Kenapa bayi perlu stimulasi? - Sanggar Aksaraakademik yang mereka butuhkan di kemudian hari. Bahkan...

2
Kenapa bayi perlu stimulasi? Seperti apa stimulasi untuk bayi? Kelompok kelas: Young Infant (3-6 bulan) Mobile Infant (6-9 bulan) Older Infant (9-12 bulan) Satu kelas maksimal 4 anak Wajib didampingi oleh salah satu orangtua (tidak boleh diwakilkan oleh pengasuh) Pada 1 tahun pertama di kehidupan anak, terdapat 1 juta koneksi neuron baru yang terbentuk setiap detiknya. Seiring dengan bertambahnya usia anak, kemampuan untuk membentuk neuron baru ini akan semakin berkurang. Koneksi neuron ini sangat penting untuk menunjang kemampuan akademik yang mereka butuhkan di kemudian hari. Bahkan segala perkembangan yang dicapai di usia dini, akan mendukung potensi kesuksesan anak di dunia kerja dan kehidupan masa depan. Otak, layaknya sebuah fondasi bangunan, dibangun sejak dini. Pembangunan otak ini dimulai sejak bayi di dalam kandungan dan terus berlanjut hingga dewasa. Pengalaman dan stimulasi yang diperoleh anak sejak bayi akan mempengaruhi apakah fondasi otak kuat atau rapuh. Sentuhan Sentuhan lembut, cuddle & rocking pada tubuh anak menstimulasi indera perasa bayi. Mendorong imitasi Penting sekali untuk merespon secara positif ketika anak mengamati dan menirukan orang lain. Berikan pengalaman baru Setiap pengalaman baru yang pertama kali mereka lakukan, adalah kesempatan belajar dan membangun neuron baru dalam otak mereka. Berikan kesempatan bereksplor Biarkan anak-anak bereksplorasi dengan benda-benda di sekitarnya, bergerak dan merasakan berbagai tekstur dan temperatur yang berbeda. Baca buku Mulai perkenalkan anak pada dasar literasi sejak bayi, meskipun mereka belum memahami isi cerita. Memutarkan musik Bayi perlu mendengarkan banyak lagu-lagu dan suara serta banyak melakukan gerakan tubuh seirama dengan lagu. Referensi: Center on the Developing Child (2007). The Science of Early Childhood Development (InBrief). Retrieved from www.developingchild.harvard.edu. BrainWonders. ©2002 ZERO TO THREE, Erikson Institute, and Boston University School of Medicine. Starting Smart: How Early Experiences Affect Brain Development. T. Hawley, An Ounce of Prevention Fund and ZERO TO THREE Paper (1998) From Neurons to Neighborhoods: The Science of Early Childhood Development. J. Shonkoff & D. Phillips (Eds.), National Research Council-Institute of Medicine, National Academy Press (2000) Rethinking the Brain: New Insights into Early Brain Development. Rima Shore, Families & Work Institute (1997) Stimulasi yang diberikan untuk guru bertujuan agar bayi mencapai potensi maksimalnya berdasarkan tahapan pertumbuhan dan perkembangan sesuai usianya. Interaksi Interaksi antara bayi dan orang dewasa yang hangat dengan ekspresi wajah dan kontak mata. Cinta Bayi memiliki kebutuhan biologis untuk mendapatkan kasih sayang. Kasih sayang ini mampu meningkatkan self-esteem anak.

Transcript of Kenapa bayi perlu stimulasi? - Sanggar Aksaraakademik yang mereka butuhkan di kemudian hari. Bahkan...

Page 1: Kenapa bayi perlu stimulasi? - Sanggar Aksaraakademik yang mereka butuhkan di kemudian hari. Bahkan segala perkembangan yang dicapai di usia dini, akan mendukung potensi kesuksesan

Kenapa bayi perlu stimulasi?

Seperti apa stimulasi untuk bayi?

Kelompok kelas:

Young Infant (3-6 bulan)Mobile Infant (6-9 bulan)Older Infant (9-12 bulan)

Satu kelas maksimal 4 anak

Wajib didampingi oleh salah satu orangtua (tidak boleh diwakilkan oleh pengasuh)

Pada 1 tahun pertama di kehidupan anak, terdapat 1 juta koneksi neuron baru yang terbentuk setiap detiknya. Seiring dengan bertambahnya usia anak, kemampuan untuk membentuk neuron baru ini akan semakin berkurang.

Koneksi neuron ini sangat penting untuk menunjang kemampuan akademik yang mereka butuhkan di kemudian hari. Bahkan segala perkembangan yang dicapai di usia dini, akan mendukung potensi kesuksesan anak di dunia kerja dan kehidupan masa depan.

Otak, layaknya sebuah fondasi bangunan, dibangun sejak dini. Pembangunan otak ini dimulai sejak bayi di dalam kandungan dan terus berlanjut hingga dewasa. Pengalaman dan stimulasi yang diperoleh anak sejak bayi akan mempengaruhi apakah fondasi otak kuat atau rapuh.

SentuhanSentuhan lembut, cuddle & rocking pada tubuh anak menstimulasi indera perasa bayi.

Mendorong imitasiPenting sekali untuk merespon secara positif ketika anak mengamati dan menirukan orang lain.

Berikan pengalaman baruSetiap pengalaman baru yang pertama kali mereka lakukan, adalah kesempatan belajar dan membangun neuron baru dalam otak mereka.

Berikan kesempatan bereksplorBiarkan anak-anak bereksplorasi dengan benda-benda di sekitarnya, bergerak dan merasakan berbagai tekstur dan temperatur yang berbeda.

Baca bukuMulai perkenalkan anak pada dasar literasi sejak bayi, meskipun mereka belum memahami isi cerita.

Memutarkan musikBayi perlu mendengarkan banyak lagu-lagu dan suara serta banyak melakukan gerakan tubuh seirama dengan lagu.

Referensi:Center on the Developing Child (2007). The Science of Early Childhood Development (InBrief). Retrieved from www.developingchild.harvard.edu.BrainWonders. ©2002 ZERO TO THREE, Erikson Institute, and Boston University School of Medicine. Starting Smart: How Early Experiences Affect Brain Development. T. Hawley, An Ounce of Prevention Fund and ZERO TO THREE Paper (1998)From Neurons to Neighborhoods: The Science of Early Childhood Development. J. Shonkoff & D. Phillips (Eds.), National Research Council-Institute of Medicine, National Academy Press (2000)Rethinking the Brain: New Insights into Early Brain Development. Rima Shore, Families & Work Institute (1997)

Stimulasi yang diberikan untuk guru bertujuan agar bayi mencapai potensi maksimalnya berdasarkan tahapan pertumbuhan dan perkembangan sesuai usianya.

InteraksiInteraksi antara bayi dan orang dewasa yang hangat dengan ekspresi wajah dan kontak mata.

CintaBayi memiliki kebutuhan biologis untuk mendapatkan kasih sayang. Kasih sayang ini mampu meningkatkan self-esteem anak.

Page 2: Kenapa bayi perlu stimulasi? - Sanggar Aksaraakademik yang mereka butuhkan di kemudian hari. Bahkan segala perkembangan yang dicapai di usia dini, akan mendukung potensi kesuksesan

Seperti apa program infant diSanggar Aksara?

Facilities

Schedule

Pricing

Early DetectionPertumbuhan anak yang tidak terdeteksi memiliki resiko keterlambatan apabila tidak distimulasi, sehingga kami akan melakukan early detection ini pada anak ketika awal bergabung di Infant Class.

Pedagogical ConsultationKami berjanji untuk memberikan layanan terbaik, tentunya diperlukan adanya kerjasama dari orangtua. Apabila orangtua memerlukan pendampingan dan konsultasi tambahan seputar perkembangan anak, kami memberikan kesempatan konsultasi dengan pendiri Sanggar Aksara, Dr. Yulianti Siantajani, M.Pd.

*by appointment

Weekly Learning StoriesMelalui aplikasi StoryPark for Families, kami akan mengirimkan learning story setiap akhir minggu. Learning story ini berfungsi agar orangtua mengetahui pembelajaran yang terjadi di kelas. Setiap 3 bulan sekali, learning story ini akan dicetak dan dibagikan untuk orangtua, sehingga perkembangan anak pun terdokumentasikan secara rapi.

Personalized Curriculum Based on Reggio EmiliaKami percaya bahwa anak terdiri dari ratusan bahasa, artinya mereka memiliki ratusan cara untuk belajar dan mengekspresikan diri. Begitu pula mereka memiliki hak untuk bertumbuh pada waktu mereka masing-masing. Kami memperlakukan anak secara individual, sesuai tahapan mereka masing-masing.

Berangkat dari pengamatan guru terhadap minat anak di kelas, yang kemudian diselaraskan dengan kebutuhan yang menunjang tahapan perkembangan mereka. Selanjutnya guru akan menggunakan minat ini sebagai pembelajaran di kelas.

Terinspirasi dari Reggio Emilia Approach, sebuah metode pembelajaran dari Italia, kami menghargai anak sebagai pribadi yang potensial. Setiap anak memandang dunia dengan kacamatanya sendiri yang kaya dengan kekaguman dan keajaiban. Setiap anak memiliki minat dan cara yang berbeda-beda untuk memahami dunia dan lingkungannya.

Anak belajar berdasarkan apa yang menjadi minatnya

Guru bukan pusat pembelajaran, melainkan

dengan hangat dan ramah menjadi partner main

anak. Hubungan antar guru dan anak harus

dibangun sebagai hubungan yang positif

sehingga mampu menumbuhkan trust pada

anak.

Guru sebagai partner dan pembimbing untuk

memfasilitasi eksplorasi anak

Penataan lingkungan, kelas, dan mainan yang ada merupakan salah satu alat yang powerful untuk mendukung pembelajaran anak. Di Reggio Emilia Approach, penataan lingkungan ini disebut juga guru ke-3. Penting untuk memikirkan jenis mainan yang sesuai tahapan usia anak hingga pemilihan warna yang tepat untuk menstimulasi otak anak.

Penataan lingkungan kelas menjadi guru ke 3 anak

Ketika pembelajaran terjadi, guru akan mengambil dokumentasi anak dalam bentuk foto. Tujuannya agar orangtua dapat melihat pembelajaran yang terjadi di sekolah, juga agar guru dapat meninjau kembali dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Dokumentasi dalam bentuk foto & video merupakan komponen utama untuk mendukung kegiatan belajar anak

Parenting CommunityKami sadar sepenuhnya akan kuatnya peranan komunitas dalam membangun Pendidikan anak. Komunitas yang tepat akan menjadi sarana yang kokoh untuk saling berkembang dan bertukar informasi seputar dunia parenting.

Kelas Bahasa Indonesia

Administration Fee : IDR 250.000Registration Fee : IDR 2.000.000Monthly Fee : Indonesia Class : IDR 400.000 English Class : IDR 750.000

*harga dapat berubah sewaktu - waktu

Senin, Rabu, Jumat 8:00 - 8:50 9:00 - 9:50 10:00 - 10:50 11:00 - 11:50

Kelas Bahasa InggrisSelasa & Kamis 8:00 - 8:50 9:00 - 9:50 10:00 - 10:50 11:00 - 11:50