Kegiatan Belajar 1 -...

48

Transcript of Kegiatan Belajar 1 -...

Page 1: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang
Page 2: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

1

MODUL HADIS

Kegiatan Belajar 1

MENERIMA ILMU DAN KEBENARAN

DARI BERBAGAI SUMBER

Indikator Kompetensi

Diharapkan dari Kegiatan Belajar ini bertambah pemahaman mahasiswa

terhadap ajaran Rasulullah tentang menuntut ilmu dari siapapun dan di

manapun, yang dijabarkan menjadi beberapa indikator kompetensi sebagai

berikut:

1. Menghafal hadis tentang mencari ilmu

2. Menerjemahkan hadis tentang mencari ilmu

3. Menjelaskan makna hadis tentang mencari ilmu

4. Menjelaskan kualitas Hadis-Hadis tentang mencari ilmu.

Uraian Materi

Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan: “Dengan agama hidup

menjadi terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan seni hidup

menjadi indah”. Begitulah peran ilmu dalam kehidupan yang dianggap

sebanding dengan peran agama, meskipun memenuhi aspek kebutuhan yang

berbeda dari kehidupan manusia. Ilmu itu tak ubahnya cahaya dalam pekatnya

malam, memberikan sinar terang bagi mereka yang mengamalkannya.

Selain memberikan begitu banyak kemudahan bagi manusia dalam

menghadapi persoalan hidup, ilmu juga menempatkan orang-orang yang

memilikinya, bahkan mereka yang masih beruasaha mempelajarinya, pada

derajat yang tinggi sehinga mereka menjadi kelompok yang terhormat di

masyarakatnya bahkan di hadapan makhluk Allah yang lainnya. Kisah

Page 3: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

2

pembangkangan Iblis terhadap perintah Allah untuk tunduk kepada Adam as

menunjukkan keutamaan ilmu tersebut.

Adam as. yang diyakini oleh kaum Muslimin pada umumnya sebagai

manusia pertama yang Allah ciptakan sebagai khalifah (pengganti atau wakil

Allah) di muka bumi, diberi kelebihan oleh Allah swt dengan sesuatu yang tidak

diberikan-Nya kepada malaikan, jin, maupun iblis sehingga Allah

memerintahkan makhluk-makhluknya di surga untuk tunduk kepada Adam.

Kelebihan yang dimiliki oleh Adam adalah ilmu yang diajarkan langsung oleh

Allah kepadanya.

Bukan hanya Adam yang yang mendapatkan kehormatan karena ilmunya

itu, akan tetapi semua orang yang berilmu dimulyakan oleh Allah di sisi-Nya,

bahkan mendapatkan apresiasi yang lebih di sisi hambanya yang lain di dunia.

Sebagaimana janji Allah dalam salah satu firmannya bahwa Ia akan

meninggikan derajat orang yang beriman dan mereka yang punya ilmu

pengetahuan.

Perintah Mencari Ilmu dalam Hadis

Hadis pertama yang akan kita pelajari adalah hadis-hadis tentang

kewajiban mencari ilmu. Diantara hadis-hadis tersebut adalah:

ار حدثنا حفص بن سلیمان حدثنا كثیر بن شنظیر حدثنا ھشام بن عمد بن سیرین عن محم صلى عن أنس بن مالك قال قال رسول

وسلم طلب العلم فریضة على كل مسلم (رواه ابن ماجھ)علیھ Artinya:

Hisyam bin Ammar bercerita kepada kami, Hafash bin Sulaiman bercerita kepada kami,Katsir bin Syindzir bercerita kepada kami, dari Muhammad bin Sirin, dari Anas binMalik berkata: “Rasulullah saw bersabda: ‘mencari ilmu itu wajib atas setiap orangMuslim” (diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

Hadis yang diriwayatkan pertama kali oleh Anas bin Malik salah seorang sahabat

terdekat Rasulullah ini dapat dijumpai di banyak kitab Hadis, antara lain di Sunan Ibn

Page 4: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

3

Majah salah satu diantara enam kitab Hadis (al-Kutub al-Sittah) yang paling mu’tabar

(paling diakui dan dijadikan referensi). Selain Anas bin Malik, sahabat Rasulullah yang

juga meriwayatkan hadis ini adalah Abu Said al-Khudri sebagaimana disebutkan dalam

kitab Musnad al-Syihab karya Muhammad bin Salamah bin Ja’far. Karena banyaknya

kitab yang mencantumkan hadis ini, maka hadis inipun sangat sering dikutip dalam

karya-karya ilmiah, buku-buku maupun tulisan popular serta seminar dan ceramah-

ceramah.

Namun demikian Ibn Majah sendiri menganggap hadis ini termasuk hadis dla’if

(lemah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang rawinya yang ada pada

rangkaian sanad yaitu Hafash bin Sulaiman yang dinilai tidak tsiqah oleh Yahya bin

Ma’in dan dikatakan matruk oleh Ahmad bin Hanbal dan Bukhary. Jadi penilaian bahwa

hadis ini lemah adalah didasarkan pada kelemahan diri seorang perawinya.

Untuk mengingatkan lagi pengetahuan anda tentang syarat-syarat kesahihan hadis

dan faktor-faktor penyebab kedlaifan (kelemahan) hadis, perhatikan penjelasan mengenai

hadis shahih berikut.

Kata shahih dalam bahasa diartikan orang sehat antonim dari kata al-saqîm =

orang yang sakit, seolah-olah dimaksudkan Hadits shahih adalah Hadits yang sehat dan

benar tidak terdapat penyakit dan cacat. Adapun menurut istilah Hadits shahih adalah:

ابط ضبطا كامال عن مثلھ وخال م ھو ما ن الشذوذ والعلة اتصل سنده بنقل العدل الض

Hadits yang muttashil (bersambung) sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil dan

dhâbith (kuat daya ingatan) sempurna dari sesamanya, selamat dari

kejanggalan (syadz), dan cacat (`illat).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan, Hadits shahih mempunyai 5 kriteria,

yaitu:

a. Persambungan sanad (bertemu langsung antar perawi sampai kepada Rasul)

b. Para periwayat bersifat adil (konsisten dalam beragama). Pengertian adil adalah

orang yang konsisten (istiqamah) dalam beragama, baik akhlaknya, tidak fasik

dan tidak melakukan cacat muruah.

c. Para periwayat bersifat dhâbith (memiliki daya ingat hapalan yang sempurna)

Page 5: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

4

d. Tidak ada kejanggalan (syâdz). Maksud Syâdz di sini adalah periwayatan orang

tsiqah (terpercaya yakni adil dan dhâbith) bertentangan dengan periwayatan orang

yang lebih tsiqah.

e. Tidak terjadi `illat (cacat tersembunyi). Arti `illah di sini adalah suatu sebab

tersembunyi yang membuat cacat keabsahan suatu Hadis padahal lahirnya selamat

dari cacat tersebut.

Apabila sebuah hadis tidak memenuhi salah satu saja dari lima persyaratan hadis

shahih tersebut maka hadis tersebut dinilai dlaif (lemah). Hadis yang diriwayatkan oleh

Ibn Majah dinilai sebagai Hadis Dlaif karena salah satu persyaratan saja, yaitu bahwa

Hafash bin Sulaiman sebagai salah satu perawi yang ada pada rangkaian sanad dinilai

tidak tsiqah (tidak terpercaya, mungkin karena hafalannya yang lemah atau karena

akhlaknya yang kurang baik dan dinilai pula matruk (ditinggalkan).

Akan tetapi secara logika, boleh jadi seorang perawi hadis dinilai kurang kuat

hafalannya, tetapi tentu tidak bisa disimpulkan semua ucapannya salah. Terbukti bahwa

hadis tersebut diriwayatkan pula melalui beberapa jalur sanad yang shahih yang tidak ada

nama Hafash bin Sulaiman di dalamnya.

Meskipun hadis di atas dla’if dari sisi perawi, akan tetapi kandungan matn-nya

sejalan dengan ajaran al-Qur’an yang memerintahkan kaum Muslimin menggali

pengetahuan, antara lain surat al-Taubah ayat 122, dan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Artinya,

hadis ini mengandung ajaran untuk mengamalkan perbuatan-perbuatan yang baik yang

disebut fadla’ilul a’mal. Hadis yang mengandung ajaran fadla’ilul a’mal ini, meskipun

kualitasnya dla’if, menurut para ulama hadis boleh dijadikan dasar perbuatan. Pendapat

serupa ini antara lain dikemukakan oleh Ahmad bin Hanbal.

Perintah mencari ilmu ini, betul-betul diperhatikan oleh kaum Muslimin sehingga

sejak awal perkembangan peradaban Islam aktifitas belajar dan mengajar sangat intensif

dilakukan. Beberapa sahabat dikirim oleh Rasulullah ke berbagai tepat seperti Yaman,

Syam, dan Mesir untuk memberikan pengajaran. Setelah itu, di masa tabiin banyak

pencari ilmu yang melakukan rihlah ilmiyah yakni perjalanan untuk mencari ilmu.

Rihlah ilmiyah dilakukan karena kebanyakan pelajar Islam tidak puas dengan

pengetahuan yang diperoleh dari belajar kepada sedikit guru. Karena itu mereka tidak

segan-segan melakukan perjalanan jauh untuk belajar pada guru di kota-kota yang

Page 6: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

5

mereka tuju. Dengan aktifitas rihlah ilmiyah ini, pendidikan Islam di masa klasiktidak

hanya dibatasi dinding ruang belajar, akan tetapi Pendidikan Islam memberi kebebasan

kepada murid-murid untuk belajar kepada guru-guru yang mereka kehendaki. Selain

murid-murid, guru-guru juga melakukan perjalanan dan berpindah dari satu kota ke kota

lain untuk mengajar sekaligus belajar. Dengan demikian aktifitas rihlah ilmiyah

mendorong lahirnya learning society (masyarakat belajar).

Kesediaan melakukan perjalanan jauh sekalipun untuk mencari ilmu

tidak terlepas dari dorongan Rasulullah saw dalam sebuah hadis:

عن أنس بن مالك قال قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم: اطلبوا العلم ین (مسند البزار)ولو ب الص

Artinya: Dari Anas bin Malik, dia berkata Rasulullah saw bersabda: “Carilahilmu walau sampai ke negeri Cina”

Hadis ini mengisyaratkan bahwa mencari ilmu itu harus dilakukan

walaupun untuk memperolehnya seseorang harus melakukan perjalanan jauh.

Sebab siapa yang tidak tabah menghadapi kesulitan belajar, dia akan menjalani

sisa hidupnya dalam kebodohan, dan siapa yang bersabar dalam mencari ilmu

maka dia akan meraih kemuliaan di dunia dan di akhirat.

Perintah untuk mencari ilmu sampai ke negeri China mengisyaratkan

pula perintah untuk bersikap terbuka menerima kebenaran dari manapun

datangnya kebenaran tersebut. Orang-orang bijak sering memberikan nasehat

yang berbunyi

خذ الحكمة من أي وعاء خرجت“Ambillah hikmah (pengetahuan/pelajaran) dari manapun datangnya”.

Begitu juga nasehat lain yang berbunyi:

أنى وجدھا فلیلتقطھاضالة المؤمنالحكمة “Hikmah adalah sesuatu yang hilang dari seorang mukmin, maka di

manapun dia menemukannya hendaklah dia mengambilnya”

Page 7: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

6

Selain berimplikasi pada aktifitas mencari ilmu secara individual, hadis

Rasulullah tentang kewajiban belajar ini mendorong lahirnya lembaga-lembaga

pendidikan Islam baik yang formal maupun informal. Perbedaan antara formal

dan informal dalam pendidikan Islam di masa klasik terlihat pada hubungannya

dengan Negara. Lembaga pendidikan formal adalah lembaga pendidikan yang

didirikan oleh Negara untuk mempersiapkan pemuda-pemuda Islam agar

menguasai pengetahuan agama dan berperan dalam agama, atau menjadi tenaga

birokrasi, atau pegawai pemerintahan. Lembaga-lembaga pendidikan formal ini

dibiayai oleh negara dan dibantu oleh orang-orang kaya melalui wakaf yang

mereka berikan. Pengelolaan administrasi berada di tangan penguasa.

Sedangkan lembaga pendidikan informal tidak dikelola oleh Negara.

Adapun bentuk lembaga-lembaga pendidikan Islam di masa klasik

adalah:

1. Maktab/Kuttab yang merupakan lembaga pedidikan dasar

2. Halaqah, yang merupakan pendidikan tingkat lanjut setingkat dengan

college.

3. Majlis, yakni kegiatan transmisi keilmuan dari berbagi disiplin ilmu

4. Masjid Jami atau univesitas, seperti Masjid Jami al-Azhar di Cairo, Masjid

al-Manshur di Baghdad, dan Masjid Umayyah di Damaskus.

5. Khan yaitu asrama pelajar atau tempat belajar secara privat.

6. Ribath yaitu tempat kegiatan kaum sufi

7. Rumah-rumah ulama

8. Perpustakaan

9. Observatorium seperti Baitul Hikmah yang dibangun oleh al-Makmun di

Baghdad dan Darul Hikmah yang dibangun oleh al-Hakim di Mesir.

Selain itu ada observatorium Dinasti Hamadan yang dikelola oleh Ibn

Sina dan observatorium Umar Khayyam.

Fungsi Ilmu di Masyarakat

Page 8: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

7

Ilmu mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Dengan ilmu manusia menciptakan kebudayaan, lembaga-lembaga sosial dan

membangun peradaban. Dengan ilmu, manusia mengatur tata kehidupan dan

pola interaksi sesama manusia. Hadis berikut menjelaskan sebagian fungsi ilmu:

علیھ وسلم إن من صلى عن أنس بن مالك أنھ قال قال رسول نا وتشرب أشراط الساعة أن یرفع العلم ویظھر الجھل وی فشو الز

الخمر .... (رواه الترمذي)Artinya:

Dari Anas bin Malik, dia berkata: Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnyadiantara tanda-tanda hari kiamat adalah hilangnya ilmu, merebaknyakebodohan, menyebarnya perzinaan, dan semakin banyak orang minum khamar…. (diriwayatkan oleh Turmudzi)

Hadis yang dinilai shahih oleh Imam al-Turmudzi ini menjelaskan bahwa

kiamat, kehancuran alam, tidak akan terjadi selama ilmu masih menjadi

penduan kehidupan manusia. Sebaliknya, hilangnya ilmu merupakan salah satu

syarat akan datangnya hari kehancuran tersebut. Sebab hilangnya ilmu itu akan

merembet pada kebodohan manusia, dan kebodohan manusia itu akan

menyebabkan mereka melakukan pelanggaran dan pengrusakan. Dalam hadis

lain yang diriwayatkan oleh Bukhary dikatakan bahwa hilangnya ilmu akan

menyebabkan terjadinya banyak pembunuhan. Semua tindakan negative itu

akan mengantarkan pada bencana yang lebih besar yaitu kehancuran alam

semesta, atau yang disebut kiamat.

Hadis lain yang menggambarkan fungsi ilmu dalam kehidupan adalah:

حدیث عبد هللا بن عمرو بن العاص قال: سمعت رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم یقول: إن هللا ال یقبض العلم انتزاعا، ینتزعھ من العباد ولكن

ء حتى إذا لم یبق عالما، اتخذ الناس رءوسا یقبض العلم بقبض العلمااال، فسئلوا، فأفتوا بغیر علم، فضلوا وأضلوا (أخرجھ البخاري) جھ

Artinya:

Page 9: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

8

Hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash, dia berkata saya mendengarRasulullah saw bersabda: “sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmudengan cara merampasnya dari dada manusia, akan tetapi Dia mencabut ilmudengan cara mewafatkan para ulama. Sehingga bila tidak ada lagi orang alim,manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Jikamereka ditanya mereka akan member fatwa tanpa dasar ilmu, maka merekasesat dan menyesatkan”. (diriwayatkan oleh al-Bukhary)

Jadi menurut hadis ini, ilmu dapat menyelamatkan manusia dari

kesesatan, dan menghindarkan komunitas manusia dari kepemimpinan orang-

orang yang bodoh yang akan menjerumuskan mereka ke jalan yang salah.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa fungsi ilmu secara umum

adalah menghindarkan manusia dari kebodohan, pelanggaran dan kesalahan-

kesalahan yang lain. Fungsi ilmu tentu tidak hanya secara masal, akan tetapi

fungsi ilmu dapat dilihat secara individual, yaitu mengalirkan pahala kepada

orang yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Hal itu

disebutkan dalam hadis:

ع علیھ وسلم قال عن أبي ھریرة رضي صلى نھ أن رسول وعلم ینتفع بھ ثالث صدقة جاریة أ إذا مات ابن آدم انقطع عملھ إال من

والنسائي وغیرھم)دعو لھ (رواه مسلم والترمذيأو ولد صالح ی Artinya:

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda “Jika anak Adam(manusia) mati, maka terputuslah (pahala) amalnya, kecuali dari tiga hal yaitushodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendoakannya.(diriwayatkan oleh Muslim, Turmudzi, Nasai dll)

Jadi salah satu fungsi ilmu adalah mengalirkan pahala kepada orang yang

mengajarkan ilmu tersebut, dan dimanfaatkan oleh orang yang belajar darinya.

Keistimewaan Orang Berilmu

Page 10: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

9

Selain berperan penting dan memberikan manfaat yang positif dalam

kehidupan manusia, ilmu juga menempatkan para ulama pada kedudukan

istimewa diantara manusia dan makhluk-makhluk Allah yang lain.

رسول سمعت إنيقال الدرداء أبيعن صلى یقول وسلم علیھ سلك علمافیھ یطلب طریقاسلك من وإن الجنة طرق من طریقابھ

من لھ لیستغفر العالم وإن العلم لطالب رضاأجنحتھالتضع المالئكة فضل وإن الماء جوف فيوالحیتان األرض فيومن السموات في

وإن الكواكب سائر علىالبدر لیلة القمر كفضل العابد علىالعالم ثوالم األنبیاء وإن األنبیاء ورثة العلماء وإنما درھماوال دینارایورثوا (رواه ابوداود)وافربحظ أخذ أخذه فمن العلم ور

Artinya:

Dari Abu Darda ra, dia berkata: “sesungguhnya saya mendengarRasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menempuh perjalanan untuk mencariilmu, maka Allah menyertainya berjalan menuju surga. Sesungguhnya paramalaikat merendahkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap pencari ilmu.Dan sesungguhnya orang yang berilmu dimohonkan ampunan oleh makhluk-makhluk penghuni langit dan bumi bahkan oleh ikan di dalam air. Sungguhkeutamaan seorang alim ahli ilmu) dibanding dengan seorang abid (ahli ibadah)adalah seperti cahaya bulan purnama disbanding cahaya bintang-bintang.Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan sesungguhnya paranabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham akan tetapi mereka mewariskanilmu, siapa mendapatkannya akan memperoleh keberuntungan yang besar.(diriwayatkan oleh Abu Dawud)

Jadi, setidaknya ada lima keistimewaan orang berilmu yaitu:

1. Diiringi perjalannya oleh Allah menuju surga

Surga adalah kehidupan yang diidentikkan dengan keindahan, kesenangan,

kenikmatan, kedamaian, kesejahteraan, kenyamanan dan sebagainya. Orang

yang sedang berusaha dengan sungguh-sungguh mencari ilmu dan bersabar

serta tabah menghadapi segala kesulitan yang ada, akan dibantu oleh Allah

sehingga dia berhasil menikmati buah ilmu itu di dunia maupun akhirat.

Bangsa-bangsa yang makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang

hidup dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan.

Page 11: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

10

2. Diridhoi oleh para malaikat

Malaikat selalu memberikan ilham, inspirasi dan bimbingan ke arah yang

positif kepada manusia, sebaliknya syaitan selalu membisikan hal-hal jahat

dan negative. Dengan ridho dari malaikat, pencari ilmu yang sungguh-

sungguh akan cenderung kepada hal-hal yang positif.

3. Didoakan oleh makhluk-makhluk yang ada di udara maupun di darat serta

yang ada di dalam air.

Sering muncul berita di media massa bahwa sekelompok ilmuwan

mengemukakan ide untuk melindungi jenis-jenis binatang dan berbagai

macam tanaman dari kepunahan. Maka lahirlah undang-undang dan

peraturan-peraturan untuk konservasi alam. Ilmuwan pula yang terus

mengingatkan bahaya pencemaran udara terhadap lapisan ozon yang pada

jangka panjang akan berakibat buruk pada kehidupan bumi. Begitu juga para

ilmuwan yang menyelamatkan ikan-ikan besar yang tersesat sehingga

terdampar dan sekarat di pantai, lalu para ilmuwan itulah yang berinisiatif

membawa mereka kembali ke tengah lautan. Pemikiran untuk

menyelamatkan binatang tumbuhan, atau air dan udara tidak lahir dari

pengusaha, pedagang atau pemburu yang hanya memikirkan bagaimana

mengambil keuntungan dan kesenangan dari semua itu.

4. Dinilai lebih utama dibanding ahli ibadah

Argument yang paling rasional untuk pernyataan ini adalah bahwa manfaat

dari ilmu yang dimiliki seorang alim dirasakan bukan hanya oleh dirinya

sendiri, tetapi juga oleh orang banyak. Sedangkan manfaat ibadah seseorang

lebih dirasakan oleh dirinya sendiri, meskipun dapat pula member inspirasi

pada orang lain.

5. Dinyatakan sebagai pewaris para nabi

Keberlangsungan ajaran para nabi dijaga oleh para ulama yang secara turun

temurun dari generasi ke generasi mengajarkan konsep-konsep akidah, tata

cara beribadah, prinsip-prinsip akhlak, dan aturan-aturan bermuamalah yang

Page 12: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

11

telah disampaikan para nabi. Karena itulah mereka disebut pewaris nabi. Dan

hal itu merupakan kehormatan yang besar.

Orang yang berilmu laksana tanah yang subur yang menumbuhkan

berbagai tanaman yang berguna bagi manusia dan makhluk lainnya, dan

bagaikan kolam penampung air yang sangat berguna untuk mencukupi

kebutuhan minum manusia, binatang ternak dan untuk menyirami tanaman.

Singkat kata orang yang berilmu manfaatnya sungguh sangat luar biasa, ia

hidup tidak hanya untuk dirinya, tapi juga berguna bagi orang lain, masyarakat

dan lingkungannya.

Karena pentingnya ilmu itu, firman Allah yang pertama kali diturunkan

kepada utusan-Nya adalah perintah membaca. Membaca adalah salah satu

metode untuk memperoleh dan mempelajari ilmu. Membaca tidak terbatas pada

tulisan yang ada di dalam buku, akan tetapi membaca juga mengamati

fenomena sosial dan gejala-gejala alam. Sebagaimana disebutkan dalam banyak

ayat al-Qur’an, misalnya surat al-Baqarah ayat 164: “sesungguhnya pada

penciptaan langit dan bumi, dan pada pergantian malam dan siang, pada kapal

yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, dan pada

apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air (hujan) lalu dihidupkan-

Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di bumi itu bermacam-macam

binatang, dan pada perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit

dan bumi, semua itu sungguh merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah bagi

orang-orang yang berpikir”. Oleh karena itu pada surat Yunus ayat 101 Allah

memerintahkan kaum Muslimin untuk melakukan pengamatan (observasi)

terhadap gejala-gejala alam tersebut.

Ayat-ayat tersebut memberikan pemahaman kepada kita untuk

senantiasa belajar, dan menganalisa segala persoalan yang ada di sekitar kita.

Dan sekaligus membuka mata kita bahwa belajar itu tidak hanya dengan cara

bergelut dengan buku dan di bangku sekolah, akan tetapi juga dapat dilakukan

Page 13: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

12

dengan cara menganalisa fenomena-fenomena (gejala-gejala) yang ada di

lingkungan kita.

Ilmu Pengetahuan Sebagai Basis Kemajuan

Kebenaran al-Quran dan hadits adalah kebenaran pasti dan niscaya yang

tidak bisa ditawar. Kebenaran itulah yang kemudian menjadi spirit ummat Islam

untuk menggali ilmu pengetahuan. Mereka adalah ummat yang haus dan tamak

dengan ilmu. Mereka menjadi ummat pembelajar. Penggalian ilmu pengetahuan

menjadi tradisi ummat Islam, baik ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu profan,

bahkan filsafat. Mereka rela menjual segala harta bendanya untuk mendanai

rihlah (pengembaraannya) menuntut ilmu. Bahkan di antara ulama ada yang

rela tidak menikah karena khusyuk belajar dan berkarya. Kebangkitan

peradaban Islam akhirnya tidak bisa terbendung. Ia lahir dan mencuak menjadi

peradaban baru yang meneguasai tiga benua; Asia, Afrika, dan sebagian benua

Eropa. Ummat Islam telah menikmati kejayaannya pada saat Eropa masih

berkutat dengan keterbelakangan dan kebodohannya.

Karya-karya ummat Islam diberbagai bidang ilmu pengetahuan tumbuh

subur. Pada tahun 800M pabrik kertas pertama berhasil didirikan di Baghdad.

Perpustakaan pun bermunculan di hampir seluruh negeri Arab (Islam) yang

dulu dikenal sebagai bangsa nomad yang buta huruf dan cuma bisa mengangon

kambing. Direktur observatorium Maragha, Nasiruddin At Tousi memiliki

kumpulan buku sejumlah 400.000 buah. Di Kordoba (Spanyol) pada abad 10,

Khalifah Al Hakim memiliki suatu perpustakaan yang berisi 400.000 buku,

sedangkan 4 abad sesudahnya raja Perancis Charles yang bijaksana hanya

memiliki koleksi 900 buku. Bahkan Khalifah Al Aziz di Mesir memiliki

perpustakaan dengan 1.600.000 buku, di antaranya 16.000 buah tentang

matematika dan 18.000 tentang filsafat.

Pada masa awal Islam dibangun badan-badan pendidikan dan penelitian

yang terpadu. Observatorium pertama didirikan di Damaskus pada tahun 707

Page 14: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

13

oleh Khalifah Abdul Malik dari Bani Umayah. Kemudian didirikan

observatorium-observatorium berikutnya; Baitul Hikmah yang dibangun oleh al-

Makmun di Baghdad dan Darul Hikmah yang dibangun oleh al-Hakim di Mesir.

Selain itu ada observatorium Dinasti Hamadan yang dikelola oleh Ibn Sina dan

observatorium Umar Khayyam

Para ilmuwan Islam seperti Al Khawarizmi memperkenalkan “Angka

Arab” (Arabic Numeral) untuk menggantikan sistem bilangan Romawi yang

kaku. Bayangkan bagaimana ilmu Matematika atau Akunting bisa berkembang

tanpa adanya sistem “Angka Arab” yang diperkenalkan oleh ummat Islam ke

Eropa. Kita mungkin bisa menuliskan angka 3 dengan mudah memakai angka

Romawi, yaitu “III,” tapi bagaimana dengan angka 879.094.234.453.340 ke dalam

angka Romawi?

Selain itu Al Khawarizmi juga memperkenalkan ilmu Algorithma dan

juga Aljabar (Algebra). Omar Khayam menciptakan teori tentang angka-angka

“irrational” serta menulis suatu buku sistematik tentang Mu’adalah (equation).

Di dalam ilmu kedokteran, ilmuwan Muslim juga mencapai kemajuan. Dalam

bidang ini dunia mengenal Ibnu Sina (Avicenna) yang karyanya al-Qanun fi al-

Thibbi diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerard de Cremone (meninggal tahun

1187), yang sampai zaman Renaissance tetap jadi textbook di fakultas kedokteran

Eropa. Ar Razi (Razes) adalah seorang jenius multi disiplin. Dia bukan hanya

dokter, tapi juga ahli fisika, filosof, ahli theologi, dan ahli syair. Eropa juga

mengenal Ibnu Rusyid (Averroes) yang ahli dalam filsafat. Maka tidaklah heran

jika produser film Robin Hood the Prince of Thieves menyisipkan adegan

keterkejutan Robin Hood dengan kecanggihan teknologi bangsa Moor.

Sayangnya kejayaan ummat Islam di abad pertengahan itu hanyalah masa

lalu. Ummat Islam hanya bisa mengenang dan membaca sejarahnya. Hanya bisa

berbangga dengan kejayaan pendahulunya. Tetapi belum mampu berbicara

banyak dalam pentas dunia. Bahkan ketika ummat Islam mengabaikan perintah

Page 15: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

14

Allah yang saru ini (ilmu) ummat Islam terperosok dalam jurang

keterbelakangan, dan tidak mampu bangkit dari ketertinggalannya.

Ummat Islam semakin jauh dari ajaran agamanya, semakin jauh dari al-

Quran dan hadits Nabi, semakin jauh dari pengamalan para salaf al-saleh,

mereka tidak memahami bahwa menuntut ilmu dan menjadi orang berilmu

adalah perintah Allah dan perintah Nabi, sebagaimana halnya perintah shalat,

sedekah dan yang lainnya.

Maka tidak ada alasan lagi bagi kita semuanya kecuali menggiatkan diri

dengan belajar dan menuntut ilmu. Menjadikan masyarakat Islam sebagai

masyarakat pencinta ilmu dan pembelajar adalah agenda izzah dan proyek

kesalehan besar yang harus ditunaikan. Karena kebangkitan ummat akan

terwujud dengan kebangkitan ilmu pengetahuannya.

Page 16: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

1

Modul Hadis

Kegiatan Belajar 2

KEPEDULIAN SOSIAL

Dalam KB 2 ini anda akan mempelajari Hadis Nabi Muhammad saw tentang

pahala bagi orang yang menanggung hidup anak yatim dan uraian yang terkait dengan

anak yatim. Sebagai mahasiswa sekaligus guru yang akan mengajarkan kembali hadis ini

kepada siswa, anda dituntut untuk mampu menghafal Hadis yang pendek ini, dan mampu

mengakaitkannya dengan ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara mengenai hal yang sama

yaitu bagaimana bersikap dan bertindak yang tepat kepada anak yatim.

Indikator Kompetensi

Jadi melalui kegiatan belajar ini anda diharapkan mampu:

1. Menghafal hadis tentang menanggung hidup anak yatim

2. Menjelaskan hadis tentang menanggung hidup anak yatim

3. Menjelaskan fungsi-fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Uraian Materi

Silakan mulai belajar dengan membaca hadis di bawah ini, memahami arti kata-

kata penting, memahami terjemah Hadis kemudian membaca uraian berikutnya.

Hadis Nabi:

عن سعد بن سھل عن صلىالنبي الجنة فيالیتیم وكافل أناقال وسلم علیھ

والوسطى (رواه البخاري و الترمذي)السبابة بأصبعیھ وقال -ھكذا

Terjemah Hadis:

Page 17: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

2

Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: Saya dan orang yang menanggung hidup

anak yatim akan berada di surga seperti ini –Rasulullah bersabda demikian dengan sambil

merekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR Bukhari dan Turmudzi)

Penjelasan Hadis:

Al-Ahwadzi dalam menjelaskan hadis di atas mengatakan bahwa yang dimaksud

kata “Kafilul Yatim” adalah orang mengurus keperluan anak yatim dan yang

mendidiknya.1 Dalam hadis di atas, Rasulullah memberikan dorongan agar kita mau

menjamin dalam arti yang tidak hanya membesarkan secara fisik, tetapi mencakup

berbagai hal yakni memelihara, membiayai kebutuhannya, mendidiknya, dan mengatur

kemaslahatannya. Orang yang mau berbuat demikian dijanjikan akan masuk surga, dan

akan berada berdampingan sebagaimana jari telunjuk dan jari tengah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anak yang tidak mempunyai ayah atau

ibu karena ditinggal mati disebut “yatim”2. Tetapi menurut al-Khuly, yatim adalah anak

yang ditinggal mati ayahnya, dan kata yatim juga bisa dipakaikan untuk hewan yang

ditinggal mati induknya.3

Kalau dalam Terminologi (istilah) Bahasa Arab dikatakan bahwa kata yatim

hanya diperuntukkan bagi anak yang ditinggal mati ayahnya, hal itu –sebagaimana

dikatakan al-Jurjani—dikarenakan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah, bukan ibu.

Karena itu pula anak binatang yang ditinggal mati induknya disebut yatim pula karena

induknyalah yang bertanggung jawab memberi makan kepadanya.4 Dalam sejarah

bangsa Arab masa lampau diketahui pula bahwa dalam intern bangsa Arab pada

umumnya sering terjadi peperangan antar suku yang melibatkan kaum laki-laki dan

banyak diantara mereka yang terbunuh. Mereka mingggalkan anak-anak yatim pada istri-

istri mereka yang secara cultural bukanlah orang-orang yang bertanggungjawab mencari

nafkah, melainkan menjadi penanggung jawab urusan domestic atau rumah tangga.

1 Ahwadzi, Syarh Sunan al-Turmudzi, CD Barnamaj al-Hadis al-Syarif2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002) edisiIII, h.12773 Abdul Aziz al-Khuly, al-Adab al-Nabawy, (Beirut: Dar al-Fikr, Tth). H. 116)4 Ali Ibn Muhammad al-jurjany, Kitab al-Ta’rifat, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Lmiyah, 1988) h. 258

Page 18: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

3

Karena itu, kesan yang timbul dari konsep menyantuni anak yatim adalah memberi

nafkah atau bantuan materi. Uraian berikut akan mencoba menjelaskan bahwa kebutuhan

hidup seorang anak yatim tidak hanya kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Kehidupan Anak Yatim

Sungguh bahagia seorang anak yang lahir kedunia dan mendapatkan kasih sayang

lahir dan batin dari kedua orang tuanya. Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang,

dukungan dan nasehat akan tumbuh menjadi orang yang mampu mengatasi persoalan

hidup di kemudian hari. Namun tidak semua anak selalu beruntung memiliki kedua orang

tua. Ada anak yang ketika lahir, ayah dan ibunya masih ada tetapi selagi dia masih

membutuhkan kasih sayang dari keduanya dan masih ingin bermanja-manja dengan

mereka, tiba-tiba harus menghadapi kenyataan, menerima musibah kematian ayahnya

atau ibunya. Ada pula anak-anak yang sejak lahir sudah tidak mempunyai ayah atau ibu.

Setiap anak lahir dengan membawa potensi-potensi fisik, psikis, moral,

intelektual, dan spiritual yang dapat dikembangkan dan akan sangat dipengaruhi oleh

lingkungannya. Ibarat kertas yang masih putih bersih, apa saja bisa digoreskan di atasnya,

tulisan yang indah, gambar yang elok, atau sebaliknya coretan-coretan yang tidak jelas,

maupun lukisan yang buruk dapat dituangkan diatas kertas tersebut. Begitulah, setiap

anak sedikit banyak terpengaruh oleh orang tua atau lingkungannya di waktu kecil.

Seorang anak yang dibesarkan oleh orang yang baik dan di lingkungan yang baik, maka

akan terbentuk pada dirinya kepribadian yang baik. Sebaliknya jika dibesarkan oleh

orang yang berkepribadian buruk dan tinggal di lingkungan yang buruk, maka akan lahir

darinya kepribadian yang buruk. Setiap anak memiliki karakter khas yang merupakan

hasil bentukan di masa kecil. Bisa berupa karakter yang baik, bisa juga berupa karakter

yang kurang baik. Bisa berupa karakter yang sulit diubah, bisa juga karakter yang mudah

sekali untuk diubah.

Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang orang tua akan berbeda dengan

karakternya dengan anak yang tidak atau sedikit mendapatkan kasih sayang orang tuanya

karena telah meninggal. Karena itulah kita sangat dianjurkan untuk mau memberikan

Page 19: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

4

kasih sayang kepada anak yatim dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam hal ini harus disadari bahwa anak yatim adalah anak belum menemukan pijakan

yang utuh kepada siapa dia seharusnya menyandarkan kehidupan dan mengharapkan

kasih sayang. Oleh karenanya, dia perlu dihibur, dikuatkan mentalnya, dan ditunjukkan

kepada hakikat cinta dan kasih sayang yang bermuara kepada Allah SWT.

Anak yang tidak atau jarang mendapatkan sentuhan kasih sayang, adakalanya

memiliki karakter yang kurang kondusif bagi kemajuan atau kesuksesan hidupnya di

masa depan. Salah satu penyebabnya adalah karena telah terbentuknya zona aman

(comfort zone) atas karakter yang telah tertanam pada dirinya sejak kecil itu. Sebagai

misal persepsi anak tentang sabar. Telah tertanam dalam dirinya bahwa apa-apa yang

dialaminya adalah bagian dari takdir Allah SWT yang harus diterima dengan sabar.

Namun karena penanaman yang kurang tepat, kesabarannya itu tidak berbuah pada

kegigihan/kemandirian dalam menjalani kehidupan. Dia mengidentikan sabar dengan

pasrah atau nrimo yang berkonotasi pasif. Dan dia memiliki persepsi bahwa sabar itu

hanya dilakukan di kala menerima musibah saja. Padahal kapan pun, baik di kala susah

maupun senang, seorang hamba Allah dituntut untuk bersabar.5

Namun apakah anak yang kurang mendapat sentuhan kasih sayang orang tuanya

akan selalu tumbuh dengan kepribadian yang tidak mendorong pada kesuksesan? Data

empiris menunjukkan tidaklah selalu demikian. Hal ini dikarenakan apa yang

berpengaruh pada dirinya tidak terbatas dari kedua orang tuanya, melainkan juga

lingkungan hidupnya dan pendidikan yang diperolehnya. Sebaliknya kita menyaksikan

banyak anak yang tumbuh dengan belaian kasih sayang orang tua yang "berlebih", malah

tumbuh dengan kepribadian yang labil.6

Riwayat hidup Nabi Muhammad SAW yang ketika lahir sudah menjadi yatim

karena ayahnya telah wafat pada saat dia masih dalam kandungan ibunya, kemudian 6

tahun sesudah itu ibunya wafat menyusul kepergian sang ayah, adalah kisah yang patut

menjadi cerminan dan sumber motivasi. Dia hanya sebentar mendapat sentuhan dan

5 Muhammad Rizqon, Ibu Bagi Anak Yatim, Multiply.com6 Ibid.

Page 20: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

5

belaian kasih sayang dari ibunya, namun dia dibesarkan di tengah keluarga terhormat,

yang disegani oleh kaumnya. Sepeninggal ibunya dia dipelihara oleh kakeknya, Abdul

Muttalib seorang tokoh keagamaan yang dipercaya memegang kunci Ka’bah, selama dua

tahun. Berikutnya sampai beranjak dewasa dia dipelihara oleh pamannya, Abu Talib

seorang pedagang, yang memberinya pengalaman penting sebagai calon pemimpin, yakni

perjalanan dagang ke berbagai negeri sehingga memberinya bekal wawasan yang luas.

Pribadi dan akhlak yang muncul dari dirinya tentu merupakan perpaduan dari watak yang

diwarisinya dari kedua orang tuanya dan persentuhannya dengan orang-orang di

sekitarnya. Dalam bahasa agama, semua itu adalah karena kehendak dan bimbingan

Allah SWT, yang Maha Pengasih Maha Penyayang, melebihi kasih sayang seorang

pendidik yang terbaik sekalipun.

Karena itu kehilangan seorang ayah atau ibu, bukanlah akhir dari sebuah

kehidupan. Meski terasa berat, kehilangan seorang ayah atau ibu adalah bentuk ujian agar

seseorang bisa menemukan sumber cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya, yang

tidak pernah lapuk, tidak pernah lekang, dan tidak terukur dan terbatasi oleh dimensi

ruang dan waktu, yang abadi, dan tidak fana sebagaimana kasih sayang seorang ibu di

dunia ini. Kehadiran seorang ibu adalah wasilah dari cinta Allah SWT. Allah SWT

berkehendak menunjukkan keagungan cintaNya, maka diutuslah seorang ibu. Seorang

ibu yang memahami akan esensi ini, maka ia merasa bahwa kehadirannya adalah amanah

dariNya, sehingga ia berusaha mencurahkan kasih sayang kepada anak-anaknya sesuai

dengan petunjuk-petunjuk yang diberikanNya. Dia tidak akan pernah mengharapkan

imbal jasa, pamrih, atau menuntut balas. Dia tidak ingin disanjung dan dipuji karena

pemilik segala puji hanyalah Allah yang menurunkan sifat rahman dan rahimNya itu.7

Kebutuhan Psikologis Anak Yatim

Orang-orang miskin dan anak yatim termasuk dalam kelompok duafa (orang-

orang yang lemah) posisinya, karena hidupnya tergantung pada bantuan pihak lain. Anak-

anak yatim membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk perkembangan

kepribadiannya. Namun, mereka tidak mendapatkan hal tersebut, karena ayah atau ibunya

7 Ibid

Page 21: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

6

sudah meninggal. Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran orang tua

untuk menuntun mereka ke jalan yang benar. Tanpa perhatian dan kasih sayang, anak-

anak yang kehilangan orang tua itu, tidak dapat tumbuh secara seimbang antara jasmani

dan rohaninya, sehingga memungkinkan anak mengalami perkembangan yang timpang.

Oleh karena itu, Rasulullah menganjurkan umat Islam untuk bersikap lembut dan penuh

perhatian kepada anak yatim, yang digambarkan dengan ''usapan atau belaian sayang

pada kepala anak''. Dengan usapan itu, anak akan merasakan kedamaian dalam hatinya.8

Selama ini pengertian menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya

saja. Sedang yang bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal anak-anak yatim

yang tinggal di panti maupun di rumahnya sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu

yang menjadi tempat curhat dan bermanja. Oleh karena itu sebaiknya pemberian bantuan

untuk kebutuhan fisik, disertai pula dengan komunikasi pribadi yang intens untuk

memahami kebutuhan psikologis maupun pengembangan bakat minat anak yang

bermanfaat bagi masa depannya. Yang termasuk dalam pengertian anak yatim, tidak

hanya yatim biologis (yang ayah/ibunya meninggal), tetapi ada pula yatim psikologis

yakni yang orang tuanya masih hidup, tetapi tidak pernah memberi perhatian atau kasih

sayang kepada anaknya, sehingga mereka telantar. Anak-anak semacam ini, belum

mendapat perhatian dari umat Islam sebagaimana yatim biologis.9

Usaha Usaha Menolong Anak Yatim

Kematian ibu atau bapa akan menyebabkan anak-anak merasa kekosongan dalam

diri mereka. Hilangnya belaian kasih sayang dari orang tua serta tempat

untuk berlindung, menjadikan anak-anak ini dihantui perasaan sedih. Selain

kehilangan kasih sayang, keperluan hidup mereka juga tidak lagi seperti

sebelumnya. Makan, minum, pakaian dan lain-lain juga turut berubah seiring

dengan kepergian yang tersayang. Realiti kehidupan masyarakat hari ini menunjukkan

8 Sri Suhandjati Sukri, Ramadan Angkat Kaum Duafa, Google

9 Ibid.

Page 22: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

7

bahwa kebanyakan anak yatim yang tidak mendapat perhatian sewajarnya akan

mengharungi kehidupan yang begitu sukar, perih dan menyedihkan.

Sesungguhnya Islam adalah satu agama yang menitikberatkan soal

kasih sayang. Ia menekankan kepada kita agar tidak menyisihkan dan

mengabaikan anak yatim terutama yang datang dari keluarga yang serba

kekurangan dan tidak berkemampuan. Anak-anak ini juga memerlukan belaian dan kasih

sayang serta keperluan hidup seperti makan, minum dan pakaian seperti anusia yang lain.

Ini supaya mereka dapat menjalani kehidupan yang mendatang dengan bahagia.

Salah satu upaya untuk menolong anak yatim yang dilakukan oleh yayasan-

yayasan ataupun organisasi-organisasi Islam di Indonesia adalah mendirikan Panti

Asuhan yang dapat menampung sekian banyak anak yatim, dan kemudian yayasan atau

organisasi tersebut mendapatkan dana dari para donatur untuk mencukupi kebutuhan

anak-anak yatim yang ditampungnya, baik dalam hal makanan, pakaian, pendidikan

maupun keperluan sehari-hari.

Pada dasarnya seluruh kaum muslimin mempunyai tanggung jawab yang sama

dalam mengangkat harkat dan martabat anak-anak yatim di daerah tempat tinggalnya.

Soal apakah mereka dibawa di rumah dan tinggal bersama atau tidak itu hanya teknis

saja. Tapi prinsipnya tidak boleh kaum muslimin berdiam diri saja, ketika ada anak-anak

yatim telantar dan tidak ada yang mengurus. Demikian dikemukakan Ketua Umum

Gabungan Ormas Islam Bersatu (GOIB), H Andi M Sholeh kepada Harian Terbit,

menjelang datangnya tanggal 10 Muharram yang selama ini dikenal sebagai hari anak-

anak yatim. Sholeh juga mengingatkan masalah penanganan anak-anak yatim harus

menjadi tanggung jawab semua kaum muslimin. Anak-anak yatim dinisbatkan oleh

Rasulullah sebagai anak-anak beliau. Karena itu kalau memang kita mencintai Rasulullah

kita juga harus ikut mencintai mereka.10

Lebih lanjut dia berharap agar pemeliharaan anak-anak yatim betul-betul

dilaksanakan dengan semangat tolong menolong. Pengelolaan panti asuhan yang

10 Koran Terbit, Jakarta 27 Januari 2007

Page 23: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

8

sekarang ini banyak ditemukan hendaknya dilaksanakan dengan prinsip-prinsip amanah.

"Jangan sekali-sekali anak-anak yatim itu dijadikan komoditas untuk kepentingan diri

sendiri, pengelola anak-anak yatim harus juga menjaga martabat dan harga diri anak-anak

yatim tersebut. Artinya, janganlah memanfaatkan anak-anak yatim tersebut sebagai

komoditas, dan dimanfaatkan untuk cari-cari sumbangan ke sana ke mari."

Mengenai anak-anak yatim yang dikelola oleh panti asuhan, Sholeh mengatakan

pengelola Panti Asuhan yang memelihara anak-anak yatim, hendaknya betul-betul orang

yang ikhlas dan tidak memanfaatkan anak-anak yatim untuk kepentingan dirinya sendiri.

Justru sebaliknya, para pengelola panti asuhan itulah yang harus menghidupi anak-anak

yatim dengan penuh kasih sayang sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah. Sholeh

menyebutkan Alquran dan juga hadist Nabi banyak isyarat yang harus dilakukan oleh

kaum muslimin terhadap anak-anak yatim. Karena itulah bagi mereka yang memelihara

anak-anak yatim haruslah mengikuti pedoman yang sudah digariskan oleh Al-Quran dan

keteladanan yang sudah diperlihatkan oleh Rasulullah. "Jika memang tidak mampu

menghadapi godaan yang ditimbulkan oleh ulah anak-anak yatim yang dipelihara di

rumah masing-masing boleh saja mereka menyantuni anak-anak yatim yang dipelihara di

panti asuhan," Konsep panti asuhan sendiri, ujarnya tidak bertentangan dengan prinsip

Islam dalam memelihara anak-anak yatim. Hanya saja persyaratannya pun sangat berat.

Jangan sekali-sekali memanfaatkan anak-anak yatim itu untuk kepentingan diri sendiri.11

Sangat disayangkan apabila ada orang yang menjadi pengurus panti asuhan, tapi

memanfaatkan anak-anak yatim piatu. Begitu juga ketika mengadakan acara yang

diperuntukkan membahagiakan anak-anak yatim, jangan sekali-sekali dikurangi jatah

yang seharusnya dinikmati oleh anak-anak yatim. Artinya, kalau ada yang menyumbang

untuk yatim, maka semuanya harus untuk anak yatim. Kalaupun mau untuk konsumsi,

harus dicarikan jalan lain, selain dari sumbangan untuk yatim tersebut.

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa memakan harta anak yatim termasuk dosa

besar. Rasulullah saw bersabda:

11 Ibid

Page 24: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

9

علیھ وسلم قال اجتنبوا السبع عنھ عن النبي صلى عن أبي ھریرة رضي

حر وقتل النفس الت والس رك با وما ھن قال الش ي الموبقات قالوا یا رسول

حف وقذف با وأكل مال الیتیم والتولي یوم الز إال بالحق وأكل الر م حر

(رواه البخاري)المحصنات المؤمنات الغافالت

Artinya:

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah tujuh dosa besar yang

membinasakan”. Para sahabat bertanya “Apa dosa-dosa itu”? Rasulullah menjawab:

“Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar,

memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh zina

terhadap orang-orang perempuan yang menjaga kehormatannya”.

Hadis di atas mensejajarkan dosa memakan harta anak yatim dengan dosa-dosa

besar lainnya yang merusak keagamaan pelakunya. Hal itu dapat dimengerti bahwa

perbuatan yang demikian jelas merupakan tindakan dzalim, sebab anak yatim yang

seharusnya dibantu, tetapi malah sebaliknya harta benda miliknya malah dimakan orang

lain.

Meskipun demikian, ibarat amil (panitia) yang melaksanakan pengumpulan dan

pembagian zakat yang dibolehkan mengambil jatah dari zakat yang dikumpulkan, orang-

orang yang mengurus pemeliharaan anak-anak yatim diperbolehkan memperoleh harta

yang diperuntukan bagi anak yatim, dalam jumlah yang sepatutnya, atau dalam istilah al-

Qur’an bi al-ma’ruf atau billati hiya ahsan. Sebagaimana dapat kita baca pada surat al-

Nisa ayat 6 dan al-An’am ayat 152 berikut ini:

...وال تأكلوھا إسرافا وبدارا أن یكبروا ومن كان غنیا فلیستعفف ومن كان

) 6فقیرا فلیأكل بالمعروف...(النساء:

Artinya:

Page 25: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

10

“…dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan janganlah

kamu tergesa-gesa membelanjakannya sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara

pemelihara anak yatim itu) kaya, maka hendaklah ia menahan diri (tidak memakan harta

anak yatim) dan barangsiapa (di antara pemelihara anak yatim itu) miskin, maka

bolehlah memakan harta itu menurut yang patut (bi al-ma’ruf) … (Al-Nisa:6)

)152بالتي ھي أ◌حسن حتى یبلغ أشده... (األنعام: وال تقربوا مال الیتیم إال

Artinya:

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih baik

(bermanfaat), hingga sampai ia dewasa…(al-An’am: 152)

Ancaman Kepada Orang Yang Menyakiti Anak Yatim

Dalam surat al-Ma’un Allah berfirman:

ین فذالك الذي یدع الیتیم وال یحض على طعام المسكین ب بالد أرأیت الذي یكذ

)3- 1(الماعون:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, itulah orang-orang yang menindas

anak-anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang-orang miskin”.

(al-Ma’un ayat 1-3).

Keimanan terhadap agama Allah itu tidaklah dapat dinilai hanya dengan shalat

atau ibadah lain semata-mata, sebab Islam bukanlah agama kulit dan agama ritual.

Sesungguhnya hakikat iman itu mempunyai ciri-ciri yang dapat membuktikan

perwujudannya. Selama ciri-ciri itu belum terwujudkan, maka keimanan dan kepercayaan

itu pun tidak akan terwujud. Sebenarnya, di antara akidah dan syariat Islam tidak boleh

berpisah antara satu bagian dengan bagian yang lain. Islam adalah agama yang bersatu

padu di mana kegiatan akidah membuahkan ibadah, sedangkan ibadat berkaitan dengan

Page 26: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

11

tugas perseorangan. Tugas perseorangan berkaitan erat dengan tugas masyarakat yang

kesemuanya menuju ke arah kebaikan manusia dan pengabdian kepada Allah SWT.12

Seorang Muslim tidak boleh mengambil sebagian dari syariat Islam yang

dianggapnya menguntungkan dan menolak sebagian lain yang dianggapnya merugikan.

Ia tidak boleh menerima sesuatu dari syariah yang dia sukai dan menolak sebagiannya

yang tidak dia sukai. Seorang Muslim sudah memproklamirkan diri dan menyerah diri

sepenuhnya yang tersimpul dalam kalimat syahadat “Sesunguhnya aku bersaksi bahwa

tiada tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.

Syahadat ini, memberi pengertian yang bahwa dengan mengakui Allah SWT adalah

Tuhannya dan Muhammad sebagai pesuruh Allah, maka seorang Muslim wajib tunduk

dan ta’at kepada aturan yang dibuat oleh Allah SWT dan dibawa oleh Rasulullah saw

serta wajib menjalankan perintahNya dan wajib pula menjahui segala larangNya. Inilah

pengertian Islam dalam kontek penyerahan diri dan pengabdian kepada Allah SWT dan

di sinilah letaknya batas perbedan antara iman dan kufur, antara percaya dan tidak

percaya.

Tiga ayat dalam surat Al Ma’un tersebut, menjadi contoh serta gambaran yang

jelas mengenai hakikat keberagamaan. Firman Allah itu, dimulai dengan pertanyaan

Allah: “Adakah engkau melihat atau adakah engkau tahu siapakah pendusta-pendusta

agama itu?” Kemudian Allah menegaskan sebagai jawabannya. Sesungguhnya, yang

demikian itu adalah mereka yang menindaskan anak-anak yatim dan orang-orang tidak

memberi makan kepada orang-orang miskin.

Kalimat tersebut adalah suatu jawaban yang mengejutkan, karena hanya dengan

sebab mengabaikan beberapa kebaikan terhadap anak yatim dan orang-orang miskin,

digolongkan sebagai pendusta-pendusta agama sendiri. Terlebih jika kita juga melakukan

perbuatan jahat, seperti; meninggalkan sembahyang, berjudi, berzina, korupsi, perampok,

pengkhianat dan sebagainya. Allah memberi peringatan kepada kita tentang kebaikan

anak-anak yatim dan orang-orang miskin sehingga ia dihubungkan dengan pengertian

12 Ahmad Buwaethy, Sayangilah Anak Yatim, Google 12 February 2008

Page 27: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

12

agama itu sendiri. Mengabaikan kebaikan mereka bererti mengabaikan agama, sebaliknya

memuliakan mereka menjadi sifat-sifat orang yang beragama.

Dalam surat lain Allah berfirman:

ا السائل فال تنھر (الضحى: ا الیتیم فال تقھر وأم )10-9فأم

Artinya:

“Adapun terhadap anak-anak yatim maka janganlah kamu bersikap kasar

terhadapnya dan adapun orang yang meminta-minta maka janganlah engkau usir (Surah

Adh Dhuha Ayat 9-10).

Orang yang paling bertanggungjawab untuk memelihara, mendidik dan

membesarkannya anak yatim adalah ahli waris orang tuanya yang meninggal, hingga dia

dapat menjalani hidup secara mandiri. Mereka tidak boleh menganiaya, menindas,

mengkhianati dan berbuat zholim terhadap harta kepunyaan mereka. Maka apabila ahli

waris tidak mampu memeliharanya kerana kemiskinan dan ketidakmampuan, maka

wajiblah bagi orang yang mampu dan berupaya memberikan bantuan dan memelihara

mereka. Sekiranya golongan yang kaya dan mampu mengabaikannya, maka yang

bertanggungjawab terhadap anak yatim adalah seluruh masyarakat. Memelihara anak

yatim dalam rumah sendiri adalah sebaik-baik amal yang dituntut oleh Islam, sehingga

Rasulullah saw pernah bersabda: “Rumah-rumah yang dicintai di sisi Allah ialah rumah

yang di dalamnya terdapat anak-anak yatim yang dimuliakannya”.

Fungsi Fungsi Hadis Terhadap Al-Qur’anSetelah anda mempelajari hadis-hadis dan ayat-ayat al-Qur’an di atas, anda dapat

menyimpulkan bahwa hadis-hadis itu memperkuat ayat-ayat al-Qur’an yang membahas

persoalan yang sama. Demikianlah memang hadis memiliki beberapa fungsi bila

dikaitkan dengan al-Qur’an. Untuk memperkaya wawasan anda dalam hal ini, anda akan

diajak memehami fungsi Hadis terhadap al-Qur’an. Secara umum fungsi hadis adalah

sebagai penjelas (bayân) terhadap makna al-Qur’an yang umum, global dan mutlak.

Sebagaimana firman Allah swt dalam Surah al-Nahl/16 : 44

ل إلیھم ولعلھم یتفكرون كر لتبین للناس ما نز وأنزلنا إلیك الذ

Page 28: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

13

“Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan kepada

umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka

memikirkan”,

Secara lebih rinci fungsi penjelasan (bayân) Hadis terhadap al-Qur’an,

dikelompokkan sebagai berikut:

1. Bayân Taqrîr

Posisi Hadis sebagai penguat (taqrîr/ta’kid) keterangan al-Qur’an. Artinya Hadis

menjelaskan apa yang sudah dijelaskan al-Qur’an, sepert Hadis tentang shalat, zakat,

puasa, dan haji. Begitu juga hadis-hadis tentang kepedulian terhadap anak yatim yang

sudah diuraikan di atas menjadi penguat terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang membahas

hal yang sama.

2. Bayân Tafsîr

Hadis sebagai penjelas (tafsîr) terhadap al-Qur’an dan fungsi inilah yang terbanyak

pada umumnya. Penjelasan yang diberikan ada 3 macam, yaitu sebagai berikut :

a. Tafsîl al-Mujmal

Hadis memberi penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat al-Qur’an yang masih

global (tafsîl al-mujmal= memperinci yang gelobal), baik menyangkut masalah ibadah

maupun hukum, sebagian ulama menyebutnya bayân tafshîl atau bayân tafsîr. Misalnya

perintah shalat pada beberapa ayat dalam al-Qur’an hanya diterangkan secara global

“dirikanlah shalat” tanpa disertai petunjuk bagaimana pelaksanaannya berapa kali sehari

semalam, berapa raka`at, kapan waktunya, rukun-rukunnya, dan lain sebagainya.

Perincian itu adanya dalam Hadis Nabi, misalnya sabda Nabi saw :

“Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat “. (HR. al-Bukhari)

Dalam masalah haji al-Qur’an hanya menjelaskan secara gelobal, rinciannya

dijelaskan Hadis, Nabi bersabda : مناسككم "" لتأخذوا “Ambilah (dari padaku) ibadah hajjimu “. (HR. Muslim)

b. Takhshîsh al-`Amm

Page 29: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

14

Hadis mengkhususkan (mengecualikan) ayat-ayat al-Qur’an yang umum, sebagian

ulama menyebut bayân takhshîsh. Misalnya ayat-ayat tentang waris dalam QS. Al-

Nisa’/4: 10

“ Allah mensyari`atkan bagi mu tentang (bagian pusaka untuk) anak-

anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang

perempuan…”

Kandungan ayat di atas menjelaskan pembagian harta pusaka terhadap ahli

waris, baik anak-lelaki, anak perempuan, satu, dan atau banyak, orang tua (bapak dan

ibu) jika ada anak atau tidak ada anak, jika ada saudara atau tidak ada dan seterusnya.

Ayat harta warisan ini bersifat umum, kemudian dikhususkan (takhsîsh) dengan Hadis

Nabi yang melarang mewarisi harta peninggalan para Nabi, berlainan agama, dan

pembunuh.

c. Taqyîd al-Muthlaq

Hadis membatasi kemutlakan ayat-ayat al-Qur’an. Artinya al-Qur’an keterangannya

secara mutlak, kemudian ditakhshish dengan Hadis yang khusus. Sebagian ulama

menyebut bayân taqyîd. Misalnya firman Allah dalam QS. Al-Mâidah : 38

" والسارق والسارقة فاقطعوا أیدیھما ..."“Pencuri lelaki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan-tangan mereka…”

Pemotongan tangan pencuri dalam ayat di atas secara mutlak nama tangan tanpa

dijelaskan batas tangan yang harus dipotong apakah dari pundak, sikut, dan pergelangan

tangan. Kata tangan mutlak meliputi hasta dari bahu pundak, lengan, dan sampai telapak

tangan. Kemudian pembatasan itu baharu dijelaskan dengan Hadis ketika ada seorang

pencuri tertangkap dan didatangkan ke hadapan Nabi dan diputuskan hukuman dengan

pemotongan tangan, maka Nabi memerintahkan agar percuri tersebut dipotong pada

pergelangan tangan.

3. Bayân Tasyrî`î

Hadis menciptakan hukum syari`at (tasyri`) yang belum dijelaskan oleh al-Qur’an.

Para ulama berbeda pendapat tentang fungsi Sunah sebagai dalil pada sesuatu hal yang

tidak disebutkan dalam al-Qur’an. Mayoritas mereka berpendapat bahwa Sunah berdiri

Page 30: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

15

sendiri sebagai dalil hukum dan yang lain berpendapat bahwa Sunah menetapkan dalil

yang terkandung atau tersirat secara implisit dalam teks al-Qur’an. Misalnya keharaman

makan daging keledai ternak, keharaman setiap binatang yang bertelalai, dan keharaman

menikahi seorang wanita bersama bibik dan paman wanitanya. Hadis tasyri` diterima

oleh para ulama karena kapasitas Hadis juga sebagai wahyu dari Allah swt yang

menyatu dengan al-Qur’an, hakekatnya ia juga merupakan penjelasan secara implisit

dalam al-Qur’an.

Jelasnya, hubungan antara Hadis dan al-Qur’an sangat integral keduanya tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya, karena keduanya berdasrkan wahyu yang

datang dari Allah swt kepada Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umatnya,

hanya proses penyampaiannya dan periwayatannya yang berbeda. Sunnah mempunyai

peran yang utama yakni menjelaskan al-Qur’an baik secara eksplisit atau implisit,

sehingga tidak ada istilah kontra antara satu dengan lain.

Page 31: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

MODUL HADITS

Kegiatan Belajar 3

Akhlak Mulia

Kalau kita perhatikan sejarah dakwah Nabi Muhammad saw, kita dapat simpulkan

bahwa misi utama dan yang pertama kali ditegakkan oleh beliau adalah menegakkan

tauhid, mengajak manusia hanya menyembah Allah semata, menghapus kemusyrikan

dengan memberantas paganism, watsniyah atau penyembahan terhadap berhala. Setelah

Fath Makkah atau penguasaan kota Makkah oleh Rasulullah, beliau segera memusnahkan

patung-patung berhala yang ada di sekitar Ka’bah.

Misi berikutnya adalah memperbaiki akhlak manusia yang telah dirusak oleh

permusuhan antar suku, penindasan orang kuat atas orang lemah, penistaan terhadap

perempuan, dsb. Beliau mengajak mereka untuk saling mengasihi, membina

persaudaraan, menghormati hak hidup manusia apapun jenis kelamin dan kebangsaannya.

Sudah barang tentu, misi memperbaiki akhlak hanya dapat dilakukan oleh orang

berakhlak mulia pula. Dalam hal ini Allah swt memuji Nabi Muhammad yang

mengemban misi kerasulan dengan berfirman:

) 4وإنك لعلى خلق عظیم (القلم:

Artinya: Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung (al-Qalam : 4).

Indikator Kompetensi

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini anda diharapkan mampu:

1. Menjelaskan pengertian akhlak

2. Menghafal Hadis tentang akhlak

3. Menjelaskan matan Hadis Akhlak

Uraian Materi

Page 32: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Hadis Nabi

علیھ وسلم أكمل المؤمنین عن أبي ھریرة قال قال رسول صلى إیمانا أحسنھم خلقا (رواه أبو داود)

Terjemah Hadis

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Orang mukmin yang paling

sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya“ (HR. Abu Daud)

Penjelasan

Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mendefinisikan akhlak sebagai

berikut:

الخلق عبارة عن ھیئة في النفس راسخة عنھا تصدر األفعال بسھولة ویسر من غیر حاجة إلى فكر ورویة

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang darinya timbul perbuatan dengan

mudah tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.

Dari pengertian akhlak seperti yang dijelaskan oleh Imam Ghazali di atas dapat

dikatakan bahwa apabila seseorang pada dirinya telah tertanam akhlak yang baik seperti

sifat dermawan akan lahir darinya perbuatan gemar memberi tanpa merasa berat hati.

Contoh lain adalah sifat sabar, akan mudah lahir darinya tindakan memaafkan terhadap

orang yang berbuat jahat sekalipun. Begitu juga dari sifat yang bijak akan lahir darinya

perbuatan mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan kemaslahatan. Kata akhlak ini

selain dipakai untuk perilaku yang baik-baik, juga digunakan untuk perilaku yang buruk,

seperti kikir, pengecut dan perangai-perangai rendah lainnya.1

Namun tidak semua perbuatan baik timbul dari akhlak yang baik, demikian juga

tidak semua perbuatan jahat timbul dari akhlak yang jahat pula. Misalnya seseorang yang

memberikan sumbangan sejumlah uang kepada sebuah organisasi keagamaan, tidak

1 Muhammad Abdul Aziz al-Khuly, al-Adab al-Nabawy, (Beirut: Dar al-Fikr, TT), h. 127

Page 33: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

langsung berarti bahwa orang tersebut dermawan. Mungkin saja hal itu dilakukannya

karena ada maksud supaya pencalonannya untuk posisi tertentu mendapat dukungan.

Atau dia melakukan itu karena terpaksa supaya tidak malu kepada orang lain yang telah

lebih dahulu memberikan sumbangan. Maka dia tidak tepat dikatakan sebagai orang yang

murah hati atau dermawan.

Begitu juga orang yang mencuri, belum tentu hal itu dia lakukan karena dia

seorang pemalas, tidak mau berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri. Kalau dia

mencuri karena terpaksa, sebab dia memerlukan biaya yang harus segera dia bayar,

sedang dia tidak memilikinya, dan tidak ada pula orang mau meminjaminya, lalu dia

terpaksa mencuri karena jiwanya terancam, dia tidak tepat dikatakan berakhlak jahat,

pemalas, atau pencuri. Dia hanyalah seorang yang pada saat itu mengambil harta milik

orang lain.

Dalam hadis di atas Rasulullah saw menjelaskan bahwa sebaik-baik orang

Muslim adalah yang baik akhlaknya dan mulia sifatnya. Adapun orang yang jelek

akhlaknya dan buruk sifatnya adalah orang-orang jahat. Meskipun mereka mengerjakan

shalat, puasa dan haji, sesungguhnya shalat mereka tidak khusyu, puasanya karena

terpaksa, dan hajinya karena riya.

Seandainya semua ibadah itu dilakukan dengan ikhlas pasti membuahkan akhlak

yang mulia, karena shalat yang benar akan mencegah perbuatan keji dan mungkar, puasa

yang ikhlas akan menghasilkan kesabaran dan kedermawanan, dan haji yang mabrur akan

menumbuhkan sifat sabar dan kebaikan dalam pergaulan serta kesediaan memberi

pertolongan. Jadi pertanda ibadah yang benar yang dilakukan dengan ikhlas adalah

terbentuknya akhlak yang mulia. 2

Maksud dari Hadis diatas juga diuraikan dalam kitab ’Aunul Ma’bud yang

menjelaskan hadis-hadis Sunan Abu Daud . :

2 Ibid.

Page 34: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

ھي منقسمة و،وھو عبارة عن أوصاف اإلنسان التي یعامل بھا غیرهفالمحمودة منھا صفات األنبیاء واألولیاء ،لى محمودة ومذمومةإ

والصالحین كالصبر عند المكاره والحلم عند الجفاء وحمل األذى واللین في ،واإلحسان للناس والتودد إلیھم والرحمة بھم والشفقة علیھم

: رور وغیر ذلك. قال الحسن البصريالقول ومجانبة المفاسد والش.وكف األذى وطالقة الوجھ،لمعروفبذل احقیقة حسن الخلق

“Hadis yang mengatakan bahwa orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah

yang paling baik akhlaknya, merupakan gambaran tentang sifat-sifat menusia dalam

bergaul dengan orang lain. Sifat-sifat itu ada yang terpuji, ada pula yang tercela. Sifat-

sifat terpuji adalah seperti sifat para Nabi, para auliya, dan orang-orang shaleh seperti

sifat sabar dalam menghadapi kesulitan, tabah menghadapi cobaan, sanggup menanggung

derita, berbuat baik dan kasih sayang terhadap manusia, lemah lembut dalam bertutur

kata, manjauhi pengrusakan dan kejahatan, dsb. Kemudian Hasan al-Bashry

menambahkan bahwa hakekat akhlak yang baik adalah mengerahkan perbuatan yang

ma’ruf (yang baik), mencegah perbuatan menyakiti, dan keramahan raut muka”. 3

Dalam banyak hadis, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berakhlak mulia.

Antara lain hadis-hadis sebagai berikut:4

علیھ وسلم یقول ما من عن أبي الدرداء قال سمعت النبي صلى ترمذي)شيء یوضع في المیزان أثقل من حسن الخلق (رواه ال

Artinya:

Abu Darda berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda: tidak ada sesuatu yang

diletakkan diatas timbangan amal (di akhirat) yang lebih berat dari akhlak yang baik (HR

Turmudzi)

Kenapa akhlak yang baik memiliki bobot kebaikan yang lebih? Karena pada

dasarnya semua ibadah yang dilakukan oleh seorang Muslim harus berimplikasi pada

perbuatan yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Sehingga dikatakan pula

”Tidak sah shalat seseorang apabila shalatnya tidak dapat mencegahnya dari perbuatan

3 CD Barnamaj al-Hadis al-Syarif4 Muhammad Abdul Aziz al-Khuly, al-Adab al-Nabawy, (Beirut: Dar al-Fikr, TT), h. 128

Page 35: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

keji dan mungkar”, demikian pula bila seorang berpuasa meninggalkan makan dan

minum, tetapi tetap berbuat jahat, maka Allah tidak akan menerima puasanya. Dalam

melakukan ibadah hajipun, seseorang dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak baik,

tidak boleh berbuat fasik, dan tidak boleh bersengketa.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi pula, Rasulullah saw

bersabda:

علیھ وس صلى لم قال إن من أحبكم إلي عن جابر أن رسول وأقربكم مني مجلسا یوم القیامة أحاسنكم أخالقا (رواه الترمذي)

Artinya:

Dari Jabir, sesungguhnya Rasulullah bersabda “Bahwasanya orang yang paling aku cintai

diantara kalian dan yang paling dekat tempatnya denganku pada hari kiamat adalah yang

paling baik akhlaknya (HR Turmudzi)

Hadis ini menegaskan pentingnya akhlak yang baik. Semakin baik akhlak

seseorang, semakin sempurna keimanannya, dan dekat posisinya dari Rasulullah.

Pada hadis berikutnya Rasulullah saw bersabda:

عن أبي ھریرة قال قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم: إنكم لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن یسعھم منكم بسط الوجھ وحسن الخلق (رواه

البزار)Artinya:

Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya kamu tidak akan

dapat menjangkau semua orang (memuaskan mereka) dengan pemberian hartamu, tetapi

kamu akan dapat menyenangkan semua orang dengan roman muka yang ramah dan

akhlak yang baik (HR Bazzar)

Dalam al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang mengandung larangan yang harus

dijauhi oleh seorang yang memberikan sedekah, antara lain dilarang memberi suatu

sedekah dengan diserta kata-kata yang menyakitkan penerima sebab perbuatan itu akan

menjadikan pahala sedekahnya hilang:

)264الذین آمنوا التبطلوا صدقاتكم بالمن واألذى...(البقرة:أیھایآ

Page 36: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala

sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima. Sebenarnya

jika dibandingkan antara akhlak yang baik dari seseorang dengan pemberian sedekah

darinya --seandainya seseorang harus memilih salah satu diantara keduanya-- maka dia

akan memilih akhlak yang baik. Untuk apa dia mendapat sedekah tetapi diperlakukan

dengan tidak baik, hanya akan menimbulkan sakit hati, sebaliknya apabila seseorang

memperlakukannya dengan akhlak yang baik, dia akan merasa senang hati, meskipun

tidak mendapatkan pemberian sedekah. Itulah makna dari hadis Rasulullah saw di atas.

Pada hadis lain disebutkan:

علیھ وسلم إنماعن أبي ھریر صلى بعثت ة قال قال رسول م صالح األخالق (رواه أحمد) ألتم

Dalam riwayat Bazzar, hadis di atas berbunyi :

م صالح األخالق إنما بعثت ألتمKedua riwayat itu sama maknanya.

Di bagian awal uraian ini telah dijelaskan bahwa misi kedua dari Rasulullah

setelah beliau menegakkan tauhid, adalah memperbaiki akhlak manusia. Sebab akhlak

yang baik akan membuat kehidupan bermasyarakat menjadi aman, damai dan sejahtera,

terhindar dari bahaya yang dapat merusak sendi-sendi bangunan masyarakat. Dan pada

gilirannya akhlak yang baik akan membuat satu bangsa menjadi kokoh kuat. Sebaliknya

akhlak yang jahat menjadi virus yang menggerogoti rasa saling percaya di antara warga

masyarakat, merusak persaudaraan diantara teman, melemahkan rasa solidaritas, dan

menumbuhkan sikap egois dan individualis, dan akhirnya meruntuhkan sendi-sendi

keutuhan hidup bermasyarakat.

Kalau kita perhatikan realita kehidupan manusia, akan kita jumpai orang- orang

yang sangat menyukai bermacam perhiasan untuk dikenakan pada anggota badan mereka.

Mereka ingin tampil menarik di hadapan siapa saja yang melihatnya. Karena itu kita lihat

banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan dirinya. Mereka lebih

mementingkan perhiasan lahiriyah dengan penambahan aksesoris seperti pakaian yang

bagus, make up yang mewah, kalung emas, cincin permata, dsb.

Page 37: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Sebaliknya ada pula orang-orang yang lebih berupaya memperbaiki kualitas

akhlaknya. Orang yang demikian tidak mengharapkan pujian kekaguman manusia,

namun karena kesadaran agamanya menghendaki demikian dengan disertai harapan

mendapatkan ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala. Kalaupun penampilannya

mengundang pujian orang, ia segera mengembalikannya kepada Allah karena kepunyaan-

Nyalah segala puji dan hanya Dialah yang berhak untuk dipuji.

Islam Mengutamakan Akhlak

Mungkin banyak diantara kita kurang memperhatikan aspek akhlak. Di satu sisi

kita mengutamakan tauhid yang memang merupakan perkara pokok/inti agama ini,

berupaya menelaah dan mempelajarinya, namun di sisi lain kurang memperhatikan aspek

akhlak. Sehingga tidak dapat disalahkan bila ada keluhan-keluhan yang terlontar dari

kalangan awwam, seperti ungkapan: “Sudah belajar agama tapi kok durhaka pada orang

tua?” Atau ucapan : “Dia itu pengetahuan agamanya luas tapi tidak peduli pada

tetangga.” dan lain-lain.

Ungkapan-ungkapan seperti itu semestinya tidak ada, karena agama Islam itu

mencakup aspek batin dan lahir, keyakinan dan perbuatan. Antara keduanya harus seiring

selaras. Kalau seorang Muslim beriman kepada Allah dan meyakini kebenaran ajaran

yang dibawa oleh Rsul-Nya, maka secara lahiriyah ucapan dan tindakannya harus sejalan

dengan keyakinan batinnya tersebut. Karena itu marilah kita berintrospeksi dan

mengkoreksi diri apakah akhlak kita sudah sejalan dengan keimanan kita. Tauhid sebagai

sisi pokok/inti ajaran Islam harus kita utamakan, dan kita sempurnakan dengan akhlak

yang baik. Akhlak merupakan realisasi tauhid seorang hamba terhadap Allah. Seorang

yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baik manusia. Semakin

sempurna tauhid seseorang maka semakin baik akhlaknya, dan sebaliknya bila seorang

memiliki akhlak yang buruk berarti lemah pula tauhidnya.

Akhlak Rasulllah SAW

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, Rasulllah yang mulia mendapat

pujian langsung dari Allah karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana firmanNya

Page 38: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

dalam surat al-Qalam ayat 4 yang telah disebut di atas. Anas bin Malik seorang sahabat

Nabi menyatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang

paling baik budi pekertinya. Dia memuji Rasulullah saw dengan mengatakan: “Belum

pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan rasulullah

shalallahu ‘alaihi wasallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari

bau rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani

rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan

saya : mengapa engkau berbuat ini? atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu?” (HR.

Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Akhlak

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan bahwa suatu saat Rasulullah pernah

ditanya tentang amalan yang paling banyak membuat orang masuk surga. Beliau

menjawab: “Takwa kepada Allah dan Akhlak yang Baik.” Tatkala Rasulullah saw

menasehati sahabatnya, beliau menyertakan nasehat untuk bertakwa dengan nasehat

untuk berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadits dari Abu Dzar, ia berkata

bahwa Rashulullah saw bersabda :

رسول ليقال قال ذر أبيعن صلى حیثمااتـق هللا وسلم علیھ (رواه حسن بخلق الناس وخالق تمحھاالحسنة السیئة وأتبع كنت

الترمذي)“Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan iringilah perbuatan

buruk dengan perbuatan baik niscaya, kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan

bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi)

Dari hadits-hadits di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang baik memiliki

keutamaan yang tinggi. Karena itu sudah sepantasnya setiap Muslim menjadikan akhlak

yang baik sebagai perhiasannya. Yang perlu diingat bahwa ukuran baik atau buruk akhlak

bukan ditimbang menurut selera individu, bukan pula hitam putih akhlak itu menurut

ukuran adat yang dibuat manusia. Karena boleh jadi, yang dianggap baik oleh adat

Page 39: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

bernilai buruk menurut timbangan syari’at atau sebaliknya. Hal ini berarti bahwa semua

yang dilakukan oleh seorang Muslim harus berpatokan pada syari’at. Keimanannya,

ibadahnya, mu’amalah (pergaulan) nya dengan sesama makhluk Allah, dan termasuk

akhlaknya harus berlandaskan syariat. Allah sebagai pembuat syari’at ini, Maha Tahu

dengan keluasan ilmu-Nya apa yang mendatangkan kemashlahatan/kebaikan bagi hamba-

hamba-Nya.

Akhlak ataupun budipekerti memegang peranan penting dalam kehidupan

manusia. Akhlak yang baik akan membedakan antara manusia dengan hewan. Manusia

yang berakhlak mulia, dapat menjaga kemuliaan dan kesucian jiwanya, dapat

mengalahkan tekanan hawa nafsu syahwat syaitoniah, berpegang teguh kepada sendi-

sendi keutamaan. Menghindarkan diri dari sifat-sifat kecurangan, kerakusan dan

kezaliman. Manusia yang berakhlak mulia, suka tolong menolong sesama dan makhluk

lainnya. Mereka senang berkorban untuk kepentingan bersama.Yang kecil hormat kepada

yang tua, yang tua kasih kepada yang kecil. Manusia yang memiliki budi pekerti yang

mulia, senang kepada kebenaran dan keadilan, toleransi, mematuhi janji, lapang dada dan

tenang dalam menghadapi segala halangan dan rintangan.

Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke darjat yang tinggi dan mulia.

Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan

ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan

sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang melakukan

perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan masyarakat seluruhnya.

Manusia yang paling baik akhlaknya ialah Nabi Muhammad saw, sehingga Allah

memuji budi pekerti beliau dalam al-Quran: "Sesungguhnya engkau (Muhammad),

benar-benar berbudi pekerti yang agung. Suatu bangsa bagaimanapun hebat kekuatan dan

kekayaan yang dimilikinya, akan tetapi jika budi pekertinya rusak, maka bangsa itu akan

mudah binasa. Manusia yang tidak punya akhlak yang baik, akan melakukan apa saja

untuk kepentingan dirinya. Dia akan berbohong, membuat fitnah, menjual harga diri dan

keluarga, malah dengan tidak segan lagi, dia menjual Agamanya.

Page 40: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Modul Hadis

Kegiatan Belajar 4

Bahaya dan Ciri-Ciri Munafik

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw bersabda bahwa pada hakekatnya takwa itu

berada di dalam hati. Meskipun demikian takwa itu harus diimplementasikan atau

diwujudkan dalam perbuatan lahiriyah. Orang yang dalam hatinya ada keimanan dan

ketakwaan dan telah bersaksi akan kebenaran ajaran Islam tetapi tidak mengamalkannya

disebut Fasiq. Sebaliknya orang yang secara lahiriyah memperlihatkan ketaatan dengan

mengaku beriman secara lisan dan mengamalkan ibadah, tetapi dalam hati dia

mengingkari semua itu.

Karena itu dalam surat Ali Imran ayat 102 Allah swt mengingatkan orang-orang

yang beriman agar bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa ( حق تقاتھ).

Ayat itu menunjukkan bahwa selain ada orang-orang yang benar-benar bertakwa, ada

pula orang yang berpura-pura bertakwa kepada Allah. Orang yang berpura-pura takwa

kepada Allah, seperti mengaku sebagai seorang beriman padahal hatinya ingkar, atau

berpura-pura menjadi pengikut Rasulullah padahal sesungguhnya dia memusuhi, berpura-

pura menjalankan shalat padahal sebenarnya sangat malas mengerjakannya, orang

bersikap demikian adalah orang yang disebut Munafik.

Secara harfiah, kata munafiq berasal dari kata نفـق yang salah satu artinya adalah

lubang tikus di dalam tanah, yang memilki dua pintu, pintu pertama terlihat, sedang pintu

kedua tidak terlihat. Tikus itu bisa masuk dari pintu yang terlihat lalu keluar dari pintu

yang tidak terlihat. Begitu pula seorang munafik seolah-olah masuk ke dalam Islam,

tetapi dia keluar dari Islam melalui pintu yang tersembunyi. Secara etimologi atau istilah,

munafik adalah orang yang menyembunyikan akidah kekafirannya dan menampakkan

keimanannya secara lahiriyah dengan kata-kata.1

Orang-orang munafik sangat dibenci oleh Allah dan Rasulullah, karena

merupakan musuh dalam selimut bagi kaum Muslimin. Mereka berpura-pura menjadi

1 Al-Jurjany, Ibid., h. 235.

Page 41: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

pengikut Rasulullah tetapi tidak mau berjuang bersamanya, bahkan bersekutu dengan

musuh dan memberi informasi-informasi rahasia kaum Muslimin kepada musuh. Orang-

orang munafik diancam akan disiksa di dasar neraka.

Indikator Kompetensi

Dengan mempelajari kegiatan belajar 4 ini, anda diharapkan mampu:

1. menghafalkan hadis tentang ciri-ciri munafik;

2. mengidentifikasi perbuatan-perbuatan munafik;

3. menjelaskan perbedaan munafik akidah dan munafik perbuatan;

Uraian Materi

Berikut ini kita akan pelajari hadis Rasulullah terkait dengan ciri-ciri atau tanda-

tanda orang munafik.

رسول أن ھریرة أبيعن صلى ثالث المنافق آیة قال وسلم علیھ خان (رواه مسلم)اؤتمن وإذاأخلف وعد وإذاكذب حدث إذا

Terjemahnya

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Tanda-tanda orang munafik

ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya dia

berkhianat (HR. Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim yang lain, Nabi bersabda:

علیھ وسلم أربع من صلى بن عمرو قال قال رسول عن عبد ة من كن فیھ كان منافقا خالصا ومن كانت فیھ خلة منھن كانت فیھ خل

نفاق حتى یدعھا إذا حدث كذب وإذا عاھد غدر وإذا وعد أخلف وإذا خاصم فجر (رواه مسلم)

Terjemahnya

Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah saw bersabda: “Ada empat sifat, apabila

keempatnya terdapat pada diri seseorang, jadilah dia munafik tulen, dan siapa yang pada

dirinya terdapat satu sifat darinya, maka dia memiliki satu sifat kemunafikan; jika

Page 42: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

berbicara dusta, jika membuat kesepakatan, dia meninggalkannya, jika berjanji dia

ingkar, dan jika bersenagketa melampaui batas”.(HR. Muslim)

Penjelasan Hadis

Sebagian ulama menganggap bahwa hadis ini musykil, sulit untuk dijelaskan,

karena sifat-sifat dusta, ingkar janji, atau khiyanat mungkin saja ada pada diri seorang

Muslim. Namun demikian para ulama bersepakat bahwa orang yang membenarkan ajaran

Islam dengan hati dan lisannya, tetapi melakukan perbuatan-perbuatan tersebut tidak

dinyatakan sebagai kafir ataupun munafik yang akan dihukum kekal di neraka.

Meskipun demikian para ulama berbeda pendapat megenai makna hadis ini.

Sebagian besar berpendapat bahwa sifat-sifat tersebut adalah sifat-sifat orang munafik,

siapapun yang memiliki sifat demikian, dia menyerupai seorang munafik dan berakhlak

dengan akhlak seorang munafik, karena sesungguhnya kemunafikan adalah menampakan

apa yang berbeda dari apa yang disembunyikan. Dan hal itu ada pada orang yang

memiliki sifat-sifat tersebut. Maka kemunafikannya dirasakan oleh orang yang

mengajaknya berbicara, diberi janji olehnya, dan yang memberinya amanat.

Kemunafikan seperti ini adalah munafik perbuatan bukan munafik dalam hal akidah.

Kemunafikan seperti ini tidak diancam dengan kekal berada di dasar api neraka.

Mengenai jumlah sifat-sifat munafik yang berbeda pada dua hadis di atas, hal itu

tidak menjadi persoalan, karena suatu sifat bisa melahirkan sifat-sifat lainnya. Seperti

sifat ingkar janji, dapat terbentuk darinya sifat menghindar dari kesepakatan yang telah

dibuat.

Sebagian ulama berpendapat bahwa orang yang dari segi perbuatan-perbuatannya

disebut munafik adalah orang yang sebagian besar perbuatannya berupa dusta, ingkar

janji, dan khiyanat. Adapun orang yang hanya sesekali melakukan perbuatan tersebut

tidak termasuk munafik.

Menurut al-Turmudzi, orang-orang munafik pada zaman Rasulullah menyatakan

keimanan mereka tetapi mereka berdusta, mereka diberi amanat untuk menjalankan

agama tetapi mereka mengkhiyanatinya, dan mereka berjanji untuk menolong agama

tetapi mereka mengingkarinya. Karena itu al-Khattaby mengatakan bahwa hadis ini

Page 43: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

merupakan peringatan atas kaum Muslimin agar tidak terbiasa mengamalkan sifat-sifat

tersebut yang dikhawatirkan akan menyeretnya kepada kemunafikan yang sebenarnya.2

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita dengar kata munafik. Kata munafik

mungkin kita anggap tidak begitu kasar di telinga kita, karena kata itu jarang

dipublikasikan di media massa. Namun sebenarnya munafik adalah suatu sifat seseorang

yang sangat buruk yang bisa menyebabkan orang itu dikucilkan dalam masyarakat.

Hadits Nabi Muhammad saw diatas menegaskan bahwa tanda-tanda munafik

adalah:

1. Apabila berkata maka dia akan berkata bohong/ dusta;

2. Jika membuat suatu janji atau kesepakatan dia akan mengingkari janjinya;

3. Bila diberi kepercayaan/ amanat maka dia akan mengkhianatinya;

4. Bila bermusuhan melampaui batas.

Seseorang dapat dikatakan sebagai orang munafik tulen/sejati apabila memenuhi

semua sifat di atas yaitu pembohong, penghianat dan pengingkar janji ada pada dirinya,

dan selalu nampak dalam kebanyakan perbuatannya. Kalau hanya satu atau dua sifat itu

ada padanya, atau hanya sesekali saja melakukan perbuatan-perbuatan itu tidak dapat

dikatakan munafik.

Diatas telah disebutkan bahwa Hadis ini merupakan peringatan dari Rasulullah

agar umat Islam tidak membiasakan sifat-sifat tersebut yang dapat menyeretnya menjadi

seorang munafik sesungguhnya, yaitu orang kafir yang mengingkari Islam tetapi berpura-

pura menjadi Muslim. Ketiga sifat itu harus dihindari mengingat bahaya yang dapat

timbul darinya.

1. Dusta

Berdusta adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain.

Berdasarkan hadis di atas, apabila kita tidak jujur kepada orang lain maka kita telah

2 Sampai pada paragraph ini, penjelasan hadis dikutip dari al-Nawawy, Shahih Muslim bi Syarh al-Nawawy, CD Barnamaj al-Hadis al-Nabawy.

Page 44: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

memiliki satu ciri orang yang munafik. Contoh berdusta dalam kehidupan keseharian kita

yaitu seperti saat menerima telepon lalu kita katakan kepada si penelpon bahwa orang

yang dicarinya tidak ada, padahal sesungguhnya orang itu ada. Kebiasaan dusta seperti

ini meskipun tampak ringan akibatnya, tetapi kalau dibiasakan akan merembet kepada

dusta-dusta atas perkara penting dan berakibat pada bahaya besar. Pepatah mengatakan

رأس الذنوب الكذب pangkal dari dosa-dosa adalah dusta. Karena itu Rasulullah saw

memperingatkan umatnya untuk menjauhi dusta, karena dusta akan membawa pelakunya

kepada perbuatan-perbuatan fujur (dosa), dan perbuatan-perbuatan fujur itu akan

membawa ke neraka (Hadis Riwayat Muslim).

2. Ingkar Janji

Perjanjian atau kesepakatan dengan orang lain terkadang harus kita lakukan.

Apabila janji yang telah disepakati tidak kita penuhi tanpa alasan yang dapat dibenarkan,

maka kita telah ingkat janji. Kemajuan di bidang ekonomi yang telah diraih oleh negara-

negara maju, antara lain didukung oleh komitmen yang tinggi dari warganya untuk

melaksanakan tugas-tugas atau pekerjaan yang telah disepakati. Sebaiknya bangsa-

bangsa yang rendah komitmennya untuk menepati perjanjian atau kesepakatan kerja akan

jatuh sebagai bangsa yang terbelakang.

3. Khianat

Di antara ketiga sifat munafik yang tersebut dalam hadis di atas, khianat dapat

dikatakan paling berat akibat buruknya dibandingkan dengan sifat dusta dan tukang

ingkar janji. Orang yang berkhianat akan dihukum oleh masyarakat dengan dijauhi atau

dikucilkan serta tidak akan mendapatkan kepercayaan lagi, bahkan bisa dikenai hukuman

penjara, apabila pengkhianatannya menimbulkan kerugian atau bahaya pada negara

seperti menjadi mata-mata bagi pihak asing, atau seperti seorang pegawai yang dipercaya

sebagai pejabat pajak, namun dalam pekerjaannya orang itu menyalahgunakan jabatanya

untuk menyelewengkan uang pajak.

4. Melampaui batas

Page 45: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Permusuhan atau persengketaan mungkin saja terjadi antara sesama Muslim atau

antara Muslim dan non Muslim. Bila hal itu terjadi seorang Muslim yang sedang terlibat

permusuhan atau persengketaan dengan orang lain dan sedang memendam amarah

kepadanya tetap diharuska berlaku adil terhadap musuhnya. Dia tidak boleh melakukan

tindakan yang melampaui batas seperti menyebar fitnah atasnya, membeberkan aib atau

keburukan orang yang sedang menjadi musuhnya itu kepada orang lain yang tidak

berkepentingan. Kalau hal itu dia lakukan, dia telah berbuat kemunafikan.

Patut kita renungkan salah ayat dalam surat al-Maidah yang berbunyi:

قوم على أن ال تعدلوا اعدلوا ھو أقرب للت◌قوى وال یجرمنـكم شنـئآن )8واتقوا هللا إن هللا خبیر بما تعملون (المائدة:

Artinya:

Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku

tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwaah

kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-

Maidah:8)

Begitulah akhlak seorang Muslim, meskipun terhadap musuh, dia harus berlaku

adil, dia tidak boleh melakukan apa-apa tidak relevan dengan pokok permasalahan yang

menyebabkan permusuhannya dengan orang lain.

Cercaan Terhadap Orang Munafik

Dalam al-Qur’an terdapat satu surat yang dinamai al-Munafiqun. Dinamai

demikian karena surat yang hanya terdiri dari 11 ayat itu, 8 ayat diantaranya

membicarakan sikap dan perilaku orang-orang munafik. Pada ayat pertama Allah swt

mengungkap kebohongan orang-orang munafik berpura-pura mengakui kerasulan

Muhammad saw. Dalam ayat itu dikatakan: Apabila orang-orang munafik datang

kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar

Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya;

dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang

pendusta. Ayat ini menunjukan bahwa orang-orang munafik hanya berolok-olok tentang

Page 46: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Islam, karena apa yang mereka katakana melalui lidah mereka berkebalikan dengan

keyakinan mereka yang tersembunyi di dalam hati mereka.3

Ayat kedua menjelaskan kelicikan mereka, mengapa mau memberikan pengakuan

bahwa Nabi Muhammad adalah Rasululah. Dalam ayat tersebut dikatakan “Mereka itu

menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari

jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan“. Yang

dimaksud perisai adalah sumpah mereka bahwa mereka beriman hanyalah siasat untuk

menjaga harta dan diri mereka supaya tidak dibunuh atau ditawan atau dirampas harta

mereka.

Kemudian al-Qura’an menggambarkan hati orang-orang munafik yang teah

terkunci sehingga mereka tidak dapat menangkap kebenaran dan mengimaninya. Al-

Qur’an berujar: “Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah

beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka

tidak dapat mengerti“.

Lalu al-Qur’an mengingatkan orang-orang yang beriman agar tidak terjebak oleh

pesona lahiriyah orang-orang munafik, dengan mengatakan “Dan apabila kamu melihat

mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu

mendengarkan perkataan mereka. Padahal mereka adalah seakan-akan kayu yang

tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.

Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga

Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari

kebenaran)?“ Yang dimaksud bahwa mereka seolah-olah kayu yang tersandar adalah

meskipun tubuh-tubuh mereka bagus akan tetapi jiwa dan otak mereka kosong sehingga

tidak dapat memahami kebenaran.

Sebagai bukti ketidakmampuan mereka memahami kebenaran diungkap dalam

ayat berikutnya. “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar

3 Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Adzim, (Beirut: Dar al-Fikr, 1992) Jilid 4, h.442

Page 47: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu

lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri“.

Maka sebagai akibatnya, Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan

memberi petunjuk kepada mereka karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang kafir.

“Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan

bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang

fasik“.

Kemudian digambarkan kebusukan sikap orang-orang munafik ketika mereka

mencoba memecah persatuan umat Islam, dan berusaha menjauhkan umat Islam dari

Rasulullah saw. “Mereka adalah orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang

Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin)

yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal

kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu

tidak memahami.

Setelah terungkap kebusukan sikap mereka terhadap Rasulullah dan umat Islam,

akibatnya mereka sendiri merasa ketakutan “Mereka berkata: Sesungguhnya jika kita

telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang

lemah dari padanya." Dan kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi

orang-orang mu'min, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.“

Keburukan sikap orang-orang munafik juga diceritakan dalam sebuah hadis

berikut ini:

رسول عھد فيالمنافقین من رجاال أن الخدري سعید أبيعن صلى صلىالنبي خرج إذاكانواوسلم علیھ الغزو إلىوسلم علیھ

رسول خالف بمقعدھم وفرحواعنھ تخلفوا صلى فإذاوسلم علیھ صلىالنبي قدم یحمدواأن وأحبواوحلفواإلیھ اعتذرواوسلم علیھ أن ویحبون أتوابمارحون یف الذین تحسبن ال فنزلت یفعلوالم بما

العذاب (رواه مسلم)من بمفازة تحسبنھم فال یفعلوالم بمایحمدوا

Page 48: Kegiatan Belajar 1 - ftik.iainpurwokerto.ac.idftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-HADITS.pdf · (l emah, tidak sahih). Kelemahan hadis ini terletak pada seorang

Artinya:

Diceritakan oleh Abu Said al-Khudry, bahwa beberapa orang munafik pada masa

Rasulullah saw. selalu tidak ikut serta bila Nabi saw. pergi berperang. Mereka

bergembira-ria dengan ketidakikutsertaan mereka bersama Rasulullah saw. Lalu apabila

Nabi saw. telah kembali, mereka mengemukakan alasan kepada beliau sambil bersumpah

dan berharap mendapatkan pujian dengan apa yang tidak mereka perbuat. Maka turunlah

(ayat 188 surat Ali Imron): Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang

yang bergembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji

terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamum menyangka mereka

akan lepas dari siksa. (HR Muslim)

Keburukan-keburukan sifat orang-orang munafik juga disebutkan dalam surat al-

Baqarah ayat 8 sampai 20. Dalam ayat-ayat tersebut antara lain disebutkan bahwa orang-

orang munafik adalah orang-orang yang dalam hati mereka ada penyakit, lalu penyakit

itu terus bertambah. Mereka adalah orang-orang yang membuat kerusakan di tengah

masyarakat, tetapi mereka tidak mengakuinya. Mereka memperolok-olok kaum Muslimin

dengan menganggap mereka sebagai orang-orang bodoh, padahal merekalah yang

dibiarkan oleh Allah terombang-ambing dalam kesesatan. Mereka diibaratkan sebagai

orang yang menyalakan api untuk penerangan, tetapi kemudian api itu dipadamkan oleh

Allah sehingga mereka tidak dapat melihat karena gelap. Mereka diibaratkan pula sebagai

orang yang tuli, bisu dan buta sehingga mereka sama sekali tidak mampu berkomunikasi

dengan lain karena ketiga alat komunikasi itu telah dimatikan, dan akibatnya mereka

tidak menemukan kebenaran.