Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5....

58

Transcript of Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5....

Page 1: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat
Page 2: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat
Page 3: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat
Page 4: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat
Page 5: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

iii

Daftar Isi

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi

Bab I: Pendahuluan

1.1 Tugas dan fungsi Direktorat IPAMP ............................................................. 1

1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ................................................................ 2

1.3 Struktur Organisasi Direktorat IPAMP .......................................................... 3

Bab II: Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

2.1 Rencana Strategis Direktorat IPAMP ............................................................ 10

2.2 Rencana Kinerja Direktorat IPAMP Th. 2019 ................................................. 12

2.3 Rencana Anggaran .................................................................................... 15

2.4 Perjanjian Kinerja Direktorat IPAMP Th. 2019 ............................................... 16

Bab III: Akuntabilitas Kinerja

3.1. Capaian Kinerja Organisasi ....................................................................... 18

3.1.1 Analisis Capaian KInerja Prespektif Pemangku Kepentingan ................... 18

3.1.2 Analisis Capaian Kinerja Prespektif Proses Bisnis .................................... 30

3.2. Realisasi Anggaran .................................................................................. 39

3.3. Capaian RPJMN ....................................................................................... 41

3.4. Kondisi Industri Terhadap Perekonomian Nasional ....................................... 46

Bab IV: Penutup ............................................................................................... 48

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 48

4.2 Permasalahan dan Kendala ........................................................................ 48

4.3 Rekomendasi dan Tindak Lanjut ................................................................. 49

Page 6: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

iv

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Pagu Anggaran Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Tahun

2019

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Tahun 2019

Tabel 3.1 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya peran industri permesinan dan alat

mesin pertanian dalam perekonomian nasional

Tabel 3.2 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Tabel 3.3 Verifikasi Pembangkit Listrik Tahun 2019

Tabel 3.4 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor

Industri

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Strategis: Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri

Yang Efektif

Tabel 3.6 Capaian Sasaran Strategis: Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri

Yang Efektif

Tabel 3.7 Capaian Sasaran Strategis: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang

perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Tabel 3.8 Rekap Capaian Kinerja dan Anggaran Sasaran Strategis IPAMP 2015 – 2018

Tabel 3.9 Korelasi Perjanjian Kinerja Direktorat IPAMP dengan Output pada Kegiatan

Tabel 3.10 Detail Capaian Anggaran dan Fisik Program Pengembangan IPAMP Tahun

2019 Berdasarkan Aplikasi E-Monitoring Kementerian Perindustrian

Tabel 3.11 Realisasi Direktorat IPAMP Berdasarkan Aplikasi E-Monitoring Kementerian

Perindustrian

Tabel 3.12 Tabel Capaian RPJMN Tahun 2019

Tabel 3.13 Tabel Capaian RPJMN selama 5 tahun (2015-2019)

Tabel 3.14 Tabel Kinerja Industri Pengolahan Tahun 2019

Page 7: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

v

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Gambar 2.1. Strategi Pengembangan Industri Barang Modal Dalam Negeri

Gambar 3.1 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Gambar 3.2 Kontribusi Ekspor Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian 2015 – 2019

Gambar 3.3 Pagu dan Realisasi Direktorat IPAMP Tahun 2014 -2019

Page 8: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

1

Bab I

Pendahuluan

1.1. Tugas dan Fungsi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor : 35 Tahun 2018

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Bab VI Pasal 348

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan

industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,

pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri permesinan dan alat mesin pertanian.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 348, Direktorat

Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian mempunyai fungsi meliputi:

1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan

pengembangan industri permesinan dan alat mesin pertanian;

2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi

industri permesinan dan alat mesin pertanian;

3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan

industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,

pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,

penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri permesinan dan alat mesin

pertanian;

4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria

di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri permesinan

dan alat mesin pertanian;

Page 9: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

2

5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang

perencanaan, perizinan, data dan informasi industri di bidang industri

permesinan dan alat mesin pertanian;

6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau,

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri permesinan dan

alat mesin pertanian; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

1.2. Peran Strategis Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian merupakan unit kerja

pada Direkorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika, Kementerian Perindustrian yang bertanggung jawab dalam

pengembangan industri barang modal dalam negeri. Sektor industri barang

modal terdiri atas 8 (delapan) sub-sektor, yaitu konstruksi baja, alat konstruksi,

alat/mesin pertanian, mesin proses, alat energi, alat penunjang, alat kelistrikan

dan alat kesehatan.

Industri barang modal merupakan industri yang penting mengingat sektor ini

merupakan industri penyedia mesin/peralatan untuk industri lainnya. Oleh

karena itu, industri barang modal yang efisien akan mendukung industri lainnya

menjadi efisien dan berdaya saing. Dengan demikian, dukungan pengembangan

industri barang modal perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah.

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian ada dalam struktur

organisasi Kementerian Perindustrian sebagai bentuk komitmen Pemerintah

dalam pengembangan industri barang modal dalam negeri. Dalam menjalankan

peran strategisnya, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

mengacu pada Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 memberikan kewajiban pengembangan

industri yang fokus pada standardisasi, kompetensi SDM, penguatan lembaga

Page 10: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

3

uji, penguatan posisi dalam kerjasama luar negeri, penguatan sistem informasi

dan penguasaan teknologi.

1.3. Struktur Organisasi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Direktorat Industri Permesinan dan

Alat Mesin Pertanian sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 35

Tahun 2018 pasal 348 sampai 367 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Perindustrian, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian dipimpin oleh Direktur yang membawahi 5 (lima) unit yang terdiri atas

4 (empat) subdirektorat dan 1 (satu) subbagian, yaitu:

1. Subdirektorat Program Pengembangan Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

Subdirektorat Program Pengembangan Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan,

pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang

industri permesinan dan alat mesin pertanian. Fungsi dari Subdirektorat

Program Pengembangan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

antara lain :

a. penyiapan bahan perumusan dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran di bidang industri permesinan dan alat mesin pertanian; dan

b. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan

data, serta penyajian informasi di bidang industri permesinan dan alat

mesin pertanian.

Subdirektorat Program Pengembangan Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian terdiri atas :

a. Seksi Program

Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang industri

permesinan dan alat mesin pertanian.

Page 11: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

4

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta

penyajian informasi di bidang industri permesinan dan alat mesin

pertanian.

2. Subdirektorat Industri Mesin Peralatan Listrik dan Alat Kesehatan

Subdirektorat Industri Mesin Peralatan Listrik dan Alat Kesehatan

mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi penyiapan perumusan dan

pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan

dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan

fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

industri mesin peralatan listrik dan alat kesehatan.

Subdirektorat Industri Mesin Peralatan Listrik dan Alat Kesehatan

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan, penyebaran industri ke

seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan

pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber

daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri,

kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan

pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem

informasi, penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan,

dan informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan

Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia di bidang industri mesin peralatan listrik dan alat kesehatan;

dan

b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri

strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan

penyiapan bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan

pengamanan dan penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan

promosi, penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri,

penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta

Page 12: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

5

penyiapan bahan kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

industri mesin peralatan listrik dan alat kesehatan.

Subdirektorat Industri Mesin Peralatan Listrik dan Alat Kesehatan terdiri

atas:

a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana

Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran

industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan

pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya

alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan

inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan

standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,

penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta

bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi

industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar

Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di

bidang industri mesin peralatan listrik dan alat kesehatan.

b. Seksi Pemberdayaan Industri

Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri mesin

peralatan listrik dan alat kesehatan.

3. Subdirektorat Industri Peralatan Pabrik, Alat Berat, dan Mesin Pelestari

Lingkungan

Subdirektorat Industri Peralatan Pabrik, Alat Berat, dan Mesin Pelestari

Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

Page 13: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

6

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan

dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan

fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

industri peralatan pabrik, alat berat, dan mesin pelestari lingkungan.

Subdirektorat Industri Peralatan Pabrik, Alat Berat, dan Mesin Pelestari

Lingkungan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke

seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan

sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam,

pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan

inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan

standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,

penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan

informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan

Standar Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia di bidang industri peralatan pabrik, alat berat, dan mesin

pelestari lingkungan; dan

b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri

strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan

bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri peralatan

pabrik, alat berat, dan mesin pelestari lingkungan.

Subdirektorat Industri Peralatan Pabrik, Alat Berat, dan Mesin Pelestari

Lingkungan terdiri atas:

a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana;

Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran

industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan

pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya

Page 14: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

7

alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan

inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan

standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,

penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta

bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi

industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar

Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di

bidang industri peralatan pabrik, alat berat, dan mesin pelestari

lingkungan

b. Seksi Pemberdayaan Industri.

Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri peralatan

pabrik, alat berat, dan mesin pelestari lingkungan.

4. Subdirektorat Industri Mesin Perkakas dan Alat Mesin Pertanian

Subdirektorat Industri Mesin Perkakas dan Alat Mesin Pertanian mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran

industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan

prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,

perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan

teknis pengembangan industri di bidang industri mesin perkakas dan alat

mesin pertanian.

Subdirektorat Industri Mesin Perkakas dan Alat Mesin Pertanian

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri ke

seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan pembangunan

sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya alam,

pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan

Page 15: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

8

inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan

standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,

penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta

bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi

industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar

Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di

bidang industri mesin perkakas dan alat mesin pertanian; dan

b. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri

strategis, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan

bahan kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri mesin

perkakas dan alat mesin pertanian.

Subdirektorat Industri Mesin Perkakas dan Alat Mesin Pertanian terdiri atas:

a. Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana;

Seksi Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran

industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan

pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya

alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan

inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan

standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,

penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta

bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan informasi

industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan Standar

Nasional Indonesia dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di

bidang industri mesin perkakas dan alat mesin pertanian.

b. Seksi Pemberdayaan Industri.

Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

Page 16: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

9

penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri mesin

perkakas dan alat mesin pertanian.

5. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan

rumah tangga direktorat.

Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing subdirektorat dan subbagian

saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan. Struktur organisasi Direktorat Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian berdasarkan Peraturan Menteri

Perindustrian Nomor 107/M-IND/PER/11/2015, dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

Page 17: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

10

Bab II

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

2.1. Rencana Strategis Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian tahun 2015-2019 dimaksudkan untuk merencanakan konstribusi yang

signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan industri barang

modal dalam negeri sebagaimana diamanatkan pada Undang-undang Nomor 3

Tahun 2014 tentang Perindustrian. Renstra Direktorat Industri Permesinan dan

Alat Mesin Pertanian tahun 2015-2019 disusun berdasarkan analisa terhadap

dinamika perubahan lingkungan strategis, perubahan paradigma peningkatan

daya saing dan kecenderungan pengembangan industri barang modal dalam

negeri.

a. Visi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Visi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian sebagai turunan

dari visi Kementerian Perindustrian tahun 2015 – 2019 adalah "Terwujudnya

industri permesinan nasional yang berdaya saing".

b. Misi Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam

bentuk 3 (tiga) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian sebagai berikut:

1. Memperkuat dan memperdalam struktur industri permesinan dan alat

mesin pertanian untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri,

berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan;

2. Meningkatkan nilai tambah industri permesinan dan alat mesin pertanian di

dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan

dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi;

3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;

Page 18: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

11

c. Tujuan Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Pembangunan industri permesinan dan alat mesin pertanian merupakan

bagian dari penyokong dan penopang pembangunan nasional, oleh sebab itu

pembangunan industri harus diarahkan untuk mendorong terwujudnya

industri yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan

ekonomi, sosial dan politik Indonesia.

Tujuan yang akan dicapai Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian adalah meningkatkan peran industri permesinan dan alat mesin

pertanian dalam perekonomian nasional.

d. Sasaran Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Sasaran-sasaran yang diharapkan tercapai pada tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatnya nilai tambah industri permesinan dan alat mesin pertanian;

2. Meningkatnya penguasaan pasar dalam negeri dan luar negeri industri

permesinan dan alat mesin pertanian;

3. Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri permesinan dan

alat mesin pertanian;

4. Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri

permesinan dan alat mesin pertanian;

5. Lengkap dan menguatnya struktur industri permesinan dan alat mesin

pertanian;

6. Tersebarnya pembangunan industri permesinan dan alat mesin pertanian.

e. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah Kebijakan Pengembangan IPAMP Tahun 2015 – 2019 sesuai dengan UU

No. 3 Tahun 2014 dan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional

(RIPIN) Tahun 2015 – 2035 mencakup beberapa hal pokok sebagai berikut:

1. Merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran sektor industri dalam

perekonomian nasional.

2. Membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai dengan prioritas

nasional dan kompetensi daerah.

3. Mendorong pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa.

Page 19: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

12

4. Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor pembangunan yang lain

dalam mendukung pembangunan industri nasional.

5. Pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektif melalui

penyiapan SDM yang ahli dan kompeten di bidang industri.

6. Meningkatkan penguasaan teknologi.

Industri barang modal dalam negeri dibangun dan dikembangkan dengan

mengacu pada penyusunan dan penerapan standardisasi, pengembangan

komptensi SdM, penguatan lembaga uji, penguatan posisi dalam kerjasama

luar negeri, penguatan sistem informasi dan penguasaan teknologi.

Gambar 2.1. Strategi Pengembangan Industri Barang Modal Dalam Negeri

Oleh karena itu, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

merumuskan strategi pengembangan yang berorientasi pada penguatan

struktur industri barang modal dalam negeri.

2.2. Rencana Kinerja Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Tahun 2018

Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun dengan dukungan pembiayaan

yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka ditetapkan kinerja yang akan

dicapai. Dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor

150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas

Page 20: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

13

Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, Direktorat

IPAMP telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2019.

Perjanjian kinerja merupakan tekad atau janji rencana kerja tahunan yang akan

dicapai antara Direktur IPAMP dengan Direktur Jenderal ILMATE untuk

pengembangan industri di tahun 2019. Penetapan kinerja ini menggambarkan

capaian kinerja pembangunan industri yang akan diwujudkan tahun 2019 dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja ini

ditetapkan pada bulan Januari 2019 dan terakhir pada bulan November 2019

dengan asumsi bahwa indikator-indikator yang dipergunakan sebagai alat ukur

pencapaian kinerja dapat diperoleh dalam kurun waktu tahun berjalan.

Pada tahun 2019 dengan perubahan terakhir November 2019, berdasarkan hasil

rekomendasi ITJEN untuk menambahkan Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan

(IKT), serta telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari masing-masing

sasaran strategis yang akan dicapai Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

pertanian sesuai rincian sebagai berikut:

1. Perspektif Pemangku Kepentingan

a. Tujuan : Meningkatnya peran industri permesinan dan alat mesin pertanian

dalam perekonomian nasional

Peningkatan Peran Industri diindikasikan dengen Laju pertumbuhan industri

permesinan dan alat mesin pertanian, serta Kontribusi industri permesinan

dan alat mesin pertanian terhadap PDB Nasional.

Tujuan ini akan dicapai melalui Indikator Kinerja Tujuan:

1) Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian dengan

target pada tahun 2019 sebesar 6,02 Persen;

2) Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB

Nasional dengan target pada tahun 2019 sebesar 1,01 Persen;

b. Meningkatnya populasi dan persebaran industri

Meningkatnya populasi dan persebaran industri diindikasikan dengan unit

industri besar dan industri sedang yang tumbuh dan nilai investasi yang

dicapai.

Sasaran strategis ini akan dicapai melalui Indikator Kinerja Utama:

1) Unit industri permesinan dan alat mesin pertanian besar sedang yang

tumbuh dengan target pada tahun 2019 sebanyak 91-100 Unit;

Page 21: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

14

2) Nilai investasi di sektor industri permesinan dan alat mesin pertanian

dengan target pada tahun 2019 sebesar Rp. 9,61 Triliun

c. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri ini dimaksudkan

agar mutu dan kapasitas produksi industri dalam negeri semakin

berkualitas dan meningkat dan produk-produk industri dalam negeri juga

diharapkan dapat bersaing secara sehat dan kompetitif dipasar domestik

maupun global serta tentunya perlu ditunjang dengan peningkatan SDM

yang kerkompeten. Sasaran strategis ini akan dicapai melalui indikator

kinerja utama:

1) Kontribusi ekspor produk industri permesinan dan alat mesin pertanian

terhadap ekpor nasional, dengan target pada tahun 2019 sebesar 2,9

persen;

2) Produktifitas dan kemampuan sdm industri permesinan dan alat mesin

pertanian dengan target pada tahun 2019 sebesar Rp. 833.30 Juta.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

a. Tersedianya kebijakan pembangunan industri permesinan dan alat mesin

pertanian yang efektif ini dimaksudkan agar pemerintah dapat melakukan

intervensi melalui perumusan kebijakan-kebijakan yang protektif terhadap

industri dalam negeri. Strategis ini diukur melalui indikator kinerja utama:

1) Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI), dengan target sebanyak

pada tahun 2019 sebanyak 3 RSNI;

2) Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib,

dengan target pada tahun 2019 sebanyak 2 Regulasi SNI Wajib.

b. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang

berdaya saing dan berkelanjutan ini merupakan tindakan untuk

memproteksi industri dalam negeri selain dari sasaran strategis sebelumnya

yakni terkait dengan perumusan kebijakan/regulasi, atau sasaran strategis

ini dapat juga dikatakan sebagai pelaksanaan atas kebijakan/regulasi yang

telah ditetapkan untuk kepentingan industri nasional. Sasaran strategis ini

dicapai dengan indikator kinerja utama:

1) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk dengan target pada tahun

2019 sebanyak 2 RSKKNI.

Page 22: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

15

2.3. Rencana Anggaran

Untuk mewujudkan perjanjian kinerja Direktorat Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian tahun 2019 sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah

ditetapkan, maka telah disediakan dukungan anggaran berdasarkan DIPA (Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran) No. 019.04.1.423089/2019 Tanggal 5 Desember

2018 sebesar Rp 23.277.014.000, yang terbagi menjadi dua kegiatan:

(1) Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian sebesar Rp 5.493.362.000, dan

(2) Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian sebesar Rp 17.783.652.000.

Adapun pada awal DIPA terdapat anggaran blokir sebesar Rp.

8.550.500.000, yang telah diajukan untuk dibuka sehingga pada akhir Triwulan I

(bulan Maret) blokir anggaran berkurang menjadi Rp. 7.430.975.000. Pada

Triwulan IV diajukan kembali pembukaan blokir anggaran dan revisi pengurangan

anggaran untuk memenuhi kebutuhan gaji operasional Ditjen ILMATE, dengan

DIPA Nomor 019.04.1.423089/2019 Tanggal 28 Oktober 2019 menjadi sebesar

Rp.23.002.663.000, yang terbagi menjadi 2 kegiatan :

(1) Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian sebesar Rp 4.991.253.000, dan

(2) Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian sebesar Rp 18.011.410.000.

sehingga pagu anggaran Direktorat IPAMP sampai dengan bulan Desember 2019

terinci pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Pagu Anggaran Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian Tahun 2019

Kode Output Sasaran Pagu (Ribu)

1850 Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

002 Temu Bisnis Kemampuan Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian 1 Temu Bisnis 1,136,752

005

Rancangan Standar Nasional Indonesia

(RSNI) Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian

3 RSNI 1,782,495

018 Peta Jalan Pengembangan Industri

1 Dokumen 519,917

Page 23: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

16

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

021

Infrastruktur Ketenagalistrikan Yang

Terevaluasi Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN)

2 Pembangkit

Listrik 784,612

022 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan,

dan Tata Usaha 2 Dokumen 767, 477

Jumlah 4,991,253

4916 Peningkatan Kompetensi SDM Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

001

SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian yang Terfasilitasi dalam

Penerapan Standar Industri

20 Orang 1,863,248

002

Rancangan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Industri (RSKKNI) sektor

Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian

2 RSKKNI 1,299,450

003

SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian yang Terlatih dan/atau

Tersertifikasi

340 Orang 4,708,733

004 Pusat Pengembangan Teknologi Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

2 Pusat

Pengembangan 10,139,979

Jumlah 18,011,410

Total (1850 + 4916) 23,002,663

Anggaran tahun 2019 dititikberatkan pada prioritas nasional, antara lain:

Peningkatan Kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian;

Verifikasi Capaian TKDN Pembangkit Listrik; serta Pengembangan Pusat

Pengembangan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian.

2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian telah menetapkan

Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan Perubahan terakhir bulan November 2019

sebagai berikut :

Page 24: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

17

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian Tahun 2019

No. Sasaran Strategis

(SS)/Tujuan Indikator Kinerja Utama(IKU)/ Indikator Kinerja Tujuan (IKT)

Target Satuan

Perspektif Pemangku Kepentingan

1. Meningkatnya peran industri permesinan dan alat mesin pertanian dalam perekonomian nasional

1. Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian

6,02 Persen

2. Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB Nasional

1,01 Persen

2. Meningkatnya populasi dan persebaran industri

1. Jumlah unit industri permesinan dan alat mesin pertanian

91-100 Unit

2. Nilai investasi di sektor industri permesinan dan alat mesin pertanian

9,61 Rp Triliun

3. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

1. Kontribusi ekspor produk industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap ekspor nasional

2,9 Persen

2. Produktivitas SDM industri 833,30 Rp.Juta

Perspektif Proses Bisnis Internal

1. Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif

1. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

3 RSNI

2. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

2 Regulasi

2. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

2 SKKNI

Penetapan kinerja disusun sebagai tolok ukur akuntabilitas kinerja Direktorat

Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian periode tahun 2019. Setelah

ditetapkan, maka dokumen ini dievaluasi per triwulan yang dituangkan pada

Laporan Triwulan selama tahun 2019.

Page 25: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

18

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja yang diukur dalam rangka menggambarkan capaian kinerja

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian tahun 2019 mencakup

analisis kinerja pemangku kepentingan dan analisis kinerja proses bisnis

internal, serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun 2019.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1. Analisis Capaian Kinerja Perspektif Pemangku Kepentingan

Kinerja sasaran yang ditetapkan dalam penetapan kinerja Industri Direktorat

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian tahun 2019 dengan revisi terakhir bulan

November 2019, mencakup 1 (satu) tujuan dan 2 (dua) sasaran strategis dalam

perspektif pemangku kepentingan yang diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja

Tujuan (IKT) dan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU).

1. Tujuan : Meningkatnya peran industri permesinan dan alat mesin

pertanian dalam perekonomian nasional

Peran pembina industri dalam meningkatkan peran industri permesinan dan alat

mesin pertanian dalam perekonomian nasional ini diukur melalui indikator

kinerja tujuan:

a. Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian yang

tumbuh dengan target pada tahun 2019 sebesar 6.02 persen;

b. Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB

Nasional yang tumbuh dengan target pada tahun 2019 sbesar 1.01 Persen.

Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian yang tumbuh

dihitung atas dasar peningkatan nilai tambah atas sektor industri spesifik

(berdasarkan KBLI), yang dipublikasikan oleh BPS. Dari data pertumbuhan nilai

tambah spesifik (per KBLI 2 Digit yaitu KBLI 27, KBLI 28 dan KBLI 33) yang

dikeluarkan oleh BPS akan terlihat bahwa sektor tersebut mengalami perubahan

yang positif, peningkatan nilai tambah berarti peningkatan produktivitas ataupun

penigkatan efisiensi suatu sektor industri ataupun suatu perusahaan. Ketika

suatu sektor itu tumbuh maka iklim usaha disektor tersebut bisa dipastikan

Page 26: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

19

kondusif untuk mengembangkan usaha. Sedangkan Kontribusi terhadap PDB

nasional menunjukkan share peran Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian dibandingkan peran sektor-sektor lainnya.

Tabel 3.1 Capaian Tujuan Meningkatnya peran industri permesinan dan alat

mesin pertanian dalam perekonomian nasional

Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018

Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian (Persen)

5.39 1.76 2.07 4.99

Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB Nasional (Persen)

0.9 0.88 0.83 0.79

Indikator

Kinerja

Output

Kegiatan

2019

Kinerja Anggaran

Target

Realisasi s.d Tw

Kumulatif

Capaian

(%) Pagu

(Rp Jt)

Realisasi

(Rp Jt)

Capaian

% I II III IV

Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian (Persen)

Peta Jalan

Pengembangan

Industri

Permesinan dan

Alat Mesin

Pertanian

(1850.018)

6,02 9.70 6.04 4.39 2.80 2.80 46.5 519,92 501,13 96,39

Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB Nasional (Persen)

Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan dan Tata Usaha (1850.022)

1,01 0.77 0.73 0.72 0.72 0.72 71.2 767,48 747,88 97,45

Laju Pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian pada 2019 (y-

on-y) diperkirakan sebesar 2.8 %, sehingga capaian dari target adalah sebesar

46.5 %. Untuk Kontribusi terhadap PDB, berdasarkan data yang diperoleh dari

BPS yang telah diolah Pusdatin, kontribusi sektor permesinan dan alat mesin

pertanian tahun 2019 adalah sebesar 0.72 %, sehingga capaian dari target

adalah sebesar 71.2 %

Capaian Indikator Kinerja laju pertumbuhan industri dan Kontribusi terhadap

PDB untuk sektor Permesinan dan alat mesin pertanian belum mencapai target

dikarenakan :

Page 27: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

20

a. Laju pertumbuhan industri dan Kontribusi terhadap PDB baru menjadi

indikator kinerja pada akhir tahun 2019, sehingga program-program

untuk mendorong kedua indikator tersebut belum bisa maksimal.

b. Pertumbuhan industri alat berat yang negatif karena Cina mulai

mengurangi impor batu bara dari Indonesia, sehingga industri

pertambangan juga mulai lesu, berdampak kepada industri alat berat.

c. Harga produk dalam negeri belum bisa kompetitif dengan produk

permesinan dari Impor, diduga karena unfair trade dari Cina.

Dalam rangka mencapai target dari Tujuan Peningkatan Kinerja laju

pertumbuhan industri dan Kontribusi terhadap PDB untuk sektor Permesinan dan

alat mesin pertanian, pada tahun 2019 Direktorat Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian telah melakukan beberapa kegiatan antara lain:

Peta Jalan Pengembangan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian, dalam bentuk kegiatan Workshop Peluang dan Tantangan Industri

Fabrikasi Dalam Negeri Menghadapi Pasar Bebas serta penyusunan Pohon

Industri Bulldozer, Excavator dan Hospital Bed.

Peningkatan Layanan Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan dan Tata

Usaha Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, daam rangke

meingktkn kinerja dan program kebijakan melalui kegiatan Forum Sinergitas

dan Koordinasi Pelaksanaan Program Dit. IPAMP TA 2019, Workshop

Dukungan Fabrikasi dan Permesinan dalam Pengembangan Infrastruktur

Transportasi Laut dan Udara, serta Berkoordinasi dengan stakeholder terkait

kebijakan dan rekomendasi impor API-P dalam rangka Purna Jual,

Komplementer dan Tes pasar, rekomendasi kawasan berikat.

2. Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Peran pembina industri dalam meningkatkan populasi dan persebaran industri

terlebih khusus pengembangan populasi dan persebaran industri di luar pulau

Jawa ini diukur melalui indikator kinerja utama:

a. Unit industri permesinan dan alat mesin pertanian besar sedang yang tumbuh

dengan target pada tahun 2019 sebanyak 91 - 100 Unit;

b. Nilai investasi di sektor industri permesinan dan alat mesin pertanian dengan

target pada tahun 2019 sebesar Rp. 9,61 Triliun.

Unit industri permesinan dan alat mesin pertanian besar sedang yang tumbuh

Page 28: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

21

dihitung atas dasar Realisasi Izin Usaha Industri (IUI), baik izin usaha baru

maupun perluasan, yang dipublikasikan oleh BKPM. Dari jumlah izin usaha yang

dikeluarkan oleh BKPM akan terlihat bahwa suatu perusahaan telah

mematangkan rencananya untuk menambah perluasan dari luas sebelumnya

atau membangun usaha baru di tempat tertentu sesuai rencana perusahaan

tersebut.

Tabel 3.2 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Indikator Kinerja

2015 2016 2017 2018

Target RealisasiCapaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) TargetRealisasi

Capaian

(%)

Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang (unit)

- 123 - - 127 - 116 143 123.3 149 117 78.52

Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas (RP Trilyun)

1

Proyek

8.1 N/A 9.4 8.39 89.26 22.1

-

23.8

7.86 33.03 23.6

25.1

8.37 35.17 - 37.87

Unit industri permesinan dan alat mesin pertanian besar sedang yang tumbuh

pada Tahun 2019 mencapai 70 unit, sehingga capaian dari target adalah

sebesar 70-76.9 %. Untuk nilai investasi, berdasarkan data yang diperoleh dari

BKPM yang telah dikoreksi, investasi sektor permesinan dan alat mesin

Indikator

Kinerja

Output

Kegiatan

2019

Kinerja Anggaran

TargetRealisasi s.d Tw

Kumulatif Capaian

(%)

Pagu

(Rp Jt)

Realisasi

(Rp Jt)

Capaian

% I* II* III* IV*

Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang (unit)

Temu Bisnis

Kemampuan

Industri

Permesinan Dan

Alat Mesin

Pertanian

(1850.002)

91 -

100

4 8 30 28 70 70 -76.9 1136.75 1117.28 98.29

Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas (RP Trilyun)

Infrastruktur Ketenagalistrikan Yang Terevaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) (1850.021)

9,61 0.63 0.80 2.43 2.36 2.68 27.9 784.61 759.78 96.84

Page 29: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

22

pertanian pada tahun 2019 adalah sebesar 2.68 Trilyun Rupiah, sehingga

capaian dari target adalah sebesar 27.9 %.

Walaupun terjadi sedikit gejolak politik pasca Pemilihan Umum Presiden dan isu

global perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, keadaan menunjukkan

iklim investasi mulai membaik. Terlepas daya tarik investasi di Indonesia kalah

dengan negera-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand dan

Malaysia. Beberapa hal yang menjadi kontribusi negatif bagi industri permesinan

dan alat mesin pertanian yaitu:

a) Investasi industri lain belum diikuti permintaan mesin/peralatan dari dalam

negeri, mesin/peralatan masih impor.

b) Investasi pembangkit listrik 35.000 MW belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh

industri dalam negeri, spesifikasi yang dipersyaratkan hanya bisa dipenuhi

dari impor.

Dalam rangka mencapai target dari Sasaran Strategis Peningkatan Populasi dan

Persebaran Industri, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

telah melakukan beberapa kegiatan antara lain:

Penyusunan dan sosialisasi rekomendasi kebijakan terkait iklim investasi.

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian melakukan fungsi

koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka mendorong investasi sektor

industri permesinan, antara lain:

a. Memberikan informasi/advokasi terkait kebijakan insentif Tax Allowance

dan Tax Holiday sektor industri permesinan dan alat mesin pertanian;

b. Memberikan rekomendasi Pembebasan bea masuk untuk barang modal

(Fasilitas Masterlist)

c. Memberikan rekomendasi izin impor untuk barang modal bukan baru hanya

untuk yang belum diproduksi dalam negeri

d. Kebijakan TKDN untuk infrastruktur ketenagalistrikan

Temu Bisnis Kemampuan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Direktorat IPAMP berusaha untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan

kebijakan investasi dan kemampuan industri permesinan nasional melalui

event (pameran) ataupun temu bisnis bertaraf internasional agar dapat

meningkatkan akses pasar industri dalam negeri. Pada tahun 2019 Direktorat

IPAMP telah melaksanakan:

Page 30: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

23

a. Dukungan untuk pelaksanaan Pameran Portech 2019 dan Malang Expo,

Pameran Expo Boiler 2019, pameran Powermax 2019 dan Smart Agri 2019.

b. Sosialiasi aktif dan seleksi industri untuk berpartisipasi dalam pameran

Hannover Messe 2020.

c. Mengenalkan berbagai kebijakan untuk menarik investasi (Tax Holiday dan

Tax Allowance) dalam berbagai pertemuan dan rapat koordinasi dengan

stakeholder.

Infrastruktur Ketenagalistrikan yang Terevaluasi Tingkat Komponen Dalam

Negeri (TKDN)

Program P3DN pada dasarnya merupakan program yang menjamin

tersedianya pasar di dalam negeri bagi industri lokal. Melalui kegiatan ini

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian berupaya untuk

memverifikasi capaian TKDN pembangkit listrik untuk melihat sejauh mana

komponen dalam negeri diserap dalam proyek ketenagalistrikan dimaksud.

Tahun 2019 Direktorat IPAMP telah melakukan antara lain:

a. Koordinasi dengan Pusat P3DN Kementerian Perindustrian terkait

pelaksanaan program verifikasi capaian TKDN pembangkit listrik

b. Berkoordinasi dengan surveyor independen dalam rangka evaluasi

pelaksanaan TKDN di bidang ketenagalistrikan.

c. Berkoordinasi dengan Pokja P3DN di Kemenko Perekonomian untuk

mencari solusi atas implementasi P3DN dan Pengawasan di semua

pengadaan yang menggunakan APBN/APBD

d. Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan P3DN

pada instansi/lembaga/pemerintah/BUMN/Pemda dan stakeholder lainnya

diantaranya : (1) Workshop peningkatan daya saing industri pendukung

infrastruktur air minum untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,

(2) Forum Group (FGD) Pengembangan Industri Photovoltaic (PV) melalui

Kebijakan Peningkatan Penggunaan Dalam Negeri (P3DN) dan (3)

Workshop Industri Permesinan Dalam Rangka Peningkatan Penggunaan

Produksi Dalam Negeri (P3DN) pada Proyek Ketenagalistrikan

Program Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN)

merupakan upaya Pemerintah untuk mendorong kemajuan industri dalam

negeri. Salah satu bentuknya adalah dengan mewajibkan instansi pemerintah

untuk memaksimalkan penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam kegiatan

Page 31: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

24

pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD. Dengan demikian,

barang/jasa yang telah memiliki Sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri

(TKDN) akan memperoleh preferensi dari panitia lelang.

Pada tahun 2019 Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

konsisten melakukan sosialisasi mengenai program P3DN kepada perusahaan-

perusahaan binaannya dengan harapan industri melihat makna penting dari

kegiatan sertifikasi TKDN dan tidak selalu bergantung kepada pembiayaan APBN

untuk mewujudkannya. Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

mendorong keterlibatan industri lokal dalam setiap proyek infrastruktur di dalam

negeri, salah satunya pada proyek ketenagalistrikan 35.000 MW melalui

Peraturan Menteri Perindustrian No. 54/M-IND/PER/3/2012 tentang Pedoman

Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur

Ketenagalistrikan.

Untuk mengevaluasi capaian TKDN pembangkit listrik, di tahun 2019

secara khusus Direktorat IPAMP juga melaksanakan program verifikasi capaian

TKDN untuk 2 (dua) pembangkit listrik Energi Baru terbarukan (EBT) sebagai

evaluasi terhadap perkembangan teknologi yaitu Pembangkit Listrik tenaga

Biomassa (PLTBm) dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Kota (PLTSa).

Adapun lokasi pembangkit adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3 Verifikasi Pembangkit Listrik Tahun 2019

No Pembangkit Kapasitas Pemilik EPC

1 PLTSa TPA Benowo (Surabaya)

9 MW IPP PT. Sumber Organik

2 PLT Biomassa Mempawah

(Kalimantan Barat)

10 MW IPP PT. Rejeki Perkasa Sejahtera Lestari dan PT. Nusantara Infrastructure

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain: (i) memantau dan

mengevaluasi capaian TKDN pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, (ii)

menghitung proyeksi capaian TKDN pembangunan infrastruktur

ketenagalistrikan pada tahap akhir pelaksanaan pembangunan, (iii)

merekomendasikan peluang penggunaan produksi dalam negeri dalam rangka

optimalisasi capaian TKDN.

Page 32: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

25

Adapun hasil dari kegiatan verifikasi capaian TKDN pembangkit tersebut akan

dijadikan sebagai pertimbangan dalam evaluasi kebijakan TKDN

ketenagalistrikan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No.

54/M-IND/PER/3/2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri

Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Tantangan dan kendala yang masih umum dijumpai dalam upaya Peningkatan

Produksi Dalam Negeri (P3DN),

Pada sisi Supply :

• Kemampuan dan kapasitas : belum adanya kemampuan produksi

untuk beberapa produk seperti pada sektor offshore oil & gas

• Harga: harga produk dalam negeri seringkali masih belum bersaing

(contoh pada sektor migas beberapa produk dapat mencapai 3-4 kali

lebih mahal dari produk impor)

• Komponen, bahan baku: keterbatasan industri komponen dan bahan-

baku, juga pada akhirnya meningkatkan ketergantungan terhadap impor

serta meningkatkan harga produksi

• Skala ekonomi (pasar): berbeda dengan pemain global yang memiliki

akses ke pasar internasional, skala ekonomi pemain lokal juga relatif

lebih terbatas, yang memiliki implikasi pada tingkat keekonomian

produksi

• Infiltrasi impor: oversupply di luar negeri; belum efektifnya penerapan

bea masuk barang impor misalnya akibat praktek pengalihan HS-number

dan lain-lain

Pada sisi Demand :

• Kementerian/lembaga

- Perencanaan: K/L umumnya belum melaporkan rencana pengadaan

- Pengadaan: siklus pengadaan yang menyulitkan produsen dalam

negeri

- Enforcement: tidak ada sanksi ataupun insentif bagi K/L terkait TKDN

untuk pengadaan barang dan jasa K/L

- Audit: TKDN belum menjadi ranah Badan Pemeriksa Keuangan

- Database: jumlah Produsen yang terdaftar dalam APDN masih belum

komprehensif

Page 33: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

26

• Non Kementerian/Lembaga (Seperti Kontraktor Kontrak Kerja Sama

(KKKS)

- Kontrak: pada skema seperti cost recovery, KKKS berpotensi kurang

memiliki memiliki insentif untuk melakukan efisiensi cost (misalnya

dengan menggunakan produk dalam negeri yang lebih murah)

- Belum kuatnya enforcement: developer lebih memilih untuk

membayar penalti TKDN, misalnya pada kasus-kasus IPP

• Kendala teknis untuk melakukan validasi, dan memastikan keakurasian

data TKDN dengan kondisi riil (kekurangan personil, anggaran,

kekurangan data, infrastruktur pendukung dll).

Gambar 3.1 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

3. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

Peran pembina industri dalam hal ini Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian dalam upaya mendorong peningkatan daya saing dan produktivitas sektor

industri diukur melalui Indikator Kinerja Utama:

a. Kontribusi ekspor produk industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap

ekpor nasional dengan target pada tahun 2019 sebesar 2.9 persen.

b. Produktivitas dan kemampuan SDM industri permesinan dan alat mesin

pertanian dengan target pada tahun 2019 sebesar Rp. 833,30 Juta.

Kontribusi ekpor produk IPAMP terhadap ekspor nasional diukur melalui

penghitungan perbandingan nilai ekspor IPAMP terhadap nilai ekspor nasional.

Sedangkan produktivitas SDM diukur dengan membagi nilai tambah dengan jumlah

tenaga kerja industri.

123 127143

117

70

0

50

100

150

200

2015 2016 2017 2018 2019

Un

it In

du

stri

Tahun

Jumlah Unit Industri (Unit)

8.1 8.38 7.86 8.37

2.68

0

2

4

6

8

10

2015 2016 2017 2018 2019

Rp

Tri

lyu

n

Tahun

Investasi (Rp. Trilyun)

Page 34: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

27

Tabel 3.4 Capaian Sasaran Strategis Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri

Indikator Kinerja

2015 2016 2017 2018

TargetRealisasiCapaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%)

Kontribusi ekspor produk permesinan dan alat mesin pertanian terhadap ekspor nasional (%)

7 2.89 41.3 5,68 3.46 60.92 2.9–3.0 2.66 88.67 2.90 2.45 84.5

Produktivitas SDM industri (Rp Juta)

- 560.4 - - 517.2 - 679.90 677.1 99.6 749.90 628.7 83.84

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, kontribusi ekspor sektor permesinan

terhadap ekspor nasional diperkirakan akan mencapai 2.47 % di periode 2019

atau sebesar 240.4 Juta USD. Pencapaian tersebut adalah sebesar 78.27 % dari

target yang telah ditetapkan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi ekspor

industri, seperti fluktuatifnya harga komoditas dan nilai tukar rupiah, adanya

kebutuhan yang cukup besar di pasar dalam negeri sehingga dapat menekan

pangsa ekspor dan lemahnya daya saing produk ekspor nasional serta kondisi

gejolak ekonomi global secara umum. Sektor barang modal masih memiliki

ketergantungan yang tinggi pada impor, sehingga perkembangannya di dalam

negeri masih kurang. Namun, ada beberapa produk sektor permesinan yang

telah berorientasi ekspor dan berkontribusi pada ekspor nasional antara lain

produk alat berat, alat kelistrikan, dan alat kesehatan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, produktivitas SDM industri

permesinan dan alat mesin pertanian pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.

Indikator Kinerja Output Kegiatan

2019

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian

(%)

Pagu

(Rp Jt)

Realisasi

(Rp Jt)

Capaian

%

Kontribusi ekspor produk permesinan dan alat mesin pertanian terhadap ekspor nasional (%)

Pusat Pengembangan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian (4916.004)

2.90 2.27 78.27 10,139 8,308 81.94

Produktivitas SDM industri (Rp Juta)

SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Yang Tersertifikasi atau Terlatih (4916.003)

833,30 487.75 58.53 4,708.7 4,637.4 98.5

Page 35: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

28

487.75 Juta. Pencapaian tersebut adalah sebesar 58.53 % dari target yang

telah ditetapkan.

Peningkatan daya saing dan produktivitas sektor industri dilakukan melalui

beberapa kegiatan:

Peningkatan Kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Industri permesinan dan alat mesin pertanian perlu didukung oleh sumber

daya manusia yang memiliki keahlian di bidang pengelasan, pemesinan,

pengecoran, metalworking dan fabrikasi. Tahun 2019 Direktorat IPAMP telah

melaksanakan kegiatan 20 Angkatan Pelatihan Peningkatan Kemampuan

SDM berjummlah 500 orang yang bekerjasama dengan industri di berbagai

darah (Jabar, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten) yang memiliki fasilitas

pengembangan SDM yang memadai untuk bidang pengelasan (welding),

pengecoran logam (casting), pengerjaan logam (metalworking), pemesinan

(machining), fabrikasi, pengendalian kualitas permesinan (machining quality

control), Pengujian Tak Rusak (non destructive test/NDT), dan pengendalian

kualitas fabrikasi (fabrication quality control).

Peningkatan kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi

Industri barang modal dalam negeri juga didorong untuk melakukan inovasi

dan penguasaan teknologi. Peningkatan inovasi dan penguasaan teknologi

juga dilakukan secara khusus untuk subsektor mesin perkakas dan alat

kesehatan. Pengembangan kedua sektor ini dilakukan melalui kerjasama

antara para pemangku kepentingan melalui pembangunan Pusat

Pengembangan Teknologi dan Industri Mesin Perkakas dan Alat Kesehatan

(PPTI MP – AK). Pihak-pihak yang berperan serta aktif adalah Direktorat

Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Fakultas Teknik Mesin dan

Dirgantara ITB, serta industri terkait. Tahun 2019 beberapa kegiatan yang

telah dilaksanakan Direktorat IPAMP antara lain:

o Beberapa Kegiatan Worskhop diantaranya: (1) Workshop peningkatan daya

saing industri pendukung infrastruktur air minum untuk memenuhi

kebutuhan pasar dalam negeri, (2) Workshop Sertifikasi SDM Industri

Bidang Pengerjaan Plat (Plate Working) dalam Antisipasi Pasar Bebas, (3)

Workshop Kesiapan Industri Dalam Negeri untuk memenuhi kebutuhan

Rantai Dingin pada Sektor Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan

Distribusi, (4) Workshop industri permesinan dalam rangka peningkatan

Page 36: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

29

penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) pada proyek ketenagalistrikan,

(5) Workshop pengembangan teknologi produk berbahan bakar Biodiesel di

sektor industri permesinan, (6) Workshop identifikasi kemampuan industri

alsintan dalam negeri dalam rangka mendukung program percepatan

mekanisasi pertanian, (7) Workshop Fasilitasi Insentif Pemerintah untuk

Menunjang Peningkatan Daya Saing Industri Permesinan Nasional, (8)

Workshop Penerapan SNI dalam Meningkatan Daya Saing Industri Alsintan

Dalam Negeri, (9) Workshop Pengembangan Teknologi Industri untuk

Meningkatkan Daya Saing Industri Permesinan, (10) Workshop peningkatan

ekspor produk permesinan pertanian di pasar global, (11) Workshop

Industri Permesianan Dalam Rangka Peningkatan Penggunaan Produk

Dalam Negeri (P3DN) pada Industri Alat Kesehatan, (12) Workshop Industri

Alat Kesehatan Dalam Rangka Peningkatan Peran serta Industri Alat

Kesehatan Dalam Negeri untuk Mendukung Program Jaminan Kesehatan

Nasional.

o Bimbingan Teknis SDM Industri di Bidang Welding Inspection untuk 2

Angkatan di Bandung dan Depok, Bimbingan Teknis Casting Simulation

untuk SDM Industri Permesinan Dalam Negeri, Bimbingan Teknis Welding

Tingkat Lanjutan untuk SDM Industri Permesinan Dalam Negeri.

o Fasilitasi dan desain booth pada Pameran 3rd POWERMAX 2019 (Power,

Electrical, Oil & Gas, Clean and Renewable Energy)" dan Pameran

SMARTAGRI 2019 (Smart Agriculture Expo & Mechanization Conference)" di

Surabaya, bulan Oktober 2019.

o Bantuan Mesin/ Peralatan untuk Politeknik Manufaktur Ceper, klaten jawa

Tengah dalam rangka mendukung peningkatan kualitas produk pengecoran

hasil Industri Pengecoran disekitar Ceper, Klaten. Mesin Peralatan tersebut

berupa mesin NC Gear Hobbing dan Simultaneus measuring Optical

Emmision Spectrometer (Bench Top CCD).

o Bantuan Mesin atau Peralatan untuk Mendukung Penelitian dan Pengujian

Produk SNI Wajib di BBLM. Mesin Peraltan tersebut berupa Automatic 3D

Coordinate Measuring Machine Application, Flammable Safety Cabinet,

Acid/Corrsive Safety cabinet, dan Phenotic Resin Worktop Fume Hood.

Peta Jalan Pengembangan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian. Tahun 2019 beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan

Direktorat IPAMP antara lain:

Page 37: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

30

o Workshop Peluang dan Tantangan Industri Fabrikasi Dalam Negeri

Menghadapi Pasar Bebas di Bogor, Workshop Identifikasi Peluang dan

Tantangan Pengembangan Industri Perkakas Dalam Negeri.

o Penyusunan Pohon Industri Bulldozer, Excavator dan Hospital Bed dan

Penyusunan Peta Jalan Pengembangan IPAMP melalui Pohon Industri

Gambar 3.2 Kontribusi Ekspor Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian 2015 – 2019

3.1.2. Analisis Capaian Kinerja Perspektif Proses Bisnis

Kinerja sasaran yang ditetapkan dalam penetapan kinerja Industri Direktorat

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian tahun 2019 mencakup 2 (dua) sasaran

strategis dalam perspektif proses bisnis yang diukur melalui 5 (lima) Indikator

Kinerja Utama (IKU):

1. Tersedianya kebijakan pembangunan industri permesinan dan alat

mesin pertanian yang efektif

Sasaran strategis ini dimaksudkan agar pembina industri merumuskan

penyusunan dan penetapan kebijakan/regulasi dapat mengintervensi

pembangunan dan pengembangan industri dalam negeri, terutama dalam

merumuskan kebijakan/regulasi untuk melindungi kepentingan industri dalam

negeri. Sasaran strategis ini dicapai dengan Indikator Kinerja Utama:

a. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dengan target pada tahun

2019 sebanyak 3 RSNI;

Penerapan kebijakan standardisasi produk IPAMP memiliki sasaran untuk

mendukung peningkatan produktivitas, daya guna produksi, mutu barang,

jasa, proses, serta sistem. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan

daya saing, perlindungan konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan

2.89

3.46

2.662.45 2.27

00.5

11.5

22.5

33.5

4

2015 2016 2017 2018 2019

Pe

rse

n

Tahun

Kontribusi Ekspor (%)

Page 38: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

31

masyarakat khususnya di bidang keselamatan, keamanan, kesehatan dan

lingkungan hidup seperti yang diamanatkan pada Peraturan Pemerintah

Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri.

Perumusan RSNI Direktorat IPAMP dibagi dalam beberapa tahap penyusunan,

Rapat Teknis I, Rapat Teknis II, dan Rapat Prakonsensus /Konsensus. Hingga

akhir 2019 kegiatan penyusunan RSNI diselesaikan untuk 5 judul walapun

target hanya 3 judul, diantaranya sebagai berikut:

RSNI Motor Bakar Penyalaan Kompresi Gerak Bolak-Balik untuk Kegunaan

Umum-Spesifikasi Unjuk Kerja dan Metode Uji

RSNI Mesin Penggiling Gabah Sekali Umpan (One Pass Rice Milling Unit) -

Syarat Mutu dan Metode Uji

RSNI Mesin Milling CNC 3 AXIS dengan spindel vertikal atau kepala umum

dengan sumbu putar utama vertikal (sumbu-Z vertikal)-syarat mutu dan

metode uji

RSNI Mesin tanam Bibit Padi tipe dorong

RSNI Unjuk Kerja Motor Bakar Cetus Api untuk Kegunaan Umum

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Strategis: Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Yang Efektif

Indikator Kinerja

2015 2016 2017 2018

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) TargetRealisasi

Capaian

(%)

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

- - - 5 10 200 8 8 100 8 8 100

Indikator

Kinerja Output

2019

Kinerja Anggaran

Target Realisasi

s.d Tw IV

Capaian

(%)

Pagu

(Rp

Jt)

Realisasi

(Rp Jt)

Capaian

%

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI) Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian (1850,005)

3 5 167

1782.5 1,797.5 80.1

b. Regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC secara wajib dengan

target pada tahun 2019 sebanyak 2 Regulasi.

Di tahun 2019 Direktorat IPAMP berupaya untuk memfinalkan Rancangan

Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Pompa Air

Sentrifugal untuk Irigasi Secara Wajib, dimana mengalami kendala dari

beberpa produsen yang keberatan dengan beberapa pasal dalam batang

Page 39: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

32

tubuh terkait fasilitas minimal produsen pompa yang harus dimiliki,

khususnya fasilitas casting. Setelah dilakukan koodinasi lebih mendalam apa

yang menjadi permasalahan dan mencari solusi yang terbaik, akhirnya

diperoleh keputusan untuk membatasi lingkup pengaturan untuk jenis pompa

berbahan alumunium, sehingga perusmusan Peraturan Menteri bisa

ditindaklanjuti untuk meneruskan Kepada Menteri. Posisi terakhir 2019 sudah

di Biro Hukum untuk harmonisasi regulasi dengan Kemenkumham.

Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian mengenai pemberlakuan Hand

Spayer Gendong Semi Otomatis secara Wajib juga berushaa diselesaikan di

tahun 2019. Akan tetapi terdapat kendala terkait skema sertifikasi yang perlu

dibahas oleh Pustan sehingga belum bisa selesai hingga akhir tahun 2019.

Selain itu, tahun 2019 juga telah dilaksanakan beberapa kegiatan pendukung

penerapan dan pengawasan standar mutu dan produk antara lain:

o Berkoordinasi dengan BBLM terkait upaya pengawasan produk regulator

tekanan rendah dan tinggi untuk tabung baja LPG pada era post border.

o Kegiatan Bimbingan teknis Awareness dan internal audit ISO 9001:2015

untuk 2 Angkatan di bulan Agustus dan Desember 2019.

o Bebrapa Woshop untuk mendukung diantaranya : (1) Workshop

peningkatan daya saing industri permesinan melalui implementasi industri

4.0, (2) Workshop penguatan struktur rantai pendingin nasional, (3)

Workshop dampak perdagangan produk Remanufacturing Global terhadap

industri permesinan dalam negeri, (4) Workshop Pengembangan Industri

Mesin untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri", (5) Workshop Kebijakan

Perdagangan dalam Peningkatan Daya Saing Industri Permesinan Dalam

Negeri di Bogor (Jabar), (6) Workshop Pengembangan Pembangkit Listrik

Tenaga Sampah (PLTSa) dalam Mengatasi Permasalahan Sampah, (7)

Workshop Kebijakan Insentif Pengembangan Industri Permesinan Dalam

Negeri di Surabaya, (8) Workshop Penerapan Biodiesel B.30 pada Industri

Pembangkit Listrik dan Alat Berat pada Tahun 2020, (9) Workshop

Pemetaan Kemampuan Industri Komponen di Bidang Frame/Body Dalam

Rangka Mendukung Pertumbuhan Industri Mesin Perkakas Dalam Negeri,

dan (10) Workshop Pengembangan Industri Mesin untuk Memenuhi

Kebutuhan Dalam Negeri.

Page 40: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

33

Tabel 3.6 Capaian Sasaran Strategis: Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Yang Efektif

Indikator

Kinerja

2015 2016 2017 2018

Target Realisasi Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%) TargetRealisasi

Capaian

(%)

Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

- - - - - - 3 1 33 2 2 100

2. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang

berdaya saing dan berkelanjutan

Peran Direktorat IPAMP dalam melaksanakan terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan ini

diukur melalui Indikator Kinerja Utama:

a. Infrastruktur Kompetensi yang terbentuk dengan target pada tahun 2019

sebanyak 2 RSKKNI.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) diperlukan sebagai

standar yang dipakai untuk mengukur dan menyaring tenaga kerja yang

memenuhi kebutuhan dunia industri sesuai dengan kompetensinya. Standar

tersebut berisi rumusan mengenai kemampuan kerja bagi pelaksanaan tugas

atau jabatan tertentu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan

dan/atau keahlian serta sikap kerja dalam rangka menyiapkan tenaga

profesional di bidang industri.

Hingga tahun 2019, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

telah melaksanakan:

Forum Sinergitas dan Koordinasi Pelaksanaan Program Dit. IPAMP TA 2019

bersama dengan stakeholder terkait.

Indikator

Kinerja Output

2019

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian

(%)

Pagu

(Rp Jt)

Realisasi

(Rp Jt)

Capaian

%

Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

SDM Industri Permesinan dan

Alat Mesin Pertanian Yang

Terfasilitasi dalam Penerapan

Standar Industri (4916.001)

2 2 100 1863.2 1,797.5 96.5

Page 41: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

34

Berbagai Workshop diantaranya Workshop Dukungan Fabrikasi dan

Permesinan dalam Pengembangan Infrastruktur Transportasi Laut dan

Udara tanggal 6 September di Bogor

Melaksanakan Tahap-Tahap perumsan SKKNI yang diawali dengan :

Pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi dalam Penyusunan RSKKNI

Panel Listrik Teknis Bidang Produksi dan Penyusunan RSKKNI

Transformator Tenaga Teknis Bidang Produksi

Rapat-Rapat Teknis dan Workshop rancangan standar kompetensi kerja

nasional Indonesia (RSKKNI) sektor industri Switchgear dan sektor industri

transformator.

Rapat Verifikasi Internal untuk RSKKNI Bidang Transformator Tenaga dan

RSKKNI Bidang Industri Panel Listrik di Bulan Oktober 2019.

Workshop Pra Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (RSKKNI) Bidang Panel Listrik Switchgear ( Subbidang Produksi)

dan Bidang Transformator (Subbidang Produksi)

Rapat Verifikasi Eksternal untuk RSKKNI Bidang Transformator Tenaga dan

RSKKNI Bidang Industri Panel Listrik di Bulan November 2019.

Workshop Konvensi Nasional RSKKNI Bidang Transformator Tenaga,

Subbidang Produksi dan Bidang Industri Panel Listrik pada Teknis Proses

Produksi.

Tabel 3.7 Capaian Sasaran Strategis: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Indikator

Kinerja

2015 2016 2017 2018

TargetRealisasi Capaian

(%) TargetRealisasi

Capaian

(%) TargetRealisasi

Capaian

(%) Target Realisasi

Capaian

(%)

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk (RSKKNI)

- - - - - - 10 0 0 4 8 200

Indikator

Kinerja Output

2019

Kinerja Anggaran

Target Realisasi Capaian

(%)

Pagu

(Rp Jt)

Realisasi

(Rp Jt)

Capaian

%

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk (RSKKNI)

Penyusunan RSKKNI/KKNI Sektor IPAMP (4916.002)

2 2 100 1,299.5 1,201.7 92.48

Page 42: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

35

Rekapitulasi capaian kinerja dan anggaran untuk merealisasikan sasaran

strategis Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian tahun 2018

mencakup analisis kinerja pemangku kepentingan dan analisis kinerja proses

bisnis internal tersaji pada tabel di halaman berikutnya.

Sebagai informasi tambahan bahwa sasaran strategis perpektif pemangku

kepentingan Direktorat IPAMP pada tahun 2017 dan 2018 telah mengalami

perubahan, sehingga tidak sinkron dengan tahun 2015 – 2016.

Page 43: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

36

Tabel 3.8 Rekap Capaian Kinerja dan Anggaran Sasaran Strategis IPAMP 2015 – 2018

No Sasaran Strategis

(SS)/Tujuan Indikator Kinerja

2015 2016 2017 2018 2019

T R C T R C T R C T R C T R C Pagu (Jt)

Realisasi (Jt)

%

Perspektif Pemangku Kepentingan

1 Meningkatnya peran industri permesinan dan alat mesin pertanian dalam perekonomian nasional

Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian

- 5.39 - - 1.76 - - 2.07 - - 4.99 - 6.02 2.80 46.5 519,92 501,13 96,39

Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB Nasional

- 0.9 - - 0.88 - - 0.83 - - 0.79 - 1.01 0.72 71.2 767,48 747,88 97,45

2 Meningkatnya Populasi dan Persebaran Industri

Jumlah unit industri permesinan dan alat mesin pertanian (unit)

- 123 - - 127 - 116 143 123.3 149 117 78.52 91 -100

70 70-76.9

1,136.75 1,117.28 98.29

Nilai investasi di sektor industri permesinan dan alat mesin pertanian (Rp Trilyun)

1 Proyek

8.1 N/A 9.4 8.39 89.26 22.1 - 23.8

7.86 33.03 23.6 – 25.1

8.37 35.17 – 37.87

9,61 2.68 27.9 784.61 759.78 96.84

3 Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri.

Kontribusi ekspor produk industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap ekspor nasional (%)

7 2.89 41.3 5,68 3.46 60.92 2.9 – 3.0

2.66 88.67 2.90 2.45 84.5 2.90 2.47 78.27 10,659.9 8,308 81.94

Produktivitas SDM industri (Rp Juta)

- 560.4 - - 517.2 - 679.90 677.1 99.6 749.90 628.7 83.84 833,30 487.75 58.53 4,708.7 4,637.4 98.5

Perspektif Proses Bisnis Internal

1 Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Yang Efektif

Jumlah peraturan perundangan

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

- - - 5 10 200 8 8 100 8 8 100 3 5 167 1782.5 1,797.5 80.1

Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

- - - - - - 3 1 33 2 2 100 2 2 100 1863.2 1,797.5 96.5

2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan

Produk industri tersertifikasi TKDN

- - - - - - 150 150 100 150 264 176 - - - - - -

Infrastruktur kompetensi yang terbentuk (RSKKNI)

- - - - - - 10 0 0 4 8 200 2 2 100 1,299.5 1,201.7 92.48

Keterangan : Tujuan Meningkatnya peran industri permesinan dan alat mesin pertanian dalam perekonomian nasional, baru dimasukan menjadi Perkin pada bulan November tahun

2019 sesaui perubahan Renstra Kementerian Perindustrian, sehingga untuk tahun 2015-2018 tidak terdapat Target dan Capaian.

Sasaran strategis Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Yang Efektif untuk IKU Jumlah peraturan perundangan, belum pernah dianggarkan ataupun menjadi

program Dit IPAMP dari tahun 2015-2019

Sasaran Strategis Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan, unutk IKU Produk industri tersertifikasi TKDN,

sudah dialihkan kepada unit Pusat P3DN sejak awal tebentuknya unit tersebut pada tahun 2019 (sesuai Permenperin 35 tahun 2018).

Page 44: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

37

Tabel 3.9 Korelasi Perjanjian Kinerja Direktorat IPAMP dengan Output pada Kegiatan

No Sasaran Strategis/Tujuan Indikator Kinerja Output RKAKL/POK Kegiatan/ Komponen/ Sub

Komponen Anggaran Realisasi Persentase

Perspektif Pemangku Kepentingan

1 Meningkatnya peran industri permesinan dan alat mesin pertanian dalam perekonomian nasional

Laju pertumbuhan industri permesinan dan alat mesin pertanian

Peta Jalan Pengembangan Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian (1850.018)

Penyusunan Peta Jalan

Pengembangan Industri Permesinan

Dan Alat Mesin Pertanian (051)

519.917.000 501.134.065 96,39

Kontribusi industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap PDB Nasional

Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan dan Tata Usaha (1850.022)

Melaksanakan Temu Bisnis/promosi

Dalam Rangka Peningkatan Investasi

Di Sektor Ipamp (051)

Menyusun Profil Investasi Ipamp

(053)

767.477.000 747.878.420 97,45

2 Meningkatnya populasi dan

persebaran industri

Jumlah unit industri permesinan dan alat mesin pertanian (unit)

Temu Bisnis Kemampuan Industri

Permesinan Dan Alat Mesin

Pertanian (1850.002)

Melaksanakan Temu Bisnis/Promosi

Dalam Rangka Peningkatan Investasi

di Sektor IPAMP (051)

Menyusun Profil Investasi IPAMP

(053)

1,136,752,000 1,117,275,019 98.3%

Nilai investasi di sektor industri permesinan dan alat mesin pertanian (Rp Trilyun)

Infrastruktur Ketenagalistrikan

Yang Terevaluasi Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN)

(1850.021)

051. Verifikasi Capaian TKDN

Pembangkit Listrik untuk Program

35.000 MW

784,612,000 759,780,060 96.8%

3 Meningkatnya daya saing dan

produktivitas sektor industri

Kontribusi ekspor produk industri permesinan dan alat mesin pertanian terhadap ekspor nasional (%)

Pusat Pengembangan Teknologi

Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian (4916.004)

001.051 Meningkatkan kemampuan

teknologi sektor IPAMP

001.052 benchmarking Teknologi

Sektor IPAMP

002.051 Memberikan Bantuan Mesin

dan/atau Peralatan untuk

Pengembangan Teknologi Sektor

IPAMP

10,139,979,000 8.308.767.428

81.9%

Produktivitas SDM industri SDM Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian Yang Terlatih

Dan/Atau Tersertifikasi (4916.003)

051. Pelatihan SDM Berbasis

Kompetensi di Bidang Pengecoran

052. 051. Pelatihan SDM Berbasis

Kompetensi di Bidang Metalworking

053. Pelatihan SDM Berbasis

Kompetensi di Bidang Pengelasan

054. Pelatihan SDM Berbasis

Kompetensi di Bidang Permesinan

4,708,733,000 4,637,397,400 98.5%

Page 45: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

38

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output RKAKL/POK Kegiatan/ Komponen/ Sub

Komponen Anggaran Realisasi Persentase

Perspektif Proses Bisnis Internal

4 Tersedianya kebijakan

pembangunan industri yang

efektif

Jumlah Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

Rancangan Standar Nasional

Indonesia (RSNI) Industri

Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian (1850.005)

051. Penyusunan Konsep (Drafting)

RSNI

052. Rapat Teknis

053. Pra Konsensus

1,782,495,000 1,427,991,088 80.1%

Jumlah regulasi teknis

pemberlakuan SNI, ST

dan/atau PTC secara wajib

SDM Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian Yang Terfasilitasi

dalam Penerapan Standar Industri

(4916.001)

001. 051 Diseminasi Kebijakan

Terkait Standar Mutu dan Proses

Produksi di Lingkungan Binaan IPAMP

002.051 Melaksanakan Pengawasan

Penerapan SNI Wajib Sektor IPAMP

003.051 Melaksanakan Bimbingan

Teknis Terkait Standar Mutu dan

Proses Produksi

1,863,248,000 1,797,472,605 96.5%

5 Terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang

perindustrian yang berdaya

saing dan berkelanjutan

Infrastruktur kompetensi

yang terbentuk

Rancangan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Industri (RSKKNI)

Sektor Industri Permesinan dan

Alat Mesin Pertanian (4916.002)

051. Pembentukan Tim RSKKNI dan

Persiapan

052. Penyusunan Draft RSKKNI

053. Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Internal

054. Pelaksanaan Pra Konvensi

055. Pelaksanaan Rapat Verifikasi

Eksternal

057- Pelaksanaan Konvensi

1,299,450,000 1,201,699,380 92.5%

Page 46: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

39

3.2. Realisasi Anggaran

Anggaran yang dialokasikan untuk program pengembangan industri permesinan

dan alat mesin pertanian di tahun 2019 adalah sebesar Rp. 23.002.663.000

(Dua Puluh Tiga Miliar Dua Juta Enam Ratus Enam puluh Tiga Ribu Rupiah).

Adapun rincian anggaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10 Detail Capaian Anggaran dan Fisik Program Pengembangan IPAMP Tahun 2019 Berdasarkan Aplikasi E-Monitoring Kementerian Perindustrian

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN Target PAGU

REALISASI

Anggaran % Fisik

(%)

1850 Penumbuhan Dan

Pengembangan Industri

Permesinan Dan Alat Mesin

Pertanian

4.991.253.000 4.554.058.652 91,24 104

1850.002 Temu Bisnis Kemampuan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

2 Temu Bisnis 1.136.752.000 1.117.275.019 98,29 100

1850.005 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

3 RSNI 1.782.495.000 1.427.991.088 80,11 120

1850.018 Peta Jalan Pengembangan Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

1 Dokumen 519.917.000 501.134.065 96,39 100

1850.021 Infrastruktur Ketenagalistrikan Yang Terevaluasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

2 Pembangkit Listrik

784.612.000 759.780.060 96,84 100

1850.022 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, Dan Tata Usaha

1 Dokumen 767.477.000 747.878.420 97,45 100

4916 Peningkatan Kompetensi Sdm Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

18.011.410.000 15.943.266.813 88,53 109.4

4916.001 Sdm Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian Yang Terfasilitasi Dalam Penerapan Standar Industri

20 Orang 1.863.248.000 1.797.472.605 96,47 200

4916.002 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri (RSKKNI) Sektor Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

2 SKKNI 1.299.450.000 1.201.699.380 92,48 100

4916.003 Sdm Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian Yang Terlatih Dan/atau Tersertifikasi

340 Orang 4.708.733.000 4.637.397.400 98,49 147

4916.004 Pusat Pengembangan Teknologi Industri Permesinan Dan Alat Mesin Pertanian

2 Pusat Pengembagan

10.139.979.000 8.308.767.428 81,94 100

T O T A L 23.002.663.000 20.499.395.465 89,12 106.7

Page 47: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

40

Terdapat kendala pada pelaksanaan diantaranya yaitu pada Pusat

Pengembangan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian: masih

terdapat blokir anggaran sebesar Rp 1.700.000.000 yang mengakibatkan

pemberian bantuan mesin/peralatan untuk BBLM dan pemeliharaan gedung PPTI

MP AK tidak dapat dilaksanakan di tahun 2019.

Realisasi anggaran kegiatan Direkorat Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian sampai dengan periode Triwulan IV tahun 2019 sesuai aplikasi e-

monitoring Kementerian Perindustrian adalah sebesar 89.12 % (Rp

20.499.395.465).

Tabel 3.11 Realisasi Direktorat IPAMP Berdasarkan Aplikasi E-Monitoring Kementerian Perindustrian

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pagu (Rp Ribu)

60.964.267 99.790.000 37.306.564 19.161.876 21.366.136 20.499.395

Realisasi (Rp Ribu)

35.775.789 65.486.386 33.069.777 15.711.717 18.978.097 20.499.395

Realisasi (%)

58.7 % 65.6 % 88.64 % 81.99 % 88.82 % 89.12 %

Trend nilai pagu dan realisasi Direktorat IPAMP menurun mulai dari tahun 2015

hingga 2019. Jika dibandingkan selama jangka waktu 2014 – 2019, maka dapat

disimpulkan bahwa capaian/realisasi paling maksimal dicapai pada tahun 2019.

Gambar 3.3 Pagu dan Realisasi Direktorat IPAMP Tahun 2014 -2019

-

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Mill

ar R

up

iah

Pagu dan Realisasi Direktorat Industri Permesinan dan Alat mesin Pertanian Tahun 2019

Pagu

Realisasi

Page 48: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

41

Adapun penyebab utama yang membuat realisasi anggaran Direktorat IPAMP di

Tahun 2019 hanya mencapai angka 89.12 % adalah terdapat anggaran yang

masih terblokir sebesar Rp. 1.700.000.000.

3.3. Capaian RPJMN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2015-2019)

merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang ditetapkan melalui Perpres No. 2

Tahun 2015 yang telah ditanda tangani tanggal 08 Januari 2015. Capaian RPJMN

2015-2019 akan selalu dievaluasi dan dimonitor pencapaian setiap tahunnya

sehingga target-target yang ditetapkan dapat terwujud. Direktorat IPAMP sendiri

memiliki tugas membina industri yang menjadi sasaran capaian pada RPJMN

2015-2019. Untuk tahun 2019, capaian target RPJMN 2015-2019 dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.12 Tabel Capaian RPJMN Tahun 2019

Program: Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Sasaran: Meningkatnya daya saing Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Indikator Satuan T R C (%)

Terlaksananya Standarisasi Bidang Industri Permesinan

dan Alat Mesin Pertanian

Standar 15 7 46.7

Meningkatnya Kompetensi SDM Industri Permesinan

dan Alat Mesin Pertanian

Orang 340 540 158.8

Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Unit 5 4 80

Terlaksananya Promosi dan Kerjasama Industri

Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Promosi 7 3 42.8

Terbentuknya Pusat Pengembangan Teknologi Industri

Mesin Perkakas dan Industri Alat Kesehatan

(Pembangunan dan Kelembagaan)

Pusat

Pengembangan

1 0 0

Terbentuknya dan berkembangnya Alsintan Center di

luar Pulau Jawa (Sumbar, Kalbar, Sulsel, NTB,NTT, dan

Kaltim) (Pembangunan dan Kelembagaan)

Lokasi 6 1 16.7

Sasaran meningkatnya daya saing Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 49: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

42

a. Indikator terlaksananya standarisasi bidang Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian dengan target 15 standar dan realisasi sebanyak 7 standar

yang terdiri atas 5 judul RSNI dan 2 Judul SKKNI.

b. Indikator meningkatnya kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin

Pertanian dengan target tahun 2019 sebanyak 340 Orang dan terealisasi

sebanyak 500 Orang dalam bentuk Pelatihan dan 40 dalam bentuk Bimbingan

Teknis atau tercapai sebesar 158.8 persen.

c. Indikator Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian dengan target 5 unit paket dan terealisasi sebanyak 4 unit

paket atau tercapai sebesar 80 persen. Adapun rincian dari indikator tersebut

adalah:

Bantuan Mesin/ Peralatan untuk Politeknik Manufaktur Ceper, dalam

rangka mendukung peningkatan kualitas produk Industri Pengecoran

untuk teknologi pembentukan dan machining berupa mesin NC Gear

Hobbing

Bantuan Mesin/ Peralatan untuk Politeknik Manufaktur Ceper, dalam

rangka mendukung peningkatan kualitas produk Industri Pengecoran

untuk teknologi analisa material berupa Simultaneus measuring Optical

Emmision Spectrometer (Bench Top CCD).

Bantuan Mesin atau Peralatan untuk Mendukung Penelitian dan Pengujian

Produk SNI Wajib di BBLM untuk penguasaan teknologi technical

measuring berupa Automatic 3D Coordinate Measuring Machine

Application,

Bantuan Mesin atau Peralatan untuk Mendukung Penelitian dan Pengujian

Produk SNI Wajib di BBLM untuk perlakuan bahan dan sampel uji sesuai

standar lab uji internasional berupa Flammable Safety Cabinet,

Acid/Corrsive Safety cabinet, dan Phenotic Resin Worktop Fume Hood.

d. Indikator Terlaksananya Promosi dan Kerjasama Industri Permesinan dan Alat

Mesin Pertanian dengan target sebanyak 7 Promosi dan terealisasi sebanyak 3

Promosi atau tercapai sebesar 42.8 persen. Pada tahun 2019 dilaksanakan

Fasilitasi 3 (tiga) pameran yaitu:

Pameran Boiler Expo 2019

Pameran Powermax 2019

Pameran Smart Agri 2019

e. Indikator Terbentuknya Pusat Pengembangan Teknologi Industri Mesin

Perkakas dan Industri Alat Kesehatan (PPTI MP-AK) untuk Pembangunan dan

Page 50: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

43

Kelembagaan, dengan target sebesar 1 Pusat Pengembangan. Di tahun 2019

telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu :

Direktorat IPAMP berfokus untuk menyelesaikan status BUMN gedung

PPTI MP-AK dan telah berhasil dilakukan serah terima kepada Fakultas

Teknik ITB.

Direktorat IPAMP berusaha melengkapi kekurangan fasilitas operasional

pada tahun 2019, dengan menganggarkan untuk pengadaan lift sebesar

Rp. 1.7 Millar pada gedung PPTI MP-AK di komplek ITB Bandung, namun

masih belum dapat terealisasi karena blokir anggaran oleh DJA.

Direktorat IPAMP juga memfasilitasi kerjasama pemberian bantuan di

bidang permesinan oleh Pemerintah Korea kepada PPTI dan masih dalam

proses berjalan dan berlanjut untuk tahun 2020.

f. Indikator Terbentuknya dan Berkembangnya Alsintan Center di luar Pulau

Jawa (Sumbar, Kalbar, Selsel, NTB, NTT, dan Kaltim) (Pembangunan dan

Kelembagaan) dengan target ditahun 2019 sebesar 6 Lokasi dan terealisasi

sebanyak 1 lokasi, yaitu Kalimantan Barat. Untuk tahun 2019, karena

keterbatasan anggaran sehingga tidak dilakukan pembentukan Alsintan

Center baru, tetapi telah dilakukan rapat dan koordiansi dalam upaya

mamanfaatkan alsintan center sebagai penyedia jasa reparasi alat mesin

pertanian di daerah khususnya wilayah Kalimantan Barat.

Capaian RPJMAN selama 5 tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2019 dapat

dilihat pada tabel 3.13 dibawah ini.

Dengan realisasi Anggaran sebesar 89.12% dari rencana diperoleh Realisasi Fisik

Program sebesar 106,7%, Capaian Perjanjian Kinerja pada prespektif bisnis

internal hingga 167% dan Capaian RPJMN yang hampir semua terpenuhi atau

bahkan lebih, menunjukkan pelaksanaan program tahun 2019 cukup berjalan

efektif, dengan efisiensi anggaran lebih dari 10%.

Page 51: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

44

Tabel 3.13 Tabel Capaian RPJMN selama 5 tahun (2015-2019)

No INDIKATOR SATUAN

Target dan Capaian Indikator Kinerja Anggaran (2019)

KET 2015 KET 2016 KET 2017 KET 2018 KET 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Akumulasi 5 Tahun

(Rp. Miliar)

T R T R T R T R T R T R

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Alat Transportasi, Mesin, Elektronika dan Alat Pertahanan

Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Sasaran : Meningkatnya daya saing Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

1 Terlaksananya Standarisasi Bidang Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Standar 15 10 15 20 15 9 15 18 15 7 75 64 3.082 1. RSNI telah konsensus 10 judul; 2. RSKKNI telah pra-konsensus 5 judul

10 RSKKNI dan 10 RSNI telah selesai dirumuskan

8 RSNI dan 1 Draft SNI Wajib, SKKNI tidak dianggarkan

Indikator Terlaksananya standarisasi bidang Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan target 15 standar dan realisasi sebanyak 18 Standar atau tercapai sebanyak 120 persen yaitu 8 RSNI, 8 KKNI, dan 2 Draft SNI Wajib

Indikator Terlaksananya standarisasi bidang Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan target 15 standar dan realisasi sebanyak 7 Standar yaitu 5 RSNI, dan 2 SKKNI

2 Meningkatnya Kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Orang 240 360 240 290 300 400 320 445 340 500 1,440 1,995 4.000 18 pelatihan 13 pelatihan non sertifikasi (240 orang) dan 2 Pelatihan umum (50 orang)

16 Pelatihan sertifikasi (300 orang) dan 4 non sertifikasi (100 orang)

Indikator Meningkatnya kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan target tahun 2018 sebanyak 320 Orang dan terealisasi sebanyak 445 Orang atau tercapai sebesar 139,06 persen.

Indikator Meningkatnya kompetensi SDM Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan target tahun 2019 sebanyak 340 Orang dan terealisasi sebanyak 500 Orang bentuk pelatihan (20 Pelatihan) dan Bimbingan Teknis 40 orang (2 Bimtek).

3 Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Unit 5 5 5 3 5 2 5 2 5 4 25 16 6.332 18 kegiatan (termasuk 2 prototype) Makassar, NTB, NTT, Sukabumi, Bandung, Ceper

Pengadaan Peralatan Industri Manufaktur untuk TKDN ILMATE (Machining Center), Pemberian bantuan mesin/peralatan untuk balai besar industri hasil perkebunan (BBIHP) di Sulawesi Selatan (Manual Isokinetic Source Sampling Methode 5) dan Pemberian Bantuan Peralatan Alat Mesin Pertanian di Kabupaten Cilacap (Hand Tractor)

Adanya alokasi anggaran untuk mempercepat kegiatan operasional PPTI yaitu penyusnan roadmap Industri Mesin Perkakas dan Penyusnan Roadmap Industri Alat Kesehatan

Indikator Meningkatnya Kemampuan Teknologi Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan target 5 Unit dan terealisasi sebanyak 2 Unit atau tercapai sebesar 40 persen yaitu : 1) Selama tahun 2018 Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian berfokus menyelesaikan status BMN gedung PPTI agar segera dapat diserahterimakan kepada Kemenristekdikti ataupun langsung kepada pihak ITB, dan 2) memberikan bantuan mesin peralatan kepada Manufacturing Center Universitas Indonesia untuk mendukung pengembangan teknologi pengecoran logam.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan teknologi IPAMP, maka dilakukan pemberian bantuan kepada: 1. Bantuan Mesin/ Peralatan untuk Polman Ceper, untuk mendukung peningkatan kualitas produk Industri Pengecoran untuk teknologi pembentukan dan machining berupa mesin NC Gear Hobbing 2. Bantuan Mesin/ Peralatan untuk Polman Ceper, untuk untuk teknologi analisa material berupa Simultaneus measuring Optical Emmision Spectrometer (Bench Top CCD). 3. Bantuan Mesin atau Peralatan untuk Mendukung Penelitian dan Pengujian Produk SNI Wajib di BBLM untuk penguasaan teknologi technical measuring berupa Automatic 3D Coordinate Measuring Machine Application, 4. Bantuan Mesin atau Peralatan untuk Mendukung Penelitian dan Pengujian Produk SNI Wajib di BBLM untuk perlakuan bahan dan sampel uji sesuai standar lab uji internasional berupa Flammable Safety Cabinet, Acid/Corrsive Safety cabinet, dan Phenotic Resin Worktop Fume Hood.

Page 52: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

45

No INDIKATOR SATUAN

Target dan Capaian Indikator Kinerja Anggaran (2019)

KET 2015 KET 2016 KET 2017 KET 2018 KET 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Akumulasi 5 Tahun

(Rp. Miliar)

T R T R T R T R T R T R

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Alat Transportasi, Mesin, Elektronika dan Alat Pertahanan

Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Sasaran : Meningkatnya daya saing Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

4 Terlaksananya Promosi dan Kerjasama Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian

Promosi 7 9 7 8 7 9 7 2 7 3 35 31 1.137 2 Pameran luar negeri (China, Taiwan) dan 3 Pameran dalam negeri (Temanggung, Serpong, Jakarta)

4 Pameran dalam negeri dan 4 pameran luar negeri

Fasilitasi 8 pameran dalam negeri dan 1 temu Bisnis

1. Pameran 2nd powermax 2018 (Technologies, Manufacturing, automation, solutions, equipment & supporting industries )

2. Pameran power and technology (PORTECH 2018)

Telah dilakukan fasilitasi promosi dan kerjasama industri di bawah binaan IPAMP melalui kegiatan: 1. Pameran Boiler Expo 2019 2. Pameran Powermax 2019 3. Pameran Smart Agri 2019

5 Terbentuknya Pusat Pengembangan Teknologi Industri Mesin Perkakas dan Industri Alat Kesehatan (Pembangunan dan Kelembagaan)

Pusat Pengembangan

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 5 3 4,299 - Lanjutan Pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Mesin Perkakas dan Industri Alat Kesehatan (Mechanical dan Electrical); - Fasilitasi bantuan mesin/peralatan untuk PPTI.

pemasangan mechanical dan electrical gedung senilai 3.43 M

Pengadaan Lift tidak dapat terwujud karena waktu pelaksanaan yang terlalu pendek dan kesulitan memperoleh izin K3L dari ITB

Indikator terbentuknya pusat pengembangan teknologi industry mesin perkakas dan industry alat kesehatan (pembangunan dan kelembagaan) dengan target sebesar 1 pusat pengembangan di tahun 2018 Direktorat IPAMP berfokus untuk menyelesaikan status BUMN Gedung pusat pengembangan teknologi industry mesin perkakas dan industry alat kesehatan dengan melaksanakan inspeksi gedung pusat pengembangan teknologi dan industry mesin perkakas dan alat kesehatan (PPTI MP-AK) di komplek ITB Bandung.

1. Direktorat IPAMP berfokus untuk menyelesaikan status BUMN gedung PPTI MP-AK dan telah berhasil dilakukan serah terima kepada Fakultas Teknik ITB.

2. Direktorat IPAMP berusaha melengkapi kekurangan fasilitas operasional pada tahun 2019, dengan menganggarkan untuk pengadaan lift sebesar Rp. 1.7 Millar pada gedung PPTI MP-AK di komplek ITB Bandung, namun masih belum dapat terealisasi karena blokir anggaran oleh DJA.

3. Direktorat IPAMP juga memfasilitasi kerjasama pemberian bantuan di bidang permesinan oleh Pemerintah Korea kepada PPTI dan masih dalam proses berjalan dan berlanjut untuk tahun 2020.

6 Terbentuknya dan berkembangnya Alsintan Center di luar Pulau Jawa (Sumbar, Kalbar, Sulsel, NTB,NTT, dan Kaltim) (Pembangunan dan Kelembagaan)

Lokasi 6 6 6 2 6 2 6 1 6 1 30 12 0.200 - Bantuan Alat di Alsintan Center Kalbar; - Pembentukan dan Kelembagaan Alsintan Center Makassar; - Penjajakan dalam rangka Alsintan Center di NTB, NTT dan Kaltim; - Koordinasi dan Pengembangan Alsintan Center Sumbar

- Bantuan Peralatan di Alsintan center si Sulawesi Selatan dan Pelatihan di Kalimantan Barat

Keterbatasan Anggaran dan masih terkendala dalam kelembagaan Alsintan Center di daerah. Dialksanakan 2 Workshop untuk mendukung pengembangannya.

Indikator terbentuknya dan berkembangnya alsintan center di luar pulau jawa (sumbar, kalbar, Sulawesi selatan, NTB, NTT dan Kaltim) (pembangunan dan kelembagaan) dengan target ditahun 2018 sebesar 6 lokasi dan terealisasi sebanyak 1 lokasi, yaitu Kalimantan barat.

Untuk tahun 2019, karena keterbatasan anggaran sehingga tidak dilakukan pembentukan Alsintan Center baru, tetapi telah dilakukan rapat dan koordiansi dalam upaya mamanfaatkan alsintan center sebagai penyedia jasa reparasi alat mesin pertanian di daerah.

Page 53: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

46

3.4. Kondisi Industri Terhadap Perekonomian Nasional

Tabel 3.14 Kinerja Industri Pengolahan Tahun 2019

Kode KBLI

Jenis Industri

Pertumbuhan Indeks Produksi IBS (%) (c-to-c)

Pertumbuhan PDB

(%) (c-to-c) ***

Kontribusi thd PDB

Industri Pengolah

an (%)

Nilai Investasi Neraca

Perdagangan (Juta

US$)

PMA (Ribu US$)

PMDN (Juta Rp.)

10 Industri Makanan 3.92 7.33 30.70 1,165,051.49 33,265,280.77 17,093.08 11 Industri Minuman 17.11 19.09 1.77 86,403.70 2,088,338.66 -205.74

12 Industri Pengolahan Tembakau

-6.23 3.36 4.52 20,743.07 1,248,895.89 541.59

13 Industri Tekstil 3.58 4.97 1.59 167,830.43 1,209,796.35 -2,870.36 14 Industri Pakaian Jadi 18.51 19.48 4.82 71,058.00 102,798.34 7,384.89

15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

-5.69 -0.99 1.36 188,339.96 77,368.44 3,320.61

16

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

-10.33 -4.55 2.57 94,987.56 1,585,613.42 3,164.85

17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas

5.49 7.13 3.12 423,995.04 2,625,252.32 4,095.54

18 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

19.58 23.37 0.40 18,742.08 240,725.11 -139.65

19 Industri Batubara dan Pengilangan Migas

-1.10 10.79 175,335.33 133,151.99 -113.14

20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia

6.02 8.20 5.90 1,167,854.94 6,024,422.77 -8,859.15

21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional

5.57 9.03 2.63 142,902.30 3,326,548.04 -789.28

22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

-14.71 -5.52 2.82 291,559.20 3,069,096.40 2,789.24

23 Industri Barang Galian Bukan Logam

-7.45 -1.03 2.99 474,974.13 3,572,892.11 -690.79

24 Industri Logam Dasar 1.98 2.83 3.72 3,487,906.91 6,768,922.73 -12.71

25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya

-18.49 -2.84 3.82 70,822.48 1,414,076.17 -4,717.29

26 Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik

-10.99 -2.06 2.28 334,613.80 373,874.76 -10,667.45

27 Industri Peralatan Listrik 5.30 7.41 2.41 26,761.07 483,867.70 -3,244.48

28 Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl

-8.38 -4.13 1.51 138,462.50 294,091.09 -19,318.68

29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer

-9.05 -6.23 4.73 540,094.38 353,589.33 -632.59

30 Industri Alat Angkutan Lainnya

-4.59 0.22 3.55 213,952.55 2,250,655.28 -99.93

31 Industri Furnitur 6.63 8.35 1.26 111,913.57 615,787.39 1,379.24

32 Industri Pengolahan Lainnya

6.42 7.74 0.64 127,121.09 1,385,631.33 1,750.83

33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan

-11.57 -10.94 0.10 13,347.60 362,327.10

Industri Pengolahan 3.80 100.00 9,554,773.18 72,873,003.48 -22,952.84 Industri Pengolahan Non Migas 5.67 4.34 89.21 9,379,437.85 72,739,851.50 -10,841.35

Sumber: BPS dan BKPM, diolah Pusdatin Kemenperin Catatan: Pada Statistik Ekspor dan Impor,SEBAGIAN KBLI 19 ada yang digolongkan sebagai "Non Migas" yaitu Produk Batubara Pada PDB, yang didefinisikan sebagai Migas adalah SELURUH KBLI 19

Page 54: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

47

Berdasarkan Tabel 3.14 Kinerja Industri Pengolahan Tahun 2019 diatas

menunjukan kondisi industri terhadap perkonomian nasional. Dimana pembinaan

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian merupakan sebagian

besar terdapat dalam KBLI 27 Peralatan Listrik, KBLI 28 Industri Mesin dan

Perlengkapan ytdl dan KBLI 33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan

Peralatan.

Kondisi Industri Peralatan Listrik cukup baik dengan Indeks Produksi positif

5.3, pertumbuhan Industri mencapai 7.41%, Kontribusi sektor sebesar 2.41%

terhadap PDB nasional, Investasi PMA mencapai USD 26,7 Ribu dan PMDN Rp.

483,8 Milyar akan tetapi Neraca Perdagangan masih negatif sebesar USD 3,2

Milyar. Kondis tersebut mencerminkan pasar dalam negeri masih dikuasai oleh

impor dan peran indsutri peralatan lsitrik perlu ditingkatkan daya saingnya.

Kondisi Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL pada tahun 2019 cukup

terpuruk dengan Indeks Produksi negatif 8.38, pertumbuhan Industri negatif

4.13%, Kontribusi sektor sebesar 1.51% terhadap PDB nasional, Investasi PMA

mencapai USD 138,4 Ribu dan PMDN Rp. 294,0 Miliar akan tetapi Neraca

Perdagangan masih negatif sebesar USD 19,3 Miliar. Kondisi tersebut

mencerminkan pasar dalam negeri masih dikuasai oleh impor dan peran indsutri

merasin dan perlengkapan YTDL perlu ditingkatkan daya saingnya. Invetasi baru

di sektor Industri lainnya yang tumbuh pesat seperti Industri Makanan, Industri

Kimia dan sektor lainnya belum mendukung perkembangan Industri permesinan

dalam negeri. Karena Barang Modal nya sebagian besar dari Impor karena terikat

kontrak dengan EPC perusahaan. Perlu terobosan kebijakan yang tegas untuk

mengantisipasi permaslahan tersebut kedepannya.

Kondisi Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan juga kurang

bagus dengan Indeks Produksi negatif 11.57, pertumbuhan Industri mencapai

negatif 10.94%, Kontribusi sektor masih belum signifikan sebesar 0.10%

terhadap PDB nasional, Investasi PMA mencapai USD 13,3 Ribu dan PMDN Rp.

362,8 Milyar. Sektor Jasa secara umum walapun negatif akan tetapi semakin

tumbuh harus menjadi peluang kedepan bagi industri jasa dalam negeri.

Page 55: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

48

Bab IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Ditinjau dari aspek pencapaian kinerja yang diamanahkan dalam rencana

strategis, rencana kerja, dan kinerja sasaran sebagaimana ditetapkan dalam

dokumen penetapan kinerja Direktorat IPAMP Tahun 2019, maka secara garis

besar Direktorat IPAMP telah berhasil melaksanakan tugas pokok, fungsi dan

misi yang diemban. Hal tersebut tercermin dari keberhasilan pencapaian sasaran

strategis dan kinerja lainnya sebagaimana diuraikan dalam BAB III, yang

merupakan dampak dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat IPAMP.

a. Sasaran-sasaran strategis perspektif pemangku kepentingan sebagaimana

ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2019 maupun secara

periode tahun 2015-2019 telah berhasil dicapai Direktorat IPAMP dengan

nilai rata-rata capaian fisik sebesar 60 persen dan capaian keuangan sebesar

94.98 persen pada tahun 2019 dan diatas 80% untuk periode tahun 2015-

2019. Capaian fisik belum sesuai yang diharapkan karena Indikator Kinerja

pembentuk Tujuan dan Sasaran Stategis sebagian besar merupakan faktor

eksternal dari Direktorat IPAMP seperti laju pertumbuhan dan kontribusi

terhadap PDB

b. Demikian juga untuk Sasaran strategis perspektif proses bisnis internal

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2019

maupun secara periode tahun 2015-2019 juga telah berhasil dicapai

Direktorat IPAMP dengan nilai rata-rata capaian fisik sebesar 122 persen dan

capaian keuangan sebesar 89.69 persen.

4.2 Permasalahan dan Kendala

Pada tahun 2019 industri barang modal dalam negeri terus didorong untuk

berkembang, sehingga mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tantangan

dan hambatan yang dihadapi oleh industri barang modal dalam negeri antara

lain:

a. Kebijakan Iklim Usaha

Tarif bea masuk industri hulu, industri menengah dan industri hilir belum

harmonis;

Page 56: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

49

Pengenaan PPN dan PPh terhadap pembelian bahan baku dan komponen

kepada produsen/pemanufaktur produk mesin/peralatan energi di dalam

negeri;

Kebijakan pelarangan ekspor batubara dalam raw material berdampak pada

pertumbuhan industri alat berat yang negatif karena Cina mulai mengurangi

impor batu bara dari Indonesia, sehingga industri pertambangan juga mulai

lesu, berdampak kepada industri alat berat.

Biaya Produksi dalam negeri cukup tinggi sehingga harga produk belum bisa

kompetitif dengan produk permesinan dari Impor, diduga juga karena unfair

trade dari Cina.

b. SDM

Keterbatasan kompetensi SDM dalam negeri dalam proses produksi untuk

produk dengan tingkat ketelitian tinggi;

c. Teknologi

Penguasaan teknologi yang relatif terbatas, khususnya untuk

mesin/peralatan dengan tingkat teknologi medium-advance;

Rancang bangun/disain, fabrikasi, manufaktur dan standardisasi masih

mengacu kepada principal pemegang merk;

d. Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku, (ketergantungan pada bahan baku impor dan

material baja paduan dan aluminium paduan masih terbatas);

e. Pasar

Rendahnya daya saing produk dalam negeri dengan produk impor;

Lemahnya penerapan P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam

Negeri) dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dalam pengadaan

barang/jasa pemerintah;

Kurangnya upaya penetrasi pasar dalam rangka peningkatan ekspor

nasional.

4.3 Rekomendasi dan Tindak Lanjut

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian sebagai unit kerja pada

Kementerian Perindustrian, yang bertanggung jawab pada pengembangan

industri barang modal dalam negeri, terus mengupayakan dukungan bagi

Page 57: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

50

industri barang modal dalam negeri. Sebagai evaluasi perkembangan industri

barang modal dalam negeri pada tahun 2019, Direktorat Industri Permesinan

dan Alat Mesin Pertanian telah merumuskan usulan kebijakan sebagai

rekomendasi untuk perbaikan kinerja:

a. Kebijakan Iklim Usaha

Harmonisasi tarif bea masuk industri mesin/peralatan energi mulai dari

industri hulu, menengah dan hilir;

Berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam rangka menekan biaya

produksi agar industri dalam negeri lebih kompetitif

Berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam rangka mengamankan

pasar dalam negeri melalui kebijakan anti dumping atau safeguard untuk

industri2 yang injury karena dampak FTA.

b. SDM

Peningkatan kompetensi SDM industri melalui pelatihan sertifikasi atau non

sertifikasi;

Turut aktif melibatkan industri untuk aktif dalam kegiatan link and match

antara industri dan SMK;

c. Teknologi

Perlu adanya kerjasama dengan lembaga riset/pendidikan terkait

peningkatan kemampuan teknologi, termasuk upaya transfer teknologi dari

Negara industri maju;

Mendorong transfer teknologi dari principal kepada lokal agar mampu

mandiri dalam rancang bangun/disain, fabrikasi, dan manufaktur melalui

kebijakan yang bersifat insentif ataupun mandatory;

Memberdayakan Pusat Pengembagan Teknologi Mesin Perkakas dan Alat

Kesehatan (PPTI MP-AK) di ITB dengan maksimal melalui program-program

yang sesuai dengan peta jalan pengembangan industri.

d. Bahan Baku

Mengupayakan ketersediaan bahan baku sesuai spesifikasi kebutuhan

industri permesinan, dengan cara membuat rekomendasi kebijakan serta

melakukan temu bisnis untuk mendorong investasi bahan baku untuk

kebutuhan dalam negeri;

Page 58: Kementerian Perindustrianilmate.kemenperin.go.id/document/1589336616-9. LAKIP_Dit... · 2020. 5. 13. · 1.2 Peran Strategis Direktorat IPAMP ... 2 1.3 Struktur Organisasi Direktorat

51

e. Pasar

Melakukan upaya peningkatan daya saing produk dalam negeri dengan

penerapan dan pengawasan SNI (termasuk meningkatkan kemampuan

fasilitas lab. Pengujian produk industri permesinan dan alat mesin

pertanian).

Mendorong P3DN dan TKDN untuk dilaksanakan pada setiap pengadaan

barang/jasa pemerintah.

Melakukan penetrasi pasar dengan cara berpartisipasi aktif pada kegiatan

promosi/pameran/temu bisnis dalam rangka memperluas pasar ekspor.

Koordinasi dengan Pusat P3DN Kementerian Perindustrian terkait

pelaksanaan program verifikasi capaian TKDN pembangkit listrik

Berkoordinasi dengan surveyor independen dalam rangka evaluasi

pelaksanaan TKDN di bidang ketenagalistrikan.

Berkoordinasi dengan Pokja P3DN di Kemenko Perekonomian untuk mencari

solusi atas implementasi P3DN dan Pengawasan di semua pengadaan yang

menggunakan APBN/APBD

Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan P3DN

pada instansi/lembaga/pemerintah/BUMN/Pemda dan stakeholder lainnya

baik berupa Focus Group Disscusion (FGD), Workshop maupun sosialisasi.