kelompok-9-bunyi
-
Upload
kirayama-febriant -
Category
Documents
-
view
62 -
download
5
Transcript of kelompok-9-bunyi
Makalah Pengembangan Konsep dasar IPA Fisika
BUNYI DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Disusun Oleh :
Ani handayani 09108244078
Eka Desiana 09108244096
Ika Susilawati 09108244106
Natalia Wulandari 09108241064
Riang Prinandi .A 09108241029
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selau mendengarkan beranekaragam suara, mulai
dari suara musik, kicauan burung, tlakson kendaraan bermotor, suara rel kereta api dan
suara orang yang sedang berbicara. Semua suara itu dapat kita dengar karena ada sumber
suara/bunyi.
Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang ada di dunia ini. Ia dapat diciptakan
dari berbagai benda dan hampir setiap makhuk hidup dapat menciptakan suatu bunyi.
Bunyi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita, contohnya kita dapat
mengetahui apa yang disampaikan guru di depan kelas. Selain itu dengan adanya bunyi,
maka dunia tidak akan sepi.
Kami mengambil judul makalah ini dengan “Bunyi” karena kami ingin membahas
lebih banyak lagi tentang bunyi khususnya tentang konsep bunyi itu sendiri, pemanfaatan
bunyi dalam kehidupan sehari-hari, serta ingin mencoba membuat suatu alat yang
menghasilkan bunyi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa konsep bunyi itu?
2. Bagaimana sifat-sifat bunyi?
3. Bagaiman pemanfaatan bunyi untuk kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana cara membuat alat yang dapat menghasilkan bunyi (bel listrik sederhana)?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui konsep dari bunyi.
2. Mengetahui sifat-sifat bunyi.
3. Mengetahui pemanfaatan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mencoba membuat alat yang dapat menghasilkan bunyi (bel listrik sederhana)?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Bunyi
1. Pengertian Bunyi
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda
yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat
merambat melalui medium. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal .
Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber bunyi
yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut oleh pengantar
diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai di telinga kita,
barulah kita dapat mendengarkannya.
2. Komponen Bunyi
a. Sumber Bunyi
Sumber bunyi berupa benda-benda yang bergetar. Dilihat dari bahannya
sumber bunyi ada tiga macam yaitu :
1) Logam
2) Kulit
3) Udara
Selain perbedaan bahannya, sumber bunyi dapat dibedakan oleh bentuk dan
ukurannya. Bila bentuknya berbeda, maka berbeda pula bunyinya. Jadi sumber bunyi
akan berbeda oleh perbedaan bahan, bentuk dan ukurannya.
Sumber bunyi akan bergetar, bila terdapat tenaga atau energi yang
menggetarkannya. Tenaga ini bisa berupa :
1) Tenaga Manusia
2) Tenaga Listrik
3) Tenaga Angin
4) Tenaga Uap
5) Tenaga Air
6) dll.
Dari bermacam-macam tenaga tersebut ada beberapa kesamaan sifat, yaitu bahwa
tenaga itu :
1) Dapat diubah atau dikurangi
2) Dapat disimpan
3
3) Dapat dialihkan
4) Dapat digabungkan.
Contoh:
Jam weker, tenaganya dapat disimpan untuk berbunyi. Pemain biola tidak langsung
menyentuh sumber bunyinya.
b. Pengantar
Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan. Namun
sebenarnya udara pengantar bunyi yang lamban, bukan berarti tidak baik. Kecepatan
merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter per detik.
Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain :
Gabus……………………………….....500 meter per detik
Timah………………………………...1190 meter per detik
Air………………………………........1440 meter per detik
Besi………………………………......5120 meter per detik
Angka-angka tersebut memang dapat berubah oleh peruubahan suhu. Namun
perubahan ini kecil sekali sehingga praktis kurang begitu berarti.
c. Frekuensi
Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh cepat-lambatnya getaran dari sumber
bunyi. Biasanya dari banyaknya getaran per detik. Semakin banyak getaran per
detiknya, semakin tinggi bunyinya. Dan banyaknya getaran per detik ini disebut
frekuensi. Dalam penguluran frekuensi biasanya dihitung denga satuan Cps ( cyeles
per second) yang berarti getaran per detik. Disamping itu, khususnya dalam tehnik
radio dipakai pula satuan Hz (hertz) ini diambil dari nama Heinric Hertz (1857-1894)
seorang ahli pengetahuan alam bangsa Jerman. Maka : 440 Cps = 440 Hz = 440 getar
per detik.Secara umum daya dengar manusia antara 16 Hz sampai dengan 16.000
Hz. Usia merupakan salah satu pengaruh frekuensi tinggi-rendahnya daya dengar
manusia.
d. Kekuatan bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi
ditentukan oleh :
1) Amplitudo, adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi.
Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
4
2) Resonansi, berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh
benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah
kekuatan getar sumber bunyi.
Contoh :
Gitar, walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih
berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi,
yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan
kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic.
Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik
3) Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber
bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya
digunakan satuan decibel yang disingkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan;
bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20
db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai
95 db.
e. Timbre
Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita peroleh
dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar.
B. Sifat-sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang longitudinal,
yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan (interferensi),
dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan.
Sifat-sifat dasar gelombang bunyi:
a. Gelombang bunyi memerlukan medium.
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan.
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan.
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan.
5
a. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam
perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang
astronout berada jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara,
astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat
komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada dalam satu
pesawat.
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga
dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul
juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi
dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi asli
terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam bioskop,
studio radio dan televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi zat
peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau
besi.
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras
daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas
lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu
dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara
atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas
lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam
hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara atas
kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat pada
gambar dibawah.
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara
memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti
yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil
6
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang
oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang
dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan
interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara dua
buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama
maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.
Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi diantaranya:
a. Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat
komunikasi seperti telepon karena keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara.
b. Terjadinya gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli
sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas.
c. Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari.
d. Kita dapat mendengar bunyi ditikungan meskipun kita belum melihat mobil tersebut
karena terhalang tembok yang tinggi.
C. Pemanfaatan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari
1) Aplikasi Ultrasonik. Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan
untuk berbagai macam keperluan antara lain:
a. kacamata tunanetra, dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima ultrasonik
memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik. Perhatikan bentuk kaca
tuna netra pada gambar berikut.
b. mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui
cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan penerimaan pulsa
adalah :
7
c. alat kedokteran, misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi). Sebagai
contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di sekitar
kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar
monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X,
pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu maupun
janinnya karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak merusak
material yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah pengujian tak
merusak (non destructive testing, disingkat NDT). Tehnik scanning ultrasonic
juga digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker hati atau tidak)
dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak
yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak. “Dengan cara ini, pasien
tidak perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko tinggi. Penghilangan
jaringan otak yang rusak bisa dilakukan tanpa harus memotong dan menjahit kulit
kepala atau sampai melubangi tengkorak kepala.
2) Manfaat cepat rambat bunyi dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk
mengetahui siang dan malam.
b. Pada malam hari kita mendengar suara lebih jelas daripada siang hari karena
kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari.
8
3) Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
a. Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan
lainnya.
4) Manfaat pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
a. menentukan kedalaman laut
Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran (osilator). Di dekat
osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon). Jika waktu getaran (bunyi)
merambat (t) sekonuntuk menempuh jarak bolak-balik yaiu 2 L meter, maka cepat
rambat dapat dihitung sebagai berikut.
Di mana:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
L = dalamnya laut (m)
t = waktu (t)
b. melakukan survei geofisika
mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di bumi atau untuk
menginformasikan struktur bumi, mendeteksi lapisan batuan yang mengandung
endapan minyak.
c. prinsip pemantulan ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur ketebalan pelat
logam, pipa dan pembungkus logam yang mudah korosi (karat).
d. Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan scanning
ultrasonic inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada
bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti bisa membahayakan penerbangan pesawat.
Dalam pemerikasaan rutin, bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning secara
ultrasonic. Jika ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat
dideteksi. Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat
diperkenankan terbang.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda
yang bergetar. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal sehingga mempunyai
sifat-sifat dapat dipantulkan (reflection), dapat dibiaskan (refraction), dapat
dilenturkan (difraction), dan dapat dibiaskan (interferention). Komponen bunyi
berupa sumber bunyi, pengantar, frekuensi, kekuatan bunyi, dan timbre.
Bunyi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatannya
antara lain dengan pemanfaatan ultrasonik (pemanfatan dalam dunia kesehatan).
Bunyi dapat dimanfaatkan dengan adanya cepat rambat bunyi, pemantulan bunyi dan
resonansi. Pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya untuk menghitung
kedalaman laut, melakukan survei geofisika, dan mendeteksi retak-retak pada struktur
logam.
Bunyi juga merupakan salah satu bentuk energi. Energi bunyi didapat dari
perubahan beberapa energi seperti listrik dan kimia. Di dalam pengubahannya tentu
saja menggunakan alat. Misalnya membuat bel untuk mengubah energi listrik menjadi
energi suara. Bel dapat dibuat dengan menggunakan beberapa komponen dan
langkah-langkah yang sistematis.
B. Saran
Bunyi merupakan bentuk energi. Bunyi juga dapat dikatakan gelombang.
Bunyi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Sehingga ketikasudah
mempelajari tentang bunyi kita dapat memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin.
Adanya bunyi terkadang juga dapat memberi pengaruh negatif seperti polusi suara
sehingga kita juga harus bisa menempatkan pemanfaatan bunyi sesuai keadaan.
10
CARA MEMBUAT BEL LISTRIK
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a). Solder
b). Soldering atractor
c). Kawat potong
d). Multimeter
2. Bahan
a). Paket komponen bel listrik berdaya 9 volt DC
Paket komponen berisi:1). Chasis (papan sirkuit)
2). Resistor keramik sejumlah 8 buah dengan ukuran masing-masing 100, 470,
2200, 1800,18000, 10000, 4700, dan 820 ohm
3). Varco logam (resistor variabel putar manual) dengan ukuran 220 ohm
4). Kondensator elektrolit (elko) sebanyak 5 buah dengan ukuran masing-masing:
2 buah elko berukuran 4,7 mikro farad/16 volt; 1 buah elko berukuran 100
mikro farad/16 volt; 1000 mikro farad/10 volt; 470 mikro farad/10 volt; dan 47
mikro farad/10 volt
5). Kondensator nonpolar sebanyak 2 buah dengan ukuran keduanya sebesar 47
nano farad
6). Transistor sebanyak 5 buah dengan nomor seri masing-masing: 3 buah
transistor bernomor seri C458, 1 buah transistor bernomor seri D131, dan
C495
7). Dioda sebanyak 2 buah dengan nomor seri keduanya adalah IN4001
8). LED dengan ukuran standar, warna tidak mempengaruhi.
Apabila tidak terdapat paket komponen tidak tersedia, komponen dapat dibeli per item kmponen secara terpisah.
b). Timah patri sepanjang 2 meter
c). Kabel minimal 2 warna berbeda masing-masing sepanjang 2 meter
d). Speaker dengan ukuran diameter 3,5 inci dan hambatan sebesar 8 ohm
11
e). Baterei kering berdaya 9 volt DC
B. Langkah Pembuatan
1. Periksalah kelengkapan komponen dengan daftar komponen yang dibutuhkan atau pada
brosur yang menyertai chasis (papan sirkuit).
2. Pasangkan setiap komponen pada papan sirkuit sesuai penempatan. Kode penempatan
telah tercantum pada papan sirkuit.
3. Rekatkan kaki-kaki komponen menggunakan timah patri dan solder.
4. Hubungkan antara sumber daya dengan blok processing dan speaker menggunakan
kabel.
5. Bel listrik kini telah dapat bekerja. Apabila bel tidak bekerja sebagaimana mestinya,
periksalah menggunakan multimeter. Pastikan seluruh komponen dilewati arus listrik.
12
CARA KERJA BEL LISTRIK
Pada dasarnya suara merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat diubah ke dalam menjadi energi listrik. Dari energi listrik ini, dapat pula diubah kembali menjadi energi bunyi. Secara garis besar, media pembelajaran bel listrik dapat dijelaskan ke dalam skema alat sebagai berikut:
Gambar 01. Penampang blok rangkaian bel listrik skala kecil.
1. Blok Input/Sumber Daya
Blok input merupakan bagian di mana aliran listrik yang akan diubah menjadi energi bunyi berasal. Karena input ini berupa listrik yang berasal dari suatu sumber tertentu, maka blok input ini dapat dikatakan pula sebagai blok sumber daya. Untuk input yang digunakan di dalam pembuatan bel listrik ini merupakan listrik AC dengan daya sebesar 6 sampai dengan 9 volt. Listrik diperoleh dari batu baterei kering dengan daya sebesar 9 volt. Oleh karena sumber daya yang digunakan berasal dari batu baterei kering dengan daya 9 volt DC cukup kecil, maka bel listrik ini disebut sebagai bel listrik skala kecil atau miniatur rangkaian bel listrik. Meskipun demikian, sering kali bel listrik seperti ini dapat kita temui di rumah-rumah dan digunakan sebagai bel pintu.
Gambar 02. Contoh baterei kering berdaya 9 volt DC.
2. Blok Processing
Blok processing merupakan blok dimana terdapat rangkaian kompleks yang terdiri dari sejumlah komponen dan berfungsi untuk mengatur keluaran (output) menjadi sedemikian rupa sehingga mampu diubah menjadi energi bunyi. Secara teknis, rangkaian ini digambarkan ke dalam bagan berikut:
13
Input/Sumber DayaProcessingOutput
Gambar 03. Contoh rangkaian blok processing pada bel listrik.
Keterangan bagan:a. R1 : Resistor 1 ukuran 100 ohm
b. R2 : Resistor 2 ukuran 470 ohm
c. R3 : Resistor 3 ukuran 2.200 ohm (2,2 kilo ohm)
d. R4 : Resistor 4 ukuran 1.600 ohm (1,6 kilo ohm)
e. R5 : Resistor 5 ukuran 18.000 ohm (18 kilo ohm)
f. R6 : Resistor 6 ukuran 10.000 ohm (10 kilo ohm)
g. R7 : Resistor 7 ukuran 4.700 ohm (4,7 kilo ohm)
h. VR: Varco ukuran 220 ohm
i. C1 : Kondensator Elektrolit 1 ukuran 4,7 mikro farad/16 volt
j. C2 : Kondensator Elektrolit 2 ukuran 4,7 mikro farad/16 volt
k. C3 : Kondensator Elektrolit 3 ukuran 100 mikro farad/10 volt
l. C4 : Kondensator Elektrolit 4 ukuran 1.000 mikro farad/10 volt
m. C5 : Kondensator Elektrolit 5 ukuran 470 mikro farad/10 volt
n. C6 : Kondensator Elektrolit 6 ukuran 47 mikro farad/10 volt
o. C7 : Kondensator Nonpolar 7 ukuran 47 nano farad
p. C8 : Kondensator Nonpolar 8 ukuran 47 nano farad
q. Q1 : Transistor 1 nomor seri D313
r. Q2 : Transistor 2 nomor seri C495
s. Q3 : Transistor 3 nomor seri C458
t. Q4 : Transistor 4 nomor seri C458
u. Q5 : Transistor 5 nomor seri C458
v. D1 : Dioda 1 nomor seri IN4001
14
w. D2 : Dioda 2 nomor seri IN4001
x. D3 : Dioda 3 LED
y. Speaker 8 ohm
z. Switch optional
3. Blok Output
Block output hanya terdiri dari satu komponen elektronika, yakni speaker. Speaker yang digunakan berukuran diameter 3,5 inci dengan hambatan sebesar 8 ohm. Speaker mampu mengubah energi listrik yang dihasilkan oleh sumber daya pada blok input dan mengalami penyesuaian daya, arus, dan frekuensi pada saat berada di blok processing sehingga menjadi energi bunyi yang dapat didengar oleh manusia.
Gambar 04. Penampang speaker
15