Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

33
HAND OUT IKA II KEJANG Kejang anak 6 bulan – 4 tahun paling sering : kejang demam Kejang demam : 1. Kejang demam sederhana 2. Kejang epilepsi yang dipicu demam KEJANG DEMAM SEDERHANA Ciri-ciri : 1. Usia 6 bulan – 6 tahun 2. Singkat (< 30 menit) 3. Bersifat umum 4. Tidak disertai gejala neurologis lain 5. Gambaran EEG normal 6. Sekitar 16 jam pasca demam Terapi : 1. Menurunkan suhu : kompres, antipiretik 2. Anti kejang : - Diazepam - Luminal

Transcript of Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

Page 1: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

HAND OUT IKA IIKEJANG

Kejang anak 6 bulan – 4 tahun paling sering : kejang demamKejang demam :

1. Kejang demam sederhana2. Kejang epilepsi yang dipicu demam

KEJANG DEMAM SEDERHANACiri-ciri :1. Usia 6 bulan – 6 tahun2. Singkat (< 30 menit)3. Bersifat umum4. Tidak disertai gejala neurologis lain5. Gambaran EEG normal6. Sekitar 16 jam pasca demamTerapi :1. Menurunkan suhu : kompres, antipiretik2. Anti kejang : - Diazepam

- Luminal

Page 2: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

KEJANG EPILEPSI YANG DIPICU DEMAM

- Merupakan manifestasi lepas muatan listrik yang berlebihan neuron

otak- Ciri-ciri :

1. Timbul berulang2. Disertai kelainan gambaran EEG (Terdapat kelainan otak)

- Etiologi :1. Idiopatis2. Trauma persalinan3. Trauma kapitis4. Ensefalitis 5. Tumor otak6. Perdarahan otak7. Hipoksia8. Kelaian otak konginetal9. Gangguan metabolisme

10. Faktor heriditer

Page 3: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

KLASIFIKASI1. Grand mal epilepsi umum2. Petit mal pada anak3. Psikomotor/lobus temporalis gx psikologis4. Fokal/Jackson setempat

Page 4: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

GEJALA EPILEPSI GRAND MAL

1. Aura peringatan akan terjadinya serangan epilepsi2. Crying epilepsi3. Tidak sadar terjatuh4. Kejang : a. Tetanik b. Klonik5. Tertidur6. Sadar nyeri kepala, nyeri otot, amnesia7. Gejala yang menyertai : - hipersalivasi - inkontinensia uri et alvi

Page 5: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PENATALAKSANAAN KEJANG EPILEPSI YANG DIPICU DEMAM

1. Terapi kausal2. Maintenance :

a. Dilantinb. Fenobarbitalc. Diazepam

3. Sewaktu serangan :a. Anticonvulsan : diazepam IV / Per-rektalb. Mencegah :

- Lidah tergigit- Cedera, terutama kepala- Gangguan pernafasan

Page 6: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

KEJANG BAYI BARU LAHIR

Etiologi :1. Hipoksia saat kehamilan atau persalinan2. Trauma perdarahan otak3.Faktor metabolik :

a. Hipoglikemia : - BBLR, Dismatur, Postmatur - Meningitis - Hipotermis - Sepsis - Perdarahan intrakranial - Kelainan : tumor adrenal, galaktosemia)

b. Hipokalsemia c. Hipomagnesemia

d. Defisiensi piridoksin e. Hiperbilirubinemia

f. Hipo/hiper natremia g. Gangguan herediter metabolisme4. Faktor infeksi5. Faktor farmakologi :Ibu adiksi narkotik, OAD ibu, anestesi ibu6. Faktor teratologi: kelainan konginetal SSP7. Idiopatis

Page 7: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PENATALAKSANAAN

1. Perawatan umum Lingkungan : - pengaturan suhu dan kelembaban2. Medikamentosa : - Luminal 30 mg IM, dilanjutkan maintenance 3 mg / kgBB - Dilantin 5 – 8 mg/kg BB - Diazepam 0,5 mg/kgBB3. Terapi kausalPrognosis :1- Kematian oleh karena oedem/perdarahan otak bila

kejang terjadi 36 jam terus menerus2- Terjadi : epilepsi, cerebralpalsi, retardasi mental

Page 8: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

TETANUS NEONATORUM

Etiologi :Clostridium Tetani : - Kuman anaerob

- Eksotoksin neurotropik- Pada bayi ditularkan melalui tali pusat : Misalkan : a. Pemotongan tali pusat yang asteril

b. Obat, bubuk, daun dalam perawatan- Mortalitas sangat tinggi dapat mencapai 80%- Patologi : a. Kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang b. Kematian disebabkan oleh :

- Spasme laring- Kejang otot pernafasan- Pneumonia aspirasi- Sepsis

Page 9: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

GEJALA TETANUS NEONATORUM

1. Masa tunas 3 – 10 hari2. Manifestasi kejang :

a. Trismusb. Karpermouthc. Kesulitan minumd. Kejang umume. Leher kaku f. Epistotonusg. Demamh. Sianosis

Page 10: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PENATALAKSANAAN TETANUS NEONATORUM

1. PERAWATAN :a. Isolasi di tempat yang tenang dengan penerangan

redupb. Saluran pernafasanc. Oksigend. Makan dengan hati-hatie. Bila perli IVFD

2.MENGATASI KEJANG :a. Mengurangi rangsanganb. Obat-obatan :

- Luminal/fenobarbital 30 – 60 mg perparenteral

dilanjutkan per oral 100 mg/hari- Largaktil 7,5 mg perparenteral dilanjutkan

6 x 2,5 mg / hari- Kombinasi luminal & largaktil- Kombinasi liminal & diazepam- ATS 10.000 unit/hari 2 hari- Antibiotika

Page 11: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

CAIRAN TUBUH

Jumlah air tubuh dalam persentase (%) Berat Badan

Intra Uterin Ekstra Uterin Bulan Lahir Bulan Tahun

3 5 0 0-1 1-2 1-12 12+ 94% 80% 78% 75% 70% 65% 60%

Page 12: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

DISTRIBUSI AIR TUBUH DALAM PERSENTASE (%) BERAT BADAN

Intra Uterin Ekstra Uterin

Saat lahir Bulan Tahun

5 bulan 0-1 1-12 1-12

Intra Sel 25% 33% 45% 45% 45%

Ekstra Sel 60% 45% 30% 25% 20%

Page 13: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

IN TAKE DAN OUT PUT CAIRAN

In take cairan :Makanan, minuman, IVFD, hasil metabolisme

Out put cairan :Saluran cerna, saluran kemih, ginjalInsensible water loss : kulit, pernafasan = 500 cc

Kehilangan cairan abnormal :- Saluran cerna : diare, muntah- Saluran kemih : poliuria- Kulit : hiperhidrosis

Page 14: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

DEHIDRASI

Tubuh kekurangan cairan :Kekurangan air, elektrolit atau air + elektrolit

Klasifikasi dehidrasi berdasar etiologi :1. Dehidrasi primer : Kekurangan pemasukan air dehidrasi intra sel haus

2. Dehidrasi sekunder : Kehilangan terlalu banyak air tidak terdapat dehidrasi

intra sel tidak ada perasaan haus

Page 15: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

KLASIFIKASI DEHIDRASI

Berdasarkan berat dehidrasi :

1. Dehidrasi ringan : kehilangan berat badan 4 – 5%

2. Dehidrasi sedang : kehilangan berat badan 6 – 9%

3. Dehidrasi berat : kehilangan berat badan 10% atau lebih

Kematian terjadi apabila kehilangan cairan mencapai 22%

Page 16: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PENENTUAN DERAJAD DEHIDRASI MENURUT WHO (1980)

Gejala Ringan Sedang Berat

1. Keadaan umum : - haus, sadar, - haus, gelisah - letargi, lemas,

gelisah letargi, iritabel ekstremitas dingin,

berkeringat,

sianotik, koma

2. Nadi radialis : - normal - cepat & lemah - cepat, halus,

kadang tak teraba

3. Pernafasan : - normal - dalam, mngkn. - dalam & cepat

cepat

4. UUB : - normal - cekung - sangat cekung

5. Elastisitas kulit : - pencubitan - lambat - sangat lambat

kulit segera > 2 detik

kembali

6. Mata : - normal - cekung - sangat cekung

7. Air mata : - ada - kering - sangat kering

8. Selaput lendir : - lembab - kering - sangat kering

9. Urine : - normal - berkurang - tak ada urine

warna tua kandung kemih kosong

10. Sistolik : - normal - normal rendah - < 80, mungkin tak terukur

11. % ase BB ↓ - 4-5% - 6-9% - 10% atau lebih

12. Prakiraan kehi –

langan cairan : - 40-50 ml/kg BB - 60-90 ml/kg BB - 100-110 ml/kg BB

Page 17: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

REHIDRASI

- Penambahan cairan untuk mengganti cairan yang hilang

- Kehilangan cairan tidak sekedar kehilangan air tetapi juga

kehilangan elektrolit

1. Dehidrasi ringan :

- per oral

- cairan oralit, larutan gula garam, air tajin, kuah sayur

- jumlah 50 ml/kg BB dalam 4 – 6 jam

- dilanjutkan dosis rumatan (kebutuhan cairan dalam keadaan normal

2. Dehidrasi sedang :

- cairan oralit per oral

- 100 ml/kg BB dalam 4 – 6 jam

- dilanjutkan dosis rumatan

Page 18: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

REHIDRASI DARI DEHIDRASI BERAT(DISERTAI SHOCK)

1. Tahap inisial (awal) : - Tujuan mengisi cairan intravaskuler - IVFD : 20-30 ml/kgBB secepatnya maksimal 1 jam2. Tahap lanjut : - Tujuan mengisi cairan interstisiil - Lama : tahap inisial + lanjut sekitar 8 jam - Dosis cairan sama3. Tahap akhir : - Dosis rumatan disesuaikan dengan rata-rata

pengeluaran kalori/24 jam (100 ml / 100 kalori /24 jam)

Page 19: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

DOSIS CAIRAN RUMATAN

Kebutuhan cairan :- Disesuaikan dengan rata-rata pengeluaran kalori- Rumus : 100 ml / 100 kal / 24 jam

Pengeluaran kalori dikaitkan dengan berat badan :

Berat Badan Kalori / 24 jam

< 10 kg 100 kal/kg

11-20 kg 1000 kal + 50 kal utk setiap kg kenaikan bb

di atas 10 kg

> 20 kg 1500 kal + 20 kal utk setiap kg kenaikan bb

di atas 20 kg

Page 20: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

MACAM-MACAM CAIRAN

CAIRAN aa :Glukosa 5% + NaCl 0,9 %

CAIRAN 3a :Glukosa 5% + NaCl 0,9% + Na Laktat

Ringer Laktat

Page 21: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

DIARE PADA BAYI

Pengertian :Defekasi cair lebih dari 4 kali dalam sehari

Etiologi :1. Faktor infeksi :

a. Infeksi saluran cerna : bakteri, virus, parasitb. Infeksi di luar saluran cerna : OMA, Tonsilofaringitis, Bronkitis,

bronkopneumoni2. Faktor malabsorbsi3. Faktor makanan : basi, beracun, banyak lemak,

tidak/kurang masak4. Faktor psikologis

Page 22: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

Patogenesis :- Hipersekresi usus akibat toksin- Malabsorbsi- Hiperperistaltik

Patofisiologi :- Dehidrasi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit- Gangguan gizi- Hipoglikemia

Page 23: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PENGOBATAN DIARE

1. Kausal2. Rehidrasi :

a. Komposisi cairan : - cairan 3a (bila ada asidosis) - cairan 2a b. Penambahan cairan :

- Ringan : 150 cc/kg bb/24 jam- Sedang : 200 cc/kg bb/24 jam

Penambahan cairan maksimal untuk bayi kurang dari satu tahun :

1,5 liter / 24 jam

Page 24: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK

SUHU BADAN :

- Rektal : pada bayi, telungkup di meja periksa / bed

- Aksilar : pada anak 0,5 o Celcius lebih rendah dari suhu rektal

- Oral : untuk anak > 6 tahun/lebih

- Interpretasi :

- Tinggi : infeksi, dehidrasi, kelainan otak

- Hipotermi : kedinginan, shock

Page 25: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK

TINGGI BADAN

Bayi dibaringkan pada alat pengukur : - tumit pada angka nol - dibaca pada ujung kepala

Pada anak diukur berdiri

Interpretasi :

- Dwarfisme (sangat pendek) - penyakit menahun gangguan nutrisi

- hiposomatotropin- Gigantisme (sangat tinggi) hipersomatotropin

Page 26: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK

BERAT BADANAnak sebaiknya ditimbang secara teratur :1. 6 bulan pertama: setiap bulan sekali2. 6 bulan kedua : 2-3 bulan sekali3. 3 tahun berikutnya : 2 kali setahun4. > 3 tahun : sekali setahun

Interpretasi :1. Penurunan berat badan : penyakit kronis, makanan tidak

memadai, kelainan pencernaan, retardasi mental, kelainan ginjal, jantung2. Kenaikan berat badan berlebih : makan berlebihan

Page 27: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK

TEKANAN DARAHDilakukan pada keadaan tenangBesar manset : ½ - 2/3 panjang lengan atasInterpretasi :- Bayi baru lahir sistol 60-90 mm Hg, diastol 20-60 mmHg- Naik 2-3 mmHg setiap tahun- Pubertas sama dengan dewasa- Sampai usia 1 tahun tekanan sistol di lengan = paha- Sesudahnya tekanan di paha lebih tinggi 1—30 mmHg- Tekanan diastol lengan dan paha sama

Page 28: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK

KEADAAN UMUM- Apakah tampak sakit- Kesadaran : kompos mentis, letargi, somnolen, koma ?- Kondisi gizi : kurus atau obesitas- Tangisan :

- keras kesakitan, ketakutan, menunjukkan anak tidak lemah

- lemah lemah, debil, sakit keras- menjerit dengan nada tinggi : kenaikan tekanan

intra kranial, kelainan susunan saraf

- terus menerus sakit- Raut muka :

- tertawa dan banyak bicara sehat atau tidak sakit keras- diam, tidak banyak bergerak, memandang kesatu arah mungkin

sakit keras- tenang tetapi menjerit bila diangkat kelainan susunan saraf- kulit dan lidah kering- mata cekung, anemis- cuping hidung gerakan pernafasan ?

Page 29: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK(KEADAAN UMUM)

- Cara tidur miring kesatu sisi, sendi paha dan lutut ditekuk apendisitis

- Kulit :- warna : sianosis, ikterus, pucat, eritema- oedem- tanda perdarahan- pelebaran pembuluh darah- hemangioma- naevus- tonus dan turgor

- Kelenjar getah bening submaksila, belakang telinga, leher, ketiak, lipat

paha, suboksipital

Page 30: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK

- Kepala ukuran, asimetri, fontanela, moulage, rambut- Mata fotopobi, nystagmus, ptosis, eksopthalmus,

endopthalmus, konjunktiva- Hidung gerakan cuping hidung, mukosa- Mulut : - bibir : warna, fisura, asimetri

- gigi pertumbuhan gigi - lidah kering, kotor, tremor : - halus saraf

- kasar serebralpalsy

- Palatum : warna, terbelah, perforasi- Tenggorokan :

- Sebaiknya dilakukan terakhir- Menggunakan spatel lidah uvula, epiglotis, tonsil

- Telinga : sekret warna, bau

Page 31: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK (TORAKS)

INSPEKSI :< 2 tahun lingkar dada < kepala> 2 tahun lingkar dada > kepalaBayi, bentuk dada hampir bulatPrematur : iga tipis ikut tertarik sewaktu bernafasMacam-macam bentuk toraks :1. Funel Chest : sternum bagian bawah masuk kedalam (kelainan konginetal)2. Pigeon Chest : dada membusung, sternum menonjol keluar

(rickets, osteoporosis)3. Barrel Chest : dada yang bulat (emfisematous) penyakit

paru menahun, asma bronkiale

Page 32: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK(TORAKS)

Pernafasan :- Frekwensi- Dalamnya- Simetrisitas

Macam-macam pernafasan :1. Cheyne Stoke : terdapat stadium apneu kelainan otak2. Kussmaul : cepat dan dalam asidosis3. Biot : tidak teratur kelainan susunan saraf

Page 33: Kejang, Dehidrasi & Px Fisik

PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK (PERKUSI, PALPASI & AUSKULTASI)

Perkusi :- Langsung dengan satu jari- Tidak langsung dengan dua jari- Perkusi normal sonor

Palpasi :Dada simetris, fremitus, sela iga

Auskultasi :- Dada : - jantung murni, bising, irama

- paru- Perut : peristaltik