Kbk sma e. pendidikan agama buddha

32
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH MENENGAH ATAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003

Transcript of Kbk sma e. pendidikan agama buddha

Page 1: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

K U R I K U L U M 2 0 0 4

STANDAR KOMPETENSI

Mata Pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA

SEKOLAH MENENGAH ATAS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALJakarta, Tahun 2003

Page 2: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

2

Katalog dalam Terbitan

Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian

dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional

Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Buddha SMA, - Jakarta:

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003

iv, 32 hal.

ISBN 979-725-155-1

Page 3: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

3

KATA PENGANTAR

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalamiperkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasirespon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini sertapengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistempendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.

Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PeraturanPemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasionalpendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusanserta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.

Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutudan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakuppengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan danpengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaiankompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri danberhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuaidengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.

Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, StandarBahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untukmasing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.

Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan AgamaBuddha untuk satuan pendidikan SMA.

Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapatmenggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaanpembelajaran di sekolah masing-masing.

Jakarta, Oktober 2003Kepala Badan Penelitian

dan Pengembangan

Dr. BoedionoNIP. 130344755

Direktur JendralPendidikan Dasar dan Menengah

Dr. Ir. Indra Jati SidiNIP. 130672115

Page 4: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

4

3

4

56789

10101111

18182227

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

I. PENDAHULUAN .................................................................................A. Rasional .........................................................................................B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) ...............................C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha .............................D. Ruang Lingkup .............................................................................E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................F. Standar Kompetensi Bahan Kajian ........................................G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SMA ..............................H. Rambu-rambu ...............................................................................

II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......Kelas X ......................................................................................................Kelas XI .....................................................................................................Kelas XII ....................................................................................................

Page 5: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

5

PENDAHULUAN1Dewasa ini, perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologiterjadi begitu cepat dan dampaknya menyentuh hampir seluruh aspekkehidupan. Perubahan tersebut menuntut adanya paradigma baru dalampenanganannya, termasuk pada sektor pendidikan. Di antara ragam tuntutanperbaikan di sektor pendidikan adalah kebutuhan dilakukannyapenyempurnaan kurikulum.

Kurikulum disempurnakan bertujuan untuk meningkatkan mutupendidikan secara nasional. Agar lulusan pendidikan lebih memilikikeunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional daninternasional, kurikulum berbasis kompetensi dipilih untuk mewujudkanharapan itu. Hal ini dilakukan agar Sistem Pendidikan Nasional dapatmerespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmupengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengancara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansiprogram pembelajarannya terhadap kepentingan daerah dan karakteristiksiswa, serta tetap memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan kurikulumyang berdiversifikasi. Selain itu, basis kompetensi harus menjaminpertumbuhan keimanan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) terhadap TuhanYang Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni,serta pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlakmulia.

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi sangat tepat dalam rangkaimplementasi pendidikan agama yang bertujuan mencapai nilai-nilaiagama dalam kehidupan siswa pada setiap jenjang pendidikan.Kurikulum berbasis kompetensi memberikan ruang yang sama padasetiap siswa dengan keunikan yang berbeda untuk pemahaman imanterhadap setiap agama sesuai tingkat kemampuan, serta daya pikirmasing-masing.

Page 6: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

6

Pendidikan Agama Buddha

A. Rasional

Pendidikan agama di sekolah seharusnya memberikan warna bagilulusan pendidikan, khususnya dalam merespon segala tuntutanperubahan yang ada di Indonesia. Hingga kini pendidikan agamadipandang sebagai acuan nilai-nilai keadilan dan kebenaran, tetapi dalamkenyataannya dipandang hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian,terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Memang tidak adilmenimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapandan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab hal itubukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukanwatak dan kepribadian siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikanagama masih terdapat berbagai kelemahan. Ini mendorong dilakukannyapenyempurnaan terus-menerus, di antaranya materi pendidikan agamayang selama ini lebih banyak terfokus pada pengayaan pengetahuan(kognitif), sementara pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan(psikomotorik) sangat kurang. Kendala lain adalah kurangnyakeikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberikan motivasikepada siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai pendidikan agama dalamkehidupan sehari-hari, lemahnya sumber daya guru dalampengembangan pendekatan dan metode pengajaran yang variatif atauberagam, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, sertarendahnya peran serta orang tua siswa dalam pelaksanaan pendidikanagama di rumah.

Di dalam kurikulum Pendidikan Agama tahun 1975, 1984, dan 1994,target yang harus dicapai (attainment target) dicantumkan dalam tujuanpembelajaran umum. Hal ini kurang memberi kejelasan tentangkemampuan siswa yang harus dikembangkan. Atas dasar teori danprinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dipraktikkan di berbagainegara seperti Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika, juga didorongoleh arus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru, maka penyusunankurikulum Pendidikan Agama perlu dilakukan dengan berbasiskemampuan dasar (basic competencies).

Dalam implementasinya kurikulum Pendidikan Agama tahun 1994 lebihbanyak didominasi oleh pencapaian kemampuan kognitif dan sangat

Page 7: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

7

Pendahuluan

kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah, meski secaranasional kebutuhan keberagamaan siswa pada dasarnya tidak berbeda.Dengan pertimbangan tersebut, perlu disusun Kurikulum dan HasilBelajar Pendidikan Agama (KHB PA) yang memuat perencanaanpengembangan kompetensi siswa yang perlu dicapai secara menyeluruhdan bertahap sejak Taman Kanak-kanak sampai dengan kelas 12 (TK-12) dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalampengembangan kurikulum Pendidikan Agama sesuai dengan kebutuhandaerah dan sekolah.

B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB)

Pendidikan Agama Buddha adalah usaha sadar yang dilakukan secaraterencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuanpeserta didik agar dengan pemahaman terhadap Buddha Dharma yangdiperoleh dari Pendidikan Agama Buddha di sekolah dapat diterapkandan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga memberikanmanfaat bagi dirinya sendiri, sesama dan lingkungannya. Dengandemikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PendidikanAgama Buddha memiliki keyakinan (Saddha) dan motivasi untukmengamalkan Buddha Dharma dalam kehidupan sebagai pribadimaupun sebagai bagian dari komunitas masyarakat.

Wilayah kajian Pendidikan Agama Buddha salah satunya menitikberatkan kepada segi moral (sila). Kajian moral mencakup kajianduniawi dan keyakinan (Saddha).

Pendidikan Agama Buddha yang diberikan di semua sekolah termasukpada Sekolah mengacu kepada Ajaran Sakyamuni Buddha (BuddhaGautama) yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka. Dengandemikian secara singkat Pendidikan Agama Buddha di SekolahMenengah memiliki karakteristik pokok yaitu penguasaanpengetahuan secara komprehensif (Pariyatti), mengamalkan hasilyang dipelajari menjadi pedoman dalam berperilaku sehari-hari(Patipatti), dan pada akhirnya pencapaian kebenaran Dharma(Pativedha). Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan

Page 8: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

8

Pendidikan Agama Buddha

Agama Buddha di Sekolah Menengah Atas tidaklah hanya berorientasipada pelaksanaan formal belaka, tetapi lebih menekankan padaimplementasi nilai-nilai agama Buddha (Buddha Dharma) dalamberprilaku sehari-hari.

C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha

1. FungsiFungsi Pendidikan Agama Buddha tingkat Sekolah Menengah Atasadalah:a. Membantu anak didik dalam menerima transformasi informasi

nilai-nilai Dharma sesuai Tripitaka.b. Membantu anak didik dalam menghayati, mengamalkan, dan

mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari sesuaidengan tingkat kemampuannya.

c. Menjadikan anak didik mampu bertanggung jawab terhadapsegala tindakan melalui pikiran, ucapan, dan badan jasmani yangdilakukan sesuai dengan prinsip Dharma.

2. TujuanTujuan Pendidikan Agama Buddha pada siswa Sekolah MenengahAtas yaitu:a. Meningkatnya keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti)

kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, para Bodhisattva, danMahasattva.

b. Meningkatnya pelaksanaan Moral (Sila), Meditasi (Samadhi),dan Kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma(Agama Buddha).

c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu memahami,menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuaidengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab SuciTipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yangbertanggung jawab (sesuai dengan prinsip Dharma) dalamkehidupan sehari-hari.

d. Memahami dan meneladan sifat-sifat Buddha Gotama melaluiriwayat hidup-Nya.

Page 9: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

9

Pendahuluan

D. Ruang Lingkup

Melalui penyajian Kurikulum PAB diharapkan siswa mampu mengalamisutau proses transformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan BuddhaDharma yang dipelajari melalui Pendidikan Agama Buddha. Hal itutercermin pada Kompetensi Dasar dalam Kurikulum BerbasisKompetensi.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Buddha pada tingkat SekolahMenengah Atas adalah:a. Melalui pengajaran yang didasarkan pada Kurikulum Pendidikan

Agama Buddha, anak didik tingkat Sekolah Menengah Atasdiharapkan menyelami proses transformasi informasi nilai-nilaikehidupan berdasarkan Buddha Dharma sesuai dengan tingkatkemampuan yang dipelajari pada tiap tingkat kelasnya.

b. Fokus Kurikulum Pendidikan Agama Buddha adalah menyorotikehidupan manusia sebagai pusat kehidupannya dan Tiratana(Buddha, Dharma, dan Sangha) sebagai teladan dan pelindung sertamenjadikan Tipitaka/Tripitaka sebagai sumber ajaran Buddhasekaligus sebagai pedoman hidup.

c. Berdasarkan hasil yang akan dicapai pada tingkat Sekolah MenengahAtas diharapkan dapat membimbing siswa untuk memahami nilai-nilai keagamaan sesuai Buddha Dharma dan sekaligus dapatmengekspresikan Dharma dalam perilaku kehidupan sehari-harisehingga siswa dapat belajar memahami, menganalisis, danmempraktikkannya.

d. Pada jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atasdiperkenalkan komponen-komponen: (1) Sejarah, (2) keyakinan(Saddha), (3) perilaku/moral (Sila), (4) Kitab Suci Agama Buddha(Tipitaka/Tripitaka), (5) Samadhi meditasi (Samadhi), dan (6)kebijaksanaan (Panna). Keenam aspek tersebut dalam penjabarannyadisesuaikan dengan kemampuan dasar yang diharapkan pada setiapjenjang pendidikan.

e. Seluruh rangkaian Kurikulum Pendidikan Agama Buddha SekolahMenengah Atas adalah Pendidikan Agama Buddha yang menjadikanpedoman bagi peserta didik.

Page 10: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

10

Pendidikan Agama Buddha

E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untukhidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapaioleh peserta didik melalui pengalaman belajar.

Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan

kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman sesuai denganagama yang dianutnya.

2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, danmengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksidengan orang lain.

3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-teknik, pola, struktur, dan hubungan.

4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yangdiperlukan dari berbagai sumber.

5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, danteknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.

6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalammasyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteksbudaya, geografis, dan historis.

7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektualserta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematanganpribadi menuju masyarakat beradab.

8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensidan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,dan bekerja sama dengan orang lain.

F. Standar Kompetensi Bahan Kajian

Kompetensi Pendidikan Agama adalah kompetensi untuk pendidikanagama secara keseluruhan yang terdapat pada semua mata pelajaraanagama. Kompetensi ini dijadikan acuan dalam menjabarkan kompetensi

Page 11: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

11

Pendahuluan

untuk mata pelajaran agama masing-masing. Kompetensi PendidikanAgama adalah: Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa; berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, yang tercermin dalamkehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami,menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya; serta mampumenghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antarumat beragama.

G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Buddha adalah kemampuan yangmeliputi pengetahuan (kognitif), penghayatan (afektif), dan perubahansikap (psikomotorik) yang dicapai melalui proses kegiatan pembelajarandan pengalaman hidup sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.Kompetensi Dasar pendidikan agama Buddha merupakan penjabaranajaran nilai-nilai Buddhis yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka yang berlaku untuk pendidikan Sekolah Dasar hingga SekolahMenengah Atas, yaitu:a. Siswa beriman (memiliki Saddha) dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, Sang Tiratana/Triratna, para Bodhisattva dan Mahasattva.b. Meningkatnya latihan dan pengamalan sila, samadhi, dan panna

dalam kehidupan sehari-hari.c. Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Buddha sesuai

dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka. Dengan demikian, peserta didik diharapkan menjadimanusia yang bertanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara.

d. Memahami dan meneladani perilaku Buddha sesuai riwayat hidupBuddha Gotama.

H. Rambu-rambu

1. Pendekatan Pembelajaran Dan Penilaiana. Pendekatan Pembelajaran

Pendidikan Agama Buddha diterapkan melalui pendekatanterpadu yang meliputi:

Page 12: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

12

Pendidikan Agama Buddha

• Pendekatan pembinaan, yaitu memberikan pembinaankeagamaan Buddha kepada siswa dalam rangka penanamannilai-nilai ajaran Dharma.

• Pendekatan pengamalan, yaitu memberikan kesempatankepada siswa untuk senantiasa mengamalkan Buddha Dharma.

• Pendekatan emosional, yaitu usaha untuk menggugahemosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayatiBuddha Dharma.

• Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikanrangsangan/stimulus kepada rasio atau akal dalammemahami dan menerima kebenaran Buddha Dharma.

• Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan nilai-nilaiBuddha Dharma dengan menempatkan segi manfaat bagisiswa dalam kehidupan sehari-hari.

• Pendekatan keteladanan, yaitu menjadikan figur Buddha,Bodhisattva, siswa-siswa utama Buddha, guru agama dantokoh agama, maupun orang tua sebagai cermin manusiayang berkepribadian sesuai Buddha Dharma.

Selain beberapa pendekatan di atas, juga dijelaskan rambu-rambu sebagai berikut:1. Kurikulum Pendidikan Agama Buddha pada dasarnya

menyajikan:a. Kompetensi dasar merupakan uraian kognitif

(pengetahuan), afektif (penghayatan) dan psikomotorik(perubahan sikap) yang dicapai melalui prosespembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengantahap perkembangan siswa.

b. Materi pokok, merupakan sarana atau wahana untukmencapai/mengembangkan kompetensi dasar sebagaibagian dari bahan kajian yang berupa bahan ajar/pengertian konseptual.

c. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik yangdapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaiankompetensi dasar.

d. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaiankegiatan proses yang mencakup seluruh komponen:

Page 13: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

13

Pendahuluan

kompetensi dasar, materi pokok dan indikatorpencapaian hasil.

e. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dankegiatan pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhandaerah setempat

2. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha,Saddha, Sila, dan Samadhi diberikan perhatian khusus padasetiap level.

3. Pokok-pokok Buddha Dharma yang dipandang perlu dapatdikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

4. Dalam PAB ranah Psikomotorik lebih diutamakan tanpamengabaikan ranah kognitif dan ranah afektif sehinggapenilaian terhadap hasil belajar siswa dapat dilaksanakandalam bentuk tes dan nontes.

5. Bila di suatu sekolah Pendidikan Agama Buddha tidakterlaksana karena tidak adanya guru Agama Buddha, makapihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaannyabersama pembimas atau penyelenggara bimas Buddha danvihara setempat.

6. Sumber Pendidikan Agama Buddha adalah Kitab SuciTipitaka/Tripitaka, buku pegangan lain baik untuk gurumaupun untuk siswa merupakan buku referensi yang salingmelengkapi.

7. Alokasi waktu untuk pendidikan Agama Buddha adalah 2(dua) jam per minggu. Guru diharapkan dapat menentukanalokasi waktu untuk setiap Materi Pokok dan KompetensiDasar dengan menyesuaikan dan mempertimbangkankondisi setempat.

b. PenilaianPenilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagaiinformasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruhtentang proses dan hasil dari perubahan perkembangan sikap,perilaku, dan pengetahuan yang telah dicapai anak didikdalam PAB.Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil

Page 14: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

14

Pendidikan Agama Buddha

belajar siswa yang dilakukan secara sistematik danberkesinambungan dengan aspek yang dinilai sehingga menjadiinformasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Tujuan penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untukmenentukan tingkat ketercapaian kemampuan dasar yangdiharapkan. Selain itu, penilaian juga dapat dijadikan pedomanuntuk perbaikan dan penyempurnaan Proses Belajar Mengajarserta output pembelajaran PAB.

Penilaian hasil belajar siswa untuk PAB mencakup tiga tujuanpembelajaran yang meliputi tiga ranah yakni; kognitif, afektif,dan psikomotorik. Melalui pendekatan dialogis partisipatif makahasil belajar diharapkan lebih berorientasi pada sikap,pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan benarmenurut ajaran Buddha. Di samping itu, jugamempertimbangkan kemampuan siswa memahami pengetahuanagama Buddha dengan benar.

Penilaian hasil belajar PAB menurut jenjang dan satuanpendidikan terdiri atas:a. Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertakwa

kepada Tuhan dengan berprilaku susila pada keluarga,teman, maupun masyarakat.

b. Pencapaian kemampuan pengetahuan agama Buddha secarabaik dan benar.

c. Melalui kemajuan Dharma maka siswa tumbuh menjadipribadi yang bijaksana, dewasa, mandiri, kritis, dan rasionaldalam menghadapi setiap aspek kehidupannya.

2. Pengorganisasian MateriUntuk melaksanakan kegiatan intra kurikuler terdapat berbagai carapengorganisasian belajar di sekolah agar siswa dapat mengikutipelajaran dengan minat dan motivasi yang besar. Kegiatanpengorganisasian tersebut mencakup:1) Memeriksa keadaan kelas, Guru dalam aktivitas mengajar harus

mengenal siswa, cara pengenalannya diantaranya dengan

Page 15: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

15

Pendahuluan

menggunakan peta kelas, mengajukan pertanyaan, menunjukuntuk mengerjakan soal-soal di depan kelas dan lain sebagainya.Bilamana guru telah mengenal kelas dan mampu menguasaikeadaan kelas, maka proses belajar-mengajar akan berjalandengan lancar. Guru harus pandai-pandai memikat hati siswadan membangkitkan serta memberikan motivasi besar sehinggadapat menimbulkan suasana yang baik antara guru dengansiswa, agar tercipta ketertiban, kemauan dan semangat belajar.

2) Memeriksa Keadaan Siswa, Pada waktu guru memasuki kelashendaknya berusaha memelihara ketertiban kelas,membangkitkan semangat, motivasi dan minat belajar siswa.Oleh karena itu, seorang guru harus melihat situasi dan kondisisiswa ketika pertama kali masuk, apakah dalam keadaan tenang,gaduh, ribut dan sebagainya. Selain itu guru juga harus pekaterhadap kondisi fisik siswa, misalnya untuk siswa yang kurangdengar dan kurang awas sehingga siswa tersebut merasa terbantudengan tempat duduk yang disarankan guru. Jangan sekali-kalimemulai pelajaran di kala situasi belum tertib, upayakan denganmengendalikan siswa yang membuat suasana belajar kurangtertib dengan cara menegur, memberikan pertanyaan dansebagainya.

3) Menguasai Materi yang akan disampaikan, minat dan motivasibelajar siswa akan tumbuh bilamana guru mampu mengusaibahan atau materi yang akan diajarkannya, mampumenyampaikan dengan metode yang mudah dipahami olehsiswa. Apabila materi belum dikuasai guru, maka akan timbulsuasana belajar yang tidak menyenangkan, siswa akan merasajenuh, bosan dan tidak mempunyai minat, sehingga kemampuanyang hendak dicapai dalam proses belajar-mengajar tidak akanterwujud. Dalam menyampaikan materi guru seyogyanyamelakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:a. Pendahuluan - Doa Pembukaan

Pendahuluan merupakan bagian yang sangat penting daripembelajaran. Proses pembelajaran dimulai denganmembaca Namaskara gatha, agar seluruh kegiatan

Page 16: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

16

Pendidikan Agama Buddha

pembelajaran dapat terlaksana dengan tenang, damai, lancardan tercapainya tujuan. Pendahuluan yang baik akanmengiringi kegiatan belajar-mengajar ke arah yangbermakna (meaningful learning). Sebaliknya, pendahuluanyang asal-asalan akan membuat kegiatan pembelajaran tidakakan tercapai.

b. Kegiatan IntiKegiatan Inti adalah kegiatan belajar-mengajar yangdilakukan di kelas. Kegiatan ini adalah bagian pokok darikegiatan pembelajaran atau proses belajar-mengajar.

c. Diskusi AkhirPada tahap ini semua kegiatan kelompok diakhiri denganpemaparan hasil kerja kelompok yang dipimpin oleh guruatau seorang siswa yang ditunjuk oleh guru. Di akhir diskusiguru menuliskan kesimpulan-kesimpulan yang diperolehdi papan tulis. Dapat juga siswa diminta untukmenuliskannya di papan tulis. Kemudian dapat didiskusikanpenerapan-penerapan pengetahuan yang telah disimpulkantadi dalam kehidupan sehari-hari.

d. Doa PenutupPada bagian ini guru atau siswa berharap agar seluruhkegiatan belajar-mengajar untuk diberkahi oleh Sang TriRatna, dan persiapan untuk pembelajaran yang akan datang.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan KomunikasiPendidikan Agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasibaru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasidan komunikasi. Inovasi-inovasi baru tersebut erat kaitannya dengankreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanendan substansi informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebutsaling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepadasiswa secara terpadu.

Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan,misalnya penyediaan komputer yang dilengkapi dengan aksesinternet, kliping artikel-artikel dari surat kabar dan majalah yangtopik-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemoderenan.

Page 17: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

17

Pendahuluan

Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapatdipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain; televisi, radio,video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dankemampuan masing-masing sekolah.

Page 18: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

18

KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DANMATERI POKOK2

KELAS : X

Standar Kompetensi : 1. Mengenal Buddha Dharma sebagai salah satuagama.

Memiliki Keyakinan yangkuat terhadap BuddhaDharma

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Merumuskan peranan

agama dalamkehidupan

2. Menjelaskan keyakinan

3. Menceritakan tokoh-tokoh sehubungandengan perkembanganBuddha Dharma

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mendefinisikan kataagama

• Merumuskan perananagama-agama

• Mengenal agama-agama besar diIndonesia

• Merumuskankerukunan hidupumat beragama

• Merumuskan dasar-dasar keyakinan umatBuddha

• Menunjukkan sesuatuyang diyakini umatBuddha

• Menceritakan Buddhasebagai GuruPembimbing

• Menceritakan Tokoh-tokoh penerus BuddhaDhamma

• peranan macam-macam agama dankerukunan umatberagama

• Dasar-dasar keyakinanumat Buddha

• Buddha sebagai GuruPembimbing dantokoh-tokoh penerus

Page 19: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

19

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Memiliki keyakinanterhadap hukum yangmengatur alam semesta(Niyama)

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Menjelaskan tentang

Ketuhanan

2. Menyebutkan sifat-sifatluhur (Brahma Vihara)

3. Menafsirkan hubunganantara Tuhan denganmanusia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• MenjelaskanKetuhanan dalamagama Buddha

• Menunjukkan HukumTertib Kosmis yangmengatur alamsemesta

• Mengartikan sifat-sifatluhur

• Menunjukkanperbuatan-perbuatanyang sesuai dengansifat luhur

• Menunjukkan orangyang beriman kepadaTuhan

• Menunjukkan terlahirsebagai manusiamerupakan berkahtermulia

• Hakekat Ketuhanandan Hukum TertibKosmis

• Sifat-sifat luhur(Brahma Vihara)

• Ciri orang yangmemiliki Saddha

Standar Kompetensi : 2. Mengenal makna beriman kepada Tuhan.

Page 20: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

20

Pendidikan Agama Buddha

Standar Kompetensi : 3. Mendeskripsikan Kitab Suci sebagai pedomanhidup.

Mengidentifikasi danmeyakini kebenaran yangterdapat dalam Kitab SuciTri Pitaka

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Mengenal Kitab Suci

Agama Buddha

2. Menceritakan sejarahpenulisan Kitab Suci TriPitaka

3. Menguraikan bagian-bagian dari Kitab SuciTri Pitaka.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mengartikan Tri Pitaka• Menunjukkan wujud

kitab suci Tri Pitaka

• Menceritakan sejarahdasar- dasarpelestarian Dharmadan Vinaya

• Menyebutkan bagian-bagian Vinaya, Suttadan AbhidhammaPitaka

• Pengertian Tri Pitaka

• Dasar-dasarpelestarian Dharmadan Vinaya

• Bagian-bagian dari TriPitaka

Standar Kompetensi : 4. Mendeskripsikan makna sebuah perlindungan.

Memiliki keyakinanterhadap sifat-sifat luhurTri Ratna

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Mendefinisikan Tri

Ratna sebagaiperlindungan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menunjukkan definisiBuddha

• Menunjukkan definisiDharma

• Menunjukkan definisiSangha

• Tri Ratna

Page 21: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

21

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

2. Menunjukkankebajikan Tri Ratna

3. Menunjukkan maknaberlindung kepada TriRatna

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menunjukkankebajikan-kebajikanBuddha

• Menunjukkankebajikan-kebajikanDharma

• Menunjukkankebajikan-kebajikanSangha

• Menunjukkan maknaberlindung kepadaBuddha

• Menunjukkan maknaberlindung kepadaDharma

• Menunjukkan maknaberlindung kepadaSangha

• Menunjukkan TriRatna sebagai sokoGuru

• Menunjukkan syarat-syarat menjadi umatBuddha

• Kebajikan Tri Ratna

• Makna berlindungkepada Tri Ratna

Page 22: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

22

Pendidikan Agama Buddha

KELAS : XI

Standar Kompetensi : 5. Mengenal makna Puja.

Menumbuhkan kesadaranluhur dalammelaksanakan peringatanhari raya

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Menunjukkan makna

Puja

2. Menceritakan sejarahPuja

3. Menunjukkan saranadan prasarana puja

4. Menjelaskan puja dihari raya agama Buddha

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Merumuskanpengertian puja

• Merumuskan manfaatpuja

• Menceritakan sejarahupacara

• Menceritakan sejarahamisa puja

• Menunjukkan saranapuja dalam agamaBuddha

• Menunjukkanprasarana puja

• Menceritakan hariraya Waisak

• Menceritakan hariraya Asadha

• Menceritakan hariraya Kathina

• Menceritakan hariraya Magha Puja

• Puja

• Sejarah Puja

• Sarana dan prasaranaPuja

• Hari Raya AgamaBuddha

Page 23: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

23

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Standar Kompetensi : 6. Mendeskripsikan etika moral.

Mendeskripsikan sila,sebab terdekatnya sila,akibat dan manfaatmelaksanakan sila

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Menjelaskan makna sila

2. Merumuskan manfaatpelaksanaan sila danvinaya

3. Menguraikanpembagian sila

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mengartikan sila• Merumuskan dasar-

dasar sila• Menunjukkan sila

dalam kitab suci TriPitaka

• Menunjukkan manfaatsila bagi umat awam

• Menunjukkan manfaatVinaya bagi parabhikkhu/bhikkhuni

• Menunjukkanpembagian silamenurut jenisnya

• Menunjukkanpembagian silamenurutpelaksanaannya

• Menunjukkanpembagian silamenurut jumlahlatihannya

• Sila

• Manfaat pelaksanaansila dan vinaya

• Pembagian sila

Page 24: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

24

Pendidikan Agama Buddha

Standar Kompetensi : 7. Mengenal Hukum-hukum alam.

Meyakini HukumKesunyataan sebagaihukum alam

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Mendefinisikan hukum

alam

2. Menguraikan bagian-bagian hukum alam

3. Menjelaskan proseskerja hukum-hukumalam.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mengartikan HukumKesunyataan

• Menunjukkanperbedaan hukumKesunyataan danhukum yang dibuatoleh manusia

• Menunjukkan bagian-bagian dari hukumkesunyataan

• Menunjukkan konsephukum PaticcaSamuppadaMenunjukkan konsephukum Cattari AriyaSaccani

• Menunjukkan konsephukum Karma danPunarbhava

• Menunjukkan konsephukum Tilakkhana

• Menggambarkanproses kerja hukumPaticca Samuppada

• Menggambarkanproses kerja hukumKarma

• Menggambarkanproses kerja hukumPunarbhava

• Hukum Kesunyataan

• Uraian dan KonsepHukum Kesunyataan

• Proses kerja hukumKesunyataan

Page 25: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

25

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Standar Kompetensi : 8. Mengkonstruksi sikap umat Buddha terhadaplingkungan.

Mendeskripsikan macam-macam kewajiban timbalbalik sesuai denganSigalovada Sutta

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Menjelaskan sila dalam

keluarga

2. Menjelaskan sila dalamvihara

3. Menjelaskan sila dalammasyarakat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menunjukkankewajiban timbal balikantara anak denganorangtua

• Menunjukkankewajiban timbal balikantara suami denganistri

• Menunjukkankewajiban timbal balikantara kita dengansanak keluarga

• Menunjukkan tatasusila memasukivihara

• Menunjukkankewajiban timbal balikantara anggota sanghadengan umat

• Menunjukkankewajiban timbal balikkita dengan sahabatdan kenalan

• Menunjukkankewajiban timbal balikantara guru denganmurid

• Menunjukkan kewajibantimbal balik antaraatasan dengan bawahan

• Sila dalam keluarga

• Sila dalam vihara

• Sila dalam masyarakat

Page 26: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

26

Pendidikan Agama Buddha

KELAS : XII

Standar Kompetensi : 9. Mengkonstruksi umat Buddha menuju manusiaseutuhnya.

Memahami keterkaitanantara pembangunanmaterial dan spiritualdengan lenyapnyadukkha.

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Mengidentifikasi

manusia seutuhnya

2. Membedakanpelaksanaan sila secarapasif dan aktif

3. Menjelaskan upayauntuk menjadi manusiasusila

4. Buddha Dharmakonstekstual terkaitdengan problematikasiswa

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mengartikan manusiaseutuhnya menurutagama Buddha

• Mengartikan manusiaseutuhnya bagi umatawam

• Menunjukkanpelaksanaan sila secarapasif

• Menunjukkanpelaksanaan sila secaraaktif

• Menunjukkan upayauntuk menjadimanusia seutuhnyamenurut agama Buddha

• Menunjukkan upayauntuk menjadimanusia seutuhnyabagi umat awam

• Menunjukkan nasibada di tangan sendiri

• Menganalisis tentangrasa cemas,menyongsong masadepan.

• Manusia seutuhnyamenurut agamaBuddha

• Pelaksanaan sila

• Upaya menjadimanusia seutuhnya

• Buddha Dharmadengan problematikasiswa

Page 27: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

27

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Standar Kompetensi : 10. Mengenal Buddha, Arahat dan Bodhisatvasebagai suri teladan.

Memahami cara-carauntuk mencapai tingkatKebuddhaan dan Kearahatan.

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Menjelaskan tentang

Buddha

2. Menjelaskan tentangArahat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mengartikan Buddha• Menunjukkan macam-

macam Buddha• Menunjukkan cara

untuk mencapaitingkat Kebuddhaan

• Mengartikan Arahat• Menunjukkan macam-

macam Arahat• Menunjukkan cara

untuk mencapaitingkat Kearahatan

• Macam dan sifatBuddha

• Macam dan sifatArahat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menunjukkanpandangan BuddhaDharma tentangpenyalah gunaannarkotik

• Menunjukkanpandangan BuddhaDharma tentang aborsi

• Menunjukkanpandangan BuddhaDharma tentangperkosaan

• Menunjukkanpandangan BuddhaDharma tentangtawuran pelajar

Page 28: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

28

Pendidikan Agama Buddha

Standar Kompetensi : 11. Mengenal meditasi untuk belajar mengendalikandiri.

Mengidentifikasikanfaktor-faktor penghambatdan penunjang meditasi.

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Menjelaskan pengertian

meditasi

2. Mengenal prakteksamatha bhavana

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menjelaskan arti dariMeditasi

• Menunjukkan macam-macam meditasi

• Merumuskan manfaatmeditasi

• Menunjukkan syarat-syarat meditasi

• Mengartikan samathabhavana

• Menunjukkan tujuansamatha bhavana

• Menunjukkan macam-macam gangguandalam meditasi

• Menunjukkan obyeksamatha bhavana

• Menunjukkan macam-macam nivarana

• Mengartikan tentangnimitta

• Meditasi dasar

• Samatha Bhavana

3. Menjelaskan tentangBodhisatva.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• MengartikanBodhisatva

• Menunjukkan macam-macam Bodhisatva

• Menunjukkan carauntuk mencapaitingkat Bodhisatva

• Macam dan sifatBodhisatva

Page 29: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

29

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

3. Mengenal praktekvipassana bhavana

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menunjukkanpengertian jhana

• Mengartikan tentangvasita

• Mengartikan tentangabhinna

• Mengartikan tentangvipassana bhavana

• Menunjukkan tujuanvipassana bhavana

• Menunjukkan obyekvipassana bhavana

• Mengartikan tentangsatipatthana

• Menunjukkan tempatdan waktu vipassanabhavana

• Menunjukkan tentangbimbingan vipassanabhavana

• Mengartikan tentangkalyanamitta

• Menunjukkan tentangpedoman vipassanabhavana

• Mengartikan tentangtilakkhana

• Mengartikan tentangsamyojana

• Menyebutkan macam-macam ariya puggala

• Vipassana Bhavana

Page 30: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

30

Pendidikan Agama Buddha

Standar Kompetensi : 12. Mengenal asal mula manusia dan kelanjutanhidup manusia.

Memahami stratifikasi 31alam kehidupan

Perwujudan KD iniditunjukkan dengan hasilbelajar sebagai berikut:1. Membedakan alam-

alam kehidupan dannibbana

2. Menguraikan alam-alamkehidupan

3. Menafsirkan karma danakibatnya dalamkehidupan berikut

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Mengenal alamkehidupan

• Merumuskanpengertian nibbhana

• Membandingkan alamkehidupan dengannibbana

• Menunjukkanpembagian alamkehidupan secara garisbesar

• Menunjukkanpembagian alamduggati

• Menunjukkanpembagian alamsuggati

• Menunjukkanpembagian alam rupaloka

• Menunjukkanpembagian alam arupaloka

• Menggambarkanperbuatan yangmenyebabkan terlahirdi alam duggati

• Menggambarkanperbuatan yangmenyebabkanterlahir di alamsuggati

• Alam-alam kehidupan

• Pembagian alamkehidupan

• Karma dan kelahirankembali

Page 31: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

31

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Menggambarkanperbuatan yangmenyebabkan terlahirdi alam rupa loka

• Menggambarkanperbuatan yangmenyebabkan terlahirdi alam arupa loka

• Menggambarkan usiamakhluk-makhlukhidup

Page 32: Kbk sma e. pendidikan agama buddha

Kutipan Pasal 44Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan ataumemperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahundan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus jutarupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan ataubarang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah).