Kelompok 2 pagi

17

Transcript of Kelompok 2 pagi

kelompok 2 PAGI

TRICOPHYTON MENTAGROPHYTES

RESTI REGIA B04110029

PURNAMA SINTA B04110030

SELMA ANGGITA B04110031

DERMATOFITOSIS??Penyakit yang

disebabkan oleh kolonisasi

jamur dermatofit

jaringan yang mengandung

keratin (rambut, kulit,

kuku)Tiga cara

penularannya:1.Antropofilik

2.Zoofilik3.Geofilik

Antropofilik Transmisi manusia ke manusia, langsung maupun

tak langsung melalui lantai kolam renang

Zoofilik Transmisi hewan ke manusia, langsung maupun

tak langsung melalui rambut/bulu hewan terinfeksi dan melekat dipakaian atau kontaminan tempat tidur, makanan, dan minuman

hewan.Geofilik Transmisi tanah ke

manusia, secara sporadis

menginfeksi manusia dan

menimbulkan peradangan.

Tricophyton mentagrophytes??

Klassifikasi: (Ananthanarayan dan Paniker 2000)

Kingdom : Fungi Divisi : Eumycophyta Kelas : Deuteromycetes Bangsa : Melanconiales Suku : Moniliaceae Genus : Trichophyton Spesies : Trichophyton mentagrophytes

T. Mentagrophytes adalah jamur

dermatofita yang ditemukan didaerah

tropis yang memilikki transmisi

Antropofilik dan Zoofilik, bersifat Kosmopolitan/

banyak di alam.

MORFOLOGI Bentuk Hifa- Bersekat

- Spiral

Bentuk Mikrokonidia- “Sferis” seperti buah

anggur - Seperti kapas jarang

ditemukan

Bentuk Makrokonidia- Panjang, seperti

pensil- Halus

Bentuk Makroskopis dengan

SDA- Berbulu halus

- Warna putih-kuning pucat- Tekstur Cottony

- Laju pertumbuhan moderat

T. Mentagrophytes Reproduksi seksual: Belum diketahui (Jamur

Imferfekti) dan Reproduksi Aseksual: Konidiospora.

Tumbuh baik pada media Sabouraud Dextrose Agar.

Habitat: tanah, manusia, hewan.

HEWAN PEKA: Anjing, Kucing, Guinea Pig, Hamster, Kambing,

dan Manusia

• Kontak dengan artrospora konidia T. mentagrphytes yang

bersumber dari rodensia• Kontak dengan spora atau

konidia T. mentagrophytes yang terdapat ditanah

• Infeksi biasanya dimulai pada rambut yang sedang tumbuh atau kulit (stratum korneum yang banyak mengandung

keratin)• Penularan antar inang terjadi akibat kontak langsung maupun

tidak langsung yang menunjukkan gejala maupun tidak menunjukkan gejala

PENULARANNYA?????

Penyakit yang ditimbulkan

Gejala Klinis

◦ Inflamasi pada kulit, terbentuk vesikula-vesikula yang berisi cairan.◦ Menimbulkan gatal-gatal◦ Menimbulkan kebotakan, berbentuk lingkaran.

TEKNIK IDENTIFIKASI T. Mentagrophytes secara

Laboratorium:Littman oxgall agar

Lactritmel agar Sabouraud’s dextrose agar with

5% NaCl1% peptone agarHidrolisis urea

Hair perforation test

IDENTIFIKASI SECARA

LABORATORIUM

Hair perforation testUntuk membedakan antara isolat dermatofita, khususnya T. Mentagrophytes. Positif dalam waktu 14 hari.

Vitamin free agarTopografi: flatWarna: krem, dibalik coklat kemerahan

Hidrolisis ureaPositif dalam waktu 7 hari (biasanya 3 sampai 5 hari).

1% peptone agarDigunakan untuk budidaya dan diferensiasi cendawan.Bahan: bacto peptone, bacto agar, distilled water.Topografi: FlatTekstur: granularWarna: krem, dibalik tidak berpigmen

Lactritmel agar Topografi: DatarTekstur: granular Warna: Putih, krem

Littman oxgall agarDigunakan untuk isolasi cendawan pathogen. Bahan: dextrose, oxgall, crystal violet, agar, peptic digest of animal tissue.Warna: keabu-putih. Beberapa menunjukkan kuning, coklat.Tekstur: Velvety

Sabouraud’s dextrose agar with 5% NaClDigunakan untuk budidaya dan diferensiasi dermatophyta terutama T. rubrum dari T. mentagrophytes. Bahan: sabouraud dextrose agar, sodium chloride NaCl, distilled water.Topografi: Folded Warna: coklat kemerahan, tepi gelap.

Pencegahan dan Pengendalian

Pencegahan: Menggunakan Ppe barier atau

sarung tangan ketika kontak dengan kulit penderita

Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan kulit penderita

Sarung tangan harusnya digunakan ketika kontak dengan infeksius spesimen yang potensial, kultur jaringan dan jas lab harus bisa melindungi.

Pengendalian:Bersihkan

lingkungan dengan desinfektan yang dapat menghilangkan fungi.

Lakukan proses dipping terhadap hewan ternak yang terkena fungi.

Pada hewan peliharaan berikan obat-obatan mikal.

DAFRTAR PUSTAKA

Kurniati, Cita Rosita SP. 2008. Etiopatogenesis Dermatofitosis. Journal UNAIR [Internet]. 2(20). Fakultas Kedokteran. UNAIR:

Surabaya.

Anantharayan, Paniker. 2000. Text Book Microbiology. 8th edition. Educational Institutional of India: Mumbai.

Jawetz, Melnick, Adelberg. 2004. Medical Microbilogy 4th edition. [Internet]. University of

California : Calofornia.