Kedelai varietas anjasmoro di Pandak Bantul Yogyakarta

Kedelai varietas anjasmoroPenanaman dan Pembibitan kedelai di wilayah pandak bantul ini varietas anjasmoro karena pasokan dari pemerintah. Semua benih kedelai yang mengadakan dinas pertanian namun mulai 2014 diserahterimakan ke BTTP. BTTP ini dibawah Litbang. Pusat Balitkabi ada di Malang karena pusat kedelai ada disana.Mei 2013 hasil dari pelatihan di Malang Bapak Wardono mewakili DIY bahwa varietas anjasmoro, agromulyo, gemah dan beberapa varietas lain yang dibuat oleh balitkabi malang dan ternyata yang cocok dan yang paling tinggi produktivitas untuk ditanam di bantul adalah varietas anjasmoro.Sedangkan varietas grobogan sendiri hasil produktivitasnya apabila ditanam di bantul masih kalah hasilnya apabila dibandingkan dengan varietas anjasmoro. Untuk varietas anjasmoro di 1 hektar sawah dapat menghasilkan 3.1 ton kedelai sedangkan apabila ditanam varietas grobogan hanya menghasilkan 1.6 ton kedelai pada 1 hektar sawah. Sebelum proses penanaman kedelai varietas anjasmoro diberikan secara gratis benih sebesar area 70 hektar. Hal ini yang menyebabkan wilayah pandak bantul yogyakarta lebih memilih untuk menanam kedelai varietas anjasmoro. Semua aktivitas di pandak bantul ini berjalan atas mandat dari pemerintah dan pemerintah sendiri mampu membeli 10% lebih tinggi dari harga pasar.Varietas kedelai anjasmoro ini juga disalurkan ke PT Sari Husada untuk dibuat susu kedelai bayi. Harga yang diberikan dari petani adalah 8500/kg. Selain PT Sari Husada, Industri tahu diwilayah bantul juga banyak yang meminta kedelai dari pandak bantul ini. Di desa caturharjo ini luas areanya adalah 206 hektar dan 110 hektar untuk ditanam kedelai, Di tahun depan harus 150 hektar dapat ditanam kedelai varietas grobogan.Penyimpanan kedelai disini menggunakan drum-drum biru dan karung kedelai yang ditumpuk di ruangan tertutup. Kemudian penyimpanan benih kedelai juga menggunakan plastik hermetic dengan tebal 0.6 mm.