Laporan Plankton

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di dalam suatu perairan terdapat berbagai jenis organisme. Salah satu diantaranya adalah plankton. Plankton merupakan organisme yang hidupnya melayang-layang di lautan terbuka. Plankton terdiri dari organisme-organisme yang berukuran kecil ( mikroskopik ) yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukup kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar. Terdapat dua jenis golongan plankton, yaitu dari golongan binatang (zooplankton ) dan golongan tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ). Banyak di antara golongan hewan ini yang merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing oleh arus lautan. Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya. Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting Laporan praktikum planktonologi 1

Transcript of Laporan Plankton

Page 1: Laporan Plankton

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di dalam suatu perairan terdapat berbagai jenis organisme. Salah satu diantaranya adalah

plankton. Plankton merupakan organisme yang hidupnya melayang-layang di lautan terbuka.

Plankton terdiri dari organisme-organisme yang berukuran kecil ( mikroskopik ) yang jumlahnya

sangat banyak dan mereka ini tidak cukup kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar.

Terdapat dua jenis golongan plankton, yaitu dari golongan binatang (zooplankton ) dan golongan

tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ). Banyak di antara golongan hewan ini yang merupakan

golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing oleh arus lautan.

Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik

(bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah

satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.

Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari

sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda

hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang

menghanyutkannya.

Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya

matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton

menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah

sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.Selain sisa-sisa hewan,

plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga

dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk laut yang memakan plankton adalah seperti batu

karang, kerang, dan ikan paus.

Dalam ekosistem laut plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton mempunyai

peranan penting karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya.

Selain itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai plankton terutama pada

tahap masih berupa telur dan larva. Fitoplankton di perairan mempunyai peran yang sama

pentingnya dengan tumbuhan tingkat tinggi di darat sebagai produsen primer penghasil nutrisi

Laporan praktikum planktonologi 1

Page 2: Laporan Plankton

yang sangat diperlukan oleh konsumen-konsumen lain dalam rantai makanan. Sedangkan

zooplankton dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan makanan yang banyak mengandung

asam amino esensial, mineral, vitamin, serta lemak dan karbohidrat. Ada sekitar 20 jenis

zooplankton yang secara komersial ditangkap untuk berbagai macam pemanfaatan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah

1. Untuk mengidentifikasi plankton berdasarkan pengamatan melalui mikroskop.

2. Mengetahui jenis-jenis plankton yang berada pada suatu perairan tambak.

3. Dapat mengelompokkan masing-masing plankton kedalam masing-masing kelas.

1.3 Lokasi dan waktu

Lokasi praktikum planktonologi dilaksanakan di Tambak di desa api-api kecamatan

wonokerto kabupaten pekalongan.Dan pengamatan sampel plankton dilakukan di

Laboratorium kimia Universitas Pekalongan.

Waktu pelaksaan praktikum adalah jum’at, 9 desember 2011 dari pukul 06.00-15.30.

Laporan praktikum planktonologi 2

Page 3: Laporan Plankton

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Plankton

Dalam bidang biologi oceanografi terdapat sistem pelagik terdiri dari hewan dan

turnbuh-turnbuhan yang hidupnya berenang dan melayang - layang di lautan terbuka, salah

satunya adalah plankton. Plankton terdiri dari organisrne-oraganisrne yang berukuran kecil

( mikroskopik ) yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukup kuat untuk

menahan gerakan air yang begitu besar. Banyak di antara kelompok hewan ini yang

merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap terombang-ambing

oleh arus lautan. Kelompok ini terdiri dari golongan binatang (zooplankton ) dan golongan

tumbuh-tumbuhan ( fitoplankton ) (Hutabarat, 1985).

Plankton dapat didefinisikan sebagai suatu komunitas timbuhan dan hewan yang

kekuatan geraknya tidak mencukupi untuk mencegah mereka ditransportasikan secara pasif

oleh arus laut ( Ornori dan Ikeda, 1984 ). Organisme planktonik merupakan tumbuhan dan

hewan yang merniliki daya gerak terbatas sehingga pergerakannya dipengaruhi oleh

pergerakan ( arus ) air (Nybakken, 1988).

2.2 Klasifikasi Plankton

Plankton dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, ukuran dan daur hidupnya.

2.2.1 Jenis Plankton

Berdasarkan jenisnya, plankton dapat dibagi dua, yaitu :

a. Zooplankton: Plankton berupa hewan. Zooplankton merupakan suatu kelompok

yang terdiri dari berjenis – jenis hewan yang sangat banyak macamnya termasuk

protozoa, coelenterata, moluska, annelids, crustacea. Kelompok ini mewakili

hampir seluruh phylum yang terdapat di Animal Kingdom. Beberapa dari

organisme ini ada yang bersifat sebagai plankton untuk seluruh massa hidupnya,

tetapi ada juga hewan yang bersifat sebagai plankton hanya untuk sebagian dari

masa hidupnya. Zooplankton tidak dapat memproduksi zat - zat organik dari zat -

Laporan praktikum planktonologi 3

Page 4: Laporan Plankton

zat anorganik, oleh karena itu mereka harus mendapat tambahan bahan - bahan

organik dari makanannya. Hal ini dapatdiperoleh mereka baik secara langsung

maupun tidak langsung dari tumbuh - tumbuhan. Zooplankton yang bersifat

herbivora akan memakan fitoplankton secara langsung; sedangkan golongan

karnivora memanfaatkan mereka dengan cara tidak langsung dengan memakan

golongan herbivora atau karnivora yang lain ( Hutabarat, 1985).

b. Phytoplankton: Plankton berupa tumbuhan. Phytoplankton merupakan tumbuh -

tumbuhan air yang berukuran sangat kecil yang terdiri dari seiumlah besar kelas

yang berbeda. Mereka mempunyai peranan yang sama pentingnya baik di

sistem pelagik maupun seperti yang diperankan oleh tumbuh - tumbuhan hijau

yang lebih tinggi tingkatnya diekosistem daratan; mereka adalah produsen

utama ( primary producer ) zat - zat organik. Phytoplankton hanya dapat

dijumpai pada lapisan permukaan laut saja. Mereka juga akan lebih banyak

dijumpai pada tempat - tempat yang terletak di daerah continental shelf dan di

sepanjang pantai dimana terdapat proses upwelling. Daerah - daerah ini

biasanya merupakan suatu daerah yang kaya akan bahan - bahan organik

( Hutabarat, 1985).

2.2.2 Klasifikasi plankton berdasarkan ukuran

Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibagi menjadi :

a. Megaplankton ( > 20 cm)

b. Macroplankton ( 2 - 20 cm)

c. Mesoplankton ( 0,2 - 20 mm )

d. Microplankton ( 20 - 200 pm )

e. Nanoplankton ( 2 - 20 pm )

f. Picoplankton ( 0,2 - 2 pm ), terutama terdiri atas bakteri

Laporan praktikum planktonologi 4

Page 5: Laporan Plankton

2.2.3 Daur Hidup Plankton

Berdasarkan daur hidupnya, plankton dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Holoplankton, yaitu plankton yang hidup sebagai plankton sepanjang hidupnya.

Contoh copepoda ; baik larva maupun bentuk yang dewasa dari crustacea kecil ini

sangat banyak dijumpai dalam zooplankton ( Hutabarat, 1985).

b. Meroplankton, yaitu plankton yang sebagian dari masa hidupnya dihabiskan

sebagai plankton (Castro and Huber, 2003). Sebagai contoh, cacing palolo yang

bertempat tinggal di liang-liang di dasar laut untuk hampir seluruh masa

hidupnya. Mereka akan bergerak dan berenang secara bergerombol ke atas

permukaan laut ketika memijah. Pada saat memijah mereka sering bersifat sangat

menakjubkan karena begitu banyak jumlahnya yang dapat dijumpai pada waktu

yang bersamaan (Hutabarat, 1985).

2.3 Migrasi Vertikal Plankton dan Faktor Penyebabnya

Migrasi vertikal adalah migrasi harian yang dilakukan oleh organisme

zooplankton tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan ke arah permukaan laut pada

malam hari. Jarak yang ditempuh zooplankton pada migrasi ini berkisar antara 100 - 400

m. Secara umum, faktor yang mempengaruhi migrasi vertikal zooplankton ada dua yaitu

cahaya dan suhu. Migrasi vertikal merupakan suatu fenomena universal yang dilakukan

oleh zooplankton tertentu.

a. Faktor Cahaya

Dewasa ini, disepakati bahwa rangsangan utama yang mengakibatkan dimulainya

gerak migrasi vertikal harian adalah cahaya. Cahaya mengakibatkan respons negatif bagi

para migran, mereka bergerak menjauhi permukaan laut bila intensitas cahaya di

permukaan meningkat, sebaliknya mereka akan bergerak ke permukaan laut apabila

intensitas cahaya di permukaan menurun. Pola yang umum tampak adalah bahwa

zooplankton terdapat di dekat permukaan laut pada malam hari, sedangkan menjelang

dini hari dan datangnya cahaya mereka bergerak lebih ke dalam.

Laporan praktikum planktonologi 5

Page 6: Laporan Plankton

Dengan meningkatnya intensitas cahaya sepanjang pagi hari, zooplankton

bergerak lebih ke dalam menjauhi permukaan laut dan biasanya kemudian

mempertahankan posisinya pada kedalaman dengan intensitas cahaya tertentu. Di tengah

hari atau ketika intensitas cahaya matahari maksimum, zooplankton berada pada

kedalaman yang paling jauh, kemudian tatkala intensitas cahaya matahari sepanjang sore

hari menurun, zooplankton mulai bergerak ke arah permukaan laut dan sampai di

permukaan sesudah matahari terbenam dan masih tinggal di permukaan selama fajar

belum tiba.

b. Faktor Suhu

Migrasi vertikal paling umum terlihat di wilayah - wilayah perairan bahari dimana

kolom air menunjukkan adanya stratifikasi termal yang jelas sedangkan di perairan bahari

dimana kolom air mendekati kondisi isotermal, migrasi vertikal tidak jelas atau bahkan

tidak berlangsung soma sekali. Migrasi vertikal juga tidak berlangsung di wilayah –

wilayah perairan bahari sepanjang musim dingin. Tujuan migrasi vertikal adalah untuk

menhindari pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual dan

untuk mengubah posisi dalam kolom air, serta sebagai mekanisme untuk meningkatkan

produksi dan menghemat energi (Nybakken, 1988).

c Kadar Z at Hara

Distribusi klorofil bervariasi tergantung dari asal pasokan zat hara atau nutrien

dan intensitas cahaya matahari. Nutrien dapat dipasok dari air sungai yang masuk ke laut

juga bisa karena adanya arus naik (upwelling). Nutrien yang banyak ditemukan di pinggir

laut adalah nutrien yang dibawa oleh sungai. Apabila ditemukan di laut yang jauh dari

daratan, maka konsentrasi nutrien tersebut akibat dari proses arus naik.

d. Arus

Akibat pengaruh gelombang dan gerakan massa air, Fitoplankton terdistribusi

baik secara vertikal maupun horisintal. Distribusi secara horisontal lebih banyak

dipengaruhi oleh arus permukaan. Arus permukaan adalah gerakan massa air permukaan

yang ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air. Di laut, air

Laporan praktikum planktonologi 6

Page 7: Laporan Plankton

permukaan menjadi panas saat siang hari dan menjadi dingin saat malam hari. Silih

bergantinya pemanasan dan pendinginan ini akan mengubah kerapatan air dan

mengakibatkan adanya sel-sel konveksi, yaitu satuan-satuan air yang sangat kecil yang

akan naik atau turun dalam kolom air sesuai kerapatannya. Gerakan sel-sel konveksi ini

sangat lemah dan dapat mengangkut organisme planktonik (Rohmimohtarto dan

Juwono,2003).

2.4 Peranan Plankton dalam Ekosistem

Plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton mempunyai peranan penting

dalam ekosistem laut karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan

laut lainnya. Selain itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai

plankton terutama pada tahap masih berupa telur dan larva.

Fitoplankton di perairan mempunyai peran yang sama pentingnya dengan

tumbuhan tingkat tinggi di darat. Fitoplankton merupakan produsen primer penghasil

nutrisi yang sangat diperlukan oleh konsumen-konsumen lain dalam rantai makanan.

Fitoplankton dapat ditemukan diseluruh massa air mulai dari permukaan laut sampai pada

kedalaman intensitas cahaya yang masih memungkinkan terjadinya fotosintesis (Nontji,

2005). Sumber energi yang digunakan untuk membantu berlangsungnya reaksi kimia

yang terjadi dalam proses fotosintesa adalah sinar matahari yang diabsorbsi oleh klorofil

(Hutabarat dan Evans, 1984)

Meskipun berukuran relatif sangat kecil, plankton memiliki peranan ekologis

sangat penting dalam menunjang kehidupan di perairan. Sebab berkat fitoplankton yang

dapat memproduksi bahan organik melalui proses fotosintesa, kehidupan di perairan

dimulai dan terus berlanjut ke tingkat kehidupan yang lebih tinggi dari tingkatan

zooplankton sampai ikan-ikan yang berukuran besar, dan tingkatan terakhir sampailah

pada ikan paus atau manusia yang memanfaatkan ikan sebagai bahan makanan.

Peranan plankton semakin mutlak diperlukan oleh organisme lainnya sebagai

bahan makanan. Di perairan pelagis, fitoplankton adalah satu-satunya organisme yang

berperan sebagai mesin kehidupan, yang mampu menghasilkan bahan organik. Tanpa

Laporan praktikum planktonologi 7

Page 8: Laporan Plankton

fitoplankton diperkirakan laut yang sangat luas tidak akan dihuni oleh beberapa jenis

biota yang mampu hidup dari rantai kehidupan lainnya.

Bahkan beberapa jenis zooplankton dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai bahan

makanan yang banyak mengandung asam amino esensial, mineral, vitamin, serta lemak

dan karbohidrat. Ada sekitar 20 jenis zooplankton yang secara komersial ditangkap untuk

berbagai macam pemanfaatan.

Namun pertumbuhan penduduk dan dampak pembangunan di darat memegang

peranan penting terhadap perubahan-perubahan lingkungan perairan. Organisme plankton

yang memiliki ukuran kecil cukup peka terhadap perubahan lingkungan. Munculnya

peristiwa red tide atau lebih dikenal dengan "air merah" yang tidak dikehendaki sangat

terkait dengan perubahan parameter lingkungan, baik perubahan bersifat lokal maupun

global.

Red tide berupa ribuan plankton yang menyerupai hamparan merah yang dapat

mematikan ekosistem perairan terutama terhadap ikan, kerang, udang dan sebagainya.

Sedangkan terhadap manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan bahkan kematian.

Di Indonesia terdapat beberapa perairan yang rawan terhadap ledakan red tide

diantaranya Teluk Jakarta, Teluk Kao yang berada di Maluku Utara dan Teluk Ambon.

Lebih rinci istilah red tide digunakan untuk menggambarkan fenomena alam

akibat terjadinya biakan masal suatu populasi fitoplankton dengan jumlah sel mencapai

puluhan juta sel per liter air. Bahkan masal ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan

warna perairan yang biasanya berwarna biru atau biru kehijauan menjadi merah

kecoklatan atau hijau kekuningan(Okaichi 1989).

Laporan praktikum planktonologi 8

Page 9: Laporan Plankton

BAB III

BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum planktonologi dapat dilihat pada table

dibawah ini :

Tabel 1. Nama alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum planktonologi

No Nama Alat dan Bahan Kegunaan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Ember ukuran 10liter

Planktonet

Pipet tetes

Thermometer

Sessidisk

Penggaris

Tali raffia

Mikroskop

Botol sampel

Formalin 4 %

Alat tulis

Sedgewick rafter

Objek glass

Buku idebtifikasi

Batu

Kertas label

Untuk mengambil sampel air tambak

Untuk memasukkan plankton yang telahdiambil sehingga

plankton dapat masuk dalam tabung reaksi

Untuk mangambil formalin

Untuk mengukur suhu air tambak

Untuk mengukur kecerahan tambak

Untuk mengukur kedalam tambak

Untuk menjangkau air tambak yang ditengah dengan

diikatkan pada ember

Untuk mengamati plankton

Tempat sampel air yang telah diambil

Untuk mengawetkan organism

Untuk mencatat hasil pengamatan

Untuk meletakkan sampel air yang akan diamati dalam

mikroskop

Penutup sedgewick rafter

Untuk memudahkan dalam pengamartan

Sebagai pemberat agar ember dapat tenggelam

Untuk memberi kode pada botol sampel

Laporan praktikum planktonologi 9

Page 10: Laporan Plankton

3.2 Metode praktikum

Praktikum plankton dilaksanakan di tambak didesa Api-api. Lokasi yang dipilih

untuk praktikum adalah pada daerah payau, dengan 2 perlakuan yaitu pengambilan

sampel pada pagihari sebelum matahari terbit sekitar pukul 06.15 dan pada siang hari

pukul 13.30.

Sebelum pengambilan sampel dilaksanakan, dilakukan pengukuran parameter

terhadap suhu, kecerahan, dan kedalaman tambak. Pengambilan sampel plankton dimulai

dengan menitik pada 2 titi yaitu pada bagian tepi perairan dan pada bagian tengah

perairan. Pengambilan sampel dimulai dengan melakukan pengambilan air tambak

dengan ember. Pengambilan air dilakukan dengan mengambil air dengan ember yang

sebelumnya telah diberi pemberat pada bagian bawah ember dan mengisi ember tersebut

dengan air penuh. Setiapkali pengambilan air sampel plankton, air tersebut langsung

dimasukkan dalam planktonet sehingga plankton yang tertangkap dapat terperangkap ke

dalam tabung reaksi. Pengambilan sampel air dengan ember dilakukan 3X.

Plankton yang tersaring akan tertampung di dalam bucket planktonnet. Lalu

plankton dimasukkan ke dalam botol sampel yang berwarna gelap yang sebelumnya telah

diberi kode unutuk daerah tepid an tengah. Fungsi warna gelap pada botol sampel

berguna untuk menghindari sinar matahari masuk mengenai plankton,sebab bila terkena

sinar maka mengakibatkan plankton dapat berkembang biak dengan cepat sehingga

menyulitkan praktikan dalam pengamatan di laboratorium. Selain itu plankton menjadi

sulit untuk diamati bila dalam keadaan hidup. Untuk memperkecil permasalahan tersebut,

botol sampel ditetesi formalin 4% sehingga sampel plankton menjadi awet dan tidak

mudah rusak. Sebab formalin memiliki sifat hipertonis terhadap cairan didalam sel

sampel yang bersifat hipotonis. Sehingga cairan di dalam sel sampel keluar dari tubuh

sampel dan mengalami peristiwa lisis. Kemudian botol sampel ditutup dengan penutup

botol.

Pengambilan sampel plankton dilakukan di 2tempat yaitu di daerah tepi dan

tengah. Pada pengambilan sampel di daerah pinggir dapat dilakukan langsung karena

tempatnya mudah. Untuk pengambilan sampel air pada daerah tengah, pertama-tama

Laporan praktikum planktonologi 10

Page 11: Laporan Plankton

ikatkan tali rafia pada pegangan ember kemudian ikat kuat-kuat. Hal ini dimaksudkan

untuk dapat menjangkau perairan tambak pada bagian tengah sehingga ember dapat

dilempar ke bagian tengah kemudian ember tersebut kita tarik.

Pengamatan sampel plankton dilakukan di laboratorium Universitas Pekalongan.

Sampel dalam botol sampel diambil sebanyak 1 ml dan diteteskan pada sedgewick rafter

dan diratakan ( hindari adanya gelembung udara ), kemudian ditutup dengan gelas obyek.

Pengambilan sampel dilakukan 3 x ulangan unutuk setiap sampel.Selanjutnya diamati di

bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, lalu digambar, diidentifikasi, diklasifikasikan

mana yang termasuk zooplankton dan fitoplankton.

Laporan praktikum planktonologi 11

Page 12: Laporan Plankton

BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

4.1 Hasil dan pengamatan

4.1.1 Hasil pengambilan sampel pagi hari

Suhu : - ( tidak diketahui karena tidak ada thermometer akan tetapi suasana

pada saat itu udara dingin, matahari belum Nampak )

Kedalaman : 75 cm ( tambak tersebut memang dangkal, pemiliknya

menuturkan bahwa tambak tersebut masih tergolong baru dan memang

dibuat dangkal )

Kecerahan : 25 cm

a. Plankton pada daerah tepi

Laporan praktikum planktonologi 12

Spirulina sp Microcystus airuginose Zolothrix

Lyngbya spirulinoidesgom Asterionella Formosa Tolypothrix

Page 13: Laporan Plankton

b. Plankton pada daerah tengah

Laporan praktikum planktonologi 13

Trycodesmium erythreum lyngbya spirulinoidesgom

Anabaenopsis raciborskiiwal Oscilatoria

Mougeotia Spyrogira

Nodularia Closterium

Page 14: Laporan Plankton

4.1.2 Hasil pengambilan Sampel Siang hari

Suhu : 26oC

Kedalaman : 75 cm

Kecerahan : 25 cm

a. Plankton pada daerah tepi

Laporan praktikum planktonologi 14

Spirulina sp Cyclotella Operculata Lacrymaria sp.

Tetrapedia willichiana turner Hydrodiction recticullatum

Gloeocystus yesiculase baeg Cylindrospermum trichotospermum

Page 15: Laporan Plankton

b. Plankton pada daerah tengah

Laporan praktikum planktonologi 15

Callothrix Amoeba proteus Nostoc

Hellosira salina Phormidium ( bary ) gom

Anabaena Aulosria laxa kirch Ulothrix

Page 16: Laporan Plankton

Laporan praktikum planktonologi 16

Oscilatoria putrida Aphanocapsa Spirulina sp

Leptocylindrus danicus Eucampia Cornuta

Ceelospha erium kuet zinglanum Oscilatoroa limnotica

Amoeba proteus chlorella sp

Page 17: Laporan Plankton

Laporan praktikum planktonologi 17

Tetrapedia wilichiana turner Gomphospheria aponia

Unknown

Page 18: Laporan Plankton

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 desember 2011 di tambak

desa Api-api kecamatan wonokerto diperoleh beberapa data bahwa ditemukan 2 jenis

plankton yaitu fitoplankton dan zooplankton. Data tenteng jenis plankton yang ditemukan

dapat dilihat pada table :

Tabel 2. Jenis-jenis plankton yang ditemukan di tambak Api-api

No Jenis Spesies Kelas Jumlah

1. Zooplankton Amoeba proteus - 2

2. Zooplankton Lacrymaria sp. Phyrophyteae 1

3. Zooplankton Unknown - 1

4. Fitoplankton Mougeotia Chlorophyceae 2

5. Fitoplankton Nodularia Cyanophyceae 1

6. Fitoplankton Spirogyra Cyanophyceae 1

7. Fitoplankton Closterium Chlorophyceae 3

8. Fitoplankton Spirulina sp. Cyanophyceae Banyak

Laporan praktikum planktonologi 18

Page 19: Laporan Plankton

9. Fitoplankton Microcystus airuginose kufa Cyanophyceae 2

10.Fitoplankton Colothrix Cyanophyceae 2

11.Fitoplankton lyngbya spirulinoidesgom Cyanophyceae 2

12.Fitoplankton Asterionella formosa Bacillariophycae 1

13.Fitoplankton Tolypthorix Cyanophyceae 1

14.Fitoplankton Trichodesmium erythreum Cyanophyceae 3

15.Fitoplankton Anabaenopsis racibarskiiwal Cyanophyceae 1

16.Fitoplankton Oscilatoria limnetica Cyanophyceae 2

17.Fitoplankton Hellosira salina Bacillariophycae 4

18.Fitoplankton Chlorella sp. Chlorophyceae Banyak

19.Fitoplankton Cyclotella operculata Bacillariophycae 1

20.Fitoplankton Hydrodiction recticullatum Chlorophyceae 1

21.Fitoplankton Gloecystus yesiculase baeg Chlorophyceae 1

22.Fitoplankton Mellosira salina Bacillariophyceae 1

23.Fitoplankton Cylindrospermum

trichotospermum fremy

Cyanophyceae 2

Laporan praktikum planktonologi 19

Page 20: Laporan Plankton

24.Fitoplankton Anabaena Cyanophyceae 1

25.Fitoplankton Aulosoria laxa kirch Cyanophyta 3

26.Fitoplankton Aphanochapsa Cyanophyceae 2

27.Fitoplankton Eucampia cornuta Cyanophyceae 2

28.Fitoplankton Ceelospha erium Cyanophyceae 2

29.Fitoplankton Leptocylindrus danicus Cyanophyceae 1

30.Fitoplankton Ulothrix Cyanophyceae 1

31.Fitoplankton Closterium Chlorophyceae 1

32.Fitoplankton Phormidium ( bary ) gom Cyanophyceae 1

33.Fitoplankton Nostoc Cyanophyceae 1

34.Fitoplankton Tetrapedia wallichiana turner Chlorophyceae 12

35.Fitoplankton Gomphosphaeria aponia Cyanophyceae 1

Laporan praktikum planktonologi 20

Page 21: Laporan Plankton

Dari hasil pengamatan yang dilakukan jumlah fitoplankton lebih banyak dari pada

zooplankton hal ini karena fito plankton merupakan jenis tumbuhan yang menjadi sumber

makanan bagi fito plankton. Selain itu juga di pengaruhi oleh faktor suhu, salinitas,

arus,pencahayaan serta lokasi pengambilan. Beberapa klasifikasi jenis plankton yang

ditemukan :

1. Spirulina sp.

Divisi : Cyanophyta

Kelas : Cyanophyceae

Ordo : Nostocales

Familia : Oscilatoriaceae

Genus :Spirulina

Spesies :Spirulina sp

Habitat spirulina di berbagai macam tempat dari lingkungan terrestrial, air tawar,

air payau, air asin hingga danau-danau garam.

2. Chlorella sp

Phylum : Chlorophyta

Kelas : Chlorophyceae

Ordo : Chlorococcales

Familia : Chlorellacea

Genus :Chlorella

Spesies :Chlorella sp

Habitatnya ada di 2 macam yaitu air tawar dan air laut.

Laporan praktikum planktonologi 21

Page 22: Laporan Plankton

3. Mougetia sp.

Kingdom           :      Protista

Divisio               :      Chlorophyta

Kelas                 :      Chlorophyceae

Ordo                  :      Zygnematales

Family               :      Zygnemataceae

Genus                :      Mougeotia

Spesies              :      Mougeotia sp.

Habitat di air tawar dan payau. Berkembang biak secara aseksual yaitu dengan

konjugasi silang yaitu perkawinan antara dua protoplas yang tanpa saluran

konjugasi.

4. Spirogyra sp.

Kingdom : protista

Divisi : Charophyta

Ordo : Zygnematales

Famili : Zygnetaceae

Genus :Spyrogyra

Spesies :Spyrogyra sp.

Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales. Ia biasa ditemukan

di air tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel eukariotik.

Laporan praktikum planktonologi 22

Page 23: Laporan Plankton

Pada praktikum planktonologi diwilayah tambak Api-api dilakukan 2 x sampling air

yaitu pada pagi hari dan siang hari.Ini dimaksudkan agar kita dapat menemukan beberapa

plankton sebelum mereka melakukan fotosintesis.Pengambilan pada pagi hari diusahakan

dilakukan sebelum matahari terbit, sebelum plankton melakukan fotosintesa.Dari data diatas

dapat kita ketahui bahwa pada perairan tambak tersebut didominasi oleh fitoplankton dengan

jumlah sekitar 95%.Fitoplankton yang paling mendominasi adalah kelas Cyanophyta dengan

spesies Spirulina sp.

Pada pagi hari, di wilayah tambak tersebut tidak ditemukan jenis zooplankton. Hal ini

mungkun terjadi karena zooplankton bersifat fothotaksis negative artinya zooplankton

bersifat menjauhi cahaya matahari. Pada pagi hari jumlah fitoplankton yang ada semakin

berkurang karena terus menerus dimakan oleh ikan-ikan kecil dan zooplankton. Beberapa

fitoplankton yang belum menjadi santapan ikan-ikan kecil maupun zooplankton naik ke

permukaan air untuk melakukan fotosintetis sedangkan zooplankton menuju ke bawah karena

bersifat fothotaksis negative sehingga pada pagi hari lebih banyak ditemukan fitoplankton

daripada zooplankton.

Di perairan tambak tersebut ditemukan pula jenis zooplankton amoeba pada siang hari

di daerah tepi maupun tengah. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor biotik yang terdapat

di dalam air terdiri dari:1. Bakteria.2. Fungi atau jamur.3. Mikroalgae atau ganggang

mikro.4. Protozoa atau hewan bersel tunggal.5. Virus. Sehingga memungkinkan amoeba

untuk hidup diperairan tersebut karena amoeba termasuk dalam kelompok protozoa.

Salinitas didaerah tersebut mengalami penurun dicirikan dengan kondisi air ditambak

tersebut hangat, jika airnya disentuh tidak terlalu lengket ditangan,airnya pun tidak terlalu

asin. Karena keterbatasan alat sehingga salinitas diwilayah perairan tersebut tidak

diukur.Warna air pada tambak hijau tua dan beberapa spesies ikan yang berada diperairan

tersebut seperti bandeng mengalami beberapa keanehan.Ikan bandeng tidak mau memakan

pakan dan lebih sering berenang keatas permukaan. Menurut pemilik tambak, Kondisi

tersebut terjadi pada siang hari dan malam hari sehingga pemilik ikan harus selalu stand by

ditambak untuk memastikan ikan-ikan nya tidak mengalami kematian. Beberapa ikan

bandeng di tambak Api-api lainnya pun mengalami kematian massal denganciri-ciri yang

Laporan praktikum planktonologi 23

Page 24: Laporan Plankton

paling menonjol sebelum ikan tersebut mati adalah ikan-ikan lebih suka berenang ke atas

permukaan air.

Jika dikaitkan antara blooming, berenangnya ikan ke atas permukaan dan kematian

ikan. Dapat ditelusuri bahwa terjadi blooming di wilayah perairan Api-api penyebabya

karena adanya Microcystus airuginosa .blooming juga terjadi karena ada penurunan salinitas

yang drastis pada wilayah tersebut. Akibat blooming maka terjadi pertumbuhan plankton

yang pesat yang menyebabkan terlalu banyaknya makanan bagi ikan sehingga ikan tidak

memakan pakan yang diberikan pemilik tambak.terjadipulapereebutan oksigen antara ikan

dan plankton-plankton.Dan tejadi penumpukan ammonia didasar perairan akibat banyaknya

kotoran maupun sisa pakan yang tertinggal di perairan yang menyebabkan kandungan

oksigen didasar perairan menipis akibat terjadi penumpukan ammonia didasar sehingga ikan-

ikan cenderung berenang keatas untuk mencari oksigen.

Laporan praktikum planktonologi 24

Page 25: Laporan Plankton

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Dari hasul pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1) Plankton terbagi menjadi 2 jenis yaitu zooplankton dan fitoplankton

2) Pada pagi hari lebih banyak ditemukan fitoplnakton dibandingkan zooplankton,

karena fitoplankton akan melakukan fotosintesa dan zooplankton menuju ke dasar

perairan karena bersifat fototaksis.

3) Terjadi penurunan salinitas di perairan tambak api-api.

4) Diantara jenis plankton yang paling mendominasi dalam wilayah perairan tambak

api-api adalah fitoplankton. Fitoplankton banyakmendominasi wilayah perairan

karena merupakan primary producer, yang menyediakan makanan untuk makhluk

lain.

5) Fitoplankton yang paling mendominasi adalah Spirulina sp. dan Chlorella

sp.hanya ditemukan 3 jenis zooplankton diantaranya adalah Amoeba proteus,

Lacrymaria sp. Dan

6) Ditemukan spesies amoeba yang membuktikan bahwa terdapat factor biotic pada

wilayah perairan yang diantaranya adalah

a. Bakteria

b. Fungi atau jamur.

c. Mikroalgae atau ganggang mikro.

d. Protozoa atau hewan bersel tunggal.

e. Virus.

Laporan praktikum planktonologi 25

Page 26: Laporan Plankton

7) Terjadi blooming diperairan tambak api-api karena adanya Microcystus

airuginosa sehingga biota-biota di perairan tersebut mengalami beberapa

keanehan dan sebagian mengalami kematian.

8) Akibat blooming terjadi penumpukan ammonia yang mengakibatkan terjadinya

perebutan oksigen antara ikan dengan plankton.

6.2 Saran

Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran untuk praktikum

planktonologi ,antara lain :

1) Kelengkapan alat yang digunakan praktikan agar dilengkapi sehingga mempermudah

praktikan dalam melakukan praktikum.

2) Kecermatan dalam praktikum diperlukan oleh setiap praktikan agar tidak terjadi

kesalahan dalam praktikum.

3) Perbaikan unutukmikroskop yang ada dilaboratorium sehingga praktikan dapat

dengan mudah dalam melakukan pada sampel plankton.

4) Ketelitian dalam menggambar plankton diperlukan agar tidak salah dalam

pengidentifikasian sampel plankton.

Laporan praktikum planktonologi 26

Page 27: Laporan Plankton

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous.2009. Diakses 20 desember 2011.Amoebahttp://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/#ixzz1hQekVK4t

Hutabarat, S. Dan Evans, S.M. 1984. Pengantar Oseanografi. Penerbit Uversitas Indonesia (UI-

Pres). Jakarta

Hutabarat, S. Dan Evans, S.M. 1985. Kunci Identifikasi Zooplankton. Penerbit Universitas

Indonesia (UI-Pres) : Jakarta

Isnansetyo, A. Dan Kurniastuty. 1995. Tekhnik Kultur Phytoplankton Zooplankton. Penerbit

Kanisius : Yogyakarta

Ilham. 2012. Diakses 4 januari 2012. Praktikum Plankton. http://ilh4m-fresh.blogspot.com/2012_01_01_archive.html

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekalan Ekalogis. Gramedia. Jakarta

Romimohtarto, Kasijan Dan Juwana,Sri. 2003. Biologi Laut, Ilmu Pengetahuan Tentang Biota

Laut. Djambatan. Jakarta

Suriawiria, Unus. 1985.Mikrobiologi Air. Penerbit Alumni : Bandung

Basmi, H.J. 2000. Planktonologi: Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan.Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, InstitutPertanian Bogor.

Laporan praktikum planktonologi 27