KELELAHAN referensi

6
KELELAHAN oleh: noor fitrihana Definisi kelelahan : Levy (1990) mengutarakan bahwa kelelahan kerja masih merupakan misteri dunia kedokteran modern, penuh kekaburan dalam sebab musababnya serta pencegahannyapun belum terungkap secara jelas. Rizeddin (2000): kelelahan menurunkan kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang ditandai oleh sensasi lelah, motivasi menurun, aktivitas menurun. Keadaan yang ditandai oleh adanya perasaan kelelahan kerja dan penurunan kesiagaan. Keadaan pada saraf sentral sistimik akibat aktivitas yang berkepanjangan dan secara fundamental dikontrol oleh sistim aktivasi dan sistim ihibisi batang otak. Merupakan fanomena komples yang disebabkan oleh faktor biologi pada proses kerja dan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Merupakan kriteria lengkap tidak hanya menyangkut kelelahan fisik dan psikis tetapi lebih banyak kaitannya dengan adanya penurunan kinerja fisik, adanya perasaan lelah, penurunan motivasi, dan penurunan produktivitas kerja. Adalah respon total terhadap stres psikososial yang dialami dalam satu periode waktu tertentu dan cenderung menurunkan motivasi dan prestasi kerja.

description

referensi tentang kelelahan kerja boleh dapet di website juga

Transcript of KELELAHAN referensi

Page 1: KELELAHAN referensi

KELELAHAN

oleh: noor fitrihana

Definisi kelelahan :

 Levy (1990) mengutarakan bahwa kelelahan kerja masih

merupakan misteri dunia kedokteran modern, penuh kekaburan

dalam sebab musababnya serta pencegahannyapun belum

terungkap secara jelas.

 Rizeddin (2000): kelelahan menurunkan kapasitas kerja dan

ketahanan kerja yang ditandai oleh sensasi lelah, motivasi

menurun, aktivitas menurun.

 Keadaan yang ditandai oleh adanya perasaan kelelahan kerja

dan penurunan kesiagaan.

 Keadaan pada saraf sentral sistimik akibat aktivitas yang

berkepanjangan dan secara fundamental dikontrol oleh sistim

aktivasi dan sistim ihibisi batang otak.

 Merupakan fanomena komples yang disebabkan oleh faktor

biologi pada proses kerja dan dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal.

 Merupakan kriteria lengkap tidak hanya menyangkut kelelahan

fisik dan psikis tetapi lebih banyak kaitannya dengan adanya

penurunan kinerja fisik, adanya perasaan lelah, penurunan

motivasi, dan penurunan produktivitas kerja.

 Adalah respon total terhadap stres psikososial yang dialami

dalam satu periode waktu tertentu dan cenderung menurunkan

motivasi dan prestasi kerja.

Fakta-fakta tentang kelelahan kerja :

Page 2: KELELAHAN referensi

Setiap hari dijumpai dalam kehidupan kerja lebih dari 65% pasien

yang datang ke Poliklinik Perusahaan menderita fatigue

Kennedy (1987) : 24% orang dewasa yang datang ke poliklinik

menderita kelelahan (USA)

Kelelahan kerja diderita oleh :25% tenaga kerja wanita, 20%

tenaga kerja laki-laki. (England)

Kelelahan kerja memperlambat waktu reaksi, merasa lelah ada

penurunan aktivitas dan kesulitan mengambil keputusan

disamping gejala lain

Kelelahan dapat meningkatkan error operator atau pelanggaran

saat kerja. Hal ini merupakan penyebab utama terjadinya

kecelakaan.

Fokus terhadap sistem kontrol jam kerja yang berlebihan,

terutama untuk staf yang berada dalam kerja yang berbahaya

harus ditingkatkan. Kelelahan harus diatur seperti halnya bahaya

lainnya.

Tugas legal atasan untuk mengatur resiko kelelahan, terlepas

dari keinginan individual pekerja untuk bekerja lembur.

Pihak manajemen dapat mengubah jam kerja yang

membutuhkan pengawasan dan beresiko tinggi.

Faktor penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan banyak hal

yaitu :

Penyebab medis : flu, anemia, gangguan tidur, hypothyroidism,

hepatitis, TBC, dan penyakit kronis lainnya.

Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup : kurang tidur,

terlalu banyak tidur, alkohol dan miras, diet yang buruk,

kurangnya olahraga, gizi, daya tahan tubuh, circadian rhythm.

Page 3: KELELAHAN referensi

Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja : kerja shift,

pelatihan tempat kerja yang buruk, stress di tempat kerja,

pengangguran, workaholics, suhu ruang kerja, penyinaran,

kebisingan, monotoni pekerjaan dan kebosanan, beban kerja.

Faktor psikologis : depresi, kecemasan dan stress, kesedihan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi : intensitas dan durasi kerja fisik

dan mental, monotoni, iklim kerja, penerangan, kebisingan, tanggung

jawab, kecemasan, konflik-konflik, penyakit keluhan sakit dan nutrisi

(ILO, 1983 dan Grandjean, 1985)

Jenis Kelelahan :

Proses terjadinya pada otot : kelelahan umum dan otot

Waktu terjadinya: akut dan kronis

Penyebabnya : factor-faktor nonfisik (psikososial) dan lingkungan

fisik

Perubahan Fisiologis Akibat Kelelahan kerja

Mekanisme prinsip tubuh mencakup sistem sirkulasi, sistem

pencemaan, sistem otot, sistem saraf dan sistem pemafasan. Kerja

fisik yang terus menerus mempengaruhi mekanisme tersebut baik

sebagian maupun secara keseluruhan (Setyawati, 1994)

Gejala Kelelahan Kerja

Gilmer(1966) dan Cameron (1973) :

1. Menurun kesiagaan dan perhatian,

2. Penurunan dan hambatan persepsi,

3. Cara berpikir atau perbuatan anti sosial,

4. Tidak cocok dengan lingkungan.

5. Depresi, kurang tenaga, dan kehilangan inisiatif,

Page 4: KELELAHAN referensi

6. Gejala umum (sakit kepala, vertigo, gangguan fungsi paru dan

jantung, kehilangan nafsu makan, gangguan pencemaan,

kecemasan, pembahan tingkah laku, kegelisahan, dan kesukaran

tidur

Akibat Kelelahan Kerja

 Prestasi kerja yang menurun,

 Fungsi fisiologis motorik dan neural yang menurun,

 Badan terasa tidak enak,

 Semangat kerja yang menurun (Bartley dan Chute, 1982)

Pengukuran Kelelahan Kerja :

Waktu reaksi,

 Uji ketukjari (fingger-tapping test),

 Uji flicker fusion.

 Critical flicker fusion,

 Uji Bourdon Wiersma,

 Skala kelelahan IFRC (Industrial Fatique Rating Committe),

 Skala fatique rating (FR Scale),

 Ekskresi katekolamin,

 Stroop test,

 Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2)

Indikator pengukuran kelelahan kerja : waktu reaksi dan rasa lelah

PENANGGULANGAN KELELAHAN KERJA

1. Lingkungan kerja bebas dari zat berbahaya, penerangan

memadai, sesuai dengan jenis pekerjaan yang dihadapi, maupun

pengaturan udara yang adekuat, bebas dari kebisingan, getaran,

serta ketidaknyamanan.

2. Waktu kerja diselingi istirahat pendek dan istirahat untuk makan.

Page 5: KELELAHAN referensi

3. Kesehatan umum dijaga dan dimonitor.

4. Pemberian gizi kerja yang memadai sesuai dengan jenis

pekerjaan dan beban kerja.

5. Beban kerja berat tidak berlangsung terlalu lama.

6. Tempat tinggal diusahakan sedekat mungkin dengan tempat

kerja, kalau perlu bagi tenaga kerja dengan tempat tinggal jauh

diusahakan transportasi dari perusahaan.

7. Pembinaan mental secara teratur dan berkala dalam rangka

stabilitas kerja dan kehidupannya.

8. Disediakaan fasilitas rekreasi, waktu rekreasi dan istirahat

diolaksankan secara baik.

9. Cuti dan liburan diselenggarakan sebaik-baiknya.

10. Diberikan perhatian khusus pada kelompok tertentu seperti

tenaga kerja beda usia, wanita hamil dan menyusui, tenaga kerja

dengan kerja gilir di malam hari, tenaga baru pindahan .

11. Mengusahakan tenaga kerja bebas alkohol dan obat

berbahaya.

sumber: dr. Lintje S