Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Transcript of Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
ELEKTROFORESIS
JUMARDIN F1C113024SITI MARSALINA F1C113064HASMAWATI F1C113088ALFIN SAFYUDIN F1C113004
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI
2015
PENGERTIAN ELEKTROFORESIS
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik
PRINSIP KERJA
berdasarkan pergerakan partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA, yang bergerak menuju kutub positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anode).
JENIS ELEKTROFORESIS
ADA TIGA
Elektroforesis Kertas Elektroforesis Gel
Elektroforesis Kapiler
- katoda
Bagian sampel yang bermuatan
negatif
sampel Media pendukung kertas, agarosa, poliakrimide dll
+ anoda
buffer
Bagian sampel yang bermuatan positif
BAGIAN-BAGIAN ELEKTROFORESIS
ELEKTROFORESIS KERTAS
Tahun 1952
Sejarah
Markham dan Smith mempublikasikan bahwa hidrolisis RNA terjadi melalui mekanisme pembentukan zat antara (intermediate) posfat siklik, yang kemudian menghasilkan nukleosida 2′-monoposfat dan 3′-monoposfat.
Elektroforesisdibuat dari kertas saring Whatman nomor 3, sebuah tangki kecil dan berbagai larutan penyangga (buffer). Elektroforesis ini digunakan untuk pemisahan DNA/RNA
ELEKTROFORESIS KERTAS
jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase diam dan partikel yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ion-ion kompleks
Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorbsivitas zat terlarut.
Cara kerjanya ???
Kertas saring dibasahi dengan larutan buffer
Setiap jenis molekul bermuatan pada campuran (mixtura) akan berpindah pada jarak tertentu baik ke anoda maupun ke katoda tergantung pada muatan dimensi dan akan nampak sebagai titik pada kertas dengan posisi yang baru
Dibandingkan dengan suatu standar
kertas dipindahkan dikeringkan dan diwarnai dengan pewarna yang mewarnai substansinya untuk dianalisa(diperiksa)
Satu tetes campuran yang akan dianalisis ditempatkan pada satu ujung kertas dan listrik dialirkan
Kertas saring direntangkan diantara dua elektroda
Contoh kasus : pemisahan asam amino
Campuran asam aspartat, histidin dan lisin
setetes larutan dari campuran asam amino, dikeringkan pada kertas dan diberi pewarna
Ujung kertas dicelupkan ke dalam kompartemen elektroda
Asam amino yang bersifat sebagai kation pada PH tersebut akan bermigrasi menuju katoda atau kutub negatif. Asam amino yang bersifat anion akan bergerak menuju anoda atau kutub positif
kertas dibasahi dengan buffer pada PH tertentu dan ditempatkan diantara lempengan pendingin
kertas dikeringkan, disemprot dengan ninidrin dan panaskan yang memperlihatkan letak asam amino
diidentifikasikan dengan posisi asam amino yang telah diketahui, sebagai marker
Tahun 1955Smithies mendemonstrasikan bahwa gel yang
terbuat dari larutan kanji dapat digunakan untuk memisahkan protein-protein serum
manusia.
Menuangkan larutan kanji panas ke dalam cetakan plastik, setelah dibiarkan mendingin kanji tersebut akan membentuk gel yang padat namun rapuh.Ternyata elektroforesis gel yang Gel kanji berperan sebagai fasa diam (stationary phase) menggantikan kertas saring Whatman pada teknik terdahuludiperkenalkan Smithies memicu para ilmuwan untuk menemukan bahan kimia lain yang dapat digunakan sebagai bahan gel yang lebih baik, seperti agarosa dan polimer akrilamida.
ELEKTROFORESIS GEL
ELEKTROFORESIS GEL
Teknik elektroforesis gel makin berkembang dan disempurnakan, hingga 12 tahun kemudian ditemukan gel poliakrilamida (PAGE = Polyacrilamide Gel Electrophoresis) yang terbentuk melalui proses polimerisasi akrilamida dan bis-akrilamida yang digunakan untuk DNA
Dalam elektroforesis gel molekul-molekul tersebut dipisahkan berdasarkan laju perpindahannya oleh gaya gerak listrik di dalam kandungan gel. Laju perpindahan tersebut bergantung pada ukuran molekul bersangkutan
ELEKTROFORESIS GEL
Contoh kasus
Agarose ditempatkan pada kotak elektroforesis yang berisi buffer TAE
Agarose direndam dalam larutan Ethidium Bromida (konsentrasi 5 mikro gr/mL) selama 10 menit sambil digoyangkan pelan.
Angkat agarose dan dicuci dengan akuades selama beberapa menit (destaining, agar kelebihan EtBr tercuci).
Mesin elektroforesis dimatikan dan agarose diangkat
Hidupkan sumber arus dengan voltase 100 volt, dan dijaga agar tetap konstan. Elektroforesis selama 30 menit.
Hubungkan tangki elektroforesis dengan sumber arus. Kutub negatif pada sisi yang dekat dengan sumuran
Permukaan plat UV dicuci dengan air, kemudian agarose ditempatkan pada plat tersebut.
Pita kemudian dilihat di uv (trasliminator
ELEKTROFORESIS KAPILER
Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat dan nukleotida, dengan resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer.
Metode ini mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940. Elektroforesis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Deteksi dapat dilakukan dengan teknik pendeteksian spektrometri atau elektrokimia.Teknik pemisahan ini dipengaruhi oleh tegangan listrik, koefisien difusi, panjang, dan diameter pipa kapiler, serta konsentrasi sampel.
• Teori Dasar :– Aliran digerakkan oleh EOF dlm kapiler– Dipengaruhi oleh pH, medan listrik, suhu dan– Senyawa lain (EOF) modifier
• Detektor (UV-Vis)– langsung dan Tidak Langsung
• Sistim Injeksi– Hidrodinamik– Elektrokinetik– Tekanan (Positif dan reduksi)
PROSEDUR ELEKTROFORESIS KAPILER
1. Dalam elektroforesis, sampel yang mengandung protein biasanya dicampur dengan SDS (sodium dodecyl sulfat)
2. Muatan negatif SDS tersebut mengganggu kestabilan protein, sehingga protein mengalami denaturasi.
3. Suatu protein multimer juga akan terurai menjadi monomer penyusunnya
4. Sampel dengan protein rantai polipeptida lurus tersebut dimasukkan dalam suatu membran poliakrilamid yang dialiri arus listrik
5. Dalam gel poliakrilamid tersebut akan terbentuk pita-pita yang merupakan protein-protein yang telah terpisah berdasarkan berat molekul
ELEKTROFORESIS PROTEIN
DNA, RNA atau protein
Gel
Loading dye
EtBr
Buffer TAE
Alat elektroforesis
KOMPONEN PROSES ELEKTROFORESIS
RNA, DNA DAN PROTEIN
Gel agarose
Gel poliakrilamid
ELEKTROFORESIS DNA
Ada tiga jenis gel yang dapat digunakan dalam elektroforesis DNA, yaitu sebagai berikut :
1. Gel poliakrilamida denaturasi, berfungsi untuk memurnikan penanda oligonukleotida dan menganalisis hasil ekstensi primer.
2. Gel alkalin agarosa, berfungsi untuk memisahkan rantai DNA yang berukuran besar.
3. Gel agarosa formaldehid denaturasi, berfungsi untuk menyediakan sistem elektroforesis yang digunakan untuk fraksi RNA pada ukuran standar.
GEL AGAROSA
Agarosa Gel agarose merupakan fase diam dalam pemisahan fragmen DNA, konsentrasi agarose yang digunakan dalam pemisahan fragmen DNA sangat mempengaruhi mobilitas fragmen DNA, semakin besar konsentrasi agarose yang digunakan maka semakin kecil pori-pori gel, dan semakin kecil konsentrasi agarose maka semakin besar pori-pori gel.
merupakan polisakarida turunan yang didapat dari alga merah. Gel agarose dapat digunakan untuk memisahkan DNA berukuran lebih dari 100 bp.
GEL POLIAKRILAMIDA
Resolusi dalam memisahkan DNA lebih tinggi jika dibandingkan gel agarosa sehingga panjang molekul DNA yang berbeda hanya satu nukleotida dapat dideteksi.
Elektroforesis gel poliakrilamid dapat memisahkan protein dengan ukuran 5—200 kDa, sedangkan untuk pemisahan fragmen DNA hanya dalam rentang ukuran DNA yang sempit yaitu antara 5—500 bp.
ETIDIUM BROMIDA
Gel direndam dalam larutan buffer TBE atau TAE yang mengandung ethidium bromide, selanjutnya ethidium bromide akan berdifusi ke dalam gel dan berasosiasi dengan DNA (Switzer, 1999).
Ethidium bromide mampu berinterkalasi diantara pasang basa nukleotida pada struktur double heliks (Gambar 3) dan saat gel hasil elektroforesis disinari dengan ultraviolet maka fragmen-fragmen DNA yang telah terpisah tampak sebagai band-band berwarna oranye (Campbell dan Shawn, 2009).
LOADING DYE
Dibuat dari bromophenol blue; xylene cyalol; ficoll tipe dan EDTA
Sebagai pemberat agar tidak keluar dari sumuran
TRIS ASETAT EDTA
TAE (Tris-Asetat-EDTA) adalah buffer memberikan resolusi yang lebih baik dari fragmen> 4 kb, tegangan untuk buffer TAE adalah 5-50 V / cm dibandingkan dengan 5-10 V / cm.
Buffer TAE ini dibuat dari 20 mM Tris asetat dengan 1 mM EDTA pH 8,0. b. Tris / Borat / EDTA (TBE) Buffer TBE (Tris-Borat-EDTA) memberikan resolusi yang lebih baik 0,1-fragmen 3-kb (<300-bp pada gel agarosa 2%).
APLIKASI ELEKTROFORESIS
Memudahkan identifikasi protein yang terdapat pada sebuah DNA.
Dalam kegiatan biologi molekuler, elektroforesis merupakan salah satu cara untuk memvisualisasikan keberadaan DNA, plasmid, dan produk PCR.
Di bidang kepolisian teknik ini digunakan nuntuk pemeriksaan DNA, setiap orang memiliki karakteristik khusus, misalnya sidik jari.
Kelebihan
Mudahnya mengamati reaksi kimia selama proses berlangsung
• Sampel dapat ditangani dengan baik dan baik
• Gel dari hasil percobaan dapat disimpan dalamkantong plastik dan didinginkan seteah percobaan, sehigga dapat dipakai untuk dokumentasi penting yang dapat dipelajari lebih lanjut dilain wakt.
Kekurangan
• Rawan terjadi kesalahan pada proses pemindahan campuran sampel ke dalam slot gel,karena slot gel ukurannya sangat kecil
Kelebihan Dan Kekurangan Elektroforesis Kertas
kelebihan
Proses migrasi lebih cepat Pemisahan spot menjadi
lebih kecil dengan spektrofotometri
Mudah dilarutkan dalam jumlah sedikit
kekurangan
Adanya gangguan yang disebabkan oleh adanya gugus OH yang terdapat pada selulosa yang dapat berinteraksi dengan molekul polar sehingga daya migrasi molekul tersebut terganggu dan menjadi lebih rendah
Kelebihan Dan Kekurangan Elektroforesis Gel