Kebijakan Pemerintah dalam Memelihara Kualitas Kesehatan...

43
Kebijakan Pemerintah dalam Memelihara Kualitas Kesehatan Masyarakat dr. Kalsum Komaryani, MPPM Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Transcript of Kebijakan Pemerintah dalam Memelihara Kualitas Kesehatan...

KebijakanPemerintah dalam

Memelihara KualitasKesehatan Masyarakatdr. Kalsum Komaryani, MPPM

Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan KesehatanKementerian Kesehatan

SISTEMATIKA PENYAJIAN

1. PENDAHULUAN2. KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL3. KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN4. KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER5. KESIMPULAN

1. PENDAHULUAN

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

RPJMN I2005 -2009

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratifbergerak ke arah promotif, preventif

sesuai kondisi dan kebutuhan

Bangkes

diarahkan untuk

meningkatkan

akses dan mutu

yankes

Aksesmasyarakat thpyankes yang berkualitas telahlebihberkembang danmeningkat

Aksesmasyarakatterhadap yankesyang berkualitastelah mulaimantap

Kes masyarakatthd yankes yang berkualitas telahmenjangkau danmerata di seluruh wilayahIndonesia

UNIVERSAL

HEALTH

COVERAGE

RPJMN II2010-2014

RPJMN III2015 -2019

RPJMN IV2020 -2025

Kuratif-

Rehabilitatif

PROMOTIF -

PREVENTIF

4

Visi dan Misi Presiden (2014-2019)

5

3 D

IME

NS

I P

EM

BA

NG

UN

AN

: PE

MB

AN

GU

NA

N M

AN

US

IA, S

EK

TO

R

UN

GG

UL

AN

, PE

ME

RA

TA

AN

DA

N K

EW

ILA

YA

HA

N

NUSANTARA SEHAT

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia

TRISAKTI:Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;

Berkepribadian dalam budaya

PROGRAM INDONESIA SEHAT

PROGRAM INDONESIA PINTAR

PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA

RENSTRA 2015-2019

NO

RM

A P

EM

BA

NG

UN

AN

KA

BIN

ET

KE

RJA

PENDEKATAN KELUARGA

PARADIGMA SEHATPENGUATAN

YANKESJKN

KELUARGASEHAT

DTPK

GERMAS

Deklarasi PBB 1948

ttg HAM

Pasal 25, Ayat (1)

JAMINAN KESEHATAN BAGI

SEMUA ORANG MERUPAKAN

HAK ASASI MANUSIA.

Resolusi WHA ke58

2005 di Jenewa

Setiap negara perlu mengembangkan UHC

untuk menjamin akses penduduknya kepada

pelayanan kesehatan

Pancasila

Sila ke 5 &

UUD 1945

JENIS PEMBIAYAAN KESEHATAN

Tax Based Finacing

Asuransi

Kesehatan

Out Of Pocket

0102

03

Pembiayaan kesehatan

berasal atau bersumber dari

pajak. Penduduk tidak perlu

membayar iuran.

Pembiayaan kesehatan berasal dariasuransi berupa asuransi social , asuransi komersial ataucommunity based

Pembiayaan kesehatan dari masyarakat langsung.

Jaminan Kesehatan NasionalProgram UKM

dan iuran PBI

2. KEBIJAKAN JKN

Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidang

kesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang layak melalui penerapan sistem kendali biaya dan kendali mutu, dan diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas bagi seluruh penduduk di wilayah Republik Indonesia.

Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk (Universal Health Coverage)

TUJUAN JKN AGAR MASYARAKAT DAPAT MEMPEROLEHPELAYANAN KESEHATAN YANG DIBUTUHKAN TANPA MENEMUI

HAMBATAN FINANSIAL YANG BERARTI

Landasan Hukum dalam Penyelenggaraan JKN

UU 24 2011Ttg BPJS

BPJS menyelenggarakan SJSN

UU 40 2004 ttg SJSN

Jaminan Kesehatan diselenggarakan dengan

tujuan agar peserta memperoleh manfaat

pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

UU 36 2009Ttg Kesehatan

Semua orang mempunyai HAK YANG SAMA dalam

memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan &

Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan

kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau

Indonesia mengembangkan UHC melalui mekanisme asuransi kesehatan sosial untuk menjamin pembiayaan kesehatan yang yang berkelanjutan.

Pelaksanaan SJSN dalam RPJMN 2015-2019

Arah Kebijakan dan Strategi :Memantapkan Pelaksanaan SJSN melaluia.Peningkatan cakupan kepesertaan melalui KISb. Peningkatan jumlah Faskes yang menjadi penyedia layanan sesuai sta

ndar antara lain melalui kerjasama antara Pemerinth dgn swastac. Peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam bentuk penyempu

rnaan dan koordinasi paket manfaat, insentif penyedia layanan, kendali mutu & biaya, pengembangan HTA & Monev

d. Penyempurnaan sistem pembayaran untuk penguatan pelayanan kesehatan dasar, kesehatn ibu dan anak, insentif tenaga kesehatan di DTPK dan peningkatan upaya promotif dan preventif perorangan

e. Pengembangan berbagai regulasi termasuk standar guideline pelayanankesehatan;

f. Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk mendukung mutu pelayanan; dan

g. Pengembangan pembiayaan pelayanan kesehatan kerjasama pemerintah swasta

Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional untuk Mencapai UHC pada Tahun 2019

Agenda utamanya adalah menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas

bagi seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin.

Strategi Pembangunan Kesehatan 2015-2019

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.

2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.

3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan

7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

8. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi

11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan

12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Regulator

BPJS Kesehatan

Peserta

Jaminan Kes

Fasilitas

KesehatanMencari Pelayanan

Memberi Pelayanan

Sistem Rujukan Berjenjang

Peta Jalan Menuju Universal Health Coverage

2015 2016 2017 2018 2019

Penduduk (Jiwa) 255 259 262 265 268

Peserta JKN (Jiwa) 136 156 211 231 258

PBI-KIS (Jiwa) 88 92 97 102 107

255 259 262 265268

136 156

211 231 258

88 92 97 102 107

00

50

100

150

200

250

300

Proyeksi Jumlah Penduduk, Target Peserta JKN & PBI-KIS 2015-2019

Tahun%-Peserta

JKN

2015 60%

2016 70%

2017 80%

2018 90%

2019 95%

2014 2015 2016 2017 1 Mei 2018

86 88 91 92 92

8,7 11 15 20 2538

5865

75 79

Non PBI Peserta yang didaftarkan Pemda PBI

2019

133.423.753

156.790.317171.939.324

187.982.949

Juta Jiwa

196.662.064 257,5 juta

47%

13%

40 %

1. Sejak awal diluncurkanprogram JKN-KIS padatahun 2014, cakupankepesertaan program terus meningkat

2. Proporsi PBI dari seluruhpeserta JKN menurunsetiap tahunnya, menunjukkan peningkatan kepesertaan dari segmenNon-PBI

Perkembangan Cakupan JKNSampai dengan 1 Mei 2018, cakupan kepesertaan JKN mencapai 196,6 juta jiwa

atau 76% dari penduduk di Indonesia

3. KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN

Tersier

Sekunder

Primer

Rujukan berjenjang

Koordinasi timbal balik

Dukungan IT, Regulasi

FOKUS PELAYANAN PRIMERpromotif dan preventif

Pelayanan Kesehatan Dasar oleh FaskesTingkat pertama (Puskesmas, Klinikswasta, Dokter Praktek, RS Kelas DPratama)

Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokter spesialis diFaskes Tingkat lanjutan (RS Tipe B, C dan D, serta Balai)

Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh dokter subspesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Tipe A dan B, RSKhusus)

AUDIT

RUJUKAN

MENERAPKAN SISTEM RUJUKAN

INA CBGs

KAPITASI

MODEL SISTEM PELAYANAN KESEHATAN ERA JKN

144 kompetensi

PNPK, PPK,

Clinical pathway

PENEKANAN PELAYANAN

KESEHATAN

TIDAK LAGI TERPUSAT DI

RS

PROMOTIF & PREVENTIF

TANPA MENGABAIKAN UPAYA KURATIF &

REHABILITATIF

DI FOKUSKAN DI FKTP

PENGUATAN FKTP SANGAT

PENTING

PELAYANAN DI RS DILAKUKAN MELALUI

SISTEM RUJUKANMUTU PELAYANANAKSES

RUJUKAN BERJENJANG

“KOMPETENSI RS” TERWUJUDNYA

AKSES PELAYANAN KESEHATAN DASAR

DAN RUJUKAN YANG BERKUALITAS SERTA

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SISTEM

RUJUKAN

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM JKN

FASILITAS KESEHATAN & METODE PEMBAYARAN FASKES DALAM JKN

FASKES RUJUKAN TK. LANJUTAN (FKRTL)

RS PEMERINTAH & SWASTA,KLINIK SPESIALIS

PUSKESMAS, DOKTER PRAKTEK, KLINIK PRATAMA,

RS D PRATAMA

FASKES TK. PERTAMA (FKTP) Rujukan

berjenjang

KecualiGawat

Darurat

KAPITASINon Kapitasi

INA-CBGNon INA-CBG

Metode Pembayaran Prospektif

Perkembangan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam JKN

Dimulainya JKN Jumlah FKTP meningkat 18% sejak Tahun 2014

Potret Jenis FKTP Provider JKN

Perkembangan Fasilitas Kesehatan Rujukan

Tingkat Lanjutan dalam JKN

Dimulainya JKN Jumlah FKRTL meningkat 36 %

sejak Tahun 2014

Potret Jenis FKRTL Provider JKN

RS Swasta

RSKhusus

RS Kls C

RS Kls C

Klinik Utama

Pemanfaatan Program JKN

Jenis PelayananTahun 2014

(Laporan Audited)

Tahun 2015 (Laporan Audited)

Tahun 2016 (Laporan Audited)

Tahun 2017(Laporan

Unaudited)

Kunjungan di FKTP 66,8 Juta 100,6 Juta 134,9 juta 150,2 Juta

Kasus Rawat Jalan Rumah Sakit

21,3 Juta 39,8 Juta50,4 Juta

64,43 Juta

Kasus Rawat Inap Rumah Sakit

4,2 Juta 6,3 Juta7,6 Juta

8,72 Juta

Total Pemanfaatan 92,3 JUTA 146,7 JUTA 192,9 Juta 223,4 JUTA

Peningkatan pemanfaatan JKN menunjukan peningkatan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan yang merupakan salah tujuan utama program JKN dalam UU 40 tahun 2004

Biaya pelayanan kesehatan JKN (termasuk biaya promotif dan preventif)

tahun 2014-2017

16.18%

83.57%

0.03%

Tahun 2017

Sumber : Laporan Pengelolaan Keuangan Program JKN Tahun 2014 &2015 AuditedLaporan Keuangan Dana jaminan Sosial Kesehatan Bulan Desember 2016Laporan Bulanan BPJS Kesehatan bulan Desember 2017

Total 42 TTotal 67 T Total 57 T

Total 84 T

4. KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

25

13

GATE KEEPER

Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai tulang punggung,kontak pertama dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan

DOKTER UMUM

PERAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura serta negara maju, penyediaan

layanan kesehatan masih sangat kurang, dinilai dari rasio

dokter/penduduk dan rasio jumlah tempat tidur/penduduk

RI

Malaysia

Singapura

Penyediaan Layanan Kesehatan di Indonesia

PREDIKSI KEBUTUHAN FKTP BERDASARKAN ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK TAHUN 2018

(Data per 31 Desember 2017)

Kendala :

1.Pemenuhan kebutuhan FKTP tidak dapat sepenuhnya

dilakukan dengan mendirikan Puskesmas

2.Belum semua FKTP yang ada menjadi provider BPJS

3.Distribusi FKTP tidak merata, khususnya FKTP swasta

Upaya :

1.Pemenuhan Kebutuhan rasio FKTP dapat dipenuhi dengan

pemenuhan jumlah dokter di Puskesmas dan Klinik Pratama

2.Penataan distribusi FKTP

3.Pemerataan Distribusi Peserta

1 FKTP Melayani 10.000 Penduduk Indonesia

26.584Kebutuhan FKTP

Kondisi Saat Ini

25.794

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

10000

ESTIMASI KEBUTUHAN DOKTER (1 : 5000)TAHUN 2018 (Data per 31 Desember 2017)

Upaya :

1.Penempatan tenaga Dokter melalui penugsan khusus

(Nusantara Sehat)

2.WKDS

3.Rencana pembuatan ikatan dinas bagi dokter untuk daerah

tertentu

4.Program FHC

Kendala :

1. Distribusi Dokter antar Propinsi dan Kab/Kota tidak merata

2. Secara nasional masih kekurangan Dokter di FKTP

Kondisi Saat ini Kebutuhan 2018

1 Dokter melayani 5.000 Penduduk

53.167Kebutuhan Dokter 2018

Jumlah Dokter Tahun 2017

45.387

MASIH TERJADI

GAP DIBEBERAPA

PROPINSI

UPAYA PENINGKATAN AKSES DAN MUTU YANKES

JUMLAH KLINIK DI INDONESIA

Sumber: Dit. Yankes Primer (Data per Desember 2017)

4.518

TOTAL : 8.610 KLINIK

TOTAL : 4.518 PUSKESMAS

PERTUMBUHAN PUSKESMAS DI ERA JKN

JUMLAH PUSKESMAS 2014-2017

Implementasi Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan(KBKP)

• Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan merupakan penyesuaian besaran tarif kapitasi berdasarkan hasil pencapaian

indicator pelayanan kesehatan perseorangan yang di sepakati berupa komitmen pelayanan FKTP

• Pembayaran KBKP pada FKTP merupakan bagian dari pengembangan sistem kendali mutu pelayanan yang bertujuan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di FKTP.

Indikator Target Indikator Tujuan

Indikator Komitmen Pelayanan

1 Angka Kontak ≥ 150 per mil mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan

pelayanan primer di FKTP oleh Peserta

2 Rasio Rujukan Rawat Jalan

Non Spesialistik

< 5% mengetahui kualitas pelayanan di FKTP

3 Rasio peserta Prolanis rutin

berkunjung ke FKTP

≥ 50% mengetahui kesinambungan pelayanan penyakit kronis

Indikator tambahan Dalam Komitman Pelayanan Khusus untuk Puskesmas

Kunjungan Rumah dengan

pendekatan Keluarga

100 % dalam 1

Tahun

rangka pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan

Pendekatan Keluarga

CAPAIAN Indikator KBKP Tahun 2017(1)

Angka Kontak Trend Pencapaian Angka Kontak Per Tahun

Capaian Rasio Rujukan Non Spesialistik telah memenuhi

target indikator, namun Masih terdapat FKTP yang belum mampu menuntaskan 144 diagnosis perlu disikapi dengan upaya pemenuhan

kompetensi SDM Kesehatan dan Sarana Prasarana

CAPAIAN Indikator KBKP Tahun 2017(2)

Rasio peserta Prolanis Berkunjung ke FKTP

Isu PelayananKesehatan

Tingkat Primer dlm JKN

Besaran Kapitasi dinilai Belum mencukupi

Distribusi Peserta

Keragamanan Kompetensi Faskes

Sistem rujukan blm optimal

Pemanfaatan Dana Kapitasi di FKTP Pemerintah belum optimal

Implementasi KBKP

Belum semua FKTP terakreditasi

Mal Distribusi tenaga kesehatan terutama DTPK

662

468

452

296

275

130

88

30

Iur Biaya pada LayananKesehatan

Sikap Petugas DalamMelayani Peserta

FKTP tidak memberikanlayanan pada peserta BPJS…

Sulitnya Akses untukmendapatkan pelayanan…

Informasi yang tidak Jelas

Penolakan peserta dari luardaerah

Minimnya Sarana danPrasarana

Panjanganya Antrian

Pengaduan di FKTPTahun 2017

1406

564

522

474

409

244

222

196

Iur Biaya pada LayananKesehatan

Sulitnya Akses untukmendapatkan pelayanan…

Sikap Petugas DalamMelayani Peserta

FKRTL tidak memberikanlayanan pada peserta…

Informasi yang tidak Jelas

pembatasan ketersediaanruang rawat inap ( Kuota)

Minimnya Sarana danPrasarana

Penjadwalan tindakanMedis

Pengaduan di FKRTLTahun 2017

268

487

53

Pengaduan Terkait Pelayanan Obat

Tahun 2017

Iur Biaya Obat

kekosongan obat

Pembedaan pemberian obat untuk pasien JKN dan Umum36

Pengaduan Peserta Terhadap Pelayanan Kesehatan Tahun 2017Sumber : BPJS Kesehatan

29%

19%10%

42%

Kecenderungan Alasan Rujukan Pasien

1. Keperluan Diagnostik Lanjut (non lab)

2. Pemeriksaan Penunjang

3. Pasien Meminta

4. Permintaan Kontrol

29%

26%0%

45%

Pola Pemilihan Rumah Sakit Rujukan

1. Arahan dokter 2. Aturan BPJS

3. Aturan Dinkes 4. Permintaan Pasien

Sumber: Kajian Studi Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Rujukan Berjenjang Pada Era JKN Tahun 2016 CHEPS FKM UI

Sampel: 221 Faskes di 13 Provinsi, 2 Kab/Kota per Provinsi, masing-masing 9 FKTP, 2-3 RS tipe D/C

Peserta PKM/Klinik ≥ 5000, DPP ≥ 2000,berada radius 3 km, 5 km, dan 10 km dari FKRTL.

Hasil Studi Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Rujukan Berjenjang

FKTP belum menjalankan fungsi sebagai Gate Keeper dengan baik, karena

pola rujukan masih banyak berdasarkan permintaan pasien, bukan

berdasarkan indikasi medis.

Rencana Perbaikan Kapitasi

• Updating Besaran Kapitasi 2018 dengan mempertimbangkan variabel :

- Jenis Fasilitas Kesehatan (Pemerintah vs Swasta)

- Regionalisasi/Urban vs Rural

- Kompetensi

• Evaluasi Implementasi Kapitasi termasuk KBKP

• Pemutakhiran Aplikasi Costing Berbasis Web

AKREDITASI FKTP

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

PENINGKATAN KOMPETENSI

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

PENYEDIAAN NSPK/SOP

PENGUATAN MANAJEMEN

PUSKESMAS/ FKTP

PETA JALAN AKREDITASI FKTP TAHUN 2018 – 2020

MENUJU UHC TAHUN 2019

2017

4527FKTP

PANDUAN PEDOMAN PERATURAN

KRITERIA STANDAR PELAYANAN

Pendidikan Dokter Layanan Primer

Pelatihan Program/Teknis/Manajemen

Benchmarking

Pelatihan Manajemen

Pembinaan Dinkes Kab/Kota

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

PENINGKATAN MUTU

KOMPETENSI

FASKES

Sarana Prasarana Alat KesehatanFarmasi

Sumber Daya Kesehatan

Sistem Pelayanan dan sistem rujukan Mutu melalui

akreditasi

KOMPETENSI PROFESIONAL

KOMPETENSI MANAJERIAL

KEPEMIMPINAN KLINIS

KEMAMPUAN TEKNIS MEDIS

DISTRIBUSI

AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

KOMPETENSIINTERPROFESIONAL

KEMAMPUAN TEKNIS PROMOSI DAN PREVENSI

DIPERLUKAN PENGUATAN

FASKES

UHC KONDISI YANG DIHARAPKAN 2019

5. KESIMPULAN

1. JKN adalah cara yang terpilih untuk mewujudkan Universal Health Coverage di Indonesia yaitu agar mencapai kondisi seluruh masyarakat memiliki akses kepada pelayanan kesehatan tanpa menemui hambatan finansial.

2. Penyelenggaraan JKN merupakan reformasi di subsistem pembiayaan kesehatan dan pelayanan kesehatan, untuk itu pelayanan kesehatan dalam JKN akan bertumpu pada pelayanan kesehatan primer di FKTP.

3. Pelayanan di FKTP sebagai gate keeper, diperlukan berbagai upaya penguatan, antara lain peningkatan fasilitas kesehatan, jumlah dan kompetensi SDM, sarana dan prasarana serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan di FKTP.

4. Peran FKTP menjadi penting pada pelaksanaan JKN, tidak hanya melakukan pengobatan, tetapi mengelola masyarakat di wilayahnya agar tetap sehat dengan upaya promotif preventif.

KESIMPULAN

TERIMA KASIH

Pusat Pembiayaan & Jaminan KesehatanKementerian KesehatanLantai 14 Gedung Prof Suyudi Jl HR Rasuna said Kav 4-9 Jakarta SelatanEmail: [email protected]