Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

36
PARADIGMA PMII PADA PARADIGMA PMII PADA ERA TRANSISI ERA TRANSISI GLOBALISASI GLOBALISASI Oleh: NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA Dipresentasikan pada acara Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Cabang Sukoharjo, Boyolali, 30 Agustus 2008. Penulis lahir di Cilacap, 27 Juli 1980, Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Aktivis PMII Daerah Istimewa Jogjakarta, Pernah menjabat Sekjend Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, Dosen Muda Di Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap, sekarang menempuh studi pada Program Pascasarjana Sosiologi FISIPOL UGM.

description

Salah Satu Materi Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Transcript of Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Page 1: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

PARADIGMA PMII PARADIGMA PMII PADA ERA TRANSISI PADA ERA TRANSISI

GLOBALISASIGLOBALISASI Oleh: NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA

Dipresentasikan pada acara Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Cabang Sukoharjo, Boyolali, 30 Agustus 2008.

Penulis lahir di Cilacap, 27 Juli 1980, Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Aktivis PMII Daerah Istimewa

Jogjakarta, Pernah menjabat Sekjend Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, Dosen

Muda Di Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap, sekarang menempuh studi pada Program

Pascasarjana Sosiologi FISIPOL UGM.

Page 2: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Prawacana!Prawacana!Sebuah gerakan yang rapi dan

massif harus mengandaikan terbentuknya faktor-faktor produksi, distribusi dan wilayah perebutan

Page 3: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

TATANAN EKONOMI-TATANAN EKONOMI-POLITIK INDONESIAPOLITIK INDONESIA

Jalan panjang yang telah ditempuh bangsa Indonesia untuk mewujudkan tatanan ekonomi yang lebih adil dan mensejahterakan seluruh rakyat, dapat dikatakan berawal dengan mencari alternatif terhadap ekonomi liberal zaman kolonial (1830-1870).

Page 4: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Perhatikan!Perhatikan!

Sebagai diketahui sistem kapitalisme Eropa meluas ke Benua Asia dan Afrika dalam wujud kolonialisme, sesuai dengan sifat kapitalisme yang ekspansif. Pertimbangan ekonomi-politik ekspansi tersebut ialah guna menguasai sumber-sumber kekayaan alam, tenaga murah dan pasaran yang sangat potensial karena ratusan juta penduduk, serta kesediaan tanah yang luas. (E. Wallerstein, 1974, Rutgers, 1937).

Page 5: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

KILAS BALIK KETERPURUKAN KILAS BALIK KETERPURUKAN INDONESIA: ANALISA EKONOMI-INDONESIA: ANALISA EKONOMI-

POLITIKPOLITIK

Sejarah ekonomi bangsa selama masa penjajahan 3,5 abad menggambarkan eksploitasi sistem kapitalisme liberal atas ekonomi rakyat yang berakibat pada pemiskinan dan distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat yang sangat pincang.

Page 6: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Apa Akibat Krisis Moneter!Apa Akibat Krisis Moneter!

Krisis Moneter juga menciptakan suasana ketergantungan ekonomi Indonesia pada kekuatan kapitalis luar negeri, lebih-lebih melalui cara-cara pengobatan Dana Moneter Internasional (IMF) yang tidak mempercayai serta mempertimbangkan kekuatan ekonomi rakyat dalam negeri khususnya di daerah-daerah.

Page 7: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Globalisasi dan Sejarah Globalisasi dan Sejarah Ekonomi Internasional Ekonomi Internasional

Globalisasi kegiatan ekonomi dan persoalan pengelolaannya sering dianggap baru muncul setelah Perang Dunia II, khususnya pada tahun 1960-an. Masa sesudah tahun 1960-an adalah masa munculnya perusahaan multinasional (MNC) dan berkembangnya perdagangan internasional.

Page 8: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Sejarah Bangsa Sejarah Bangsa Sejarah bangsa-bangsa adalah sejarah perang

berbasis kepentingan ekonomi. Perang meliputi perang senjata, perang ekonomi, dan perang budaya. Perang senjata adalah perangnya antar Negara penjajah dalam memperebutkan daerah jajahan yang kaya sumberdaya alam. Perang yang demikian adalah perwujudan dari kerakusan sistem kapitalisme-kolonialisme dalam akumulasi modal melalui peperangan, akibatnya adalah Negara-negara terjajah bangkit rasa nasionalismenya melawan penjajah dan melahirkan Negara-negara merdeka, yang lazim disebut Negara Sedang Berkembang (NSB).

Page 9: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Awal Mula GlobalisasiAwal Mula Globalisasi

James Petras mengatakan bahwa globalisasi telah dimulai pada abad 15, yaitu sejak mulai berkembangnya kapitalisme yang ditandai dengan ekspansi, penaklukan dan penghisapan Negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin dan bahkan Amerika Utara dan Australia oleh kekaisaran global pada waktu itu, Spanyol dan Portugis.

Page 10: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Asosiasi GlobalisasiAsosiasi Globalisasi

Karena itulah globalisasi selalu diasosiasikan dengan imperialisme, yaitu hubungan global yang didasarkan pada akumulasi untuk Eropa, penghisapan dunia ketiga untuk akumulasi dunia pertama

Page 11: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Komodifikasi GlobalisasiKomodifikasi Globalisasi Pertama, konsumerisme yang terhubungkan

dengan produk-produk global yang diperluas oleh kapitalisme industri.

Kedua, pertumbuhan lembaga-lembaga yang beroperasi dalam lingkup global (supra territorial) seperti global banking dan global securities sehingga memperluas jangkauan modal uang.

Ketiga, globalisasi telah mendorong perluasan komodifikasi dalam wilayah baru yang melibatkan informasi dan komunikasi sebagai akibatnya, item-item software komputer dan telepon panggil telah menjadi objek akumulasi

Page 12: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

AS Vs Uni Eropa di bidang AS Vs Uni Eropa di bidang ekonomi (sebagai saingan kuat)ekonomi (sebagai saingan kuat)

Pertama, kesatuan Eropa secara politik dan ekonomi

Kedua, Eropa memiliki kemampuan bersaing di bidang perdagangan, sebab Eropa mempunyai kemampuan tinggi dalam produksi barang dan jasa.

Ketiga, setelah berakhirnya perang dingin dan hancurnya Uni Sovyet, lenyaplah momok komunisme yang sebelumnya digunakan AS untuk mengancam Eropa.

Page 13: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Apakah Globalisasi itu?Apakah Globalisasi itu? Globalisasi adalah bentuk baru hegemoni

ekonomi, legitimasi baru terhadap pasar, kompetisi dan profit.

Setelah dekolonisasi dan runtuhnya blok sosialis, globalisasi menjadi bentuk baru hegemoni atas nama pasar bebas, revolusi informasi, dunia sebagai satu dunia dan lain sebagainya.

Revolusi informasi merupakan dalih baru untuk menyatukan dunia atas nama tekhnologi komunikasi baru, dunia sebagai satu desa dan hukum pasar

Page 14: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Farchan Bulkin: 4 hal mengapa Farchan Bulkin: 4 hal mengapa pendekatan sistem dunia penting dalam pendekatan sistem dunia penting dalam

memahami dunia ketigamemahami dunia ketiga Pertama, sebagai usaha untuk meletakkan

perkembangan politik dan ekonomi dunia ketiga ke dalam pergolakan ekonomi dan politik

Kedua, watak dan ciri-ciri yang ditunjukkan oleh Negara dunia ketiga juga bisa diuraikan logikanya dan diurut pertumbuhannya dalam kaitannya dengan interaksinya dengan perekonomian dunia.

Ketiga, pendekatan sistem dunia telah menawarkan suatu logika atas perbedaan-perbedaan substansial antara kekuatan-kekuatan politik yang tumbuh di wilayah kapitalisme pusat dan pinggiran (peripheri),

Page 15: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Vladimir Ilych LeninVladimir Ilych Lenin

Vladimir Ilych Lenin, pencetus Revolusi Bolshevik di tahun 1917 dan pendiri Republik Sosialis Uni Sovyet dalam bukunya Imperialism: The Highest Stage of Capitalism yang terbit di tahun 1919. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Negara-negara kapitalis harus menjadi imperialis untuk mempertahankan pasar atas barang mereka dan akses atas sumberdaya alam. Bahwa penguasaan Negara kuat atas Negara lemah akan menyebabkan perang.

Page 16: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Faktor Pendorong Faktor Pendorong Globalisasi Globalisasi

Pertama, kekuatan kaum kapitalis internasional,

Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi,

Ketiga, dukungan pemerintah Negara-negara sedang berkembang (NSB) terhadap ekspansi kaum kapitalis internasional di Negara mereka.

Page 17: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Bagaimana dengan Bagaimana dengan Negara Dunia III?Negara Dunia III?

Sementara itu di Dunia Ketiga, peran Negara tidak bisa dihilangkan. Ada relasi yang dialektis antara peran Negara di pasar domestik dan proses globalisasi. Dengan kebijakan upah rendah, pengurangan subsidi, dan pemupukan modal swasta, Negara Dunia Ketiga mengonsentrasikan pendapatannya untuk ekspansi ke luar (globalisasi ataupun capital relocation).

Page 18: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Globalisasi dan Krisis Globalisasi dan Krisis Masyarakat KapitalismeMasyarakat Kapitalisme

Dampak perkembangan konstelasi politik-ekonomi internasional adalah efek globalisasi yang telah masuk ke segala sendi kehidupan manusia di dunia internasional.

ilmu pengetahuan dalam bidang tekhnologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan krisis di masyarakat kapitalisme.

Page 19: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Pokok-pokok pendirian Pokok-pokok pendirian neo-liberalneo-liberal

Pertama, bebaskan perusahaan swasta dari campur tangan pemerintah, misalnya jauhkan pemerintah dari campur tangan di bidang perburuhan, investasi, harga serta biarkan perusahaan itu mangatur diri sendiri untuk tumbuh dengan menyediakan kawasan pertumbuhan,

Page 20: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Pokok-pokok pendirian Pokok-pokok pendirian neo-liberalneo-liberal

Kedua, hentikan subsidi Negara kepada rakyat karena bertentangan dengan prinsip pasar dan persaingan bebas. Negara harus melakukan swastanisasi semua perusahaan Negara, karena perusahaan Negara dibuat untuk melaksanakan subsidi Negara pada rakyat. Ini juga menghambat persaingan bebas

Page 21: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Pokok-pokok pendirian Pokok-pokok pendirian neo-liberalneo-liberal

Ketiga, hapuskan ideologi “kesejahteraan bersama” dan pemilikan komunal seperti yang masih banyak dianut oleh masyarakat “tradisional” karena menghalangi pertumbuhan. Serahkan manajemen sumberdaya alam kepada ahlinya, bukan kepada masyarakat “tradisional” (sebutan bagi masyarakat adaptif) yang tidak mampu mengelola sumberdaya alam secara efisien dan efektif.

Page 22: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Indonesia Dalam Indonesia Dalam Globalisasi Globalisasi

Dalam peradapan baru dunia global, kemajuan tekhnologi dan informasi menjadi infrastruktur penopang bergeraknya globalisasi dan liberalisasi ekonomi (baca neoliberal).

Page 23: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Anthony GiddensAnthony Giddens

“Globalisasi tidak hanya berkaitan dengan sistem-sistem besar, seperti tatanan keuangan dunia, globalisasi bukan sekedar apa yang ada diluar sana terpisah, dan jauh dari orang perorang. Ia juga merupakan fenomena di sini yang mempengaruhi aspek-aspek kehidupan kita yang intim dan pribadi. Perdebatan mengenai nilai-nilai keluarga yang tengah berlangsung di banyak negara misalnya, mungkin terkesan sangat jauh dari pengaruh globalisasi. Tidak demikian halnya, dibanyak belahan dunia, sistem keluarga tradisional kian berubah atau terdesak khususnya setelah kaum perempuan menuntut kesetaraan yang lebih besar. Sepanjang yang kita ketahui dari catatan sejarah, belum pernah ada masyarakat yang kaum perempuannya hampir setara dengan pria. Ini sunguh merupakan revolusi global dalam kehidupan sehari-hari yang konsekwensinya dirasakan diseluruh dunia, dari wilayah kerja hingga wilayah politik”

Page 24: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Emanuel Wellerstain Emanuel Wellerstain

Dalam pandangan para world sistemizer dunia ini terbagi ke dalam tiga wilayah kerja (internasional divisiopn of labour) yaitu:

Core, terdiri dari negara yang memiliki proses-proses produksi yang cangih, didaerah ini borjuis indigenous memiliki industri otonom yang memproduksi komoditas manufaktur untuk pasar dunia. Pola-pola kontrol buruh yang dominan adalah wage labour dan self-employment, negara-negara core biasanya dengan strong state machinesries. Negara core pada umumnya Northwest Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Australia.

Page 25: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Emanuel WellerstainEmanuel Wellerstain Periferi, terdiri dari negara-negara yang

memiliki proses produksi yang sederhana. Biasanya produk-produk negara periferi ikut menyumbang proses akumulasi kapital dinegara-negara core karena dagang memerlukan pertukaran-pertukaran yang tidak seimbang. Kontrol buruh juga dijalankan dengan kekerasan, dengan struktur negara yang lemah. Negara periferi menurut Wallerstain’s tidak cukup kuat untuk mengintervensi lajunya komoditas, kapital dan buruh antar zona ini denfgan zona yang lainnya dalam system dunia. Tetapi cukup kuat untuk memfasilitasi flows yang sama.

Page 26: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Emanuel WellerstainEmanuel Wellerstain

Semi Periferi, mempunyai kompleksitas kegiatan ekonomi, modus kontrol buruh, mesin negara yang kuat dan sebagainya. Fungsi politik periferi adalah sebagai buffer zone antara dua kekuatan yang saling berlawanan. Secara historis, semi periferi terdiri dari negara-negara yang sedang naik atau turun dalam system dunia.

Page 27: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Membangun Paradigma Membangun Paradigma GerakanGerakan

Paradigma yang baik adalah paradigma yang mampu menjadikan sejarah sebagai bahan penyusun yang dipadukan dengan kenyataan hari ini. Kenapa sejarah menjadi penting dalam penyusunan paradigma gerakan?

Page 28: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Kebutuhan paradigma gerakKebutuhan paradigma gerak

Strategi gerakan sosialDitunjang kualitas kaderTahapan ideologisasiKemampuan analisis kaderModel transformasi sosialPilihan segmentasi gerak

Page 29: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

STRATEGI GERAKAN STRATEGI GERAKAN SOSIALSOSIAL

IDEOLOGIFALSAFAH GERAKSEGMENTINGPOSITIONING

Page 30: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

KUALITAS KADERKUALITAS KADERFlooting MassPelopor Inti Ideologis

Page 31: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

TAHAPAN IDEOLOGISASITAHAPAN IDEOLOGISASI

Proses Pergumulan KulturalManifestasi Ikatan EmosionalManifestasi SolidaritasManifestasi ParadigmaManifestasi NilaiManifestasi Ideologi

Page 32: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

KEMAMPUAN KEMAMPUAN ANALISIS KADERANALISIS KADER

DESKRIPTIFANALISISKTITIK-POLEMIK

Page 33: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Model Transformasi SosialModel Transformasi Sosial

(a) transformasi dari orientasi massa ke individu,

(b) transformasi dari struktur ke kultur,

(c) transfornzasi dari elitisme ke populisme,

(d) transformasi dari negara ke masyarakat.

Page 34: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Pilihan segmentasi gerakPilihan segmentasi gerak

Intra parlementerEkstra parlementer

Page 35: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

EPILOGEPILOG

Paradigma adalah seperangkat prinsip, nilai-nilai, dan teori gerakan. Paradigma merupakan mode of thought. Paradigm merupakan cara kita membaca dan menafsirkan sejarah. Paradigma merupakan panduan dasar dalam gerakan. Paradigma memberi kita perspektif dalam membaca realitas yang kompleks dan berlapis-lapis.

Page 36: Paradigma PMII Pada Era Transisi Globalisasi

Selanjutnya!Selanjutnya!

Kapan bergerak!