kebijakan haji 2011
-
Upload
ahmad-allauddin -
Category
Documents
-
view
699 -
download
1
description
Transcript of kebijakan haji 2011
11
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN
1432H/2011M
Disampaikan oleh : Drs. H. Asyhuri, MM
CURRICULUM VITAE• Nama : Drs. H.M. Asyhuri, MM• NIP : 195708041988021001• TTL : Bojonegoro, 4 Agustus 1957• Pangkat/Gol : IV b / Pembina Tk. I• Jabatan Dinas : Kepala Bidang Penyelenggara Haji, Zakat dan Wakaf• Instansi : Kanwil Kemenag Prov. Jatim• Alamat Kantor/Telp.Fax : Jl. Juanda II Surabaya / 031-8686017• Alamat Rumah Dinas : Jl. Ketintang Madya V No. 92 C Surabaya• Alamat Rumah : Jemur Wonosari Gg. Masjid No. 24 Wonocolo Sby• Telepon Rumah : 031 - 8495498• Pendidikan Terakhir : S2 (MSDM)• Riwayat Jabatan : 1. Kasi Penyuluh pada Bidang Penamas 2. Kasi Siaran dan Tamaddun pada Bidang Penamas 3. Kasi Kemasjidan pada Bidang Urais 4. Kasi Kemitraan Umat Islam pada Bidang Urais 5. Kasi Penyuluh Haji dan Umroh pada Bidang Hazawa
6. Kasi Perjalanan dan Sarana haji pada Bidang Hazawa7. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Lamongan
8. Kabid Urais pada Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur 9. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat & Wakaf
Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur• Materi yg disampaikan : Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun
1432H/2011M
33
DASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUM
1. UU Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6 menyebutkan bahwa “Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jamaah haji”
2. Pasal 7 disebutkan “hak jemaah haji adalah memperoleh pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dalam menjalankan ibadah haji, yang meliputi:a. Pembinaan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air,
diperjalanan, maupun di Arab saudi.b. Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pelayanan
kesehatan yang memadai, baik di tanah air, selama diperjalanan, maupun di Arab Saudi;
c. Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;d. Penggunaan Paspor Haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan ibadah haji ; dane. Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah
air, Arab Saudi, dan saat kepulangan ke tanah air
3. Pasal 8 ayat 2 mengamanatkan bahwa “kebijakan dan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab Pemerintah yang dikoordinasikan oleh Menteri Agama”
4. Pasal 10 disebutkan “Pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji berkewajiban mengelola dan melaksanakan penyelenggaraan ibadah haji meliputi penetapan BPIH; pembinaan ibadah haji; penyediaan akomodasi yang layak; penyediaan transportasi; penyediaan konsumsi; pelayanan kesehatan; dan/atau pelayanan administrasi dan dokumen”
55
INSTANSI TERKAIT DALAM PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HAJI
1.Kementerian Dalam Negeri2.Kementerian Luar Negeri3.Kementerian Hukum dan HAM4.Kementerian Kesehatan5.Kementerian Perhubungan6.Kementerian Keuangan7.Kementerian Agama8.Kementerian Pertahanan (TNI dan
POLRI)
STRUKTUR KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
Kakanwil H. Sutrisno Rahmat
Kabag TUH. Hartoyo
Kabid HazawaH. Asyhuri
Kabid PenamasH. Warsito Hadi
Kabid UraisH. Nur Kholis
Kabid MapendaH. Musta`in
Kabid PontrenH. Moh. Hasin
David Solaiman Angkowo Agus Slamet
STRUKTUR BIDANG PENYELENGGARAAN HAJI, ZAKAT DAN WAKAF
KEPALA BIDANGDrs. H.M. Asyhuri, MM
Kasi PenyuluhanHaji dan UmrohH. Erfan Rosuli
Kasi Bimbingan Jamaah & PetugasDrs. HM. Naim, M.Ag
Kasi Perjalanan &Sarana Haji
Hj. Hikmah Rahman, SH
Kasi Bina LembagaZakat dan Wakaf
Drs. H. Nawawi, M.Si
Kasi PemberdayaanZakat dan Wakaf
Drs. H. Zaini, MM, MBA
STAF3 orang
STAF5 orang
STAF7 orang
STAF3 orang
STAF4 orang
88
PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAANHAJI :1. Mengedepankan kepentingan jamaah.2. Memberikan rasa keadilan. 3. Memberikan kepastian. 4. Efisiensi5. Transparansi dan akuntabilitas. 6. Profesionalitas. 7. Nirlaba
Penyelenggaraan haji merupakan rangkaian kegiatan yang beragam:
Melibatkan banyak pihak Mengelola banyak uang Dilaksanakan dalam rentang waktu yang panjang
(di tanah air dan di Arab Saudi)
Untuk mensukseskan kegiatan tersebut diperlukan:
Pengelolaan yang cermat Kordinasi yang dekat Kerjasama yang kuat SDM yang handal dan amanah
1010
a.a. Kuota haji Indonesia mengacu kepada KKT OKI Kuota haji Indonesia mengacu kepada KKT OKI tahun 1987 di Amman, Yordania yaitu 1/1000 (satu tahun 1987 di Amman, Yordania yaitu 1/1000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk Muslim suatu perseribu) dari jumlah penduduk Muslim suatu negaranegara
b.b. KKuota haji Indonesia tahun 1432 H sebanyak uota haji Indonesia tahun 1432 H sebanyak 211.000 diperuntukan jemaah haji reguler dan 211.000 diperuntukan jemaah haji reguler dan 17.000 untuk jamaah haji khusus (KMA No. 29 17.000 untuk jamaah haji khusus (KMA No. 29 Tahun 2011 Tahun 2011 Tgl Tgl 29 Maret 201129 Maret 2011,, TTentang penetapan entang penetapan KKuota haji tahun 1432 Huota haji tahun 1432 H))
c.c. Alokasi porsi untuk provinsi dibagi secara Alokasi porsi untuk provinsi dibagi secara proposional dengan rumus 1 permil dari penduduk proposional dengan rumus 1 permil dari penduduk muslimmuslim
d.d. Gubernur dapat menetapkan kuota Provinsi Gubernur dapat menetapkan kuota Provinsi kedalam kouta Kkedalam kouta Kabupaten / Kotaabupaten / Kota
K K UU OO TT AAK K UU OO TT AA
Terdiri dari :1. Jawa Timur = 34.0132. NTB = 4.6073. NTT = 7044. BAli = 6775. Petugas = 454
Sebagai gambaran pelaksanaan tahun lalu (2010) bahwa jamaah haji embarkasi surabaya berjumlah 40.455 orang
DATA PENERBANGAN BERJUMLAH = 91 KLOTER
1. Armada Pesawat Garuda = 19 Kloter2. Armada Pesawat Saudi Arabia = 72 Kloter
1. Wafat di Arab Saudi = 82 orang2. Wafat di Tanah Air = 3 orang3. Masih berada di Arab Saudi = 1
orang (Kab. Malang)4. Kembali ke tanah air = 40.373 org
-----------------Jumlah = 40.455
1. ( Pria) = 19. 687 orang
2. ( Wanita) = 20.768 -----------------Jumlah = 40.455 orang
PENGALAMAN HAJI
1. Pernah Haji = 840 orang2. Belum Pernah Haji = 39.615 ---------Jumlah = 40.455 orang
1. Swasta : 19.702 orang 2. Petani : 8.137 orang3. PNS : 6.419 orang4. Pedagang : 3.275 orang5. Pelajar : 587 orang6. BUMN : 534 orang7. TNI : 347 orang8. Lain-lain : 1.495 orang
-----------------Jumlah = 40.455 orang
1. SD/MI : 16.072 orang 2. SMP/MTs : 5.396 orang3. SMA/MA : 7.461 orang4. D-3 : 2.040 orang5. S.1 : 6.263 orang6. S.2 : 1.144 orang7. S.3 : 62 orang8. Lain-lain : 17 orang
-----------------Jumlah = 40.455 orang
1. 0 – 20 th. : 267 orang 2. 21 – 30 th. : 1.624 orang3. 31 – 40 th. : 6.543 orang4. 41 – 50 th. : 12.473 orang5. 51 – 60 th. : 11.685 orang6. 61 – 70 th. : 5.940 orang7. 71 – 90 th. : 1.907 orang8. 91 - : 13 orang
-----------------Jumlah = 40.455 orang
BANK PENERIMA BPIH1. BRI : 11.603 orang 2. BSM : 7.933 orang3. MANDIRI : 4.270 orang4. BANK JATIM : 4.931 orang5. BNI : 6.160 orang6. BTN : 550 orang7. BUKOPIN : 39 orang
Pada garis besarnya Bimbingan Jamaah Haji antara lain
1. Pengertian Haji dan Umroh2. Syarat Wajib Haji dan Umroh3. Wajib Haji dan Wajib Umroh4. Haji Tamattu`, Ifadah &
Qiran5. Proses Perjalanan
Gelombang I dan II6. Di Asrama Haji7. Di Airport8. Di Madinah9. Miqad10.Ihram
11. Larangan Ihram12. Umroh13. Thowaf14. Sa`i15. Tahalul16. Pelaksanaan Haji17. Wukuf18. Mabit19. Melontar Jumroh20. Thawaf Wada`21. Makna Haji Mabrur
Berdasarkan KMA No. 29 Tahun 2011 tentang
Penetapan kuota haji, untuk tahun 1432 H / 2011 Calon Jamaah Haji Jawa Timur berjumlah : 34.165
orang
Kalender Ulumul Quro` Arab Saudi Rencana Perjalanan Jamaah Haji
tahun 2011 sbb
1. Tgl 1 Okt. 2011 : CJH masuk Asrama2. Tgl 5 Nop. 2011 : Pelaksanaan Wukuf3. Tgl 12 Nop. 2011 : Awal Kedatangan jamaah haji di
Tanah Air4. Tgl 11 Des. 2011 : Akhir kedatangan jamaah haji
ditanah air
Pointer Sambutan/PengarahanKepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa TimurPada acara Pembekalan Teknis Bagi
Operator Siskohat Se Jawa TimurTanggal 13 Mei 2011
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomer 10/2010
nomenklatur SISKOHAT adalah Singkatan dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu
Pembekalan Teknis ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan kepentingan peningkatan pelayanan kepada jamaah haji, dimana petugas operator Siskohat sebagai orang terdepan dari bagian pelayanan publik harus mempunyai ketrampilan khusus dan spesifik menghadapi realita pendaftar haji di Jawa Timur yang sampai saat ini sudah berjumlah ± 308.429 CJH
Kendala yang terjadi di lapangan antara lain :
1. Keterbatasan SDM operator Siskohat di daerah2. SDM Siskohat yang sudah profesional dimutasi ke
unit lain secara mendadak3. Teknik Aplikasi4. Perangkat keras (Hardwere) dan Lunak (Softwere),
misalnya Server / program aplikasi terkena virus.5. Koneksi jaringan, misalnya : jaringan IT yang salah
sambung, koneksi internet yang lambat, dls
Permasalahan teknis pelaksanaan Pendaftaran Haji :
1. Prosedur pendaftaran dirasakan rumit dan merepotkan masyarakat.
2. Lemahnya pengamanan dokumen CJH sehingga memungkinkan terjadinya penggantian identitas yang tidak terdeteksi lebih dini.
3. Belum berfungsinya Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai institusi pendaftar CJH secara penuh.
4. Terjadinya ketidaktaatan azas terhadap ketentuan pendaftaran haji, baik oleh aparat internal maupun mitra kerja terkait.
5. Lemahnya kontrol data pendaftar haji.
Kegiatan ini sangat penting sebagai bekal saudara/i sekalian
dalam menjalankan tugas, karena tugas kalian tidak mudah,
melayani CJH yang menurut realita sebagian besar sudah
lanjut usia.
Oleh karena itu layanilah mereka dengan rumus 4S
1.Senyum2.Salam3.Sopan4.Sabar
Saya mengharapkan Saudara/i dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan, visioner maupun melayani CJH dengan komitmen yang tinggi bahwa melayani haji adalah ibadah, ini adalah sumber kekuatan dalam pelayanan kita, bekerja dengan ikhlas menjadi ruh pekerjaan.
• Kalau ada kendala teknis dilapangan selalu berkoordinasi, berkomunikasi baik ke Pusat, ket tingkat I maupun antar operator se Jawa Timur untuk selalu berkomunikasi dan kerja sama yang baik.
• Selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuan IT dengan berpedoman pada etika pemakaian yang benar, jangan sampai terjadi pemanfaatan teknologi untuk hal-hal yang negatif