KEBIJAKAN PENDAYAGUNAAN DAPODIK SEBAGAI DASAR … · 4. Refocusing bidang dan menu kegiatan DAK...
Transcript of KEBIJAKAN PENDAYAGUNAAN DAPODIK SEBAGAI DASAR … · 4. Refocusing bidang dan menu kegiatan DAK...
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN DAK FISIK DAN NON FISIK
TA 2019
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri11 Juli 2018
OUTLINE
Kebijakan Penganggaran Dana DAK BidangPendidikan TA 2019
Mekanisme Perencanaan DAK Fisik Bidang
Pendidikan
Mekanisme Perencanaan DAK Non Fisik
Bidang Pendidikan 2019
Peran Data dalam Perencanaan
1
2
3
4
Kebijakan Umum Transfer Daerah
4
1. Meningkatkan kapasitas fiskal daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
2. Mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat dan Daerah danmengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antar daerah;
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik di daerah dan mengurangikesenjangan pelayanan publik antardaerah;
4. Memprioritaskan penyediaan pelayanan dasar di daerah tertinggal, terluar, terpencil, terdepan, dan pasca bencana;
5. Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur dasar;
6. Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah yang lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel;
7. Meningkatkan kualitas pengalokasian Transfer ke Daerah dengan tetap memperhatikanakuntabilitas dan transparansi;
8. Meningkatkan kualitas pemantauan dan evaluasi Dana Transfer ke Daerah.
11 BidangDAK Reguler
6 BidangDAK Afirmasi
9 BidangDAK Penugasan
Pendidikan PerumahanPermukiman
KelautanPerikanan
Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus FisikTahun 2019
Pendidikan PerumahanPermukiman
IrigasiPendidikan
Kesehatan KB Pariwisata
Air Minum
IKM
Jalan
Sanitasi Pertanian
Kesehatan
Transportasi Air Minum Sanitasi
Air Minum
SanitasiEnergi SkalaKecil
Kesehatan
Pasar LingkunganHidupKehutanan
Jalan
Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi.
Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada lokasi prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based).
Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2019 yang menjadi kewenangan daerah dengan lingkup kegiatan spesifik dan lokasi prioritas tertentu
Pariwisata
Penentuan Menu Kegiatan perlu didasarkan kepada:1. Kesesuaian dengan kewenangan daerah sesuai dengan lampiran UU No. 23/20142. Dukungan terhadap Prioritas Nasional RKP 2019
01Pengalokasian yang mencerminkan kebutuhan riil di daerah, berdasarkan jumlah sasaran yang dibutuhkanuntuk mencapai SPM, terutama di bidang pendidikandan kesehatan dengan memperhatikan pemutakhirandata sasaran penerima dan unit cost.
Penambahan jenis DAK Nonfisik baru, yaitu:
i. BOP Pendidikan Kesetaraan; ii. BOP Museum dan Taman Budaya; iii. Dana Pelayanan Kepariwisataan; dan iv. Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah
(BLPS).
Penguatan kebijakan afirmasi dalammengalokasikan DAK Nonfisik untuk daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Transmigrasi).
Perbaikan kualitas kinerja untuk seluruh bidang DAK Non Fisik melalui:
Pengalokasian berbasis kinerja (dimulai denganalokasi BOS berbasis kinerja sekolah); dan
Penyaluran berbasis kinerja dan peningkatanefektivitas pemantauan penggunaan serta upayamengurangi SiLPA DAK Non Fisik di daerah.
Arah Kebijakan DAK Nonfisik 2019
DAK Nonfisik dialokasikan untuk mendanai operasional kegiatan pelayanan publik yang bersifat nonfisik, antara lain, belanja operasional pendidikan dan kesehatan, peningkatan kapasitas pelakupariwisata, koperasi, usaha kecil dan menengah, dan bantuan pelayanan administrasi kependudukan
Mendorong penggunaan dukungan teknologi informasiuntuk peningkatan kualitas layanan publik di daerah
7
TANTANGAN PENGELOLAAN DAK FISIK
Proposal dari Daerah yang belum direncanakan secara
baik
Keakuratan perhitunganpendanaan DAK Fisik
Konsep DAK Fisik sebagai instrument pendanaan belum dipahami secara
baik oleh daerah
Efisiensi sumberPendanaan Daerah
ARAH KEBIJAKAN DAK TA 2019:
1. Mempertajam sinkronisasi antara kegiatan yang didanai DAK Fisik dengan Belanja KL, untuk menghindari duplikasi pendanaan untuk kegiatan yang sama dan tumpang tindih antar jenis pendanaan.
2. Penguatan proses sinkronisasi dengan mengintegrasikan aplikasi perencanaan DAK Fisik kedalam aplikasi KRISNA (Kolabrasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran);
3. Perencanaan dan pengalokasian DAK Fisik dengan berbasis usulan daerah (Proposal Based);4. Mempertajam Menu Kegiatan DAK Fisik untuk dukungan penuntasan janji Presiden dan wakil Presiden;5. Pengintegrasian beberapa bidang terkait dengan pendekatan program (programmatic approach), misalnya
untuk program penanggulangan Stunting.
1 2 3 4
8
Rp30,8 T Rp31,9 T
Rp54,9 T
Rp75,2 T
Rp62,1 T Rp62,4 T Rp65,4 T
0 0 0 0 0 0
Rp87,4 T
6,0% 5,6%8,8% 10,6%
8,4% 8,1%
8,3%
10%
0,0 %
5,0 %
10, 0%
15, 0%
20, 0%
25, 0%
30, 0%
35, 0%
40, 0%
45, 0%
50, 0%
Rp0,0 T
Rp10,0 T
Rp20,0 T
Rp30,0 T
Rp40,0 T
Rp50,0 T
Rp60,0 T
Rp70,0 T
Rp80,0 T
Rp90,0 T
Rp100 ,0 T
2013LKPP
2014LKPP
2015LKPP
2016LKPP
2017Realisasi
2018APBN
2019Proyeksi
Alokasi DAK Porsi DAK Fisik thd TKDD
PENGUATAN INFRASTRUKTUR DAERAH MELAUI DANA ALOKASI KHUSUS FISIKBesaran DAK yang meningkat
Perkembangan DAK 2013 – 2018 dan Proyeksi 2019
Tantangan Pengelolaan DAK Fisik
Proposal dariDaerah yang
belum
direncanakansecara baik
KeakuratanperhitunganpendanaanDAK Fisik
Konsep DAK Fisiksebagai instrument pendanaan belum
dipahami secara baikoleh daerah
Efisiensisumber
PendanaanDaerah
1 2 3 4
ARAH KEBIJAKAN DAK 2019:
Alokasi TKDD 2013-2018
•Porsi DAK terhadap TKDD berkisar di angka 8,3%. •DAK fisik merupakan stimulant dalam pembangunan infrastruktur di daerah.•Alokasi DAK tahun 2019 direncanakan berada pada kisaran Rp65,4 triliun – Rp87,4 triliun
1. Menyiapkan proposal DAK Fisik sebaik-baiknya dengan program yang sinergis antar bidang, antara KAB/Kota dengan Propinsi, sertadengan belanja pusat;
2. Fokus pada program-program utama yang dapat meningkatkankualitas SDM, seperti perbaikan ruang kelas, perbaikan kuantitas dankualitas layanan kesehatan;
3. Dalam pelaksanaan harus disiplin sesuai pengaturan mekanismepenyaluran sehingga dapat terserap optimal dan menghasilkanoutput yang maksimal;
4. Refocusing bidang dan menu kegiatan DAK Fisik agar lebih efektifdan tepat sasaran dalam upaya pemenuhan Standar PelayananMinimum (SPM) dan penyediaan layanan publik daerah (khususnyadalam bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur publik daerah) sesuai RKP dan program-program direktif Presiden seperti halnyaStunting;
5. Penguatan kebijakan yang bersifat affirmasi melalui peningkatanalokasi DAK Affirmasi dalam rangka membantu percepatanpembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada daerahperbatasan, kepulauan, tertinggal, transmigrasi, Papua dan Papua Barat;
6. Melanjutkan kebijakan perbaikan dan simplifikasi penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja pelaksanaan yang didukung olehpenyempurnaan aplikasi OMSPAN (aplikasi pelaporan danmonitoring DAK Fisik);
7. Pengintegrasian dan sinkronisasi aplikasi Perencanaan DAK Fisik (e-Planning dan sinkronisasi DAK Fisik) dengan aplikasi perencanaanBelanja Pemerintah Pusat (KRISNA) melalui sinergi DJPK dan DJA.
Tujuan Pemberian DAK Fisik Bidang Pendidikan
Memberikan bantuan (stimulan) kepada pemerintah daerah guna:
1. menyediakan prasarana dan sarana pendidikan dalam rangka pemenuhan secara bertahap standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan
2. meningkatkan ketersediaan/keterjaminan akses, dan mutu layanan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun yang berkualitas.
3. meningkatkan kemudahan askses dengan penyediaan prasarana penunjang pembelajaran, bagi mereka yang secara geografis kurang beruntung, melaui menyediakan rumah dinas guru/mess guru serta asrama siswa sekolah menengah atas.
9
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan menyediakan prasarana dan sarana praktik kejuruan, untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi keahlian bidang kemaritiman, pertanian, energi, pariwisata, industri, dan industri kreatif.
5. Meningkatkan pemerataan kualitas layanan SMK dan kesejangan antar wilayah untuk mampu menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas dan berkeahlian untuk mendorong pembangunan daerah guna menunjang pembangunan prioritas nasional.
6. meningkatkan akses dan kualitas pendidikan vokasi dan kejuruan, menumbuhkan kewirausahaan, pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru, pertumbuhan berbagai lapangan kerja baru guna mengurangi pengangguran.
10
Tujuan Pemberian DAK Fisik Bidang Pendidikan
Struktur Dana Transfer Ke Daerah Bidang Pendidikan
Transfer ke Daerah Kemendikbud
Dana Perimbangan
Transfer Umum
DBH DAU
Anggaran Pendidika Yang Diperkirakan Untuk Gaji Guru
PNSD
Transfer Khusus
DAK Fisik
DAK SD
DAK SMP
DAK SKB
DAK SMA
DAK SMK
DAK SLB
DAK Non-Fisik
BOS BOP PAUD TPG PNSDTamsilPNSD
TKG PNSD
DID
11
PENGANGGARAN DAN PENGALOKASIAN DAK FISIK
• Pembahasan eveluasi pelaksanaan DAK tahun sebelumnya (reviu baselineDAK)
• Penyusunan rancanan prioritas
• Penentuan Bidang/
Subbidang/menu kegiatan & target
output/outcome
• Sinkronisasi dengan rencana
belanja K/L
Penyampaian usulan DAK Fisik
• Pembahasan evaluasi
pelaksanaan DAK tahun
sebelumnya
• Inventarisasi kebutuhan
daerah
• Koordinasi penyusunan rencana kerja & prioritas pembangunan daerah
• Koordinasi penyusunan DAK Fisik• Sinkronisasi kegiatan SKPD• Penentuan target output dan lokus
• Penyampaian usulan DAK Fisik
• Perbaikan usulan DAK Fisik
Verifikasi dan Penilaian usulan DAK dilakukan
dengan pendekatan spasial (antarbidang & antardaerah)
Jan - Feb Feb - Maret April - Mei Juni
DA
ER
AH
PU
SA
T
• Penetapan Alokasi DAK per
daerah (perpres rincian
APBN)
• Penetapan Juknis DAK
(Perpres)
Pembahasan kebijakan alokasi DAK dalam rangka RUU APBN bersama DPR
Pertimbangan DPD atas arah kebijakan DAK
Penghitungan alokasi sementara DAK
Okt - Nov Sep - Okt Agustus Agustus
Sinkronisasi dan harmonisasi
rencana kegiatan DAK
antarbidang, antardaerah, antara
DAK dengan Non DAK
• Penetapan pagu per jenis / bidang
/ subbidang
• Pagu per bidang / subbidang,
kebijakan alokasi, sasaran / target
output dan prioritasnya dituangkan
dalam NK dan RAPBN
Juli - Agustus
PENILAIAN DAN HASIL PENILAIAN USULAN DAK DI PUSAT
Penilaian mengacu pada:
a.data teknis usulan DAK;
b.perbandingan data teknis usulan
daerah dengan data teknis K/L;
c. tingkat pencapaian SPM;
d. target output dan outcome:
• jangka menengah;
•per tahun secara nasional;
•dari dana TP dan KP.
K/L TeknisMenilai usulan skala prioritas per
bidang/subbidang mengacu pada:
a.Data teknis Usulan DAK;
b. lokasi prioritas;
c. Sinkronisasi kegiatan sesuai RKPD dan
RPJMD dengan prioritas nasional
dalam RKP dan RPJMN.
Bappenas
Menilai satuan biaya:a. Standar Biaya;b. Indeks kemahalan konstruksi.c. kinerja penyerapan DAK dan tingkat
capaian output fisik tahunsebelumnya.
Kemenkeua.Rekomendasi atas kegiatan dari
usulan DAK Fisik Kabupaten/Kota
b.Sinkronisasi kegiatan antara Kab/Kota dengan Provinsi dan antar Kab/Kota dalam lingkup Provinsi
Provinsi
RK
13
Slide -14
PERENCANAAN PENGANGGARAN
DAERAH e-PROPOSAL e-DAK
Penilaian Pemerintah Pusat
Sinkron DAK Fisik
Konfirmasi Daerah
MS EXCEL MS EXCEL
DPR1 2
3
4
5
6
PERENCANAAN PENGANGGARAN
DAERAH Pengusulan Sinkronisasi
Konfirmasi Daerah
DPRPenilaian
PELAKSANAAN
RK
ALOKASI
OMSPAN
6
7
1 2 3 4
77C
D
E
2018
2019
KRISNAA B
1. Menu dalam aplikasi akan disesuaikan
dengan fitur drop down list sehingga
meminimalkan kesalahan pengisianmenu yang tidak sesuai dengan
kesepakatan Trilateral Meeting;
2. Pengembangan Sinkronisasi antara
aplikasi E-Planning DAK dengan aplikasiserupa di K/L dan OMSPAN, untuk
mempermudah pengusulan, data
sharing, dan penilaian usulan DAK;
3. Integrasi aplikasi Perencanaan DAK TA
2019: e-planning DAK- KRISNA- SINKRON
menjadi SATU APLIKASI KRISNA
4. Pengembangan Integrasi Aplikasi E-
Planning DAK dan Sinkron-DAK dengan
OMSPAN untuk digunakan sebagai
instrumen monitoring dan evaluasi DAK.
Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan dan Penilaian DAK Fisik Tahun 2019
UsulanHasil
PenilaianHasil
SinkronInput
Usulan
5
Pemutakhiran usulan daerah setelah alokasi final dapat dilakukan dengan kriteria tertentu.
RKA BUN
15
1. Drop down list menu Pemda hanya memilih hingga “rincian menu kegiatan” dan
kemudian hanya mengisi usulan volume, biaya, satuan output, serta lokasi detail (contoh: nama SD, dll) antisipasi kesalahan penginputan
2. Tidak ada mekanisme menggunakan e-Proposal semua usulan langsung ke KRISNA
3. Tidak ada fungsi “drop” oleh verifikator (bappeda Provinsi dan Kemendagri) hanya
memberikan rekomendasi menggunakan Flagging
4. Penyederhanaan data yang perlu diinput dalam KRISNA (misalnya tidak ada data
realisasi)
5. Pengembangan Sinkronisasi antara aplikasi E-Planning DAK dengan aplikasi serupa di
K/L dan OMSPAN, untuk mempermudah pengusulan, data sharing, penilaian usulan DAK
dan monitoring – evaluasi pelaksanaan DAK;
6. Integrasi aplikasi Perencanaan DAK TA 2019: e-planning DAK- KRISNA- SINKRON menjadi
SATU APLIKASI “KRISNA”
Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan dan Penilaian DAK Fisik Tahun 2019
Login di Portal
Daerah masing-
masing
Klik Input
Usulan di
sidebar
Pilih Bidang
Pilih Sub-Bidang
Pilih Menu
Kegiatan
Pilih Rincian
Menu Kegiatan
Klik
“Tambah Data”
Isi Form Input
Isi/Pilih Lokus
Pilih Kabupaten-Kecamatan-Desa
Pilih Metode
Pengerjaan
Input
Volume
Input
Unit Cost
Simpan Usulan
Pemberian Urutan Prioritas Usulan per
bidang oleh Bappeda Prov/Kab/Kota
Isi Nomor Urut
Usulan
Isi Instansi Pelaksana
Upload TOR
dan RAB
Isi Keterangan
(Nama Lokasi,
Dukungan
Kawasan, dll)
PENGUSULAN DAK FISIK TA 2019 MELALUI APLIKASI KRISNA
17
PENYEMPURNAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAK FISIK TA 2019
Substansi
1. Fokus Pelayanan Dasar dan
Pemerataan Ekonomi sesuai Prioritas
Nasional RKP 2019
2. DAK merupakan gabungan dari top
down (prioritas) dan bottom up
(kebutuhan daerah) untuk prioritas
pembangunan
Top down Pemerintah Pusat
menentukan arah kebijakan dan
proyek/ruas/lokasi DAK penugasan /
afirmasi
Bottom up Daerah diminta
mengkonfirmasi untuk
proyek/ruas/lokasi DAK
penugasan/afirmasi yang disusun Pusat
Proses
1. Percepatan timeline PenetapanKebijakan DAK di awal tahun serta serangkaian proses perencanaan lainnya
2. Diinisiasi pengintegrasian belanja K/L dan DAK Penugasan dan Afirmasi di RKP (Maret)
3. Ditargetkan dapat dilakukan pembahasan integrasi DAK Penugasan dan Afirmasi dengan belanja K/L dalam Musrenbangnas
Penyempurnaan Aplikasi
1. Integrasi aplikasi Perencanaan DAK TA 2019: e-planning DAK-KRISNA- SINKRON menjadi SATU APLIKASI KRISNA
2. Perubahan fitur drop down list, efisiensi tahap pengusulan, dsb.
3. Sinkronisasi/API dengan aplikasi pengusulan sejenis di K/L
4. Perubahan leveling sesuai konsep aplikasi KRISNA dan adanya “tagging PN-PP-KP”
SubBidang, Menu dan SubMenu
Subbidang Sekolah Dasar (SD)
1. Pembangunan Prasarana Belajar SD• pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut perabotnya; • pembangunan jamban siswa beserta sanitasinya; dan/atau• pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif.
2. Rehabilitasi Prasarana Belajar SD• rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta
perabot atau tanpa perabot; • rehabilitasi ruang penunjang lainnya dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabot atau tanpa perabot; • rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta
perabot atau tanpa perabot; dan/atau• rehabilitasi jamban siswa dengan tingkat kerusakan sedang atau berat,
beserta sanitasinya atau tanpa sanitasinya.
3. Pengadaan Sarana Belajar SD• buku pengayaan;• buku referensi; • buku panduan pendidik.• pengadaan peralatan PJOK dan/atau seni budaya; dan/atau• pengadaan alat kesenian tradisional
SubBidang, Menu dan SubMenu
Subbidang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1. Pembangunan Prasarana Belajar SMP• pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya; • pembangunan laboratorium Ilmu pengetahuan alam (IPA) beserta perabotnya;• pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;• pembangunan jamban siswa/guru beserta sanitasinya;• pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif.
2. Rehabilitasi Prasarana Belajar SMP• rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabot
atau tanpa perabot; • rehabilitasi ruang penunjang lainnya dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabot atau tanpa perabot; • rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabot
atau tanpa perabot; dan/atau• rehabilitasi jamban siswa dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, beserta
sanitasinya atau tanpa sanitasinya.
3. Pengadaan Sarana Belajar SMP• pengadaan peralatan laboratorium dan alat peraga pendidikan;• pengadaan media pendidikan;• pengadaan peralatan PJOK dan/atau seni budaya;• pengadaan buku koleksi perpustakaan sekolah; • pengadaan alat kesenian tradisional.
SubBidang, Menu dan SubMenu
Subbidang Sekolah Menengah Atas (SMA)
1. Pembangunan Prasarana Belajar SMA• pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;• pembangunan ruang laboratorium IPA beserta perabotnya; • pembangunan jamban siswa/guru beserta sanitasinya; dan/atau• pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif.
2. Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA• rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang, baik
beserta perabot atau tanpa perabotnya; dan/atau• rehabilitasi ruang penunjang lainnya dengan tingkat kerusakan minimal
sedang, baik beserta perabot atau tanpa perabotnya;• rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta
perabot atau tanpa perabot; dan/atau• rehabilitasi jamban siswa/guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang
atau berat, baik beserta sanitasinya atau tanpa sanitasinya.
3. Pengadaan Sarana Belajar SMA• pengadaan peralatan pendidikan• pengadaan media pendidikan; • pengadaan peralatan PJOK dan/atau seni budaya; dan/atau• pengadaan alat kesenian tradisional.
SubBidang, Menu dan SubMenu
Subbidang Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
1. Pembangunan Prasarana Belajar SKB• pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;
• pembangunan ruang praktik/bengkel kerja baru, beserta perabotnya; dan/atau
• pembangunan jamban beserta sanitasinya.
2. Rehabilitasi Prasarana Belajar SKB• rehabilitasi/renovasi ruang kelas ruang praktik/bengkel kerja baik beserta
perabot atau tanpa perabotnya;
• rehabilitasi jamban beserta sanitasinya; dan/atau
• rehabilitasi/renovasi ruang penunjang lainnya, baik beserta perabot atau tanpa
perabotnya.
3. Pengadaan Sarana Belajar SKB• pengadaan peralatan pendidikan; dan atau• pengadaan media pendidikan;
SubBidang, Menu dan SubMenu
Subbidang Sekolah Luar Biasa (SLB)
1. Pembangunan Prasarana Belajar SLB:
• pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya; dan/atau
• pembangunan jamban siswa/guru baik beserta sanitasinya atau tanpa sanitasi
2. Rehabilitasi Prasarana Belajar SLB:
• rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik beserta
perabot atau tanpa perabotnya,
• ruang penunjang lainnya dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik
beserta perabot atau tanpa perabotnya,
• ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik beserta
perabot atau tanpa perabotnya dan/atau
• ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik beserta perabot
atau tanpa perabotnya; dan/atau
• rehabilitasi jamban siswa/guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik
beserta sanitasinya atau tanpa sanitasinya.
3. Pengadaan Sarana Belajar SLB:
• pengadaan peralatan pendidikan;
• pengadaan media pendidikan.
• pengadaan peralatan PJOK dan/atau seni budaya; dan/atau• pengadaan alat kesenian tradisional.
Pagu Indikatif DAK FISIK TA 2019
BIDANG PENDIDIKAN PAGU INDIKATIF TA 2019 (Rp)
REGULER 14.772.422.588.000
- SD 7.341.054.285.588
- SMP 4.777.996.798.413
- SKB (Termasuk TK Negeri) 581.873.167.000
- SMA 1.939.042.265.000
- SLB 132.456.072.000
PENUGASAN 2.303.075.041.000
- SMK 2.303.075.041.000
AFIRMASI 590.489.789.000
- SD 309.988.597.000
- SMP 180.026.291.000
- SMA 100.474.901.000
GRAND TOTAL 17.665.987.418.000
Catatan:Terdapat Menu Baru pada DAK Fisik TA 2019 untuk TK dan Pengadaan alat kesenian tradisional
1. BOS = BOS Reguler + BOS Afirmasi + BOS Kinerja
Diarahkan untuk mempercepatpencapaian program wajib belajar 12 tahun yang bermutu, mellaui pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) .
Diberikan kepada semua satuanpendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah atau masyarakat di seluruhprovinsi di Indonesia, yang telah terdatadalam Sistem Dapodik Dasmen.
Cakupan: 48.059.830 peserta didik pada Jalur pendidikan formal mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah.
BOS Reguler
Diarahkan untuk mendukungoperasional rutin satuan pendidikandengan kesulitan geografis sehingga berdampak pada tingkat kemahalanharga di daerah.
Dialokasikan kepada provinsi sebagaimana diusulkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan besaran unit cost tertentu per satuan pendidikan.
Cakupan: satuan pendidikan di daerah3T (Tertinggal, Terluar, dan Transmigrasi).
BOS Afirmasi
Diarahkan untuk mendorong sekolahberkompetisi secara sehat dalam meningkatkan kualitasnya.
Merupakan alokasi tambahan berbasiskinerja yang memperhatikan upayasekolah dalam meningkatkan kualitasnya, yang diukur dengan upaya pemenuhan standar nasional pendidikan (SNP).
Cakupan: sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria penerima BOS Kinerja.
BOS Kinerja
Arah Kebijakan, Sasaran dan Cakupan DAK Nonfisik 2019 #1
26
2. BOP PAUD
Diarahkan untuk mendukung proses operasional pembelajaran dan dukungan biaya operasional bagi anak PAUD.
Cakupan: 7.579.616 peserta didik pada pendidikan anak usia dini yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
3. TPG
Diarahkan untukmeningkatkanprofesionalisme guru melaluipeningkatan kesejahteraanguru.
Cakupan: 1.220.664 guru yang memiliki sertifikatpendidik.
4. TAMSIL
Diarahkan untukmeningkatkanprofesionalisme guru melalui peningkatankesejahteraan guru yang belum mendapatkan TPG.
Diberikan kepada guru yang belum memiliki sertifikatpendidik sebesar Rp250.000,00 per bulan.
5. TKG
Diarahkan untuk memberikankompensasi atas kesulitan hidupdalam melaksanakan tugas di daerah khusus, yaitu desa yang termasuk dalam kategori sangattertinggal.
Diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok PNS yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, tidak termasuk untuk bulan ke-13.
Cakupan: 54.663 guru yang mengajar di daerah sangattertinggal sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan memperhatikan kriteriaketertinggalan menurut indeksdesa membangun (IDM).
Arah Kebijakan, Sasaran dan Cakupan DAK Nonfisik 2019 #2
Dialokasikan kepada penyelenggara satuan PAUD yang mempunyai Nomor Pokok Satuan PAUD Nasional (NPSN), yang memiliki peserta didik kurang mampu atau wilayah sulit.
Cakupan: 265.449 guru PNSD yang belum memilikisertifikat pendidik.
Diberikan kepada Guru PNSDyang memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai perundang-undangan, sebesar 1 (satu) kali gaji pokok PNS yang bersangkutan.
27
6. BOK 7. BOKB
Dialokasikan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan, khususnya pelayanan promotif dan preventif di Puskesmas dan dinas kesehatan.
Cakupan: Kegiatan pelayanan pada 9.825 Puskesmas,akreditasi RS/puskesmas/lakesda, dan kegiatan jampersal.
Diarahkan untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan kependudukan dan KB.
8. PK2UKM
Diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia koperasi, usaha kecil dan menengah melalui pelatihan dan pendampingan.
Dialokasikan kepada provinsi untuk dapat melakukan pelatihan dan pendampingan bagi SDM koperasi dan UKM.
Diarahkan untuk menjamin keberlanjutan dan keamanan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) terpadu dalam menghasilkan data dan dokumen kependudukan yang akurat dan seragam di seluruh Indonesia.
Dialokasikan untuk membantu pendanaan pengurusan Nomor IdentitasKependudukan (NIK), Database Kependudukan, DokumenKependudukan, dan AktaPencatatan Sipil.
Cakupan: Dinas yang menangani kependudukan dan pencatatan sipil pada 542 pemerintahdaerah serta masyarakat di seluruh provinsi dan kab/kota.
Diarahkan untuk percepatan pencapaian SPM (meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, penurunan AKI, AKB, malnutrisi, perilaku hidup bersih dan sehat, dan neglected tropical disease).
9. ADMINDUK
Arah Kebijakan, Sasaran dan Cakupan DAK Nonfisik 2019 #3
Dialokasikan untuk membantu pendanaan operasional kegiatan bagi Balai Penyuluhan KB, dalam upaya pencapaian tujuan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga secara Nasional.
Cakupan: 5.920 balai Penyuluhan KB, distribusi alkon pada 24.312 faskes, program penyuluhan KB, dan biaya operasional kader KB.
Cakupan: 56.671 peserta pelatihan dan 815 pendamping (pengurus koperasi,pengawas koperasi, anggota koperasi, pengelola koperasi dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, wirausaha pemula dan/atau kelompok strategis).
28
10. BOP
Kesetaraan
Dialokasikan kepada kabupaten/kota berdasarkanjumlah peserta didik padalembaga/satuan pendidikannonformal.
Cakupan: 925.000 pesertadidik pada lembaga/satuanpendidikan nonformal yang diselenggarakan sesuaijenjang pendidikan dasar(Paket A dan Paket B) dan menengah (Paket C).
Diarahkan untuk mendorongterpenuhinya standar pelayananmuseum dan taman budaya(TB) sesuai standar teknis agar dapatmenjadi lembaga pelestari sumberdaya budaya dan alam, menjadimedia edukasi bagi masyarakatkhususnya generasi muda, memperkokoh jati diri bangsa, dan meningkatkan perekonomianmasyarakat sekitar museum.
Dialokasikan kepada provinsi, kabupaten dan kota sebagaimana diusulkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan memperhatikan kewenangan pengelolaan museum dan taman budaya di daerahnya.
Diarahkan untuk meningkatkan kualitas destinasi pariwisata dan daya saing pariwisata daerah serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal, serta perluasan kesempatan kerja di bidang pariwisata.
Dialokasikan untuk menyediakan dukungan dana bagi 88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) dengan fokus pada 10 lokasi Destinasi Pariwisata Prioritas agar target kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di destinasi wisata tercapai.
Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan formal.
13. BLPS
Arah Kebijakan, Sasaran dan Cakupan DAK Nonfisik 2019 #4
11. BOP
Museum&TB
Cakupan: 12.400 peserta pelatihan (masyarakat lokal) yang menjadi SDM pengelola destinasi pariwisata dan 149 Tourist Information Center (TIC).
Cakupan: 141 museum dan 20 taman budaya milik pemerintah daerah.
12. Pelayanan
Pariwisata
Diarahkan untuk diarahkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan melalui pengurangan sampah secara signifikan, melalui bantuan pendanaan pengelolaansampah (processing-fee) menjadienergi listrik.
Cakupan : volume sampah yang diolah menjadi energi listrikpada instalasi pengolahansampah (PLTSa) di 12 kotasebagaimana akan ditetapkandalam PermenLHK.
Dialokasikan kepada 12kota yang dianggap darurat sampahsebagaimana ditetapkan dalamctetang PercepatanPembangunan InstalasiPengolah Sampah MenjadiEnergi Listrik Berbasis TeknologiRamah Lingkungan.
80.436,3
98.592,1
120.906,3 115.105,0
123.451,8
78.692,9
97.361,4 89.119,8
105.563,9
62.738,7
2014 2015 2016 2017 2018
Alokasi
Realisasi
Tren Alokasi dan Realisasi DAK Nonfisik 2011-2018
(dalam Miliar Rupiah)
*
*realisasi 2018 merupakan perkiraan realisasi sampai dengan akhir Semester I 2018
Jenis Dana2014 2015 2016 2017 2018
Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi Alokasi Realisasi
BOS 23,354.1 23,354.1 31,296.0 31,296.0 43,982.1 43,923.6 45,120.0 43,545.9 46,695.5 27,237.7
PAUD 2,281.9 2,281.9 3,581.7 3,248.9 4,070.2 3,394.6
TPG 56,136.3 54,442.4 66,492.5 65,236.6 69,762.7 39,167.6 55,573.4 49,929.8 58,293.1 26,224.1
Tamsil 945.9 896.5 803.6 828.8 1,020.5 820.1 1,400.0 942.9 978.1 349.5
TKG 1,669.9 1,403.7 2,129.9 856.2
BOK 3,344.1 2,444.4 6,617.2 5,407.2 8,551.2 3,109.2
BOKB 215.7 186.2 292.8 245.3 1,808.8 818.8
PK2UKM 100.0 96.8 100.0 90.2 100.0 43.7
Adminduk 750.0 750.0 825.0 704.9
P2D2 199.3 199.3
Dak Nonfisik 80,436.3 78,692.9 98,592.1 97,361.4 120,906.3 89,119.8 115,105.0 105,563.9 123,451.8 62,738.7
*
Mekanisme Penganggaran & Pengalokasian DAK Nonfisik
K / L
K/L menyampaikan
Indikasi Kebutuhan Dana
ke Kemenkeu
(minggu I Feb)
Berdasarkan hasil pembahasan, K/L
menyusun alokasi per daerah
dibahas bersama antara
Kemenkeu (DJPK dan DJA)
dengan K/L
Unit Cost x Jumlah Pelayanan
Alokasi per provinsi/kab./kota
Memperhitungkan sisa dana TAYL
Termasuk Dana Cadangan
Alokasi per daerah disampaikan ke Kemenkeu
(DJPK) paling lambat Agustus.
Usulan per
daerah
Pembahasan Tk. I
Nota Keu RUU APBN
UU & Perpres
APBN
Usulan
Alokasi
31
No. Jenis DAK Nonfisik K/L Pengusul Usulan AwalRencana Usulan
Baru
1 Dana BOS Kemendikbud 59.025,86 50,226.86
2 BOP PAUD Kemendikbud 5.200,00 4,475.50
3 TPG Kemendikbud 56,867.20 56,867.20
4 Tamsil Kemendikbud 914.10 914.10
5 TKG Kemendikbud 2,306.40 2,306.40
6 BOP Kesetaraan* Kemendikbud 1,548.50 1,548.50
7 BOP Museum dan Taman Budaya* Kemendikbud 347.55 129.94
8 BOK Kemenkes 10,029.50 10,258.60
9 BOKB BKKBN 1,967.40 1,967.40
10 PK2UKM Kemenkop 200.00 200.00
11 Dana Pelayanan Adminduk Kemendagri 907.50 907.50
12 Dana Pelayanan Pariwisata* Kemenpar 235,42 213.20
13 Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS)* Kemen-LHK 500.00 200.00
Usulan IKD DAK Nonfisik Bidang Pendidikan 2019
*Usulan Baru dalam APBN 2019
Why Data Pendidikan?
- Untuk membangun program perencanaan pendidikan yang valid, terukur dan berkesinambungan diperlukan data-data pendukung yang lengkap, valid, akuntabel, dan terbarukan (up to date).
- Ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan up to date tersebut, maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja program-program pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan.
- Data sebagai sumber dalam menentukan kebijakan dan intervensi yang akan dilakukan untuk peningkatan pendidikan.
Peran Data dalam Perencanaan Program
Peranan data dalam perencanaan: Untuk mengetahui kecenderungan
(Trend) yang akan terjadi pada masadatang.
Digunakan untuk menentukanprioritas dalam perencanaan danpelaksanaan program serta dijadikanevaluasi dan pengendalian kegiatan.
Keterkaitan Data dan Informasi terhadap Perencanaan dan Penganggaran
Data Referensi
1. Data Peserta Didik2. Jumlah satuan pendidikan3. Jumlah tenaga pendidik4. Kondisi sarpras5. Kebutuhan lainnya
Database
Referensi kebijakan
1. Pemenuhan sarpras2. Peningkatan mutu3. Pemberian BOP4. Perluasan akses5. dsb
Struktur Data dalamAplikasi DAK 2019
• Pada level Menu/Kegiatan (Output) akan ada Tagging by system terkait:• Tag Jenis DAK• Tag PN – PP – KP • Filter Lokasi Prioritas
Bidang Sub-BidangMenu/Kegiatan
(Output)Rincian Menu Kegiatan
(Sub Output)
K/L - Sektor Program/Kegiatan Output Sub Output
Bidang Pendidikan
Sub Bidang SD
Sub Bidang SMP
Sub Bidang SMA
Sub Bidang SMK
Rehabilitasi SaranaPrasarana Belajar
Sub Bidang SLB
Sub Bidang SKB
Sub Bidang PAUDPembangunan Sarana
Prasarana Belajar
Pengadaan Alat danPeralatan Belajar
Pembangunan RumahDinas/Mess Guru
Rumah Dinas
Mess Guru
Ruang Kelas Baru
Jamban Siswa
Jamban Guru
Ruang Perpustakaan
Ruang Guru
Pengadaan PeralatanPraktik Utama
Pembangunan SaranaPrasarana Belajar
Ruang Kelas Baru
Laboratorium Praktik
Alat Praktik
R
R
R
A
P
P
R
P
A
Tagging Jenis
• Reguler
• Afirmasi
• Penugasan
Sistem informasi yang digunakan saat ini dalam proses perencanaan (1/2)
• Krisna Integrasi proses perencanaan antara Renja dan ADIK
Aplikasi SBK
Aplikasi RKAKL
Komponen
Sub Output
Output
Kegiatan
Program
Referensi
Aplikasi Krisna
Referensi
User K/L
Komponen
Sub Output
Output
Kegiatan
Program
Referensi
Referensi SBK
User K/L
Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran
Sistem informasi yang digunakan saat ini dalam proses perencanaan (2/2)
Menteri
Eselon I/II
Satker
Biro Perencanaan dan Itjen
Modul Kebijakan dan Pagu
Modul Renja dan ADIK
ModulRKAKL dan Data Dukung
Modul Penelitian & Reviu
ModulInformasi
Eksekutif, Satker
Arah Kebijakan,Pagu Program
ADIK, Renja, Pagu Satker
Rencana Kerja Tahunan, RKA KL Satker dan Data Dukung
Renstra, Regulasi, Rule Penelitian dan reviu
Modul Renja
Modul RKAKL Kemenkeu
RKA-KL
Renja
Bappenas
Kemendikbud
Informasi dan Notifikasi
e-Planning
Pengembangan e-Planning bukan semata pengembangan “aplikasi berbasis TIK” namun merupakan SOLUSIpeningkatan kualitas perencanaan yang menuntut komitmen, perubahan prilaku, pengembangan kapasitas
SDM, dan didukung dengan kemajuan teknologi berbasis TIK
Prinsip & Perubahan yang diharapkan
PRINSIP
01.
AKUNTABEL
02.
TRANSPARAN
03.
TERPREDIKSI
04.
TERUKUR
05.
KONTROL
1. Efisiensi
2. Penggunaan Standar Belanja Kegiatan
3. Pembagian kewenangan Secara Jelas
4. Manajemen Kendali Perencanaan dan Anggaran
5. Kemudahan Akses
6. Monitoring Proses Perencanaan & Penganggaran
7. Analisa Kebijakan
Kondisi Data PAUD DIKMAS (BOP PAUD)
NO. JENIS ANGGARAN2019 2020 2021
SASARANANGGARAN
(000)SASARAN
ANGGARAN (000)
SASARAN ANGGARAN (000)
A DAK Non Fisik BOP PAUD 7.156.523 5.016.566.100 7.357.357 5.150.149.900 7.652.371 5.356.659.700
Status : 20 Oktober 2017, usulan DAK Tahun 2018
Volume Biaya Dana Buffer Total Volume Biaya Dana Buffer
BOP PAUD Siswa 6.783.658 3.710.857.200 359.337.600 4.070.194.800 6.000.000 3.240.857.200 3.600.194.800
BOP KESETARAAN Siswa 346.094 470.000.000 470.000.000
TOTAL BOP PAUD & DIKMAS 6.783.658 3.710.857.200 359.337.600 4.070.194.800 6.346.094 3.710.857.200 359.337.600 4.070.194.800
Semula MenjadiDana Transfer ke Daerah Satuan Total
359.337.600
Status : 19 Oktober 2017, usulan DAK Tahun 2018
Perubahan data yang sangat dinamis, jeda 1 hari mengusulkan sasaran yang jauh berbeda
Permasalahan
• Dalam setiap penyusunan perencanaan dan penganggaran, Ditjen PAUD DIKMAS belum pernah terbuka dalam menyampaikan data DAPODIK PAUD DIKMAS
• Batasan cut off data yang tidak jelas, sehingga dalam setiap usulan tidak ada data yang konsisten.