Kembali Ke Permainan Tempo Doeloe

download Kembali Ke Permainan Tempo Doeloe

If you can't read please download the document

Transcript of Kembali Ke Permainan Tempo Doeloe

KEMBALI KE PERMAINANTEMPO

DOELOE

Dan KERAJINAN TANGANDAFTAR ISI 1. Prakata 2. BAB I. Permainan Tempo doeloe di Sekolah A. Pendahuluan 1. Permainan Petak Umpet 2. Kucing-Kucingan 3. Galasin 4. Taplak Gunung 5. Loncat Tinggi 6. Engrang 7. Ontrek 8. Yoyo 9. Bakaran 3. BAB II. Permainan Tempo Doeloe , yang di mainkan di luar Sekolah B. Pendahuluan 1. Gangsing 2. Yoyo 3. Anggaran 4. Beubeuletokan 5. Dampu 6. Pande 7. Taplak Gunung 8. Karet Gelang a. Yeye b. Cutik c. Kobak 9. Gundu/Klereng.

1

Prakata. Permainan anak-anak tempo doeloe , adalah permainan Tradisional sebagai Aset Budaya Bangsa yang harus di lestarikan dan di kembangkan seiring kemajuan zaman. Karena permainan tradisional tempo doeloe adalah sebuah mata pelajaran Olah Raga yang bisa meningkatkan kesehatan jasmani bagi pelakunya. Maka banyak yang mengatakan permainan yang mengasyikan tempo doeloe itu telah hilang di kubur zaman . Kata siapa? Saya kira bukan hilang, mungkin kita saja yang telah melupakannya. Atau memang lupa cara-cara memainkannya. Karena sudah terlalu lama kita terlena dengan permainan modern yang datang dari luar. Permainan yang di kirim dari luar , seperti SEGA, PLAY STATION, BANDO, GAME atau INTERNET sebenarnya , hanya menggangu anak-anak kita belajar saja, kadang memang tidak mengenal waktu, karena permainan itu tidak ada batas waktudan tempatnya. Kadang anak-anak kita sering bolos sekolah , atau dari rumah pura-pura mau ikut Lest Privat di rumah gurunya, padahal mereka sudah kecanduan permainan itu. Lihat saja di tempat-tempat permainan Play Station , Game atau Warnet di sekitar tempat kita, banyak anak-anak yang berseragam putih biru dan putih biru telor asin sedang asyik bermain pada saat jam sekolah. Atau anda pernah mendengar ada siswa yang belum melunasi SPP selama 5-6 bulan yang ahirnya di pecat oleh kepala Sekolahnya, karena uangnya di pakai bermain di Warnet atau main Play Station, mereka takut bilang ke orang tuanya akhirnya bunuh diri? Berita seperti itu kita sering dengar atau baca di surat kabar. Tapi, mereka tidak menyadari kalau permainan-permainan modern yang di datangkan dari luar itu justru membunuh cita-cita mereka. Karena asyiknya terlena dengan permainan sehingga malas belajar, malas ngaji dan malas membantu orang tua. Sebenarnya mereka itu adalah butuh hiburan, butuh refresing karena menghadapi pelajaran setip hari yang kian berat. DAN MEMUNSINGKAN Maka dalam kesempatan ini, saya mencoba menyodorkan buku bacaan sebuah permainan Tempo Doeloe, barang kali kalau di pelajari akan meringankan beban pikiran mereka, akan membantu mereka bersantai ria saat pulang sekolah. menyenangkan tidak kalah menariknya sekarang. Nah, saya akan mencoba mengingatkan lagi kepada generasi , yang lahir tahun 1960an, yang pernah memaninkan permainan Tempo Doeloe, di sekolah atau di rumahnya. Atau memperkenalkan permainan Tempo Doleloe kepada generasi yang lahir di atas tahun 1990an, yang sama sekali belum mengenal permainan anak bangsa ini. Karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjungjung tinggi nilai-nilai Sejarah dan Budayanya artinya kita jangan begitu saja melupakan sejarah dan Budaya yang pernah ada di negri yang kita cintai ini. Selamat bermain. Padahala, permainan Tempo Doeloe lebih asyik dan kalau di bandingkan dengan permainan anak-anak

Penulis

BAB. I. PERMAINAN TEMPO DOLELOE A. PENDAHULUAN. Permainan Tradisional, atau permainan Tempo dulu, sekarang kurang di minati oleh anak-anak. Karena anak-anak yang lahir yahun 1990 an, belum tahu sama sekali yang namanya permainan Tempo Doeloe yang namannya Galasin, Anggaran, Bebeletokan , Sumpit, Loncat Tinggi, Petak Umpet, Ontrek dll. Karena merka lahir di zaman Teknologi canggih. Atau Zaman Komputer. Maka mereka lebih menyukai permainan Play Station, Sega atau lebih asyik di Warnet . Karena tidak ada yang mengenalkan kepada mereka permainan Tradisional kita, permainan Tempo dulu yang mengasyikan itu. Maka melalui tulisan ini saya akan mencoba memperkenalkan permainan Tempo Doeloe supaya mereka mencintai budaya bangsanya sendiri. Ada beberapa permainan Tradisional yang pernah di permainkan dahulu, ketika kita masih di sekolah Dasar, yang di bimbing oleh bapak./ Ibu Guru. Saat pelajaran Olah Raga. 1. Petak Umpet 2. Kucing-kucingan 3. Egrang 4. Ontrek 5. Gangsing 6. Bakaran Kemudian permainan tempo doeloe yang di mainkan anak-anak di luar sekolah saat pulang sekolah atau mengisi waktu libur di rumah ialah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ontek/ Gatrik Yoyo Galasin Gangsing Anggaran Beubeuleutokan Taplak Gunung / Ogloy Karet Gekang a. Yeye, b. Cutik, C. Kobak Dampu

10. Pande 11. Bakaran 12. Gundu/klereng 13. Das-Dasan/ Dam-Daman. 1. Permainan Petak Umpet 3

Permainan ini justru guru di kelas kita yang mengajarkan saat pelajaran olahraga di sekolah. Karena bermain Bola tendang, Bulu Tangkis atau Volly Ball pada saat itu sangat jarang, walaupun permainan itu memang sudah ada. Cara bermain petak umpet . Bapak/ ibu Guru membawa murid-murid ke halaman sekolah., menyiapkan tiang sebagai penunggu / penjaga . Lalu mengundi para peserta pemainnya dengan cara menunjuk siapa yang menjadi penjaga Tiang. Salah satu murid biasanya langsung di tunjuk untuk menjadi penjaga tiang, maka yang lainnya bersembunyi, atau ngumpet. Penjaga menunggu tiang, sambil memejamkan mata, menunggu aba-aba dari yang mengumpet/ bersembunyi Setelah terdengar kode dari yang sembunyi, maka penjaga mencari Ke tempat-tempat persembunyian. Apa bila penjaga menemui yang bersembunyi, maka mereka lari ke arah tiang, saling mendahului. Apa bila yang bersembunyi paling dulu menyentuh tiang, maka yang jaga tetap dia, tapi kalau tiang itu di pegang/ sentuh oleh yang jaga, maka yang bersembunyi yang menjaga tiang. Begitu seterusnya. 2. Kucing-Kucingan Permainan ini di lakukan di halaman Sekolah, saat pelajaran Olah Raga di mulai. Para murid di bawa oleh bapak guru/ ibu guru ke halaman sekolah, sebelum permainan di mulai biasanya di lakukan pemanasan terlebih dahulu ialah lari-lari di lapangan halaman sekolah. Lalu mereka di suruh berputer mengelilingi lapangan. Bapak/ ibu guru berdiri di tengah-tengah, memberikan pengrahan atau aturan-aturan dalam permainan Kucing-Kucingan tersebut. Maka di mulailah permainan. Cara bermain : Murid berputer mengelilingi lapangan cara pososi semula , hanya sekarang terdiri dari dua orang, lingkarannya semakin lebar sebab memakai jarak antara barisan satu dengan barisan yang lainnya. Dua orang maju ke depan untuk di undi di tentukan mana sebagai kucing atau sebagai mangsanya. Yang bertindak sebagai kucing mengejar mangsanya, kalau mangsa yang di kejar lalu berhenti di belakang peserta yang lain, maka peserta yang paling belakang dari barisan itu harus lari di kejar ucing itu, biasanya bagi yang rajin lari kearah yang lebih jauh menggocek, atau mengecoh kucing itu, lalu berhenti di belakang pesert lainnya, perta yang di hinggapi mangsa itu lari seperti tadi. Nah, kalau mangsa tersentuh atau kena tertangkap oleh kucingnya, maka permainan bergantian yang tertangkap tadi menjadi kucingnya, begitu seterusnya. 3. Galasin Permainan ini di ikuti oleh 10 orang. Kalau murid dalam kelas berjumlah 30 orang, maka bermainnya , gantian. Di gilir oleh bapak /ibu guru di bagi tiga bagian. Cara bermainnaya: Anak-anak membuat lapangan terlebih dahulu , yaitu membuat garis pembatas memakai Abu yang

ada di tabunan (pembakarana sampah ) atau dapur. Abu itu di masukan di pengki, kemudian membuat garis pembatas. 5 garis dan garis panjang di tengah-tengah.satu garis tengah. Permainan di bagi dalam dua kubu terdiri dari 5 orang, boleh laki-laki atau perempuan, atau di ganda. Setiap kubu ada laki-laki dan perempuannya. Biasanya untuk menentukan pemain terlebih daulu di undi dengan melakuan suit atau duit gobang. Kubu yang kalah akan menjadi tim penjaga dan kubu yang menang akan menjadi tim penyerang. Setiap len atau garis masing-masing di jaga satu anggota terkecuali sang kapten yang menjaga garis depan, dia boleh mengejar penyerang atau musuhnya lewat garis tengah sampai ke garis ke lima. Penyerang harus mampu menggoyah atau menggocek penjaga di setiap lens atau garis kalau penjaga garis itu terkecoh , penyerang bisa masuk tanpa tersentuh oleh anggota penjaga garis atau lens. Dari garis pertama sampai garis ke Lima. Lalu masuk lagi kegaris pertama dengan tanpa tersentuh oleh kubu penjaga. Nah, kalau salah satu dari kubu penyerang tersentuh anggota tubuhnya oleh penjaga, maka di anggap kalah. Maka kubu penyerang menjadi kubu penjaga. Begitu sebaliknya. Coba praktikan. Asyik loh. Gambar lapangan Galasin : 4. Taplak Gunung Permainan Taplak Gunung ini di ikuti oleh dua Tim, tim boleh di ganda lelaki atau perempuan. Satu Tim biasanya terdiri dari 3-4 orang. Sebelum memulai permainan bisanya peserta membuat lapangan terlebih dahulu. Cara membuat lapangannya sangat mudah. Hanya mengambil lempengan genting saja yang kecil lalu menggambar lapangan di tanah. Kalau di peluran cukup memakai kapur tulis. Bentuk lapangannya mirip seperti gambar manusia. Ada tiga kotak yang di sambungkan ke gambar lengan, lalu di sambungkan lagi ke satu kotak mirip seperti leher dan di sambungkan ke gambar sebuah gunung. Cara bermainnya : Permainan ini bisa di lakukan oleh lelaki atau perempuan. Bisa dua atau tiga Tim. Masing-masing Tim ada 2-3 orang. Boleh memakai juri atau tidak. Sebaba perma-inan ini hanya anak-anak sedang iseng saja saat mengisi liburan. Tetapi ada perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI boleh memakai juri .untuk meneliti atau memberikan nilai kepada pemain. Sesudah gambar lapangan di buat, maka dua orang yang mewakili Timnya menga dakan Undian, dengan melakukan Suwit. Yang menang jalan lebih dulu dan yang kalah biasanya menjadi juri, meneliti jalannya permainan. Atau jaga di lapangan Orang pertama jalan yaitu dengan melempar pecahan genteng/ kramik ke kotak pertama/ ke satu. Lalu kotak yang ada geteng/kramiknya di loncati langsung ke ko tak ke dua dan kaki boleh keduanya turun di kotak ke empat, lalu ke kotak ke lima kembali kaki jalan sebelah dan di kotak ke enam kaki kembali boleh turun keduakeduanya sepeti di kotak ke empat. Lalu balik arah ke tempat semula dengan melakukan jalan yang sama. Kemudian mengambil genteng/ kramik di kotak pertama. Dalam permainan ini jangan sampai kaki kita menyentuh garis, atau melempar getengk/kramik tidak boleh kena garis lapangan. Setelah pemain yang pertama selesai maka di lanjutkan dengan pemain kedua, atau ketiga. 5

Pemain kedua atau ketiga lancer dengan mulus sampai genteng/ kramik melewati gunung, lalu mengambilnya dengan cara berbalik kebelakang tanpa menyentuh garis, maka Tim pertama di nyatakan menang. Kemudian mendapat bintang . yaitu menggambar bintang di kotak pertama. Tim/ regu yang kalah di hokum dengan cara menggendong Tim/ regu yang menang. Pergantiannya dalam permainan ini adalah kalau tim/ regu gugur karena meng-injak garis, atau genteng / kramik yang di lempar kena garis atau keluar lapangan Silahkan mencoba. Lihat gambar nomor 2. Gambar lapangan taplak gunung. 1. Ontrek Permainan yang satu ini memerlukan tenaga / stamina yang kuat. Sebab permainan Ontrek ini yang nilai ialah hasil lemparan/ pukulan benda jauh dan dekatnya. Cara bermain. Peserta pemain Ontrek terdiri 4-5 orang. Bisa kurang dan bisa lebih tergantung berapa orang temanteman kita yang mau ikutan. Pesrta di bagi dalam 2 Tim. Masing-masing Tim menyediakan bamboo yang sudah di belah tebal 3 cm panjang 50 cm, bambu ini di gunakan buat memukul bambu ke dua yang berukuran tebal 3 cm dan panjang 6 -7 Cm. Cara bermainnya : Peserta menggali lubang sedikit cukup untuk menyimpan bambu yang pendek itu. Bambu, yang pendek di gunakan untuk di pukul, sebelumnya di letakan di lubang dengan berdiri setengah, lalu ujungnya di pukul. Kalau sudah di pukul maka bambu yang pendek akan bergerak ke atas maka peserta memukulnya dengan sekuat tenaga, sampai jauh. Kemudian di ukur mekakai ukuran dari bamboo yang di gunakan pemukul tersebut. Berapa itungan dari benda yang pendek ke lubang, lalu Tim selanjutnya melakukan hal sama. Pemenangnya adalah tim yang mana yang lebih banyak itungan dari jarak benda yang pendek ke lubang itu. Mengasyikan bukan. Silahkan mencoba. Gambar Benda yang di pergunakan bermain Ontrek:.. 2. Yoyo Permainan Yoyo ini ada sejak zaman dahulu sampai sekarang, malah permainanYoyo produk Jepang sudah menjalar ke seluruh Negara. Di Indonesia saja Yoyo atau gangsing itu di buat mengikuti perkembangan zaman. Dahulu Yoyo di buat sendiri saat pulang sekolah , mereka dengan inisitip membuat permainan Yoyo atau Gangsing memakai kayu. Tapi sekarang banyak permainan ini memakai besi atau pelastik bahkan di berikan lampu yang menyala berwarna warni. Supaya di mainkan siang dan malam. Cara Bermain : Cara memainkan Yoyo sangat mudah, Yoyo yang sudah siap dengan benangnya itu kita lempar, lalu dengan sendirinya dapat menggulung kembali. Permainan ini juga sering di jadikan perlombaan . Peserta permainannya bebas. Tapi kebanyakan di ikuti oleh anak laki-laki.

Pemenangnya ialah mereka yang bisa memaninkan Yoyo yang bertahan lama. Inilah gambar Yoyo dan Gangsing yang di buat dari bahan kayu Gambar no 3. Jinglong / Egrang Permainan ini menggunakan sebatang bambu. Bambu berukura 2 meter itu di lubangi di bagian bawah ira-kira 30-40 Cm. lalu di masukan bamboo berukuran kecil, untuk menginjakan kaki. Cara bermainnya : Masing-masing Tim mempunya 3-4 orang anggota. Masing-masing anggota biasanya sudah mempunya Jinglong/ Engrang tersebut. Mereka membuat sendiri jinglong/ engrangnya. Peserta berbaris lalu berjalan ke depan kira-kira 5 Meter dengan menaiki Jinglong/ Engrang tersebut. Bagi pesrta yang jatuh di anggap gugur dan tidak boleh mengulanginya lagi, nah pemenangnya adalah peserta yang mencapai Finish tanpa jatuh dari Jinglong/ Engrang tersebut. Asyik bukan? Silahkan mencobanya. Gambar Jinglong/Engrang 4. Aanggaran / Anggar. Permainan ini di kembangkan di dusun Wilayah Jawabarat/Banten. Atau daerah sunda. Pesrta bebas tidak memakai Tim atau teman. Baiasanya mereka memakai pakaian ala Film Kowboy . mereka memakai tudung laken, kacamata ala Zorro dan Jubah/ Toga. Cara bermain : Sebelum bermain yang di namakan Aanggaran, atau Anggar . mereka terlebih dahulu mencari ranting atau kayu buat membuat Aanggaran/ anggarnya ke kebun-kebun. Biasanya batang pohon kopi, karena pohon kopi batannya lurus. Kecil dapat di buat anggar. Anggar di buat sebagus mungkin, ada yang memakai Amplas dan pecahan gelas/ beuling untuk meratakan anggarnya. Lalu di buat pembatas untuk tangannya dari Serabut kelapa, atau di ikatkan pita berwarna warni. Sarung pedangnya pun di buat memakai daun nanas atau dun pandan atau ada juga yang menggunakan daun gedebong batang pisang. Nah kalau anggarnya sudah jadi, mereka bersiap-siap menjadi peserta pemain Aanggaran meniru ala Film Cowboy. Mereka lari ke kebun-kebun atau bukit-bukit kalau bertemu dengan musuh maka mereka melakukan Anggar, untuk mencari pemenangnya mereka baju atau anggota badannya terkena noda hitam, karena di ujung pedang biasanya di kasih arang. Tapi ada juga yang sambil bercanda di ujung pedangnnya di berikan kotoran kerbau. Wah, seru benar.. silahkan di coba. Gambar Aanggaran.. 5. Beubeuleutokan Permainan inipun di kembangkan di ploksok pedesaan wilayah sunda. Cara bermainnya mirip dengan Aanggaran. Bedanya senjatanya dari Bambu . Cara membuat Beubeuleutokan : Bambu yang di pilih ialah bambu Tamiyang, karena bamboo ini ruas/ bukunya panjang dan bentuk bambunya kecil-kecil dan bersih dari pohonnya, biasanya pembuat Beibeileutokan itu pandai sekali membedakan bamboo yang lain dengan bamboo Tamiyang. Karena bamboo Tamiyang itu sudah bersih dari pohonnya, bentuknya kecil panjang dan agak bening warnanya. kita tinggal mencucinya supaya tidak kotor, bambu ini juga bisa di buat sumpit. Biasanya 7

bambu ini jarang tumbuh , tidak seperti bamboo-bambu biasa. Bambu di potong satu buku , lalu dekat ruasnya di potong lagi. Kira-kira 4-5 Cm dari ruasnya. Potongan itu di berikan daging bambu untuk mendorong pelurunya. Biasanya peluru memakai buah-buahan yang terdapat di kebun namanya buah Doroak, atau kembang jambu Aer, kalau tidak ada ,bisanya memakai Kertas Koran yang di rendem air, atau cukup di basahin saja supaya bisa masuk ke lubang bambu. Cara bermainnya : Para pemain Beubeuleutokan sama dengan pemain aanggaran atau Anggar . mereka memainkan perang-perangan, tapi permainan Beubeuleutokan agak berbahaya, karena cara menentukan pemenangnya ialah bila musuh terkena tembakan, sekalipun peraturannya tidak boleh mengenai muka/ wajah, namun terkadang dengan tidak di sengaja mereka menembaknya. Namun, sekalipun tertembak terasasakit mereka tidak marah/emosi itulah permainan anak-anak tempo doeloe yang antik, yang harus di lestarikan sebagai kekayaan budaya di daerahnya. Nah, Asyik bukan. Silahkan mencoba .. Gambar Beubeuleutokan :. 6. Karet Gelang Karet gelang yang kita kenal yang sering di pakai oleh perempuan, ternyata banyak manfaat dan genunaannya. Karet ini bukan hanya di pergunakan untuk pengikat bungkus atau pengikat rambut ternyata karet gelang ini bisa di buat permainan. Biasanya yang memainkan nya adalah kaum perempuan. Di sekolahan atau di rumah. Tapi, ada juga yang di mainkan oleh anak laki-laki. Jenis permainan dari karet gelang : 1. Yeye. Permainan Yeye di mainkan oleh anak-anak perempuan. Terdiri dari perorangan. Sebelum bermain biasanya mereka menyambung karet itu dua buah di satukan lalu di sambungkan satu dengan lainnya, sampai panjang kira-kira 1 atau 2 Meter. Cara bermain : Setelah karet di sambungkan maka biasanya mereka mengundi terlebih dahulu siapa yang memegang karet lebih awal untuk memulai permainan. Pengundiannya dengan cara Alaihium gambreng. Lalu suwit. Yang kalah yang memegang karetnya, ialah dua orang. Yang menang jalan lebih dulu. Permainan karet ini ada beberapa tahapan, tahap pertama kalau bisa maka berlanjut ke tahap berikutnya. Tahap pertama karet yang di pegang dua orang tadi di simpen di bawah,ialah kaki setangah betis, peserta melangkahi karet itu, kalau bisa lalu di tempatkan di tempat yang lebih atas , ialah dip aha begitu seterusnya kalau lancer maka karet itu di tempatkan di atas kepala, peserta harus mampu meloncatinya. Kalau tidak bisa maka dig anti dengan yang lainnya. Begitu seterusnya. 2. Cutik. Permainan karet gelang ini bisa jga di lakukan oleh laki-laki dan perempuan. Cara bermainnya : Para peserta mengumpulkan karet sesuai keputusan bersama-sama. Biasanya karet di pasang/ di kumpulkan 5-10 buah. permainan ini terbatas hanya 2-3 orang saja.

Untuk memililh siapa yang jalan terlebih dahulu di adakan pengundian, yaitu de-ngan cara Alaihum Gambreng.lalu Suit. Pemenagnya akan jalan lebih dulu. Pemain pertama melempar karet setinggi-tingginya lalu karet yang terpisah di masukan ke karet yang lainnya denan menggunakan jempol biasanya jempol yang ada kukunya paling pinter mainnya. Karena kalau tersentuh jempol maka permainan gagal, di lanjutkan dengan peserta kedua,. Begitu seterusnya sampai karet itu habis. Kalau penasaran, maka mereka memulai dengan mengumpulkan karet gelangnya. Permainanpun di mulai. Permainan Cutik ini di lakukan sambil duduk di halaman rumah. Di bawah pohon yang rindang. 3. Kobak. Permainan ini hanya di lakukan oleh anak lai-laki. Karena permainan ini di lakukan dengan melempar karet kearah lidi yang sudah di tancapkan dengan cara Jongkok yaitu kaki kiri menyentuh tanah, atau kedua kaki menyentuh tanah untuk melempar karet nya. Cara bermainnya : Para peserta mengumpulkan karet gelang sesuai keputusan bersama biasanya 1020 buah. tergantung pesertnya. Setelah karet di kumpulkan maka siapa yang jalan lebih dulu di atur dengan cara melempar gacoannya/ biangnya ke lidi yang sudah di tancapkan tadi. Lidi kira-kira ukuran 3-4 cm dari permukaan tanah. Kalau gacoannya/ biangnya masuk ke lidi yang pertama kali dia yang akan jalan lebih dahulu, peserta / pemain selajutnya di ukur dari jauh dan dekatnya jarak gacoan/biangnya ke lidi. Peserta pertama melempar karet di arahkan ke lidi. Dengan cara berjongkok, yaitu dengkul kaki sebelah kiri di letakkan di tanah, lalu tangan kanan memegang karet Jarak nya kirakira 1 meter kea rah lidi. Kalau karet gelang yang di arahkan ke lidi tersebut itu masuk, maka sudah menjadi keputusan milik peserta/ pemain itu. Untuk mendapatkan pemenagnya di tunjuk oleh peserta yang belum mendapat giliran, mereka menujuk sasaran yang harus di tembak oleh gacoan pemainnya. Biasanya di pilih berdasarkan keputusan bersama, yaitu karet yang paling sulit di jangkau. Paling tengah, atau karet yang terpisah lebih jauh, atau karet yang nyambung ke karet yang masuk tadi. Kalau pemain sanggup, lalu di lakukan ke sasaran dan berhasil, maka semua karet sudah menjadi milik pemenang. Tapi, kalau gagal, atau kena/ menyentuh karet yang lainnya di anggap gugur, artinya pemain tidak mendapatkan karetnya. Permainan di lanjutkan ke peserta kedua dari hasil undian semula yaitu paling dekat jark ke lidi. Begitu seterusnya. Silahkan mencobanya. Gambar permainan Kobak.. 7. Dampu Permainan dampu hanya di lakukan oleh anak lai-laki, karena permainan ini tergolong permainan kasar. Para penontonyapun paling ramai dalam permainan ini. Menonton permainan Dampu ini harus jaga jarak. Karena sering terkana sasaran. Cara bernmainnya : Para peserta terdiri dari 2 Tim. Mereka memilih timnya sendiri. Dan para peserta masing-masing mempunyai batu. Baiasnya batu yang di pergunakan ialah batu kali yang bentuknya bunder atau lonjong. Berat batunya kira-kira 4-7 ons. 9

Peserta terdiri 4-5 orang satu timnya. Tim pertama memasang batu-batunya di garis , lalu tim kedua menembak batu lawan yang sudah di pasang di garis dengan jarak 4-5 meter dengan cara jalannya (Dingkring) dengan kaki kanan di letakkan batu, masing-masing sudah mengancam batu yang ada di garis tersebut. Kalau batunya jatuh, maka penembak gagal dalam permainan. Di lanjutkan dengan peserta dari Tim kedua( yang tadi batunya di pasang di garis ) begitu selanjutnya. Hukumannnya yang kalah menggendong yang menang. Waah, seru benar, sih? 9. Pande . Siapa yang tahu permainan Pande itu berasal dari daerah mana, hampir semua daerah mempunyai permainan pande ini, hanya namanya saja yang berbeda. Permainan pande ini boleh di ikuti oleh lakilaki dan perempuan. Karena permainan ini berbeda dengan permainan Dampu tadi yang memakai batu kali, tapi permainan Pande ini hanya memakai Pecahan Genteng, atau batu kali yang tipis dan bunder. Caranya hampir mirif dengan permainan Dampu, bedanya Genteng itu di lempar kea rah Genteng atau batu lawan yang sudah di pasang di garis. Permainan ini di ikuti oleh 2 Tim. Satu Tim masing-masing 5 orang. Cara bermain : Mereka membentuk Tim dengan memilih orang-orangnya sendiri biasanya pasangan bermain Pande Tim nya itu-itu juga layaknya bermain Sepak Bola. Mereka punya satu kesatuan Tim yang cocok, kapan saja atau di mana saja mereka bermain selalu memakai Tim yang sudah paten. Bahkan batunya nya sering di bawa pulang di simpen di rumah ibarat sebuah senjata, kalau mau berma in, baru batu itu di bawa. Pertama yang di lakukan ialah membuat garis di tanah dengan kepanjangan 2-3 me ter , untuk memasang batu, lalu garis Pidi untuk berdiri para penyerang. lalu mereka melempar batunya ke garis tersebut, untuk menentukan siapa di antara ke dua tim jalan lebih dulu. Bagi batu yang terdekat mereka yang jalan duluan yang terjauh menjadi penjaga. Melempar batu di lakukan hanya Cuma kaptennya saja. Atau yang mewakili. Lalu penjaga memasang batunya di garis kira-kita jaraknya 40- 50 cm dari batu-batu pemain. Penyerang melemparbatu dari jarak 3 meter. Dengan sasaran batu musuh yang sudah di pasang di garis. Kalau pelempar mengenai sasaran salah satu batu yang di garis terkena batu pelempar, maka pemilik batu itu di anggap sudah gugur, batu di tarik ke luar. Kemudian pelempar atau penyerang berusaha memande batu dengan hitungan 3 kali, untuk mengenai batu yang di pasang di garis. Kalau salah satu tim tidak mengenai batu yang di tujunya di garis, maka bisa di bela oleh temannnya. Melempar batu harus hati-hati. Kalau terlalu dekat dengan batu musuh lalu di ukur memakai kaki dengan hitungan 3 kali, kalau ujung kaki atau jempol kaki menyentuh batu, berarti di anggap pande dan batu pelepar di geser dengan menggunakan kaki, artinya di Pande kan. Kadang geserannya sangat jauh dan berusaha di jauhkan supaya tidak terjangkau oleh lawan/ penyerang. Kalau batunya kena sasaran mereka mengerser batu yang ada di garis dengan batu penyerang dengan memakai batu sebagai senjata mainnya, sampai dekat ke garis pidi. Babak kedua mereka melempar batu pasti kena sasran batu penjaga karena semakin dekat dengan garis pidi. Kalau batu-batu penjaga

sudah terkena semua maka di penyerang di anggap menang. Dan sebagai hukumannnya pemenang di gendong . Ha..hahaseru banget ! silahkan coba di rumah kalian. 10. Bakaran. Permainan bakaran ini di dapatkan di sekolah , mereka di latih oleh para gurunya di sekolah saat pelajaran olah raga. Lalu di kembangkan di kampung atau di rumah-masing . biasanya permainan Bakaran ini di lakukan malam hari, saat bulan purnama. Atau di tempat-tempat orang pesta/ hajatan. Cara bermain : Permainan di lakukan dengan tidak terbatas peserta, biasanya 10 orang lebih tergantung siapa yang mau. Permainan bakaran ini tidak ada Tim atau Kelompok. Tidak ada kawan dan tidak ada lawan. Pertama salah satu peserta biasanya bersedia menjadi penjaga Istana, yang di gunkan sebagai istananya ialah Tiang, atau sebatang bambu yang di tancapkan, atau sebuah pohon. Penjaga istana memejamkan matanya, atau mtanya di tutup dengan kedua tangannya, lalu peserta yang bermain lari bersembunyi. Penjaga istana membuka matanya bila kode sudah terdengar Siap suara peserta di balik persembunyiannya. Penjaga Istana mencari mereka. Bila melihat salah satu pemain yang sedang bersembunyi, maka mereka berlomba mengejar istana itu dengan cara menyentuh. Sambil memegang istana lalu berteriak menyebut kata BAKAR Kalau yang bersembunyi lebih dulu menyentuh Istana itu, maka yang menjadi penjaga istana masih orang pertama, tapi kalau penjaga Istana lebih dulu menyentuh, maka gentian yang menjaga istana ialah orang yang tadi ketahuan dalam persembunyiannya. Maka dia mencari para peserta yang sedang bersembunyi. Begitu seterusnya. 11. Gundu / Klereng Permainan Gundu atau Klereng bisa di mainkan di mana saja, tanpa ada lapangan yang khusus, tapi ada beberapa gaya dalam permainan ini antara lain : 1. Poces 2. Lubang Poces Beberapa pemain masing-masing sudah mempersiapkan gundu/Klereng sebanyak-banyaknya, karena dalam permainan ini mereka bertaruh atau memakai cara membayar dengan Gundu/ klereng juga. Tergantung kesepakatan para pema-in. Cara bermain : Mereka membuat bunderan / lingkaran kecil untuk menyimpan gundu/kle reng . bunderan / lingkaran biasanya di buat memakai kapur tulis , arang atau apa saja yang bisa terlihat. Para pemain mengumpulkan gundu/ klereng di dalam Bunderan/ lingkaran terse-but. Kalau kesepakatan memasang 5 buah gundu/ klereng maka semuanya mema-sang 5 buah gundu/ klereng. Kalau pemain jumlah 3 orang , maka Gundu/ klereng di dalam kotak itu ada 15 buah. jadi lingkarannya agak besar. Para pemain melempar gundu/ klereng di garis Pidi. Jarak garis Pidi ke lingkaran yang ada kelrengnya/ gundu panjangnya 1 meter. 11

Para pemain berusaha mengenai gundu/klereng yang ada di dalam lingkaran tersebut. Kalau kena, lalu gundu/ klereng yang tergeser ke luar lingkaran maka gundu/ klereng itu sudah menjadi milik pemain. Kemudian yang jalan terlebih dahulu , ialah yang paling dekat dengan lingkaran. Kalau gundu/ klereng sudah kabis di dapatkan pemain yang pertama, maka pemain itu di anggap memang, lalu mematikan gundu para gocoannya. Antiknya permainan ini, kalau pemenang gundu/klereng yang sudah menghabiskan yang ada di lingkaran, kemudian gacoannya di kalahkan oleh peserta yang lain (peserta yang belum mati) maka semua gundu/ klereng pasangan tadi milik orang yang mengalahkannya. Silahkan Adik-adik mencobanya. Lubang Para pemain membuat lubang kecil, untuk memasukan gundu/klereng ke dalamnya, jaraknya 1 meter dari garis pidi. Yang pertama jalan ialah yang kelereng / gundu masuk lubang atau yang lebih dekat dengan lubang. Cara bermain : Yang jalan lebih dulu ialah di lihat/di ukur gundu/klereng yang dekat dengan lubang. Pertama memasukan gundu/klereng ke lubang, kalau masuk maka dia boleh menembak gundu musuh-musuhnya. Kalau yang jalan pertama tidak dapat memasukan kelereng ke dalam lubang, maka di lanjutkan dengan pemain ke dua, yaitu yang terdekat ke dua dari lubang. Pemenangnya adalah mereka yang mendapatkan gundu lebih banyak, yaitu mematikan lawan-lawannya dengan cara mengenai sasaran gundu/klerengnya ke gundu.klereng lawan. 12. Dam-Daman / Das-Dasan Permainan ini di lakukan oleh perorangan, cara permainannya meniru ala permainan Catur. -Lapangan bisa di buat di atas kertas dengan memakai alat tulis, seperti : Spidol, Pulpen atau Pinsil. Atau bisa di buat di tanah / lantai dengan alat kapur tulis atau arang. - Das bisa berupa batu, atau biji-bijian atau kertas asal dua warna, untuk membedakan mana kawan, mana lawan. Jumlahnya masing-masing 15 buah. -. Cara permainan : Das di pasang pada bidak yang sudah tersedia. (Lihat contoh gambar ) Untuk memulai permainan biasanya bebas, artinya siapa saja yang mau jalan lebih dulu. Atau di mulai dengan Suwit. Lalu yang jalan lebih dulu melangkahi ke salah satu das. Jalan harus ke depan. Cara memakan das lawan. Das lawan bisa kita makan, bila ada petak yang kosong, untuk memakannya boleh lkebih dari satu, bila masih ada petak yang masih kosong. Boleh lurus kedepan, ke samping atau mundur di sesuaikan dengan petak kosong yang ada. Bermain Das, sama dengan bermain Catur, yaitu memerlukan pemikiran dan kecerdikan. Pemenagnya apa bila Das lawan habis. BAB II.

KERAJINAN TRADISIOANAL B.Pendahuluan Kerajinan tradisioanal yang sekarang banyak di bangkitkan kembali oleh para pengrajin, adalah sebuah keterampilan yang pernah di pelajari dahulu di sekolah oleh bapak/ ibu guru. Seperti : 1. Membuat kerajinan/ keterampilan dari Bambu 2. Membuat kerajinan/keterampilan dari Janur 3. Membuat kerajinan/ keterampilan dari Kulit Kambing 4. Membuat Kerajinan/ Keterampilan dari Kelapa 5. Membuat Kerajinan/ Keterampilan dari Kulit Jagung 6. Membuat Kerajinan/ Keterampilan dari Tanah Liat/ Lempung 7. Membuat Kerejinan/ Keterampilan dari Daun Singkong 8. Membuat Kerajinan/ Keterampilan dari Pohon Pisang 9. Membuat Kerajinan/ Keterampilan dari Pohon Kiray 10. Membuat Kerajinan/ Keterampilan dari Limbah/ Kertas 11. Membuat Kerajinan /Keterampilan dari Kayu. 1. Bambu Pohon Bambu yang kita kenal di sekitar rumah kita banyak manfaatnya/ kegu naannya untuk kehidupan manusia. Batang bambu pada umumnya bisa di pergunakan untuk membuat bangunan seperti : Bangunan Rumah, Kandang ayam, Jembatan dll. Namun, pada prinsifnya batang bamboo banyak sekali ke gunaan dan faedahnya, yang lebih besar menguntungkan kita ialah dengan cara membuat kerajinan dari batang bambu. Bermacam-macam kerajinan tangan yang di buat dari batang bambu. Di antaranya : 1. Membuat Asbak 2. Membuat Kipas 3. Membuat Krey 4. Membuat Kukusan 5. Membuat Pengki 6. Membuat Bakul 7. Membuat Tetampa 8. Membuat Kursi/ Meja 9. Membuat Bongsang 10. Membuat Lukisan

1.

Membuat Asbak.

Asbak ialah tempat untuk menyimpan puntung rokok. Biasanya membuat Asbak menggunakan alat dari tanah Liat, Kramik, Palstik dll. Tapi, sekarang kita akan membuat Asbak dari 13

Bambu. Kalau di buatnya dengan benar, maka Asbak dari Batang Bambu tidak kalah dengan asbak yang di buat dari Kramik , Plastik dan Tanah Liat tadi. Sebab Asbak yang kita buat dari Batang Pohon Bambu akan terlihat lebih antik, menarik . ada kesan ter sendiri dari pembuat dan pemakai Asbak itu. Cara membuatnya : Kita ambil batang bambu hitam ukuran 12 Cm. 11. Membuat Kipas Kipas dari bamboo banyak sekali ke gunaannya. Dahulu di gunakan untuk mengipasi nasi yang baru saja di angkat dari kukusan. Supaya dingin. Atau Di gunakan buat mengipasi badan kita kalau sedang panas. Tapi, sekarang Pun masih menggunakan kipas dari bambu itu. Cara pembuatannya : Kita ambil sebatang bambu tali yang yang tidak terlalu tua. Lalu di potong dengan ukuran : 50 70 Cm. kemudian di belah tipis-tipis seperti tali. Sebelum di anyam , bamboo yang sudah berbentuk tali itu terlebih dahulu di rendam di dalam air selama 24 jam. Kemudian di anyam menjadi sebuah kipas. Kipas dari bamboo ini ada dua jenis kipas. Pertama bentuknya empat persegi panjang dan kedua bentuknya bunder/bulat. Kipas-kipas yang berbentuk empat persegi panjang bisa di dapatkan di tukang-tukang Bakul atau di pasar. Tapi kipas yang berbentuk bulat/bunder bisa di dapatkan di Kreta Api dan pasar. 12. Membuat Krey/ kere Keterampilan kerajinan dari Kelapa: A. Batok Kelapa 1. Membuat Gayung 2. Membuat sinduk/ sendok 3. membuat Kancing 4. Membuat Ukiran 5. Membuat Boneka 6. Membuat Asbak B. Kulit/ Serabut 1. Keset 2. Tali/ tambang 3. Mainan Menjangan C. Lidi Sapu 1. mainan

Mainan dari Batang padi

15