Keanekaragaman Jenis Jenis Biota Penempel Di Lokasi Terumbu Karang Buatan Di Teluk Saleh Nusa...

8

description

Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang sangat kompleks dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki banyak fungsi ekologis maupun ekonomis. Dibalik kompleksitas dan kenakaragaman hayati yang dimiliki, terumbu karangh merupakan ekosistem yang rentan terhadap gangguan dan ancaman. Kerentanan terumbu karang semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan aktivitas di wilayah pesisir. Keberadaan terumbu karang sebagai substrat yang stabil menjadi daya tarik bagi berbagai jenis biota. Pemasangan Terumbu Karang Buatan (TKB) dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada bulan Mei 2005. TKB dari bahan beton berbentuk kubus berongga 0.6x0.6x0.6 meter, disusun dalam formasi piramida. Tujuan penelitian ini adalah inventarisasi jenis biota penempel pada modul terumbu karang buatan setelah 5 tahun pasca penempatan di Pulau Rakit dan Pulau Ganteng perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei, Juli dan Oktober 2010 dengan lokasi di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat. Pengamatan biota penempel dilakukan dengan mengamati organisme yang menempel pada seluruh permukaan setiap unit terumbu buatan menggunakan teknik penyelaman. Biota yang menempel diidentifikasi pada tingkat genus dan dicatat pada kertas kedap air (data sheet). Perkembangan biota penempel yang cukup signifikan yaitu dari jenis Acropora sp. Jenis-jenis yang sudah membentuk koloni dari kelompok hard coral yaitu : Acropora humilis, Acropora palifera, Acropora caroliniana, Turbinaria frondens, Montipora foliosa dan Podabacia crustacea. Sedangkan soft coral yang dijumpai yaitu Ascidian sp., Enteronhorpa sp., Diadema savignyi dan Polycarpa sp. Teramati juga selama penelitian ditemukan terjadinya pemutihan karang (bleaching) pada biota penempel diterumbu buatan. Diduga pada bulan-bulan akhir tahun 2009 adan awal tahun 2010 terjadi perubahan kualitas lingkungan perairan yang ekstrim