KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

52
DR. EMIR ABDULLAH, SPKJ Bag. Psikiatri FK Unsyiah Rumah Sakit Jiwa Aceh KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Transcript of KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

Dr. EMIR ABDULLAH, SpKJBag. Psikiatri FK UnsyiahRumah Sakit Jiwa AcehKEGAWATDARURATAN PSIKIATRIKegawatdaruratan psikiatri adalah setiap gangguan dalam pikiran, perasaan, atau tindakan yang membahayakan diri dan hidup individu bersangkutan yang memerlukan intervensi teraputik segera.Kasus kedaruratan psikiatri adalah:Gaduh GelisahViolence (tindak Kekerasan)Suicide (bunuh diri) dan Homicide (keinginan membunuh)DeliriumGejala Ekstra Piramidal akibat penggunaan obat

Yang perlu diperhatikan untuk pelayanan Kegawatdaruratan PsikiatriKeamananRuangan KhususAkses yang berhubungan dng Ruang Gawatdarurat MedikTersedia obat PsikofarmakaStaf (tim) yang bertugas harus memiliki keterampilan khususSikap dan perilaku staf dan pasienEvaluasiEvaluasi yaitu:Menentukan diagnosis awalIdentifikasi faktor presipitasi dan kebutuhan segera bagi pasienMulai terapi atau merujuk pasien ke fasilitas yang sesuai

Gaduh Gelisah

Keadaan gaduh gelisah bukan suatu diagnosis, tetapi gambaran perilaku kacau, suara keras (berteriak-teriak), jalan mondar-mandir, sering melakukan tindak pengrusakan (destructive) dan permusuhan (hostile). Gaduh gelisah disebabkan (etiologi) antara lain.Psikosis OrganikPsikosis FungsionalKecemasan atau Reaksi stress akut

Gejala

Terjadi akut atau sub akut. Berupa Gejala Psikomotor:Jalan mondar mandir ,berlari-lari atau jalan bergegasMeloncat-lancatGerakan tangan dan kaki serta mimik dan suara cepat dan hebat/kerasEkspresi bingung, marah atau ketakutan (gangguan afek-emosi)Cara berpikir capat dan sering terdapat waham referensi (ideas of reference)Ada halusinasi visual (terutama pada Gangguan Mental Organik akut), atau halusinasi auditorik (terutama pada skizofrenia)

Psikosis Organik

Psikosis organik yang sering menimbulkan gaduh gelisah adalah Delirium dan Kebingungan post konvulsi

Delirium

Delirium merupakan suatu ganguan metabolisme otak yang difus di kedua belahan hemisferium yang menyebabkan terjadi perubahan kesadaran, onset bisa perlahan-lahan atau mendadak dan hilang timbul (up and down)

Gejala gangguan psikiatrik yang bisa ditemukan adalah - Gangguan kognitif - Gangguan mood- Gangguan Persepsi - Gangguan perilakuGejala neurologis yang sering adalah - Tremor - Nistagmus- Inkordinasi - Inkontinensia urin

Etiologi bermacam-macam

Kriteria diagnostik Delirium untuk kondisi medik umum (PPDGJ III)

Kebingungan Post Konvulsi

terjadi setelah: serangan epilepsi grand malterapi kejang listrik (ECT). Penatalaksanaan : memegang kedua tangan pasienbujuk dengan kata-kata yang menentramkanbiasanya 15 menit pasien sudah tenangBila tetap bingung ij. Diazepam 10 mg iv.

Psikosis Fungsional

yang sering menyebabkan gaduh gelisah antara lain:Psikosis AkutSkizofrenia Furor KatatonGangguan Afektif Mania

Psikosis Akut

onsetnya mendadak setelah sesudah terjadi stress psikologik. Sehingga menyebabkan frustrasi, konflik, tekanan atau krisis. Stres mendadak,hebat dan harus jelas , misalnya : kehilangan orang yang dicintai kegagalan pekerjaankerugian atau kebangkrutan bencanaSumber stress Antara lain adalah :frustrasi, konflik, tekanan dan krisis.Frustrasi adalah penilaian diri sendiri terhadap kegagalan yang dialami yang berhubungan dengan rasa dan harga diriKonflik adalah ketidakmampuan untuk menentukan satu pilihan dari dua atau lebih yang menyebabkan rasa tidak berdaya disertai menurunnya harga diri

Lanjutan . . . Sumber Stress Tekanan adalah suatu keadaan terpaksa untuk menerima kenyataan yang menyebabkan harga diri menurun dan ancaman kehidupanKrisis adalah suatu keadaan yang tiba-tiba terjadi sehingga menyebabkan kehilangan sesuatu yang sangat bernilai disertai ancaman kehidupan dan harga diriFuror Kataton

Otot berkontraksi maksimal (rigiditas) Menahan atau melawan tenaga yang mengekang (negativistik)Gagguan arus pikir selalu ditemukan (inkoherensi dan asosiasi longgar) Ada waham persekutorik.Gangguan Afektif Mania

tidak ditemukan inkoherensi, Arus fikir (flight of ideas)mood dan afek eforiaide kebesaran mirip waham; segala sesuatu mudah dilakukanpembicaraan membanjir (logorrhoe) boros

Violence(Tindak Kekerasan)

Tindak kekerasan adalah suatu tindakan agresi fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang lain atau terhadap diri sendiri.Tindak kekerasan pada diri sendiri (melukai atau menyakiti diri sendiri) disebut mutilasi, mengakhiri hidup sendiri disebut perilaku bunuh diri atau behavior suicide.

Penyebab

Pengguna minuman beralkohol dan narkotika.Ada riwayat tindak kekrasanAda riwayat penyiksaan pada masa anak-anakPertimbangan lain kemungkinan terjadi tindak kekerasan adalah.Furor kataton Depresi agitatifGangguan kepribadian ambang dan antisosialAdanya pernyataan pasien bahwa berniat melakukan tindak kekerasanAda kesempatan atau cara untuk terjadi tindak kekerasanLaki-laki, usia mudaSosioekonomi sangat sederhanaPengendalian impuls burukAda stressor baru

Evaluasi Lindungi diri sendiri- Wawancara tidak dilakukan di ruangan yang terdapat barang yang dapat digunakan sebagai senjataTidak berdekatan dengan pasienDuduk dekat pintu Tidak membelakangi pasienJangan memakai dasi

Waspada bila teramatiGigi terkatup erat, Telapak Tangan dikepalMengancamJauhkan alat yang dapat digunakan sebagai senjata (garpu, asbak, pinsil dan lain-lain)

Penatalaksanaan Bujuk dan Tenangkan pasien Pengikatan Menegakkan diagnosis Bisa melibatkan aparat hukum Terapi psikofarmaka -Haloperidol 5 mg/ im (perhari atau tiap 12 jam atau tiap 8 jam) -Olanzapin injeksi 10 mg im, dapat diulangi 1 jam kemudian bila pasien belum tenang. -Lorazepam 2 4 mg atau diazepam 5 10 mg iv (perlahan-lahan, 2 menit atau lebih)Hindari pemberian antipsikotik pada pasien yang memiliki riwayat kejangSUICIDE DAN HOMICIDEPengertian: Suicide adalah kematian yang direncanakan seseorang terhadap dirinya sendiriHomicide adalah tindakan yang menyebabkan orang lain mati atau berakhir hidupnya. IdentifikasiResiko tinggi untuk melakukan bunuh diri sepertiLaki-lakiUsia tuaHidup menyendiri (isolasi sosial)Ada riwayat percobaan bunuh diri atau dalam keluarga.Mengidap penyakit kronis atau nyeri kronisBaru menjalani operasi Tidak mempunyai pekerjaan Sudah meninggalkan wasiatAkan melakukan ulang tahun kehilangan yang berarti dalam hidupKetergangtungan obat atau alkohol

Tanda-tanda Resiko Bunuh DiriPernyataan berulang-ulang ingin mati2. Depresi berat3. Bersdia dihukum berat karena bersalah4. Napsu makan tak ada5. Menolak makan-minum untuk suatu tuntutan6. Psikosis dengan gejala impulsiveness Krisis SuicidalFase sebelum melakukan tindak bunuh diri ditandai dengan putus asa dan hanya ingin mati (depresi berat) disebut krisis bunuh diri perasaan sangat sedih dan putus asa. 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu:Isyarat bunuh diriJeritan minta tolong

Fase berikutnya adalah Proses Bunuh diriMotivasi untuk bunuh diri, Niat atau gagasan untuk bunuh diriPenjabaran gagasan, Krisis , menjerit minta tolong.Tindak bunuh diri.

Penatalaksanaan Evaluasi pasien yang gagal melakukan bunuh diriTentukan Tingkat kemungkinan matiApakah dilakukan secara impulsive atau direncanakanPerhatikan keadaan pasien bila tertolong, kecewa atau lega dapat diselamatkanDilakukan secara sembunyi-sembunyi atau ketika ada orang yang melihatnya Pasien ketergantungan obat atau alkohol akan menghentikan tindakannya bila dapat dibebaskan dari ketergantungannya.Pasien gangguan kepribadian pendekatan secara empatik dan dibantu memecahkan masalahnya secara rasional dan bertanggung jawabPasien skizofrenia harus dianggap serius sebab biasanya menggunakan cara keras, sadis dan aneh dengan tingkat letal yang tinggi.

TerapiPemberian antidepresan, sebaiknya tidak diberikan di ruang gawat darurat.RestrainTerapi Kejang Listrik.

ELECTRO CONVULSIVE THERAPY (TERAPI KEJANG LISTRIK = ECT) IndikasiDepresiManiaSkizofrenia furor katatonSkizofrenia stupor katatonDepresi nerotikTanda-tanda Suicide Kontra indikasi Payah jantungAneurisma aortaPasien usilaHipertensi OsteomielitisTumor otakWanita hamil (berhati-hati)Trombosis koronerPengenalan alat 2 kondensator, alat yang melepaskan listrik ke kepala pasien

Kondensator untuk mengatur voltase dan waktu pelepasan muatan listrik

2 elektroda, alat yang di tempelkan di pelipis pasienPersiapan pasien Periksa fisis secara teliti : tekanan darah, nadi/menit, Pernapasan/menit, suhu tubuh. Pasien dipuasakan Kosongkan kandung kencing dan rectum Kepala (rambut) dishampo Gigi palsu, benda-benda lainnya dilepas.Teknik Pelaksanaan (1) Dosis awal 100-150 volt

Waktu 0,2 0,3 detik

Pasien baring lurus diatas permukaan datar dan agak keras Pakaian ketat (sabuk, BH, pakaian dalam lainnya dilonggarkan)Teknik Pelaksanaan (2) Bagian kepala (pelipis) yang akan ditempelkan elektroda bersihkan dengan kapas alkohol.

Oleskan air garam atau pasta khusus di pelipis.

Diantara gigi diganjal dengan bahan yang lunak.Teknik Pelaksanaan (3) Dagu pasien ditekan agar mulut tidak terbuka pada waktu kejang. Anggota gerak pasien dipegang untuk mengendalikan gerak pasien waktu kejang klonik.

Rambut tebal disisihkan seoptimal mugkin

Elektroda ditekan dengan kekuatan sedang pada tempatnya. Frekwensi dan jumlah ECT Cara blok 2 sampai 4 hari berturut-turut

Cara semi blok 2 3 kali seminggu selang 1 2 hari

Sekali tiap 2 atau 4 mingguKomplikasi Luxasi

Fraktur

Ruptur otot

Dislokasi mandibulaLidah / pipi / bibir tergigit

Sakit kepala

Amnesia retrograde Gejala EPS akibat penggunaan antipsikotik

pasien psikiatrik ke ruang gawat darurat kerena EPS pemberian antipsikotik dapat menyebabkan Sindrom Neuroleptik Maligna.

Gejalademam tinggi, 41,5 0COtot-otot kaku (lead pipe rigidity)Takhikardia, tekanan darah labil keringat berlebihanMioglobinuria Terjadi hari pertama sampai hari ke 10 pemberian anti psikotikKesadaran terganggu Enzim CPK meningkatLeukositosis

Faktor resikoUsia 20 -40 tahunDehidrasiMalnutrisiRestrain

Penatalaksanaan- Kalau Demam tinggi pemberian antipsikotik dihentikan.- Pasien rigiditas, meskipun ringan atau tidak berespon terhadap antikholinergik hentikan segera pemberian antipsikotik- Monitor tanda-tanda vital- Pemeriksaan laboratorium- Perhatikan ada atau tidak lekositosis dan peningkatan Enzym Creatinine Phospokinase (CPK)- Rehidrasi cepat untuk menghindari kejang dan gagal ginjal

Terapi PsikofarmakaAmantadin 200 400 mg oral / hari dalam dosis terbagiBromocriptin 2,5 mg /2 atau 3 kali sehariLevodopa 50 100 mg/hr dalam infus Dantrolen 1 mgkg/hr iv selama 8 hr , lalu dilanjutkan pemberian oral selama 7 hrBenzodiazepin bila obat-obatan lain tidak berhasil

AKATHISIA Definisi : Akathisia merupakan kegelisahan motorik yang subjektif, tidak nyaman disebabkan oleh medikasi antipsikotik dan sering disertai Agitasi dan iriritabilitas Gambaran KlinikMerupakan gejala ekstra piramidalDisebabkan oleh antipsikotik yang kuat Mirip Parkinsonisme atau DistoniaGigi terkatup rapat (rahang kaku) disebut Cog-wheel RigidAfek tumpulAgitasi dan irritable sehingga sering menyebabkan peningkatan dosis antipsikotik

Lanjutan Gambaran KlinisCenderung berdiri dan duduk berulang-ulangJalan mondar-mandirDuduk meyilangkan kaki lalu melepaskan, secara berulang-ulangMenggeser-geserkan kaki atau mengetuk-ngetukkan kaki ke lantai. PenatalaksanaanTenangkan pasien, dan katakan akan baik kembali dengan mengurangi dosis antipsikotik yang diberikan dan diberi obat tambahan untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan. Clonidin 0,1 mg / 3 kali sehari (hati-hati, tekanan darah harus terkontrol bila terlihat tanda-tanda penurunan tekanan darah, clonidin segera dihentikan)Amantadin 100 mg / 3 kali sehariBila obat-obatan ini tidak efektif sebaiknya antipsikotik diganti dengan yang kekuatan lebih lemahKEDARURATAN Psikiatri Anak TINDAK KEKERASAN PADA ANAK(Child Abuse)Ada istilah Abuse dan NeglectAbuse diartikan perlakuan kasar dan merugikan,perlakuan kejam, penyiksaan, perlakuan sewenang-wenang, caci maki dan penghianatan

Neglect diartikan sebagai, melalaikan,mengabaikan, meninggalkan, menelantarkan.

5 Masalah yang berhubungan dengan Abuse dan NeglectPhysical Abuse of Child (Tindak Kekerasan Fisik pada Anak )Sexual Abuse of Child ( Tindak Kekerasan Seksual pada Anak)Neglect of Child (Tindak Melalaikan atau Menelantarkan Anak)Physical Abuse of Adult (Tindak Kekerasan Fisik pada orang dewasa)Sexual Abuse of Adult (Tindak Kekerasan Seksual pada orang dewasa) Tindak Kekerasan Pada Anak Terbagi 3 (tiga)Physical Abuse and NeglectEmotioal MaltreatmentSexual abuseTERIMA KASIH