ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI …ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI INDONESIA...
Transcript of ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI …ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI INDONESIA...
ARAH KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI INDONESIA
TAHUN 1440H/2019M
Oleh
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
P a d a n g , 1 6 O k t o b e r 2 0 1 9
KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA
2
KUOTA JEMAAH HAJI INDONESIA TAHUN 2019
1.000
PROVINSIKUOTA
TAMBAHAN
KUOTA
AWALJUMLAH
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Jambi
6. Sumatera Selatan
7. Bengkulu
8. Lampung
9. DKI Jakarta
10. Jawa Barat
11. Jawa Tengah
12. D.I. Yogyakarta
13. Jawa Timur
14. Bali
15. NTB
16. NTT
17. Kalimantan Barat
4.393
8.356
4.628
5.064
2.919
7.035
1.641
7.074
7.952
38.852
30.479
3.158
35.270
700
4.514
670
2.527
258
175
377
295
354
160
299
281
350
346
381
379
436
354
398
295
236
4.651
8.531
5.005
5.359
3.272
7.195
1.940
7.355
8.302
39.198
30.860
3.537
35.706
1.054
4.912
965
2.763
PROVINSIKUOTA
TAMBAHAN
KUOTA
AWALJUMLAH
18. Kalimantan Tengah
19. Kalimantan Selatan
20. Kalimantan Timur
21. Sulawesi Utara
22. Sulawesi Tengah
23. Sulawesi Selatan
24. Sulawesi Tenggara
25. Maluku
26. Papua
27. Bangka Belitung
28. Banten
29. Gorontalo
30. Maluku Utara
31. Kepulauan Riau
32. Sulawesi Barat
33. Papua Barat
34. Kalimantan Utara
303
324
248
167
250
463
315
182
315
186
325
197
241
210
315
226
359
1.617
3.831
2.595
715
2.000
7.296
2.026
1.090
1.080
1.069
9.493
981
1.080
1.295
1.458
725
417
1.920
4.155
2.843
882
2.250
7.759
2.341
1.272
1.395
1.255
9.818
1.178
1.321
1.505
1.773
951
776
214,000
10.000
204.000Kuota Awal
Kuota Tambahan
Total Kuota
PROFIL JEMAAH HAJI
REGULERTAHUN 1440H/2019M
Jenis Kelamin Status Haji
Jumlah : 214.000
94.977
119.023
Laki - Laki
Perempuan
210.950
3.050
Belum Haji
Sudah Haji
(98,57 %)
(1,43 %)
(44,38 %)
(55,62 %)
3
Tingkat PendidikanPekerjaan
Jumlah : 214.000
70,762
25,097 51,775
12,390
45,384
7,004 421 1,167
SD/MI
SLTP/MTS
SLTA/MA
D1 / D2 / D3 / SM
S1
S2
S3
Lain-lain
44,087
2,108
18.835
28,153
44,049
60,704
3,346
3,386 9,203 129
PNS
TNI / POLRI
Pedagang
Petani/Nelayan
Swasta
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
BUMN / BUMD
Pensiunan
Lain-lain
5
PROFIL JEMAAH HAJI
REGULERTAHUN 1440H/2019M
Kelompok Umur
Jumlah : 214.000
6
PROFIL JEMAAH HAJI
REGULERTAHUN 1440H/2019M
553 3.74618.117
54.259
73.791
44.447
6.626
12.461
s.d. 20 tahun
21 - 30 tahun
31 - 40 tahun
41 - 50 tahun
51 - 60 tahun
61 - 70 tahun
71 - 74 tahun
75 tahun ke atas
PEMBINAAN BAGI JEMAAH HAJI
7
6 kali di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
8 kali selain di wilayah tersebut diatas.
KETERANGAN GEL. 1 GEL. 2 TOTAL
KLOTER
JAMAAH
PETUGAS KLOTER
PENYIAPAN TRANSPORTASI UDARA
8
MASKAPAI PENERBANGAN DAN EMBARKASI
Garuda
IndonesiaSaudia
Airlines
Jumlah Kloter : 284
▪ Jakarta (Pondok Gede) 50
▪ Aceh 12
▪ Solo 97
▪ Medan 22
▪ Banjarmasin 19
▪ Makassar 40
▪ Lombok 11
▪ Padang 18
▪ Balikpapan 15
Jumlah Kloter : 245
▪ Batam 29
▪ Palembang 19
▪ Jakarta (Bekasi) 97
▪ Jakarta (Pondok Gede) 15
▪ Surabaya 85
229 300 529
93.400 120.600 214.000
1.145 1.500 2.645
10
Biometrik adalah metode untuk mengenali seseorang berdasarkan ciri-
ciri fisik, karakter, dan perilakunya secara otomatis. Pengenalan
karakter ini dilakukan melalui pengambilan identifikasi sidik jari,
pengenalan wajah, telapak tangan, dan juga pengenalan iris (retina
mata).
Perekaman biometrik untuk jamaah haji Indonesia dilakukan di kantor-
kantor perwakilan VFS Tasheel pada masing-masing Provinsi atau di
embarkasi sebelum keberangkayan Jamaah haji ke Arab Saudi.
Proses perekaman biometrik dilaksanakan di Indonesia dimaksudkan
memudahkan dan mempercepat proses keimigrasian saat jamaah
memasuki Arab Saudi (Jeddah atau Madinah).
Ketika tiba di Bandara Jeddah atau Madinah, terhadap jamaah yang
telah melakukan proses perekaman biometrik, pihak imigrasi Arab
Saudi hanya akan melakukan proses verifikasi 1 (satu) jari dan
stempel kedatangan pada paspor jamaah. Proses ini mampu
memangkas waktu tunggu jamaah di bandara Arab Saudi dari sekitar
4-5 jam menjadi 1-2 jam untuk 1 kloter kedatangan.
Layanan fast track atau jalur cepat
merupakan layanan yang disediakan oleh
Otoritas Bandara di Arab Saudi bagi para
jamaah haji yang telah melakukan
seluruh proses keimigrasian (pre-
departure clearance) di Indonesia,
termasuk stempel kedatangan pada
paspor para jamaah haji.
Setibanya di Bandara Arab Saudi (Madinah atau Jeddah), para
jamaah haji tidak lagi melakukan proses keimigrasian, namun
langsung di arahkan menuju proses pemeriksaan x-ray barang
bawaan dan setelahnya langsung keluar Bandara menuju bus-bus
yang akan mengantarkan mereka menuju hotel-hotel di Madinah
dan Makkah.
Layanan fast track telah diterapkan sejak tahun 2018 dan baru
dapat dinikmati oleh jamaah haji dari Provinsi DKI Jakarta,
Banten, Lampung dan Jawa Barat yang diberangkatkan melalui
Bandara Soekarno Hatta.
12
PENEMPATAN JEMAAH DI MAKKAH
Penempatan Jemaah yang masuk dalam kuota tambahan, tetap
mengacu pada sistem zonasi di Makkah, dimana penempatan jemaah
dikelompokkan zonasinya berdasarkan embarkasi.
Ada tujuh zona, yaitu:
Embarkasi Aceh (BTJ), Medan (KNO),
Batam (BTH), Padang (PDG), &
Makassar (UPG)
Embarkasi Surabaya (SUB)
Embarkasi Lombok (LOP)
Embarkasi Solo (SOC)
Embarkasi Jakarta - Bekasi (JKS)
Embarkasi Banjamasin (BDJ),
& Balikpapan (BPN)
Embarkasi Palembang (PLM), &
Jakarta – Pondok Gede (JKG)
AKOMODASI JEMAAH DI MADINAH
13
14
AKOMODASI JEMAAH DI MADINAH
Kloter Hotel Kapasitas
J u m l a h
J u m l a h
HotelKapasitas Penempatan
15
AKOMODASI JEMAAH DI ARMINA
KONSUMSI MADINAH
16
Gelombang 1
06 - 30 Juli 2019
Gelombang 2
20 Agustus – 15 September 2019
17
KONSUMSI MAKKAH
Gelombang 1
16 Juli – 05 Agustus 2019
Gelombang 2
17 Agustus – 06 September 2019
18
KONSUMSI ARMINA
09 – 14 Agustus 2019
TRANSPORTASI ANTAR KOTA
19
07 Agustus – 15 Agustus 2019
20
07 – 15 Agustus 2019
TRANSPORTASI SHALAWAT
21
TRANSPORTASI MASYAIR
9 Dzulhijjah18.00 – 24.00
PENYIAPAN PERLINDUNGAN JEMAAH HAJI
22
Tim Perlindungan JemaahMerupakan tim yang mempunyai tugas utama untuk pengamanan danperlindungan jemaah. Unsur ini berasal dari personil TNI/Polri sebanyak 77personil. Penugasan untuk pengamanan terkait dengan pengamanan hoteljemaah, jemaah terpisah dari rombongan, kehilangan, penyelesaian kasuskriminal, dan kecelakaan. Dalam masa puncak Armina, tim ini menjadi bagiandari MCR (Mobile Crisis Rescue)
Pembentukan P3JHUntuk mendukung penyediaan tambahan tenaga kesehatan yang ditugaskan dilapangan, direkrut 34 orang personil P3JH yang berasal dari RS Haji, UIN yangmemiliki prodi kesehatan, dan RS TNI/Polri. Tim ini disiapkan utamnya untukmengisi kekurangan tenaga medis di lapangan pada masa puncak Armina danmenjadi bagian dari MCR (Mobile Crisis Rescue).
Pembentukan MCR (Mobile Crisis Rescue)Mobile Crisis Rescue (MCR) merupakan tim penanganan dan evakuasi jemaahsakit, mengarahkan jemaah yang terpisah dari rombongan, dan pengamananjemaah di sepanjang jalur jamarat.
MCR terdiri dari gabungan 5 unit yakni unit Perlindungan Jemaah (Linjam)TNI/Polri, Tim Gerak Cepat (TGC) Kemenkes, regu Pertolongan Pertama PadaJemaah Haji (P3JH) Kemenag, perwakilan Media Center Haji (MCH), danperwakilan konsultan ibadah. Tim ini fokus bekerja selama masa Armina. Padamasa normal, sebagian unit bertugas di sektor khusus.
Daftar Jemaah Haji Wafat
DJPHU KEMENAG
Asuransi
Rekening Ahli Waris Jemaah Haji
PROSES KLAIM
ASURANSIJEMAAH HAJI
WA F AT
23
ASURANSI
Besar nilai manfaat yang diterima jemaah haji
Rp37.217.396,00Rp18.608.698,00
meninggal bukan karena kecelakaan meninggal karena kecelakaan
Besar nilai pertanggungan bagi petugas haji
Rp37.251.500,00Meninggal bukan kecelakaan
Meninggal karena kecelakaan
Besar premi per Jemaah haji
Rp49.900,00
Rp11.526.900.000,00
Total nilai kontrak
Besar premi per petugas haji
Rp90.700,00
Rp266.984.520,00
Total nilai kontrak
Terima Kasih
DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAHTAHUN 2019
KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA