Kebijakan Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi dalam...
Transcript of Kebijakan Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi dalam...
Kebijakan Kerja Sama denganPerguruan Tinggi dalam Pemanfaatan
Lulusan dan Hasil Riset
Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu
2019
Kondisi Industri Perikanan Saat Ini
3
Lokasi produksi yang
terfragmentasi, mahalnya
biaya logistik, masih tingginya
losses selama penanganan
Rendahnya mutu produk
Olahan Perikanan Skala
UMKM serta pemenuhan
standar mutu internasional
Ancaman gizi buruk
anak Indonesia
(stunting)
Kebutuhan Investasi dan
terbatasnya akses
permodalan bagi pelaku
usaha
Masih terbatasnya penerapan
teknologi pengolahan dan
pemasaran inovatif oleh
pelaku usaha
Potensi pasar global yang
belum sepenuhnya
dikembangkan
90% PELAKU USAHA DIDOMINASI OLEH UPI SKALA MIKRO KECIL
KONDISI SEKTOR HILIR KP
Industri Perikanan NasionalSebaran Unit Pengolahan Ikan (UPI)
Skala Besar = 817 unit*
Skala MKM = 60.429 unit**
Sumber:
*) Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) 2018
**) Pusdatin 2017
Komposisi UPI
1,2%
98,8%
1
2
Besar
MKM
Jumlah Total UPI : 61.246 unit
KETERANGAN
5
Catatan :
• Nilai losses produk perikanan di Asia Tenggara
cukup tinggi % losses terbesar pada produk
perikanan terjadi di sektor produksi dan distribusi
LOSSES PADA PRODUK PERIKANAN TINGGI
TAHUN 2014
TARGET TAHUN 2019
Sumber Data:
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)-BPS yang diolah
oleh Ditjen PDSPKP
Ket.:Rendah < 20 kg/kap/thSedang 20-31,4 kg/kap/thTinggi > 31,4 kg/kap/th
KONSUMSI IKAN DI BEBERAPA
PROVINSI MASIH RENDAH
6
Sumber Data:
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)-BPS yang diolah oleh Ditjen PDSPKP
TREND KONSUMSI IKAN NASIONAL
76, 69%
15, 14%
19, 17%
Ikan Segar
Kelompok Ikan dalam Makanan
Jadi
Ikan Asin
PREFERENSI KONSUMEN
Peningkatan konsumsi ikan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan gizi anak
Kondisi Kekurangan Gizi di Indonesia
Indikator 2007 2010 2013
Prevalensi anak balita yang
pendek 36,8 35,6 37.2
Prevalensi anak balita yang kurus
& sangat kurus13,6 13,3 12,1
Prevalensi bayi lahir dengan
berat badan rendah (BBLR) <
2500 gr
11,5 11,1 10,2
Sumber: Riskesdas, 2013
Children from a traditional village in Sumba Island, East Nusa Tenggara.
©UNICEFIndonesia/2014/Hasan
Hampir 9 juta anak
Indonesia di bawah 5 tahun
terlalu pendek untuk usianya
Satu dari Tiga Anak Indonesia Mengalami Stunting
PERAN KKP :
Meningkatkan dan MemperluasPelaksanaan GerakanMemasyarakatkan Makan Ikan(Gemarikan) pada Masyarakat
Mengawasi Mutu dan
Keamanan Hasi l
Perikanan
Dalam penurunan stunting, KKP berperan serta dalam Germas (Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat) berdasarkan Inpres No. 1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat):
1.
2.
PELUANG USAHA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
PELUANG BISNIS USAHA KELAUTAN & PERIKANAN
PELUANG USAHA PADA SUB SISTEM PRODUKSI
• Bidang Penangkapan (Penyediaan Air Bersih, Jasa Docking, Saprokan, Penyedia Es, Jasa Cold Storage, Peralatan Tangkap)
9
• Bidang Budidaya (Penyedia Benih, Saprodi, Peralatan Budidaya, Pembesaran, Pakan dan Obat-Obatan)
• Produk olahan inovasi baru berbasis ikan (snack, crispy, candy, bread, powder, abon, fish body oil, jerky, smoked fish, katsuoboshi, arabushi, kerupuk, mie, camilan, fish finger, produkfermentasi, breaded product (fish jelly inovasi baru), seafood analog (udang, kepiting, scalopdan abalone imitasi), kamaboko (fish cake, bakso, otak-otak, sosis, cocktail, bologna, winer), dan Air cucian limbah ikan (protein modifikasi, food adiktif, emulsifier, stabilizer, petis, kerupuk)
PELUANG BISNIS USAHA KELAUTAN & PERIKANAN
PELUANG PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN IKAN
10
PELUANG PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS RUMPUT LAUT
• Bebagai produk olahan inovasi baru (jelly, beras analog, snack, mie, minuman, candy, gum, powder, pasta, edible packaging, dll)
PELUANG BISNIS USAHA KELAUTAN & PERIKANAN
11
• Pemanfaatan rumput laut sebagai industri (kertas, biofuel, farmasi, obat-obatan, food adiktif, emulsifier, stabilizer)
• Pemanfaatan buah bakau untuk dijadikan bahan pangan & minuman
• Pemanfaatan buah bakau untuk industri biofuel
• Pemanfaatan kulit bakau untuk pembuatan tanin sebagai bahan penyamak
PELUANG PENGEMBANGAN KOMODITAS BAKAU SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PANGAN
PELUANG BISNIS USAHA KELAUTAN & PERIKANAN
12
PELUANG E COMMERCE SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN
PELUANG BISNIS USAHA KELAUTAN & PERIKANAN
13
• Memperpendek rantai distribusi yang tidak efisien karena mendekatkan produsen ikan dengan pasar ritel (eceran)
• Memberikan kepastian harga di pembudidaya ikan dan konsumen• Meningkatkan konektivitas serta menghilangkan batas jarak, ruang dan
waktu untuk menyediakan sarana input dan pasar dalam pengembangan industrisasi akuakultur
• Menghadirkan model bisnis kelautan dan perikanan yang efisien di tengah-tengah masyarakat.
• SDM Perikanan masih kurang ke aksessumberdaya KP
• Kemampuan serta kompetensi belum match dengan kebutuhan dunia usaha
• Mindset dan sikap mental sebagaienterpreunership
• Pengangguran intelektual cukup tinggi
• Masih sedikit yang memilih berusaha sendiri (WIRAUSAHAWAN)
KONDISI RIIL YANG KITA HADAPI
14
Jumlah wirausahawan: • Indonesia → 3,1% (thd populasi penduduk)• Korea Selatan → 4%• Malaysia → 5 %• Singapura → 7%• Jepang → 11%• China → 10%• Amerika Serikat→ 12%
Dengan semakin banyaknya jumlah wirausaha, maka Negara
tersebut semakin baik perekonomiannya. Indonesia masih
memerlukan banyak sekali wirausaha wirausaha baru sebagai
ujung tombak pendorong perekonomian nasional.
Sumber Data : Kementerian Koperasi dan UKM, 2017
15
RASIO WIRAUSAHAINDONESIA
MENURUT UNCTAD (UNITED NATION CONFERENCE ON TRADE AND DEVELOPMENT)
1. Memformulasikan strategi wirausaha secara nasional;
2. Mengoptimalkan regulasi yang ada;
3. Meningkatkan pengembangan pendidikan danketrampilan;
4. Fasilitasi alih teknologi dan inovasi
5. Peningkatan akses ke sumber pendanaan;
6. Peningkatan kesadaran dan jaringan (networking).
6 KOMPONEN KUNCI PENGEMBANGAN WIRAUSAHA
UNSUR WIRAUSAHADaya pikir➔ kognitif
Ketrampilan➔ Psikomotorik
Sikap Mental ➔ Afektif
Kewaspadaan➔ Intuitif
Kemampuan untuk maju
berdasarkan analisis
logika maupun perasaan
‘Penumbuhkembangan wirausahawan merupakan suatu proses yang tidakhanya terkait dengan peningkatan keterampilan, tetapi juga harus diikutidengan terjadinya perubahan pola pikir (mindset) dan sikap mental yang mengarah pada budaya entrepreneurship’
16
MINDSET (POLA PIKIR)
1. Orientasi action (melakukan)
2. Berpikir simpel (sederhana)
3. Selalu mencari peluang baru
4. Selalu mencari alternatif baru
5. Tidak alergi terhadap perubahan (flexible)
6. Pola pikir selalu positif
7. Fokus kepada pilihan
SIKAP MENTAL
• Displin, optimis, yakin
• Kerja keras,energik
• Rajin dan ulet
• Selalu bersemangat
• Tidak konsumtif (irit)
• Tidak cepat menyerah
• Berkarakter produktif
• Cepat tanggap,cekatan ,(responsif)
• Berdaya saing
17
MINDSET DAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
• Sumber daya KP (Tangkap, Budidaya, Pesisir & Pulau-
Pulau Kecil)
• Sekitar 900 pelabuhan perikanan (PPS, PPN, TPI/PPI)
• Tenaga Penyuluh 6.802 orang (Motivator dan
awareness)
• KKMB 1016 orang (Tenaga Pendampingan untuk akses
Permodalan)
• Skema Permodalan (LPMUKP, LEPM3, KKPE, KUR dsb)
• Pemberdayaan Wirausaha (PUMP, PUGaR dan PDPT)
• 15 Inkubator Mina Bisnis yang tersebar di 15
Prov/Kab/Kota
• Start-Up Business Unit di 25 Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu, Unit Akselerator Kewirausahan
Produk Kelautan dan Perikanan
18
KKP punya Infrastruktur untuk Mengakselerasi TumbuhBerkembangnya WIRAUSAHA
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KKP
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2016
TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL
PENINGKATAN PRODUKSI TANGKAP, BUDIDAYA, PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN
PERBAIKAN DISTRIBUSI DAN LOGISTIK HASIL PERIKANAN DAN PENGUATAN
DAYA SAING
PERCEPATAN PENATAAN PENGELOLAAN RUANG LAUT
PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA DASAR DAN PENDUKUNG INDUSTRI
PERIKANAN NASIONAL
“Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional”
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN, PEMBUDIDAYA, PENGOLAH, PEMASAR HASIL PERIKANAN, PENYERAPAN TENAGA KERJA, MENINGKATKAN DEVISA NEGARA
ARAH KEBIJAKAN
PERCEPATAN JUMLAH DAN KOMPETENSI SDM, INOVASI IPTEK BIDANG PERIKANAN
PERCEPATAN PELAYANAN PERIZINAN INDUSTRI
PERIKANAN
PENYUSUNAN RENCANA AKSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL
20
Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016: Peluang Investasi Bidang Kelautan dan Perikanan
Pemerintah berupaya menjaring para investor domestik maupun asing melalui beragam insentif dan kemudahanbagi investasi berorientasi ekspor dan menyerap tenaga kerja besar
KATEGORI USAHA
TERBUKA
TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
DICADANGKAN
Bagi investasi asing 100% tanpa ketentuan khusus
Cold Storage
Persyaratan dicadangkan untuk UMKMK
Pemindangan Ikan
TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
KEMITRAAN
Persyaratan bermitra dengan UMKMK
Pembenihan dan pembesaran ikan
Pengeringan, pengasapan, fermentasi & surimi
Pemasaran, distribusi & ekspor
TERBUKA DENGAN PERSYARATAN
TERTENTU
Persyaratan tertentu seperti lokasi, besaran modal & rekomendasi lembaga terkait
Penggalian pasir laut (modal domestik 100%)
Perikanan tangkap (modal domestik 100% dan izin khusus KKP)
Budidaya koral hias (rekomendasi KLHK)
TERTUTUP
Dilarang melakuka usaha berbentuk apapun, baik investor domestik maupun asing
Penangkapan ikan tercantum
dalam CITES
Pemanfaatan koral alam
Pengangkatan muatan
kapal tenggelam
1983 - 2002
GEMA INSANI
GENAPKAN
GEMARI
2004
GERAKAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, IBU MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
2014- Sekarang2010-20132004-2009
PROGRAM PENINGKATAN KONSUMSI IKAN
22
PAMERAN PRODUK KP
DALAM NEGERI
PROMOSI DI MEDIA ELEKTRONIK
LOMBA MASAK SERBA IKAN
TINGKAT NASIONAL
RAKOR GEMARIKAN DAN FORIKAN
KERJASAMA MITRA GEMARIKAN
BAZAR PRODUK DAN KULINER
KEGIATAN GEMARIKAN
PROMOSI DI RETAIL MODERN
SAFARI GEMARIKAN
MOBIL ATI (Alih Teknologi & Informasi)
- GEMARIKAN
FESTIVAL PERIKANAN NUSANTARA
DALAM RANGKA HARKANNAS KE-4
LOMBA INOVASI
MENU MASAKAN IKAN
FASILITASI FORIKAN
23
Direktorat Pengolahan dan Bina MutuDitjen PDSPKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kegiatan Dit. PBM Tahun 2020
RSNI
Rancangan StandarNasional Indonesia RSNI) produk hasil KP yang dirumuskan
SKPSertifikat KelayakanPengolahan SKP) yang diterbitkan bagi Unit Pengolahan Ikan
PembinaanUnit Penanganan dan Unit Pengolahan Produk Hasil KP yang dibina
Sistem Rantai Dingin
Sarana Rantai Dingin dan Peralatan Pengolahan yang disediakan
Ragam
Ragam baru produk hasil kelautan dan perikanan bernilai tambah di lokasi yang dibina
Perbaikan UPI
Sarana dan Prasarana Unit Pengolahan Ikan yang ditingkatkan fasilitasnya
UPI Zero Waste
UPI bernilai tambahyang dibangun menujuZero Waste
Pemetaan dan Utilitas
Pemetaan KebutuhanBahan Baku dan UtilitasUPI
PEMBINAAN UPI
Pelatihan Sertifikat Pengolah Ikan (SPI) bagi
Mahasiswa Jurusan Perikanan
LATAR BELAKANGDitjen PDSPKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
PP Nomor 57 tahun 2015 Tentang
Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai
Tambah Produk Hasil Perikanan, pasal 9
disebutkan bahwa terhadap Pelaku
Usaha Industri Pengolahan Ikan dapat
diberikan sertifikat kelayakan
pengolahan
KEPMEN KP Nomor Per 19/MEN/2010
tentang Tentang Pengendalian Sistem
Jaminan Mutu dan Keamanan hasil
perikanan, pasal 5 disebutkan Sertifikat
Penerapan HACCP diberikan kepada UPI
apabila telah terdapat Sertifikat
Kelayakan Pengolahan (SKP) dan telah
menerapkan konsepsi HACCP.
• PER.09/DJ-P2HP/2010 tentang Persyaratan,
Tata Cara Penerbitan, Bentuk dan Format
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) pada
lampiran I disebutkan bahwa salah satu
persyaratan dalam mendapatkan SKP adalah
memperkerjakan sekurang-kurangnya 1
(orang) penanggung jawab mutu yang
mempunyai Sertifikat Pengolah Ikan (SPI)
• PER.09/DJ-P2HP/2010 pada lampiran II
disebutkan bahwa tata cara penerbitan
sertifikat pengolah ikan (SPI) melalui
program bimbingan teknis yang
dilaksanakan langsung oleh Direktorat
Pengolahan Hasil atau lembaga pendidikan
yang kompeten dan atau telah menjalin
kerjasama dengan Direktorat Jenderal P2HP
1. Menghasilkan taruna/i dan pengajar bidang
pengolahan hasil perikanan yang professional,
terlatih dan terampil dalam penerapan GMP dan
SSOP.
2. Peserta mampu menyusun dokumentasi GMP
dan SSOP.
3. Peserta dapat melaksanakan supervisi
kelayakan dasar pengolahan di industri
pengolahan hasil perikanan.
4. Peserta mampu melakukan pembinaan
penerapan GMP dan SSOP di Unit Pengolahan
Ikan sesuai dengan kondisi masing-masing.
27
TUJUAN PELAKSANAANDitjen PDSPKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Layanan SKP
021 - 3513326
Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu
Gedung Mina Bahari 3 Lantai 13
Jalan Batu No 1-3 Jakarta Pusat
10110
Loket 6 PTSP KKP
Gedung Mina Bahari IV Lantai 1
skp-pdspkp.kkp.go.id
Proses 7 Hari Kerja
Masa Berlaku 2 Tahun
Bebas Biaya
Meningkatkan Kepercayaan
Konsumen
Memperluas Pasar
SERTIFIKAT KELAYAKAN PENGOLAHAN
2018
2015 2016 2017
384 UPI
1084 SKP
613 UPI
1933 SKP
641 UPI
2107 SKP
808 UPI
2872 SKP
2019
754 UPI*
2539 SKP *
*Data per 31 Oktober 2019
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
SKP adalah Sertifikat yang diberikan kepada pelaku usaha
terhadap setiap Unit Pengolahan Ikan yang telah
menerapkan GMP dan SSOP
SKP diterbitkan oleh Dirjen PDSPKP-KKP sebagai hasil
pembinaan terhadap UPI
Pembinaan dilakukan oleh Pembina Mutu
Pusat/Provinsi/Kab/Kota
30
Pengembangan Produk :
▪ Perbaikan produk yang sudah ada dengan cara meningkatkan kualitas,menganekaragamkan produk, dan beberapa kegiatan lainnya dengan maksuduntuk lebih menyesuaikan dengan selera konsumen atau permintaan pasar.
▪ Inovasi produk berdasarkan hasil penelitian yang telah diujicobakan denganteknologi tepat guna
ZERO WASTE CONCEPT
VALUE PYRAMID OF FISHPRODUCTS
Pharma
Cosmetics
Health products
Functional foods
Traditional food products
Animal feed
Raw material
Val
ue
Ad
ded
/ P
rice
Quantity
Sumber : diolah dari UNU Fisheries Training Program Iceland
2015-2019RAGAM PRODUK INOVASI
2017
2016
2015
2018
2019 on progress
Agar-agar stripserta reformulasi 6 produk (abon lembaran, bubble rumput laut, cireng dan cilok ikan, dendeng lumat, ikan strip, kamaboko)
Edible straw, kemasan biodegradable,
seaweed flake, kolagen dari kulit patin,
penyedap rasa dari kepala udangserta reformulasi 5 produk
(nori, fish chips, snack kulit patin, salami ikan)
Dalam kurun waktu 2015-2018
telah dihasilkan 31 ragam hasil inovasi
produk konsumsi dan non konsumsi
berbasis ikan, rumput laut, krustasea dan moluska
Chikuwa, snack ikan kering, ikan asin fermentasi, biskuit Spirulina, snack nori rumput laut, minuman pulpy alginat, gelatin, gamat/kolagen dari teripang,kertas lamun, edible film
Hidrolisat Protein Ikan serta reformulasi 7 produk
(nata de seaweed, tortilla rumput laut, albumin,
pupuk dari limbah perikanan, mie ikan, snack kekerangan, dan sereal HPI)
Opak ikan, mantau ikan, agar-agar kertas,
pupuk cair rumput laut, kolagen dari kulit, sisik, dan
tulang ikan,kertas seni dan kemasan
rumput laut
Pengolahan dan Mutu Produk KPMenuju Revolusi 4.0
FAKTA DAN MYTHOS
• @ UDANG,CUMI,KEPITING MENGANDUNG KOLESTEROL?
* TIDAK >> PHYTO KOLESTEROL (KOLESTEROL BAIK)
@ MAKAN IKAN ALLERGI ?
* TIDAK
@ IKAN UNTUK PENGOBATAN
- IKAN PATIN >> MAGNESIUM >> CEGAH SAKIT JANTUNG
- IKAN GABUS >>NON AMONIA >> OBAT GINJAL/DIABETES
- IKAN BELUT >> ANTI KANKER PAYUDARA
- IKAN TERI >> ANTI OSTEOPOROSIS/ANTI MELARAT
PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN@ SANGAT PENTING ,URGENT DAN SANGAT STRATEGIS DALAM PROGRAM INI
@ IKAN SEGAR DALAM RANTAI DINGIN SULIT MENCAPAI DASA WISMA YANGTERPENCIL.
@ BAGI GENERASI MUDA MAUPUN MILLENIAL MEMILIH # READY TO EAT #NON FISHY FORM
@ IBU2 RUMAH TANGGA SEKARANG MEMILIH IKAN # READY TO COOK#
@ TANTANGAN UNTUK INDUSTRI PERIKANAN UNTUK BER INOVASI PRODUK2 YANG* READY TO COOK* READY TO EAT* GOOD LOOKING* TANPA MENGURANGI GIZI DAN TASTE…..
37
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Industri/rumah sakit
Konsumen/Pasien
PenumbuhanUsaha komersial
Pemangku KebijakanBenih/Bibit
Budidaya ikan
Panen, ProsesPrimer
Ikan gabus
Dukungan Bahan baku
Pemangku KebijakanScale upProduksi
Produk Ikan gabus
RisetProses
Riset Proses/Manfaat
Peneliti
Riset intervensi
DI BUDAYA BANGSAKU TIDAK ADA SUPERMAN
DI BUDAYA BANGSAKU TIDAK ADAWONDERWOMAN
YANG ADA KEGOTONG ROYONGAN
39
Untuk bisa mewujudkan ide-ide brilian dalam
pengabdian nyata diperlukan kerjasama dari
segenap sektor