Kelompok FL Pengkol

download Kelompok FL Pengkol

of 12

description

laporan field lab MTBS pengkol, tanon edit

Transcript of Kelompok FL Pengkol

BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKAN

Pelaksanaan Field Lab dengan topik Keterampilan: Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) kali ini dilaksanakan di Puskesmas Tanon I, Sragen. Kegiatan dilakukan sebanyak lima kali dengan rincian sebagai berikut:A. SurveyHari/Tanggal: Rabu, 12 Maret 2014Waktu: 07.30 11.00 WIBTempat: Puskesmas Tanon IKegiatan: SurveyKegiatan survey dilakukan hari Rabu, 12 Maret 2014. Pada survey kali ini, mahasiswa mendapatkan pengarahan tentang pelaksanaan kegiatan MTBS dan kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa selama Field Lab MTBS di Puskesmas Tanon I Sragen.B. Lapangan IHari/Tanggal: Rabu, 19 Maret 2014Waktu: 07.30 10.00Tempat: Puskesmas Tanon IKegiatan: Presentasi, diskusi, dan pembagian kelompok kecilKegiatan Field Lab hari pertama dilaksanakan hari Rabu, 19 Maret 2014. Mahasiswa melakukan presentasi kegiatan yang akan dilakukan dan diskusi dengan Kapuskes Tanon I bapak Agus Trimanto, dr. M.Kes. Setelah presentasi kegiatan yang dilakukan dan diskusi, kegiatan dilanjutkan pengarahan dari instruktur Field Lab MTBS bapak Edy Kadaryanto mengenai pembagian tempat serta kelompok untuk kegiatan lapangan II. Kami dibagi menjadi 4 kelompok kecil agar memaksimalkan proses pembelajaran MTBS kali ini. Pembagian kelompok dicantumkan dalam lampiran. C. Kegiatan Lapangan IIHari/Tanggal: Rabu, 26 Maret 2014Waktu: 07.30 11.30 WIBTempat: Puskesmas Tanon I, PKD PengkolKegiatan: Pelaksanaan MTBS di PKD PengkolKegiatan Field Lab hari kedua dilaksanakan hari Rabu tanggal 19 Maret 2014. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan pembagian kelompok yang sudah disepakati pada kegiatan Lapangan I sebelumnya. Kelompok PKD Pengkol terdiri dari Cakradenta Yudha Poetra, Desrina Pungky Arum Sari, Evi Kusumawati, dan Karla Kalua. Kelompok ini diampu oleh Bidan Wahyu dan Bidan Alfi.Balita-balita yang berkunjung di PKD Pengkol adalah balita yang bersekolah PAUD di samping PKD. Sehingga pelaksanaan kegiatan MTBS di PKD Pengkol baru dimulai setelah jam kegiatan PAUD selesai. Secara umum kegiatan dilakukan dengan cara menganamnesis ibu atau ayah yang datang dengan anak balitanya yang sakit. Anamnesis dilakukan sesuai pedoman MTBS yang tercantum dalam form dan bagan MTBS. Anak yang sakit dinilai sesuai keluhan utamanya, serta dilihat adakah tanda bahaya umum atau tidak. Setelah keluhan utama digali dan didapatkan penilaiannya, dilanjutkan dengan pengklasifikasian penyakit yang diderita balita, sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus dilakukan. Selain itu, memberi konseling tentang pemberian makan dan minum pada anak serta konseling kapan harus kembali. Semua hasil anamnesis, penilaian, klasifikasi dan konseling ditulis dalam form MTBS. Setelah selesai melakukan kegiatan MTBS di PKD, kami kembali ke puskesmas untuk berpamitan dengan bapak Edy Kadaryanto.

D. Pengumpulan Laporan dan DiskusiKegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Maret 2014 bertempat di Puskesmas Tanon I untuk mengumpulkan laporan serta diskusi sebelum presentasi pada kegiatan lapangan III.

E. Kegiatan Lapangan IIIKegiatan Field Lab lapangan III dilaksanakan pada hari Rabu, 2 April 2014 dengan kegiatan mempresentasikan apa yang telah mahasiswa lakukan pada Field Lab lapangan I dan II. Selain itu mahasiswa juga mengumpulkan laporan ke Puskesmas Tanon I.

BAB IIIPEMBAHASAN

Pada kegiatan Field Lab Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), mahasiswa melakukan pengamatan tentang pelaksanaan MTBS di Puskesmas Tanon I Sragen. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan membagi anggota kelompok yang berjumlah 11 orang menjadi 4 kelompok kecil untuk melakukan pengamatan di 4 tempat, 1 di Puskesmas Tanon I Sragen dan 3 lainnya di PKD (Pos Kesehatan Desa). Setiap mahasiswa minimal melakukan pengamatan terhadap 1 pasien kemudian mencatatnya di form MTBS yang telah diberikan oleh pihak puskesmas. Berikut hasil pengamatan pelaksanaan MTBS yang kami dapatkan di PKD Pengkol:1. Nama: Naila Karuniati ZJenis Kelamin: PerempuanUmur: 48 bulanBB: 13 kgSuhu Badan: 37,5o CKeluhan: batuk, pilek, demamKunjungan: pertamaPenilaian:a. Tidak ditemukan tanda bahaya umum.b. Batuk 1 hari dengan jenis batuk kering. Napas 38x/menit sehingga tidak termasuk napas cepat. Tidak ditemukan adanya tarikan dinding dada atau stridor.c. Pilek 1 hari dengan lendir yang awalnya berwarna bening dan cair.d. Anak demam karena suhu tubuhnya 37,5o C.Tempat tinggal anak tidak termasuk daerah risiko malaria, anak tidak sakit campak dalam 3 bulan terakhir, dan tidak ada tanda-tanda demam berdarah.e. Anak tidak diare.- Anak datang dengan keadaan sadar dan tidak gelisah ataupun rewel.- Pada pemeriksaan turgor kulit dengan uji cubit, didapatkan hasil normal karena kulit kembali dalam waktu kurang dari 2 detik.- Buang Air Besar sehari sekali, dan konsistensinya lunak.f. Tidak mempunyai masalah telinga karena tidak didapatkan nyeri telinga, cairan/nanah yang keluar dari telinga, dan tidak didapatkan pembengkakan yang nyeri di belakang telinga.g. Anak tidak tampak kurus dan tidak ada pembengkakan di kedua punggung kaki.Klasifikasi status gizi: normal (BB/U -1 SD)h. Tidak ada tanda anemia.Tidak didapatkan kepucatan pada telapak tangan.i. Status imunisasi lengkap.Anak tidak diberikan imunisasi pada hari itu.j. Tidak membutuhkan vitamin A dan tidak diberikan vitamin A.k. Tidak ada masalah/keluhan lain.

Klasifikasi: batuk bukan pneumonia, demam bukan malaria atau DBD.Tindakan: Oleh paramedis diberikan Paracetamol dan vitamin B complex dengan dosis masing-masing tablet dikonsumsi 3 kali sehari dan kotrimoksazol sediaan sirup.Tindakan yang dilakukan paramedis tidak sesuai dengan buku bagan MTBS. Karena seharusnya anak dengan diagnosis batuk bukan pneumonia tidak diberikan antibiotik karena ditakutkan akan terjadi resistensi. Antibiotik kotrimoksazol dianjurkan untuk anak dengan diagnosis pneumonia.Tindakan yang sesuai dengan buku bagan MTBS untuk anak dengan kasus ini adalah: Memberi pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman. Merujuk untuk pemeriksaan lanjutan jika batuk lebih dari 3 minggu. Memberi dosis pertama paracetamol jika demam tinggi (38,5o C). Memberi nasihat kepada orangtua atau pengantar kapan kembali segera. Melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam. Melakukan kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

2. Nama: JuwitaJenis Kelamin: PerempuanUmur: 48 bulanBB: 13 kgSuhu Badan: 36,8o CKeluhan: pilekKunjungan: pertamaPenilaian:a. Tidak didapatkan adanya tanda-tanda bahaya umum.b. Anak datang dengan keluhan pilek sudah satu minggu dengan lendir berwarna kuning.c. Tidak ditemukan batuk atau sukar bernapas.Pemeriksaan hitung napas dalam satu menit didapatkan hasil yang normal karena frekuensi napas 36x/menit dan tidak didapatkan tarikan dinding dada ataupun stridor.d.Anak tidak diare.- Anak datang dengan keadaan sadar dan tidak gelisah ataupun rewel.- Pada pemeriksaan turgor kulit dengan uji cubit, didapatkan hasil normal karena kulit kembali dalam waktu kurang dari 2 detik.- Buang Air Besar sehari sekali, dan konsistensinya lunak.c. Anak tidak demam karena suhu tubuhnya 36,8o C (