KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • •...

5
demonstrasi. c. Rentang nilai dari semua proses asesrnen antara 2.00 - 4.00 atau C - A. d. Dalam mengkonversi nilai masing-masing mata kuliah disesuaikan dengan cakupan capaian pembelajaran peserta, misalnya : 1) Cakupan ~ 85% =;::: 3.70 =A 2) Cakupan ~ 80 - < 85 = ~ 3.30 - < 3.70 = A- 3) Cakupan ~ 75 - < 80 = ~ 3.00 - < 3.30 = B+ 4) Cakupan ;::: 70 - < 75 = ~ 2.70 - < 3.00 = B 5) Cakupan ;::: 65 - < 70 =;::: 2.30 - < 2.70 = 8- 6) Cakupan ~ 60 - < 65 = ~ 2.00 - < 2.30 = C+ 7) Cakupan ~ 55 - < 60 = 2.00 = c Menindaklanjuti Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 113/M/KPT/2017 Tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Penyelenggaraan pembelajaran pada Program Percepatan Pendidikan melalui RPL menggunakan kurikulum Pendidikan Tinggi yang dikembangkan dan ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi (PT) dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan, intelektual, akhlak mulia dan keterampilan. 2. Pelaporan mahasiswa Program Percepatan Pendidikan melalui RPL, dilakukan melalui feeder PD-Dikti dengan menggunakan data jenis masuk RPL. Pelaporan data mahasiswa selesai 100% paling lambat sebelum perkuliahan semester 2 (dua) dimulai (petunjuk penginputan data mahasiswa RPL dapat didownload di laman https://forlap.ristekdikti.go.id/). 3. Pengakuan capaian pembelajaran melalui asesmen dan rekognisi sebagai kualifikasi keberhasilan mahasiswa menempuh suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf B (setara dengan angka 3, berkategori baik) dan C (setara dengan angka 2, berkategori cukup). Untuk memberikan ruang bagi peserta yang memperoleh hasil asesmen berkategori sangat baik dinyatakan dengan huruf A (setara dengan angka 4). 4. Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu dilakukan kuantifikasi hasil asesmen RPL mahasiswa Program Percepatan Pendidikan melalui RPL, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bentuk nilai, tergantung dari masing-masing institusi dengan bentuk nilai absolut b. Nilai yang diperoleh masing-masing peserta merupakan kewenangan dari asesor dan expert judgment dalam mengkonversi portofolio, tes lisan, tes tulisan dan Yth. Daftar Terlampir di Tempat Ketentuan Penyelenggaraan Pendidikan Program Percepatan JPM/01 ke 03 melalui RPL Jakarta, 1; Desember 2017 DP.01.01/1/ 0738~ /2017 Nomor Lampiran Periha I KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN II' SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7302 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS

Transcript of KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • •...

Page 1: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • • …bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/01/... · ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

demonstrasi. c. Rentang nilai dari semua proses asesrnen antara 2.00 - 4.00 atau C - A. d. Dalam mengkonversi nilai masing-masing mata kuliah disesuaikan dengan

cakupan capaian pembelajaran peserta, misalnya : 1) Cakupan ~ 85% =;::: 3.70 =A 2) Cakupan ~ 80 - < 85 = ~ 3.30 - < 3.70 = A- 3) Cakupan ~ 75 - < 80 = ~ 3.00 - < 3.30 = B+ 4) Cakupan ;::: 70 - < 75 = ~ 2.70 - < 3.00 = B 5) Cakupan ;::: 65 - < 70 =;::: 2.30 - < 2.70 = 8- 6) Cakupan ~ 60 - < 65 = ~ 2.00 - < 2.30 = C+ 7) Cakupan ~ 55 - < 60 = 2.00 = c

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 113/M/KPT/2017 Tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan pembelajaran pada Program Percepatan Pendidikan melalui RPL menggunakan kurikulum Pendidikan Tinggi yang dikembangkan dan ditetapkan oleh setiap Perguruan Tinggi (PT) dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan, intelektual, akhlak mulia dan keterampilan.

2. Pelaporan mahasiswa Program Percepatan Pendidikan melalui RPL, dilakukan melalui feeder PD-Dikti dengan menggunakan data jenis masuk RPL. Pelaporan data mahasiswa selesai 100% paling lambat sebelum perkuliahan semester 2 (dua) dimulai (petunjuk penginputan data mahasiswa RPL dapat didownload di laman https://forlap.ristekdikti.go.id/).

3. Pengakuan capaian pembelajaran melalui asesmen dan rekognisi sebagai kualifikasi keberhasilan mahasiswa menempuh suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf B (setara dengan angka 3, berkategori baik) dan C (setara dengan angka 2, berkategori cukup). Untuk memberikan ruang bagi peserta yang memperoleh hasil asesmen berkategori sangat baik dinyatakan dengan huruf A (setara dengan angka 4).

4. Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu dilakukan kuantifikasi hasil asesmen RPL mahasiswa Program Percepatan Pendidikan melalui RPL, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bentuk nilai, tergantung dari masing-masing institusi dengan bentuk nilai absolut b. Nilai yang diperoleh masing-masing peserta merupakan kewenangan dari asesor

dan expert judgment dalam mengkonversi portofolio, tes lisan, tes tulisan dan

Yth. Daftar Terlampir di

Tempat

Ketentuan Penyelenggaraan Pendidikan Program Percepatan JPM/01 ke 03 melalui RPL

Jakarta, 1; Desember 2017 DP.01.01/1/ 0738~ /2017 Nomor Lampiran Peri ha I

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • • SADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN II' SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7302 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman www.bppsdmk.depkes.go.id GERMAS

Page 2: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • • …bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/01/... · ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

Tembusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan, sebagai laporan

5. Pemberian nilai harus dengan dasar justifikasi yang valid, shahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil asesmen memuat jumlah sks yang diakui, mata kuliah yang dibebaskan beserta nilai absolutnya dan mata kuliah yang harus diambil, yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

6. Setelah masa pembelajaran selesai, PT penyelenggara wajib mencantumkan transkrip yang mencantumkan nilai seluruh mata kuliah dengan paling sedikit 108 (seratus delapan) sks.

7. PT penyelenggara harus memiliki pedoman yang ditetapkan oleh pimpinan PT dalam pengelolaan Program Percepatan Pendidikan melalui RPL.

Demikian agar dapat dilaksanakan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Page 3: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • • …bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/01/... · ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh 2. Rektor Universitas U'budiyah Banda Aceh 3. Direktur Akademi Kebidanan Harapan lbu Langsa Aceh 4. Direktur Akademi Kebidanan Munawarrah Bireuen Aceh 5. Direktur Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh 6. Direktur Poltekkes Kemenkes Medan 7. Direktur Akademi Keperawatan Helvetia Medan 8. Ketua STIKES Imelda Medan 9. Ketua STIKES RS Haji Medan 10. Rektor Universitas Sari Mutiara Medan 11. Direktur Akademi Kebidanan Deli Husada Deli Tua 12. Direktur Akademi Kebidanan Helvetia Medan 13. Direktur Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan 14. Ketua STIKES Santa Elisabeth Medan 15. Rektor lnstitut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam 16. Rektor lnstitut Kesehatan Helvetia Medan 17. Direktur Poltekkes Kemenkes Padang 18. Ketua STIKES Mercubaktijaya Padang 19. Ketua STIKES Perintis Padang 20. Ketua STIKES YARSI Sumbar 21. Ketua STIKES Syedza Saintika Sumbar 22. Ketua STIKES YPAK Padang Sumbar 23. Ketua STIKES Fort de Kock Bukittinggi 24. Direktur Akademi Kebidanan Alifah Padang 25. Direktur Akademi Kebidanan Sumbar Lubuk Alung 26. Rektor Universitas Baiturrahmah Padang 27. Direktur Poltekkes Kemenkes Riau 28. Ketua STIKES Hang Tuah Pekanbaru 29. Direktur Akademi Kebidanan lndragiri Hulu 30. Direktur Akademi Kebidanan Sempena Negeri Pekanbaru 31. Direktur Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru 32. Ketua STIFAR Riau 33. Direktur Poltekkes Kemenkes Jambi 34. Direktur Akademi Kebidanan Amanah Muara Bungo Jambi 35. Ketua STIKES Baiturrahim Jambi 36. Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang 37. Ketua STIKES Muhammadiyah Palembang 38. Direktur Akademi Keperawatan Kesdam II Sriwijaya Palembang 39. Direktur Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang 40. Ketua STIK Bina Husada Palembang 41. Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu 42. Direktur Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu 43. Direktur Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang 44. Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung 45. Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta I 46. Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta II 47. Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta Ill 48. Rektor Universitas Esa Unggul Jakarta

Lampiran surat Nomor: DP/01.0111/ 073'24 /2017

Page 4: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • • …bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/01/... · ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

49. Ketua STIKES Pertamedika Jakarta 50. Ketua Akademi Keperawatan Manggala Husada Jakarta 51. Ketua Akademi Keperawatan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 52. Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta 53. Ketua Akademi Farmasi Hang Tuah Jakarta 54. Direktur Poltekkes Kemenkes Banten 55. Ketua STIKES Falatehan Serang 56. Direktur Poltekkes Kemenkes Bandung 57. Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 58. Direktur Poltekes TNI AU Ciumbuleuit 59. Ketua STIKES Sukabumi 60. Ketua SekolahTinggi llmu Keperawatan PPNI Jawa Barat 61. Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Bandung 62. Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang 63. Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang 64. Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta 65. Ketua STIKES Nasional Surakarta 66. Direktur Akademi Farmasi Nusaputera 67. Direktur Politeknik Harapan Bersama 68. Rektor Universitas Setia Budi Surakarta 69. Ketua STIFAR Yayasan Pharmasi Semarang 70. Direktur Politeknik Banjarnegara 71. Direktur Akademi PIKES Citra Medika Surakarta 72. Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 73. Direktur Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta 74. Ketua STIKES Panti Rapih Yogyakarta 75. Ketua STIKES Bethesda Yakkum 76. Direktur Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta 77. Rektor Universitas Aisyiyah Yogyakarta 78. Direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta 79. Direktur Poltekkes Kemenkes Surabaya 80. Direktur Poltekkes Kemenkes Malang 81. Direktur Poltekkes RS Dr. Soepraoen Kesdam V Malang 82. Direktur Akademi Keperawatan Panti Waluya Malang 83. Direktur Akademi Keperawatan Pamenang Kediri 84. Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum 85. Rektor Universitas NU Surabaya 86. Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo 87. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang 88. Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar 89. Ketua STIKES Bali 90. Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram 91. Ketua STIKES Qamarul Huda Lombok Tengah 92. Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang 93. Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak 94. Direktur Akademi Keperawatan Dharma lnsan Pontianak 95. Ketua STIKES Muhammadiyah Pontianak 96. Direktur Akademi Kebidanan Aisyiyah Pontianak 97. Direktur Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak 98. Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim

Page 5: KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA • • …bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/01/... · ditetapkan dalam Surat Keputusan Pimpinan Perguruan Tinggi (PT).

99. Direktur Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda 100. Direktur Akademi Farmasi Samarinda 101. Direktur Poltekkes Kemenkes Palangkaraya 102. Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin 103. Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin 104. Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar 105. Direktur Poltekkes Kemenkes Palu 106. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari 107. Direktur Akademi Kebidanan Pelita lbu Kendari 108. Direktur Poltekkes Kemenkes Manado 109. Direktur Poltekkes Kemenkes Gorontalo 110. Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku 111. Direktur Poltekkes Kemenkes Jayapura