Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

download Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

of 15

Transcript of Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    1/15

    KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

    KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT

    A. TUJUAN

    1. Mengukur kelarutan barium iodat dalam larutan KCl dengan berbagai kekuatan ion.

    2. Menghitung kelarutan barium iodat ada I = 0 dengan jalan ekstrapolasi.

    3. Menghitung koefisien aktivitas rata-rata barium iodat pada berbagai nilai I dan menguji

    penggunaan hukum Debye-Huckle.

    B. DASAR TEORI

    Bronsted, Bjerrum dan other memperlihatkan bahwa laju reaksi ionik bergantung pada

    kekuatan ionik dari larutan, karena kekuatan ionik dari larutan dapat

    dirubah dengan penambahan garam ionic, ini dikenal sebagai efek garam primer.

    Jika ion bermuatan sama (bermuatan positif), dan komplek teraktivasi membentuk muatan

    rangkap positif. Molekul-molekul pelarut didekat ion disebabkan oleh gaya elektrotatik kuat,

    yang membatasi kebebasan gerak mereka. Efek ini disebut solver binding atau

    electrostriction, akibatnya pengurangan dalam entropi. Jika ion muatan sama faktor

    frekwensi lebih kecil dari pada normal.

    Dalam suatu reaksi antara ion-ion berlawanan muatan, muatan terasosia dengan

    komplek aktifasi menurun, akibatnya menurunkan elektrichor dan entropy aktivasi positif

    (Budi Santosa, 2006).

    Salah satu cara untuk menunjukkan hubungan antara kekuatan ion dan aktvitas ion

    adalah mempelajari perubahan kelarutan elektrolit yang sedikit larut (misalnya Ba (IO3)2)

    sebagai aikbat adanya penambahan elektrolit lain (bukan ion senama, misalnya KCl). Agar

    hukum Debye-Huckel dapat diterapkan, konsentrasi larutan elektrolit sedikit larut tersebut

    harus diukur dengan tepat walaupun konsentrasinya rendah. Selain itu kelarutannya dalam

    air harus berada dalam batas kisaran hukum Debye-Huckel, yaitu kelarutan ion

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    2/15

    a = .c = Ka1/3= konstan.(4)

    Dalam hal ini, a adalah hasil kali aktivitas kelarutan yang dapat di turunkan sebagai berikut:

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2IO3

    -

    ..(5)Misalnya dalam larutan terdapat elektrolit lain yang tidak mengandung ion senama dengan

    Ba(IO3)2(misal KCl) dan anggap kelarutan Ba(IO3)2dalam air adalah s mol/liter, maka c+

    (konsentrasi ion Ba2+dalam larutan) = s mol/liter dan c- (konsentrasi ion IO3-dalam larutan)=

    2s mol/liter.

    Dari persamaan (3) akan diperoleh:

    c = 1,59 s..(6)

    Dengan menggabungkan persamaan (6) dengan persamaan (4) diperoleh

    s = (Ka1/3/1,5) = konstanta = so(7)

    Dalam hal ini so adalah kelarutan teoritis bila y mendekati 1 satu (=1) yaitu pada

    keadaan dimana kekuatan ion sama dengan nol (I=0). Karena y selalu menurun dengan

    meningkatnya kekuatan ion, maka baik kelarutan dan hasil kali kelarutan, Ksp (dinyatakan

    dalam konsentrasi, bukan dalam aktivitas) dari elektrolit yang sedikit larut akan meningkat

    dengan adanya penambahan elektrolit lain yang tidak mengandung ion senama. Jika nilai so

    dapat ditentukan dengan jalan ekstrapolasi ke kekuatan ion sama dengan nol, maka y

    pada berbagai konsentrasi akan dapat dihitung ( = so/s).

    Pada larutan elektrolit, s bergantung pada kekuatan ion yang didefinisikan sebagai:

    . (8)Keterangan:

    ci= konsentrasi ion ke-i dalam mol/liter

    zi= muatan ion ke-i

    Kekuatan ion (I) harus dihitung berdasarkan semua ion yang berada di dalam larutan.

    Nilai I terendah yang dapat digunakan untuk mengukur kelarutan dibatasi oleh kelarutan

    elektrolit dalam air. Ekstrapolasi ke kekuatan ion sama dengan nol, dilakukan berdasarkan

    teori Debye-Huckle untuk elektrolit kuat.

    Teori Debye-Huckle menyatakan bahwa untuk larutan dengan kekuatan ion yang

    rendah (I

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    3/15

    C. ALAT DAN BAHAN

    ALAT:

    a. Labu Erlenmeyer 250 ml 8 buah

    b. Mikroburet 2 buah

    c. Labu takar 250 ml

    d. Labu takar 100 ml

    e. Pipet 25 ml

    BAHAN:

    a. KCl 0,1 M

    b. Ba(IO3)2, dibuat dengan cara mencampurkan KIO3 dan BaCl2secara stoikhiometris.

    c. Na2S2O30,01 M

    d. HCl 1 M

    e. KI 0,5 gram/liter

    f. Larutan kanji 1%

    g. Selang plastik kecil dan kapas.

    D. CARA KERJA

    Menyiapkan alat dan larutan yang diperlukan

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    4/15

    Panaskan dalam penangas50C selama 1 menit

    Didiamkan dalampenangan air/waterbath

    25C selama 1 jam Pipet 25 ml dari labu,barium iodat yang tak

    larut jangan sampaiterpipet

    Ditambahkan 1 ml KI 0,5gr/liter dan 2 ml HCl 1 M

    Titrasi dengan Na.Tiosulfat(merahKuning)

    Beberapa tetes larutanpati 1 %

    Lakukan untuk Erlenmeyer yanglain

    Titrasi kembali dengan Na.Tiosulfat

    (Biru hitamhilang)

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    5/15

    E. DATA PENGAMATAN

    NomorLabu

    Erlenmeyer

    Konsentrasilarutan KCl

    (M)

    Volumetiosulfatuntuk

    titrasi (mL)

    Konsentrasilarutan

    jenuh IO3-

    (M)

    Kelarutan(s)

    Ba(IO3)2(M)

    Log s

    1 0,1 7.2 0.350 0.175 -0.75

    2 0,05 8.3 0.150 0.075 -1.12

    3 0,02 9.7 0.050 0.025 -1.60

    4 0,01 10.5 0.026 0.013 -1.8

    5 0,005 12.2 0.0099 0.045 -1.346

    6 0,002 13.5 0.003 0.001 -3

    7 0.001 8 - - -

    Nomor LabuErlenmeyer

    Kekuatan Ion(I) so/s =

    Log

    1 0.362 0.601 0.242 -0.616

    2 0.160 0.4 0.386 -0.4134

    3 0.057 0.238 0.562 -0.25

    4 0.029 0.170 0.670 -0.17

    5 0.010 0.1 0.764 -0.116

    6 0.004 0.006 0.851 -0.070

    7 - - - -

    Gambar 1. Grafik log so Vs

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    6/15

    Gambar 2. Grafik Log (So/s) Vs I

    F. PEMBAHASAN

    Percobaan ini bertujuan untuk mengukur kelarutan barium iodat dalam larutan KCl

    dengan berbagai kekuatan ion, menghitung kelarutan barium iodat pada I = 0 dan

    menghitung koefisien aktivitas rata-rata barium iodat pada berbagai I serta menguji

    penggunakan hukum Debye-Huckle. Untuk menunjukkan antara kekuatan ion dan aktivitas

    ion dapat dilihat dari perubahan kelarutan elekttrolit yang sedikit larut dalam air, dalam hal ini

    Ba(IO3)2.

    Berdasarkan dari teori Debye-Huckle dimana suatu diasumsikan bahwa suatuelectrolit kuat akan berdisosiasi secara sempurna mejadi ion-ionnya. Selain itu juga

    diasumsikan bahwa pada konsenntrasi yang sangat encer interaksi yang terjadi antara ion-

    ion yang terdapat dalam larutan hanya gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak.

    Salah satu cara untuk melihat bagaimana ketergantungan aktivitas ion pada kekuatan

    ion adalah dengan jalan mempelajari perubahan kelarutan elektrolit yang sedikit

    larut,dimana pada percobaan ini digunakan larutan barium iodat,sebagai akibat adanya

    penamabahn elektrolit lain. Elektrolit yang ditambahkan disini bukanlah suatu elektrolit

    dengan ion senama dengan baiun iodat, tapi pada percobaan ini digunakan larutan KCl.

    Agar hukum Debye-Huckle konsentrasi barium iodat yang digunakan harus berada dalam

    konsentrasi yang rendah,yaitu kelarutan ion < 0,01.

    Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil volume tiosulfat yang digunakan

    untuk titrasi sebanyak 7,1; 8,3; 9,5; 10,0; 12,0; 13,8 dan 21 ml untuk konsentrasi KCl yang

    semakin kecil. Dari data yang diperoleh ini dapat ditentukan konsentrasi dari ion IO3- ,

    kelarutan dari barium iodat(sebagaimana yang telah disebutkan), logaritma dari kelarutan

    (log S),kurva log S, intensitas rata-rata,koefisien aktivitas rata-rata dan log dari koefisien

    aktivitas rata-rata yang kemudian dapat dibuat kurva log +- sebagai fungsi dari I .

    Setelah dilakkan analisis dan perhitungan pada tersebut diperoleh hail seperti dalam

    table data pengamatan. Dari hasil tersebut dapat diperoleh Kekuatan Ion dan Aktivitas Ion

    serta kelarutannya. Reaksi yang terjadi pada saat titrasi adalah sebagai berikut.

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    7/15

    IO3-+ 8H++ 6 H+ 3 I3

    - + 3H2O

    I3- + 2 S2O3- S4O6

    - + 3 I-

    Sebagai akibat penambahan elektrolit lain bukan senama KCl, dari hasil perhitungan

    diperoleh grafik hubungan terhadap kelarutan. Dapat dilihat bahwa kelarutan akan naik

    dengan naiknya konsentrasi. Demikian juga sebaliknya, dari grafik plot s terhadap diperoleh

    persamaan regresi linear y = = 4.493x - 2.660 yang sebanding dengan persamaan log s =

    2A + log so. Dengan jalan ekstrapolasi (x = 0) diperoleh log s = - 2.660 dan kelarutan (s) =

    2,19 x 10-3.

    Kelarutan pada larutan elektrolit bergantung pada kekuatan ion, dimana kelarutan

    semakin meningkat dengan meningkatnya kekuatan ion. Teori Debye-Huckle memprediksi

    bahwa logaritma koefisien ionik rata-rata adalah fungsi linear dari akar pangkat dua

    kekuatan ionik dan slopenya bernilai negatif.

    Koefisien aktivitas ionik hanya bergantung pada muatan ion dan konsentrasinya.

    Hubungan antara keduanya dapat dilihat dari grafik yang diperoleh dari hasil perhitungan.

    Sesuai grafik dapat dilihat bahwa koefisien aktivitas ionik rata-rata naik dengan turunnya

    konsentrasi.

    Hasil percobaan kurang sempurna, mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

    1. Kekurangtelitian praktikan saat percobaan, misalnya pada saat menimbang bahan.

    2. Validitas alat yang digunakan.

    3. Kekeliruananalisis data.

    I. KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaan kali ini adalah :

    a. Kelarutan barium iodat semakin menurun dalam larutan KCl yang konsentrasinya semakin

    rendah dengan kekuatan ion yang semakin besar.

    b. Kelarutan barium iodat pada I = 0 dengan ekstrapolasi adalah 2,2756 x 10 -3M.

    c. Koefisien aktivitas rata-rata barium iodat ( ) pada berbagai nilai I dapat dilihat pada tabel

    pengamatan.

    d. Koefisien aktivitas ionik rata-rata semakin meningkat dengan turunnya konsentrasi.

    2. Saransaran

    a. Persiapkan alat dan bahan sebelum waktu praktikum dimulai untuk mengefektifkan waktu.

    b. Diperlukan pembagian kerja yang baik antar anggota kelompok untuk menyelesaikan

    praktikum ini.

    c. Diperlukan ketelitian dalam pembuatan Barium Iodat secara stoikhiometris.

    d. Jangan melupakan untuk melakukan standarisasi Natrium Tiosulfat.

    e. Gunakan mikroburet untuk ketelitian yang tinggi pada data yang akan diambil.

    II. DAFTAR PUSTAKA

    Budi Santosa, Nurwachid. 2006. KIMIA FISIKA II. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.

    Tim Dosen Kimia Fisika. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang. Jurusan Kimia FMIPA

    UNNES.

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    8/15

    Wahyuni, Sri. 2003. Buku Ajar KIMIA FISIKA 2. Semarang. Unnes.

    Mengetahui, Semarang, 20 November 2012

    Dosen Pengampu Praktikan,

    Ir. Sri Wahyuni, M.Si Eny Atminiati

    NIP. 1965122819910022001 NIM. 4301410007

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    9/15

    LAMPIRAN

    1. JAWABAN PERTANYAAN

    1. T = 25C

    Konstanta dielektrik = 78,5

    e = 1,6. 10-19

    NA= 6,02.10-23mol

    k = 1,381.10-23J/mol

    A = ......?

    H2O H+ + OH-

    I = (10-7 + 10-7) = 10-7

    ln =

    =

    = 9,5387.10-56.

    2. I= [ c+ ] [ c- ]2

    0.01 = c2

    0.02 = c2

    C = 0.141

    c = ( c+c-2)1/3

    = ( 0.141x0.1412)1/3

    = 0.141

    Log =-A|Z+.Z-| )

    = -0.509| +1.-2|0.011/2)

    = -0.1018

    = 0.791

    a = .c= 0.791x0.141 = 0.11153

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    10/15

    2. ANALISIS DATA

    A. Erlenmeyer 1

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0,1 M

    V tiosulfat = V2 = 7,2 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0.1 M = 7,2 ml x M2

    M2 = 0,347M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,347M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0.347 M = 2s

    s = 0.347 /2 = 0,173 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0.173 M

    3. Log s

    Log s = Log 0.176 = -0,76

    4. Kekuatan ion (I)

    KCl K+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0.1 + 0.1 + 0.347 + 0.176 )

    = 0,36

    5. I1/2= 0.361/2= 0,600

    6. log so = log s - |2A- |

    = - 0,754( 2 x 0.509 x 0.603)

    = - 0.149

    so = antilog -0.149

    = 0,7097. so/s = y = 0,043 /0.176

    = 4.08

    8. log y = log 0,26 = - 0,611

    B. Erlenmeyer 2

    1.Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.05 M

    V tiosulfat = V2 = 8,3 mlV1.M1 = V2.M2

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    11/15

    25 ml x 0.05 M = 8,3 ml x M2

    M2 = 0,151 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,151 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-s s 2s

    [ IO3-] = 0,151 M = 2s

    s = 0,151/2 = 0,075 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,075 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,075 = -1,123

    4. Kekuatan ion (I)

    KCl K+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,05 + 0,05 + 0,151+ 0,075 )

    = 0,163

    5. I1/2= 0,161/2= 0,404

    6. log so = log s - |2A- |

    = - 1,12( 2 x 0,509 x 0,404)

    = -1,534

    so = antilog -1,534

    = 0,029

    7. so/s = y = 0,0292 / 0,075

    = 0,388

    8. log y = log 0,388 = - 0,411

    C. Erlenmeyer 3

    1.Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0,02 M

    V tiosulfat = V2 = 9.7 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0.02 M = 9. 7ml x M2

    M2 = 0,051 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,053 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,053 M = 2s

    s = 0,053/2 = 0,026 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,026 M

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    12/15

    3. Log s

    Log s = Log 0,026 = - 1,580

    4. Kekuatan ion (I)

    KCl K+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-I = {[K+] + [Cl-] + [IO3

    -] +[Ba2+]}

    = ( 0,02 + 0,02 + 0,053 + 0,026 )

    = 0,059

    5. I1/2= 0,051/2= 0,244

    6. log so = log s - |2A- |

    = - 1,580( 2 x 0.509 x 0,244)

    = - 1,828

    so = antilog -1,828

    = 0,015

    7. so/s = y = 0,015/ 0,026

    = 0,565

    8. log y = log 0,565= - 1.835

    D. Erlenmeyer 4

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.01 M

    V tiosulfat = V2 = 10 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0,01 M = 10 ml x M2

    M2 = 0,025 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,025 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,025 M = 2s

    s = 0,025/2 = 0,013 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2 = s = 0,013 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,013 = -1.903

    4. Kekuatan ion (I)

    KCl K+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,01 + 0,01 + 0,025 + 0,013 )

    = 0,029

    5. I1/2= 0,0291/2= 0,170

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    13/15

    6. log so = log s - |2A- |

    = - 2( 2 x 0,509 x 0,170)

    = - 2,076

    so = antilog -2,076

    = 0,008

    7. so/s = y =0,008/ 0,013

    = 0,672

    8. log y = log 0,672= - 0,169

    E. Erlenmeyer 5

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.005 M

    V tiosulfat = V2 = 12 ml

    V1.M1 = V2.M2

    25 ml x 0,005 M = 12 ml x M2

    M2 = 0,010 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,010 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,01 M = 2s

    s = 0,01/2 = 0,005 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,005 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,005 = -2,283

    4. Kekuatan ion (I)

    KCl K+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,005 + 0,005 + 0,01 + 0,005 )

    = 0,013

    5. I1/2= 0,0131/2= 0,113

    6. log so = log s - |2A- |

    = - 2,283( 2 x 0,509 x 0,113)

    = -2,399

    so = antilog -2,399

    = 0,004

    7. so/s = y =0,004 /0,005

    = 0,767

    8. log y = log 0,767= - 0,114F. Erlenmeyer 6

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    14/15

    1. Konsentrasi larutan jenuh IO3-

    V lar dlm Erleneyer = V1 = 25 ml

    [ KCl ] = M1 = 0.002 M

    V tiosulfat = V2 = 13,8ml

    V1.M1 = V2.M225 ml x 0,002 M = 13,8 ml x M2

    M2 = 0,004 M

    Jadi, konsentrasi larutan jenuh IO3-= 0,004 M

    2. Kelarutan Ba(IO3)2

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3

    -

    s s 2s

    [ IO3-] = 0,004 M = 2s

    s = 0,004/2 = 0,002 M

    Jadi, Kelarutan Ba(IO3)2= s = 0,002 M

    3. Log s

    Log s = Log 0,002= - 2,83

    4. Kekuatan ion (I)

    KCl K+ + Cl-

    Ba(IO3)2 Ba2+ + 2 IO3-

    I = {[K+] + [Cl-] + [IO3-] +[Ba2+]}

    = ( 0,002 + 0,002 + 0,004 + 0,002)

    = 0,005

    5. I1/2= 0,0051/2= 0,069

    6. log so = log s - |2A- |

    = - 2,8( 2 x 0,509 x 0,069)

    = - 2,812

    so = antilog -2,812

    = 0,0015

    7. so/s = y = 0,002 / 0,0015

    = 0,851

    8. log y = log 0,851 = - 0,0703

    G. Erlenmeyer 7

    Air

    Standarisasi Na.tiosulfat

    5 ml larutan KIO3( 0.0769 gram dalam 100ml )

    M = gr.1000/(Mr.V)

    = 0.0769x1000/ (214x100)

    = 0.00359 mol/lt

    Titrasi dengan Na.tiosulfat

    V1 = V KIO

    3 = 5ml

    M1 = M KIO3 = 0.00359 mol/lt

  • 7/22/2019 Kelarutan Dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

    15/15

    V2 = V Na.tiosulfat = 2.1 ml ( dari titrasi )

    M1x V1 = M2 x V2

    0.00359 M x 5 ml = M2x 2.1 ml

    M2= 0.00855 mol/lt = konsentrasi Na.tiosulfat