KECERDASAN SPRITUAL
-
Upload
wulanangelvalistaii -
Category
Documents
-
view
12 -
download
3
description
Transcript of KECERDASAN SPRITUAL
MAKALAH
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA
TENTANG
KECERDASAN SPRITUAL
Oleh :
KELOMPOK V
NUZUL AFANDI
SISKA GUSWERI
WULAN ANGLE VALISTA
Dosen Pembimbing :
Drs. MASRIL
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
BATUSANGKAR
2015
0
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, Pada akhir abad kedua puluh,serangkaian data baru ilmiah yang sejauh ini
belum banyak dibahas,menunjukkan adanya “Q” atau jenis ketiga. Gambaran utuh
kecerdasan manusai dapat dilengkapi dengan perbincangan mengenai kecerdasan spiritual
(SQ). Kecerdasan spiritual di sini diartikan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai yaitu kecerdasan yang menentukan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan lebih, kecerdasaan untuk menilai bahwa tindakan atau
jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain. Kecerdasan Spiritual
(SQ) adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikanIntelektualquotien IQ dan EQ
secara efektif,bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita. Pada dasarnya manusia
adalah makhluk spiritual, karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk pertanyaan
“mendasar” atau “pokok”, mengapa saya dilahirkan? Apakah makna hidup? Buat apa saya
melanjutkan hidup saat saya lelah,depresi atau merasakan terkalahkan? Apakah yang dapat
membuat semua berharga? kita diarahkan, bahwa ditentukan oleh suatu kerinduan yang
sangat manusiawi untuk menentukan makna nilai dari upaya atau yang membawa kita
melampaui diri kita dan keadaan saat ini, sesuatu yag membuat kita dan perilaku kita
bermakna.
1
BAB II
KECERDASAN SPRITUAL
A. Pengertian Kecerdasan Spritual
Kecerdasan (dalam bahasa Inggris disebut intelligence dan hahasa Arab disebut al-
dzaka`) menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu.
Dalam arti, kemampuan (alqudrah) dalam memahami sesuatu secara cepat dan
sempurna. Begitu cepat penangkapannya itu sehingga Ibnu Sina, seorang psikolog
falsafi, menyebut kecerdasan sebagai kekuatan intuitif (al-badlsj). Berdasarkan hasil
penelitian di atas, J.P. Chaplin (1999) kemudian merumuskan tiga definisi kecerdasan,
yaitu:
1. Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat
dan efektif
2. Kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, yang meliputi empat
unsur, seperti memahami, berpendapat, mengontrol, dan mengritik
3. Kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali.1
Menurut Dr Faisal Jalal, Ph.D dalam majalah PDU menyatakan bahwa kecerdasan
berpusat pada struktur dan fungsi kerja otak, seluruh aktifitas yang dikerjakan oleh anak
sesungguhnya diatur oleh kerja otak. Maka dapat dikatakan bahwa kualitas kehidupan
anak tergantung pada kualitas otaknya. Menurut Howard Gardner dalam majah Ayah
Bunda dinyatakan bahwa memandang kecerdasan manusia tidak dengan ukuran
kemampuan semata melainkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
dalam kehidupan manusia, kemampuan utnuk menghasilkan masalah-masalah baru
untuk diselesaikan, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau memberikan
penghargaan dalam budaya seseorang.2
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, spiritual adalah berkenaaan dengan
kejiwaan dan berhubungan dengan rohan. Beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian kecerdasan spritual ini adalah:3
1. Sinetar
1 http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/kecerdasanspiritual.pdf 2 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:2012, Kencana Prenada Media Group), hal. 405-406 3 http://eprints.undip.ac.id/26538/1/Filia.Rachmi_%28C2C606054%29%28R%29.pdf
2
Sinetar mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai pikiran yang mendapat
inspirasi, dorongan, efektivitas yang terinspirasi, dan penghayatan ketuhanan yang
semua manusia menjadi bagian di dalamnya.
2. Menurut Zohar dan Marshal
Kecerdasan spiritual yaitu kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai, kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita
dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang
lainnya.
3. Ary Ginanjar Agustian
Agustian mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan untuk
meberimakna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-
langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya dan
memiliki pola pemikiran integralistik, serta berprinsip hanya karena Allah.
Jadi, kecerdasan spiritual merupakan suatu bentuk kekuatan dalam diri manusia
untuk dapat mengambil makna dari permasalahan yang dihadapinya, sehingga
menjadikannya orang yang bisa lebih bermanfaat buat dirinya maupun orang lain.
B. Perbedaan Kecerdasan Spritual dengan Kecerdasan Intelektual dan Sosial
Kecerdasan merupakan ciri keunggulan manusia dalam memahami, memutuskan,
dan mengantisipasi serta menghadapi sesuatu. Karena dengan kecerdasannya, manusia
dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin
kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus.
1. Kecerdasan Spritual
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa. Ia adalah kecerdasan yang dapat
membantu kita menyembuhkan dan membangun diri kita secara utuh. Kecerdasan
spiritual adalah kesadaran yang dengannya kita tidak hanya mengakui nilai-nilai
yang ada, tetapi secara kreatif menemukan nilai-nilai baru. Jadi, Kecerdasan spiritual
merupakan suatu bentuk kekuatan dalam diri manusia untuk dapat mengambil
makna dari permasalahan yang dihadapinya, sehingga menjadikannya orang yang
bisa lebih bermanfaat buat dirinya maupun orang lain.
2. Kecerdasan Intelektual
3
Kata akal dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa arab al-a‘aqlu yang
mengandung arti mengikat atau menahan, tetapi secara umum akal difahami sebagai
potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan. Dan dalam psikologi
modern akal difahami sebagai kecakapan memecahkan masalah (problem solving
capasity). Dalam Istilah psikologi, IQ adalah kemampuan seseorang untuk mengenal
dan merespon alam semesta, yang tercermin dalam matematika, fisika, kimia,
biologi, dan bidang eksakta serta teknik, tetapi belum merupakan pengetahuan untuk
mengenal dan memahami diri sendiri dan sesamanya. IQ lebih mengarahkan pada
objek-objek diluar manusia, IQ dapat diibaratkan sebagai kuda.
Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa IQ merupakan kadar kemampuan
seseorang atau anak dalam memahami pada hal-hal yang sifatnya fenomenal, faktual
data dan hitungan. IQ adalah cermin kemampuan seseorang dalam memahami dunia
luar. Dalam filsafat, kebenaran bisa dibuktikan dengan argumentlogika. Maka
kecerdasan akal dalam perspektif ini dapat dilihat dari kemampuan berfikir logis.4
3. Kecerdasan Sosial
Perkembangan sosial anak akan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu keluarga,
masyarakat dan sekolah. Perkembangan sosial anak ditandai dengan meluasnya
lingkungan pergaulan.anak mulai melepaskan diri dari lingkungan keluarga, karena
mereka talah banyak mengenal orang lain, baik dengan orang yang lebih dewasa
maupun dengan teman sebaya. Meluasnya lingkungan sosial menyebabkan anak
mendapat pengaruh dari lingkungan luar orang tua, khususnya dengan teman sebaya
baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan lain.5
Jadi dapat disimpulkan kecerdasan sosial merupakan keadaan atau
perkembangan kecerdasan seseorang atau anak yang dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan sosial di sekitarnya, baik dari pengaruh orang yang lebih dewasa, temna
sebaya, ataupun pengaruh lingkungan yang keras, biasa saja. Dengan kata lain
kecerdasan sosial ini merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengang
lingkungan yang adal disekitarnya, diluar lingkungan keluarga.
C. Pentingnya Kecerdasan Spritual
4http://www.academia.edu/1914286/ASPEK_KECERDASAN_SPIRITUAL_DALAM_PERSPEKTIF_AL-QURAN
5 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, ....hal. 445
4
Untuk mengetahuai seberapa pentingnya kecerdasan spritual ini, maka dapat dilihat
dari manfaat yang di dapat dari kecerdesan spritual itu sendiri, diantaranya adalah:6
1. Kecerdasan spiritual (SQ) dapat menjadikan kreatif.
2. Kecerdasan spiritual (SQ) membantu dalam memahami eksistensi manusia.
3. Kecerdasan spiritual (SQ)menjadikan kita lebih cerdas secara spiritual beragama.
4. Kecerdasan spiritual (SQ) memungkinkan kita untuk mengarahkan hal-hal yang
bersifat intrapersonal dan interpersonal, menjembatani kesenjanngan antara diri dan
orang lain.
5. Kecerdasan spiritual (SQ) membantu mencapai perkembangan diri yang lebih utuh
karena kita memiliki potensi untuk itu.
6. Kecerdasan spiritual (SQ) dapat membantu dalam menghadapi masalah baik atau
buruk, hidup dan mati, danasal-usul, jati diri, penderitaan dan keputusasaan
D. Akibat Seorang Ahli Fisika tidak Cerdas Spritual
Sebelum melihat apa akibat seseorang ahli terutama ahli fisika, terutama lihat dulu
ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spiritual berdasarkan teori Zohar dan Marshall
dan Sinetar, yaitu:7
1. Memiliki Kesadaran Diri
Memiliki kesadaran diri yaitu adanya tingkat kesadaran yang tinggi dan mendalam
sehingga bisa menyadari berbagai situasi yang datang dan menanggapinya.
2. Memiliki Visi
Memiliki visi yaitu memiliki pemahaman tentang tujuan hidup dan memiliki kualitas
hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
3. Bersikap Fleksibel
Bersikap fleksibel yaitu mampu menyesuaikan diri secara spontan dan aktif untuk
mencapai hasil yang baik, memiliki pandangan yang pragmatis (sesuai kegunaan),
dan efisien tentang realitas.
4. Berpandangan Holistik
Berpandangan holistik yaitu melihat bahwa diri sendiri dan orang lain saling terkait
dan bisa melihat keterkaitan antara berbagai hal. Dapat memandang kehidupan yang
lebih besar sehingga mampu menghadapi dan memanfaatkan, melampaui
6http://eprints.iainsalatiga.ac.id/720/1/HUBUNGAN%20TINGKAT%20KECERDASAN%20SPIRITUAL%28SQ%29-STAIN%20SALATIGA.pdf
7 http://eprints.undip.ac.id/26538/1/Filia.Rachmi_%28C2C606054%29%28R%29.pdf
5
kesengsaraan dan rasa sehat, serta memandangnya sebagai suatu visi dan mencari
makna dibaliknya
5. Melakukan Perubahan
Melakukan perubahan yaitu terbuka terhadap perbedaan, memiliki kemudahan untuk
bekerja melawan konvensi dan status quo dan juga menjadi orang yang bebas
merdeka.
6. Sumber Inspirasi
Sumber inspirasi yaitu mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain dan
memiliki gagasan-gagasan yang segar.
7. Refleksi Diri
Refleksi diri yaitu memiliki kecenderungan apakah yang mendasar dan pokok.
Jadi, berdasarkan ciri-ciri dari orang yang memiliki kecerdasan spritual di atas,
tidak mungkin kiranya seorang ahli tidak memiliki kecerdasan spritual. Apalagi orang
tersebut adalah ahli fisika. Karena apabila orang tersebut tidak memiliki kecerdasan
spritual sesuai dengan ciri-ciri di atas, maka tidak mungkin sekali orang tersebut dapat
dikatakan seorang ahli. Selain itu jika seseorang yang tidak memiliki kecerdasan spritual,
sangat kecil kemunkinan orang tersebut dapat memaknai hal-hal yang ada disekitar, dan
apa yang dialaminya menjadi sebuah yang lebih bermakna sebagaimana yang dilakukan
oleh seorang ahli atau ilmuan. Jadi jika seorang ahli tidak memiliki kecerdasan spritual,
maka keahlian yang dimiliki oleh ahli tersebut bisa saja tidak bermanfaat bagi orang
sekitarnya dan bagi kehidupan khalayak ramai.
E. Perkembangan kecerdasan spritual dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
1. Perkembangan Kecerdasan Spritual
Bukan hal yang mustahil untuk mengasah dan meningkatkan kecerdasan
spiritual (SQ) antara lain :8
a. Kenali diri sendiri anda, karena orang yang sudah tidak dapat mengenali dirinya
sendiri akan mengalami krisis makna hidup maupun krisis spiritual. Karena
mengenali diri sendiri adalah syarat pertama untuk meningkatkan SQ.
b. Lakukan intropeksi diri atau yang dalam istilah keagamaan dikenal sebagai
upaya “pengobatan”. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri “ sudahkah hidup
dan karir kita berjalan pada rel yang benar”.
8http://eprints.iainsalatiga.ac.id/720/1/HUBUNGAN%20TINGKAT%20KECERDASAN%20SPIRITUAL%28SQ%29-STAIN%20SALATIGA.pdf
6
c. Aktifkan hati secara rutin, dalam konteks orang beragama adalah mengingat
Tuhan.
2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan spritual
Sebab yang paling menentukan dapat membuat kita secara psikologi terpecah
atau terbelah karena secara spiritual terhambat atau menderita penyakit spiritual
“minder”oleh karena itu, pertama-tama kita harus mengetahui apa yang dimaksud
dengan penyakit spiritual. Psikolog Freud membicarakan psikopatologi sebab-sebab
jiwa dapat kehilangan keseimbangan atau menderita akibat kemarahan, ketakutan,
obsesi, tekanan, paksaan, dan sebagainya. Freud berpendapat bahwa patologi
semacam itu merupakan akibat dari suatu ketidak seimbangan antara eko-sadar yang
rasional tuntutan dari alam tak sadar scara umum. Ada tiga sebab yang membuat
seseorang terhambat spiritualnya yaitu: 9
a. Tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sendiri sama sekali.
b. Telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak proposional, atau cara
yang negatifatau destruktif.
c. Bertentangannya atau buruknya antara bagian-bagian
Menurut Ary Ginanjar Agustian penghambat kecerdasan spiritual (SQ) antara
lain: 10
a. Prasangka negatif
Prasangka merupakan sesuatu yang belum nyata kebenarannya, dengan
seseorang berprasangka negatif dapat membelenggu Kecerdasan spiritual(SQ)
atau suara hati. Sebagai contoh : ketika ada peserta didik yang terlambat datang
ke sekolah, kemudian seorang guru menegur dengan berkata “apakah terlambat
sudah menjadi kebiasaanmu? Peserta didik menjawab “Bahwa seharusnya saya
tidak berangkat sekolah karena sudah beberapa hari ini ibu saya sakit dan dia
sendirian dirumah”.Suara hati spiritualnya untuk menolong hilang tertutup oleh
prasangka.
b. Pengaruh prinsip hidup
9http://eprints.iainsalatiga.ac.id/720/1/HUBUNGAN%20TINGKAT%20KECERDASAN%20SPIRITUAL%28SQ%29-STAIN%20SALATIGA.pdf
10http://eprints.iainsalatiga.ac.id/720/1/HUBUNGAN%20TINGKAT%20KECERDASAN%20SPIRITUAL%28SQ%29-STAIN%20SALATIGA.pdf
7
Prinsip hidup seorang akan sangat mempengaruhi cara hidupnya. Sebagai contoh
prinsip bertetangga yang baik berarti “ menghormati privasi orang lain” ini
artinya tidak mengganggu ketentraman hidup tetangga. Namun ini kemudian
menjadi hal yang kebiasaan, karena tak jarang bahkan sering terjadi seseorang
tetangga sudah Almarhum tetangga dekatnya baru tahu setelah hari kemudian.
c. Pengaruh Pengalaman
Pengaruh pengalaman ini kadang sangat menghambat Kecerdasan spiritual (SQ),
karena pada dasarnya Kecerdasan spiritual (SQ) bersifat kreatif namun karena
tertutup oleh pengalaman lingkungan menjadi terhambat sebagai contoh ada
pepatah salah mengatakan “ Jujur ajur”.
d. Pengaruh kepentingan
Contoh seorang peserta didik mau menggantikan temannya untuk ikut tes karena
dibayar atau ditraktir, ini menunjukkan sebuah keadaan dimana suara hati
spiritual keadilan telah tutup oleh kepentingan individu.
e. Pengaruh sudut pandang
Melihat suatu dari satu sudut pandang dan kemudian dengan mudah mengambil
satu kesimpulan. Contoh peserta didik yang tidak suka pelajaran olah raga
cenderung mengatakan bahwa olah raga melelahkan tanpa melihat sudut
pandang yang lain.
f. Pengaruh pembanding
Yaitu membanding-bandingkan segala sesuatu dengan persepsi pribadi, contoh
membandingkan nilai sendiri dengan nilai orang lain.ini menutupi nilai
Kecerdasan spiritual(SQ) untuk bersyukur
g. Pengaruh literatur
Sebuah contoh sederhana, tentang buku atau paham marxis yang mampu
mempengaruhi pola pemikiran yang “ kekini-kinian” di kalangan peserta didik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecerdasan spiritual merupakan suatu bentuk kekuatan dalam diri manusia untuk
dapat mengambil makna dari permasalahan yang dihadapinya, sehingga menjadikannya
orang yang bisa lebih bermanfaat buat dirinya maupun orang lain.
Kecerdasan intelektual merupakan kadar kemampuan seseorang atau anak dalam
memahami pada hal-hal yang sifatnya fenomenal, faktual data dan hitungan.
Kecerdasan intelektual adalah cermin kemampuan seseorang dalam memahami dunia
luar. Dalam filsafat, kebenaran bisa dibuktikan dengan argumentlogika.
kecerdasan sosial ini merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi
dengang lingkungan yang adal disekitarnya, diluar lingkungan keluarga.
B. Saran
Demikianlah makalah ini pemakalah buat, semoga makalah ini dapat menambah
wawasan pembaca dan diri pemakalah sendiri. Selain itu, sebagai calon seorang guru,
semoga makalah ini dapat di jadikan bahan rujukan untuk memahami perkembangan
kecerdasan peserta didik yang akan dihadapi nantiya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Yudrik. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group
http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/kecerdasanspiritual.pdf
http://eprints.undip.ac.id/26538/1/Filia.Rachmi_%28C2C606054%29%28R%29.pdf
http://www.academia.edu/1914286/
ASPEK_KECERDASAN_SPIRITUAL_DALAM_PERSPEKTIF_AL-QURAN
http://eprints.iainsalatiga.ac.id/720/1/HUBUNGAN%20TINGKAT
%20KECERDASAN%20SPIRITUAL%28SQ%29-STAIN%20SALATIGA.pdf
10