KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN...

98
i KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN YANG MELEWATI TURKI PERIODE 2010-2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial Oleh: HARY SATRIA NUGRAHA NIM. 1111114000020 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN...

Page 1: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

i

KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN YANG

MELEWATI TURKI PERIODE

2010-2013

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Sosial

Oleh:

HARY SATRIA NUGRAHA

NIM. 1111114000020

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

Page 2: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan
Page 3: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan
Page 4: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan
Page 5: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

iv

ABSTRAKSI

Skripsi ini menganalisa tentang kebijakan Yunani dalam menanggulangi

imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan ini adalah untuk

mengetahui kebijakan apa yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam penulisannya, Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan

mengambil berbagai sumber dan data yang akan di verifikasi.

Skripsi ini berisi tentang arus imigran ilegal yang masuk ke Yunani secara

besar-besaran dimana pada saat itu Yunani sedang menghadapi krisis ekonomi yang

tidak dapat di tangani. Beban Yunani bertambah karena adanya implementasi

Dublin II Regulation yang mengharuskan Yunani bertanggung jawab terhadap

imigran yang masuk dan juga kurangnya kerjasama dengan negara tetangga yaitu

Turki. Hal ini membuat penulis menganalisa dengan menggunakan Konsep

Keamanan Nasional kepada Yunani dan Kebijakan Luar Negeri serta Imigrasi

dalam rangka melindungi keamanan Yunani.

Konsep Keamanan Nasional dipakai penulis untuk menganalisa kebijakan

lapangan yang dilakukan Yunani yaitu pembangunan pagar besi, Operation Shield

dan Operation Xenios Zeus. Sedangkan pada Konsep Kebijakan Luar Negeri

dipakai untuk menganalisa inisiasi Yunani kepada Uni Eropa yaitu melakukan

protes di European Commision terkait revisi Dublin II Regulation. Lalu Konsep

Imigrasi untuk mengidentifikasi asal imigran dan kebijakan kerjasama Yunani

dengan Frontex.

Kata kunci: Imigran Ilegal, Imigrasi Yunani-Turki, Dublin II Regulation, Konsep

Keamanan Nasional, Kebijakan Luar Negeri, Imigrasi

Page 6: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

v

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah Rabbil Alamin, segala puji syukur kepada Allah SWT atas

segala karunia, rahmat, nikmat, dan petunjuknya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan jenjang studi sarjana pada

program Hubungan Internasional. Penulis sadar bahwa terselesaikannya skripsi ini

bukan hanya dari kerja keras penulis sendiri tetapi merupakan bagian dari dukungan

dan bantuan orang orang terdekat dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada ayahanda almarhum Tatang

Suryadi bin H. Achmad Humaedi, ibunda saya Tati Budiarti SE.MM dan Daddy

saya Soleh Boediardjo. Kepada kakak saya tercinta Dr. Hartika Safitri yang selalu

mengingatkan saya untuk menuntaskan studi saya. Terimakasih atas doa dan

dukungannya selama penulis mengerjakan skripsi ini di rumah dan dukungan dana

yang penulis butuhkan selama pengerjaan skripsi ini. Tidak lupa juga terimakasih

kepada mbak Yati yang selalu mengurusi penulis selama dirumah dan kepada kedua

kucing tercinta Remy dan Hyuna yang selalu menemani serta menghibur disaat

jenuh melanda.

Terselesaikannya skripsi ini, tidak lepas dari kontribusi orang-orang sekitar.

Maka dari itu penulis akan mengungkapkan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Irfan Hutagalung, LL.M, dosen pelajaran favorit penulis

International Humanitarian Law sekaligus dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk mengkoreksi dan memberikan masukan

terhadap terselesaikannya skripsi ini tepat waktu.

2. Ibu Debbie Affianty, MA, yang telah memberikan masukan terhadap judul

dan isi dari skripsi ini pada mata kuliah seminar proposal.

3. Almarhum, Bapak Budi Satari, M.Sc yang telah menjadi inspirasi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih kepada beliau yang sudah

membagikan kisah hidupnya kepada kelas kami dan pelajaran bapak yang

akan selalu kami kenang.

Page 7: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

vi

4. Kolega di kampus sekaligus sahabat sejati selama penulis menempuh

pendidikan Hubungan Internasional Kelas Internasional yang tidak pernah

terpisahkan dari tahun 2011 (IRIC): Ketua kelas Niken Aulia Febrina yang

selalu membantu penulis, Tito Nugroho yang selalu menemani penulis,

Fikri Al-Fajr yang selalu menghibur penulis, Reta Marina Pratiwi yang

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta Masmuhah

Oecha, Selvy Afriany, Desica, Bu Yani, Maria Ulfah, Bayu, Andhika

Babeh, Adnan Geh, Ical Farras, Hasmar, Alif, Rifky yang telah dan

seterusnya akan menjadi kenangan terindah penulis selama menempuh studi

di UIN.

5. Dina Damayanti S.Ikom yang telah memberikan kasih sayangnya serta

dukungan selama lima tahun lebih tanpa pamrih. Berkat dia penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat KKN Kasabian 2014: Afifah, Al, Ayu, Bilqis, El, Fauzan Ojan,

Bang Kiki, Intan, Reza, Rifky, Siroj, Ncus, dan Tito yang telah membantu

penulis dalam memenuhi syarat kelulusan.

7. Terimakasih juga kepada teman teman seperjuangan HI lainnya: Monna,

Karina, Shofi, Zahra, dan Afina semoga kalian juga dapat menyelesaikan

skripsi kalian.

8. Terimakasih kepada Komunitas Fotografi Indonesia, senior-senior

fotografer dan model yang telah membantu penulis dalam menyalurkan

hobbi dan melepaskan jenuh.

9. Terimakasih sebanyak banyaknya kepada teman SMA 103 dan Teteh Bar

and Lounge: Ario, Luthfi, Lexa, Nandra, Manchuy, Begeng, Ambon, Adhy,

Gaza, Ago, Jalu, Yodi, Bembeng, Beben, Danar, Danu, Kolor, Idham,

Mawan, Iyyo, Memed, Nopal, Nico, Perta, Raystar, Raymon Ridho, Ledog,

Fitri Dwi Aryani, Fika, Erindah, Caca, Nahla, Jeje, Faisal, Risca, dan Telly

yang telah menemani penulis saat suka dan duka.

Page 8: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan
Page 9: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..............................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................................................ ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ......................................................... iii

ABSTRAKSI........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ........................................................................ x

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ xi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Pernyataan Masalah ....................................................................................... 1

1.2 Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

1.4 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 10

1.5 Landasan Teori ............................................................................................ 13

1.5.1 Konsep Kebijakan Luar Negeri ............................................................ 13

1.5.2 Konsep Keamanan Nasional ................................................................. 15

1.5.3 Konsep Imigrasi .................................................................................... 16

1.6 Metode Penelitian ........................................................................................ 18

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................. 19

BAB II ................................................................................................................... 21

PERKEMBANGAN DAN HAMBATAN PENYELESAIAN MASALAH

IMIGRAN ILEGAL DI YUNANI ........................................................................ 21

2.1 Perkembangan Arus Imigran Ilegal Yang Masuk ke Yunani Melalui Turki

........................................................................................................................... 21

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Imigran Ilegal Masuk ke Yunani. .................. 24

2.2.1 Faktor Pendorong .................................................................................. 24

Page 10: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

ix

2.2.2 Faktor Penarik ....................................................................................... 27

2.3 Sejarah Dublin II Regulation ....................................................................... 30

2.3.1 Hambatan Yunani Terhadap Implementasi Dublin II Regulation ........ 31

BAB III.................................................................................................................. 37

KEBIJAKAN REGULASI DAN KERJASAMA YUNANI – TURKI DALAM

MENGATASI IMIGRAN ILEGAL.................................................................. 37

3.1 Imigran Pada Masa Resesi Ekonomi ........................................................... 37

3.2 Kebijakan Regulasi Imigrasi Yunani........................................................... 40

3.3 Dampak Penerapan Regulasi Yunani .......................................................... 44

3.4 Hubungan Yunani dan Turki dalam Menangani Imigran Ilegal Tahun 2001-

2012 ................................................................................................................... 49

BAB IV ................................................................................................................. 52

ANALISIS KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENYELESAIKAN

MASALAH IMIGRAN ILEGAL ..................................................................... 52

4.1 Upaya Perlindungan Perbatasan Terhadap Imigran Ilegal .......................... 52

4.1.1 Pembangunan Pagar Besi...................................................................... 54

4.1.2 Operation Shield (Aspida) .................................................................... 57

4.1.3 Operation Xenios Zeus.......................................................................... 59

4.2 Desakan Yunani Terhadap Amandemen Dublin II Regulation ................... 60

4.3 Kerjasama Yunani Dalam Meminimalisir Angka Imigran Ilegal ............... 66

BAB V ................................................................................................................... 70

KESIMPULAN ................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 1

LAMPIRAN .......................................................................................................... 12

Page 11: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

x

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1.1 Peta Geografis Yunani ..................................................... 5

Gambar 1.2 Peta Arus Imigrasi Yunani ............................................... 6

Gambar 3.1 Grafik Jumlah Populasi Imigran di Yunani................... 38

Gambar 3.2 Grafik Imigran yang Tidak Memiliki Pekerjaan

Tahun 2005-2014 ............................................................................... 39

Gambar 3.3 Data Claim Pemulangan Imigran Ilegal dari

Yunani ke Turki ................................................................................. 50

Tabel 4.1 Ilustrasi Pagar Besi ............................................................ 57

Tabel 4.2 Total Imigran Ilegal Yang Masuk 2007-2013.................... 68

Page 12: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

xi

DAFTAR SINGKATAN

CBMs = Confidence Building Measures

ECRE = European Council on Refugees and Exiles

EURODAC = European Dactyloscopy

GDP = Gross Domestic Product

OECD = Organization Economic Cooperation and Development

TCN = Third Country Nationals

UNHCR = United Nations High Commissioner for Refugees

Page 13: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pernyataan Masalah

Pada awalnya Yunani merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai

pengirim imigran1 ke negara lain, tetapi keadaan berubah setelah runtuhnya Uni

Soviet dan negara-negara komunis lainnya di kawasan Eropa, sehingga Yunani

berubah dari negara pengirim menjadi negara penerima imigran.2 Yunani bukan

hanya menjadi tempat transit namun menjadi tempat tujuan utama bagi para imigran

termasuk yang legal maupun ilegal serta para pencari suaka yang bertujuan untuk

mencari kehidupan yang lebih layak di Eropa. Sebagian besar imigran datang dari

negara-negara dunia ketiga seperti Afrika, Asia, dan negara-negara di Timur

Tengah.3

Perlu dibedakan secara singkat antara Imigran dengan para pencari suaka

karena itu merupakan dua hal yang sangat berbeda. Ada dua tipe imigran yaitu yang

legal dan ilegal. Imigran ilegal adalah orang yang masuk ke suatu negara secara

1 Dalam skripsi ini istilah yang dipakai untuk menggambarkan masuknya orang asing ke Yunani dari berbagai negara untuk: a) mencari penghidupan yang layak secara ekonomi dengan cara legal maupun ilegal; b) para pencari suaka atau mereka yang layak untuk diberi status pengungsi sesuai dengan hukum nasional maupun internasional tentang pengungsi. Istilah-istilah imigran legal atau imigran ilegal, pencari suaka, dan pengungsi akan digunakan jika faktanya menunjukkan demikian. 2 Fakiolas, R. And King R. 1996. Emigration, Return, Immigration: A Review and Evaluation of Greece’s Experience of International Migration. International Journal of Population Geography Vol. 2: Hal.171-190 3 Antonopoulos, Georgios A., and John Winterdyk. 2006 . The Smuggling of Migrants in Greece an Examination of its Social Organization. European Journal of Criminology 3.4 Hal.439-461.

Page 14: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

2

tidak resmi karena murni untuk mencari kehidupan yang lebih baik dengan mencari

pekerjaan di negara tersebut walaupun sebenarnya tidak ada masalah di negara

asalnya,4 ada 3 dasar yang membuat seorang imigran menjadi ilegal, yang pertama

adalah seseorang yang melewati perbatasan negara secara ilegal, kedua adalah

seseorang yang tetap tinggal di negara asing walau sudah habis masa berlaku status

resminya sebagai imigran yang sah dan yang ketiga adalah melintasi perbatasan

negara dengan cara yang resmi tetapi menggunakan dokumen yang dipalsukan atau

menggunakan data milik seseorang yang bukan hak nya atau menggunakan

dokumen resmi dengan tujuan yang ilegal.5 Sedangkan para pencari suaka

merupakan kumpulan orang-orang yang pindah ke negara lain karena mereka

merasa terancam di negara asalnya seperti banyaknya pelanggaran hak asasi

manusia dan kondisi perang yang tidak dapat dihindari.6 Pencari suaka bisa

dikategorikan sebagai imigran ilegal jika mereka tidak mengikuti prosedur yang

diterapkan dari suatu negara untuk mendapatkan status pengungsi.

Kondisi Geografi Yunani yang berbatasan langsung dengan negara-negara

di Timur Tengah membuat Yunani menjadi pintu selatan dari kawasan Uni Eropa

dan juga perbatasan yang mudah di akses menjadi daya tarik bagi imigran ilegal

yang ingin mencari kehidupan baru di Eropa.7 Perubahan drastis dimulai sejak

Yunani bergabung menjadi anggota European Community (Komunitas Eropa) pada

4 Borjas, G.J. 1994. The economics of immigration, Journal of Economic Literature 5 Friedrich Heckmann, 2004. Ilegal Migration: What Can We Know And What Can We Explain? The Case of Germany, international migration review, Volume 38 Hal.1106 6 A sofinar, 2014. The UN Refugee Agency Indonesia, Pencari Suaka, dapat diakses di http://www.unhcr.or.id/id/siapa-yang-kami-bantu/pencari-suaka pada 20 November 2014 15.20 7 De Divitiis, Valerio, 2011. Considerations over Factors Empowering Radicalization in the European Union. Perspectives on immigration and terrorism:ISSN 1874 -6376 Hal. 51–61.

Page 15: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

3

tahun 1981 atau yang kita kenal sebagai Uni Eropa sekarang. Pada saat itu banyak

perubahan yang terjadi seperti peningkatan ekonomi, biaya hidup, dan juga standar

tingkat pendidikan membuat pemuda Yunani menolak segala pekerjaan yang

bergaji rendah seperti sektor konstruksi, pertanian, dan pariwisata.8 Ketiga Sektor

tersebut merupakan salah satu pembuat lapangan pekerjaan terbesar di Yunani

tetapi kesempatan ini diambil alih oleh para imigran ilegal yang dikarenakan

penduduk asli enggan mengambil pekerjaan itu.9

Peraturan keras tentang imigrasi telah diterapkan oleh Spanyol dan Italia

pada tahun 2008 serta adanya kerjasama dengan negara-negara di Afrika tentang

memerangi imigran ilegal membuat para imigran mulai beralih ke Yunani yang

belum menerapkan sanksi berat atas kasus tersebut.10

Pada tahun 2010, 132.524 orang ditangkap karena masuk secara ilegal ke

Yunani, ini merupakan peningkatan yang sangat tinggi dibandingkan pada tahun

2006 sebesar 95.239 Imigran,11 Sebagian besar dari imigran ilegal tersebut adalah

orang dari negara konflik yang masuk melewati Albania dengan 33.979 orang dan

Turki dengan 53.292 orang tahun 2010.12 Ada 3 jalan utama yang memudahkan

para imigran masuk ke dalam Yunani adalah melalui Perbatasan Darat Yunani –

Albania, Perbatasan Darat Yunani – Turki, dan Perbatasan Laut Yunani – Turki.

8 Baldwin Martin, 2002. Southern European labour markets and immigration: A structural and functional analysis. Panteion University, Athens, Greece Hal. 19. 9 Ibid. 10 Charalambos Kasimis, 2012. Greece: Illegal Immigration in the Midst of Crisis. Agricultural University of Athens dapat diakses di http://www.migrationpolicy.org/article/greece-ilegal-immigration-midst-crisis, pada 20 November 2014 12.30 11 Ibid. 12 Ibid.

Page 16: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

4

Hal ini dimanfaatkan oleh para penyelundup yang akan memasukan para imigran

ilegal maupun pencari suaka yang rela membayar untuk membawa mereka

melintasi perbatasan. Para mafia berperan besar dalam hal ini terutama mafia di

Albania dan juga di Turki.13

Pada tahun 2011, diperkirakan sebanyak 1.1 juta lebih imigran berada di

Yunani, 400.000 diantaranya tidak memiliki dokumen resmi atau masuk secara

ilegal tetapi tetap bertahan di Yunani walau masa kadaluarsa visa telah habis.14

Jumlah imigran tersebut merupakan 10 persen dari total penduduk Yunani, ini

merupakan angka yang tergolong besar bagi negara sekecil Yunani.

Penerapan Dublin II Regulation (2003/323/CE)15 tentang aturan untuk

menyediakan tempat relokasi sementara bagi para pencari suaka maupun para

imigran ilegal hingga permohonan mereka disidangkan membuat Yunani menjadi

destinasi utama bagi imigran ilegal yang ingin masuk ke Eropa.16

13 Antonopoulos, Georgios A., and John Winterdyk, Hal.439-461. 14 Icduygu, Ahmet. 2004. Transborder Crime between Turkey and Greece: Human Smuggling and Its Regional Consequences. Southeast European and Black Sea Studies 4.2 .Hal.294-314. 15 Summaries of EU legislation dapat diakses di http://europa.eu/legislation_summaries/justice_freedom_security/free_movement_of_persons_asylum_immigration/l33153_en.htm diakses pada 1 November 2014. 12.20 16 Charalambos Kasimis, Greece Illegal Immigration

Page 17: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

5

Gambar 1.1 Peta Geografis Yunani17

Sejak tahun 2010, perbatasan darat Yunani dan Turki merupakan jalur

favorit para imigran karena mudahnya akses masuk. Banyaknya imigran ilegal yang

masuk melalui jalur perbatasan Yunani dan Turki menyebabkan pemerintah

berupaya melakukan upaya penangkapan para imigran ilegal tersebut. Para imigran

ilegal yang tertangkap dimasukkan dalam penampungan sementara, hal ini

dilakukan karena upaya deportasi terkendala oleh peraturan yang ditetapkan oleh

European Union Court of Justice tahun 2011 yang melarang pemulangan imigran

ilegal maupun pencari suaka ke negara asalnya jika masih ada konflik atau situasi

yang membahayakan hidup manusia di negara tersebut. Namun banyaknya imigran

ilegal tersebut membuat penampungan yang dibuat oleh Pemerintah Yunani

kelebihan kapasitas sehingga kebersihan, keadaan lingkungan penampungan tidak

17 Panagiotis, 2014. Greek Island dapat diakses http://www.greek-islands.us/ diakses pada 10 Desember 2014. 13.52

Page 18: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

6

terjaga, serta adanya perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh pihak Yunani.18 Hal

ini terjadi karena tidak dapat terpenuhinya kebutuhan para imigran ilegal maupun

pencari suaka di penampungan sementara yang disebabkan oleh tidak stabilnya

kondisi ekonomi Yunani dan membuat hal seperti ini terbengkalai.

Meningkatnya imigran ilegal setiap tahun, membuat pemerintah Yunani

merancang wacana membangun konstruksi pagar besi sepanjang 12.5 km dan tinggi

4 meter yang membatasi perbatasan darat Yunani – Turki (greece-turkish border

fence). Proyek ini akan dilengkapi oleh kamera yang dapat melihat dalam kegelapan

dan akan memberikan informasi ke pangkalan utama baru.19

Gambar 1.2 Peta Arus Imigrasi di Yunani 20

18 Charalambos Kasimis, Greece Illegal Immigration 19 Kathy zilifakis, 2012. Global Security dapat diakses di http://www.globalsecurity.org/military/world/europe/gr-turkey-fence.htm pada 10 November 2014 13.20 20 Frontex, Greek Ministry for Public Order. The Wallstreet Journal dapat diakses http://hellenicleaders.com/blog/amnesty-internationals-report-on-immigration-in-greece-a-call-for-international-action/#.VwYz2Pl96Cg pada 11 November 2014. 12.45

Page 19: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

7

Pagar besi sejauh 12.5 kilometer ini akan melintasi perbatasan di mana

terjadi arus imigran ilegal memasuki Uni Eropa. Pagar besi ganda setinggi empat

meter itu akan terbentang antara Desa Kastanies dan Nea Vyssa di kawasan Evros

yang berbatasan dengan Turki. Lokasi ini dekat dengan kota Orestiada, di timur laut

Yunani.

Sejak dikirimnya Frontex (The European Union’s agency for the

management of external borders) mulai tahun 2009 untuk meneliti kawasan

perbatasan antara Yunani – Turki telah memunculkan data baru bahwa sejak di

umumkannya wacana pembangunan pagar besi sepanjang perbatasan darat antara

Yunani – Turki, telah membuat para imigran yang melewati perbatasan laut

meningkat sebesar 222 persen hingga mencapai 30.000 orang.21

Masalah dana menghambat implementasi segala kebijakan Yunani demi

menekan tingkat pertumbuhan Imigran ilegal. Europe Commission mulai

membantu mencairkan dana untuk mengatasi masalah perlindungan perbatasan

terhadap imigran ilegal.22 Pemerintah Yunani mengerahkan sekitar 2.500 petugas

patroli untuk menjaga perbatasan timur laut Yunani – Turki, dan mengeluarkan

dana sekitar $4.007.296 untuk membangun pagar besi.23

21 Frontex, 2012. Western Balkan Route. dapat diakses di dihttp://frontex.europa.eu/trends-and-

routes/western-balkan-route pada 11 November 2014 14.20

22 Matina Stevis, 2012, Ilegal Immigration Emerges as New Crisis for Greece. dapat diakses di http://online.wsj.com/articles/SB10000872396390444506004577617383132000476 pada 15 November 2014. 15.17 23 Ibid.

Page 20: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

8

Rencana lain yang disiapkan oleh Pemerintah Yunani adalah, membuat

kesepakatan dengan Pemerintah Turki untuk mengembalikan imigran ilegal yang

di tampung di kamp pengungsian Yunani. Tetapi hal ini masih terkendala oleh

penolakan Pemerintah Turki untuk menerima kembali imigran tersebut, karena

mereka menanggap bahwa sebagian dari imigran tersebut bukan warga Turki asli.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis

Kebijakan Yunani Dalam Menanggulangi Imigran Yang Melewati Turki Periode

2010-2013. Isu ini merupakan isu yang menarik karena berpotensi menjadi masalah

yang lebih besar daripada krisis Ekonomi yang sedang di hadapi Yunani.

Diharapkan dengan penelitian ini akan menghasilkan kesimpulan, saran serta cara

efektif untuk menangani gelombang imigran ilegal dunia, termasuk di Indonesia.

Sehingga akan menjadi masukan bagi Pemerintah secara umum untuk mengarahkan

permasalahan imigran agar berdampak positif bagi kondisi ekonomi, politik dan

sosial bagi kehidupan bernegara. Analisa Kebijakan Yunani akan menjadi fokus

utama penelitian ini. Peneliti akan mengidentifikasi semua aspek dan kondisi

negara Yunani pada masa krisis periode 2010-2013 serta implementasi kebijakan

Yunani dalam menanggulangi imigran yang melewati Turki.

Page 21: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

9

1.2 Pertanyaan Penelitian

Dari penjelasan pernyataan masalah, kita dapat menentukan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

Bagaimana kebijakan Pemerintah Yunani dalam menanggulangi

peningkatan arus imigran yang melewati Turki dalam periode 2010-2013?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui hambatan hambatan yang dihadapi oleh Yunani

dalam menyelesaikan masalah imigran

2. Untuk mengetahui apa kebijakan yang diterapkan Yunani untuk

menanggulangi imigran yang bermasalah.

3. Untuk mengetahui apa respon yang diberikan Uni Eropa terhadap

kasus imigran ilegal di Yunani.

1.3.2 Manfaat dari penelitian ini bertujuan untuk:

1. Secara ilmiah penelitian ini diharapkan mampu menyumbang ilmu

pengetahuan di bidang Hubungan Internasional, khususnya kawasan

Eropa.

2. Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat

mengenai respon Yunani dalam mengatasi masalah imigran.

Page 22: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

10

3. Diharapkan penelitian ini mampu menambahkan wawasan bagi

penulis untuk mengembangkan potensi dalam penulisan karya

ilmiah yang sistematis.

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam Jurnal “The Economic Impact of Immigration in Greece: Taking

Stock of the Existing Evidence” yang ditulis oleh Ioannis Cholezas dan Panos

Tsakloglou, 2008, menjelaskan mengapa Yunani membutuhkan banyak buruh

dengan gaji yang murah. Keuntungan yang diperoleh antara lain menjaga biaya dan

harga akomodasi untuk memenuhi kriteria sebagai salah satu syarat bergabung di

European Monetary Union. Para imigran ilegal bersedia bekerja apapun demi

diperbolehkannya mereka tetap tinggal di Yunani, walaupun dengan keadaan

lingkungan yang bisa dibilang tidak layak huni daripada di deportasi ke negara

asalnya.

Dengan meningkatnya imigran setiap tahun, pemerintah berusaha

memperkenalkan kebijakan migrasi yang bertujuan untuk menghentikan arus

imigran untuk masuk ke Yunani. Tetapi hal ini tidak berjalan efektif karena hampir

sebagian para imigran datang dari negara tetangga yang tergolong dekat dan sulit

dikendalikan. Cholezas Ioannis dan Tsakloglou Panos, 2008 menjelaskan lebih

lanjut bahwa imigran juga memiliki pengaruh positif dan negatif bagi kelangsungan

Yunani yaitu seperti peningkatan GDP (Gross Domestic Product), revitalisasi

sektor pertanian, dan bermacam macam industri kecil. Efek negatifnya adalah

Page 23: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

11

segala pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak keterampilan, bidang ini di

dominasi oleh orang orang imigran, maka dari itu para penduduk asli yang tidak

memiliki keahlian menjadi kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.24 Perbedaan

antara jurnal dengan skripsi ini adalah pada objeknya, dimana Cholezas Ioannis dan

Tsakloglou Panos menjelaskan secara signifikan tentang imigran sedangkan skripsi

ini lebih fokus terhadap imigran yang ilegal.

Pada tulisan selanjutnya “Migration between Greece and Turkey: From the

Exchange of Populations to Non-Recognition of Borders” yang ditulis oleh Martin

Baldwin, 2006, menjelaskan bagaimana kondisi imigran ilegal yang melewati

perbatasan Yunani – Turki, begitupun dijelaskan cara untuk masuk ke wilayah

Eropa, serta tidak efektifnya pengajuan kembali kesepakatan antara Yunani dan

Turki tentang imigran ilegal pada tahun 2001. Jurnal ini menawarkan gambaran

keseluruhan dari situasi menunjukkan bahwa hubungan antar negara merupakan

komponen inti dari manajemen arus migrasi yang tidak sah. Sifat tegang hubungan

Yunani – Turki baru-baru ini memiliki implikasi negatif tidak hanya untuk

manajemen migrasi, tetapi juga untuk hak asasi manusia migran ilegal dan pencari

suaka. Masalah ini harus cepat di selesaikan karena hubungan antar negara adalah

hal yang penting, bukan hanya untuk manajemen dari perbatasan kedua belah pihak

melainkan sebagai perlindungan bagi kaum etnis minoritas pada wilayah masing

masing. Masalah ini mungkin tidak terlalu besar tetapi jika dibiarkan akan

24 Cholezas Ioannis and Tsakloglou Panos, 2008. The Economic Impact of Immigration in Greece: Taking Stock of the Existing Evidence, Hal. 25-30

Page 24: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

12

menimbulkan reputasi yang buruk bagi kedua belah pihak dalam hak asasi

manusia.25

Perbedaan antara jurnal yang ditulis oleh Martin Baldwin dengan skripsi ini

adalah skripsi ini akan lebih menyoroti respon kedua negara atas penyelesaian

masalah perbatasan periodisasi 2010-2013 yang semakin parah karena tidak adanya

komunikasi antar negara.

Dalam tulisan selanjutnya “Report on Immigration to Greece (Pilot Study)”

oleh Theodore P .Lianos, 2004, menjelaskan tentang data-data imigran yang masuk

ke Yunani diantaranya adalah mayoritas imigran datang dari negara tetangga

Albania yang didominasi oleh kaum pria dan berumur rata-rata 34 tahun, buruh

imigran mungkin akan menguntungkan untuk jangka pendek, para imigran ilegal

akan menjadi sumber tenaga kerja murah yang dapat membantu meningkatkan

perekonomian, tetapi akan merugikan jika dipakai dalam jangka panjang karena

sekarang ini mulai diadopsi metode teknologi yang dapat menggantikan buruh

manusia. Permintaan penggunaan layanan publik seperti sekolah, rumah sakit,

administrasi oleh imigran belum berlebihan. Hal ini mungkin telah berubah dalam

beberapa tahun terakhir karena legalisasi imigran dan penyatuan keluarga.

Penyatuan imigran terhadap kehidupan sosial di Yunani dapat terbilang lamban

karena masih banyaknya jarak diantara penduduk asli dan imigran.26 Perbedaan

antara jurnal yang ditulis oleh Theodore P. Lianos dengan skripsi ini dapat terlihat

25 Baldwin Martin, 2006. Migration between Greece and Turkey: From the Exchange of Populations to Non-Recognition of Borders. Hal. 1-6 26 Lianos, Theodore P, 2004. Report on Immigration to Greece (Pilot Study). Hal. 24-26

Page 25: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

13

dari datanya dimana Theodore lebih fokus terhadap data statistik pertumbuhan

imigran di Yunani sedangkan skripsi ini akan lebih fokus menganalisa kebijakan

yang diterapkan Pemerintah yunani terhadap imigran ilegal yang mempengaruhi

kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Yunani.

1.5 Landasan Teori

Dalam membahas dan menganalisa pertanyaan penelitian, maka dibutuhkan

beberapa teori yang relevan untuk menunjang pembahasan tentang apa saja

Kebijakan Yunani Dalam Menanggulangi Imigran Yang Melalui Turki Periode

2010-2013. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Konsep

Kebijakan Luar Negeri, Keamanan Nasional, Imigrasi.

1.5.1 Konsep Kebijakan Luar Negeri

Konsep kebijakan luar negeri menurut Rosenau adalah upaya suatu

negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan

memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.27 Lebih spesifik,

kebijakan luar negeri identik di tujukan kepada segala sesuatu yang berada

di luar suatu negara. Selain memperhitungkan kondisi internal suatu negara,

penyusunan kebijakan luar negeri juga perlu mempertimbangkan kondisi

eksternal negara yaitu sistem global atau internasional. Kebijakan luar

27James, N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics: An Introduction. New York: The Free Press, hal. 27

Page 26: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

14

negeri dapat berupa reaksi dari apa yang terjadi dalam sistem

internasional.28

Konsep menurut Rosenau tidak jauh berbeda dengan K.J Holsti

yaitu, lingkup kebijakan luar negeri meliputi semua tindakan serta aktivitas

negara terhadap lingkungan eksternalnya dalam upaya memperoleh

keuntungan dari lingkungan tersebut, serta hirau akan berbagai kondisi

internal yang menopang formulasi tindakan tersebut.29

Menurut William D. Coplin, mendefinisikan kebijakan luar negeri

sebagai sebuah keputusan yang didahului oleh sebuah proses di mana ada

tuntutan dari politik domestik, serta melihat kemampuan dari kekuatan

ekonomi dan militer. Faktor-faktor tersebut kemudian memengaruhi para

pembuat kebijakan, yang kemudian meramunya menjadi sebuah kebijakan

luar negeri dalam merespon situasi internasional. Menurut bukunya

Pengantar Politik Internasional, dikatakan bahwa terdapat empat isu yang

mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara (policy influencers) yaitu:

1. Keamanan nasional

2. Kepentingan ekonomi

3. Ideologis dan historis

4. Sarana dan prosedur politik luar negeri30

28 Soeprapto. 1997. Ilmu Hubungan Internasional: Sistem, Interaksi dan Perilaku. PT Raja Grafindo Persada hal. 35. 29 K.J Holsti, 1992. Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Sina Cipta, hal 21. 30 William D Coplin dan Marsedes Marbun, 2003. Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis. Bandung: Sinar Baru Algesindo edisi ke-2. hal 30

Page 27: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

15

Berdasarkan judul penelitian analisa kebijakan Yunani dalam

menanggulangi imigran yang melewati Turki Periode 2010-2013, peneliti

menggunakan konsep kebijakan luar negeri menurut Rosenau untuk

menganalisa dan memahami perilaku suatu negara seperti Yunani yang

mengedepankan keamanan dan kesejahteraan rakyatnya dari warga

pendatang yang legal maupun ilegal. Yunani berusaha mempertahankan

negaranya dari kerugian besar yang ditimbulkan oleh imigran ilegal yang

datang dengan menerapkan kebijakan luar negerinya dengan melakukan

protes kepada European Commission terkait revisi Dublin II Regulation

serta melakukan kerjasama dengan Frontex untuk menjaga perbatasan darat

maupun laut. Yunani mengerahkan berbagai macam cara untuk

menyelesaikan masalah ini yaitu dengan mengadakan perundingan dengan

Negara-negara pengirim imigran terbesar yaitu Turki.

1.5.2 Konsep Keamanan Nasional

Menurut Barry Buzan keamanan nasional berkaitan dengan masalah

kelangsungan hidup (survival). Isu-isu yang mengancam kelangsungan

suatu unit kolektif atau prinsip-prinsip yang dimiliki oleh unit-unit kolektif

tertentu akan dipandang sebagai ancaman yang nyata. Untuk itu diperlukan

tindakan untuk memprioritaskan isu tersebut agar ditangani sesegera

mungkin dan menggunakan sarana-sarana yang ada untuk menangani

masalah tersebut. Berdasarkan kriteria isu keamanan, Buzan membagi

keamanan kedalam lima dimensi, yaitu politik, militer, ekonomi, sosial dan

Page 28: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

16

lingkungan.31 Tiap-tiap dimensi keamanan tersebut memiliki unit

keamanan, nilai dan karakteristik survival dan ancaman yang berbeda-beda.

Ancaman juga memiliki dimensi horizontal yang menambahkan

kompleksitas persepsi atau ancaman. Dimensi sejarah berakibat bagaimana

ancaman dipersepsikan. Ancaman yang berhubungan dengan pengalaman

sejarah akan memperkuat kepekaan suatu negara.32

Kita dapat melihat contoh Yunani yang kurang mengontrol dan

belum menganggap ini merupakan salah satu masalah besar yang harus

diselesaikan. Lemahnya kontrol Pemerintah terhadap pengendalian arus

imigran ilegal yang selalu meningkat setiap tahunnya dan sekitar 10 persen

dari total penduduk Yunani adalah imigran dan hampir setengah nya

merupakan imigran ilegal yang menandakan adanya indikasi melemahnya

konsep keamanan nasional yang dimiliki negara. Hal inilah yang menjadi

ancaman terbesar Yunani dalam menghadapi isu imigran ilegal ini.

1.5.3 Konsep Imigrasi

Migrasi menurut Everett S. Lee adalah perubahan tempat tinggal

yang permanen atau semi-permanen dan tidak ada batasan mengenai jarak

yang ditempuh, apakah perubahan tempat tinggal itu dilakukan secara

31 Barry Buzan, 2008. People, States, and Fear: an Agenda for International Security Studies in The Post Cold War Era. ECPR Press, hal 107-117 32 Roe Paul, 2011. Global Security and International Political Economy. Vol. 1 – The Societal Dimension of Global Security. hal 3 dapat diakses http://www.eolss.net/sample-chapters/c04/e1-68-04.pdf diakses pada 7 Juli 2015

Page 29: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

17

sukarela atau terpaksa, dan apakah perubahan tempat tinggal itu antar

Negara atau masih dalam suatu Negara33.

Menurut Arthur Lewis faktor-faktor atau alasan yang menyebabkan

seseorang melakukan migrasi adalah karena perbedaan upah. Dengan

adanya perbedaan upah antara sektor industri dan pertanian, maka tenaga

kerja akan bermigrasi ke perkotaan dalam rangka memperoleh pekerjaan

pada sektor industri, karena sektor pertanian mengalami pertumbuhan relatif

lambat, baik di sektor produksi, penyerapan tenaga kerja, demikian juga

tingkat upah.34

Menurut Michael P. Todaro dan Lydia Marusko, imigran ilegal

terjadi karena sebuah negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan

dan menyebabkan banyaknya pengangguran sehingga mereka memilih

pindah dari negara asalnya dengan harapan mendapatkan pekerjaan dan

upah minimum yang layak serta rasa tidak aman pada negara asal.35

Berdasarkan pemaparan konsep, penulis memilih untuk

menggunakan konsep imigrasi dari Michael P. Todaro dan Lydia Marusko

untuk menganalisa faktor utama yang membuat banyaknya imigran ilegal

masuk ke Yunani yaitu adalah masalah ekonomi dan konflik yang terjadi di

negara asalnya. Hal ini terjadi karena tingkat kemiskinan yang tinggi dan

33 Everett S. Lee. 1996. A Theory of Migration. Vol. 3, No.1. Springer. Hal. 47-57. 34 Hasibuan, Nurimansyah, 1987. Sejarah Pemikiran Ekonomi, Jakarta: UT, Depdikbud 35 Todaro, Michael P. and Lydia Marusko, 1987. Illegal Migration and US Immigration Reform: A Conceptual Framework. Population Development Review 13 Hal. 101-114

Page 30: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

18

adanya harapan seseorang untuk mendapatkan hidup yang lebih baik,

sehingga mereka mencari suaka ke negara-negara maju yang dalam kasus

ini adalah Yunani untuk mendapatkan jaminan keselamatan, tetapi inilah

yang menjadi masalah di Yunani, adanya krisis ekonomi yang sedang

dihadapi menambah berat beban yang harus ditanggung pemerintah

sehingga masalah tentang ke imigrasian menjadi terbengkalai.

Penampungan imigran di Yunani telah melebihi kapasitas dan terbengkalai

karena menurut Dublin II Regulation para imigran yang datang merupakan

tanggung jawab negara seutuhnya. Hal inilah yang memotivasi calon

imigran ilegal untuk menggunakan jasa mafia di Albania dan Turki untuk

menyelundupkan mereka ke Yunani dan ini juga merupakan momentum

untuk mencari keuntungan dengan menyelundupkan para imigran ilegal ke

Yunani.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif

yang dilatarbelakangi oleh pemikiran rasional dan menekankan objektivitas dan

dipaparkan secara deskriptif analisis. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian

ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial

secara alamiah. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi

pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif

berfungsi memberikan pemahaman mendalam terhadap substansi obyek yang

diteliti dan hipotesis penelitian kualitatif.

Page 31: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

19

Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dengan

mencari informasi berupa berita analisis, konsep-konsep hasil pemikiran para ahli

yang dimuat dalam buku karya tulis ilmiah, artikel, jurnal Hubungan Internasional

dan jurnal politik, dan juga didapat dari lembaga-lembaga pemerintahan, juga studi

kepustakaan ke berbagai perpustakaan seperti perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Nasional Jakarta,

Perpustakaan Universitas Indonesia. Data kualitatif yang sudah diperoleh kemudian

diolah dan dijelaskan menggunakan analisis deskriptif.

Sebagai pedoman penulisan karya ilmiah ini, teknik penulisan dilakukan

berdasarkan pada buku Panduan Penyusunan Proposal dan Penulisan Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012,

disusun oleh tim Penyusun Panduan Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan pada beberapa bab

mempunyai sub-bab tertentu untuk memperjelas bab sebelumnya.

BAB I Pendahuluan. Bab ini berisikan pernyataan masalah tentang topik

yang dibahas dalam skripsi ini. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan

penelitian, kerangka pemikiran, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Perkembangan dan Hambatan Penyelesaian Masalah Imigran Ilegal

di Yunani. Pada bab ini membahas tentang Perkembangan Arus Imigran Ilegal yang

Page 32: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

20

Masuk ke Yunani melalui Turki. Lalu dilanjutkan dengan Faktor yang

mempengaruhi imigran ilegal masuk ke Yunani dan dijelaskan dengan beberapa

faktor yaitu penarik dan pendorong. Selanjutnya sejarah Dublin II Regulation serta

hambatan Yunani terhadap implementasi Dublin II Regulation.

BAB III Kebijakan Regulasi dan Kerjasama Yunani – Turki Dalam

Mengatasi Imigran Ilegal. Bab ini membahas kondisi Imigran Pada Masa Resesi

Ekonomi, lalu penerapan kebijakan Regulasi Imigrasi Yunani dan Dampak

Penerapan Regulasi Yunani. Selanjutnya adanya pembahasan Hubungan Yunani

dan Turki Dalam Menangani Imigran Ilegal tahun 2001 hingga 2012.

BAB IV Analisis kebijakan Yunani dalam menyelesaikan masalah imigran

ilegal. Bab ini berisikan analisa yang dilengkapi oleh konsep-konsep Hubungan

Internasional yang relevan diantaranya konsep Keamanan Nasional yang

menyangkut kepada Upaya Perlindungan Perbatasan Terhadap Imigran Ilegal yang

memiliki beberapa sub-bab yaitu Pembangunan Pagar Besi, Operation Shield

(Aspida), dan Operation Xenios Zeus. Konsep berukutnya berisi tentang Kebijakan

Luar Negeri Yunani yaitu Desakan Yunani Terhadap Amandemen Dublin II

Regulation.

BAB V Kesimpulan. Pada bab ini terdapat kesimpulan dari seluruh

pembahasan yang telah dijelaskan di bab-bab sebelumnya.

Page 33: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

21

BAB II

PERKEMBANGAN DAN HAMBATAN PENYELESAIAN

MASALAH IMIGRAN ILEGAL DI YUNANI

Bab ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan arus imigran ilegal yang

masuk melalui Turki ke Yunani hingga faktor pendorong serta faktor penarik bagi

para imigran ilegal untuk masuk ke salah satu negara anggota Uni Eropa ini. Selain

itu, Bab ini berusaha untuk mengetahui tentang kesulitan Yunani terhadap

implementasi Dublin Regulation II yang sangat membebani dalam penyelesaian

masalah imigran yang legal maupun ilegal dinegara tersebut.

2.1 Perkembangan Arus Imigran Ilegal Yang Masuk ke Yunani Melalui

Turki

Pada tahun 2007, The European Commission memperkirakan setidaknya

4.5 juta imigran ilegal tinggal di negara anggota Uni Eropa. Hampir 500,000 orang

telah ditangkap tiap tahun saat sedang berusaha masuk ke wilayah Uni Eropa.

Imigran ilegal biasanya masuk karena ingin mencari kehidupan yang lebih baik.

Hal inilah yang membuat Yunani menjadi salah satu negara paling sering didatangi

oleh imigran ilegal karena merupakan salah satu negara anggota Uni Eropa.36 Sejak

36 European Commission, Directorate-General for Communication, 2009. An opportunity and a

challenge Migration in the European Union. Manuscript completed dapat diakses di

Page 34: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

22

tahun 2007 banyak dari imigran ilegal yang berusaha mendapatkan status pencari

suaka maupun pengungsi, tetapi dokumen permintaan yang di setujui oleh

Pemerintah Yunani kurang dari 4% total keseluruhan.37

Letak geografis Yunani yang menjadi pintu utama negara-negara Eropa

menjadi target para imigran, negara ini memiliki 1.170 kilometer perbatasan darat

dan 18.400 kilometer perbatasan laut, termasuk pulau-pulau yang berdekatan

dengan Turki. Negara tetangga Yunani sering mengirimkan imigran ilegal dan

tinggal permanen atau sementara hingga mereka dapat pergi ke negara Eropa

lainnya.

Sejak tahun 1990, laut Aegean yang berada di antara Yunani-Turki telah

menjadi tempat singgah untuk imigran internasional dari Asia maupun Timur

Tengah, dan sejak pertengahan tahun 2000 an jalur ini juga diminati oleh imigran

Afrika yang akan melewati Yunani lalu ke Eropa. Disaat ketidakstabilan antara

perbatasan Yunani – Turki di laut Aegean, hal ini memakan korban jiwa dari para

imigran dan pencari suaka yang berusaha menyusup ke tepi pantai Yunani.

Ketidakstabilan ini juga menyebabkan perselisihan antara Yunani dan Turki,

dengan menuduh Turki bahwa mereka tidak menganggapi fenomena imigran ilegal

ini secara serius. Berdasarkan Risk Analysis Frontex pada tahun 2010, Yunani

menyumbangkan 75% dari total imigran ilegal yang masuk ke negara anggota Uni

http://www.enpi-info.eu/files/publications/Migration-in-Europe-an-opportunity-and-a-

challenge.doc pada 10 Agustus 2015. 12.45

37 Residence/Work Permits for Undocumented Workers in Greece dapat diakses di http://livingingreece.gr/2007/06/29/residencework-permit-for-undocumented-workers-in-greece/ pada 23 September 2015. 15.46

Page 35: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

23

Eropa, angka ini meningkat 25 persen dari tahun 2009. Sebagian besar angka

tersebut masuk dari perbatasan Yunani – Turki dan Albania.38

Banyak imigran pada awalnya datang ke Yunani secara resmi dengan

melalui prosedur yang sudah ditetapkan, akan tetapi setelah itu mereka melanggar

ketentuan izin tinggal yang tertera pada Visa (Tourist Migrant) dan sebagian lain

masuk ke Yunani dengan dokumen palsu. Banyak yang datang ke Yunani dengan

menggunakan bantuan pada penyelundup. Ada dua cara untuk masuk ke dalam

Yunani yaitu melalui jalur darat dengan menyebrangi perbatasan Yunani – Turki

dan lewat laut dengan melintasi pulau pulau di laut Aegean.39

Pilihan pertama untuk masuk ke Yunani adalah dengan menyebrangi Sungai

Evros pada perbatasan Yunani – Turki adalah rute yang sangat berbahaya, banyak

dari para imigran ilegal yang tenggelam saat melewati sungai tersebut dan juga di

tambah oleh keberadaan ranjau darat. Pilihan yang kedua adalah dengan melewati

jalur laut, yaitu dengan menggunakan kapal nelayan atau kapal kargo dengan

bantuan dari para penyelundup. Hal ini juga berbahaya karena tidak sedikit kapal

yang tenggelam karena kelebihan muatan sehingga banyak imigran ilegal yang

tenggelam.40

Menurut data yang dikeluarkan oleh polisi perbatasan, imigran yang

melewati sungai Evros pada tahun 2009 mencapai angka 8.800 orang, dan

38 Risk Analysis Unit, 2010. Extract from the Annual Risk Analysis 2010. hal 3 dapat diakses di http: //frontex.europa.eu/assets/Publications/Risk_Analysis/Annual_Risk_Analysis_2010.pdf. pada 17 September 2015. 12.32 39 Maria Lianou, 2010. Illegal Economic Immigrants in Greece. MA, National and Kapodistrian University of Athens 40 Ibid.

Page 36: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

24

meningkat pada tahun 2010 sekitar 47.000 orang, pada tahun 2011, 55.000 orang

dan pada tahun 2012 bulan januari awal mencapai 2.800 orang. Hal ini membuat

lapangan kerja semakin sedikit karena adanya perebutan pekerjaan antara imigran

dan penduduk lokal.41

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Imigran Ilegal Masuk ke Yunani.

2.2.1 Faktor Pendorong

Ada beberapa faktor pendorong yang mempengaruhi imigran ilegal

masuk ke Yunani salah satunya adalah kemiskinan. Pada awal tahun 1990,

pendapatan perkapita di sejumlah besar negara pengirim seperti Albania,

adalah kurang dari $1000. Pada saat yang sama, kesempatan kerja di negara

asalnya dapat terbilang cukup langka sehingga 86.6% dari warga Albania

yang bermigrasi ke Yunani pada tahun 90-an pergi karena desakan ekonomi

dan untuk mencari pekerjaan yang layak.42

Jumlah imigran di Yunani cenderung terus mengalami peningkatan

sejak tren imigrasi tahun 1980-an. Data sensus tahun 2001 Badan Statistik

Nasional Yunani (National Statistical Service of Greece) mencatat jumlah

penduduk migran di Yunani sebanyak 762.191 orang.43 Kemudian, sebuah

laporan dari International Migration Outlook dari The Organization for

41 Alexandrooupolis and Banja Koviljaca, 2012. Would be Imigrants to Europe can go almost anywhere for a price. 42 Antonopoulos, Georgios A., and John Winterdyk, The Smuggling 43 Baldwin Martin, 2004. Statistical Data on Immigrants in Greece: an Analytic Study of Available Data and Recommendations for Conformity with European Union Standards. Revised version 15 November, University Research Institute for Urban Environment and Human Resources. Hal 16.

Page 37: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

25

Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2010

memperkirakan angka imigran di Yunani berjumlah 1.259.258 orang.

Sedangkan berdasarkan laporan resmi dari pemerintah tentang sensus tahun

2011, jumlah imigran yang berada di Yunani sekitar 1.824.000 orang.44

Laporan dari OECD menyebutkan bahwa sejak 2007, jumlah imigran yang

mendapatkan izin untuk tinggal dan bekerja hanya berjumlah sekitar

650.000 orang.45 Sedangkan pada akhir tahun 2010 ada penurunan

pengajuan izin tinggal dan bekerja sebanyak 550.000 orang, dan pada tahun

2012 mencapai titik terendahnya dengan 440.000 orang.46 Ini menunjukkan

bahwa hampir setengah dari jumlah penduduk migran yang ada di Yunani

merupakan imigran yang tidak tercatat secara resmi atau ilegal. Angka

sensus imigran yang tidak akurat tersebut menunjukkan bahwa imigrasi di

Yunani sangatlah sulit untuk dikendalikan.

Alasan lainnya adalah konflik bersenjata dan situasi politik yang

tidak stabil seperti kerusuhan sipil dan politik dan konflik bersenjata di

wilayah Balkan dan Timur Tengah yang sebagian besar mengungsi ke

Yunani. Perang di bekas Yugoslavia pada 1990-an, perang saudara di

Georgia dan negara-negara lain di awal 1990-an dan 2000-an, lalu perang

di Kosovo selama akhir 1990-an.47 Selain itu, penggunaan senjata kimia di

Halabja, Irak dan Perang Teluk di awal 1990-an, eskalasi kekerasan di Turki

44 Hellenic Statistical Authority, 2013. National Census 2011 45 Kasimis Caharalambos, Greece Illegal Immigration 46 Triandafyllidou Anna, 2014. Migration in Greece Recent Developments in 2014. hal 7-8 47 Ibid.

Page 38: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

26

pada pertengahan 90-an, dan konflik antara orang-orang Kurdi di Irak Utara

dan Turki dan rezim Saddam membuat banyak orang mencari perlindungan

di Yunani.48 Ditambah lagi sekitar tahun 2008 negara negara di timur tengah

mulai bergejolak karena Arab Spring serta banyaknya perang saudara di

Afrika.

Datangnya para pengungsi di Eropa bukan merupakan fenomena

baru. Konflik yang terjadi di Suriah yang pecah pada tahun 2011, memicu

naiknya angka pencari suaka ke Eropa sejak saat itu. Sekitar 4 juta warga

Suriah telah ditemukan aman di negara-negara tetangga, walaupun negara

tersebut belum menyediakan status hukum maupun hak yang dibutuhkan

para pencari suaka di bawah konvensi pengungsi tahun 1951.49 Walaupun

belum memadai tetapi para pencari suaka Suriah lebih memilih kesempatan

untuk hidup normal di negara yang pertama mereka datangi dengan harapan

bahwa dapat memiliki kehidupan yang lebih baik daripada di negara

asalnya. Dari semua gelombang besar imigrasi mupun pencari suaka yang

melarikan diri negara-negara ini, banyak dari mereka menetap di Yunani.

Alasan terakhir adalah faktor demografis Yunani yang sangat

menarik minat para imigran. Yunani dan Italia memiliki populasi yang

sebagian besar adalah orang tua dengan tingkat pertumbuhan pemuda yang

48 Papadopoulou, Aspasia, 2004. Smuggling into Europe: transit migrants in Greece. Journal of Refugee Studies 17.2: 167-184. 49 Natalia Banulescu-Bogdan and Susan Fratzke, 2015. Europe’s Migration Crisis in Context: Why Now and What Next. dapat diakses di http://www.migrationpolicy.org/article/europe-migration-crisis-context-why-now-and-what-next pada 29 Januari 2016

Page 39: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

27

berbanding terbalik dengan orang tua. Hal ini menarik negara-negara

pengirim imigran yang hampir sebagian besar adalah pemuda dalam masa

produktif seperti Albania, Eropa timur, dan negara negara Balkan.50 Para

imigran yang masih muda kesulitan mencari pekerjaan di negara asalnya,

hal ini juga di dorong oleh permintaan Yunani akan upah murah terhadap

pekerja dan tenaga kerja produktif.51

2.2.2 Faktor Penarik

Stabilnya kondisi politik dan finansial di Yunani sekitar tahun 1981

dikarenakan oleh bergabungnya Yunani sebagai negara anggota European

Community, hal ini membuat Yunani sebagai lahan tambang bagi negara-

negara Balkan.52 Bahkan pekerja serabutan yang bekerja di Yunani dapat

memperoleh sekitar empat sampai enam kali lebih besar daripada gaji yang

diterima di negara asalnya.53 Meskipun para pekerja serabutan ini

mendapatkan upah yang lebih besar daripada saat tinggal di negara asalnya,

upah yang diterima masih tergolong sangat rendah. Penelitian yang

50 Balkan ialah nama historis dan geografis yang digunakan menggambarkan Eropa bagian tenggara. Daerah ini memiliki daerah gabungan 550.000 km² dan penduduk sekitar 53 juta. Daerah ini mendapatkan namanya dari pegunungan Balkan yang melintasi pusat Bulgaria ke Serbia bagian timur. Negara-negara yang berada dalam Balkan adalah Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Yunani, Macedonia, Montenegro, dan Kosovo 51 Baldwin Martin, 2002. Southern European labour markets and immigration: A structural and functional analysis. Employment [in Greek]; in English, as MMO Working Paper 5, Panteion University, Athens, Greece hal 19. 52 Antonopoulos, Georgios A., and John Winterdyk , The Smuggling 53 Karakatsanis, Neovi M., and Jonathan Swarts, 2003. Migrant Women, Domestic Work and the Sex Trade in Greece: A Snapshot of Migrant Policy in the Making. Greek Review of Sosial Research 110: hal 239-70.

Page 40: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

28

dilakukan di Yunani utara, para pekerja imigran menerima kurang lebih 40

persen lebih kecil daripada pekerja lokal.54

Selain itu kondisi ekonomi di Yunani yang kondusif terhadap

pengembangan tenaga kerja yang murah. Rata-rata Wirausaha di Yunani

lebih besar tiga kali daripada negara anggota Uni Eropa, yang

mencerminkan sektor pertanian besar, bisnis keluarga skala kecil, dan

keberadaan ekonomi informal yang besar.55 Faktanya adalah bahwa sektor

ekonomi informal di Yunani menyumbang sekitar 30 persen dari total GDP

negara tersebut yang membuat Yunani menjadi negara dengan pendapatan

ekonomi informal terbesar di Eropa.56 Sektor informal tersebut

membutuhkan tenaga kerja yang murah dan tidak mempunyai skill karena

pemuda lokal Yunani menolak untuk bekerja di sektor tersebut. Para

pemuda Yunani memiliki tingkat partisipasi yang rendah terhadap sektor

tersebut dan lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang

yang lebih tinggi sehingga dapat memperoleh pekerjaan yang memiliki

status sosial dan gaji yang tinggi pula. Ini berarti banyak pemuda imigran

yang dapat menemukan pekerjaan yang rendah jika mereka dapat menerima

status rendah yang ditolak oleh para pemuda lokal. Hal ini dapat dilihat

54 Lazaridis, Gabriella, and Joanna Poyago‐Theotoky, 2002. Undocumented migrants in Greece: Issues of regularization. International Migration 37.4: 715-740. 55 Baldwin Martin, Souther European Labour 56 Antonopoulos, Georgios A. and John Winterdyk, The Smuggling

Page 41: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

29

dalam sektor pertanian, industri berat untuk laki laki, pembantu, dan tukang

kebersihan.57

Faktor penarik yang terakhir adalah letak geografis Yunani yang

menjadi persimpangan dari Eropa, Asia, dan Afrika, ini bukan hanya

sebagai tujuan akhir para imigran dari Asia dan Afrika melainkan dapat

menjadi pintu gerbang atau batu loncatan ke negara-negara maju di Eropa.

Panjangnya perbatasan pantai dan ratusan pulau membuat pengamanan

migrasi menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Ketergantungan Yunani

terhadap sektor pariwisata membuat perbatasan tidak pernah dijaga ketat.58

Fakta menunjukan bahwa semua imigran ilegal yang masuk ke Uni

Eropa melewati perbatasan yang pengawasannya lemah. Pada tahun 2010,

90 persen dari imigran ilegal yang masuk ke Uni Eropa masuk melalui

Yunani, dibandingkan pada tahun 2009 sekitar 75 persen, dan 50 persen

pada tahun 2008.59 Karena alasan inilah banyak imigran ilegal masuk

Yunani untuk mendapatkan akses ke negara-negara Uni Eropa lainnya.

Beban Yunani bertambah dengan diberlakukannya Perjanjian Dublin

Regulation II tahun 2003 yang mengatur bahwa seluruh imigran ilegal yang

berada di Kawasan Uni Eropa menjadi tanggungjawab negara anggota Uni

Eropa pertama yang dimasuki oleh imigran. Sehingga, seluruh imigran

57 Baldwin Martin, Southern European Labour 58 Iosifides T. Dan King R, 1996. Recent Immigration to Southern Europe: Socio-Economic and labour market context. hal 70-94 59 Charalambos Kasimis, Greece: Illegal Immigration

Page 42: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

30

ilegal yang tertangkap akan dikembalikan kepada negara pertama yang

dimasuki pertama kali oleh imigran tersebut.

2.3 Sejarah Dublin II Regulation

Dublin Regulation II berisi tentang negara anggota Uni Eropa yang

bertanggung jawab untuk pemeriksaan dan pengurusan aplikasi dari pencari suaka

yang mencari perlindungan internasional dalam Uni Eropa di bawah Konvensi

Jenewa dan Kualifikasi Direktif Uni Eropa. Ini adalah landasan dari Dublin System,

yang terdiri dari Peraturan Dublin dan Peraturan EURODAC (European

Dactyloscopy), yang menetapkan database sidik jari Eropa untuk pendatang tanpa

izin ke Uni Eropa.60

Dublin Regulation II pada asalnya muncul dari hasil Dublin Convention

yang ditanda tangani di Dublin, Irlandia pada 15 Juni 1990, dan mulai berlaku sejak

1 September 1997 untuk 12 negara yang menandatangani pertama yaitu Belgia,

Denmark, Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda,

Portugal, Spanyol, dan Inggris. Pada 1 Oktober 1997 berlaku untuk Austria dan

Swedia, setelah itu pada 1 Januari 1998 berlaku untuk Finlandia.61

60 European Council on Refugees and Exiles, 2012. What is Dublin System?. Dapat diakses di http://www.ecre.org/topics/areas-of-work/protection-in-europe/10-dublin-regulation.html pada 11 Januari 2016. 11.00 61 European Council of the European Union. Convention determining the State responsible for examining applications for asylum lodged in one of the Member States of the European Communities (Deposited with the Government of Ireland)". Dapat diakses di http://www.consilium.europa.eu/en/documents-publications/agreements-conventions/agreement/?aid=1990090 pada 20 Januari 2016. 16.50

Page 43: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

31

Dublin Regulation II diadopsi pada tahun 2003 oleh negara-negara anggota

Uni Eropa, ditambah Norwegia, Islandia dan Swiss, menggantikan sebelumnya

Konvensi Dublin pada tahun 90-an. Peraturan ini mulai berlaku pada tahun 2008

dan sejak saat itu terdapat banyak kritik tentang peraturan tersebut.62

Biasanya, negara anggota yang pertama kali menjadi singgahan imigran

ilegal dan pencari suaka yang memasuki Uni Eropa bertanggung jawab penuh untuk

menampung mereka sementara hingga dokumen yang diajukan lengkap, maka dari

itu hal inilah yang menjadi masalah yang tidak kunjung usai. Menurut Pasal 10

Dublin II Regulation, seorang imigran ilegal dan pencari suaka dapat dikirim

kembali ke negara anggota pertama yang mereka masuki, dan negara anggota

memiliki tanggung jawab klaim suaka.63

2.3.1 Hambatan Yunani Terhadap Implementasi Dublin II Regulation

Negara-negara Mediterania; Yunani, Italia dan Spanyol merupakan

negara anggota yang paling banyak menangani sejumlah besar imigrasi.

Kita dapat melihat bagaimana Yunani sedang berjuang secara finansial

sama seperti Spanyol dan Italia. Peneliti Madeline Garlic dan Elspeth Guild

menyatakan bahwa daripada dikatakan sebagai pembagian tanggung jawab,

62 European Council on Refugees and Exiles, What Is Dublin 63 Regulation (EU) No 604/2013 of the European Parliament and of the Council, dapat di akses di http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=CELEX:32013R0604 pada 12 Januari 2016. 12.30

Page 44: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

32

Dublin Regulation II digunakan sebagai Burden Shifting “Pergeseran

Beban” yang diberikan kepada negara yang lebih lemah.64

Imigran ilegal yang masuk ke suatu negara tidak selalu ingin tinggal

disana, tetapi mereka juga berusaha untuk mencapai negara eropa yang lebih

stabil ekonominya. Dengan memaksa mereka berada pada perbatasan

negara, hal ini membuat para imigran ilegal dan pencari suaka yang masuk

tidak jelas masa depannya.65 Sebagian besar dari imigran ilegal atau pencari

suaka yang masuk ke Eropa melalui Yunani, Malta, Italia dan Spanyol.

Sebagian dari negara tersebut terlalu kecil seperti Malta atau kondisi

ekonomi yang terlalu lemah pada saat itu seperti Yunani yang harus

berhadapan dengan banyaknya jumlah imigran yang masuk. Salah satu cara

Pemerintah Yunani menahan arus imigran yang masuk yaitu dengan

mempersulit birokrasi dalam mengurus surat surat.66

Negara-negara kaya di Uni Eropa membuat negara di perbatasan

sulit dalam menangani masalah ini dengan tidak memberikan bantuan, lalu

mereka juga mengkritik atas kegagalan atau kesalahan penanganan

penanggulangan imigran ilegal. Salah satu tujuan utama dari Peraturan

Dublin adalah untuk mencegah pemohon dari mengirimkan aplikasi di

negara beberapa anggota. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi jumlah

pencari suaka yang meningkat secara tajam, yang dikirim dari negara

64 Maryellen Fullerton, 2011. The Refugee Law Reader. Sixth Edition Budapest – Newyork hal. 45 65 Ibid. 66 Christos Mouzeviris, 2013. The impact of the Dublin II Regulation on Greece. Dapat diakses di http://one-europe.info/dublin-ii-regulation-and-its-impact-on-greece pada 11 Januari 2016

Page 45: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

33

perbatasan ke negara anggota yang lebih kaya.67 Namun, sejak negara yang

disinggahi pertama oleh imigran ilegal maupun pencari suaka, mereka

bertanggung jawab untuk menangani aplikasi dan dokumen para pendatang,

ini menempatkan tekanan berlebihan pada daerah perbatasan, di mana

negara-negara perbatasan tidak mampu menawarkan perlindungan. Saat ini,

mereka yang sedang ditransfer bawah Dublin tidak selalu dapat mengakses

prosedur suaka. Dibawah peraturan Dublin, para pendatang tidak selalu

dapat mengakses prosedur pencari suaka yang mendapatkan perlindungan

dari negara penerima. Hal ini menyebabkan akan banyak orang yang

menerima kembali penganiayaan pada negara asalnya.68

Yunani menerima ratusan ribu imigran (baik legal dan ilegal) dan

pencari suaka per tahun. Sebuah negara kecil yang memiliki hutang, dengan

batas-batas yang sebagian besar wilayah laut yang luas dan sulit untuk

dijaga. Yunani dipaksa untuk menyediakan perlindungan untuk semua

imigran serta menyaring mereka sebelum mereka mencapai negara-negara

kaya.

Athena telah diubah oleh populasi imigran yang tidak selalu menjadi

lebih baik. Kelompok geng imigran berkeliaran dikota, kadang-kadang

berbalik melawan satu sama lain dan sehingga kejahatan menjadi hal yang

biasa. Prostitusi, eksploitasi, dan kekerasan terjadi di pusat kota. Untuk

67 Ibid. 68 European Court of Human Right, 2011 dapat diakses di http://www.w2eu.info/dublin2.en.html?file=tl_files/doc/Dublin2/dublingreece2012_en.pdf pada 11 Januari 2016

Page 46: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

34

negara kecil dan konservatif seperti Yunani, ditambah dengan krisis

ekonomi dan depresi cukup untuk memicu bangkitnya nasionalisme69 dan

xenophobia.70 Kekerasan terjadi antara kelompok imigran dan penduduk

lokal baik dalam hal legal maupun ilegal.

Menurut European Council on Refugees and Exiles (ECRE) dan UN

High Commissioner for Refugees (UNHCR), sistem yang diterapkan dinilai

gagal dalam menyediakan keadilan, efisiensi, dan perlindungan yang

efektif.71 Dengan kata lain, sistem ini tidak adil untuk kedua pihak baik

untuk para imigran maupun negara-negara yang ada diperbatasan.

Bukannya memberikan bantuan tetapi negara anggota Uni Eropa yang lain

hanya memberikan kritik dan saran dalam menangani imigran yang

masuk.72

Tidak ada penyangkalan bahwa kebijakan Yunani terhadap imigran

hampir tidak ada dan bahkan tidak berjalan. Tetapi negara anggota Uni

Eropa yang lain lebih memilih menyalahkan daripada mengambil tindakan

dan pertanggungjawaban dalam menangani masalah ini bersama. Hal ini

membuat negara seperti Yunani berada dalam tekanan yang besar dengan

menerima beban sebagai penyaring imigran yang tidak diinginkan masuk

ke Eropa dan juga menerima penyalahan terhadap gagalnya kebijakan

69 Nasionalisme adalah rasa mencintai tanah air 70 Xenophobia adalah rasa membenci atau sentimen negatif penduduk lokal terhadap para pendatang baru di tanah air mereka. 71 European Council on Refugees and Exiles, 2008. Sharing Responsibility for Refugee Protection in Europe: Dublin Reconsidered. ECRE. Retrieved 2008-03-31. Dapat diakses di http://www.ecre.org/component/content/article/134.html pada 11 Januari 2016 72 Ibid

Page 47: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

35

mereka.73 Nasib orang-orang yang menginginkan kehidupan yang lebih baik

di Yunani bertabrakan dengan kemampuan Eropa dalam menawarkan

solusi, untuk imigran dan penduduk asli. Baik itu tentang pekerjaan,

keamanan, perdamaian, kemajuan, stabilitas atau kemakmuran, kebijakan

Uni Eropa lemah dalam hal kesepakatan bersama, visi dan keadilan.

Tampaknya tidak mengejutkan bahwa Yunani akan selalu berada dalam

krisis.

Kesulitan Yunani dalam mengatasi masalah tentang imigran ilegal

maupun pencari suaka didasari oleh banyak hal yaitu sejarah Yunani yang

telah menjadi negara penerima imigran terbesar setelah menjadi negara

anggota European Community sejak tahun 1981, hal ini membuat banyak

orang tertarik datang ke Yunani karena masalah Ekonomi. Terlebih lagi

posisi Yunani yang berbatasan langsung dengan benua Asia, Afrika,

maupun negara negara di Timur Tengah membuat Yunani mudah diakses

oleh para imigran. Para imigran tertarik bekerja di Yunani dikarenakan juga

faktor demografis Yunani yang didominasi orang orang yang sudah non

produktif dan para usia produktif enggan untuk mengambil sektor yang bisa

dikatakan rendah seperti petani maupun buruh pabrik. Keadaan semakin

memburuk sejak adanya Arab Spring tahun 2010-an yang membuat negara-

negara di timur tengah bergejolak dan diperparah dengan adanya perang

73 Ibid.

Page 48: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

36

saudara di Suriah yang membuat Yunani menjadi singgahan utama para

pencari suaka yang melarikan diri atas kekejaman dinegaranya.

Dengan meningkatnya jumlah imigran yang masuk, membuat

Yunani kesulitan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil sejak 2008 dan

tidak adanya peraturan tegas dalam menyelesaikan masalah ini. Tidak hanya

berhenti sampai disitu, kesulitan Yunani ditambah karena adanya peraturan

Dublin II Regulation yang mengharuskan negara pertama yang menjadi

singgahan pencari suaka maupun imigran harus bertanggung jawab penuh

atas perlindungan maupun pengurusan dokumen para pendatang tersebut.

Yunani yang sedang diambang kehancuran di bebani oleh peraturan tersebut

dengan menyediakan kamp pengungsi serta kebutuhan hidup sehari hari

para pendatang. Hal ini lah yang menyebabkan banyak kamp pengungsi

yang kelebihan kapasitas sehingga kebersihan, maupun keadaan lingkungan

penampungan tidak terjaga. Hal inilah yang menjadi akar permasalahan

skripsi ini dan akan di jelaskan lebih terperinci tentang kerjasama Yunani –

Turki dalam menyelesaikan masalah tentang imigran ini.

Page 49: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

37

BAB III

KEBIJAKAN REGULASI DAN KERJASAMA YUNANI –

TURKI DALAM MENGATASI IMIGRAN ILEGAL

Bab ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kondisi para imigran saat

penurunan ekonomi yang terjadi di Yunani dengan memaparkan data pengangguran

imigran yang berada di Yunani, lalu menjelaskan riwayat berbagai macam

kebijakan Yunani tentang regularisasi imigran untuk menjadi warga negara Yunani

serta sentimen negatif penduduk asli Yunani terhadap imigran dan juga

menjelaskan beberapa kesepakatan terdahulu tentang penanganan imigran ilegal

dengan negara tetangga yaitu Turki.

3.1 Imigran Pada Masa Resesi Ekonomi

Sebuah periode resesi ekonomi yang dihadapi Yunani pada tahun 2008, memicu

penurunan indikator ekonomi dan peningkatan penghematan fiskal. Resesi yang

dihadapi Yunani tergolong buruk dan memiliki implikasi negatif bagi buruh yang

tidak memiliki kemampuan dan bergaji rendah, khususnya populasi imigran di

Yunani.74

Menurut data dari Hellenic Statistical Authority, tingkat pengangguran di

Yunani telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, dari 10.6 persen pada

74 Kasimis Caharalambos, Greece Illegal Immigration

Page 50: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

38

November 2009 menjadi 13.9 persen di November 2010, dan 20.9 persen pada

November 2011, hal ini mungkin akan terus meningkat pada tahun 2012.75

Gambar 3.1 Grafik Jumlah Populasi Imigran di Yunani 76

75 Hellenic Statistical Authority, 2013, Mean yearly unemployment rate by NUTS3 area (1st Quarter 2004-4th Quarter 2013, Letter to Author, 8. 76 National Statistical Authorithy, Labour Force Survey, Various Years

Page 51: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

39

Gambar 3.2 Grafik Imigran yang Tidak Memiliki Pekerjaan Tahun

2005-2014.77 78

Dapat dilihat bahwa peningkatan pengangguran meningkat secara berkala sejak

tahun 2008, hal ini terjadi karena krisis ekonomi sudah mulai menyerang

perekonomian Yunani sehingga banyak lapangan kerja yang hilang serta banyaknya

imigran yang berpartisipasi dalam angkatan kerja Yunani pada tingkat yang lebih

tinggi, bukan hanya pada sektor menegah saja. Hal ini juga diperparah oleh imigran

ilegal yang mendominasi sektor rendahan karena upah yang harus dibayarkan

sangat rendah dibandingkan penduduk lokal.

77 Hellenic Statistical Authority, Unemployment Rates by Nationality in Percentages, Various Years 78 TCNs adalah Third Country Nationals, yang mewakilkan imigran yang bukan berasal dari Uni Eropa maupun dalam negeri. Contohnya seperti pendatang dari Asia

Page 52: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

40

Peningkatan pengangguran dari para imigran dipengaruhi oleh arus imigran

yang masuk ke Yunani sangat besar dan tidak terkontrol, dan menyebabkan

banyaknya persaingan kerja antara para imigran maupun dengan penduduk lokal

yang menyebabkan tingginya angka pengangguran. Hal ini dikarenakan berbagai

macam kebijakan Yunani yang diterapkan sejak tahun 1990-an kurang efektif

dalam mengintegrasi maupun mengkontrol arus imigran yang masuk.

3.2 Kebijakan Regulasi Imigrasi Yunani

Kebijakan Yunani periode 2010-2013 yang akan di jawab pada skripsi ini

berkaitan erat dengan pengambilan kebijakan Yunani sebelumnya. Hal ini

merupakan rangkaian usaha dari Pemerintah Yunani untuk menyelesaikan masalah

imigran ilegal yang telah meresahkan warga asli Yunani, baik dalam politik,

ekonomi, dan sosial.

Pemerintah Yunani telah menerapkan kebijakan mengenai imigrasi sejak tahun

1990. Berbagai macam peraturan imigrasi yang dikeluarkan Pemerintah Yunani

diantaranya; Undang-Undang No. 1975 Tahun 1991 tentang keluar masuknya

imigran, tempat tinggal, pekerjaan, pemulangan imigran ilegal, dan prosedur

pengajuan status pengungsi (Entry, Exit, Sojourn, Employment, Removal of Aliens,

Procedure for the Recognition of Refugees and other Measures).79

79 Triandafyllidou Anna and Ruby Gropas, 2005. Migration in Greece at a Glance. hal 3, dapat diakses di http://www.eliamep.gr/wp-content/uploads/en/2008/10/migration.pdf pada 10 Maret 2016, 22.39

Page 53: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

41

Setelah itu ada Dekrit Presiden No. 358 dan No. 359 Tahun 1997 yang mengatur

tentang program regularisasi imigran. Dekrit ini memberikan kesempatan bagi para

imigran untuk mendapatkan White Card atau izin tinggal sementara yang akan

digunakan sebagai syarat mendapatkan Green Card atau izin tinggal selama periode

satu sampai lima tahun.80

Pada tahun 2001, Pemerintah Yunani mengeluarkan Undang-Undang No. 2910

Tahun 2001 mengenai rencana integrasi sosial bagi para imigran (Action Plan for

The Social Integration of Immigrants). Undang-undang ini menciptakan

kesempatan bagi para imigran untuk melegalkan status mereka, asalkan mereka

dapat membuktikan tempat mereka tinggal selama setidaknya satu tahun. Tetapi

pelaksanaan program ini dinilai bermasalah dan akhirnya tidak ditindak lanjuti

karena lemahnya pelayanan masyarakat, kurangnya infrastruktur, birokrasi yang

membingungkan, dan adanya sentimen negatif dari penduduk lokal.81

Undang-Undang No. 3386 Tahun 2005 tentang izin masuk, tempat tinggal, dan

integrasi imigran diperkenalkan yang termasuk program regularisasi lain. Peraturan

ini berketentuan bahwa para imigran yang telah tinggal di Yunani sebelum tanggal

31 Desember 2004 dapat di regularisasi menjadi penduduk tetap dengan

membuktikan bahwa mereka telah masuk ke Yunani sebelum tanggal tersebut.

Prosedur yang baru ini membuat izin bertempat tinggal bagi para imigran menjadi

80 Ibid. 81 Entry and Stay of Aliens in Greek Territory. Acquisition of Greek Citizenship by Naturalisation and Other Provisions, Law 2910/2001 dapat diakses di http://eudo-citizenship.eu/NationalDB/docs/GRE%20Law%202910%202001%20(English).pdf pada 25 Februari 2016. 13.45

Page 54: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

42

lebih mudah daripada peraturan pada tahun 2001. Ini merupakan revisi dari

Undang-Undang sebelumnya dan juga penyelarasan dengan arahan dari Uni Eropa

yang mengacu pada peraturan tentang reunifikasi keluarga (Council Directive

2003/86/EC) dan izin bertempat tinggal jangka panjang bagi para imigran (Council

Directive 2003/109/EC).82 Pada akhirnya peraturan ini juga memiliki banyak

masalah seperti yang sebelumnya yaitu kurangnya pengawasan di lapangan.

Pemerintah memutuskan untuk menyerahkan Rancangan Undang-Undang

imigrasi yang baru ke Parlemen. Undang-Undang No. 3536 Tahun 2007

memperkenalkan beberapa perubahan positif, peraturan ini menghapuskan biaya

regularisasi untuk anak anak antara usia 14 dan 18 tahun.83

Pada tahun 2010, Undang-Undang No. 3838 Tahun 2010 menjamin para

imigran yang mempunyai izin tinggal jangka panjang akan diberikan hak suara

untuk pemilihan kepala daerah, dan hal ini juga berlaku bagi warga Uni Eropa yang

lainnya. Tambahan lainnya adalah penjaminan kewarganegaraan Yunani bagi bayi

yang baru lahir dari orang tua imigran.84

82 Codification of Legislation on The Entry, Residence and Social Integration of Third Country Nationals on Greek Territory, Law 3386/2005 dapat diakses di http://www.mfa.gr/switzerland/images/docs/ethnikes_theoriseis/codification_of_legislation_en.pdf pada 18 Februari 2016. 16.30 83 Civic stratification, ‘Plastic’ citizenship and ‘plastic subjectivities’ in Greek Immigration Policy, Law 3536/2007 dapat diakses di http://www.umdcipe.org/conferences/Maastricht/conf_papers/Papers/Greek_Immigration_Policy.pdf pada 18 Februari 2016 17.50 84 Eudo Citizenship, 2013. What Next for Greek Nationality Law?. Dapat diakses di http://eudo-citizenship.eu/news/citizenship-news/806-what-next-for-greek-nationality-law pada 18 Februari 2016. 18.00

Page 55: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

43

Pembuatan Undang-Undang yang berulang-ulang, membuktikan bahwa

kebijakan Yunani tentang imigran selalu berakhir dengan tidak memuaskan. Lebih

dari 20 tahun setelah arus imigran masuk ke Yunani, Pemerintah tidak dapat

mengkontrol dan merancang kebijakan yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Pemerintah Yunani tidak siap untuk menerima gelombang besar imigran dalam

waktu yang relatif sangat singkat, dan telah mengusahakan berbagai macam cara

untuk mengintegrasi populasi lokal dengan para imigran. Meskipun Pemerintah

telah mengadopsi selama bertahun-tahun regularisasi terbatas yang akan

melegalkan para imigran yang tidak terdaftar, hampir setengah dari total populasi

imigran yang berada di Yunani masih menyandang status imigran ilegal yang tidak

memiliki dokumen resmi dan bahkan tidak diketahui oleh pemerintah setempat.

Selain itu kebijakan Uni Eropa turut mempengaruhi kebijakan imigrasi Yunani.

Uni Eropa menjunjung tinggi prinsip European Convention for the Protection of

Human Rights and Fundamental Freedoms dan Charter of Fundamental Rights of

the European Union yang membuat Yunani harus menyesuaikan kebijakan

imigrasinya sehingga hak setiap warga imigran sama dengan warga negara anggota

Uni Eropa lainnya.85 Uni Eropa juga menganut prinsip non-refoulement yang dalam

Hukum Internasional melarang pengusiran imigran di batas terluar negara. Hal ini

menyebabkan Yunani tidak dapat mengembalikan atau mendeportasi para imigran

85 Triandafyllidou Annawith R. Gropas, 2009. Constructing Difference: The Mosque Debates in Greece. Journal of Ethnic and Migration Studies, Vol 35 hal. 957-977.

Page 56: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

44

yang masuk ke wilayahnya seperti peraturan yang di terapkan pada Tahun 1991 No.

1975.86

Hal lainnya adalah penanganan masalah imigran ilegal Pemerintah Yunani yang

belum menciptakan kerangka kerja yang memuaskan atau mengadopsi kebijakan

integrasi tertentu. Pembuatan kebijakan regularisasi Yunani berdampak terhadap

penolakan serta sentiment negatif dari penduduk asli Yunani terhadap penerapan

kebijakan yang di terapkan Pemerintah karena akan banyak merugikan penduduk

asli maupun keadaan di Yunani.

3.3 Dampak Penerapan Regulasi Yunani

Berbagai macam kebijakan yang dikeluarkan Yunani sejak tahun 2001 sampai

2010, membuktikan bahwa Pemerintah Yunani tidak sepenuhnya anti terhadap

imigran yang masuk baik secara legal maupun ilegal. Walaupun hal ini berdampak

kepada respon dari warga Yunani asli yang menentang kebijakan yang membantu

para imigran.87 Regularisasi dan integrasi yang di jalankan oleh Pemerintah Yunani

membuat kesempatan bagi para imigran ilegal untuk mendapatkan pengakuan dan

perlindungan dari Yunani, hal inilah yang dapat memicu meningkatnya jumlah

imigran ilegal menuju negara tersebut dan akan berakibat sentimen negatif

86 EurActiv, 2015. EU Won’t adopt Australian Model of Turning Back Immigrant Boats. dapat diakses di http://www.euractiv.com/section/justice-home-affairs/news/eu-won-t-adopt-australian-model-of-turning-back-immigrant-boats/ pada 19 Februari 2016. 17.20 87 Amanda Levinson, 2005. The Regularisation of Unauthorized Migrants Programmes in Greece Oxford University. Hal 1-4

Page 57: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

45

penduduk lokal Yunani terhadap para imigran akan semakin tinggi.88 Sentimen

negatif ini terbentuk dari 3 faktor yaitu adalah lapangan pekerjaan, jaminan sosial,

dan identitas nasional. Sebagian besar beranggapan bahwa para imigran telah

merebut lapangan pekerjaan yang tersedia baik itu sektor formal maupun informal.

Selain itu masyarakat Yunani menanggap bahwa kehadiran imigran juga

mengganggu stabilitas politik dan persatuan nasional Yunani.89 Berdasarkan

polling Gallup90 tahun 2012 sampai 2014 menyatakan bahwa 84 persen masyarakat

Yunani menginginkan jumlah imigrasi yang masuk harus dikurangi oleh

Pemerintah. 91

Dalam sektor pekerjaan informal memang didominasi oleh para imigran seperti

buruh atau pekerja lapangan, dan juga karena pemuda asli Yunani tidak ingin

bekerja yang dapat dikatakan sektor rendahan. Tetapi krisis ekonomi yang

menghantam Yunani tahun 2008, membuat keadaan berubah dan terjadinya

pesaingan dalam memperebutkan lapangan pekerjaan antara masyarakat asli

Yunani dan imigran di sektor informal. Berdasarkan data dari Labour Inspectorate

(SEPE) bahwa tingkat penyerapan sektor informal Yunani pertengahan tahun 2012

meningkat 6 persen dari data tahun 2011 yaitu 30 persen dan tahun 2010 dengan 27

88 Katerina Linos, 2003. Understanding Greek Immigration Policy. University of California, Berkeley – School of Law dapat diakses di http://ssrn.com/abstract=1881037 pada 24 Februari 2016. 18.20 89 Triandafyllidou Anna with R. Gropas, Constructing Difference 90 Gallup adalah perusahaan survey yang berbasis di Amerika dan telah berdiri sejak tahun 1935 dan dibuat oleh George Gallup. Perusahaan ini fokus untuk menganalisa dan memberikan saran terhadap pemimpin negara untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan perhitungan data. 91 International Organization for Migration, 2015. How the World Views Migration: IOM - Gallup World Poll. dapat diakses di https://www.iom.int/news/how-world-views-migration-iom-gallup-world-poll pada 26 Februari 2016. 05.30

Page 58: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

46

persen.92 Dengan peningkatan ini maka persaingan antara imigran dan masyarakat

asli Yunani akan semakin meningkat.

Imigran juga mempengaruhi dan membebani skema jaminan sosial yang

disediakan oleh Pemerintah Yunani. Berdasarkan prinsip persamaan yang tidak

adanya perbedaan dalam besarnya tanggungan jaminan kesehatan berdasarkan jenis

pekerjaan maupun status warga negara. Ini menandakan bahwa imigran yang

bekerja pada sektor informal akan menerima jaminan kesehatan yang sama dengan

masyarakat asli Yunani yang bekerja pada sektor formal. Pembayaran iuran antara

penduduk asli dengan imigran sangat jauh berbeda. Penduduk asli Yunani

membayar iuran jaminan sosial melalui pajak penghasilkan, oleh karena itu

penduduk asli Yunani yang rata rata memiliki pekerjaan dan gaji yang tinggi akan

membayar iuran jaminan kesehatan relatif lebih besar daripada imigran. Sedangkan

jumlah anggota keluarga imigran lebih banyak ketimbang keluarga masyarakat asli

Yunani. Ini berarti jaminan kesehatan akan lebih banyak diterima oleh keluarga

imigran daripada masyarakat asli Yunani sendiri. Hal ini menimbulkan masalah

karena masyarakat asli Yunani beranggap bahwa jaminan kesehatan seharusnya

harus diterima lebih optimal untuk mereka sendiri.93

Peraturan yang diterapkan Pemerintah Yunani menegaskan bahwa yang bisa

mendapatkan jaminan kesehatan hanyalah masyarakat asli Yunani dan juga imigran

yang memiliki dokumen resmi. Namun, imigran ilegal juga bisa mendapatkan

jaminan kesehatan walaupun dalam kategori terbatas. Imigran ilegal mempunyai

92 OECD, 2013. Economic Surveys: Greece November 2013. hal 123-124 93 Robolis, S. 2009. Report for Greece, Permanent Observation System on Migration. SOPEMI

Page 59: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

47

hak dalam menerima layanan kesehatan bagi anak anak dibawah umur 18 tahun

atau saat ada kondisi darurat seperti persalinan, perawatan penderita HIV/AIDS dan

juga kecelakaan.94 Hal inilah yang membuat sentimen di masyarakat Yunani lebih

besar karena para imigran ilegal tidak ikut membayar iuran jaminan kesehatan

namun tetep mendapatkan layanan kesehatan darurat karena Yunani ikut

meratifikasi dalam perjanjian Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia yang

berisi hak hidup dan hak diperlakukan secara manusiawi harus dilindungi.95

Perjanjian ini ditandatangani oleh 27 anggota Uni Eropa seperti yang tercantum

dalam perjanjian Lisbon tahun 2007.96

Masyarakat Yunani menanggap imigran juga membebankan jaminan sosial lain

seperti sektor pendidikan maupun santunan bagi para pengangguran. Undang-

Undang Yunani berkomitmen bahwa semua anak-anak wajib mendapatkan

pendidikan dasar tanpa melihat status sosial dan kewarganegaraan. Karena semua

sekolah negeri dikelola oleh Pemerintah, maka biaya iuran sekolah sepenuhnya di

tanggung oleh Pemerintah Yunani sehingga para siswa tidak perlu membayar uang

sepeserpun. Akibatnya banyak dari anak dari keluarga imigran belajar di sekolah

negeri. Lalu hal yang membebankan lainnya adalah imigran yang memiliki

dokumen resmi serta mempunyai pekerjaan tetapi diberhentikan akan diberikan

santunan dari Pemerintah sebesar 360 Euro perbulan dan ditambah 10 persen untuk

94 Ibid. 95 European Union Agency for Fundamental Rights. 2011. Fundamental Rights: Challenges and Achievements. hal 28, dapat diakses di http://ec.europa.eu/health/sti_prevention/docs/ev_20130527_discussion_paper_en.pdf pada 1 Maret 2016. 18.20 96 Ibid.

Page 60: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

48

tiap tanggungan dalam keluarga.97 Jumlah santunan yang diterima oleh imigran

tersebut sama dengan santunan yang diterima oleh masyarakat asli Yunani yang

diberhentikan dari pekerjaannya. Krisis ekonomi yang menerpa Yunani membuat

tingkat pengagguran meningkat, hal inilah yang memberatkan bagi Pemerintah

Yunani karena mereka harus menanggung dan memberikan santunan baik terhadap

warga asli Yunani sendiri maupun para imigran.

Selanjutnya kekhawatiran masyarakat asli Yunani bahwa imigran dapat

mengancam identitas nasional mereka. Usaha Pemerintah Yunani untuk

meregularisasi para imigran melalui berbagai macam kebijakan memberikan

peluang bagi generasi kedua dari para imigran atau keturunannya untuk

mendapatkan pengakuan kewarganegaraan Yunani. Sebelumnya Yunani

mengadopsi prinsip Ius Sanguinis dalam menetapkan kewarganegaraannya yang

berarti bahwa orang yang berhak mendapatkan hak kewarganegaraan hanyalah

orang yang memiliki hubungan keturunan bangsa Yunani, bukan diperoleh dari

pengajuan hak kewarganegaraan berdasarkan lamanya tinggal di negara tersebut

maupun tempat lahir.98

97 European Commission, Greece Unemployment Benefits dapat diakses di http://ec.europa.eu/social/main.jsp?catId=1112&langId=en&intPageId=2593 pada 1 Maret 2016. 17.50 98 Godam, 2012. Daftar Negara Penganut Asas Kewarganegaraan Ius Soli dan Ius Sanguinis. Dapat diakses di http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-negara-penganut-asas-kewarganegaraan-ius-soli-dan-ius-sanguinis.html pada 2 Maret 2016. 19.29

Page 61: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

49

3.4 Hubungan Yunani dan Turki dalam Menangani Imigran Ilegal Tahun

2001-2012

Perbaikan hubungan antara Yunani dan Turki sejak tahun 1999 menyebabkan

berkurangnya aktifitas imigran di perbatasan laut selain pemegang paspor Uni

Eropa dan turis. Melalui perkembangan wacana yang mengusung rezim yang

mengamankan perbatasan melawan ancaman baru dari imigrasi.99

Penandatanganan dari kerjasama bilateral tahun 2001, sebagai bagian dari

Confidence Building Measures (CBMs) antara Yunani dan Turki, dalam melawan

tindak kriminal, terorisme, kejahatan terorganisir, penyelundupan narkoba, dan

imigran ilegal, termasuk ketentuan bahwa Turki akan menerima kembali semua

imigran ilegal yang tertangkap oleh Yunani pada saat melewati laut Aegean. Tetapi

perjanjian ini kurang efektif dan Yunani telah menyepakati perjanjian ulang dengan

Turki pada tahun 2002. Isi dari perjanjian baru ini adalah bahwa semua imigran

termasuk pencari suaka yang masuk ke Yunani melalui Turki akan dikembalikan

dan menjadi tanggung jawab Turki seutuhnya. Untuk pencari suaka, akan di

kembalikan ke Turki apabila klaim suaka yang diajukan ke Yunani sudah di proses

dan ditolak, maka pencari suaka baru akan dipulangkan.100

Berdasarkan kesepakatan baru antara Yunani dan Turki pada rentang waktu

2002-2010, ada 65.300 imigran yang ingin Yunani kembalikan ke Turki sebagai

imigran ilegal. Turki menerima, tetapi mereka hanya menganggap bahwa 10.124

99 Today’s Zaman, 2009. Ilegal immigration and the future of Greco-Turkish relations. Dapat diakses di http://www.todayszaman.com/national_ilegal-immigration-and-the-future-of-greco-turkish-relations_182785.html pada 12 Maret 2016. 14.20 100 Leonidas Karakatsanis, 2014. Turkish – Greek Relations, Rapprochement, Civil Society, and The Politic of Friendship. published by Routledge, New York, hal 101

Page 62: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

50

orang yang dapat dinyatakan sebagai imigran ilegal. Dengan diplomasi yang rumit,

dalam rentang 8 tahun, Yunani hanya dapat mengembalikan Imigran sebesar 2.425

orang.

Gambar 3.3 Data Klaim Pemulangan Imigran Ilegal dari Yunani ke Turki.101

Setelah beberapa lama, perjanjian ini tidak menimbulkan dampak yang

signifikan terhadap Yunani. Perjanjian ini mulai ditingkatkan kembali setelah

kunjungan dari Pemerintah Turki ke Yunani, yaitu kunjungan Perdana Menteri

Turki pada tahun 2010 dan Menteri Luar Negeri Turki pada tahun 2012, ketika ada

laporan bahwa ada kapal penyelundup imigran yang ditangkap. Penempatan

Frontex pada perbatasan Yunani sejak 2006 yang bertugas untuk mengamankan

perbatasan Eropa tampaknya merupakan faktor penentu yang mengisyaratkan

kedua jenis kinerja baru pada perbatasan Laut Aegean102 dan hal ini mendorong

arus imigran untuk tidak melewati perbatasan laut lagi, melainkan melalui

perbatasan darat yaitu dengan menyebrangi sungai Evros. Petugas Frontex telah

101 Icduygu, Ahmet. 2011. Europe, Turkey, and International Migration: An Uneasy Negotiation. London, Palgrave MacMillan Publishers, Hal 201-222 102 Leonidas Karakatsanis, Turkish-Greek Relations

Page 63: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

51

bersiaga di sepanjang perbatasan laut maupun darat dan Yunani berinisiatif

membuat wacana pembangunan pagar berduri sepanjang perbatasan darat yang

menuai banyak kritik dari organisasi hak asasi manusia.103

Singkatnya krisis ekonomi yang dihadapi Yunani tahun 2008 berdampak buruk

pada sektor ekonomi yang menimbulkan banyaknya pengangguran baik dari

penduduk asli Yunani maupun para imigran. Arus imigran yang masuk berusaha di

atasi oleh pemerintah dengan membuat kebijakan regularisasi, tetapi hal ini

mendapatkan penolakan dari warga asli mereka. Terlepas dari dalam negeri, Yunani

berusaha menjalin kerjasama ke Turki terkait pengembalian imigran ilegal yang

ditangkap, tetapi hal ini tidak berjalan baik karena proses yang berbelit-belit, hal

inilah yang menjadi dasar tindakan tegas dari Pemerintah Yunani yang membuat

pagar besi di sepanjang perbatasan Yunani – Turki serta mengajukan amandemen

untuk Dublin II Regulation yang akan di bahas lebih jelas pada bab selanjutnya.

103 Ibid.

Page 64: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

52

BAB IV

ANALISIS KEBIJAKAN YUNANI DALAM

MENYELESAIKAN MASALAH IMIGRAN ILEGAL

Bab ini menjelaskan jawaban dari pertanyaan penelitian tentang kebijakan

yang dikeluarkan Yunani untuk menyelesaikan masalah imigran ilegal setelah

diterapkannya kebijakan terdahulu yaitu regularisasi dan penjalinan kerjasama

dengan Turki. Untuk menjawab pertanyaan penelitian diatas dibutuhkan beberapa

konsep diantaranya Keamanan Nasional, Kebijakan Luar Negeri, dan Imigrasi.

4.1 Upaya Perlindungan Perbatasan Terhadap Imigran Ilegal

Arus imigran yang masuk secara besar-besaran ke Yunani, membuat

penanganan masalah imigran menjadi sulit diselesaikan dikarenakan kapasitas

kemampuan Yunani yang tidak mencukupi. Kondisi ekonomi Yunani yang sedang

tidak stabil, serta besarnya wilayah yang berada di tempat strategis untuk masuknya

para imigran menjadi salah satu masalah yang dihadapi Yunani.

Menurut Barry Buzan dalam bukunya yang berjudul : People State and

Fear: An Agenda for International Security Studies in Post-Cold War Era, bahwa

keamanan yang dimaksud di dalam pendekatan ini tidak sebatas pada keamanan

saja, tetapi mencakup keamanan militer, politik, ekonomi, sosial dan lingkungan.104

104 Barry Buzan, People, States, and Fear

Page 65: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

53

Pertama, keamanan militer yang mengganggu segala komponen suatu negara.

Kedua, keamanan politik yang lebih mengarah kepada stabilitas organisasi

pemerintah atau menekan pemerintah yang berkuasa dalam kebijakan,

menggulingkan pemerintahan, atau menciptakan intrik politik yang mampu

menganggu jalannya pemerintahan. Ketiga, keamanan sosial yang biasanya terjadi

sebagai dampak dari ancaman militer dan politik. Keempat, keamanan ekonomi

yang merupakan ancaman yang paling sulit diatasi dalam kaitannya dengan

keamanan nasional. Kelima keamanan lingkungan, merupakan ancaman yang

bersifat alami seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tsunami, dan iklim yang

tidak menentu. Hal ini dapat mempengaruhi segala aspek, baik itu militer, sosiologi,

ekonomi, dan politik.

Dalam kaitannya dengan kasus yang akan di bahas pada skripsi ini, imigran

dianggap menjadi masalah yang mengganggu dan harus dihadapi Yunani karena

mempengaruhi 3 aspek, yaitu keamanan politik, sosial, dan ekonomi. Kebijakan ini

harus dilaksanakan karena dalam konteks ekonomi, imigran mendominasi sektor

pekerjaan bergaji rendah, terlebih lagi adanya imigran ilegal yang tidak terdaftar

sehingga mereka bekerja dengan tidak membayarkan pajak penghasilan. Hal ini

meresahkan para penduduk asli Yunani yang mulai takut tidak mendapatkan

pekerjaan dimana kondisi ekonomi Yunani sedang mengalami krisis dan tingkat

pengangguran selalu naik sejak tahun 2008.

Dalam konteks sosial, isu imigran ini sudah sangat meresahkan bagi para

penduduk asli Yunani dikarenakan kebijakan regularisasi yang mudah untuk

menjadi warga Yunani, ditambah lagi warga asli masih menganut paham Ius

Page 66: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

54

Sanguinis yang berarti hanya orang yang memiliki darah keturunan Yunani lah

yang dapat menjadi warga asli. Ditambah lagi banyaknya sentimen negatif di

kalangan penduduk asli bahwa para imigran hanya menjadi beban bagi Yunani.

Sedangkan dalam konteks politik, isu imigran menjadi perhatian utama dari

partai lokal. Partai yang sedang berkuasa saat itu sangat mendukung tentang

keberadaan imigran, sedangkan partai lawan cenderung anti terhadap imigran.

Keresahan penduduk asli Yunani diwakili oleh partai ekstrimis Golden Dawn yang

menolak adanya imigran di negara tersebut dan beranggapan bahwa Yunani hanya

boleh ditinggali oleh warga mereka sendiri.105 Dalam kasus politik internasional,

Yunani didesak oleh Uni Eropa untuk menyelesaikan masalah imigran ini karena

juga berdampak kepada Negara-negara anggota lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan dari ketiga kategori itu, Pemerintah Yunani

membuat berbagai kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan

membangun pagar besi di sepanjang perbatasan Yunani - Turki dan menambahkan

petugas patroli untuk menahan imigran yang akan masuk dan mencari para imigran

yang sudah berada di Yunani.

4.1.1 Pembangunan Pagar Besi

Masuknya imigran bukan hanya melalui jalur darat melainkan

melewati jalur laut. Perjalanan imigran melalui jalur laut cenderung

berbahaya karena hanya menggunakan perahu kecil dan peralatan

105 Matthaios Tsimitakis, 2013. Golden Dawn is a Product of Greece’s Crisis. dapat di akses di http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2013/08/20138794312724889.html pada 17 Maret 2016 15.35

Page 67: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

55

keselamatan seadanya untuk menyelinap di pulau pulau yang berada di

perbatasan Yunani. Adanya banyak korban tenggelam yang berusaha

melewati perbatasan laut membuat para imigran lebih memilih melewati

jalur darat yang cenderung aman dan mudah walaupun ada kemungkinan

mereka akan tertangkap lebih besar dibandingan melewati jalur laut. 106

Jalur terpendek dan teraman adalah dengan melewati perbatasan Yunani –

Turki sepanjang sungai Evros di Yunani Utara.

Sungai Evros merupakan pagar alami untuk mencegah para imigran

masuk, tetapi para imigran lebih memilih melewati desa Kastanies dan Nea

Vyssa karena tidak ada hambatan sama sekali. Keadaan ini berubah ketika

Pemerintah Yunani menjalin kerjasama dengan Frontex dan memulai

wacana pembangunan pagar besi yang akan di bangun pada Oktober 2011.

Pembangunan pagar besi bukan hanya menawarkan penekanan arus

masuk para imigran melainkan mempunyai arti simbolis yang berarti

Pemerintah Yunani menanggapi masalah perbatasan secara serius.

Pembangunan pagar besi ini selesai pada Desember 2012 dengan perkiraan

dana $5.200.000 yang membengkak menjadi $6.000.000 pada akhirnya.

Pemerintah Yunani berusaha meminta dana kepada European Commission,

tetapi mereka beranggapan bahwa proyek ini merupakan hal yang tidak

berguna karena hanya bersifat jangka pendek dan tidak menyelesaikan

106 Fani Toli, 2011. 2000 Illegal Immigrants Drown in Mediterranean Waters. dapat diakses di http://greece.greekreporter.com/2011/11/30/2000-illegal-immigrants-drown-in-mediterranean-waters/ pada 7 Maret, 18:46

Page 68: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

56

masalah imigrasi dalam konteks struktural.107 Dalam pandangan European

Commission, pengadaan peralatan seperti kamera pendeteksi suhu, X-Ray,

dan berbagai macam kendaraan khusus dinilai tidak diperlukan dan

merupakan pemborosan anggaran.108 Pernyataan dari European

Commission dibantah oleh Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras yang

beranggapan bahwa pembangunan pagar besi diperlukan karena para

imigran melewati perbatasan Yunani dengan sangat mudah. Pagar besi ini

akan berdiri setinggi 3 meter dengan 2 lapis tembok yang diantaranya akan

ada kawat berduri untuk mencegah para imigran melintasi perbatasan.

107 Ekathumerini Newspaper, 2012. Minister in Eu Row Over Fence. dapat diakses dihttp://www.ekathimerini.com/138924/article/ekathimerini/news/minister-in-eu-row-over-fence Pada 7 Maret 2016, 19.21 108 Ibid.

Page 69: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

57

Gambar 4.1 Ilustrasi Pagar Besi 109

4.1.2 Operation Shield (Aspida)

3 Bulan sebelum penyelesaian Pagar Besi antara desa Katasnies dan

Nea Vyssa, Pemerintah Yunani meluncurkan Operation Shiled (Aspida).

Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengkontrol dan menakuti para

109 Clandestina, 2011. Evros Fence to be Built, Detentions Centers Announced. dapat diakses di https://clandestinenglish.wordpress.com/2011/05/21/evros-fence-to-be-built-detentions-centers-announced/ Pada 7 Maret 2016, 19.44

Page 70: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

58

imigran ilegal yang akan masuk ke perbatasan Yunani – Turki dengan

menguatkan kehadiran fisik dari petugas patroli.110

Operation Shield diluncurkan pada 2 Agustus 2012 dan masa tugas

pertama dimulai hingga 2 Februari 2013. Pada mulanya operasi ini telah

diperkenalkan pada 30 Juli 2012, dan hanya ditargetkan beroperasi selama

2 bulan. Kinerja yang baik dari petugas membuat operasi ini

diperpanjang,111 selama masa tugas 1.881 petugas di terjunkan ke lapangan.

Pagar besi hanya mencakup 5% dari total panjang perbatasan Yunani –

Turki, Operation Shield menyebar sepanjang 206 km sungai Evros. Tidak

semua petugas menjaga perbatasan, ada yang menjadi resepsionis dan

pengecekan bagi para imigran ilegal termasuk memberikan informasi

tentang hak yang akan mereka dapatkan.112

Dalam masa tugas pertama selama 6 bulan, total pengeluaran

Pemerintah Yunani untuk menjalankan operasi ini sekitar $17.527.000 dan

ditambah masa tugas selama 5 bulan hingga Juni 2013 yang menghabiskan

$8.706.000 dengan estimasi total $26.000.000. Dengan selesainya pagar

besi dan telah menurunnya angka imigran ilegal yang masuk, para petugas

110 Minister of Citizen Protection, 2012. Parliamentary Reply. dapat diakses di http://www.hellenicparliament.gr/UserFiles/67715b2c-ec81-4f0c-ad6a-476a34d732bd/7696899.pdf pada 7 Maret 2016, 20.00 111 Frontex, 2012. Fran Quarterly Issue. dapat diakses di http://frontex.europa.eu/assets/Publications/Risk_Analysis/FRAN_Q3_2012.pdf pada 7 Maret 2016, 20.07 112 Minister of Citizen Protection, Parliamentary Reply

Page 71: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

59

yang telah menjalankan misinya dikurangi hingga setengah. Hal ini

dilakukan untuk penghematan biaya yang dikeluarkan.113

4.1.3 Operation Xenios Zeus

Operation Xenios Zeus diluncurkan hampir bersamaan dengan

Operation Shield. Operasi ini bertindak sebagai bagian internal dalam

menyelesaikan masalah imigran, dengan menganalisa serta mengkontrol

bagian dalam Yunani. Program ini bertujuan untuk menelusuri tempat yang

dianggap banyak berkumpulnya imigran illegal di Yunani, dengan

melakukan penangkapan langsung dijalan atau melakukan pencarian di tiap

rumah. Target operasi dari program ini adalah melakukan pemeriksaan

dokumen baik dari imigran yang sudah tercatat secara resmi, imigran illegal,

maupun para pencari suaka. 65.000 orang telah dicek dokumennya sejak

dimulainya operasi ini pada 24 Agustus 2012, dan 4.128 orang telah

ditangkap karena tidak memiliki dokumen yang resmi.

Jumlah petugas yang diterjunkan untuk melaksanakan operasi ini

tidak diketahui berapa banyak jumlahnya, bahkan total pengeluaran dari

pelaksanaan operasi ini tidak diberitahukan ke publik. Di salah satu kota

metropolitan Yunani yaitu Attica, petugas yang diterjunkan hampir 2.000

113 Ministry of Citizen Protection, 2013. Revised National Action Plan on Greek Asylum and Migration Management. dapat diakses di http://www.europarl.europa.eu/meetdocs/2009_2014/documents/libe/dv/p4_progressreport_/p4_progressreport_en.pdf pada 7 Maret 2016, 20.39

Page 72: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

60

orang pada satu wilayah. Pengendalian imigran ilegal telah menjadi tugas

wajib bagi para petugas polisi, maka dari itu pembiayaan dari operasi ini

didapatkan dari penyerapan dana petugas kepolisian.

4.2 Desakan Yunani Terhadap Amandemen Dublin II Regulation

Semakin bertambahnya penduduk imigran yang masuk Yunani setiap tahun

membuat kondisi dalam negeri Yunani bergejolak. Pertumbuhan kaum imigran

tidak dapat di kontrol oleh Pemerintah Yunani karena kurangnya penerapan

kebijakan di lapangan. Hal ini di perburuk dengan pengeluaran kebijakan untuk

mempermudah para imigran meraih status penduduk tetap dengan kebijakan

regularisasi. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan penduduk asli,

mereka beranggapan bahwa orang yang bisa menjadi warga negara adalah orang

yang memiliki darah berkebangsaan Yunani karena mereka masih memegang teguh

paham Ius Sanguinis. Penduduk asli beranggapan bahwa para imigran telah

mengambil banyak lapangan pekerjaan sehingga para penduduk asli banyak

berstatus sebagai pengangguran. Hal ini juga di tambah dengan peraturan dari Uni

Eropa bahwa setiap imigran diharuskan memiliki hak yang sama dengan penduduk

lokal dalam hal jaminan kesehatan maupun pendidikan.

Page 73: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

61

Keluhan masyarakan Yunani ini di tampung oleh partai ekstrimis Golden

Dawn yang merupakan perwujudan dari Neo-Nazi114 dan Fasisme115 menurut

media maupun para ahli.116 Vasilopoulou mengatakan bahwa117 :

“The extremist character of the Golden Dawn, its neo-Nazi

principles, racism and ultranationalism, as well as its violence,

render the party a least likely case of success...”

Partai Golden Dawn mulai mendapatkan perhatian dan pengakuan dari

masyarakat lebih dari partai yang sedang berkuasa. Partai ini menyalahkan imigran

ilegal karena telah mencuri lapangan pekerjaan yang tersedia. Mereka percaya

bahwa Yunani hanyalah untuk warga Yunani dan menginginkan pengetatan dalam

hal penyaringan imigran yang masuk. Para pendukung Golden Dawn tidak hanya

menyuarakan kekesalan mereka tetapi juga melakukan kekerasan terhadap para

imigran.118 Pada Mei 2011, imigran asal Bangladesh dibunuh oleh salah satu

anggota Golden Dawn dan berlanjut pada tahun 2012 dengan menyerang nelayan

114 Neo Nazi adalah ideologi pasca Perang Dunia II yang ingin menghidupkan kembali Nazisme. Biasanya ide yang dianut adalah kesetiaan pada Adolf Hitler, Antisemitisme, Rasisme, Xenophobia, Nasionalisme, Militerisme, dan Homophobia. Biasanya lambang yang digunakan berwarna merah,hitam, putih. 115 Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi. 116 Vasilopoulou, 2015. The Golden Dawn’s Nationalist Solution. Edition 1. Palgrave Macmillan US. hal 32 117 Ibid 118 CMSNY, 2013. Greece’s Golden Dawn and the Anti-Immigrant Platform. CMS News dapat diakses di http://cmsny.org/2013/02/04/greeces-golden-dawn-and-the-anti-immigrant-platform/ pada 17 Maret 2016 18.55

Page 74: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

62

asal Mesir dan menyerang warga asal Pakistan di rumahnya serta berbagai macam

kasus pembunuhan terhadap para imigran oleh anggota Golden Dawn.119

Kondisi ekonomi Yunani yang tidak stabil juga mempengaruhi

penyelesaian masalah imigran maupun dalam mengatasi kecemburuan sosial di

masyarakat. Pemerintah tidak mampu untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang

memadai bagi para imigran maupun penduduk asli. Ditambah dengan

dipermudahnya kebijakan regularisasi sampai tahun 2010 yang mengakui bayi dari

pasangan imigran sebagai warga Yunani. Untuk saat ini pengalokasian dana di

fokuskan untuk tindakan pencegahan bagi para imigran untuk masuk ke Yunani

dengan membangun pagar besi serta melakukan operasi penjagaan di perbatasan

dan di dalam negeri.

Berdasarkan pada posisi geografis, negara anggota Uni Eropa yang berada

di daerah selatan dan timur selalu menjadi tujuan utama para imigran dan para

pencari suaka yang masuk melalui jalur darat maupun jalur laut. Hal ini di tambah

dengan kewajiban setiap negara anggota untuk mentaati peraturan yang telah

ditetapkan dalam menyaring para imigran dan pencari suaka yang masuk, dalam

hal ini adalah Dublin II Regulation. Dalam pasal 13 Dublin II Regulation yang

berisi120:

“Where no Member State responsible for examining the application

for asylum can be designated on the basis of the criteria listed in this

119 Counter Extrimism Project, 2015. Golden Dawn. dapat diakses di http://www.counterextremism.com/threat/golden-dawn pada 17 Maret 2016 18:53 120 Council Regulation (EC) No. 343/2003.art. 3. at.3 dapat di akses di http://eur-lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=OJ:L:2003:050:0001:0010:EN:PDF pada 17 Maret 2016. 19.29

Page 75: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

63

Regulation, the first Member State with which the application for

asylum was lodged shall be responsible for examining it.” (2003)

Dalam menanggapi kasus ini Yunani melayangkan protes kepada Uni Eropa

untuk turut serta membantu menyelesaikan masalah imigran yang sangat

menyulitkan Yunani dan tindakan ini dilakukan dalam rangka melindungi

keamanan nasional Yunani. Dalam pertemuan European Commission di Brussels

pada 17 Juli 2013, Greece Public Order Minister Nikos Dendias mendesak untuk

merevisi Dublin II Regulation dimana negara yang memiliki hutang besar seperti

Yunani harus mengakomodasi semua para imigran yang masuk ke dalam

perbatasannya dan mencegah para imigran masuk ke negara anggota Uni Eropa

lainnya. Dublin II Regulation merupakan beban bagi negara anggota di bagian

perbatasan.121 Dalam pidatonya Nikos Dendias berpendapat bahwa122:

“Greece is responsible for handling a very large percentage of the

migration flows to the EU and it is not fair.” (2013)

Menurut K.J Holsti, perumusan kebijakan luar negeri terbentuk dari faktor

eksternal dan internal suatu negara. Pernyataan keberatan yang disampaikan oleh

Yunani merupakan perwujudan dari kedua elemen tersebut. Tindakan ini dilakukan

121 Ekathimerini, 2013. Greece wants ‘redistribution’ of irregular immigration burden. dapat diakses di http://www.ekathimerini.com/137289/article/ekathimerini/news/greece-wants-redistribution-of-irregular-immigration-burde pada 17 Maret 2016 15.45 122 Ibid.

Page 76: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

64

karena penyelesaian masalah tentang imigran merupakan hal yang sulit bagi Yunani

karena bermasalah dengan biaya. Pengeluaran untuk mengatasi masalah imigran

setiap tahunnya diperkirakan sekitar 247 Juta Euro, sedangkan Uni Eropa hanya

menyumbang 187 Juta Euro.123

Permasalahan lainnya adalah kondisi penampungan sementara di Yunani

yang sangat memprihatinkan. Dalam kasus ini, seorang warga Afghanistan yang

melarikan diri dari taliban dan lari ke Yunani pada tahun 2008 mencatat bahwa dia

di kurung di ruangan yang kecil dan berisi 20 orang, dan hanya dapat pergi ke toilet

dengan dampingan penjaga, tidak boleh keluar dari ruangan serta hanya diberikan

sedikit makanan dan tidur di matras yang kotor.124 Yunani dinilai gagal dalam

menyediakan kehidupan yang layak bagi para imigran menurut Pasal 3 Dublin II

Regulation yang mengharuskan negara memenuhi kebutuhan para imigran dalam

hal makanan, kebersihan, dan tempat tinggal.125 Hal inilah yang mendasari

European Court of Justice126 untuk mengkaji ulang tentang Dublin II Regulation.

Sejak kasus imigran Afghanistan ini dikaji oleh European Court of Justice,

penerapan Pasal 10 Dublin II Regulation yang mengatur tentang pengembalian

kembali imigran ke negara pertama yang didatangi di hentikan sejak Desember

123 Journal of the Abroad, 2013. Public order Minister appeals for EU’s help with illegal migration problems.Dapat diakses di http://journaloftheabroad.wordpress.com/2013/06/21/public-order-minister-appeals-for-eus-help-with-illegal-migration-problems/ pada 17 Maret 2016 16.00 124 Ibid. 125 Ibid 126 European Court of Justice adalah pengadilan tertinggi yang di naungi Uni Eropa untuk menangani masalah hukum Uni Eropa. European Court of Justice didirikan pata tahun 1952 dan bertempat di Luxembourg

Page 77: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

65

2011.127 Sebenarnya proposal pengajuan amandemen terkait Dublin II Regulation

telah diajukan sejak tahun 2008 oleh European Commision pada saat kasus warga

Afghanistan mencuat tetapi kasus ini baru diselesaikan pada tahun 2011.

Setelah pengkajian ulang oleh European Court of Justice, Dublin III

Regulation di sahkan pada 19 Juli 2013. Peraturan ini merupakan penyempurnaan

dari peraturan sebelumnya. Negara pertama yang menjadi destinasi para imigran

masih tetap harus bertanggung jawab menampung sementara tetapi seluruh negara

anggota berkewajiban untuk menanggung hal yang sama dengan menerima

permintaan negara pertama untuk men-transfer imigran ke negara tertentu.128

Peraturan ini juga mengatur bahwa para imigran memiliki hak dalam mengakses

informasi serta dapat mengajukan wawancara personal tentang keberadaan anggota

keluarga yang tidak diketahui. Selanjutnya, para imigran dapat berkesempatan

untuk menolak dan menunda pemindahan ke negara lain yang tersirat pada Pasal 4

dan 5 Dublin III Regulation.129 Dengan diterapkannya peraturan baru ini membuat

beban Yunani sangat berkurang karena semua negara anggota Uni Eropa

bertanggung jawab dalam hal penyelesaian masalah imigran dan pencari suaka.

127 Library of the European Parliament, 2012. Transfer of Asylum-Seekers and Fundamental Rights. dapat diakses di http://www.europarl.europa.eu/RegData/bibliotheque/briefing/2012/120374/LDM_BRI(2012)120374_REV1_EN.pdf pada 17 Maret 2016 16.38 128 European Parliament, 2013. Establishing the Criteria and Mechanisms for Determining the Member State Responsible for Exmaining an Application for International Protection. Regulation No. 604 dapat diakses di http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/ALL/?uri=celex%3A32013R0604 pada 17 Maret 2016 17.00 129 Ibid.

Page 78: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

66

4.3 Kerjasama Yunani Dalam Meminimalisir Angka Imigran Ilegal

Dalam kasus ini arus imigran yang selalu datang secara besar-besaran di

akibatkan oleh status Yunani yang menjadi negara anggota European Community

sejak tahun 1981. Dengan bergabungnya Yunani dengan European Community

membuat kondisi ekonomi negara tersebut berkembang dan menjadi salah satu

negara maju yang menjadi daya tarik para imigran untuk mencari pekerjaan yang

lebih baik.130 Faktor tersebut didukung oleh letak geografis Yunani yang sangat

mudah di akses karena berbatasan langsung dengan Albania, Turki, dan negara

negara di Afrika.131 Akses yang mudah tidak di ikuti oleh penegakan hukum yang

tegas, hal ini membuat banyak imigran ilegal masuk secara leluasa dan mengambil

pekerjaan di sektor sektor menengah seperti petani dan buruh. Hal ini terus berlanjut

hingga tahun 2008 saat krisis ekonomi menghantam perekonomian dunia yang

membuat banyak imigran pergi dari negaranya untuk pergi ke Yunani sebagai

tempat transit ke negara negara Eropa.

Gelombang besar-besaran lainnya adalah para pencari suaka yang mulai

berdatangan sejak tahun 2011. Mereka merupakan pengungsi dari korban perang

saudara yang terjadi akibat Arab Spring dan mencari perlindungan ke negara

terdekat yang dapat menampung mereka untuk berlindung dari kekejaman rezim

yang berkuasa di negara asalnya. Puncaknya terjadi pada akhir tahun 2011 ketika

perang saudara di Suriah pecah dan membuat warganya terancam keselamatannya

sehingga mereka melarikan diri ke Turki yang berbatasan langsung dengan Suriah

130 Antonopoulos, Georgios A., and John Winterdyk , The Smuggling 131 Charalambos Kasimis, Illegal Immigration

Page 79: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

67

lalu melanjutkan perjalanannya ke Yunani.132 Menurut Michael P. Todaro dan

Lydia Marusko mengenai konsep imigrasi, bahwa imigran datang ke sebuah negara

diakibatkan negara asalnya yang tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan

dan menyebabkan banyak pengangguran serta adanya ketidakamanan yang

mengancam kelangsungan hidup warganya.133 Negara anggota Uni Eropa tidak bisa

menolak kedatangan para pencari suaka ini, walaupun mereka di cap sebagai

imigran ilegal dan harus mengajukan permohonan status pencari suaka, negara

penerima pertama harus bertanggung jawab atas pengurusan dokumen dan

perlindungan sementara sesuai dengan European Convention for the Protection of

Human Rights and Fundamental Freedoms yang menjunjung tinggi Hak Asasi

Manusia. Oleh karena 2 perjanjian tersebut Yunani melakukan kerjasama dengan

Frontex Tahun 2010 dan ditanda tangani di Athena oleh Executive Director of

Frontex, Ilkka Laitinen dan Greece Minister of Public Order Nikos Dendias.

Kerjasama ini berbentuk perlindungan perbatasan Yunani – Turki maupun laut

Aegean yang mulai aktif beroperasi pada 1 Oktober 2010 dengan Evaluasi setiap 9

bulan sekali.134

Penerapan Dublin II Regulation menuai banyak masalah karena semua

proses penyaringan imigran yang masuk ke Uni Eropa di bebankan kepada negara

anggota di perbatasan salah satunya Yunani.135 Tetapi hal ini mulai berubah karena

132 Natalia Banulescu Bogdan and Susan Fratzke, Europe’s Migration Crisis 133 Todaro, Michael P and Lydia Marusko, Illegal Migration 134 Frontex, 2010. Frontex Signs Seat Agreement with Greece. dapat diakses di https://web.archive.org/web/20120316180115/http://www.frontex.europa.eu/newsroom/news_releases/art74.html Pada 7 Maret 2016, 17:44 135 Maryellen Fullerton, The Refugee Law

Page 80: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

68

diamandemennya peraturan sebelumnya menjadi Dublin III Regulation yang mulai

aktif sejak tahun 2013. Peraturan ini menitik beratkan kepada Sharing

Responsibilities yakni pengurusan imigran di perbatasan bisa di alihkan ke negara

anggota lainnya dan semua memiliki kewajiban yang sama untuk menyediakan

perlindungan sementara bagi para pencari suaka.136

4.2 Total Imigran Ilegal Yang Masuk Periode 2007-2013.137

Masalah imigran yang berlarut-larut membuat Yunani melakukan tindakan

realistis yaitu dengan membatasi perbatasannya dengan pagar besi yang di jaga oleh

petugas Frontex baik di darat maupun laut. Tidak hanya sampai disitu, Pemerintah

Yunani juga melakukan Operation Shield untuk menjaga perbatasan serta

Operation Xenios Zeus untuk mencari imigran yang tidak resmi di dalam negeri.

136 European Parliament, Establishing the Criteria 137 Greek Police Data, 2014. Dapat diakses di www.astynomia.gr pada 23 April 2016. 02.55

Page 81: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

69

Program ini dinilai berhasil untuk menurunkan angka imigran yang masuk, serta

dengan di amandemennya Dublin II Regulation membuat beban dalam menangani

imigran berkurang karena seluruh negara anggota turut bertanggung jawab dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

Page 82: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

70

BAB V

KESIMPULAN

Sejak bergabungnya Yunani menjadi negara anggota Uni Eropa European

Community tahun 1981 dan kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan

Turki yang berada di benua Asia maupun Afrika, membuat Yunani menjadi target

utama para imigran yang legal maupun ilegal untuk mencari pekerjaan atau

mengungsi baik hanya sekedar transit untuk pergi ke negara Eropa lainnya maupun

untuk tinggal di Yunani. Kondisi ekonomi Yunani yang mulai terpuruk sejak 2008

membuat negara ini di ambang kehancuran ditambah lagi peningkatan jumlan

imigran yang selalu bertambah setiap tahun membuat beban Yunani semakin berat,

hal ini dikarenakan Yunani tidak memiliki kebijakan tegas serta lemahnya

pengawasan di lapangan.

Penerapan Dublin II Regulation yang mewajibkan negara pertama yang

menjadi singgahan para imigran untuk bertanggung jawab dalam mengurus

dokumen maupun kehidupan para imigran membuat Yunani semakin terpuruk.

Dengan tidak adanya bantuan dari Uni Eropa dan kondisi ekonomi yang tidak stabil

membuat kamp pengungsi tidak terawat dan kebutuhan sehari hari para imigran

tidak terpenuhi.

Peningkatan imigran yang masuk tiap tahunnya membuat pemerintah

Yunani berinisiatif untuk membuat program regularisasi bagi para imigran yang

dikarenakan banyaknya imigran ilegal yang tidak terdaftar. Program ini telah

Page 83: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

71

direvisi berkali-kali sejak tahun 2001 hingga tahun 2010 untuk menyempurnakan

dan mempermudah para imigran agar terdaftar dan dapat menjadi warga negara

Yunani. Tetapi kebijakan regularisasi ini mendapatkan penolakan dari warga asli

Yunani karena mereka masih menganut paham Ius Sanguinis yang berarti hanya

orang keturunan Yunani lah yang pantas menjadi warga Yunani. Sentimen negatif

warga Yunani semakin meningkat karena banyak lapangan pekerjaan yang di ambil

oleh para imigran karena gaji yang dibayarkan tergolong murah dibandingkan

memperkerjakan warga Yunani. Aspirasi warga Yunani ditampung oleh partai

oposisi Golden Dawn yang menurut para ahli partai ini merupakan perwujudan

Neo-Nazi. Partai ini menolak keras adanya imigran di negara Yunani hingga

banyak kasus kekerasan dilakukan oleh anggota Golden Dawn kepada warga

imigran.

Yunani juga berupaya untuk bekerjasama dengan pemerintah Turki dalam

memulangkan para imigran kembali ke Turki. Tetapi pemerintah Turki menolak

menerima kembali semua imigran karena mereka beranggapan bahwa sebagian dari

mereka bukan warga Turki sehingga dilakukan lah seleksi kembali antara 2 negara

tersebut. Dalam rentang 8 tahun Yunani berusaha untuk memulangkan para imigran

kembali ke Turki sebanyak 65.300 orang tetapi hanya 2.425 orang lah yang diterima

kembali sehingga kebijakan ini dinilai kurang efektif.

Masalah imigran yang tidak kunjung usai membuat Yunani berinisiatif

membuat Pagar besi sepanjang 12.5 km di perbatasan darat Yunani – Turki yang

berada di desa Kastanies dan Nea Vyssa yang mulai dibuat tahun 2011 dan Yunani

bekerjasama dengan Frontex untuk melindungi perbatasan dari para imigran selama

Page 84: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

72

pembangunan pagar besi dilaksanakan. Pemerintah Yunani juga membuat berbagai

operasi diantaranya Operation Shield yang bertujuan untuk melindungi perbatasan

dari imigran, serta Operation Xenios Zeus yang bertugas untuk mencari dan

menangkap para imigran ilegal yang sudah masuk dan bersembunyi. Tidak sampai

disitu, pemerintah Yunani juga menyuarakan keberatan dan protesnya di pertemuan

European Commission bahwa Yunani semua beban terkait imigran di pusatkan di

Yunani dan tidak adil. Pemerintah Yunani mendesak untuk merevisi Dublin II

Regulation serta meminta negara anggota Uni Eropa turut andil dalam menangani

masalah imigran dan 2 hari setelah pernyataan tersebut, Dublin III Regulation di

sahkan. Desakan tersebut merupakan perwujudan konkrit dari kebijakan luar negeri

yang diambil untuk melindungi keamanan nasional Yunani.

Dari pemaparan sebelumnya, pertanyaan penelitian skripsi ini telah berhasil

terjawab dengan realisasi pembuatan pagar besi, berbagai macam operasi dan

kerjasama untuk menghambat para imigran masuk serta direvisinya Dublin II

Regulation membuat beban Yunani sangat berkurang karena arus imigran di

perbatasan dapat di tekan dan kebijakan sharing responsibilities bagi negara

anggota Uni Eropa untuk turut andil dalam menampung para imigran maupun

pencari suaka.

Page 85: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Amanda Levinson, 2005. The Regularisation of Unauthorized Migrants

Programmes in Greece. Oxford University. Hal 1-4

Baldwin Martin, 2002. Southern European labour markets and immigration: A

structural and functional analysis. Panteion University, Athens, Greece Hal.

19.

Baldwin Martin, 2002. Southern European labour markets and immigration: A

structural and functional analysis. Employment [in Greek]; in English, as

MMO Working Paper 5, Panteion University, Athens, Greece hal 19.

Baldwin Martin, 2004. Statistical Data on Immigrants in Greece: an Analytic

Study of Available Data and Recommendations for Conformity with

European Union Standards. Revised version 15 November, University

Research Institute for Urban Environment and Human Resources. Hal 16.

Baldwin Martin, 2006. Migration between Greece and Turkey: From the

Exchange of Populations to Non-Recognition of Borders. Hal. 1-6

Barry Buzan, 2008. People, States, and Fear: an Agenda for International

Security Studies in The Post Cold War Era. ECPR Press, hal 107-117

Cholezas Ioannis and Tsakloglou Panos, 2008. The Economic Impact of

Immigration in Greece: Taking Stock of the Existing Evidence, Hal. 25-30

De Divitiis, Valerio, 2011. Considerations over Factors Empowering

Radicalization in the European Union. Perspectives on immigration and

terrorism:ISSN 1874 -6376 Hal. 51–61.

Page 86: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

Everett S. Lee. 1996. A Theory of Migration. Vol. 3, No.1. Springer. Hal. 47-57.

Hasibuan, Nurimansyah, 1987. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta: UT,

Depdikbud

Icduygu, Ahmet. 2004. Transborder Crime between Turkey and Greece: Human

Smuggling and Its Regional Consequences. Southeast European and Black

Sea Studies 4.2 .Hal.294-314.

Icduygu, Ahmet. 2011. Europe, Turkey, and International Migration: An Uneasy

Negotiation. London, Palgrave MacMillan Publishers, Hal 201-222

James, N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics:

An Introduction. New York: The Free Press, hal. 27

Karakatsanis, Neovi M., and Jonathan Swarts, 2003. Migrant Women, Domestic

Work and the Sex Trade in Greece: A Snapshot of Migrant Policy in the

Making. Greek Review of Sosial Research 110: hal 239-70.

Leonidas Karakatsanis, 2014. Turkish – Greek Relations, Rapprochement, Civil

Society, and The Politic of Friendship. published by Routledge, New York,

hal 101

K.J Holsti, 1992. Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis. Bandung: Sina

Cipta, hal 21.

Lazaridis, Gabriella, and Joanna Poyago‐Theotoky, 2002. Undocumented

migrants in Greece: Issues of regularization. International Migration 37.4:

715-740.

Lianos, Theodore P, 2004. Report on Immigration to Greece (Pilot Study). Hal.

24-26

Soeprapto. 1997. Ilmu Hubungan Internasional: Sistem, Interaksi dan Perilaku.

PT Raja Grafindo Persada hal. 35.

Page 87: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

Todaro, Michael P. and Lydia Marusko, 1987. Illegal Migration and US

Immigration Reform: A Conceptual Framework. Population Development

Review 13 Hal. 101-114

Vasilopoulou, 2015. The Golden Dawn’s Nationalist Solution. Edition 1. Palgrave

Macmillan US. hal 32

William D Coplin dan Marsedes Marbun, 2003. Pengantar Politik Internasional:

Suatu Telaah Teoritis. Bandung: Sinar Baru Algesindo edisi ke-2. hal 30

Jurnal:

Alexandrooupolis and Banja Koviljaca, 2012. Would be Imigrants to Europe can

go almost anywhere for a price.

Fakiolas, R. And King R. 1996. Emigration, Return, Immigration: A Review and

Evaluation of Greece’s Experience of International Migration. International

Journal of Population Geography Vol. 2: Hal.171-190

Antonopoulos, Georgios A., and John Winterdyk. 2006 . The Smuggling of

Migrants in Greece an Examination of its Social Organization. European

Journal of Criminology 3.4 Hal.439-461.

Borjas, G.J. 1994. The economics of immigration, Journal of Economic Literature

Friedrich Heckmann, 2004. Ilegal Migration: What Can We Know And What Can

We Explain? The Case of Germany, international migration review, Volume

38 Hal.1106

Hellenic Statistical Authority, 2013. Mean yearly unemployment rate by NUTS3

area (1st Quarter 2004-4th Quarter 2013. Letter to Author, 8.

Hellenic Statistical Authority, Unemployment Rates by Nationality in

Percentages. Various Years

Page 88: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

Iosifides T. Dan King R, 1996. Recent Immigration to Southern Europe: Socio-

Economic and labour market context. hal 70-94

Maria Lianou, 2010. Illegal Economic Immigrants in Greece. MA, National and

Kapodistrian University of Athens

Maryellen Fullerton, 2011. The Refugee Law Reader. Sixth Edition Budapest –

Newyork hal. 45

National Statistical Authorithy, Labour Force Survey. Various Years

OECD, 2013. Economic Surveys: Greece November 2013. hal 123-124

Papadopoulou, Aspasia, 2004. Smuggling into Europe: transit migrants in

Greece. Journal of Refugee Studies 17.2: 167-184.

Robolis, S. 2009. Report for Greece, Permanent Observation System on

Migration. SOPEMI

Roe Paul, 2011. Global Security and International Political Economy. Vol. 1 –

The Societal Dimension of Global Security. hal 3 dapat diakses

http://www.eolss.net/sample-chapters/c04/e1-68-04.pdf

Triandafyllidou Annawith R. Gropas, 2009. Constructing Difference: The Mosque

Debates in Greece. Journal of Ethnic and Migration Studies, Vol 35 hal.

957-977.

Triandafyllidou Anna, 2014. Migration in Greece Recent Developments in 2014.

hal 7-8

Website:

A sofinar, 2014. The UN Refugee Agency Indonesia, Pencari Suaka, dapat diakses

di http://www.unhcr.or.id/id/siapa-yang-kami-bantu/pencari-suaka pada 20

November 2014 15.20

Page 89: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

Civic stratification, ‘Plastic’ citizenship and ‘plastic subjectivities’ in Greek

Immigration Policy, Law 3536/2007 dapat diakses di

http://www.umdcipe.org/conferences/Maastricht/conf_papers/Papers/Greek

_Immigration_Policy.pdf pada 18 Februari 2016 17.50

Charalambos Kasimis, 2012. Greece: Illegal Immigration in the Midst of Crisis.

Agricultural University of Athens dapat diakses di

http://www.migrationpolicy.org/article/greece-ilegal-immigration-midst-

crisis, pada 20 November 2014 12.30

Christos Mouzeviris, 2013. The impact of the Dublin II Regulation on Greece.

Dapat diakses di http://one-europe.info/dublin-ii-regulation-and-its-impact-

on-greece pada 11 Januari 2016

Clandestina, 2011. Evros Fence to be Built, Detentions Centers Announced. dapat

diakses di https://clandestinenglish.wordpress.com/2011/05/21/evros-fence-

to-be-built-detentions-centers-announced/ Pada 7 Maret 2016, 19.44

CMSNY, 2013. Greece’s Golden Dawn and the Anti-Immigrant Platform. CMS

News dapat diakses di http://cmsny.org/2013/02/04/greeces-golden-dawn-

and-the-anti-immigrant-platform/ pada 17 Maret 2016 18.55

Codification of Legislation on The Entry, Residence and Social Integration of

Third Country Nationals on Greek Territory, Law 3386/2005 dapat diakses

di

http://www.mfa.gr/switzerland/images/docs/ethnikes_theoriseis/codification

_of_legislation_en.pdf pada 18 Februari 2016. 16.30

Council Regulation (EC) No. 343/2003.art. 3. at.3 dapat di akses di http://eur-

lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=OJ:L:2003:050:0001:0010:E

N:PDF pada 17 Maret 2016. 19.29

Page 90: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

Counter Extrimism Project, 2015. Golden Dawn. dapat diakses di

http://www.counterextremism.com/threat/golden-dawn pada 17 Maret 2016

18:53

Ekathumerini Newspaper, 2012. Minister in Eu Row Over Fence. dapat diakses

dihttp://www.ekathimerini.com/138924/article/ekathimerini/news/minister-

in-eu-row-over-fence Pada 7 Maret 2016, 19.21

Ekathimerini, 2013. Greece wants ‘redistribution’ of irregular immigration

burden. dapat diakses di

http://www.ekathimerini.com/137289/article/ekathimerini/news/greece-

wants-redistribution-of-irregular-immigration-burde pada 17 Maret 2016

15.45

Entry and Stay of Aliens in Greek Territory. Acquisition of Greek Citizenship by

Naturalisation and Other Provisions, Law 2910/2001 dapat diakses di

http://eudo-

citizenship.eu/NationalDB/docs/GRE%20Law%202910%202001%20(Engli

sh).pdf pada 25 Februari 2016. 13.45

Eudo Citizenship, 2013. What Next for Greek Nationality Law?. Dapat diakses di

http://eudo-citizenship.eu/news/citizenship-news/806-what-next-for-greek-

nationality-law pada 18 Februari 2016. 18.00

EurActiv, 2015. EU Won’t adopt Australian Model of Turning Back Immigrant

Boats. dapat diakses di http://www.euractiv.com/section/justice-home-

affairs/news/eu-won-t-adopt-australian-model-of-turning-back-immigrant-

boats/ pada 19 Februari 2016. 17.20

European Commission, Directorate-General for Communication, 2009. An

opportunity and a challenge Migration in the European Union. Manuscript

completed dapat diakses di http://www.enpi-

info.eu/files/publications/Migration-in-Europe-an-opportunity-and-a-

challenge.doc pada 10 Agustus 2015. 12.45

Page 91: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

European Council of the European Union. Convention determining the State

responsible for examining applications for asylum lodged in one of the

Member States of the European Communities (Deposited with the

Government of Ireland)". Dapat diakses di

http://www.consilium.europa.eu/en/documents-publications/agreements-

conventions/agreement/?aid=1990090 pada 20 Januari 2016. 16.50

European Council on Refugees and Exiles, 2008. Sharing Responsibility for

Refugee Protection in Europe: Dublin Reconsidered. ECRE. Retrieved

2008-03-31. Dapat diakses di

http://www.ecre.org/component/content/article/134.html pada 11 Januari

2016

European Council on Refugees and Exiles, 2012. What is Dublin System?. Dapat

diakses di http://www.ecre.org/topics/areas-of-work/protection-in-

europe/10-dublin-regulation.html pada 11 Januari 2016. 11.00

European Court of Human Right, 2011 dapat diakses di

http://www.w2eu.info/dublin2.en.html?file=tl_files/doc/Dublin2/dublingree

ce2012_en.pdf pada 11 Januari 2016

European Commission, Greece Unemployment Benefits dapat diakses di

http://ec.europa.eu/social/main.jsp?catId=1112&langId=en&intPageId=259

3 pada 1 Maret 2016. 17.50

European Union Agency for Fundamental Rights. 2011. Fundamental Rights:

Challenges and Achievements. hal 28, dapat diakses di

http://ec.europa.eu/health/sti_prevention/docs/ev_20130527_discussion_pap

er_en.pdf pada 1 Maret 2016. 18.20

European Parliament, 2013. Establishing the Criteria and Mechanisms for

Determining the Member State Responsible for Exmaining an Application

for International Protection. Regulation No. 604 dapat diakses di http://eur-

Page 92: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

lex.europa.eu/legal-content/EN/ALL/?uri=celex%3A32013R0604 pada 17

Maret 2016 17.00

Fani Toli, 2011. 2000 Illegal Immigrants Drown in Mediterranean Waters dapat

diakses di http://greece.greekreporter.com/2011/11/30/2000-illegal-

immigrants-drown-in-mediterranean-waters/ pada 7 Maret, 18:46

Frontex, Greek Ministry for Public Order. The Wallstreet Journal dapat diakses

http://hellenicleaders.com/blog/amnesty-internationals-report-on-

immigration-in-greece-a-call-for-international-action/#.VwYz2Pl96Cg pada

11 November 2014. 12.45

Frontex, 2010. Frontex Signs Seat Agreement with Greece. Dapat diakses di

https://web.archive.org/web/20120316180115/http://www.frontex.europa.eu

/newsroom/news_releases/art74.html Pada 7 Maret 2016, 17:44

Frontex, 2012. Western Balkan Route. dapat diakses di

dihttp://frontex.europa.eu/trends-and-routes/western-balkan-route pada 11

November 2014 14.20

Frontex, 2012. Fran Quarterly Issue. dapat diakses di

http://frontex.europa.eu/assets/Publications/Risk_Analysis/FRAN_Q3_2012.pdf

pada 7 Maret 2016, 20.07

Godam, 2012. Daftar Negara Penganut Asas Kewarganegaraan Ius Soli dan Ius

Sanguinis. Dapat diakses di http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-

negara-penganut-asas-kewarganegaraan-ius-soli-dan-ius-sanguinis.html

pada 2 Maret 2016. 19.29

Greek Police Data, 2014. Dapat diakses di www.astynomia.gr pada 23 April 2016.

02.55

Hellenic Statistical Authority, 2013. National Census 2011

Page 93: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

International Organization for Migration, 2015. How the World Views Migration:

IOM - Gallup World Poll. dapat diakses di https://www.iom.int/news/how-

world-views-migration-iom-gallup-world-poll pada 26 Februari 2016. 05.30

Journal of the Abroad, 2013. Public order Minister appeals for EU’s help with

illegal migration problems.Dapat diakses di

http://journaloftheabroad.wordpress.com/2013/06/21/public-order-minister-

appeals-for-eus-help-with-illegal-migration-problems/ pada 17 Maret 2016

16.00

Katerina Linos, 2003. Understanding Greek Immigration Policy. University of

California, Berkeley – School of Law dapat diakses di

http://ssrn.com/abstract=1881037 pada 24 Februari 2016. 18.20

Kathy zilifakis, 2012. Global Security dapat diakses di

http://www.globalsecurity.org/military/world/europe/gr-turkey-fence.htm

pada 10 November 2014 13.20

Library of the European Parliament, 2012. Transfer of Asylum-Seekers and

Fundamental Rights. dapat diakses di

http://www.europarl.europa.eu/RegData/bibliotheque/briefing/2012/120374/

LDM_BRI(2012)120374_REV1_EN.pdf pada 17 Maret 2016 16.38

Matina Stevis, 2012, Ilegal Immigration Emerges as New Crisis for Greece. dapat

diakses di

http://online.wsj.com/articles/SB10000872396390444506004577617383132

000476 pada 15 November 2014. 15.17

Matthaios Tsimitakis, 2013. Golden Dawn is a Product of Greece’s Crisis. dapat

di akses di

http://www.aljazeera.com/indepth/opinion/2013/08/20138794312724889.ht

ml pada 17 Maret 2016 15.35

Minister of Citizen Protection, 2012. Parliamentary Reply. dapat diakses di

Page 94: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

http://www.hellenicparliament.gr/UserFiles/67715b2c-ec81-4f0c-ad6a-

476a34d732bd/7696899.pdf pada 7 Maret 2016, 20.00

Ministry of Citizen Protection, 2013. Revised National Action Plan on Greek

Asylum and Migration Management. dapat diakses di

http://www.europarl.europa.eu/meetdocs/2009_2014/documents/libe/dv/p4_

progressreport_/p4_progressreport_en.pdf pada 7 Maret 2016, 20.39

Natalia Banulescu-Bogdan and Susan Fratzke, 2015. Europe’s Migration Crisis in

Context: Why Now and What Next. dapat diakses di

http://www.migrationpolicy.org/article/europe-migration-crisis-context-

why-now-and-what-next pada 29 Januari 2016

Panagiotis, 2014. Greek Island dapat diakses http://www.greek-islands.us/ diakses

pada 10 Desember 2014. 13.52

Regulation (EU) No 604/2013 of the European Parliament and of the Council,

dapat di akses di http://eur-lex.europa.eu/legal-

content/EN/TXT/?uri=CELEX:32013R0604 pada 12 Januari 2016. 12.30

Residence/Work Permits for Undocumented Workers in Greece dapat diakses di

http://livingingreece.gr/2007/06/29/residencework-permit-for-

undocumented-workers-in-greece/ pada 23 September 2015. 15.46

Risk Analysis Unit, 2010. Extract from the Annual Risk Analysis 2010. hal 3 dapat

diakses di http:

//frontex.europa.eu/assets/Publications/Risk_Analysis/Annual_Risk_Analys

is_2010.pdf. pada 17 September 2015. 12.32

Summaries of EU legislation dapat diakses di

http://europa.eu/legislation_summaries/justice_freedom_security/free_move

ment_of_persons_asylum_immigration/l33153_en.htm diakses pada 1

November 2014. 12.20

Page 95: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

Today’s Zaman, 2009. Ilegal immigration and the future of Greco-Turkish

relations. Dapat diakses di http://www.todayszaman.com/national_ilegal-

immigration-and-the-future-of-greco-turkish-relations_182785.html pada 12

Maret 2016. 14.20

Triandafyllidou Anna and Ruby Gropas, 2005. Migration in Greece at a Glance.

hal 3, dapat diakses di http://www.eliamep.gr/wp-

content/uploads/en/2008/10/migration.pdf

Page 96: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan

LAMPIRAN

Dublin III Regulation

Page 97: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan
Page 98: KEBIJAKAN YUNANI DALAM MENANGGULANGI IMIGRAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40486/2/HARY... · imigran yang melewati Turki periode 2010-2013. Tujuan penulisan