KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

59

Transcript of KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

Page 1: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

Sri Idaiani dkk.

KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN KESEHATAN PADA MASA WABAH SEVERE ACUTE

RESPIRATORY SYNDROMECORONAVIRUS 2 (SARS-CoV-2)

Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan KesehatanBadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI2020

LAPORAN

Page 2: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

i

versi 22-1-2021

LAPORAN

KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN

KESEHATAN PADA MASA WABAH SEVERE ACUTE RESPIRATORY

SYNDROME CORONAVIRUS 2 (SARS-CoV-2)

Dr. dr. Sri Idaiani, Sp.KJ dkk

PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2020

Page 3: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

ii

Tim Penyusun (Kontributor)

1 Dr. dr. Sri Idaiani, Sp.KJ Kontributor Anggota

2 Dr. dr. Harimat Hendarwan, M.Kes Kontributor Anggota

3 Drs. Ondri Dwi Sampurno, M.Si., Apt Kontributor Anggota

4 Aris Yulianto, S.Si Kontributor Anggota

5 dr. Roy Glenn Albert Massie, MPH, Ph.D Kontributor Anggota

6 Dr. Maria Holly Herawati, SKM, M.Kes Kontributor Anggota

7 dr. Retna Mustika Indah, MKM Kontributor Anggota

8 Sundari Wirasmi, S.Si Kontributor Anggota

9 Nunik Kusumawardani, SKM, M.Sc.PH, Ph.D Kontributor Anggota

10 Indri Yunita Suryaputri, S.Psi., M.Psi Kontributor Anggota

11 Rofingatul Mubasyiroh, SKM, M.Epid Kontributor Anggota

12 Enung Nurchotimah, SKM, MKM Kontributor Anggota

13 Lely Indrawati, S.Sos., MKM Kontributor Anggota

14 Dra. Siti Isfandari, MA Kontributor Anggota

Page 4: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

iii

Page 5: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

iv

Page 6: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

v

Page 7: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

vi

Page 8: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

vii

PERSETUJUAN ETIK

Page 9: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …
Page 10: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya laporan penelitian dengan judul “Kecemasan di Lingkungan

Karyawan Kementerian Kesehatan pada Masa Wabah SARS-CoV-2

Tahun 2020” di penghujung tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada

awal masa pandemi. Pada masa tersebut, karyawan Kementerian

Kesehatan sebagian besar bekerja dari rumah (work from home) sehingga

hasilnya menggambarkan hal-hal yang dialami pada masa tersebut terkait

masalah cemas dan hal-hal yang berkaitan dengan itu.

Penelitian ini merupakan kolaborasi para peneliti dari Puslitbang

Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Puslitbang Upaya Kesehatan

Masyarakat, Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan serta

beberapa rekan unit kerja lain baik internal di lingkungan Kementerian

Kesehatan maupun eksternal.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kepala Puslitbang

Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan yang telah memberikan masukan

dan saran-saran terhadap proposal ini. Ucapan terima kasih juga kami

sampaikan pada seluruh rekan kerja dan para pejabat yang memberikan

masukan pada saat pelaksanaan penelitian dan diseminasi hasil

penelitian.

Jakarta, Desember 2020

Tim Penulis

Page 11: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

x

RINGKASAN EKSEKUTIF Sri Idaiani, Harimat Hendarwan, Ondri Dwi Sampurno, Aris Yulianto, Roy GA Massie, Maria

Holly Herawati, Retna Mustika Indah, Sundari Wirasmi, Nunik Kusumawardani, Indri Yunita

S, Rofingatul M, Enung Nurchotimah, Lely Indrawati, Siti Isfandari

Wabah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)

melanda Indonesia diawal tahun 2020. Kota Jakarta adalah kota dengan

angka kejadian penyakit COVID-19 tertinggi di Indonesia. Situasi wabah

menimbulkan stres bagi masyarakat. Cemas adalah jenis stres yang paling

banyak dialami orang saat kejadian wabah. Tujuan penelitian ini untuk

memberikan rekomendasi kepada Menteri Kesehatan dan pimpinan di

lingkungan Kementerian Kesehatan terkait kesehatan mental khususnya

cemas pada karyawan dan upaya mengatasinya. Hasilnya didapatkan lebih

dari 1020 responden berpartisipasi, tetapi setelah dilakukan cleaning data

ditetapkan hanya 1020 responden yang layak dianalisis. Persentase

karyawan Kementerian Kesehatan yang mengalami cemas pada masa

wabah SARS-CoV-2 atau COVID-19: cemas ringan 26.7% (95%CI; 24.03-

29.47); sedang 4.60% (95%CI; 3.48-6.08) dan berat 1.76% (95%CI; 1.11-

2.78) dan sebanyak 66.9% (95%CI; 64.0-69.8) responden tidak cemas.

Dengan dua kategori yaitu tidak cemas dan cemas ringan dikelompokkan

menjadi tidak cemas, diperoleh hasil sebanyak 93.62% (95%CI; 91.95-94.97)

tidak cemas dan 6.37% (95%CI; 5.03-8.05) cemas sedang dan berat.

Faktor kesehatan jiwa dan fisik yang berhubungan dengan cemas antara lain

lambat berpikir, sakit kepala (headache), dizziness (keliyengan), mudah lelah,

rasa tidak nyaman pada mata, telinga, mulut dan tenggorokan, nyeri dada,

nyeri asam lambung, gerakan lambat, nyeri otot, batuk, badan lemas dan

nafsu makan kurang. Pada umumnya, responden yang cemas lebih banyak

yang mengalami gangguan berupa gejala fisik dan mental dalam satu bulan

terakhir. Baik kelompok cemas maupun tidak cemas mengonsumsi minuman

Page 12: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xi

tradisional dan vitamin/suplemen sebagai salah satu upaya yang banyak

dilakukan responden untuk mencegah COVID-19. Perekonomian mempunyai

hubungan erat dengan cemas. Responden yang cemas lebih banyak yang

mengeluhkan perekonomiannya terganggu akibat terjadinya wabah ini.

Kematian keluarga inti sangat berpengaruh terhadap cemas, meskipun

dukacita terbanyak yang dialami responden adalah kematian orang yang

dikenal. Responden yang tidak cemas lebih siap untuk kembali masuk

bekerja seperti biasa dibandingkan yang cemas. Seluruh responden baik

yang mengalami cemas maupun tidak cemas berpendapat bahwa rasa aman

bahwa pandemi berakhir terjadi bila obat dan vaksin COVID-19 ditemukan.

Disarankan agar layanan konsultasi keswa misalnya Sehat Pedia, layanan

konsultasi dari organisasi profesi dan poliklinik karyawan dapat dimanfaatkan

untuk membantu responden yang terindikasi mengalami masalah kesehatan

jiwa.

Oleh karena responden hampir lima puluh persen merasa kurang aman

berada di luar rumah termasuk perjalanan menuju tempat kerja dan bila

berada di tempat kerja maka diperlukan fasilitasi perjalanan menuju tempat

kerja dan pelaksanaan protokol kesehatan di tempat kerja.

Mendorong semua sektor agar obat dan vaksin segera ditemukan juga

merupakan hal yang sangat dibutuhkan karena responden akan merasa

yakin apabila obat dan vaksin untuk COVID-19 tersedia.

Page 13: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xii

ABSTRAK Sri Idaiani, Harimat Hendarwan, Ondri Dwi Sampurno, Aris Yulianto, Roy GA Massie, Maria

Holly Herawati, Retna Mustika Indah, Sundari Wirasmi, Nunik Kusumawardani, Indri Yunita

S, Rofingatul M, Enung Nurchotimah, Lely Indrawati, Siti Isfandari

Latar belakang: Wabah Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARS-CoV-2) melanda Indonesia diawal tahun 2020. Situasi wabah

menimbulkan stres bagi masyarakat termasuk karyawan. Tujuan penelitian ini

untuk memberikan rekomendasi kepada Menteri Kesehatan dan pimpinan di

lingkungan Kementerian Kesehatan terkait kesehatan mental khususnya

cemas pada karyawan dan upaya mengatasinya.

Metode: Penelitian ini adalah survei yang dilakukan secara daring. Subjek

penelitian adalah karyawan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 10 April-3 Mei 2020.

Kuesioner cemas yang digunakan bersumber dari kuesioner General Anxiety

Disorder-7 (GAD-7). Disamping pertanyaan tentang cemas, juga ditanyakan

karakteristik dan variabel terkait keadaan subjek sebelum terjadi wabah dan

saat ini. Analisis data dilakukan dengan program statistik SPSS dengan

analisis univariat, bivariat dan multivariat.

Hasil: Jumlah subjek yang dianalisis sebanyak 1020 orang. Persentase

karyawan Kementerian Kesehatan yang mengalami cemas pada masa

wabah SARS-CoV-2: cemas ringan 26.7% (95%CI; 24.03-29.47); sedang

4.60% (95%CI; 3.48-6.08) dan berat 1.76% (95%CI; 1.11-2.78) serta

sebanyak 66.9% (95%CI; 64.0-69.8) responden tidak cemas. Dengan dua

kategori, yaitu tidak cemas dan cemas ringan dikelompokkan menjadi tidak

cemas, diperoleh hasil sebanyak 93.62% (95%CI; 91.95-94.97) tidak cemas

dan 6.37% (95%CI; 5.03-8.05) cemas sedang dan berat.

Kesimpulan: Persentase cemas pada karyawan Kementerian Kesehatan

yang diperoleh pada penelitian ini hampir sama dengan angka di populasi

umum di Indonesia. Pada umumnya responden yang cemas lebih banyak

Page 14: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xiii

yang mengalami gangguan berupa gejala fisik dan mental dalam satu bulan

terakhir. Seluruh responden baik yang mengalami cemas atau tidak cemas

berpendapat bahwa rasa aman bahwa pandemi berakhir terjadi bila obat dan

vaksin COVID-19 ditemukan.

Kata kunci : cemas, karyawan, GAD-7, SARS-CoV-2

Page 15: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xiv

DAFTAR ISI

Tim Penyusun (Kontributor) .................................................................................................. ii

PERSETUJUAN ETIK .......................................................................................................... vii

Persetujuan Atasan yang Berwenang ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ix

RINGKASAN EKSEKUTIF .....................................................................................................x

ABSTRAK ............................................................................................................................... xii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xvii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah Penelitian .................................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian........................................................................................................... 3

C.1 Tujuan Umum .......................................................................................................... 3

C.2 Tujuan Khusus ......................................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 4

BAB II ....................................................................................................................................... 5

METODE ................................................................................................................................. 5

A. Kerangka Konsep .......................................................................................................... 5

B. Rancangan Penelitian ................................................................................................... 8

C. Tempat dan Waktu ........................................................................................................ 8

D. Populasi dan Sampel .................................................................................................... 8

E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ................................................................... 9

F. Bahan dan Prosedur Kerja ........................................................................................... 9

G. Pengolahan dan Analisis Data .................................................................................. 10

BAB III .................................................................................................................................... 11

Page 16: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xv

HASIL ..................................................................................................................................... 11

3.1 Pengumpulan Data .................................................................................................... 11

3.2 Karakteristik Responden .......................................................................................... 12

3.3 Proporsi Responden yang Mengalami Cemas .................................................... 15

3.4 Gejala Fisik dan Mental yang Dialami Responden .............................................. 18

3.5 Riwayat Penyakit Sebelumnya ................................................................................ 19

3.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Cemas ................................................ 20

3.6.1 Hubungan Cemas dengan Ekonomi ............................................................... 20

3.6.2 Hubungan Cemas dengan Faktor Demografi ................................................ 20

3.6.3 Hubungan Cemas dengan Jenis Kendaraan yang Digunakan Menuju

Kantor ............................................................................................................................. 22

3.6.4 Hubungan Cemas dengan Dukacita ............................................................... 22

3.7 Upaya-upaya yang Dilakukan Responden untuk Mencegah COVID-19 .......... 23

3.8 Harapan Responden ................................................................................................. 24

BAB IV .................................................................................................................................... 27

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 27

BAB V ..................................................................................................................................... 31

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................. 31

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 31

5.2 Saran ........................................................................................................................... 32

Daftar Kepustakaan ............................................................................................................. 33

Page 17: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Responden berdasarkan Tanggal Pengisian Kuesioner ................... 11

Tabel 2 Karakteristik Responden ....................................................................................... 13

Tabel 3 Karakteristik Responden ....................................................................................... 13

Tabel 4a Persentase Responden yang Mengalami Cemas berdasarkan Unit Kerja

Kemenkes .............................................................................................................................. 17

Tabel 5 Gejala Fisik dan Mental yang Dialami Responden ........................................... 18

Tabel 6 Penyakit yang Diderita Responden ..................................................................... 19

Tabel 7 Hubungan Cemas dengan Faktor Demografi Responden .............................. 21

Page 18: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep ................................................................................................ 5

Gambar 2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan, Jenis Kelamin, Status

Perkawinan dan Kelompok Umur ...................................................................................... 14

Gambar 3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Unit Utama

Kementerian Kesehatan ...................................................................................................... 15

Gambar 4 Persentase Cemas berdasarkan Derajat Kecemasan, Dua Kategori dan

Derajat Kecemasan* ............................................................................................................ 16

Gambar 5 Persentase Responden yang Mengaku Perekonomiannya Terganggu ... 20

Gambar 6 Hubungan Cemas dengan Kendaraan Menuju Tempat Kerja ................... 22

Gambar 7 Persentase Responden yang Mengalami Kematian Keluarga Inti dan

Keluarga ................................................................................................................................ 22

Gambar 8 Persentase Responden yang Mengalami Kematian Sahabat dan Orang

yang Dikenal ......................................................................................................................... 23

Gambar 9 Konsumsi Minuman Tradisional dan Vitamin serta Suplemen ................... 24

Gambar 10 Persentase Responden yang Siap Bekerja Kembali ................................. 25

Gambar 11 Pendapat Responden tentang Kapan Wabah Berakhir dan Kembali

Aman ...................................................................................................................................... 25

Page 19: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wabah Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS-

CoV-2) atau penyakitnya disebut penyakit corona virus 2019 (corona virus

disease 2019 = COVID-19) melanda dunia sejak tahun 2019 yang pada

awalnya bermula di Kota Wuhan Tiongkok. Wabah terus berkembang ke

penjuru dunia dan akhirnya Badan Kesehatan Dunia menetapkan wabah

tersebut sebagai sebuah pandemik.(1,2) Pengumuman itu dikeluarkan pada

awal Maret 2020.

Negara Indonesia yang semula belum mempunyai kasus, mendadak

menerima kenyataan bahwa virus tersebut telah sampai di negara Indonesia.

Kasus 1, 2 dan 3 ditemukan membuat kepanikan masyarakat bahkan terjadi

stigmatisasi bagi penderita.(3,4) Wabah tersebut bukannya mereda malah

sebaliknya meningkat tajam dengan jumlah kematian yang bertambah

sementara kasus sembuh seolah kalah dengan angka kematian yang terus

meningkat.

Karyawan Kementerian Kesehatan termasuk populasi yang

berdampak akibat wabah ini. Dampak tersebut merupakan dampak fisik dan

mental. Kantor Kemenkes yang berlokasi di pusat Kota Jakarta dan Kota

Jakarta merupakan kota dengan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia. Hal

ini karena Jakarta adalah ibukota negara sehingga menjadi salah satu pintu

masuk manusia serta denyut perekonomian. Kemenkes juga mempunyai

laboratorium rujukan kasus kasus wabah di Indonesia. Dengan adanya

kejadian wabah SARS-CoV-2, Kementerian Kesehatan beserta karyawannya

turut merasakan dampak.

Page 20: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

2

Karakteristik karyawan Kemenkes antara lain pada umumnya berasal

dari beragam bidang keilmuan dan sebagian besar dari rumpun ilmu

kesehatan. Para karyawan umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang

tinggi (sarjana). Dalam hal tempat tinggal, karyawan Kemenkes sebagian

besar tinggal bukan di Kota Jakarta , namun di sekitar Jakarta yaitu kawasan

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kondisi demikian menimbulkan rasa

ketakutan untuk meninggalkan rumah ditambah dengan banyaknya informasi

ilmiah, berita bohong dan kabar-kabar tentang orang sekitar yang meninggal

dunia akibat penyakit wabah SARS-CoV-2 yang dapat menimbulkan stres

psikologis.

Stres yang umum terjadi saat bencana khususnya masa terjadinya

wabah antara lain cemas, depresi, serta gejala-gejala stres ringan lainnya.

Umumnya yang terjadi lebih banyak cemas. Gangguan lainnya dapat berupa

gejala takut, marah, bosan, kesepian, beragam jenis stres dan sebagainya.

(5–7). Jenis wabah pandemik umumnya sangat hebat sehingga menimbulkan

ketidaksiapan petugas kesehatan dan masyarakat yaitu mereka merasa

sangat kurang memiliki pendidikan dalam hal mengatasi wabah yang sangat

luas.(8) Untuk mengatasi kecemasan yang dialami karyawan di lingkungan

Kemenkes diperlukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

serta harapan karyawan agar kecemasan reda. Kecemasan yang tidak

mereda akan menimbulkan gangguan yang lebih berat sehingga produktivitas

kerja akan turun dan dapat berlanjut meskipun masa pandemi wabah

berakhir.

B. Perumusan Masalah Penelitian

Wabah SARS-CoV-2 melanda Indonesia dan Kota Jakarta adalah kota

dengan angka kejadian COVID-19 tertinggi di Indonesia. Situasi wabah

menimbulkan stres bagi masyarakat termasuk karyawan Kemenkes. Cemas

adalah jenis stres yang banyak dialami orang saat kejadian wabah.

Page 21: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

3

Diperlukan penelitian yang mencari faktor yang berkaitan dengan kecemasan

dan upaya pemulihan cemas yang terjadi. Upaya pemulihan yang tepat dapat

diketahui melalui faktor yang dominan mempengaruhi kecemasan.

Pertanyaan Penelitian

1. Seberapa besar masalah gangguan cemas yang terjadi pada populasi

pegawai Kemenkes secara umum dan Badan Litbangkes khususnya

dalam masa terjadinya wabah SARS-CoV-2?.

2. Seberapa besar peran faktor kesehatan jiwa, kesehatan fisik, sosial

ekonomi, demografi, terhadap kejadian cemas?.

3. Upaya apa yang dilakukan karyawan Kemenkes untuk menjaga

kesehatan fisik dan mental?

C. Tujuan Penelitian

C.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk memberikan rekomendasi kepada pimpinan di

lingkungan Kementerian Kesehatan terkait kesehatan mental khususnya

cemas pada karyawan dan upaya mengatasinya.

C.2 Tujuan Khusus

Tujuan ini berkaitan dengan kejadian wabah SARS-CoV-2, yaitu:

1 Mengetahui besar gangguan cemas yang terjadi pada karyawan

Kemenkes dalam masa terjadinya wabah SARS-CoV-2.

2 Mengetahui besar gangguan cemas yang terjadi pada karyawan Badan

Litbangkes dalam masa terjadinya wabah SARS-CoV-2.

3 Mengetahui pengaruh faktor kesehatan jiwa, kesehatan fisik, sosial

ekonomi, demografi, terhadap kejadian cemas

4 Mengetahui upaya yang dilakukan karyawan Kemenkes untuk menjaga

kesehatan fisik dan mental.

Page 22: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Kementerian Kesehatan diharapkan menjadi bukti ilmiah

untuk membangun upaya kesehatan bagi karyawan pada saat

kejadian wabah.

2. Bagi Badan Litbangkes diharapkan dapat memberikan

rekomendasi upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah

kesehatan jiwa karyawan saat wabah SARS-CoV-2.

Page 23: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

5

BAB II

METODE

A. Kerangka Konsep

7.2. Kerangka Konsep

Gambar 1 Kerangka Konsep

Gangguan mental yang paling banyak terjadi pada populasi yang terkena

wabah penyakit adalah cemas. Cemas timbul akibat berbagai faktor misalnya

adanya predisposisi peristiwa traumatik yang dialami sebelumnya, konflik

dalam pekerjaan atau dalam hal lain, karakteristik individu tersebut (usia,

jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi) termasuk

kepribadiannya. Penyakit fisik yang telah dimiliki juga mempunyai peran

penting karena seseorang yang tidak dalam kondisi fisik yang sehat akan

lebih mudah stres termasuk menjadi cemas.(9) Riwayat pernah mengalami

gangguan kejiwaan lainnya akan berpengaruh ditambah dengan komsumsi

obat-obatan baik obat rutin maupun non rutin.

Wabah SARS-CoV-2 saat ini merupakan salah satu pencetus terjadinya

cemas pada penduduk. Hal ini dipengaruhi antara lain imunitas serta faktor

Faktor predisposisi

• Peristiwa traumatik

• Konflik

• Karakteristik,

Kepribadian

• Penyakit Fisik

• Pola Asuh

• Riwayat Ggn psikikiatri

• Obat-obatan

Faktor Pencetus

Internal

• Imunitas

• Biologis

Eksternal

• Paparan kuman (virus, bakteri dll)

• Lingkungan

• Psikososial: dukacita

CEMAS

• Dukungan sosial

• Coping mechanism

Page 24: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

6

biologis individu tersebut misalnya rentan terhadap penyakit karena berstatus

kelompok rentan (hamil, lansia). Faktor eksternal lainnya adalah jenis virus

tersebut yang sangat berbahaya, di lingkungan yang tidak sesuai harapan

serta kehilangan orang-orang yang dikasihi serta dikenal.

Seseorang dapat terhindar atau pulih kecemasannya apabila mempunyai

dukungan sosial yang baik serta mekanisme pertahan jiwa yang baik.

Dukungan sosial dapat berupa jaminan hidup yang baik serta terwujudnya

harapan .

Faktor-faktor lain yang berperan terhadap kecemasan misalnya stresor lain,

kepribadian dan sebagainya dan tidak dinilai pada penelitian ini akan

dianggap sebagai keterbatasan penelitian.

Hipotesis :-

Definisi operasional:

Keterangan Skala

Cemas : Kumpulan gejala yang

mengindikasikan

seseorang mengalami

gangguan cemas

berdasarkan kuesioner

General Anxiety Disorder-7

Ordinal 0-4=Tidak Cemas 5-9= Cemas Ringan 10-14= Cemas Sedang >14= Cemas Berat

Peristiwa

traumatik

: peristiwa luar biasa yang

semua orang akan stres

bila megalaminya

Nominal 1=Ya 2=TIdak

Konflik : Masalah , permusuhan, pertentangan

Nominal 1=Ya 2=Tidak

Karakteristik responden

: Jenis Kelamin Jenis kelamin =nominal 1=Laki-laki 2=Perempuan

: Umur Umur = ordinal 1.<45 tahun

Page 25: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

7

2. 45-58 tahun 3. >58 tahun

: Jabatan Pekerjaan =nominal 1. Fungsional Peneliti 2. Fungsional Tertentu 3. Fungsional Umum 4. P3K/Honorer/Kontrak

: Pendidikan terakhir Pendidikan=ordinal 1.SLTA 2.D3/S1 3.S2 4.S3

: Status Perkawinan Status Perkawinan = nominal 1 Kawin 2 Cerai 3.Belum kawin

Kepribadian : Kebiasaan, sikap, dan sifat seseorang yang bisa berubah dan berkembang seiring proses sosialisasi yang dilakukan individu

Nominal 1 Ekstrovert 2 Introvert

Penyakit fisik : Penyakit fisik khususnya kronik yang dimiliki responden antara lain diabetes melitus, hipertensi , penyakit jantung, ginjal, paru-paru, rematik berdasarkan pengakuan responden sesuai pernyataan dokter

Nominal 1.Ya 2.Tidak

Pola asuh : Orang yang terbanyak melakukan pengasuhan pada masa kecil

Nominal 1.Orang tua kandung 2.Orang tua kandung dan tiri 3. Keluarga lain

Riwayat gangguan psikiatri

:

Pernah didiagnosis gangguan psikiatri jenis apapun oleh dokter

Nominal 1.Ya 2.Tidak

Kosumsi obat : Mengonsumsi obat rutin untuk penyakit kronis.

Nominal 1 Ya

Page 26: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

8

2 Tidak

Imunitas : Daya tahan tubuh, diketahui dari seing mengalami flu

Nominal 1 Ya 2 Tidak

Biologik Perubahan fisik dan mental akibat kehamilan, khusus untuk perempuan

Nominal 1 Hamil 2 Tidak hamil

Lingkungan Faktor-faktor yang terjadi disekitar individu Kuesioner D17, E 1-4, G1-7

Nominal 1.Ya 2 Tidak

Dukacita Kehilangan orang-orang terdekat yaitu keluarga, sahabat, kenalan akibat COVID-19 Kuesioner F1-6

Nominal 1.Ya 2 Tidak

Dukungan sosial

Dukungan fisik, dan non fisik Kuesioner H1-6

Nominal 1.Ya 2 Tidak

Harapan Pandangan kriteria berakhirnya wabah SARS-CoV-2 Kuesioner H7-13

Nominal 1. Ditemukan obat atau

vaksin 2. Pengumuman

pemerintah 3. Tetap merasa aman

Kesiapan kembali bekerja Nominal 1.Ya siap bekerja 2 Tidak siap bekerja

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah potong lintang dilaksanakan melalui survei

daring berbasis Google Forms.

C. Tempat dan Waktu

Pengumpulan data dilaksanakan tanggal 10 April sampai dengan 3 Mei 2020.

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah karyawan Kementerian Kesehatan. Sampel

penelitian adalah karyawan kantor pusat Kementerian Kesehatan (unit utama

yang bekerja di Kota Jakarta).

Page 27: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

9

a. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi

− Karyawan Kemenkes yang bekerja di Kantor Pusat, Jakarta

Kriteria Eksklusi

− Tidak bersedia mengikuti penelitian

b. Besar Sampel dan Cara Pemilihan atau Penarikan

Subjek diminta ikut berpartisipasi mengisi kuesioner penelitian ini

secara mandiri dan daring.

Rumus n Cara penarikan sampel

Tujuan Khusus1

n = z21-α/δ p(1-p) d2

p=45%

d=0,05

1- α= 95%

381+ 10% =420 Masing-masing unit eselon II = 5 orang

Kuota sampling

Tujuan Khusus2

n = z21-α/δ p(1-p) d2

p=45% (10)

d=0,05

1- α= 95%

381+ 10% =420

Consecutive sampling

E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi

• Data karakteristik responden

• Kuesioner GAD-7 (General Anxiety Disorder-7).

• Pertanyaan pertanyaan tentang perilaku yang dilakukan dan

tanggapan terhadap wabah SARS-CoV-2.

F. Bahan dan Prosedur Kerja

Bahan: kuesioner daring yang dirancang dengan Google Forms.

Page 28: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

10

Prosedur:

1. Karyawan Kemenkes diminta berpartisipasi mengisi kuesioner secara

daring.

2. Kepala Badan Litbangkes membuat surat kepada kepala satuan kerja

unit eselon 2 Kemenkes

3. Responden diminta berpartisipasi sesuai batas waktu yang ditentukan

yaitu tanggal10 April hingga 3 Mei 2020

4. Pengisisan kuesioner dilakukan mandiri dan individual.

5. Responden hanya dibolehkan mengisi kuesioner satu kali, dibuktikan

dengan mengisi NIP untuk PNS. Untuk non PNS, nama akan

dikonfirmasi kepada bagian Kepegawaian satuan kerjanya.

G. Pengolahan dan Analisis Data

− Data yang dikumpulkan dari survei daring diekstraksi dari Google

Forms dan diperoleh data set berbentuk Excel.

− Hasil ekstraksi data ditrasformasi menjadi data dalam bentuk Excel,

SPSS dan STATA.

− Analisis yang dilakukan univariat dan bivariat.

Page 29: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

11

BAB III

HASIL

3.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 10 April hingga 3 Mei

2020. Data diperoleh melalui Google Forms. Sehubungan dengan penarikan

sampel secara kuota sampling tidak dapat dilakukan karena survei dilakukan

secara daring yang memiliki kesulitan untuk melakukan kuota, maka sampel

diperoleh melalui orang-orang yang tertarik untuk berpartisipasi. Jumlah data

yang masuk sebanyak 1225 data. Oleh karenanya jumlah ini sudah

mencukupi untuk kebutuhan minimal sampel, meskipun tidak memenuhi

keterwakilan sampel. Setelah dilakukan pengecekan terdapat baris yang

kosong. Baris kosong kemudian dihapus sehingga diperoleh 1078 data

(responden).

Rincian jumlah responden yang mengikuti penelitian berdasarkan

waktu atau sesuai tanggal pengisian kuesioner sebagai berikut:

Tabel 1 Jumlah Responden berdasarkan Tanggal Pengisian Kuesioner

Tanggal Jumlah responden

Tanggal 10 April 2020 1

Tanggal 11 April 2020 26

Tanggal 12 April 2020 0

Tanggal 13 April 2020 3

Tanggal 14 April 2020 613

Tanggal 15 April 2020 107

Tanggal 16 April 2020 22

Tanggal 17 April 2020 6

Tanggal 18 April 2020 3

Tanggal 19 April 2020 8

Tanggal 20 April 2020 230

Tanggal 21 April 2020 18

Tanggal 22April 2020 6

Tanggal 23 April 2020 1

Tanggal 24 April 2020 1

Page 30: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

12

Tanggal 25 April 2020 5

Tanggal 26 April 2020 2

Tanggal 27 April 2020 5

Tanggal 28 April 2020 1

Tanggal 29 April 2020 11

Tanggal 30 April 2020 1

Tanggal 1 Mei 2020 3

Tanggal 2 Mei 2020 0

Tanggal 3 Mei 2020 5

Total 1078

Pada proses cleaning data dilakukan pengecekan duplikasi secara cepat.

Hasilnya diperoleh 1046 responden. Pada pengecekan selanjutnya dilakukan

krostabulasi dengan variabel yang lain terutama karakteristik dan akhirnya

diperoleh 1020 responden yang layak untuk dianalisis.

Bentuk penelitian menggunakan metode pengumpulan data secara

daring memiliki beberapa keterbatasan. Hal ini menyebabkan beberapa

perubahan dari protokol penelitian antara lain tidak dapat melakukan kuota

sampling dan tidak dapat mencegah keikutsertaan karyawan Kemenkes yang

tidak bekerja pada kantor pusat Jakarta misalnya adanya keikutsertaan

responden yang berasal dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes), Kantor

Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan beberapa Balai Besar non Badan

Litbangkes. Berdasarkan keputusan tim, seluruh responden non Badan

Litbangkes tetap diambil dan apabila diperlukan akan dilakukan sub analisis

di kemudian hari.

3.2 Karakteristik Responden

Responden terbanyak perempuan, pendidikan diploma 1 dan sarjana,

berstatus kawin dan berusia 30-39 tahun. Berikut di bawah ini ditampilkan

status jabatan dan asal unit kerja responden.

Page 31: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

13

Tabel 2 Karakteristik Responden

Karakteristik n %

Jenis Kelamin

− Laki-laki 354 34.7

− Perempuan 666 65.3

Pendidikan − S3 32 3.1

− S2 420 41,2

− Diploma, S1 513 50.3

− SLTA 55 5.4

Umur − 20-29 thn 113 11.1

− 30-39 thn 437 42.8

− 40-49 thn 313 30.7

− 50-59 thn 147 14.4

− >=60 thn 10 1

Status Perkawinan − Kawin 826 81

− Belum kawin 154 15.1

− Cerai 40 3.9

Tabel 3 Karakteristik Responden

Karakteristik n %

Pekerjaan − F.Peneliti 164 16,1

− Struktural 156 15,3

− F.tertentu 234 22,9

− F,Umum 341 33,4

− PPPK/Honorer/Kontrak 125 12,3

Unit Kerja

− Sekretariat Balitbangkes 18 1,8

− P.Biomedis & Teknologi Dasar Kesehatan 13 1,3

− P.SD Yankes 62 6,1

− P.Upaya Kesehatan Masyarakat 47 4,6

− P.Humaniora dan Manajemen Kesehatan 18 1,8

− Balai Besar, Balai, Loka Litbang 257 25,2

− Ditjen FARMALKES 33 3,2

− ITJEN 36 3,5

− Ditjen KESMAS 42 4,1

Page 32: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

14

− Ditjen P2P 133 13

− PPSDM 44 4,3

− SETJEN 116 11,4

− Ditjen YANKES 32 3,1

− Lain-lain 169 16,2

Saat penelitian berlangsung, sedang terjadi penataan struktur organisasi dan

debirokratisasi yang mengharuskan setiap karyawan mempunyai jabatan

fungsional tertentu. Pada saat ini, penataan terus berlangsung sehingga

tampak banyak karyawan berstatus fungsional umum atau mereka belum

diberikan jabatan fungsional tertentu.

Responden terbanyak berasal dari Badan Litbangkes. Lain-lain antara lain

Poltekkes, KKP, dan RS vertikal di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Gambar 2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan, Jenis Kelamin, Status

Perkawinan dan Kelompok Umur

Responden terbanyak mempunyai pendidikan Diploma atau S1 dan jenis

kelamin perempuan. Umumnya responden berstatus kawin dan berasal dari

kelompok umur 30-39 tahun.

354

666

32

420

513

55

0 200 400 600 800

Laki-laki

Perempuan

S3

S2

Diploma, S1

SLTA

J.K

elam

inP

en

did

ikan

113

437

313

147

10

826

154

40

0 500 1000

20-29 thn

30-39 thn

40-49 thn

50-59 thn

>=60 thn

kawin

belum kawin

cerai

um

ur

Stat

us

Page 33: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

15

Gambar 3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Unit Utama

Kementerian Kesehatan

Responden terbanyak memiliki status pekerjaan jabatan fungsional umum.

Asal unit kerja terbanyak dari Balai Besar, Balai dan Loka di lingkungan

Balitbangkes.

3.3 Proporsi Responden yang Mengalami Cemas

Berdasarkan Gambar 6 dan 7 diperoleh hasil proporsi responden yang

cemas ringan 26,7%,(95%CI; 24,03-29,47) sedang 4,60% (95%CI 3,48-6,08)

dan berat 1,76% (95%CI1,11-2,78) dan sebanyak 66,9 % (95%CI 64,0-69,8 )

responden tidak cemas. Dengan dua kategori yaitu tidak cemas dan cemas

ringan dikelompokkan menjadi tidak cemas diperoleh hasil sebanyak 93,62%

(95%CI 91,95-94,97) tidak cemas. Cemas sedang dan berat dikelompokkan

menjadi cemas diperoleh hasil 6,37% (95%CI 5,25-8,05). Dengan kategori

berdasarkan nilai batas pisah 0-4 = tidak cemas dan lebih dari 4 = cemas,

hasilnya persentase cemas 33,1% (95%CI 30,2-35,9) dan tidak cemas

66,9% (95%CI 64,0-69,7).

164

156

234

341

125

0 100 200 300 400

Fungsional Peneliti

Jabatan Struktural

Fungsional Tertentu

Jabatan Fungsional Umum

P3K/Honorer/Kontrak

18

13

62

47

18

265

34

38

42

138

44

117

37

169

0 50 100 150 200 250 300

Sekretariat Balitbangkes

P.Biomedis & TDK

P.SD Yankes

P.UKM

P Humaniora dan MK

Balai Besar,Balai,Loka Litbang

FARMALKES

ITJEN

KESMAS

P2P

PPSDM

SETJEN

YANKES

Lain-lain

Page 34: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

16

*) 0-4=tidak cemas, >4=cemas

Gambar 4 Persentase Cemas berdasarkan Derajat Kecemasan, Dua Kategori dan Derajat Kecemasan*

Responden yang mengalami cemas ringan hingga berat diberikan informasi

melalui surat elektronik atau pesan singkat oleh tim peneliti. Pada surat

elektronik atau pesan singkat tersebut diberikan tautan untuk mendapatkan

bantuan konsultasi psikologis dan psikiatri. Tautan yang disarankan adalah

http://bit.ly/bantuanpsikologi untuk bantuan psikologi dan aplikasi Sehat Pedia

melalui tautan

https://play.google.com/store/apps/details?id=id.sehatpedia.apps. Responden

cemas dapat memilih fitur Covid-19 dan memilih Kesehatan Jiwa untuk

bantuan psikiatri.

tidak67%

ringan27%

sedang4%

berat2%

Tidak94%

Ya6%

CHART TITLE

tidak; 67%

ya; 33%

Page 35: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

17

Cemas berdasarkan Unit Kerja

Tabel 4a menampilkan persentase karyawan yang mengalami cemas sedang

dan berat. Oleh karena keterbatasan metodologi maka persentase tersebut

menggambarkan keadaan responden yang mengikuti penelitian saja.

Persentase cemas terbanyak terdapat pada karyawan Inspektorat Jenderal

sedangkan terendah pada karyawan di lingkungan Sekretariat Jenderal. Di

bawah ini persentase cemas khusus pada karyawan Balitbangkes.

Tabel 4a Persentase Responden yang Mengalami Cemas berdasarkan Unit Kerja Kemenkes

Cemas

n Tidak Ya %Ya

BALITBANGKES 419 388 31 7,4%

FARMALKES 33 32 1 3,0%

ITJEN 36 30 6 16,7%

KESMAS 42 37 5 11,9%

P2P 133 124 9 6,8%

BPSDM 44 43 1 2,3%

SETJEN 116 114 2 1,7%

YANKES 32 28 4 12,5%

Lain-lain 165 159 6 3,6%

1020 955 65 6,4%

Lain-lain = Poltekkes, KKP dll

Tabel 4b Persentase Responden yang Mengalami Cemas berdasarkan Unit Kerja Balitbangkes

Cemas

n Tidak Ya %Ya

Sekretariat Balitbangkes 18 16 2 11,1%

P.Biomedis & TDK 13 12 1 7,7%

P.SD Yankes 62 57 5 8,1%

P.UKM 47 45 2 4,3%

P.Humaniora dan MK 18 16 2 11,1% Balai Besar,Balai,Loka Litbang 257 239 18 7,0%

419 388 31 7,4%

Page 36: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

18

Terlihat persentase tertinggi pada Sekretariat Balitbangkes dan terendah

pada Puslitbang UKM. Khusus proporsi cemas pada karyawan Badan

Litbangkes dengan empat kategori yaitu cemas ringan 23.8%, cemas sedang

5.3%, cemas berat 1.9% dan tidak cemas 68.9%. Dengan pengelompokan 2

kategori, persentase cemas 7.3% dan tidak cemas 92,7%.

3.4 Gejala Fisik dan Mental yang Dialami Responden

Tabel 5 Gejala Fisik dan Mental yang Dialami Responden

cemas tidak cemas p

n

% n %

Lambat berpikir Ya 26 40 102 10,7 0,000

Tidak 39 60 853 89,3 Headache (sakit kepala berdenyut) Ya 30 46,2 65 17,3 0,000

Tidak 35 53,8 790 82,7 Dizziness (pusing, kliyengan) Ya 148 32,3 21 15,5 0,001

Tidak 44 67,7 807 84,5 Mudah marah Ya 38 58,5 229 24 0,000

Tidak 27 41,5 726 76 Rasa tidak nyaman pada mata Ya 27 41,5 189 19,8 0,000

Tidak 38 58,5 766 80,2 Rasa tidak nyaman pada hidung Ya 19 29,2 133 13,9 0,002

Tidak 46 70,8 822 86,1 Rasa tidak nyaman pada mulut atau tenggorokan Ya 26 40 183 19,2 0,000

Tidak 39 60 772 80,8 Sesak napas Ya 6 9,2 47 4,9 0,142

Tidak 59 90,8 908 95,1 Nyeri dada Ya 10 15,4 48 5 0,002

Tidak 55 86,4 907 95 Mual atau muntah Ya 7 10,8 64 6,7 0,207

Tidak 58 89,2 801 93,3 Nyeri lambung Ya 22 33,8 155 16,2 0,001

Tidak 43 66,2 800 83,8 Gerakan lambat atau sulit bergerak Ya 7 10,8 27 2,8 0,004

Tidak 58 89,2 928 97,2 Nyeri atau sakit pada otot Ya 22 33,8 194 20,3 0,001

Page 37: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

19

Tidak 43 66,2 761 79,7 Mudah terserang flu Ya 16 24,6 155 16,2 0,087

Tidak 49 75,4 800 83,8 Batuk-batuk Ya 19 29,2 118 12,4 0,000

Tidak 46 70,8 837 87,6 Diare ya 4 6,2 34 3,6 0,297

Tidak 61 93,8 921 96,41 Badan lemas,lemah ya 21 32,3 131 13,7 0,000

Tidak 44 67,7 824 86,3 Nafsu makan turun ya 14 21,5 53 5,5 0,000

Tidak 51 78,5 920 94,5

3.5 Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tabel 6 Penyakit yang Diderita Responden

cemas tidak cemas p

n % n %

Diabetes Ya 0 0 37 3,9 #

Tidak 65 100 918 96,1 Hipertensi Ya 5 7,7 32 3,4 0,08

Tidak 60 92,3 923 96,6 Jantung Ya 3 4,6 19 2 0,16

Tidak 62 95,4 936 98 Paru-paru (PPOK, tuberkulosis bronkhitis) dll Ya 5 7,7 32 3,4 0,08

Tidak 60 92,3 923 96,6 Ginjal Ya 0 0 5 0,5 #

Tidak 65 100 950 99,5 Rematik, encok Ya 49 5,1 5 7,7 0,383

Tidak 906 94,9 60 92,3 Riwayat gangguan/masalah kejiwaan Ya 2 3,1 11 1,2 0,199

Tidak 63 96,9 944 98,8 Lainnya Ya 18 27.7 139 14.6 0.007

Tidak 47 72.3 816 85.4 Konsumsi obat-obatan rutin Ya 9 13.8 135 14.1 0.948

Tidak 56 86.2 820 85.9

# tidak dapat dinilai karena terdapat sel yang kosong (nol).

Page 38: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

20

Pada umumnya tidak terdapat perbedaan riwayat penyakit yang dimiliki

responden. Perbedaan hanya ditemui pada kelompok lain lain. Lain-lain yaitu

penyakit gangguan asam lambung, batu empedu, kolesterol tinggi, alergi,

hipertiroid, pasca operasi usus buntu dan lain sebagainya.

3.6 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Cemas

3.6.1 Hubungan Cemas dengan Ekonomi

p=0.000 Gambar 5 Persentase Responden yang Mengaku Perekonomiannya Terganggu

Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa kelompok yang mengalami cemas

lebih banyak yang mengaku terganggu perekonomiannya. Perbedaan antara

kelompok cemas dengan tidak cemas adalah bermakna

3.6.2 Hubungan Cemas dengan Faktor Demografi

Hubungan antara cemas dengan faktor umur, jenis kelamin, pendidikan,

status perkawinan dan pekerjaan ditampilkan pada tabel di bawah ini.

28,1

71,9

51,548,5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Tidak Ya Tidak Ya

ekonomi terganggu ekonomi terganggu

cemas tdk cemas

Page 39: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

21

Tabel 7 Hubungan Cemas dengan Faktor Demografi Responden

cemas tidak cemas P*

n % n %

Jenis Kelamin Laki-laki 25 38,5 329 34,5 0,30

Perempuan 40 61,5 626 65,5 Umur ≤29 5 7,7 108 11,3 0,67

30-39 33 50,8 404 42,3

40-49 18 27,7 295 30,9

50-59 8 12,3 139 14,6

≥ 60 1 1,5 9 0,9 Pendidikan SLTA 6 9,2 49 5,1 0,06

Diploma, S1 40 61,5 473 49,5

S2 17 28,2 403 42,2

S3 2 3,1 30 3,1 Status Perkawinan Kawin 55 84,6 771 80,7 0,55

Cerai 9 13,8 145 15,2

Belum Kawin 1 1,5 39 4,1 Pekerjaan F.Peneliti 9 13,8 155 16,2 0,50

Struktural 7 10,8 149 15,6

F.tertentu 22 338 219 22,9

F,Umum 15 23,1 319 33,4 PPPK/Honorer/Kontrak 12 18,5 113 11,8

*Chi square

Berdasarkan hasil pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat

hubungan antara faktor demografi umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan dan pekerjaan diantara kelompok yang cemas dan tidak cemas.

Page 40: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

22

3.6.3 Hubungan Cemas dengan Jenis Kendaraan yang Digunakan

Menuju Kantor

Gambar 6 Hubungan Cemas dengan Kendaraan Menuju Tempat Kerja

Kendaraan yang digunakan responden untuk mencapai tempat kerja yang

terbanyak adalah kendaraan roda dua pribadi, tetapi baik kelompok cemas

maupun tidak cemas tidak terdapat perbedaan dalam penggunaan

kendaraan menuju kantor.

3.6.4 Hubungan Cemas dengan Dukacita

Gambar 7 Persentase Responden yang Mengalami Kematian Keluarga Inti dan

Keluarga

4,6

23,1

40

16,913,8

1,5

13,2

22,3

39,2

13,8

6,9 4,6

05

1015202530354045

jem

pu

tan

kan

tor

rod

a 4

pri

bad

i

rod

a 2

pro

bad

i

un

um

mas

sal

um

um

on

line

jala

n k

aki,

lain

-lai

n

jem

pu

tan

kan

tor

rod

a 4

pri

bad

i

rod

a 2

pro

bad

i

un

um

mas

sal

um

um

on

line

jala

n k

aki,

lain

-lai

n

cemas Tdk cemas

p=0.099

93,8

6,2

97,7

2,3

92,3

7,7

95,8

4,2

0

20

40

60

80

100

120

Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya

kematian keluarga inti kematian keluarga inti kematian keluarga kematian keluarga

cemas tdk cemas cemas tdk cemas

p=0,057p=0.183

Page 41: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

23

Gambar 7 di atas memperlihatkan responden yang mengalami dukacita

akibat kematian keluarga inti (orang tua, suami/istri, anak kandung, saudara

kandung) dan keluarga di bawah 10%. Kematian keluarga inti memiliki

hubungan yang bermakna dengan cemas sedangkan mengalami kematian

keluarga tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna diantara kedua

kelompok.

Gambar 8 Persentase Responden yang Mengalami Kematian Sahabat dan Orang

yang Dikenal

Gambar 8 di atas memperlihatkan responden yang mengalami dukacita

akibat kematian orang yang dikenal lebih besar dibandingkan kehilangan

sahabat. Baik kematian sahabat maupun orang yang dikenal, tidak memiliki

hubungan yang bermakna dengan cemas.

3.7 Upaya-upaya yang Dilakukan Responden untuk Mencegah COVID-19

Konsumsi minuman tradisional jamu-jamuan serta vitamin dan suplemen

adalah bentuk upaya yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia sebagai

salah satu cara agar tidak tertular COVID-19.

93,8

6,2

95,1

4,9

53,347,7

61,9

38,1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya

kematian sahabat kematian sahabat org yg dikenal org yang dikenal

cemas tdk cemas cemas tdk cemas

p=0.659 p=0.125

Page 42: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

24

Gambar 9 Konsumsi Minuman Tradisional dan Vitamin serta Suplemen

Pada kedua kelompok responden yang cemas maupun tidak cemas

umumnya mengonsumsi minuman tradisional dan vitamin atau suplemen

untuk mencegah penyakit COVID-19. Tidak terdapat perbedaan diantara

kedua kelompok tersebut.

3.8 Harapan Responden

Seluruh responden penelitian ini adalah karyawan Kemenkes yang pada

suatu saat harus kembali bekerja di kantor. Di bawah ini adalah jawaban

responden terhadap pertanyaan mengenai pendapat mereka terhadap

kesiapan kembali bekerja di kantor.

29,2

70,8

35,9

64,1

7,7

92,3

16,4

83,6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya

minuman tradisional minuman tradisional konsumsi

vitamin,suplemen

konsumsi

vitamin,suplemen

cemas tdk cemas cemas tdk cemas

p=0.276 p=0.062

Page 43: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

25

Gambar 10 Persentase Responden yang Siap Bekerja Kembali

Kelompok responden yang tidak cemas lebih banyak yang merasa siap

kembali bekerja dibandingkan yang mengalami cemas.

Gambar 11 Pendapat Responden tentang Kapan Wabah Berakhir dan Kembali

Aman

27,7

72,3

9

91

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tidak Ya Tidak Ya

siap bekerja siap bekerja

cemas tdk cemas

p=0.000

9,2

30,8

60

6,7

40,8

52,5

0 10 20 30 40 50 60 70

merasa aman

pengumuman pemerintah

ditemukan obat vaksin

merasa aman

pengumuman pemerintah

ditemukan obat vaksin

mw

easa

am

an b

ila

mer

asa

aman

bil

a

cem

astd

k c

emas

p >0.1

Page 44: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

26

Pada umumnya responden merasa aman dan berpendapat pandemi berakhir

apabila obat dan vaksin ditemukan. Sebagian responden merasa dengan

pengumuman pemerintah bahwa pandemi berakhir dapat membuat perasaan

aman dan sebagian kecil tetap merasa tetap aman saja dengan kondisi saat

ini. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai saat yang dianggap aman

diantara kelompok responden cemas dan tidak cemas.

Page 45: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

27

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini diperoleh hasil proporsi responden keseluruhan

Kemenkes yang cemas ringan 26.7%,(95%CI 24.03-29.47) sedang 4.60%

(95%CI 3.48-6.08) dan berat 1.76% (95%CI1.11-2.78) dan sebanyak 66.9 %

(95%CI 64.0-69.8 ) responden tidak cemas. Dengan dua kategori yaitu tidak

cemas dan cemas ringan dikelompokkan menjadi tidak cemas diperoleh

hasil sebanyak 93.62% (95%CI 91.95-94.97) tidak cemas. Cemas sedang

dan berat dikelompokkan menjadi cemas diperoleh hasil 6.37% (95%CI

5.25-8.05. Pada umumnya literatur mengelompokkan cemas dan ridak cemas

dengan nilai batas pisah >5. Dengan batasan tersebut maka persentase

cemas 33,1% (95%CI 30,2-35,9) dan tidak cemas 66,9% (95%CI 64,0-69,7).

Hasil hasil ini sejalan dengan literatur berupa systematic review dan meta

analisis yang ada yaitu prevalensi cemas 23,1%, 31.9% dan 45%. (11,12,13).

Hasil penelitian ini hampir tidak berbeda dengan penelitian “Dampak pandemi

COVID-19 terhadap kesehatan jiwa masyarakat” yang dilaksanakan

Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat pada tahun 2020. Pada penelitian

tersebut didapatkan persentase masyarakat yang cemas ringan sebesar

27,9%, cemas sedang 4,2%, cemas berat 2,6% dan tidak cemas sebanyak

65,3%.(14) Dengan dua kategori cemas diperoleh hasil masyarakat yang

tidak cemas 6,8%, sedangkan tidak cemas sebesar 93,2%. Penelitian

tersebut menggunakan alat ukur cemas yang sama yaitu GAD-7 dan

dilakukan melalui survei daring.

Proporsi cemas pada karyawan Badan Litbangkes tidak berbeda jauh dengan

persentase secara umum karyawan Kemenkes yaitu dengan empat kategori

yaitu cemas ringan 23,8%, cemas sedang 5,3%, cemas berat 1,9% dan tidak

Page 46: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

28

cemas 68,9%. Dengan pengelompokan 2 kategori, proporsi cemas 7,3% dan

tidak cemas 92,7%.

Gejala-gejala fisik dan mental yang banyak dialami responden 1 bulan

terakhir antara lain mudah marah, nyeri otot, rasa tidak nyaman pada mulut,

tenggorokan, hidung dan gejala sakit kepala. Pada umumnya responden

yang mengalami cemas lebih banyak yang mempunyai keluhan gejala –

gejala tersebut dibandingkan responden yang tidak cemas. Gejala-gejala

yang tidak menunjukkan perbedaan diantara kedua kelompok ini antara lain

mual/muntah, flu, diare dan sesak nafas. Pada penelitian lain gejala gejala

tersebut juga diungkap oleh responden dan terutama sakit kepala.(16) Pada

penelitian ini sakit kepala juga dialami sebagian responden meskipun tidak

menempati rangking keluhan yang tinggi.

Responden yang cemas lebih banyak memiliki riwayat penyakit fisik

dibandingkan yang tidak cemas, meskipun untuk penyakit jantung, rematik

dan gangguan kejiwaan tidak memiliki perbedaan yang bermakna. Sebagian

riwayat penyakit tidak dapat dinilai perbedaannya karena jumlah kasusnya

yang sangat kecil pada penelitian ini misalnya penyakit ginjal dan diabetes.

Diabetes melitus adalah penyakit komorbid yang sering dijumpai pada

penderita COVID-19, bahkan di Indonesia.(17)

Upaya yang dilakukan responden untuk meningkatkan kesehatan fisik Pada

umumnya respoden mengonsumsi minuman tradisional dan vitamin atau

suplemen untuk mencegah penyakit COVID-19, namun tidak terdapat

hubungan yang bermakna diantaranya.

Hal-hal lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah perekonomian

mempunyai hubungan erat dengan cemas. Responden yang cemas lebih

banyak yang mengeluhkan perekonomiannya terganggu akibat terjadinya

Page 47: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

29

wabah ini. Kematian keluarga inti sangat berpengaruh terhadap cemas,

meskipun dukacita terbanyak yang dialami responden adalah kematian orang

yang dikenal. Responden yang tidak cemas lebih siap untuk kembali masuk

bekerja seperti biasa dibandingkan yang cemas.

Seluruh responden baik yang mengalami cemas atau tidak cemas

berpendapat bahwa rasa aman bahwa pandemi berakhir terjadi bila obat dan

vaksin penyakit COVID-19 ditemukan.

Pada umumnya literatur yang tersedia menilai cemas dan gangguan jiwa

lainnya pada populasi tenaga kesehatan terutama di garis depan yaitu rumah

sakit dan fasilitas kesehatan. Tidak ditemukan literatur yang menilai masalah

gangguan jiwa pada pekerja di masa pandemi, tetapi terdapat hasil penelitian

yang menilai pada populasi umum. Pada populasi umum persentase cemas

dengan alat ukur sama (GAD-7) sedikit lebih rendah dibandingkan pada

tenaga kesehatan.(15) Dengan alat yang sama juga, hasil penelitian pada

karyawan di Kementerian Kesehatan memiliki persentase yang hampir sama

dengan di populasi umum ( sebagai contoh 6,4% versus 6,8% untuk cemas

sedang -berat).

Bagaimanapun pandemi menimbulkan masalah kesehatan jiwa bagi populasi

termasuk tenaga kesehatan. Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasinya

haruslah integrasi antara kepentingan individu dan sosial.(18,19) Petugas

kesehatan di garis depan diharapkan mendapat perhatian yang lebih banyak

, meskipun pekerja non bekerja di garis depan (fasilitas kesehatan) juga perlu

mendapat perhatian karena persentasenya hampir bahkan hanya sedikit

berbeda dengan tenaga kesehatan.

Keterbatasan penelitian ini antara lain dilakukan secara daring yang tidak

didampingi oleh peneliti. Penarikan sampel dilakukan secara non probability

Page 48: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

30

sampling. Pertanyaan yang diajukan kepada responden berupa pertanyaan

singkat serta sederhana. Adapun pengisian secara daring tanpa

pendampingan sehingga tidak dapat dilakukan probing.

Page 49: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan batasan skor > 5 , persentase cemas 33,1% (95%CI 30,2-35,9) dan

tidak cemas 66,9% sejalan dengan systematic review dan meta analisis

dilakukan peneliti di beberapa negara yaitu prevalensi cemas 23% - 45%.

Hasil penelitian ini juga hampir tidak berbeda dengan yang dilaksanakan

Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat pada tahun 2020.

Faktor kesehatan jiwa dan fisik yang berhubungan dengan cemas antara lain

lambat berpikir, sakit kepala(headache), dizziness (keliyengan), mudah lelah ,

rasa tidak nyaman pada mata, telinga, mulut dan tenggorokan, nyeri dada,

nyeri asam lambung, gerakan lambat, nyeri otot, batuk, badan lemas dan

nafsu makan kurang. Gejala yang hampir tidak ada perbedaan antara

kelompok responden yang cemas dan tidak cemas yaitu gejala sesak nafas,

mual dan muntah, flu dan diare. Pada umumnya responden yang cemas lebih

banyak yang mengalami gangguan berupa gejala fisik dan mental dalam

satu bulan terakhir.

Baik kelompok cemas dan tidak cemas mengonsumsi minuman tradisional

dan vitamin/suplemen sebagai salah satu upaya yang banyak dilakukan

repsonden untuk mencegah penyakit COVID-19.

Perekonomian mempunyai hubungan erat dengan cemas. Responden yang

cemas lebih banyak yang mengeluhkan perekonomiannya terganggu akibat

terjadinya wabah ini. Kematian keluarga inti sangat berpengaruh terhadap

cemas, meskipun dukacita terbanyak yang dialami responden adalah

Page 50: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

32

kematian orang yang dikenal. Responden yang tidak cemas lebih siap untuk

kembali masuk bekerja seperti biasa dibandingkan yang cemas.

Seluruh responden baik yang mengalami cemas atau tidak cemas

berpendapat bahwa rasa aman bahwa pandemi berakhir terjadi bila obat dan

vaksin penyakit COVID-19 ditemukan.

5.2 Saran

Pemanfaatan layanan konsultasi keswa misalnya Sehatpedia, layanan

konsultasi secara daring dari organisasi profesi dan poliklinik karyawan

dapat dimanfaatkan untuk membantu responden yang terindikasi mengalami

masalah kesehatan jiwa. Saran ini telah dilaksanakan pada penelitian ini

yaitu menyarankan responden yang terindikasi cemas agar memanfaatkan

layanan tersebut.

Oleh karena responden hampir lima puluh persen merasa kurang aman

berada di luar rumah termasuk perjalanan dan bila berada di tempat kerja

menuju tempat kerja maka diperlukan fasilitasi perjalanan menuju tempat

kerja dan pelaksanaan protokol kesehatan di tempat kerja.

Mendorong semua sektor agar obat dan vaksin segera ditemukan juga

merupakan hal yang sangat dibutuhkan karena responden akan merasa

yakin apabila obat dan vaksin untuk COVID-19 tersedia.

Page 51: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

33

Daftar Kepustakaan

1. Xiang Y, Yang Y, Li W, Zhang L, Zhang Q, Cheung T, et al. Timely mental health care for the 2019 novel coronavirus outbreak is urgently needed. The Lancet Psychiatry. 2020;7(3):228–9.

2. Counts NZ, Staglin B, Rosenberg L. Psychological interventions for people affected by the COVID-19 epidemic. The Lancet Psychiatry. 2020;7(April):300–2.

3. Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik [Internet]. 2020 [cited 2020 Mar 30]. Available from: https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-19-pertama-masyarakat-jangan-panik

4. Jangan Ada Stigma untuk Orang yang Positif Corona di Indonesia [Internet]. Available from: https://www.liputan6.com/health/read/4204959/jangan-ada-stigma-untuk-orang-yang-positif-corona-di-indonesia

5. Elizarrarás-rivas J, Vargas-mendoza JE, Mayoral-garcía M, Matadamas-zarate C, Elizarrarás-cruz A, Taylor M, et al. Psychological response of family members of patients hospitalised for influenza A / H1N1 in Oaxaca , Mexico. BMC Psychiatry. 2010;10(104).

6. Asmundson GJG, Taylor S. How health anxiety influences responses to viral outbreaks like COVID-19: What all decision- makers, health authorities, and health care professionals need to know. Journal of Anxiety Disorders [Internet]. 2020;71(March). Available from: https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2020.102211

7. Park S, Park YC. Mental Health Care Measures in Response to the 2019 Novel Coronavirus Outbreak in Korea. Psychiatry Investig. 2020;17(2):85–6.

8. Balicer R, Omer SB. iLocal public workers’ perceptions toward responding to an influenza pandemic. BMC Public Health. 2006;6(99).

9. Ho RC, Zhang MW, Ho CS, Pan F, Lu Y, Sharma VK. Impact of 2013 south Asian haze crisis : study of physical and psychological symptoms and perceived dangerousness of pollution level. BMC Psychiatry. 2014;14(81).

10. Liu S, Yang L, Zhang C, Xiang Y, Liu Z, Hu S, et al. Correspondence Online mental health services in China during the COVID-19 outbreak. The Lancet Psychiatry [Internet]. 2020;7(4):e17–8. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30077-8

11. Pappa S, Ntella V, Giannakas T, Giannakoulis VG, Papoutsi E,

Katsaounou P. Prevalence of depression, anxiety, and insomnia

among healthcare workers during the COVID-19 pandemic: A

systematic review and meta-analysis. Brain, behavior, and immunity.

2020;88:901-7.

Page 52: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

34

12. Salari N, Hosseinian-Far A, Jalali R, Vaisi-Raygani A, Rasoulpoor S,

Mohammadi M, et al. Prevalence of stress, anxiety, depression among

the general population during the COVID-19 pandemic: a systematic

review and meta-analysis. Globalization and health. 2020;16(1):57.

13. Preti E, Di Mattei V, Perego G, Ferrari F, Mazzetti M, Taranto P, et al.

The Psychological Impact of Epidemic and Pandemic Outbreaks on

Healthcare Workers: Rapid Review of the Evidence. Current psychiatry

reports. 2020;22(8):43.

14. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat.Laporan Kajian Dampak

Pandemi COVID-19 terhadap Kesehatan Masyarakat, 2020

15. Liang Y, Wu K, Zhou Y, Huang X, Zhou Y, Liu Z. Mental Health in

Frontline Medical Workers during the 2019 Novel Coronavirus Disease

Epidemic in China: A Comparison with the General Population.

International journal of environmental research and public health.

2020;17(18).

16. Giorgi G, Lecca LI, Alessio F, Finstad GL, Bondanini G, Lulli LG, et al.

COVID-19-Related Mental Health Effects in the Workplace: A Narrative

Review. International journal of environmental research and public

health. 2020;17(21).

17. Naskar C, Grover S, Sharma A. Telephonic survey and psychological

aid for patients with somatic symptom disorders for the impact of

lockdown and COVID-19 pandemic. Int J Soc Psychiatry. 2020 Aug

29:20764020954247. doi: 10.1177/0020764020954247.

18. Azwar MK, Setiati S, Rizka A, Fitriana I, Saldi SRF, Safitri ED. Clinical

Profile of Elderly Patients with COVID-19 hospitalised in Indonesia's

National General Hospital. Acta Med Indones. 2020;52(3):199-205.

19. Lai J, Ma S, Wang Y, Cai Z, Hu J, Wei N, et al. Factors Associated

With Mental Health Outcomes Among Health Care Workers Exposed

to Coronavirus Disease 2019. JAMA Netw Open. 2020;3(3):e203976.

20. Naskar C, Grover S, Sharma A. Telephonic survey and psychological

aid for patients with somatic symptom disorders for the impact of

lockdown and COVID-19 pandemic. Int J Soc Psychiatry. 2020 Aug

29:20764020954247. doi: 10.1177/0020764020954247

Page 53: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

35

Lampiran : Kuesioner

KUESIONER KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN KESEHATAN PADA MASA WABAH SARS-CoV-2 TAHUN 2020.

PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN- BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

A Karakteristik

1 Nama

2 Jenis kelamin

1. Laki-laki 2 Perempuan

3 Status perkawinan

1 Kawin 2 Cerai (cerai hidup/mati)

3 Belum kawin

2b

Khusus perempuan

Sedang hamil 1 Ya 2 Tidak

4 Tanggal lahir

dd/mm/yy

5 Pendidikan terakhir

1 SLTA 2.

S1 2 S2 3 S3

6 Pekerjaan

1 1 Fungsional Peneliti

2 Jabatan struktural

3 Fungsional lain

4 SAL 555 OB, security, dll

7 Satker 1 Sekretariat Badan

2 Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar

3 Puslitbang Sumber Daya dan Yankes

4 Puslitbang Upaya Kesmas

5 5

Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan

6 Balai Besar, Balai, Loka Litbangkes

Page 54: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

36

9 NIP Hanya utuk A5=1,2,3

Golongan

B Berikut ini adalah pertanyaan mengenai kondisi yang Anda alami 2 minggu terakhir

Seberapa sering Anda terganggu dengan permasalahan berikut

1 Merasa gugup, cemas

atau gelisah Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

2 Tidak mampu menghentikan atau mengendalikan rasa khawatir

Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

3 Khawatir berlebihan tentang berbagai hal

Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

4 Sulit untuk merasa rileks Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

5 Begitu gelisah sehingga sulit untuk duduk diam

Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

6 Menjadi mudah kesal atau jengkel

Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

7 Merasa khawatir seakan sesuatu yang buruk akan terjadi

Tidak sama sekali terganggu

Beberapa hari dalam 2 minggu

Lebih dari separuh dalam 2 minggu

Hampir setiap hari dalam 2 minggu

C Gejala mental dan fisik Disamping keluhan di atas apakah Anda sering mengalami gejala berikut dalm 1 bulan

terakhir 1 Lambat berpikir 1 Ya 2 Tidak 2 Headache (sakit kepala

berdenyut) 1 Ya 2 Tidak

3 Dizziness (sakit kepala keliyengan)

1 Ya 2 Tidak

Page 55: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

37

4 Mudah marah 1 Ya 2 Tidak 5 Rasa tidak nyaman pada

mata 1 Ya 2 Tidak

5 Rasa tidak nyaman pada hidung

1 Ya 2 Tidak

6 Rasa tidak nyaman pada mulut atau tenggorokan

1 Ya 2 Tidak

7 Sesak nafas 1 Ya 2 Tidak 8 Nyeri dada 1 Ya 2 Tidak 9 Mual atau muntah 1 Ya 2 Tidak 10 Nyeri lambung 1 Ya 2 Tidak 11 Gerakan lambat atau sulit

bergerak 1 Ya 2 Tidak

12 Nyeri atau sakit pada otot 1 Ya 2 Tidak 13 Mudah terserang flu 1 Ya 2 Tidak 14 Batuk-batuk 1 Ya 2 Tidak 15 Diare 1 Ya 2 Tidak 16 Badan lemas,lemah 1 Ya 2 Tidak 17 Nafsu makan turun 1 Ya 2 Tidak

D Berikut ini pertanyaan tentang diri Anda sebelum terjadinya wabah covid19

1 Apakah Anda pernah mengalami peristiwa

yang sangat traumatik 5 tahun terakhir ? Peristiwa traumatik adalah peristiwa luar biasa yang semua orang akan stres bila megalaminya

1 Ya 2 Tidak

2 Apakah Anda mempunyai konflik pekerjaan 1 tahun terakhir

1 Ya 2 Tidak

3 Apakah Anda mempunyai konflik keluarga 1 tahun terakhir

1 Ya 2 Tidak

4 Apakah Anda mempunyai konflik sosial 1 tahun terakhir ?

1 Ya 2 Tidak

5 Yang lebih tepat untuk menggambarkan kepribadian saya, pilihlah yang paling mendekati 1 Saya orang yang banyak aktivitas, suka

hal yang menantang, banyak tertawa, sulit menolak ajakan teman, mudah bergaul, mudah berubah pikiran, bila tidak menyukai sesuatu akan langsung berterus terang, melakukan sesuatu yang terlintas dipikiran saat itu juga

2 Saya orang yang banyak berpikir sebelum memutuskan sesuatu, tepat waktu, suka melakukan pekerjaan yang aman, tidak suka pekerjaan yang melibatkan banyak orang,pandai menyimpan rahasia, tidak ingin orang tahu bila saya punya masalah, tidak suka pekerjaan penuh tantangan, lebih suka menyendiri, menghindari risiko, takut memasuki

Page 56: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

38

lingkungan baru 6 Masa kecil saya hingga remaja lebih banyak

diasuh oleh 1 Kedua

orang tua kandung

2 Campuran org tua kandung dan tiri

3 Orang tua angkat ,keluarga dekat dll

7 Saya mempunyai penyakit fisik 8 Diabetes 1 Ya 2 Tidak 9 Hipertensi 1 Ya 2 Tidak 10 Jantung 1 Ya 2 Tidak 11 Paru-paru (PPOK,

tuberkulosis bronchitis) dll) 1 Ya 2 Tidak

12 Ginjal 1 Ya 2 Tidak 13 Rematik, encok 1 Ya 2 Tidak 14 lainnya 1 Ya 2 Tidak 15 Gangguan psikiatri

(kejiwaan) 1 Ya 2 Tidak

16 Saya mengomsumsi obat-obatan rutin untuk penyakit kronis saya

1 Ya 2 Tidak

17 Kendaraan rutin yang

digunakan mencapai kantor

1 Kendaraan jemputan kantor

2 Kendaraan roda 4 pribadi (termasuk bila bersama suami/istri, keluarga)

3 Kendaraan roda 2 pribadi termasuk bila bersama suami/istri, keluarga)

4 Kendaraan umum massal

5 Kendaraan umum online

6 Jalan kaki, dll

E Masa wabah SARS-CoV-2 1 Suhubungan dengan wabah SARS-CoV-2, waktu kerja Anda lebih banyak 1 Bekerja dari

rumah/Work from home

2 Masuk kantor

2 Anda merasa aman selama berada di rumah dan dapat melakukan social distance dengan keluarga

1 Ya 2 Tidak

3 Anda merasa aman selama berada di luar rumah termasuk di perjalanan dan dapat melakukan social distance dengan

1 Ya 2 Tidak

Page 57: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

39

orang sekitar 4 Anda merasa aman seandainya berada di kantor dan dapat

melakukan social distance dengan teman, pekerja lain 1 Ya 2 Tidak

F Dukacita

Mengalami duka cita akibat kematian terkait wabah SARS-CoV-2

1 Kematian keluarga inti (orang tua, sumu/istri,anak, saudara kandung)

1 Ya 2 Tidak

2 Kematian keluarga 1 Ya 2 Tidak 3 Kematian sahabat 1 Ya 2 Tidak 4 Kematian orang yang dikenal (non keluarga,tokoh, kenalan,

tetangga) 1 Ya 2 Tidak

5 Kontak fisik dengan jenazah atau pasien penyakit Covid19 atau orang dengan hasil tes positif covid19

1 Ya 2 Tidak

6 Anda melakukan isolasi diri selama 14 hari 1 Ya 2 Tidak

G Isolasi dan Tes penyakit Covid19 1 Isolasi yang saya lakukan 1 Isolasi ketat

sesuai ketentuan

2 Isolasi biasa

3 Tetap bekerja. Keluar rumah seperti biasa

4 Mengurangi aktivitas pekerjaan di luar

2 Saya mengikuti tes cara cepat dan hasilnya dinyatakan positif 1 Ya 2 Tidak 3 Saya mengikuti tes dengan swab dan hasilnya dinyatakan

positif 1 Ya 2 Tidak

4 Saya tidak pernah mengikuti tes pemeriksaan penyakit covid-19

1 Ya 2 Tidak

5 Saya sempat dirawat inap di RS sehubungan dengan penyakit covid-19

1 Ya 2 Tidak

6 Saya pernah merawat atau berkunjung atau mengantar keluarga, teman yang terkonfirmasi positif covid19 di RS

1 Ya 2 Tidak

7 Saya serumah dengan salah satu atau lebih anggota keluarga yang hasil tesnya positif penyakit covid-19

1 Ya 2 Tidak

H DUKUNGAN DAN POSITIVE BELIEF 1 Keluarga saya saling mendukung 1 Ya 2 Tidak 2 Saya merasakan dukungan dari instansi dan teman 1 Ya 2 Tidak 3 Saya merasa ada stigma pada diri saya atau keluarga saya 1 Ya 2 Tidak 4 Saya minum ramu ramuan tradisional untuk meningkatkan

daya tahan tubuh 1 Ya 2 Tidak

5 Saya mengomsumsi vitamin atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh

1 Ya 2 Tidak

6 Saya mengalami kesulitan dalam hal APD , masker , pencuci 1 Ya 2 Tidak

Page 58: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …

40

tangan dll Saya tetap melakukan olah raga yang biasa saya lakukan 7 Saya optimis wabah akan segera berlalu 1 Ya 2 Tidak 8 Menurut pikiran saya wabah akan berlalu dalam jangka waktu

lama 1 Ya 2 Tidak

9 Perekonomian/keuangan saya terganggu 1 Ya 2 Tidak 10 Saya dapat beribadah seperti biasa 1 Ya 2 Tidak 11 Saya siap bekerja normal kembali 1 Ya 2 Tidak 12 Saya merasa masalah wabah akan selesai dan saya merasa

aman apabila 1 Ya 2 Tidak

13 1 Ditemukan vaksin 2 Tanpa vaksin, tetapi ada pengumuman resmi dari pemerintah bahwa wabah telah berakhir

3 Saya tetap merasa aman

Page 59: KECEMASAN DI LINGKUNGAN KARYAWAN KEMENTERIAN …