Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

61
MAKALAH PENGINTEGRASIAN PEMBUATAN KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN STRUKTUR DAN PROSES ICM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Disusun oleh: Diana Fitriani Surtika 230210130010 Ade Kurnia Suhendi 230210130018 Yullinda Marissa S 230210130024 Azen Sukma Irdanesha 230210130031 Putri Amalia 230210130037 Yohanes Roy S. 230210130042 Rivana Jaisyul Haq 230210130046 Cynthia Mutiara 230210130071 Devara Yafika R. 230210130080 Kelompok 3

description

coba

Transcript of Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

Page 1: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

MAKALAH PENGINTEGRASIAN PEMBUATAN KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN STRUKTUR DAN PROSES ICM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Sumberdaya

Pesisir dan Laut

Disusun oleh:

Diana Fitriani Surtika 230210130010

Ade Kurnia Suhendi 230210130018

Yullinda Marissa S 230210130024

Azen Sukma Irdanesha 230210130031

Putri Amalia 230210130037

Yohanes Roy S. 230210130042

Rivana Jaisyul Haq 230210130046

Cynthia Mutiara 230210130071

Devara Yafika R. 230210130080

Kelompok 3

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2015

Page 2: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

tugas makalah mata kuliah Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut yang

berjudul“Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan dan Pengelolaan Struktur dan Proses

ICM”. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada revolusioner dunia, insan

terpilih yakni nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya yang dimuliakan, para

sahabatnya yang diagungkan, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Salah satu tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut. Pada kesempatan ini,

penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun

tidak langsung telah turut serta memberikan bantuannya dalam proses penyusunan

makalah ini.

Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa penulis

harapkan demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Penulis berharap

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Atas perhatiannya,

penulis ucapkan terimakasih.

Jatinangor, September 2015

Penulis,

i

Page 3: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Tujuan ................................................................................................2

BAB 2. ISIStruktur, Proses, Dan Alat ........................................................................3

Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan dan Pengelolaan Struktur dan

Proses ICM ...............................................................................................3

Integrasi Pembuatan Kebijakan Dan Konsep Manajemen Struktur..........4

Proses : pengelolaan pesisir yang terintegrasi (ICM) pengembangan dan

implemetasi yang berkelanjutan................................................................11

Kebijakan Nasional dan ICM Legislasi ....................................................18

Elemen Kerangka Manajemen ................................................................19

Mekanisme Lain Dalam Pendanaan Berkelanjutan Untuk Pengelolaan

Lingkungan Pesisir....................................................................................26

BAB 3. PENUTUP ..............................................................................................36

ii

Page 4: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Sejak awal dari Program Regional Seas, pengelolaan lingkungan selalu menjadi bab

penting dari rencana aksi Regional Seas, dimulai dengan Mediterania. Hari ini,

manajemen terpadu pesisir (ICM), (juga dikenal sebagai pengelolaan wilayah pesisir

terpadu) ICZM telah menjadi pendekatan yang lebih disukai untuk pembangunan

berkelanjutan dan penggunaan sumber daya wilayah pesisir.

Sebuah program regional yang telah mengambil langkah besar dalam mendefinisikan

pendekatan mereka untuk pengelolaan wilayah pesisir adalah Karibia, di mana sekitar

40% dari populasi manusia berada dalam waktu dua kilometer dari pantai. Resep

program pengelolaan terpadu sukses mencakup kerangka kuat hukum dan kelembagaan,

mekanisme koordinasi didirikan, kerjasama yang kuat dalam lembaga yang ada dan

departemen, Universitas menyediakan personil dan sebagai kendaraan untuk penelitian

dan pelatihan, organisasi non-pemerintah aktif dan manajemen berbasis masyarakat

inisiatif, dan dukungan anggaran jangka panj ang untuk lembaga lokal.

Sebuah rencana manajemen harus memasukkan unsur-unsur berikut: inventarisasi

sumber daya, kawasan perlindungan laut, perencanaan yang cermat perkembangan yang

mengambil interaksi tanah-laut, Analisa Dampak Lingkungan untuk proyek-proyek

pembangunan besar, langkah-langkah untuk pengendalian polusi berdasarkan program

pemantauan dan penilaian dan didukung oleh undang-undang, pendidikan publik dan

keterlibatan masyarakat yang hidup di lingkungan pesisir dan laut.

Proses perencanaan itu sendiri melibatkan pengumpulan data, analisis dan

pembentukan pedoman pembangunan nasional, regional dan lokal. Ketika diintegrasikan

ke dalam kerangka kerja nasional, kerjasama dan koordinasi antara instansi sektoral

yang berbeda dengan persaingan kepentingan di zona pesisir, akan memungkinkan untuk

pengembangan rencana yang mengurangi konflik. Hal ini akan meningkatkan

pembangunan berkelanjutan sekaligus melindungi sumber daya alam dan habitat negara.

1

Page 5: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

2

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini ialah untuk memberikan pengetahuan

pada pembaca mengenai pengintegrasian pembuatan kebijakan dan pengelolaan struktur

dan proses ICM yang meliputi sebagai berikut :

Memberi pemahaman mengenai tata kelola pesisir pesisir untuk pengembangan yang berkelanjutan

Memberi pemahaman mengenai integrasi pembuatan kebijakan dan konsep manajemen struktur

2

Page 6: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

3

BAB II

ISI

STRUKTUR, PROSES, DAN ALAT

Perencanaan dan penerepan program ICM merupakan dukungan yang signifikan dari

alat dan metodologi. Tujuan dasar dari metode tersebut adalah untuk menghasilkan

informasi yang dapat dipercaya dalam pembuatan kebijakan, strategi, dan rencana yang

sesuai dalam pengelolaan pesisir. Oleh karena itu ICM memiliki peran yang jelas dengan

menjadi penghubung untuk kesenjangan antara sains dan kebijakan.

PENGINTEGRASIAN PEMBUATAN KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN STRUKTUR DAN PROSES ICM

Tata Kelola Pesisir Pesisir untuk Pengembangan yang BerkelanjutanDalam ICM, pengelolaan pesisir mengacu pada proses yang melingkupi hukum,

kebijakan, rencana, institusi dan legal (peraturan hukum) yang berhubungan dengan

masalah-masalah di daerah pesisir. Dalam hal pengelolaan pesisir ditetapkan struktur

dimana pengaturan/manajemen dapat berjalan seperti saat ditetapkannya tujuan awal,

proses institusional dan struktur yang berbasis pada perencanaan dan pembuatan

keputusan. Pengelolaan pesisir dalam konteks ini tidak hanya bersumber dari

pemerintahan dan politik. Namun, juga dari komunitas lain yang memiliki peranan.

Pengelolaan pesisir adalah integrasi dari manusia, sains, politik, dan norma. Pengelolaan

pesisir yang terintegrasi memiliki bentuk yang lebih kompleks dan sulit untuk diatur,

khususnya dalam hal waktu contohnya ketika ancaman yang signifikan dalam

lingkungan terjadi sangat cepat. Asia timur memiliki beberapa tempat yang lingkungan

pesisirnya memiliki tingkat kerusakan yang cukup tinggi.

Penurunan kondisi lingkungan diakibatkan oleh ketidakpeduliaan manusia, yang

mana sebagai akibatnya keseimbangan lingkungan berdampak negative ke banyak

wilayah. Seperti di Banda Aceh setelah bencana terjadi, ikan-ikan terbunuh dan juga

kasus pembiusan kerang-kerangan di Pangasinan (Filipina) dan Hongkong, banjir di

Manila dan Jakarta, tumpahan minyak dan bahan kimia di teluk Tahiland, dan longsor di

Quezon and Leyte selatan di Filipina merupakan beberapa lokasi yang kesehatan

ekologinya diabaikan.

3

Page 7: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

4

Secara sadar atau tidak sadar orang-orang di Asia timur merupakan saksi

terhadap keadaan lingkungan yang semakin rusak. Beberapa orang pesimis dalam

mempercayai bahwa pengelolaan pesisir mungkin pada akhirnya dapat mengatasi

masalah lingkungan yang rusak atau terabaikan.

Dalam konteks manajemen resiko bencana alam pertanyaan yang harus dijawab

adalah “Berapa banyak manusia yang akan terluka, terbunuh, sebelum pemerintah dan

komunitas melakukan aksi mereka bersama dalam pengelolaan pesisir?” dan juga

“bagaimana bisa ICM menjadi pemeran dalam mencapai situasi dimana krisis

lingkungan tidak terjadi?”

Pengembangan berkelanjutan tidak dapat terjadi ketika sumber daya dan

kapasitas terbatas. Hal ini sangatlah penting karena solusi proaktif menyatukan strategi

dan berbagai respond dan aksi. ICM berpredikat dalam syarat dan ketentuan dasar ini.

ICM menggabungkan kebijakan dan pengaturan pengelolaan agar dapat

mengurangi kontribusi buruk dari manusia terhadap lingkungan.

INTEGRASI PEMBUATAN KEBIJAKAN DAN KONSEP MANAJEMEN STRUKTUR

Penyatuan pembuatan kebijakan dan pengelolaan konsep struktur kebijakan dapat

menjadi efektif saat diterapkan. Penyatuan kebijakan dan pengelolaan mendukung

kebutuhan untuk menyempurnakan kebijakan menyeluruh dari pengelolaan untuk

mencapai perkembangan berkelanjutan dalam lingkungan khusunya penerapan yang

efektif yang diharapkan untuk:

Menguatkan pembuatan keputusan dalam alokasi sumber daya pesisir

Keseimbangan konservasi dan perlindungan sumber daya pesisir

Membuat sistem untuk pemantauan berkala

Persiapan untuk keadaan darurat (tsunami, banjir, taifun)

Menyebarkan informasi dan kesadaran pada masyarakat

Mengenalkan partisipasi terhadap stakeholder

4

Page 8: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

5

BOX 7.1 Lokasi dimana kesehatan ekologi telah rusak/ diabaikan

Kematian ikan, tanah longsor dan banjir adalah beberapa insiden yang

mengindikasikan kerusakan dalam kesinambungan ekosistem pesisir. Dibawah ini

adalah contoh lebih lanjut mengenai masalah di lingkungan.

Kematian Ikan Di Bolinao

Kelimpahan Prorocentrum minimum dan rendahnya kandungan oksigen terlarut

terjadi sebagai akibat dari peningkatan fish pens dan cages yang menyebabkan ikan-ikan

dalam jumlah yang banyak mati di bulan Februari 2002. Jumlah ikan pens dan cages

mencapai 1140 ekor, dimana kapasitas maksimum daya dukung wilayah tersebut hanya

540. Ikan – ikan mati menyebabkan kehilangan 2000 ton kultur ikan bandeng, yang

bernilai 100 juta PHP. Nutrient yang berlebihan menyebabkan proses dalam organisme

yang membentuk blooming alga. Kadar oksigen terlarut yang rendah disebabkan oleh

konsumsi oksigen oleh organismeyang banyak dan juga dekomposisi dari ketersediaan

makanan yang berlebihan. Masalah lain yang disebabkan oleh peningkatan jumlah ikan

pens ialah overstocking, ketersediaan makanan yang berlebih, polusi/limbah dan nutrient

yang berlebih. Anehnya, Bolinao adalah wilayah yang menerapkan rencana

pengembangan pesisir.

Kasus Kerang – Kerangan Beracun Di Hong Kong

Pada tahun 1980an dan 1990an ikan – ikan yang mati berhubungan dengan

adanya kejadian red tides di Hong Kong. Berikut adalah tiga kasus yang dilaporkan oleh

Hong Kong Red Tide Information Network :

Kasus 1: Pada tahun 1982 terjadi kegagalan 10 ton kultur ikan seharga 716.000 HKD

yang disebabkan oleh Gymnodinium sp.

Kasus 2 : Pada tahun 1988 kerang-kerangan terpapar racun hingga diambang batas hal

ini disebabkan oleh Alexandrium catenella yang menyebabkan ditariknya

peredaran kerang dari pasar.

Kasus 3 : Pada tahun 1998 hampir seluruh wilayah tambak ikan air asin terkena wabah

dari Karenia digitata red tide dan juga kerusakan parah dan menghasilkan gagal

panen.

5

Page 9: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

6

Sejak 1998, pemerintah menetapkan struktur manajemen Red Tide/Harmful Alga

Blooms dan menerapkan berbagai aksi pencegahan.

Longsor di Provinsi Quezon dan Leyte

Pada bulan November dan Desember 2004, peristiwa longsor dan banjir yang

disebabkan oleh 4 badai taifun yang mengejutkan pesisir timur Luzon. Lebih dari

730.000 keluarga di 35 provinsi terkena dampak dari badai tersebut, Quezon merupakan

salah satu yang terkena dampak paling parah. Kerusakan besar terjadi karena disebabkan

oleh hujan yang sangat deras dan yang memperburuk keadaan ialah hutan gundul yang

disebabkan oleh penebangan illegal di gunung Sierra Madre.

Pada 17 februari 2006, longsor menyebabkan kerusakan yang meluas dan

kematian di Leyte Barat, Filipina. Desa perkebunan di Guinsaugon di kota Saint

Bernard, dimana sebelum tragedy ini terdapat 2500 orang hidup disini. Terdapat dua

desa lain yang juga terkena dampak tragedi ini yang menyembabkan 3000 orang harus

berpindah tempat tinggal. Penebangan illegal dan kegiatan pertambangan yang terjadi 30

tahun belakangan ini diduga merupaka penyebab tragedi tersebut namun para ahli

mengklaim bahwa penyebab dari peristiwa longsor tersebut ialah hujan yang lebat

selama 2 minggu dan gempa dengan kekuatan 2.6 magnitude.

Sama seperti di bulan November 1991, sekitar 6000 orang meninggal di pusat

pulau Leyte sebagai akibat dari bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh

badai tropis.

Banjir di Pesisir Manila dan Jakarta

Sejak abad ke-19 banjir sudah menjadi bagian dari bagian kehidupan di Manila.

Bencana banjir ini meluas dan lebih parah lagi. Sebelumnya, sungai barangrays mengalir

dengan lancar, namun sekarang menyebabkan banjir. Bencana taifun yang terjadi di

Filipina, penurunan tanah, atau kenaikan tinggi muka air laut merupakan penyebab

bencana banjir tersebut. Bagaimanapun, faktor lingkungan seperti pengeboran sumber

air dalam tanah yang dilakukan secara buruk dan berlebihan dapat menyebabkan

penurunan tanah. Migrasi kota menyebabkan orang-orang tinggal di pinggir sungai,

kanal dan jalur air lainnya. Sampah yang dihasilkan dari orang-orang tersebut

dikumpulkan, namun lebih banyak sampah yang dibuang ke jalur air yang meningkatkan

6

Page 10: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

7

resiko terjadinya banjir. Masalah ini diperburuk dengan adanya penebangan hutan di

hulu sungai.

Bencana banjir juga meningkat di Jakarta, dimana banjir terparah terjadi di tahun

1671, 1711, 1714, 1854, 1942, 1976, 1996 dan 1998. Seperti kasus di Metro Manila,

banjir diperburuk dengan populasi yang meningat. Kegiatan penebangan hutan di area

hulu sungai dan pembuangan limbah di daerah sungai dan kota juga meningkatkan

frekuensi terjadinya banjir

TABEL HAL 107Struktur pembutan

kebijakanStruktur manajemen Tahapan inti

ICMKegiatan

Pendahuluan Pendahuluan Persiapan Mekanisme manajemen

Rencana kerja dan modal

Konsultasi stakeholder

Pelatihan staff inti Analisis

kebutuhan dan masalah

Pengaturan arah

Pengaturan arah

Rumusan kebijakan

Perencanaan strategis Profil pesisir Strategi pesisir

Inisiasi Analisis lingkungan Identifikasi masalah

dan skala prioritas Penilaian awal resiko

lingkungan, pembuatan kesepakatan dalam stakeholder

Peningkatan kesadaran sosial

Pengembangan Pengumpulan data

Penilaian resiko lingkungan

Strategi pesisir/rencana manajemen lingkungan

Masalah dan spesifikasi wilayah

Penyusunan secara institusi

Pilihan keuangan Pemantauan

7

Page 11: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

8

lingkungan Manajemen sistem

yang terintegrasi Partisipasi stakeholder

Penentuan kebijakan

Penerapan kebijakan

Penerapan mekanisme Penyusunan institusi Struktur

legal/hukum

Penentuan Mekanisme legal dan organisasi

SEMP dan rencana aksi

Mekanisme pembiayaan

Pemantauan lingkungan

Keuangan yang berkelanjutan

Penerapan Mekanisme koordinasi dan manjemen program

Program pemantauan lingkungan

Pemantauan kebijakan dan evaluasi

Pemantauan dan evaluasi

Indikator ICM Sertifikasi ICM

Pemantauan dan evaluasi

Pemantauan dan evaluasi

Review manajemen Penghapusan dan penyatuan

Pembentukan institusi Revisi strategi dan

rencana aksi Perencanaan untuk

siklus program berikutnya

1.) Membuat petunjuk baru

- Strategi pesisir dan menentukan rencana yang mana akan menyediakan

pengelolaan dalam jangka waktu yang panjang

2.) Membuat mekanisme inti

- Penyusunan institusi yang menyediakan mekanisme untuk perusahaan inter-

agency dan inter-sektor.

- Menentukan pembentukan hokum

- Penentuan zona penggunaan laut yang mengatur laut berdasarkan fungsi

karakteristik dan tradisi

- Mekanisme untuk saran ilmiah

8

Page 12: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

9

3.) Membuat pengukuran berkelanjutan

- Mekanisme keuangan yang berkelanjutan

- Mekanisme untuk pemantauan dan menilai perubahan lingkungan sebagai

hasil dari pengelolaan

Ikatan yang mengikat. Usaha-usaha yang menciptakan komunikasi yang

efektif, dan proses mengarahkan konsultasi dan partisipasi stakeholder menyatukan

konsep struktur ini. Proses-proses ini menyatukan informasi dan pengetahuan yang

terbentuk dari norma/nilai dan persepsi dari pemerintah, masyarakat lokal dan komunitas

asli setempat dan juga memperoleh data ilmiah, sosial dan ekonomi. Proses lain yang

juga penting untuk pengelolaan pesisir adalah pemantauan dan evaluasi mekanisme

ICM. Proses-proses ini perlu diprioritaskan dalam seluruh tahapan dalam pengembangan

dan penerapan program ICM.

Tantangan dalam penerapan. Proses dalam pembuatan kebijakan yang

ditetapkan dalam struktur pengelolaan mungkin terlihat sederhana. Namun, akan terjadi

kendala dalam pelaksanaannya. Kebijakan-kebijakan baru akan mengajukan

peningkatan atas pembentukan ulang, dimana kebijakan yang ditetapkan akan lebih

sedikit.

Perlawanan terhadap perubahan. Penetapan ulang terhadap rencana aksi ICM

“Strategi nasional untuk keberlanjutan dan pengembangan dan pengukuran untuk

memperkuat institusional “

9

Page 13: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

10

Bagaimanapun institusi

pemerintah yang berkontribusi

terhadapa manajeman pesisir yang

masih ada harus melawan birokrasi

yang enggan terhadap perubahan.

Sangat disayangkan birokrasi secara

umum diperintahkan untuk

melakukan transaksi, akan tetapi

seharusnya birokrasi berperan untuk

perubahan politik ini secara bijaksana

untuk mempertahankan keadaan

sekarang dan untuk melanjutkan cara

lama dalam melakukan tantangannya.

Bagaimana cara untuk

mempengaruhi perubahan institusi

birokrasi dalam proses pengelolaan

pesisir berkaitan dengan partisipasi

dari konstitusi yang telah terbentuk

dan pemegang saham.

Siklus pengelolaan. ICM

mengenal bahwa penerapan yang

efektif harus mengambil bagian dari

rangka waktu yang berbeda dari

politik/ birokrasi, bisnis dan siklus

ekologi. Sayangnya, norma biasanya

ialah nilai-nilai yang secara politik

dan ekonomi baik atau mungkin pada

waktu tertentu saja.

10

BOX 7.2Fungsi dari pemerintah lokal terhadap

layanan lingkungan1. Operasi pengelolaan . operasi ini

termasuk pengelolaan limbah air, termal atau kekuatan hidroelaktrik, persediaan air, pengelolaan limbah dari fasilitas pembangunan, sistem transpormasi publik dan operasional lain yang sama.

2. Remediasi. Pemerintah lokal mengemban tanggung jawab untuk melakukan remediasi. Contohnya, proyek yang merubah tempat yang sudah terkontaminasi menjadi tempat yang baru, contohnya lingkungan industri. Dalam kasus ini pemerintah lokal merupakan tombak untuk operasional yang membersihkan, interaksi dengan komunitas dalam merencanakan kegunaan baru.

3. Pelayanan pengantaran. Menyediakan pelayanan, seperti manajemen limbah (sampah, minyak, kertas, dan metal), transportasi, taman, dan rekreasi, sekolah, api dan perawatan jalan dan fasilitas.

4. Perencanaan dan peraturan. Pemerintahan lokal diberi mandatuntuk menetapkan proses rencana dan peraturan. Perencanaan yang efektif untuk pertumbuhan di masa depan merupakan salah satu cara yang efektif untuk melindungi komunitas melawan dampak lingkungan, pengembangan lingkungan , pengembangan lingkungan , pengembangan industri, perkembangan transportasi dan residen.

Page 14: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

11

Kegagalan untuk menerapkan beberapa rencana yang diajukan yang mungkin

menahan inisiatif, kepercayaan diri dan komitmen terhadap fokus lokal dari pemerintah,

pembuatan keputusan dan pemegang kepentingan. Beberapa rencana yang diajukan

seperti penyusunan fomalisasi institusi untuk menyelesaikan satu atau dua konflik, atau

pengembangan infrastuktur manajemen lingkungan, harus diterapkan untuk

mendemonstrasikan dampak yang dapat diperkirakan. Dengan pengalaman dan

formulasi petunjuk ICM yang lebih baik,proyek kerangka waktu yang harus dikurangi 3

sampai 5 tahun . Proyek dibuat untuk program ICM yang harus memastikan proyek

tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun . Hal ini

memungkinkan waktu yang cukup untuk pemerintah dalam membuat penyusunan

institusional yang penting. Perubahan resmi dari pemerintahan lokal khususnya gubernur

atau walikota , dapat mempengaruhi komitmen dalam menerapkan persetujuan yang

sudah dibuat sebelumnya.namun , para pemegang kekuasaan membuat kesulitan dalam

hal perubahan.

Kerangka waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan

program ICM berbeda dari kerangka waktu yang diperlukan untuk membangkitkan hasil

yang diinginkan. Cakupan program, permasalahan buruk lingkungan, kerumitan dari

masalah pengelolaan dan institusi, dan kapasitas keuangan dan pemerintahan lokal.

Kebanyakan instansi memerlukan beberapa dekade untuk mencapai hasil yang

diinginkan. Dampak positif hanya diterima ketika keuntungan secara ekologi dan sosial

ekonomi menjadi sangat jelas dalam jangka panjang. Ini sangat penting, maka dari itu,

kerangka waktu dari sebuah program ICM didiskusikan dan dipahami oleh semua

pemegang saham untuk mencegah ekspektasi yang tidak nyata dari hasil yang cepat.

PROSES : PENGELOLAAN PESISIR YANG TERINTEGRASI (ICM) PENGEMBANGAN

DAN IMPLEMETASI YANG BERKELANJUTAN

Bagaimana anda megoperasikan pembuatan kebijakan terintegrasi dan

manajemen rangka kerja secara konseptual ? Gambar 7.2 menggambarkan proses yang

11

Page 15: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

12

mudah dimengerti tentang pengembangan secara bertahap dari arahan kebijakan dan

pilihan manajemen dari program ICM.

Terdapat enam tahap, masing – masing tahap mengandung beberapa tahap

penting yang harus dilakukan sebelum berpindah ke tahap selanjutnya. Berdasarkan

pengalaman, sangat penting untuk membuat persiapan yang memadai sebelum memulai

program ICM. Sebelum memulai tahap persiapan, evaluasi dari kandidat diikuti oleh

pemilihan kriteria sangat diperlukan untuk menentukan kecocokan dari implementasi

ICM itu sendiri ([Box 1.3]) . Penilaian situs memenuhi kompleksitas lingkungan dan isu

manajemen, keadaan siap sedia dan kesediaan dari pemerintah lokal kehadiran badan

utama yang dapat mengkoordinasikan implementasi dari ICM program dapat

diidentifikasi. Tahap ini juga termasuk mengidentifikasi dkungan pemegang saham,

atribut resiko dan atribut tambahan sepertikemauan berpolitik yang kuat, paksaan, dan

kesempatan. Itu merupakan elemen-elemen penting untuk menentukan kesempatan

berhasilnya program ICM dan membantu identifikasi pendekatan apa yang paling baik

untuk pengembangan dan implementasi proyek tersebut.

Ketika situs untuk ICM telah terpilih, tahap dasar yang harus diambil selama

tahap persiapan adalah penetapan dari mekanisme manajemen proyek, mengatur kantor

manajemen proyek, mengidentifikasi staff, menentukan komitmen koordinasi proyek

dan pemilihan member dan klarifikasi hubungan kerja dengan pemerintah lokal sebagai

tambahan untuk meyakinkan ketersediaan anggaran yang memadai, pelatihan staff

proyek diperlukan. Sangat penting bagi staff proyek benar-benar mengetahui konsep,

prinsip dengan praktek ICM, sebagaimana proyek pemerintah dan mekanisme

manajemen perencanaan, jadi Bahwa mereka dapat mengasumsikan peran aktif dalam

pengelolaan dan pelaksanaan proyek.

Gambar 7.2Pengembangan ICM dan siklus implementasi

12

Page 16: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

13

1. MEMPERSIAPKAN

Proyek mekanisme

manajemen

sebuah dan bridget

Manusia dan pengaturan

sumber daya keuangan

Pelatihan Konsultasi

dengan pemangku

kepentingan inti

program monitoring

Proyek staf

2. INISIASI

Lingkungan identifikasi

Identifikasi masalah dan

menilai hal yang

terpenting (prioritas)

penilaian risiko

lingkungan awal

Stakeholder konsensus

membangun

kesadaran publik

sistem informasi

manajemen Coastal

Strategi Terpadu

3. PENGEMBANGAN

Mengumpulkan data

penilaian risiko Refined

Rencana Strategi Pesisir

Isu-spesifik dan / atau

daerah-spesifik

berencana

Pilihan Investasi

Pengaturan

kelembagaan /

Pembiayaan

Partisipasi stakeholder

pemantauan Lingkungan

4. MENGADOPSI

Mekanisme organisasi

dan hukum

13

Page 17: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

14

SEMP dan rencana aksi

Mekanisme Pendanaan

5. PELAKSANAAN

Koordinasi dan

mekanisme manajemen

program

pemantauan Lingkungan

rencana

Program Aksi

6. REFINING DAN

KONSOLIDASI

Program pengaturan

kelembagaan

Monitoring dan evaluasi

Revisi strategi dan

rencana aksi

Perencanaan untuk siklus

program berikutnya

14

Page 18: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

15

Kotak 7.3Kriteria untuk situs Evaluasi

1. Komitmen pemerintah dan pemangku kepentingan

Dukungan dari pemerintah daerah dalam hal kebijakan re-orientasi/reformasi,

anggaran dan sumber daya manusia untuk mengembangkan dan menerapkan

program ICM.

Dukungan dari para pemangku kepentingan dalam hal partisipasi dan / atau

kontribusi keuangan untuk mengembangkan dan menerapkan program ICM.

Dukungan dari pemerintah pusat dalam hal koordinasi dan / atau anggaran

kebijakan untuk mengembangkan dan menerapkan program ICM.

2. Jenis masalah pengelolaan lingkungan

Masalah lingkungan yang umum untuk sebagian besar wilayah pesisir di negara

atau wilayah secara luas.

Kunci permasalahan lingkungan diselesaikan melalui kebijakan, pengelolaan,

dan teknik intervensi.

Kunci permasalahan lingkungan masuk dalamn penyediaan konvensi

internasional yang relevan.

3. Pengelolaan situs yang diusulkan

Cakupan Geografis dikelola untuk praktek ICM dalam keterbatasan proyek

sumber daya.

Lokasi sebaiknya meliputi kurang dari lima kabupaten

Populasi dari lokasi yang diusulkan sebaiknya kurang dari satu juta.

4. Replikabilitas

karakteristik politik, sosial ekonomi, dan budaya dari lokasi yang diusulkan

adalah serupa dengan yang dari daerah pesisir lainnya.

pendekatan dan metodologi yang dikembangkan dapat dengan mudah ditransfer

ke daerah.

Kesediaan pemerintah daerah yang bersangkutan untuk melayani sebagai lokasi

15

Page 19: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

16

untuk penerapan model bekerja ICM.

5. Faktor-faktor yang kondusif untuk penerapan ICM

keinginan politik yang kuat di tingkat pemerintah daerah.

Dukungan dari pemerintah pusat.

Keinginan yang kerasdari lembaga yang tepat untuk melayani untuk memimpin

lembaga pelaksana.

Ketersediaan sumber keuangan.

Masyarakat menyadari masalah lingkungan.

Ketersediaan lokal "juara".

Ketersediaan ilmiah / lembaga profesional dalam suatu lokasi atau di sekitarnya.

6. Hambatan untuk intervensi pengelolaan

Pemerintah daerah tidak memiliki yurisdiksi atas pemanfaatan sumber daya

alam dan perlindungan lingkungan.

daya tahan politik yang kuat terhadap lingkungan / pengelolaan sumber daya

alam.

sumber daya alam lokal yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok yang

dipilih dari politisi / swasta.

Ketika memulai program ICM (tahap 2) adalah penting untuk mengidentifikasi

dan memprioritaskan isu-isu dan masalah yang memerlukan intervensi pengelolaan

lingkungan. Profil lingkungan mengkonsolidasikan karakteristik sosial ekonomi,

budaya, politik, agama dan ekologi dari situs. Informasi ini diperlukan untuk

menentukan jenis dan tingkat kebijakan dan intervensi manajemen. Melalui profiling

lingkungan dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan, sejumlah keprihatinan

lingkungan dan manajemen dapat dengan mudah diidentifikasi dan diprioritaskan.

Dengan melakukan penilaian risiko lingkungan awal (IRA) menggunakan informasi

sekunder yang dikumpulkan, adalah mungkin untuk mengembangkan ranking prioritas

masalah lingkungan dengan mengidentifikasi bahaya, tingkat mereka dalam lingkungan

dan jalur untuk mencapai target di situs. Pada tahap ini, sistem manajemen informasi

terpadu (IIMS) perlu dibentuk untuk menyimpan ilmiah, informasi teknis dan

16

Page 20: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

17

manajemen dan mempromosikan memudahkan pengambilan serta berbagi antara

berbagai instansi baris informasi. Masukan dari profil lingkungan, IRA dan IIMS, selain

hasil proses konsultasi yang luas, memberi makan ke dalam pengembangan strategi yang

tepat dan program aksi untuk mengatasi prioritas masalah lingkungan dan manajemen.

Strategi Pesisir menyediakan program aksi kerangka kerja dan jangka panjang umum di

mana rencana aksi rinci masalah-spesifik dan daerah-spesifik lagi yang bisa

dikembangkan.

Dalam mengembangkan program ICM (tahap 3), disarankan untuk menyiapkan

Rencana Pelaksanaan Strategi Pesisir (CSIP). The CSIP membahas risiko yang

dirasakan diidentifikasi dalam tahap 2 dan berfokus pada prioritas program aksi dalam

rangka Strategi Pesisir untuk jangka panjang pendek, menengah dan. Rencana ini

mengidentifikasi tujuan sasaran, indikator terukur kemajuan dan hasil untuk setiap

program aksi, dan kendala untuk dan kebutuhan untuk pembangunan kapasitas. Hal ini

juga mengembangkan strategi anggaran dan pembiayaan untuk setiap program aksi,

dengan mempertimbangkan ada rencana pembangunan nasional dan lokal dan program.

Berdasarkan hasil penilaian risiko awal, program pemantauan lingkungan terpadu

dikembangkan untuk menilai perubahan tingkat risiko lingkungan. Hasil ini, pada

gilirannya, dapat digunakan untuk melakukan penilaian risiko halus. Pengumpulan data

harus dibatasi dengan yang dibutuhkan untuk intervensi manajemen diarahkan pada

manajemen risiko. Pada tahap ini, penataan kelembagaan yang diperlukan untuk secara

efektif melaksanakan program ICM dalam yang ada struktur politik, sosial dan hukum

harus dipertimbangkan. Perhatian khusus harus difokuskan pada bagaimana membangun

mekanisme pendanaan berkelanjutan yang dapat menghasilkan sumber daya keuangan

untuk pengoperasian badan koordinasi, serta untuk melaksanakan program-program

ICM. Pengembangan rencana pesisir digunakan zonasi dan pengaturan pelaksanaannya

juga tanggung jawab utama pada tahap ini. Rencana zonasi memberikan pemerintah

lokal dengan alat pengatur untuk mengelola strategi dan program aksi diartikulasikan

dalam Strategi Pesisir dan untuk mengalokasikan sumber daya. Konsultasi stakeholder

harus menjadi proses yang terus menerus sepanjang tahap ini.

17

Page 21: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

18

Mendapatkan Strategi Pesisir dan rencana aksi yang diadopsi oleh otoritas

pemerintah daerah latihan penting pada tahap 4. Untuk memfasilitasi ini, masyarakat

umum harus diberitahu tentang masalah lingkungan, risiko yang terkait dengan

kesehatan masyarakat, kesehatan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat, terutama

dalam hal ketahanan pangan dan pekerjaan.

Pelaksanaan program (tahap 5) dimulai dengan mendirikan sebuah antar dan /

atau multi-sektor mekanisme koordinasi, termasuk kantor operasi. Pengaturan

manajemen proyek pada tahap ini dapat diubah, menjadi bagian penting dari struktur

kelembagaan pemerintah daerah melalui prosedur legislatif yang tepat. Sumber

keuangan harus digunakan untuk mengoperasionalkan program ICM. Karena ini adalah

iterasi pertama dari inisiatif ICM, harus dilakukan upaya melaksanakan kegiatan di CSIP

tersebut. Pada tahap ini dapat bermanfaat untuk memilih dan menerapkan rencana aksi

beberapa yang mungkin menunjukkan hasil yang cepat dalam rangka membangun

kepercayaan pemangku kepentingan dalam efektivitas ICM.

Strategi Pesisir dan rencana aksi mungkin perlu perbaikan untuk menanggapi

umpan balik terus menerus dari proses konsultasi pemangku kepentingan (tahap 6).

Sebagai pengalaman keuntungan staf lokal dan kepercayaan diri, Strategi Pesisir dan

rencana aksi terkait akan lebih efisien diimplementasikan sebagai program ICM

bergerak ke siklus berikutnya. Sifat siklus ICM meningkatkan metodologi dan

pendekatan, dan memurnikan program aksi sebagai praktisi ICM mendapatkan

pengalaman dan memperoleh keahlian teknis. Siklus berikutnya dimulai ketika tindakan

baru dirumuskan dan dilaksanakan berdasarkan pengalaman dan yayasan didirikan pada

program sebelumnya. Jadi, sangat penting untuk memastikan bahwa program ICM

terintegrasi ke dalam siklus perencanaan dan pengembangan program pemerintah

daerah. Ini adalah melalui ini upaya terus menerus bahwa risiko lingkungan yang

disebabkan oleh aktivitas manusia dapat dikurangi secara bertahap, dikurangi dan

dikendalikan.

Menerapkan Unsur kebijakan Terpadu dan Manajemen Kerangka Konseptual

"... Opini publik mempengaruhi keputusan kebijakan ..." (de Ruig dan den Exter, 1999)

18

Page 22: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

19

Kebijakan dan integrasi fungsional. Kurangnya integrasi dan koordinasi

kebijakan dan fungsi dari instansi sektor sering mengakibatkan kebijakan, legislatif, dan

konflik operasional dengan konsekuensi lingkungan dan ekonomi yang serius. ICM

mempromosikan integrasi kebijakan dan fungsi instansi dengan menempa visi

pemangku kepentingan umum dan misi di tingkat nasional dan lokal.

Kota melaksanakan program ICM, strategi pesisir telah dikembangkan melalui

masukan dari penilaian resiko, profiling lingkungan, dan konsultasi pemangku

kepentingan. Proses ini memungkinkan stakeholder untuk menentukan dan

memprioritaskan isu-isu manajemen dan kolektif setuju untuk visi bersama mengenai

penggunaan sumber daya pesisir dan laut mereka. Keterlibatan berbagai instansi

concered sangat penting sebagai proses menempa pemahaman yang lebih baik antara

instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya oleh isu-isu yang menjadi

perhatian bersama, dengan demikian enchancing sinergi, pemahaman dan koordinasi

antara berbagai kebijakan sektor dan fungsi instansi.

Pendekatan serupa sedang diterapkan di tingkat nasional di sebagian besar negara

di kawasan ini dengan mengembangkan kebijakan pesisir nasional, strategi dan

tanggapan mengintegrasikan agenda maritim nasional lainnya.

KEBIJAKAN NASIONAL DAN ICM LEGISLASI

Program ICM sangat difasilitasi ketika ada kebijakan pesisir atau laut nasional

untuk mengintegrasikan penggunaan laut dengan perencanaan penggunaan lahan,

mempromosikan perencanaan dan manajemen terpadu, desentralisasi tata kelola sumber

daya alam dan lingkungan dengan otoritas lokal, dan memberikan insentif bagi

pemerintah lokal untuk mengembangkan ICM program.

Untuk relize potensi penuh dari program ICM, pemerintah daerah harus memiliki

mandat, kekuasaan dan sumber daya untuk menerapkannya. Ada tanda-tanda

menggembirakan. Pada bulan Desember 1998, misalnya, Korea RO diberlakukan UU

19

Page 23: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

20

Pengelolaan Pesisir untuk melaksanakan program ICM. Dan Indonesia, Thailand dan

Filipina memiliki Mengembangkan kuasa sedemikian itu kepada pemerintah lokal.

ELEMEN KERANGKA MANAJEMEN

1. Strategi dan Rencana Aksi

Membangun konsensus dan kolaborasi melalui Strategi pesisir. Strategi Pesisir

menyediakan satu set strategi dan program aksi untuk mencapai visi bersama

stakeholder, terutama berkenaan dengan penggunaan berkelanjutan barang dan jasa di

daerah pesisir yang diberikan. Proses konsultasi di daerah pesisir yang diberikan. Proses

konsultasi yang digunakan untuk mempersiapkan strategi memungkinkan partisipasi dan

keterlibatan semua pemangku kepentingan terkait. Proses ini mempromosikan

pembangunan konsensus, yang pada gilirannya memperkuat antar, kolaborasi dan

kerjasama multi-sektor, sehingga meningkatkan efektivitas. Manfaat lain dari Strategi

Pesisir adalah bahwa ia menyediakan kerangka kebijakan untuk sustainabe

developement, menetapkan prioritas manajemen, mengidentifikasi strategi untuk

mengelola rencana aksi, dan ukuran. Mengembangkan untuk melacak perubahan

lingkungan akibat intervensi manajemen.

Rencana pengelolaan aksi / kawasan tertentu.

Hal ini sering sulit untuk secara bersamaan menerapkan semua kegiatan yang

diidentifikasi dalam Strategi Pesisir karena kendala dana dan kapasitas lokal, serta

ketergantungan dari beberapa rencana aksi pada pendekatan logis dan praktis adalah

dengan konsentrasi di bidang-bidang prioritas di mana beberapa penggunaan

menyebabkan bencana lingkungan, atau di mana pembangunan berskala besar akan

segera dimulai dan akan mendapat manfaat dari program ICM. Kekhawatiran prioritas

yang lebih rendah lainnya dapat diatasi setelah palns untuk bidang prioritas / masalah

telah dilaksanakan.

Bidang prioritas / isu biasanya termasuk dalam siklus ICM pertama yang masalah

atau daerah rencana aksi spesifik yang Mengembangkan. Strategi Pesisir Rencana

20

Page 24: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

21

Pelaksanaan (CSIP) adalah hasil dari analisis penyebab masalah pengelolaan lingkungan

dan implikasi sosial ekonomi mereka. Adopsi CSIP dengan kebijakan memastikan

kerangka perencanaan pembangunan pemerintah.

Rencana pengelolaan bekerja dengan baik untuk wilayah geografis kecil atau saat

menyikapi masalah tertentu. Mereka dapat diimplementasikan dalam jangka waktu yang

singkat menggunakan sumber daya yang relatif kurang. Tanpa filsafat membimbing

umum strategi pesisir secara keseluruhan, bagaimanapun, rencana aksi individu mungkin

berakhir bertentangan satu sama lain. Pengalaman dan pelajaran dari pelaksanaan

rencana aksi ini berguna dalam menyempurnakan rencana strategis.

Contoh Dari Isu Dan di Area Program Aksi SpesifikMeningkatkan dampak visual intervensi manajemen melalui pengelolaan limbah

terpadu.

Program ICM untuk daerah perkotaan pesisir mempekerjakan pendekatan pengelolaan sampah terpadu untuk alamat semua jenis limbah yang dihasilkan dalam area manajemen. Ini termasuk limbah yang dihasilkan dari basis tanah serta sumber berdasarkan laut, termasuk limbah sampah, industri, perkapalan dan wastes.the pertanian Terpadu Rencana Aksi Pengelolaan Limbah dari Batangas adalah contoh yang baik (MPP EAS 1996). Pendekatan terpadu ini juga memungkinkan proyek untuk menentukan luas dan tingkat fasilitas dan layanan lingkungan yang dibutuhkan.

Limbah harus diperlakukan sebagai sumber daya; karenanya, penggunaan dan manajemen mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan. Pengelolaan sampah bisa menjadi usaha bisnis yang layak. Masalah pengelolaan sampah di perkotaan mengatasi pesisir harus diprioritaskan, karena prestasi yang dapat dilihat dan easly bisa mempromosikan penerimaan publik dari konsep dan praktek ICM.

Mengintegrasikan manajemen habitat ke dalam program ICM.

Wilayah ini memiliki pengalaman substansial dalam pengelolaan habitat tertentu dan recources pesisir, seperti terumbu karang, hutan bakau, lahan basah dan habitat pulau. Namun, daerah yang dikelola dalam banyak proyek ini sangat terbatas. Beberapa proyek telah secara efektif memobilisasi masyarakat setempat untuk melindungi habitat mereka dari perambahan, atau memasukkan mereka sebagai bagian dari kawasan lindung laut (Alcala, 1998).

21

Page 25: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

22

Kebutuhan untuk memiliki kerangka kerja manajemen yang lebih luas menjadi jelas ketika banyak habitat yang dikelola dengan baik yang negatif dipengaruhi oleh perubahan masyarakat atau pemimpin politik, atau menyerah pada tekanan economi lain, seperti dalam pengelolaan berbasis masyarakat terumbu karang di dekat Apo Island, Filipina ( Alcala, 1998). Membuat manajemen habitat bagian dari kerangka manajemen ICM keseluruhan membuatnya kurang rentan terhadap presures politik atau ekonomi. Kemampuan untuk melestarikan populasi kuntul di sebuah pulau yang dilindungi di Kota Xiamen adalah titik kasus.

2. Pengaturan Institusional

Pengaturan hukum dan organisasi harus di tempat untuk memastikan bahwa badan

pelaksana memiliki wewenang yang diperlukan dan tanggung jawab untuk

melaksanakan rencana aksi. Pengaturan ini harus dilakukan pada tahap awal jika

pengembangan program ICM. Jika perbaikan hukum yang diperlukan, langkah-langkah

khusus untuk mengembangkan persyaratan hukum tersebut harus dilakukan sesegera

mungkin, karena proses memberlakukan undang-undang atau peraturan baru bisa

panjang. Penyesuaian hukum harus konsisten dan untuk menyesuaikan dengan undang-

undang lokal dan nasional dan perintah administratif.

Pelaksanaan program ICM tidak berarti pembentukan sebuah badan baru untuk

mengambil alih tanggung jawab dan menganggap kewenangan instansi lain. Apa artinya

adalah bahwa pengaturan kelembagaan yang ada harus lebih baik terintegrasi melalui

mekanisme koordinasi yang melibatkan instansi terkait dan organisasi stakeholder.

Kebanyakan instansi diharapkan untuk melaksanakan proyek-proyek dan program-

program yang berada dalam mandat mereka. Peningkatan diversifikasi isu pengelolaan

lingkungan memerlukan wewenang dan tanggung jawab pelaksana / lembaga pelaksana

didefinisikan dengan jelas.

Mengembangkan dan memperkuat mekanisme koordinasi

22

Page 26: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

23

Tujuan dari mekanisme koordinasi adalah untuk menyelaraskan setiap tanggung

jawab yang tumpang tindih dari instansi dan pemangku kepentingan bunga serta

mengintegrasikan kebijakan dan intervensi manajemen. Mekanisme koordinasi biasanya

berkembang dari Komite Koordinasi Proyek ICM (PCC), yang menyediakan

keterlibatan dalam sebuah inisiatif proyek ICM. The desicions dari PCC dijalankan oleh

Manajemen Kantor Proyek (PMO), didirikan untuk menjalankan proyek. Selama

pelaksanaan program ICM, PCC dapat mengalami beberapa transformasi dan menjadi

struktur yang lebih permanen.

PMO mungkin juga mengalami transformasi selama proyek ICM karena

perubahan atau perampingan, struktur administrasi pemerintah daerah. Perubahan dapat

memperkuat PMO tetapi dalam kasus yang sangat sedikit perubahan mungkin memiliki

efek sebaliknya karena perkembangan kebijakan yang tak terduga, birokrasi, pergantian

personil atau keterbatasan anggaran. Koordinasi nasional juga menjadi keharusan

sebagai praktik ICM diperluas atau ditingkatkan. Dukungan kelembagaan untuk inisiatif

lokal dapat diperkuat ketika pemerintah pusat memberlakukan undang-undang pesisir

(seperti terintegrasi manajemen tindakan pesisir Korea RO dan hukum pemanfaatan

ruang laut china) atau membawa kebijakan pesisir (seperti ODF kebijakan pesisir

Malaysia) . Peranan pusat dari mekanisme koordinasi nasional adalah memastikan

penggunaan yang efektif dan optimal sumber daya nasional dan donor, memastikan

pertukaran informasi yang efektif mengembangkan kapasitas lokal dan menghindari

duplikasi usaha. Di Kamboja seorang eksekutif tingkat tinggi antar penasehat non-

komite telah dibentuk untuk mengkaji dan mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan

dengan pengelolaan pesisir dan laut. Di Vietnam divisi baru untuk zona dan sungai-basin

pengelolaan pesisir terpadu telah dibentuk di bawah badan perlindungan lingkungan

Vietnam (VEPA) untuk mengkonsolidasikan dan mendukung berbagai inisiatif ICM. Di

Korea RO, pengelolaan pesisir dan laut dikoordinasikan oleh pesisir dan semua inisiatif

manajemen pulau di negara ini. Program manajemen saat ini program pengelolaan

pesisir yang sedang dilaksanakan yang sedang dilaksanakan di bawah departemen

pertanian, keuangan, universitas dan LSM di samping DENR. Di cina administrasi

23

Page 27: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

24

kelautan negara memainkan peran kunci dalam mengkoordinasikan upaya nasional

dalam pengelolaan pesisir dan laut. Di Thailand tanggung jawab pengelolaan pesisir

telah dipindahkan ke departemen yang baru dibentuk dari sumber daya laut dan pesisir

uder kementerian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Similiary di Malaysia

pelayanan baru sumber daya alam dan lingkungan diciptakan untuk merampingkan

upaya pemerintah dalam pengembangan sumber daya alam dan untuk memusatkan

perhatian pada peningkatan kualitas environ mental. Jepang memperluas tanggung

jawab kementerian transportasi untuk menyertakan pelayanan baru tanah, infrastruktur,

dan transportasi yang memiliki yurisdiksi atas perairan pesisir yang paling. Di Singapura

otoritas maritim dan pelabuhan telah berkembang menjadi agen dengan peran kunci

dalam pengelolaan perairan pesisir dan laut dalam yurisdiksinya. Sejak UNCED 1992,

agenda nasional 21 negara di negara-negara di kawasan ini telah dikembangkan dan

diimplementasikan. Transformasi kelembagaan dan perkembangan di negara-negara lain

di kawasan itu juga telah terjadi untuk memenuhi tuntutan perubahan dan fokus. dalam

banyak hal perubahan kelembagaan memperkuat ICM dalam hal koordinasi mekanis

pada tingkat lokal.

Anggaran pemerintah reguler. Pendekatan konvensional yang salah satunya

masih dijalankan adalah untuk menyertakan biaya koordinasi dan melaksanakan

pengaturan dan rencana dalam pengambilan anggaran pemerintah. Dimana, rencana aksi

masalah- atau sektor terkait yang spesifik yang sesuai harus dimasukkan dalam anggaran

agen baris yang sesuai.

Biaya dan pajak . Pendekatan lain adalah untuk mengumpulkan biaya

pengguna , biaya izin dan biaya layanan . Sistem biaya adalah mekanisme untuk

menghasilkan pendapatan untuk pengelolaan lingkungan dan untuk mempertahankan

penyediaan layanan ahli dan proyek-proyek perbaikan lingkungan lainnya. Namun,

langkah-langkah infrastruktur atau legislatif mungkin juga diperlukan untuk mengelola

penggunaan pendapatan yang dikumpulkan .

Di Xiameen ( Cina) , sistem perizinan telah diadopsi untuk penggunaan

perairan pesisir. Kota ini mengembangkan skema zonasi laut digunakan yang

mengalokasikan area tertentu dari perairan pesisir untuk tujuan yang ditunjuk. Galangan

24

Page 28: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

25

kapal , nelayan rekreasi dan kegiatan lain yang memanfaatkan perairan pesisir

memerlukan izin dari Xiamen Kelautan dan Perikanan Biro. Sistem perizinan juga telah

diadopsi dalam program pengelolaan pesisir di Sri Lanka .

Demikian juga, pelabuhan yang menyediakan fasilitas penerimaan limbah

dapat mengenakan biaya yang sesuai. Biaya dikumpulkan dan pemulihan minyak dari

limbah berminyak mungkin menghasilkan dana besar untuk pemeliharaan dan operasi.

Di Pelabuhan Bremen, biaya untuk lingkungan dikenakan pada kapal di pelabuhan

apakah mereka menggunakan fasilitas atau tidak. Sebuah biaya tambahan lingkungan ,

dikenakan pada semua kargo ditangani di pelabuhan , memberikan kontribusi untuk

biaya fasilitas penerimaan pantai ( Roos , 1997; Challis , 1997) . Di Afrika Selatan ,

perpajakan kargo yang digunakan sebagai sarana untuk menghasilkan pendapatan untuk

mendanai navigasi dan manajemen polusi.

Setiap paradigma pendanaan harus membangun sumber daya keuangan yang

ada tersedia dari pemerintah daerah , tidak peduli seberapa kecil dana yang tersedia .

Mekanisme kreatif harus dieksplorasi untuk menyatukan sumber daya yang ada , untuk

fokus pada isu-isu prioritas yang telah disepakati dan untuk mendorong pilihan

keuangan lainnya , misalnya , membentuk kemitraan dengan sektor swasta .

Kemitraan publik -swasta sektor ( PPP ) . PPP adalah mekanisme pendanaan

lain yang bisa meningkatkan upaya masyarakat dalam pengelolaan lingkungan . Sektor

swasta secara keseluruhan telah baik sumber daya keuangan , dan keterampilan , untuk

merancang, membangun dan fasilitas dan layanan transfer untuk memperbaiki

lingkungan : misalnya, perencanaan dan operasionalisasi pengolahan air limbah

fasilitas , melaksanakan pelatihan khusus , dan melakukan sumber daya alam dan

lingkungan survei . Keterlibatan sektor swasta dapat dipercepat melalui penciptaan

kebijakan yang dinamis dan lingkungan investasi yang adil - peran sektor publik dapat

secara efektif memenuhi .

Pada intinya , mengubah masalah pengendapan menjadi peluang investasi

dapat difasilitasi oleh sektor publik melalui reformasi kebijakan yang mendorong

investasi sektor swasta. Kerangka manajemen ICM memungkinkan prioritas perhatian

pengendapan yang memerlukan manajemen/intervensi teknologi untuk diidentifikasi.

25

Page 29: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

26

Proses ICM memungkinkan pembangunan konsensus antara para pemangku

kepentingan dan membangun kebijakan dan lingkungan sosial yang kondusif untuk

investasi sektor swasta . Pendekatan ini , bagaimanapun , hanya berlaku di daerah di

mana kebijakan nasional untuk investasi sektor swasta tersedia .

Di daerah pesisir Bohai , lebih dari Rp 2 miliar dalam investasi lingkungan

akan dibutuhkan untuk fasilitas pengolahan air limbah kota , amd lebih lanjut USD 0,5

miliar untuk solid untuk pengelolaan limbah . Untuk daerah pesisir Manila , investasi

yang dibutuhkan untuk pengumpulan limbah padat dan pembuangan diperkirakan USD

150 juta . Ketika fasilitas dan jasa lingkungan lainnya dianggap , program ICM

membuka peluang investasi yang besar , yang bisa menambah substansial untuk

penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan PDB .

PPP adalah sangat menarik untuk kecil - dan menengah - proyek investasi

ukuran dan khususnya sesuai untuk pemerintah daerah . Kemitraan ini memungkinkan

pengembangan proyek suara , dalam hal pengurangan risiko , berbagi risiko dan

meningkatkan kesempatan /insentif untuk mengamankan pinjaman baik dari lembaga

perbankan nasional dan internasional, yang bisa menarik masyarakat - investasi sektor

swasta .

Mekanisme pendanaan berkelanjutan lainnya . Model pendanaan

berkelanjutan lainnya juga dapat diadopsi , diubah atau disempurnakan untuk

menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk mempertahankan inisiatif

ICM .

Proses Menyeluruh

1. Konsultasi dan Partisipasi Stakeholder

Partisipasi stakeholder adalah kunci pengelolaan pesisir. Stakeholder

menyumbangkan semua sektor masyarakat di tingkat lokal yang secara langsung atau

tidak langsung dipengaruhi oleh eksploitasi dan penggunaan sumber daya pesisir .

Sektor termasuk yang mengeksploitasi dan menggunakan sumber daya alam untuk

keuntungan , masyarakat pesisir yang tradisionalmenggunakan sumber daya alam untuk

mata pencaharian makanan mereka , dan sektor publik ( daerah dan pusat ) yang yang

26

Page 30: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

27

mengatur dan mengelola penggunaan sumber daya tersebut . Sementara sektor swasta

menyebabkan perubahan paling fisik , dan dalam beberapa kasus kerusakan ekologis ,

memberikan kontribusi signifikan terhadap degradasi lingkungan dan menipisnya

sumber daya alam karena kegagalan kebijakan atau manajemen .

Sektor publik adalah pemain utama dalam pemerintahan pesisir . Keefektifan

ICM membutuhkan partisipasi dari semua sektor masyarakat , termasuk masyarakat

lokal , sektor bisnis , akademisi , LSM dan kelompok masyarakat sipil lainnya . Oleh

karena itu penting bahwa pemain utama yang terlibat pada awal dari setiap inisiatif ICM.

Pendekatan terakhir untuk pemangku partisipasi telah memberikan pelajaran

tentang cara efektif melibatkan pemangku kepentingan . Menurut Davis (1997 ) ,

pendekatan ini mencakup berbagai penekanan tergantung pada lembaga tertentu dan

tanggapan dimaksudkan dan hasil .

MEKANISME LAIN DALAM PENDANAAN BERKELANJUTAN UNTUK PENGELOLAAN

LINGKUNGAN PESISIR

Donasi untuk lingkungan. Donasi untuk lingkungan sering menggunakan

mekanisme yang membutuhkan donasi dari beberapa donor. Sejumlah modal biasanya

cukup banyak untuk didepositkan di bank atau diinvestasikan melalui lembaga keuangan

dan menghasilkan bunga untuk mendukung proyek-proyek lingkungan. Donasi

umumnya dibuat melalui lembaga yang mengatur keuangan. Salah satu contoh dari

mekanisme tersebut dilakukan di Lembaga Lingkungan Filipina yang menciptakan

mekanisme hutang-untuk pertukaran terhadap alam. Masalah dengan mekanisme

tersebut adalah sulitnya mencari donor yang cukup untuk menyediakan dana yang

memadai.

Perputaran dana. Mekanisme ini memungkinkan agregasi dana yang secara

khusus dibentuk untuk kegiatan tertentu. Salah satu contoh dalam perputaran dana ialah

dalam kasus penanganan tumpahan minyak di Selat Malaka. Jepang menyumbangkan

dana, yang dikelola bersama oleh tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia menambah

Singapura). Dana tersebut dimaksudkan untuk digunakan oleh negara-negara untuk

27

Page 31: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

28

mengelola tumpahan minyak besar. Sejumlah biaya digunakan oleh beberapa negara

yang kemudian diganti. Selama 20 tahun terakhir, perputaran bekerja secara efektif

untuk memenuhi kebutuhan uang tunai yang mendesak selama beberapa kejadian dari

tumpahan minyak besar di Selat Malaka (teh, 1997). Sekali lagi, kesulitan terletak dalam

mencari donor yang bersedia (hamzah 1999).

Produk dan jasa. Produk dan jasa juga dapat menghasilkan sumber daya

keuangan untuk mempertahankan produksi dan meningkatkan kualitas. Misalnya,

pendapatan yang dihasilkan dari penjualan sistem informasi dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas sistem serta untuk menjaga database. Sebagai contoh, Integrated

Information Management System (IIMS) (lihat bab 8) dapat ditingkatkan dan digunakan

secara luas oleh pemerintah daerah. Database berisi informasi yang diperlukan untuk

perencanaan lahan atau penggunaan laut, untuk pengembangan dampak lingkungan

laporan penilaian AMDAL, untuk pemodelan dan peramalan, dan pemantauan

lingkungan hidup dan penggunaan lainnya. Namun, pemeliharaan dan memperbarui

membutuhkan dana. Pemberian biaya bagi pengguna untuk menggunakan database akan

menghasilkan pendapatan yang besar yang akan membantu memelihara perangkat lunak

dan memungkinkan peningkatan database.

Marine Electronic Highway (MEH) adalah proyek yang didanai GEF yang

dilakukan oleh bank dunia dan organisasi maritim internasional untuk Selat Malaka dan

Singapura. Marine Electronic Highway, kadang-kadang disebut sebagai "informasi

superhighway", yang terintegrasi dengan grafik elektronik navigasi (ENCs), grafik

elektronik ditampilkan dan sistem informasi (ECDIS), Geographic Information System

(GIS) dan telekomunikasi dengan informasi lingkungan real time, seperti data pada

angin, suhu , tingkat air dan arus. Proyek ini akan menghasilkan perangkat lunak dan

memberikan pelatihan dalam penggunaan sistem. Beberapa produk terkait, seperti ENCs

dan ECDIS, saat ini tersedia di pasar (chua dan ross, 1999: MacDonald, 1997)

Penggunaan MEH akan meningkatkan keselamatan navigasi

sehinggamengurangi kecelakaan tumpahan minyak. Akan ada biaya simpanan untuk

28

Page 32: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

29

asuransi. informasi lingkungan real time, terutama Diferential Global Positioning

System (DGPS), memungkinkan kapal untuk memiliki kontrol yang lebih baik dari

lokasi situasi aktual dari kapal, kedalaman air, arus, dan kekuatan angin sehingga efisien

memungkinkan bagian dalam saluran sempit ke dan dari pelabuhan. Ini memungkinkan

untuk mempersingkat waktu berlayar, yang akan menghasilkan penghematan berbagai

biaya pelayanan di pelabuhan dan pantai lainnya. Singkatnya, ada manfaat ekonomi

yang cukup besar terkait dengan suatu sistem Marine Electronic Highway.

Bagaimana kemudian dapat sebagian dari manfaat ekonomi seperti digunakan

untuk pengelolaan selat? Jika MEH dalam operasi penuh dan terbukti sukses, ada

kemungkinan pengadaan biaya layanan untuk penggunaan sistem informasi. Sebagian

dari biaya tersebut dapat digunakan untuk menjaga fasilitas keselamatan navigasi serta

untuk pemeliharaan sistem informasi. Dengan demikian mekanisme pendanaan

berkelanjutan dapat dibentuk.

29

Page 33: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

30

a) Partisipasi pengembangan program- dalam menentukan peran partisipasi dari

stake holder (termasuk sektor publik dan private) yaitu dengan meningkatkan ke

efektifan,kepemilikan dan pengembangan yang berkelanjutan melalui kontrol

atau pengaruh terhadap pengembangan inisiatif dan keputusan.

b) Pengelolaan demokratis didukung oleh bantuan bilateral yang mempromosikan

pengelolaan demokratis,kesetaraan,masyarakat sipil yang menguatkan dan

menghormati hak-hak manusia.

30

PROSES PARTISIPASIsiklus program pengembanganPengelolaan demokratisPartisipasi ternamaproses komunikasi sosial

RESPONmechanisms to :

meningkatkan kesadaranmengidentifikasi permasalahanmenyediakan konsultasi menyediakan koordinasi dan usaha terintegrasi

HASILkomitmen untuk pengembangan yang berkelanjutankoordinasi dan kerjasama yang baikkerjasama multisektormeningkatkan sosial kohesikesepakatan dalam perkembangan kualitaskepemilikan kebijakan oleh stakeholder dan proyek yang ditetapkanmengumpulkan sumber daya dan biaya yang lebih

Page 34: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

31

c) Partisipasi ternama didukung oleh LSM yang memberdayakan orang orang dan

komunitas untuk orang orang “terbawah” .

d) Proses komunikasi sosial – berbagai stake holder ( masyarakat individu,

kelompok yang berpengaruh, LSM, sektor private dan bagian lain yang memiliki

kepentingan) berpartisipasi dengan pemegang kekuasaan dalam mengembangkan

penetapan keputusan. Proses komunikasi dibentuk dalam konteks dimana

transparansi dan keterbukaan diantara pemerintah dan masyarakat sangat

diperlukan.

2. Dukungan Ilmiah

Dukungan ilmiah dalam penerapan ICM dengan menyediakan informasi dan

interpretasi ilmiah pada setiap tahapan untuk mengembangkan dan menerapkan siklus.

ICM menggerakan kombinasi dari alam, sosial,politik dan managemen ilmu

pengetahuan untuk membangkitkan dan menghubungkan informasi yang dapat

digunakan untuk kebijakan dan managemen keputusan yang berhubungan dengan

penggunaan keberlanjutan dari hasil dan layanan area pesisir.tipe dan level dari

dukungan ilmiah tergantung pada cakupan,level,dan aktifitas dari penerapan ICM .

Berikut adalah daftar dari beberapa strategi yang membutuhkan dukungan ilmiah .

a) Analisis pengelolaan memerlukan ahli hukum dalam menganalisis bentuk, tingkatan

dan cakupan dalam mengelola pesisir, termasuk dalam menerapkan dan

menyelenggarakan legislasi lokal dan nasional dan lingkungan internasional. Tugas

dari analisis ini termasuk untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

institusi,kesenjangan, pembatas.

b) Analisis stake holder membutuhkan ahli sosial dan institusi untuk mengidentifikasi

kunci stake holder (individu,kelompok dan institusi) untuk mendesak kepentingan

mereka yang berhubungan dengan program ICM . Untuk mengidentifikasi konflik

dalam kepentingan dan hubungan antara stake holder dan untuk menilai pengaruh

dan partisipasi mereka. Hasil dari analisis sangatlah penting dalam tahapan awal.Dari

perencanaan program ICM dan dalam pengembangan strategi untuk memperoleh

dukungan yang efektif dan mengurangi hambatan untuk pelaksanaan program.

31

Page 35: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

32

c) Profil Lingkungan dan Strategi Pesisir memerlukan penyebaran tim multidisiplin

dengan lingkungan / ekologi, polusi terkait, sosial ekonomi, perencanaan dan

keahlian manajemen untuk menyediakan profil umum tim area. pesisir ditargetkan

juga melakukan penilaian risiko initiak untuk mengidentifikasi potensi risiko untuk

umum dan kesehatan ekosistem . Penilaian risiko awal selanjutnya diverifikasi

melalui penilaian risiko retrospektif untuk dijabarkan risiko spesifik yang

mempengaruhi pasokan yang berkelanjutan barang dan jasa, serta orang-orang yang

terkait dengan penggunaan mereka.

d) Perlindungan dan Pemulihan Lingkungan Alam tergantung pada ahli dengan

pengetahuan tentang dinamika ekologi dan keterampilan teknis dalam survei habitat,

manajemen dan pemulihan, serta keterampilan dalam menerapkan sesuai pencegahan

dan mitigasi langkah-langkah dan pendekatan inovatif dalam restorasi lingkungan.

e) Analisis Pembiayaan Membutuhkan keahlian analis keuangan dan ekonom sumber

daya untuk mengidentifikasi nilai-nilai yang terukur dan non-terukur ekonomi

sumber daya alam dan biaya dan manfaat dari tugas management. mereka juga

memberikan pembenaran untuk berinvestasi dalam iklan infrastruktur lingkungan

lainnya komitmen -terkait.

f) Analisis kapasitas kebutuhan dan pelatihan keterampilan memerlukan keahlian

pengembangan sumber daya manusia untuk melakukan kapasitas perlu analisis dan

kegiatan pelatihan keterampilan desain khusus untuk pelaksanaan program ICM.

g) Perpaduan Perencanaan Desain, Strategi Implementasi dan Pemilihan

Pengelolaan membutuhkan keterampilan berencana untuk mengidentifikasi dan

menyusun strategi rencana aksi dan membuat pilihan yang bijaksana dari manajemen

options.Perkembangan teknologi penginderaan jauh dan aplikasi GIS juga akan

dibutuhkan dalam desain manajemen sebuah interventations.

h) Analisis Komunikasi membutuhkan keterampilan komunikasi massa untuk

terhubung dengan berbagai sektor masyarakat sipil, menciptakan kesadaran publik,

memobilisasi dukungan publik, dan melibatkan mereka dalam pengelolaan daerah

target yang bersangkutan dengan teknologi. Praktek terbaik memerlukan berbagai

keterampilan teknologi foron, seperti desain, konstruksi dan fasilitas pengolahan

32

Page 36: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

33

limbah padat, serta respon terhadap tumpahan minyak dan kimia. Intervensi

manajemen praktek dapat diimpor untuk memberikan alat dan pendekatan yang

diperlukan.

i) Pengelolaan Data dan informasi membutuhkan suatu kombinasi dari keterampilan

untuk mengumpulkan dan mengelola data dan informasi dan menyediakan proses

dukungan teknis yang diperlukan untuk making.Kemampuan dibidang hardware dan

perangkat lunak, pengumpulan data , pemrograman, teknologi informasi, GIS dan

sistem database maintance adalah data yang baik . sistem manajemen informasi

memfasilitasi pengumpulan, penyimpanan dan pengambilan data dan informasi, dan

diseminasi untuk berbagai penggunaan.

Kotak 7.9Peran penting dari ilmu pengetahuan di ICMIlmu pengetahuan Alam

- Memahami Fungsi ekosistem alam dan proses- Monitoring Dan mengevaluasi respon alami untuk intervensi manusia

Ilmu sosial dan politik- Memahami Perubahan manusia behabioral, tindakan, respon dan interrealtionships

mereka di dalam dan antar sektor, dalam hal penggunaan dan konsumsi barang dan jasa.

Ilmu manajemen- Memahami Penerapan ilmu multi disiplin dan praktik terbaik untuk mengatur

perilaku manusia dan tanggapan.

Pengarusutamaan ilmu ke dalam proses ICM karena itu adalah cara paling pasti

untuk memastikan ketersediaan saran ilmiah. Di Xiamen, sebuah kelompok ahli

permanen dimasukkan sebagai bagian dari struktur manajemen ICM, sehingga

memastikan bahwa keahlian multi-disiplin tersedia untuk dan dapat diakses oleh

pemerintah daerah.

3. Komunikasi

Upaya lain utama dari program ICM adalah untuk mendobrak hambatan

komunikasi antara pembuat kebijakan, penegak hukum, ilmuwan, dan pemangku

kepentingan terkait yang terkena dampak kebijakan dan manajemen .Contohnya,

berkomunikasi dengan pembuat kebijakan tentang penggunaan hasil ilmiah untuk

perencanaan, kebijakan dan intervensi manajemen output imperatif.Penelitian dalam

33

Page 37: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

34

bentuk dukungan kebijakan harus Berkembang. Hal ini akan meningkatkan integrasi

intervensi kebijakan dan manajemen berbasis ilmu pengetahuan.

Pengambil keputusan memerlukan berbagai nasihat ilmiah dan informasi untuk

memungkinkan mereka untuk lebih memahami saran interpretasi.Seperti, sains dan

informasi, misalnya, dapat mencakup penjelasan tentang daya dukung

lingkungan.Memahami pesisir diberikan ini akan memungkinkan pengambil keputusan

untuk menentukan ruang lingkup dan tingkat pembangunan untuk sebuah kegiatan. Ahli

ekonomi tertentu juga dapat membantu mengambil keputusan untuk memahami dampak

dari perdagangan maritim pada spesies yang terancam punah, yang akan membantu

mereka untuk mengembangkan langkah-langkah kebijakan dan kontrol yang dirancang

untuk melindungi spesies langka. tersebut mungkin akan saran yang diberikan untuk

pengambil keputusan akan menghargai manfaat sosial ekonomi pengelolaan pesisir

terpadu, yang akan membantu untuk memberikan basis kelembagaan operasi ICM dan

peningkatannya.Akhirnya, para ilmuwan dapat membantu pembuat keputusan untuk

lebih memahami pertukaran antara pembangunan ekonomi dan manfaat ekologi, dan

dampak lintas batas kegiatan. Ekonomi nasional akan memungkinkan mereka untuk

membuat keputusan kebijakan yang tepat dan akan membahas isu-isu yang berkaitan

dengan sumber daya dan isu-isu lingkungan.

Perencanaan Komunikasi. Komunikasi merupakan alat ICM penting untuk

berinteraksi dengan para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya,

terutama masyarakat umum, konsep lingkungan manajemen, prinsip-prinsip kehati-

hatian, temuan-temuan ilmiah, peraturan dan regulasi serta pengatur pengambilan

keputusan.ICM menggunakan rencana komunikasi untuk meningkatkan publik percaya

dan kemauan politik, dan membuka jalan bagi pelaksanaan keputusan manajemen.

Rencana Komunikasi (lihat bab 8) dikembangkan dan diimplementasikan selama

desain, pengembangan dan implementasi rencana program. ICM mengadopsi

pendekatan strategis untuk menjangkau sasaran yang spesifik, sehingga menciptakan

lebih baik-informasi kepemilikan publik dan meningkatkan inisiatif ICM oleh pemangku

kepentingan.

34

Page 38: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

35

4. Monitoring dan evaluasi

Tujuan dari monitoring dan evaluasi adalah untuk menentukan sejauh mana

program ICM adalah mencapai nya tujuan.Meskipun itu merupakan bagian integral dari

proses kebijakan manajemen proses, sering mendapat penolakan.Hal ini dikarenakan

fungsi monitoring dan evaluasi dan mereka dinamika yang baik kurang dipahami atau

jarang digunakan untuk penyempurnaan program.

Pemantauan dan evaluasi harus dilakukan secara periodik selama proses

manajemen, dan selama kedua perencanaan dan implementationstages.Evaluasi dapat

berlangsung selama fase awal (mirip dengan penilaian proyek). Fase serta tahun setelah

menyelesaikan program ini. Pemantauan kemajuan dan evaluasi dampak yang harus

dilakukan setidaknya setiap tahun. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana proyek

dan program yang berkembang, memastikan apa yang dapat dilakukan untuk performa

yang lebih baik.mengidentifikasi dikembangkan dan mengevaluasi dampak dan

pelajaran yang diambil.

Tujuan utama dari memonitor dan evaluasi adalah memastikan intervensi tepat

waktu, agar dapat membantu proyek dan program untuk memenuhi menetapkan tujuan,

memberikan peluang untuk perbaikan atau penyesuaian terhadap dukungan keuangan

dan logistik. Mengukur perubahan yang terjadi dalam kaitannya dengan ditetapkan

tujuan dalam jangka waktu yang diberikan, dan juga menilai dampak dari output

terhadap nilai-nilai input. Pemantauan dan evaluasi juga mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan pelaksanaan program terhadap efisiensi dan efektivitas.

Indikator kinerja. Pengembangan indikator kinerja (dibahas dalam bab 14)

didasarkan pada pemahaman bahwa ICM adalah kerangka kerja manajemen koordinasi

melalui berbagai instansi mengelola intervensi manajemen karena ICM adalah sistem

manajemen yang kompleks,efektivitasnya tergantung pada kemampuan manajer pesisir

untuk mengembangkan dan menerapkan perlindungan lingkungan dari tindakan

manajemen yang memadai mempertimbangkan perdagangan politik, ekonomi dan

social. ICM membutuhkan jangka waktu yang lama untuk mengoptimalkan manfaat

lingkungan dari setiap tingkat intervensi.Oleh karena itu indikator kinerja mengukur

prestasi dalam prosesdalam mengurangi tekanan lingkungan dan dalam memastikan

35

Page 39: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

36

kelanjutan dari upaya pengelolaan lingkungan (indikator keberlanjutan); mereka juga

sebelum dan sesudah intervensi manajemen (indikator status lingkungan).

Kotak 7.10Praktek terbaik dalam monitoring dan evaluasi

- Pemantauan dan penilaian kinerja program yang diperlukan untuk

memodifikasi dan mengoptimalkan operasi. Hasil Program yang terus-

menerus dengan tujuan yang telah ditetapkan sehingga koreksi dan

penyesuaian dapat dilakukan secara teratur untuk meningkatkan dan

memperkuat menjalankan merupakan bagian integral program ICM dan

dilakukan oleh staf program.

- Monitoring dan evaluasi juga bisa dilakukan secara berkala (tahunan atau

lebih jarang), untuk memberikan kepentingan luar dengan penilaian

kinerja program (yaitu seberapa baik itu mencapai tujuannya). Hal ini

umumnya dilakukan oleh pihak ketiga yang independen, seperti lembaga

ilmiah, atau kantor perencanaan dan evaluasi dari pemerintah atau LSM

yang dapat dipercaya.

- Upaya pemantauan harus cukup komprehensif untuk menentukan apakah

tujuan terpenuhi dan, jika tidak, apa yang salah dengan asumsi atau

metodologi dan apa koreksi yang tepat dapat dibuat, Bagian penting dari

proses ICM adalah akuntabilitas. Jika program ICM mengusulkan untuk

meningkatkan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut untuk

pembangunan berkelanjutan, atau untuk menguntungkan masyarakat

lokal, masyarakat harus memegang program bertanggung jawab untuk

hasil yang konsisten dengan tujuan-tujuan tersebut. Dalam hal ini,

informasi yang akan memungkinkan pengadilan berkaitan dengan

akuntabilitas dan kinerja keseluruhan program ICM harus dibuat tersedia

untuk umum tertarik.

36

Page 40: Kelompok 3 Psdpl Makalah Pengintegrasian Pembuatan Kebijakan Dan Pengelolaan Struktur Dan Proses Icm

37

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULAN

ICM merupakan pengelolaan pesisir mengacu pada proses yang melingkupi hukum,

kebijakan, rencana, institusi dan legal (peraturan hukum) yang berhubungan dengan

masalah-masalah di daerah pesisir.

Penyatuan kebijakan dan pengelolaan mendukung kebutuhan untuk

menyempurnakan kebijakan menyeluruh dari pengelolaan untuk mencapai

perkembangan berkelanjutan dalam lingkungan khusunya penerapan yang efektif yang

diharapkan untuk:

Menguatkan pembuatan keputusan dalam alokasi sumber daya pesisir

Keseimbangan konservasi dan perlindungan sumber daya pesisir

Membuat sistem untuk pemantauan berkala

Persiapan untuk keadaan darurat (tsunami, banjir, taifun)

Menyebarkan informasi dan kesadaran pada masyarakat

Mengenalkan partisipasi terhadap stakeholder.

37