

    2. Peralatan tenaga listrik yang dibubuhi Tanda SNI yang pernah tidak lulus pada ujipetik sebelumnya yang diselenggarakan oleh Direktur Jenderal.

    Tindakan penyelesaian :

    a. Direktur Jenderal meminta penjelasan rinci dari Lembaga Sertifikasi Produk yangmenerbitkan Sertifikat Tanda SNI atas peralatan tenaga listrik bersangkutan

    mengenai terulangnya kegagalan dalam uji petik;b. dalam mempersiapkan penjelasan, Lembaga Sertifikasi Produk dapat melakukan

    audit ulang terhadap perusahaan pemegang sertifikat;

    c. jika dari penjelasan dapat disimpulkan terdapat kelemahan pada sistempemeriksaan oleh Lembaga Sertifikasi Produk dan atau Laboratorium Uji, makaDirektur Jenderal mengeluarkan surat ketidakpuasan kepada LembagaSertifikasi Produk dan atau Laboratorium Uji; dan

    d. tembusan surat ketidakpuasan dikirimkan kepada lembaga yang berwenangdalam memberikan pengakuan formal untuk melakukan kegiatan sertifikasisebagai bahan pertimbangan untuk melakukan audit ulang terhadap Lembaga

    Sertifikasi Produk dan atau Laboratorium Uji.

    Direktur Jenderal Listrik danPemanfaatan Energi

    Luluk Sumiarso NIP.130610385