Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al....

31
Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di Perairan Teluk Youtefa, Jayapura (Plankton Diversity and Abundance in Youtefa Bay, Jayapura) Oleh Gerardinalia Ngamelubun NIM: 412008006 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (Biologi) dari Program Studi Biologi, Fakultas Biologi Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2013

Transcript of Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al....

Page 1: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di Perairan

Teluk Youtefa, Jayapura

(Plankton Diversity and Abundance in Youtefa Bay, Jayapura)

Oleh

Gerardinalia Ngamelubun

NIM: 412008006

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains (Biologi) dari Program Studi Biologi, Fakultas Biologi

Fakultas Biologi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2013

Page 2: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik
Page 3: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Page 4: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

iii

Page 5: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

iv

Page 6: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

1

Abstract

Along with its function as a preserve area and one of the tourism sites in

Jayapura, Youtefa Bay also provideslocal community’s needs. However, Jayapura’s

development as the capital city of Papua Province brings negative impacts to the

ecosystem that triggers changes in the area, especially in Youtefa Bay. These

changes will affects all organisms in it including plankton. The main purpose of

this research is to know plankton diversity and abundance in Youtefa Bay.

Measured parameters include water temperature (:C), light penetration (m),

acidity, dissolved oxygen (mg/l) and salinity (‰). Plankton diversity measured by

Shannon-Wiener index (H’), alpha diversity, beta diversity, and gamma diversity,

while the abundance measured by total individual of species found in the

sampling locations. A total of 74 species from 51 genus, dominated by diatom

(Bacillariophyta) from phytoplankton were identified. Coral reef area has the

highest H’, while the estuary has the lowest H’.

Key words: plankton, Youtefa Bay, diversity, abundance, species.

Page 7: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

2

Pendahuluan

Teluk Youtefa merupakan Taman Wisata dengan luas 1.675 ha yang

letaknya melingkari sisi timur kota Jayapura, Papua. Secara geografis, taman

wisata ini terletak diantara 02°34’32’’ - 02°38’25’’ LS dan 140°41’11’’ - 140°44’25’’

BT. Secara administratif kawasan ini terletak pada Distrik Jayapura Selatan dan

Abepura, Kotamadya Jayapura, Provinsi Papua. Batas administratif Teluk Youtefa

yaitu Kelurahan Entrop, Kelurahan Hamadi, Kampung Tobati dan Kampung

Enggros di sebelah utara, sedangkan Kelurahan Asano dan Kampung Nafri di

sebelah selatan. Tanjung Kasuari dan Teluk Yos Sudarso di sebelah barat, dan

Kelurahan Vim dan Skyline di sebelah timur. Kondisi batimetri Teluk Youtefa

umumnya memiliki kedalaman rata-rata sekitar 6 meter. Mulut teluk memiliki

kedalaman sekitar 2 – 3 meter, di sekitar dermaga Youtefa kedalaman berkisar 3

meter, di Abe Pantai dan Nafri kedalaman berisar 4 – 6 meter, di Enggros dan

Tobati kedalaman berkisar 1 – 2 meter, dan di sekitar Entrop kedalaman berkisar

0,5 – 1 meter (BKSDA Papua 2005).

Gambar 1. Teluk Youtefa, Jayapura – Papua (BKSDA Papua 2005)

G. Abe Pantai

G. Meer

Tobati

Enggros Tanjung Kasuari

Teluk Yos Sudarso

Page 8: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

3

Gambar 2. Kondisi batimetri Teluk Youtefa, Jayapura - Papua (BKSDA Papua 2005)

Masyarakat lokal yang berdomisili di wilayah yang berada di sekitar teluk

Youtefa memanfaatkan teluk sebagai sumber mata pencaharian.Selain itu, teluk

Youtefa juga merupakan area wisata laut, terutama di lokasi terumbu

karang.Terumbu karang di kawasan ini hanya terdapat di ujung teluk, pada dua

lokasi kapal yang karam. Teluk Youtefa juga merupakan muara dari 4 sungai di

kota Jayapura, yaitu Sungai Acai, Sungai Siborgoni, Sungai Entrop, dan Sungai

Hanyaan (Bahar et al. 2009).

Sebagai ibu kota provinsi Papua, Jayapura mengalami pengembangan

sarana prasarana dari tahun ke tahun untuk mendukung aktivitas masyarakat.

Namun pembangunan yang terjadi justru merusak alam di kota Jayapura(BKSDA

Papua 2005).Sebagai pengaruh dari pembangunan yang terjadi, ekosistem di

sekitar kawasan Teluk Youtefa mengalami perubahan. Perubahan tersebut akan

berpengaruh pada organisme yang mendiami kawasan tersebut, termasuk

plankton. Sebagai organisme perairan yang berada di bagian awal rantai

makanan, tanpa disadari plankton memegang peranan penting bagi masyarakat

lokal.Fitoplankton merupakan komponen dasar rantai makanan akuatik karena

perannya sebagai produsen, sementara zooplankton merupakan penghubung

utama antara produsen primer dan karnivora.Zooplankton juga mampu

menghasilkan atau menurunkan CO2 dan gas rumah kaca lainnya dengan

memadatkan partikel-partikel gas menjadi lebih besar yang mampu tenggelam di

dasar laut.Hal tersebut dapat memperpanjang waktu sebelum gas-gas tersebut

Page 9: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

4

kembali ke atmosfer. Ikan sebagai sumber kehidupan masyarakat merupakan

salah satu organisme pemakan plankton yang akan bertumbuh dan berkembang

dengan baik bila terdapat plankton dalam jumlah yang cukup sebagai faktor

pendukung. Plankton merupakan tumbuhan dan hewan yang hidup secara bebas

di atas air karena keterbatasan pergerakannya atau secara pasif melawan arus

karena memiliki flagel. Untuk bertumbuh dan berkembang dengan baik, plankton

membutuhkan lingkungan yang sesuai.Parameter lingkungan hidup plankton

mencangkup parameter fisik dan kimia, diantaranya adalah suhu (:C), kecerahan

(meter), pH, salinitas (‰), dan oksigen terlarut (mg/l) (Kolo et al. 2010).

Suhu mempengaruhi kelarutan berbagai gas di air dan semua aktivitas

biologis dalam ekosistem akutik. Kecerahan berhubungan dengan densitas air laut

yang mampu menahan plankton agar tidak tenggelam. Kecerahan sangat

dipengaruhi oleh intensitas cahaya, kekeruhan air, dan kepadatan plankton di

suatu perairan. Intensitas cahaya berkaitan dengan proses fotosintesis pada

fitoplankton. Intensitas cahaya dan suhu juga berperan dalam sistem distribusi

plankton.Salinitas dan suhu mengontrol stabilitas badan air dan menyebabkan

adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000).

Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa,

baik oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua yang membawahi

kawasan Teluk Youtefa, maupun pihak lainnya. Namun, umumnya penelitian-

penelitian tersebut lebih mengarah pada hutan bakau dan spesies-spesies burung,

ikan, dan beberapa organisme lainnya yang terdapat di kawasan Teluk Youtefa

dan manfaatnya bagi masyarakat lokal.Belum ada penelitian yang membahas

tentang plankton di kawasan tersebut.Hal tersebut menjadi alasan pendukung

penelitian ini, dengan harapan semoga ke depannya penelitian ini dapat

membantu penelitian-penelitian yang akan membahas plankton di perairan

Jayapura.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman dan

kemelimpahan plankton di kawasan Teluk Youtefa.

Page 10: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

5

Metode Penelitian

Penentuan Titik Pengambilan Sampel

Penelitian dilakukan di kawasan Teluk Yotefa, Jayapura, dengan 3 lokasi

pengambilan sampel.Lokasi pertama adalah Abe Pantai dengan posisi 02:37’466”

– 02:37’472”LS dan 140:41’918” – 140:41’932” BT. Abe Pantai merupakan salah

satu area pemukiman masyarakat di sekitar kawasan teluk. Lokasi kedua adalah

dermaga Pantai Abe dengan posisi 02:36’800” – 02:36’810” LS dan 140:41’218” –

140:41’228” BT. Pantai Abe adalah muara Sungai Acai yang melewati kompleks

perumahan masyarakat, hotel, perbengkelan, dan pasar tradisional. Pantai Abe

juga dijadikan sebagai tempat pemancingan dan menambatkan longboat.Lokasi

ketiga adalah lokasi terumbu karang dengan posisi 02:35’57” – 02:37’58” LS dan

140:41’29” – 140:41’32” BT. Pengambilan sampel dilakukan selama 2 hari pada

pukul 08.00 - 10.00 WIT.

Alat dan Bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Positioning System

(GPS) untuk menentukan posisi stasiun pengambilan sampel dan pengukuran

parameter.Jaring plankton untuk mengambil sampel. Jaring plankton yang

digunakan berbentuk kerucut dengan panjang 1 m, diameter mulut jaring 0,30 m,

dan mesh jaring 80µm. Termometer digital untuk pengukuran suhu, botol sampel,

pH meter untuk pengukuran tingkat keasaman, DO meter untuk pengukuran

oksigen terlarut, refraktometer untuk pengukuran salinitas, pipet tetes, keping

secchii, untuk pengukuran kecerahan air, mikroskop cahaya, object glass, cover

glass, dan buku identifikasi untuk identifikasi plankton. Bahan penelitian berupa

plankton yang diperoleh dari pengambilan sampel air laut, formalin 4% untuk

mengawetkan sampel, dan methylene blue untuk melihat morfologi plankton

dalam identifikasi.

Pengambilan Sampel Plankton

Pada masing-masing lokasi, pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga

kali dengan menggunakan jaring plankton (plankton net).Jaring plankton ditarik

dari kedalaman 1,5m meter sambil digerakan secara horizontal pada rentang 20

meter pada masing-masing lokasi.Air laut dimasukkan ke dalam botol sampel lalu

diawetkan dengan formalin 4% dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.

Page 11: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

6

Pengukuran Parameter

Parameter yang diukur adalah parameter fisik dan kimia.Parameter fisik

mencakup suhu (:C) dan kecerahan (m), sedangkan parameter kimia mencakup

pH, salinitas (‰), dan oksigen terlarut (mg/l).Pengukuran parameter-parameter

tersebut dilakukan secara insitu saat pengambilan sampel.

Pengukuran suhu dilakukan pada permukaan perairan dengan

mencelupkan termometer digital ke dalam air laut dengan posisi vertikal selama

beberapa menit.Kecerahan diukur dengan menggunakan keping secchii yang

dimasukkan ke dalam badan air hingga warna pada kepingsecchiitidak

terlihat.Batas tali yang terkait pada keping secchii hingga permukaan air kemudian

diukur.pHdan oksigen terlarut diukur dengan mencelupkan pH meter dan DO

meterdalam air laut dengan posisi vertikal selama beberapa menit. Salinitas

diukur menggunakan refraktometer dengan cara air laut diambil menggunakan

pipet tetes kemudian diteteskan pada refraktometer. Nilai yang tertera pada alat

tersebut merupakan nilai salinitas.

Identifikasi Plankton

Sampel yang telah diawetkan dalam botol sampel dihomogenkan dengan

cara digoyang-goyangkan. Homogenisasi bertujuan agar semua spesies plankton

di dalam botol plankton terdistribusi secara merata. Sampel diambil dengan pipet

tetes lalu diteteskan ke atas object glass sebanyak 2 tetes kemudian methylene

blue diteteskan sebanyak 1 tetes. Methylene blue digunakan untuk memperjelas

bentuk morfologi plankton.Setelah itu, sebagian permukaan object glass yang

ditetesi methylene blue disisir agar mempermudah pengamatan dan

penghitungan spesies plankton. Setelah disisir, object glass ditutupi dengan cover

glass, lalu diletakkan di bawah mikroskop, dan diamati dengan perbesaran 400

kali. Pada saat proses identifikasi, seluruh isi di bawah cover glass harus diamati

dengan saksama. Untuk mengetahui jenis spesies plankton yang terlihat di

mikroskop, morfologi spesies tersebut dibandingkan dengan spesies di buku

identifikasi. Buku identifikasi yang digunakan adalah The Marine and Fresh-water

Plankton oleh Devis (1955), dan Marine Phytoplankton Atlas of Kuwait’s Waters

oleh Al-Kandari et al. (2009). Setelah ditemukan spesies tertentu, maka jumlah

plankter dari suatu spesies plankton dihitung.

Page 12: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

7

Penghitungan Plankton

Keanekaragaman dan kemelimpahanspesies dapat dihitung dengan

menggunakan rumus indeks keragaman (H’) Shannon-Wiener (Fonge et al., 2012)

dan menghitung diversitas alfa, diversitas beta, diversitas gamma (García 2007)

serta total individu pada masing-masing lokasi pengambilan sampel.

1. Indeks Keragaman (H’)

Indeks keragaman merupakan suatu deskripsi matematik yang dapat

mempermudah menganalisis informasi mengenai jenis dan jumlah

organisme.Penghitungan indeks keragaman dilakukan dengan menggunakan

indeks Shannon-Wiener.

H’ = indeks keragaman Shannon-Wiener

pi = proporsi spesies ke-i (pi = ni/N)

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = jumlah total individu

2. Diversitas alfa, beta, dan gamma

Diversitas alfa dihitung dengan melihat jumlah spesies yang terdapat dalam

suatu area.Diversitas beta dihitung melihat perbandingan jumlah spesies yang

terdapat dalam dua area yang berbeda. Diversitas gamma dihitung dengan

melihat total spesies yang terdapat dalam beberapa area yang berada dalam

kawasan yang sama.

3. Kemelimpahan Plankton

Kemelimpahan plankton dihitung dengan melihat total individu pada masing -

masing lokasi pengambilan sampel. Penghitungan kemelimpahan plankton

dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007.

Kriteria indeks keragaman

0 < H’ <1 : Keanekaragaman rendah

1 < H’ <3 : Keanekaragaman sedang

H’ > 3 : Keanekaragaman tinggi

Page 13: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

8

Hasil

Pengukuran parameter fisik-kimia pada ketiga lokasi pengambilan sampel

menunjukkan tidak terdapat perbedaan suhu permukaan laut yang jauh antara

ketiga lokasi. Meskipun diukur dalam kondisi cuaca yang berbeda, namun suhu

permukaan air pada ketiga lokasi tersebut masih termasuk dalam suhu rata-rata

permukaan air laut di Indonesia (Nontji 2005). Perbedaan yang sangat terlihat

terdapat pada kecerahan di masing-masing lokasi.Pantai Abe memiliki nilai

kecerahan terendah, sedangkan terumbu memiliki nilai kecerahan tertinggi. Selain

kecerahan yang rendah, Abe Pantai juga memiliki kadar oksigen terlarut dan

salinitas yang paling rendah (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil Pengukuran Parameter Fisik pada Tiga Lokasi Pengambilan Sampel

Lokasi T (⁰C) Kecerahan

(m) DO (mg/l) pH

Salinitas

(‰)

Abe Pantai 27.3 ± 0.58 1.5 ± 0 4.7 ± 0.15 8.5 ± 0.08 35.1 ± 0.42

Pantai Abe 27.4 ± 0.40 0.9 ± 0.15 2.29 ± 0.01 8.2 ± 0.15 17.8 ± 0.76

Terumbu Karang 30 ± 0 6.33 ± 0.58 5.4 ± 0.1 7.6 ± 0.35 37 ± 0

Page 14: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

9

Page 15: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

10

Gambar 3. Standar Deviasi Parameter Fisik-Kimia

pada Lokasi Pengambilan Sampel

Dari hasil pengamatan dan penghitungan yang dilakukan, sebanyak 74

spesies plankton ditemukan pada ketiga lokasi pengambilan sampel. Indeks

keragaman untuk Abe Pantai, Pantai Abe, dan Terumbu Karang adalah 2,30; 2,28;

dan 2,66 sehingga mengindikasikan bahwa Teluk Youtefa memiliki tingkat

keanekaragaman spesies plankton yang sedang. Dari ke 74 spesies plankton,

terdapat 63 spesies fitoplankton dan 11 spesies zooplankton (Tabel 2).

Tabel 2. Keanekaragaman Plankton pada Ketiga Lokasi Pengambilan Sampel

Spesies Abe Pantai

(AP) Pantai Abe

(PA)

Terumbu Karang (TK)

Fitoplankton

Bacillariophyta (Diatom)

Amphora sp. 1 4

Bacteriastrum delicatulum 1 2 5

B. hyalinum 3 1

B. varians 5

Cerataulina sp. 2

Chaetoceros coarctatus 2 2

C. compressus 3 2 4

C. decipiens 4

C. diversus 1 2 1

C. laciniosus 2 1 7

Page 16: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

11

Spesies Abe Pantai

(AP) Pantai Abe

(PA) Terumbu

Karang (TK)

C. laevis 7

C. peruvianus 2

Climacodium fravenfeldianum 3

Coscinodiscus sp. 1 3

C. sentralis 5

Diatom sp. 1 2

Grammatophora oceanica 3

Guinardia flaccida 1

Haslea balearica 4

Helicotheca thamensis 5 2 1

Hemiaulus indious 3

H. membranaceus 2 3

H. sinens 9 4 11

Mastogloia erythraea 3 2

Mellosira aulina 162 188 210

Meuniera membranaceae 3 1

Nitzschia sp. 3 2 5

N. longissima 2 16

N. seriata 14 4 8

N. sigmoidea 1 2

Odontella aurita 1 1

O. sinensis 1 4

Pleurosigma elongatum 1 3

P. strigosum 2

Proboscia alata 1 1

Rhizosolenia bergonii 2 4 13

R. shrubsolei 2

Thallassiosira sp. 2 4

Pyrrophyta (Dinofalgellata)

Ceratium sp. 3

C. furca 1 1 1

C. massiliense 3

Diplopsalopsis lenticula 1 3

D. orbicularis 2

Page 17: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

12

Spesies Abe Pantai

(AP) Pantai Abe

(PA) Terumbu

Karang (TK)

Dinophysis caudata 1 7

Prorocentrum sp. 2

Protoperidinium sp. 1 3

P. murrayi 4

Pyrophacus horologicum 1 3 5

P. steinii 1

Chlorophyta

Closterium kuetzninggii 3 4 6

Cylindrocistis brebissonii 42 13 14

Desmidium bayleyi 6 3

Dimorphococcus spirostrolatum 19 4 2

Dunaliella salina 2

Gronbladin inflata 170 56 140

Penium spirostrolatum 14 13 4

Triploocorna gracile 7 12 8

Cyanophyta (Alga Hijau-Biru)

Anabaena circularia 27 14 6

Anabaenopsis raciborakli 12 16 8

Trichodesmium erythreum 54 35 36

Euglenophyta

Euglena sp. 3 3 2

Zooplankton

Brachyura 1 3

Calanus finmarchicus 9

Copepod nauplius 2

Cyclops sternuus 5 13 53

Diaptomus gracilia 8 8 13

Euphausia brevis 1 4

Mysis stadium E. brevis 1 1 2

Nauplius stadium E. brevis 1 5 4

Rotifer sp. 1 1 4

Page 18: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

13

Spesies Abe Pantai (AP)

Pantai Abe (PA)

Terumbu Karang (TK)

Thallassiozanthrium carvicorne 15 8

Triathra brachiata 2 1 4

Kemelimpahan 604 455 712

H' 2,30 2,28 2,66

Diversitas Alfa 44 46 65

Diversitas Beta AP vs PA = 28

PA vs TK = 27 AP vs TK = 35

Diversitas Gamma 74

Tidak semua jenis plankton yang ditemukan pada suatu lokasi sama

dengan jenis plankton yang ditemukan di lokasi lainnya. Beberapa spesies hanya

ditemukan pada 1 lokasi dan tidak pada 2 lokasi yang lain. Selain itu juga terdapat

spesies - spesies yang sama pada 2 lokasi, namun tidak terdapat pada lokasi

lainnya (Gambar 4).

Page 19: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

14

Gambar 4. Perbandingan Jumlah Spesies Plankton yang terdapat di Teluk Youtefa

Jumlah Spesies Plankton yang terdapat di Satu Lokasi

di Teluk Youtefa

2 sp.

2 sp.

12 sp.

Abe Pantai

Pantai Abe

Terumbu Karang

Page 20: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

15

Pembahasan

Paramater Fisik Kimia

Pada wilayah Abe Pantai dan Pantai Abe, suhu permukaan laut lebih

rendah dibandingkan dengan area terumbu karang, karena dipengaruhi oleh

waktu pengukuran parameter.Pengukuran parameter di Abe Pantai dan Pantai

Abe dilakukan pada saat kondisi mendung. Menurut Barus (2004), pola suhu

ekosistem air dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah intensitas

cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari juga dipengaruhi oleh keadaan awan

sehingga intensitas cahaya akan tinggi bila matahari tidak tertutup awan dan

sebaliknya, bila matahari tertutup awan, maka intensitas cahaya lebih rendah.

Berbeda dengan kondisi mendung pada saat pengukuran parameter di kedua

lokasi awal, pengukuran parameter di area terumbu karang dilakukan pada saat

kondisi cerah sehingga intensitas cahaya matahari yang lebih besar sehingga suhu

permukaan air juga lebih tinggi.Suhu air sepanjang tahun pada perairan tropis

sekitar 20 – 30:C (Nybakken 1988).Selain suhu permukaan air, intensitas cahaya

matahari juga mempengaruhi kecerahan air.Kecerahan air tertinggi terdapat di

area terumbu karang sedangkan kecerahan air terendah terdapat di Pantai

Abe.Kecerahan suatu perairan dipengaruhi oleh padatan tersuspensi yang

terdapat di lokasi perairan tersebut.Cahaya matahari tidak dapat menembus

dasar perairan jika konsentrasi bahan tersuspensi atau zat terlarut tinggi.

Berkurangnya cahaya matahari disebabkan karena banyaknya faktor antara lain

adanya bahan yang tidak larut seperti debu, tanah liat, maupun mikroorganisme

air yang mengakibatkan air menjadi keruh dan susah ditembus oleh cahaya

(Sastrawijaya 1991). Pantai Abe merupakan muara sungai sehingga aliran lumpur

yang terbawa sungai dari area yang lebih tinggi mengendap di lokasi tersebut.

Banyaknya lumpur tersebut menyebabkan permukaan air menjadi

keruh.Kecerahan area terumbu karang yang lebih tinggi disebabkan oleh letak

lokasi terumbu karang.Area ini terletak jauh dari muara sungai dan pemukiman

masyarakat sehingga warna air lebih jernih.Nilai pH pada ketiga lokasi penelitian

masih termasuk dalam kisaran pH ideal untuk pertumbuhan plankton. Menurut

Barus (2004), pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik termasuk plankton

pada umumnya berkisar antara 7 – 8,5. pH air laut umumnya sekitar 7,6 – 8,6

(Tuhumury 2011). Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat

basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan

menyebabkan terjadinya gangguan metabolism dan respirasi (Barus 2004).

Nilai kandungan oksigen terlarut terendah terdapat di lokasi Pantai Abe.

Menurut Michael (1984), oksigen hilang dari air secara alami oleh pernafasan

Page 21: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

16

biota, penguraian bahan organik aliran masuk air bawah tanah yang miskin

oksigen, dan kenaikan suhu. Oksigen terlarut bergantung beberapa faktor,

termasuk suhu, tingkat penetrasi cahaya, dan jumlah bahan organik yang

diuraikan dalam air misalnya sampah (Sastrawijaya 1991).Selain itu, Pantai Abe

juga digunakan untuk menambatkan media transportasi laut longboat. Bahan

bakar longboat yang tumpah ke air akan mengikat oksigen di dalam air sehingga

kandungan oksigen perairan tersebut semakin kecil. Abe Pantai juga memiliki

kandungan oksigen terlarut yang rendah, bila dibandingkan dengan area terumbu

karang.Hal ini disebabkan oleh adanya pemukiman masyarakat di sekitar perairan

tersebut. Limbah yang dihasilkan dari pemukiman tersebut mengikat oksigen

sehingga mengurangi kandungan oksigen terlarut di dalam air (Barus 2004).

Salinitas dan suhu berperan dalam mengontrol stabilitas badan air dan

spesifikasi plankton. Beberapa spesies plankton mampu beradaptasi dengan kadar

salinitas dan suhu tertentu (Ghosal et al. 2000). Nilai salinitas tertinggi terdapat di

area terumbu karang, sedangkan yang paling rendah terdapat di Pantai Abe. Area

terumbu karang terletak di lokasi yang jauh dari muara dan pemukiman

masyarakat sehingga kadar salinitasnya tetap stabil. Pantai Abe sebagai muara

sungai mengalami pencampuran air laut dan air tawar yang terbawa sungai.Nilai

salinitas muara sungai sangat tergantung pada kondisi pasang-surut.Saat pasang,

nilai salinitas muara lelbih tinggi karena banyaknya air laut yang masuk dalam

kawasan muara. Sebaliknya, saat surut nilai salinitas muara akan rendah karena

banyaknya air tawar yang mengalir dan tertampung di kawasan tersebut.

Pengukuran sampel dilakukan pada saat surut sehingga nilai salinitas yang

didapatkan lebih rendah(Nybakken 1988).

Page 22: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

17

Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton

Plankton di perairan teluk Youtefa sebagian besar terdiri dari

fitoplankton, khususnya diatom (Bacillariophyta).Ini sesuai dengan pernyataan Al-

Kandari et al. (2009) bahwa pada spesies-spesies diatom mendominasi hasil

sebagian besar penelitian mengenai fitoplankton.Spesies-spesies fitoplankton

lainnya yang juga ditemukan adalah dari filum Pyrrophyta (12 spesies)

Chlorophyta (8 spesies), Cyanophyta (3 spesies), dan Euglenophyta (1

spesies).Selain fitoplankton, di perairan Teluk Youtefa juga ditemukan 11 spesies

zooplankton. Dari 11 spesies tersebut terdapat 2 spesies yang termasuk dalam

golongan larva, yaitu nauplius dan mysis.Keduanya merupakan tahap telur dan

larva dari Euphausia brevis, salah satu anggota Kopepoda (Nybakken 1988).

Besarnya jumlah fitoplankton dibandingkan dengan zooplankton

disebabkan oleh wilayah pengambilan sampel yang hanya pada permukaan air

dan dilakukan sekitar pukul 8 – 10 pagi sehingga memiliki intensitas cahaya yang

lebih besar.Fitoplankton merupakan organisme autotrof yang membutuhkan

matahari untuk kelangsungan hidupnya, terutama untuk melakukan fotosintesis

sehingga area permukaan laut menjadi habitat yang cocok.Selain itu, jumlah

spesies zooplankton yang lebih sedikit diakibatkan oleh distribusi

vertikal.Distribusi vertikal zooplankton terjadi pada malam hari, saat zooplankton

naik ke permukaan laut untuk memangsa fitoplankton, kemudian kembali ke

perairan yang lebih dalam saat pagi hingga siang hari (Pranoto et. al. 2005).

Dua kelompok terbesar pada fitoplankton adalah diatom dan

dinofagellata.Diatom merupakan kelompok fitoplankton yang memiliki jumlah

spesies dan plankter terbesar.Sebagian besar spesies diatom adalah organisme

uniseluler (Coscinodiscuus), namunyang lainnya membentuk rantai misalnya

genus Bacteriastrum, Chaetoceros curvisetum, Cerataulina bergonii, Guinardia

flaccida, dan Nitzschia seriata.Ciri utama diatom adalah kemampuan sel untuk

membentuk skeleton luar (frustula).Yang terdiri dari dua katup yang saling

bertindih, dengan area terang yang terletak diantaranya (girdle).Pada genus

Rhizosolenia, kedua katup mudah dilihat dan gridle yang memiliki pita interkalari

(Raymont 1980).Di laut mereka hidup di dasar laut, permukaan karang dan

ganggang laut, juga melayang di atas permukaan air.Diatom merupakan

organisme fotosintetik sehingga memiliki peran penting pada produksi primer di

laut (Nybakken 1988).Selain diatom, dinoflagellata merupakan kelompok

fitoplankton dengan jumlah spesies yang besar.Dinoflagellata juga memiliki

sebagian besar spesies yang bersimbiosis dengan terumbu karang.Sebagian besar

dinofalegllata merupakan organisme uniseluler, kecuali beberapa spesies dari

Page 23: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

18

genus Ceratium.Berbeda dengan diatom, dinoflagellata memiliki memiliki dua

flagela.Meskipun memiliki flagela, dinoflagellata hanya bergerak secara pasif

karena tidak mampu melawan arus air.Fitoplankton juga terdiri dari Cyanophyta,

Chlorophyta, dan Euglenophyta yang termasuk dalam kelompok dengan jumlah

spesies dan plankter yang lebih sedikit (Raymont 1980).

Indeks keragaman dan kemelimpahan tertinggi spesies plankton terdapat

pada area terumbu karang (H’ = 2,67; diversitas alfa= 65; Kemelimpahan = 712

plankter).Sebagian besar jenis fitoplankton dan semua jenis zooplankton terdapat

pada area ini.Kondisi lingkungan yang baik menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangan plankton terjadi dengan baik pula.Wilayah terumbu karang

memiliki tingkat kecerahan yang tinggi, suhu yang optimal, dan salinitas sekitar 27

– 40‰.Kondisi lingkungan yang optimal di wilayah ini mendukung kondisi

pertumbuhan plankton (Nybakken 1988)

Pada area Abe Pantai, jumlah spesies yang ditemukan lebih sedikit

dibandingkan Pantai Abe (H’ = 2,30; diversitas alfa = 44; kelimpahan = 604

plankter). Nilai kemelimpahan plankton, sebaliknya menunjukkan jumlah plankton

di Abe Pantai lebih banyak dibandingkan dengan di Pantai Abe.Pada lokasi Pantai

Abe, meskipun memiliki jumlah spesies yang lebih banyak dibandingkan dengan

Abe Pantai, namun indeks keragaman dan kemelimpahan spesiesnya sangat

rendah.Keanekaragaman spesies yang lebih tinggi disebabkan oleh adanya

plankton yang terbawa arus sungai ke laut. Jumlah yang lebih rendah disebabkan

oleh plankton-plankton air tawar yang terbawa arus terus mengikuti aliran air ke

laut dan mati.Selain itu juga disebabkan oleh pasang surut air laut . Air surut akan

membawa kembali plankton yang dibawa oleh air pasang ke muara (Green,

1968).Meskipun demikian, spesies plankton di Pantai Abe didominasi oleh spesies

plankton laut.Organisme estuaria yang sebenarnya adalah organisme laut.

Organisme laut lebih mampu mentolerir penurunan salinitas yang besar daripada

spesies air tawar menghadapi kenaikan salinitas (Nybakken 1988).

Pada masing-masing lokasi penelitian terdapat beberapa spesies plankton

yang tidak terdapat di lokasi lainnya.Chaetoceros peruvianus, Dunaliella salina,

Grammatophora oceanica, Guinardia flaccida, dan Rhizosolenia shrubsolei hanya

ditemukan di Abe Pantai.Dari kelima spesies tersebut, hanya Dunaliella salina

yang termasuk kelompok Chlorophyta sedangkan keempat spesies lainnya

termasuk dalam kelompok Bacillariophyta (diatom).Chaetoceros decipiens dan

Diplopsalopsis orbicularis hanya ditemukan di Pantai Abe.Chaetoceros decipiens

termasuk dalam kelompok diatom, sedangkan Diplopsalopsis orbicularis termasuk

dalam dinoflagellata.Namun belum dapat dipastikan bila kedua spesies ini

Page 24: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

19

termasuk dalam organisme planktonik yang hanya dapat hidup di wilayah muara

sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.Bacteriastrum varians, Calanus

finmarchicus, Cerataulina sp., Ceratium massiliense dam Ceratium sp.,

Chaetoceros leavis, Climacodium fravenfeldianum, Copepod nauplius, Haslea

balearica, Hemiaulus indicus, Pleurosigma strigosum, Prorocentrum sp.,

Protoperidinium murrayi dan Pyrophacus sternii hanya terdapat di area terumbu

karang. Selain itu, terdapat beberapa spesies plankton juga ditemukan pada dua

lokasi penelitian tetapi tidak ditemukan pada satu lokasi penelitian yang lain.

Meuniera membranaceaedan Odontella aurita hanya ditemukan di Abe Pantai

dan Pantai Abe.Amphora sp., Bacteriastrum hyalinum, Chaetoceros coarctatus,

Coscinodiscus sp., Diatom sp., Hemiaulus membranaceus, Pleurosigma elongatum,

Thalassiosira sp., Diplopsalopsis lenticula, Prorocentrum balticum, Brachyura,

Euphausia brevis, dan Thalassiozanthrium carvicornehanya ditemukan di Pantai

Abe dan Terumbu Karang. Mastogloia erythraea, Nitzschia longissima, N.

sigmoidea, Odontella sinensis, Proboscia alata, Dinophysis caudata,

Protoperidinium sp., danDesmidium bayleyi hanya ditemukan di Abe Pantai dan

Terumbu Karang.Odontella aurita merupakan spesies plankton neritik yang hidup

di perairan pantai hingga ke perairan muara dengan salinitas yang rendah.

Pleurosigma elongatum, Thalassiosira sp., Prorocentrum balticum termasuk dalam

spesies plankton yang mampu untuk hidup di laut dan payau seperti muara

sungai.Diplopsalopsis lenticula merupakan plankton estuari hingga laut.Nitzshia

longissima merupakan spesies plankton neritik, Nitzschia sigmoidea termasuk

dalam jenis plankton yang tersebar luas di perairan.Masing-masing spesies

tersebut memiliki jumlah yang berbeda pada masing-masing lokasi penelitian,

namun umumnya memiliki jumlah yang lebih besar pada area terumbu karang

(Raymont 1980).

Page 25: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

20

Kesimpulan

Teluk Youtefa memiliki keanekaragaman sedang, dengan plankton

sebanyak 74 spesies yang tersusun atas 63 spesies fitoplankton dan 11 spesies

zooplankton.Fitoplankton terdiri dari Bacillariophyta (39 spesies), Dinophyta (12

spesies), Chlorophyta (8 spesies), Cyanophyta (3 spesies), dan Euglenophyta (1

spesies).Zooplankton (11 spesies) sebagian besar termasuk dalam kelompok

Copepoda.Kemelimpahan plankton tertinggi terdapat di lokasi Terumbu karang

dengan jumlah plankton sebanyak 712 plannkter.

Page 26: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

21

Ucapan Terima Kasih

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan karena skripsi yang

telah terselesaikan dengan baik.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

Drs. Sucahyo, M.Sc. dan Dr. Daniel Lantang, M.Si.yang telah banyak membantu

dalam pelaksanaan dan penulisan skripsi ini.

Page 27: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

22

Daftar Pustaka

Al-Kandari Manal, Al-Yamami FY, Al-Rifaie K. 2009. Marine Phytoplankton Atlas of

Kuwait’s Waters. Kuwait: Lucky Printing Press.

Bahar, Ahmad, Yunus P. Paulangan, Syafyuddin Yusuf, Ahmad Faizal. 2009. Profil

Sumberdaya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Jayapura.J Mita Bahari6:1-

21.

Barus TA. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.

Medan: USU Press.

BKSDA Papua. 2005. Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.

(http://bksdapapua.net/index.php/TAMAN-WISATA-ALAM-TELUK-YOUTE

FA.html). Diakses pada 31 Agustus 2012.

Devis C. 1955. The Marine and Fresh-water Plankton.Associate Professor of

Biology Wewstern Reserve University.

Fonge B. A., Tening A. S., Egbe A. A., Yinda G. S. Fongod A.N., Achu R.M. 2012.

Phytoplankton Diversity and Abundance in Ndop Wetland Plain

Cameroon.Afr J Envin Sci Technol 6:247-257.

García, A., Solano–Rodríguez, H. & Flores–Villela, O., 2007.Patterns of Alpha, Beta

and Gamma Diversity of The Herpetofauna in Mexico's Pacific Lowlands

and Adjacent Interior Valleys. Animal Biodivand Conserv30:169-177.

Ghosal S., M. Rigers, A. Wray. 2000. The Turbulent Life of Phytoplankton.

Standfort: Standfort University Press.

Green, J. 1968. The Biology of Estuarine Animals.London: Sidwick and Jackson.

Kolo, R.J., Ojutiko R.O., Musulmi D.T. 2010. Plankton Communities of Tagwai Dam

Minna, Nigeria. Continent J Fish and Aqua Sci. 4:1-7.

Michael P. 1984. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.

Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan.

Nybakken JW. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta:PT. Gramedia

Pranoto, Bayu Adi, Ambariyanto, M. Zainuri. 2005. Struktur Komunitas

Zooplankton di Muara Sungai Serang, Jogjakarta. Ilmu Kelautan10:90-97.

Raymont, John EG. 1980. Plankton and Productivity in the Oceans. 2nded. Inggris:

Pergamon Press Ltd.

Sastrawijaya AT. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tuhumury RAN. 2011. Studi Parameter Oseanografi Fisika dan Kimia untuk

Kesesuaian Budidaya Rumput Laut di Perairan Teluk Youtefa Kota

Jayapura. SAINS 11: 69-77.

Page 28: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

23

Lampiran 1. Alat-alat yang digunakan

Jaring plankton (dok. pribadi 2012)

Keping secchii (dok. pribadi 2012)

Termometer digital, refraktometer, pH meter, DO meter, GPS (dok. pribadi 2012)

p = 1 m

d = 0,3 m

Vol. = 10ml

Mesh 0,08µm

Page 29: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

24

Lampiran 2. Lokasi Penelitian

a. Abe Pantai

(dok. pribadi 2012)

b. Pantai Abe

(dok. pribadi 2012)

Page 30: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

25

(dok. pribadi 2012)

(dok. pribadi 2012)

(dok. pribadi 2012)

Page 31: Keanekaragaman dan Kemelimpahan Plankton di …...adanya spesifikasi jenis plankton (Ghosal et al. 2000). Banyak penelitian yang telah dilakukan di dalam kawasan Teluk Youtefa, baik

26

c. Terumbu Karang

dok. pribadi 2012)

(dok. pribadi 2012)