Kebudayaan Dalam Era Globalisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Jiwa Agama

3
KEBUDAYAAN DALAM ERA GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP JIWA AGAMA Kemajuan dan kecanggihan di era globalisasi ini menjadikan manusia hisup di satu kota. Batas Negara sudah tidak penghlang bagi manusia untuk saling berhubungan. Sehingga segala sesuatu yang sebelumnya dianggap sebagai pemilik sautu bangsa tertentu akan terangkat menjadi milik bersama. Dalam kaitannya dalam jiwa keagamaan, barang kali dampak glbalisasi itu dapat di lihat melalui hubungannya dengan perubahan sikap. Prof. Dr. Mar’at mengemukakan beberapa teori mengenai perubahan sikap ini. Mennurut teori yang di kemukakan oleh Osgood dan Tannen Baum, perubahan sikap akan terjadi jika terjadi persamaan persepsi pada diri seseorang atau masyarakat terhadap sesuatu. Hal ini berarti apabila pengaruh globalisasi dengan segala muatannya di ilai baik oleh individu maupun masyarkat maka mereka akan menerimanya. Secara fenomenal kebudayaan dalam era globalisasi mengarah kepada nilai-nilai yang besar pengaruhnya tehadap jiwa kwagamaan, khususnya di kalangan generasi muda meskipun pada sisi-sisi tertentu kehidupan tradisi keagamaan tampak meningkatdalam kesemarakannya, namun dalam kehidupan global yang cenderung sekuler barang kali akan ada pengaruhnya terhadap perumbuhan jiwa keagamaan para generasi muda. Paling tidak ada kecenderungan yang tampak : 1. Muncul sikap toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama. Sikap toleransi biasanya di jumpai di kalangan keolompok yang di sebut moderat.

Transcript of Kebudayaan Dalam Era Globalisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Jiwa Agama

Page 1: Kebudayaan Dalam Era Globalisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Jiwa Agama

KEBUDAYAAN DALAM ERA GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP

JIWA AGAMA

Kemajuan dan kecanggihan di era globalisasi ini menjadikan manusia hisup di satu

kota. Batas Negara sudah tidak penghlang bagi manusia untuk saling berhubungan. Sehingga

segala sesuatu yang sebelumnya dianggap sebagai pemilik sautu bangsa tertentu akan

terangkat menjadi milik bersama.

Dalam kaitannya dalam jiwa keagamaan, barang kali dampak glbalisasi itu dapat di

lihat melalui hubungannya dengan perubahan sikap. Prof. Dr. Mar’at mengemukakan

beberapa teori mengenai perubahan sikap ini. Mennurut teori yang di kemukakan oleh

Osgood dan Tannen Baum, perubahan sikap akan terjadi jika terjadi persamaan persepsi pada

diri seseorang atau masyarakat terhadap sesuatu. Hal ini berarti apabila pengaruh globalisasi

dengan segala muatannya di ilai baik oleh individu maupun masyarkat maka mereka akan

menerimanya.

Secara fenomenal kebudayaan dalam era globalisasi mengarah kepada nilai-nilai

yang besar pengaruhnya tehadap jiwa kwagamaan, khususnya di kalangan generasi muda

meskipun pada sisi-sisi tertentu kehidupan tradisi keagamaan tampak meningkatdalam

kesemarakannya, namun dalam kehidupan global yang cenderung sekuler barang kali akan

ada pengaruhnya terhadap perumbuhan jiwa keagamaan para generasi muda. Paling tidak ada

kecenderungan yang tampak :

1. Muncul sikap toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama. Sikap toleransi

biasanya di jumpai di kalangan keolompok yang di sebut moderat.

2. Muncul sikap fanatic keagamaan sedangkan sikap fanaftik keagamaan identik dengan

kelompok fundamental.

Era globalisasi memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh

dan tatanan itu di hadapi bersama sebagai suatu perubahan yang wajar. Sebab mau tudak mau

siap tidak siap perubahan itu di perkirakan akan terjadi. Di kala itu, manusia di hadapkan

pada peradaban umat manusia. di sisi lain manusia di hadapkan kepada malapetaka sebagai

dampak perkembangan dan kemajuan modernisasi dan perkembangan teknologi itu sendiri.

Pada garis besarnya teori mengungkapkan bahwa sumber jiwa keagamaan

berdasarkan factor intern dan factor ekstern manusia. pendapat pertama menyatakan bahwa

manusia adalah homo religius (makhluk beragama) karena manusia sudah memiliki jiwa

untuk beragama. Potensi tersebut bersumber dair faktir intern manusia yang termuat dalam

Page 2: Kebudayaan Dalam Era Globalisasi Dan Pengaruhnya Terhadap Jiwa Agama

aspek kejiwaan manusia seperti nalauri, akal perasaan maupun kehendak. Teori kedua

menyatakan bahwa kejiwaaan manusia bersumber dari factor ekstern. Manusia terdorong

untuk beragama karena factor di luar dirinya seperti rasa takut, dan rasa ketergantungan

ataupun rasa bersalah.

Kedua pendekatan itu tampak berbeda, namun keduanya mengingkari bahwa secara

psikologis manusia sukit untuk di pisahkan dari agama. Pengaruh psikologis ini pula yang

tercermin dalam sikap dadn tingkah laku keagamaan manusia, baik dalam kehidupan individu

maupun dalam kehidupan sosialnya. Dalam kehidupan manusia sebagai individu, pengaruh

psikologi itu membentuk keyakinan dalam diriya dan menampakan pola tingkah laku sebagai

realisasi dari keyakinan tersebut.sedangkan dalam kehidupan sosial keyakinan dan pola

tingkah laku tersebut mendorong manusia untuk melahirkan norma-norma dan pranata

keagamaan sebagai pedoman dansarana kehidupan beragama di mas.yarakat.