KEMAMPUAN GURU PAI DALAM MENGELOLA...
Transcript of KEMAMPUAN GURU PAI DALAM MENGELOLA...
KEMAMPUAN GURU PAI DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN DI SDN PISANGAN 1 CIPUTAT TIMUR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
oleh :
KHOLIFATUN KHASANAH
NIM : 18100110000065
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
KEMAMPUAN GURU PAI DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN
DI SDN PISANGAN I CIPUTAT TIMUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
KholifatunKhasanah
NIM. 18100110000065
Di bawah Bimbingan:
Drs.H. Mu’arif SAM,M.Pd
NIP.19650717 199403 1 005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGUJI SKRIPSI
Skripsi berjudul: “Kemampuan Guru PAI dalam Mengelola Pembelajaran di
SDN Pisangan I”, disusun oleh Kholifatun Khasanah, Nomor Induk Mahasiswa
18100110000065, Jurusan Pendidikan Agama Islam,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dan telah
dinyatakan lulus dalam ujian munaqosah pada tanggal 15 April 2015 dihadapan
dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar S1 (S.Pd.I) dalam
bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 15 April 2015
Panitia Ujian Munaqosah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan)
Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag ….…………….. ………….........
NIP. 195807071987031005
Penguji I
Drs. Abdul Gofur, MA ….…………….. ………….........
NIP. 196812081997031003
Penguji II
Dra. Manerah ….…………….. ………….........
NIP. 196803231994032002
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, MA
NIP. 19550421 198203 1007
iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kholifatun Khasanah
NIM : 18100110000065
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 20 Maret 1985
Jurusan /Prodi : PAI DUAL MODE SYSTEM
Judul Skripsi : Kemampuan Guru PAI dalam Mengelola
Pembelajaran di SDN Pisangan I Ciputat Timur
Dosen Pembimbing : Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar karya sendiri
dan saya bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian munaqasah.
Jakarta, 20 Februari 2015
MahasiswaYbs.
KholifatunKhasanah
NIM 18100110000065
iv
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang disusun oleh:
Nama : Kholifatun Khasanah
NIM : 18100110000065
Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 20 Maret 1985
Jurusan/Prodi : PAI DUAL MODE SYSTEM
Judul Skripsi : Kemampuan Guru PAI dalam Mengelola
Pembelajaran di SDNPisangan I Ciputat Timur
Telah diuji dan disetujui kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi
pada tanggal 20 Februari 2015
Jakarta, 20 Februari 2015
Dosen Pembimbing
Drs.H. Mu’arif SAM,M.Pd
NIP.19650717 199403 1 005
v
ABSTRAK
Kholifatun Khasanah, NIM:18100110000065 Program Dual Mode System
Jurusan Pendidikan Agama Islam “Kemampuan Guru PAI Dalam
Mengelola Pembelajaran di SDN Pisangan I Ciputat Timur”.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya guru PAI yang
belum mampu mengelola pembelajaran dengan baik akibatnya proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah cenderung
membosankan sehingga berakibat pada rendahnya nilai siswa. Maka skripsi ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru PAI dalam mengelola
pembelajaran di SDN Pisangan I.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Pisangan I Tahun
Pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 507 siswa. Sedangkan populasi
terjangkaunya adalah kelas V dan VI yang berjumlah 167 siswa. Sampel diambil
dari populasi terjangkau sebesar 30% denganmenggunakanteknikacaksederhana
(simple random sampling) yaitu semua subjek di anggap sama. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi dan dokumentasi.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa kemampuan guru
PAI dalam mengelola pembelajaran di SDN Pisangan I berkategori cukup.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada guru PAI dalam
menjelaskan materi disertai dengan contoh yang sesuaidenganpengalamansiswa,
memperhatikan kebersihan kelas serta dalam mengelola kegiatan penutup
melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan sehingga diharapkan proses
pembelajaran dapat berlangsung optimal dan tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
AlhamdulillahiRabbilAlamin, itulah kiranya kata yang indah yang tiada
henti mengalun dilisan penulis sebagai ungkapan rasa syukur kehadirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi umatnya yang telah membimbing
menempuh jalan yang benar guna meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar kesarjanaan JurusanPendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan.Namun banyak pihak yang membimbing dan membantu dalam
proses penulisan skripsi ini, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
ucapkan banyak terimakasih kepada
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Prof.Dr. Ahmad Thib Raya, MA
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. H. Abdul MajidKhon, M.Ag
3. Dosen Pembimbing Skripsi, Drs.H.Mu’arifSAM,M.pd yang telah
memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis dengan tulus dan tanpa
rasa bosan demi menghasilkan skripsi yang baik.
4. Pimpinan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf
dan karyawan yang membantu pelayanan fasilitas buku-buku demi
terselesaikannya skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan berbagai ilmu
pengetahuan.
vii
6. Kepala sekolah SDN Pisangan I Dra. ReknoBudi,MM dan Bapak/Ibu Guru
yang telah memberikan pelayanan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Guru PAI SDN Pisangan I Ubay Baijuri yang telah membantu dan bersedia
meluangkan waktunya kepada penulis dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan.
8. Keluarga besarku Abah, Ema, Bapak, Ibu yang selalu mendoakan dan
memberi motivasi serta kakak-kakak adik-adiku yang selalu memotivasi dan
memberikan bantuan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga kecilku sandaran hati Abdul Muqsith Arifin yang dengan ketulusan
cintanya selalu mendoakan, menguatkan, meyakinkan penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini, untuk jagoan kecilku Faisal Khalil Arifin yang
selalu mengerti keadaan bundanya, dan untuk jagoan hebatku Muhammad
Fahmi Arifin (Alm) karya ini bunda persembahkan untuk mu nak, bunda
yakin kamu tersenyum dialam sana.
10. Sahabat-sahabat PAI angkatan 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan
namanya satu persatu.
Kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini,
penulis sampaikan terimakasih. Semoga Allah SWT membalas dengan
kebaikan yang berlipat ganda.Amiin. Apabila ada kesalahan, kekurangan dan
kekhilafan mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
Jakarta,Februari 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .............................................. ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................ 6
D. Perumusan Masalah .................................................................. 6
E. Tujuan Masalah ........................................................................ 6
F. Manfaat Masalah ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 7
A. Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar (SD) ................................ 7
1. Pengertian Pembelajaran PAI……………………………..
2. Tujuan Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar (SD) ............... 7
3. Materi Pembelajaran PAI di Sekolah Dasar (SD) ............... 9
4. Strategi Pembelajaran PAI ................................................... 11
5. Penilain Pembelajaran PAI .................................................. 20
B. Pengelolaan Pembelajaran PAI ................................................ 21
1. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran PAI ......................... 21
2. Strategi Pengelolaan Pembelajaran PAI .............................. 23
3. Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran PAI ....................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 33
B. Metodologi Penelitian .............................................................. 33
ix
C. Populasi Penelitian ................................................................... 33
D. Teknikdan Instrument Pengumpulan Data ............................... 34
E. Teknik Pengolahan Data ........................................................... 39
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 41
A. Gambaran Umum SDN Pisangan I ............................................ 41
1. SekilasTentang SDN Pisangan I .......................................... 41
2. Visi, Misi SDN Pisangan I ................................................... 42
B. Profil Guru PAI SDN Pisangan I ............................................... 42
C. Deskripsi, analisa dan Interpretasi Data .................................... 43
D. Pembahasan hasil penelitian ...................................................... 67
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 70
A. Kesimpulan ............................................................................... 70
B. Saran-Saran ............................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 74
x
DAFTAR TABEL
Tabel3.1 Kegiatan Penelitian ..................................................................... 33
Tabel3.2 Kisi-kisi angket ........................................................................... 34
Tabel3.3 Lembar observasi ........................................................................ 36
Tabel3.4 Dokumentasi ............................................................................... 38
Tabel4.1 Menanyakan kabar siswa ............................................................ 44
Tabel4.2 Berpakaian rapi dalam mengajar ................................................ 44
Tabel4.3 Tidak diam di tempat .................................................................. 45
Tabel 4.4 Menyiapkan media yang sesuai dengan materi .......................... 45
Tabel 4.5 Meyakinkan siswa bahwa materi yang dipelajari berguna untuk
kehidupan siswa .......................................................................... 46
Tabel 4.6 Bersemangat ketika mengajar ..................................................... 47
Tabel 4.7 Mengemukakan tujuan pembelajaran ......................................... 47
Tabel 4.8 Memberi petunjuk tentang langkah-langkah pembelajaran ........ 48
Tabel4.9 Menghubungkan materi yang dipelajari dengan pengalaman
siswa ............................................................................................ 48
Tabel 4.10 Menghubungkan materi yang dipelajari dengan materi
sebelumnya ................................................................................. 49
Tabel 4.11 Saya memahami apa yang disampaikannya ................................ 50
Tabel 4.12 Lancar dalam menjelaskan materi .............................................. 50
Tabel 4.13 Memberikan contoh yang bervariasi ........................................... 51
Tabel 4.14 Memberikan contoh yang sesuai dengan pengalamannya .......... 52
Tabel 4.15 Memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang dipelajari 52
Tabel 4.16 Memberikan pengulangan dengan nada yang keras ................... 53
Tabel 4.17 Menggunakan gerakan badan dalam memberikan pengulangan 54
Tabel 4.18 Menggunakan gerakan tangan dalam memberikan pengulangan 54
Tabel4.19 Memberikan pengulangan dengan kata-kata tertentu ................. 55
Tabel 4.20 Mendekati siswa untuk memotivasi ............................................ 56
Tabel 4.21 Meminta siswa untuk tenang ...................................................... 56
Tabel 4.22 Meminta siswa untuk membersihkan kelas ................................ 57
xi
Tabel 4.23 Meminta siswa manata tempat duduk ......................................... 57
Tabel 4.24 Menegur siswa yang menganggu ................................................ 58
Tabel 4.25 Memuji siswa yang tertib ............................................................ 58
Tabel 4.26 Memuji siswa yang hasil kerjanya bagus ................................... 59
Tabel 4.27 Memuji siswa yang semangat dalam belajar .............................. 60
Tabel 4.28 Memberi waktu kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab
pertanyaan ................................................................................... 60
Tabel 4.29 Berdiam diri sejenak ketika mengajukan pertanyaan ................. 61
Tabel 4.30 Memberikan waktu kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan ................................................................................... 61
Tabel 4.31 Saya memahami setiap pertanyaan yang diajukannya ................ 62
Tabel 4.32 Saya dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang sedang
dipelajari ..................................................................................... 62
Tabel 4.33 Siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menjawab
pertanyaan ................................................................................... 63
Tabel 4.34 Mengajukan pertanyaan secara bergilir ...................................... 64
Tabel 4.35 Siswa secara bergilir menjawab pertanyaan yang berbeda ......... 64
Tabel 4.36 Mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting .................. 65
Tabel 4.37 Membuat kesimpulan .................................................................. 65
Tabel 4.38 Meminta siswa mempelajari kembali di rumah .......................... 66
Tabel 4.39 Meminta siswa menyampaikan kesan ......................................... 66
Tabel 4.40 Melakukan penilaian ................................................................... 67
Tabel 4.41 Nilai rata-rata skor penilaian ....................................................... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam masyarakat berbudaya, pendidikan memegang peranan yang sangat
menentukan perkembangan sebuah masyarakat, oleh karena pendidikan
merupakan media untuk melestarikan, mengalihkan serta mentransformasikan
nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek kepada generasi penerus.Pendidikan
merupakan sarana yang paling efektif untuk membentuk manusia-manusia yang
bermutu, pendidikan dipandang bermutu diukur dari kedudukannya untuk ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional.
“Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang”1.Sebagaimana diketahui bahwa sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam-macam
lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai
kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar.Dengan
berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan
tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum yang pada gilirannya
dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran.
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses pembelajaran
yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai
kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada
dasarnya proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, dan guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu,
1 Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Cet.-12. (Jakarta : Bumi Aksara. 2012).
h. 2
2
guru dituntut untuk meningkatkan kompetensinya.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah
kompetensi pedagogik yang meliputi kemampuan menguasai landasan mengajar,
menguasai ilmu mengajar, mengenal siswa, menguasai teori motivasi, mengenal
lingkungan masyarakat, menguasai penyusunan kurikulum, menguasai teknik
penyusunan RPP dan menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran.2Dengan
kompetensi yang ia miliki, guru seharusnya mampu bertindak sebagai perancang
pengajaran, pelaksana pembelajaran, pembimbing peserta didik dan penilai hasil
belajar, maka merekalah yang sesungguhnya paling mengetahui perkembangan
peserta didik sejak dari awal sampai akhir proses pembelajaran.
Kemampuan dalam mengelola pembelajaran merupakan hal terpenting
dari kemampuan seorang guru.Dalam pembelajaran guru hendaknya menciptakan
hubungan sosio-emosional yang baik. Guru menyayangi dan mengayomi
siswanya, siswa pun menghormati dan menaati gurunya. Keduanya harus saling
menghormati dan menghargai sehingga pembelajaran dapat berlangsung efektif
dan menyenangkan.Pengelolaan pembelajaran setidaknya mengandung kegiatan
yang berupa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.3
Menurut Jamal Ma’mur Asmani ada empat subkomponen kompetensi
pengelolaan pembelajaran yang harus dikuasai guru, subkomponen tersebut
berupa upaya: menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai prestasi belajar peserta didik dan melaksanakan tindak lanjut hasil
penilaian prestasi belajar peserta didik.4
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan perencanaan dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan
pembuat perencanaan, namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat
2Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta:
Gaung Persada. 2011) cet. ke 3. h. 73 3 Barnawi dan Mohammad Arifin,Etika dan Profesi Kependidikan. (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012). h. 132 4Ibid.,h.133
3
harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.5Perencanaan
memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas
sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan juga
dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan proses berlangsungnya
belajar mengajar disekolah yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan. Artinya
merupakan proses terjadinya interaksi antara guru dan siswa dalam
menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pencitraan yang baik terhadap mata pelajaran melahirkan perasaan
senang siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang dipegang guru tersebut.
Sebaliknya, seorang guru yang bertindak galak dan kerap menyinggung perasaan
siswa, lama-kelamaan timbul rasa benci dan perasaan tersebut akan dipindahkan
ke mata pelajaran yang dipegang oleh guru yang bersangkutan.
Seorang guru harus melakukan evaluasi untuk mengetahui ketuntasan
siswa dalam menguasai materi yang telah diajarkan, dengan mengevaluasi hasil
belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program
perbaikan yang tepat. Tidak bisa dipungkiri bahwa tujuan utama dari kegiatan
pembelajaran di dalam kelas adalah agar murid dapat menguasi bahan-bahan
belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, guru melakukan
berbagai upaya mulai dari penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penggunaan strategi sampai dengan pelaksanaan penilaian dan
tindak lanjut, namun demikian kenyataan menunjukkan bahwa setelah kegiatan
pembelajaran berakhir masih saja ada murid yang tidak menguasai materi
pelajaran dengan baik dibuktikan dengan nilai yang masih rendah sehinggabelum
tercapainya KKM yang telah ditentukan oleh guru.
Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan factor
pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran,
sebaliknya iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan
kejenuhan dan rasa bosan. Guru harus mampumenciptakan suasana kerjasama
5 Abdul Majid, Perencanaan Pembeljaran: Mengembagkan Standar Kompetensi Guru.
Cet-9 (Bandung: Remaja Rosda Karya: 2012). h. 15
4
saling menghargai, memberi kesempatan kepada peserta didik yang seluas-
luasnya untuk berpendapat, seringkali peserta didik enggan berpendapat
dikarenakan ada rasa takut akan dipermalukan.Seorang guru harus mampu
menciptakan iklim kelas yang menyenangkan sehingga peserta didik merasa
senang dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, kelas yang dikelola
dengan baik akan menunjang jalannya interaksi pembelajaran. Sebaliknya, kelas
yang tidak dikelola dengan baik akan menghambat pelaksanaan pembelajaran,
siswa tidak mustahil akan bosan untuk tinggal lama dikelas akhirnya
menimbulkan keributan.
Realitas yang terjadi sekarang ini masih banyak guru PAI yang belum
mampu mengelola pembelajaran dengan baik hal ini dibuktikan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rosyidah, beliau meneliti tentang kompetensi pedagogik
Guru Pendidikan Agama Islam dalam pelaksanaan pembelajaran di SD Dua Mei
Ciputat, dalam penelitian tersebut beliau menemukan banyak fakta tentang
kurangnya kompetensi Guru PAI terutama kurang jelasnya seorang guru PAI
dalam menjelaskan materi pelajaran sehingga mengakibatkan banyak siswa yang
merasa jenuh saat proses pembelajaran berlangsung pada akhirnya berdampak
pada rendahnya nilai siswa. Fenomena ini di dukung lagi oleh penelitian yang
dilakukan oleh mega silvia sari, beliau meneliti tentang pelaksanaan pengelolaan
kelas di Madrasah Al-Falah, dalam penelitian tersebut beliau menyatakan bahwa
masih terdapat siswa yang kabur dari sekolah karena tidak mau mengikuti
pelajaran PAI dan hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran PAI
membosankan karena terlalu banyak hafalan.
Kondisi yang sedang dialami pada saat sekarang ini di SDN Pisangan I
Ciputat Timur adalah masih adanya siswa yang belum mencapai tingkat
keberhasilan yang signifikan pada mata pelajaran PAI, hal ini terbukti dengan
rendahnya nilai rata-rata siswa yang dicapai pada semester I tahun pelajaran
2013/2014, yang hanya mencapai nilai 65,00. Sedangkan nilai kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan sekolah 70,00. Siswa masih merasa malu untuk
berpendapat dan masih adanya siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya
saat proses pembelajaran berlangsung.
5
Timbulnya keadaan yang kurang menguntungkan ini penyebabnya adalah
kurangnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.Kemampuan
mengajar guru PAI masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dibenahi.
Kekurangan tersebut antara lain terlihat dari penyampaian bahan ajar/ materi,
kurang bervariasinya pengggunaan metode, kurangnya kemampuan guru PAI
dalam pengunaan media pembelajaran, keadaan kelas yang kurang kondusif dan
pelaksanaan evaluasi.
Dalam penyampaian materi yang dilakukan oleh guru PAI masih bersifat
klasikal dan verbalis sehingga kurang menggali minat dan kreativitas siswa, siswa
hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh guru sehingga siswa cenderung pasif.
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran PAI belum mampu
meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru,
seharusnya guru dapat memanfaatkan media pembelajaran yang tepat guna
sehingga mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran PAI, begitu juga dengan keadaan kelas yang kurang
kondusif, kurang pencahayaanapalagi saat musim hujan keadaan kelas bocor
mengakibatkan siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti proses
pembelajaran PAI. Demikian pula dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
siswa tidak termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya padahal ada beberapa
siswa yang mendapat nilai ulangan harian dibawah rata-rata.
Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
dengan judul: “KEMAMPUAN GURU PAI DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN DI SDN PISANGAN I CIPUTAT TIMUR”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka masalah-
masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Penyampaian materi yang dilakukan guru masih bersifat klasikal dan
verbalisme sehingga kurang menggali minat dan kreativitas siswa dalam
pembelajaran
2. Kurangnya kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran
6
sehingga belum mampu meningkatkan perhatian siswa terhadap materi
ajaryang disampaikan oleh guru PAI.
3. Keadaan kelas yang kurang kondusif sehingga mengakibatkan siswa kurang
berkonsentrasi.
4. Evaluasi pembelajaran belum mampu memberikan motivasi bagi siswa untuk
meningkatkan hasil belajar PAI.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka
penelitian ini membatasi pada kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru PAI dalam melaksanakan
pembelajaran meliputi kemampuan membuka pelajaran, kemampuan
menjelaskan, kemampuan mengelola kelas, kemampuan bertanya dan kemampuan
menutup pelajaan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Kemampuan
guru PAI dalam mengelola pembelajaran di SDN Pisangan I Ciputat Timur?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru PAI
dalam mengelola pembelajaran di SDN Pisangan 1 Ciputat Timur.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian, maka peneliti mengharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap pengembangan dan pembaharuan kajian PAI, sehingga menjadi
acuan bagi pendidik untuk menemukan dan mengetahui hambatan dalam
proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
7
2. Secara praktis, penelitian diharapkan dapat berguna :
a. Bagi guru PAI, hasil penelitian dapat dijadikan motivasi dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik sehingga mampu meningkatkan
kemampuanya dalam mengelola pembelajaran
b. Bagi pihak sekolah, sebagai masukan dan bahan evaluasi dalam memacu
kemampuan guru PAI di SDN Pisangan I Ciputat Timur.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran PAI di SD
1. Pengertian Pembelajaran PAI di SD
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara manusia dengan manusia
dan lingkungannya.1 Pengertian tersebut mengandung arti bahwa pembelajaran
merupakan keadaan dimana adanya hubungan antara guru dan siswa serta siswa
dengan lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.2
Pengertian
tersebut mengandung arti bahwa pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan
oleh pendidik agar terjadi suatu perubahan pada diri siswa. dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara
siswa dengan lingkungannya baik dengan teman belajarnya, guru, maupun dengan
lingkungannya agar tejadi proses perubahan pada diri siswa baik pengetahuan,
sikap maupun keterampilannya.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami
dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikan sebagai pandangan
hidup.3 Pengertian ini mengandung pengertian bahwa pendidikan agama Islam
membekali anak didik agar dapat hidup sesuai dengan ajaran agama Islam.
Senada dengan pendapat sebelumnya menurut A.Tafsir pendidikan Agama
Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia
berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.4
Definisi ini
menegaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah pembentukan pribadi yang
1 Dadang Sukirman, Pembelajaran Mikro (Bandung: UPI Press,2006) cet 1 h.42
2 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya Mengaktifkan Pendidikan
Agama Islam Di Sekolah (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hal 183 3 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) cet 7 h.86
4 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi :
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), cet. 3 h.130
9
Islami melalui proses pembelajaran. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu upaya yang dilakukan agar anak
didik mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran Agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian teori maka dapat dinyatakan bahwa Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang dilakukan untuk menyiapkan anak
didik agar memahami dan mengamalkan ajaran agama islam melalui kegiatan
belajar sehingga mampu menjadi pribadi yang berakhak mulia.
2. Tujuan Pembelajaran PAI di SD
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran
bukan saja memperjelas arah yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar,
tetapi dari segi efisiensi diperoleh hasil yang maksimal.
Menurut M. Djunaidi Dhany yang dikutip oleh Armai Arief tujuan
pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Pembinaan kepribadian anak didik yang sempurna.
1) Pendidikan harus mampu membentuk kekuatan dan kesehatan badan serta
pikiran anak didik.
2) Sebagai individu, maka anak harus dapat mengembangkan kemampuannya
semaksimal mungkin.
3) Sebagai anggota masyarakat, anak harus dapat memiliki tanggung jawab
sebagai warga negara.
4) Sebagai pekerja, anak harus bersifat efektif dan produktif serta cinta akan
kerja.
b. Peningkatan moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan rasa kepercayaan
anak terhadap agama dan kepada Tuhan.
c. Mengembangkan intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk
10
mewujudkan kebahagiaannya di masa mendatang.5
Pengertian tersebut
mengandung makna bahwa tujuan pendidikan menjadikan pribadi yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah, cerdas, sehat jasmani serta mempunyai
prilaku yang baik sehingga menjadi pribadi yang bertanggungjawab baik
sebagai individu maupun dalam bermasyarakat dan negara.
Sedangkan tujuan Pendidikan Agama Islam untuk membentuk perilaku
dan kepribadian individu sesuai dengan prinsip-prinsip dan konsep Islam dalam
mewujudkan nilai-nilai moral dan agama sebagai landasan pencapaian tujuan
pendidikan nasional. 6 Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Pendidikan agama
Islam bertujuan untuk membentuk pribadi muslim yang beriman dan berakhlak
sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam lampiran keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011
tentang Standar Nasional Pendidikan Agama di Sekolah disebutkan bahwa tujuan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD adalah untuk:
1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT dalam diri
peserta didik melalui pengenalan, pemahaman, penghayatan terhadap
ayat-ayat Allah yang tercipta dan tertulis(ayat kauniyyah dan ayat
qauliyyah);
2) Membentuk karakter muslim dalam diri peserta didik melalui
pengenalan, pemahaman, dan pembiasaan norma-norma dan aturan-
aturan Islam dalam melakukan relasi yang harmonis dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama, dan lingkungannya; dan
3) Mengembangkan nalar dan sikap moral yang selaras dengan keyakinan
Islam dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan
warga dunia.7
5 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta, Ciputat Pers,
2002), cet.1, h. 24 6 Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2004)h. 162 7 Lampiran KMA nomor 211 Tahun 2011 Tentang Standar Nasional Pendidikan Agama
di Sekolah.
11
Dengan melihat tujuan pembelajaran PAI di SD, maka jelaslah bahwa
dengan proses pembelajaran PAI diharapkan mampu meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan peserta didik sehingga menjadi manusia yang berkepribadian
muslim, berilmu dan dapat menjadi warga Negara dan warga dunia yang
bertanggung jawab. Mengingat betapa pentingnya pendidikan agama Islam dalam
mencetak pribadi muslim yang cerdas, berakhlak mulia serta dalam membantu
terwujudnya tujuan pendidikam nasional, maka pendidikan agama Islam harus
diberikan pada peserta didik sedini mungkin melalui proses pembelajaran yang
dilaksanakan di Sekolah Dasar dengan sebaik-baiknya.
3. Materi Pembelajaran PAI di SD
Materi adalah sesuatu yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya
proses belajar mengajar.8 Pengertian tersebut mengandung arti bahwa dalam
proses pembelajaran siswa harus mempelajari beberapa hal yang telah diberikan
oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Senada
dengan pendapat tersebut menurut Suharmini Arikunto dalam fathurrohman
mengemukakan materi/ bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam
kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai oleh peserta didik.9 Definisi ini memperkuat pendapat
sebelumnya bahwa dalam proses pembelajaran harus ada bahan yang dipelajari
siswa karna salah satu tujuan pembelajaran adalah menguasai materi.
Berdasarkan pengertian dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa materi
adalah suatu yang disajikan guru untuk diolah dan untuk dipahami oleh peserta
didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pendidikan Agama Islam memuat ajaran tentang tata hidup yang meliputi seluruh
aspek kehidupan manusia, maka Pendidikan Agama Islam merupakan pengajaran
tata hidup yang berisi pedoman pokok yang digunakan oleh manusia dalam
menjalani kehidupannya di dunia ini dan untuk menyiapkan kehidupannya yang
abadi di akhirat nanti.
8 Arief Armai, op.cit., h. 91
9 Pupuh Fathurrohman dan M.Sobry sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung:PT
Refika Aditama,2009), h. 14
12
Aspek Pendidikan Agama Islam meliputi: Al-qur’an dan Hadis, Akidah
Akhlak, Fiqih/ ibadah dan Tarikh, yang difokuskan pada aspek :
a. Al-Qu’ran, yang menekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan
mengartikan surat-surat pendek.
b. Akhlak dan keimanan, yang menekankan pada pembiasaan akhlak terpuji dan
menghindari akhlak tercela.
c. Ibadah, yang menekankan pada cara melakukan ibadah dan mu’amalah yang
baik dan benar.10
Secara umum materi PAI di Sekolah Dasar meliputi: Aspek Al-quran yang
meliputi mengenal, melafalkan dan menulis huruf Hijaiyyah, melafalkan,
membaca, menulis, menghafal, mengetahui makna surat-surat pendek pilihan.
Aspek Aqidah meliputi Meyakini adanya Allah, malaikat, kitab-kitab suci, Rasul,
hari akhir, qadha dan qadar, Nama-nama Rasul Allah dan Rasul ulul azmi,
Asmaul Husna. Aspek Akhlak meliputi Perilaku /sikap terpuji, menghindari sikap
tercela, doa (belajar, wudhu, makan). Aspek Fiqih meliputi tata cara bersuci, tata
cara shalat dan bacaannya, puasa ramadhan makna dan hikmahnya, tata cara zikir
dan doa setelah shalat, zakat, infak sedekah makna dan hikmahnya. Aspek SKI
meliputi kisah keteladanan para nabi, dan para orang-orang pilihan ( wali songo,
Luqman, Sahabat-sahabat Nabi dan Askahful kahfi)
Khusus untuk kelas V materi PAI meliputi: Aspek Al-Qur’an meliputi
membaca, menulis, makna dan hafalan Q.S. Al-Ma’un dan Q.S. At-Tin. Aspek
Aqidah meliputi nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul Azmi, kitab-kitab suci
dan rasul-rasul yang menerimanya. Asmaul Husna (Al-Mumin, Al-Hayy, Al-
Qayum, Al-Ahad). Aspek Akhlak meliputi: Sikap/ perilaku terpuji ( jujur, suka
menolong, saling mengingatkan dalam kebajikan, menghargai pendapat,sabar dan
pengendalian diri, sederhana, ikhlas, tabligh, hormat dan patuh kepada orangtua,
guru dan sesama anggota keluarga). Aspek Fiqih meliputi: Puasa Ramadhan,
Shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an. Aspek SKI meliputi: kisah keteladanan
Nabi Dawud a.s. Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’ a.s., dan kisah
10
Lampiran KMA nomor 211 Tahun 2011 Tentang Standar Nasional Pendidikan Agama
di Sekolah
13
keteladanan Luqman
Untuk kelas VI materi PAI meliputi: Aspek Al-Qur’an yang meliputi:
membaca, menulis, menyebutkan arti dan mengetahui makna Q.S. Al-Kafirun dan
Al-Maidah. Aspek Aqidah meliputi Asmaul Husna (Ash-Shamad, Al-Muqtadir,
Al-Muqadim, Al-Baqi), hari akhir, Qadha dan Qadar hikmah dan perilaku yang
mencerminkan iman kepadanya. Aspek Akhlak meliputi : sikap terpuji (toleransi
dan simpati, berbaik sangka, hidup rukun). Aspek Fiqih meliputi: Zakat, Infak
dan Sedekah. Aspek SKI meliputi : kisah keteladanan Nabi Yunus a.s, Nabi
Zakaria a.s, Nabi Yahya a.s, Nabi Isa a.s, Nabi Muhammad SAW, Sahabat-
sahabat Nabi Muhammad SAW, dan Ashabul Kahfi.
3. Strategi Pembelajaran PAI
Strategi pembelajaran adalah taktik yang digunakan dalam
melaksanakan/praktek mengajar di kelas.11
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa
strategi merupakan cara yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Senada
dengan pendapat tersebut, menurut Gerlach sebagaimana dikutip Yusri
mengemukakan, Strategi dapat diartikan sebagai cara bagaimana isi pelajaran
disajikan atau dipresentasikan dalam lingkungan pembelajara.12
Penjelasan
tersebut mengandung pengertian bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru
harus menentukan cara/siasat yang dianggap tepat agar materi pelajaran dapat
dipelajari siswa.
Selanjutnya menurut Abuddin Nata Strategi pembelajaran adalah langkah-
langkah yang terencana dan bermakna luas dan mendalam serta berdampak jauh
ke depan dalam menggerakkan seseorang agar dengan kemampuan dan
kemauannya sendiri dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
belajar.13
Penyataan ini menegaskan bahwa strategi merupakan kegiatan yang
telah direncanakan yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa.
11
Armai Arief, op.cit., h. 91 12
Yusri Panggabean, dkk, Strategi, Model, dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2006,
(Bandung; Bina Media Informasi, 2007), cet, 1, h. 46 13
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), cet. 1, h.205
14
Sedangkan menurut Dick and Carrey sebagaimana dikutip Wina Sanjaya
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa.14
penjelasan tersebut mengandung pengertian bahwa Strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana yang terdiri dari seperangkat materi dan
prosedur yang telah tersusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan definisi dan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu cara yang ditetapkan sebagai pedoman dalam
pembelajaran agar materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima
baik oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tidak ada suatu
strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi
pembelajaran yang lain, baik tidaknya suatu strategi pembelajaran dapat dilihat
dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama dalam penggunaan
strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai.
Macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI
antara lain:
a. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan
melalui tanya jawab antara guru dan siswa.15
Berdasarkan definisi tersebut, dapat
diartikan bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa dimana siswa dituntut untuk dapat berfikir kritis dan kreatif
sehingga mampu menemukan sendiri jawaban yang dipertanyakan oleh guru.
14
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta; Prenada Media Group, 2008),
cet. I h.294 15
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta; Prenada Media Group, 2008),
cet. I h. 303
15
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri antara lain:
1) Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri, yaitu:
a) Pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik secara
seimbang.
b) Memberikan ruang kepada siswa agar belajar sesuai dengan gaya
belajarnya.
c) Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern, belajar
adalah perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d) Dapat melayani siswa yang berkemampuan di atas rata-rata.
2) Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri, yaitu:
a) Sulit mengontrol kegiatan dan hasil belajar siswa.
b) Sulit merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan
siswa dalam belajar.
c) Waktunya harus panjang guru kesulitan mengatur waktu yang
tersedia.
d) Selama keberhasilan ditentukan oleh kemampuan penguasaan
materi pelajaran maka Strategi Pembelajaran Inkuiri sulit
diterapkan oleh siswa.16
Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri
1) Orientasi merupakan langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi
pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk
beraktifitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan
masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tidak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
2) Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang siswa untuk berfikir memecahkan
16
Aziz Fahrurrizi, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta : Ciputat Press,
2012) h. 169
16
teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin
dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa
didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban
itulah yang sangat penting dalam strategi pembelajaran inkuiri, oleh
sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman
yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui
proses berpikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah
dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas
harus dicari dan ditemukan.
3) Merumuskan hipotesis, Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara,
hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu
untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir.
Potensi berpikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk
menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan.
Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia akan
sampai pada posisi yang dapat mendorong untuk berpikir lebih lanjut.
4) Mengumpulkan Data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan unntuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental
yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses
pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat
dalam belajar akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas
dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.
5) Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Bahwa yang terpenting dalam
17
menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas
jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga
berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya
kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
6) Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan
kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering
terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan
kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang
hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang
akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana
yang relevan.
Jadi langkah-langkah dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri
yang pertama menciptakan suasana pembelajaran yang responsif,
kedua menciptakan rumusan masalah, ketiga menetapkan jawaban
sementara dari rumusan masalah, keempat menjaring informasi,
kelima menentukan jawaban, keenam mendeskripsikan temuan
b. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran secara optimal.17
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa strategi Pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
berorientasi kepada guru, guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur dengan harapan materi pembelajaran yang disampaikan itu dapat
dikuasai siswa dengan baik.
17
Wina Sanjaya. op.cit., h. 299
18
Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori antara lain:
a. Keunggulan Strategi Pembelajaran Ekspositori, sebagai berikut:
1) Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran.
2) Strategi Pembelajaran Ekspositori tepat dilakukan ketika materi sangat
luas sementara waktu sangat sempit.
3) Selain menyimak penjelasan guru, dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori memungkinkan siswa melakukan observasi atau melihat
demonstrasi yang dilakukan oleh guru.
4) Bisa digunakan untuk jumlah siswa yang banyak serta ukuran kelas yang
luas.
b. Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori, sebagai berikut:
1) Hanya mungkin dilakukan bagi siswa yang kemampuan menyimak dan
mendengarnya baik.
2) Tidak melayani perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat bakat serta
gaya belajar individu siswa.
3) Sulit mengembangkan kemampuan sosialisasi, interpersonal serta
kemampuan berfikir kritis.
4) Keberhasilannya tergantung kepada guru; persiapan, pengetahuan, percaya
diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti
kemampuan komunikasi dan kemampuan mengelola kelas.
Oleh karena komunikasi lebih banyak terjadi satu arah (one-way
communication) mengontrol siswa dalam pemahamannya akan terbatas dan
pengetahuan siswa pada apa yang diberikan oleh guru saja.18
Ada beberapa langkah dalam menerapkan strategi ekspositori, yaitu:
1) Persiapan merupakan langkah yang sangat penting, keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori
sangat tergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai
dalam melakukan persiapan adalah:
18
Aziz Fahrurrizi, dkk, op.cit., h. 155
19
a) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
b) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
c) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa.
d) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2) Penyajian, langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan
yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam
penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah
ditangkap dan dipahami oleh siswa. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini di antaranya adalah
penggunaan bahasa intonasi suara, menjaga kontak mata dengan siswa,
menggunakan joke agar kelas tetap hidup dan segar melalui kalimat atau
bahasa yang lucu.
3) Korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan
pengalaman siswa atau dengan atau hal-hal lain yang memungkinkan
siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang
telah dimilikinya. Langkah ini dilakukan tiada lain untuk memberikan
makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya, maupun makna untuk meningkatkan
kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.
4) Menyimpulkan tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang
telah disajikan. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting
dalam strategi ekspositori, melalui langkah ini siswa akan dapat
mengambil intisari dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula
memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatu paparan.
5) Mengaplikasikan adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka
menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat
penting dalam proses pembelajaran ekspositori. Melalui langkah ini guru
akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman
materi pelajaran oleh siswa. Ada dua tekhnik yang dilakukan pada langkah
ini, yaitu:
20
a) Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah
disajikan.
b) Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pembelajaran yang
telah disajikan.
Jadi langkah-langkah strategi pembelajaran ekspository yang pertama
Persiapan agar iklim pembelajaran efektif, kedua penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan, ketiga menghubungkan materi
pelajaran dengan pengalaman siswa, keempat Menyimpulkan tahapan untuk
memahami inti dari materi pelajaran yang telah dipelajari, kelima unjuk
kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru.
c. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam
orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras
atau suku yang berbeda (heterogen).19
Definisi tersebut menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran dengan membentuk
kelompok-kelompok yang menuntut siswa berdialog dengan teman-temannya
mengenai materi pembelajaran, satu dengan yang lainnya saling membelajarkan
sehingga saling membutuhkan.
Keunggulan dan kelemahan strategi Pembelajaran Kooperatif antara lain:
1) Keunggulan
a) Siswa tidak akan terlalu tergantung kepada guru, ia akan lebih percaya
diri sendiri menemukan informasi dari berbagai sumber dan dapat
belajar dari teman-teman terutama sekelompoknya.
b) Mampu mengembangkan kemampuan mengungkap ide dan gagasan
serta verbal dan membandingkan dengan ide orang lain.
c) Melatih siswa respek terhadap orang lain, menerima kekurangan dan
menyadari kelebihan serta menerima perbedaan.
d) Memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar.
e) Ampuh untuk meningkatkan akademik plus sosial termasuk
19
Wina Sanjaya. op.cit., h.308
21
mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal yang positif,
mengembangkan ketrampilan me-manage waktu dan sikap positif
terhadap sekolah.
f) Mengembangkan kemampuan menguji ide dan pemahaman sendiri
dan menerima umpan balik. Siswa tidak takut salah dalam
memecahkan masalah karena keputusan adalah keputusan bersama
yang dihasilkan dari diskusi kelompok.
g) Meningkatkan kemampuan menggunakan informasi dan kemampuan
belajar abstrak menjadi nyata (rill).
h) Dengan adanya interaksi kelompok dapat meningkatkan motivasi dan
rangsangan untuk berfikir yang tentunya berguna untuk proses
pendidikan jangka panjang.
2) Kelemahan Strategi Pembelajaran Kooperatif, sebagai berikut:
a) Memahami strategi pembelajaran kooperatif memang butuh waktu,
adakalanya siswa yang pintar akan merasa terhambat, dan berakibat
negatif terhadap iklim kerja tim.
b) Jika siswa dituntut untuk saling mengajar, adakalanya tidak dibarengi
dengan peer teaching yang efektif justru tujuan pembelajaran tidak
tercapai.
c) Penilaian adalah penilaian kelompok padahal prestasi yang diharapkan
adalah prestasi individu siswa.
d) Butuh waktu yang lama dan harus dilakukan lebih dari satu kali.
e) Tugas strategi pembelajaran kooperatif ada dua yaitu belajar kerja
sama dan membangun kepercayaan diri, kenyataannya upaya ini
sangat sulit dilakukan.20
Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Kooperatif
1) Penjelasan Materi, Tahap penjelasan diartikan sebagai proses
penyampaian pokok-pokok materi penjelasan sebelum siswa belajar dalam
kelompok. Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa
terhadap pokok materi pelajaran. Pada tahap ini guru memberikan
gambaran umum tentang materi pelajaran yang harus dikuasai yang
20
Aziz Fahrurrizi, dkk, op. cit. h. 205-206
22
selanjutnya siswa akan memperdalam materi dalam pembelajaran
kelompok.
2) Belajar dalam kelompok, setelah guru menjelaskan gambaran umum
tentang pokok-pokok materi pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk
belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk
sebelumnya. Pengelompokan dalam strategi pembelajaran kooperatif
bersifat heterogen, artinya kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan-
perbedaan setiap anggotanya, baik perbedaan gender, latar belakang agama
sosial-ekonomi dan etnik serta perbedaan kemampuan akademis.
Dalam hal kemampuan akademis, setiap anggota kelompok mempunyai
kemampuan akademis yang berbeda-beda dari yang berkemampuan
rendah, sedang sampai tinggi, perbedaan kemampuan akademis ini
bertujuan agar siswa saling bertukar pendapat saling mengajari satu sama
lain.
3) Penilaian dalam strategi pembelajaran kooperatif biasa dilakukan dengan
tes atau kuis. Tes atau kuis dilakukan baik secara individual maupun
secara kelompok. Tes individual nantinya akan memberikan informasi
kemampuan setiap siswa, dan tes kelompok akan memberikan informasi
kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah
penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki
nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah
nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap
anggota kelompok.
4) Pengakuan Tim adalah penetapan tim yang dianggap paling berprestasi
untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. Pengakuan dan
pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat memotivasi tim untuk
terus berprestasi dan juga membangkitkan motivasi tim lain untuk lebih
mampu meningkatkan prestasi mereka. Jadi Langkah-langkah Strategi
Pembelajaran Kooperatif yang pertama Penjelasan materi, kedua belajar
dalam kelompok, ketiga penilaiannya berupa tes atau kuis, keempat
pengakuan tim dengan memberikan penghargaan untuk tim yang terbaik.
23
Berdasarkan teori dan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI di
SD diantaranya Strategi Pembelajaran Inkuiri, Strategi Pembelajaran Eksporitori
dan Strategi Pembelajaran Kooperatif. Dengan menggunakan beberapa strategi
tersebut diharapkan proses pembelajaran PAI dapat berjalan interaktif dan
optimal.
4. Penilaian Pembelajaran PAI
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu.21
Pernyataan ini menegaskan bahwa penilaian
adalah proses pengumpulan data atau informasi tentang proses dan hasil belajar
siswa secara sistematis dan digunakan sebagai pedoman dalam mengambil
keputusan.
Penilaian pembelajaran PAI adalah pengambilan sejumlah keputusan yang
berkaitan dengan pembelajaran PAI guna melihat sejauh mana keberhasilan
pembelajaran yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan
Islam itu sendiri22
. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa penilaian dalam
pembelajaran PAI merupakan upaya pemberian nilai terhadap proses dan hasil
pembelajaran peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran PAI. Sedangkan
tujuan penilaian antara lain untuk mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya, mengetahui keberhasilan proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah, menentukan tindak lanjut hasil penilaian,
memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
21
Arifin Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. 2013), cet.,
5, h.4 22
Armai Arief, Pengantar ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta, Ciputat
Pers,2002) cet.1, h. 54
24
berkepentingan.23
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa tujuan
penilaian yang pertama, mengetahui posisi kemampuan siswa dibandingkan
dengan siswa lainnya, yang kedua untuk mengetahui keberhasilan dalam
mengubah tingkah laku para siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapkan,
yang ketiga untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam proses
pembelajaran, keempat sebagai laporan pertanggungjawaban kepada orang tua.
B. Pengelolaan Pembelajaran PAI
1. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran PAI
Pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang di
kelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.24
Definisi ini menjelaskan
bahwa pengelolaan adalah pengaturan terhadap sesuatu kegiatan untuk mencapai
hasil yang diharapkan.
Kata pembelajaran dipakai sebagai padanan kata dari intruction. Kata
intruction tidak sama artinya dengan pengajaran, kata pengajaran terdapat dalam
konteks guru dan murid di dalam kelas, sedangkan pembelajaran atau intruction
mencakup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri oleh guru secara
fisik. Dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar. Oleh karena itu
usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber belajar agar terjadi
proses belajar dalam diri siswa disebut pembelajaran.25
Pendapat tersebut senada
dengan M. Sobry Sutikno yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah segala
upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta
didik.26
Definisi ini menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang oleh guru, dengan
kata lain pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah diprogramkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
serangkaian perbuatan siswa yang berlangsung pada situasi edukatif. Jadi
23
Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung; PT. Remaja
Rosdakarya. 1995) ,cet. 5, h.4 24
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada)
cet. 4, h. 8 25
Yudi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press, 2012), h. 4 26
M. Sobry Sutikno, Pembelajaran Efektif, (Mataram : NTP Press, 2005), cet, I., h. 28
25
pembelajaran itu sendiri lebih menekankan pada kegiatan belajar siswa yang telah
dirancang oleh guru agar terjadi perubahan perilaku pada siswa.
Pendidikan Agama Islam adalah suatu sistem kependidikan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah,
sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan
manusia, baik duniawi maupun ukhrawi.27
Definisi tersebut menegaskan bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang mencakup semua aspek dalam
kehidupan manusia, tentang bagaimana manusia berhubungan dengan Allah SWT,
manusia dalam masyarakat dan lingkungannya.
Senada dengan definisi diatas menurut Haidar putra pendidikan Islam
adalah usaha yang dilakukan untuk pentransferan ilmu, nilai, dan keterampilan
berdasarkan ajaran Islam dari si pendidik kepada si terdidik guna terbentuk
pribadi muslim seutuhnya.28
Definisi ini menegaskan bahwa pendidikan agama
Islam adalah pembentukan pribadi yang islami melalui proses pembelajaran. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah
kegiatan bimbingan yang dilakukan untuk menyiapkan siswa agar memahami dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan kependidikan sehingga mampu
menjadikan pribadi yang berakhlak mulia.
Berdasarkan teori dan uraian diatas maka dapat dinyatakan bahwa
pengelolaan pembelajaran PAI adalah pengaturan yang dilakukan oleh guru PAI
dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi peserta didik, sehingga
tujuan pembelajaran PAI dapat tercapai dengan optimal. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya peran guru dalam menentukan keberhasilan pembelajaran PAI.
Adapun tujuan pengelolaan pembelajaran PAI adalah agar pembelajaran
dapat berlangsung efektif dan terencana sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Kemampuan dalam mengelola pembelajaran merupakan
puncak dari kemampuaan seorang guru. Dalam pembelajaran, guru hendaknya
menciptakan hubungan sosio-emosional yang baik. Guru menyayangi dan
mengayomi siswanya, siswa pun menghormati dan menaati gurunya.
27
Arifin, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), cet., 4., h. 8 28
Haidar Putra dkk, Pendidikan Islam dalam lintasan sejarah, (Jakarta : Kencana,2013),
cet I.,h. 3
26
2. Strategi Pengelolaan Pembelajaran PAI
Strategi pengelolaan pembelajaran PAI berupaya untuk menata interaksi
peserta didik dengan memperhatikan empat hal, yaitu penjadwalan kegiatan
pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan yang harus ditempuh
peserta didik dalam pembelajaran, pembuatan catatan kemajuan belajar peserta
didik melalui penilaian yang komprehensif dan berkala selama proses
pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya, pengelolaan motivasi peserta
didik dengan menciptakan cara-cara yang mampu meningkatkan motivasi belajar
peserta didik dan kontrol belajar yang mengacu kepada pemberian kebebasan
untuk memilih tindakan belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik.29
Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran mengacu kepada kapan
dan berapa kali suatu strategi pembelajaran atau komponennya dipakai dalam
suatu situasi pembelajaran. Berapa kali siswa menggunakan program kaset audio
dan mendengarkan program radio dalam seminggu, berapa kali kegiatan belajar
secara tatap muka dilakukan dalam sebulan untuk tiap mata pelajaran, berapa
lama siswa dijadwalkan untuk melaksanakan praktek ibadah dalam satu semester
dan berapa kali siswa belajar serta mengunjungi alam terbuka seperti metode
proyek. Bila semua hal tersebut dijadwalkan dengan jelas, maka pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan secara efektif, menarik sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat dan bermanfaat.
Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, mengacu kepada kapan dan
berapa kali penilaian hasil belajar dilakukan, serta bagaimana prosedur penilaian.
Catatan kemajuan belajar siswa berfungsi sebagai umpan balik baik bagi siswa,
guru maupun bagi sekolah . umpan balik yang dilakukan dengan baik dan benar,
mampu mendongkrak motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Ini berarti
umpan balik secara tidak langsung meningkatkan hasil belajar siswa.
Pengelolaan motivasional berguna untuk meningkatkan motivasi interaksi
belajar peserta didik. Salah satu ketidakberhasilan pembelajaran adalah
ketidakmampuan guru mengelola motivasi peserta didik. Padahal, sesungguhnya
29
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) cet. 5
h.155
27
setiap bidang studi memiliki daya tarik. Misalnya, pembelajaran PAI akan
memiliki daya tarik jika kajiannya dikaitkan dengan konteks perkembangan ilmu
pengetahuan, dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan karakteristik peserta
didik. Karakteristik peserta didik sangat mempengaruhi strategi pengelolaan
pembelajaran PAI.
Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual maka penggunaan media
pandang sangat cocok baginya. Sedangkan untuk peserta didik yang memiliki
gaya belajar auditif sangat cocok menggunakan media dengar.Kontrol belajar
berguna untuk menetapkan agar pembelajaran sesuai dengan karakteristik
perseorangan peserta didik. Komponen ini mengacu kepada kebebasan siswa
melakukan pilihan pada bagian isi yang dipelajari, kecepatan belajar, komponen
strategi pembelajaran yang dipakai, dan strategi kognitif yang digunakan. Setiap
siswa mempunyai kondisi dan karakteristik yang berbeda dengan lainnya.
Kemajuan belajar setiap siswa selalu berbeda dengan siswa yang lain. Untuk itu
diperlukan pengontrolan belajar siswa, termasuk pengontrolan belajar mandiri dan
kelompok di rumahnya. Siswa yang kelihatan kemajuan belajarnya cenderung
menurun, maka kepadanya perlu diberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk -
petunjuk bagaimana meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya siswa yang
prestasinya baik maka kepadanya pula diberi pengarahan supaya mempertahankan
prestasinya. kontrol belajar bukan saja menjadi tanggung jawab guru, melainkan
peserta didik juga dapat mengontrol kegiatan belajarnya sendiri.
3. Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran PAI
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga
seseorang dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif dan pskimotorik
dengan sebaik-baiknya.30
Definisi ini menjelaskan bahwa kompetensi adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang baik berupa pengetahuan ataupun
keterampilan yang diaplikasikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Senada dengan pendapat diatas kompetensi adalah seperangkat
30
Fachruddin Saudagar, op. cit. h. 30
28
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.31
Pengertian tersebut menegaskan bahwa kompetensi adalah penguasaan atau
kecakapan yang dimiliki seseorang sehingga mampu melaksanakan apa yang
menjadi tugasnya.
Kompetensi berarti sesuatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun kuantitatif.32
Pengertian
tersebut mengandung makna bahwa kompetensi itu dapat digunakan dalam dua
konteks, yaitu sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan
yang dapat diamati dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif,
afektif dan perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Berdasarkan
deskripsi teori dan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi
adalah kemampuan atau kemahiran yang dimiliki seseorang dalam menjalankan
tugasnya sehingga menghasilkan suatu keadaan sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru PAI adalah kompetensi
pedagogik, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta
didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran,
evaluasi hasil pembelajaran, pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.33
Pernyataan tersebut
menegaskan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kecakapan yang harus
dimilki guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan
yang harus dilakukan guru yaitu mengelola sumber belajar dan melaksanakan
peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Pada intinya kegiatan tersebut menuntut
31
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), cet.,6,h.25 32
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1997) cet., 8, h.4 33
Wina Sanjaya. op.cit., h. 279
29
guru berperan sebagai manager, yang memiliki 4 fungsi umum yaitu:
a. Merencanakan tujuan belajar
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan
belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong dan menstimulasi
siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya
atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.34
Berdasarkan pernyataan diatas peran guru yang pertama adalah mampu
merencanakan tujuan belajar artinya seorang guru harus merencanakan tujuan
pembelajaran karna dengan perencanaan yang matang maka diharapkan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Fungsi yang kedua pengorganisasian artinya seorang
guru harus mampu menciptakan suatu lingkungan belajar yang kondusif agar
siswa dapat belajar secara bersama-sama, pengorganisasian dapat dikatakan
efektif apabila dalam proses pembelajaran siswa dapat belajar secara individual,
karena pada hakikatnya tujuan yang ingin dicapai adalah siswa secara individu
walaupun proses pembelajaran dilakukan secara klasikal. Fungsi yang ketiga,
seorang guru harus mampu memimpin tugas memimpin ini berhubungan dengan
memotivasi, mendorong dan mengawasi siswa sehingga mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, dan yang keeempat fungsi mengawasi, fungsi ini bertujuan agar
terjadinya keserasian antara kinerja yang dicapai dengan rencana atau tujuan yang
telah ditetapkan. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mengambil langkah-
langkah atau tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaan antara proses
pembelajaran dengan yang telah direncanakan.
Seorang guru harus memiliki keterampilan dalam mengelola pembelajaran
karena gurulah yang berinteraksi secara langsung dengan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, berbagai keterampilan dasar dalam
mengajar sudah selayaknya dimiliki oleh guru agar tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai. Beberapa keterampilan dasar mengajar tersebut antara lain:
34
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2011), cet. 5., h. 150
30
a. Kemampuan Membuka Pelajaran
Kemampuan membuka pelajaran merupakan upaya guru dalam
memberikan pengantar/pengarahan mengenai materi yang akan dipelajari siswa
sehingga siswa siap mental dan tertarik mengikutinya. Berkaitan dengan hal
tersebut, Marno mengatakan bahwa kemampuan/keterampilan guru dalam
membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terarah pada hal-hal
yang akan dipelajari.35
Definisi ini menjelaskan bahwa kemampuan membuka
pelajaran merupakan kegiatan/usaha yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
prakondisi bagi siswa agar mental maupun perhatiannya terpusat pada materi yang
akan dipelajarinya sehingga memberikan efek yang positif terhadap kegiatan
belajar.
Komponen-komponen kemampuan membuka pelajaran meliputi: a)
Menarik perhatian siswa, b) Menimbulkan motivasi, c) Memberikan acuan, d)
Membuat kaitan.36
Beberapa cara yang digunakan guru untuk menarik perhatian
siswa, antara lain: gaya mengajar bisa dilakukan guru dengan menggunakan alat-
alat bantu mengajar, mengubah gaya mengajar seorang guru yang biasanya berdiri
didepan diubah menjadi berdiri dibelakang artinya guru tidak selalu duduk manis
di tempat duduk dengan demikian diharapkan siswa merasa bahwa ada guru yang
selalu semangat tidak membosankan, suara yang biasanya keras diubah menjadi
suara yang pelan ataupun sebaliknya, untuk menimbulkan motivasi dapat
dilakukan dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu siswa dengan cara
menceritakan suatu peristiwa terkini yang sesuai dengan materi yang akan
dipelajari, menyakinkan siswa bahwa materi yang akan dipelajari berguna untuk
kehidupannya dengan cara-cara demikian diharapkan rasa ingin tahu siswa
terhadap materi yang akan dipelajari begitu besar sehingga siswa termotivasi
untuk mengikuti prosses pembelajaran dengan baik. Acuan merupakan usaha
memberikan gambaran yang jelas kepada siswa mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dengan cara mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian
alternatif yang relevan. Usaha-usaha yang biasa dikerjakan guru antara lain:
35
Marno, dkk, Strategi dan Metode Pengajaran (Jogjakarta Arruz Media 2008) cet 1 h.86 36
Hamzah B. Uno, Orientasi baru dalam spikologi pembelajaran, (JakartaPT Bumi
Aksara 2010) cet ke 4h. 175
31
mengemukakan tujuan pembelajaran sehingga siswa memahami apa tujuannya
mempelajari materi tersebut, guru dapat pula menjelaskan tentang langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilakukan agar siswa memahami kegiatan apa
saja yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran, mengingatkan masalah
pokok yang akan dibahas. Membuat kaitan. Bahan pengait sangat penting
digunakan apabila guru ingin memulai pelajaran baru. Beberapa usaha guru untuk
membuat bahan pangait antara lain : membuat kaitan antara aspek-aspek yang,
relevan dari mata pelajaran yang dikenal siswa, guru membandingkan atau
mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dikenal
siswa, atau guru menjelaskan konsepnya terlebih dahulu baru kemudian uraian
secara terinci.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa komponen-
komponen keterampilan membuka pelajaran erat kaitannya dengan upaya
melibatkan siswa dalam pembelajaran. Dengan keterlibatan siswa ini diharapkan
pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif karna menuntut siswa untuk
aktif tanpa ragu untuk berpendapat.
b. Kemampuan Menjelaskan
Kegiatan menjelaskan merupakan kegiatan mengajar yang harus dilakukan
oleh guru. Penjelasan diperlukan karena tidak terdapat dalam buku, sehingga guru
harus menuturkan secara lisan. Sehubungan dengan hal tersebut maka yang
dimaksud dengan keterampilan menjelaskan adalah pemberian informasi secara
lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat, antara yang sudah dialami dan yang belum dialami, antara
generalisasi dan konsep, antara konsep dengan data, atau sebaliknya.37
Pengertian
tersebut menegaskan bahwa menjelaskan merupakan penyajian secara lisan yang
diberikan guru kepada peserta didik di dalam interaksi edukatif dengan
mengorganisasi bahan pelajaran dengan tujuan menunjukkan hubungan,
penyampaian materi pelajaran yang direncanakan dan disajikan dengan urutan
37
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & anak didik dalam interaksi edukatif ( Jakarta, Rineka
cipta 2010) cet 3 h.131
32
yang tepat merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam
interaksinya dengan siswa di dalam kelas.
Selanjutnya Hamzah menjelaskan, “Penyajian suatu penjelasan dapat
ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) kejelasan,
b) penggunaan contoh dan ilustrasi, dan c) memberikan penekanan.38
Berdasarkan
penjelasan tersebut dapat dinyatakan bahwa penyajian suatu materi hendaknya
memenuhi unsur-unsur kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, memberikan
penekanan.
Unsur pertama adalah kejelasan yang berarti penyajian hendaknya di
berikan dengan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa. Guru
hendaknya sedapat mungkin menghindari penggunaan ucapan-ucapan dan istilah-
istilah yang tidak dapat di mengerti oleh siswa. kedua, dalam memberikan
penjelasan sebaiknya guru menggunakan contoh-contoh yang ada hubungannya
dengan sesuatu yang dapat ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga dalam memberikan penjelasan guru harus memusatkan perhatian siswa
kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu penting.
Dengan demikian diharapkan siswa akan lebih fokus mendengarkan penjelasan
yang disampaikan guru.
c. Kemampuan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar.39
Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa pengelolaan kelas dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif.
Komponen-komponen dalam pengelolaan kelas meliputi: a) sikap tanggap,
b) memberi perhatian, c) memusatkan perhatian kelompok, d) memberikan
petunjuk-petunjuk yang jelas, e) menegur dan f) memberi penguatan.40
Komponen
38
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 174 39
Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Rosdakarya, 2001)cet 13 h.97 40
Usman Uzer, Ibid.,hal 98
33
pertama yaitu sikap tanggap artinya guru harus tanggap terhadap situasi kelas
apabila ada hal-hal yang menganggu kegiatan pembelajaran secepatnya mampu
diatasi sehingga proses pembelajaran dapat berlangung kondusif serta mengamati
keterlibatan siswa terhadap tugas yang diberikan, kedua memberi perhatian ,
pengelolaan kelas yang efektif dapat tercipta apabila guru mampu memberi
perhatian kepada siswa perhatian tersebut bisa diaplikasikan dengan memberikan
komentar terhadap aktivitas belajar siswa dengan demikian siswa merasa
diperhatikan, perhatian seorang guru mampu meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. memusatkan
perhatian kelompok dapat diwujudkan dengan menuntut tanggung jawab siswa
terhadap tugas yang diberikan dengan cara siswa maju ke depan untuk
melaporkan hasil diskusinya, menegur artinya apabila ada tingkah laku siswa yang
menganggu maka guru menegurnya tanpa manyakitkan siswa ataupun
menghinanya, memberi penguatan dapat dilakukan dengan memuji siswa yang
aktif dalam belajar.
Tujuan pengelolaan kelas adalah agar semua siswa yang ada di dalam
kelas dapat belajar dengan optimal dan mengatur sarana pembelajaran serta
mengendalikan suasana belajar yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
belajar.41
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dibutuhkan pengelolaan kelas yang baik.
d. Kemampuan Bertanya
Kemampuan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain.42
Definisi ini mengandung arti
bahwa dengan bertanya diharapkan akan mendapatkan informasi tentang apa yang
ingin diketahui dari orang lain.
Selanjutnya Usman menjelaskan, komponen-komponen kemampuan
bertanya meliputi:1) penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat, 2)pemberian
acuan, 3)pemindahan giliran, 4) penyebaran, 5) pemberian waktu berfikir dan 6)
41
Darmadi Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: CV Alfabeta, 2012 ) cet-3 h. 6 42
Marno dkk, op.cit., h.131
34
pemberian tuntunan.43
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa hal-hal yang harus
diperhatikan oleh guru dalam mengajukan pertanyaan adalah sebuah pertanyaan
yang diajukan jelas maksudnya dan hindari kata-kata yang tidak perlu dan
gunakan bahasa yang sederhana yang sesuai dengan perkembangan siswa. kedua,
sebelum memberikan pertanyaan guru perlu memberikan acuan yang berupa
pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan
dari siswa. ketiga agar semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam
menjawab pertanyaan maka guru perlu melakukan pemindah giliran artinya guru
meminta beberapa siswa secara bergilir menjawab pertanyaan yang sama.
Keempat penyebaran pertanyaan perlu dilakukan agar siswa aktif dalam
menjawab pertanyaan serta informasi yang didapat lebih bervariasi karna guru
mengajukan pertanyaan yang berbeda disebarkan kepada siswa yang berbeda
pula. Kelima guru perlu memberikan waktu berfikir bagi siswa untuk menjawab
pertanyaan dengan demikian diharapkan siswa dapat memberikan jawaban lebih
lengkap, jawaban lebih bervariasi, siswa juga akan merasa yakin dengan
jawabannya dan juga agar partisipasi siswa meningkat. Keenam guru perlu
memberikan tuntunan dalam proses berfikir siswa sehingga menemukan jawaban
yang tepat.
Kemampuan bertanya bertujuan untuk: a) merangsang kemampuan
berfikir siswa; b) membantu siswa dalam dalam belajar; c) mengarahkan siswa
pada tingkat interaksi belajar yang mandiri; d) meningkatkan kemampuan berfikir
siswa dan kemampuan berfikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi;
e) membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan.44
Berdasarkan penjelasan tersebut pada dasarnya tujuan dari kemampuan bertanya
adalah untuk membangkitkan kemampuan berfikir siswa sehingga menimbulkan
rasa keingintahuan dan pada akhirnya siswa akan selalu berusaha mencari tahu
sesuatu yang belum diketahui dengan aktif bertanya. Kemampuan bertanya ini
harus dimiliki oleh guru karena dengan mengajukan pertanyaan akan
mendapatkan umpan balik dari apa yang telah dipelajari serta dapat menggugah
43
Usman Uzer, op.cit., h. 77 44
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 70
35
perhatian siswa.
e. Kemampuan Menutup Pelajaran
Kemampuan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri
pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa
memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar
yang telah dipelajari.45
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa menutup
pelajaran merupakan refleksi atau penguatan dalam memahami inti pelajaran.
Dalam hal ini Usman menyatakan,” cara yang dapat dilakukan oleh guru
dalam menutup pelajaran adalah: a) meninjau kembali penguasaan inti pelajaran
dengan merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan dan mengevaluasi.46
Pernyataan ini menegaskan bahwa dalam menutup pelajaran guru dapat meminta
siswa membuat rangkuman baik secara lisan ataupun tertulis bertujuan untuk
mengetahui apakah siswa memperoleh wawasan yang utuh tentang sesuatu yang
telah dipelajari, serta dalam tahap menutup pelajaran guru dapat melakukan
evaluasi, dengan melakukan evaluasi guru dapat mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari
Berdasarkan uraian teori maka dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud
dengan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah kecakapan yang
dimiliki oleh seorang guru untuk mengatur lingkungan belajar yang interaktif
dengan mengedepankan keaktifan peserta didik, iklim belajar yang nyaman, dan
menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan membuka pelajaran, kemampuan menjelaskan, kemampuan
mengelola kelas, kemampuan bertanya dan kemampuan menutup pelajaran.
45
Marno dkk, op.cit., h.102 46
Usman Uzer, op.cit., h.93
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah SDN Pisangan I yang
beralamat di Jl. H. Muri Salim no 14 kecamatan Ciputat Timur Tangerang
Selatan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
sampai dengan bulan Desember2014.
Tabel 3.1
Kegiatan Penelitian
No Kegiatan penelitian
Waktu pelaksanaan
Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan BAB I
2 Penyusunan BAB II
3 Perumusan dan penetapan
metode penelitian
4 Penelitian lapangan
5 Penyebaran angket
6 Pengolahan data
7 Penyusunan hasil penelitian
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif karena untuk
mendeskripsikan dan mengukur tentang kemampuan guru PAI dalam mengelola
pembelajaran di SDN Pisangan I kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.
C. Populasi dan Teknik Sampling
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN
Pisangan I Ciputat Timur Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 507 orang. Sedangkan yang menjadi populasi terjangkau adalah
pesertadidik kelas Va dan b, VI a dan bSDN Pisangan I Ciputat Timur Tangerang
37
Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 167 orang.Alasan memilih
kelas V dan VI dalam pengisian angket karenasudah dianggap mampu untuk
mengisi angket, sedangkan kelas I,II,III,IV dianggap belum bisa mengisi angket.
Sampel diambil sebesar 30% dari populasi terjangkau.Adapun pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana.
D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.1Dalam penelitian ini, angket diajukan kepada responden yaitu peserta
didik kelas V a dan b, kelas VI a dan b SDN Pisangan I kecamatan Ciputat Timur
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015 untuk memperoleh data-data
tentang pandangan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
PAI.
Agar dalam pengumpulan data lebih terarah kepada tujuan yang hendak
dicapai, maka penulis membuat kisi-kisi instrument penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi angket kemampuan guru PAI dalam mengelola pembelajaran
Dimensi Indikator Nomor butir Jumlah
1. Kegiatan
pendahuluan
1. Menarik perhatian siswa
2. Menimbulkan motivasi belajar
siswa
3. Memberi acuan tentang hal-hal
yang dipelajari siswa
4. Membuat kaitan materi dengan
hal-hal lain
1, 2, 3, 4
5,6
7,8
9,10
4
2
2
2
2. Kegiatan inti 1. Menggunakan bahasa dengan 11,12 2
1 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung, Alfabeta, 2012)
cet.15, h.142
38
jelas
2. Penjelasan disertai dengan
penggunaan contoh
3. Penekanan pada hal-hal yang
dianggap pokok dan mendasar
13,14,15
16,17,18,19
3
4
1. Sikap tanggap terhadap keadaan
kelas
2. Penguatan positif terhadap
perilaku siswa
20,21,22,23,
24
25,26,27
5
3
1. Pemberian waktu kepada siswa
untuk berfikir
2. Pengungkapan pertanyaan secara
jelas
3. Pemindahan giliran
28,29,30
31,32
33,34,35
3
2
3
3. Kegiatan
penutup
1. Meninjau kembali hal-hal yang
dianggap penting
2. Mengevaluasi pembelajaran
36,37,38
39,40
3
2
2. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian
yakni guru PAI SDN Pisangan I agar diperoleh data tentang kegiatan belajar
mengajar dan untuk menjelaskan kemampuan mengajarnya. Observasi berikutnya
kepada seluruh peserta didik kelas Va dan b, kelas VI a dan b SDN Pisangan I
Tahun pelajaran 2014/2015 agar diperoleh data tentang kegiatan belajar peserta
didikdan untuk mengetahui respon peserta didik tentang proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru PAI. Untuk melakukanobservasi digunakan lembar observasi
yang berlaku di SDN Pisangan I.
39
Tabel 3.3
Lembar Observasi
Aspek yang diamati
Ya tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran
sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang
4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5 Mendemostrasikan sesuatu yang terkait dengan
tema
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Pembelajaran
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik.
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran
2 Kemampuan mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain, perkembangan iptek dan
kehidupan nyata
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
Penerapan pendekatan Saintifik
1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana
2 Memancing peserta didik untuk bertanya
3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba
4 Memfasilitai peserta didik untuk mengamati
40
5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis
6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk
menalar (proses berfikir logis dan sistematis)
7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk
berkomunikasi
Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu
1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema
2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan
berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran
3 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan
menyenangkan
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam
Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber pembelajaran
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
sumber belajar pembelajaran
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar.
2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta
didik
4 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta
didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang Benar dan Tepat dalam
Pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan penutup
Penutup Pembelajaran
1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan peserta didik
2 Memberikan tes lisan atau tulisan
3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
41
Nilai = Jumlah YA x 100 %
Jumlah butir pengamatan
PERINGKAT NILAI
Amat Baik 90 – 100
Baik 80 –90
Cukup 70 – 80
Kurang < 70
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini adalah
sumber yang cukup bermanfaat sebab telah tersedia sehingga relatif murah
mengeluarkan biaya untuk memperolehnya, merupakan sumber yang stabil dan
akurat sebagai cermin situasi atau kondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis
secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.2 Dalam hal ini peneliti
mengumpulkan data-data yang diperlukan yang terkait dengan permasalahan,
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), program semester, program
tahunandan profil SDN Pisangan I Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.
Tabel3.4
Dokumentasi
N
o
Data – data yang
diperlukan
Ada Tidak
Ada
Keterangan
1 Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran PAI
Menggambarkan persiapan mengajar
guru PAI sebagai kelengkapan
administrative
2 Silabus Menggambarkan persiapan mengajar
guru PAI sebagai kelengkapan
administrative
3 Program Semester Menggambarkan persiapan mengajar
guru PAI selama satu semester sebagai
kelengkapan administrative
4 Profil Sekolah Menggambarkan keadaan umum tempat
penelitian
2Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah, h. 67
42
E. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengolah data dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-
langkah analisa data sebagai berikut:
1. Editing
Dalam mengolah data, langkah awal yang dilakukan adalah editing, yaitu
melakukan edit, memilih atau meneliti angket satu persatu tentang
kelengkapan dan kebenaran cara pengisian angket.
2. Skoring
Data yang sudah di edit diberi skor, terhadap butir-butir pertanyaan yang
terdapat dalam angket. Pada angket, peneliti menggunakan skala likert dimana
responden sudah disediakan jawaban alternatifnya, yaitu:
SL : Selalu =4
SR : Sering =3
KD : Kadang-kadang =2
TP : Tidak pernah = 1
3. Tabulating
Langkah selanjutnya adalah pengolahan data dengan memindahkan
jawaban yang terdapat di dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data
tersebut dapat dipahami dan dapat memberi arti, bukan saja oleh penulis akan
tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian ini.
Dalam menghitung data yang penulis dapatkan, maka penulis
mendistribusikan nilai prosentase yang diperoleh dengan cara frekuensi dibagi
responden dikalikan dengan 100% dengan rumus sebagai berikut:
P =
x100 %
Keterangan :
P = Angka Presentase
F = Frekuensi (jumlah jawaban responden)
N = Jumlah responden
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDN Pisangan I Ciputat Timur
1. Sekilas Tentang SDN Pisangan I Ciputat Timur
SD Negeri Pisangan I berlokasi di Jln. H. Muri Salim No. 14 RT. 006/02
Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Tangerang SelatanBanten,
berdekatan dengan SD Negeri Pisangan III, dalam satu lokasi dengan luas tanah
1000 M2, dan luas halaman 250 M
2. Letak bangunan sekolah di dalam komplek
dan sangat strategis. Namun sulit untuk mengembangkan daya tampung yang
sudah terbatas, sehingga tidak dapat melayani minat masyarakat dengan optimal.
SDN Pisangan I menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat sekitar.
Terbukti dengan terus meningkatnya calon siswa yang mendaftarkan diri untuk
bersekolah di SDN pisangan I seperti pada tahun ajaran baru 2014/2015 SDN
Pisangan I hanya membuka satu hari untuk penerimaan siswa baru dan mampu
menampung calon siswa untuk dua kelas sesuai kapasitas yang ada.
Status akreditasi ”A” menunjukkan bahwa pengelolaan sekolah ini
dilakukan secara profesional dengan selalu meningkatkan kedisiplinandalam
menerapkan peraturan sekolah seperti selalu datang tepat waktu dan
meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar melalui pelatihan-pelatihan baik
yang diadakan oleh gugus seperti kelompok kerja guru (KKG) ataupun yang
diadakan oleh dinas pendidikan tangerang selatan.
Untuk melaksanakan program kegiatan belajar mengajar di SDN Pisangan I
Ciputat Timur perlu didukung adanya sarana prasarana yang memadai, SDN
pisangan I memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 kamar mandi/WC guru, 2 kamar
mandi/ WC siswa, 1 kantin dan 1 penjaga sekolah, 1 ruang ibadah sebagai
penunjang aktifitas belajar siswa terutama dalam menerapkan nilai-nilai
44
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan untuk shalat berjamaah,
melaksanakan praktek pelajaran agama Islam.
Jumlah siswa di SDN Pisangan I Ciputat Timur pada tahun pelajaran
2014/2015 sebanyak 507 siswa. Adapun jumlah guru dan staf adalah 17 orang
yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 12 guru kelas, dan 4 guru bidang studi.
2. Visi dan MisiSDN Pisangan I Ciputat Timur
Visi SDN Pisangan I Ciputat Timur adalah “SD NEGERI PISANGAN I
MENJADI SEKOLAH TERPERCAYA DI MASYARAKAT DAN
MENGHASILKAN MUTU LULUSAN YANG CERDAS, TRAMPIL,
BERBUDAYA, DAN RELEGIUS.
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mempunyai peran yang sangat
penting terutama dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas dan
trampil tapi juga terbiasa santun dalam ucapan dan sopan dalam berperilakuserta
unggul dalam pengalaman ajaran agama sehingga terbangun insan yang beriman,
bertaqwa dan berakhlak mulia.
Adapun misi SDN Pisangan I adalah ”Menyiapkan Sumber Dayamanusia yang
berbudaya, cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur yang berwawasan
IPTEK berlandaskan IMTAQ”
Guru agama Islam menjadi garda terdepan dalam mewujudkan misi
sekolah agar mampu menyiapkan sumber daya manusia yang beriman dan
bertaqwa dengan menanamkan keyakinan terhadap ajaran agama Islammelalui
kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah seperti sholat jamaah, hafalan surat
pendek, serta memperingati maulid Nabi Muhammad SAW sehingga terwujudnya
sikap perilaku rajin, taat dan tertib menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan
agama Islam.
B. Profil Guru PAI SDN Pisangan I
Dalam menciptakan proses pembelajaran yang yang bermutu perlu
ditunjang oleh guru yang profesional. Guru PAI di SDN Pisangan I bernama Ubay
Baijuri, pendidikan formal yang pernah ditempuhnya yaitu SDN Nyompok I
45
Kopo, MTs Darul Falah Serang, MA Darul Falah Serang dan merupakan lulusan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Bahasa Arab tahun
2012. Beliau mengajar di SDN Pisangan I sebagai guru PAI mulai tahun ajaran
baru 2014/2015 beliau termasuk guru baru tetapi sudah mempunyai pengalaman
mengajar di SMP,SMA IT dan pesantren Al-Qur’anniyah dan sebagai tenaga
Bimbingan belajar Al-Qur’an. Pengalaman organisasinya yaitu sebagai anggota
PMII Ciputat, koordinator bahasa Badan Eksekutif Mahasiswa jurusan Pendidikan
Bahasa Arab UIN Jakarta.1 Usaha yang dilakukan agar dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik yaitu aktif dalam kegiatan KKG (kelompok kerja guru)
dengan mengikuti KKG maka diharapkan dapat saling sharing antar guru PAI
tentang proses pembelajaran yang baik sehingga kemampuan mengajarnya dapat
ditingkatkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Deskripsi, Analisa, dan Interpretasi Data
Data yang diperoleh yaitu dengan menyebarkan angket kepada siswa kelas
V dan VI yang berjumlah 50 siswa, setelah disebarkan kepada responden (siswa)
dan dikumpulkan kembali untuk diolah oleh penulis dengan menggunakan rumus
distribusi frekuensi persentase.Maksud dari pengolahan data tersebut agar data
yang diperoleh dapat memberikan penjelasan lebih akurat berdasarkan jawaban
dari responden. Untuk memudahkan analisis data hasil penelitian tersebut, maka
setiap item pernyataan ditabulasi yang merupakan proses merubah data ke dalam
bentuk tabel dan dipersentasekan. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan
dari masalah yang diteliti. Temuan penelitian ini dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
Keberhasilan proses pembelajaran dan ketercapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan yang
dilakukan guru. Seorang guru harus mampu membuka pelajaran dengan
menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. ketika membuka pelajaran,
1 Wawancara dengan guru PAI SDN Pisangan I Ciputat Timur
46
guru menanyakan kabar siswa dengan nada semangat dan gembira, menyiapkan
media yang sesuai dengan materi, meyakinkan siswa bahwa materi yang akan
dipelajari berguna untuk kehidupannya, menghubungkan materi dengan
pengalaman siswa, melalui kegiatan ini, siswa akan termotivasi untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
Tabel 4.1
Menanyakan kabar siswa
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
1
Selalu 23 46 %
Sering 9 18 %
Kadang-kadang 15 30 %
Tidak pernah 3 6 %
Jumlah 50 100 %
Bentuk kepedulian seorang guru adalah menanyakan kabar siswa, siswa
akan merasa diperhatikan sehingga menimbulkan motivasi dalam
belajar.Berdasarkantabel diatas menunjukkan bahwa sebelum memulai
pembelajaran guru PAI selalu menanyakan kabar siswa, walaupun masih ada
siswa yang merasa tidak pernah ditanyakan kabarnya oleh guru PAI.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan hal ini terjadi karena saat
guru PAI menanyakan kabar siswa keadaan kelas belum kondusif sehingga siswa
tidak mendengar perkataan gurunya.hal ini harus menjadi perhatian guru PAI agar
mampu mengkondisikan kelas lebih baik lagi.
Tabel4.2
Berpakaian rapi dalam mengajar
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
2
Selalu 41 82 %
Sering 4 8 %
Kadang-kadang 3 6 %
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
47
Seorang guru adalah cerminan bagi siswanya terutama dalam berpakaian.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 82% siswa menyatakan guru PAI
selalu berpakaian rapi, 8% menyatakan sering, 6% menyatakan kadang-kadang.
Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI sudah berpakaian rapi dalam mengajar dan
ini diharapkan mampu memberikan contoh yang baik bagi siswa.
Namun demikian ada siswa yang menjawab guru PAI tidak pernah
berpakaian rapi dalam mengajar. Berdasarkan observasi selama ini memang ada
kelas yang mendapatkan jadwal pelajaran agama Islam hari sabtu dimana pada
hari tersebut di SDN Pisangan I selalu mengadakan senam bersama sehingga
seragam pada hari tersebut menggunakan kaos olahraga.
Tabel 4.3
Tidak diam di tempat
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
3 Selalu 13 26 %
Sering 16 32 %
Kadang-kadang 18 36 %
Tidak pernah 3 6 %
Jumlah 50 100 %
Perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan gaya mengajar seorang guru
artinya seorang guru yang mengajar dengan duduk saja atau berdiri di pojok tanpa
banyak gerak akan membuat siswa bosan dan jenuh. Namun pada kenyataannya
berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa guru PAI kurang gerak lebih banyak
diam di tempat bahkan ada siswa yang menyatakan tidak penah. Sebaiknya guru
PAI memvariasi gaya mengajarnya misalnya dengan berdiri di tengah-tengah
kemudian berjalan ke belakang atau ke samping agar dapat memantau kegiatan
siswa secara bergilir sehingga siswa merasa mendapat perhatian dari guru PAI.
Tabel 4.4
Menyiapkan media yang sesuai dengan materi
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
4 Selalu 33 66 %
Sering 5 10 %
Kadang-kadang 10 20 %
48
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Penggunaan media pembelajaran sangat penting karna dapat menarik
perhatian siswa sehingga menumbuhkan semangat belajar. Penggunaan media
harus sesuai dengan materi yang dipelajari. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwaguru PAI sudah optimal dalam menggunakan media pembelajaran,
walaupun masih ada sebagian siswa yang merasa guru PAI tidak selalu
menggunakan media pembelajaran, bahkan ada siswa yang menyatakan tidak
pernah.
Tabel 4.5
Meyakinkan siswa bahwa materi yang akan dipelajari berguna
untuk kehidupan siswa
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
5 Selalu 35 70 %
Sering 12 24 %
Kadang-kadang 3 6 %
Tidak pernah 0 -
Jumlah 50 100 %
Dalam menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran PAI hendaknya
guru PAI menjelaskan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari berguna
untuk kehidupan siswa, maka manakala siswa memiliki minat untuk belajar PAI
mereka akan lebih semangat dalam belajar dan pada akhirnya akan mengantarkan
siswa mencapai hasilbelajar yang optimal. Berdasarkan data tabel diatas, 70%
siswa menyatakan guru PAI selalu meyakinkan siswa bahwa materi yang
dipelajari berguna untuk kehidupan siswa, 24% menyatakan sering, 6%
menyatakan kadang-kadang. Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI sudah optimal
menyakinkan siswa akan manfaat yang dapat diambil dalam mempelajari PAI.
49
Tabel 4.6
Bersemangat ketika mengajar
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
6 Selalu 33 66 %
Sering 13 26 %
Kadang-kadang 4 8 %
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100 %
Seorang guru yang kelihatan lemas, tidak segar, kurang bersemangat dapat
mempengaruhi siswa dalam belajar artinya apabila siswa melihat gurunya kurang
bersemangat maka siswa juga malas dalam belajar begitu juga sebaliknya guru
yang penuh semangat akan menimbulkan reaksi dalam diri siswa yang mendorong
mereka untuk ikut aktif. Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar (66%) siswa menyatakan guru PAI selalu bersemangat ketika
mengajar, sebagian (26%) siswa menyatakan guru PAI sering, dan sebagian kecil
(8%) menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada satupun (0%) siswa yang
menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI selalu semangat
dan antusias dalam mengajar dan dengan keantusiasan guru dalam mengajar
diharapkan mampu meningkatkan semangat siswa dalam belajar.
Tabel 4.7
Mengemukakan tujuan pembelajaran
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
7 Selalu 27 54 %
Sering 15 30 %
Kadang-kadang 6 12 %
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru PAI menjelaskan
terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.karna dengan siswa
mengetahui tujuan pembelajaran maka dapat menumbuhkan minat siswa terhadap
materi yang akan dipelajari. Berdasarkan data tabel diatas, diketahui 54% siswa
50
menyatakan guru PAI selalu mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, 30% siswa menyatakan sering, 12% menyatakan kadang-kadang, dan 4%
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI sudah optimal
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga diharapkan proses
pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
Tabel 4.8
Memberi petunjuk tentang langkah-langkah kegiatan pembelajaran
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
8 Selalu 22 44 %
Sering 19 38 %
Kadang-kadang 8 16 %
Tidak pernah 1 2 %
Jumlah 50 100 %
Dalam membuka pelajaran, seorang guru hendaknya menyampaikan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwa 44% siswa menyatakan guru PAI selalu menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran, 38% siswa menyatakan sering, 16% menyatakan kadang-kadang,
dan 2% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI
tidak selalu menyampaikan langkah-langkah pembelajaran setiap membuka
pelajaran, padahal manakala siswa mengetahui langkah-langkah yang harus
dilakukan saat proses pembelajaran kelas akan lebih kondusif karna siswa
memahami kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan.
Tabel 4.9
Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
9 Selalu 15 30 %
Sering 24 48 %
Kadang-kadang 8 16 %
Tidak pernah 3 6 %
Jumlah 50 100 %
51
Dalam proses pembelajaran penting sekali untuk menghubungkan materi
yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa karna dengan begitu maka siswa
akan cepat memahami materi yang akan dipelajari. Namun berdasarkan tabel di
atas menunjukkan bahwa 30% siswa menyatakan guru PAI selalu
menghubungkan materi dengan pengalaman siswa, 48% siswa menyatakan sering,
16% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6% siswa menyatakan tidak pernah.
Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI belum optimal dalam menghubungkan
materi dengan pengalaman siswa.padahal dengan menghubungkan materi dengan
pengalaman akan membawa siswa berfikir lebih cepat karna mereka langsung
membayangkan apa yang pernah tejadi pada kehidupannya.
Tabel 4.10
Menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
10 Selalu 21 42 %
Sering 13 26 %
Kadang-kadang 15 30 %
Tidak pernah 1 2 %
Jumlah 50 100 %
Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa 42% siswa menyatakan guru
PAI selalu menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya, 26% siswa menyatakan sering, 30% siswa menyatakan kadang-
kadang, dan 2% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menggambarkan bahwa
guru PAI hanya kadang-kadang menghubungkan materi yang akan dipelajari
dengan materi sebelumnnya.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang paling utama dalam proses
pembelajaran, Dalam kegiatan inti guru harus mempunyai kemampuan dalam
menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, menggunakan
contoh yang sesuai dengan materi sehingga diharapkan siswa akan lebih aktif
52
dalam mengikuti proses pembelajaran, seorang guru harus mampu mengelola
kelas dengan baik sehingga terciptanya kondisi belajar yang kondusif, kegiatan-
kegiatan dalam menciptakan kegiatan yang kondusif ini antara lain dengan
menegur siswa yang membuat keributan dikelas, memberikan pujian kepada siswa
yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, dengan pengelolaan kelas yang
baik diharapkan terciptanya suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan keaktian siswa guru harus mempunyai
kemampuan bertanya dengan demikian siswa dilatih terbiasa mengeluarkan
pendapatnya sehingga terciptanya proses pembelajaran yang aktif.
Tabel 4.11
Saya memahami apa yang disampaikannya
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
11 Selalu 34 68 %
Sering 10 20 %
Kadang-kadang 6 12 %
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100 %
Penjelasan yang diberikan guru PAI dapat dikatakan berhasil manakala
siswa memahami apa yang disampaikannya. Tabel diatas menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa memahami penjelasan dari guru PAI walaupun belum
seluruhnya siswa merasa sudah memahaminya. Hal ini agar menjadi perhatian
guru PAI mencari penyebab kenapa siswa terkadang tidak memahami apa yang
disampaikannya.
Tabel 4.12
Lancar dalam menjelaskan materi
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
12 Selalu 34 68 %
Sering 11 22 %
Kadang-kadang 5 10 %
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100 %
53
Seorang guru PAI harus lancar ketika menjelaskan materi, tapi bukan
berarti terlalu cepat artinya guru PAI harus menghindari kata-kata yang tidak
perlu dan susah dipahami siswa karna dengan kelancaran guru PAI dalam
menjelaskan materi akan berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Tabel diatas
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa guru PAI lancar
dalam menjelaskan materi, walaupun ada sebagian siswa (22%) menyatakan
sering, dan sebagian kecil siswa (10%) menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada
satupun siswa (0%) yang menyatakan tidak pernah. Hal ini menggambarkan
bahwa guru PAI dapat menjelaskan materi dengan lancar sehingga diharapkan
siswa dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikannya.
Tabel 4.13
Memberikan contoh yang bervariasi
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
13 Selalu 20 40 %
Sering 17 34 %
Kadang-kadang 13 26 %
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100 %
Agar penjelasan yang diberikan guru PAI lebih mudah dipahami siswa
maka maka diperlukan contoh untuk memperjelas penjelasan tersebut langkah
selanjutnya seetelah guru memberikan contoh maka siswa dibimbing untuk
menemukan contoh lain yang lebih bervariasi dalam kehidupan sehari-hari karna
hal ini akan membuat siswa lebih antusias dalam belajar. Namun berdasarkan
tabel diatas guru PAI belum optimal dalam membimbing siswa menemukan
contoh yang lebih bervariasi.Hal ini agar lebih ditingkatkan lagi karna penjelasan
yang disertai dengan contoh yang bervariasi siswa lebih mudah dalam memahami
penjelasan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
54
Tabel 4.14
Memberikan contoh yang sesuai dengan pengalamannya
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
14 Selalu 14 28 %
Sering 17 34 %
Kadang-kadang 16 32 %
Tidak pernah 3 6 %
Jumlah 50 100 %
Setiap siswa mempunyai pengalaman dalam kehidupannya seperti contoh
pengalaman siswa tentang puasa ada yang puasa setengah hari ada yang puasa
sampai sehari, pengalaman shalat berjamaah bersama teman-temanya di masjid,
pengalaman mengantarkan zakat kepada fakir miskin, pengalaman-pengalaman
siswa ini dapat dijadikan contoh dalam memahami materi yang sedang dipelajari,
peran guru adalah membimbing siswa agar mampu memberikan contoh sesuai
dengan pengalamanya. Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 28%
siswa menyatakan guru PAI selalu meminta siswa memberikan contoh yang
sesuai dengan pengalamannya, 34% siswa menyatakan sering, 32% siswa
menyatakan kadang-kadang, dan 6% siswa menyatakan tidak pernah.Hal ini
menggambarkan Guru PAI belum optimal dalam membimbing siswa memberikan
contoh sesuai pengalamannya.
Tabel 4.15
Memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang dipelajari
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
15 Selalu 26 52 %
Sering 18 36 %
Kadang-kadang 6 12 %
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100
Penjelasan yang disampaikan oleh guru PAI sangat penting sekali bagi
siswa karna tidak semua siswa dapat memahami dan menggali suatu teori dari
55
buku.penjelasan yang disampaikan guru PAI dapat membantu siswa dalam
memahami apa yang sedang dipelajari. Berdasarkan data tabel di atas
menunjukkan bahwa 52% siswa menyatakan guru PAI selalu membimbing siswa
memberikan contoh yang sesuai dengan materi, 36% siswa menyatakan sering,
12% siswa menyatakan kadang-kadang dan 0% menyatakan tidak pernah. Hal ini
menggambarkan bahwa Guru PAI sudah optimal dalam membimbing siswa
memberikan contoh yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
Tabel 4.16
Memberikan pengulangan dengannada suara yang keras
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
16 Selalu 20 40 %
Sering 13 26 %
Kadang-kadang 13 26 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100 %
Dalam suatu proses pembelajaran bisa terjadi siswa kurang memahami
materi yang sedang diajarkan karena suara guru yang terlalu lirih apalagi dalam
memberikan penekanan pada hal-hal yang penting diharapkan guru lebih
mengeraskan volume suaranya supaya siswa memahami apa yang disampaikan
guru PAI. Namun berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa guru PAI kurang
optimal dalam memberikan penekanan dengan menggunakan suara yang keras
bahkan ada beberapa siswa yang merasa guru PAI tidak pernah menggunakan
suara yang keras dalam memberikan penekanan.hal ini bisa terjadi karena siswa
tidak mendengar jelas apa yang disampaikan oleh guru PAI, karena berdasarkan
observasi selama ini memang ada kelas yang mendapatkan pelajaran PAI pada
jam terakhir dimana lingkungan sekolah sudah mulai tidak kondusif hal ini karena
di SDN Pisangan I proses pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu ada yang
berangkat pagi dan ada yang berangkat siang, keadaan ini membuat berisik
sehingga menganggu kegiatan belajar.
56
Tabel4.17
Menggunakan gerakan badan dalam memberikan pengulangan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
17 Selalu 16 32 %
Sering 21 42 %
Kadang-kadang 9 18 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100 %
Untuk memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting
dapat dilakukan oleh guru PAI melalui gerakan badan, dengan begitu siswa akan
lebih fokus pada apa yang disampaikan oleh guru. Namun berdasarkan data tabel
diatas menunjukkan bahwa 32% siswa menyatakan guru PAI selalu menggunakan
gerakan badan dalam memberikan pengulangan, 42% siswa menyatakan sering,
18% menyatakan kadang-kadang, dan 8% siswa menyatakan tidak pernah.Hal ini
menggambarkan bahwa guru PAI belum optimal dalam memberikan pengulangan
pada hal-hal yang dianggap penting dengan menggunakan gerakan badan. Padahal
dengan disertai gerakan badan siswa akan lebih fokus pada apa yang sedang
disampaikan oleh guru dan dengan gerakan badan pula siswa akan lebih mudah
memahami materi yang sedang dipelajari.
Tabel 4.18
Menggunakan gerakan tangan dalam memberikan pengulangan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
18 Selalu 15 30 %
Sering 20 40 %
Kadang-kadang 9 18 %
Tidak pernah 6 12 %
Jumlah 50 100 %
Gerakan tangan dapat digunakan guru PAI dalam memberikan
pengulangan pada hal-hal yang penting karna dengan gerakan tangan tersebut
dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk merebut perhatian siswa terhadap apa
57
yang disampaikan guru PAI. Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan
bahwa30% siswa menyatakan guru PAI selalumenggunakan gerakan tangan
dalam memberikan pengulangan pada hal-hal yang penting, 40% siswa
menyatakan sering, 18% siswa menyatakan kadang-kadang. Hal ini menunjukkan
bahwa guru PAI belum optimal dalammenggunakan gerakan tangan dalam
memberikan penekanan pada hal-hal yang dianggap penting.Namun 12% siswa
menyatakan guru PAI tidak pernah menggunakan gerakan tangan. Hal ini harus
menjadi perhatian guru PAI bahwa penting menggunakan gerakan tangan dalam
memberikan penekanan karna dengan gerakan tersebut mampu membantu siswa
lebih mudah dalam menerima dan memahami apa yang disampaikan oleh guru
PAI.
Tabel 4.19
Memberikan pengulangan dengan kata-kata tertentu
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
19 Selalu 26 52 %
Sering 21 42 %
Kadang-kadang 3 6 %
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100 %
Agar penjelasan guru mudah dipahami siswa maka salah satu cara yang
dapat digunakan adalah menekankan pada hal-hal yang penting dengan
menggunakan kata-kata tertentu contoh kata ‘jadi.... rukun Islam yang pertama
adalah sahadat. Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 52% siswa
menyatakan guru PAI selalu, 42% siswa menyatakan sering, 6% siswa
menyatakan kadang-kadang, dan 0% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini
menggambarkan bahwa guru PAI sudah optimal dalam memberikan penekanan
pada hal-hal yang dianggap penting dengan menggunakan kata-kata tertentu dan
ini diharapkan siswa lebih fokus terhadap apa yang disampaikan oleh guu PAI.
58
Tabel 4.20
Mendekati siswa untuk memotivasi
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
20 Selalu 17 34 %
Sering 16 32 %
Kadang-kadang 13 26 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100 %
Seorang guru PAI harus tanggap terhadap keadaan siswa artinya apabila
ada siswa yang kurang bersemangat dalam belajar sepatutnya guru PAI
mendekatinya untuk menanyakan penyebabnya. Berdasarkan tabel diatas 34%
siswa menyatakan guru PAI selalu mendekati siswa yang kurang semangat alam
belajar, 32% siswa menyatakan sering, 26% siswa menyatakan kadang-kadang
dan 8% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menggambarkan bahwa guru PAI
masih belum optimal dalam memberikan motivasi kepada siswa padahal disaat
siswa kurang bersemangat dalam belajar dan guru memotivasinya maka akan
tumbuh kembali semangatnya karena merasa diperhatikan.
Tabel 4.21
Meminta siswa untuk tenang
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
21 Selalu 35 70 %
Sering 8 16 %
Kadang-kadang 6 12 %
Tidak pernah 1 2 %
Jumlah 50 100 %
Keadaan kelas tidak selamanya tenang, seringkali terdapat gangguan, ada
yang mengobrol bersama temannya, ada yang menganggu temannya bahkan ada
yang asyik sendiri dengan mainannya. Hal ini harus menjadi perhatian guru PAI
agar mengembalikan kelas menjadi lebih kondusif. Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan bahwa guru PAI sudah semaksimal menciptakan kelas yang nyaman
tenang untuk belajar dengan selalu meminta siswa yang ribut agar tenang dan ini
diharapkan mampu mempertahankan kelas yang nyaman dan tenang sehingga
59
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan kondusif dan pada akhirnya
tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Tabel 4.22
Meminta siswa untuk membersihkan kelas
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
22 Selalu 11 22 %
Sering 16 32 %
Kadang-kadang 14 28 %
Tidak pernah 9 18 %
Jumlah 50 100 %
Kebersihan kelas sangat mempengaruhi kenyamanan siswa dalam belajar,
kelas yang kotor akan terlihat kumuh dan bisa menganggu proses pembelajaran
karna konsentrasi siswa akan terganggu dan dapat berakibat terhadap hasil
pembelajaran yang kurang optimal. Namun berdasarkan tabel diatas menunjukkan
bahwa guru PAI kurang memperhatikan kebersihan kelas karna hanya sebagian
siswa yang menyatakan guru PAI selalu memperhatikan kebersihan kelas bahkan
ada beberapa siswa yang merasa guru PAI tidak pernah meminta siswa
membersihkan kelas. Kenyataan ini menggambarkan bahwa guru PAI kurang
memperhatikan kebersihan kelas padahal kelas yang bersih akan membuat siswa
nyaman dalam belajar.
Tabel 4.23
Meminta siswa menata tempat duduk
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
23 Selalu 18 36 %
Sering 8 16 %
Kadang-kadang 13 26 %
Tidak pernah 11 22 %
Jumlah 50 100 %
Dalam melaksanakan proses pembelajaran memerlukan tempat duduk.
Tempat duduk mempengaruhi kenyamanan siswa dalam belajar, apabila tempat
duduk tertata rapi maka akan membuat siswa nyaman dalam belajar. Berdasarkan
data tabel diatas menunjukkan 36% siswa menyatakan guru PAI selalu meminta
60
siswa untuk merapikan tempat duduk, 16% siswa menyatakan sering, 26% siswa
menyatakan kadang-kadang dan 22% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini
menunjukkan guru PAI kurang memperhatikan kerapihan tempat duduk, padahal
apabila tempat duduk selalu tertata rapi siswa dapat belajar dengan nyaman serta
keadaan kelas menjadi lebih tertib.
Tabel 4.24
Menegursiswa yang menganggu
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
24 Selalu 23 46 %
Sering 19 38 %
Kadang-kadang 7 14 %
Tidak pernah 1 2 %
Jumlah 50 100 %
Karakter setiap siswa berbeda ada yang ceria, ada yang pendiam bahkan
ada yang suka jahil sama temannya. Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan
bahwa 46% siswa menyatakan guru PAI selalu menegur siswa yang menganggu
temannya, 38% siswa menyatakan sering, 14% siswa menyatakan kadang-kadang,
dan 2% siswa menyatakan tidak pernah.Hal ini menunjukkan guru PAI cukup
optimal dalam menegur siswa yang menganggu temannya, sikap cepat tanggap
guru PAI mampu menciptakan keadaan kelas yang nyaman dan manakala ada
siswa yang menganggu temannya dalam belajar berilah teguran tapi tidak
mempermalukannya.
Tabel 4.25
Memuji siswa yang tertib
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
25 Selalu 20 40 %
Sering 15 30 %
Kadang-kadang 12 24 %
Tidak pernah 3 6 %
Jumlah 50 100 %
61
Pujian merupakan bentuk penghargaan terhadap perilaku positif yang
dilakukan siswa termasuk perilaku tertib di kelas, karna dengan keadaan kelas
yang tertib maka proses pembelajaran dapat berlangsung optimal. Berdasarkan
data tabel diatas menunjukkan bahwa 40% siswa menyatakan guru PAI selalu
memberikan pujian saat siswa tertib dikelas, 30% siswa menyatakan sering, 24%
siswa menyatakan kadang-kadang dan 6% siswa menyatakan tidak pernah.Hal ini
menggambarkan bahwa guru PAIbelum optimal dalam memberikan pujian kepada
siswa. Padahal dengan pujian akan mampu meningkatkan ketertiban dikelas karna
semua siswa pada umumnya suka dipuji.
Tabel 4.26
Memuji siswa yang hasil kerjanya bagus
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
26 Selalu 22 44 %
Sering 14 28 %
Kadang-kadang 12 24 %
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Salah satu bentuk penghargaan guru terhadap prestasi siswa yaitu dengan
memujinya. Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 44%siswa
menyatakan guru PAI selalu memberi pujian kepada siswa manakala hasil
kerjanya bagus, 28% siswa menyatakan sering, 24% siswa menyatakan kadang-
kadang, dan 4% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa guru
PAI cukup optimal dalam memberikan pujian ketika hasil kerja siswa bagus,
namun demikian sekiranya dapat ditingkatkan lagi sehingga tidak ada satupun
siswa yang merasa tidak pernah dipuji saat hasil kerjaya bagus karna dengan
pujian mampu membuat siswa termotivasi untuk meningkatkan belajarnya.
62
Tabel 4.27
Memuji siswa yang semangat dalam belajar
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
27 Selalu 19 38 %
Sering 15 30 %
Kadang-kadang 11 22 %
Tidak pernah 5 10 %
Jumlah 50 100 %
Motivasi akan tumbuh apabila siswa merasa dihargai, memberikan pujian
dapat diberikan pada siswa yang semangat dalam belajar. Berdasarkan data tabel
diatas menunjukkan bahwa 38% siswa menyatakan guru PAI selalu memuji siswa
ketika semangat dalam belajar, 38% siswa menyatakan sering, 22% siswa
menyatakan kadang-kadang dan 10 % siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini
menunjukkan bahwa guru PAI tidak selalu memberikan pujian pada siswa yang
semangat dalam belajar sekiranya guru PAI perlu meningkatkan motivasi siswa
dengan cara memujinya, pujian tidak selalu berupa kata-kata bisa juga dengan
senyuman yang membuat siswa senang.
Tabel 4.28
Memberi waktu kepada siswa untuk berfikir dalam menjawab
pertanyaan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
28 Selalu 26 52 %
Sering 15 30 %
Kadang-kadang 9 18 %
Tidak pernah 0 0 %
Jumlah 50 100 %
Ketika guru PAI mengajukan pertanyaan siswa diberi waktu untuk
menjawab pertanyaan hal ini bertujuan untuk memberi waktu berfikir kepada
siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sehingga jawaban akan lebih lengkap
dan membuat partisipasi siswa meningkat. Berdasarkan data tabel diatas
63
menunjukkan bahwa 52% siswa menyatakan guru PAI selalu memberi waktu
berfikir kepada siswa dalam menjawab pertanyaan, 30% siswa menyatakan sering,
18% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 0% siswa menyatakan tidak pernah.
Hal ini menunjukkan bahwa guru PAI sudah optimal dalam memberikan waktu
berfikir kepada siswa dalam menjawab pertanyaan.
Tabel 4.29
Berdiam diri sejenak ketika mengajukan pertanyaan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
29 Selalu 15 30 %
Sering 16 32 %
Kadang-kadang 17 34 %
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Sikap diam sejenak guru PAI dalam mengajukan pertanyaan digunakan
untuk melihat keadaan siswa apakah sudah siap dalam menerima
pertanyaan.Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 30% siswa
menyatakan guru PAI selalu berdiam diri sejenak ketika mengajukan pertanyaan
dari yang mudah ke yang sulit, 32% siswa menyatakan sering, 34% menyatakan
kadang-kadang dan 4% menyatakan tidak pernah. Hal ini menggambarkan bahwa
guru PAI jarang melakukan hal tersebut, padahal dengan diam sejenak dapat
merubah situasi kelas yang berisik menjadi tenang sehingga siswa siap menerima
pertanyaan yang disampaikan oleh guru PAI.
Tabel 4.30
Memberikan waktu kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
30 Selalu 26 52 %
Sering 14 28 %
Kadang-kadang 7 14 %
Tidak pernah 3 6 %
Jumlah 50 100 %
64
Pemberian waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan merupakan
bentuk usaha guru agar siswa aktif dan berusaha mencari jawaban tentang hal-hal
yang belum dipahaminya. Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa 52%
siswa menyatakan guru PAI selalu memberi waktu kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan, 28% siswa menyatakan sering, 14% siswa menyatakan
kadang-kadang dan 6% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menggambarkan
guru PAI sudah cukup baik dalam memberikan waktu kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan
keantusiasan siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.
Tabel 4.31
Saya memahami setiap pertanyaan yang diajukannya
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
31 Selalu 24 48 %
Sering 12 24 %
Kadang-kadang 13 26 %
Tidak pernah 1 2 %
Jumlah 50 100 %
Sebuah pertanyaan harus jelas kalimatnya tidak tergesa-gesa sehingga
siswa dapat memahaminya.Namun berdasarkan tabel diatas menyatakan bahwa
masih ada beberapa siswa yang tidak bisa memahami pertanyaan yang diajukan
guru PAI.
Berdasarkan observasi yang selama ini peneliti lakukan bahwa seringkali
saat guru PAI mengajukan pertanyaan banyak siswa yang aktif ngobrol bersama
temannya.Hal ini agar menjadi perhatian guru PAI agar mampu menertibkan
kelasnya sehingga dapat belajar dengan optimal.
Tabel 4.32
Saya dapat menjawab pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
32 Selalu 16 32 %
Sering 19 38 %
Kadang-kadang 11 22 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100 %
65
Untuk meningkatkan keaktian siswa guru mengajukan pertanyaan yang
sesuai dengan materi hal ini dimaksudkan agar guru dapat mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.Sebuah pertanyaan yang
diajukan oleh guru PAI haruslah jelas dan singkat dan menggunakan kalimat yang
dapat dipahami oleh siswa.
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 32% siswa menyatakan
selalu, 38% siswa menyatakan sering, 22% siswa menyatakan kadang-kadang,
dan 4% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini bisa terjadi karena siswa kurang
memahami materi yang dipelajari sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan yang
diajukan guru PAI. Hal ini harus menjadi perhatian guru PAI untuk memberikan
pekerjaan rumah (PR)bagi siswa yang belum memahami materi yang telah
dipelajari.
Tabel 4.33
Siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
33 Selalu 24 48 %
Sering 13 26 %
Kadang-kadang 11 22 %
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Dalam mengajukan pertanyaan seorang guru PAI harus berusaha agar
pertanyaan dapat diberikan kepada seluruh siswa, karna seringkali ada siswa yang
pemalu sehingga tidak mau menjawab apabila bukan gilirannya untuk menjawab.
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 48% siswa menyatakan guru
PAI selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
26% siswa menyatakan sering, 22% siswa menyatakan kadang-kadang dan 4%
siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menggambarkan bahwa guru PAI selalu
memberi kesempatan yang yang sama kepada semua siswa dalam menjawab
pertanyaan dan usaha ini diharapkan mampu membuat siswa berani dalam
menjawab pertanyaan dan mengutarakan pendapatnya.
66
Tabel4.34
Mengajukan pertanyaan secara bergilir
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
34 Selalu 15 30 %
Sering 14 28 %
Kadang-kadang 17 34 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100 %
Guru PAI mengajukan pertanyaan yang sama kepada semua siswa
bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang bervariasi dan meningkatkan
keaktifan siswa. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 30% siswa
menyatakan selalu, 28% siswa menyatakan sering, 34% siswa menyatakan
kadang-kadang dan 8% siswa menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan
bahwa guru PAI kurang meemotivasi siswa supaya aktif dalam belajar.
Tabel 4.35
Siswa secara bergilir menjawab pertanyaan yang berbeda
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
35 Selalu 16 32 %
Sering 17 34 %
Kadang-kadang 13 26 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 32% siswa menyatakan
guru PAI selalu mengajukan pertanyaan secara bergilir kepada siswa, 34% siswa
menyatakan sering, 26% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 8% siswa
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan usaha agar siswa aktif dalam
proses pembelajaran melalui Tanya jawab sering dilakukan oleh guru PAI.
3. Kegiatan penutup
Kegiatan penutup merupakan gambaran menyeluruh tentang apa yang
telah dipelajari selama kegiatan belajar.Kegiatan penutup berarti kegiatan
mengakhiri pembelajaran. Bentuk kegiatan penutup ini meliputi memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan dan menyimpulkan apa saja yang
67
telah didapat selama pembelajaran berlangsung dan mengevaluasi pembelajaran.
Dengan mengevaluasi hasil pembelajaran dapat diketahui tingkat keberhasilan
siswa dalam memahami pelajaran dan dapat dijadikan sarana umpan balik (feed
back) bagi guru untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dalam membimbing
siswa, informasi yang didapat dari umpan balik dapat bermanfaat bagi guru untuk
merancang dan melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan sehingga
pembelajaran selanjutnya akan lebih berkualitas.
Tabel 4.36
Mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
36 Selalu 27 54 %
Sering 15 30 %
Kadang-kadang 4 8 %
Tidak pernah 4 8 %
Jumlah 50 100 %
Dalam menutup pelajaran seorang guru PAI selayaknya mampu
membimbing siswa mengulangi kembali hal-hal yang penting karna siswa akan
lebih memahami apa pokok materi yang telah dipelajari. Berdasarkan data tabel
diatas menunjukkan bahwa 54% siswa menyatakan guru PAI selalu membimbing
siswa mengulangi kembali hal-hal yang dianggap penting, 30% siswa menyatakan
sering, 8% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 8% siswa menyatakan tidak
pernah, hal ini menggambarkan bahwa guru PAI selalu membimbing siswa
mengulangi hal-hal yang penting dengan demikian diharapkan siswa lebih mudah
memahami pokok-pokok materi yang telah dipelajari.
Tabel 4.37
Membuat kesimpulan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
37 Selalu 10 20 %
Sering 18 36 %
Kadang-kadang 16 32 %
Tidak pernah 6 12 %
Jumlah 50 100 %
68
Dengan membuat kesimpulan siswa dapat memahami dan memantapkan
pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Namun berdasarkan data tabel diatas
menunjukkan bahwa 20% siswa menyatakan setiap selesai pembelajaran guru PAI
selalu membimbing siswa membuat kesimpulan, 36% siswa menyatakan sering,
32% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 12% menyatakan tidak pernah. Hal
ini menggambarkan bahwa guru PAI belum optimal membimbing siswa dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Tabel 4.38
Meminta siswa mempelajari kembali di rumah
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
38 Selalu 26 52 %
Sering 15 30 %
Kadang-kadang 8 16 %
Tidak pernah 1 2 %
Jumlah 50 100 %
Tabel diatas menunjukkan bahwa 52% siswa menyatakan guru PAI selalu
meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari, 30%
siswa menyatakan sering, 16% siswa menyatakan kadang-kadang dan 2 % siswa
yang manyatakan tidak pernah.Hal ini menggambarkan bahwa guru PAI selalu
memotivasi siswanya agar belajar di rumah.
Tabel 4.39
Meminta siswa menyampaikan kesan
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
39 Selalu 9 18 %
Sering 12 24 %
Kadang-kadang 23 46 %
Tidak pernah 6 12 %
Jumlah 50 100 %
Setiap selesai pembelajaran guru PAI dapat meminta siswa untuk
menyampaikan kesan terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
69
Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa 18% siswa menyatakan guru
PAI selalu meminta siswa untuk menyampaikan kesan, 24% siswa menyatakan
sering, 56% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 12% siswa menyatakan tidak
pernah. Hal ini menggambarkan bahwa guru PAI hanya kadang-kadang meminta
siswa memberikan kesan terhadap pembelajaran. Padahal kesan-kesan siswa dapat
dijadikan evaluasi bagi guru PAI meningkatkan proses pembelajaran yang lebih
baik lagi.
Tabel 4.40
Melakukan penilaian
No Jawaban Frekuensi Persentase(%)
40 Selalu 25 50 %
Sering 13 26 %
Kadang-kadang 10 20 %
Tidak pernah 2 4 %
Jumlah 50 100 %
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus,
untuk itu mereka belajar dengan sungguh-sungguh. Karena dengan guru menilai
hasil belajar,siswa merasa dihargai jerih payahnya. Berdasarkan data tabel diatas
menunjukkan bahwa 50% siswa menyatakan bahwa guru PAIselalu melakukan
penilaian, 26% siswa menyatakan sering, 20% siswa menyatakan kadang-kadang,
dan 4% siswa menyatakan tidak pernah. data tersebut menunjukkan bahwa guru
PAI belum optimal dalam melakukan penilaian, hal ini selayaknya menjadi
perhatian guru PAI bahwa dengan menilai hasil belajar mampu memotivasi siswa
agar mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi dengan meningkatkan belajarnya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan statistik deskriptif itu, maka yang perlu dibahas
adalah nilai rata-ratanya.Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan
gambaran dari variable yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.Untuk
memberikan interpretasi dari prosentase hasil angket yang diperoleh, digunakan
70
pedoman interpretasi menurut Suharsimi Arikunto sebagaimana dikutip oleh Ade
Gunawan sebagai berikut:
1. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81-100%
2. Cukup, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 61-80%
3. Kurang,jika nilai yang diperoleh berada pada interval 41-60%
4. Tidak Baik,jika nilai yang diperoleh berada pada interval < 40%2
Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan
langkah-langkah:
1. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan
item pernyataan dengan skor tertinggi.
2. Mengetahui Nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil nilai penelitian.
3. Menentukan kategori. Yaitu dengan menggunakan rumus :
NS x 100%
NH
Dari skor penilaian yang ada, maka dapat disajikan analisis deskriptif secara
terperinci berdasarkan dimensi penilaian.Tabel dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.41
Nilai Rata-Rata skor penilaian
Dimensi Skor Nilai
Harapan
(NH)
Nilai Skor (NS)
Kategori
Kegiatan
Pendahuluan 1639 1639:50 = 32,78
Baik
Kegiatan
Inti
3869
3869: 50 =
77,38
Cukup
Kegiaatan
Penutup 747 747:50 = 14,94
Cukup
Rata-rata 6255
6255 : 50 =
125,1
Cukup
Berdasarkan perhitungan statistik sederhana diatas dapat diketahui bahwa
kegiatan pendahuluan berada pada kategori baik.Hal ini menunjukkan bahwa 2 Ade Gunawan, Persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran di SMK Al-hidayah
LestariLebak bulus, hal. 97
71
penilaian siswa terhadap kemampuan guru PAI dalam membuka pelajaran sudah
optimal, sedangkan pada kegiatan inti dan penutup berada pada kategori
cukup.Hal ini menunjukkan bahwa penilaian siswa terhadap guru PAI dalam
kegiatan inti dan penutup masih belum optimal.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan guru PAI dalam mengelola
pembelajaran di SDN Pisangan I Ciputat Timur berada pada kategori Cukup.
Masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan yaitu aspek menjelaskan
materi disertai contoh yang sesuai dengan pengalaman siswa, kebersihan kelas
serta membuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian inididapatkan temuan sebagai berikut :
1. Kemampuan guru PAI SDN Pisangan I Ciputat Timur dalam mengelola
kegiatan pendahuluan termasuk dalam kategori baik, berdasarkan dari
perhitungan nilai rata-rata skor penilaian sebesar 81,95%. Hal tersebut terlihat
berdasarkan aspek menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi belajar
siswa, memberi acuan tentang hal-hal yang dipelajari siswa dan membuat
kaitan materi dengan hal-hal lain.
2. Kemampuan guru PAI SDN Pisangan I CiputatTimur dalam mengelola
kegiatan inti termasuk dalam kategori cukup, berdasarkan dari perhitungan
nilai rata-rata skor penilaian sebesar 77,38%. Hal tersebut terlihat berdasarkan
aspek menggunakan bahasa dengan jelas, penjelasan disertai dengan
penggunaan contoh, penekanan pada hal-hal yang dianggap pokok dan
mendasar, sikap tanggap terhadap keadaan kelas, penguatan positif terhadap
perilaku siswa, pemberian waktu kepada siswa untuk berfikir, pengungkapan
pertanyaan secarajelas dan pemindahan giliran.
3. Kemampuan guru PAI SDN Pisangan I CiputatTimur dalam mengelola
kegiatan penutup termasuk dalam kategori cukup, berdasarkan dari
perhitungan nilai rata-rata skor penilaian sebesar 74,7%. Hal ini terlihat dari
aspek meninjau kembali hal-hal yang dianggap penting dan mengevaluasi
pembelajaran.
73
B. Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang
peneliti sampaikan, berikut diantaranya:
1. Guru PAI hendaknya meningkatkan kemampuannya dalam mengelola
kegiatan inti terutama dalam menjelaskan materi hendaknya disertai dengan
contoh yang sesuai dengan pengalaman siswa, dengan demikian siswa lebih
antusias dan memahami materi yang sedangdipelajari.
2. Guru PAI hendaknya memperhatikan kebersihan kelas, Karena kelas yang
kotor dapat menganggu konsentrasi siswa dalam belajar, guru PAI dapat
meminta siswa yang piket untuk membersihkan kelas sehingga dengan
kebersihan yang terjaga diharapkan siswa nyaman dalam belajar.
3. Guru PAI hendaknya menutup pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam
membuat kesimpulan, dengan demikian diharapkan siswa aktif dan lebih
memahami pokok-pokok materi yang telah dipelajari.
4. Pihak sekolah hendaknya ikut berperan aktif dalam memperhatikan
kemampuan guru PAI dalam mengelola pembelajaran dengan melakukan
penilaian, sehingga hasil penilaian tersebut dapat dijadikan pedoman bagi guru
PAI untuk meningkatkan kemampuannya.
5. Bagi pihak sekolah hendaknya membatasi jumlah siswa dalam satu kelas
sehingga siswa tidak terlalu banyak karna jumlah satu kelas idealnya adalah
30, dengan demikian diharapkan siswa lebih maksimal dalam belajar karna
lingkungan kelas yang kondusif.
72
Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2013).
Arifin. Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009).
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada).
Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002).
Barnawi dkk, Etika dan Profesi Kependidikan. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2012).
Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru & anak didik dalam interaksi edukatif (Jakarta:
Rineka cipta, 2010).
Fahrurrozi, Aziz. dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Jakarta: Ciputat
Press, 2012).
Fathurrohman, Pupuh. dkk, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2009).
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012).
Hamid, Darmadi. Kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: CV Alfabeta, 2012 ).
Lampiran KMA nomor 211 Tahun 2011 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Agama di Sekolah.
Majid, Abdul. dkk, Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004).
------- Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi
Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006)
------- Perencanaan Pembelajaran: Mengembagkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012).
Marno, dkk, Strategi dan Metode Pengajaran (Jogjakarta: Arruz Media 2008).
73
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Agama Islam: Upaya Mengaktifkan
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2002).
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2012).
Munadi, Yudi. Media Pembelajaran, (Jakarta: GP Press, 2012).
Nana, Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung; PT. Remaja
Rosdakarya, 1995).
Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana, 2009).
Pangabean, Yusri. dkk, Strategi, Model, dan Evaluasi Pembelajaran Kurikulum
2006, (Bandung: Bina Media Informasi, 2007).
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah.
Putra, Haidar. dkk, Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah, (Jakarta: Kencana,
2013).
Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group,
2008).
------- Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2011).
Saudagar, Fachruddin. dkk, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta:
Gaung Persada, 2011).
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2012).
Sukirman, Dadang. Pembelajaran Mikro (Bandung: UPI Press, 2006).
Sutikno, Sobry M, Pembelajaran Efektif, (Mataram : NTP Press, 2005).
Uno, Hamzah B. Orientasi baru dalam spikologi pembelajaran, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2010).
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1997).
LAMPIRAN
Kuesioner
Nama :……………..
Nomor Responden :……………(diisi oleh peneliti)
Petunjuk Pengisian
1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapatmu dengan menuliskan
tanda silang ( x ) pada kolom yang disediakan :
S = Selalu
SR= Sering
K = Kadang
TP = Tidak Pernah
2. Hasil jawaban kuesioner ini diperlukan untuk kepentingan penelitian dan
tidak mempengaruhi nilai-nilai mata pelajaran di sekolah. Jadi, jawablah
dengan jujur!
1) Sebelum memulai pembelajaran guru PAI menanyakan kabar siswa
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
2) Setiap melakukan kegiatan belajar mengajar guru PAI berpakaian dengan
rapi
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
3) Ketika melaksanakan pembelajaran guru PAI tidak diam di tempat
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
4) Ketika memulai pembelajaran guru PAI menyiapkan media yang sesuai
dengan materi yang dipelajari
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
5) Setiap permulaan pokok bahasan baru guru PAI meyakinkan siswa bahwa
materi yang akan dipelajari berguna untuk kehidupan siswa
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
6) Guru PAI bersemangat ketika mengajar
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
7) Setiap memulai pokok bahasan baru guru PAI mengemukakan tujuan
pembelajaran
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
8) Setiap memulai pokok bahasan baru guru PAI memberi petunjuk tentang
langkah-langkah kegiatan pembelajaran
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
9) Setiap permulaan topik bahasan baru guru PAImembimbing siswa untuk
menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
10) Setiap permulaan topik bahasan baru guru PAI membimbing siswa untuk
menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
11) Setiap guru PAI menjelaskan saya memahami apa yang disampaikannya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
12) Guru PAI lancar ketika menjelaskan materi
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
13) Ketika proses pembelajaran guru PAI membimbing siswa memberikan
contoh yang bervariasi
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
14) Ketika membelajarkan materi tentang ibadah tertentu (shalat, zakat, puasa)
siswa diminta memberikan contoh yang sesuai dengan pengalamannya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
15) Setiap proses pembelajaran guru PAI membimbing siswa memberikan
contoh yang sesuai dengan materi yang dipelajari
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
16) Saya memahami ketika guru PAI memberikan pengulangan pada hal-hal
yang penting dengan menggunakan nada suara yang keras
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
17) Saya memahami setiap guru PAI menggunakan gerakan badan dalam
memberikan pengulangan pada hal-hal yang penting
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
18) Saya memahami setiap guru PAI menggunakan gerakan tangan dalam
memberikan pengulangan pada hal-hal yang penting
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
19) Saya memahami ketika guru PAI memberikan pengulangan pada hal-hal
yang penting dengan kata-kata tertentu
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
20) Ketika siswa kurang bersemangat dalam belajar guru PAI mendekatinya
untuk memotivasi
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
21) Ketika kelas ribut guru PAI meminta siswa untuk tenang
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
22) Ketika kelas kotor guru PAI meminta siswa untuk membersihkannya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
23) Ketika tempat duduk tidak rapi guru PAI meminta siswa untuk menatanya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
24) Setiap ada siswa yang menganggu temannya guru PAI menegurnya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
25) Ketika siswa tertib di kelas guru PAI memujinya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
26) Ketika hasil kerja siswa bagus guru PAI memujinya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
27) Ketika siswa semangat dalam belajar guru PAI memujinya
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
28) Setiap guru PAI mengajukan pertanyaan siswa diberi waktu untuk berfikir
dalam menjawab pertanyaan
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
29) Guru PAI berdiam diri sejenak ketika mengajukan beberapa pertanyaan
dari yang mudah ke yang sulit
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
30) Ketika mengajar guru PAI memberikan waktu kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
31) Saya memahami setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru PAI
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
32) Saya dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru PAI tentang materi
yang sedang dipelajari
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
33) Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menjawab
pertanyaan dari guru PAI
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
34) Ketika guru PAI mengajukan pertanyaan semua siswa secara bergilir
diminta untuk menjawab pertanyaan yang sama
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
35) Setiap guru PAI mengajukan pertanyaan semua siswa secara bergilir
diminta untuk menjawab pertanyaan yang berbeda
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
36) Setiap selesai pokok bahasan guru PAI membimbing siswa mengulangi
kembali hal-hal yang dianggap penting
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
37) Setiap selesai pembelajaran siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan
guru PAI
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
38) Ketika selesai pembelajaran guru PAI meminta siswa untuk mempelajari
kembali di rumah
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
39) Setiap pembelajaran beberapa siswa diminta menyampaikan kesan
terhadap proses belajar yang telah dilaksanakan
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
40) Setiap selesai pokok bahasan guru PAI melakukan penilaian
a. Selalu c. Kadang
b. Sering d. Tidak Pernah
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Kholifatun Khasanah
NIM : 18100110000065
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (DUAL MODE SYSTEM)
Juduk skripsi : Kemampuan Guru PAI Dalam Mengelola
Pembelajaran di SDN Pisangan I Ciputat Timur
Dosen pembimbing : Drs.H. Mu’arif SAM, M.Pd
BAB I
No Referensi Halaman Paraf
1 Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2012)
2
2 Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus,
Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta:
Gaung Persada, 2011)
73
3 Barnawi dan Mohammad Arifin,Etika dan Profesi
Kependidikan. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012)
132
4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran:
Mengembagkan Standar Kompetensi Guru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012)
15
BAB II
No Referensi Halaman Paraf
1 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002)
24
2 Abdul Majid dkk, Pendidikan Agama Islam
berbasis kompetensi, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2004)
162
3 Lampiran KMA nomor 211 Tahun 2011 tentang
Standar Nasional Pendidikan Agama di Sekolah.
4 Pupuh Fathurrohman & M.Sobry Sutikno,
Strategi Belajar Mengajar (Bandung:PT Refika
Aditama,2009)
14
5 Yusri Pangabean, dkk, Strategi, Model, dan 46
Evaluasi Pembelajaran Kurikulum 2006,
(Bandung : Bina Media Informasi, 2007)
6 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi
Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2009)
205
7 Haidar Putra, dkk, Pendidikan Islam dan
Lintasan Sejarah,(Jakarta : Kencana, 2013)
3
8 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran,
(Jakarta : Prenada Media Group, 2008)
303
9 Aziz Fahrurrizi, dkk, Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab
168
10 Arifin Zaenal, Evaluasi Pembelajaran,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013)
4
11 Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
1995)
4
12 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa,
(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada)
8
13 Yudi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: GP
Press, 2012)
4
14 Arifin, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2009)
8
15 M. Sobry Sutikno, Pembelajaran efektif,
(Mataram: NTP Press, 2005)
28
16 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012)
155
17 Fachruddin Saudagar, dkk. Pengembangan
Profesionalitas Guru, (Jakarta :GaungPersada
Press, 2011)
30
18 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1997)
4
19 Marno dkk, Strategi dan metode pengajaran
(Jogjakarta : Arruz Media 2008) 86
20 Darmadi Hamid, Kemampuan Dasar Mengajar
(Bandung : CV Alfabeta, 2012)
6
21 Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)
25
22 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta : Prenada Media Group, 2011)
150
23 Hamzah B. Uno, Orientasi baru dalam spikologi
pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010)
175
24 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif (Jakarta : Rineka Cipta,
2010)
131
BAB III
No Referensi Halaman Paraf
1 Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
67
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D (Bandung: Alfabeta,2012)
142
Jakarta, 20Februari 2015
Dosen Pembimbing
Drs.H. Mu’arif SAM,M.Pd
NIP.19650717 199403 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri PISANGAN I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : V / 1
Standar Kompetensi : 3. Menceritakan kisah Nabi
Kompetensi Dasar : 3.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS
Indikator : 3.3.1 Menceritakan kisah Nabi Isa AS
3.3.2 Menyebutkan mukjizat Nabi Isa AS
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menceritakan kisah Nabi Isa AS
2. Siswa dapat menyebutkan mukjizat-mukjizat Nabi
Isa AS
Materi Pembelajaran : Kisah Nabi Isa AS (lihat buku Pendidikan Agama Islam
SD Kls 5 bab 3)
Metode Pembelajaran : 1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah
seorang siswa
Memulai pembelajaran dengan membaca al Quran surat pendek pilihan
Memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian dan posisi tempat duduk sesuai
dengan kegiatan pembelajaran.
Guru member motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru bertanya kepada siswa apa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa As
Elaborasi
Siswa mendengarkan dan mengamati uraian guru tentang bahan ajar yang
disampaikan mengenai kisah Nabi Isa As
Siswa diminta untuk membacakan kisah Nabi Isa As, sedangkan siswa
yang lain mendengarkan
Siswa diminta untuk maju kedepan dan menceritakan kembali kisah Nabi
Isa As dengan menggunakan bahasa sendiri
Konfirmasi
Guru bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang kurang jelas
Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang kisah Nabi
Isa As.
3. Kegiatan Penutup
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan siswa dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan selanjutnya.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
Alat / Sumber Belajar:
1. Teks kisah Nabi Isa As
2. Buku kisah-kisah Nabi
3. Buku Pendidikan Agama Islam Kls 5
Penilaian:
1. Ceritakan kembali kisah Nabi Isa AS menggunakan bahasamu sendiri dengan
ringkas!
2. Sebutkan mukjizat-mukjizat yang dimiliki Nabi Isa AS!
Ciputat Timur, Oktober 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PAI
Kepala Sekolah SDN Pisangan I
Dra. Rekno Budi, MM Ubay Baijury
NIP: 19630320 198304 2 003
SILABUS
Sekolah : SD Negeri Pisangan I
Kelas : V
Mata Pelajaran : Agama Islam
Semester : I
Standar Kompetensi : Menceritakan Kisah Nabi
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indicator
Penilaian Alokasi
waktu
Alat/
sumber/
bahan Teknik Bentuk Instrumen
3.1 Menceritakan
kisah Nabi
Isa AS
Kisah
Nabi Isa
As
mendengarkan dan
mengamati uraian guru
tentang bahan ajar yang
disampaikan mengenai
kisah Nabi Isa AS
membacakan kisah Nabi
Isa As, sedangkan siswa
yang lain mendengarkan
menceritakan kembali
kisah Nabi Isa As dengan
menggunakan bahasa
sendiri
menceritakan kisah Nabi
Isa AS
menyebutkan perilaku
serta mukjizat Nabi Isa AS
menuliskan kisah singkat
Nabi Isa AS
mengambil hikmah dari
kisah Nabi Isa AS
Tes,
non tes
Isian,
essay
Soal
tertulis
3 x 35
menit PAI Kelas
5
Buku kisah
Nabi dan
Rasul
Ciputat Timur, Oktober 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PAI
Kepala Sekolah SDN Pisangan I
Dra. Rekno Budi, MM Ubay Baijury
NIP: 19630320 198304 2 003
Kelas 5
STANDAR KOMPETENSI / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR WAKTU
1 1. Mengartikan Al Qur’an surat pendek pilihan 4 x ttm 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.1 Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun x x
1.2 Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun x x
Ulangan Harian x
2 2. Mengenal kitab-kitab Allah SWT 6 x ttm
2.1 Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT x x
2.2 Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab-kitab Allah x x
2.3 Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir x x
Ulangan Harian x
3 3. Menceritakan kisah Nabi 3 x ttm
3.1 Menceritakan kisah Nabi Ayub AS x
3.2 Menceritakan kisah Nabi Musa AS x
3.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS x
Ulangan Harian x
4 4. Membiasakan Perilaku Terpuji 4 x ttm
4.1 Meneladani kisah Nabi Ayyub AS x
4.2 Meneladani kisah Nabi Musa AS x
4.3 Meneladani kisah Nabi Nabi Isa AS x
Ulangan Harian x
x
5 5. Mengumandangkan adzan dan iqomah 3 x ttm
5.1 Melafalkan lafal adzan dan iqamah x x
5.1 Mengumandangkan adzan dan iqamah x
Ulangan Harian
ULANGAN SEMESTER GANJIL X
Mengetahui, Ciputat Timur, Oktober 2014
Kepala SDN Pisangan I Guru Bidang Studi
Dra. Rekno Budi MM Ubay Baijuri
Nip. 19630320 198304 2 003
November DesemberAgustus September
PROGRAM SEMESTER GANJIL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NOPERTEMUAN / BULAN / MINGGU KE
KETJuli Oktober
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD NEGERI PISANGAN I
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VI/1
Standar Kompetensi : 4. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi Dasar : 4.2 Menghindari perilaku bohong seperti Musailamah Al
Kazzab
Indikator : 4.2.1 Menjelaskan kebohongan dan kesombongan Musailamah
Al Kazzab
4.2.2 Menghindari perilaku bohong dan sombong dalam
kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu : 3x35 menit (1x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan kebohongan dan kesombongan
Musailamah Al Kazzab
2. Siswa dapat menghindari perilaku bohong dan sombong
dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran : Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al Kazzab(lihat
buku Pendidikan Agama Islam Kls. 6 bab 4)
Metode Pembelajaran : 1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan salam dan doa bersama dipimpin oleh salah
seorang siswa
Guru memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Memberikan pertanyaan kepada siswa seputar pemahaman mereka tentang
perilaku bohong dan sombong.
Guru memberikan pengantar tentang bahan ajar yang akan disampaikan
(melalui kisah dalam sepenggal cerita tentang kebohongan dan kesombongan
Musailamah Al-Kazzab)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru bertanya kepada siswa apa sifat tercela yang di miliki oleh Musailamah al
Kazzab.
Elaborasi
Siswa mencermati sifat-sifat tercela yang dimiliki oleh Musailamah Al-Kazaab
sebagaimana terdapat pada buku teks.
Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok diminta untuk
mendiskusikan hasil pengamatan mereka tentang sifat –sifat yang dimiliki oleh
Musailamah Al-Kazzab dan cara menghindarinya serta kerugian yang
ditimbulkan dari sifat- sifat tercela tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya dan kelompok yang lain ikut
mencermati serta mempertanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan sifat-
sifat tercela yang dimiliki oleh Musailamah Al kazzab
Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi secara tertulis
Konfirmasi
Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan tentang sifat tercela yang
di miliki oleh Musailamah al Kazzab.
3. Kegiatan Penutup
Siswa diminta menyimpulkan kisah Musailamah Al-kazzab serta cara
menghindari perilaku tercela.
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau
tanggapan siswa dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan
untuk perbaikan langkah selanjutnya.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara
individu atau kelompok bagi siswa yang belum paham tentang materi yang
dipelajari.
Alat/Sumber belajar:
1. Teks kisah Musailamah Al Kazzab
2. Buku Pendidikan Agama Islam Kls 6
3. Pengalaman guru
4. Lingkungan sekitar
Penilaian :
1. Apakah yang diinginkan Musailamah Al Kazzab dengan kebohongan dan
kesombongannya?
2. Bagaimana cara agar kita dapat terhindar dari perilaku bohong dan sombong?
Ciputat Timur, Oktober 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah SDN Pisangan I PAI dan BP
Dra. Rekno Budi, MM Ubay Baijury
NIP: 19630320 198304 2 003
1
SILABUS
Sekolah : SD NEGERI PISANGAN I
Kelas : VI
Mata Pelajaran : Agama Islam
Semester : 1
Standar kompetensi (Akhlak) : 4. Menghindari perilaku tercela
Kompetensi
Dasar
Materi
pokok/pembaha
san
Kegiatan
pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
Tekhnik Bentuk
Instrumen Contoh
Instrumen
4.1. Menghindari
perilaku bohong
seperti Musalamah
Al Kazzab
Menghindari
perilaku bohong
atau dusta
Siswa mencermati
sifat-sifat tercela
yang dimiliki oleh
Musailamah Al-
Kazab
sebagaimana
terdapat pada buku
teks
Siswa dibagi
menjadi 8
kelompok, setiap
kelompok diminta
untuk
mendiskusikan
hasil pengamatan
mereka tentang
sifat –sifat yang
dimiliki oleh
Musailamah Al-
Kazzab dan cara
menghindarinya
serta kerugian yang
1. Menghindari
perilaku bohong
dan sombong
dalam kehidupan
sehari-hari
Tes
Tulis
Jawaban
singkat
Berilah
contoh
bentuk
kerugian
yang
ditimbulkan
dari sifat
sombong
dan bohong?
1. Teks kisah
Abu Lahab
2. Teks kisah
Abu Jahal
3. Buku
Pendidikan
Agama
Islam Kls 6
bab 4
4. Buku kisah-
kisah Islami
5. Alquran (juz
Amma)
6. Pengalaman
guru
2
ditimbulkan dari
sifat- sifat tercela
tersebut dalam
kehidupan sehari-
hari
Setiap kelompok
menyampaikan
hasil diskusinya
dan kelompok yang
lain ikut
mencermati serta
mempertanyakan
beberapa hal yang
berkaitan dengan
sifat-sifat tercela
yang dimiliki oleh
Musailamah al
Kazzab
Ciputat Timur, Oktober 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah SDN Pisangan I PAI dan BP
Dra. Rekno Budi, MM Ubay Baijury
NIP: 19630320 198304 2 003
Kelas 6
STANDAR KOMPETENSI / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR WAKTU
1 Mengartikan Al Qur’an Surat pendek pilihan 4 x ttm 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.1 Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5 x x
1.1 Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-Alaq ayat 1-5 x x
Ulangan Harian x
2 Meyakini adanya Hari Akhir 4 x ttm
2.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir x x
2.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir x x
Ulangan Harian x
3 Menceritakan kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah
AlKazab 4 x ttm
3.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal x x x
3.2 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab x x
Ulangan Harian
4 Menghindari perilaku tercela 4 x ttm
4.1 Menghindari dengki perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal x x
4.2 Menghindari perilaku bohong Musailamah Al Kadzab x
Ulangan Harian x
5 Mengenal ibadah pada bulan Ramadhan 4 x ttm
5.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan x x
5.1 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an x x
Ulangan Harian
ULANGAN SEMESTER GANJIL X
Mengetahui, Ciputat Timur, Oktober 2014
Kepala SDN Pisangan I Guru Bidang Studi
Dra. Rekno Budi, MM Ubay Baijuri
Nip. 19630320 198304 2 003
PROGRAM SEMESTER GANJIL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
NONovember Desember
PERTEMUAN / BULAN / MINGGU KEKET
Juli Agustus September Oktober
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 1 1 4 3 4 3 4 3 4 3 132
2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 146
3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 147
4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 2 4 127
5 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 146
6 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 1 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 135
7 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 137
8 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 133
9 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 143
10 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 120
11 1 2 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 64
12 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 124
13 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 138
14 1 3 1 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 4 3 4 2 3 2 1 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 1 3 107
15 4 4 1 4 4 4 2 3 3 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 117
16 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 2 2 1 1 1 1 2 2 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2 3 108
17 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 60
18 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 1 2 3 1 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 122
19 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 130
20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 141
21 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 1 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 129
22 4 4 3 4 4 3 3 2 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 2 1 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 121
23 2 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4 133
24 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 2 2 4 128
25 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 113
26 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 140
27 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 4 3 3 137
28 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 4 2 4 3 3 133
29 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 132
30 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 1 1 4 1 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 1 4 2 4 2 4 112
31 2 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 3 4 2 2 2 2 107
32 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 124
33 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 1 2 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 3 107
34 2 1 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 1 4 2 2 114
35 2 1 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 1 2 2 2 3 2 3 4 3 4 2 2 3 2 2 3 1 4 3 4 114
36 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 140
37 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 138
38 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 2 4 139
39 3 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 1 3 1 3 4 3 3 4 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 1 4 3 4 1 113
40 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 2 123
41 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 148
42 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 143
43 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 4 3 4 2 4 132
44 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 2 2 3 4 2 1 4 2 4 2 1 4 4 2 4 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 4 109
45 3 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 1 2 2 4 2 1 123
46 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 1 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 2 4 132
47 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 137
48 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 3 4 2 2 1 1 3 2 3 2 2 2 4 2 3 4 3 2 3 2 2 1 2 109
49 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 131
50 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 4 4 4 3 3 2 2 3 2 4 1 3 4 3 4 2 3 117
152 184 139 169 182 179 167 162 151 154 178 179 157 142 170 149 149 144 173 146 177 128 133 164 152 156 148 167 144 163 159 147 159 140 145 165 131 166 124 161
462 285
1639 1441 1204 1224 747
615 748 456 474 306 444
Men
inja
u
kem
bal
i hal
-hal
yan
g d
ianggap
pen
ting
Men
gev
aluas
i
pem
bel
ajar
an
Jumlah 6255644 361 329 305 357 469
Pen
ekan
an
pad
a hal
-hal
yan
g d
ianggap
pokok d
an
men
das
ar
Sik
ap t
anggap
terh
adap
kea
daa
n k
elas
Pen
guat
an
posi
tif
terh
adap
per
ilak
u s
isw
a
Pem
ber
ian
wak
tu k
epad
a
sisw
a untu
k
ber
fikir
Pen
gungkap
an
per
tanyaa
n
seca
ra j
elas
Pem
indah
an
gil
iran
Pen
jela
san
dis
erta
i den
gan
pen
ggunaa
n
conto
h
NO RESP
NOMOR BUTIR INSTRUMEN
JML
Kegiatan pendahuluan Kegiatan IntiKegiatan Penutup
Kemampuan Membuka Pelajaran Kemampuan Menjelaskan Mengelola Kelas Kemampuan Bertanya
Men
arik
per
hat
ian s
isw
a
men
imbulk
an
moti
vas
i bel
ajar
sisw
a
Mem
ber
i ac
uan
tenta
ng h
al-h
al
yan
g d
ipel
ajar
i
sisw
aM
embuat
kai
tan m
ater
i
den
gan
hal
-hal
lain
Men
ggunak
an
bah
asa
den
gan
jela
s
Item-Total Statistics
No Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Cronbach's Alpha if Item
Deleted Keterangan
1, ,343 Valid ,952 Reliabel
2, ,761 Valid ,949 Reliabel
3, ,437 Valid ,950 Reliabel
4, ,590 Valid ,949 Reliabel
6, ,782 Valid ,949 Reliabel
7, ,647 Valid ,949 Reliabel
8, ,697 Valid ,949 Reliabel
9, ,602 Valid ,949 Reliabel
11, ,554 Valid ,950 Reliabel
12, ,458 Valid ,950 Reliabel
14, ,681 Valid ,949 Reliabel
15, ,558 Valid ,950 Reliabel
16, ,517 Valid ,950 Reliabel
17, ,459 Valid ,950 Reliabel
18, ,584 Valid ,950 Reliabel
19, ,374 Valid ,952 Reliabel
20, ,677 Valid ,949 Reliabel
21, ,586 Valid ,949 Reliabel
22, ,793 Valid ,949 Reliabel
24, ,673 Valid ,949 Reliabel
25, ,539 Valid ,950 Reliabel
26, ,425 Valid ,951 Reliabel
27, ,436 Valid ,953 Reliabel
28, ,454 Valid ,950 Reliabel
29, ,532 Valid ,950 Reliabel
30, ,588 Valid ,949 Reliabel
31, ,713 Valid ,948 Reliabel
32, ,659 Valid ,949 Reliabel
33, ,682 Valid ,949 Reliabel
34, ,503 Valid ,950 Reliabel
35, ,457 Valid ,950 Reliabel
36, ,702 Valid ,948 Reliabel
37, ,744 Valid ,948 Reliabel
38, ,678 Valid ,949 Reliabel
39, ,703 Valid ,949 Reliabel
40, ,656 Valid ,949 Reliabel
41, ,507 Valid ,950 Reliabel
42, ,587 Valid ,949 Reliabel
43, ,482 Valid ,950 Reliabel
44, ,611 Valid ,949 Reliabel
r tabel ; 0,3365
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 1 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 1 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 147
2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 158
3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 162
4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 2 4 2 143
5 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 161
6 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 2 3 3 1 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 151
7 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 153
8 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 2 146
9 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 158
10 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 138
11 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 76
12 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 2 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 4 139
13 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 154
14 1 3 1 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 2 1 3 2 3 4 3 4 2 3 2 1 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 1 3 3 122
15 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 134
16 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 4 3 4 3 4 2 4 2 2 1 1 1 1 2 2 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2 3 1 123
17 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 72
18 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 1 2 3 1 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 136
19 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 1 143
20 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 157
21 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 1 4 3 3 4 4 2 2 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 148
22 4 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 1 1 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 4 2 1 3 3 2 2 4 4 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 132
23 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 149
24 4 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 139
25 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 127
70 91 68 85 85 93 88 82 82 79 71 75 65 91 87 76 70 85 76 78 72 87 71 72 91 62 65 83 70 73 66 86 71 78 77 80 83 71 77 81 69 77 58 84 67 3468
3468
Validitas V V V V NV V V V V NV V V NV V V V V V V V V V NV V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V NV
0,343 0,761 0,437 0,590 0,782 0,647 0,697 0,602 0,554 0,458 0,681 0,558 0,517 0,459 0,584 0,374 0,677 0,586 0,793 0,673 0,539 0,425 0,436 0,454 0,532 0,588 0,713 0,659 0,682 0,503 0,457 0,702 0,744 0,678 0,703 0,656 0,507 0,587 0,482 0,611
Reliability R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R
0,6 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,95 0,949 0,95 0,949 0,95 0,949
314 266 243 211
r tabel = 0,3365
Jumlah
1034 436
209178 231 313 444 209 227235 157 231
722 653 623
Pen
eka
na
n p
ad
a
ha
l-h
al
ya
ng
dia
ng
ga
p p
ok
ok
da
n m
end
asa
r
Sik
ap
ta
ng
ga
p
terh
ad
ap
kea
da
an
kel
as
Pen
gu
ata
n p
osi
tif
terh
ad
ap
per
ila
ku
sisw
a
Pem
ber
ian
wa
ktu
kep
ad
a s
isw
a
un
tuk
ber
fik
ir
men
ari
k
per
ha
tia
n s
isw
a
men
imb
ulk
an
mo
tiv
asi
bel
aja
r
sisw
a
Mem
ber
i a
cua
n
ten
tan
g h
al-
ha
l
ya
ng
dip
ela
jari
sisw
a
Mem
bu
at
ka
ita
n
ma
teri
den
ga
n h
al-
ha
l la
in
Kemampuan Bertanya Kegiatan Penutup
NOMOR BUTIR INSTRUMEN
JMLNO RESP
Pen
gu
ng
ka
pa
n
per
tan
ya
an
seca
ra j
ela
s
Pem
ind
ah
an
gil
ira
n
Men
inja
u k
emb
ali
ha
l-h
al
ya
ng
dia
ng
ga
p p
enti
ng
Men
gev
alu
asi
pem
bel
aja
ran
Kemampuan Membuka PelajaranKegiatan pendahuluan Kegiatan Inti
Kemampuan Menjelaskan Mengelola Kelas
Men
gg
un
ak
an
ba
ha
sa d
eng
an
jela
s
Pen
jela
san
dis
erta
i d
eng
an
pen
gg
un
aa
n
con
toh