Kel 07 Spektrometrimolekular

92
Oleh: Chandra Paska Bakti (0806460420) David Adiprakoso (0806460446) Ester Kristin (0806460471) Republik Daudi Parthu (0806460585) SPEKTROSKOPI MOLEKULAR

description

a

Transcript of Kel 07 Spektrometrimolekular

  • Oleh:Chandra Paska Bakti (0806460420)David Adiprakoso (0806460446)Ester Kristin (0806460471)Republik Daudi Parthu (0806460585)SPEKTROSKOPI MOLEKULAR

  • Spektroskopi

    Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan materiMetode spektroskopi digunakan untuk menentukan, mengkonfirmasi struktur molekul, dan untuk mengetahui kemurnian suatu senyawa

  • Spektroskopi Konvensional

  • Tipe SpektroskopiSpektroskopi Ultraviolet (UV) ---- Keadaan energi elktronikDigunakan untuk ---- molekul konjugasi, gugus karbonil, gugus nitro

    Spektroskopi Infrared (IR) ---- keadaan energi vibrasiDigunakan untuk ---- gugus fungsional, struktur ikatan

    Spektroskopi NMR ---- keadaan spin intiDigunakan untuk ---- bilangan, tipe dan posisi relatif dari proton (inti hidrogen dan inti karbon 13)

    Spektroskopi Massa ---- Penembakan elektron berenergi tinggiDigunakan untuk ---- berat molekul, keberadaan nitrogen, halogen

  • Bentuk Interaksi Radiasi dengan MateriABSORPSIEMISIREFLEKSISCATTERING

  • AbsorpsiBerkas radiasi elektromagnet bila dilewatkan pada sampel kimia maka sebagian akan terabsorpsiEnergi elektromagnet yang ditransfer ke molekul sampel akan menaikan tingkat energi (tingkat tereksitasi) Eksitasi energi dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi dan rotasiMolekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang gelombang yang diserapnya Hampir semua gugus fungsi organik memiliki bilangan gelombang serapan khas di daerah yang tertentu

  • Rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap:E = h. = h.C / = h.C / vdengan, E = energi yang diserap h = tetapan Planck = 6,626 x 10-34 Joule.det v = frekuensi C = kecepatan cahaya = 2,998 x 108 m/det = panjang gelombang = bilangan gelombang

  • Vibrasi molekulJenis vibrasi:Vibrasi ulur (Stretching Vibration), yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu ikatan Vibrasi tekuk (Bending Vibrations), yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan sudut ikatan antara dua ikatan

  • Vibrasi tekukDibagi menjadi:Scissoring

    Rocking Wagging Twisting

  • Vibrasi ulurDapat terjadi secara:Simetris

    Asimetris

  • Spektroskopi IR

  • Spektroskopi Infra MerahMerupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 10 cm-1 Umumnya digunakan dalam penelitian dan industriMenggunakan teknik absorpsi

  • Spektroskopi UV-VIS Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet (UV) dan sinar tampak (VIS) dibahas bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu yang sama Berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi elektron dalam molekul,maka informasi yang didapat cenderung untuk molekul keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya Sangat cocok untuk tujuan analisis karena metoda ini sangat sensitifSangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh ungkapan hukum Lambert-Beer. Menurut hukum Beer, absorbans larutan sampel sebanding dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi larutannya c

  • Hukum Lambert-Beer

    Dimana,A= serapanIo = Intensitas sinar yang datang I = Intensitas sinar yang diteruskan = absorptivitas molar = panjang atau tebal larutanc = konsentrasi larutan

  • Spektroskopi FluoresensiJenis spektroskopi elektromagnetik yang menganalisis fluoresensi dari sampelFluoresensi adalah lepasnya energi dalam bentuk radiasi dengan energi yang lebih rendah atau panjang gelombang yang lebih tinggi berupa cahaya tampakSpektroskopi fluoresensi digunakan dalam, biokimia, kedokteran, dan bidang penelitian kimia untuk menganalisis senyawa organik

  • Skema Spektroskopi Flouresensi

  • Instrumen Pada Spektroskopi MolekulerSpektroskopi IR, Spektrofotometri UV- Vis, dan Spektroskopi Pendar Cahaya

  • Instrumen Spektroskopi Secara UmumDengan sumber cahaya apapun, spektrometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor dan pencatat.

  • 1. Sumber Radiasi Argon100 160 nm Tungsten350 800 nm Deuterium160 360 nm Xenon200 900 nm

  • 2. Kuvet (Sample Container)

  • PRISMA3. Monokromator

  • GRATING

  • PhotovoltaicPhototubeDiode array4. Detektor

  • Spektroskopi IR

  • Instrumentasi Spektroskopi IRSumber Radiasi- Nerst Glower Daerah Cuplikan/SampelMonokromatorPrisma garam batuDetektor- Detektor termalSignal Prosessor dan Readout

  • Spektrometer dispersif

  • Terdiri dari:sumber energitempat contohsistem untuk pemilihan panjang gelombang detektor alat pembaca atau pencatat (recorder).

  • Fourier Transform Infra Red

  • Fourier Transform Infra RedBruker Vertex 70

  • Pada dasarnya Spektrometer FTIR (Fourier Trasform Infra Red) adalah sama dengan Spektrometer IR dispersi, yang membedakannya adalah pengembangan pada sistim optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati contoh. Dasar pemikiran dari Spektrofotometer FTIR adalah dari persamaan gelombang yang dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika dari Perancis.

  • Dari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai daerah waktu atau daerah frekwensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi elektromagnetik dari daerah waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut Transformasi Fourier (Fourier Transform).

  • Instrumentasi Fourier

  • Konfigurasi Optik FTIRFTIR sinar tunggal (single beam)FTIR sinar ganda (double beam).

  • FTIR Single BeamEnergi yang dikeluarkan dari sumbernya (special coated heating element) akan melewati bagian interferometer (Michelson type) sebelum melewati bagian contoh dan dilanjutkan ke detektor, komputer serta bagian pembacaan. Sumber radiasi di dalam inferometer akan dibagi dua oleh beam splitter menuju ke arah cermin diam dan cermin bergerak. Kedua cahaya tersebut kemudian digabungkan kembali oleh beam splitter. Gelombang dari cahaya-cahaya tersebutakan saling mempengaruhi satu dengan lainnya sehingga memperlihatkan variasi-variasi intensitas sesuai dengan pergerakan cermin.

  • Keunggulan Spektrofotometer FTIR

    Dapat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara simultan sehingga analisis dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau scanning. Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri FTIR lebih besar daripada cara dispersi, sebab radiasi yang masuk ke sistim detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui celah (slitless).

  • Diagram Skematik dari Spektrometer IR

  • Spektrofotometer UV-VisShimadzu UV 2401PC

  • Komponen Instrumentasi UV-VisSumber RadiasiLampu wolframKuvet (Sample Container)Kuarsa atau silikaMonokromatorPrisma kaca atau kuarsaDetektorFotolistrik Pencatat

  • Spektrofotometer UV-Vis

  • Menurut konfigurasi optiknya, spektrofotometer UV-Vis dibagi menjadiSingle BeamDouble BeamMulti Channel

  • Single Beam

  • Double Beam

  • Double Beam In Time

  • Multi ChannelTanpa monokromatorMendispersikan cahaya dengan panjang gelombang yang samaMahalResolusi terbatas

  • Spektrofotometer Pendar Cahaya

  • Spektrofotometer Pendar CahayaTerdiri dari:sumbermonokromator atau filtersampelmonokromator atau filterdetektorpenguatpembacaan

  • Bentuk Interaksi Radiasi dengan MateriBentuk Interaksi Radiasi dengan Materi

  • Cara Kerja Instrumen

  • Cara Kerja Spektroskopi Molekular Tampak, UV

  • Schematic of a Double Beam Spectrophotometer Bauer, H.H., Christian, G.D., and O'Reilly, J.E. 1978 Instrumental Analysis

  • Cara Kerja Spektroskopi MolekularInfraRed (IR)

  • Metode Pada Spektroskopi Molekuler IR

  • Cara Kerja Spektroskopi Pendar MolekularElectronic transition energy level diagram

    Skoog, Holler and Crouch: Chapter 15, sections 15A-15C

  • Fluorescence Detector Instrumental Analysis by Bauer, Christian and O'Reilly

  • Metode Spektrofotometri MolekularSpektrofotometer Metode absorbansi tinggiMetode absorbansi rendah 2. Titrations3. Analisis senyawa kompleksMetode variasi kontinu Metode perbandingan mol Metode perbandingan slope4. Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)

  • Metode Spektroskopi InfraredAnalisa Gugus FungsiMetode Base Line

  • Spektroskopi pendar molekulerMetode pendar FluorMetode pendar Fosfor

  • Spektrofotometer Absorbansi tinggi : Digunakan untuk larutan yang sangat pekat.Skala alat dapat diatur menjadi 100 satuan dengan 1. Memperbesar lebar celah2. Memperbesar intensitas sumber3. Memperbesar sensitivitas detektor- Standar dengan konsentrasi lebih rendah dari sample

  • Spektrofotometer Absorbansi rendah : Digunakan untuk larutan yang sangat encer- Standar dengan konsentrasi lebih tinggi dari samplePerbandingan plot absorbansi terdekat digunakan untuk ketelitian analisis dan kemudahan pengukuran absorbansi sample (kalibrasi)

    Tabel 1. Absorbansi Tinggi (S.M. Khopkar)

    IIIIIIIVVVIVIIKonsentrasi ( g/ml)05104080200280Absorbansi00,0250,0500,200,401,001,4

  • TitrasiPerubahan dalam absorbansi pada larutan dapat digunakan untuk mengikuti perubahan konsentrasi sample selama titrasiAbsorbsi berbanding linear dengan konsentasi sample.Sample yang telah dititrasi membuat Plot absorbansi terhadap volume titran akan terdiri dari 2 garis lurus yang saling berpotongan pada satu titik

  • Skoog, Holler and Crouch

  • Titrasi Hukum Bouger dalam Titrasi A = bc = (V+v)/V : absorpsivitas (M-1cm-1 , L g-1 cm-1)b : jarak tempuh optik (cm)c : konsentrasi (M, g L-1)

  • Analisis senyawa kompleksMetode variasi kontinu :Metode untuk menganalisis komposis kation dan ligan dalam senyawa kompleks dengan mengukur absorbansi yang dibandingkan dengan fraksi salah satu reaktan

    Xm= Vm/(Vm+VL) : XL = VL (Vm+VL)Vm : volum kation terlarutVL : volum kation terlarut

  • Metode variasi kontinu Skoog, Holler and Crouch

  • Analisis senyawa kompleksMetode perbandingan mol Komposisi senyawa kompleks ditentukan dengan perbandingan Absorbansi beberapa konsentrasi salah satu spesi senyawa kompleks, Kation atau ligan.

    Perbandingan absorbansi sebagai perbandingan mol ion logam dan ligan, maka didapatkan garis lurus melalui (0,0) dan akan berbelok pada titik ekivalen

  • Metode variasi kontinu Skoog, Holler and Crouch

  • Analisis senyawa kompleksMetode perbandingan slopeMetode ini digunakan untuk senyawa kompleks lemah dengan asumsiPembentukan senyawa kompleks dapat dibuat dengan salah satu reaktan berlebihMengikuti Hukum Beer

  • Analisis senyawa kompleksxM + yL MxLycm = [M] + x[MxLy]cL = [L] + y [MxLy]cm, cL molar konsentrasi analitikalPada L berlebih maka, [M]
  • Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)Ditemukan oleh Ruzicka dan Hansen di DenmarkSecara bersamaan oleh Stewart di US pada 1970Digunakan untuk penentuan variasi kandungan darah dan urin (sample) dalam klinik Laboratorium

  • Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)Metode Analisis dimana sample dibawa dalam suatu sistem menuju detektorSample dibentuk dan dialirkan dalam bentuk gelembung udara baru kemudian direaksikan dengan standar, dianalisis oleh detektor .Gelembung udara untuk :Mencegah penyebaran sample yang berlebihMeningkatkan percampuran sample dan bahan reaksiMenghindari dinding saluranMencegah kontaminasi silang antara sample yang berturut-turut

  • Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)Pemisahan dalam (FIA) dengan DialisisLiquid extractionDifusi Gas

  • FIA DialisisSkoog, Holler and Crouch

  • FIA ExtractionSkoog, Holler and Crouch

  • Metode Spektroskopi InfraredIdentifikasi Gugus FungsiFrekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi dengan persamaan := 1/(2c)(K/)

  • Metode Spektroskopi InfraredIdentifikasi Gugus FungsiFrekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi, dengan klasifikasi seluruh daerah frekuensi IR menjadi 3 atau 4 bagian.

    Pembagian IR1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5 )2. Daerah Fundamental (2,5-50)3. Daerah jauh IR (50-500)

    Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3), daerah ikatan rangkap 3 (3,7-5,4), daerah ikatan rangkap 2 (5,1-6,5),daerah sidik jari (6, 7-14).

    Rata-Rata klasifikasi pada daerah fundamental

  • Metode Spektroskopi InfraredMetode Base LinePada konsentrasi tinggi, absorbansi tinggiTidak memenuhi hukum Beer dikarenakan adanya penentuan dengan menyeleksi pita absorbsi yang dianalisis yang tidak terjatuh kembali pada pita komponen yang dianalisis.

  • Metode Spektroskopi InfraredPo menunjukan intensitas sinar yang didapat dengan cara menarik garis lurus tangensial pada kurva spektrum absorpsi pada posisi pita absorbsi yang dianalisisT untuk Pt diukur dari titik absorbsi maksimumKurva kaliberasi didapakan dengan log(Po/Pt).konsentasi sample

  • Spektroskopi pendar molekulerMetode pendar FluorRadiasi Emisi yang berasal dari konversi internal (IC) S2 ke S1, S1 ke S0 dengan waktu emisi 10-7-10-9 s Berdasarkan pada sifat dan intensitas cahaya teremisi oleh suatu molekul pada transisi tingkat triplet pertama dan tingkat singlet.Analisis senyawa organik dan anorganik dalam jumlah sedikit, dipengaruhi pH, suhu, kadar zat, intensitas cahayaSifat emisi ditinjau dari frekuensi, waktu hidup, hasil kuantum, dan pola vibrasi untuk analisis kuantitatif.

  • Spektroskopi pendar molekulerBerdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan P/Po = -bcFraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi1-(P/Po) = 1- -bc(Po-P) = Po(1- -bc )Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka Intensitas pendar fluor (F) F= (Po-P) = Po(1- -bc )Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah bc > 0,05 sehingga F= K Po(2,3 bc )Dengan K, tetapan instrumen

  • Spektroskopi pendar molekulerMetode pendar FosforRadiasi Emisi persilangan antar system (ISC), meliputi pembalikan spin elektron, Tingkat triplet ke keadaan dasar (S0)Molekul teridentifikasi pada emisi yang keluar berlangsung dalam waktu cukup lama ( 1-10 s pada medium tegar dan 10-4-10-3 s pada medium fluida. Pendar Fosfor dipengaruhi oleh struktur molekul, ion-ion logam paragmagnetik, molekul-molekul siklik tidak tersubsitusi serta hidrokarbon polisiklik mengandung subsituen CH3, -NH2, -OH, -COOH, -OCH3 , turuanan benzena dan naftalen

  • Spektroskopi pendar molekulerBerdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan P/Po = -bcFraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi1-(P/Po) = 1- -bc(Po-P) = Po(1- -bc )Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka Intensitas pendar fluor (F) I= (Po-P) = Po(1- -bc )Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah bc > 0,05 sehingga I= Kc Po(2,3 bc )Dengan Kc, tetapan instrumen

  • Penafsiran hasil spektroskopiINFRAMERAH

  • Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk penafsiranSpektrum harus terselesaikan dan intensitas cukup memadai.Spektrum diperoleh dari senyawa murni.Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita yang teramati sesuai dengan frekuensi atau panjang gelombangnya. Metode persiapan sampel harus ditentukan. Jika dalam bentuk larutan, maka konsentrasi larutan dan ketebalan sel harus ditunjukkan.

  • Komponen grafikTransmitans % menyatakan banyaknya intensitas cahaya yang kembali ke detektor

    Wavenumber menyatakan panjang gelombang yang dipancarkan (cm-1)baselinepeak

  • CH3COOH

  • Analisis Kualitatif dengan InframerahDaerah ulur hidrogen. (3700-2700 cm-1) Puncak terjadi karena vibrasi ulur antara atom H dengan atom lainnya. Ikatan hidrogen menyebabkan puncak melebar dan terjadi pergeseran gelombang ke arah lebih pendek. Perubahan struktur dari ikatan CH akan menyebabkan puncak bergeser ke arah yang maksimum.Daerah ikatan rangkap dua (1950-1550 cm-1) konjugasi menyebabkan puncak lebih rendah sampai 1700 cm-1. Semakin elektronegatif, uluran akan menyebabkan perubahan besar dalam momen ikatan; oleh karena itu resapannya bersifat kuat.

  • Pengaruh Ikatan Hidrogen

  • 3100 -- The broad intense absorption band seen here is characteristic of a carboxylic acid dimer. 2960 -- CH aliphatic assymmetric stretch 2870 -- CH aliphatic symmetic stretching vibrational band. 1415 -- Absorption in this region is due to CH3. Note the weak band just below 1400. This is the methyl bending vibrational band. 1290 -- Due to coupling of the in-plane OH bending and CO stretching of the dimer. 950 -- OH out-of-plane bending of the dimer.The compound is octanoic acid

  • 3350 frekuensi vibrasi stretching OH2950 -- frekuensi vibrasi stretching CH alifatik asimetris (intensitas kurang dari 2860 adalah frekuensi vibrasi stretching simetris 1425 -- Karakteristik penyerapan CH21065 -- Penyerapan COSenyawa tersebut adalah cyclohexanol.

  • Analisis kuantitatif pada inframerahHukum Beer menyatakan bahwa absorbansi cahaya berbanding lurus dengan dengan konsentrasi dan ketebalan bahan/medium. Yakni A = c l Dari persamaan tersebut dapat dicari konsentrasi zat.

  • Penafsiran SpektroskopiULTRAVIOLET

  • Komponen Grafik

  • Contoh

  • Once the spectrometer has collected data from sample exposure to the UV beam, the data is transmitted to an attached computer which processes the intensity/wavelength data to produce an absorbance spectrum. UV-Visible spectra are displayed like the one below for isoprene, with the wavelength increasing from left to right and the intensity of absorption plotted on the vertical axis:

    lmax shown above at 222 nm indicates the wavelength of maximum absorption of isoprene, caused by the p-p* transition within the conjugated system present in the molecule. lmax can sometimes be used to identify particular organic functionality, i.e. differentiate between dienes and trienes for example. The p-p* transition of isoprene is illustrated below: (next)

  • Analisis

  • Why do spectra appear as a broad band instead of a sharp, narrow peak? When a molecule is exposed to light of sufficient energy to promote an electron from its ground state to an excited state, the excess energy has to be lost in order for the molecule to return to the ground state (it's preferred state). Instead of a single available energy level for the electron to go into, there are in fact many vibrational/rotational levels that can accomodate the electron. This large number of available levels produces broad bands, rather than narrow peaks. See below:

  • Penafsiran SpektroskopiPENDAR-FLUOR

  • Adakah kemungkinan pertukaran pendar fluor dan fosforensi? (Indrianti P.)Sensitivitas spektrokopi uv? (Nindya S.W.)Bagaimana penafsiran bentuk dari gugus fungsi pada spektroskopi IR dan UV-Vis? (Kenny L.)Apakah yang membuat g

    * Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Nuclear Spin States Use The number, type, and relative position of protons (Hydrogen nuclei) and Carbon-13 nuclei

    Mass Spectrometry (MS) Hi-Energy Electron Bombardment Use Molecular Weight, Presence of Nitrogen, Halogens

    Spektroskopi Ultraviolet (UV) ---- Keadaan energi elktronikDigunakan untuk ---- molekul konjugasi, gugus karbonil, gugus nitro

    Spektroskopi Infrared (IR) ---- keadaan energi vibrasiDigunakan untuk ---- gugus fungsional, struktur ikatan

    Spektroskopi NMR ---- keadaan spin intiDigunakan untuk ---- bilangan, tipe dan posisi relatif dari proton (inti hidrogen dan inti karbon 13)

    Spektroskopi Massa ---- Penembakan elektron berenergi tinggiDigunakan untuk ---- berat molekul, keberadaan nitrogen, halogen

    **Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polikromatis di sumber cahaya menjadi sinar monokromatis, dan dengan demikian memainkan peran kunci dalam spektrometer.

    *Dalam spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.

    *Globar- Kawat Nikrom- Lampu hidrogen dan deuterium- Lampu filamen Tungsten

    *Analisis Fisika Kimia, Dr. Harmita, Universitas Indonesia*Persembahanku.wordpress.comIn FTIR Spectroscopy infrared (760-1000 nm) is passed through sample and Fourier transform equations are used in graphical interpretation.*Persembahanku.wordpress.com*Persembahanku.wordpress.com*Analisis Fisika Kimia, Dr. Harmita, Universitas Indonesia*Teacherworkshops.pdf*Teacherworkshops.pdf*Teacherworkshops.pdf*Teacherworkshops.pdf*In FTIR Spectroscopy infrared (760-1000 nm) is passed through sample and Fourier transform equations are used in graphical interpretation.*fluoreszenz-korrelations-spektrometer-fcs-230762***http://wwwchem.csustan.edu/Tutorials/irunkans.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Infrared_spectroscopyhttp://cnx.org/content/m31896/latest/*3. Kalibrasi dapat dilakukan dengan menggunakan standar yang dapat diandalkan, seperti polistirena film. Karena polistirena memiliki stabilitas dimensi yang tinggi dan shrinkage yang rendah *Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi tekuk, khususnya vibrasi rocking (goyangan), yaitu yang berada di daerah bilangan gelombang 2000 400 cm-1. Karena di daerah antara 4000 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 400 cm-1 seringkali sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut. *apabila atom hidrogen dari hidrokarbon alifatik diganti oleh gugus OH, maka spektrumnya berubah karena bila ikatan hidrogen lemah akan terlihat peak yang lebih runcing dan smpitfrekuensi vibrasi stretching CH alifatik asimetris(intensitas kurang dari 2860 adalah frekuensi vibrasi stretching simetris)Karakteristik penyerapan CH2Penyerapan CO*http://www.scienceofspectroscopy.info/edit/index.php?title=Qualitative_UV_Analysis*Once the spectrometer has collected data from sample exposure to the UV beam, the data is transmitted to an attached computer which processes the intensity/wavelength data to produce an absorbance spectrum. UV-Visible spectra are displayed like the one below for isoprene, with the wavelength increasing from left to right and the intensity of absorption plotted on the vertical axis:

    lmax shown above at 222 nm indicates the wavelength of maximum absorption of isoprene, caused by the p-p* transition within the conjugated system present in the molecule. lmax can sometimes be used to identify particular organic functionality, i.e. differentiate between dienes and trienes for example. The p-p* transition of isoprene is illustrated below: (next)*Why do spectra appear as a broad band instead of a sharp, narrow peak? When a molecule is exposed to light of sufficient energy to promote an electron from its ground state to an excited state, the excess energy has to be lost in order for the molecule to return to the ground state (it's preferred state). Instead of a single available energy level for the electron to go into, there are in fact many vibrational/rotational levels that can accomodate the electron. This large number of available levels produces broad bands, rather than narrow peaks. See below: Fluorescence Spectra A fluorescence molecule can be irradiated with different wavelengths within its excitation spectrum and, accordingly, will emit light with a characteristic emission spectrum. Its amplitude is determined by the intensity of radiation and the excitation efficiency, which is a function of the excitation wavelength.

    *