kelompok 9

33
KELOMPOK 9

description

kk

Transcript of kelompok 9

  • KELOMPOK 9

  • Seorang pria umur 44 tahun, datang ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Dari anamnesis diketahui bahwa ibu dari pria tersebut menderit diabetes, ia tidak merokok, Pemeriksaan fisis TB = 160 cm, BB = 78 kg, LP = 95 cm, TD = 150/95 mmHg. Pemeriksaan lain dalam batas normal.Setelah diperiksa laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut :GDP = 110 mg/dl, kolesterol total = 280 mg/dl, LDL-kol = 180 mg/dl, HDL-kol = 32 mg/dl, asam urat = 9 mg/dl, lain-lain dalam batas normal.

  • Pria 44 tahun Ibu menderita diabetes Tidak merokok Pemeriksaan fisis : a. TB = 160 cmb. BB = 78 kgc. LP = 95 cmd. TD = 150/95 mmHg

  • Hasil Pemeriksaan Laboratorium : a.GDP = 110 mg/dlb. Kol. tot. = 280 mg/dlc.LDL-kol = 180 mg/dld. HDL-kol = 32 mg/dle.Asam urat = 9 mg/dl

  • IMT = 30,4 kg/m2 Dari nilai IMT (Indeks Massa Tubuh ) tersebut, dapat disimpulkan bahwa pria tersebut obesitas II karena nilai IMTnya lebih dari 30 kg/m2 sesuai klasifikasi WHO.BBI = (TB100) (10 % (TB100)) = 60 6 = 54 kgDari nilai BBI (Berat Badan Ideal) tersebut, dapat disimpulkan bahwa pria tersebut memiliki kelebihan berat badan sebesar 24 kg.

  • LP (Lingkar Pinggang) normal pada laki-laki adalah 90 cm. Dari nilai LP pria tersebut, yaitu 95 cm maka dapat disimpulkan bahwa LP pria tersebut lebih besar dari pada pria normal.TD (Tekanan Darah) normal adalah 140/90 mmHg. Dari TD pria tersebut, yakni 150/95 mmHg maka dapat disimpulkan bahwa pria tersebut hipertensi.

  • Nilai Asam Urat Normal adalah 3,5 6 mg/dl. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pria tersebut memiliki kadar asam urat tinggi atau hiperurisemia.

  • Dari seluruh hasil interpretasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pria tersebut mengalami dislipidemia. Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lemak sehingga kadar kolesterol total dan trigliserida meningkat, kadar LDL-kolestrol kecil padat meningkat, serta kadar HDL-kolesterol menurun.

  • Etiologi obesitasMekanisme berat badan meningkatPenyakit yang menyebabkan obes dan penyakit yang ditimbulkan dari obesitasMetabolisme lemak dalam tubuhHormon yang berperan dalam peningkatan berat badanHubungan riwayat keluarga yang DMDiferential diagnosis

  • HyperlipidemiaHyperkolesterolemia

    Lingkungan:Kurangnya aktivitas fisikAsupan makanan yg tinggi lemakGaya hidupPenyakit:Cushing SyndromHypothyroidNeuro hormon:Mutasi pada pusat lapar

  • Intake makanan yang berlebihan

    Aktivitas fisik yang kurang

    Intake makanan tidak segera digunakan sebagai energi

    Metabolisme Lemak

    Disimpan di jaringan adiposa

    BB meningkat

  • CUSHING SINDROMHIPOTIROID

  • DM TYPE 2 OSTEOARTRITIS PJK HIPERTENSI STROKE GOUTGANGGUAN PERNAPASAN

  • Hormon Ghorolin, Hormon yang diproduksi di bagian usus, dan merupakanhormon gastrointestinal yang berpengaruh dalam perilaku makanHormon Leptin, Hormon yang di lepas pada jaringan lemak resistensi Leptin = BBCortisol, GH, tyroksin defisiensi hormoh ini menyebabkan penggunaan lemak & protein sebagai energi menjadi terganggu sehingga berdampak pada kenaikan BB

  • Hypothalamus, mengatur stabilitas BB yang berperan sbg pusat kenyang & laparAmigdala, mengendalikan nafsu makanHati, berperan dalam metabolisme lemakSal. Pencernaan, berperan dalam pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan.

  • Gen dapat mengatur tingkat makan dengan berbagai cara, termasuk (1) kelainan genetik pusat makan untuk mengatur tingkat penyimpanan energi tinggi atau rendah, (2) kelainan faktor psikis secara herediter, baik yang meningkatkan nafsu makan, atau menyebabkan orang tersebut makan sebagai mekanisme pelepasan.

  • lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

  • Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, maka dapat ditetapkan bahwa Differensial Diagnosis utama adalah Sindrom metabolik dan obesitas.

  • Komponen utama dari sindrom metabolik meliputi : Resistensi insulin Obesitas abdominal/sentral Hipertensi Dislipidemia :

    - Peningkatan kadar trigliserida- Penurunan kadar HDL kolesterol

  • Terhadap individu yang dicurigai mengalami Sindrom Metabolik hendaklah dilakukan evaluasi klinis, yang meliputi :Anamnesis

    -Riwayat keluarga dan penyakit sebelumnya.-Riwayat adanya perubahan berat badan.-Aktifitas fisik sehari-hari.-Asupan makanan sehari-hariPemeriksaan Fisik

    -Pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah-Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)- Pengukuran lingkaran pinggang merupakan prediktor yang lebih baik terhadap risiko kardiovaskular daripada pengukuran waist-to-hip ratio.

  • Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan laboratorium, meliputi :-Kadar glukosa plasma dan profil lipid puasa.-Highly sensitive C-reactive protein-Kadar asam urat dan tes faal hati-USG abdomen diperlukan untuk mendiagnosis adanya fatty liver karena kelainan ini dapat dijumpai walaupun tanpa adanya gangguan faal hati

  • Terapi dietAktifitas fisikTerapi perilakuTerapi Nutrisi Edukasi

  • Terapi farmakologi

    Obesitas:Subutramin dan OrlistatHipertensi:ACE inhibitor dan ARBGangguan toleransi glukosa:Tiazolidindion metforminDislipidemia:Gemfibrozil

  • PROGNOSIS BAIK JIKA SEGERA DILAKUKAN TINDAKAN APABILA TERDAPAT TANDA-TANDA SINDROM METABOLIK

  • Menjaga faKtor resiko sesuai dengan etiologi dari sindrom metabolic, menjaga untuk mendapatkan berat badan ideal pada pasien obesitas dan selalu memeriksa profil lipid pada pasien yang mempunyai resiko terkena penyakit tersebut. Diet serta aktivitas fisik untuk mencegah kegemukan.