Pedoman Pendidikan Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM...
-
Upload
phungthien -
Category
Documents
-
view
217 -
download
2
Transcript of Pedoman Pendidikan Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM...
Pedoman Pendidikan Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM)
Batch 1 Unit Jaminan Mutu
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Kode Dokumen : 00804 02 000
Revisi : 0
Tanggal :
Diajukan oleh : Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi
ttd
drg. Chair Effendy, SU, Sp.KGA
Disetujui oleh : Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya
ttd
Dr. dr. Samsul Islam, Sp.MK, M.Kes.
PEDOMAN AKADEMIK
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Tahun Akademik 2009/2010
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jalan Veteran, Malang ‐ 65145
Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755
Email : [email protected] http://fk.unibraw.ac.id
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman ii
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman iii
PENGANTAR
Buku Pedoman Akademik Tahun Akademik 2009/2010 diterbitkan atas dasar Surat
Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009 tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan
untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya TA 2009/2010 yaitu : Jurusan Kedokteran Program Studi
Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu Gizi, Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Pendidikan Bidan, dan Program Studi Farmasi.
Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaan
Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi.
Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar,
mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini
dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan, Ttd.
Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,MKes. NIP. 19480724 198003 1 002
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman iv
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009
TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
pendidikan akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan
pelaksanaannya.
2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan keputusan
Dekan tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program studi S1 yang
memberikan arah pelaksanaan pendidikan akademik di Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.
Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang
Kurikulum Pendidikan Tinggi.
4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa.
5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang
Statuta Universitas Brawijaya.
6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 269A/SK/2009 tentang
Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman v
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Pertama : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun
Akademik 2009/2010 sebagai acuan Civitas Akademika di seluruh
Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Kedua : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun
Akademik 2009/2010 diperuntukkan bagi mahasiswa S1 angkatan
2009/2010 sedangkan bagi mahasiswa angkatan sebelumnya mengacu
pada pedoman pendidikan sesuai dengan Tahun Akademik ketika yang
bersangkutan masuk/terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Ketiga : Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur dalam
peraturan tersendiri.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Malang Pada tanggal : 13 Agustus 2009
Dekan, ttd Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes NIP . 19480724 198003 1 002 Tembusan : 1. Rektor Universitas Brawijaya 2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya 3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang 4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB 5. Segenap Ketua Jurusan FKUB 6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB 7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB 8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB 9. Segenap Ka.Lab. FKUB 10. Ketua BEM FK Unibraw
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... iii SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BARAWIJAYA .............. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vi
PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ............................................ ix
KONTRIBUTOR .......................................................................................................................... x
VISI MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA .................................................................................... xi
VISI, MISI DAN NILAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA .......................... xii
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ......................................................................................... xiii
KALENDER AKADEMIK ……………………………………………………………………. .................................... xv BAB I : LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN .................................... 1 BAB II : SISTEM PENDIDIKAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian .............................................................................................. 2 1. Kompetensi .............................................................................................. 2
1.1. Batasan dan Elemen Kompetensi ................................................... 2 1.2. Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia .................................... 2
2. Kurikulum ................................................................................................ 20 2.1. Batasan Kurikulum .......................................................................... 20 2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ..................................................... 21 2.3. Model Kurikulum ............................................................................ 21 2.4. Isi Kurikulum ................................................................................... 21 2.5. Struktur, Durasi, dan Komposisi Kurikulum ................................... 27 2.6. Kodifikasi dan Bahan Ajar Mata Kuliah .......................................... 29 2.7. Tugas Akhir ..................................................................................... 29 2.8. Kuliah Kerja Nyata .......................................................................... 32
B. Administrasi Pendidikan .......................................................................... 32 C. Pelanggaran Akademik ............................................................................ 33 D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi ........................... 33
BAB III : PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............. 34
A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran ........................ 34
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman vii
1. Pimpinan Fakultas ............................................................................. 34 2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas ................................................ 35 3. Unit Jaminan Mutu (UJM) Program Studi .......................................... 35 4. Fungsi Dental Education Unit (DEU) .................................................. 35 5. Program Studi ................................................................................... 35 6. Laboratorium .................................................................................... 38 7. UPT Lab skill & Laboratorium Sentral Biomedik ................................ 39 8. Urusan Administrasi Akademik Program Studi .................................. 39 9. Penanggungjawab Blok (PJB) ............................................................. 40 10. Kelompok Pengajar ........................................................................... 40 11. Mahasiswa ........................................................................................ 41
B. Koordinasi Penyelenggaraan Pembelajaran ............................................. 42
BAB IV : PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ............................................................ 43
A. Proses Problem Based Learning (PBL) ...................................................... 43
B. Reinforcement (Praktikum) ...................................................................... 47
C. Skills Lab .................................................................................................. 47
D. Simulasi Klinik .......................................................................................... 47
E. Elektif (Pilihan Wajib) dan Skripsi ............................................................ 48
F. Case‐Based Teaching (CBT) ...................................................................... 48
G. Kepaniteraan Klinik .................................................................................. 49
BAB V : EVALUASI KEBERHASILAN ............................................................................... 50
A. Nilai Lulus ................................................................................................ 50
B. Pembobotan ............................................................................................ 51
C. Tahapan Evaluasi ..................................................................................... 52
D. Evaluasi Program Profesi .......................................................................... 53
E. Predikat Kelulusan ................................................................................... 53
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman viii
BAB VI : PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI ................................................................ 55
A. Ujian Perbaikan ....................................................................................... 55 B. Semester Pendek ..................................................................................... 55 C. Ujian Khusus ............................................................................................ 56 D. Semester Khusus ...................................................................................... 56 E. Kepenasehatan Akademik ....................................................................... 57 F. Bimbingan Konseling ............................................................................... 58
BAB VII : PENUTUP ........................................................................................................ 59
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman ix
Pimpinan dan Staf
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan : Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK.,M.Kes
Pembantu Dekan I : Prof.Dr. Edi Widjajanto,dr.,MS.,SpPK(K)
Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes
Pembantu Dekan III : M.Hanafi,dr.,MPH
Jurusan / Program Studi :
1. Jurusan Kedokteran / Program Studi Pendidikan Dokter
Ketua : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA
Sekretaris : Dr. Sri Winarsih,dra.,Apt,MSi
2. Jurusan Ilmu Keperawatan
Ketua : Subandi,dr.,M.Kes.,DAHK,PA(K)
Sekretaris : Ahsan,S.Kp,M.Kes
3. Jurusan / Program Studi Ilmu Gizi
Ketua : Dr. Endang Sri Wahyuni,dr.,MS
Sekretaris : Bambang Prijadi,dr.,MS
4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Ketua : M.Chair Effendi,drg.,SU,SpKGA
Sekretaris : R.Setyohadi,drg.,MS
5. Program Studi Pendidikan Bidan
Ketua : Mokhamad Noryanto,dr.,SpOG
Sekretaris : Rita Rosita,dr.,M.Kes
6. Program Studi Farmasi
Ketua : Bambang Sidharta,drs.,Apt,MS
Sekretaris : Dr. Atikah,dra.,Apt,MSi
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman x
Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2009/2010 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan : Dr. Samsul Islam,dr.,SpMK,M.Kes Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi widjajanto,dr.,MS,SpPK (K) Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto,dr.,M.Kes Pembantu Dekan III : M.Hanafi,dr.,MPH Jurusan Pendidikan Dokter Ketua Jurusan : Dr. Karyono Mintaroem,dr.,SpPA Sekretaris Jurusan : Dr. Sri Winarsih,dra,.Apt,MSi Anggota : Andi Ansharullah, dr.,DAAK Nurtjahjo Budi Santoso, dr.,SpA (K) dr. Harijanto,MSPH dr. Roekistiningsih,MS,SpMK Jurusan Keperawatan Ketua Jurusan : dr. Subandi,M.Kes,DAHK PA (K) Sekretaris Jurusan : Ahsan,S.Kp,M.Kes Anggota : Asti Melani Astari,S.Kp,M.Kep,SpMat Dian Susmarini,Ns.,S.Kep,MN Tina Handayani,Ns.,S.Kep Dina Dewi Sartika Lestari,Ns.,M.Kep. Dewi Kartikawati, Ns.,S.Kep Jurusan Gizi Kesehatan Ketua Jurusan : Dr. Endang Sriwahyuni, dr.,MS Sekretaris Jurusan : Bambang Prijadi,dr.,MS Anggota : Nia Novita Wirawan,STP,MSc Nurul Muslihah,SP,M.Kes Sri Wahyuni,SAB PS. Pendidikan Dokter Gigi Ketua Program Studi : M.Chair Effendi,SU,drg.,SpKGA Sekretaris Program Studi : R. Setyohadi,drg.,MS Anggota : Dr. Nur Permatasari,drg.,MS Yuli Nugraeni,drg.,SpKG Nita Margaretha, drg..SpPM PS. Kebidanan Ketua Program Studi : M.Nooryanto,dr.,SpOG Anggota : Subandi,M.Kes,dr.,DAHK.,PA (K) Dr. Siti Chandra W,dr.,SpOG Widjajanto Ngartjono,dr.,SpOG Dr. med. dr. Tommy Alfandy Nazwar PS. Farmasi Ketua Program Studi : Bambang Sidharta,drs.,Apt,MS Sekretaris Program Studi : Dr. Atikah,dra.,Apt,MSi Anggota : Dr. Soebiantoro, Apt., M.Sc Dra. Diana Lyrawati, Apt., MS., Ph.D
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xi
Visi dan Misi Universitas Brawijaya
Visi Menjadi Universitas Unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Misi
• Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan penciptaan alam oleh Tuhan yang Maha Esa dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai.
• Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau professional yang berkualitas serta berkepribadian.
• Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi, humaniora dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xii
Visi, Misi dan Nilai
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Visi
Menjadi institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf Internasional.
Misi
Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan terkini serta bermutu
Nilai
• Responsif
• Efektif dan Efisien
• Suportif
• Inovatif
• Komitmen
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xiii
Visi dan Misi Jurusan / Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
A. VISI Menjadi institusi PENDIDIKAN DOKTER GIGI terkemuka dan bertaraf internasional di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan yang pengembangannya berbasis NANOTECHNOLOGY .
B. MISI 1. Merintis dan mengembangkan kerjasama Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat di bidang ilmu Kedokteran Gigi Dasar mutakhir.
2. Menyelenggarakan pendidikan Kurikulum Berbasis Kompetensi Kedokteran Gigi dengan penekanan pada Ilmu Kedokteran dan Kedokteran Gigi Dasar secara efisien dengan muatan lokal nanotechnology.
3. Menyelenggarakan penelitian berbasis nanotechnology untuk menunjang pendidikan dan pengabdian/pelayanan di bidang kedokteran gigi.
4. Menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk menerapkan teknologi tepat guna hasil penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran Gigi.
C. TUJUAN 1. Tujuan Umum
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya diharapkan menghasilkan ilmuwan bidang kedokteran gigi yang dapat : a. Menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut serta mampu menyusun skala
prioritas untuk tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif baik perorangan maupun masyarakat dengan memperhatikan sistem rujukan, berdasarkan keyakinan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan.
b. Menghayati dan menjunjung tinggi etika kedokteran gigi, moralitas dan lafal sumpah dokter gigi dalam melaksanakan tugas profesi dengan penuh tanggungjawab.
c. Membangun dan mengembangkan kerja sama secara tepat guna dan daya guna dalam satu tim, baik tim kesehatan gigi maupun tim pelayanan/asuhan kesehatan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xiv
yang lain, untuk melaksanakan pelayanan, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut, guna mengembalikan fungsi sistem stomatognatik dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
d. Mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKDOKGI) secara tepat guna melalui penambahan ilmu dan penelitian serta peka terhadap perubahan dan perkembangan masyarakat serta lingkungan demi peningkatan dan kelancaran pelayanan kesehatan.
e. Mampu mengembangkan diri di bidang pengabdian pada masyarakat dan peningkatan pelayanan/asuhan kesehatan gigi dan mulut individu, keluarga, serta masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya diharapkan menghasilkan ilmuwan bidang kedokteran gigi yang juga unggul di bidang : Nanotechnology
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xv
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010
I SEMESTER GANJIL TANGGAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru
a. Daftar Ulang PSB b. Daftar Ulang SPKS Non Ujian Tulis c. Daftar Ulang SPKS Ujian Tulis, SPKIns d. Daftar Ulang SNMPTN, SPMK, SAP, SPMD e. Daftar Ulang Magister dan Doktor
Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru : Pasca Sarjana, S1, D3 Pengenalan Kehidupan Kampus, Bagi Mahasiswa Baru Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On‐Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama KULIAH SEMESTER GANJIL 2009/2010 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Libur Lebaran Ujian Tengah Semester (UTS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil 2009/2010 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2009/2010 Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Ganjil 2009/2010
11 – 15 Mei 2009 18 – 22 Mei 2009 25 – 29 Mei 2009 10 – 15 Agustus 2009 10 – 15 Agustus 2009 18 Agustus 2009 18 – 21 Agustus 2009 20 Juli – 7 Agustus 2009 27 Juli – 14 Agustus 2009 24 Agustus – 24 Desember 2009 Diserahkan kebijakan masing‐masing Fakultas 14 – 25 September 2009 26 Oktober – 6 Nopember 2009 26 Nopember 2009 28 – 31 Desember 2009 4 – 15 Januari 2010 22 Januari 2010 5 Februari 2010 12 Februari 2010
II SEMESTER GENAP TANGGAL 1. 2.
Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On‐Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS)
1 – 12 Februari 2010 1 – 12 Februari 2010
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xvi
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
KULIAH SEMESTER GENAP 2009/2010 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Ujian Tengah Semester (UAS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Genap 2009/2010 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2009/2010 Pelaksanaan Semester Pendek Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Genap 2009/2010
22 Februari – 11 Juni 2010 Diserahkan kebijakan masing‐masing Fakultas 12 – 13 April 2010 30 April 2010 14 – 18 Juni 2010 21 Juni – 2 Juli 2010 5 Juli – 6 Agustus 2010 9 Juli 2010 6 Agustus 2010 13 Agustus 2010
III KEGIATAN UNIVERSITAS TANGGAL 1. 2. 3.
Kegiatan Peringatan Dies Natalis Ke – 47 Upacara Dies Natalis UB Ke 47 (Pidato Ilmiah) Wisuda
1 – 31 Desember 2009 5 Januari 2010 Tanggal akan ditentukan jika peserta sudah mencapai 1.000
IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Diklat Kepemimpinan Berwawasan 2009 Kebangsaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) MABA Gelar Prestasi Mahasiswa Baru (Open House UKM) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menegah (LKMM‐TM) Wilayah C Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bid.Penelitian, Teknologi, Pengab.Masy. dan Kewirausahaan :
a. Usulan Proposal ke Dikti b. Presensi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Diklat Kewirausahaan
Oktober & Desember Agustus 2009 Oktober 2009 Agustus 2009 September 2009 Nopember 2009
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xvii
7. 8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Pekan Olahraga Mahasiswa : a. Pekan Olahraga Tingkat Universitas (Olympiade) b. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) c. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)
Kontes Robot Cerdas Indonesia & Kontes Robot Indonesia (KRCI dan KRI)
a. Usulan Proposal ke Dikti b. KRCI dan KRI Tk.Wilayah C c. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM – GT)
a. Usulan karya tulis ke dikti b. Presensi Tingkat Nasional
Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Bid. Penulisan Ilmiah :
a. Usulan Artikel Ilmiah PKM‐I ke Dikti b. Presentasi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Dialog Kebangsaan Wilayah C Debat Bahasa Inggris : Tingkat Nasional (PIMNAS) Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :
a. Tingkat Universitas b. Tingkat Nasional
Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Maba Angkatan 2008/2009 Olympiade Matematika :
a. Usulan karya tulis ke Dikti b. Tingkat Nasional
MTQ Mahsiswa TK.Nasional ke X Pelayaran Kebangsaan VII Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
Mei – Juni 2009 Juli – Agustus 2009 Oktober 2009 Januari 2010 Mei 2010 Juni 2010 Januari 2010 Juli 2010 Maret 2010 Juli 2010 April 2010 Juli 2010 Oktober – Nopember 2009 Mei 2010 Agustus 2010 Januari/Februari 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Juni 2010 Juni 2010
Rektor,
Ttd
Prof.Dr.Ir.Yogi Sugito NIP. 130 704 136
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman xviii
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 1
BAB I LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan Pendidikan Dokter Gigi pada Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun akademik 2008‐2009 berdasarkan atas:
1. Undang‐Undang Nomor 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang‐Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor: 045/U/2002 Tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi 5. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 22/KKI/XI/2006 Tentang Standar
Pendidikan Profesi Dokter Gigi 6. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 23/KKI/XI/2006 Tentang Standar
Kompetensi Dokter Gigi Indonesia 7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 269A/SK/2009 tentang Pedoman
Pendidikan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010 8. Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Nomor
070/SK/J.10.1.17/AK/2008 Tentang Pedoman Pendidikan Dokter Gigi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2008‐2009
Dengan Landasan itu, Pedoman Akademik disusun BERDASARKAN : 1. Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
(Keputusan Dekan No. 080/SK/J10.1.17/KP/2007 tanggal 28 Desember 2007) 2. Kebijakan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
(KA.GJM‐FK‐UB.01 tanggal 20 September 2008 Bab II.2.2. ttg. Pendidikan) 3. Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
(PA.GJM‐FK‐UB‐01 tanggal 20 September 2008 Bab II, IV s/d VI) 4. Standar Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
(SA.GJM‐FK‐UB.01 tgl 16 Juli 2009 Bab I 1.3. ttg. Tujuan Pendidikan dan Bab II ttg Butir‐2 Standar Akademik)
5. Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MM.GJM‐FK‐UB.01 tgl 20 September 2008 Bab I ttg. Kebijakan Mutu Akademik, Bab III ttg Struktur Penjaminan Mutu Akademik).
6. Manual Prosedur Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MP.GJM‐FK‐UB.01 tgl 23 Juli 2009)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 2
BAB II SISTEM PENDIDIKAN
A. Pengertian 1. Kompetensi
1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi
Standar memberikan pengertian sebagai pernyataan eksplisit tentang kualitas minimal yang diharapkan. Definisi kompetensi menurut Chambers (1993) yang dipakai oleh institusi pendidikan profesi dokter gigi di berbagai Negara dunia adalah “Perilaku yang diharapkan dari dokter gigi yang baru memulai praktik. Perilaku ini meliputi penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai‐nilai sebagai respon terpadu terhadap berbagai tuntutan yang dihadapi dalam praktik” (Behavior expected of the beginning practitioner. This behavior incorporates understanding, skill, and values in an integrated response to the full range requirements presented in practice)
Adapun definisi menurut Departemen Pendidikan Nasional, kompetensi adalah seperangkat kemampuan untuk dapat bertindak cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang untuk dapat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas‐tugas di bidang tertentu.
Standar Kompetensi bagi penyelenggaraan pendidikan kedokteran gigi mengandung pengertian sebagai criteria minimal yang harus dicapai oleh setiap lulusan institusi pendidikan dokter gigi di Indonesia agar para lulusannya dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mutu yang hampir sama.
1.2 Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia
Konsep penyusunan standar kompetensi adalah kesepakatan bersama dari berbagai pihak terkait yaitu AFDOKGI, Kolegium dokter gigi, PDGI, ARSGMP, Depkes dan Depdiknas. Setelah dicapai kesepakatan bersama antara berbagai pihak tersebut, Standar Kompetensi ini disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 3
Kompetensi Dokter Gigi Indonesia terdiri dari Domain, Kompetensi Utama, dan Kompetensi Penunjang.
Domain:
Merupakan kelompok/kawasan/kategori/area kepentingan atau kebutuhan bagi dokter gigi dalam menjalankan aktivitas professional dan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Fungsinya untuk membimbing penyusunan kurikulum ke arah pembelajaran terpadu agar terhindar dari penyusunan kurikulum yang mencerminkan departmental/context/discipline based.
Kompetensi Utama:
Merupakan uraian kegiatan yang berkaitan dengan domain. Memperlihatkan kemampuan untuk melakukan atau menyiapkan kegiatan tertentu yang bersifat kompleks/komprehensif dalam melayani masyarakat kelak, fungsinya untuk membantu menjabarkan berbagi kompetensi khusus/ spesifik saat kegiatan yang bersifat kompleks/ komprehensif dilakukan.
Kompetensi Penunjang:
Merupakan uraina berbagai kompetensi sebagai kompetensi utama yang diperlukan agar tercapainya kompetensi utama. Terminologi lain untuk kompetensi penunjang ini adalah pernyataan‐pernyataan kompetensi, yang dalam rumusannya harus menyatakan juga secara jelas tingkat kompetensi yang ingin dicapai.
Kemampuan Dasar (foundational abilities)
Untuk mencapai kompetensi penunjang dan kompetensi utama, diperlukan kemampuan yang didapat dari Basic Medical Science, Basic Dental Science,
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 4
dan Basic Sciences and Behavioral Sciences (Mata Kuliah Dasar Umum [MKDU]). Kemampuan dasar ini juga harus meliputi pengetahuan, keterampilan dan perilaku sesuai kebutuhan.
Tingkat kompetensi ditentukan dengan memanfaatkan Ranah Taxonomy yang telah dikenal dan dipakaii di dunia pendidikan secara terintegrasi, yaitu Cognitif (C), Psikomotorik (P) dan Afektif (A). Batas minimal tingkat kompetensi ditentukan berkisar pada tingkat Cognitif 1 s/d 4, Psikomotorik 1 s/d 5 dan Afektif 1 s/d 4.
Adapun perincian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia adalah sebagai berikut:
Domain I: Profesionalisme
Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
a. Etik dan Jurisprudensi (C3, P5, A4) (1) Menerapkan etika
kedokteran gigi serta hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi secara professional
1) Menerapkan etika kedokteran gigi secara profesional (C3, P3, A4)
2) Menjaga kerahasiaan profesi dalam hubungannya dengan teman sejawat, staf dan pasien (C3, P3, A3)
3) Membedakan hak dan kewajiban dokter dan pasien (C3, P3, A4)
(2) Melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kode etik
1) Memberikan pelayanan kedokteran gigi yang manusiawi dan komprehensif (C3, P5, A3)
2) Menjaga hubungan terbuka dan jujur serta saling menghargai dengan pasien, pendamping pasien dan sejawat (C3, P3, A3)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 5
3) Memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk kepentingan rujukan (C3, P3, A4)
(3) Memahami masalah‐masalah yang berhubungan dengan hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi
1) Membedakan tanggung jawab administrative,pelanggaran etik, disiplin dan hukum yang diberlakukan bagi profesi Kedokteran Gigi berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku (C2, P1, A1)
2) Memahami peraturan dan perundang‐undangan yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi di Indonesia (C2, P2, A2)
3) Mengetahui pemanfaatan jalur organisasi profesi (C1, P2, A2)
b. Analisis Informasi Kesehatan Secara Kritis, Ilmiah dan Efektif (C4, P3, A3)
(1) Menganalisa secara kritis kesahihan informasi
1) Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk mencari informasi yang sahih secara professional dari berbagai sumber (C3, P3, A3)
2) Menggunakan teknologi ilmiah mutakhir untuk menilai infromasi yang sahih secara professional dari berbagai sumber (C3, P3, A3)
(2) Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis dan komprehensif
1) Menyusun karya ilmiah sesuai dengan konesp, teori, dan kaidah penulisan ilmiah (C3, P3, A3)
2) Menyajikan karya ilmiah kesehatan seara lisan dan tertulis (C3, P3, A3)
(3) Berfikir kritis dan alternative dalam mengambil keputusan
1) Menyusun pemecahan masalah berdasarkan prioritas(C3, P3, A3)
2) Menilai kualitas produk dan teknologi kedokteran gigi (C4, P3, A3)
(4) Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan gigi dan
1) Menapis sumber rujukan yang sahih untuk kepentingan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3)
2) Menggunakan informasi kesehatan secara professional untuk kepentingan peningkatan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 6
mulut kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3)
c. Komunikasi (C3, P3, A3)
(1) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif dan bertanggung jawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien keluarga atau pendamping pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait
1) Berdialog dengan pasien dalam kedudukan yang setara (C3, P3, A3)
2) Bersikap empati terhadap pasien akan keluhan kesehatan gigi dan mulut yang mereka kemukakan (C3, P3, A3)
3) Menuliskan surat rujukan pasien kepada sejawat dan atau penyelengara kesehatan lain jika diperlukan sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku (C3, P3, A3)
4) Berdialog dengan teman sejawat, praktisi kesehatan dan praktisi lain terkait (C3, P3, A3)
d. Hubungan Sosio Kultural dalam Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut (C3, P3, A3)
(1) Mengelola dan menghargai pasien dengan keanekaragaman social, ekonomi, budaya, agama dan ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai pihak terkait untuk menunjang palayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu
1) Memahami adanya keanekaragaman social ekonimi, budaya, agama dan ras berdasarkan asal‐usul pasien (C2, P2, A2)
2) Memperlakukan pasien secara manusiawi tanpa membeda‐bedakan satu sama lainnya (C3, P3, A3)
3) Berkerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk menunjang peningkatan kesehatan gigi dan mulut (C2, P3, A3)
Domain II: Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran Dan Kedokteran
Gigi
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 7
Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
e. Ilmu Kedokteran Dasar (C3, P3, A4)
(1) Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medic kedokteran gigi
1) Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran gigi untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis dan merencanakan tindakan medic kedokteran gigi (C3, P3, A4)
2) Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskospis dan topografi organ, jaringan penyusun system tubuh manusia secara terpadu , sebagai landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis dan merencanakan tindakan medic kedokteran gigi (C3, P3, A3)
3) Memahami proses tumbuh kembang dentokraniofasial prenatal dan pascanatal (C2, P3, A3)
4) Memahami proses penyakit/kelainan yang meliputi infeksi dan non infeksi (C2, P2, A3)
5) Memahami prinsip sterilisasi, desinfeksi dan asepsis (C2, P3, A3)
6) Memahami obat‐obat yang digunakan untuk penyakit gigi dan mulut , termasuk efek samping dan interaksinya (C2, P3, A4)
7) Memahami penggunaan dan bahaya sinar X (C2, P3, A4)
f. Ilmu Kedokteran Klinik (C4, P3, A4)
(1) Memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan
1) Menghubungkan tatalaksana kedokteran klinik untuk mengembalikan fungsi optimal system stomatognati (C4, P3, A4)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 8
sebagai pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medic kompromis
2) Memahami kelainan/penyakit sistemik yang
mermanifestasi di rongga mulut pada pasien medic kompromis (C2, P3, A4)
3) Memahami cara pengelolaan pasien dengan kelainan / penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut pada pasien terkompromis secara holistic dan komprehensif (C2, P2,A2)
4) Memahami cara merujuk pasien medic kompromis secara profesional (C2, P3,A4)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 9
g. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (C4, P4, A4)
(1) Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup : Biologi Oral, Bio Material dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang ketrampilan preklinik dan klinik serta penelitian bidang kedokteran gigi
1) Memahami ilmu‐ilmu kedokteran gigi dasar untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi dasar dan klinik (C2, P4, A4)
2) Menganalisis hasil penelitian kedokteran gigi dasar yang berkaitan dengan kasus medic dental dan disiplin ilmu lain yang terkait (C4, P3, A4)
3) Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang keterampilan preklinik dan klinik serta penelitian bidang kedeokteran gigi meliputi : Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi Kedokteran Gigi (C2, P3, A4)
4) Merencanakan material kedokteran gigi yang akan digunakan dalam tindakan rekonstruksi untuk mengembalikan fungsi stomatognati yang optimal (C4, P3, A4)
5) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan
laboratories dan radiografi intra oral dan ekstra oral untuk diagnosis kelainan dan penyakit pada system stomatognati (C2, P3, A4)
h. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik (C4, P3, A4)
(1) Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk melakukan pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efesien
1) Memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi tindakan promotif, preventif kuratif, dan rehabilitatif (C2, P3, A4)
2) Menghubungkan berbagai tatalaksana kedokteran gigi klinik untuk membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam mengembalikan fungsi optimal system stomatognatik (C4, P3, A4)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 10
Domain III: Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
i. Pemeriksaan Pasien (C4, P3, A4)
(1) Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan system stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan social guna mengevaluasi kondisi medic pasien
1) Mengidentifikasi keluhan utama penyakit atau gangguan system stomatognatik (C1, P2, A2)
2) Menerapkan pemerikasaan komprehensif system stomatognatik dengan memperlihatkan kondisi umum (C3, P3, A4)
3) Menentukan pemerikasaan penunjang laboratories yang dibutuhkan (C4, P4, A4)
4) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan
laboratoris (C4, P3, A3) 5) Menentukan pemeriksaan penunjang
radiologi intra oral dan ekstra oral yang dibutuhkan (C4, P4, A4)
6) Menghasilkan radiograf dengan alat foto sinar X intra oral (C3, P3, A3)
7) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan radiologi intra oral dan ekstra oral secara umum (C4, P3, A3)
8) Menganalisis kondisi fisik, psikologis dan social melalui pemeriksaan klinis (C4, P3, A3)
(2) Mengenal dan mengelola perilaku pasien secara professional
1) Mengidentifikasi keluhan utama penyakit atau gangguan system stomatognatik (C1, P2, A2)
2) Menerapkan pemerikasaan komprehensif system stomatognatik dengan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 11
memperlihatkan kondisi umum (C3, P3, A4) 3) Menentukan pemerikasaan penunjang
laboratories yang dibutuhkan (C4, P4, A4) 4) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan
laboratoris (C4, P3, A3) 5) Menentukan pemeriksaan penunjang
radiologi intra oral dan ekstra oral yang dibutuhkan (C4, P4, A4)
6) Menghasilkan radiograf dengan alat foto sinar X intra oral (C3, P3, A3)
7) Menginterprestasikan hasil pemeriksaan radiologi intra oral dan ekstra oral secara umum (C4, P3, A3)
8) Menganalisis kondisi fisik, psikologis dan social melalui pemeriksaan klinis (C4, P3, A3)
(3) Menggunakan rekam medic sebagai acuan dasar dalam melaksanakan perawatan gigi dan mulut
1) Membuat rekam medic secara akurat dan komprehensif (C1, P3, A4)
2) Mengelola rekam medic sebagai dokumen legal dengan baik (C3, P3, A4)
3) Merencanakan perawatan medic kedokteran gigi berdasarkan catatan medic yang tertulis pada rekam medic (C3, P3, A4)
j. Diagnosis (C4, P4, A4)
(1) Menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis penyakit/kelainan gigi dan mulut melalui interprestasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien
1) Menegakkan diagnosis sementara dan diagnosis kerja berdasarkan analisis hasil pemeriksaan riwayat penyakit , temuan klinis, temuan laboratories, temuan radiograf dan temuan alat bantu yang lain (C4, P4, A4)
2) Memastikan lokasi, perluasan, etiologi karies dan kelainan periodontal serta kerusakannya (C4, P3, A4)
3) Membedakan antara pulpa yang sehat dan tidak sehat (C4, P4,A4)
4) Membedakan antara jaringan periodontal yang sehat dan tidak sehat (C4, P4,A4)
5) Memastikan penyimpangan dalam proses tumbuh kembang yang mengakibatkan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 12
maloklusi (C3, P4,A3) 6) Menjelaskan kondisi, kelainan, penyakit dan
fungsi kelenjar saliva (C2, P3,A4) 7) Menjelaskan gambaran klinis proses
penyakit pada mukosa mulut akibat inflamasi, gangguan imunologi, metabolit dan neoplastik (C2, P3,A4)
8) Menjelaskan keadaan kehilangan gigi yang memerlukan tindakan rehabilitatif (C2, P3,A4)
9) Menjelaskan keadaan akibat aklusal dan gangguan fungsi mastikasi dan kondisi yang memerlukan perawatan (C4, P4,A4)
10) Mengidentifikasi kelainan oromaksilofasial (C4, P4,A4)
11) Menjelaskan hubungan kebiasaan buruk pasien dengan adanya kelainan oromaksilofasial (C2, P3,A2)
12) Membedakan kelainan dental, skeletal atau fasial yang berhubungan dengan gangguan tumbuh kembang, fungsi dan estetik (C4, P4,A4)
13) Memastikan adanya manisfestasi penyakit sistemik pada rongga mulut (C4, P3,A4)
14) Menganalisa dan menentukan derajat risiko penyakit rongga mulut dalam segala usia guna menetapkan prognosis (C2, P3,A2)
15) Memastikan kelainan congenital dan herediter dalam rongga mulut (C3, P4,A3)
k. Rencana Perawatan (C4, P3, A3)
(1) Mengembangkan, mempresentasi kan dan mendiskusikan rencana perawatan yang didasarkan
1) Menganalisis derajat resiko penyakit gigi dan mulut (C4, P3, A2)
2) Merencanakan pengelolaan ketidaknyamanan dan kecemasan pasien yang berkaitan dengan pelaksanaan perawatan (C3, P3, A3)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 13
pada kondisi, kepentingan dan kemampuan pasien
3) Merencanakan pelayanan preventif berdasarkan analisis resiko penyakit (C3, P3,A3)
4) Merencanakan perawatan dengan memperhatikan kondisi sistematik pasien (C3, P3,A3)
5) Mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis (C3, P3,A3)
6) Menjelaskan temuan, diagnosis dan perawatan pilihan, ketidaknyamanan dan resiko perawatan untuk mendapat persetujuan melakukan perawatan (C2, P3,A3)
7) Menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang dibutuhkan langkah‐langkah perawatan dan perkiraan biaya perawatan (C2, P2,A3)
8) Berkerjasama dengan profesi lain untuk merencanakan perawatan yang akurat (C4, P3,A3)
(2) Menentukan rujukan yang sesuai
1) Membuat surat rujukan kepada spesialis bidang lain terkait dengan panyakit/kelainan pasien (C3, P3, A3)
2) Mampu melakukan rujukan kepada yang lebih kompeten sesuai dengan bidang terkait (C3, P3, A3)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 14
Domain IV : Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Melakukan tindakan pemulihan fungsi system stomatognatik melalui penatalaksanaan klinik.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
l. Pengelolaan Sakit dan Kecemasan (C4, P4, A4)
(1) Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati
1) Meresepkan obat‐obatan secara benar dan rasional (C3, P3, A3)
2) Mengatasi rasa sakit, rasa takut dan ansietas dengan pendekatan farmakologik dan non farmakologik (C3, P3, A3)
3) Menggunakan anastesi local untuk mengedalikan rasa sakit (control of pain) untuk prosedur restorasi dan bedah (C4, P4,A4)
m. Tindakan Medik Kedokteran (C4, P5, A4)
(1) Melakukan perawatan konservasi gigi sulung dan permanen yang sederhana
1) Mempersiapkan gigi yang akan di restorasi sesuai dengan indikasi anatomi, fungsi dan estetik (C3, P3, A3)
2) Mengisolasi gigi‐geligi dari saliva dan bakteri (C3, P4, A3)
3) Membuang jaringan karies dengan mempertahankan vitalitas pulpa pada gigi sulung dan permanen (C3, P3,A4)
4) Memilih jenis restorasi pasca perawatan saluran akar yang sesuai dengan indikasinya (C3, P3,A4)
5) Membuat restorasi dengan bahan‐bahan restorasi yang sesuai indikasi pada gigi
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 15
sulung dan permanen (C4, P4,A4)
6) Mempertahankan vitalitas pulpa dengan oba‐obatan dan bahan kedokteran gigi pada gigi sulung dan permanen yang vital dan non vital (C3, P3,A3)
7) Melakukan perawatan saluran akar pada gigi sulung dan permanen yang vital dan non vital (C3, P3,A3)
8) Menindaklanjuti hasil perawatan saluran akar (C3, P3,A4)
(2) Melakukan perawatan penyakit / kelainan periodontal
1) Melakukan perawatan awal penyakit /kelainan periodontal (C4, P4, A4)
2) Mengendalikan factor etiologi sekunder pada kelainan periodontal (C3, P3, A3)
3) Melakukan prosedur kuretase, flep operasi, dan ginggivektomi sederhana pada kasus kelainan periodontal dengan kerusakan tulang mencapai tidak lebih dari sepertiga akar bagian koronal (C3, P3,A3)
4) Menindaklanjuti hasil perawatan dan pemeliharaan jaringan periodonsium (C3, P3,A3)
(3) Melakukan perawatan ortondosia pada pasien anak dan dewasa
1) Melakukan pencegahan maloklusi dental (C3, P4, A3)
2) Memastikan faktor‐faktor yang mempengaruhi hasil perawatan (C3, P4, A3)
3) Melakukan perawatan maoklusi dental (C3, P4, A4)
(4) Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan keras dan
1) Melakukan pencabutan gigi sulung dan permanen (C4, P5, A4)
2) Melakukan bedah minor sederhana pada
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 16
lunak mulut jaringan lunak dank eras (C4, P5, A4)
3) Melakukan tindakan bedah preprostetik sederhana (C4, P5, A4)
4) Menanggulangi komplikasi pasca bedah minor (C4, P5, A4)
(5) Melakukan perawatan non bedah pada lesi jaringan lunak mulut
1) Mengelola lesi‐lesi jaringan lunak mulut yang sederhana (C4, P4, A4)
2) Memelihara kesehatan jaringan lunak mulut pada pasien dengan kompromis medic ringan (C4, P4, A4)
(6) Melakukan perawatan kelainan sendi temporoman dibular dan oklusi dental
1) Melakukan terapi kelainan oklusi dental yang sederhana (C3, P3, A3)
2) Melakukan perawatan kelainan oklusi dengan coronoplasty (C4, P4, A4)
3) Melakukan tahap awal perawatan TMJ non bedah kelainan sendi temporomandibular (C3, P3, A3)
(7) Melakukan perawatan postodontik pada pasien anak dan dewasa
1) Melakukan perawatan kasus gigi tiruan cekat, gigi tiruan sebagian, gigi tiruan penuh sederhana (C3, P3, A3)
2) Memilih gigi penyangga untuk pembuatan gigi tiruan tetap dan lepasan(C4, P3, A4)
3) Menanggulangi masalah‐masalah pasca pemasangan gigi tiruan(C3, P3, A3)
(8) Mengelola kagawat daruratan di bidang kedokteran gigi
1) Mengelola kegawatdaruratan gigi dan mulut berbagai usia (C3, P3, A3)
2) Mengelola kegawatdaruratan akibat penggunaan obat (C3, P3, A3)
3) Mengelola kegawatdaruratan akibat trauma di rongga mulut pada pasien segala tingkatan usia (C3, P3, A3)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 17
4) melakukan tindakan darurat medic kedokteran gigi (C3, P3, A3)
(9) Bekerja dalam tim secara efektif dan efesien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima
1) Berkerja sama secara terintegrasi diantara berbagai bidang ilmu kedokteran gigi dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang prima (C3, P3, A3)
2) Melaksanakan kerjasama dalam tim secara professional (C3, P3, A3)
3) Melakukan rujukan kepada sejawat yang lebih kompeten secara interdisiplin dan intradisiplin (C3, P3, A3)
Domain V : Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan mulut yang prima.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
n. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat (C4, P3, A4)
(1) Mendiagnosis masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat
1) Menilai kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan menggunakan data hasil survey, data epidemiologi dan evidence denstitry (C4, P3, A3)
2) Mengidentifikasi factor resiko yang berkaitan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C1, P3, A3)
3) Merencanakan program kesehatan gigi dan mulut masyarakat berdasarkan prioritas
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 18
masalah (C4, P3,A4)
(2) Melakukan upaya promotif dan preventif pada masyarakat
1) Mengkomunikasikan program kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C3, P3, A3)
2) Menetapkan strategi promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C3, P3, A3)
3) Menganalisa program kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang telah dilaksanakan (C4, P3,A3)
(3) Mengupayakan teknologi informasi untuk kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat
1) Memahami penggunaan / Pemanfaatan teknologi informasi untuk program kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C2, P2, A2)
2) Memahami penggunaan teknologi informasi untuk penelusuran informasi dan sumber belajar di bidang kesehatan gigi masyarakat (C2, P2, A2)
3) Memahami penggunaan teknologi informasi untuk pengumpulan dan pengolahan data di bidang kesehatan gigi masyarakat (C24, P2,A2)
(4) Berkerjasama tim serta membuat jejaring kerja (networking) yang efektif dan efesien dalam usaha menuju kesehatan gigi dan mulut yang optimal
1) Melakukan kerjasama dengan tenaga kesehatan dan masyarakat , dalam upaya mencapai kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal (C3, P3, A3)
2) Melaksanakan jejearing kerja dalam pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut masyarakat (C3, P3, A3)
3) Melakukan kerjasama dan jejaring kerja dengan masyarakat , dan instansi terkait dalam upaya pemberdayaan masyarakat
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 19
(C3, P3,A3)
o. Manajemen Perilaku (C4, P3, A3)
(1) Memahami konsep perilaku kesehatan individu dan masyarakat di bidang kedokteran gigi
1) Mengidentifikasi perilaku kesehatan individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut (C1, P3, A3)
2) Memotivasi perilaku hidup sehat individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut (C3, P3, A3)
3) Menerapkan metoda pendekatan untuk mengubah perilaku kesehatan gigi dan mulut individu serta masyarakat (C3, P3,A3)
4) Membuat penilaian perubahan perilaku kesehatan gigi dan mulut individu serat masyarakat (C4, P3,A3)
5) Mampu menjabarkan upaya mengubah kebiasaan masyarakat dari berorientasi kuratif menjadi preventif (C2, P3,A3)
Domain VI : Manajemen Praktik Kedokteran Gigi
Menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik Kedokteran Gigi.
Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
p. Manajemen Praktik dan Lingkungan Kerja (C3, P3, A3)
(1) Menata Manejeman praktik serta tatalaksana
1) Memahami menajemen praktik dan tatalaksana sesuai standar pelayanan kedokteran gigi (C2, P3, A3)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 20
lingkungan kerja praktik kedoktaran gigi
2) Membuat perencanaan praktek kedokteran gigi yang efektif dan efesien (C3, P3, A3)
3) Menjelaskan pengorganisasian dalam menjalankan praktek (C2, P3,A4)
4) Menjelaskan cara memantau dan mengevaluasi praktek (C2, P3,A3)
(2) Menata lingkungan kerja kedokteran gigi secara ergonomic dan prinsip keselamatan kerja
1) Menjelaskan lingkungan kerja yang sehat sesuai dengan prinsip ergonomic (C2, P3, A3)
2) Menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (C3, P3, A3)
3) Mengelola dampak praktik terhadap lingkungan sekitar (C3, P3,A3)
(3) Menerapkan prinsip dasar pengelolaan praktik dan hubungannya dengan aspek social
1) Melakukan prosedur perawatan gigi yang tepat bersama‐sama dengan tenaga medis lainnya (C3, P3, A3)
2) Melakukan komunikasi secara efektif dan bertanggung jawab secara lisan maupun tulisan dengan tenaga kesehatan, pasien dan masyarakat (C3, P3, A3)
2. Kurikulum
2.1 Batasan Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat dokumen formal dan tertulis tentang Tujuan Pendidikan dan Pedoman Proses Belajar Mengajar untuk mencapai Tujuan yang dimaksud.
Mengacu pada Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 38 ayat (3), kurikulum dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 21
Untuk memperjelas pengaturan kurikulum sebagai pedoman proses belajar mengajar maka SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 30 Desember 2000, serta SK Dirjendikti Nomor 43/DIKTI/2006 dapat menjadi acuan berikutnya.
2.2 Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah Dokumen formal dan terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
2.3 Model Kurikulum
Kurikulum yang digunakan dalam Pendidikan Dokter Gigi Universitas Brawijaya adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirancang dengan pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertikal.
2.4 Isi Kurikulum
Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG) FKUB tahun akademik 2009/2010 mencakup beberapa blok yang terdiri dari mata ajar terintegrasi. Blok disusun berdasarkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dengan metode Problem Based Learning (PBL). Secara keseluruhan kurikulum PSPDG FKUB terdiri dari 13 Blok dan 1 Blok berupa simulasi klinik dan elektif. Kasus‐kasus penyakit gigi dan mulut serta masalah sosial kesehatan gigi dan mulut yang umum terjadi di masyarakat ditekankan dan disajikan dalam bentuk pemicu atau skenario PBL.
Semester I
BDU 101 Blok 1: Mata Kuliah Umum
Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Filsafat Ilmu, Learning Skill’s.
BKD 102 Blok 2: Ilmu Kedokteran Dasar
Oral Biologi 1, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat‐Pencegahan 1, Psikologi, Bioetika dan Hukum Kedokteran.
Reinforcement : Histologi Dasar, Anatomi, Biokimia.
Skills lab : IKGM – P 1 (KGM 501), Faal Dasar (OBD 202).
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 22
Semester II
BKG 203 Blok 3 : Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 1
Oral Biologi 2, Radiologi Dasar dan Radiologi Kedokteran Gigi 1, Ilmu Material Kedokteran Gigi 1, Forensik Kedokteran Gigi.
BKG 204 Blok 4 : Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 2 Oral Biologi 3, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat‐Pencegahan 2, Pengenalan Klinik Dini/ Early Clinical exposure.
Reinforcement : Radiologi Kedokteran Gigi 1, Histologi, Oral Anatomi, Mikrobiologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Pengenalan Klinik Dini.
Skills Lab : Radiologi Kedokteran Gigi 1 (RKG 401), Ilmu Material Kedokteran Gigi 1 (MKG 101), Anatomi Gigi (OBG 204).
Semester III
BKG 305 Blok 5 : Kelainan Jaringan Keras Gigi
Oral Biologi 4, Ilmu Material Kedokteran Gigi 2, Konservasi 1, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat‐Pencegahan 3.
BKG 306 Blok 6 : Endodontik dan Metodologi Penelitian
Konservasi 2, Ilmu Material Kedokteran Gigi 3, Radiologi Kedokteran Gigi 2, Metodologi Penelitian.
Reinforcement : Radiologi Kedokteran Gigi 2, Konservasi 1, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat‐Pencegahan 4, Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Skills lab : Konservasi 1 (IKG 902), Ilmu Material Kedokteran Gigi 2 (MKG 102), Konservasi 2 (IKG 903), Ilmu Material Kedokteran Gigi 3 (MKG 103).Radiologi Kedokteran Gigi (RKG 402)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 23
Semester IV
BKG 407 Blok 7 : Penyakit Periodontal dan Mukosa Mulut
Periodonsia 1, Penyakit Mulut 1, Ilmu Kedokteran Gigi Anak 1, Radiologi Kedokteran Gigi 3, Ilmu Penyakit Dalam. BKG 408 Blok 8 : Tumbuh Kembang Orokraniofasial Periodonsia 2, Ortodonsia 1, Ilmu Kedokteran Gigi Anak 2, Ilmu Kesehatan Anak, Radiologi Kedokteran Gigi 4.
Reinforcement : Periodonsia 1, Periodonsia 2, Radiologi Kedokteran Gigi 4.
Skills lab : Radiologi Kedokteran Gigi 3 (RKG 403), Periodonsia 1 (PER 601), Ortodonsia 1 (ORT 100)
Semester V
BKG 509 Blok 9 : Pemulihan Stomatognatik 1
Ortodonsia 2, Ilmu Kedokteran Gigi Anak 3, Metodologi Penelitian Ilmiah 1.
BKG 510 Blok 10 : Pemulihan Stomatognatik 2
Penyakit Mulut 2, Bedah Mulut 1, Ilmu Penyakit Dalam, Farmasi, Oral Biologi 5.
Reinforcement : Ortodonsia 2, Ilmu Kedokteran Gigi Anak 3, Oral Biologi 5.
Skills lab : Ortodonsia 2 (ORT 101), Ilmu Kedokteran Gigi Anak 3 (KGA 700), Farmasi (FAR 501), Metodologi Penelitian Ilmiah 1 (MPI 121), Penyakit Mulut 2 (IPM302)
Semester VI
BKG 611 Blok 11 : Oromaksilofasial 1
Bedah Mulut 2, Prostodonsia 1, Radiologi Kedokteran Gigi 5, Ilmu Material Kedokteran Gigi 4.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 24
BKG 612 Blok 12 : Oromaksilofasial 2
Prostodonsia 2, Bedah Mulut 3, Penyakit Mulut 3, Psikiatri.
Reinforcement : Bedah Mulut 2, Prostodonsia 1, Radiologi Kedokteran Gigi 5, Penyakit Mulut 3, Prostodonsia 2.
Skills lab : Prostodonsia 1 (PRO 111), Prostodonsia 2 (PRO 112), Bedah Mulut 2 (IBM 802).
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 25
Semester VII
BKG 713 Blok 13 : Emergensi Medik Dental dan Elektif
Penanganan Gawat Darurat, Metodologi Penelitian Ilmiah 2, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat‐Pencegahan 5, Elektif
BKG 714 Blok 14 : Simulasi Klinik dan Elektif
Elektif, Metodologi Penelitian Ilmiah 3, KKN, Simulasi Klinik.
Reinforcement : Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat‐Pencegahan 5, Elektif. Skills lab : Penanganan Gawat Darurat (PGD 130), Metodologi Penelitian Ilmiah 2 (MPI 122), KKN (140), Metodologi Penelitian Ilmiah 3 (MPI 123), Simulasi Klinik (SKG 140).
Semester VIII
Kepaniteraan Klinik 1
• KKG 081 :
Profesi terintegrasi (hospital‐based) pada pasien anak, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 082 :
Profesi terintegrasi (hospital‐based) pada pasien dewasa, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 083 :
Profesi terintegrasi manajemen praktik, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 084 :
Kompromis medik (hospital‐based), ujian profesi terintegrasi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 26
Semester IX
Kepaniteraan Klinik 2
• KKG 091 :
Profesi terintegrasi (hospital‐based) pada pasien anak, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 092 :
Profesi terintegrasi (hospital‐based) pada pasien dewasa, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 093 :
Profesi terintegrasi manajemen praktik, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 094 :
Kompromis medik (hospital‐based), ujian profesi terintegrasi.
Semester X
Kepaniteraan Klinik 3
• KKG 101 :
Profesi terintegrasi (hospital‐based) pada pasien anak, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 102 :
Profesi terintegrasi (hospital‐based) pada pasien dewasa, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 103 :
Profesi terintegrasi manajemen praktik, ujian profesi terintegrasi.
• KKG 104 :
Kompromis medik (hospital‐based), ujian profesi terintegrasi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 27
2.5 Struktur, Durasi dan Komposisi Kurikulum a. Struktur dan Durasi Kurikulum terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
sarjana kedokteran gigi dan tahap profesi dokter gigi. b. Tahap program akademik/ sarjana kedokteran gigi dilakukan 7
semester dengan total beban studi setara dengan 147 SKS dan diakhiri dengan wisuda Sarjana Kedokteran Gigi yang dilaksanakan pada akhir semester VII
c. Tahap program akademik dibagi menjadi 2 sub tahapan berturutan , masing‐masing : (1) Semester I dan II mengakomodasikan isi kurikulum dasar
kedokteran gigi, meliputi: MKU, Kedokteran Dasar, Kedokteran Gigi Dasar 1 dan Kedokteran Gigi Dasar 2
(2) Semester III,IV,V,VI,VII mengakomodasikan isi kurikulum kedokteran gigi klinik, meliputi Kelainan Jaringan Keras Gigi, Penyakit Pulpa dan Periapikal, Penyakit Periodontal dan Mukosa Mulut, Tumbuh Kembang Orokraniofasial, Pemulihan Stomatognatik 1, Pemulihan Stomatognatik 2, Orokraniofasial 1, Orokraniofasial 2, Kegawatdaruratan dan Kesgimas, Simulasi Klinik dan Elektif
d. Semester VIII,IX, dan X mengakomodasikan Kepaniteraan Klinik e. Tahap program profesi dokter gigi dilakukan 3 semester RS Gigi dan
Mulut Pendidikan dan wahana pendidikan lain, serta diakhiri dengan sumpah Dokter Gigi dengan sebutan Dokter Gigi (drg)
f. Komposisi kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Gigi terdiri dari muatan yang disusun berdasar Standar Kompetensi Dokter Gigi yang disahkan oleh KKI dan muatan lokal.
Beban muatan lokal maksimal 20% dari seluruh kurikulum. Muatan lokal kurikulum fakultas berupa Kedaruratan Medik dikembangkan oleh institusi sesuai dengan visi, misi dan kondisi lokal, merupakan materi wajib.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 28
TAHUN I: Kedokteran Gigi Dasar SEMESTER I SEMESTER II
Blok 1 Mata Kuliah
Umum
Blok2 Ilmu Kedokteran
Dasar
Blok 3 Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 1
Blok 4 Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 2
Progress test I
TAHUN II: Kedokteran Gigi Klinik SEMESTER III SEMESTER IV
Blok 5 Kelainan Jaringan
Keras Gigi
Blok 6 Penyakit Pulpa dan Periapikal
Blok 7 Penyakit
Periodontal dan Mukosa Mulut
Blok 8 Progress test II Tumbuh
Kembang Orokraniofasial
TAHUN III: Kedokteran Gigi Klinik
SEMESTER V SEMESTER VI Blok 9
Pemulihan Stomatognatik 1
Blok 10 Pemulihan
Stomatognatik 2
Blok 11 Oromaksilofasial 1
Blok 12 Oromaksilofasial
2
Progress test III
TAHUN IV‐1: Kedokteran Gigi Klinik TAHUN IV‐2: Kepaniteraan Klinik SEMESTER VII SEMESTER VIII
Blok 13 Kegawatdaruratan dan Kesgimas
Blok 14 Simulasi Klinik dan Elektif
Evaluasi SKG
Kepaniteraan Klinik
dan Elektif Wisuda SKG
TAHUN V: Kepaniteraan Klinik SEMESTER IX SEMESTER X
Kepaniteraan Klinik
Evaluasi akhir Kepaniteraan Klinik
Sumpah
Dokter Gigi
Skema Struktur Kurikulum
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 29
2.6 Kodifikasi Matakuliah, Bahan Ajar Matakuliah (Course Content)
Dalam rangka pengelompokan matakuliah dan bahan ajar matakuliah diperlukan kodifikasi yang ditetapkan oleh Universitas sehingga mempermudah penelusuran rumpun ilmu terkait diantara seluruh disiplin ilmu yang dibelajarkan di berbagai program studi dan jenjang pendidikan di Universitas Brawijaya.
2.7 Tugas Akhir a. Pengertian Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu
tertentu ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja atau tugas lain yang telah ditentukan oleh Fakultas.
b. Sifat dan Tujuan
(1) Ujian Tugas Akhir program sarjana adalah ujian yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.
(2) Ujian Tugas Akhir program sarjana bersifat komprehensif. (3) Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang yang dikaji.
c. Syarat‐syarat membuat Tugas Akhir (1) Mahasiswa KBK:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.
2) Mengumpulkan beban kredit sekurang‐kurangnya 96 sks. 3) IP Kumulatif sekurang‐kurangnya 2,00.
d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir. (1) Tugas Akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan
sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS. (2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Ketua
Jurusan/Program Studi dengan tata cara yang ditentukan oleh Fakultas.
e. Beban kredit Tugas Akhir.
Beban kredit Tugas Akhir adalah 6 (enam) sks, dengan rincian proposal 2 sks dan pelaksanaan 4 sks.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 30
f. Proses pembuatan Tugas Akhir
(1) Mahasiswa mengajukan judul penelitian kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing Tugas Akhir.
(2) Setelah mendapatkan persetujuan mahasiswa diperkenankan membuat proposal.
(3) Proposal akan diuji oleh kedua dosen pembimbing yang bersangkutan.
(4) Sebelum pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik dari Tim Ethical Clearance apabila penelitian Tugas Akhir menyangkut manusia dan hewan coba.
(5) Setelah lulus ujian proposal, mahasiswa melaksanakan penelitian kemudian hasilnya akan diuji oleh tim penguji yang ditetapkan dengan Surat Tugas dari Dekan.
g. Bimbingan Tugas Akhir
(1) Jumlah Pembimbing Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir, dibimbing oleh dua
orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang Pembimbing Pendamping. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi.
(2) Penentuan Pembimbing Dekan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Tim Tugas Akhir. Dosen Pembimbing Pendamping dapat berasal dari luar fakultas selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing Pendamping.
(3) Syarat Pembimbing 1) Pembimbing Utama adalah dosen yang memiliki kepangkatan
serendah‐rendahnya Lektor Kepala bagi pemegang ijazah S1 (Sarjana), Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor). Dalam hal Program Studi yang masih belum memiliki kualifikasi dosen seperti tersebut di atas, Pembimbing Utama diatur melalui koordinasi Tim Tugas Akhir dan Ketua Jurusan/ Program Studi.
2) Pembimbing Pendamping adalah dosen yang memiliki kepangkatan serendah‐rendahnya Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S2 (Magister). Dalam hal Program Studi yang masih belum memiliki kualifikasi dosen seperti tersebut di atas,
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 31
Pembimbing Utama diatur melalui koordinasi Tim Tugas Akhir dan Ketua Jurusan/ Program Studi.
(4) Tugas dan Kewajiban Pembimbing.
1) Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah: 1.1) Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan
yang dijadikan dasar penyusunan Tugas Akhir. 1.2) Membimbing mahasiswa dalam hal penulisan,
penyusunan dan penyelesaian Tugas Akhir. 2) Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah
membantu tugas‐tugas Pembimbing Utama.
h. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir (1) Majelis Penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Tim Pengelola
Tugas Akhir. (2) Susunan Majelis Penguji terdiri dari pembimbing sebagai anggota,
dan seorang penguji diluar pembimbing yang merangkap sebagai Ketua.
(3) Ketua Penguji adalah dosen / selain dosen yang berkompeten dibidangnya yang ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Tim Tugas Akhir
(4) Tugas Majelis Penguji : 1). Ketua Penguji bertugas memimpin dan mengatur kelancaran
pelaksanaan ujian. 2). Majelis Penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian
pada calon Sarjana. 3). Menentukan kelulusan calon Sarjana dan menyampaikan hal‐hal
yang terkait dengan penyelesaian pelaksanaan Tugas Akhir. 4). Menentukan tugas‐tugas / ketentuan lain yang harus dipenuhi
oleh calon Sarjana yang dinyatakan tidak lulus.
i. Waktu Ujian Tugas Akhir Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir Sarjana paling lama 90 (sembilan puluh) menit.
j. Penilaian : (1) Penilaian Tugas Akhir meliputi :
1) Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir dan Penilaian Selama Ujian dengan bobot masing‐masing 50%
2) Penilaian Proses Penulisan oleh Pembimbing meliputi Sikap (40%), Pengetahuan Ilmu (40%), Kreativitas Keilmuan (20%).
3) Penilaian Selama Ujian oleh Majelis Penguji meliputi Naskah (40%), Penyajian (40%), Pengetahuan Ilmu (20%).
(2) Penentuan Nilai Akhir
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 32
Nilai Akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E. Atas kesepakatan Majelis Penguji nilai tersebut diberitahukan kepada mahasiswa.
(3) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian Tugas Akhir apabila sekurang‐kurangnya memperoleh nilai C. Dalam hal revisi dianggap cukup banyak, Ketua Penguji boleh mengumumkan dengan kata “lulus” saja.
(4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian harus melaksanakan keputusan Majelis Penguji.
2.8 Kuliah Kerja Nyata a. Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok Mata Kuliah muatan
Universitas. b. Kuliah Kerja Nyata di Universitas Brawijaya bersifat intrakurikuler wajib
untuk Program Sarjana c. Bobot Kuliah Kerja Nyata : 3 sks d. Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks e. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya dapat berbentuk: (1) Kuliah Kerja Nyata Tematik : merupakan program kerja sama antara
Universitas Brawijaya dengan Pemerintah Daerah. (2) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM) : merupakan bentuk
alternatif program Kuliah Kerja Nyata di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
B. Administrasi Pendidikan 1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari
Administrasi Pendidikan Fakultas 2. Administrasi Akademik Jurusan/Program Studi di lingkup Fakultas Kedokteran
bertugas menyelenggarakan tugas adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar mengajar Kurikulum berbasis kompetensi.
3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi Akademik menyusun Kartu‐Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 33
Studi, dan Kartu lain yang diperlukan ) sesuai dengan Program Studi masing‐masing.
4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistim Informasi Akademik Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Mahasiswa Alih Program.
5. Biaya studi dan cuti akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan Universitas Brawijaya
C. Pelanggaran Akademik 1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas
Brawijaya 2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan Akademik
Universitas Brawijaya 3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas
Brawijaya
D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi 1. Batas masa studi mahasiswa program akademik tidak boleh melampaui satu
setengah kali Masa Studi terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa (11 semester)
2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan studinya.
3. Masa studi pada butir satu, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin Rektor.
4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 34
BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Unsur yang dimaksud meliputi unsur‐unsur : Pimpinan Fakultas, Gugus Penjaminan Mutu ( GJM ), Unit Penjaminan Mutu ( UJM ), MEU, DEU, Tim Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas peran, fungsi, dan tugas masing‐masing unsur penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi .
Kurikulum, Jurusan, Laboratorium, Penanggungjawab Matakuliah/Mata Ajar dan Kelompok Pengajar, Mahasiswa, Staf Administrasi akademik, Penasehat Akademik, Unit Bimbingan dan Konseling, jabatan struktural lainnya sesuai jurusan/PS.
A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran
1. Pimpinan Fakultas 1.1 Pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan , Pembantu Dekan I Urusan
Akademik, Pembantu Dekan II Urusan Personalia dan Keuangan, Pembantu Dekan III Urusan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
1.2 Pimpinan Fakultas dalam Pedoman Akademik ini berfungsi sebagai Pimpinan struktural fakultas dalam implementasi Kurikulum
1.3 Pimpinan fakultas bertugas :
a. Menyelenggarakan tugas dan fungsi fakultas dalam memelihara penyelenggaraan pendidikan oleh jurusan khususnya dalam impementasi Kurikulum
b. Merumuskan jabaran produk normatif Senat Fakultas menyangkut penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi kedalam program operasional.
c. Merumuskan Kebijakan Operasional Fakultas terkait dengan penyelenggaraan dan pengembangan Kurikulum
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 35
2. Gugus Jaminan Mutu ( GJM ) Fakultas 2.1 Gugus Jaminan Mutu Fakultas ( GJM ) adalah Unit Penunjang Fakultas
dibawah dan bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan mutu institusi fakultas
2.2 Gugus Jaminan Mutu bersifat ad hoc sesuai dengan kebutuhan fakultas 2.3 Dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Pusat Penjaminan Mutu
Universitas
3. Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) Jurusan/Program Studi 3.1 Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) Jurusan adalah Unit Penunjang Fakultas
di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan dalam ahl pengendalian standar dan penjaminan mutu jurusan. .
3.2 Unit Penjaminan Mutu ( UJM ) bertugas :
a. Menyusun Standar Penjaminan Mutu Jurusan dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan KBK di Program Studi Pendidikan Dokter.
b. Menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional Monitoring dan Evaluasi terhadap jurusan dalam penyelenggaraan KBK Program Studi Pendidikan Dokter
c. Bersama MEU/DEU/Tim Kurikulum melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum dan proses belajar mengajar oleh Jurusan.
4. Fungsi Dental Education Unit (DEU) 4.1 Membuat buku pedoman pendidikan bersama KPS dan SPS 4.2 Merancang kurikulum dan melakukan MONEV serta
mempertanggungjawabkan ke Dekan
5 Jurusan/Program Studi 5.1 Jurusan/Program Studi dalam Pedoman Akademik ini adalah
Jurusan/PS yang berada di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ditetapkan berdasarkan Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 36
5.2 Personalia Jurusan terdiri dari seorang Ketua dan seorang sekretaris yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua/Sekretaris Jurusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
5.3 Struktur dan Kedudukan Jurusan/PS sesuai dengan struktur Jurusan/PS menurut Struktur dan Kedudukan Organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
5.4 Jurusan/PS berfungsi sebagai unit struktural dalam organisasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang bertanggungjawab kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya sebagai unit penyelenggara pendidikan.
5.5 Dalam menyelenggarakan pendidikan, jurusan/PS bertugas : a. Mengoperasionalkan visi, misi, dan grand strategy fakultas sesuai
dengan fungsi dan kedudukannya dibidang akademik khususnya dalam penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas
b. Menetapkan Silabus dan Isi Pengajaran, c. Menetapkan area, komponen, dan kompetensi bahan ajar tiap
Matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi, d. Menjaga agar seluruh area kompetensi tersebar secara
proporsional dalam seluruh matakuliah dan keterampilan yang dibelajarkan ,
e. Menetapkan laboratorium yang akan menjadi host sebagai tempat utama pembelajaran kompetensi terkait ;
f. Mengkoordinasikan Penanggung Jawab Matakuliah Kompetensi/Blok
g. Mengkoordinasikian pelaksanaan pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar di jurusan/PS masing‐masing
5.6 Struktur organisasi Jurusan/PS diatur oleh masing‐masing Jurusan/PS 5.7 Dalam penyelenggaraan pendidikan, berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Jurusan/PS berkoordinasi dengan: a. Pimpinan fakultas, dalam hal implementasi kebijakan akademik
fakultas, dan penyelenggaraan ketetapan fakultas terkait dengan tugas dan fungsi jurusan;
b. Jurusan/PS lain dilingkungan Fakultas dalam hal resource sharing penggunaan sumberdaya manusia , sarana, prasarana, dan unit‐unit penyelenggara pendidikan serta administrasi akademik fakultas;
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 37
c. Unit Jaminan Mutu dalam hal koordinasi pemantauan penjaminan mutu kurikulum dan pelaksanaan proses belajar mengajar ;
d. MEU/DEU/Tim Kurikulum antara lain dalam hal: (1) Perencanaan , Pengkajian, dan Pengembangan Konsep
Kurikulum dan Evaluasi Kurikulum, (2) Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep
Proses Belajar Mengajar dan Evaluasi Hasil Belajar ; (3) Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep
Keterampilan Instruksional Dosen dan Konsep Pengembangan Infrastruktur Jurusan
e. Laboratorium, antara lain dalam hal : (1) Penempatan dosen laboratorium dalam kelompok pengajar
pengampu mata kuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi ; (2) Penetapan bahan ajar matakuliah laboratorium dalam
matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi ; (3) Pemanfaatan sarana dan prasarana akademik yang dimiliki
laboratorium dalam pembelajaran terintegrasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
(4) Monitoring dan Evaluasi Proses dan Hasil pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
f. Penanggungjawab Matakuliah Kompetensi ( PJMK )/ Penanggung Jawab Blok (PJB), dalam hal : (1) Mengkooordinasikan penyusunan jadwal serta materi
pembelajaran, dan pelaksanaan serta ujian serta penilaian Mata Kuliah Kompetensi
g. Sub bagian Administrasi Akademik Fakultas dalam hal (1) Mengkoordinasikan unit administrasi khusus jurusan dalam
jajaran tata usaha khususnya di bagian adminsitrasi akademik fakultas untuk tata laksana administrasi pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran di jurusan
(2) Mengusulkan kebutuhan, pemanfaatan , pemeliharaan, dan pengembangan sarana dan prasarana tata usaha dan bagian administrasi akademik fakultas yang diperlukan bagi perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran ;
h. Dosen Penasehat Akademik , melalui otoritas Pembantu Dekan I dalam hal pembimbingan rencana studi, cara belajar, dan pemantauan proses dan hasil belajar mahasiswa;
i. Unit Bimbingan Konseling, melalui otoritas Pembantu Dekan III dalam hal bimbingan non akademik yang diperlukan mahasiswa.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 38
j. Struktur‐struktur dalam Jurusan/PS sesuai dengan fungsi masing‐masing
k. Mahasiswa melalui perwakilannya , dalam hal : perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi proses belajar mengajar.
6 Laboratorium 6.1 Laboratorium adalah unit fakultas yang berfungsi sebagai pusat
pembelajaran, sumber belajar, dan dosen dalam disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun pembelajaran Konvensional.
6.2 Dalam Pedoman Akademik ini, laboratorium bertugas: a. Memfasilitasi jurusan dalam penggunaan sarana dan prasarana
belajar baik sebagai host maupun sebagai wadah penunjang pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi maupun pembelajaran Konvensional;
b. Memfasilitasi jurusan dengan menunjuk dosen laboratorium atas permintaan jurusan untuk menjadi Penanggungjawab Matakuliah/ Blok dan atau anggota kelompok pengajar matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi.
c. Memfasilitasi jurusan dengan menunjuk dosen laboratorium untuk pembelajaran Konvensional.
d. Memfasilitasi jurusan dengan mengkontribusikan bahan ajar matakuliahnya yang relevan dengan kompetensi tertentu/tujuan pembelajaran.
6.3 Dalam hal memfasilitasi hal‐hal tersebut dalam butir (2), laboratorium seyogyanya : a. Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan untuk menjaga
pemerataan pendistribusian dosen laboratorium dalam kegiatan jurusan agar seluruh dosen laboratoriumnya berfungsi maksimal dalam memenuhi standar EWMP masing‐masing dosen.
b. Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan untuk menjaga agar program pengajaran laboratorium (kuliah dan praktikum) tersebar dalam program pengajaran jurusan secara proporsional agar Tujuan Instruksional masing‐masing Matakuliah laboratorium tetap dapat dicapai secara maksimal.
c. Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan untuk menjaga agar isi matakuliah (course content) laboratorium dapat terdistribusikan secara proporsional kedalam silabus jurusan .
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 39
d. Memelihara dan mengembangkan mutu isi matakuliah yang relevan dengan kompetensi yang akan dicapai lulusan.
e. Tetap mengembangkan potensi akademik, keterampilan instruksional, penelitian dan pengembangan ilmu bagi dosen di lingkungannya.
6.4 Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala laboratorium yang bertanggungjawab kepada Dekan dalam perancangan dan pelaksanaan tugas‐tugas laboratorium.
6.5 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala laboratorium dibantu oleh satu atau lebih Penanggung Jawab Pembelajaran (PJP) untuk mengkoordinasikan pembelajaran setiap Program Studi yang menggunakan Laboratorium terkait dalam proses belajar mengajarnya.
7 UPT Labskill & Laboratorium Sentral Biomedik UPT Labskill dan Laboratorium Sentral Biomedik dalam Pedoman Akademik ini adalah Unit Penunjang Teknis Fakultas dibawah Dekan yang berfungsi menjadi tempat memfasilitasi pembelajaran Keterampilan Klinis, Penelitian, dan Pembelajaran Biomedik yang bisa digunakan semua Jurusan.
8 Urusan Administrasi Akademik Jurusan 8.1 Urusan Administrasi Akademik Jurusan dalam Pedoman Akademik ini,
adalah staf tata usaha fakultas yang bertugas khusus menunjang administrasi pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Jurusan
8.2 Sebagai staf penunjang pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Jurusan, staf ini bertugas membantu Jurusan dengan memberikan daya dukung dalam operasionalisasi akademik serta melaksanakan registrasi akademik yang meliputi : a. Registrasi mahasiswa baru dan daftar ulang mahasiswa lama, b. Registrasi keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik
khusus seperti semester pendek dan lain‐lain. c. Presensi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar; d. Membantu penjadwalan kegiatan, tempat dan waktu
pembelajaran berkoordinasi dengan Program Studi lain; e. Administrasi Kartu Rencana Studi, Kartu Hasil Studi mahasiswa
peserta Kurikulum Berbasis Kompetensi ;
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 40
f. Melaksanakan penyusunan, penyimpanan, dan pemanfaatan database akademik dalam Sistim Informasi Akademik ( Siakad ) ;
g. Melaksanakan pengisian berkala dan berkesinambungan borang akreditasi akademik;
h. Melaksanakan penyiapan sarana/prasarana rapat‐rapat akademik jurusan
9 Penanggungjawab Matakuliah (PJMK) / Penanggungjawab Blok (PJB)
9.1 Penanggungjawab Matakuliah ialah dosen yang ditetapkan Dekan untuk mengkoordinasikan sebuah Kelompok Pengajar dalam perancangan, pembelajaran dan evaluasi hasil belajar dan pelaksanaan sebuah Matakuliah Kompetensi (MKK) / Blok tertentu.
9.2 Dalam mengelola MKK / Blok dibawah koordinasinya, PJMK / PJB bertugas : a. mengkoordinaskan jadwal , pembelajaran, dan ujian MKK / Blok b. mengkoordinasikan tugas mengajar dosen dalam kelompok, c. menetapkan model pembelajaran yang digunakan, d. menyampaikan hasil belajar mahasiswa kepada Jurusan / Program
Studi dan atau matakuliah disiplin ilmu terkait dengan MKK / Blok tertentu
9.3 Penanggungjawab matakuliah / Blok bertanggungjawab dan berada dibawah koordinasi Jurusan / Program Studi.
10 Kelompok Pengajar 10.1 Kelompok Pengajar dalam Pedoman Akademik ini adalah sekelompok
dosen yang ditunjuk Jurusan / Program Studi dan mewakili Laboratorium sebagai Pengampu / Nara Sumber matakuliah Kurikulum Berbasis Kompetensi terkait disiplin ilmu masing‐masing;
10.2 Kelompok pengajar bertanggungjawab secara fungsional kepada Jurusan / Program Studi dan secara struktural kepada Laboratorium.
10.3 Kelompok Pengajar berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dan evaluasi hasil belajar Matakuliah Kompetensi atas nama Jurusan / Program Studi.
10.4 Kelompok Pengajar merupakan kelompok dosen dari berbagai disiplin ilmu yang diintegrasikan baik secara vertikal maupun horizontal.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 41
11 Mahasiswa 11.1 Mahasiswa dalam Pedoman Akademik ini adalah mahasiswa yang
berhak mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya apabila memenuhi kriteria berikut : a. Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui
berbagai seleksi resmi penerimaan mahasiswa baru, alih jenjang, alih perguruan tinggi sesuai persyaratan Universitas/ Fakultas ;
b. Terdaftar pada Tahun Akademik bersangkutan c. Memiliki Normor Induk Mahasiswa d. Memenuhi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap
persyaratan administratif yang ditentukan Universitas/ Fakultas/ Jurusan untuk mengikuti pendidikan
e. Mengisi dan memiliki Kartu Rencana Studi atau Kartu Perubahan Rencana Studi
f. Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Universitas/ Fakultas/ Jurusan.
11.2 Hak Mahasiswa : a. Memperoleh pendidikan yang sebaik‐baiknya b. Memperoleh informasi dan sosialisasi yang memadai atas segala
sesuatu terkait dengan program pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diikutinya;
c. Ikut dan menyampaikan pendapat dan aspirasinya dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi institusional program pendidikan yang diikuti;
d. Memperoleh bantuan bimbingan, konseling dan kepenasehatan akademik.
11.3 Kewajiban Mahasiswa: Mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan akademik dan administratif Fakultas, Jurusan, maupun Laboratorium yang berlaku.
11.4 Proses penyampaian pendapat/ aspirasi dilakukan secara santun dan
beretika melalui Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Jurusan dalam segala permasalahan menyangkut kemahasiswaan,
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 42
minat, bakat, kesejahteraan, serta pembinaan ekstrakurikuler, bimbingan dan konseling.
11.5 Proses penyampaian pendapat/ aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui Pembantu Dekan I Bidang Akademik dan Jurusan dalam segala permasalahan menyangkut perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta kepenasehatan akademik.
B. Koordinasi Penyelenggaraan Pembelajaran
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 43
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
Kurikulum 2009 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FK‐Universitas Brawijaya disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran yang digunakan adalah mahasiswa belajar aktif (active learning) dan mandiri atau pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student‐centered) dengan menggunakan metode Pembelajaran Berdasar Masalah (Problem‐based learning/PBL). Adapun bentuk kegiatan pembelajarannya meliputi:
1. Diskusi kelompok PBL 2. Kuliah singkat (mini lecture) sesuai kebutuhan. 3. Praktikum (Reinforcement) 4. Membaca buku, jurnal, menyusun ringkasan diskusi 5. Tutorial mata ajar dalam kelompok kecil (8‐10 mahasiswa), skills lab, kerja lapangan 6. Menyelesaikan skripsi (penelitian) 7. Klinik (terintegrasi)
Metode PBL digunakan untuk mempelajari sebagian besar mata ajar. Perkuliahan (mini lecture) diberikan apabila dibutuhkan, misalnya diberikan pada muatan lokal nanotechnology dan mata ajar yang tidak dapat diintegrasikan ataupun diberikan untuk memperjelas masalah yang cukup rumit yang dirasakan sulit untuk dimengerti oleh mahasiswa sehingga membutuhkan penjelasan dari pakar (nara sumber).
A. Problem‐based learning (PBL)
McMaster medical school di Ontario merupakan institusi pendidikan kedokteran yang pertama kali mengaplikasikan kurikulum kedokteran dengan menggunakan PBL secara penuh pada akhir tahun 1960an. Pada tahun 1974 Universitas Maastricht di Belanda menggunakan metode ini, dan kemudian diikuti oleh banyak institusi pendidikan kedokteran lainnya baik di Eropa maupun di seluruh dunia.
Metode pembelajaran PBL adalah metode yang terpusat pada mahasiswa (student‐centered). Mahasiwa tidak lagi tergantung kepada pengajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, mahasiswa menjadi lebih aktif dalam
mengakses dan mempelajari semua sumber yang ada, baik itu melalui buku ajar, jurnal, artikel ilmiah, maupun pakar sebagai nara sumber. Metode ini menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif (self‐directed learning atau active learning) dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan pembelajaran, mencari sumber ajar, menyusun penjelasan masalah serta menganalisa penjelasan tersebut.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 44
Keuntungan yang didapatkan dari metode PBL adalah sebagai berikut: 1. Memicu pembelajaran mendalam, bukan hanya superfisial 2. Mahasiswa mendapatkan ketrampilan belajar mandiri yang akan sangat berguna
baik dalam proses pembelajaran selama pendidikan kedokteran gigi maupun setelah lulus karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang.
3. Mahasiswa mendapatkan pola pikir analitik dan kritis dalam menghadapi suatu masalah, yang akan sangat membantu dalam memecahkan masalah klinis yang akan dihadapi di kemudian hari.
4. Mahasiswa mendapatkan kemampuan berkomunikasi, karena dalam PBL mahasiswa akan terus terlibat dalam interaksi baik dengan teman maupun dengan fasilitator.
5. Metode PBL memungkinkan adanya kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu, misalnya antara ilmu kedokteran dasar dengan ilmu kedokteran klinis.
6. Metode ini tidak membosankan baik bagi mahasiswa maupun pengajar. 7. Retensi pengetahuan: proses aktif mencari penjelasan masalah akan meningkatkan
retensi ilmu pengetahuan yang didapatkan dibandingkan apabila mahasiswa hanya mendapatkan materi dari perkuliahan.
1. Proses Problem Based Learning (PBL) Metode ini melibatkan sekelompok kecil mahasiswa (8‐10 orang/kelompok)
dalam diskusi kelompok dengan dibimbing oleh seorang tutor/fasilitator dan nara sumber. Sebuah masalah (problem) diberikan pada awal diskusi kelompok tersebut untuk memicu proses pembelajaran. Masalah biasanya diberikan dalam bentuk tertulis, berisi fenomena yang membutuhkan penjelasan. Kemudian mahasiswa akan memulai diskusi pertama. “The Seven Jumps from Schmidt”
adalah langkah‐langkah yang lazim digunakan dalam metode PBL. Langkah‐
langkah tersebut adalah: a. Mengklarifikasi istilah‐istilah dan konsep yang tidak dimengerti bersama
kelompok. b. Menentukan masalah‐masalah. c. Menganalisa masalah (brainstorming). Menemukan gagasan hipotesis atau
penjelasan masalah. d. Menata usulan penjelasan masalah dari langkah 3 dalam satu susunan solusi. e. Menentukan tujuan pembelajaran. f. Mengumpulkan informasi (dengan cara belajar mandiri) dari berbagai sumber. g. Melaporkan hasil pembelajaran dalam kelompok, menyusun penjelasan dan
menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari belajar mandiri untuk menjelaskan masalah‐masalah yang ada.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 45
(1) Sebuah pemicu/skenario dibutuhkan 2 kali pertemuan dalam satu minggu untuk didiskusikan oleh kelompok kecil mahasiswa yaitu diskusi kelompok 1 (DK 1) dan diskusi kelompok 2 (DK 2).
(2) Konsultasi pakar atau diskusi pleno pada akhir blok bila diperlukan oleh mahasiswa dengan kehadiran seluruh pakar yang terlibat.
Pada diskusi pertemuan pertama dilaksanakan langkah 1‐5. Hasil dari diskusi yang pertama adalah tujuan pembelajaran. Sebuah masalah yang baik akan menuntun mahasiswa untuk memformulasi tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh tim Blok bersama tim Kurikulum. Mahasiswa kemudian akan mencari sumber ajar (belajar mandiri/langkah 6) dan kembali lagi dalam diskusi kedua untuk melaporkan dan mendiskusikan hasil pembelajaran mereka (langkah 7).
1.1 Peran Mahasiswa dalam PBL: Seluruh mahasiswa dalam kelompok PBL harus turut berperan secara
aktif dalam diskusi PBL. Dalam setiap diskusi PBL hendaknya dipilih seorang ketua dan sekretaris secara bergantian, sehingga semua anggota kelompok mendapatkan giliran berlatih memegang tanggung jawab. a. Ketua bertugas untuk membuka diskusi PBL, memimpin jalannya diskusi
sehingga dapat berlangsung dengan baik. Ketua juga berperan dalam mengatur jalannya diskusi dengan cara melibatkan semua anggota kelompok untuk aktif dalam diskusi. Selama diskusi berlangsung, ketua kelompok harus dapat menjaga diskusi tetap terarah dan tidak melenceng dari tujuan pembelajaran. Setelah diskusi berakhir, ketua menyampaikan rangkuman hasil diskusi kepada kelompoknya.
b. Sekretaris bertugas mencatat semua informasi dan penjelasan yang didapatkan selama diskusi PBL kemudian menyusunnya agar teratur. Pada akhir diskusi PBL pertama, sekretaris bertugas mencatat daftar tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh kelompok diskusi tersebut.
c. Anggota kelompok bertugas untuk terlibat aktif dalam kegiatan diskusi PBL (dalam seluruh langkah ‘seven jumps”. Dengan mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki, seluruh anggota kelompok melakukan diskusi untuk membahas masalah apa yang ditemukan, kemungkinan penjelasan masalah tersebut, usulan solusi bagi masalah yang ditemukan,
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 46
dan menetapkan tujuan pembelajaran. Semua anggota kelompok wajib membuat log book dan mencari literatur untuk mencapai seluruh tujuan pembelaran dari pemicu yang diberikan. Pada diskusi kedua, seluruh anggota kelompok wajib menunjukkan log book dan melaporkan hasil pembelajaran mandiri mereka dan bertukar pendapat dengan anggota kelompok lainnya.
1.2 Peran Fasilitator atau Tutor PBL
Tugas utama tutor adalah memfasilitasi dan mengaktifkan jalannya proses diskusi oleh karena itu disebut juga sebagai fasilitator. Fasilitator bertindak sebagai process expertise (tutor tidak bertugas untuk mengajar atau memberi penjelasan tentang masalah yang diberikan), dan memastikan bahwa tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh tim kurikulum dapat tercapai. Fasilitator tidak dapat melakukan intervensi kecuali apabila diskusi dirasakan melenceng dari tujuan pembelajaran, tetapi tidak boleh mendikte mahasiswa. Pada prinsipnya, mahasiswa harus selalu dirangsang untuk berpikir analitikal dan mengungkapkan pendapatnya untuk menjelaskan masalah yang ada. Pada akhir diskusi PBL tutor membuka forum umpan balik. Dalam forum ini, mahasiswa dapat saling memberikan masukan kepada teman maupun tutor tentang jalannya diskusi dan perilaku teman maupun tutor. Fasilitator akan mengakhiri diskusi PBL dengan mengevaluasi jalannya PBL, keaktifan mahasiswa, tercapainya tujuan pembelajaran, dan memberikan masukan agar mahasiswa dapat lebih aktif dan belajar dengan baik menggunakan metode PBL (content expertise adalah tugas narasumber).
1.3 Evaluasi
Evaluasi materi pembelajaran dinilai melalui ujian, proses dan sikap (selengkapnya lihat Bab V). Evaluasi mahasiswa dalam PBL dinilai dari kegiatan diskusi kelompok berdasarkan aktifitas mahasiswa dalam kelompok dan penguasaan materi. Evaluasi dilakukan oleh fasilitator dan antar teman dalam kelompoknya.
1.4 Belajar Mandiri / Tugas Mandiri
Metode PBL ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan kegiatan belajar mandiri secara berkelompok baik secara terstruktur dalam kelas dan tidak terstruktur di luar kelas serta belajar secara individual tanpa di dampingi oleh fasilitator. Belajar mandiri terstruktur waktunya sudah terjadwal sedangkan yang tidak terstruktur dan individual ditentukan sendiri oleh mahasiswa. Penentuan materi belajar ditentukan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 47
sendiri oleh mahasiswa, apa yang perlu mereka pelajari, di mana dan kapan memperoleh bahan belajar serta bagaimana memperolehnya (melalui internet, membaca buku ajar (text book) atau jurnal atau bertanya kepada nara sumber). Penilaian belajar mandiri dilakukan oleh fasilitator pada saat diskusi kelompok 2 (DK2).
1.5 Kuliah Singkat (Mini Lecture)
Kuliah singkat merupakan bagian problem base learning dalam tutorial Blok yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa termasuk klarifikasi mata ajar yang terdapat di dalam Blok. Muatan lokal nanotechnology dan topik ajar yang tidak dapat diintegrasikan juga diberikan dengan metode perkuliahan (mini lecture).
B. Reinforcement (Praktikum)
Praktikum adalah kegiatan penunjang pembelajaran yang dilaksanakan di laboratorium. Kegiatan praktikum dipilih berdasarkan kegunaannya dalam menunjang proses pembelajaran dan pendalaman teori yang diperoleh dalam tutorial. Kegiatan praktikum yang dipilih disesuaikan dengan tema blok sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan terintegrasi
C. Skill’s Lab
Kegiatan skills lab dilaksanakan dengan tujuan memperoleh pemahaman ketrampilan klinis yang diperoleh saat tutorial skill’s lab untuk menunjang keterampilan Praktik gigi dan mulut pada Program Profesi Pendidikan Dokter Gigi. Pada prakteknya, kegiatan tersebut akan dilakukan dengan menggunakan phantom, peragaan audio‐video, peragaan dengan model atau pasien dalam praktik gigi dan mulut dan Program Kesehatan Gigi Masyarakat. Pada saat tutorial skill’s lab mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil (8‐10 orang/kelompok). Selama kegiatan skill’s lab mahasiswa akan dibantu oleh instruktur yang akan mengawali kegiatan dengan memberikan penjelasan singkat tentang keterampilan yang akan dipelajari dan menunjukkan cara melakukan keterampilan tersebut. Kemudian seluruh anggota kelompok akan berlatih untuk menguasai keterampilan tersebut.
D. Simulasi Klinik
Dalam praktiknya di kemudian hari, dokter gigi akan selalu berinteraksi baik dengan pasien, keluarga pasien maupun dengan rekan sejawat. Oleh karena itu, ketrampilan komunikasi adalah elemen penting yang perlu dipelajari oleh seorang mahasiswa kedokteran gigi, khususnya untuk menguasai teknik anamnesis (wawancara pasien), teknik pemeriksaan klinis, sistem rujukan dan etika profesi. Metode yang
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 48
digunakan adalah metode role play atau bermain peran. Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil (8‐10 orang), berpasang‐pasangan dan secara bergantian berperan sebagai dokter gigi dan pasien. Sebelum kegiatan dimulai, seorang instruktur akan menjelaskan teknik anamnesis meliputi elemen yang harus ditanyakan selama anamnesis, teknik komunikasi verbal dan teknik komunikasi non verbal, teknik pemeriksaan klinis, sistem rujukan dan etika profesi. Sebuah skenario dapat dipersiapkan untuk kegiatan ini. Selama kegiatan berlangsung, tiap mahasiswa akan saling mengamati apa yang dilakukan dan ditanyakan oleh lawan mainnya. Setelah semua anggota kelompok mendapat giliran bermain peran, maka dilakukan diskusi tentang kegiatan yang telah berlangsung. Mahasiswa dapat memberikan umpan balik dan saling memberi masukan agar lebih memahami penatalaksanaan klinis pada pasien. Instruktur akan mengakhiri kegiatan dengan memberikan umpan balik dengan mengevaluasi jalannya kegiatan dan memberi masukan pada tiap mahasiswa dengan tujuan meningkatkan kemampuannya.
E. Elektif (Pilihan Wajib) dan Skripsi
Pada akhir pendidikan akademik, mahasiswa diwajibkan mengikuti satu mata ajar pilihan wajib (elektif) yaitu Nanotechnology lanjut, Emergensi Medik Dental lanjut, Forensik Kedokteran Gigi lanjut dan Entrepreunership. Menuliskan karya ilmiah atau skripsi berupa laporan penelitian dan diujikan sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Kedokteran Gigi (SKG).
F. Case‐Based Teaching (CBT)
Dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan menggunakan metode PBL, mahasiswa sedini mungkin diperkenalkan pada masalah klinis sehingga akan lebih kompeten dalam menganalisa dan memecahkan masalah klinis yang akan dihadapi di kemudian hari.
Cara yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan analisis ini antara lain dengan:
1.1 Memberikan kasus/case tentang masalah yang dihadapi oleh pasien dan bila perlu dapat dilengkapi dengan data penunjang seperti hasil pemeriksaan laboratorium, radiografi, dan sebagainya. Mahasiswa diminta untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh pasien dalam kasus yang diberikan tersebut.
1.2 Kontak langsung dengan pasien, dapat dilakukan pada masa preklinik (sebelum kepaniteraan) maupun selama kegiatan kepaniteraan. Kegiatan pada masa preklinik dapat dilakukan dalam wujud pengabdian masyarakat, kunjungan/observasi singkat ke puskesmas/klinik, tatap muka dan wawancara dengan pasien simulasi, dan sebagainya.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 49
G. Kepaniteraan Klinik
Kepaniteraan klinik terintegrasi merupakan strategi pendidikan dalam Program Pendidikan Profesi Pendidikan Dokter Gigi yang merupakan kelanjutan Program Pendidikan Akademik. Tujuan kegiatan pendidikan ini adalah mahasiswa kompeten merawat pasien gigi dan mulut secara komprehensif. Kontak langsung dengan pasien merupakan faktor penting dalam proses pengembangan clinical reasoning, kemampuan berkomunikasi serta sikap profesional dan empati. Lahan praktik meliputi RSGM‐P Universitas Brawijaya, RSSA, RSUD dan Puskesmas yang ditunjuk. Mahasiswa dibagi dalam kelompok terdiri dari 9‐10 orang dengan rotasi kepaniteraan klinik yang bervariasi antara 10‐60 hari dengan bimbingan instruktur klinik. Persyaratan mengikuti Kepaniteraan Klinik adalah :
a. Telah mendaftar ulang untuk mengikuti kepaniteraan klinik. b. Lulus program akademik dengan IPK ≥ 2,50. c. Tidak lebih dari 1 tahun setelah dinyatakan lulus program akademik (SKG). d. Lulus ujian Pra Kepaniteraan Klinik Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya. e. Telah melaksanakan Angkat Janji Kepaniteraan Klinik. f. Mahasiswa dari Perguruan Tinggi lain yang pindah ke Program Studi Pendidikan
Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya untuk mengikuti Kepaniteraan Klinik harus mengikuti ketentuan yang berlaku di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 50
BAB V EVALUASI KEBERHASILAN
Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran.
Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa: a. Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian. b. Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh tim blok. c. Penilaian ketrampilan (skills) dilakukan dengan melakukan observasi dan
penilaian selama kegiatan skills lab berlangsung dan melalui OSCE (Objective Structured Clinical Examination). OSCE dilakukan setiap akhir semester dengan materi ketrampilan yang telah dilatih selama semester tersebut. Dalam OSCE mahasiswa diminta untuk memperagakan ketrampilan yang diujikan sesuai dengan checklist yang telah disusun dan dilatih.
d. Penilaian terhadap proses pembelajaran dilakukan oleh fasilitator/tutor diskusi PBL, instruktur skills lab, maupun antar mahasiswa (peer assessment)
A. Nilai Lulus
Sistem penilaian berdasarkan acuan universitas Brawijaya dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan sebutan.
Kisaran Angka Huruf Mutu Bobot
80 ‐ 100 A 4
75 ‐ < 80 B+ 3,5
69 ‐ < 75 B 3
60 ‐ < 69 C+ 2,5
55 ‐ < 60 C 2
50 ‐ < 55 D+ 1,5
44 ‐ < 50 D 1
< 44 E 0
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 51
Kisaran angka mutu Huruf mutu Bobot
≥ 3,75 A 4
3,25 – 3,74 B+ 3,5
2,75 – 3,24 B 3
2,25 – 2,74 C+ 2,5
1,75 – 2,24 C 2
1,25 – 1,74 D+ 1,5
0,75 – 1,24 D 1
< 0,75 E 0
B. Pembobotan
2.1 Tutorial
No. Penilaian Jenis Bobot
1. Pengetahuan Ujian 80%
2. Proses dan sikap Penilaian tugas/presentasi oleh fasilitator
20%
Elemen penilaian proses PBL meliputi elemen: Persiapan, Partisipasi, Komunikasi, Berpikir Kritis, dan Profesionalisme.
2.2 Skills lab
No. Penilaian Jenis Bobot
1. Teknik/ keterampilan
OSCE 70%
Instrumentasi atau persiapan alat 20% 2. Proses dan sikap
Sikap profesionalisme 10%
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 52
2.3 Skripsi/Karya Tulis Akhir
No. Penilaian Jenis Bobot
1. Bimbingan 60%
2. Ujian Terbuka 40%
2.4 Case Based Teaching (CBT) : Dinilai melalui ujian tulis, menyusun laporan dan peer assessment
C. Tahapan Evaluasi
Evaluasi Keberhasilan studi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dengan angka. Evaluasi yang dilakukan dengan ujian tulis dalam bentuk ujian blok/tengah semester 1 (UTS 1), ujian blok/tengah semester 2 (UTS 2), ujian perbaikan nilai dan semester pendek.
Hasil evaluasi sebagai berikut:
3.1 Akhir tahun pertama : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00 3.2 Akhir tahun kedua : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00 3.3 Akhir tahun ketiga : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00 3.4 Syarat lulus Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) :
a. Lulus semua blok dan OSCE setara dengan 147 SKS b. Lulus skripsi (karya tulis ilimiah) c. Lulus TOEFL minimal 450 d. Memperoleh minimal 10 SKK (Sistem Kredit Kegiatan) e. Tidak memiliki nilai D (minimal nilai C) dengan IPK ≥2,50
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 53
D. Evaluasi Program Profesi
4.1 Evaluasi meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotor serta disiplin, norma dan etika kedokteran yang berlaku.
4.2 Evaluasi dilaksanakan selama dan pada akhir masa kepaniteraan klinik 4.3 Evaluasi selama masa kepaniteraan klinik di suatu laboratorium, dilaksanakan
oleh Kepala Laboratorium yang bersangkutan beserta staf pengajar yang berwenang dengan metode mini CEX (Clinical Evaluation Exercise).
4.4 Evaluasi akhir program pendidikan program profesi dilaksanakan oleh sebuah Panitia Evaluasi Pendidikan Program Profesi Dokter Gigi yang diangkat oleh Surat Keputusan Dekan
4.5 Nilai akhir kepaniteraan klinik merupakan fungsi dari seluruh hasil evaluasi selama menjalani masa kepaniteraan klinik dan dinyatakan dalam nilai huruf:
Kisaran angka mutu Huruf mutu Bobot
≥ 3,75 A 4
3,25 – 3,74 B+ 3,5
2,75 – 3,24 B 3
2,25 – 2,74 C+ 2,5
1,75 – 2,24 C 2
1,25 – 1,74 D+ 1,5
0,75 – 1,24 D 1
< 0,75 E 0
4.6 Nilai akhir kepaniteraan klinik diumumkan 2 minggu oleh laboratorium yang
bersangkutan dan jurusan klinik setelah berakhirnya kepaniteraan klinik. 4.7 Nilai batas lulus minimal C (tidak memiliki nilai D) untuk seluruh mata ajar
keahlian yang harus dijalaninya dengan IPK ≥ 2,50. 4.8 Peserta didik yang telah lulus program profesi berhak menyandang sebutan
Dokter Gigi (Drg) setelah disumpah dengan mengucapkan lafal sumpah Dokter Gigi pada upacara yang diselenggarakan untuk itu.
E. Predikat Kelulusan
5.1 Predikat Kelulusan Program Sarjana FKUB yang terdiri atas 3 tingkat, yaitu :
a. IPK 3,51 – 4,00 : Cumlaude b. IPK 2,76 – <3,51 : Sangat Memuaskan c. IPK 2,00 – <2,76 : Memuaskan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 54
5.2 Predikat Kelulusan disebut Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan :
a. Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik (SKG) dan atau Tahap Profesi (drg)
b. Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai Minimal seperti dibawah ini :
TAHAP AKADEMIK Uraian
S1 Reguler TAHAP PROFESI
Masa Studi 4 tahun 1,5 tahun
IPK 3,51 – 4.00 3,51 – 4.00
Nilai Minimal ≥ B ≥ B
Keterangan n = Lama studi dalam tahun
5.3 Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu predikat cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 55
BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI
A. Ujian Perbaikan
1. Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka memperbaiki nilai akhir pada semester tersebut.
2. Dilaksanakan rentang waktu sesudah UAS yang terjadwal sampai sebelum KHS keluar.
3. Nilai yang diperbaiki maksimal B. 4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang terbaik. 5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada kebijakan
PJMA / PJ Blok.
B. Semester Pendek 1. Semester Pendek adalah semester yang diadakan pada tiap akhir semester
yang dilaksanakan dalam 4 (empat) minggu. 2. Pada akhir Semester Pedek dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan
selanjutnya dikonversikan kedalam Nilai Huruf ( Grade ). 3. Nilai Akhir Ujian Semester Pendek mengikuti ketentuan dalam Pedoman
Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B+ . 4. Semester Pendek dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif
dengan bahan ajar review bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki.
5. Semester pendek menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan ajar yang dipadatkan.
6. Mahasiswa peserta Semester Pendek harus memenuhi ketentuan : 6.1 Mahasiswa peserta Semester Pendek adalah mahasiswa yang pernah
mengambil Matakuliah tersebut sebelumnya. 6.2 Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta semester
pendek untuk matakuliah kompetensi tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek ( KRS‐SP ).
6.3 Membayar SPP Semester Pendek sesuai dengan ketentuan
7. Semester Pendek dapat diselenggarakan sekurang‐kurangnya diikuti 5 (lima) Mahasiswa.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 56
8. Mahasiswa peserta Semester Pendek diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Pendek yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Pendek selambat‐lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester Pendek dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.
10. Jumlah SKS yang diambil pada Semester Pendek tidak dibatasi dengan syarat tidak bersamaan waktunya antara Mata Kuliah satu sama lain.
C. Ujian Khusus 1. Dalam hal setelah mengikuti ujian Semester Pendek, mahasiswa belum juga
mencapai Nilai Lulus baik untuk Matakuliah Kompetensi maupun Matakuliah Disiplin Ilmu, Jurusan/Laboratorium mengadakan Ujian Khusus (UK) pada akhir Semester VII sebelum Yudisium Sarjana.
2. Syarat mengikuti Ujian Khusus apabila mahasiswa telah mengambil semua Mata Kuliah, KKN dan Ujian Tugas Akhir.
3. Nilai Akhir Ujian Khusus mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya, yaitu maksimal B.
4. Biaya untuk mengikuti Ujian Khusus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
D. Semester Khusus 1. Semester Khusus adalah pelaksanaan kegiatan akademik yang dilaksanakan
bersamaan dengan waktu Semester Pendek. 2. Semester Khusus diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengambil
Matakuliah Reguler disebabkan oleh suatu hal yang dibenarkan oleh Peraturan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
3. Mahasiswa peserta Semester Khusus harus memenuhi ketentuan: 3.1 Mendaftar sebagai peserta Semester Khusus 3.2 Membayar SPP Semester Khusus sesuai dengan ketentuan
4. Mahasiswa peserta Semester Khusus diangap gugur apabila tidak mengikuti minimal 80% kegiatan akademik dan SPP Semester Khusus yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
5. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Khusus selambat‐lambatnya 1 ( satu ) minggu sebelum pelaksanaan Semester Khusus dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.
6. Nilai perolehan maksimum B+.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 57
E. Kepenasehatan Akademik 1. Jurusan menetapkan sejumlah Dosen sebagai Penasehat Akademik bagi
mahasiswa. 2. Penasehat akademik ( PA ) bertugas :
2.1 Mengetahui jumlah kredit yang diambil dalam Kartu rencana studinya ( KRS ) berdasarkan hasil studi sebelumnya ( KHS ).
2.2 Memproses pengisian KRS serta bertanggungjawab atas kebenaran isinya.
3. Penasehat akademik harus benar‐benar menguasai peraturan akademik, sistim pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu mahasiswa secara maksimal dalam menentukan beban dan prioritas matakuliah yang perlu diambil untuk semester berikutnya agar efektif mengikuti pembelajaran pada setiap semester.
4. Administrasi kepenasehatan akademik diatur melalui sejumlah daftar dan kartu yang harus dipahami Penasehat Akademik, maing‐masing ; 4.1 Daftar :
a. Daftar nama mahasiswa b. Daftar Hadir mahasiswa c. Daftar Nilai Ujian
4.2 Kartu :
a. Kartu Rencana Studi ( KRS ), dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat semua matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada masing‐masing semester.
b. Kartu hasil Studi ( KHS ) dikeluarkan oleh Jurusan, mencatat Nilai yang diperoleh mahasiswa bagi matakuliah yang di program dalam KRS.
4.3 Jurusan berhak mengesahkan kartu Hasil Studi dan menetapkan Kartu Rencana Studi untuk semester berikutnya
4.4 Mengingat bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan sistim 2 blok dalam 1 semester, maka dalam mengisi KRS, mahasiswa dan Penasihat Akademiknya harus benar‐benar memperhatikan kemampuan ( baca : IPK ) mahasiswa karena dalam KRS tidak ada alternatif MKK melainkan seluruh MKK dalam blok 1 semester harus diikuti.
4.5 Mahasiswa dengan IPK rendah atau berisiko gagal terutama berisiko drop out dianjurkan tidak mengikuti semester berikutnya dan dianjurkan memperbaiki nilai dengan mengikuti kembali Modul‐Modul dengan Nilai
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 58
kurang atau disarankan pindah ke Program Studi diluar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
4.6 Keputusan drop Out harus dibicarakan antara Penasehat Akademik dan Jurusan untuk direkomendasikan kepada Dekan. Keputusan drop out dikeluarkan Dekan dengan pengesahan dari Senat fakultas.
4.7 Keputusan drop‐out tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Akademik Universitas.
4.8 Kepenasehatan akademik dibawah koordinasi pembantu Dekan I Bidang Akademik.
F. Bimbingan Konseling 1. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistimatis dan
intensif kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi , dan karir, demi masa depannya.
2. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian dibidangnya dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas
3. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan
4. Konselor ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan. 5. Usul Bimbingan dan Konseling dapat diajukan mahasiswa bersangkutan,
penasehat akademik , ataupun oleh jurusan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 - 2010
Halaman 59
BAB VII
PENUTUP
1. Pedoman Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, Pedoman Akademik ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
2. Hal‐Hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan ditetapkan kemudian dengan Keputusan tersendiri.