KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NUSA ...blog.undana.ac.id/jsmallfib_top/LP3/02...

of 38 /38
0 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA NOMOR 520/PP/2012 TENTANG NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012

Embed Size (px)

Transcript of KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NUSA ...blog.undana.ac.id/jsmallfib_top/LP3/02...

  • 0

    PERATURAN REKTOR

    UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    NOMOR 520/PP/2012

    TENTANG

    NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN

    DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    KUPANG

    2012

  • 1

    PERATURAN

    REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    NOMOR 512/PP/2012

    TENTANG

    NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN PENDIDIKAN

    DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    REKTOR UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    Menimbang : a. bahwa dengan adanya dinamika perkembangan dan pembaharuan di dalam penyelenggaraan pendidikan, menuntut

    adanya penyesuaian norma dan tolok ukur;

    b. bahwa SK Rektor Nomor 62/KL/2003 tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nusa

    Cendana tidak sesuai lagi, dan karena itu dipandang perlu

    untuk diperbaiki dan disempurnakan;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas maka perlu menetetapkan Keputusan Rektor tentang . Norma

    dan Tolok Ukur Penyelenggaraan pendidikan di Universitas

    Nusa Cendana.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    2. Undang-undang No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

    2008 tentang Pendanaan Pendidikan

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

    Nasional Pendidikan

    6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17

    Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

    Pendidikan.

    7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan

    Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia

    sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

    Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008;

    8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Program

    Studi di Luar Domisili Perguruan Tinggi

    9. Keputusan Menteri Negara Koordintator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara

    No.38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional

    Dosen dan Angka Kreditnya

  • 2

    10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

    dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

    11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

    12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

    13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

    Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi

    14. Peraturan Meneteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

    Nomor 2 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nusa

    Cendana

    Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Undana tanggal 5 Januari 2011

    tentang peninjauan kembali dan penyempurnaan Norma dan

    Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Undana.

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : NORMA DAN TOLOK UKUR PENYELENGARAAN

    PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    BAB I

    PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PENYELENGGARAAN PENJAMINAN

    MUTU PENDIDIKAN

    Pasal 1

    Pengertian

    Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:

    (1) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang dapat berupa program pendidikan diploma, sarjana,

    magister, spesialis, dan doktor, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

    (2) Perguruan Tinggi adalah institusi pendidikan di atas lembaga pendidikan menegah yang menyelenggarakan pendidikan tinggi pada jalur formal, dan salah satu bentuk

    perguruan tinggi yang dimaksud adalah Universitas.

    (3) Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi seperti yang disebutkan dalam butir (1). Selanjutnya, Universitas Nusa Cendana, yang

    seterusnya disebut Undana, adalah perguruan tinggi negeri dalam lingkungan

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang

    menyelenggarakan pendidikan tinggi di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

    (4) Pimpinan Perguruan Tinggi adalah pemimpin perguruan tinggi dan semua pejabat di bawahnya yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh pemimpin perguruan tinggi atau

    ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 3

    (5) Pemimpin Perguruan Tinggi adalah pejabat yang memimpin pengelolaan pendidikan dengan sebutan Rektor untuk universitas atau institut, Ketua untuk sekolah tinggi, dan

    Direktur untuk politeknik/akademi.

    (6) Senat Akademik/organ lain yang sejenis adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan bidang akademik baik di tngkat universitas maupun di tingkat fakultas.

    (7) Fakultas, atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola

    pendidikan akademik, vokasi, atau profesi, dan lain-lain dalam 1 (satu) rumpun

    disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

    (8) Program Pascasarjana, selanjutnya disebut PPs, merupakan unit pelaksana pendidikan akademik yang mengelola dan melaksanakan satu atau lebih program studi Magister

    dan Doktor untuk bidang ilmu multidisiplin antar Fakultas.

    (9) Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung Program Studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

    dan/atau olahraga.

    (10) Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu

    kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.

    (11) Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang harus dicapai pada tingkat pendidikan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara

    Kesatuan Republik Indonesia.

    (12) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

    pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

    (13) Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh

    peserta didik.

    (14) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu

    pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian

    kepada masyarakat.

    (15) Profesor atau Guru Besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah

    serta menyebarkanluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.

    (16) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. (17) Sivitas Akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi. (18) Pembelajaran adalah proses aktif-interaktif peserta didik dengan pendidik dan/atau

    sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

    (19) Pendidikan Akademik diarahkan untuk menguasai, menerapkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga yang berfokus pada

    disiplin ilmu, baik murni maupun terapan, lewat proses pembelajaran matakuliah-

    matakuliah yang terdesain dalam kurikulum dan dirinci menurut semester. Pendidikan

    akademik mencakup pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana (magister dan doktor).

    (20) Pendidikan Profesional adalah pendidikan yang diselenggarakan dalam jangka waktu relatif singkat yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa jenjang S-1 dengan keahlian

    dan keterampilan yang relevan dengan ilmu yang sudah dipelajari, dengan demikian

    mereka menjadi professional dan lebih siap pakai dalam menerapkan ilmu di

  • 4

    masyarakat pengguna. Pendidikan profesional terdiri atas program sertifikasi umum

    dan program kekhususan. Program sertifikasi umum dalam bentuk kursus-kursus atau

    pelatihan keterampilan tertentu untuk masyarakat akademik atau masyarakat umum.

    Program Sertifikasi Kekhususan dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan

    ketrampilan yang relevan dalam bidang keilmuan yang sudah dipelajari.

    (21) Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi jenjang Diploma (D-1, D-2, D-3) yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan

    tertentu.

    (22) Perguruan Tinggi Komunitas adalah bentuk pendidikan berbasis masyarakat yang berfokus pada pendidikan terapan bagi masyarakat luas untuk meningkatkan

    kemampuan teknis sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah, mendorong

    peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan memperluas peluang

    masyarakat umum untuk mengenyam pendidikan tinggi.

    (23) Pendidikan Jarak Jauh adalah pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan serta meningkatkan mutu dan relevansi

    pendidikan, yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas

    menggunakan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.

    (24) Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja melawan hukum dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah,

    dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang

    diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

    (25) Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang melakukan plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu

    badan.

    (26) Pencegahan Plagiat adalah upaya tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi tindakan plagiat di lingkungan

    perguruan tingginya.

    (27) Penanggulangan plagiat adalah upaya tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan

    perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan

    tinggi yang bersangkutan.

    (28) Karya Ilmiah adalah hasil karya akademik (non skripsi, tesis, disertasi) mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi, yang

    dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau

    dipresentasikan.

    (29) Kalender Akademik adalah kalender kegiatan akademik diterbitkan oleh Universitas yang mengatur keseluruhan aktivitas mahasiswa dan dosen dalam satu tahun akademik

    berdasarkan tata urutan waktu tertentu.

    (30) Tahun Akademik dinyatakan dalam 1 (satu) tahun akademik yang terdiri dari Semester Gasal, Semester Pendek dan Semester Genap. Semester Gasal dimulai dari bulan

    September sampai dengan bulan Desember. Semester pendek dimulai dari bulan Juli

    sampai dengan bulan Agustus. Semester Genap, dimulai dari bulan Januari sampai

    dengan bulan Juni.

  • 5

    Pasal 2

    Tujuan

    (1) Pendidikan tinggi bertujuan untuk membentuk insan yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; sehat,

    berilmu, dan cakap; kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa

    wirausaha; serta toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung

    jawab;menghasilkan produk-produk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, atau olahraga

    yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, negara, umat manusia, dan

    lingkungan.

    (2) Tujuan Undana adalah: (a) menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu trampil, ahli, dan profesional

    yang mampu bersaing secara internasional; berbudi pekerti luhur,

    berwawasan kebangsaan, dan disiplin;

    (b) meningkatkan hasil penelitian yang berkualitas dan memiliki manfaat yang tinggi;

    (c) meningkatkan kegiatan pengabdian untuk kesejahteraan masyarakat; (d) membina dan mengembangkan pribadi mahasiswa sebagai individu yang

    berbudi luhur dan menjunjung nilai mulia kemanusiaan, cerdas, berwawasan

    kebangsaan yang luas, disiplin, memiliki prakarsa dan rasa tanggung jawab

    serta mampu memimpin;

    (e) meningkatkan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa;

    (f) meningkatkan jejaring kerjasama dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi; dan

    (g) mengembangkan sistem manajemen yang dinamis dan profesional, efektif, efisien, dan akuntabel.

    (3) Tujuan pendidikan Tinggi Undana adalah memperkaya dan menerapkan IPTEKS secara berkelanjutan sesuai tuntutan global dengan melakukan kegiatan penelitian dan

    pengabdian sesuai kebutuhan masyarakat, serta mempersiapkan dan/atau menghasilkan

    lulusan sesuai standar nasional lewat proses pendidikan dan atau pembelajaran baku,

    yaitu lulusan yang mampu tampil atau berkarya secara professional dan mandiri sesuai

    tuntutan global berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

    Pasal 3

    Penyelenggaraan Penjaminan Mutu Pendidikan

    (1) Untuk mencapai tujuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, Undana menyelenggarakan pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan

    perguruan tinggi komunitas.

    (2) Penyelenggaraan pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi dan perguruan tinggi dilaksanakan oleh Fakultas/Program Studi dan atau lembaga sesuai

    peraturan yang berlaku secara nasional maupun di tingkat universitas.

    (3) Teknis penyelenggaraan pendidikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan rambu-rambu disiplin ilmu pada masing-masing Jurusan/Program Studi yang ada di

    Undana, baik di jenjang Program Sarjana, Program Pascasarjana maupun Program

    Vokasi yang diatur secara tersendiri.

  • 6

    (4) Program Studi wajib memiliki izin operasional dan mengurus perpanjangan izin enam (6) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program Studi yang tidak memiliki legalitas,

    dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    (5) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana disebutkan pada pasal 1 harus memenuhi standar nasional pendidikan dalam rangka menjamin mutu produk dan lulusan.

    (6) Dalam melaksanakan penjaminan mutu, PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib mengacu dan mematuhi dokumen mutu yang terdiri dari kebijakan mutu, manual mutu

    dan standar mutu yang telah disusun dan ditetapkan di tingkat Universitas.

    (7) Hal-hal lain yang belum tertampung dalam pelaksanaan penjaminan mutu akan diatur dengan peraturan lain.

    (8) Program Studi wajib berstatus terakreditasi dan mengurus pembaruan status terakreditasi ke BAN-PT enam (6) bulan sebelum masa berlaku berakhir. Program

    Studi yang tidak atau belum berstatus terakreditasi dikenakan sanksi sesuai dengan

    peraturan yang berlaku.

    (9) PPs/Fakultas/Jurusan/Program Studi wajib memiliki media publikasi akademik (jurnal, bulletin, dan lain-lain).

    BAB II

    PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESIONAL,

    VOKASI DAN PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS

    Pasal 4

    Tugas, Kewenangan, dan Beban Kerja Dosen

    (1) Tugas utama dosen (termasuk Guru Besar) adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja paling sedikit setara dengan 12 (dua belas) sks dan paling

    banyak 16 (enam belas) sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi

    akademiknya.

    (2) Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa:

    (a) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/ kebun

    percobaan/teknologi pengajaran;

    (b) Membimbing seminar Mahasiswa; (c) Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja

    lapangan (PKL);

    (d) Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;

    (e) Menguji pada ujian akhir; (f) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan; (g) Mengembangkan program perkuliahan; (h) Mengembangkan bahan pengajaran; (i) Menyampaikan orasi ilmiah; (j) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akcdemik dan kemahasiswaan. (k) Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya; (l) Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.

    (4) Kewenangan dosen berdasarkan jenjang jabatan dalam melaksanakan tridharma diatur sebagai berikut:

  • 7

    Tabel Kewenangan Dosen

    NO JABATAN PEND. S-1 S-2 S-3

    B.a B.b B.c B.a B.b B.c B.a B.b B.c

    1 Asisten

    Ahli

    S-2/Sp.I M M M (-) (-) (-) (-) (-) (-)

    S-3/SP.II M M M M M M B M M

    2 Lektor S-2/Sp.I M M M (-) M M (-) M M

    S-3/SP.II M M M M M M D M M

    3 Lektor

    Kepala

    S-2/Sp.I M M M M M M (-) M M

    S-3/SP.II M M M M M M M M M

    4 Guru Besar S-3/SP.II M M M M M M M M M

    Catatan:

    S-2/Sp. I = Pendidikan Magister / Spesialis I

    S-3/Sp. II = Pendidikan Doktor / Spesialis II

    B = Membantu dosen yang lebih senior

    D = Ditugaskan atas tanggung jawab dosen yang lebih senior

    yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh

    dalam bidang tugasnya.

    M = Melaksanakan tugas secara mandiri

    B.a = Melaksanakan pendidikan dan pengajaran

    B.b = Melaksanakan penelitian

    B.c = Melaksanakan pengabdian pada masyarakat

    Pasal 5

    Kompetensi Lulusan

    (1) Standar kompetensi lulusan merupakan standar nasional pendidikan tentang kualifikasi lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan, yang digunakan

    sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa dari program studi

    pada strata tertentu.

    (2) Semua program studi wajib merumuskan kompetensi lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi

    hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan

    pemangku kepentingan.

    (3) Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi umum. Kompetensi Utama yaitu penciri program studi

    berupa rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah penciri program studi.

    Kompetensi Khusus yaitu penciri universitas berupa rumusan kompetensi yang

    selaras dengan visi dan misinya. Kompetensi Umum yaitu penciri nasional berupa

    rumusan kompetensi yang berkaitan dengan mata kuliah Pendidikan Agama,

    Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa Asing, dan

    Matematika/Statistika/Logika.

    (4) Kompetensi lulusan tersebut mengandung minimal lima elemen kompetensi yaitu (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/ atau

    olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4) sikap dan perilaku dalam

    berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai;

    (5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian

    dalam berkarya.

    (5) Kompetensi program pendidikan akademik (sarjana, magister dan doktor) adalah sebagai berikut.

    (a) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Sarjana adalah:

  • 8

    - Menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/

    menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang

    ada dalam cakupan disiplin ilmunya;

    - Menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya;

    - Bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat;

    - Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni. (b) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Magister adalah:

    - Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah

    keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang

    ilmu tertentu;

    - Memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

    - Mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif.

    (c) Kompetensi utama yang dikembangkan melalui Program Doktor adalah: - Mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin

    keilmuannya;

    - Melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian;

    - Melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; - Menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya.

    (6) Kompetensi program pendidikan profesional umum (dokter, pengacara, notaris, konselor, guru, dll) adalah sebagai berikut:

    (a) Mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai

    rasa tanggung jawab, motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan

    kemasyarakatan pada umumnya;

    (b) Menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai

    landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun;

    (c) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian

    yang tinggi;

    (d) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan

    dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama

    berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi

    profesi;

    (e) Mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi

    sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu

    dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain, yaitu

    dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab

    bersama profesional.

  • 9

    (7) Kompetensi program pendidikan vokasi (D-1, D-2, D-3) adalah sebagai berikut: (a) Program Pendidikan Diploma Satu

    Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan di

    bidang tertentu dan mampu memecahkan masalah yang bersifat rutin di bawah

    bimbingan.

    (b) Program Pendidikan Diploma Dua Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan dan atau

    memecahkan masalah yang bersifat rutin secara mandiri dan bertanggung jawab.

    (c) Program Pendidikan Diploma Tiga Kompetensi utama yang dikembangkan adalah melaksanakan pekerjaan yang

    bersifat rutin, maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun

    konstekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab

    pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar

    keterampilan manajerial yang dimilikinya.

    (8) Kompetensi program perguruan tinggi komunitas adalah meningkatkan kualitas pelayanan teknis kepada masyarakat umum dalam bidang industri (konstruksi,

    manufaktur, perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, informasi), kesehatan

    (perawat dan asisten perawat, medical personnel, medical record keepers, perawat

    orangtua, teknisis peralatan kesehatan dan lain-lain), dan jasa (perbankan, transportase,

    pariwisata, pendidikan, dan lain-lain), mengembangkan potensi kekhasan masyarakat

    (agama, sosial, budaya, aspirasi, dll), sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan

    untuk masyarakat.

    Pasal 6

    Kurikulum

    (1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

    pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu. Kerangka dasarnya

    adalah rambu-rambu yang ditetapkan dan dijadikan pedoman dalam penyusunan

    kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.

    (2) Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning outcomes; isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian; cara adalah metoda

    pembelajaran dan cara penilaian; dan, kegiatan pembelajaran adalah implementasi

    dari semua komponen di atas, yang realisasinya diwujudkan dalam mata kuliah

    program studi.

    (3) Kurikulum pendidikan tinggi pada semua program studi di lingkungan Undana dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi.

    (4) Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, setiap program studi harus melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang

    relevan, melalui forum program studi sejenis.

    (5) Kurikukum Berbasis Kompetensi untuk program pendidikan akademik (sarjana, magister, doktor), pendidikan profesional (guru, notaries, dokter, dll), pendidikan

    vokasi (D-1, D-2, D-3) dan pendidikan perguruan tinggi komunitas diatur tersendiri

    dengan Keputusan Rektor.

    (6) Elemen kompentensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi terdiri dari: landasan kepribadian, penguasaan ilmu dan keterampilan, kemampuan berkarya, sikap dan

    perilaku dalam berkarya, pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat.

  • 10

    (7) Komponen kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah: (a) Kompetensi utama (penciri program studi) ditetapkan oleh institusi

    penyelenggara program studi;

    (b) Kompetensi khusus (penciri universitas) ditetapkan oleh perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

    (c) Kompetensi umum (penciri nasional) ditetapkan oleh negara sebesar 10 SKS meliputi mata kuliah: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa

    Indonesia, Bahasa Inggris/bahasa asing, matematika atau statistika atau logika.

    (8) Mata kuliah keahlian dalam kompetensi utama dan kompetensi khusus adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh setiap program studi dan universitas untuk mencapai

    kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompentensi yang merupakan

    ciri suatu perguruan tinggi sesuai dengan visi dan misinya.

    (9) Komponen kompetensi umum dan kompentensi khusus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (butir 8 ) disusun oleh program studi/bagian di tingkat fakultas dan

    program pascasarjana, di bawah tanggung jawab Dekan masing-masing fakultas dan

    Direktur Pascasarjana, dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Rektor.

    (10) Kurikulum untuk program pendidikan professional, vokasi dan perguruan tinggi komunitas (pendidikan berbasis masyarakat) diatur tersendiri melalui keputusan

    Rektor.

    Pasal 7

    Pendekatan Pembelajaran

    (1) Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah pembelajaran berbasis mahasiswa (student-centered learning).

    (2) Pendekatan pembelajaran yang dimaksud dalam butir (1), diantaranya adalah: small group discussion (diskusi kelompok, 5-10 orang), role-play and simulation (bermain

    peran dan simulasi), Case Study (studi kasus), discovery learning (belajar

    menemukan), self-directed learning (belajar mandiri), cooperative learning (belajar

    bersama/kelompok), collaborative learning (pembelajaran kolaborasi), contextual

    instruction (pembelajaran kontekstual), project-based learning (belajar berbasis

    tugas), problem-based learning (belajar berbasis masalah).

    Pasal 8

    Penilaian Kemampuan Peserta Didik

    (1) Penilaian kemampuan soft skill (afektif) peserta didik berdasarkan pendekatan pembelajaran student-centered learning (SCL) didasarkan pada model penilaian non

    tes yaitu secara rubrik (panduan penilaian). Sementara penilaian hard skill (kognitif

    dan psikomotor) menggunakan instrumen tes (tes obyektif, uraian, dll).

    (2) Secara konseptual rubrik memiliki tiga (3) macam bentuk penilaian, yaitu (a) rubrik deskriptif; (b) rubrik holistik; dan (3) rubrik skala persepsi. Di dalam pembelajaran

    sering menggunakan rubrik deskriptif dan rubrik holistik.

    (3) Rubrik deskriptif memiliki empat komponen, yaitu deskripsi tugas, skala nilai, dimensi, dan deskripsi dimensi. Rubrik holistik memiliki satu skala nilai, yaitu skala

    tertinggi dimana isi dari deskripsi dimensinya adalah kriteria dari suatu kinerja untuk

    skala tertinggi. Model penilaian non tes secara rubrik ini disusun dan dikembangkan

    oleh masing-masing Program Studi.

  • 11

    (4) Penilaian kemampuan hard skill (kognitif dan psikomotor) diatur tersendiri dalam pasal yang terkait dengan Perkuliahan dan Penilaian Hasil Belajar.

    Pasal 9

    Sistem Kredit Semester (SKS)

    (1) Sistem Kredit Semester merupakan penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja

    dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan.

    (2) Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 16 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk

    menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trisemester, yaitu satu tahun terdiri dari tiga

    semester dengan beban minimal 16 minggu efektif.

    (3) Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan

    terjadwal per minggu. Perbedaan takaran untuk tugas terstruktur dan tugas mandiri

    mempertimbangkan tingkat kedalaman kompetensi yang harus dicapai untuk masing-

    masing program

    (4) Pengertian satu sks menurut bentuk kegiatannya: (a) Kuliah/Teori adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari:

    - Tatap muka = 50 menit - Tugas terstruktur = 60 menit - Belajar mandiri = 60 menit

    (b) Responsi/ tutorial/ seminar, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri dari :

    - Tatap muka = 100 menit - Belajar mandiri = 100 menit.

    (c) Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/ studio/lapangan selama 4 jam (240 menit) perminggu, per semester.

    (d) Praktek lapangan/Kerja Praktek/Magang, adalah kegiatan praktek di lapangan selama 60 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu.

    (e) Skripsi/tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya seni/

    perencanaan/perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per

    semester.

    (f) Tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester.

    (5) Beban belajar program pendidikan akademik adalah sebagai berikut:

    (a) Program Sarjana Jumlah sks beban belajar minimal :144 sks, termasuk skripsi. Mata kuliah keahlian

    minimal 134 sks. Matakuliah umum sepuluh (10) sks, yang terdiri dari: Mata kuliah Pendidikan Agama (2 sks), Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks).

    Mata kuliah Bahasa Indonesia (2 sks), Mata kuliah Bahasa Asing/ Bahasa Inggris (2

    sks), Matematika atau Statistika atau Logika (2 sks).

    Untuk program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah

    satu mata kuliah wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib

    mencantumkan 4 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 8 sks. Skripsi/

  • 12

    tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan

    merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Lama studi: 4 7 tahun. Seorang

    peserta didik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan

    studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun.

    (b) Program Magister Jumlah sks beban belajar 36 - 42 sks, termasuk tesis. Beban sks matrikulasi

    ditetapkan oleh program studi maksimal 12 sks, sesuai dengan kebutuhan

    pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang

    belum memenuhi standar mutu input. Beban sks matrikulasi ini di luar 36-42 sks

    beban Program Magister. Mata kuliah umum (minimal 4 sks), yang terdiri dari

    mata kuliah filsafat ilmu dan metode penelitian. Mata kuliah ini hanya wajib bagi program studi bukan bidang Filsafat, dan atau kedua mata kuliah tersebut belum

    merupakan bagian dari program Sarjananya. Mata kuliah keahlian minimal 32 sks.

    Tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6 - 8 sks, dan merupakan

    bagian dari mata kuliah keahlian. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang

    diolah dari hasil penelitian tesis/ karya seni/ bentuk lain yang setara, dari peserta

    didik yang bersangkutan, yang menurut pembimbing layak muat dalam jurnal

    terakreditasi. Lama studi 2 - 4 tahun. Seorang peserta didik yang mempunyai

    kemampuan di atas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Magister dalam

    waktu sekurang-kurangnya satu (1) tahun

    (c) Program Doktor Jumlah sks beban belajar peserta didik sebidang, minimal 42 sks, termasuk

    disertasi, dan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan

    matrikulasi. Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi sendiri.

    Program Doktor dapat ditempuh melalui: (a) program perkuliahan dan penelitian,

    atau (b) program penelitian (by research). Disertasi/ karya seni/ bentuk lain yang

    setara, diberi bobot 8-10 sks. Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah

    dari hasil penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik

    yang bersangkutan. Untuk program perkuliahan dan penelitian, artikel dimuat

    dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. Sementara untuk

    program penelitian (by research), artikel telah dimuat dalam jurnal internasional.

    Lama studi : 3 6 tahun. Matrikulasi dilakukan sebelum memasuki program

    pembelajaran secara normal (di luar 3 6 tahun). Untuk mengikuti Program Doktor, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Magister dan untuk

    mengikuti Program Magister, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program

    Sarjana. Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan

    Tinggi dapat mengikuti Program Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program

    Magisternya. (6) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan profesional umum (dokter,

    guru, notaris, dll) adalah jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. Lama studi : 1 - 3

    tahun. Semua mata kuliah program profesi umum merupakan mata kuliah keahlian.

    Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi.

    (7) Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan vokasi adalah sebagai berikut:

  • 13

    (a) Program Diploma Satu Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah

    umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 26 sks, Lama studi : 1 2 tahun.

    (b) Program Diploma Dua Jumlah sks beban belajar minimal 72 sks, Komposisi mata kuliah: Mata kuliah

    umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 62 sks, Lama studi : 2 3 tahun

    (c) Program Diploma Tiga Jumlah sks beban belajar minimal 108 sks Komposisi mata kuliah: Mata kuliah

    umum : 10 sks, Mata kuliah keahlian minimal : 98 sks, Lama studi : 3 - 5 tahun.

    (8) Beban belajar program pendidikan tinggi komunitas diatur tersendiri oleh jurusan/program studi, fakultas, dan Universitas, dengan lama belajar hingga 1 sampai

    2 tahun.

    (9) Tahun Akademik terdiri atas dua semester, ganjil dan genap termasuk semester peralihan dan ujian. Semester ganjil dimulai dari 1 September dan berakhir pada 31

    Januari. Semester genap dimulai dari 1 Februari dan berakhir pada 30 Juni. Semester

    peralihan dimulai dari 1 Juli dan berakhir 31 Agustus (dimungkinkan untuk

    dilaksanakan trisemester bagi fakultas/program studi yang siap).

    Pasal 10

    Kode Matakuliah

    (1) Identifikasi matakuliah yang ditawarkan oleh fakultas / jurusan / program studi ditandai dengan pemberian kode yang terdiri atas huruf dan angka (digit).

    (2) Kode huruf ditulis dengan huruf besar (kapital), menunjukkan bidang ilmu yang diasuh oleh fakultas dan jurusan / program studi.

    (3) Dua huruf pertama menunjukkan nama fakultas sedangkan huruf ketiga, dan seterusnya menunjukkan nama jurusan / program studi.

    (4) Digit menunjukkan strata, urutan semester matakuliah, beban sks dan sebagai penunjuk nomor kegiatan pendidikan.

    (5) Kode angka (digit) pertama di belakang kode huruf menunjukkan strata, digit kedua menunjukkan perurutan semester sedangkan digit ketiga menunjukkan beban sks serta

    digit keempat dan kelima menunjukkan nomor urut matakuliah.

    (6) Kode Fakultas dan Program Studi di lingkungan Undana diatur seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

    Tabel Kode Matakuliah

    Fakultas Kode Jurusan/Program Studi Kode

    Jurusan/PS MK

    Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan

    KP Pend.Bhs. Ind. & Sastra

    Daerah

    BIND KPBIND

    Pend. Bhs. Inggris BING KPBING

    Pend. Matematika MAT KPMAT

    Pend. Biologi BIO KPBIO

    Pend. Fisika FIS KPFIS

    Pend. Kimia KIM KPKIM

    PPKn PKn KPPKn

    Pend. Ekonomi EKO KPEKO

    Pend. Geografi GEO KPGEO

    Pend. Sejarah SEJ KPSEJ

  • 14

    Pend. Teknik Bangunan TB KPTB

    Pend. Teknik Mesin TM KPTM

    Pend. Teknik Elektro TEL KPTEL

    PGSD Guru Kelas PGSD KPPGSD

    PGSD Penjaskes PENKES KPPENKES

    Bimb.& Konseling BK KPBK

    Pend. Luar Sekolah PLS KPPLS

    Pend Guru Anak Usia Dini PGAUD KPPGAUD

    Program Akta Mengajar IV PAM KPPAM

    Hukum HK Bagian Huk. Keperdataan HK HKHK

    Bagian Huk. Pidana HP HKHP

    Bagian Huk. Tata Negara TN HKTN

    Bagian Huk. Acara HA HKHA

    Bagian Huk. Adm. Negara AN HKAN

    Hukum Internasional HI HKHI

    Ilmu Sosial dan Ilmu

    Politik

    SP Adm. Negara ANA SPANA

    Adm. Niaga ANI SPANI

    Sosiologi SOS SPSOS

    Ilmu Komunikasi IK SPIK

    Ilmu Politik IP SPIP

    Akuntasi AK SPAK

    Pertanian PN Agroteknologi AGT PNAGT

    Agribisnis AGB PNAGB

    Budidaya Perairan BDP PNBDP

    Peternakan PT Ilmu Peternakan PET PTPET

    Sains dan Teknik ST Matematika MAT STMAT

    Biologi BIO STBIO

    Fisika FIS STFIS

    Kimia KIM STKIM

    Ilmu Komputer KOM STKOM

    Teknik Sipil SIP STSIP

    Teknik Mesin MES STMES

    Teknik Elektro ELK STELK

    Teknik Arsitektur ARS STARS

    Teknik Pertambangan PTB STPTB

    Fak.Kes.Masyarakat KM Ilmu Kesehatan Masyarakat

    (Konsentrasi Epidemologi dan

    Biostatistik, Adm. Kebijakan

    Keselamatan, Kesehatan

    Lingkungan dan Keselamatan

    Kerja, Pend. Kes. dan Ilmu

    Perilaku, dan Gizi Kesehatan

    Masyarakat)

    IKM

    KMIKM

    Kedokteran KD Dokter DOK KDDOK

    Kedokteran Hewan KH Dokter Hewan DH KHDH

    (7) Kode mata kuliah selanjutnya diatur di tingkat program studi dengan merujuk pada komposisi dan distribusi kelompok mata kuliah.

    (8) Kode MK untuk Program Pascasarjana diatur tersendiri sesuai peraturan internal yang berlaku di Pascasarjana.

    (9) Kode dan digit matakuliah umum di Undana diatur seperti yang terlihat pada tabel berikut:

  • 15

    Tabel Kode dan Digit Matakuliah Umum

    No Kode MK Matakuliah

    1 MPK 4101 Pendidikan Pancasila

    2 MPK 4202 Pendidikan Agama

    3 MPK 4403 Pendidikan Kewarganegaraan

    4 MPK 4504 ISBD

    5 MPK 4605 IAD

    6 MPK 4606 Bahasa Indonesia

    7 MPK 4607 Bahasa Inggris

    8 MPK 4609 KKN

    Pasal 11

    Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan Magang

    (1) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau Magang adalah kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan secara terbimbing dan terpadu

    antara teori dengan praktik dalam kurun waktu tertentu dengan besaran sks yang diatur

    tersendiri oleh program studi.

    (2) Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan, Praktik Kerja Lapangan atau Magang adalah untuk memperoleh pengalaman praktis dan memperkuat ketrampilan kerja mahasiswa

    yang menunjang pengembangan kompetensi agar menjadi profesional dalam bidang

    keahliannya.

    (3) Praktik Pengalaman Lapangan, Praktik Kerja Lapangan atau Magang dilakukan di sekolah-sekolah, masyarakat, dinas/institusi, laboratorium dan lain-lain yang

    pelaksanaannya diatur oleh program studi, fakultas, dan unit terkait.

    Pasal 12

    Kuliah Kerja Nyata

    (1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah matakuliah berbobot 4 sks sebagai suatu bentuk pengalaman pengabdian seluruh mahasiswa kepada masyarakat secara terpadu dalam

    kurun waktu yang ekuivalen dengan besaran sks tersebut.

    (2) Tujuan KKN bagi mahasiswa adalah memperoleh pengalaman dengan terlibat langsung di masyarakat dalam menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan

    yang dimiliki masyarakat tertentu secara pragmatis, dengan menerapkan IPTEKS dan

    keterampilan. Sebagai dampak ikutan dengan pengalaman itu adalah terbentuknya dan

    tumbuhnya pribadi yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan sikap profesional.

    (3) KKN dilaksanakan pada periode semester pendek (Juli dan Agustus) dan periode bukan semester pendek (Semester gasal dan genap)

    (4) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari 100 sks, dan persyaratan lain sesuai

    peraturan yang berlaku.

    (5) Mahasiswa yang dapat mengikuti KKN pada periode bukan semester pendek, minimal telah mengumpulkan jumlah SKS lebih besar dari 120 sks, dan persyaratan lain sesuai

    peraturan yang berlaku.

  • 16

    Pasal 13

    Biaya Pendidikan

    (1) Biaya pendidikan adalah anggaran unit-unit biaya pendidikan yang menjadi tanggungjawab setiap mahasiswa, masyarakat maupun swasta dan pemerintah.

    (2) Unit-unit biaya yang dimaksud ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan Senat universitas.

    (3) Besaran biaya per unit biaya yang dimaksud butir (1) atau butir (2) bervariasi dan ditentukan oleh SK Rektor berdasarkan pertimbangan Senat universitas.

    Pasal 14

    Tata Tertib Akademik

    (1) Dosen dan mahasiswa melaksanakan kuliah tatap muka sesuai kontrak perkuliahan dan jadwal kuliah.

    (2) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kuliah tatap muka minimal 80% dari 16 kali kuliah tata muka. Jika tidak memenuhi batas minimal kuliah tatap muka, mahasiswa tidak

    diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

    (3) Ujian Tengah Semester (UTS) dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke tujuh atau ke delapan, yang dilaksanakan sesuai jadwal perkuliahan.

    (4) UAS dapat dilakukan setelah pertemuan/tatap muka ke empat belas (14) atau ke enam belas (16) dan dijadwalkan oleh Program Studi.

    (5) Mata kuliah dengan jumlah tatap muka kurang dari 80% kuliah tatap muka, tidak dapat dilakukan UTS dan UAS.

    (6) Mahasiswa wajib memenuhi norma kepatutan dalam mengikuti kegiatan akademik (di kelas, praktek lapangan atau laboratorium) yang diatur dalam ketentuan tersendiri.

    (7) Fakultas dengan karakteristik penyelenggaraan akademik tertentu, diatur dalam ketentuan tersendiri

    (8) Bagi dosen dan mahasiswa yang tidak mengindahkan tata tertib akademik, dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

    Pasal 15

    Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat

    (1) Dalam penyelenggaraan akademik, Undana mengemban misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Untuk memenuhi

    misi tersebut, mahasiswa/dosen/ peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di bidang

    akademik di Undana memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan akademik.

    (2) Pelaksanaan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik, mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan Undana wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik,

    terutama larangan untuk melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah,

    sehingga kreativitas dalam bidang akademik dapat tumbuh dan berkembang.

    (3) Kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat dan hal-hal yang terkait dengan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan, diatur dalam peraturan tersendiri

    dan ditetapkan Senat Undana.

    (4) Pimpinan Undana wajib mengawasi pelaksanaan dan mendesiminasi kode etik mahasiswa/dosen/ peneliti/tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh senat pada butir

    tiga (3).

  • 17

    (5) Dalam hal telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Undana wajib menjatuhkan sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

    BAB III

    KEGIATAN AKADEMIK

    Pasal 16

    Kalender Akademik

    (1) Kalender Akademik memuat jenis dan waktu kegiatan akademik yang akan dilaksanakan dalam satu tahun akademik.

    (2) Kalender Akademik ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor. (3) Ketua Jurusan/Program Studi/Bagian wajib sosialisasikan kalender akademik pada

    butir (2) kepada mahasiswa.

    (4) Mahasiswa wajib memahami dan mentaati kelender akademik pada butir (2).

    Pasal 17

    Penerimaan Mahasiswa Baru

    (1) Penerimaan mahasiswa baru Program S-1 dilakukan melalui jalur Seleksi Nasional dan Mandiri diatur sebagai berikut.

    (a) Penerimaan mahasiswa baru secara Nasional minimal 60% yang meliputi jalur ujian tulis dan undangan.

    (b) Penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri:

    Seleksi penerimaan mahasiswa dilaksanakan secara mandiri oleh Undana untuk menerima mahasiswa maksimal 40% dari daya tampung. Penerimaan

    mahasiswa jalur mandiri dapat dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis;

    Persyaratan penerimaan mahasiswa jalur mandiri terdiri dari : (a) Lulusan SMTA tiga tahun terakhir;

    (b) Sehat jasmani dan rohani;

    (c) WNA seizin Dirjen Dikti Kemendikbud; dan

    (d) Membayar biaya ujian masuk.

    (c) Mahasiswa Alih Program Diploma ke Program Sarjana (S-1). 1. Setiap tamatan program pendidikan D-2 dan D-3 dapat melanjutkan studi ke

    jenjang program Sarjana (S-1) dengan syarat tertentu.

    2. Peserta yang ingin melanjutkan studi ke jenjang sarjana wajib memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut :

    (1) Mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju;

    (2) Berijazah Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta terakreditasi atau Program Studi yang terakreditasi secara nasional.

    (3) Menyerahkan foto kopi ijazah dan transkrip nilai yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;

    (4) Lulusan program D-3 dengan IPK 3.50 dan masa studi maksimum 3 tahun dapat melanjutkan studi ke jenjang program S-1 secara langsung;

    (5) Lulusan D-2 dan D-3 dengan IPK 2,50 dan telah bekerja minimal 2 tahun dapat melanjutkan studi ke S-1; dan

  • 18

    (6) Syarat-syarat khusus ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas masing-masing dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain :

    (a) Hasil akreditasi matakuliah: i. Memiliki IPK hasil akreditasi matakuliah 2,50; ii. Memiliki SKSD hasil akreditasi berstatus :

    Semester III dengan SKSD hasil akreditasi 24 SKS,

    Semester V dengan SKSD hasil akreditasi 48 SKS,

    Semester VII dengan SKSD hasil akreditasi 74 SKS; dan (b) Lama masa kerja minimal dua tahun bagi calon mahasiswa yang

    berstatus karyawan.

    (2) Penerimaan mahasiswa Pascasarjana diatur sebagai berikut. (a) Pendaftaran Program Pascasarjana:

    1) Pendaftaran ke Program Pascasarjana dilakukan setiap bulan April hingga bulan Mei setiap Tahun Ajaran Baru dan pelamar dapat memperoleh kelengkapan

    melamar di Undana.

    2) Kelengkapan pendaftaran dan persyaratan adalah sebagai berikut: a) Salinan ijazah yang disyahkan oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis. b) Salinan transkrip yang disyahkan oleh Perguruan Tinggi asal atau Kopertis. c) Mengisi formulir identitas diri (CV). d) Mengisi formulir rekomendasi (referensi) kelayakan akademis dari dua (2)

    orang dosen saat kuliah di program sarjana asal disertai alamat (Telepon/HP)

    supaya mudah dikonfirmasi oleh PPs.

    e) Surat izin atasan bagi pelamar yang sudah bekerja. f) Membayar biaya pendaftaran. g) Mengisi formulir surat jaminan biaya (pribadi, instansi, dan lain-lain) h) Pas foto terbaru dengan ukuran 2x3; 3x4; 4x6, masing-masing enam lembar. i) Penerimaan mahasiswa baru program pascasarjana dilaksanakan lewat syarat

    umum dan syarat khusus. Syarat umum adalah lewat praseleksi yaitu legalitas

    ijazah S-1 dan transkrip akademiknya dengan IPK minimal 2,75. Ijazah D4

    tidak dapat disetarakan dengan S-1. Penyetaraan calon mahasiswa dengan

    ijazah D4 dapat dilakukan PPs melalui matrikulasi dan atau kuliah

    pengumpulan kredit yang mekanismenya diatur tersendiri. Sementara syarat

    khusus adalah dengan menunjukkan sertifikat TOEFL equivalence dengan

    skor minimal 450 dan sertifikat TPA.

    Pasal 18

    Mutasi Mahasiswa

    (1) Penerimaan mahasiswa pindahan dari luar lingkungan Undana, diatur dengan persyaratan sebagai berikut.

    (a) Calon mengajukan permohonan kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan Fakultas yang dituju.

    (b) Permohonan harus disertai lampiran surat pindah dari pimpinan Perguruan Tinggi asal disertai transkrip nilai yang telah disyahkan.

    (c) Berasal dari jurusan atau Program Studi yang relevan dan telah terakreditasi. (d) Masih aktif kuliah pada Perguruan Tinggi asal sampai saat pindah dan tidak

    terkena sanksi, terancam drop out; atau tidak aktif kuliah.

    (e) Mahasiswa pindahan diterima pada :

  • 19

    1) Semester III bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 24 sks; IPK

    2,50,

    2) Semester V bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 48 sks; IPK

    2,50,

    3) Semester VII bila memiliki SKSD hasil akreditasi minimal 74 sks; IPK 2,50.

    (f) Lama studi dari Perguruan Tinggi asal tetap diperhitungkan sebagai masa studi lanjutan di Undana.

    (g) Penerimaan mahasiswa pindahan dilaksanakan pada herregistrasi awal semester ganjil dan genap.

    (h) Calon mahasiswa pindahan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri. (i) Mahasiswa pindahan yang diterima menjadi mahasiswa Undana ditetapkan

    dengan Keputusan Rektor.

    (j) Undana menerima perpindahan mahasiswa Program Pascasarjana dari Perguruan Tinggi Negeri lain yang telah terakreditasi.

    (k) Prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa ke Undana sesuai persyaratan disusun oleh BAAKPSI.

    (2) Perpindahan Mahasiswa dalam Lingkungan Undana. (a) Perpindahan mahasiswa antar fakultas dalam lingkungan Undana tidak

    diperkenankan.

    (b) Perpindahan mahasiswa antar Program Studi dalam lingkungan fakultas dapat diperkenankan dengan syarat-syarat sebagai berikut :

    1) Mahasiswa mengajukan permohonan kepada Dekan yang diketahui oleh Dosen Wali dan Jurusan/Program Studi;

    2) Permohonan pindah harus dilampiri transkrip nilai; 3) Perpindahan mahasiswa antar Jurusan/Program Studi di lingkungan Fakultas

    dapat dilakukakan apabila hasil akreditasi matakuliah

    fakultas/jurusan/Program Studi tujuan sebagai berikut :

    a). Memiliki minimal IPK 2.00,

    b). Mahasiswa semester III apabila memiliki SKSD minimal 24 SKS,

    c). Mahasiswa semester V apabila memiliki SKSD minimal 48 SKS;

    4) Mahasiswa tidak berada dalam keadaan di bawah hukuman disiplin; 5) Persetujuan pindah diberikan oleh Dekan berdasarkan pertimbangan dari

    Ketua Jurusan/ Program Studi yang dituju;

    6) Persetujuan pindah ditujukan kepada Kepala BAAKPSI Undana dengan tembusan kepada pihak-pihak yang berkepentingan;

    7) Seorang mahasiswa hanya diperkenankan satu kali pindah; 8) Lama studi di Jurusan/Bagian / Program Studi asal tetap diperhitungkan baik

    pada jenjang program yang sama maupun pada jenjang program yang lebih

    rendah;

    9) Perpindahan mahasiswa dalam lingkungan Fakultas hanya diadakan pada awal tahun akademik;

    10) Mahasiswa reguler dapat pindah ke program ekstensi, sedangkan mahasiswa ekstensi tidak dapat pindah ke program reguler;

    11) Perpindahan antar program studi bagi mahasiswa Program Pascasarjana tidak diperkenankan; dan

    12) Prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa antar Jurusan/Program Studi di lingkungan fakultas dibuat BAAKPSI.

  • 20

    (3) Perpindahan Mahasiswa ke luar Undana. (a) Setiap mahasiswa Undana berhak pindak ke Perguruan Tinggi lain dengan syarat-

    syarat sebagai berikut:

    1) masih terdaftar sebagai mahasiswa Undana dan aktif kuliah; 2) telah mengikuti kuliah minimal dua semester; 3) mengajukan permohonan pindah ke Rektor, dengan tembusan kepada Dekan

    dan Ketua Jurusan/Program Studi;

    4) surat keterangan pindah diberikan oleh Rektor disertai transkrip nilai yang telah dicapai sebagai lampiran; dan

    5) prosedur Operasional Baku perpindahan mahasiswa keluar Undana dibuat oleh BAAKPSI.

    Pasal 19

    Registrasi Administrasi Mahasiswa

    (1) Registrasi mahasiswa diadakan setiap semester sesuai dengan Kalender Akademik Universitas, yang dibedakan atas registrasi administratif dan registrasi akademik.

    (2) Registrasi administrasi dan registrasi akademik wajib bagi mahasiswa. (3) Registrasi administrasi akademik program sarjana dan program pascasarjana dapat

    dilakukan secara manual dan On Line. Prosedur Operasi Baku (SOP) disusun oleh

    BAAKPSI

    (4) Prosedur registrasi administrasi secara manual bagi mahasiswa program sarjana dan program pascasarjana menempuh prosedur sebagai berikut:

    (a) Mahasiswa baru Program Sarjana: 1) Menunjukkan surat keterangan lulus seleksi sebagai mahasiswa baru Undana; 2) Menyerahkan fotocopy STTB dan/atau NEM yang telah dilegalisasi oleh

    yang berwenang;

    3) Menyerahkan fotocopy rapor SMTA yang telah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah;

    4) Menyerahkan pas foto dalam jumlah dan ukuran yang ditentukan; 5) Menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah; 6) Menyerahkan surat keterangan berkelakuan baik dari POLRI setempat; 7) Membayar biaya pendidikan termasuk SPP untuk semester yang akan

    berlangsung;

    8) Menandatangani surat pernyataan menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana; dan

    9) Menandatangani kontrak studi dengan pihak Universitas. (b) Mahasiswa baru Program Pascasarjana:

    a. Menyerahkan fotocopy Ijazah Sarjana dan Transkrip Akademik yang telah dilegalisasi oleh yang berwenang;

    b. Menyerahkan pas foto dalam jumlah dan ukuran yang ditentukan; c. Menyerahkan surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah; d. Membayar biaya pendidikan termasuk SPP untuk semester yang akan

    berlangsung;

    e. Menandatangani surat pernyataan menaati semua ketentuan yang berlaku di Undana; dan

    f. Menandatangani kontrak studi dengan pihak Universitas.

  • 21

    (5) Apabila di kemudian hari ditemukan kepalsuan dokumen, mahasiswa yang bersangkutan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

    Pasal 20

    Heregistrasi Administrasi

    (1) Heregistrasi administratif bagi mahasiswa dilaksanakan pada setiap awal semester untuk memperoleh status sebagai mahasiswa terdaftar.

    (2) Heregistrasi Administrasi dapat dilakukan secara manual dan On Line. (3) Prosedur registrasi administratif secara manual bagi mahasiswa lama Program Sarjana

    dan Program Pascasarjana adalah sebagai berikut:

    (a) Menunjukkan kartu mahasiswa semester terakhir; (b) Menunjukkan kwitansi asli bukti pembayaran SPP semester sebelumnya atau

    semester terakhir;

    (c) Menunjukkan surat keterangan masih aktif kuliah dari fakultas/PPs; (d) Mahasiswa yang cuti pada semester sebelumnya harus menyerahkan fotocopy

    surat keterangan cuti kuliah yang dilegalisasi oleh Ketua Jurusan/Program Studi;

    (e) Mahasiswa yang sedang menjalani skorsing akademik diwajibkan mendaftar kembali dengan menunjukkan surat keterangan Pimpinan Fakultas; dan

    (f) Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi pada semester sebelumnya harus membawa surat keterangan dari Pimpinan Fakultas dan membayar SPP untuk

    semester yang akan diikuti termasuk semester sebelumnya;

    (4) Heregistrasi administratif secara manual bagi mahasiswa yang melanjutkan studi ke jenjang program yang lebih tinggi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

    (a) Menyerahkan surat keterangan lulus seleksi sebagai mahasiswa transfer Undana; (b) Menandatangani pernyataan bersedia menaati semua ketentuan yang berlaku di

    Undana;

    (c) Membayar SPP sesuai ketentuan; (d) Menandatangani kontrak studi di Undana.

    (5) Registrasi administratif secara manual bagi mahasiswa pindahan dari luar Undana dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

    (a) Menyerahkan surat persetujuan Rektor universitas asal untuk pindah ke Undana dengan dilampiri transkrip nilai;

    (b) Membayar SPP sesuai ketentuan. (c) Menandatangani pernyataan bersedia menaati semua ketentuan di Undana;

    (6) Prosedur Operasional Baku Heregistrasi Administrasi dibuat BAAKPSI. (7) Heregistrasi Administrasi Akademik Program Sarjana dan Pascasarjana dapat

    dilakukan secara On-line. Prosedur Operasi Baku dibuat oleh BAAKPSI.

    Pasal 21

    Pendaftaran Anggota Perpustakaan

    (1) Setiap mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana Undana wajib mendaftar diri sebagai anggota Perpustakaan Undana dengan mengikuti prosedur dan aturan yang

    berlaku.

    (2) Setiap mahasiswa yang sudah sah menjadi anggota perpustakaan Undana wajib menaati segala peraturan yang berlaku.

  • 22

    Pasal 22

    Semester Peralihan/Semester Pendek

    (1) Semester peralihan (semester pendek) sebagai satuan waktu dilaksanakan pada antara akhir semester genap dan awal semester gasal, yaitu bulan Juli s/d Agustus dapat

    digunakan untuk pelaksanaan kegiatan akademis.

    (2) Pelaksanaan kegiatan akademis pada semester pendek sesuai dengan sistem kredit semester.

    (3) Peserta kegiatan akademis pada semester pendek adalah mahasiswa yang: (a) mempercepat penyelesaian studi, dan (b) memperbaiki nilai atau indeks prestasi.

    (4) Beban studi mahasiswa pada semester pendek maksimal 9 sks termasuk 2-4 sks matakuliah baru untuk mahasiswa program sarjana dan maksimal 4 sks untuk program

    pascasarjana.

    (5) Perkuliahan semester pendek dapat dilaksanakan apabila peserta setiap matakuliah minimal 5 orang.

    (6) Untuk mengikuti semester pendek, mahasiswa harus mendaftar di BAAKPSI. (7) Biaya penyelenggaraan semester pendek diatur tersendiri dengan SK Rektor. (8) Penyelenggaraan semester pendek meliputi kegiatan tatap muka, praktikum, tugas

    terstruktur, tugas mandiri dan ujian akhir.

    (9) Nilai perbaikan matakuliah yang diambil pada semester pendek maksimal B+ sedangkan nilai matakuliah baru sesuai nilai akhir yang diperoleh mahasiswa.

    (10) Hal-hal lain tentang semester pendek yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur melalui SK Rektor.

    (11) Prosedur Operasional Baku semester pendek disusun oleh BAAKPSI.

    Pasal 23

    Program Matrikulasi

    (1) Matrikulasi sebagai kegiatan pembelajaran untuk menyetarakan kemampuan akademik awal (entry behavior) mahasiswa baru, khususnya mata kuliah dasar.

    (2) Semua mahasiswa baru wajib mengikuti program matrikulasi. (3) Pelaksanaan matrikulasi oleh fakultas/jurusan/program studi. (4) Materi matrikulasi terdiri atas materi tingkat universitas (umum) dan materi dasar

    fakultas (khusus) atas persetujuan Rektor.

    (5) Materi dan instrumen penilaian matrikulasi tingkat universitas, disusun dan dikembangkan oleh LP3.

    (6) Pelaksanaan program matrikulasi pada bulan Juli s/d Agustus setiap tahun dan lamanya setara 12 s/d 16 minggu pertemuan efektif termasuk ujian.

    (7) Pendaftaran mahasiswa matrikulasi dilaksanakan di BAAKPSI. (8) Matrikulasi mahasiswa baru program Pascasarjana diatur oleh PPs. (9) Biaya penyelenggaraan matrikulasi dibebankan kepada mahasiswa baru dengan

    besaran biaya ditetapkan oleh universitas.

    (10) Mahasiswa yang tidak mengikuti matrikulasi atau tidak memenuhi tingkat kehadiran 80% (10 12) tatap muka harus mengikuti program matrikulasi tahun berikutnya.

    (11) Mahasiswa yang tidak memiliki sertifikat matrikulasi, tidak diperbolehkan mengikuti wisuda.

  • 23

    (12) Ketentuan lain yang belum diatur dalam pasal ini akan ditetapkan melalui keputusan Rektor.

    Pasal 24

    Pelaksanaan PPKKBMB, Pendidikan Karakter/Basic Study Skills,

    dan Kursus Bahasa Inggris

    (1) Program Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PPKKBMB). (a) Pendaftaran mahasiswa PPKKBMB dilaksanakan oleh BAAKPSI, sementara

    penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh Pembantu Rektor Bidang

    Kemahasiswaan.

    (b) Biaya penyelenggaraan PPKKBMB dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran yang akan ditetapkan tersendiri.

    (c) Pelaksanaan program PPKKBMB setara 40 jam efektif termasuk ujian. (d) Mahasiswa yang tidak mengikuti PKKBMB atau tidak memenuhi frekuensi

    kehadiran 80% perkuliahan/tatap muka dinyatakan TIDAK LULUS dan harus

    mengikuti program PPKKBMB tahun berikutnya.

    (2) Pendidikan Karakter/Basic Study Skills (a) Pendaftaran mahasiswa Pendidikan Karakter/Basic Study Skill dilaksanakan oleh

    BAAKPSI, sementara penyelenggaraannya dikoordinasikan oleh LP3.

    (b) Biaya penyelenggaraan Pendidikan Karakter/Basic Study Skill dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran ditetapkan tersendiri.

    (c) Pelaksanaan program Pendidikan Karakter/Basic Study Skill setara 12 - 14 minggu pertemuan efektif.

    (3) Kursus Bahasa Inggris Intensif bagi Mahasiswa Baru (IEC). (a) Pendaftaran mahasiswa Kursus Bahasa Inggris oleh BAAKPSI, sementara

    penyelenggaraannya dilaksanakan oleh UPT Pusat Bahasa.

    (b) Biaya penyelenggaraan Kursus Bahasa Inggris dibebankan kepada mahasiswa baru dengan besaran ditetapkan tersendiri.

    (c) Pelaksanaan Kursus Bahasa Inggris setara 90 jam efektif termasuk ujian dengan jumlah tatap muka minimal 16 kali.

    (d) Mahasiswa yang tidak mengikuti Kursus Bahasa Inggris atau tidak memenuhi frekuensi kehadiran 80 % perkuliahan/tatap muka dinyatakan TIDAK LULUS dan

    harus mengikuti program PKKBMB tahun berikutnya..

    Pasal 25

    Registrasi Akademik

    (1) Registrasi akademik bagi mahasiswa Program Sarjana dan Program Pascasarjana adalah pendaftaran ulang oleh mahasiswa untuk memperoleh pelayanan akademik.

    (2) Pelayanan akademik meliputi perkuliahan, praktikum, praktek kerja lapangan, bimbingan akademik/kepenasehatan, bimbingan penulisan karya tulis, seminar

    proposal/hasil penelitian dan ujian skripsi (Sarjana)/tesis (Magister).

    (3) Syarat untuk registrasi akademik ialah telah mengadakan registrasi administrasi untuk melakukan penyusunan rencana studi.

    (4) Penyusunan Rencana Studi dilakukan pada awal semester, dan mahasiswa harus menyusun rencana studi untuk semester yang akan berlangsung, di bawah bimbingan

  • 24

    dosen penasehat akademik; rencana studi dicantumkan pada kartu rencana studi

    (KRS).

    (5) Setiap mahasiswa wajib menyusun rencana studi secara menyeluruh sesuai kurikulum Jurusan /Program Studi yang berlaku dan disetujui oleh dosen penasehat akademik

    serta diketahui oleh Ketua Jurusan/program Studi.

    (6) Jumlah sks yang direncanakan untuk perkuliahan semester berikutnya (yang lebih tinggi) didasarkan pada IPS (Indeks Prestasi Semester) yang telah dicapai pada

    semester terakhir seperti yang terlihat pada tabel berikut:

    Tabel Beban Studi Mahasiswa Menurut Indeks Prestasi Semester

    Indeks Prestasi Semester (IPS) Beban Studi

    3,00 4,00 22 24 sks

    2,50 2,99 19 21 sks

    2,00 2,49 16 18 sks

    1,51 1,99 12 15 sks

    1,50 12 sks

    (7) Beban studi mahasiswa Semester I dan II Program Sarjana, merupakan satu paket studi dengan jumlah masing-masing 24 sks.

    (8) Rencana studi mahasiswa yang tidak mendapat pengesahan dosen penasehat akademik sampai batas waktu konsultasi rencana studi berakhir dinyatakan tidak syah

    (dibatalkan).

    (9) Registrasi akademik dapat dilaksanakan secara online dan mekanisme penyelengaraan mengacu pada buku panduan yang dibuat oleh BAAKPSI.

    (10) Regsitrasi Akademik bagi mahasiswa, dinyatakan selesai apabila semua dokumen KRS dan KHS pada Tahun Akademik yang sedang berjalan telah ditandantangani oleh

    Dosen Penasehat Akademik dan Ketua Jurusan/Program Studi/Bagian dan diserahkan

    sesuai dengan peruntukkan

    (11) Proses penyelesaian Registrasi Akademik mahasiswa mengikuti Kalender Akademik yang diterbitkan oleh Universitas.

    (12) Pelanggaran terhadap jadwal registrasi akademik sesuai yang ditetapkan pada Kalender Akademik baik yang disebabkan oleh karena kelalaian mahasiswa atau Dosen

    Penasehat Akademik, dikenakan sanski yang diatur tersendiri berdasarkan kewenangan

    masing-masing Fakultas

    (13) Bagi mahasiswa yang tidak menyelesaikan registrasi akademik tidak diperkenankan untuk mendapatkan pelayanan akademik selanjutnya.

    (14) Registrasi akademik untuk program Pascasarjana diatur oleh PPs. (15) Prosedur Operasional Baku Registrasi Akademik disusun oleh BAAKPSI.

    Pasal 26

    Cuti Kuliah

    (1) Cuti kuliah adalah penundaan registrasi kegiatan akademik maksimum dua (2) kali selama masa studi. Cuti kuliah tidak boleh dalam semester berturutan dengan seizin

    Rektor.

  • 25

    (2) Permohonan cuti kuliah diajukan oleh mahasiswa kepada Rektor melalui Direktur PPs/Dekan setelah disetujui oleh Dosen Penasehat Akademik, Ketua Jurusan/Program

    Studi.

    (3) Prosedur Operasional Baku cuti kuliah dibuat oleh BAAKPSI.

    Pasal 27

    Modifikasi Rencana Studi dan Pembatalan Matakuliah

    (1) Perubahan/Modifikasi Rencana Studi. (a) Perubahan/modifikasi rencana studi adalah perubahan berupa penambahan dan/atau

    penggantian mata kuliah tertentu dari rencana studi yang telah disusun dan disetujui

    sebelumnya, paling lambat setelah dua minggu perkuliahan.

    (b) Prosedur Operasional Baku perubahan/modifikasi matakuliah dibuat oleh BAAKPSI.

    (2) Pembatalan Matakuliah. (a) Pembatalan matakuliah adalah keputusan seorang mahasiswa dan/atau dosen

    matakuliah untuk meniadakan satu atau lebih matakuliah yang telah ditetapkan

    dalam kartu rencana studi. Pembatalan matakuliah dilakukan paling lambat pada

    minggu ke empat perkuliahan.

    (b) Prosedur Operasional Baku pembatalan matakuliah dibuat BAAKPSI (3) Modifikasi dilaksanakan sesuai kalender akademik. (4) Formulir perubahan/modifikasi dan pembatalan matakuliah disiapkan BAAKPSI.

    Pasal 28

    Kepenasehatan Akademik

    (1) Kepenasehatan akademik berupa bimbingan diberikan kepada setiap mahasiswa oleh seorang Dosen sebagai Penasehat Akademik (PA) yang bertujuan agar mahasiswa yang

    dimaksud dapat menyelesaikan studinya sesuai batas waktu studi, dan meningkatkan

    mutu lulusan.

    (2) Penasehat akademik dilaksanakan oleh tenaga fungsional akademik tetap yang sudah menjadi pegawai negeri sipil dengan fungsi sebagai berikut :

    (a) Memberikan arahan kepada mahasiswa dalam menyusun rencana studinya; (b) Membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah belajar yang dihadapi; (c) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang

    baik; dan

    (d) Memberi rekomendasi mengenai tingkat keberhasilan ataupun kemunduran belajar mahasiswa untuk kebutuhan yang relevan.

    (3) Tugas Penasihat Akademik mencakup: (a) Memberikan pertimbangan dan petunjuk kepada mahasiswa dalam pengisian kartu

    rencana studinya (KRS);

    (b) Memberi persetujuan terhadap rencana studi yang telah disusun oleh mahasiswa serta hasil yang telah dicapai pada setiap semester; dan

    (c) Dapat meminta bantuan pada unit kerja lain yang terkait dalam usaha memberikan bimbingan yang efektif bagi mahasiswa yang dibimbing.

    (4) Pengangkatan Penasehat Akademik dilakukan oleh Dekan.

  • 26

    (5) Dosen yang mengabaikan tugas sebagai Penasehat Akademik diberi sanksi sesuai ketentuan.

    BAB IV

    PERKULIAHAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

    Pasal 29

    Pendaftaran Peserta Matakuliah

    (1) Setiap mahasiswa wajib mendaftarkan diri sebagai peserta suatu mata kuliah. (2) Jumlah mahasiswa program sarjana per kelas per matakuliah bidang IPS berkisar dari

    5 sampai 45 orang, dan IPA 5 sampai 35 orang; sementara jumlah mahasiswa program

    pascasarajana per kelas per matakuliah sebanyak 5-20 orang.

    (3) Peserta matakuliah melebihi ketentuan maksimal butir 2 wajib dibagi dalam kelas paralel.

    (4) Prosedur Operasional Baku pendaftaran matakuliah dibuat Program Studi.

    Pasal 30

    Penyelenggaraan Perkuliahan

    (1) Perkuliahan mencakup: tatap muka, seminar, simposium, diskusi, lokakarya, praktikum, kerja lapangan, dan/atau kegiatan ilmiah lain yang relevan.

    (2) Penyelenggaraan Perkuliahan. (a) Penyelenggaraan perkuliahan merupakan tugas dan tanggung jawab semua unsur

    pimpinan (dosen dan kependidikan), unit pelaksana teknis-edukatif baik pada

    tingkat universitas, fakultas maupun jurusan/program studi.

    (b) Kewenangan setiap dosen dalam memberikan kuliah disesuaikan dengan Bab II pasal 4 ayat 4.

    (c) Setiap dosen wajib menyusun RKPS matakuliah dibuat dalam rangkap 4 (Fakultas, Jurusan/Program Studi, BAAKPSI dan dosen yang bersangkutan), dan

    diketahui oleh Ketua Jurusan/Program Studi.

    (d) Dosen wajib menyerahkan RKPS pada unit terkait paling lambat seminggu sebelum masa perkuliahan dimulai.

    (3) Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan perkuliahan diatur sebagai berikut: (a) penyelenggaraan kuliah diatur oleh Jurusan/Program Studi di bawah koordinasi

    Pembantu Dekan Bidang Akademik;

    (b) penyusunan jadwal kuliah layanan lintas fakultas mengikuti jadwal fakultas yang bersangkutan;

    (c) penyusunan jadwal kuliah dari kelompok mata kuliah lain dilakukan oleh Pimpinan Fakultas dan/atau Pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT);

    (d) penyusunan jadwal mata kuliah praktikum dilakukan bersama-sama oleh Ketua Jurusan/Program Studi dan Kepala Laboratorium; dan

    (e) pembebanan mata kuliah bagi para dosen ditetapkan oleh Ketua Jurusan/Program Studi dan disahkan oleh PPs/Dekan.

    (4) Tata Tertib Perkuliahan dan sanksi diatur dalam pedoman tersendiri oleh Ketua Jurusan/Program Studi dan disahkan oleh direktur PPs/Dekan.

  • 27

    Pasal 31

    Administrasi Perkuliahan

    (1) Administrasi perkuliahan berkaitan dengan pencatatan kehadiran dosen dan mahasiswa serta pencatatan lainnya yang relevan.

    (2) Mekanisme administrasi perkuliahan diatur tersendiri oleh PPs/fakultas/Jurusan/ Program Studi.

    Pasal 32

    Penilaian Hasil Belajar

    (1) Penilaian hasil belajar dilakukan secara obyektif, menyeluruh dan berkesinambungan terhadap penguasaan kompetensi keilmuan.

    (2) Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara berkala dalam bentuk tugas, tes, praktikum dan pengamatan langsung/tidak langsung.

    (3) Bentuk Penilaian berupa: (a) Penilaian hasil belajar mahasiswa diadakan dalam bentuk tes dan non tes; (b) Bentuk tes yang digunakan adalah esai dan obyektif atau kedua-duanya; dan (c) Penilaian dalam bentuk non tes (rubrik penilaian) berupa pengajian tugas, laporan,

    seminar, diskusi, kerja lapangan (praktek lapangan) dan praktikum.

    (4) Jenis-jenis tes meliputi : (a) Ujian mata kuliah meliputi Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

    Semester (UAS); dan

    (b) Ujian akhir masa studi berupa ujian laporan/skripsi/tesis/disertasi. (5) Bentuk Penyelenggaraan

    (a) Ujian Tulis MK umum dikordinasi oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik/Kepala UPT MKU; sedangkan MK fakultas/jurusan/program studi

    diatur oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Ketua Jurusan/Program Studi

    sesuai kalender akademik universitas.

    (b) Ujian praktikum diatur tersendiri sesuai karakteristik matakuliah. (c) Penilaian tugas dan pengamatan dilaksanakan sesuai dengan rubrik yang dibuat

    oleh dosen mata kuliah.

    (6) Semua jenis ujian dilaksanakan dalam kampus kecuali ujian praktik lapangan dan laboratorium lapangan.

    (7) Tata tertib ujian tulis diatur oleh masing-masing unit pelaksana kegiatan akademik. (8) Penanggungjawab penyelenggaraan tes matakuliah adalah direktur di tingkat PPs dan

    dekan di tingkat fakultas. Mekanisme penyelenggraan tes diatur oleh direktur dan

    dekan.

    Pasal 33

    Sistem Penilaian

    (1) Sistem penilaian berkenaan dengan penetapan pengukuran hasil belajar yang ditempuh mahasiswa, dinyatakan dengan angka pada skala 0 s/d 100.

    (2) Sasaran yang harus diukur untuk menentukan skor nilai mentah dari hasil belajar mahasiswa, meliputi :

    (a) Bagian teori yang terdiri dari : - Penyelesaian Tugas (PT);

  • 28

    - Pengamatan/soft skills (NP); - Ujian Tengah Semester (UTS); dan - Ujian Akhir Semester (UAS)

    (b) Bagian Praktikum (untuk matakuliah berpraktikum). (3) Komponen-komponen nilai pengamatan/soft skill (NP) pada butir (2.a) minimal terdiri

    dari kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir/bernalar dan menyelesaikan

    masalah, kerjasama tim, pengelolaan informasi, etika-moral, dan ketrampilan

    kepemimpinan.

    (4) Komponen-komponen nilai untuk bagian praktikum pada butir (2.b), meliputi kesiapan/pre tes, ketaatan terhadap prosedur, sikap kerjasama kelompok, hasil kerja

    dan laporan.

    (5) Bobot dari setiap sasaran penilaian pada butir (2), ditetapkan sebagai berikut : (a) Bobot Bagian Teori (BBT = Beban SKS Teori/Beban SKS Matakuliah) dengan

    perinciannya seperti berikut :

    - Nilai Tugas (NT) : 15 % dari BBT - Nilai Pengamatan/soft skills (NP) : 25 % dari BBT - Nilai Ujian Tengah Semester (NTS) : 30 % dari BBT - Nilai Ujian Akhir Semester (NAS) : 30 % dari BBT

    (b) Bobot Bagian Praktikum ( BBP = Beban SKS Praktikum/Beban SKS Matakuliah).

    (6) Perhitungan nilai akhir mahasiswa berdasarkan pembobotan yang ditetapkan adalah NA BBT (0.15 x NT + 0.25 x NP + 0.30 x NTS + 0.30 x NAS ) + BBP x NP

    dimana : NA = Nilai Akhir dan NP = Nilai Praktikum.

    Contoh :

    1. Matakuliah Kimia Dasar dengan bobot 4 SKS (3-1). Seorang mahasiswa memperoleh NT = 80, NP = 80, NTS = 70, NAS = 60 dan NP = 80 maka sesuai

    dengan pembobotan diperoleh BBT = = 0.75 dan BBP = = 0.25 sehingga Nilai

    Akhir mahasiswa dimaksud adalah :

    NA = 0.75 (0,15 x 80 + 0.25 x 80 + 0,30 x 70 + 0,30 x 60) + 0,25 x 80 = 73,25

    2. Matakuliah Bahasa Indonesia 2 SKS (2-0). Seorang mahasiswa memperoleh NT = 80, NP = 80, NTS = 70 dan NAS = 60 maka pembobotannya seperti berikut : BBT

    = 2/2 = 1 dan BBP = 0/2 = 0 sehingga :

    NA = 0,15 x 80 + 0.25 x 80 + 0,30 x 70 + 0,30 x 60 = 71,0

    (7) Penentuan nilai akhir hasil belajar mahasiswa program sarjana dan pascasarjana dilakukan dengan konversi sebagai berikut:

  • 29

    N0 Nilai mentah Nilai akhir Keterangan

    Kelulusan Huruf Angka

    1 >= 80,0 - 100 A 4.00 Lulus

    2 77,5 - < 80,0 A- 3.75 Lulus

    3 75,0 - < 77,5 AB 3.50 Lulus

    4 72,5 - < 75,0 B+ 3.25 Lulus

    5 70,0 - < 72,5 B 3.00 Lulus

    6 67,5 - < 70,0 B- 2.75 Lulus

    7 65,0 - < 67,5 BC 2.50 Lulus

    8 62,5 - < 65,0 C+ 2.25 Lulus

    9 60,0 - < 62,5 C 2.00 Lulus

    10 57,5 - < 60,0 C- 1.75 Tidak Lulus

    11 55,0 - < 57,5 CD 1.50 Tidak Lulus

    12 52,5 - < 55,0 D+ 1.25 Tidak Lulus

    13 50,0 - < 52,5 D 1.00 Tidak Lulus

    14 < 50,0 E 0.00 Tidak Lulus

    (8) Penentuan batas lulus ujian menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan patokan skor batas kelulusan ialah 60 atau nilai C dengan bobot 2,00.

    (9) Perbaikan nilai (a) Program Ulang Mahasiswa S-1

    1) Mahasiswa yang memperoleh nilai 1 (satu) dengan IPK > 2,00 tidak wajib mengikuti mata kuliah yang bersangkutan dan yang memperoleh nilai 0 wajib

    mengikuti kuliah.

    2) Mahasiswa yang gagal setelah tiga kali ujian satu mata kuliah wajib diuji oleh tim dosen independen dari bidang studi sejenis yang ditunjuk oleh Dekan

    atas usul Ketua Jurusan/Program Studi (student appeal).

    (b) Program ulang untuk perbaikan nilai, hanya berlaku untuk matakuliah bernilai C, dan nilai maksimal yang dicapai adalah B.

    (c) Kompensasi Nilai (hanya pada akhir studi). 1) Nilai 0 tidak dapat dikompensasikan, sehingga nilai E tidak diperkenankan

    ada dalam transkrip nilai akhir studi mahasiswa.

    2) Nilai 1 (satu) dapat dikompensasikan apabila :

    - IPK 2,00 dengan maksimum lima nilai satu (1);

    - dari lima mata kuliah yang bernilai satu (1) tidak terdapat MKK lebih dari tiga (3) mata kuliah; dan

    - untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewargaan negara dan Pendidikan Agama tidak diperkenankan dikompensasikan.

    Nilai minimal ketiga matakuliah tersebut adalah dua (2).

    (10) Program ulang untuk mahasiswa PPs diatur oleh Program Studi.

  • 30

    BAB V

    PENYUSUNAN DAN PENILAIAN KARYA TULIS AKHIR

    Pasal 34

    Karya Tulis Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi

    (1) Karya tulis akhir bagi mahasiswa Program Diploma disebut laporan akhir, program S-1 disebut skripsi, sedangkan S-2 disebut tesis, S-3 disebut Disertasi yang merupakan hasil

    penelitian yang telah diseminarkan dan diujikan baik proposal maupun laporan hasil.

    (2) Bentuk dan sistimatika laporan akhir, skripsi, tesis, dan disertasi ditetapkan oleh universitas.

    (3) Isi tugas laporan akhir, skripsi, tesis, dan disertasi ditetapkan oleh Dekan/Direktur PPs.

    Pasal 35

    Pembimbingan Skripsi / Tesis / Disertasi/Tugas Akhir

    (1) Setiap mahasiswa Program Sarjana, yang menyusun skripsi/tugas akhir harus dibimbing oleh dua orang dosen masing-masing sebagai Pembimbing I dan

    Pembimbing II.

    (2) Pembimbing skripsi/tugas akhir adalah dosen berjabatan serendah-rendahnya Lektor dan atau sudah berpendidikan S-2 dan S-3. Perkecualian dari ketentuan ini ditetapkan

    oleh Dekan.

    (3) Penetapan pembimbing didasarkan kepada kompetensi keilmuan. (4) Penulisan proposal untuk mahasiswa Program sarjana wajib menempuh prosedur

    sebagai berikut.

    (a) Setelah mengumpulkan minimal 120 kredit, setiap mahasiswa boleh mengajukan permohonan melakukan penelitian, dengan terlebih dahulu mengajukan usulan

    Rencana Penelitian sesuai format yang berlaku di Jurusan/Program Studi/Bagian.

    (b) Usulan penelitian harus lewat konsultasi dan persetujuan Pembimbing. (c) Mekanisme pengesahan usulan penelitian mengacu pada ketentuan/peraturan yang

    berlaku di Jurusan/Program Studi/Bagian, yaitu ditanda tangani oleh Ketua dan

    anggota Pembimbing sebagai tanda persetujuan untuk membimbing, dan

    disyahkan oleh Ketua Program Studi.

    (d) Seminar usulan penelitian wajib dilakukan setiap mahasiswa setelah disetujui oleh Pembimbing.

    (e) Kriteria penilaian adalah: Isi, Metode, Pertanggungjawaban, dan Bahasa. (f) Rentang skor dan tindak lanjut digambarkan oleh Tabel berikut:

    Tabel Rentang Skor Penilaian dan Tindak Lanjut Usulan Penelitian

    Skor/Nilai Tindak Lanjut

    A (>= 80) Langsung melakukan penelitian

    B (>= 70) Dilakukan Perbaikan sebelum turun penelitian

    C (>= 60) Dilakukan Perbaikan dan Seminar Ulang

    D (< 60) Ditetapkan untuk Menulis Ulang

    (g) Seminar hasil penelitian merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa setekah persetujuan Pembimbing.

    (h) Jadwal dan pelaksanaannya diatur oleh Ketua Program Studi dan Seksi Seminar.

  • 31

    (i) Penilai wajib memberikan penilaian serta saran-saran perbaikan untuk dipertimbangkan oleh Pembimbing.

    (j) Komponen penilaian adalah: Isi, Metode, Pertanggungjawaban, dan Bahasa; dan (k) Prodi wajib membuat POB tentang pembimbingan skripsi/tugas akhir.

    (5) Khusus bagi mahasiswa Program Pascasarjana perlu dibentuk Komisi Pembimbing yang terdiri atas dua orang yang berfungsi membimbing tugas akhir (tesis).

    Mekanismenya diatur sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku di Program

    Pascasarjana. Ketua Komisi Pembimbing adalah yang sesuai dengan bidang ilmu dan

    keahlian. Perubahan susunan Komisi Pembimbing harus sepengetahuan dan

    persetujuan Komisi Pembimbing lama, Ketua Program Studi, dan Direktur program

    pascasarjana. Tugas Ketua Komisi Pembimbing bertanggungjawab atas materi tesis,

    sedangkan anggota Komisi bertanggungjawab atas metode penelitian dan teknis

    penulisan. Ketua Komisi sekaligus bertindak sebagai Dosen Wali.

    (6) Komisi pembimbing mahasiswa Program Pascasarjana disahkan lewat tata-cara pengesahan Komisi Pembimbing yang mengacu pada ketentuan-ketentuan yang

    berlaku di Pascasarjana. Komisi Pembimbing disahkan oleh Direktur PPs dengan

    menerbitkan SK pengangkatan Komisi Pembimbing. Dalam hal berhalangan tetap

    lebih dari 2 bulan (> 2 bulan) Komisi Pembimbing atau salah satu anggotanya dapat

    diganti dengan keputusan Direktur atas usul Ketua Program Studi.

    (7) Penulisan proposal khusus untuk mahasiswa Program Pascasarjana wajib menempuh prosedur sebagai berikut.

    (a) Setelah mengumpulkan minimal 12 kredit dengan IPK3,00, setiap mahasiswa boleh mengajukan permohonan melakukan penelitian, dengan terlebih dahulu

    mengajukan usulan Rencana Penelitian sesuai format yang berlaku di PPs.

    (b) Usulan penelitian harus lewat konsultasi dan persetujuan Komisi Pembimbing. (c) Mekanisme pengesahan usulan penelitian mengacu pada ketentuan/peraturan yang

    berlaku di program pascasarjana, yaitu ditanda tangani oleh Ketua dan anggota

    Komisi Pembimbing sebaga tanda persetujuan untuk membimbing, dan disyahkan

    oleh Ketua Program Studi.

    (d) Seminar usulan penelitian wajib dilakukan setiap mahasiswa setelah disetujui oleh Komisi Pembimbing.

    (e) Kriteria penilaian adalah: Isi, Metode, Pertanggungjawaban, dan Bahasa. (f) Rentang skor dan tindak lanjut digambarkan oleh Tabel berikut:

    Tabel Rentang Skor Penilaian dan Tindak Lanjut Usulan Penelitian

    Skor/Nilai Tindak Lanjut

    A (>= 80) Langsung melakukan penelitian

    B (>= 70) Dilakukan Perbaikan sebelum turun penelitian

    C (>= 60) Dilakukan Perbaikan dan Seminar Ulang

    D (< 60) Ditetapkan untuk Menulis Ulang

    (g) Seminar hasil penelitian merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa setekah persetujuan Komisi Pembimbing.

    (h) Peserta wajib menyerahkan satu printout dan satu CD hasil penelitian. (i) Jadwal dan pelaksanaannya diatur oleh Ketua Program Studi dan Seksi Seminar

    PPs.

  • 32

    (j) Tim penilai wajib memberikan penilaian serta saran-saran perbaikan untuk dipertimbangkan oleh Komisi Pembimbing.

    (k) Kriteria penilaian adalah: Isi, Metode, Pertanggungjawaban, dan Bahasa. (l) Nilai lulus minimal B. (m) Prodi wajib membuat POB tentang pembimbingan tesis, dan disertasi.

    Pasal 36

    Pengujian Laporan Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi

    (1) Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian Laporan Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi apabila telah melaksanakan seminar hasil penelitian serta

    memenuhi persyaratan akademik dan persyaratan administrasi yang berlaku.

    (2) Ketua Jurusan/Program Studi segera menetapkan jadwal pelaksanaan ujian selambat-lambatnya satu minggu setelah pengajuan permohonan ujian oleh mahasiswa.

    (3) Ujian Laporan Tugas Akhir/Skripsi diadakan dalam bentuk sidang ujian oleh tim penguji yang ditunjuk. Tim penguji ini terdiri dari tiga orang yaitu dua orang

    pembimbing Skripsi dan satu orang dosen senior.

    (4) Pelaksanaan ujian Laporan Tugas Akhir/Skripsi dilaksanakan selambat-lambatnya satu minggu setelah penetapan jadwal ujian skripsi oleh Ketua Jurusan/ Program Studi.

    (5) Penentuan nilai kelulusan Ujian Skripsi (S-1) adalah seperti yang terlihat dalam Tabel berikut:

    Tabel Rentang Skor/Nilai Ujian Skripsi

    Skor/Nilai Tindak Lanjut

    A (>= 80) Ditetapkan lulus tanpa perbaikan

    B (>= 70) Ditetapkan lulus dengan perbaikan

    C (>= 60) Ditetapkan dilakukan perbaikan untuk diuji Ulang

    D (< 60) Ditetapkan untuk Penelitian Ulang

    (8) Setiap penguji wajib memberikan nilai kepada ketua tim penguji segera setelah selesai ujian. Perbedaan nilai antara penguji yang satu dengan penguji yang lain tidak lebih

    dari 20 nilai (dalam skala nilai 0 - 100). Apabila terjadi perbedaan nilai lebih dari 20

    nilai, maka nilai - nilai yang berbeda tersebut harus ditinjau kembali, dirapatkan di

    antara penguji dengan ketua tim penguji.

    (9) Batas kelulusan ujian laporan akhir dan skripsi serendah-rendahnya 70 (skala 0 100) = B = 3 yang dihitung dengan formulasi sebagai berikut:

    Nilai 0,3 x A + 0,2 x B + 0,2 x C + 0,3 x D

    A Nilai isi/ materi

    B Nilai metodologi

    C Nilai bahasa

    D Nilai pertanggungjawaban

    (10) Pengumuman hasil ujian skripsi/tugas akhir dilaksanakan segera ujian berakhir.

    (11) Mahasiswa yang gagal, diperkenankan untuk mengikuti ujian ulang sampai dua kali sepanjang masa studi yang diperkenankan. Ujian ulangan dilaksanakan selambat -

  • 33

    lambatnya tiga bulan setelah ujian sebelumnya. Mahasiswa yang gagal setelah dua

    kali ujian dapat menyusun skripsi/tugas akhir baru untuk diuji kembali dalam waktu

    lama studi yang diperkenankan.

    (12) Skripsi / Tugas Akhir dinyatakan sah, apabila sudah ditanda tangani oleh pembimbing, penguji dan disahkan oleh Ketua Program Studi dan Dekan.

    (13) Khusus bagi mahasiswa Program Pascasarjana, pengujian Tesis/Disertasi menempuh prosedur berikut.

    (a) Tesis dapat diuji setelah ada persetujuan ketua Komisi Pembimbing dan mekanismenya mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di Pascasarjan

    Undana.

    (b) Peserta wajib menyerahkan satu naskah tertulis tesis dan satu dalam bentuk CD. (c) Jadwal dan pelaksanaannya diatur oleh Ketua Program Studi dan Seksi Seminar

    PPs.

    (d) Tim Penguji/penilai terdiri dari empat (4) orang: 2 Komisi Pembimbing dan 2 lainnya adalah penguji/penilai utama ditentukan oleh Ketua Program Studi.

    (e) Tim penilai wajib memberikan penilaian serta saran-saran perbaikan untuk dipertimbangkan oleh Komisi Pembimbing.

    (f) Kriteria penilaian adalah: Isi, Metode, Pertanggungjawaban, dan Bahasa. (g) Nilai lulus minimal B. (h) Rentang penskoran terlihat dalam Table berikut:

    Tabel Rentang Skor Nilai Ujian Tesis/Disertasi

    N0 Nilai mentah Nilai Masak Keterangan Kelulusan

    Huruf Angka

    1 >= 80 A 4.00 Lulus

    2 78,5 - < 80 A- 3.75 Lulus

    3 75 - < 78,5 AB 3.50 Lulus dengan perbaikan

    4 72,5 - <