PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP CAMPURAN EKUIMOLAR SULFAMETOKSAZOL-TRIMETROPIM

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP CAMPURAN EKUIMOLAR SULFAMETOKSAZOL-TRIMETROPIM

Kelompok 9 A2Rachmad Dwi BanggaShinta AnggrainiNafilah KhairunnisaAnggun Miftahul Jannah

KelembabanKelembaban adalah konsentrasi uap air di udaraKonsentrasi uap air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30C, dan tidak melebihi 0,5% pada 0CSulfametoksazol-TrimetoprimCampuran obat tersebut ternyata dapat membentuk senyawa molekuler hasil gabungan kedua kristalnya (cocrystal). Senyawa baru ini memiliki karakter kimia dan fisika yang sangat berbeda dengan senyawa penyusunnya.

Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kombinasi trimetoprim-sulfametoksazol dapat berinteraksi membentuk senyawa molekuler (Soewandhi, 2006; Bettinetti & Ferdinando, 1988). Interaksi terjadi akibat terbentuk ikatan hidrogen saat kedua molekul menerima sejumlah energi, termasuk jika kontak dengan air.

LanjutanModel interaksi yang dapat terjadi antara trimetoprim-sulfametoksazol akibat ikatan hidrogen. Untuk menghindari pembentukan senyawa molekuler, sediaan yang mengandung trimetoprim-sulfametoksazol sebaiknya dilindungi dari kelembaban baik selama proses pembuatan maupun penyimpanan.MetodologiMekanisme degradasiDegradasi sulfametoksazol-trimetoprim ini dipengaruhi oleh suhu, kadar air dan faktor-faktor lainnya. Hasilnya dibuat kurva antara kadar air dengan waktu pemaparan yang kemudian disebut profil adsorpsi isotermik. Melalui profil adsorpsi isotermik terlihat adanya kecenderungan interaksi pembentukan senyawa molekuler dengan adanya peningkatan kadar air teradsorpsi.

Mekanisme degradasi sulfametoksazol-trimetoprim diatas dapat disimpulkan bahwa pada suhu 22 + 1 oC, RH 97 + 1 %, sejak awal pemaparan hingga hari pertama (kadar air 0,50 % hingga 3,0833 %), interaksi penggabungan 2 senyawa berbeda sulfametoksazol dan trimetoprim sudah dimulai dan hari ketujuh pembentukan senyawa molekuler semakin sempurna. Hal ini terbukti dan terlihat jelas dari morfologi kristal (SEM) dan struktur kristal (PXRD) yang berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh kelembaban tinggi, akan mempercepat pembentukan senyawa molekuler.Pengujian Stabilitas ObatWHO & ICHCara pengujian dengan tanpa memperhatikan pengaruh cahayaSemua zat di ekspose 30 hari pada kondisi udara suhu 500C dan 100 %RH.Jika pada periode pengujian ini tidah terdeteksi adanya degradasi lanjutkan dengan suhu di naikkan sampai 700C selama 3-7 hari lagi. Uji hasil degradasi menggunakan TLC, sedangkan zat tidak terurai dengan analisa semikuantitafif.