KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

32
KEBIJAKAN PEYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Disampaikan pada acara : Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Tahun 2013 Oleh : Drs. H. Sudjak, M.Ag Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur

description

KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013. Oleh : Drs. H. Sudjak, M.Ag Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Disampaikan pada acara : Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Tahun 2013. PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TERDIRI DARI : . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Page 1: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

KEBIJAKAN PEYELENGGARAAN IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA

TIMUR TAHUN 2013

Disampaikan pada acara :Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Tahun 2013

Oleh :

Drs. H. Sudjak, M.AgKepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur

Page 2: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TERDIRI DARI :

Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler

Pengelenggaraan Ibadah Haji

Khusus

(Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 79 Tahun 2012 Pasal 3)

Page 3: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

DASAR HUKUM 1. Undang – Undang Nomor : 13 Tahun 20082. Peraturan Presiden RI Nomor : 79 Tahun 2012

Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji

3. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler

4. Peraturan Menteri Agama RI nomor 15 tahun 2012 Tantang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus

Page 4: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Pendaftaran Haji (PP Nomor 79/2012 )

1) Warga Negara Indonesia berhak melaksanakan Ibadah Haji dengan mendaftarkan diri di Kantor Kementerian Agama sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Menteri.

2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud dilakukan sepanjang tahun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan prinsip pelayanan berdasarkan nomor urut pendaftaran.

3) Nomor urut pendaftaran sebagaimana dimaksud, digunakan sebagai dasar dalam pelayanan pemberangkatan Jemaah Haji.

Page 5: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENDAFTARAN JAMAAH HAJI REGULER

(Berdasarkan PMA No. 14/2012)1) Pendaftaran Jemaah Haji dilakukan setiap

hari kerja sepanjang tahun 2) Pendaftaran Jemaah Haji dilakukan di

Kantor Kementerian Agama Kab/Kota domisili Jamaah Haji sesuai KTP

3) Pendaftaran haji sebagaimana point (1) dan (2) wajib dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan untuk pengambilan foto dan sidik jari

Page 6: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

a) Beragama Islam b) Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan

sehat dari dokterc) Memiliki KTP yang masih berlakud) Memiliki Kartu Keluargae) Memiliki Akte Kelahiran atau Surat kenal lahir/Kutipan Akta Nikah /

Ijazahf) Memiliki tabungan pada BPS-BPIH minimal sebesar setoran awal

Persyaratan Pendaftaran Haji

Dalam hal calon jamaah haji berusia dibawah 17 thn dan belum memiliki KTP dapat menggunakan Kartu Identitas lain yang sah

Page 7: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

NOMOR PORSI sebagaimana dimaksud hanya berlaku bagi jemaah yang

bersangkutan dan tidak dapat digantikan

Pendaftaran jemaah haji dinyatakan sah setelah yang bersangkutan mendapatkan

NOMOR PORSI

Page 8: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1. Pendaftaran Haji khusus dilayani di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Kantor Siskohat Asrama Haji Sukolilo Surabaya

2. CJH Khusus menunjuk salah satu PIHK (Penyelenggaran Ibadah Haji Khusus) yang memiliki izin dari Kementerian Agama

3. CJH Khusus menyetor setoran awal sebesar $ 4000 di BPS BPIH

PENDAFTARAN HAJI KHUSUS

Page 9: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

DAFTAR PENYELENGGARA IBADAH HAJI KHUSUS (PIHK) YANG MEMILIKI IZIN DARI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DAERAH OPERASI : JAWA TIMUR

Page 10: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1. Dana Dari Jamaah Haji (BPIH)adalah dana yang disetorkan langsung oleh jamaah haji yang dipergunakan untuk membiayai komponen tertentu dalam penyelenggaraan ibadah haji (direct cost)

2. Dana Optimalisasi / Jasa Setoran Awal BPIH adalah dana yang diperoleh dari hasil optimalisasi/manfaat setoran awal BPIH (indirect cost) yang dipergunakan untuk membiayai komponen tertentu dalam penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan UU No.13 pasal 23 ayat 1 dan ayat 2

3. Dana APBN adalah dana yang dialokasikan pada DIPA Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan ibadah haji, baik ditanah air maupun Arab Saudi

4. Dana APBDDana yang bersumber dari Pemerintah Daerah Tk. I maupun Tk. II

5. Dana Pelayanan KesehatanAdalah dana Kesehatan yang ada pada Kementerian Kesehatan

SUMBER PENDANAAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

Page 11: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

KOMPONEN INTI BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI (BPIH)

1. DIRECT COST Adalah Biaya yang

dibebankan langsung kepada jamaah yang digunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji.

Besarannya ditetapkan Presiden dalam bentuk

“Perpres” atas usul Menteri Agama setelah disetujui oleh

DPR RI (Pasal 21 ayat 1).

2. INDIRECT COST Adalah Biaya yang

dibebankan dari hasil optimalisasi dana setoran awal

BPIH yang digunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji

(Pasal 23 ayat 1 dan 2). Besaran komponen Indirect

cost ini diusulkan oleh Menteri Agama digunakan setelah

disetujui oleh DPR RI.

Page 12: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PERBANDINGAN BPIH UNTUK EMBARKASI SURABAYA TAHUN 2012 DAN 2013

KOMPONEN TAHUN 2012 TAHUN 2013

1. Biaya Penerbangan USD. 2.325 USD. 2.2552. Pelayanan Di Aran Saudi USD. 1.008 USD. 959,4

3. Living Coast USD. 405 USD. 405JUMLAH USD. 3.738 USD. 3.619

Rata-rataUSD 1 = 9.500Rp.35.511.000

Rata-rataUSD 1 = Rp.9.800Rp.35.466.400

Page 13: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BPIH TAHUN 1434 H/2013 M DAN RINCIAN PENGGUNAAN (DIRECT COST)

BPIH Tahun 1434H / 2013M sebesar = 3.619 USDDIGUNAKAN UNTUK :1. Biaya Penerbangan sebesar : 2.255 USD, dengan rincian Tiket Indonesia – Arab Saudi PP : $ 2.191 Biaya Surcharge Landing Madinah : $ 50 Biaya Airport Tax di Arab Saudi : $ 142. Akomodasi Arab Saudi sebesar 959,4 USD, digunakan untuk : Di Makkah : $ 804,8 Di Madinah : $ 154,63. Living cost sebesar : 405 USD = SR1500

(langsung diberikan ke CJH sebelum berangkat ke Bandara Embarkasi, untuk uang saku atau biaya hidup selama di Arab Saudi)

Jumlah total sebesar = 3.619 USDRata-rata 1 USD = Rp. 9.800 ( 3619 USD x Rp. 9.800 = Rp. 35.466.400)

Page 14: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

a. Biaya pelayanan jemaah haji: Pelayanan Arab Saudi

Subsidi untuk harga sewa rumah Makkah dan Madinah General Service fee untuk Kerajaan Saudi Arabia Sewa hotel transito jeddah Biaya selisih distribusi pemondokan di Makkah Sewa rumah cadangan di Makkah Konsumsi masa kedatangan dan kepulangan di Bandara Konsumsi selama di Arafah dan Mina Konsumsi selama di Madinah Konsumsi jamaah tersesat dan sakit Transportasi dari pemondokan ke bandara Transportasi dari pemondokan ke Masjidil Haram Pelayanan bongkar muat barang

96%

PENGGUNAAN DANA INDIREC COAST (OPTIMALISASI BPIH)

Page 15: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Pelayanan di dalam negeri Biaya penerbitan paspor jemaah haji Penyelesaian paspor dan pemvisaan Penyelenggaraan bimbingan manasik haji Pasanger service charge Asuransi jiwa dan kecelakaan jemaah haji Pencetakan buku paket manasik haji dan blanko-blanko Penyediaan gelang identitas Akomodasi dan konsumsi di asrama haji embarkasi

b. Biaya operasional di Arab Saudi dan dalam negeri Maslahah Ammah / General Service Petugas Akomodasi dan konsumsi Petugas Angkutan Darat (Naqobah) Petugas Insentif Tenaga Musiman ATK dan Perlengkapan Operasional Haji Sewa Kantor, Wisma & Pemeliharaan Biaya Penunjang Operasional Perkantoran Image Building, Pengembangan Siskohat,

Konsultan manajemen Peningkatan Fasilitas Asrama Haji

c. Safeguarding

3,7%

0.3%

Page 16: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 58 tahun 2013

tanggal 29 Mei 2012 tentang “Penetapan Kuota HajiTahun 1434 H/2013 M

 Jawa Timur : 33.935

PELUNASAN HAJI TAHUN 1434 H / 2013 M

Page 17: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

WAKTU PELUNASANDi mulai : tanggal 22 Mei s/d 12 Juni 2013 Dengan porsi tertinggi : 1300 318 769

----------------------------------------------------------------------

Sampai dengan tgl 12 Juni 2013 Pukul 15.00 WIBPorsi yang LUNAS : 31.032 (92%) Porsi yang TIDAK LUNAS : 2.903 ( 8%)  Jumlah : 33.935

Page 18: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

“Sisa Kuota Propinsi yang tidak dilunasi akan menjadi Kuota Nasional yang penggunaannya diperuntukkan bagi : 1. CJH Usia 83 tahun keatas2. Penggabungan suami isteri yang terpisah secara sistem3. Penggabungan Orang tua dengan anak

yang mana peluasan nya akan dimulai tanggal 18 s/d 26 Juni 2013

Rencana awal berdasarkan Keputusan Dirjen PHU Nomor : D/278 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembayaran Pelunasan

BPIH Tahun 1434 H / 2013 M, Bahwa :

Page 19: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Akan Tetapi Pada hari Kamis 6 Juni 2013 diterima surat dari Menteri Haji

Kerajaan Arab Saudi tertanggal 22 Rajab 1434 H yang isinya : Ada Keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil

Haram, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengurangi kuota haji

tahun 2013 di seluruh dunia sebesar 20%.

Daya tampung Masjidil Haram semula 48.000 jamaah menjadi 22.000 jamaah dalam satu jam.

Page 20: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Untuk menjamin keselamatan, kenyamanan dan keamanan, Pemerintah Arab Saudi mengurangi jumlah kuota sebesar 20% bagi seluruh dunia tanpa kecuali.

Pengurangan kuota ini hanya berlaku sementara sampai

selesainya proyek perluasan tempat tawaf yang diperkirakan sesudah musim haji tahun 2013.

Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota Indonesia

sebanyak 20% (42.200 orang). Dengan demikian kuota Jamaah Haji Indonesia pada tahun 2013 akan menjadi 168.800 jamaah dari semula 211.000 jamaah.

Page 21: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

•Untuk Jawa Timur jika terjadi pemotongan 20 % dari kuota (33.935) maka akan ada 6.792 CJH yang tidak berangkat.

•Penyelesaiannya : a. 2.903 diambilkan dari sisa kuota yang tidak dilunasib. 3.889 di ambilkan dari kuota jamaah yang sudah melunasi (jumlah berdasarkan

data dari Siskohat Pusat)

• Pengurangan untuk jamaah lunas dilakukan berdasarkan PMA Nomor 63 Tahun 2013 tentang Kriteria Keberangkatan Jamaah Haji Tahun 1434 H / 2013 M, yaitu pada pasal 1 Kriteria CJH yang diberangkatkan Tahun 1434H/2013M adalah

a. Jamaah Haji yang telah melunasi BPIH Tahun 1434H/2013M sampai dengan tanggal 12 Juni 2013

b. Jamaah haji yang melakukan pendaftaran lebih awal sesuai dengan nomor urut porsi sampai dengan terpenuhinya kuota yang dtentukan di Provinsi/Kabupaten-Kota

Page 22: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Jawa Timur : 27.143

Pada tanggal 21 Juni 2013 Terbit Keputusan Menteri Agama

Nomor 121 Tahun 2013 Tentang Perubahan Penetapan Kuota Haji

Tahun 1434 H / 2013 M

Sehingga yang semula kuota jatim 33.935 menjadi 27.143 sehingga kuota jatim berkurang 6.792

Page 23: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Setelah penetapan Kuota Perubahan oleh Menteri Agama maka Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melakukan verifikasi dan validasi terhadap Calon Jamaah Haji yang telah melunasi BPIH Tahun 1434 H / 2013 M yang meliputi : a) Jamaah yang sudah pernah menunaikan Ibadah Haji

dan bukan sebagai Pembimbing / Memahramib) Jamaah yang dengan sukarela atau dengan alasan tertentu

lainnya mengundurkan diri untuk ditunda keberangkatannya tahun 1434H/2013M atau jamaah tersebut batal berangkat.

Dalam hal hasil verifikasi dan validasi jika ada jamaah tunda atau batal, akan diisi nomor urut porsi selanjutnya dalam satu Provinsi

Selanjutnya pada tanggal 15 Juli 2013 nama-nama Calon Jamaah Haji BERANGKAT dan TUNDA secara resmi di umumkan Kementerian Agama Pusat melalui website resmi yaitu haji.kemenag.go.id

Untuk Jawa Timur Porsi Tertinggi yang bisa berangkat Ibadah Haji Tahun 1434 H adalah : 1300 314 359

Page 24: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

DOKUMEN HAJIPersiapan dokumen haji diawali dengan Rapat Koordinasi yang dihadiri : 1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi

Jawa Timur,2. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh3. Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota sejatim4. Kasi Peny. Haji dan Umroh se Jawa Timur5. Kepala Kantor Imigrasi Se Jawa Timur

Dimana penerbitan passport serentak sesuai dengan Surat Edaran Dirjen PHU Nomor : DJ/VII.II/2/HJ.00/1612/2013

tanggal 2 Mei 2013 bahwa Penerbitan Paspor CJH Tahun 1434 H dimulai pada tanggal 6 Mei 2013

Page 25: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

Lanjutan Dokumen Haji

1. Proses Visa Paspor Haji dilakukan di Kedutaan Arab Saudi di Jakarta mulai tanggal 20 Juni 2013 dengan prinsip awal bil awal akhir bil akhir.

2. Sampai dengan saat ini Paspor dari daerah yang sudah dikirim ke Provinsi sebanyak : 22.959 (85%)

3. Dan Paspor dari Provinsi yang sudah dikirim ke Jakarta untuk Proses Visa sebanyak : 20 ribu

Page 26: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PELAKSANAAN MANASIK, BIMBINGAN DAN INFORMASI HAJI

1. Kegiatan bimbingan manasik pada tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan sedangkan pada tingkat KUA Kecamatan dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan

2. Alokasi waktu bimbingan manasik haji untuk 1 (satu) kali pertemuan adalah 4 jam pelajaran (4x60 menit) per hari

3. Mencetak Buku Informasi Haji dan Pamflet Peta Mekah dan Madinah

4. Sosialisasi dan informasi haji secara komprehensif melalui stasiun TV Lokal dan Radio (TVRI, JTV, SBO Tv dan Kompas TV, radio (suara surabaya dan suara muslim) yaitu dalam bentuk talkshow / dialog interaktif

5. Membuka layanan call center haji di nomor : 021-500425

Page 27: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

TRANSPORTASI HAJIJamaah haji Jatim dari 38 daerah tingkat II masuk ke

embarkasi dan debarkasi menggunakan transportasi bus yang diakomodir oleh masing-masing daerah, kecuali CJH Kota Surabaya yang diatur oleh KBIH dan masing-masing jamaah (perorangan)

Untuk CJH Propinsi NTT dan Propinsi Bali perjalanan ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya hampir semuanya menggunakan pesawat reguler, akan tetapi masih ada yang menggunakan bus

Pada tahun 2013 seluruh jamaah haji Embarkasi SUB akan di angkut dengan pesawat Saudi Arabia Airlines dengan jenis pesawat Boing 747-400 dengan kapasitas seat pesawat sebanyak 450

Page 28: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PENYUSUNAN KLOTER1. Tahap awal dilaksanakan penyusunan kloter yakni Qur`ah Urutan daerah per

wilker dari 38 Kab/Kota Jawa Timur, yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2013 di Hotel Oval Surabaya, dengan hasil Rapat sebagai berikut :

Page 29: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

LANJUTAN PENYUSUNAN KLOTER

2. Selanjutnya pada hari Senin s.d Selasa tanggal 22 s.d 23 Juli 2013 di adakan Rapat Koordinasi dan Finalisasi Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji Tahun 1434 H / 2013 M untuk Embarkasi Surabaya yang dihadiri oleh Direktur Pelayanan Haji Ditjen PHU Kemenag Pusat dan Kepala Kanwil Kementerian Agama beserta Kabid Penyelenggaraan Haji Propinsi Bali dan Propinsi NTT di Wisma Haji Surabaya.

3. Tahap Selanjutnya yaitu penyusunan Kloter setelah daerah Kabupaten / Kota mengirimkan Jumlah Data Riil Jamaah Berangkat setelah di kurangi atau ditambah dengan Jamaah Mutasi Masuk ataupun keluar.

Page 30: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1. CJH berada di Asrama Haji (1x24jam), CJH mendapatkan konsumsi 3 kali makan, 2 kali snack, akomodasi kamar full AC, pemberian gelang identitas, pemantapan manasik haji dan konsultasi, pelayanan kesehatan, pemberian uang living cost, dan passport haji

2. Selama di Asrama Haji, CJH tidak diperkenankan meninggalkan asrama.

3. Buku kesehatan CJH disetorkan oleh daerah tingkat II ke Embarkasi sehari sebelum pemberangkatan

4. Pemeriksaan x-ray oleh pihak Penerbangan5. Pemberangkatan jamaah dari Asrama Haji ke bandara

Juanda menggunakan bus full AC, dikawal foreder kurang dari 3 jam sebelum take off dengan tanggungan pihak penerbangan

DI ASRAMA HAJI EMBARKASI

Page 31: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1.Jemaah haji tetap menggunakan pakaian seragam batik haji, khusus jamaah haji wanita menggunakan seragam kerudung dan bagi jamaah haji Pria menggunakan peci bermotif seragam batik

2.Pakaian seragam dan kelengkapannya wajib dipakai saat keberangkatan dan kepulangan jemaah haji baik di Embarkasi dan selama berada di Arab Saudi kecuali saat melaksanakan umroh dan wukuf

SERAGAM HAJI

Page 32: KEBIJAKAN PE YELENGGARAAN  IBADAH HAJI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

RENCANA JADWAL PERJALANAN HAJI (BERDASARKAN KALENDER UMMUL QURO` ARAB SAUDI

TAHUN1434 H / 2013 M

1. Tgl 9 Sept 2013 : CJH masuk Asrama

2. Tgl 10 Sept 2013 : Awal Pemberangkatan Kloter 13 Tgl 9 Okt 2013 : Akhir Pemberangkatan

5 Tgl 9 Okt 2013 : Closing Date (Pukul 24.00 WAS)6 Tgl 13 Okt 2013 : Hari Tarwiyah7 Tgl 14 Okt 2013 : Pelaksanaan WUKUF8 Tgl 20 Okt 2013 : Awal Kedatangan Kloter pertama9 Tgl 19 Nop 2013 : Akhir Kedatangan