KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

7
KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Nasution dalam Nining Uspuriyah, dkk (2012: 8) Pengembangan KBK sebagai pedoman dan alat pendidikan didasarkan kepada tiga asas pokok yaitu: 1. Asas Filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara. 2. Asas Psikologis yang memperhitungkan anak dalam kurikulum yang terdapat didalamnya psikologi anak dan psikologi belajar anak. 3. Asas Sosiologis yang berhubungan dengan keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi bahwa KBK merupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kompetensi adalah suatu keterampilan-ketermapilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara lebih rinci sebagai berikut: 1. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Ini mengandung pengertian bahwa KBK menekankan kepada ketercapaian kompetensi. Artinya isi KBK pada intinya adalah sejumlah kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, kompetensi inilah yang selanjutnya dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar. 2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keragaman. Ini artinya, keberhasilan pencapaian

Transcript of KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

Page 1: KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Nasution dalam Nining Uspuriyah, dkk (2012: 8) Pengembangan KBK sebagai pedoman dan alat pendidikan didasarkan kepada tiga asas pokok yaitu:

1. Asas Filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara.

2. Asas Psikologis yang memperhitungkan anak dalam kurikulum yang terdapat didalamnya psikologi anak dan psikologi belajar anak.

3. Asas Sosiologis yang berhubungan dengan keadaan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi bahwa KBK merupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kompetensi adalah suatu keterampilan-ketermapilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Depdiknas (2002) mengemukakan karakteristik KBK secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Ini mengandung pengertian bahwa KBK menekankan kepada ketercapaian kompetensi. Artinya isi KBK pada intinya adalah sejumlah kompetensi yang harus dicapai oleh siswa, kompetensi inilah yang selanjutnya dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar.

2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keragaman. Ini artinya, keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang selanjutnya dijadikan acuan apakah kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau belum. Proses pencapaian hasil belajar itu tentu saja sangat tergantung pada kemampuan siswa. Sebab diyakini, siswa memiliki kemampuan dan kecepatan yang berbeda. KBK memberikan peluang yang sama kepada seluruh siswa untuk dapat mencapai hasil belajar.

3. Penyampaian dan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. Artinya, sesuai dengan keberagaman siswa, maka metode yang digunakan dalam proses pembelajaran harus bersifat multimedia. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang kemampuan berpikir siswa. Bahwa belajar sebagai proses menerima informasi dari guru, dalam KBK harus ditinggalkan. Belajar adalah proses mencari dan menemukan. Belajar adalah proses mengonstruksi pengetahuan oleh siswa. Oleh karena itu proses pembelajaran harus bervariasi.

Page 2: KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang menemui unsur edukatif. Artinya, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, dewasa ini siswa bisa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Guru, dalam pembelajaran KBK, guru bukan sebagai satu-satunya sumber belajar. Guru berperan hanya sebagai fasilitator untuk mempermudah siswa belajar dari berbagai macam sumber belajar.

5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Artinya, keberhasilan pembelajaran KBK tidak hanya diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai isi atau materi pelajaran, akan tetapi juga bagaimana cara mereka menguasai pelajaran tersebut. Oleh sebab itu, KBK menempatkan hasil dan proses belajar sebagai dua sisi yang sama pentingnya (Nining Uspuriyah, dkk, 2012: 10-12)Prinsip-prinsip perkembangan dan pelaksanaan KBK Setiap prinsip pengembangan dan pelaksanaan KBK seperti yang dirumuskan Depdiknas dalam Kerangka Dasar Kurikulum 2004 dijelaskan di bawah ini.1. Prinsip-prinsip Pengembangan

Terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam proses pengembangan KBK, yaitu:a. Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Penghayatan Nilai-

nilai Budayab. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinesterikac. Penguatan Integritas Nasionald. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasie. Pengembangan Kecakapan Hidupf. Pilar pendidikang. Komprehensif dan Berkesinambunganh. Belajar Sepanjang Hayati. Diversifikasi Kurikulum

2. Prinsip Pelaksanaan Terdapat sejumlah prinsip dan pengembangan KBK, yaitu:a. Kesamaan Memperoleh Kesempatanb. Berpusat pada Anakc. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraand. Kesatuan dalam Kebijakan dan Keberagaman dalam Pelaksanaan

Dengan adanya prinsip tersebut pengembangan KBK baik dalam tataran KBK sebagai suatu pedoman dan perangkat perencanaan maupun KBK dalam tataran implementasi pembelajaran, pelaksanaannya dikelilingi hal yang sama penting yaitu sisi filosofis, psikologis, dan sosiologis, teknologis.( Sanjaya dalam Nining Uspuriyah, dkk, 2012: 13 ).

Page 3: KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Dalam Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. (Dian Sukmara, 2007:21). Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperthatikan dan berdasarkan standart kompetensi serta kompetensi dasar ang dikembangkan oleh BSNP. (Sanjaya dalam Nining Uspuriyah, dkk, 2012: 14). KTSP adalah bentuk dari kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan perkembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah (MBS). KTSP memberikan keleluasaan kepada sekolah-sekolah untuk melaksanakan proses pembelajaran karena guru dan sekolah mempunyai wewenang yang luas untuk menyusun sendiri kurikulumnya, namun tetap berpegang pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan-panduan yang telah disusun oleh Badang Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

KTSP memiliki karakteristik diantaranya merupakan kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu, KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah dan KTSP merupakan kurikulum teknologis. (Sanjaya dalam Nining Uspuriyah,dkk,2012:15) Tujuan diterapkannya KTSP ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, tujuan KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan. sedangkan secara khusus, tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia;

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputuasan bersama;

3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

(E.Mulyasa 2010 :22). Tujuan diatas merupakan pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini. Oleh sebab itu, KTSP perlu diterapkan oleh setiap satuan pendidikan, terutama berkaitan dengan tujuh hal berikut :

a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi dirinya sehinggadia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan lembaganya.

Page 4: KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

c. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang lebih mengetahui apa yang terbaik bagi sekolahnya.

d. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat, serta lebih efisien dan efektif bila dikontrol oleh masyarakat setempat.

e. Sekolah dapat bertanggungn jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah, orang tua, peserta didik dan masyarakat pada umumnya sehingga daia akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran KTSP.

f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan melaui upaya-upaya inovatif dengan dukungan orang tua peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

g. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat serta mengakomodasinya dalam KTSP.

(E. Mulyasa 2010 : 23). Prinsip pengembangan KTSP digunakan oleh guru dan sekolah, keduanya harus mendasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu. Beragam artinya disusun sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status ekonomi sosial. Sedangkan terpadu artinya ada keterkaitan antara muatan wajib, muatan lokal, dan pengembangan diri dalam KTSP

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan masa kini dan masa datang.

Menyeluruh dan berkesinambungan. Menyeluruh artinya KTSP mencakup keseluruhan dimensi kompetensi dan bidang kajian keilmuan. Berkesinambungan artinya KTSP antar semua jenjang pendidikan berjenjang dan berkelanjutan.

5. Belajar sepanjang hayat.6. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah. ( Sanjaya, 2010 : 140).

Perbandingan kurikulum diatas adalah untuk kurikulum KBK lebih menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa. Kurikulum ini berbabis kompetensi yang tidak hanya pengetahuan saja yang diketahui, tetapi pengetahuan tersebut juga tergambarkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya. Kurikulum KBK mengharuskan siswa tidak hanya mampu memahami teori dikelas, tetapi juga dituntut untuk mempunyai sikap, nilai moral dan tingkah laku yang sesuai dengan tujuan kurikulum. KBK memberikan

Page 5: KBK Merupakan Sebuah Konsep Kurikulum Yang Menekankan Pada Pengembangan Kemampuan Melakukan

kesempatan belajar sesuai dengan kemampuan siswa, karena dalam kurikulum ini memeperhatikan keberagaman kemampuan siswa. Kurikulum KBK juga menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna untuk peserta didik. Untuk KTSP, kurikulum ini disusun oleh guru dan lembaga sekolah sesuai dengan kewenangan yang sudah diberikan. Kewenangan penyusunan kurikulum ini sebagai wujud dari kebijakan desentralisasi dalam bidang pendidikan. Seluruh isi kurikulum melihat karakter dan potensi lokal, KTSP juga sama dengan KBK yang dalam operasional dan implementasinya juga menekankan pada kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.