Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

23
MAKALAH SOSIOLOGI POLITIK TIPE-TIPE SISTEM POLITIK Dosen Pengampu : Nur Hidayah M. Si & Suharno, M. Si Oleh : Atika Widayanti 10413244016 Aisyah Nur Fitriani 10413244018 Resti Nur Laila 10413244024 Krissanto Kurniawan 10413244036 PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

Transcript of Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

Page 1: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 1/23

MAKALAH SOSIOLOGI POLITIK 

TIPE-TIPE SISTEM POLITIK 

Dosen Pengampu : Nur Hidayah M. Si & Suharno, M. Si

Oleh :

Atika Widayanti 10413244016

Aisyah Nur Fitriani 10413244018

Resti Nur Laila 10413244024

Krissanto Kurniawan 10413244036

PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 2/23

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia dalam masyarakat, memiliki peranan penting

dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam sebagai makhluk sosial,

senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan

kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak hanya yang bersifat

dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan rumah. Lebih dari itu, juga

mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari

orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota

masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya. 

Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan

dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam

 proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung

dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas

mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi.

Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa

 politik tertentu. 

Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam

interaksi antar warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar 

 pemerintah , telah menghasilkan dan membentuk berbagai pendapat,

 pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam

semua sistem politik. Oleh karena itu dengan adanya kehidupan politik dalam

masyarakat, masyarakat diharapkan dapat memahami kehidupan politik salah

satunya melalui pengetahuan tentang tipe-tipe sistem politik. 

Page 3: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 3/23

B.  Rumusan Masalah

1.  Apa makna sistem politik ?

2.  Apa yang menjadi dasar-dasar klasifikasi sistem politik ?

3.  Bagaimana klasifikasi yang lebih obyektif ?

4.  Apa saja sistem politik yang paling berpengaruh di zaman modern ?

5.  Bagaimana sistem politik di negara-negara berkembang ?

C.  Tujuan

1.  Untuk mengatahui apa makna dari sistem politik.

2.  Untuk mengetahui apa saja yang menjadi dasar-dasar klasifikasi sistem

 politik.

3.  Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi yang lebih obyektif.

4.  Untuk mengetahui apa saja sistem politik yang paling berpengaruh di

zaman modern.

5.  Untuk mengetahui bagaimana sistem politik di negara-negara

 berkembang.

Page 4: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 4/23

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Makna Sistem Politik 

Sistem dapat berarti metode atau cara, juga pola. Sedangkan pengertian

 politik menyangkut jenis kekuasaan.Sistem politik dapat mengandung satuan-

satuan yang berupa badan-badan atau lembaga-lembaga (politik) seperti

 partai-partai politik, lembaga-lembaga perwakilan seperti Dewan Perwakilan

Rakyat, dsb.Lembaga-lembaga saling berinteraksi terus-menerus dalam usaha

memperoleh, berbagi, dan menggunakan kekuasaan politik atas dasar aturan

 permainan tertentu.Aturan permainan ini dapat bersifat tertulis ataupun tidak 

tertulis dalam bentuk konstitusi, hokum, dan perundang-undangan, maupun

konvensi-konvensi.Dalam sistem demokrasi, aturan permainan itu merupakan

hasil kesepakatan.

B.  Dasar-dasar Klasifikasi Sistem Politik 

Dalam membuat klasifikasi sistem politik tidak hanya dilakukan dengan

satu cara. Hingga akhir abad ke-19 pada umumnya masih manggunakan

klasifikasi sistem politik warisan Yunani kuno, yakni monarki, oligarki dan

demokrasi. Klasifikasi yang dibuat oleh orang Yunani kuno, misalkan oleh

Plato dan Aristoteles didasarkan pada teori tentang kebijakan atau kebaikan.

Pada abad ke-19, muncul banyak klasifikasi yang didasarkan pada teori

evolusi sosial (klasifikasi evolutif). Dari sudut pandang evolutif, maka

sistem-sistem politik dapat dibagi ke dalam tipe-tipe sebagai berikut :

demokrasi yang dibedakan dengan absolutisme, monarki yang dibedakan

dengan republik, lembaga-lembaga politik Barat yang dibedakan dengan

depotisme Timur.

Selain klasifikasi evolutif, terdapat juga klasifikasi deskriptif.

Klasifikasi ini biasanya dipakai oleh para sosiolog. Mereka membagi sistem-

sistem politik ke dalam : monarki dan republik, negara federal dan negara

kesatuan.

Page 5: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 5/23

Beberapa tokoh yang melakukan klasifikasi sistem politik berdasarkan

teori evolusi antara lain ialah Herbert Spencer (1820-1903) dan Karl Marx

(1818-1883). Sejak Carles Darwin (1809-1903) mengemukakan teori evolusi,

ia memang merebut imajinasi orang. Dan Spencer yang mempelajari gagasan

Darwin itupun bertekad untuk menerapkan prinsip evolusi tidak hanya pada

 bidang biologi, tetapi pada semua bidang pengetahuan lain. Spencer mencoba

menerangkan semua fenomena berdasarkan hukum evolusi materi yang

 bertahap.

Menurut Spencer, masyarakat adalah organisme dalam artian

 positivistis dan deterministis, tidak dalam artian metaforsis. Sebagai suatu

organisme, masyarakat berdiri sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari

kemauan dan tanggung jawab dari anggotanya, dan dibawah kuasa suatu

hukum. Fungsi penyelaras dan pemersatu yang di dalam badan dilaksanakan

oleh urat, di dalam badan sosial dilaksanakan oleh sistem pemerintah.

Berdasarkan ciri-cirinya, Spencer mengelompokkan masyarakat ke

dalam dua tipe umum, yaitu masyarakat militeris dan masyarakat industri.

Kedua tipe ini bersifat ideal. Dikatakan tipe-tipe ideal karena di dalam

kenyataan tidak ada masyarakat yang melulu militeris datau industri. Dalam

masyarakat militeris orang bersikap agresif. Mereka lebih suka merampas

atau menjarah ketimbang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan mereka. Tipe masyarakat seperti ini dipimpin oleh orang yang kuat

dan mahir berperang. Dengan tangan besi dan senjata, serta melalui takhayul,

ia mempertahankan kekuasaannya. Dalam masyarakat seperti ini, kekuasaan

fisik dipandang sebagai nilai budaya yang tinggi. Karena itu, tidak 

mengherankan apabila kaum wanita memiliki status rendah. Mereka dipaksa

 bekerja keras, penguasa yang menggenggam kekuasaan yang absolut

menimbulkan dan menabarkan kekuatan-kekuatan ke segenap lapisan

masyarakat. Dan masyarakat yang takut tentu dengan mudah dikendalikan

oleh pnguasa yang absolut.

Masyarakat industri adalah masyarakat di mana kerja produktif dengan

cara damai diutamakan ketimbang ekspedisi-ekspedisi perang. Kata

Page 6: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 6/23

“industri” yang digunakan Spencer tidak mengacu pada “teknologi” atau

“rasionalisasi proses kerja”, melainkan dalam arti kerja sama spontan, bebas

demi tujuan damai. Adapun ciri-ciri dari masyarakat industri adalah

demokrasi, adanya kontrak kerja yang menggantikan sistem perbudakan,

kebebasan dalam memilih agama dan adanya otonomi individu.

Kedua masyarakat tersebut menurut Spencer saling bertentangan.

Dalam konfrontasi tersebut, proses industrialisasi akan melenyapkan perang

dari muka bumi. Bangsa-bangsa akan salin bergantungan sedemikian rupa,

sehingga tidak ada lagi ruang bagi peperangan antar bagnsa. Konflik yang

menggunakan kekerasan untuk mencapai kemenangan akan berubah menadi

 persaingan dimana pihak yang paling cerdas akan menang. Absolutisme

negara dan diktator orang kuat akan menjadi suatu anakronisme atau tidak 

sesuai dengan perkembangan zaman. Kebebasan individa dan demokrasi akan

menjadi nilai (budaya) yang paling tinggi.

Berbeda dengan Spencer, Marx mempelajari sejarah nyata masyarakat.

Pembicaraannya tentang evolusi masyarakat didasarkan pada pandangannya

tentang struktur-struktur ekonomi dan hubungan sosial yang mencakup

distribusi sarana produksi atau kekayaan, produk dan pembagian kerja

masyarakat. Inti teori sejarah Marx adalah bahwa cara produksi kehidupan

material menentukan sifat umum masyarakat, proses kehidupan politik dan

spiritual. Secara umum dikatakan bahwa cara-cara produksi masyarakat Asia,

masyarakat kuno, masyarakat feodal dan masyarakat borjuis modern

menentukan sistem politik atau bentuk rezim politik yang terdapat dimasing-

masing masyarakat tersebut. Marx manunjukkan empat tahap dalam

 pembagian kerja dan bentuk-bentuk hak milik, mulai dari sistem pemilikan

suku, hak milik komunal dalam negara zaman purba, hak milik feodal atau

hak milik swasta dan hak milik kapitalis modern.

Dalam manuskrip Grundrisse (1857/8), Marx membahas perkembangan

masyarakat secara lebih rinci, yang tidak hanya mencakup masyarakat Eropa,

tetapi juga masyarakat Asia. Di dalam manuskrip itulah Marx pertama kali

memperkenalkan konsep “mayarakat Asia”. Dan seperti dikatakan oleh Eric

Page 7: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 7/23

Hobsbawn (1964), disitu Marx bicara tentang empat sistem masyarakat di

luar sistem komunal primitif, yaitu sistem oriental, sistem kuno, sistem

germanik (feodal) dan sistem Slavonic. Namun yang perlu diperhatikan

adalah bahwa pusat perhatian Marx ialah masyarakat kapitalis modern.

Perhatiannya terhadap masyarakat primitif yang komunal baru muncul pada

tahun 1879 setelah terbitnya karya L.H Morgan, Ancient Society.

Selain didasarkan pada teori evolusi, klasifikasi sistem politik pun

didasarkan pada teori pembangunan. Dari sudut pandang ini, maka

masyarakat digolongkan ke dalam tipe masyarakat tradisional yang dibedakan

dengan tipe masyarakat modern, tipe masyarakat terbelakang yang dibedakan

dengan tipe masyarakat maju, tipe masyarakat agraris yang dibedakan dengan

masyarakat industri.

Pada abad ke-18, Montesquieu melengkapi tipologi tradisional yakni :

monarki, oligarki dan demokrasi dengan tipologi depotisme Timur yang

dibedakan dengan monarki Eropa Barat. Dikatakan bahwa perkembangan

masyarakat Barat itu lebih progresif ketimbang masyarakat Asia (yang

dikatakan tidak mobil). Setelah revolusi Amerika dan revolusi Perancis,

dibuat lagi penggolongan ke dalam monarki dan republik. Pada masa itu

republikanisme dikembangkan sebagai gerakan politik radikal yang

dimaksudkan untuk memulihkan kembali rezim kuno, yang dalam batas

tertentu bergabung dengan gerakan demokrasi umum.

Selanjutnya abad ke-20, terutama berkenaan dengan maraknya gerakan

 buruh pada tahun 1960-an di Barat, maka dibuat penggolongan antara

kapitalisme dan sosialisme, antara demokrasi borjuis dan demokrasi sosialis.

Penggolongan semacam itu menimbulkan kontroversi politik hingga sekarang

ini. Namun abad ke-20 pun menyaksikan tampilnya berbagai bentuk 

kediktatoran yang sebagian besar berkembag dari revolusi sosialis. Maka

dibuat pula pembedaan antara totalitarisme den demokrasi, atau antara sistem

satu partai den sistem multipartai.

Page 8: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 8/23

C.  Klasifikasi yang Lebih Objektif 

Boleh dikatakan bahwa pengklasifikasian seperti yang telah terpapar 

diatas cukup berbau subjektif. Dikatakan cukup berbau subjektif, karena

disitu terkandung pula penilaian-penilaian sepihak tentang baik atau buruknya

sistem-sistem politik yang ada. Para pendukung demokrasi di Barat,

misalnya, mengagung-agungkan demokrasi liberal dan meremehkan

kediktatoran. Sedangkan masyarakat komunis menilai buruk rezim kapitalis,

dan meniali baik rezim sosialis. Oleh karena itu, dibawah ini akan dijelaskan

mengenai penklasifikasian yang lebih objektif.

1.  Klasifikasi Purba

Di zaman Yunani kuno rezim-rezim politik digolongkan ke dalam

monarki, oligarki dan demokrasi.Monarki adalah pemerintahan oleh satu

orang. Oligarki adalah pemerintahan oleh beberapa orang. Demokrasi

adalah pemerintahan oleh demos, rakyat (seluruh rakyat). Penggolongan

ini diformulasikan pertama kali oleh Herodotus, dan mungkin berasal

dari sekitar pertengahan abad ke-5 SM, bahkan mungkin juga berasal dari

masa-masa yang lebih awal.

Aristoteles kemudian membuat analisis yang terkenal dengan

 bentuk-bentuk pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang buruk.

Berdasarkan bentuk pemerintahan, Aristoteles menilai bahwa yang buruk 

adalah oligarki dan demokrasi. Sedangkan yang baik adalah monarki,

aristoraksi dan timokrasi (demokrasi dengan pemilihan terbatas).

2.  Klasifikasi Legal Masa Sekarang

Para ahli hukum membuat klasifikasi rezim-rezim politik menurut

hubungan-hubungan internal antara kekuasaan yang berbeda-beda, yaitu

antara elemen-elemen yang berbeda-beda yang membentuk negara.

Dari situ muncul penggolongan rezim-rezim politik ke dalam 3

 jenis, yaitu :

a)  Rezim dengan pemusatan kekuasaan, artinya semua keputusan

 penting diambil oleh satu organ negara (monarki, absolut dan

Page 9: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 9/23

diktator). Hal ini bisa menguntungkan satu orang atau satu kelompok 

tertentu.

 b)  Rezim dengan pemisahan kekuasaan, pemerintahan dengan sistem

 perwakilan atau konvensi. Tetapi tipe ini pun lebih bersifat teoritis

ketimbang praktis. Didalam kenyataan, konvensi pun memberikan

 jalan bagi lahirnya diktator. Sementara pemerintahan oleh

 perwakilan itu jarang sekali terjadi. Sedandainya ada pun,

 pemerintahan oleh perwakilan itu berlangsung dalam waktu yang

singkat.

c)  Rezim parlementer, disini terdapat pembagian umum yang sama

antara monarki (monarki konstitusional) dan republik (sistem

 presidensial). Sistem parlementer ditandai dengan pembedaan antara

kepala negara dengan kepala pmerintahan. Dalam hal ini kepala

negara tidak memiliki kekuasaan nyata, hanya memiliki posisi

kehormatan. Sedangkan kepala pemerintahan secara khusus

memegang kekuasaan eksekutif di dalam kebinet mentri-mentri yang

 bertanggung jawab kepada parlemen.

3.  Klasifikasi Sosiologis Modern

Pembedaan berdasarkan klasifikasi modern meliputi rezim-rezim

 pluralistik atau demokratis dan rezim-rezim unitarian atau otokratis.

Rezim-rezim pluralistik terkenal sebagai rezim-rezim yang liberal

dimana kebebasan umum diakui, yang memungkinkan setiap orang dapat

mengungkapkan pendapatnya secara lisan maupun tertulis, melalui

keanggotaan di dalam partai, atau melalui partisipasinya di dalam

demonstrasi umum. Di dalam rezim-rezim pluralistik atau demokratis

terdapat paling kurang dua partai politik. Perjuangan bersifat publik dna

terbuka bagi pers dan media berita lainnya. Disini pergolakan politik 

terjadi secara terbuka dan bebas dalam terang kepantingan umum.

Sedangkan di dalam rezim-rezimunitarian, konflik politik secara

resmi tidak terjadi, kecuali perjuangan individu untuk memperolehrestu

Page 10: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 10/23

dari sang pangeran. Tetapi sang pangeran itu sendiri tidak boleh

ditentang. Di sini kekuasaan tertinggi berada di tangan satu orang dan

 berada di atas hingar bingar pergolakan politik. Dengan demikian,

kekuasaan tidak di tantang.

Di atara dua konfigurasi rezim yang besar itu (pluralistik dan

unitarian) dapat dibuat sub-sub klasifikasi. Yang termasuk dalam rezim

unitarian adalah monarki warisan turun temurun dan kediktatoran yang

 berasal dari kemenangan dari suatu upaya perebutan kekuasaan. Yang

lebih realistik dan kurang formal adalah pemerintahan otokrasi moderat

(yang mengizinkan oposisi dan perbedaan pendapat dalam batas-batas

tertentu) dan otokrasi totaliter yang mengizinkan adanya oposisi serta

menghancurkan kaum pembangkang. Para pembangkang akhirnya hanya

 bisa beroperasi secara gelap.

Sedangkan termasuk dalam demokrasi pluralistik (dengan dua

 partai politik atau banyak partai politik) adalah : 1) rezim-rezim

 presidendial entah dengan dua partai seperti AS atau dengan banyak 

 partai seperti di Amerika Latin, 2) rezim-rezim parlementer dengan

sistem dua partai ala Inggris, dan 3) rezim-rezim parlementer dengan

sistem banyak partai ala Eropa kontinental.

Di dalam sistem dua partai, satu partai memegang dan

melaksanakan kekuasaan, karena mendapat dukungan mayoritas warga

negara. Ini sesuai dengan kesepakatan demokratis. Karena itu, sistem ini

tidak bisa dilumpuhkan oleh pertikaian intern. Dengan kata lain, sistem

ini lebih stabil ketimbang sistem multipartai. Di dalam sistem multipartai

tidak ada partai pemegang mandat mayoritas, karena itu beberapa partai

harus membentuk koalisi untuk memegang dan menjalankan kekuasaan

 pemerintahan. Karena itu mayoritas yang diperoleh dengan sistem ini

tidak stabil. Pendek kata, konflik yang terjadi pada sistem dua partai

 berbeda dengan yang terjadi pada sistem multipartai.

Tetapi jumlah partai bukanlah satu-satunya faktor yang penting

untuk dipertimbangkan. Stabilitas pemerintahan dalam sistem dua partai

Page 11: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 11/23

tergantung terutama pada disiplin intern dari partai mayoritas. Dukungan

mayoritas yang signifikan tentu memberikan dukungan yang kuat bagi

 pemerintah yang bersangkutan. Tanpa dukungan mayoritas yang

signifikan, pemerintah sukar menjalankan kekuasaan secara mantap.

Dengan demikian pemerintah yang bersangkutan mudah mengalami

kegoyahan, seperti yang terjadi pada sistem multipartai.

Disiplin intern partai tampak mencolok di Inggris ketimbang di

Amerika Serikat yang warga negaranya terkenal bebas untuk mengikuti

 pemilihan umum atau tidak mengikutinya. Di negara-negara Eropa Barat,

sistem multipartai dijalankan dengan menghindari metode pemilihan

 pemerintah secara langsung. Pemerintah dipilih oleh komite eksekutif 

dari berbagai partai melalui pengaturan politik yang seringkali tidak bisa

dimengerti oleh rakyat biasa.

Dengan demikian kita dapat membuat perbedaan antara demokrasi

langsung dan demokrasi tidak langsung. Dalam demokrasi langsung,

 para pemilih langsung memilih kepala pemerintahan. Dan dalam

demokrasi tidak langsung para pemilih tidak langsung memilih kepala

 pemrintahan. Mereka hanya memilih orang-orang atau wakil-wakil yang

akan memilih kepala pemerintahan.

Dalam kehidupan negara-negara modern-kontemporer, pejabat

eksekutif merupakan titik pusat kekuasaan. Sedangkan para pejabat

legislatif hanya memainkan peranan sebagai pengontrol. Karena sistem

 pemilihan pemerintahan secara langsung sangat penting artinya. Di

dalam kenyataan, sistem demokrasi tidak langsung membuat rakyat tidak 

terlibat dalam proses pengangkatan seseorang yang menjadi kepala

negara mereka. Singkat kata, dalam sistem demokrasi langsung,

 partisipasi rakyat dalam proses politik lebih mendasar dan dilakukan

secara sadar.

Page 12: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 12/23

D.  Dua Sistem Politik yang Paling Berpengaruh di Zaman Modern

Term demokrasi dan totaliratianisme tidak dapat diterapkan pada semua

rezim yang terdapat didunia dewasa ini.Namun keduanya dikenal sebagai

rezim dari bangsa-bangsa yang paling berkuasa pada masa modern.Abad ke-

20 menjadi saksi tampilnya superpower, yakni Amerika Serikat yang

demokratis dan (manta) Uni Sovyet yang totaliter.Setelah kehancuran Uni

Sovyet, Amerika Serikat bercokol sendirian diatas singgasana ke-superpower-

annya.Tetapi di Asia terdapat dua Negara besar, yakni India (yang

demokratis) dan Cina (yang sampai sejauh ini masih totaliter) yang

sebenarnya saling bersaing untuk mengincar posisi superpower juga. 

Karena kedua tipe rezim atau sistem politik tersebut menentukan

gerak hidup zaman modern-kontemporer, maka selanjutnya kita menaruh

 perhatian sejenak pada kedua hal tersebut.

1.  Demokrasi

Edward Shils mengidentifikasikan tiga kualitas demokrasi politik,

yaitu pemerintahan sipil, institusi representative (lembaga perwakilan),

dan kebebasan public.Demokrasi mencakup pemerintahan sipil, paling

kurang dalam dua pengertian.Pertama, setiap warga Negara memiliki hak 

untuk mencari dan memegang jabatan politik.Mereka berhak untuk 

 berpartisipasi dalam kehidupan politik melalui aktivitas-aktivitas seperti

 pemungutan suara, terlibat dalam organisasi politik dan kelompok-

kelompok kepentingan, dan jabatan-jabatan politik yang terkait.Hak-hak 

semacam itu merupakan hak-hak pribadi bagi siapa saja, tidak hanya

sebagai elit aristokratis atau kelas-kelas professional yang melayani

kepentingan-kepentingan public.Kedua, keputusan-keputusan politik harus

dijustifikasikan secara public.Soalnya, pemerintahan demokratis itu

didasarkan pada persetujuan dari rakyat yang diperintah, bukan pada

 penggunaan kekuatan atau ancaman kekuatan, seperti pemerintahan oleh

 polisi atau militer.

Page 13: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 13/23

Demokrasi mencakup institusi-institusi representative (lembaga-

lembaga perwakilan), yaitu bahwa otoritas untuk memerintah berasal dari

 pemilihan oleh rakyat.Dalam masyarakat yang kompleks, demokrasi

diekspresikan dalam perjuangan kompetitif antara pemegang jabatan atau

yang memegang jabatan.Setiap orang harus berusaha, menemukan dan

memelihara dukungan sekurang-kurangnya dengan memerjuangkan

kepentingan-kepentingan para pendukung mereka.Jadi keputusan-

keputusan yang mereka buat dan kebijakan-kebijakan yang mereka

terapkan haruslah mencerminkan aspirasi rakyat pendukung mereka.

Demokrasi mencakup pemeliharaan kebebasan-kebebasan public,

dalam arti setiap warga Negara memiliki hak-hak tertentu, seperti hak 

untuk berkomunikasi secara bebas, hak untuk berkumpul dan berserikat

secara bebas, yang harus dihormati oleh Negara.Negara memiliki

kekuasaan yang terbatas yang didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan

yang tidak dipaksakan.Kekejaman, intimidasi, dan penipuan pada

 prinsipnya dikutuk.Dan hak-hak minoritas pada dasarnya dijamin.Hanya

dalam situasi-situasi tertentu, seperti ketika ada ancaman serius atas

keamanan eskternal atau internal, atau dalam keadaan perang hak-hak 

tersebut dapat dihentikan.Meskipun demikian, Negara sering kali

mendapat kecaman bila dalam kondisi-kondisi ekstern termaksud, hak-hak 

rakyat terabaikan.

Terkait dengan demokrasi politik adalah demokrasi social. Suatu

masyarakat demokratis, adalah suatu tipe masyarakat yang kultur 

dominannya dan struktur sosialnya secara langsung atau tidak langsung

mendukung proses politik yang demokratis. Analisis yang paling terkenal

tentang hubungan antara Negara dan masyarakat di Amerika Serikat

dibuat oleh sarjana di Perancis, Alexis Tocqueville pada tahun

1835.Dalam tulisannya, Democracy in America, hanya melalui struktur 

konstitusionalnya, melainkan juga melalui kemakmuran ekonominya, tata

kelakuan, adat kebiasaan, dan kepercayaan religus orang Amerika Serikat.

Page 14: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 14/23

2.  Totalitarianism 

Ciri paling utama dari pemerintahan totaliter disugestikan oleh kata

“total”.Dibawah totalitarianism, semua institusi social dikontrol oleh

 Negara. Control itu mencakup ekonomi, pendidikan, agama, dan bahkan

keluarga. Negara itu sendiri dijalankan oleh satu partai tunggal. Karena

 Negara atau partai mendominasi semua dimensi kehidupan social, maka ia

 pun secara total mendominasi kehidupan individual. Pekerjaan yang

dilakukan seseorang harus sesuai dengan yang ditugaskan partai atau yang

 berguna bagi partai; pendidikan mencakup perolehan pengetahuan,

keterampilan-keterampilan, serta sikap-sikap yang berguna bagi Negara;

agama akhirnya merupakan loyalitas terhadap Negara; dan kehidupan

keluarga pun berpusat pada aktivitas-aktivitas yang mendukung Negara.

Carl J. Friederich dan Zbigniew Brzenzinski menyebutkan enam ciri

totalitarianism politik.

1)  Adanya ideology yang terperinci. Ideology ini merupakan ajaran resmi

yang merinci bagaimana para anggota masyarakat diharapkan

menjalankan hidup mereka.

2)  Adanya satu partai tunggal. Partai tunggal ini biasanya diorganisasikan

dengan baik.

3)  Adanya sistem terror yang luas yang dijalankan oleh partai atau oleh

 para polisi rahasia.

4)  Adanya control pemerintah dan partai atas semua sarana komunikasi

dan massa, seperti pers, radio dan film.

5)  Dikondisikan secara teknologis dan sebenarnya adanya control yang

ketat melalui militer.

6)  Adanya control Negara atas seluruh sector ekonomi.

Dalam dunia modern, totalitarianism memiliki dua bentuk yaitu

komunisme dan fasisme.Komunisme jelas berbeda bagi bangsa yang

 berbeda di tempat yang berbeda, dan pada masa yang berbeda.Di bangsa-

 bangsa yang sedang berkembang, komunisme seringkali dikaitkan dengan

Page 15: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 15/23

revolusi terhadap terhadap pemerintahan colonial.Bagi para pekerja, di

 beberapa bangsa Eropa Barat, seperti di Prancis dan Italia, istilah

komunisme mengacu pada pembelaan bagi kepentingan-kepentingan

masyarakat kelas bawah.Bagi banyak politik konservatif di Amerika

Serikat, komunisme berarti suatu konspirasi internasional yang bermaksud

mendominasi dunia.Bagi para warga negeri-negeri sosialis, istilah

komunisme mengacu pada tujuan yang sangat berarti bagi masyarakat

yang harus dicapai.

Meskipun terdapat beragam penafsiran, komunisme dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem politik di mana instrument utama dari

 produksi ekonomi, distribusi, dan pertukaran merupakan hak milik 

 bersama daripada hak milik pribadi.Pada prinsipnya, tanggung jawab

tertinggi dari mereka yang melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi dalam

komunitas adalah bagi penduduk dari bangsa yang bersangkutan, bukan

 bagi kepentingan pribadi atau kelompok sendiri. Itulah alasan mengapa

komunisme itu bertentangan dengan kapitalisme dan rezim demokratis

 borjuis, yang mendukung suatu sistem produksi, yang mendukung suatu

sistem produksi yang bertujuan untuk mencapai keuntungan bagi

sekelompok kecil kelas pemilik modal, ketimbang memenuhi kebutuhan-

kebutuhan mayoritas.

Fasisme muncul di Eropa selama tahun 1920-an dan 1930-an.

Istilah fasisme dipakai terutama untuk mengidentifikasikan sistem politik 

yang memerintah Italia dari tahun1922 hingga 1945 dibawah kediktatoran

Benito Mussolini, dan di Jerman dari tahun 1933 hingga 1945 dibawah

 Nazi Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Mendefinisikan fasisme

 bukanlah pekerjaan yang mudah.Namun beberapa rezim fasis memiliki

ciri-ciri sebagai berikut.

1)  Rezim-rezim fasis itu sangat nasionalistik. Fungsi utama pemerintah

adalah memelihara hokum dan tertib domestic, sering kali dengan

mengandalkan kekuatan dan terror.

Page 16: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 16/23

2)  Rezim-rezim fasis sangat anti komunis. Mereka mendukung kekayaan

 pribadi dan supremasi para ahli atas para politisi.

3)  Rezim-rezim fasis biasanya diperintah oleh partai tunggal yang

dipimpin oleh seorang dictator. Partai yang bersangkutan dengan

semua organisasi bawahannya mempengaruhi semua aspek 

masyarakat, mulai dari pengajaran slogan-slogan dam ideology rezim

 bagi anak-anak hingga aktivitas-aktivitas budaya dan olahraga,s sitem

hokum dan bahkan persoalan-persoalan individual seperti pekerjaan.

4)  Rezim-rezim fasis mengontrol semua aspek finansial, komersial, dan

organisasi didalam Negara yang bersangkutan.

E.  Tipe-Tipe Sistem Politik di Negara-Negara Berkembang

Menurut Edward Shils, Almond, dan Coleman J.W. Schoorl dalam

 bukunya, Modernisasi (1991) merinci beberapa tipe sistem politik terpenting

di Negara-negara sedang berkembang sebagai berikut: 

1.  Demokrasi Politik 

Ini merupakan suatu sistem politik dimana terdapat badan-badan

legislative, eksekutif, dan yudikatif.Badan-badan tersebut berfungsi dan

memiliki kedudukan yang otonom dan bebas.Kekuasaan legislative

dipilih secara periodic dalam pemilihan umum yang bebas.Dalam

 pemilihan yang periodic itu terdapat suatu mekanisme pergantian

kekuasaan secara teratur, bila hal itu diperlukan.Badan tersebut

mengontrol kekuasaan eksekutif. Selain itu terdapat bermacam-macam

kelompok dengan kepentingan yang sama yang otonom. Ada partai-

 partai politik dan sarana-sarana yang bebas nagi pembentukan pendapat.

2.  Demokrasi Terpimpin

Struktur formal sistem ini boleh dibilang sama dengan demokrasi

 politik. Karena sistem demokrasi yang lengkap sukar dilaksanakan, maka

diperlukan penyesuaian-penyesuaian dalam struktur formal dan

 prakteknya.Hal ini diperlukan agar pemerintahan berjalan secara

Page 17: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 17/23

efektif.Perbedaan antara demokrasi terpimpin dan demokrasi politik 

terletak paad fakta dalam kekuasaan dalam sistem demokrasi terpimpin

lebih terkonsentrasi pada tangan aparat eksekutif.Aparat eksekutif lebih

 berkuasa ketimbang aparta legislative.Disamping itu, ikatan kekuasaan

eksekutif dengan partai pemerintah lebih erat dengan ruang gerak bagi

oposisi terbatas.Pendapat umum didominasi oleh pemerintah.

Bentuk demokrasi terpimpin tidak perlu berupa partai

tunggal.Sistem demokrasi terpimpin yang pernah diterapkan di Indonesia

oleh Soekarno tetap mengizinkan adanya sejumlah partai

 politik.Tampaknya ini lebih disebabkan karena factor ketidak 

seimbangan hubungan antara Soekarno dengan kaum militer.Dalam hal

ini, Soekarno dapat menggunakan sejumlah partai politik sebagai

kekuatan pengimbang.Itu berarti semua kekuatan berpusat pada beberapa

lembaga pelaksana.Dan parlemen tidak mempunyai kekuatan real.Partai-

 partai lain dihimpun oleh Soekarno dengan menggunakan suatu ikatan

kerja sama, yang didasari atas sebuah ideology. Dengan demikian partai-

 partai yang bersangkutan tidak lagi mampu menyuarakan ide dan aspirasi

kelompok-kelompok yang mereka wakili.Namun eksperimen demokrasi

terpimpin dengan sistem multipartai itu gagal menyelesaikan yang

dihadapi Indonesia pada waktu itu, karena kemerosotan ekonomi

semakin sukar untuk dikendalikan.Sementara lembaga politik-politik pun

tidak ada yang stabil.Eksperimen demokrasi terpimpin tersebut akhirnya

 berujung pada peristiwa tragis tahun 1965, pemberontakan Partai

Komunis Indonesia (PKI).Rezim orde baru dibawah Soeharto bertekad

untuk menegakkan demokrasi Pancasila. Tetapi didalam kenyataan, orde

 baru sendiri terjebak dalam otoritarianisme, yang kemudian ternyata

menjerumuskan bangsa dan Negara ini kedalam jurang krisis ekonomi,

 politk, social dan budaya yang sangat parah, seperti yang kita hadapi

dewasa ini. Dua rezim, dua kali kegagalan untuk menciptakan suatu

sistem politik yang demokratis-Pancasilais bagi bangsa dan Negara ini.

Page 18: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 18/23

3.  Oligarki Pembangunan

Sistem ini digunakan untuk mempercepat proses demokrasi dan

modernisasi. Kekuatan terkonsentrasi ditangan pemerintah, yang

dianggap sebagai syarat untuk perwujudan persatuan dan demi kecepatan

 proses pembangunan. Dalam sistem ini, pengawasan ada ditangan militer 

atau ditangan rezim sipil yang didukung oleh elite yang baik 

organisasinya dan besar jumlahnya.Dalam sistem ini parlemen tidak 

mempunyai kekuasaan.Fungsi parlemen hanyalah untuk memberikan

 persetujuan atau paling banter hanya memberikan nasihat mengenai

rencana peraturan.Tidak ada tempat untuk oposisi.Untuk melaksanakan

kebijaksanaanya, oligarki tersebut tergantung pada birokrasi yang

ada.Kekuasaan yudikatif tidak memiliki kebiasaan.Kekuasaan tersebut

digunakan oleh pemerintah untuk melumpuhkan lawan.Diperlukan aparat

 polisi, dan militer yang kuat untuk menumpas gerakan-gerakan

oposisi.Kampanye yang dipimpin dari pusat digunakan untuk 

memobilisasi penduduk guna memperkuat persatuan nasional dan

melaksanakan proyek-proyek pembangunan.

4.  Oligarki Totaliter

Termasuk disini adalah rezim-rezim totaliter tradisional, seperti

rezim fasis di Jerman dan Italia, serta rezim nasionalis di Jepang sebelum

 perang dunia kedua.Namun, dinegara-negara berkembang, model totaliter 

komunis yang lebih menonjol.Dan untuk itulah istilah totaliter digunakan

oleh Shils.Sistem-sistem itu tidak ada mengizinkan adanya pusat-pusat

kekuasaan lain disampingnya, karena ada usaha untuk mendominasi

semua aspek kehidupan masyarakat dari pusat. Sistem itu disebut

oligarki, karena sekelompok kecil orang menguasai seluruh sistemnya

dan tidak mengakui adanya kelompok-kelompok lain yang sah untuk ikut

 berpartisipasi. Namun ciri-ciri berikut ini secara jelas membedakannya

dengan oligarki tipe lain.

Page 19: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 19/23

Elite politik dalam sistem ini memiliki ideology yang konsisten

dan terperinci, yang menjabarkan sistem pemerintahannya dengan jelas

dan merupakan legitimasi baginya.Ideology itu merupakan sarana

 perekat yang kuat bagi persatuan yang kokoh dikalangan elite itu sendiri

sekaligus sebagai perisai pelindung terhadap gangguan dari luar.

Ideology itu merupakan dasar bagi elite untuk melaksanakan

 pemerintahan atas nama rakyat dan melakukan modernisasi Negara.

Dalam sistem totaliter ini (komunis), partai merupakan lembaga yang

terpenting.Partai dengan demokrasinya yang kuat, melakukan

indoktrinisasi dan mobilisasi penduduk.Disamping itu partai juga

menjadi aparat pengawas atas birokrasi lembaga-lembaga pelaksana

 Negara.Disini parlemen berfungsi hanya untuk menyetujui rencana

 pemerintah.Tidak ada kelompok swasta atau kelompok kepentingan yang

 bersifat otonom.Yang ada hanyalah organisasi yang berafiliasi dengan

 partai.

5.  Oligarki Tradisional

Sistem politik ini peninggalan dari kebudayaan pramodern.Disini

elite dinasti dapat bertahan, karena dalam waktu yang lama berhasil

menghindarkan diri dari penjajahan colonial (misalnya

Ethiopia).Kekuasaan raja dan kelompok yang berkuasa disekelilingnya

mendapat pengesahannya, karena tradisi.Tugas dan kewajiban aparat

 Negara terbatas.Desa-desa tidak mendapat perhatian yang

layak.Pengangkatan untuk jabatan-jabatan didalam birokrasi terutama

didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan pribadi. Seandainya ada

 parlemen, posisi parlemen pun sangat lemah, karena keberadaannya

tergantung dari kemurahan hati sang raja atau elite politik. Elite tersebut

 bertanggung jawab atas pembuatan dan pelaksanaan undang-

undang.Pembentukan pendapat umum ditangani oleh pemerintah. Tidak 

ada pula organisasi bebas yang dapat mempengaruhi proses politik.

Page 20: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 20/23

6.  Sistem Politik di Indonesia

Sistem politik Indonesia mengambil bentuk sistem demokrasi

konstitusional, yaitu kini didasarkan pada UUD 1945, yang mengandung

ideology Pancasila itu dalam Preambulnya.Untuk mewujudkan cita-cita

demokrasi, berbagai mekanisme dikembangkan yang didasarkan pada

konstitusi, hokum dan perundang-undangan sebagai aturan permainan, baik 

dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis (konvensi). Meskipun demikian,

 betapapun majunya sistem politik, demokrasi tidak akan pernah mencapai

kesempurnaan. Setiap sistem politik selalu memberi peluang untuk 

manipulasi, atau „rekayasa‟. 

Sejak proklamasi kemerdekaan, Indonesia telah menerapkan tiga

sistem politik atau sistemdemokrasi. Mula-mula kita melaksanakan

demokrasi liberal selama beberapa bulan sejak Proklamasi Kemerdekaan

tanggal 17 Agustus 1955 dalam bentuk pemerintahan presidensial, dan sejak 

 pemerintahan cabinet Sjahrir yang pertama bulan November 1945 hingga

terbentuknya RIS dengan UUN RIS dan terbentuknya kembali Negara

kesatuan dengan UUDS (sementara) tahun 1950 dalam bentuk pemerintahan

 parlementer. Lalu sejak diberlakukannya kembali UUD1945 itu, kita

menerepkan “Demokrasi Terpimpin” selama pemerintahan Orde Lama.Dan

akhirnya selama pemerintahan Orde Baru ini kita berusaha melaksanakan

Demokrasi Pancasila, yang diakui sebagai berbeda secara hakiki dari kedua

 jenis sistem demokrasi sebelumnya.

Page 21: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 21/23

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

1.  Makna sistem politik 

Sistem dapat berarti metode atau cara, juga pola. Sedangkan

 pengertian politik menyangkut jenis kekuasaan.Sistem politik dapat

mengandung satuan-satuan yang berupa badan-badan atau lembaga-

lembaga (politik).Lembaga-lembaga saling berinteraksi terus-menerus

dalam usaha memperoleh, berbagi, dan menggunakan kekuasaan politik 

atas dasar aturan permainan tertentu.Aturan permainan ini dapat bersifat

tertulis ataupun tidak tertulis dalam bentuk konstitusi, hokum, dan

 perundang-undangan, maupun konvensi-konvensi.

2.  Dasar-dasar klasifikasi sistem politik 

Akhir abad ke-19 pada umumnya masih manggunakan klasifikasi

sistem politik warisan Yunani kuno, yakni monarki, oligarki dan demokrasi.

Klasifikasi yang dibuat oleh orang Yunani kuno,

Pada abad ke-19, muncul banyak klasifikasi yang didasarkan pada teori

evolusi sosial (klasifikasi evolutif). Selain klasifikasi evolutif, terdapat juga

klasifikasi deskriptif.

Selanjutnya abad ke-20, terutama berkenaan dengan maraknya gerakan

 buruh pada tahun 1960-an di Barat, maka dibuat penggolongan antara

kapitalisme dan sosialisme, antara demokrasi borjuis dan demokrasi sosialis.

Penggolongan semacam itu menimbulkan kontroversi politik hingga sekarang

ini. Namun abad ke-20 pun menyaksikan tampilnya berbagai bentuk 

kediktatoran yang sebagian besar berkembag dari revolusi sosialis. Maka

dibuat pula pembedaan antara totalitarisme den demokrasi, atau antara sistem

satu partai den sistem multipartai.

Page 22: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 22/23

3.  Klasifikasi yang lebih obyektif 

a)  Klasifikasi Purba

 b)  Klasifikasi Legal Masa Sekarang

1)  Rezim dengan pemusatan kekuasaan,

2)  Rezim dengan pemisahan kekuasaan

3)  Rezim parlementer 

c)  Klasifikasi Sosiologis Modern

4.  Sistem politik yang paling berpengaruh di zaman modern

a)  Demokrasi

 b)  Totalitarianism

5.  Sistem politik di negara-negara berkembang

a)  Demokrasi Politik 

 b)  Demokrasi Terpimpin

c)  Oligarki Pembangunan

d)  Oligarki Totaliter 

e)  Oligarki Tradisional

f)  Sistem Politik di Indonesia

Page 23: Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

7/14/2019 Kelompok VII (Tipe-Tipe Sistem Politik)

http://slidepdf.com/reader/full/kelompok-vii-tipe-tipe-sistem-politik 23/23

DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, J. Soedjati dan T. A. Legowo, 1996.  Revitalisasi Sistem Politik 

 Indonesia. Jakarta: Center For Strategic and International Studies.

Maran, Rafael Raga. 2007. Pengantar Sosiologi Politik . Jakarta: Rineka Cipta.