Kebutuhan Gizi Ikan Gurami

3
Kebutuhan Gizi Ikan Gurami Diposkan oleh : Mas Anto / April 15, 2014 , Updated April 15, 2014 / On Budidaya Ikan Gurami Gurami termasuk ikan pemakan segala (omnivora), yang pakan utamanya terdiri dari tumbuhan (nabati) maupun hewan (hewani). Selain itu, gurami termasuk ikan penggerogot (grazer) , yaitu ikan yang cara makannya mengambil pakan dengan jalan menggerogot. Pakan yang baik dan mengandung nutrisi lengkap sangat membantu percepatan pertumbuhan ikan, termasuk kemampuan reproduksi. Kelengkapan nutrisi pada pakan ikan juga identik dengan kandungan zat-zat penyuun tubuh pada ikan tersebut, diantaranya protein, lemak, karbohidrat, vitamin, lemak, air. Nilai nutrisi pada makanan sangat ditentukan kemampuan ikan dalam mencerna dan mengabsorbsi zat makanan. Pencernaan dipengaruhi sifat fisik dan kimia pakan serta jenis dan kualitas enzim didalam usus atau lambung. Selain itu, terdapat perbedaan spesifik pada sistem pencernaan ikan. Sebagian ikan berlambung asam, sedangkan jenis ikan lainnya kehilangan keasamankarena tidak memiliki lambung. Kebutuhan gizi ikan, terutama kebutuhan protein, tergantung pada spesies, berat, umur, dan komponen yang terkandung dalam protein tersebut. Ikan tidak mampu mensintes protein serta asam amino dari senyawa nitrogen anorganik sehingga kehadiran protei dalam makanan ikan mutlak diperlukan. Kadar pritein untuk ikan gurami bisa diberikan sekitar 40-46 %, terutama kadar pritein hewaninya. Namun kandungan protein tinggi membutuhkan biaya cukup tinggi pula sehingga pemberian pakan berkadar protein kurang dari 40 % tidak menjadi masalah. Kandungan Protein (%) Berat Awal (g/ekor) Padat Tebar (ekor/m2) Berat Ahir (g/ekor) 32 185 – 198 10 447,96 26 185 – 198 10 374,2 18 185 – 198 10 268,97

description

tugas

Transcript of Kebutuhan Gizi Ikan Gurami

Page 1: Kebutuhan Gizi Ikan Gurami

Kebutuhan Gizi Ikan GuramiDiposkan oleh : Mas Anto / April 15, 2014, Updated April 15, 2014 / On Budidaya Ikan Gurami

Gurami termasuk ikan pemakan segala (omnivora), yang pakan utamanya terdiri dari tumbuhan (nabati) maupun hewan (hewani). Selain itu, gurami termasuk ikan penggerogot (grazer) , yaitu ikan yang cara makannya mengambil pakan dengan jalan menggerogot.

Pakan yang baik dan mengandung nutrisi lengkap sangat membantu percepatan pertumbuhan ikan, termasuk kemampuan reproduksi. Kelengkapan nutrisi pada pakan ikan juga identik dengan kandungan zat-zat penyuun tubuh pada ikan tersebut, diantaranya protein, lemak, karbohidrat, vitamin, lemak, air.

Nilai nutrisi pada makanan sangat ditentukan kemampuan ikan dalam mencerna dan mengabsorbsi zat makanan. Pencernaan dipengaruhi sifat fisik dan kimia pakan serta jenis dan kualitas enzim didalam usus atau lambung. Selain itu, terdapat perbedaan spesifik pada sistem pencernaan ikan. Sebagian ikan berlambung asam, sedangkan jenis ikan lainnya kehilangan keasamankarena tidak memiliki lambung.

Kebutuhan gizi ikan, terutama kebutuhan protein, tergantung pada spesies, berat, umur, dan komponen yang terkandung dalam protein tersebut. Ikan tidak mampu mensintes protein serta asam amino dari senyawa nitrogen anorganik sehingga kehadiran protei dalam makanan ikan mutlak diperlukan. Kadar pritein untuk ikan gurami bisa diberikan sekitar 40-46 %, terutama kadar pritein hewaninya. Namun kandungan protein tinggi membutuhkan biaya cukup tinggi pula sehingga pemberian pakan berkadar protein kurang dari 40 % tidak menjadi masalah.

Kandungan Protein (%) Berat Awal (g/ekor) Padat Tebar (ekor/m2) Berat Ahir (g/ekor)32 185 – 198 10 447,9626 185 – 198 10 374,218 185 – 198 10 268,97

Lemak dalam pakan ikan berfungsi sebagai sember energi, sumber asam lemak esensial, fostolifid, sterol, dan pengantar proses penyerapan vitamin yang terlarut seperti vitamin A, D, E,dan K. Asam lemak tak jenuh (asam lemak esensial ) diperlukan untuk pakan ikan karena ikan tidak dapat memproduksi asam lemak tak jenuh sendiri.

Hampir seluruh asam lemak yang terdapat dalam pakan ikan dapat dicerna, tetapi membutuhkan banyak waktu bagi getah lambung. pakan ikan dalm jumlah tertentu memerlukan lemak. Namun, kandungan lemak yang terlalu tinggi tidak efisein. Hal tersebut disebabkan ikan yang mengosumsi makanan berlemak cenderung makan dalam jumlah sedikit. kadar lemak yang dianjurkan berkisar 4-16 %.

Karbohidrat dalam pakan ikan tidak begitu penting. Namun, tidak berarti karbohidrat tidak diperlukan dalam penyusunan pakan ikan. Secara umum, emua kebutuhan ikan terhadap protein dan lemak berasal dari pakan yang dikosumsi. Karbohidrat merupakan zar organik yang

Page 2: Kebutuhan Gizi Ikan Gurami

mewakili 50-75 % jumlah bahan kering dalam pakan ikan, yang berasal dari biji-bijian. erat kasar yang dibutuhkan untuk pakan gurami 8-20 %.

Mineral dalam pakan ikan memiliki peran penting. Tidak kurang dari 15 zat mineral telah diketahui mengandung fungsi esensial dalam tubuh ikan, yaitu natrium, kalium, kalsium, fosfor, khlor, magnisium, ferum, yodium, belerang, mangan, kobalt, kuprum, selenium, molibdenum, zincum, flour, kromium, berium, bromium, vanadium, dan strontium. Kalsium dan fosfor dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan tulang, gigi, dan kulit. Natrium, kalium, serta klor bersama dengan fosfat dan bikarbonat berfungsi untuk memelihara homoestastis, seperti hubungan osmotik yang diperlukan dan PH optimal diseluruh bagian tubuh. Kadar mineral yang baik sebesar 10-15 %.

Vitamin merupakan zat makanan organik yang sangat dibutuhkan ikan, walau dalam jumlah sedikit. Vitamin mempunyai berbagai fungsi sesuai dangan jenis vitamin. Vitamin berperan penting dalam reaksi spefisik metabolisme tubuh, proses pertumbuhan dan kehidupan normal. Vitamin mempunyai sifat mudah rusak, karena pengaruh sinar, panas, penyimpanan, prosesing dan pencampuran.

Vitamin digolongkan dalam dua macam yaitu vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) hanya stabil bila dalam larutan lemak atau larut dalam air (B dan C). Kekurangan salah satu vitamin dapat menyebabkan defiseinsi yang dapat menyebabkan naffsu makan berkurang, warna pudar, gelisah, keseimbangan berkurang, pertumbuhan sirip terganggu.

Pakan buatan agar dapat dikosumsi dengan baik oleh ikan perlu adanya rekayasa dalam nutrisi rangsumnya sehingga secara kuantitatifdan kualitataif dapat mendukung pertumbuhan somatis spesies dalam lingkungan budi daya. Selain itu kondisi dan formula pakan harus dapat mendorong terjadinya pertumbuhan generatif (gonad) dan hormonal yang berpengaruh terhadap proses vitelogenesis dan ovulasi. Pengetahuan mengenai biologi pertumbuhan, biologi-reproduksi, tingkah laku makan (feeding habits), jenis pakan (food habits) alami, tingkah laku pemijahan, tingkah laku awal embiro dan larva sangat membantu tindakan ini.